FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM (BUMN DAN SWASTA) DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT
INVESTASI PADA BANK UMUM (BUMN DAN SWASTA)
DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
J urusan Ekonomi Pembangunan

Oleh :
ZUMILDA
1011010007/ FE / EP

Kepada

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT
INVESTASI PADA BANK UMUM ( BUMN DAN SWASTA )
DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Disusun Oleh :
ZUMILDA
1011010007/FEB/EP
Telah Dipertahankan Dihadapan dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada Tanggal 24 September 2014

Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
Ketua

Dra.Ec.Niniek Imaningsih, MP


Dra.Ec.Niniek Imaningsih, MP
Sekretaris

Dra. Ec. Marseto, M.Si
Anggota

Drs. Ec. Sowarno, ME

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur

Prof. Dr. Syamsul Huda, SE, MT
NIP. 19590828 199003 1001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan segala kerendahan hati, penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan mengambil judul:
“ FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT
INVESTASI PADA BANK UMUM (BUMN DAN SWASTA) DI PROVINSI
KEPULAUAN RIAU “
Penyusunan skripsi ini dilakukan dengan maksud untuk melengkapi
persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada
jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta pengarahan
dari Ibu Dra. Ec. Niniek Imaningsih,MP, selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Pembangunan Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur sekaligus
selaku dosen pembimbing yang mana ikhlas telah memberikan waktu dan pemikiran
selama berlangsungnya masa bimbingan tugas akhir ini. Maka pada kesempatan ini
penulis dengan kerendahan hati yang tulus ikhlas mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada yang terhormat:

i


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, yang telah memberikan
banyak bantuan berupa sarana fasilitas dan perijinan guna pelaksanaan skripsi
ini.
2. Bapak Prof. DR. Syamsul Huda, SE, MT, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Drs. Wiwin Priana Primandhana, EC, MT, selaku dosen wali yang
mana telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.
4. Bapak-bapak dan ibu-ibu dosen serta staf karyawan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah
dengan ikhlas memberikan banyak ilmu pengetahuannya selama masa
perkuliahan dan pelayanan akademik bagi peneliti.
5. Terucap khusus hormatku kepada kedua orangtuaku yang senantiasa
memberikan do’a restu dan dorongan baik moril maupun materiil yang tak
terhingga.
6. Terimakasih kepada para teman-teman saya angkatan 10 khususnya Agus

Surya Wijaya, Nurma Fajar Lutfi, Nurhatatik, yang telah memberi suport dan
dukungan kepada saya yang telah mengerjakan skripsi hingga selesai.

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun
demikian skripsi ini diusahakan sesuai dengan kemampuan penulis. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dan semoga skripsi ini
memberikan manfaat bagi yang membutuhkan serta bagi pembaca untuk penelitian
selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surabaya, Agustus 2014

Penulis

iii


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................

i

Daftar Isi ..........................................................................................................

iv

Daftar Tabel .....................................................................................................

vii

Daftar Gambar ..............................................................................................

viii


Daftar Lampiran............................................................................................

ix

Abstraksi ......................................................................................................

x

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1. 1. LatarBelakang ...............................................................

1

1. 2. PerumusanMasalah ........................................................


6

1. 3. TujuanPenelitian ...........................................................

6

1. 4. ManfaatPenelitian..........................................................

6

TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Hasil PenelitianTerdahulu................................................

8

2.2. LandasanTeori .................................................................

11

2.2.1. Kredit .........................................................................


11

2.2.1.1. Pengertian Kredit ..................................................

11

2.2.1.2.Fungsi Kredit .........................................................

12

2.2.1.3. Tujuan Kredit ........................................................

14

2.2.1.4. Unsur-Unsur Kredit ...............................................

15

2.2.1.5. Penilaian Kredit ....................................................


17

2.2.1.6. Jenis-Jenis Kredit ..................................................

18

2.2.1.7.Prinsip-Prinsip Kredit .............................................

22

2.2.2. Kredit Investasi ..........................................................

23

2.2.2.1. Pengertian Kredit Investasi....................................

23

2.2.2.2. Tujuan Kredit Investasi .........................................


24

2.2.2.3. Investasi ................................................................

26

2.2.3 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)............... ...

27

2.2.3.1. Jenis-Jenis Investasi PMDN ..................................

27

2.2.4. Kurs Valuta Asing ......................................................

28

2.2.4.1. Pengertian Kurs Valuta Asing ...............................

28

2.2.4.2. Sistem Kurs Valuta Asing .....................................

29

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.4.3. Teori Purchasing Power Parity (PPP) ...................

31

2.2.4.4. Faktor-Faktor Yamg Mempengaruhi Perubahan
NilaiTukar Mata Uang ......................................................

31

2.2.4.5. Penawaran dan Permintaan Valas ..........................

33

2.2.5. Tingkat Suku Bunga ...................................................

33

2.2.5.1. Pengertian Suku Bunga .........................................

33

2.2.5.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat suku
Bunga ....................................................................................

33

2.2.6.Tingkat Suku Bunga Singapura ...................................

38

2.2.6.1. Unsur-Unsur Tingkat Suku Bunga .........................

39

2.2.6.2. Keseimbangan Tingkat Suku Bunga ..........................

40

2.2.6.3. Hubungan Tingkat Suku Bunga Dengan Kredit

BAB III

Investasi .................................................................................

41

2.3. Kerangka Pikir ................................................................

43

2.4. Hipotesis .........................................................................

45

METODOLOGI PENELITIAN
3.1. DefinisiOprasionaldanPengukuranVariable .....................
3.1.1. Definisi Operasional Variabel ........................................

46
46

3.2. Jenis dan Sumber Data ....................................................

47

3.2.1. Jenis Data ................................................................

47

3.2.2. Tekhnik Pengumpulan Data .....................................

48

3.3. Tekhnik Analisis dan Uji Hipotesis..................................

48

3.3.1. Tekhnik Analisis ........................................................

48

3.3.2. Uji Hipotesis ..............................................................

50

3.4. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian..............................................

59

4.1.1. Gambaran Umum Provinsi .........................................

59

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian................................................

69

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.1. Perkembangan Kredit Investasi ..............................

70

4.2.2. Perkembangan Penanaman Modal

BAB V

Dalam Negeri.......................................................

70

4.2.3. Perkembangan Kurs Valuta Asing. ........................

71

4.2.4. Perkembangan Tingkat Suku Bunga. .....................

72

4.3. Hasil Analisis Regresi Klasik (BLUE)...........................

73

4.3.1. Analisis Dan Pengujian Hipotesis .............................

77

4.3.2. Uji Hipotesis secara Parsial ......................................

82

4.3.3. Uji Hipotesis Secara Parsial .....................................

87

4.3.4. Pembahasan .............................................................

92

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan .....................................................................

95

5.2. Saran ...............................................................................

96

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT
INVESTASI PADA BANK UMUM (BUMN DAN SWASTA) DI PROVINSI
KEPULAUAN RIAU
ABSTRAKSI
OLEH :
ZUMILDA
Pembangunan di bidang ekonomi ditunjukkan untuk menjawab berbagai
permasalahan dan tantangan dengan tujuan akhir adalah meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Guna mendukung kelancaran pembangunan nasional dalam
rangka mengejar target pertumbuhan ekonomi yang telah direncanakan,
pemerintah membutuhkan dana pembangunan berupa investasi yang tidak sedikit.
Peneliti ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari bank
indonesia cabang surabaya, dan badan pusat statistik provinsi kepulauan Riau
mulai tahun 2007-2012, data tersebut di analisa dengan menggunakan analisis
regresi linier berganda dengan regresi linier melalui uji-F dan uji-T dengan asumsi
klasik BLUE.
Dari hasil pengujian secara simultan bahwa F hitung = 31,170 > F tabel =
19,2 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa secara keseluruhan
variabel bebas PMDN (X1), Kurs Valas (X2), dan Suku Bunga Kredit Bank
Umum (X3) berpengaruh secara simultan terhadap Kredit Investasi (Y). Dari hasil
pengujian secara simultan bahwa F hitung = 71,107 > F tabel = 19,2 maka Ho
ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa secara keseluruhan variabel bebas
yaitu Penanaman Modal Dalam Negeri (X1), Kurs Valas (X2) dan Suku Bunga
(X3) berpengaruh terhadap Kredit Bank Swasta (Y). Sedangkan secara parsial (r2)
Kredit Investasi Bank Umum untuk variabel bebas X1 ( 0,974 ), X2 ( 0,866 ), X3 (
0,837 ) dapat diketahui bahwa yang paling besar adalah PMDN (X1) sebesar 0,974
atau sebesar 97,4 %. Dan Kredit Investasi Bank Swasta X1( 0,986 ), X2 ( 0,937 ),
X3 ( 0,927 ) dapat diketahui bahwa yang paling besar adalah PMDN (X1) sebesar
0,986 atau sebesar 98,6 %. Berdasarkan ketiga variabel bebas X1, X2, X3, maka
variabel yang paling dominan mempengaruhi variabel terikat Y adalah Variabel
X1 yaitu Penanaman Modal Dalam Negeri dengan koefisien determinasi parsial (
r2 ) Bank Umum sebesar 0,974 atau sebesar 97,4 % dan untuk Bank Swasta
sebesar 0,986 atau sebesar 98,6 %.
Kata kunci: Penanaman Modal Dalam Negeri, Kurs Valuta Asing, Suku Bunga

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Salah satu sarana yang mempunyai peran penting dalam hal menyerasikan

serta menyeimbangkan pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan
stabilitas yang sehat dan dinamis adalah “perbankan”. Peran yang penting tersebut
diatas disebabkan oleh fungsi utama “bank” sebagai penerima dan penghimpun
dana baik bagi perorangan,badan-badan pemerintahan maupun badan usaha yang
swasta, selanjutnya sebagai penyalur dana melalui perkreditan kepada pihak-pihak
yang memerlukannya baik dari pihak dunia usaha maupun individu secara efektif
dan efisien, yang dengan berasaskan demokrasi ekonomi yang mendukung
pelaksanaan pembangunan nasional dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan
stabilitas nasional kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. (Hariyanto,
1996:1)
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang diharapkan tidak terlepas
dari pembangunan nasional yang dilakukan oleh mansing-mansing daerah, dalam
hal ini dilakukan melalui pembangunan yang serasi dan terpadu dalam mencapai
suatu tujuan. Salah satu sarana yang berkaitan dengan perkembangan dan
pembangunan dalam dunia usaha adalah pemberian modal pinjaman. Penunjang
pemberian modal pinjaman yang salah satunya dilakukan melalui penyaluran
kredit oleh lembaga perbankan. Peran penting disebabkan oleh fungsi utama dari
bank karena bank sebagai penerima dan penghimpun dana baik bagi perorangan,

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

badan-badan pemerintah maupun badan usaha swasta, selanjutnya berfungsi
sebagai penyalur dana melalui kegiatan perkreditan pihak-pihak yang memerlukan
baik pihak dunia usaha maupun individu secara tepat, yang berasaskan demokrasi
ekonomi yang mendukung pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan dan hasil-hasil, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas
nasional kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.
Selain bank berfungsi pula memberikan jasa-jasa dalam kaitannya
memperlancar proses pembayaran dalam semua sektor perekonomian dan jasajasa lainnya disuatu negara. Perbankan harus membuka kesempatan yang luas
kepada masyarakat dan memberikan prioritas dalam pemberian kredit pada
pengusaha kecil, menengah dan koperasi. Pemberian fasilitas kredit memegang
peranan dalam pembangunan nasional khususnya pada pengusaha kecil.
Pertumbuhan investasi pada tahun 2012 tercatat sebesar 774,31%, yang
mengalami kenaikan pertubuhan dengan signifikan bila dibandingkan dengan
pertumbuhan tahun 2011 -88,47%. Walaupun persetujuan rencana investasi pada
tahun 2012 ini bernilai jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun yang
sebelumnya, namun realisasi investasi pada tahun laporan justru mengalami
peningkatan dari Rp 140,975 milyar pada tahun 2011 menjadi Rp 1,232,566
milyar pada tahun 2012. Salah satupendorong peningkatan tersebut adalah masih
diminatinya kepulauan riau sebagai salah satu tujuan pergerakan arus modal
global karena letak geografis yang berdekatan dengan negara tetangga seperti
malaysia dan singapura. Selain kesiapan infrastruktur yang menjadi salah satu
daya tarik bagi investasi di provinsi kepulauan riau. Selain itu predikat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

“investment grade” yang dicapai oleh indonesia juga turut berpengaruh pada
peningkatan arus modal yang masuk ke provinsi kepulauan riau. Peningkatan
investasi juga terlihat melalui pertumbuhan positif impor secara umum yang
didorong oleh peningkatan pertumbuhan impor benda-benda dari besi dan baja
serta impor besi dan baja.(Anonim, 2006 : 22).
Kondisi perbankan di provinsi kepulauan riau menunjukkan pergerakan
yang cukup stabil terhadap priode sebelumnya. Beberapa indikator-indikator
perbankan, seperti total aset, dana pihak ketiga (DPK) dan terus mengalami
pertumbuhan. Sementara itu penyaluran kredit oleh perbankan mengalami sedikit
penurunan dibandingkan sebelumnya. Kondisi bank umum menunjukkan total
asset bank umum yang berada diwilayah kantor bank indonesia batam mengalami
peningkatan seiring dengan peningkatan dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun
oleh bank umum.
Bantuan kredit modal kerja pada sektor industri diharapkan dapat
meningkatkan hasil produksi serta meningkatkan pendapatan sehingga dapat
menyediakan kesempatan kerja baru, penambahan mesin-mesin produksiuntuk
meningkatkan suatu usaha yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan
keluarga, baik keluarga pemilik modal itu sendiri atau yang hanya sebagai buruh
dan secara tidak langsung dapat membantu pemerintah dalam mengentaskan
kemiskinan

dan

memulihklan

perekonomianyang

mengalami

penurunan.

(Kasmir, 2002:98).
Sistem perbankan merupakan inti system keuangan di indonesia yang
mempunyai empat fungsi strategisnya yaitu pertama, sebagai perantara antara

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

penabung dan penerima kredit. Perbankan merupakan sumber utama penyediaan
modal kerja maupun investasi bagi dunia usaha. Kedua, bank merupakan lembaga
keuangan yang dapat mengelolah bentuk resiko keuangan. Ketiga, bank
merupakan pelaksana kebijakan moneter (dalam mekanisme transmisi kebijakan
moneter) dan. Keempat, system perbankan merupakan penyelenggara system
pembiayaan nasional. (Anonim, 2006 :1).
Pada tahun 1995 pemerintah telah mengesahkan Undang-Undang No.9
Tahun 1995 tentang Usaha Kecil. Dikeluarkannya undang-undang ini dengan
pertimbangan bahwa dalam pembangunan nasional usaha kecil sebagai integral
dunia usaha yang meupakan kegiatan ekonomi rakyat yang mempunyai
kedudukan, potensi dan peran strategis dalam mewujudkan struktur yang semakin
seimbang berdasarkan demokrasi ekonomi. Selanjutnya adalah usaha untuk
memberikan perhatian bahwa untuk membina dan mengembangkan sektor
industri. Upaya tersebut berusaha untuk menjadikan dunia usaha nasional mampu
menjadi kekuatan nasional yang tangguh. Disamping itu juga diperlukan struktur
dunia usaha nasional yang andal dan kukuh antara lain ditunjukkan dengan
semakin menguatnya peranan usaha kecil dan usaha besar yang tangguh dan
saling menyangga antara usaha kecil dan usaha besar.
Pengusaha sangat memerlukan sumber dana yang cukup besar guna
menumbuhkan dan meningkatkan produksi pengusaha dalam menghadapi
globalisasi. Sumber dana tersebut diperoleh dari bank itu sendiri, dari masyarakat
luas dan dari lembaga yang lainnya. (Kasmir, 2002 : 62).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Untuk dapat meningkatkan kemampuan bank dalam menghimpun dana
yang terutama dari masyarakat luas, bank membuka kantor cabang guna
memberikan kemudahan dalam menghimpun dana dan menyalurkan dana tersebut
dalam meningkatkan suatu usaha. Penyaluran kredit secara tepat waktu
mempunyai pengaruh cukup berarti dalam mendorong kearah perbaikan
pendapatan nasional.
Berdasarkan data dari Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau kredit
investasi pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar Rp 143,294 Milyar
(-10,14%). Secara tahunan kredit modal kerja maupun kredit investasi mengalami
kenaikan, kredit investasi secara tahunan meningkat sebesar Rp 274,87 Miliar
(12,54%). Krisis keuangan global yang berdampak kepada kondisi perekonomian
singapura ikut berkontribusi pada kualitas kredit di provinsi kepulauan riau.
Turunnya permintaan berakibat pada turunnya kapasitas produksi beberapa
perusahaan yang berdampak pada pengurangan tenaga kerja. Meski demikian
angka NPL yang ditetapka oleh Bank Indonesia yaitu 5%. (Sumber : Bank
Indonesia).
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka peneliti tertarik
untuk mengamati masalah kredit investasi di provinsi kepulauan riau dan
mengkaji lebih dalam lagi tentang “Faktor-Faktor yang mempengaruhi kredit
investasi di provinsi kepulauan riau”.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah yang dapat
diambil adalah sebagai berikut :
1. Apakah PMDN, Kurs Valas dan Tingkat Suku Bunga mempunyai
pengaruh terhadap penyaluran kredit investasi pada bank umum (BUMN
dan Swasta) di provinsi Kepulauan Riau
2. Manakah diantara PMDN, Kurs Valas dan Tingkat suku bunga yang
paling dominan terhadap Kredit investasi

1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka perlu diketahui tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1

Untuk mengetahui apakah variabelPMDN (X1), Kurs Valas (X2), Tingkat
Suku Bunga (X3)berpengaruh terhadap penyaluran kredit investasi pada
bank umum (BUMN dan Swasta) di provinsi Kepulauan Riau.

2

Untuk mengetahui diantara variabel PMDN (X1), Kurs Valas (X2), Tingkat
Suku Bunga (X3)variabel

manakah yang mempunyai pengaruh paling

dominan terhadap penyaluran kredit investasi di Provinsi Kepulauan Riau.

1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat di ambil dari di laksanakannya penelitian ini
adalah sebagai berikut:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

1. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengalaman
dan pengetahuan tentang cara penulisan karya ilmiah yang baik khususnya
peneliti dan dapat dipakai sebagai bekal jika nanti terjun ke masyarakat.
2. Bagi pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi atau masukan
bagi pihak-pihak yang berkepentingan serta sebagai bahan pertimbangan
dalam menetukan kebijakan pembangunan ekonomi khususnya dalam
bidang perbankan guna untuk menarik minat masyarakat untuk
meningkatkan penyaluran kredit investasi.
3. Bagi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyumbang sesuatu yang berharga
bagi pihak universitas khususnya Universitas Pembangunan Nasional “
Veteran” Jatim sekaligus sebagai koleksi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1.

Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian ini menggunakan beberapa sumber terdahulu sebagai referensi

serta bahan kajian yang berkaitan dengan penelitian sekarang. Para peneliti
tersebut adalah :
1.

Irbid (2004 : 69), dengan judul penelitian“Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Penyaluran Kredit Investasi Pada Bank Umum Di Jawa
Timur”. Dari analisa uji F disimpulkan bahwa variabel bebas yang terdiri
dari dana yang dihimpun (X1), tingkat suku bunga (X2), dan jumlah
kantor bank (X3) berpengaruh secara nyata terhadap variabel terikat yaitu
penyaluran jredit investasi pada bank umum di jawa timur (Y) dengan
= 4,07 >

= 3,59. Sedangkan dari analisa uji t,

menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari dana yang dihimpun
(X1) tidak berpengaruh secara nyata terhadap variabel terikat yaitu
penyaluran kredit investasi pada bank umum di jawa timur (Y) dimana
(X1) = 1,224 <

= 2,701. Variabel tingkat suku bunga (X2)

berpengaruh nyata terhadap variabel terikat yaitu penyaluran jredit
investasi pada bank umum di jawa timur (Y) dimana
3,105 >

(X2) =

= 2,701. Sedangkan variabeljumlah kantor bank (X3)

berpengaruh secara nyata terhadap variabel terikat yaitu penyaluran

8

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

kredit investasi pada bank umum di jawa timur (Y) dimana
3,170 >

(X3) =

= 2,701.

2. Martin (2005 : 15) :“Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran terhadap kredit di sumatra utara”. Berdasarkan pengujian
hipotesis yang telah dilakukan sebelumnya, hipotesis pertama yang
mengatakan bahwa terdapat pengaruh nyata variabel PDRB (X1), Dana
Pihak ketiga (X2), Suku bunga (X3), Npl (X4) Kredit Konsumsi (Y),
Kredit Konsumsi pada umumnya dikelompokkan dalam beberapa jenis,
antara lain Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), Kredit Pemilikan Rumah
(KPR), Kredit Tanpa Agunan (KTA), dan kartu kredit. Bank Indonesia
mencatat pertumbuhan kredit hingga Februari 2012 mencapai 24,2 persen
dengan porsi kredit investasi tumbuh 33 persen, kredit modal kerja
tumbuh 23,4 persen dan kredit konsumsi tumbuh 19,6 persen.
3. Andi (2006 : 78) : “Analisis beberapa faktor yang mempengaruhi
penyaluran

kredit

investasi

di

Jawa

Timur”.

Hasil

penelitian

menunjukkan bahwa secara simultan ada pengaruh nyata antara inflasi
(X1), Produk Domestik Regional Bruto (X2), tingkat suku bunga kredit
(X3), dana masyarakat (X4), dan investasi (X5) terhadap penyaluran kredit
investasi (Y), di ketahui dari uji-F dengan nilai Fhitung 40,708 > Ftabel 3,48.
Sedangkan inflasi (X1), dan tingkat suku bunga kredit (X3) tidak
berpengaruh terhadap penyaluran kredit investasi, dimana thitung (X1)
1,224 dan thitung (X3) 0,038 < ttabel = 2,262.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

4. Rosalina (2006: 72) : “Beberapa faktor yang mempengaruhi penyaluran
kredit Bank Umum di Jawa Timur”. Dalam penelitian ini variabel yang
digunakan adalah kredit yang disalurkan oleh Bank Umum di Jawa
Timur (Y), dana pihak ketiga di Jawa Timur (X1), inflasi (X2),
Penanaman Modal Dalam Negeri (X3), dan Produk Domestik Regional
Bruto (X4). Secara simultan menunjukkn adanya hubungan yang nyata
antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari uji-F diperoleh Fhitung
45,970 > Ftabel 3,36. Sedangkan secara parsial variabel tidak berpengaruh
nyata terhadap kredit yang disalurkan oleh Bank Umum di Jawa Timur
(Y) adalah Produk Domestik Regional Bruto (X4), dimana thitung 1,335 <
ttabel 2,201.
5. Adi (2004 : 68) : “Faktor-faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit
investasi pada Bank Umum di Jawa Timur”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara simultan ada pengaruh nyata antara tingkat
suku bunga (X1), dana yang dihimpun (X2), dan jumlah kantor bank (X3),
terhadap penyaluran kredit investasi pada Bank Umum di Jawa Timur
(Y), diketahui dari uji-F dengan nilai Fhitung 7,341 > Ftabel 3,59.
Sedangkan secara parsial variabel yang tidak berpengaruh nyata terhadap
penyaluran kredit investasi pada Bank Umum di Jawa Timur (Y) adalah
tingkat suku bunga (X1), dimana thitung 1,189 < ttabel 2,201.
6. Safitri (2008 : 59) “Faktor-Faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit
investasi pada bank swasta nasional di indonesia”. Penelitian ini
dialakukan pada variabel terikat (Y) yaitu penyaluran kredit investasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

sedangkan variabel bebasnya yaitu tingkat suku bunga kredit (X1), PDB
(X2), dan jumlah kantor bank (X3). Hasil analisis membuktikan bahwa
secara simultan menghasilkan Fhitung= 14,088 > Ftabel= 4,76. Hal ini
berarti variabel tingkat suku bunga kredit, PDB dan jumlah kantor bank
swasta nasional tersebut secara sama-sama berpengaruh secara nyata
terhadap variabel terikat kredit investasi. Secara parsial tingkat suku
bunga kredit (X1) Fhitung= 1,021 < Ftabel= 1,943, artinya tingkat suku
bunga kredit tidak brpengaruh secara nyata terhadap penyaluran kredit
investasi.PDB (X2) diperoleh nilai Fhitung= 0,127< Ftabel= 1,943, artinya
PDB tidak berpengaruh secara nyata terhadap penyaluran kredit
investasi. Dan variabel jumlah kantor bank (X3) diperoleh nilai Fhitung=
3,533> Ftabel= 1,943.
7. Esti (2008 : 1) “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi penyaluran
kredit investasi bank persero” Variabel bebas Suku Bunga Kredit (X1),
Dana Pihak ketiga (X2), Variabel Terikat Kredit Investasi (Y). Pengujian
terhadap variabel suku bunga kredit diperoleh hasil t-hitung sebesar
-2,993 sehingga minus t-hitung lebih kecil dari minus t-tabel (-2,993 <
-2,0345). nilai signifikansinya juga menunjukkan lebih kecil dari 0,05
yaitu sebesar 0,005 (0,005 < 0,05) sehingga Ho1ditolak dan Hal diterima.
Hal ini berarti secara parsial variabel suku bunga kredit mempunyai
pengaruh negatif signifikan terhadap kredit investasi pada bank pesero .
Pengujian terhadap varabel dana pihak ketiga diperoleh hasil t-hitung
sebesar 2,671 sehingga -hitung lebih besar dari t-tabel (2,671 > 2,0345).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Nilai signifikansinya menunjukkan lebih kecil ari 0,05 yaitu sebesar
0,012 (0,012< 0,05) sehingga Ho1 ditolak dan Ha1 diterima. Hal ini
berarti secara parsial, variabel dana pihak ketiga mempunyai pengaruh
positif signifikan terhadap redit investasi
Perbedaan peneliti terdahulu dengan penelitian saat ini atau sekarang
dilakukan adalah obyek penelitian, ruang lingkup dan lokasi yang
digunakannya serta kurun waktu penelitian.

2.2.

Landasan Teori

2.2.1. Kredit
2.2.1.1. Pengertian Kredit
Dalam bahas latin kredit disebut “credere” artinya percaya. Maksudnya
si pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit, bahwa kredit yang disalurkan
pasti akan dikembalikan sesuai dengan perjanjian. Sedangkan bagi si penerima
kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk
membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya. (Kasmir,
2003 : 101).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kredit adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain. Prestasi (misalnya
uang atau barang) itu akan dikembalikan setelah jangka waktu tertentu dengan
imbalan atau pemberian bunga.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2.2.1.2. Fungsi Kredit
a. Kredit dapat meningkatkan manfaat dari sumber dana atau modal. Hal ini
dapat diungkapkan bila sumber dana yang berasal dari masyarakat yang
disalurkan kepada bank berupa simpanan yang terdiri dari tabungan,
sertifikat deposito, deposito berjangka dan giro yang selanjutnya
akumulasi dari dana-dana tersebut akan disalurkan oleh bank dalam
bentuk kredit kepada dunia usaha maka sumber dana tersebut dapat
meningkatkan manfaat bagi dunia usaha.
b. Kredit dapat meningkatkan jumlah peredaran uang. Artinya kredit yang
disalurkan oleh bank melalui rekening koran pada dunia usaha akan
menciptakan uang giral yang dapat diambil melalui cek ataupun giro
c. Kredit merupakan sarana didalam stabilitas ekonomi, yang artinya bahwa
penggunaan kredit harus didasarkan pada hal-hal yang produktif yang
menyerap tenaga kerja yang bermuara pada peningkatan taraf hidup rakyat
untuk kemakmuran. Oleh karena itu penggunaan kredit haruslah tepat pada
sektor-sektor yang mempunyai prioritas tinggi.
d. Kredit sebagai alat hubungan ekonomi internasional. Hal ini terbukti dari
banyak bank-bank dari negara maju yang beroperasional di negara-negara
berkembangdan membantu dalam hal modal melalui perkreditan. Selain
itu dalam hubungan ekonomi internasional kelompok negara maju selaku
donor dapat memberikan kredit kepada negara yang sedang bergembang
guna meningkatkan kemajuan perekonomian negara tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.2.1.3. Tujuan Kredit
Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai beberapa tujuan yang hendak
dicapai yang tentunya tergantung dari tujuan bank itu sendiri. Tujuan pemberian
kredit juga tidak akan terlepas dari misi mansing-mansing bank tersebut didirikan.
a. Mencari Keuntungan
Tujuan utama pemberian kredit adalah untuk memperoleh keuntungan.
Hasil keuntungan ini diperoleh dalam bentuk bunga yang diterima oleh
bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan
kepada nasabah. Keuntungan ini sangat penting untuk kelansungan hidup
bank, disamping itu keuntungan juga bisa memperbesar usaha bank.
b. Membantu Usaha Nasabah
Membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi
maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut maka pihak debitur
akan dapat mengembangkan dan memperluas usahanya. Dalam hal ini
baik bank ataupun nasabah sama-sama diuntungkan.
c. Membantu Pemerintah
Membantu pemerintah dalam berbagai bidang, antara lain :
1. Penerimaan pajak dari keuntungan yang diperoleh nasabah dari
bank.
2. Membantu kesempatan kerja, dalam hal ini untuk kredit
pembangunan usaha baru atau perluasan usaha yang akan
membutuhkan tenaga kerja baru, sehingga dapat menyedot tenaga
kerja yang masih menganggur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

3. Meningkatkan jumlah barang dan jasa, jelas sekali bahwa sebagian
besar kredit yang disalurkan akan dapat meningkatkan produksi
barang dan jasa yang beredar di masyarakat, sehingga akhirnya
masyarakat akan memiliki banyak pilihan.
4. Menghemat devisa negara, terutama untuk produk-produk yang
sebelumnya diimpor dan apabila sudah dapat diproduksi sendiri
didalam negeri fasilitas kredit yang ada jelas akan menghemat
devisa negara.
5. Meningkatkan devisa negara, apabila produk yang dibiayai untuk
keperluan ekspor. (Kasmir, 2003 : 105-106)

2.2.1.4. Unsur-Unsur Kredit
Dalam kata kredit mengandung berbagai maksud atau dengan kata lain
didalam kata kredit terkandung unsur-unsur yang direkatkan menjadi satu.
Sehingga jika kita berbicara tentang kredit maka termasuk membicarakan unsurunsur yang terkandung didalamnya.
Adapun unsur-unsur yang terkandung didalam pemberian suatu fasilitas
kredit adalah sebagai berikut :
a. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi pihak bank bahwa kredit
yang diberikan benar-benar diterima kembali dimasa yang akan datang
sesuai jangka waktu yg telah disepakati. Kepercayaan diberikan oleh pihak
bank sebagai dasar utama yang melandasi mengapa suatu kredit diberikan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Oleh karena itu sebelum kredit diberikan maka harus dilakukan penelitian
dan penyelidikan lebih dahulu secara mendalam tentang kondisi nasabah,
baik secara intern mauoun ekstern. Penelitian dan penyelidikan tentang
kondisi pemohon kredit sekarang dan masa lalu, untuk menilai
kesungguhan dan etika baik nasabah terhadap bank.
b. Kesepakatan
disamping unsur kepercayaan didalam kredit juga mengandung unsur
kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerimakredit.
Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana mansingmansing pihak menandatangani hak dan kewajibannya mansing-mansing.
Kesepakatan ini di tuangkan dalam akad kredit dan di tanda tangani oleh
kedua belah pihak sebelum kredit tersebut diluncurkan.
c. Jangka Waktu
setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu
ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati kedua belah
pihak.
d. Resiko
Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit akan
memungkinkan munculnya suatu resiko tidak tertagihnya atau macet
pemberian suatu kredit. Semakin panjang suatu jangka waktu kredit, maka
semakin besar resikonya, demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi
tanggung jawab bank, baik resiko yang disengaja maupun resiko yang
tidak disengaja. Misalnya karena bencana alam atau bangkrutnya usaha

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya sehingga nasabah tidak
mampu lagi melunasi kredit yang diperolehnya.
e. Balas Jasa
Bagi bank balas jasa adalah merupakan keuntungan atau pendapatan atas
pemberian suatu kredit. Dalam bank jenis kovensional balas jasa kita kenal
dengan nama bunga. Disamping balas jasa dalam bentk bunga, bank juga
membebankan kepada nasabah biaya administrasi kredit yang juga
merupakan keuntungan bank. Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah
balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.

2.2.1.5. Penilaian Kredit
Penilaian ini sering juga disebut dengan analis kredit yang dilaksanakan
oleh pejabat bank untuk seorang nasabah yang akan mengajukan permohonan
kredit. Proses penilaian kredit dipengaruhi oleh beberapa faktor :
a. Jumlah kredit yang diminta oleh nasabah
b. Penggunaan kredit oleh bank
c. Documen hubungan histories antara nasabah dengan bank
Proses penilaian ini berkaitan dengan analisis nasabah dikemudian hari
supaya tidak menimbulkan kesulitan artinya pada waktu kredit jatuh tempo
nasabah dapat memenuhi kewajiban dengan baik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2.2.1.6. J enis-J enis Kredit
Beragam jenis usaha menyebabkan pula kebutuhan akan dana.
Kebutuhan dana yang beragam menyebabkan jenis kredit juga menjadi beragam.
Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dana yang diinginkan oleh nasabah.
Didalam prakteknya kredit yang diberikan bank umum dan bank
perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai jenis. Secara umum
jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain :
a. Dilihat Dari Segi Kegunaanya
1

Kredit Investasi
Kredit investasi merupakan kredit jangka panjang yang biasanya
dugunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun
proyek, pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitas. Sebagai
contoh misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesinmesin.

2

Kredit Modal Kerja
Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan untuk
keperluan meningkatkan produksi dalam kegiatan operasionalnya.
Sebagai contoh minsalnya untuk membeli bahan baku, membayar
gaji pegawai, atau biaya lainnya yang berkaitan dengan proses
produksi perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

b. Dilihat Dari Segi Tujuan Kredit
1. Kredit Produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha produksi atau
investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau
jasa. Sebagai contoh kredit untuk membangun pabrik yang
nantinya akan menghasilkan barang dan kredit pertanian akan
memnghasilkan produk pertanian, kredit pertambangan akan
menghasilkan

barang

tambang

dan

kredit

industri

akan

menghasilkan barang-barang industri.
2. Kredit Konsumtif
Kredit yang digunakan untuk konsumtif pribadi. Dalam kredit ini
tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan karena
memang digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha.
Sebagai contoh yaitu kredit untuk perumahan, kredit untuk mobil
pribadi, kredit perabotan rumah tangga dan kredit konsumtif
lainnya.
3. Kredit Perdagangan
Merupakan kredit yang akan dinerikan kepada pedagang dan
digunakan untuk membiayai aktifitas pedagangnyaseperti untuk
membeli barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan
kepada supplier atau agen-agen perdagangan yang akan membeli
barang dalam jumlah besar. Contoh kredit ini misalnya kredit
ekspor-impor.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

c. Dilihat Dari Segi Jangka Waktu
1. Kredit jangka pendek, kredit yang berjangka satu tahun. Biasanya
kredit jang pendek ini digunakan untuk membiayai kebutuhan
modal kerja.
2. Kredit jangka menengah, kredit yang jangka waktunya antara satu
tahun sampai tiga tahun. Kredit jangka menengah ini biasanya
berupa modal kerja, atau kredit investasi yang relatif tidak terlalu
besar jumlahnya, misalnya pembelian mesin-mesin ringan.
3. Kredit jangka panjang, kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga
tahun. Kredit ini biasanya digunakan untuk kredit investasi jangka
panjangf seperti pembelian mesin-mesin berat.
d. Dilihat Dari Segi Jaminan
1. Kredit Dengan Jaminan
Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan. Jaminan tersebut
dapat berbentuk barang berwujud ataupun barang yang tidak
terwujud. Artinya setiap yang dikeluarkan akan dilindungi minimal
senilai jaminan atau untuk kredit tertentu jaminannya harus
melebihi jumlah kredit yang diajukan oleh si calon debitur.
2. Kredit Tanpa Jaminan
Kredit yang diberikan tanpa barang jaminan atau orang tertentu,
kredit ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter
serta loyalitas atau nama baik calon nasabah selama ini
(Kasmir,2008:11)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

e. Dilihat Dari Segi Sektor usaha
1. Kredit Pertanian
Merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau
pertanian rakyat. Sektor usaha pertanian dapat berupa jangka
pendek atau jangka panjang.
2. Kredit Perternakan
Dalam hal ini kredit diberikan untuk jangka waktu yang relatif
pendek misalnya peternakan ayam dan untuk kredit jangka panjang
seperti kambing atau sapi.
3. Kredit Industri
Yaitu kredit untuk membiayai industri pengolahan baik untuk
industri kecil, menengah atau besar.
4. Kredit Pertambangan
Yaitu jenis kredit untuk usaha tambang yang dibiayai, biasanya
dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak atau tambang
timah.
5. Kredit Pendidikan
Merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan
prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para
mahasiswa yang sedang belajar.
6. Kredit Profesi
Diberikan kepada kalangan profesional seperti, dosen, dokter atau
pengacara.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

7. Kredit Perumahan
Kredit yang digunakan untuk membiayai pembangunan atau
pembelian perumahan dan biasanya berjangka waktu panjang.

2.2.1.7. Prinsip – Prinsip kr edit
Sesuai dengan asal kata kredit berarti keprcayaan maka kredit dapat
berlangsung bila ada kepercayaan terhadap penerima kredit. Kepercayaan tersebut
tergantung kepada kelayakan seseorang atau badan usaha. Kelayakan seseorang
atau badan usaha penerima kredit dipengaruhi oleh 5C yaitu :
1. Character adalah data tentang kepribadian dari calon pelanggan seperti
sifat-sifat pribadi, kebiasaan-kebiasaannya, cara hidup, keadaan dan latar
belakang keluarga maupun hobinya. Character ini untuk mengetahui
apakah nantinya calon nasabah ini jujur berusaha untuk memenuhi
kewajibannya.
2. Capacity merupakan kemampuan calon nasabah dalam mengelola
usahanya yang dapat dilihat dari pendidikannya, pengalaman mengelola
usaha, sejarah perusahaan yang pernah dikelola (pernah mengalami masa
sulit apa tidak, bagaimana mengatasi kesulitan). Capacity ini merupakan
ukuran dari kemampuan dalam membayar.
3. Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang
dikelolanya. Hal ini bisa dilihat dari neraca, laporan rugi-laba, struktur
permodalan, ratio-ratio keuntungan yang diperoleh seperti return on
equity, return on investment. Dari kondisi di atas bisa dinilai apakah layak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

calon pelanggan diberi pembiayaan, dan beberapa besar plafon
pembiayaan yang layak diberikan.
4. Collateral adalah jaminan yang mungkin bisa disita apabila ternyata calon
pelanggan benar-benar tidak bisa memenuhi kewajibannya. Collateral ini
diperhitungkan paling akhir, artinya bilamana masih ada suatu kesangsian
dalam pertimbangan-pertimbangan yang lain, maka bisa menilai harta
yang mungkin bisa dijadikan jaminan.
5. Condition, pembiayaan yang diberikan juga perlu mempertimbangkan
kondisi ekonomi yang dikaitkan dengan prospek usaha calon nasabah. Ada
suatu usaha yang sangat tergantung dari kondisi perekonomian, oleh
karena itu perlu mengaitkan kondisi ekonomi dengan usaha calon
pelanggan.

2.2.2.

Kredit Investasi

2.2.2.1. Pengertian Kredit Investasi
Kredit investasi adalah kredit yang biasa digunakan untuk
keperluan usaha atau membangun proyek / pabrik baru dimana masa
pemakaiannya untuk suatu priode yang relatif lebih lama dan biasanya kegunaan
kredit ini adalah untuk kegiatan utama suatu perusahaan.(Kasmir, 2000 : 76).
Kredit investasi adalah pemberian fasilitas kredit bagi debitur yang
tujuan penggunaannya bagi investasi modal kerja jangka waktunya ditentukan
sesuai jangka waktu investasinya. Biasanya jangka waktu yang diberikan bank
untuk kredit investasi adalah manimal 1 tahun.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

Dapat disimpulkan bahwa kredit investasi adalah kredit yang diberikan
oleh bank kepada suatu perusahaan untuk keperluan usaha, renovasi, rehabilitas,
dan pembangunan proyek maupun pabrik baru.

2.2.2.2. Tujuan Kredit Investasi
Tujuan kredit investasi adalah memberikan kemudahan kepada nasabah
untuk lebih leluasa dalam mengolah usahanya dan meningkatkan tingkat produksi
dan penjualannya.
Fungsi dari kredit investasi adalah :
1. Untuk meningkatkan daya guna dan daya modal/uang
2. Untuk menstabilkan perekonomian
3. Untuk menimbulkan kegairahan dalam berusaha / bisnis
4. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
5. Untuk meningkatkan daya guna suatu barang.
Bagi debitur permintaan kredit pada umunya digunakan untuk membuat
bahan baku sendiri yang semula diimpor atau dipasok perusahaan lain,
penggantian aktiva tetap yang telah habis umur teknis dan ekonomisnya,
meningkatkan kapasitas produksi / perluasan, dan sebagainya. Sedangkan alasan
debitur mengambil kredit investasi yaitu untuk meningkatkan efisien biaya, aktiva
tetap yang lama sering mengalami kerusakan dan membutuhkan biaya
pemeliharaan yang cukup tinggi, adanya peningkatan permintaan / penjualan dan
sebagainya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Dalam pemberian kredit investasi hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai
berikut :
a. Resiko yang ditanggung bank akan semakin besar mengingat jangka
waktu pengembalian kredit juga makin lama. Oleh karena itu peranan
sharing dana calon debitur sangat penting. Semakin besar own share
debitur yang lebih besar atas keberhasilan proyek akan mendorong
tanggung jawab debitur yang lebih besar atas keberhasilan proyek yang
akan dikerjakan. Karena apabila proyek beresiko gagal maka own share
debitur pada proyek juga akan menjadi tidak produktif. Disamping itu juga
perlu diperhatikan sumber pemenuhan dana sendiri untuk melihat
kesanggupan

debitur

dalam

menyediakan

modal

sendiri

akan

keterlibatannya pada proyek yang akan dibiayai.
b. Perhitungan cash flow harus akurat arena perhitungan ini akan
dipergunakan untuk menentukan jadwal pembayaran kembali pokok kredit
yang dapat dilakukan secara bulanan, triwulan, atau semesteran. Kesalahan
dalam menghitung cash flow akan berakibat kredit menjadi bermasalah.
c. Disamping itu juga diperhatikan kesesuaian antara rencana penggunaan
atau penarikan kredit dengan rencana pelaksanaan investasi dan jangka
waktu kredit.
d. Agar dapat diperhatiakan juga adanya kebutuhan tambahan modal kerja
akibat

adanya

investasi

baru

tersebut

untuk

mengantisipasi

terbengkalainya proyek karena kekurangan modal kerja.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

e. Apabila selama masa konstruksi proyek belum menghasilkan dana cash
flow debitur belum mampu untuk membayar bunga berjalan, maka dalam
perhitungan kebutuhan kredit investasi perlu juga dianalisa kemungkinan
pemberian fasilitas penangguhan pembayaran bunga selama masa
konstruksi.
f. Pembinaan dan pengawasan terhadap penggunaan dan kemajuan proyek
harus tetap dilakukan setelah kredit realisasi, agar secara terus menerus
dapat memantau pelaksanaan dan perkembangan proyek dan kesulitankesulitan

yang

dihadapinya

serta

melakukan

penilaian

kembali.

(Suhardjono, 2003 : 307).

2.2.2.3. Investasi
Peningkatan investasi juga didukung oleh penyaluran kredit perbankan.
Berdasarkan liaison (kunjungan langsung) yang dilakukan oleh bank indonesia
kebeberapa perusahaan, menunjukkan bahwa pelaku usaha masih berminat untuk
melakukan investasi dalam bentuk investasi rutin. Selain itu pelaku usaha masih
optimis terhadap kondisi perekonomian di kepulauan riau, meskipun terdapat
beberapa kebijakan pemerintah yang dapat menambah pengeluaran biaya usaha
seperti kenaikan upah minimum (UMR).
Penurunan pertumbuhan ekonomi diwilayah kepulauan riau bila diukur
secara year on year dalam triwulan yang sama merupakan imbas atas kondisi
perekonomian global yang masih belum menunjukkan kine