Peranan Adolf Hitler dalam perang dunia II 1939-1945 - USD Repository

  

PERANAN ADOLF HITLER DALAM PERANG DUNIA II

1939-1945

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Sejarah

  

Disusun Oleh:

Nama : Fransindhu Njoo NIM : 021314032

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

PERANAN ADOLF HITLER DALAM PERANG DUNIA II

1939-1945

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Sejarah

  

Disusun Oleh:

Nama : Fransindhu Njoo NIM : 021314032

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

M OTTO

Apa yang baik harus sering dicari dengan susah payah tetapi apa yang buruk

mudah mendapatkannya walaupun ia tidak dicari.

  

Apa yang baik sering hanya dapat diajarkan dengan susah payah tetapi apa

yang buruk dapat diperoleh tanpa diajarkan

(Demokritos)

Keberhasilan perlu dikejar dengan semangat dan kerja keras.

  

Orang biasa belajar sedikit dari keberhasilan tetapi belajar banyak dari

kegagalan

(Pepatah Arab)

M endidik tidak berarti mengajarkan apa yang tidak mereka ketahui.

  

M endidik adalah perkerjaan yang memakan hati, terus menerus dijalankan dan

amat sulit, harus dilaksanakan dengan keramahan dan kelembutan, pengawasan

dan peringatan, perintah dan pujian, tetapi terutama dengan keteladanan

(Ruskin)

  

Ada empat jenis manusia:

Orang yang tidak tahu tetapi tidak tahu bahwa dia tidak tahu,

dia tolol, jauhilah dia.

Orang yang tidak tahu tetapi tahu bahwa dia tidak tahu,

dia orang bersahaja, ajarilah dia.

  

Orang yang tahu tetapi tidak tahu bahwa dia tahu,

dia sedang tidur, bangunkanlah dia.

  

Orang yang tahu dan tahu bahwa dia tahu,

dia orang bijak, tirulah dia.

  

(NN)

Bersikaplah seperti batu karang yang tiada henti -hentinya dipukul ombak.

Tak saja ia berdiri tegak, ia bahkan sanggup menenteramkan amarah

gelombang-gelombangnya.

  

(M arcus Aurelius)

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

D engan Penuh Rasa H ormat dan Kerendahan H ati Kupersembahkan Skripsi ini

Kepada:

Tuhanku Yang Selalu M enjaga dan M elindungiku v

  Papa D an M ama Yang Selalu M encintai D an M erawatku sampai v sebesar ini Kedua Kakakku Yang Selalu mensupport diriku v

  (Alm.) Kedua Kakek D an N enekku Yang Selalu memperhatikanku D i v

  Atas Sana Adit, Yoko, Cim Lani D an Seluruh Keluarga N joo Yang Selalu Aku v

  Cintai

Para Pendidikku Yang Tiada Pernah Bosan Selalu M engajariku

v

  Semua Sahabat D an Orang-Orang Yang telah M engisi Perjalanan v

  Kehidupanku

Terima Kasih Kuucapkan Atas Segala Kebaikan D an Kebahagiaan Yang Telah

Kalian Berikan Kepadaku H ingga Saat I ni. Semoga Akan Selalu M enjadi

Kenangan Yang Terindah. Thank’s For All.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 29 Februari 2008 Penulis

  Fransindhu Njoo

  

ABSTRAK

PERANAN ADOLF HITLER DALAM PERANG DUNIA II

1939 – 1945

Oleh Fransindhu Njoo

  

NIM: 021314032

  Skripsi yang berjudul “Peranan Adolf Hitler Dalam Perang Dunia II 1939 – 1945” memiliki tujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa tiga permasalahan pokok, yaitu: 1. Apa yang melatarbelakangi Adolf Hitler untuk membangun kembali kejayaan Jerman; 2. Bagaimana peranan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II; 3. Apa dampak yang muncul dari keterlibatan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II.

  Dalam penulisan skripsi ini metodologi yang digunakan adalah metodologi penelitian sejarah yang mencakup empat tahapan, yaitu metode pengumpulan data (heuristik), metode analisis data (verifikasi dan interpretasi), pendekatan (pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis, psikologis, politik, dan sosial ekonomi), dan penulisan (historiografi). Penulisan skripsi ini bersifat deskriptif analitis.

  Hasil penelitian ini adalah: (1) Latar belakang Adolf Hitler membangun kembali kejayaan Jerman dipengaruhi oleh nasionalismenya yang sempit (chauvinistik) dan situasi Jerman pasca PD I yang memang buruk dalam segala bidang. (2) Keberhasilan Hitler menjadi Führer telah membawa perubahan besar tidak saja bagi Jerman tetapi juga dunia. Hitler menjadi pelopor pecahnya PD II lewat penyerangan Jerman ke Polandia. Dengan dibukanya Front Barat (penyerangan ke Belgia, Belanda, Perancis, dan Inggris) dan Front Timur (Uni Soviet) maka Hitler telah menyeret Jerman dalam kancah peperangan. Selama perang berlangsung Hitler menjalin kerja sama dengan negara fasis lainnya seperti: Italia, Jepang, Spanyol, dan Rumania sehingga melahirkan poros Axis. (3) Dampak keterlibatan Hitler dalam PD II bagi Jerman adalah runtuhnya Third yang dibangun Hitler. Hitler sendiri pada akhirnya bunuh diri. Pasca PD II

  Reich

  Jerman kembali terpuruk, wilayahnya terbagi dalam 4 zona, pemerintahan dipegang oleh militer Sekutu, perekonomian hancur, dan keadaan sosialnya memprihatinkan. Sedangkan bagi dunia dapat dilihat dari besarnya jumlah korban perang dan biaya perang yang dikeluarkan serta telah memunculkan 2 ideologi besar yang saling bermusuhan yakni demokratis dan komunis yang memuncak dalam Perang Dingin.

  

ABSTRACT

THE ROLE OF ADOLF HITLER IN WORLD WAR II

1939 – 1945

By Fransindhu Njoo

  

NIM: 021314032

  The title of this writing is “The Role of Adolf Hitler in World War II 1939 – 1945”. The purpose of this writing is to describe and analyze three major problems namely:1. What formed the background of Adolf Hitler to regain the glory of Germany; 2. What was the role of Adolf Hitler in World War II; 3. What impact had appeared from the role of Adolf Hitler in World War II.

  The methodology in this writing was historical methodology which included four steps, those are: data collecting method (heuristic), data analyzing method (verification and interpretation), approach (the approaches were historical, psychological, political, and economic social approach), and historiography. This writing is a analytical description.

  The results of this research are: (1) The background of Adolf Hitler to regain the glory of Germany influenced by narrow nationalism (chauvinistic) and the situation of Germany after World War I which dissolved in every sector. (2) The success of Adolf Hitler to became Führer made a big change not only for Germany but also for the world. Hitler became the forerunner in breaking out World War II through the German’s attack to Poland. Opened by West Front (the attack to Belgium, Netherlands, France, and England) and East Front (the attack to USSR) then Hitler had dragged Germany into the war. During the war Hitler made cooperation with other fascism countries like: Italy, Japan, Spain, and Rumania which had created Axis. (3) The impact of the role of Adolf Hitler in World War II was the fall of Third Reich which was built by Hitler. At last Hitler did suicide. After World War II Germany collapsed and it’s territory was divided into 4 zones. The government held by Alliance military, economic collapsed, and the social condition collapsed too. Whereas from the worldwide point of view huge war’s victim and war cost which was spent in spite of the appearance of 2 big ideology which against on each other namely democratic and communism which reach its climax at the Cold War.

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama :

  Fransindhu Njoo

  Nomor Mahasiswa : 021314032 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

PERANAN ADOLF HITLER

DALAM PERANG DUNIA II 1939-1945

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 17 April 2008 Yang menyatakan

  Fransindhu Njoo

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa atas karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peranan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II 1939 – 1945”.

  Penulis menyadari bahwa dalam mencari dan mengolah sumber untuk skripsi ini melibatkan banyak pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan, dorongan, dan dukungan dalam bentuk apapun yang telah diberikan kepada penulis sejak proses awal penulisan sampai selesainya skripsi ini. Secara khusus penulis menghaturkan terima kasih kepada:

  1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menulis skripsi ini.

  3. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan pengarahan kepada penulis.

  4. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo, J.R., S.Th. sebagai pembimbing yang telah banyak memberikan semangat, dukungan, bimbingan, dan koreksi serta masukan kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.

  5. Bapak/ibu dosen Prodi Pendidikan Sejarah FKIP dan Prodi Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma: Bapak Drs. B. Musidi, M.Pd., Bapak Drs. A.K. Wiharyanto, M.M., Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo, J.R., S.Th., Bapak Drs. A.A. Padi, Bapak Drs. G. Moedjanto, M.A. (Alm.), Bapak Drs. Y.R. Subakti, M.Pd., Ibu Dra. Th. Sumini, M.Pd., Ibu Yustiana Kameng, S.Pd., Bapak Hb. Hery Santosa, Bapak Prof. DR. P.J. Suwarno, S.H., Bapak Drs. Ign. Sandiwan Suharso, M.Hum., Ibu Dra. Lucia Juningsih, M.Hum., dan Bapak Silverio R.L. Aji Sampurno, M.Hum. yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

  6. Sekretariat Prodi Pendidikan Sejarah: Mas Sidiq dan Bu Endang yang tela h membantu penulis dalam administrasi prodi.

  7. Ibu Mini dan seluruh karyawan perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah dengan sabar memberikan pelayanan peminjaman buku demi kelancaran penyusunan skripsi ini.

  8. Papa, Mama, kedua kakakku, dan seluruh keluarga Nyoo yang selalu memberikan dukungan baik spirit, moril, maupun material dan dengan penuh kasih sayang serta kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  9. Odi, Eno, Bayu, Pak Leo, Elis, Peron, Sigit dan teman-temanku angkatan 2002 lainnya serta tak lupa Mas Yulius, Mas Hendrikus, Dina, Kristin, Icha, Ika, Kristitin, Tata, Vinco, Ponco, Oki, Sr. Vina, Sr. Desi dan teman-temanku lainnya terima kasih atas semangat dan dukungan kalian semua.

  10. Maman, Jigo, Eka, Vandi, Bak-Bak, Profe, Pak Weng, Win, Widi, dan teman- teman kost Tasura 52 lainnya terima kasih atas bantuan, dorongan, dan kerja sama serta canda tawa kalian selama ini. Semoga budi baik dari semua pihak di atas diberkati oleh Tuhan YME.

  Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini penulis terima dengan senang hati. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

  Yogyakarta, Februari 2008

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

MOTTO

  19 F. Hipotesis ...............................................................................

  C. Latar Belakang Ekonomi ..................................................... 116

  81 B. Latar Belakang Geografi ..................................................... 107

  80 A. Latar Belakang Sosial – Budaya .........................................

  79 BAB II LATAR BELAKANG ADOLF HITLER MEMBANGUN KEMBALI KEJAYAAN JERMAN .....................................

  71 H. Sistematika Penulisan ..........................................................

  71 G. Metodologi Penelitian .........................................................

  15 E. Kajian Teori .........................................................................

  ....................................................................................................... iv

  13 D. Tinjauan Pustaka .................................................................

  13 C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan ...........................................

  1 B. Rumusan Masalah ................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ......................................................

  

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................

  ................................................................. v

  HALAMAN PERSEMBAHAN

  D. Latar Belakang Politik ......................................................... 122

  BAB III PERANAN ADOLF HITLER DALAM PERANG DUNIA II ............................................................... 178 A. Kebijakan-Kebijakan Hitler yang Menjurus Pada Perang Dunia II ................................................................... 188 B. Peranannya Sebagai Tokoh Pelopor Pecahnya Perang Dunia II ................................................................... 217 C. Kebijakan-Kebijakan Hitler Selama Perang Dunia II Berkobar ................................................... 229 BAB IV DAMPAK KETERLIBATAN ADOLF HITLER DALAM PERANG DUNIA II ............................................... 271 A. Bagi Jerman ......................................................................... 271

  1. Runtuhnya Third Reich ................................................... 271

  2. Situasi Jerman Pasca Perang Dunia II Selama Kurun Waktu 1945........................................................... 314

  B. Bagi Dunia ........................................................................... 337

  1. Korban Dan Biaya Selama Perang Dunia II ................... 337

  2. Munculnya Dua Ideologi yang Bertentangan ................. 344

  

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 348

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 352

LAMPIRAN ................................................................................................ 357

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Foto Adolf Hitler ................................................................ 357 Lampiran 2 : Gambar Swastika Simbol Nazi .......................................... 358 Lampiran 3 : Skema Keluarga Hitler ....................................................... 359 Lampiran 4 : Peta Penyatuan Jerman ....................................................... 360 Lampiran 5 : Peta Jerman Setelah Perang Dunia I .................................. 361 Lampiran 6 : Susunan Pemerintahan Third Reich ................................... 362 Lampiran 7 : Peta Kekuasaan Hitler

  ........................................................ 365

  Lampiran 8 : Gambar Skema Pengamanan Hitler Di Acara Terbuka ............................................................... 366

  Lampiran 9 : Skema Pengeboman Hitler Oleh Staufenberg .................... 367 Lampiran 10 : Peta Jerman Setelah Perang Dunia II ................................. 368 Lampiran 11 : Peta Jerman Setelah Perang Dunia II ................................. 369 Lampiran 12 : Peta Jerman Setelah Perang Dunia II ................................. 370 Lampiran 13 : Peta Berlin Pada Tahun 1945 ............................................. 371 SUPLEMEN ................................................................................................. 372

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekalahan Jerman terhadap Sekutu pada tanggal 11 November 1918

  menandai berakhirnya Perang Dunia I (PD I). Setelah menyerahnya Jerman kepada Sekutu maka disusunlah sejumlah perjanjian damai. Negara-negara yang mena ng dalam PD I segera berlomba- lomba untuk memperjuangkan kepentingan- kepentingan negaranya dengan menuntut sejumlah hak istimewa kepada negara yang kalah perang lewat perjanjian perdamaian tersebut sebagai ganti rugi dari biaya perang yang telah dikeluarkan dan atas kerusakan yang diakibatkan selama perang berkobar. Pertimbangan ini diambil sebab negara yang kalah perang dianggap sebagai penjahat perang yang harus diadili dan lewat perjanjian damai itu, hukuman- hukuman bagi negara yang kalah perang ini disepakati oleh negara- negara yang menang secara sepihak.

  Pengalaman pahit akibat dari PD I ini telah mengajarkan kepada negara- negara Eropa pentingnya membentuk organisasi internasional yang meliputi bangsa-bangsa di dunia agar tercapai perdamaian internasional yang permanen. Atas dasar pertimbangan tersebut negara-negara Eropa membentuk suatu organisasi internasional yang diberi nama Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dan berdiri pada tanggal 10 Januari 1920. Negara-negara Eropa menaruh harapan besar kepada organisasi tersebut agar dapat menjalin dan membina perdamaian di seluruh dunia serta agar sejarah kelam pada PD I tidak akan pernah terulang kembali.

  Perang Dunia ini rupanya tidak cukup terjadi sekali saja. Kenyataannya pada tahun 1939 untuk kedua kalinya perang meletus di berbagai negara di dunia yang dikenal dengan nama Perang Dunia II (PD II). Sejarah mencatat bahwa perang baru ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari perang lama yang

  1

  penyelesaiannya tidak tuntas. PD I pada dasarnya merupakan puncak konflik karena kesombongan antar negara bangsa di Eropa yang begitu mendewakan

  2

  nasionalisme. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat pada masa pencerahan telah membongkar segala bentuk kesakralan hidup masa

  

renaissance dan membuat nasionalisme humanis berubah menjadi nasionalisme

  3

  ekonomi atau kapitalis yang ekspansif. Nasionalisme ekonomi atau kapitalis yang ekspansif ini menjadikan bangsa-bangsa di Eropa dengan seenaknya dapat menelan bangsa-bangsa di benua lain.

  Nasionalisme kapitalis ini telah membawa persaingan ekonomi antar bangsa-bangsa Eropa sendiri. Persaingan ekonomi ini kemudian berkembang menjadi persaingan perebutan wilayah (koloni) yang mana dari sana persaingan itu diimbangi dengan persaingan militer yang nantinya berujung pada me letusnya perang, yaitu PD I.

  Semula banyak orang mengira bahwa dengan berakhirnya PD I, 1 nasionalisme sempit atau “chauvinisme” ini akan lenyap, mengingat dampak

  

Sutarjo Adisusilo, 2003, “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik Eropa”, 1938: Ngablak Dan

2 Dunia Dalam Persepktif Sejarah , Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, hlm. 71.

  perang sebagai akibat kesombongan nasionalisme begitu mengerikan. Namun nasionalisme ini terus berkembang mengikuti arah perkembangan negara masing- masing dan tampil dengan berbagai wajah atau tipe yang akhirnya membawa peperangan baru yang lebih dahsyat dan memakan korban lebih banyak, yaitu PD

  II. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa PD II sebenarnya merupakan kelanjutan PD I yang penyelesaiannya tidak tuntas. Pernyataan ini didasarkan atas berakhirnya PD I diikuti dengan sejumlah perjanjian damai yang salah satunya adalah Perjanjian Versailles. Jerman yang dianggap sebagai penjahat perang harus bertanggung jawab dengan sejumlah kewajiban yang diatur dalam Perjanjian Versailles. Namun beban yang harus ditanggung Jerman benar- benar kelewat batas sehingga meninggalkan luka yang teramat dalam pada diri bangsa Jerman. Luka tersebut menumbuhkan rasa benci rakyat Jerman terhadap Sekutu akibat dari Perjanjian damai Versailles yang sangat merendahkan bangsa Jerman. Benih kebencian itulah yang dipupuk dan dimanfaatkan oleh Adolf Hitler

  4 nantinya untuk mengobati luka dalam yang diderita bangsanya.

  Nasionalisme sempit yang Hitler miliki dengan segala ideologinya, ia sebarkan kepada rakyat Jerman melalui segala propaganda dan bukunya untuk mencari simpati dan dukungan rakyat Jerman. Situasi Jerman yang pada saat itu terpuruk akibat kekalahannya dalam perang dan beban yang harus ditanggungnya dalam Perjanjian Versailles memang sangat mendukung bagi terwujudnya ideologi- ideologi Hitler.

  Dukungan rakyat Jerman dan kepasifan Sekutu membuat Hitler dengan Nazinya bergerak secara leluasa untuk tidak hanya berkuasa atas Jerman dengan membangun angkatan militernya, tetapi juga untuk menguasai negara- negara lain di sekitar Jerman. Hal ini yang kemudian mendorong bagi terjadinya PD II.

  Sosok Hitler sangat familiar bagi siapa saja. Hitler menjadi tokoh sentral dan penentu bagi pecahnya PD II. Berkat jasa Hitler, Jerman yang pada akhir PD I terpuruk, dibangkitkan kembali dan bahkan menjadi negara besar yang mampu menggulung musuh- musuhnya seperti Austria, Polandia, Belanda, Belgia, Denmark, dan Perancis. Hanya demi mencapai cita-citanya, Hitler rela membunuh berjuta-juta orang yang tidak bersalah termasuk di dalamnya lima juta orang Yahudi. Dia juga telah menyeburkan dunia dalam suatu perang yang paling

  5 banyak menumpahkan darah dan paling merusak dalam perang.

  Adolf Hitler dilahirkan di Branau am Inn, Austria dekat Jerman pada

  6

  tanggal 20 April 1889. Ayahnya bernama Alois Hitler, sedangkan ibunya bernama Klara Polz. Hitler bukanlah anak yang rajin dan pandai. Ia tidak pernah berprestasi dalam pelajarannya di sekola h. Kepandaiannya hanyalah menggambar dan karena hobi inilah ia ingin menjadi pelukis. Kesenangan Hitler adalah membaca, terutama buku-buku mengenai militer dan peperangan. Tahun 1903 ayahnya, Alois Hitler meninggal dunia dan karena motivasinya untuk menjadi pelukis, maka Hitler pergi ke Wina, ibu kota Austria pada tahun 1907 untuk masuk ke Academy of Fine Arts, namun gagal masuk hingga dua kali. Pada tahun 5 yang sama ibu Hitler, Klara Polz meninggal dunia. Berawal dari sini ia hidup

  

William L. Shirer, 1963, Bangkit dan Djatuhnja Adolf Hitler (terj.) Hamid Algadrie, Bhratara, menderita di Wina sebagai gelandangan. Hidupnya yang serba kesusahan mendorong Hitler begitu membenci bangsa Yahudi dan ia menjadi anti Semit.

  Kesusahan hidupnya di Wina, ia timpahkan semua kepada orang Yahudi yang ada di Jerman.

  Tahun 1913 Hitler pindah ke Munich, ibu kota Bavaria sampai akhirnya pada tahun 1914 pecah Perang Dunia I. Ketika PD I meletus, Hitler menjadi sukarelawan untuk bekerja kepada Angkatan Darat Jerman, bergabung dengan

  7 Resimen Infanteri Cadangan Bavaria ke-16. Dia mencapai pangkat kopral dan

  terlibat langsung dalam perang sehingga ia mendapat anugerah berupa medali . Ia sempat terluka terkena semburan senjata gas di hari- hari terakhir

  Iron Cross

8 PD I.

  PD I diakhiri dengan kekalahan Jerman di mana Jerman harus menandatangani Perjanjian Versailles pada tanggal 28 Juni 1919. Perjanjian Versailles ini sangat melemahkan negara Jerman dalam bidang militer dan ekonomi, sementara Jerman sendiri telah hancur perekonomiannya pasca PD I.

  Keadaan ekonomi Jerman menjadi kacau balau dan inflasi terus menerus meningkat, akibatnya muncul revolusi yang menuntut supaya kekaisaran dibubarkan. Maka pada tanggal 9 November 1918 Schiderman, pemimpin Partai Sosialis menyatakan jatuhnya kaisar dan mengumumkan terbentuknya Republik

9 Jerman.

  7 8 Tim Narasi, 2006, The Mass Killers of The Twentieth Century, Narasi, Yogyakarta, hlm. 69. 9 Agustinus Pambudi, 2006, The Death of Adolf Hitler, Narasi, Yogyakarta, hlm. 27.

  Republik Weimar yang baru berdiri di Jerman ini rupanya lemah. Friedrich Ebert yang diangkat menjadi presiden untuk memperbaiki perekonomian, ternyata tidak mampu membangkitkan Jerman dari kemerosotan. Di bawah pemerintahan Marsekal von Hindenburg (pengganti Ebert), Jerman mengalami perbaikan sedikit di mana hal ini disebabkan peranan dari menteri keuangannya yang cakap, yaitu Stressemann, namun perbaikan ini tidak berhasil mengurangi gejolak masyarakat yang semakin gencar menuntut penghapusan Persetujuan Versailles.

  Pada saat Republik Weimar berdiri, Hitler berada di rumah sakit akibat semburan senjata gas pada PD I. Terhadap pemerintah yang baru ini, Hitler tidak menyenangi. Dia membenci para politikus Jerman karena mereka dengan begitu saja menyetujui Perjanjian Versailles yang merendahkan bangsa Jerman di hadapan Sekutu. Kebencian Hitler ternyata tidak saja ditujukan kepada para politikus Jerman tetapi juga terhadap orang-orang Yahudi yang hidup di Jerman.

  Dia beranggapan bahwa kekalahan Jerman pada PD I sebenarnya diakibatkan oleh pengkhianatan yang dilakukan oleh bangsa Yahudi yang hidup di Jerman.

  Kebencian tersebut menimbulkan keinginan yang kuat dari Hitler untuk berkecimpung dalam dunia politik.

  Begitu keluar dari rumah sakit, Hitler bekerja sebagai pengawas politik untuk kantor lokal ketentaraan. Posisi ini yang kemudian memberinya jalur

  10

  hubungan dengan kelompok-kelompok politik di Munich. Ini menjadi langkah awal bagi Hitler untuk terlibat dalam partai kecil di Munich. Pada bulan Juli 1921

  Hitler berkecimpung secara langsung dalam politik dan menjadi pengurus Partai

  11 Buruh Jerman (bahasa Jerman: Deutsche Arbeiterpartei/DAP).

  Dengan masuknya Hitler, Partai Buruh Jerman berkembang dengan pesat sebab ia mulai melancarkan propaganda-propaganda yang memojokkan Republik

  12 Weimar yang dikuasai oleh Partai SPD (Partai Sosial Demokrat). Keberhasilan

  ini ditambah dengan ketidaksenangan rakyat Jerman pada Republik Weimar membuat Hitler merasa yakin bahwa masa depan Jerman berada dalam tanggung jawabnya dan melalui partai ini ia yakin ia dapat duduk dalam kursi kepemimpinan nantinya.

  Hitler berhasil mengorganisir Partai Buruh dengan bekal semangat militernya. Bahkan lebih dari itu pada tahun 1921 Hitler berhasil menjadi pemimpin partai tersebut. Hitler kemudian menukar nama DAP menjadi atau lebih dikenal

  Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP)

  13

  dengan nama Nazi. Ia juga membentuk pasukan khusus berseragam cokelat yang dikenal dengan sebutan Barisan Kemeja Coklat atau Brownshirts meskipun sebutan resminya adalah Sturmabteilung (SA). Keberhasilan ini mendorong Hitler untuk melakukan pemberontakan yang ia lakukan pada tanggal 9 November 1923 di Munchen dan dikenal dengan nama revolusi bir atau Munich Beer Hall karena dimulai di warung bir namun gagal karena kekuatannya masih kecil. Akibat dari pemberontakan ini, Hitler dijatuhi hukuman penjara selama lima tahun namun baru satu tahun ia sudah dilepaskan. Di penjara itulah, Hitler tidak saja membaca 11 karya-karya F. Hegel dan Machiavelli, bahkan ia berhasil menulis sebuah buku 12 Adolf Hitler dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Adolf_Hitler, 22/09/06, op. cit..

  yang di kemudian hari menjadi amat terkenal, yaitu Mein Kampf (Perjuanganku) dan dijadikannya sebagai “kitab suci” bagi anggota Nazi dalam sepak

  14

  terjangnya. Buku Mein Kampf ini pula yang menjadikan Hitler memiliki kekayaan yang besar yang dipergunakannya untuk membangun kembali kejayaan Jerman dengan membangun kembali angkatan perang Jerman.

  Gagalnya pemberontakan dan masuknya Hitler ke dalam penjara, tidak membuat Hitler patah semangat. Pada kenyataannya setelah keluar dari penjara, Hitler mampu mengembalikan kehidupan partainya yang sebelumnya telah dilarang oleh pemerintah Jerman akibat pemberontakan yang dilakukan Hitler.

  Hitler bahkan melengkapi partainya dengan semacam pasukan pengawal yang bernama Schutz Staffel (SS) yang berseragam hitam.

  Kemenangan Partai Nazi dalam pemilu tahun 1933 membawa Hitler menjadi kanselir, perdana menteri yang ditetapkan oleh Presiden Oscar von Hindenburg pada tanggal 30 Januari 1933. Pada tanggal 27 Februari 1933 terjadi kebakaran di gedung parlemen (Reichstag). Dengan kepandaiannya, Hitler menuduh tindakan itu sebagai bagian dari satu rencana (plot) yang disusun

  15

  komunis untuk menguasai Jerman. Maka pada tanggal 28 Februari 1933 Hitler mengumumkan Undang-Undang Darurat, yang antara lain menghapus kebebasan

  16 sipil dan hak-hak asasi sebagai mana diatur dalam Konstitusi Weimar.

  Setelah Undang-Undang Darurat ini terbentuk, Hitler memerintahkan pasukan SA untuk menyerang toko-toko Yahudi, melumpuhkan pemimpin Serikat 14 Buruh, menggeledah ke rumah-rumah penduduk dan menggantung mereka yang 15 Log. cit..

  anti Nazi di dapur rumah mereka sendiri. Mereka membuat semua orang mengigil

  17

  ketakutan. Tindakan SA ini tidak disenangi oleh para Jenderal Jerman sebab mereka takut pasukan SA akan merampas kekuatan militer mereka. Mereka menginginkan Hitler melenyapkan pasukan itu. Untuk memuluskan jalan Hitler dalam mendaki kekuasaan yang lebih tinggi dan untuk mendapatkan dukungan dari para Jenderal Jerman maka pada tanggal 29 Juni 1934 pemimpin pasukan SA, Ernest Roehm (merupakan sahabat karib Hitler) dan para pembantu terdekatnya dibunuh dengan keji. Lebih dari itu, Hitler melakukan pembersihan terhadap orang-orang yang berselisih paham dengannya.

  Langkah Hitler untuk menjadi penguasa tunggal di Jerman semakin terbuka lebar ketika Presiden von Hindenburg meninggal pada tanggal 2 Agustus 1934.

  Dengan berbagai alasan Hitler meyakinkan parlemen agar dirinya dipilih sebagai

  18

  presiden. Parlemen yang memang dikuasai oleh Nazi menyetujui dan mengangkat Hitler sebagai presiden (Führer) di samping sebagai kanselir (Reichskanzler) Jerman. Dengan jabatan rangkap tersebut, Hitler telah menjadi

  19 penguasa tunggal di Jerman.

  Untuk menjamin kekuasaan Hitler yang mutlak ini, dengan didukung oleh adanya Undang-Undang Darurat maka Hitler menetapkan Nazi sebagai satu- satunya partai politik di Jerman. Hitler juga memaksa para jenderal dan orang- orang yang duduk di pemerintahan untuk bersumpah setia kepadanya. Semua 17 buku yang bertentangan dengan Nazi dibakar. Kebijakan rasial ditetapkan di mana 18 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 42.

  bangsa Yahudi yang hidup di Jerman dicabut kewarganegaraannya, dibunuh, dan yang lainnya dikirim ke kamp-kamp konsentrasi.

  Setelah Hitler mampu menguasai Jerman seluruhnya, maka perhatiannya sekarang adalah bagaimana menguasai negara-negara di sekitar Jerman. Tanda- tanda ekspansi Hitler ke negara-negara lain sebenarnya tampak setelah dia mulai berkuasa di Jerman. Hitler mulai membangun kekuatan militer Jerman baik itu angkatan udara, darat, laut dan persenjataan yang muktahir, walaupun hal ini jelas bertentangan dengan Perjanjian Versailles. Tindakan ini merupakan uji coba Hitler untuk mengetahui sikap negara-negara tetangganya, khususnya Perancis,

20 Inggris, dan Uni Soviet. Namun sikap Sekutu ternyata diam saja. Kepasifan

  Sekutu ini disalahartikan oleh Hitler di mana Hitler beranggapan bahwa Sekutu takut terhadapnya, dengan begitu dia mulai menyusun strategi untuk melakukan ekspansi ke negara lain.

  Gerakan pertama dalam perluasan wilayah Jerman ditujukan pada daerah Sungai Rhine. Pada tanggal 7 Maret 1936 oleh Hitler dikirim tentaranya,

  

Wehrmacht memasuki wilayah Rhineland yang sejak akhir PD I dinyatakan

  21

  sebagai daerah bebas militer. Jika melihat dari isi Perjanjian Versailles seharusnya baik Perancis maupun Belgia berhak melawan Jerman akibat dari pendudukan Jerman ini, namun yang terjadi baik Perancis maupun Belgia tidak memberi reaksi apa-apa terhadap tindakan ini.

  Untuk menggalang kekuatan dalam rangka penguasaan wilayah ini maka 20 pada tahun 1936 Hitler melakukan kerja sama dengan negara fasis Italia, Benito Mussolini dan membuat Pakta Anti Sekutu bersama Jepang yang kemudian pada tahun 1937 Italia ikut bergabung di dalamnya sehingga dari sana muncullah poros Berlin- Roma-Tokyo. Hitler juga membantu negara fasis lainnya, yaitu membantu Jenderal Franco dalam perang saudara di Spanyol. Dukungan dari negara- negara fasis lainnya dan kepasifan Sekutu semakin mendorong Hitler untuk lebih berani lagi menguasai daerah lainnya, yang kali ini sasarannya adalah Austria, tanah kelahirannya sendiri. Pada bulan Maret 1938 Jerman-Nazi berhasil menguasai Austria tanpa kekerasan setelah Hitler menekan habis- habisan Kanselir Austria

22 Kurt von Schurchnig. Sekali lagi baik Perancis maupun Inggris tidak berbuat apa-apa.

  Setelah berhasil menguasai Austria, sasaran berikutnya adalah daerah Sudenten yang mayoritas penduduknya berbahasa Jerman. Namun, untuk menguasai daerah Sudenten, Jerman haruslah menginvasi Cekoslowakia terlebih dahulu. Untuk mewujudkan hal itu maka pada awal Mei 1938 oleh Hitler, pasukan Jerman dikirim ke Cekoslowakia. Tindakan Jerman kali ini ternyata membangunkan reaksi dari Sekutu yang dahulunya diam saja. Baik Inggris maupun Perancis memberi peringatan keras pada Jerman agar jangan menggunakan kekerasan terhadap negara yang cinta damai sebab Cekoslowakia

  23

  adalah negara merdeka yang tidak mempunyai musuh. Untuk menyelesaikan masalah Cekoslowakia ini, baik Inggris maupun Perancis tidak ingin melalui kekerasan terlebih dahulu sehingga pada tanggal 29 September 1938 di Munich 22 diadakan perjanjian antara Jerman, Inggris, Perancis, dan Italia sehingga dari sana melahirkan perjanjian yang dikenal dengan nama Kesepakatan Munich. Dari Kesepakatan Munich ini, daerah Sudenten diserahkan kepada Jerman, tetapi Cekoslowakia tidak termasuk daerah kekuasaan Jerman.

  Hitler yang pada dasarnya ingin memperluas wilayah Jerman dan membalas sakit hati ke Sekutu, maka pada akhirnya Kesepakatan Munich yang dibuatnya sendiri bersama Sekutu oleh Hitler dilanggarnya. Kurang lebih enam bulan kemudian, tepatnya tanggal 15 Maret 1939 untuk kedua kalinya Hitler menuntut kepada Cekoslowakia agar bergabung menjadi bagian dari negara Jerman dan bila

  24

  tidak maka akan dilaksanakan dengan kekuatan militer. Untuk kesekian kalinya, Jerman berhasil menguasai daerah tanpa menggunakan kekerasan. Sementara itu, Inggris dan Perancis sudah bersiap-siap untuk melakukan balas dendam atas

  25 penghinaan yang diterima di Muenchen tahun 1938.

  Keberhasilan Hitler dalam menguasai Jerman dan wilayah-wilayah di sekitar Jerman inilah yang kemudian mendorong Hitler untuk menguasai daerah yang lebih luas, yang mana sasaran ambisi Jerman kali ini adalah negara di timur, yaitu Polandia. Menghadapi Polandia, Hitler lebih berhati- hati sebab negara di timur ini lebih luas, lebih banyak penduduknya, dan mempunyai Sekutu yang

  26 lebih banyak, yaitu Inggris, Perancis, dan Uni Soviet.

  Dalam menghadapi Inggris, Perancis, dan Uni Soviet, maka Hitler mengadakan pakta militer dengan Italia di Berlin pada tanggal 22 Mei 1939 yang dikenal dengan sebutan “Pakta Baja” (The Pact of Steel). Pakta ini mengharuskan 24 kedua negara untuk saling membantu bila salah satu negara terlibat dalam perang 25 Ibid., hlm. 89.

  27

  melawan siapa pun tanpa peduli siapa yang memulainya. Selain itu, Hitler juga melakukan kerja sama dengan Uni Soviet pada tanggal 23 Agustus 1939. Kerja sama yang dilakukan Hitler itu mendorong Hitler untuk lebih berani melakukan penyerbuan terhadap Polandia sehingga pada tanggal 1 September 1939 pasukan Jerman menyerbu Polandia. Penyerbuan ini menyebabkan untuk kedua kalinya pecah perang di dunia yang dikenal dengan sebutan Perang Dunia II.

B. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang di atas maka dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut:

  1. Apa yang menjadi latar belakang Adolf Hitler untuk membangun kembali kejayaan negara Jerman ?

  2. Bagaimana peranan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II ?

  3. Apa dampak yang muncul dari keterlibatan Hitler dalam Perang Dunia II ? C.

   Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. Tujuan Penulisan

  Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penulisan ini adalah:

  1. Mendeskripsikan dan menganalisis latar belakang Adolf Hitler membangun kembali kejayaan negara Jerman.

  2. Mendeskripsikan dan menganalisis peranan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II.

  3. Mendeskripsikan dan menganalisis dampak yang ditimbulkan dari peranan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II.

2. Manfaat Penulisan

  Ada pun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: a.

   Bagi Universitas Sanata Dharma

  Selain untuk melaksanakan salah satu Tri Dharma perguruan tinggi khususnya bidang penelitian, yaitu penelitian ilmu pengetahuan sosial, skripsi ini diharapkan dapat memberikan kekayaan khasanah dunia sejarah sebagai bahan bacaan yang berguna bagi pembaca dan pemerhati sejarah di lingkungan Universitas Sanata Dharma.

  b. Bagi Dunia Keguruan dan Ilmu Pendidikan

  Penulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu penge tahuan mengenai Perang Dunia II, lebih khususnya tentang peranan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II, dan diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pelengkap dalam pengajaran sejarah.

  c. Bagi Pembaca

  Skripsi ini diharapkan mampu menarik minat pembaca mengena i sejarah Eropa dan dapat memperluas cakrawala pembaca khususnya tentang Adolf Hitler dan Perang Dunia II.

D. Tinjauan Pustaka

  Sumber sejarah berdasarkan sifatnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu: sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah kesaksian dari seorang saksi dengan mata kepala sendiri atau dengan panca indera yang lain atau dengan alat mekanik seperti telepon dan lain- lain untuk mengetahui suatu

  28

  peristiwa. Louis Gottchalk juga menekankan bahwa sumber primer tidak perlu “asli” (asli yang dimaksudkan di sini adalah bahwa dari sumber yang ada dalam peristiwa tersebut) tetapi sumber primer itu hanya harus “asli” dalam artian kesaksiannya tidak berasal dari sumber lain melainkan berasal dari tangan

  29

  pertama. Dengan demikian sumber primer harus dihasilkan oleh seseorang yang

  30 sejaman dengan peristiwa yang dikisahkan.

  Adapun dalam penulisan ini sumber primer yang dipakai adalah berupa sumber tertulis yang diperoleh melalui buku-buku dan artikel-artikel internet.

  Buku-buku dan artikel-artikel yang dimaksudkan penulis adalah sebagai berikut: (Perjuanganku) merupakan buku yang ditulis oleh Adolf

  Mein Kampf

  Hitler yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan terdapat dalam situs internet yaitu http://www.hitler.org/writings/mein_kampf. Buku ini juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Narasi pada tahun 2007. Buku ini terdiri dari dua volume. Volume pertama ditulis oleh Hitler pada saat ia dipenjara, yang menceritakan dari ia mulai lahir sampai ia masuk menjadi anggota Partai Buruh Jerman. Sedangkan volume kedua lebih menceritakan 28 tentang filsafat dan kepartaian, negara, dan aturan tentang warga negara asing dan 29 Louis Gottschalk, 1969, Mengerti Sejarah, UI Press, Jakarta, hlm. 35.

  warga negara, yang ia tulis setelah ia memega ng pucuk pimpinan Partai Nazi. Kelak buku ini menjadi kitab suci bagi kaum Nazi di Jerman.

  Artikel My Political Testament juga merupakan tulisan dari Adolf Hitler sendiri yang dapat dilihat pada situs internet http://www.hitler.org/writings/last_testament. Artikel My Political Testament ini merupakan tulisan terakhir Hitler sebelum dia meninggal. Tulisan ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama memuat tentang asal mula perang dan bagian kedua tentang pergantian kekuasaan setelah Hitler tiada dan panduan khusus bagi generasi masa depan Jerman. merupakan tulisan dari Adolf Hitler

  The 25 Points of the NSDAP Program

  dan Anton Drexler yang dapat dilihat dalam situs internet http://www.hitler.org/writings/programme. Artikel ini berisi tentang prinsip- prinsip dari NSDAP (Nazi). Program-program ini dikemukakan oleh Hitler pada tanggal 24 Februari 1920 kepada khalayak ramai sekitar 2000 orang dan setiap poinnya diterima oleh masyarakat dengan tepuk tangan yang meriah.

  The Rise and Fall of the Third Reich A History of Nazi Germany merupakan

  buku yang ditulis oleh William L. Shirer pada tahun 1981 (pertama kali terbit tahun 1959) dan diterbitkan oleh A Touchstone Book. Isi dalam buku ini dimulai dengan penjelasan mengenai kelahiran Hitler sampai meninggalnya Hitler dan jatuhnya kekuasaan Third Reich di Jerman. Buku ini lebih banyak mengungkapkan peranan Hitler dalam dunia perpolitikan dan peranannya dalam Perang Dunia II sampai akhirnya dia meninggal yang berdampak bagi jatuhnya kekuasaan Third Reich yang dibangunnya itu.

  Hitler’s War Directives 1939 – 1945 merupakan buku yang disusun oleh H.R. Trevor-Roper pada tahun 1966 dan diterbitkan oleh Pan Books Ltd London.

  Buku ini aslinya dipublikasikan di Jerman dengan judul Hitlers Weisungen für die . Buku

  Kriegführung 1939 – 45, Dokumente des Oberkommandos der Wehrmacht