FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA (Studi Kasus Bank Muamalat Cabang Darmo).

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH
DALAM MEMILIH PRODUK BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA
(Studi Kasus Bank Muamalat Cabang Darmo)

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

YANUARY ELOK MUTIARASARI
1011010018/ FE/ IE

Kepada

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH
DALAM MEMILIH PRODUK BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA
(Studi Kasus Bank Muamalat Cabang Darmo)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
J urusan Ekonomi Pembangunan

Diajukan Oleh :

YANUARY ELOK MUTIARASARI
1011010018/ FE/ IE

Kepada

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH
DALAM MEMILIH PRODUK BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA
(Studi Kasus Bank Muamalat Cabang Darmo)
Disusun Oleh:
YANUARY ELOK MUTIARASARI
1011010018/ FE/ IE
Telah Dipertahankan Dihadapan Dan Diterima Oleh Tim Penguji
Skripsi J urusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Tanggal 5 Maret 2014

Pembimbing:
Pembimbing Utama

Tim Penguji:

Ketua

Dr s. Ec. Marseto, M.Si

Dr s. Ec. M. Taufiq, MM
Sekertaris

Ir. Hamidah Hendrarini, M.Si
Anggota

Dr s. Ec. Marseto, M.Si

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH
DALAM MEMILIH PRODUK BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA
(Studi Kasus Bank Muamalat Cabang Darmo)

Yang diajukan

YANUARY ELOK MUTIARASARI
1011010018

Disetujui untuk Ujian Skripsi oleh

Pembimbing Utama

Tanggal : …………………….

Dr s. Ec. Marseto, M.Si

NIP. 196109171990091001

Mengetahui
Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Dr s. Ec. Rachman Suwaidi, MS
NIP. 196003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan segala kerendahan hati, penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan mengambil judul:
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUTUSAN NASABAH


DALAM MEMILIH PRODUK BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA
(Studi Kasus Bank Muamalat Cabang Darmo)”.
Penyusunan skripsi ini dilakukan dengan maksud untuk melengkapi
persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada
jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta pengarahan
dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis dengan kerendahan hati yang
tulus ikhlas mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, yang telah memberikan
banyak bantuan berupa sarana fasilitas dan perijinan guna pelaksanaan skripsi
ini.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Dra. Ec. Niniek Imaningsih, MP selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Pembangunan Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Dr. Ignatia Martha, SE, ME selaku dosen wali yang mana telah
memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.
5. Bapak Drs. Ec. Marseto, M.Si selaku dosen pembimbing yang mana ikhlas
telah memberikan waktu dan pemikiran selama berlangsungnya masa
bimbingan tugas akhir ini.
6. Bapak-bapak dan ibu-ibu dosen serta staf karyawan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah dengan
iklas memberikan banyak ilmu pengetahuannya selama masa perkuliahan dan
pelayanan akademik bagi peneliti.
7. Terucap khusus hormatku kepada kedua orangtuaku yang senantiasa
memberikan doa restu dan dorongan baik moril maupun materiil yang tak
terhingga.
8. Terima kasih kepada para teman-temanku yang telah memberi support dan
dukungan kepada saya yang telah membantu mengerjakan skripsi hingga
selesai.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun

demikian skripsi ini diusahakan sesuai dengan kemampuan penulis. Oleh karena itu,

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dan semoga skripsi ini
memberikan manfaat bagi yang membutuhkan serta bagi pembaca untuk penelitian
selanjutnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Surabaya, Januari 2014

penulis

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................

i

Daftar Isi ..............................................................................................................

iv

Daftar Tabel ........................................................................................................

ix

Daftar Lampiran ................................................................................................

x

Abstraksi ..............................................................................................................


xi

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang.................................................................... .....

1

1. 2. Perumusan Masalah ........................................................... .....

4

1. 3. Tujuan Penelitian................................................................ .....

5

1. 4. Manfaat Penelitian.............................................................. .....


5

TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu............................................................. .....

6

2.2. Landasan Teori ..................................................................... .....

7

2.2.1. Pengertian Bank ......................................................... .....

7

2.2.2. Fungsi Bank................................................................ .....

9

2.2.3. Sumber Dana Bank .................................................... .....

9

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.4. Jenis-Jenis Bank ......................................................... .....

12

2.2.4.1. Jenis-Jenis Bank Menurut Pembagian Bunga.... 13
2.2.5. Pengertian Bank syariah ............................................ .....

13

2..2.5.1. Latar Belakang Berdirinya Bank Syariah......... 14
2.2.6. Konsep Bank Syariah ................................................ .....

15

2.2.7. Produk Oprasional Bank Syariah .............................. .....

18

2.2.7.1. Produk Penghimpunan Dana ........................ .....

18

2.2.7.2. Produk Penyaluran Dana .............................. .....

20

2.2.7.3. Produk Jasa.................................................... .....

24

2.2.8. Sistem Bagi Hasil Bank Syariah ............................... .....

26

2.2.9. Jumlah Kantor Bank .................................................. .....

29

2.2.9.1. Kantor Bank Syariah ..................................... .....

29

2.2.10. Pengambilan Keputusan .......................................... .....

31

2.2.10.1. Pengertian Pengambilan Keputusan
Konsumen / Nasabah ................................ .....

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

31

2.2.10.2. Perbandingan Antara Bank Syariah dan

BAB III

Bank Konvensional... ................................ .....

33

2.2.10.3. Pelayanan Nasabah Perbankan ................ .....

34

2.3. Kerangka Pikir ...................................................................... .....

38

2.4. Hipotesis................................................................................ .....

39

METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi oprasional dan Pengukuran variable .....................

40

3.2. Teknik Penentuan Sampel....................................................

42

3.3. Teknik Pengumplan Data .....................................................

43

3.3.1. Jenis Data....................................................................

43

3.3.2. Sumber Data ...............................................................

43

3.3.3. Pengumpulan Data .....................................................

43

3.4. Instrumen Penelitian .............................................................

44

3.5. Teknik Analisis Data ............................................................

46

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Diskripsi Hasil Penelitian.....................................................

52

4.1.1. Keadaan Responden ...................................................

52

4.1.2. Jenis Kelamin Responden..........................................

52

4.1.3. Distribusi Usia Responden ........................................

53

4.2. Uji Kualitas Data ..................................................................

54

4.2.1. Uji Validitas ...............................................................

54

4.2.2. Uji Reliabilitas ...........................................................

55

4.2.3. Uji Normalitas ............................................................

56

4.3. Hasil Analisis Faktor ............................................................

58

4.3.1. Nilai KMO dan Bartlett’s Test ..................................

58

4.3.2. MSA (Measure Of Sampling Adequacy) .................

58

4.3.3. Nilai Communality.....................................................

60

4.3.4. Total Variance Explained ..........................................

62

4.3.5. Component Matrix .....................................................

65

4.3.6. Rotated Component Matrix .......................................

67

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V

4.3.7. Penyusunan Nama Faktor Yang Terbentuk..............

70

4.3.8. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................

71

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ...........................................................................

74

5.2. Saran ......................................................................................

75

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Tabel: 4. Distribusi Jenis Kelamin Responden .............................................

52

5. Distribusi Usia Responden .............................................................

53

6. Uji Validitas ....................................................................................

54

7. Reabilitas .........................................................................................

55

8. Uji Normalitas Univariate ..............................................................

57

9. Nilai KMO ......................................................................................

58

10. Nilai MSA (Measure of Sampling Adequancy) ............................

59

11. Nilai Communality..........................................................................

60

12. Nilai Eigen Value............................................................................

63

13. Matriks Component ........................................................................

66

14. Rotasi Matriks Komponen .............................................................

68

15. Nilai Factor Loading.......................................................................

71

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuisioner
Lampiran 2 : Tabulasi Data
Lampiran 3 : KMO and Barltlett’s Test
Communalities
Component Matrixa
Lampiran 4 : Rotated Component Matrixa
Reliability Statistics
Item-Total Statistics
Lampiran 5 : One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Total Variance Expalined
Lampiran 6 : Anti-Image Matrices
Lampiran 7 : Scree plot

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH
DALAM MEMILIH PRODUK BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA
(Studi Kasus Bank Muamalat Cabang Darmo)

ABSTRAKSI
Oleh :
YANUARY ELOK MUTIARASARI

Bank Muamalat merupakan bank yang beroperasi sesuai dengan prinsipprinsip syariah islam, artinya bank yang beroperasi mengikuti ketentuanketentuan syariah islam khususnya menyangkut tata-cara bermuamalat secara
islam. Kondisi persaingan sektor perbankan yang semakin ketat membuat Bank
Muamalat berusaha memperbaiki strategi usahanya yaitu dengan menambah fitur
baru pada setiap layanannya. Hal ini dilakukan agar Bank Muamalat dapat
menarik nasabah yang lebih banyak lagi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih
produk Bank Muamalat di Kota Surabaya dan untuk mengetahui faktor-faktor
yang paling dominan dalam memilih produk Bank Muamalat di Kota Surabaya.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan
menyebarkan kuisioner pada nasabah Bank Muamalat di Kota Surabaya. Teknik
penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode accidentian
sampling yaitu sampel yang memiliki ciri/sifat khusus dari populasi dan teknik
analisis yang digunakan adalah analisis faktor.
Setelah dilakukan proses pengumpulan data, penelitian menggunakan
SPSS (Statistical Package For Sosial Science) 15.0 untuk mendapatkan hasil
penelitian. Adapun hasil yang diperoleh dapat dikelompokan menjadi 3 faktor
yaitu : a. Faktor Jaminan, b. Faktor Lokasi, c. Faktor Bagi Hasil, sebagai faktor
yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih produk Bank Muamalat di
Kota Surabaya.
Kata kunci : Jaminan, Lokasi, Bagi Hasil.

xi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Pengertian Bank Islam adalah bank yang pengoperasiannya disesuaikan

dengan prinsip syariat islam. Saat ini banyak istilah yang diberikan untuk
menyebut entitas Bank Islam selain istilah Bank Islam itu sendiri, yakni Bank
Tanpa Bunga (Interest-Free Bank), Bank Tanpa Riba (Lariba Bank), dan Bank
Syari’ah (Shari’a Bank). Di Indonesia secara tenis yuridis penyebutan Bank Islam
mempergunakan istilah resmi “Bank Syariah” atau yang secara lengkap disebut
“Bank Berdasarkan Prinsip Syariah” (Anonim, 2004:4).
Di Indonesia Bank Syariah mendapatkan pijakan yang kokoh setelah
adanya diregulasi sektor perbankan pada tahun 1983. Hal ini karena sejak saat itu
diberikan keleluasaan penentuan tingkat suku bunga, termasuk nol persen (atau
pemindahan bunga sekaligus). Pada kesempatan ini belum termanfaatkan karena
tidak diperkenankannya pembukaan kantor bank baru. Pemerintah orde baru telah
mengeluarkan pakto 1988 yang memperkenankan berdirinya bank-bank baru.
Kemudian posisi bank syariah semakin pasti setelah disahkan UU perbankan No.
7 tahun 1999 dimana bank diberikan kebebasan untuk menentukan jenis imbalan
yang akan diambil dari nasabahnya baik bunga ataupun keuntungan-keuntungan
bagi hasil. Dengan terbitnya PP No. 72 tahun 1992 tentang bagi hasil secara tegas
memberikan batasan bahwa “bank bagi hasil tidak boleh melakukan kegiatan
usaha yang tidak berasaskan prinsip bagi hail (pasal 6). Maka jalan oprasional
perbankan syariah semakin luas. Kini titik kulminasi telah dicapai dengan
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

disahkannya UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan yang membuka
kesempatan bagi siapa saja yang akan mendirikan bank syariah maupun yang
ingin

mengkonversi dari sistem konvensional menjadi sistem syariah.

(Muhammad, 2004:4).
Bank muamalat merupakan bank syariah yang secara garis besar tidak
berbeda dengan bank konvensional, yakni sebagai lembaga intermediasi yang
mengerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana tersebut
kepada masyarakat yang membutukannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan.
Perbedaan pokoknya terletak dalam jenis keuntungan yang diambil bank dari
transaksi-transaksi yang dilakukannya. Bila bank konvensional mendasarkan
keuntungannya dari pengambilan bunga, maka bank syariah dari apa yang disebut
sebagai imbalan, baik berupa jasa (fee-base income) maupun mark-up atau profit
margin, serta bagi hasil (loss and profit sharing).
Selain itu bank syariah melibatkannya masalah hukum islam dan
pembebasan transaksi dari mekanisme bunga, posisi unik lainnya dari bank
syariah dibandingkan dengan bank konvensional adalah diperbolehkannya bank
syariah melakukan kegiatan-kegiatan usaha yang bersifat multi-finance dan
perdagangan (trading). Hal ini berkenaan dengan sifat dasar transaksi bank syariah
yang merupakan investasi dan jual beli serta sangat beragamnya pelaksanaan
pembiayaan yang dapat dilakukan bank syariah, seperti pembiayaan dengan
prinsip murabahah (jual beli), ijarah (sewa) atau ijarah wa iqtina (sewa beli) dan
lain-lain.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Pada prakteknya oprasional bank syariah sendiri ditandai dengan
berdirinya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992 sebagai bank umum
pertama syariah, hadirnya bank muamalat ini secara langsung meningkatkan
partisipasi

umat

islam

untuk

bermuamalat

secara

syariah

dan

turut

mengembangkan ekonomi masyarakat kecil. Dengan sistem sesuai syariah islam,
bank muamalat ternyata mampu melewati krisis ekonomi dan dapat predikat
sebagai salah satu bank tersehat di Indonesia, ini membuktikan bahwa ekonomi
islam dengan bagi hasil mampu menjawab permasalahan ekonomi yang sedang
dihadapi di Indonesia.
Jumlah kegiatan bank syariah semakin lama semakin meningkat drastis,
indikator yang menjadi tolak ukur adalah perkembangan total aset. Jakarta
(ANTARA) – Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan aset bank syariah telah
mencapai 80 persen yakni Rp 78 triliun dari target yang ditetapkan sebesar Rp 97
triliun tahun 2010. Target pertumbuhan tahun ini kalau bisa aset tumbuh Rp 97
triliun. Sekarang masih Rp 78 triliun. Tidak tahu bisa tercapai atau tidak,” kata
Direktur Perbankan Syariah Mulya Siregar di Jakarta, Jumat. Menurut dia,
pertumbuhan aset tersebut didorong oleh semakin bertambahnya produk yang
dikeluarkan perbank syariah dan bertambahnya jumlah bank umum syariah yang
akan beroperasi di Indonesia. Pada Juni 2010, jumlah bank syariah sudah
mencapai 10 bank dengan 1.058 kantor di seluruh Indonesia. Mulya mengatakan
rencananya akan bertambah satu lagi. Bank umum syariah yaitu konversi
Maybank Indocorp menjadi Maybank Syariah. Selain itu, ada pula dua investor
asing lagi yang menyatakan ketertarikannya ke BI untuk membuat bank syariah di

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Indonesia. Dua investor asing tersebut adalah Al-Barakah dan Asia Finance Bank.
Pada Juni 2009, baru ada lima bank dengan 643 kantor, kemudian pada Desember
2009, jumlah bank bertambah sedikit menjadi 6 bank dan 711 kantor. Berdasarkan
data BI, hingga akhir Juni 2010, total pembiayaan yang disalurkan oleh bank
syariah mencapai Rp 46,26 triliun. Angka ini naik 34,2 persen dibandingkan
dengan pembiayaan per Juni 2009 yang sebesar Rp 29,71 triliun, maka kinerja
penyaluran pembiayaan hingga Juni 2010 ini sudah melonjak hingga 55,7 persen.
Adapun aset bank syariah pada Juni 2009 mencapai total Rp 39,53 triliun dan
tumbuh menjadi Rp 61,12 triliun pada Juni 2010. Selain bank syariah, ada pula
unit usaha syariah yang masih menyatu dengan bank umum. Total jumlah bank
yang bergerak di industri syariah termasuk unit usaha syariah mencapai 33 bank
dengan 1.302 kantor dan total aset Rp 75,2 triliun. (Anonim, 2010:4).
Didasari pemikiran diatas maka perlu diadakan penelitian tentang faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih produk bank
muamalat di kota surabaya.

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan data-data yang disajikan diatas,

dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut:
1.

Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam
memilih produk Bank Muamalat di Kota Surabaya?

2.

Faktor-faktor manakah yang paling dominan mempengaruhi keputusan
nasabah dalam memilih produk Bank Muamalat di Kota Surabaya?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

1.3

Tujuan penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang dan data-data yang disajikan diatas,

dapat diketahui tujuan penelitian sebagai berikut:
1.

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah
dalam memilih produk Bank Muamalat di Kota Surabaya.

2.

Untuk mengetahui faktor-faktor yang paling dominan mempengaruhi
keputusan nasabah dalam memilih produk Bank Muamalat di Kota Surabaya.

1.4

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat di ambil dari di laksanakannya penelitian ini

adalah sebagai berikut:
1.

Bagi perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan bagi para nasabah dalam memilih produk di
bank syariah.

2.

Sebagai informasi ilmiah bagi pihak yang berkepentingan terutama bagi
Fakulatas ekonomi UPN “Veteran” Jatim di Surabaya untuk melengkapi
perbendaharaan perpustakaan.

3.

Sebagai bahan informasi bagi instansi terkait untuk bahan pertimbangan
dalam meningkatkan sistem oprasional dan pelayanan kepada masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1.

Penelitian Terdahulu
Penelitian ini menggunakan beberapa sumber terdahulu sebagai referensi

serta bahan kajian yang berkaitan dengan penelitian sekarang. Para peneliti
tersebut adalah:
1.

Irbid dan Zarka (2001) dengan judul “Faktor-faktor yang mendorong
nasabah memilih bank konvensional atau bank syariah”. Hasil penelitian
tersebut mendukung bahwa motivasi nasabah dalam memilih bank syariah
cenderung didasarkan kepada motif keuntungan bukan kepada motif
keagamaan. Dengan kata lain, nasabah lebih mengutamakan economic
rationale dalam keputusan memilih bank syariah dibandingkan dengan
lembaga perbankan non-syariah atau bank konvensional.

2.

Fauziah Rahmah (2009) dengan judul “Analisis faktor syariah, promosi, dan
kualitas produk yang mempengaruhi nasabah dalam memilih jasa bank
syariah pada PT. Bank Muamalat, Tbk. Cabang Medan”. Hasil penelitian
tersebut bertujuan untuk mengetahui faktor syariah, promosi, dan kualitas
produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap nasabah dalam memilih
jasa bank syariah. Dari hasil analisa dan menunjukkan bahwa faktor kualitas
produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah
dalam memilih jasa bank syariah.

6
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

3.

Dita Pertiwi dan Haroni Doli H. Ritonga dengan judul ”Analisa minat
menabung masyarakat pada Bank Muamalat di Kota Kisaran”. Hasil
penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui faktor pelayanan yang baik,
faktor keyakinan, dan faktor lokasi yang paling dominan terhadap masyarakat
memutuskan untuk menyimpan uangnya di Bank Muamalat. Dari hasil
analisa dan menunjukkan bahwa faktor keyakinan merupakan faktor yang
paling dominan masyarakat memutuskan untuk menyimpan uangnya di Bank
Muamalat.

4.

Lutfi

Efendi

(2009)

dengan

judul

“Analisis

faktor-faktor

yang

mempengaruhi pengambilan keputusan nasabah pada Bank Muamalat
Cabang Malang”. Hasil penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui
pengaruh antara faktor usia, tingakat pendidikan, tanggungan keluarga,
pendapatan perbulan, pelayanan yang baik, dan faktor syariah terhadap
pengambilan keputusan nasabah untuk menabung pada Bank Muamalat
Cabang Malang. Hasil analisa dan menunjukkan bahwa ada empat faktor
yang mempengaruhi pengambilan keputusan nasabah untuk menabung pada
Bank Muamalat Cabang Malang yaitu faktor tingkat pendidikan, tanggungan
keluarga, pelayanan yang baik, faktor syariah.

2.2.

Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Bank
Pengertian bank yang terdapat pada pasal 1 UU No.10 Tahun 1998 tentang
perubahan UU No.7 Tahun 1992 tentang perbankan yakni bank adalah badan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Berikut ini dikemukakan beberapa definisi bank dari berbagai sumber :
1.

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak (Martono, 2002:20).

2.

Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan
jasa-jasa dalam lalulintas dan peredaran uang (Simorangkir, 2002:10).

3.

Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang bertujuan memberikan kredit,
baik dengan alat pembayaran sendiri, dengan uang yang diperoleh dari orang
lain, dengan jalan mengedarkan alat-alat pembayaran baru berupa uang giral
(Martono, 2002:20).

4.

Bank adalah badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara
keuangan, yang menyalurkan dana dari pihak yang berlebihan dana kepada
pihak yang membutuhkan dana atau kekurangan dana (Dendawijaya,
2001:25).
Dari berbagai penjelasan mengenai definisi diatas, maka ditarik

kesimpulan definisi bank adalah suatu lembaga keuangan yang berperan dalam
menyediakan jasa-jasa penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan
kembali kepada masyarakat serta sekaligus berperan penting dalam pembangunan
negara melalui mobilisasi dan alokasi dana pembangunan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

2.2.2. Fungsi Bank
Bank yang bertindak sebagai lembaga keuangan memiliki fungsi sebagai
penghubung anatara pihak kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana.
Tetapi pada dasarnya bank memiliki tiga fungsi sebagai berikut :
1.

Sebagai tempat menyimpan uang, dalam hal ini bank memberikan surat-surat
atau selembar kertas dalam bentuk :
a. Giro (demand deposit)
b. Deposito berjangka (time deposit)
c. Tabungan (saving deposit)

2.

Sebagai lembaga penyalur kredit. Dalam hal ini bank dapat memanfaatkan
uang yang disimpan oleh nasabah, dan kemudian menyalurkannya pada
pihak-pihak yang membutuhkan dana.

3.

Sebagai perantara lalu lintas pembayaran. Dalam hal ini bank dapat bertindak
sebagai penghubung antara nasabah satu dengan nasabah lainnya saat
keduanya melakukan transaksi. Kedua nasabah tersebut tidak secara langsung
melakukan pembayaran tetapi cukup memerintahkan pada bank untuk
menyelesaikannya.

2.2.3. Sumber Dana Bank
Bagi sebuah bank sebagai suatu lembaga keuangan, dana merupakan
persoalan paling utama. Tanpa dana, bank tidak dapat berbuat apa-apa. Dana bank
adalah merupakan uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang
dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan (Dendawijaya, 2001:52).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Uang tunai yang dimiliki bank tidak hanya berasal dari modal bank itu
sendiri, tetapi juga dari pihak-pihak lain yang dititipkan atau dipercayakan kepada
bank sewaktu-waktu. Dana bank yang digunakan sebagai alat oprasional suatu
bank bersumber dari, menurut Dendawijaya, dana-dana bank bersumber dari
beberapa pihak sebagai berikut :
1.

Dana pihak kesatu (Dana dari modal bank sendiri)
Dana pihak kesatu adalah dana yang berasal dari pemilik bank atau para
pemegang saham, pemegang saham pendiri maupun pihak pemegang saham
yang ikut dalam usaha bank tersebut pada waktu pendiriannya.

2.

Dana pihak kedua (Dana pinjaman dari bank luar)
Dana pihak kedua adalah dana-dana yang berasal dari pihak luar, yang terdiri
dari atas dana sebagai berikut :
a. Call money
Call money adalah pinjaman dari bank lain yang berupa pinjaman harian
antar bank. Pinjaman ini diminta bila ada kebutuhan mendesak yang
diperlukan bank.
b. Pinjaman biasa antar bank
Pinjaman biasa antar bank adalah pinjaman dari bank lain yang berupa
pinjaman biasa dengan jangka waktu yang relatif lebih lama.
c. Pinjaman lembaga keuangan bukan bank (LKBB)
Pinjaman dari LKBB ini lebih banyak berbentuk surat berharga yang
dapat diperjual belikan dalam pasar uang sebelum jatuh tempo daripada
berbentuk kredit.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

d. Pinjaman dari bank sentral (BI)
Pinjaman dari bank sentral adalah pinjaman (kredit) yang diberikan Bank
Indonesia kepada bank untuk membiayai usaha-usaha masyarakat yang
tergolong berprioritas tinggi. Pinjaman dari Bank Indonesia untuk jenis
tersebut dikenal dengan istilah Kredit Likuiditas Bank Indonesia (LKBI).
3.

Dana pihak ketiga (Dana dari masyarakat)
Dana pihak ketiga adalah dana yang dihimpun dari masyarakat dan
merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank. Dana
dari masyarakat terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
a. Giro (demand deposit)
Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet, dan surat perintah
pembayaran lainnya, atau dengan cara pemindah bukuan.
b. Deposito (time deposit)
Deposito adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya
hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu berdasarkan
perjanjian.
c. Tabungan (saving deposit)
Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu (Dendawijaya,
2001:53).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

2.2.4. J enis-J enis Bank
Menurut undang-undang pokok perbankan No.10 Tahun 1998 tentang
jenis bank, bank di Indonesia hanya terdiri dari atas dua jenis (Budisantoso,
2006:84) antara lain :
1.

Bank Umum
Bank Umum adalah bank yang melakukan kegiatan usahanya secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa lalulintas pembayaran.

2.

Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran.
Selain itu, di Indonesia juga terdapat bank sentral yaitu Bank Indonesia

(BI) yang memiliki tujuan utama sebagaimana ditetapkan dalam UU No.23 Tahun
1999 pasal 7 yakni untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Selain
itu BI memiliki hak untuk menciptakan serta mengedarkan uang logam dan uang
kertas, dan berfungsi sebagai lembaga pembina dan pengawas bank-bank umum
dan bank perkreditan rakyat, untuk mengetahui posisi bank syariah di dalam bank
umum dan bank perkreditan rakyat (BPR), dimana bank syariah adalah bank yang
menggunakan prinsip islam, jadi bank syariah bisa pada bank umum atau bank
perkreditan rakyat (BPR) karena syariah digunakan sebagai prinsip, sehingga
bank umum atau bank perkreditan rakyat dapat mengaplikasikannya pada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

mekanisme kerja, serta memiliki peranan yang penting dalam menjaga kestabilan
ekomoni dan moneter di Indonesia.

2.2.4.1. J enis-J enis Bank Menurut Pembagian Bunga
a.

Bank Konvensional
Bank Konvensional merupakan bank yang menjalankan usahanya seperti
pemberian kredit, jasa-jasa lalulintas, dan perbedan uang secara konvensional,
dan di dalam ketentuan pemberian imbalan dalam bentuk bunga.

b.

Bank Syariah
Bank Syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatannya memberikan
jasa dalam lalulintas pembayaran secara syariah dan didalam ketentuan
pemberian imbalan bank syariah memberikannya dalam bentuk bagi hasil.
Dengan demikian realisasi imbalan yang diterima nasabah akan berbeda-beda
setiap bulannya, menurut (Lewis, 2001:64).

2.2.5. Pengertian Bank Syariah
Bank islam, tanpa bunga dan bank bagi hasil adalah nama lain dari bank
syariah. Menurut accounting and auditing for islamic financial institusien
(AASIFI) yang diterbitkan oleh accounting and auditing organization for islamic
financial institutions yang berpusat di Bahrain, bank syariah adalah suatu lembaga
yang didirikan dengan konsep islam bahwa profit diperuntukan bagi mereka yang
siap menanggung resiko.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Sedangkan menurut Khan bank syariah adalah institusi keuangan dan
sosial yang memiliki ciri-ciri dan aturan dari hukum islam, yang menganggap
bahwa kekayaan itu diamanatkan kepada manusia. Dari kedua pengertian tersebut,
dapat disimpulkan bahwa memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam
lalu lintas peredaran uang yang kegiatan usahanya disesuaikan dengan prinsip
islam yang mengacu kepada Al-qur’an dan Al-hadist. Yang dimaksud dengan
kegiatan usaha dengan mengacu pada Al-qur’an dan Al-hadist adalah dalam
pengoperasiannya mengikuti larangan dan perintah yang terdapat dalam Al-qur’an
dan Sunnah Rasul Muhammad SAW.

2.2.5.1. Latar Belakang Berdirinya Bank Syariah
Bank syariah lahir sebagai salah satu solusi alternatif terhadap persoalan
pertentangan anatara bunga dan riba. Dengan demikian, kerinduan umat islam
Indonesia yang ingin melepaskan diri dari persolan riba telah mendapatkan
jawaban dengan lahirnya bank islam. Bank islam lahir di Indonesia pada awal
tahun 90-an atau tepatnya setelah ada UU No.7 Tahun 1992, yang direfisi dengan
UU perbankan dengan No.10 Tahun 1998, dalam bentuk sebuah bank yang
beroprasi dengan sistem bagi hasil atau bank syariah. Kemudian dalam
perkembangannya Bank Indonesia mengeluarkan regulasi baru tentang bank
syariah melalui UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Dana pihak BI
sendiri telah membentuk biro perbankan syariah yang menjadi wadah bagi
perbankan syariah yang ada di Indonesia, dan saat ini biro tersebut telah di
tingkatkan menjadi sebuah direktorat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Yang menjadi latar belakang pendiriannya bank syariah adalah :
1.

Keinginan umat islam untuk menghindari dari riba dalam kegiatan
muamalahnya.

2.

Keinginan umat islam untuk memperoleh kesejahteraan lahir dan batin
melalui kegiatan muamalah yang sesuai dengan perintah agama.

3.

Keinginan

umat

islam

untuk

mempunyai

alternatif pilihan

dalam

mempergunakan jasa-jasa perbankan yang dirasakan lebih sesuai (Antonio,
2001:6).
Bank

islam

diharapkan

dapat

memberikan

sumbangan

terhadap

pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pembiayaan-pembiayaan yang
dikeluarkan oleh bank islam. Melalui pembiayaan ini bank islam dapat menjadi
mitra dengan nasabah, sehingga hubungan bank islam dengan nasabah tidak lagi
sebagai kreditur dan debitur tetapi menjadi hubungan kemitraan.

2.2.6. Konsep Bank Syariah
Pada dasarnya konsep bank syariah dalam menjalankan usahanya sama
dengan bank konvensional lainnya seperti memberikan kredit, jasa-jasa lalulintas
pembayaran, dan peredaran uang. Tetapi bank syariah dalam menjalankan
usahanya tidak dapat dipisahkan dari konsep-konsep syariah yang mengatur
produk dan oprasionalnya. Salah satu ketentuan syariah itu adalah bank syariah
tidak menerapkan sistem bunga pada berbagai produknya, dan ini merupakan
perbedaan yang paling mendasar dari kedua konsep bank tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Dasar utama sistem perbankan islam, menurut (Lewis, 2001:5), terdiri dari
atas beberapa elemen penting, yakni :
a.

Riba dilarang dalam semua transaksi.

b.

Bisnis dan investasi dijalankan berdasarkan aktifitas-aktifitas yang halal.

c.

Transaksi harus bebas dari unsur ghahar (spekulasi atau ketidakpastian).

d.

Zakat harus dibayar oleh bank untuk dimanfaatkan masyarakat.

e.

Semua aktifitas harus sejalan dengan prinsip-prinsip islam, dengan dewan
syariah khusus sebagai pengawas.
Bank syariah dengan sistem bagi hasil dirancang untuk mewujudkan

terbinanya kebersamaan dalam menaggung resiko usaha dan berbagai hasil usaha
antara pemilik dana (shahibul maal) dan pengelola dana. Secara garis besar
konsep bank syariah terdiri atas lima konsep aqad. Berdasarkan atas lima konsep
ini dapat ditemukan produk-produk lembaga keuangan bank syariah, lima konsep
tersebut adalah :
1.

Prinsip simpanan murni (al-wadi’ah)
Prinsip simpanan murni merupakan fasilitas yang diberikan oleh bank syariah
untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang kelebihan dana untuk
menyimpan dananya dalam bentuk al-wadi’ah. Fasilitas al-wadi’ah biasanya
diberikan untuk tujuan investasi guna mendapatkan keuntungan seperti
halnya tabungan dan deposito. Al-wadi’ah identik dengan giro dalam bank
konvensional (Muhammad, 2002:17).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

2.

Bagi hasil (al-mudharabah)
Al-mudharabah yaitu perjanjian antara pemilik modal dengan pengusaha.
Pemilik modal bersedia membiayai sepenuhnya suatu proyek/usaha dan
pengusaha setuju untuk mengelola proyek tersebut dengan pembagian bagi
hasil sesuai dengan perjanjian. Apabila usaha yang dibiayai mengalami
kerugian, maka kerugian tersebut sepenuhnya ditanggung oleh pemilik
modal, kecuali kerugian tersebut terjadi karena kelalaian pengusaha (Sumitro,
2002:32).

3.

Prinsip jual beli (al-murabahah)
Prinsip jual beli (al-murabahah) salah satu sistem yang menerapkan tata cara
jual beli. Bank akan memberi terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau
mengangkat nasabah sebagai agen bank melakukan pembelian barang atas
nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan
harga sejumlah harga beli ditambah keuntungan (margin). (Muhammad,
2002:85).

4.

Prinsip sewa (al-ijarah)
A-ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas bunga dan jasa melalui
pembayaran upah atau sewa, tanpa diiikuti dengan pemindahan kepemilikan
atas barang itu sendiri (Ascarya, 2007:101).

5.

Prinsip jasa/fee
Prinsip jasa ini meliputi seluruh layanan non pembiayaan yang diberikan
bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah garansi bank,
kliring, inkaso, jasa transfer, dan lain-lain (Muhammad, 2002:85).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2.2.7. Produk Oprasional Bank Syariah
Secara garis besar pengembangan produk bank syariah dikelompokkan
menjadi tiga kelompok, yaitu :
1.

Produk penghimpun dana

2.

Produk penyalur dana

3.

Produk jasa

2.2.7.1. Produk Penghimpun Dana
Produk penghimpun dana pada bank syariah, menurut antonio, terbagi
atas dua akad yakni wadi’ah dan mudharabah.
1.

Wadi’ah
Wadi’ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak kepihak lain
baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan
kapan saja si penitip menghendaki. Prinsip wadi’ah dalam produk bank
syariah dapat dikembangkan menjadi dua jenis, yaitu :
a. Yad Al-Amanah yaitu pihak penyimpan tidak bertanggung jawab atas
kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada aset titipan selama hal ini
bukan akibat dari kelalaian atau kecerobohan yang bersangkutan dalam
memelihara barang titipan.
b. Yad Al-Dhamanah yaitu pihak penyimpan yang bertanggung jawab atas
segala kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada barang tersebut. Bank
sebagai penerima simpanan dapat memanfaatkan al-wadi’ah untuk tujuan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2.

Mudharabah
Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak yakni pihak
pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak
lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi
menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi
ditanggung pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si
pengelola. Secara umum mudharabah terbagi menjadi dua jenis :
a. Mudharabah muthalaqah adalah bentuk kerjasama antara dua pihak yang
cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha,
waktu dan daerah bisnis.
b. Mudharabah muqayyadah adalah pihak kedua dibatasi dengan batasan
jenis usaha, waktu atau tempat usaha. Adanya pembatasan ini seringkali
mencerminkan kecenderungan umum si pihak pertama dalam memasuki
jenis usaha dunia usaha.
Mudharabah biasanya diterapkan pada produk-produk pembiayaan dan

pendanaan, pada sisi penghimpun dana, mudharabah diterapkan pada :
a.

Tabungan berjangka yaitu tabungan yang dimaksudkan untuk tujuan khusus
seperti tabungan haji, tabungan kurban dan tabungan deposito biasa.

b.

Deposito spesial yaitu dana yang ditipkan nasabah khusus untuk bisnis
tertentu, misalnya jual beli atau sewa menyewa (Antonio, 2002:85).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.2.7.2. Produk Penyaluran Dana
Produk penyaluran dana di bank syariah, menurut antonio, dapat
dikembangkan menjadi tiga model, yaitu :
1.

Prinsip jual beli
Mekanisme jual beli adalah upaya yang dilakukan dengan pola transfer of
property dan tingkat keuntungan bank didepan dan menjadi harga jual barang.
Prinsip ini dikembangkan menjadi bentuk-bentuk sebagai berikut :
a. Al-murabahah
Al-murabahah adalah jual beli dengan harga asal dengan tambahan
keuntungan

yang

disepakati.

Dalam

murabahah

penjual

harus

memberitahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat
keuntungan sebagai tambahannya. Murabahah umumnya dapat diterapkan
pada produk pembiayaan untuk pembelian barang-barang investasi, baik
domestik maupun luar negeri seperti melalui letter of credit (L/C).
Kalangan perbankan syariah di Indonesia banyak menggunakan
murabahah secara berkelanjutan seperti untuk modal kerja.
b. As-salam
As-salam berarti pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari,
sedangkan pembayaran dilakukan dimuka. Bank sebagai pembeli,
nasabah sebagai penjual. As-salam biasanya digunakan pada pembiayaan
petani dengan jangka waktu yang relatif pendek, yaitu 2-6 bulan dan juga
dapat di aplikasikan pada pembiayaan industri.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

c. Al-istishna
Al-istishna merupakan akad salam namun pembayarannya dilakukan oleh
bank dalam beberapa kali pembayaran. Istishna diterapkan pada
pembiayaan manufaktur dan konstruksi.
2.

Prinsip sewa (al-ijarah)
Transaksi ijarah dilandasi adanya pemindahan manfaat. Jadi pada dasarnya
prinsip ijarah sama dengan prinsip jual beli, namun perbedaannya terletak
pada objek transaksinya. Bila pada jual beli objek transaksinya adalah barang
maka pada ijarah objek transaksinya adalah jasa.
Prinsip ini terdiri atas :
a. Al-ijarah adalah akad pemindah hak guna dasar barang atau jasa melalui
pembayaran upah sewa tanpa diikuti pemindahan kepemilikan atas barang
itu sendiri.
b. Al-ijarah al-muntahiha bit tamlik
Al-ijarah al-muntahiha bit tamlik adalah sejenis perpaduan antara kontrak
jual beli dan sewa atau lebih tepatnya adalah akad sewa yang diakhiri
dengan kepemilikan barang ditangan si penyewa.
c. Bank-bank islam yang mengoprasikan produk al-ijarah dapat melakukan
leasing, baik dalam bentuk oprating lease maupun financial lease. Akan
tetapi pada umumnya bank-bank islam lebih banyak menggunakan alijarah al-muntahiha bit tamlik karena lebih sederhana dari sisi
pembukuan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

3.

Prinsip bagi hasil
Prinsip bagi hasil untuk produk pembiayaan di bank syariah di oprasionalkan
dengan pola-pola sebagai berikut :
a. Al-musyarakah
Al-musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk
suatu usaha tertentu yang masing-masing pihak memberikan kontribusi
dana atau amal dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan
ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Musyarakah ada dua
jenis :
a.1.

Musyarakah pemilikan, tercipta karena warisan dan wasiat atau
kondisi lainnya yang mengakibatkan pemilikan satu aset oleh dua
orang atau lebih, dalam musyarakah kepemilikan dua orang atau
lebih terbagi dalam sebuah aset nyata dan berbagai pula dari
keuntungan yang dihasilkan aset tersebut.

a.2.

Musyarakah akad (kontrak) tercipta dengan cara kesepakatan dua
orang atau lebih setuju bahwa tiap orang dari mereka memberikan
modal musyarakah.

Musyarakah biasanya diaplikasikan untuk pembiayaan proyek, nasabah
dan bank sama-sama menyediakan dana untuk membiayai proyek tersebut.
Setelah proyek itu selesai, nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi
hasil yang telah disepakati untuk bank.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

b. Al-mudharabah
Mudharabah adalah kerjasama antara dua belah pihak, pihak pertama
menyediakan seluruh modal sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.
Keuntungan usaha dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam
kontrak secara umum mudharabah terbagi atas dua jenis, yaitu :
b.1.

Mudharabah muthlaqoh
Mudharabah muthlaqoh adalah bentuk kerjasama yang cakupannya
sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu
dan daerah bisnis.

b.2.

Mudharabah mulqayyadah
Mudharabah mulqayyadah yaitu pihak kedua dibatasi dengan
batasan jenis usaha, waktu atau tempat usaha. Adanya pembatasan
ini seringkali mencerminkan kecenderungan pihak pertama dalam
memasuki jenis dunia usaha.

Mudharabah biasanya diterapkan pada produk-produk pembiayaan dan
pendanaan. Adapun pada sisi pembiayaan mudharabah diterapkan untuk :
a.

Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan dan jasa.

b.

Investasi khusus, merupakan sumber dana khusus dengan penyaluran yang
khusus dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pihak pertama
(Antonio, 2001:101).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

2.2.7.3. Produk J asa
Dalam pelayanan jasa ini dioprasionalkan dengan pola sebagai berikut :
1.

Al-hawalah
Al-hawalah adalah pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada
orang lain yang wajib menaggungnya. Kontrak hawalah dalam perbankan
biasanya diterapkan pada hal-hal :
a. Facturing atau anjak piutang yaitu para nasabah yang memilki piutang
kepada pihak ketiga memindahkan piutang itu kepada bank, bank lalu
membayar piutang tersebut dan bank menagihnya dari pihak ketiga itu.
b. Post dated check yaitu bank bertindak sebagai juru tagih, tanpa
membayarkan dulu piutang tersebut.
c. Bill discounting, secara prinsip, bill discounting serupa dengan hawalah,
hanya saja dalam bill discounting nasabah harus membayar fee,
sedangkan pembahasan fee tidak didapati dalam kontrak hawalah.

2.

Ar-rahn
Ar-rahn adalah salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas
pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai
ekonomis, dengan demikian pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk
dapat mengambil kembali seluruh atau sebagaian piutangnya. Secara
sederhana dapat dijelaskan rahn adalah semacam jaminan hutang atau gadai.
Kontrak ar-rahn dipakai dalam perbankan dalam dua hal berikut :
a. Sebagai produk pelengkap atau akad tambahan (jaminan) terhadap produk
lain. Bank dapat menahan barang nasabah konsekwensi akad tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

b. Akad ar-rahn dipakai sebaga

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI LOYALITAS NASABAH BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG SURAKARTA Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Loyalitas Nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Surakarta.

0 1 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI LOYALITAS NASABAH BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG SURAKARTA Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Loyalitas Nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Surakarta.

0 1 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI’AH (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta).

0 1 7

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI NASABAH BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG KOTA BANDUNG.

0 3 48

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK SYARIAH DI SURABAYA.

0 0 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK BRI SYARIAH DI KOTA SURABAYA (STUDI KASUS : BANK BRI SYARIAH CABANG DARMO).

0 2 99

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK MANDIRI SYARIAH KOTA SURABAYA (Studi Kasus Bank Mandiri Syariah Cabang Pembantu Universitas Airlangga).

0 0 104

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK MANDIRI SYARIAH KOTA SURABAYA.

0 0 104

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK BRI SYARIAH DI KOTA SURABAYA (STUDI KASUS : BANK BRI SYARIAH CABANG DARMO)

0 0 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA (Studi Kasus Bank Muamalat Cabang Darmo)

0 0 20