HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KOGNITIF DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA SIDARUM KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN - Elib Repository
HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KOGNITIF DENGAN INTERAKSI SOSIAL
PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA SIDARUM
KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN
Skripsi
Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1
Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
Disusun Oleh:
Dewi Nurcahyawati
NIM: A11300870
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Gombong, Juli 2017
Dewi Nurcahyawati
HALAMAN PERSETUJUAN
Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini Menyatakan Bahwa Skripsi Yang Berjudul:
HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KOGNITIF DENGAN INTERAKSI SOSIAL
PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA SIDARUM
KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN
Disusun Oleh:
Dewi Nurcahyawati
NIM: A11300870
Telah disetujui dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.
Pembimbing I Pembimbing II (Rina Saraswati, M. Kep) (Barkah Waladani, M. Kep)
Mengetahui, Ketua Program Studi S1 Keperawatan
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Dengan Judul
HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KOGNITIF DENGAN INTERAKSI SOSIAL
PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA SIDARUM
KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN
Disusun Oleh:
Dewi Nurcahyawati
NIM: A11300870
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 22 Juli 2017
Susunan Dewan Penguji: 1. Eka Riyanti, M.Kep, Sp.Kep.Mat (Penguji I) ....................................
2. Rina Saraswati, M. Kep (Penguji II) ....................................
3. Barkah Waladani, M. Kep (Penguji III) ....................................
Mengetahui, Ketua Program Studi S1 Keperawatan
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Dewi Nurcahyawati NIM : A11300870 Program Studi : S1 Keperawatan Jenis Karya : Skripsi Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non- atas skripsi saya yang berjudul:
Execlusive Royalty-Free Right)
HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KOGNITIF DENGAN INTERAKSI SOSIAL
PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA SIDARUM
KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di: Gombong, Kebumen Pada Tanggal : Juli 2017
Yang Menyatakan (Dewi Nurcahyawati)
PERSEMBAHAN
Yang utama dari segalanya… Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT.Taburan cinta dan kasih sayangMu telah memberikan ku kekuatan,membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkan ku dengan cinta.Atas karunia serta kemudahan yang engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan.Sholawat serta salam selalu terlimpahkan kehadiran Rasullah Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat aku kasihi dan kusayangi.
Mamah Nuryati dan Bapak Kuswanto
Sebagai tanda bakti,hormat,dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada mamah Nuryati dan Bapak Kuswanto yang telah memberikan kasih sayang,segala dukungan dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan.Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat mamah dan bapak bahagia karena kusadar selama ini belum bisa berbuat yang lebih.Untuk mamah dan bapak yang selalu membuatku termotifasi dan selalu menyirami kasih saying,selalu mendoakanku,selalu menasehatiku menjadi lebih baik.Terima kasih mamah dan bapak.
My Brother,s and Sister
Untuk mamasku “Yudi Nurwanto yang paling aku sayangi dan paling ganteng sendiri” dan adik-adikku “Shiva dan Bela”yang paling aku sayangi serta Ponakan- ponakanku yang unyu-unyu serta cantik- cantik “Qaisara dan Nafisah”.Tiada yang paling mengharukan saat kumpul bersama kalian,walaupun sering bertengkar tapi hal itu selalu menjadi warna yang tak akan bisa tergantikan,terima kasih atas doa dan bantuan semangatnya selama ini.
My Best friend’s
Buat sahabatku “Septy Pamungkas Mahrum,Lutfi Mutmainah,Miftahul Janah,Dinda Restianti,Desy Wijayanti, Desi Setiani dan Elan Marita Sakti” terima kasih atas bantuan,doa,nasehat,hiburan,traktiran,ojekkan,dan semangat yang kau berikan selama aku kuliah,aku tak akan melupakan semua yang telah kamu berikan selama ini.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan antara fungsi kognitif dengan interaksi sosial pada lansia di posyandu lansia Desa Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen
”. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW, sehingga peneliti mendapat kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Herniyatun, S. Kp., M.Kep Sp., Mat, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.
2. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong
3. Rina Saraswati, M. Kep, selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
4. Barkah Waladani, M. Kep, selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
5. Eka Riyanti, M.Kep, Sp.Kep.Mat, selaku penguji yang telah berkenan memberikan saran-saran perbaikan.
6. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Allah SWT. Tiada gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Gombong, Juli 2017
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Skripsi, Juli 2017
HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KOGNITIF DENGAN INTERAKSI SOSIAL
PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA SIDARUM
KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN
1) 2) 3)Dewi Nurcahyawati Rina Saraswati Barkah Waladani
ABSTRAK
Latar Belakang : Salah satu gangguan mental pada lansia adalah gangguan
fungsi kognitif. Berdasarkan data Department of Health and Human Services, . (2011) tercatat 10 juta keluarga
Centers for Disease Control and Prevention U.S
yang melakukan perawatan sukarela terhadap individu dengan cognitive Pada lansia perlu dilakukan pengkajian fungsi kognitif untuk impairment. mengidentifikasi terjadinya penurunan fungsi kognitif. Dampak dari menurunnya fungsi kognitif akan menyebabkan bergesernya peran lansia dalam berinteraksi sosial, sehingga mengakibatkan lansia merasa terisolir dan merasa tidak berguna.
Mengetahui Hubungan antara fungsi kognitif dengan interaksi sosial
Tujuan :
pada lansia di Posyandu Lansia Desa Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen
Metode : Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan
. Sampel berjumlah 50 sampel yang diambil secara purposive
cross sectional
. Data dianalisa menggunakan analisa deskriptif dan korelatif
sampling
menggunakan uji korelasi Kendal Tau
Hasil : Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa sebagian besar responden
dengan fungsi kognitif kategori gangguan kognitif ringan (52.0%). Sebagian besar responden dengan interaksi sosial kategori cukup (66.0%).
Ada hubungan antara fungsi kognitif dengan interaksi sosial pada
Kesimpulan :
lansia di Posyandu Lansia Desa Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen (p=0.000).
Rekomendasi: petugas posyandu diharapkan dapat terus melanjutkan kegiatan
posyandu lansia seperti memotivasi lansia untuk mengikuti posyandu lansia dan mensosialisasikan pentingnya interaksi sosial bagi lansia sehingga status kesehatan dan kualitas hidup lansia semakin meningkat.
Kata Kunci : fungsi kognitif, interaksi sosial, lansia
1) Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong 2) Pembimbing I Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong 3) Pembimbing II Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
S1 PROGAM OF NURSING DEPT MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Mini-thesis , July 2017
RELATIONSHIP BETWEEN COGNITIVE FUNCTION AND SOCIAL
INTERACTION IN ELDERLY IN POSYANDU ELDERLY SIDARUM
VILLAGE SEMPOR SUB-DISTRICT KEBUMEN DISTRICT
1) 2) 3)
Dewi Nurcahyawati Rina Saraswati Barkah Waladani
ABSTRACT
Background: One of the mental disorders of the elderly is impaired cognitive
function. In elderly it is necessary to study cognitive function for cognitive function. Based on data from the Department of Health and Human Services, U.S. Centers for Disease Control and Prevention (2011) recorded 10 million families who perform voluntary care for individuals with cognitive impairment. The impact of the decline in cognitive function will lead to shift the role of elderly in social interaction, so vulnerable elderly feel isolated and feel useless.
To know the relationship between cognitive function and social
Objective:
interaction in elderly in Posyandu Elderly Sidarum Village Sempor Sub-district Kebumen District
Method: This research uses correlational method with cross sectional approach.
Sample idea of 50 samples taken by purposive sampling. Data were analyzed using descriptive and correlative analysis using Kendal Tau test
Results: This study resulted in findings of most respondents with cognitive
function of the category of mild cognitive impairment (52.0%). The majority of respondents with sufficient category social interaction (66.0%).
There is correlation between cognitive function with social
Conclusion:
interaction in elderly in Posyandu Elderly Sidarum Village Sempor Sub-district Kebumen Regency (p = 0.000). Recommendation: Posyandu officers are expected to continue the posyandu elderly activities such as motivating elderly to follow posyandu elderly and socialize the importance of social interaction for elderly so that health status and quality of life of elderly is increasing.
Keywords: cognitive function, elderly, social interaction
1. Student of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong 2. lecture of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong 3 lecture of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................... v KATA PENGANTAR .................................................................................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
1 A. Latar Belakang ............................................................................
1 B. Rumusan Masalah ........................................................................
5 C. Tujuan Penelitian ........................................................................
5 D. Manfaat Penelitian .......................................................................
5 E. Keaslian Penelitian ......................................................................
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................
8 A. Tinjauan Teori ............................................................................
8 B. Kerangka Teori ........................................................................... 21
C. Kerangka Konsep......................................................................... 22
D. Hipotesis ...................................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 23 A. Metode Penelitian ...................................................................... 23 B. Populasi dan Sampel ................................................................... 19 C. Variabel Penelitian ....................................................................... 24 D. Definisi Operasional .................................................................... 25 E. Instrumen Penelitian .................................................................... 25
F Uji Coba Instrumen ..................................................................... 26
G. Teknik Analisa Data .................................................................... 27
H. Etika Penelitian ............................................................................ 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 31 A. Hasil Penelitian .......................................................................... 31 B. Pembahasan ................................................................................ 32 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 38 A. Kesimpulan ............................................................................... 38 B. Saran ........................................................................................... 38 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 20Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... . 21
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................. 24Table 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Fungsi Kognitif ......................................... 25Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Interaksi Sosial ......................................... 25Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Fungsi Kognitif di Posyandu Lansia DesaSidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen Tahun 2017 30
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Interaksi Sosial Pada Lansia di PosyanduLansia Desa Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen Tahun 2017 ................................................................................ 30
Tabel 4.3. Hubungan Antara Fungsi Kognitif Dengan Interaksi Sosial PadaLansia di Posyandu Lansia Desa Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen Tahun 2017 ............................................. 31
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3. Lembar Kuesioner Lampiran 4. Surat Studi Pendahuluan Lampiran 5. Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran 6. Surat Penelitian Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian dari Balaidesa Sidoharum Lampiran 8. Surat Keterangan Lolos Uji Etik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization (2014), jumlah penduduk di atas 60
tahun di dunia dari tahun 2000 hingga 2050 akan berlipat ganda mencapai angka 11% - 22%, atau secara absolut meningkat dari 605 juta menjadi 2 milyar lansia (lansia). Batasan lansia berdasarkan World Health Organization meliputi usia pertengahan (middle age), yaitu kelompok usia 45 sampai 59 tahun, lansia (elderly), antara 60 sampai 74 tahun, lansia tua (old), antara 75 sampai 90 tahun, usia sangat tua (very old), diatas 90 tahun.
Rata-rata usia harapan hidup di negara-negara kawasan Asia Tenggara adalah 70 tahun. Jumlah penduduk di 11 negara kawasan Asia Tenggara yang berusia di atas 60 tahun berjumlah 142 juta orang dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 3 kali lipat di tahun 2050. Berdasarkan data, jumlah lansia di Indonesia tahun 2006 jumlah lansia sebanyak 19 juta jiwa dengan usia harapan hidup 66,2 tahun, tahun 2010 jumlah lansia sebanyak 14.439.967 jiwa (7,18%) dan pada tahun 2013 menjadi 35.594.671 (Riskesdas, 2013).
Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi besar dengan jumlah penduduk lansia pada tahun 2015 mencapai 9.6%. Angka tersebut jauh diatas jumlah lansia Nasional yang hanya 7.6% pada tahun 2015. Usia harapan hidup mencapai 64.9 tahun, dimana penduduk lansia wanita rata-rata 67.2 tahun dan pria 63.8 tahun (Dinkes Jateng, 2015). Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2015 mencatat jumlah lansia laki-laki sebanyak 107.550 orang dan perempuan sebanyak 109.959 orang. Jumlah lansia di Kecamatan Sempor ada 10.001 orang yang terdiri dari laki-laki 4.740, perempuan 5.261, khususnya di Desa Sidarum ada 496 lansia. Peningkatan populasi lansia ini dapat menyebabkan permasalahan- permasalahan yang berkaitan dengan perkembangan kehidupan lansia salah satunya adalah proses menua, baik secara fisik, mental maupun psikososial.
Menurut Annida (2010), semakin bertambahnya usia seseorang, maka kemampuan fisiknya akan semakin menurun, sehingga dapat mengakibatkan kemunduran pada peran-peran sosialnya. Hal ini mengakibatkan pula timbulnya gangguan dalam hal mencukupi kebutuhan hidupnya, sehingga dapat meningkatkan ketergantungan yang memerlukan bantuan orang lain. Pengkajian masalah-masalah usia lanjut perlu ditingkatkan, termasuk aspek keperawatannya agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan serta untuk menjamin tercapainya usia lanjut yang bahagia, berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat di Indonesia (Tamher & Noorkasiani, 2009).
Penuaan menyebabkan penurunan persepsi sensori dan respon motorik pada susunan saraf pusat dan penurunan respon proprioseptif, hal ini terjadi karena susunan saraf pusat pada lansia mengalami perubahan morfologis dan biokimia, perubahan tersebut mengakibatkan penurunan fungsi kognitif. Fungsi kognitif merupakan bagian terbesar dalam otak. Penurunan kemampuan kognitif seperti mudah lupa, kemunduran orientasi terhadap waktu, ruang, tempat, serta tidak mudah menerima hal/ide baru (Maryam, 2008).
Penurunan fungsi kognitif merupakan salah satu yang tidak dapat dihindari seiring bertambahnya usia seseorang dan memang termasuk sebagai salah satu proses degeneratif. Berdasarkan data Department of Health and
. (2011)
Human Services, Centers for Disease Control and Prevention U.S
tercatat 10 juta keluarga yang melakukan perawatan sukarela terhadap individu dengan cognitive impairment, masalah memori maupun kelainan seperti Alzheimer disease dan berbagai tipe demensia, dan pada 2009 diperkirakan 12.5 miliar jam kerja produktif dihabiskan untuk perawatan individu dengan cognitive impairment yang setara nilainya dengan $144 miliar (Department of Health and Human Services, Centers for Disease
Control and Prevention U.S., 2011).
Menurut Rohmah (2015), di Indonesia, pada tahun 2015 terdapat jumlah tersebut meningkat menjadi 1.016.800 orang, dan biaya perawatan yang mencapai US$ 2.128.000 dalam 1 tahun. Lansia yang mengalami kesulitan dalam mengingat atau kurangnya pengetahuan penting dilakukan pengkajian fungsi kognitif dengan tujuan dapat memberikan informasi tentang fungsi kognitif lansia. Pengkajian fungsi kognitif pada lansia berfungsi untuk membantu mengidentifikasi lansia yang berisiko mengalami penurunan fungsi kognitif (Gallo, Reichel & Andersen, 2010).
Dampak dari menurunnya fungsi kognitif pada lansia akan menyebabkan bergesernya peran lansia dalam interaksi sosial di masyarakat maupun dalam keluarga. Kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain akan dimiliki oleh individu sampai akhir hayat. Namun, sebagian dari individu masih merasa kesepian ketika tidak memiliki lawan interaksi untuk berbagi masalah (Annida, 2010). Perasaan ini bisa menimbulkan kesedihan yang mendalam sehingga bisa menekan kesehatan fisik dan mental pada lansia (Juniarti, 2008).
Bergesernya peran lansia dalam interaksi sosial didukung oleh sikap lansia yang cenderung egois dan tidak mau mendengarkan pendapat orang lain, sehingga mengakibatkan lansia merasa terasing secara sosial yang pada akhirnya merasa tidak berguna karena tidak ada penyaluran emosional melalui bersosialisasi. Keadaan ini menyebabkan interaksi sosial menurun baik secara kualitas maupun kuantitas, karena peran lansia digantikan oleh generasi muda, dimana keadaan ini terjadi sepanjang hidup dan tidak dapat dihindari (Stanley & Beare, 2007). Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik, saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan, serta tidak bisa terlepas dari satu hubungan yang terjadi antar individu, sosial, dan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari (Maryati & Suryawati, 2007). Pendapat lain dikemukakan oleh Gillin dan Gillin (1951) dalam Maryati dan Suryawati (2007) yang menyatakan bahwa interaksi sosial mungkin terjadi jika memenuhi dua persyaratan, yaitu adanya komunikasi dan kontak sosial. Kontal sosial berlangsung dalam tiga bentuk diantaranya adalah hubungan
Lansia di Desa Sidarum sejumlah 496 lansia meliputi usia pertengahan yaitu kelompok usia 45 sampai 59 tahun sejumlah 198 lansia,
(middle age),
lansia (elderly), antara 60 sampai 74 tahun, lansia tua (old), antara 75 sampai 90 tahun sejumlah 165 lansia dan usia sangat tua (very old), diatas 90 tahun sejumlah 133 lansia. Berdasarkan studi pendahuluan didapatkan jumlah lansia di Posyandu Lansia Desa Sidarum berjumlah 32 lansia wanita. Berdasarkan hasil wawancara dengan 5 orang lansia yang mengikuti posyandu lansia, 3 diantaranya mengalami penurunan fungsi kognitif (daya ingat). Ketika ditanya “hari ini hari apa” dan tanggal lahir mereka tidak bisa mengingat dengan baik bahkan mengingat nama anak-anaknya sendiri lupa.
Hasil observasi interaksi sosial mereka menunjukkan 1 orang lansia senang berbicara dan bersendau gurau dengan temannya dan 4 yang lainnya memilih untuk diam dan langsung pulang. Seseorang yang berpartisipasi secara aktif dalam berinteraksi sosial dengan baik seperti kontak mata dan mempunyai keterikatan emosional dengan teman dekat atau ikut serta dalam memberikan respon terhadap suatu situasi yang santai akan mempunyai fungsi kognitif yang baik. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul ”Hubungan antara fungsi kognitif dengan interaksi sosial pada lansia di Posyandu Lansia Desa Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen ”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitia n ini adalah “Apakah ada hubungan antara fungsi kognitif dengan interaksi sosial pada lansia di Posyandu Lansia Desa Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen ?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara fungsi kognitif dengan interaksi sosial pada lansia di Posyandu Lansia Desa Sidarum Kecamatan Sempor
Kabupaten Kebumen.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi fungsi kognitif pada lansia di Posyandu Lansia Desa Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen
b. Mengidentifikasi interaksi sosial pada lansia di Posyandu Lansia Desa Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen
c. Mengidentifikasi hubungan antara fungsi kognitif dengan interaksi sosial pada lansia di Posyandu Lansia Desa Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis Menambah referensi ilmu keperawatan khususnya keperawatan gerontik tentang fungsi kognitif dan interaksi sosial pada lansia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti Memberi pengetahuan, pengalaman dan menambah wawasan peneliti dalam melakukan penelitian, terutama berkaitan dengan pengukuran fungsi kognitif dan interaksi sosial serta menganalisa keterkaitan diantara keduanya.
b. Bagi Lansia Penelitian ini diharapkan dapat membantu lansia meningkatkan interaksi sosial dan fungsi kognitifnya.
c. Bagi Institusi 1) Sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada lansia dengan tetap memperhatikan fungsi kognitif dalam pemberian Asuhan keperawatan sehingga tidak menurunkan interaksi sosialnya.
2) Sebagai wacana ilmiah dan acuan untuk melaksanakan penelitian- penelitian lebih lanjut, khususnya yang menyangkut tentang fungsi kognitif dan interaksi sosial.
E. Keaslian Penelitian 1.
Maryati (2013) melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Fungsi Kognitif Pada Lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit Kabupaten Mojokerto
”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran fungsi kognitif pada lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit Kabupaten Mojokerto. Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan variabel fungsi kognitif pada lansia. Populasinya adalah lansia yang tinggal di UPT Panti Werdha Mojopahit Kabupaten Mojokerto. Sampel berjumlah 30 orang lansia yang sesuai kriteria inklusi (lansia yang bersedia menjadi responden, kooperatif, tidak mengalami gangguan saraf dan tidak buta huruf). Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data dengan wawancara terbimbing menggunakan Mini dan analisa data dengan Editing, Coding,
Mental State Exam (MMSE) Skoring dan Tabulating. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data
hampir setengahnya 46,7% lansia yang tinggal di UPT Panti Werdha Mojopahit Kabupaten Mojokerto mengalami perubahan fungsi kognitif berat. Melihat hasil penelitian tersebut, maka ada beberapa saran yang ingin disampaikan yaitu bagi petugas kesehatan di panti perlu adanya upaya untuk meningkatkan fungsi kognitif pada lansia dengan mengikut sertakan lansia melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan fungsi kognitif pada lansia seperti melakukan aktifitas fisik dan melakukan hobi/kegemaran. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu pengukuran fungsi kognitif pada lansia sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan menambahkan interaksi sosial pada lansia pada variabel terikat.
2. Sanjaya (2012) melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Interaksi
Sosial Dengan Kesepian Pada Lansia ”. Penelitian deskriptif korelasi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan interaksi sosial lansia dengan kesepian pada lansia. Sampel penelitian ini adalah 41 orang lansia di UPT Pelayanan Sosial Lansia dan Balita Wilayah Binjai dan Medan.
2012 dengan menggunakan kuesioner untuk interaksi sosial dan kesepian serta dianalisa dengan menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil analisa data menunjukkan responden mengalami interaksi sosial baik sebesar 48,8% dan sebanyak 34 responden 82,9% merasa tidak kesepian. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara interaksi sosial dengan kesepian pada lansia dengan nilai r = -0,652 dan p = 0,00 (p<0,05) dengan arah hubungan negatif. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara interaksi sosial dengan kesepian lansia. Saran bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian serupa terhadap lansia di komunitas. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu pengukuran interaksi sosial pada lansia sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan, penelitian terdahulu melakukan pengukuran kesepian pada lansia sedangkan penelitian yang dilaksanakan mengukur fungsi kognitif.
DAFTAR PUSTAKA
Ali. (2007). Interaksi Sosial. Jakarta: Penerbit Arcan.Alvin. (2010). Interaksi Sosial dalam Hubungan Antar Manusia. Bandung : Alfabeta. Annida. (2010). Memahami Kesepian Pada Lansia. Jakarta: Penerbit Arcan. Arikunto, S. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arisman. (2009). Buku Ajar Ilmu Gizi : Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. BKKBN. (2008). Indonesia Memasuki Era Lansia. Jakarta : EGC. Burn A, Lawlor B, Craig S. (2012). Rating Scale In Old Psychiatry. British
Journal of Psychiatry. 180:161-167 Bustan, M.N. (2010). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta.
Davidson. (2007). Psikiatri I. Jakarta : EGC. Department of Health and Human Services, Centers for Disease Control and
Prevention U.S. (2011). The number of people living with cognitive
impairment in the United States is equal to twice the population of new
Tersedia di: York City.
Depkes RI. (2013). [RISKESDAS] Riset Kesehatan Dasar. 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia Dinkes Jateng. (2015). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015.
Semarang: Dinkes Jateng. Dorland, W.A.N. (2008). Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Gallo, Joseph, Reichel, W. (2010). Buku Saku Gerontologi. Jakarta: EGC. Glei, et al. (2008). International Journal Epidemiology.
Goldman, H.H. (2010). Review of General Psychiatry: An Introduction to Singapore: McGraw-Hill.
ClinicaL Medicine 5 th ed.
Juniarti, S., K. (2008). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta : EGC Keliat, B., A. (2012). Gangguan Konsep Diri. Jakarta : EGC.
Kochhann, Renata, Varela, J. (2009). Aging Neuropsychology And Cognition.
Lisboa, CMS;Cha ves, M. Maryam, R. Siti, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba.
Maryati dan Suryawati. (2007). Interaksi social, cirri-ciri dan bentuk bentuknya.
Jakarta: Penerbit Arcan. Maryati (2013). Gambaran Fungsi Kognitif Pada Lansia di UPT Panti Werdha Jombang: STIKES Pemkab Jombang.
Mojopahit Kabupaten Mojokerto.
Tersedia di: http://stikespemkabjombang.ac.id/ejurnal/index.php/April- 2013/article/view/17/15 Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nehlig, A. (2010). Is Affeine a Cognitive Enhancer?.
Journal of alzheimer’s Disease, Vol. 20:85 ─94.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu . Jakarta : Salemba Medika.
Keperawatan
Papalia D.E., Old S.W., Feldman R.D. (2008). Human Development (Psikologi
Perkembangan) Edisi IX. (Terjemahan oleh A.K Anwar). Edisi IX Cetakan Jakarta: Kencana.
1. Pam. (2007). Interaksi Sosial. Jakarta: Penerbit Arcan.
Pranarka. (2009). Geriatri ( Ilmu Kesehatan Lanjut Usia ). Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Pudjiastuti, S. (2007). Ilmu Sosial. Jakarta:Erlangga Riwidikdo. (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Bina Pustaka.
Rochmah, W. (2015). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Jakarta: Departemen IPD FKUI
Sanjaya. (2012). Hubungan Interaksi Sosial Dengan Kesepian Pada Lansia.
Medan: Universitas Sumatera Utara
nd Sarafino, E, P. (2012). Health Psychology Biopsychological Interaction. 2 ed.
New John Wiley and Sons Inc. Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.
Setiati, S., Harimurti, K., & Roosheroe, A.G. (2007). Proses Menua dan
Implikasi Kliniknya. Dalam: Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., dan Setiati, S., ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1335-1340. Stanley, M, Beare, P.G. (2007). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi ke-2
Jakarta: EGC (Nety Juniarti & Sari Kurnianingsih, Penerjemah). Soerjono, S. (2007). Sosiologi : Memahami dan Mengkaji Masyarakat. Bandung:
Gravindo media pratama Stedman.(2012). Kamus Ringkas Kedokteran Stedman untuk Profesi Kesehatan. Jakarta: EGC. Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Tamher, S., Noorkasiani. (2009). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Jakarta: Salemba Medika.
Asuhan Keperawatan.
Watson. (2013). Perawatan Pada Lansia. Jakarta: EGC. WHO. (2014). Regional Office for South-East Asia. Departement of Sustainable Development and Healthy Enviroments
Yaffe, K., et, al. (2011). Metabolic syndrome, inflammation, and risk of cognitive decline.
Lampiran Lampiran 1
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth……………… Di Posyandu Lansia Desa Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong :
Nama : Dewi Nurcahyawati NIM : A11300870 Saat ini sedang mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Antara
Fungsi Kognitif Dengan Interaksi Sosial Pada Lansia di Posyandu Lansia Desa Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen ”.
Prosedur penelitian ini tidak akan menimbulkan risiko atau kerugian kepada responden. Kerahasiaan semua tindakan yang telah dilakukan akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas kerjasamanya, saya mengucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Peneliti Dewi Nurcahyawati Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Yang bertanda tangan dibawah ini saya : Nama : Umur : Alamat :
Dengan ini saya bersedia menjadi responden pada penelitian dengan judul “Hubungan Antara Fungsi Kognitif Dengan Interaksi Sosial Pada Lansia di Posyandu Lansia Desa Sidarum Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen”, yang diteliti oleh :
Nama : Dewi Nurcahyawati NIM : A11300870 Demikian persetujuan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.
Gombong , …….…………2017
Peneliti, Yang Membuat Pernyataan (Dewi Nurcahyawati) ( )
Lampiran 3
HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KOGNITIF DENGAN INTERAKSI SOSIAL
PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA SIDARUM
KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN
A. Identitas responden
1. No responden : . . . . . . (diisi oleh peneliti) 2. Inisial responden : . . . . . .
B. Fungsi Kognitif
No Pertanyaan Jawaban ...............................................
1 Dimana kita sekarang 2 Dimana tempat ini berada ...............................................
3 Tanggal berapa sekarang ...............................................
4 Bulan apa sekarang ...............................................
5 Tahun berapa sekarang ...............................................
...............................................
6 Berapa umur anda 7 Kapan hari ulang tahun anda ...............................................
8 Tahun berapaanda dilahirkan ...............................................
9 Siapa Presiden Republik Indonesia ...............................................
10 Siapa Presiden sebelum beliau ...............................................
C. Interaksi Sosial Petunjuk Umum Pengisian
Saudara dimohon untuk memberi tanggapan pernyataan di bawah ini sesuai pendapat saudara dengan cara memberikan tanda (√) Selalu (S) Kadang - kadang (KK) Tidak pernah (TP)
No Pertanyaan S KK TP
Kerja Sama
1 Saya terlibat dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan
2 Saya bekerja sama dengan tetangga sekitar ketika diadakan kerja bakti
3 Saya menghadiri kegiatan-kegiatan keagamaan beserta tetangga maupun keluarga.
4 Saya menghadiri pertemuan warga seperti PKK maupun arisan lingkungan
5 Saya terlibat bersama warga yang lain dalam
kegiatan memasak ketika tetangga melakukan hajatan
6 Saya membantu tetangga yang membutuhkan pertolongan saya
Akomodasi
7 Saya menghargai pendapat orang lain baik tetangga maupun keluarga
8 Saya dimintai pendapat oleh tetangga maupun keluarga ketika terjadi masalah di lingkungan sekitar maupun keluarga.
9 Saya menjadi penengah ketika terjadi perselisihan di lingkungan sekitar maupun keluarga.
10 Ketika saya bermasalah dengan tetangga ataupun keluarga, saya berusaha menyelesaikannya secepatnya.
11 Ketika ada keluarga ataupun tetangga yang saling berseteru, saya akan berusaha menasehati untuk segera berdamai.
Asimilasi
12 Saya rukun dengan tetangga dengan menghindari pertengkaran
13 Saya turut berduka cita serta menghadiri pemakaman ketika tetangga maupun keluarga meninggal dunia
14 Saya menjenguk tetangga maupun keluarga jika mengalami sakit
15 Saya mengunjungi keluarga maupun lingkungan untuk bermaaf-maafan ketika hari raya
16 Saya membantu tetangga maupun keluarga jika mengalami kesulitan salah satunya masalah ekonomi
Frequencies Statistics Fungsi Interaks i Kognitif Sosial
N Valid
50
50 Mis sing
Frequency Table
Fungsi Kognitif
Cumulative Frequency Percent Valid P ercent Percent Valid Gangguan K ognit if Berat
1
2.0
2.0
2.0 Gangguan K ognit if
13
26.0
26.0
28.0 Sedang Gangguan K ognit if
26
52.0
52.0
80.0 Ringan Fungsi Kognitif Normal
10
20.0 20.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Interaksi S osial Cumulative
Frequency Percent Valid P ercent Percent
Valid Kurang
6
12.0
12.0
12.0 Cukup
33
66.0
66.0
78.0 Baik
11
22.0 22.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid Mis sing Total
N Percent N Percent N Percent Fungsi Kognitif * 50 100.0% .0% 50 100.0% Interaks i Sos ial
Fungsi Kognitif * Interaksi S osial Crossta bula tion
Int eraks i Sosial Kurang Cukup Baik TotalFungsi Gangguan K ognitif Berat Count
1
1 Kognitif % within Fungsi Kognitif 100.0% .0% .0% 100.0% % of Total
2.0% .0% .0% 2.0% Gangguan K ognitif Count
3
9
1
13 Sedang % within Fungsi Kognitif 23.1% 69.2% 7.7% 100.0% % of Total 6.0% 18.0% 2.0% 26.0% Gangguan K ognitif Count
1
22
3
26 Ringan % within Fungsi Kognitif 3.8% 84.6% 11.5% 100.0% % of Total 2.0% 44.0% 6.0% 52.0% Fungsi Kognitif Normal Count
1
2
7
10 % within Fungsi Kognitif 10.0% 20.0% 70.0% 100.0% % of Total 2.0% 4.0% 14.0% 20.0% Total Count
6
33
11
50 % within Fungsi Kognitif 12.0% 66.0% 22.0% 100.0% % of Total 12.0% 66.0% 22.0% 100.0%
Descriptives Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Fungsi Kognitif
50
9 4.40 2.030 Interaks i Sos ial
50
22
41 31.52 5.331 Valid N (listwise)
50 Nonparametric Correlations
Correla tions Fungsi Interaks i Kognitif Sosial
Kendall's tau_b Fungsi K ognitif Correlat ion Coeffic ient 1.000 -.372**
Sig. (2-t ailed)
. .000 N50
50 Interaks i Sos ial Correlat ion Coeffic ient -.372** 1.000
Sig. (2-t ailed)
.000 . N50
50 **. Correlat ion is significant at t he 0. 01 level (2-tailed).