PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA
JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS
MENGELOLA USAHA
Studi Kasus: Sentra Industri Genteng Desa Berjo Godean
Yogyakarta

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:
Lusia Dian Ratnaningrum
NIM: 021334113

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
• Bapa di Surga dan Bunda Maria, Santo Yudas Tadeus,
Santo Peregrinus, Santo Yosef, Santa Lusia dan para

malaikat di surga. tiada kata selain puji syukur.
• Bapak dan Ibu atas kasih yang diberikan untuk
keberhasilanku.

MO TTO
Buka n ha sil, na m un ka sihNya , ke pa la n
ta ng a n, wa ktu da n pe luh ya ng ta k pe rna h
ha b is te rde finisika n.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

v


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA
KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA
Studi Kasus: Sentra Industri Genteng Godean
Yogyakarta
Lusia Dian Ratnaningrum
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) pengaruh
permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektifitas
mengelola usaha. (2) pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektifitas mengelola usaha dan (3) pengaruh kultur
lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektifitas
mengelola usaha.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada Sentra Industri Genteng

Godean Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis data regresi yang dikembangkan oleh
Chow.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) tidak ada pengaruh
permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas
mengelola usaha. (2) tidak ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara
jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. (3)a. tidak ada pengaruh
kultur lingkungan kerja aspek power distance terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. (3)b. tidak ada pengaruh
kultur lingkungan kerja aspek individualism vs collectivism terhadap hubungan
antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. (3)c. tidak ada
pengaruh kultur lingkungan kerja aspek mascullinity vs femininity terhadap
hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. (3)d.
tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja aspek uncertainty avoidance terhadap
hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ABSTRACT
THE INFLUENCE OF CAPITAL, EDUCATION, AND THE CULTURE OF
WORKING INVIRONMENT TOWARD THE RELATIONSHIP
BETWEEN THE ENTREPRENEURSHIP SPIRIT AND
THE EFFECTIVENESS OF BUSINESS MANAGEMENT
A Case Study: At Roof Industrial Central Berjo Godean
Yogyakarta
Lusia Dian Ratnaningrum
Sanata Dharma University
2007
The aims of this research are to know: (1) the influence of capital towards
the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of
business management. (2) the influence of education towards the relationship
between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management.
(3) the influence of the culture of working invironment towards the relationship
between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management,
in some aspects of : a. power distance, b. individualism vs. collectivism, c.
femininity vs. masculinity, d. uncertainty avoidance.
The research is a case study done at roof industrial central at Berjo
Godean. The technique of gathering data was questionnaire and the data analysis

technique used was regression model developed by Chow.
The results of this study show that: (1) capital doesn’t influence the
relationship between the spirit of entrepreneurship and the effectiveness of
business management, (2) education doesn’t influence the relationship between
the spirit of entrepreneurship and the effectiveness of business management, (3)a.
the aspect of power distance of the culture of working invironment doesn’t
influence the relationship between the spirit of entrepreneurship and the
effectiveness of business management, (3)b. the aspect of individualism vs.
collectivism of the culture of working invironment doesn’t influence the
relationship between the spirit of entrepreneurship and the effectiveness of
business management, (3)c. the aspect of femininity vs. masculinity of the
culture of working invironment doesn’t influence the relationship between the
spirit of entrepreneurship and the effectiveness of business management, (3)d. the
aspect of uncertainty avoidance of the culture of working invironment doesn’t
influence the relationship between the spirit of entrepreneurship and the
effectiveness of business management.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kasih, karunia dan rahmat yang berlimpah dari Tuhan
Yesus Kristus dan Bunda Maria sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Permodalan, Pendidikan dan
Kultur Lingkungan Kerja terhdap hubungan antara Jiwa kewirausahaan
dengan Efektivitas Mengelola Usaha ”. Studi Kasus sentra industri genteng
Berjo Godean Yogyakarta. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan akhir
mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan,
semangat, dan doa dari berbagai pihak yang sangat mendukung penulis dalam
penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, denga n kerendahan hati penulis ingin
menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria serta para Rasulnya di Surga atas
limpahan rahmat dan karuniaNya. Sungguh besar kasihMu.
2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak, Y. Harsoyo, S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan dan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakata.
5. Bapak Drs. FX. Muhadi, M. Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan
sabar dan meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan saran, serta
pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan
selesai.
6. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang
telah memberikan pengarahan, bimbingan, serta saran kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Drs. Bambang Purnomo, SE., M.Si selaku dosen tamu yang telah
memberikan saran dan pengarahan dalam skripsi ini.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mencurahkan ilmunya
dengan sepenuh hati sehingga berguna untuk masa yang akan datang.
9. Mba’ Aris, Pak Wawi, Pak Waluyo, Pak Kemis, Pak Bambang, Mas Heri serta
seluruh staf dan karyawan yang telah melayani dan membantu selama

menjalankan pendidikan di Univeritas Sanata Dharma Yogyakarta.
10. Para responden yang ada di sentra industri genteng desa Berjo Godean yang
telah mengisi kuesioner.
11. Bapak Paulus Suko Riyadi dan Ibu Anna Budini Ismiyati terimakasih untuk
semua dukungan, doa, dan cinta yang besar untukku.
12. Mbakku Cicillia Diana dan Mas Alfons thanks atas dukungan dan doanya,
kerepotan kalian yang menyusahkan telah mendewasakanku.
13. Kedua tuyulku Yozsimus Prabakti dan Yohanes Bagaskara, (Mama Cici
kangen… )
14. Mas’ku Emanuel Kristiantoro terimakasih untuk kasih dan nasehatnya, ya
semua adalah proses yang akan indah tepat pada waktunya, cepat pulang
untukku…
15. Mbah kakung, mbah putri dan emak yang ada di surga terimakasih untuk doa
restunya., damai surga menyertai kalian semua. Amin.
16. Keluarga besar Mbah kakung Sukardi, Om Wawan dan bulek Sri, Om Yanto
dan Bulek Titik, Om Slamet dan Bulek Rini, serta adek-adekku sayang Arum,
Nuke, Pius, Thomas, Si Krebo Ayon dan Siska. Terimakasih untuk dukungan
dan cintanya.
17. Keluarga besar Mbah kakung Thomas Suwarso, terimakasih.
18. Teman–teman PAK C’02 Lina Ciplukku (kapan beraksi lagi? Masih banyak

korban loh!!! He3..), Putriku (bagaimana bisnis awul2 dan klitikannya??he3..),
Nina Kokomku (Tuhan memberkatimu, jangan lupa orang-orang disekitarmu),
Tomblokku (curhat lagi..), Toroku (thx bung..), Heri (gabuks), Banu, Candra,
Satya, Valent, Andre (Bang Roim), Ima, Ka Catku dan Mb Deta (thx
wejangan dan doanya), Tobing (terpaksa ni teman yang tersisa tinggal kau
aja), Sarinah (aku bangga padamu, he3), SPT, Mpok MM, Mb Tutik, Dita,

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dewi K, Risa, Esti, Dika, TM Brendaku (dengan 10 ribu kita bisa tampil
glamour, he3..), Ivon, Ucie and Adi, Lia, Dewi cilik, Sigit, Wulan. Tuhan
memberkati.
19. Teman-teman PAK dan PDU, Sangkuriang (thx kerjasama angkringannya,
kapan bikin event bareng lagi?), Bu De Yuni, DP, Yo2k, Dwi Cilik (yang rajin
ya

dek..),


Vanya,

Lamdos

dan

yang

lainnya,

terimakasih

untuk

kebersamaannya.
20. Teman-teman GRCku, Mendez, Koko, Yanu, Jep, Gatir, Bembenk, Ponyep,
Meenk dan Nia, Andika, kostan mbah Djoyo (Gabug, Tukul, Kentang,
Wahyu, Pak Tua, de Ito) dan temen-temen Management lainnya, (kapan
touring lagi? he3).
21. Teman-teman Bodaku Risna, Kitink, Nadya dan Ka Ya2k, Nyu2n, Yuli, Ninik
dan Teddy, Ajikku, dan semuanya terimakasih telah ada dimasa itu, ingat janji
kita untuk jadi sesuatu yang diingini.
22. Teman – teman mudikaku Gestano, si We, Ivan, Intan, Ira, Wati dan semuamuanya, (Kapan parkir lagi?)
23. Ang dan And ika, terimakasih udah belajar bareng.
24. Pihak-pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu terima kasih untuk
doa, dukungan, dan perhatiannya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari
sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
konstruktif. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan.

Penulis

Lusia Dian. R

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
ABSTRAK................................................................................................................ vi
ABSTRACT ............................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL.................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah................................................................................ 3
C. Rumusan Masalah................................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian..................................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian.................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 6
A. Kajian Teoretik....................................................................................... 6
1. Efektivitas Mengelola Usaha ............................................................ 6
2. Jiwa Berwirausaha ............................................................................. 8
3. Permodalan........................................................................................ 10
4. Pendidikan......................................................................................... 12
5. Kultur Lingkungan Kerja .................................................................. 14
B. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 19

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Hubungan Diantara Variabel Penelitian................................................. 20
D. Kerangka Berfikir/Rasionalitas Penelitian............................................. 25
E. Hipotesis ................................................................................................. 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 28
A. Jenis Penelitian....................................................................................... 28
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................. 29
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel.............................. 30
D. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Pengukuran ........................ 30
1. Variabel Penelitian........................................................................ 37
2. Definisi Operasional ..................................................................... 32
3. Pengukuran Variabel..................................................................... 33
E. Teknik Pengumpulan Data..................................................................... 33
F. Kisi-kisi kuesioner.................................................................................. 34
G. Pengujian Instrumen Penelitian.............................................................. 39
H. Uji Prasyarat Analisis Korelasi .............................................................. 39
I.

Analisis Data .......................................................................................... 40
1. Analisis Deskriptif......................................................................... 40
2. Pengujian Hipotesis Penelitian...................................................... 41

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .......................................................... 48
A.

Deskripsi Data....................................................................................... 48

B.

Analisis Data ......................................................................................... 61

C.

Pembahasan........................................................................................... 72

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN ..... 83
A.

Kesimpulan............................................................................................ 83

B.

Keterbatasan Penelitian......................................................................... 84

C.

Saran...................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ ..86
LAMPIRAN ........................................................................................................... ..

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel.3.1

Skala Likert ........................................................................................... 33

Tabel.3.2

Operasionalisasi variabel Efektivits Mengelola Usaha .......................... 34

Tabel 3.3

Operasionalisasi variabel Jiwa Kewirausahaan...................................... 35

Tabel 3.4

Operasionalisasi variabel Kultur Lingkungan Kerja .............................. 35

Tabel.3.5

Hasil Pengujian Validitas Variabel Efektivits Mengelola Usaha ........... 37

Tabel.3.6

Hasil Pengujian Validitas Variabel Jiwa Kewirausahaan...................... 37

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Lingkungan Kerja............... 38

Tabel 3.8

Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian ................................... 39

Tabel.4.1

Deskripsi responden dilihat dari umur perusahaan................................ 48

Tabel.4.2

Deskripsi responden dilihat dari umur pemilik ...................................... 48

Tabel.4.3

Deskripsi responden dilihat dari nilai aset ............................................. 49

Tabel.4.4

Deskripsi responden dilihat dari modal.................................................. 50

Tabel.4.5

Deskripsi responden dilihat dari pendidikan.......................................... 50

Tabel 4.6

Penilaian efektivitas mengelola usaha ditinjau dari modal sendiri ........ 51

Tabel 4.7

Penilaian jiwa kewirausahaan ditinjau dari modal sendiri..................... 52

Tabel 4.8

Penilaian efektivitas mengelola usaha ditinjau dari modal sendiri dan
modal asing ........................................................................................... 53

Tabel 4.9

Penilaian jiwa kewirausahaan ditinjau dari modal sendiri dan modal
asing ...................................................................................................... 54

Tabel 4.10 Penilaian efektivitas mengelola usaha ditinjau dari pendidikan rendah 55
Tabel 4.11 Penilaian jiwa kewirausahaan ditinjau dari pendidikan rendah............. 56

Tabel.4.12 Penilaian efektivitas mengelola usaha ditinjau dari pendidikan tinggi .. 57
Tabel.4.13 Penilaian jiwa kewirausahaan ditinjau dari pendidikan tinggi............... 58
Tabel 4.14 Penilaian ditinjau dari Power Distance .................................................. 59

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.15 Penilaian ditinjau dari Collectivsm and Individualism ........................... 59
Tabel 4.16 Penilaian ditinjau dari Femininity vs Masculinity.................................. 60
Tabel 4.17 Penilaian ditinjau dari Uncertainty Avoidance...................................... 61
Tabel 4.18 Hasil Pengujian Normalitas.................................................................... 62

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1

Kuesioner Penelitian ................................................................... 88

Lampiran 2

Data Induk Penelitian.................................................................. 97

Lampiran 3

Data Uji Validitas dan Rabilitas Penelitian................................. 105

Lampiran 3

Uji Validitas dan Rabilitas .......................................................... 108

Lampiran 4

Uji Normalitas............................................................................. 112

Lampiran 5

Mean, Median, Modus, Standar Deviasi..................................... 113

Lampiran 6

PAP II .......................................................................................... 117

Lampiran 7

Regresi......................................................................................... 124

Lampiran 8

Surat-surat ................................................................................... 134

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini kebutuhan manusia tidak pernah ada habisnya untuk
diperbincangkan. Kebutuhan manusia merupakan masalah pelik yang tidak
ada ujung tombaknya jika tidak ada kesadaran dari pihak terkait untuk
mengatasinya.
Kemakmuran suatu negara bisa dinilai dari kemampuan negara tersebut
menghasilkan

barang

dan

jasa

yang

berguna

serta

mampu

mendistribusikannya keseluruh penduduk. Beberapa negara telah membangun
perekonomian yang makmur, sementara yang lain tidak bisa mendapatkan hal
yang sama. Hal yang lebih penting sebenarnya adalah kelompok individu yang
menjadi

pendorong

pertumbuhan

ekonomi

yang

biasa

kita

sebut

wirausahawan.
Banyak hal yang dapat dilalui untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik
melalui lembaga formal maupun non normal (swasta). Namun pada
kenyataannya para pekerja dituntut berpendidikan tinggi. Apabila tingkat
pendidikan dapat dijadikan sebagai penilaian yang cukup representative bagi
kualitas tenaga kerja maka semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan
tenaga kerja akan semakin tinggi tingkat produktivitasnya.
Berwirausaha merupakan salah satu jawaban yang tepat untuk
mengatasi permasalahan tersebut diatas. Walaupun hanya sebatas home

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

industri langkah tersebut akan sangat tepat untuk ikut serta mema jukan
perekonomian bangsa. Karena dengan berwirausaha mampu mengubah nilai
sumber daya, tenaga kerja dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar
dari pada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan inovasi dan
cara–cara baru. Mereka yang berhasil mendirikan usaha adalah mereka yang
mempunyai kemampuan dalam mengelola usaha yang didasari modal,
pendidikan, kultur lingkungan kerja, jiwa kewirausahaan.
Banyaknya wirausahawan gagal ditengah jalan dikarenakan faktor
modal yang dirasa kurang. Keinginan mengembangkan usaha yang tidak dapat
terwujud dan lain sebagainya. Bagi para wirausahawan dituntut untuk lebih
kreatif dan inovatif. Modal tidak hanya berasal dari kebendaan yang bersifat
materi, namun kesempatan atau peluang juga dapat kita jadikan sebagai
modal.
Kultur Lingkungan kerja juga merupakan salah satu faktor penting
dalam mewujudkan keefektifan mengelola usaha. Karena di dalam kultur
terdapat beberapa dimensi sebagai patokan pola sikap, asumsi dan harapan
yang dimiliki bersama dan membentuk cara bagaimana orang-orang bertindak
dan berinteraksi dalam suatu organisasi.
Jiwa kewirausahaan juga dapat menjadi salah satu faktor penting dalam
keefektifan mengelola usaha. Jiwa ini akan muncul didorong oleh keinginan
untuk mewujudkan impian dan gagasan inovatif menjadi kenyataan. Dengan
memiliki jiwa kewirausahaan akan menjadikan kita percaya pada nilai kerja
yang kita lakukan. Tidak mementingkan keuntungan dan kekayaan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

tujuan utama. Keberhasilan memberi arti dan kebanggaan pada usaha yang
dilakukan.
Dengan adanya modal yang cukup, pendidikan, kultur lingkungan kerja
yang baik dan jiwa wirausaha akan terciptanya wirausahawan sukses.
Wirausaha berperan ganda yakni sebagai inovator dan planer. Sehingga jika
usahanya berhasil dia dapat menciptakan lapangan kerja bagi orang lain yang
membutuhkan pekerjaan. Dengan melihat hal tersebut penulis bermaksud
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Permodalan, Pendidikan
dan Kultur Lingkungan Kerja

terhadap hubungan antara Jiwa

Kewirausahaan dengan Efektifitas Mengelola Usaha “.

B. Identifikasi Masalah
Mengingat terbatasnya waktu dan dana yang tersedia pada penulis,
maka dalam penelitian ini penulis membatasi mengenai faktor- faktor
permodalan, pendidikan, kultur lingkungan kerja dan hubungan antara jiwa
kewirausahaan yang diduga berhubungan dengan keefektifan mengelola
usaha.

C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang dikemukakan, maka penulis mencoba
merumuskan masalah sebagai berikut .
1. Apakah ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dan efektifitas mengelola usaha ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

2. Apakah ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dan efektifitas mengelola usaha ?
3. Apakah ada pengaruh kultur lingkungan kerja terhadap hubunga n antara
jiwa kewirausahaan dan efektifitas mengelola usaha ?

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah .
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh permodalan terhadap hubungan
antara jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pendidikan terhadap hubungan
antara jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kultur lingkungan kerja terhadap
hubungan antara jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah .
1. Hasil

penelitian

ini

diharapkan

dapat

dijadikan

sebagai

bahan

pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan-kebijakan
dalam hal kewirausahaan.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan masukan pada
masyarakat yang akan merintis usaha baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

3. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memperdalam pengetahuan yang
diperoleh melalui bangku kuliah dan memperoleh pengalaman dari hasil
penelitian terhadap praktek yang terjadi dalam dunia usaha.
4. Hasil

penelitian

ini

diharapkan

dapat

dijadikan

sebagai

bahan

pertimbangan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
5. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi peneliti selanjutnya dan
dapat

menambah

perbendaharaan

bacaan

khususnya

mengenai

kewirausahaan.
6. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna bagi
para pengusaha dalam meningkatkan usahanya dengan memperhatikan
faktor- faktor yang mempengaruhi efektivitas mengelola usaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik
1. Efektivitas Mengelola Usaha
Efektivitas adalah kemampuan seseorang untuk mengusahakan
sesuatu yang diinginkan yang berefek pada ketercapaian tujuan.
Mengelola berarti memimpin, mengendalikan, mengatur dan
mengusahakan supaya lebih baik, lebih maju, dan sebagainya serta
bertanggung jawab penuh atas pekerjaan tertentu. (Kamus Indonesia
Kontemporer, 1984; 695).
Seorang pengusaha harus memiliki beberapa dasar yang kuat agar
bisa menghadapi tantangan dalam bisnisnya.
a. Semangat kerja, mencintai apa yang dikerjakannya sehingga membuat
terus berkarya menghasilkan prestasi-prestasi baru tiada henti. Ketika
menghadapi halangan atau kegagalan, tidak putus asa dan justru
belajar dari kegagalan.
b. Seorang pengusaha harus memiliki impian. Impian merupakan wujud
dari visi dan misi seseorang dalam berkarya. Dengan mimpi pikiran
akan terfokus dan memudahkan mencapai apa yang diinginkan.
c. Tegas dalam mengambil keputusan. Menunda pekerjaan merupakan
kerugian bagi pengusaha. Kecepatan dalam mengambil keputusan
yang tepat merupakan kunci keberhasilan dan keputusan harus

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

diterapkan secara konsisten agar hasil yang diharapkan bisa segera
terwujud.
d. Dedikasikan seluruh tenaga, waktu dan pikiran untuk pekerjaan.
Kadang kala seseorang harus bekerja sedikitnya 13 jam sehari dan
tujuh hari seminggu agar impian terwujud.
e. Rinci. Pengusaha harus bisa memperhatikan hal yang detail dari proses
produksi usahanya dan tidak bersikap masa bodoh. Dengan demikian
ia mengetahui kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya. Ia juga
tidak mau dibohongi bawahannya.
f. Tidak menggantungkan hidup pada nasib. Yang menentukan apa yang
ingin Anda kerjakan dan hidup Anda tidak ditentukan oleh status yang
merealisasikan diri sendiri adalah anda sendiri.
g. Dana. Menjadi kaya bukan tujuan utama seorang wirausahawan uang
hanya untuk ukuran keberhasilan. Bila sukses uang akan datang
dengan sendirinya.
h. Bagi-bagi. Kepemilikan usaha dibagikan kepada karyawan karena
tanpa mereka bisnis tidak akan jalan. Karena itu, karyawan harus harus
diperhatikan agar ada rasa memiliki terhadap perusahaan.
i. Memilki etika moral. Pengusaha sukses selalu memiliki moralitas
dalam menjalankan bisnis. Moralitas ini menjadi penting karena
berfungsi sebagai kendali diri agar tidak terjebak pada praktik bisnis
yang menghalalkan segala cara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

j. Mampu belajar dan mendengarkan. Pengusaha harus terus belajar dan
mendengarkan masukan dari orang lain, tidak tergantung pada bakat
alam, berbagai ajang diskusi seminar, sekolah, konferensi menjadi
tempat baginya untuk terus mengasah pengetahun dibidangnya.
k. Rencana bisnis. Seseorang pengusaha selalu memilki rencana bisnis
yang akan dikembangkan. Penyusunan rencana bisnis ini penting
sebagai arahan dalam mencapai tujuan perusahaan
l.

Hasil terbaik. Pengusaha sukses ingin mencapai prestasi terbaikdan
prestasi itu akan menjadi kepuasan tersendiri yang sulit diganti apapun.
(www.republika.co.id).
Efektivitas mengelola usaha merupakan usaha mencapai tujuan

organisasi

yang

didukung

dengan

kemampuan

memimpin,

mengendalikan, mengatur dan mengusahakan supaya lebih baik, lebih
maju, dan sebagainya serta bertanggung jawab penuh atas pekerjaan
tertentu. Jadi efektivitas mengelola usaha adalah kemampuan seseorang
untuk berusaha menciptakan nilai tambah dan berani mengambil resiko
yang mengarah pada terwujudnya usaha menjadi kenyataan ssehingga
memberikan hasil yang diidamkan.

2. Jiwa Ke wirausahaan
Jiwa merupakan kekuatan yang menjadi penggreak manusia. Jiwa
kewirausahaan sangatlah tepat jika dimiliki oleh para wirausahawan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

Memiliki jiwa kewirausahaan dapat dilatih dengan kemauan untuk
mempertahankan usaha yang dijalaninya.
Dalam konteks bisnis, menurut Zimmerer (1996) menyatakan
bahwa: Entrepreneurship is the result of a disciplined systemic prosesof
applying creativity and innovation too need and opportunities in the
market place.
Yang artinya, kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses
sistematik penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan
peluang di pasar.
Jiwa kewirausahaan dapat terlihat melalui gejala-gejala seperti
cipta rasa, kehendak dan kombinasi. Gejala tersebut apabila sampai
ketaraf yang tinggi akan menghasilkan suatu kerangka berpikir untuk
membuat keputusan, menyatakan pendapat, perasaan sosial, perasaan diri
sendiri, perasaan intelektual, menimbulkan kemauan sugesti dan lain- lain
(Susanta, 1967).
Menurut S. Hardjoseputro (1997: 27) seorang wirausaha yang
mempunyai jiwa kewirausahaan akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut,
yaitu berani mengambil risiko, memiliki kreativitas, imajinasi, inovasi dan
pengembangan ide, bias bekerja dalam tim, memiliki kepercayaan diri,
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya, memiliki ilmu
pengatahuan yang luas, cekatan, berorientasi pada karir atau pekerjaan,
memiliki kemampuan manajerial, gaya kepemimpinan yang mendukung
dalam menjalankan pekerjaan, memusatkan perhatian pada pencapaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

pertumbuhan usaha dan keuntungan serta mampu mengendalikan diri
dengan baik.
Jadi jiwa kewirausahaan adalah ilmu jiwa penggerak manusia yang
diterapkan dalam menjalankan sebuah usaha sehingga dengan jiwa yang
terbentuk mampu membawa hasil yang maksimal walaupun dengan kerja
yang sedikit dan waktu yang sedikit pula

3. Permodalan
Modal menurut Schwiedland (Riyanto. 1995: 12) modal dapat
berbentuk uang (geldkapital), maupun dalam bentuk barang (sachkapital),
misalnya mesin barang-barang dagangan dan lain sebagainya.
Dalam penelitian ini penulis mengarah pada modal sendiri dan
modal asing, Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik
perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang
tidak tertentu lamanya. (Riyanto, 1995: 175). Sedangkan modal asing
adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara
bekerja dalam perusahaan dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal
tersebut merupakan “hutang” yang pada saatnya harus dibayar kembali.
(Riyanto,1995: 186).
Untuk memulai suatu usaha dapat menggunakan modal sendiri
maupun modal asing. Modal dapat berasal dari tabungan pribadi, mencoba
akses pada teman, investor atau sumber pendanan lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

a. Investor perorangan
1) Tabungan pribadi
Tabungan Pribadi adalah sumber pendanan ekuitas yang paling
sering digunakan dalam memulai bisnis baru. Sebuah bisnis baru
memerlukan

ekuitas

untuk

memperhitungkan

margin

atau

kesalahan.
2) Teman dan saudara
Kadang-kadang, pinjaman dari teman atau saudara dapat menjadi
satu-satunya sember yang tersedia bagi pendanaan baru. Jenis
pendanaan ini lebih didasarkan pada hubungan pribadi daripada
analisis keuangan. Untuk meminimalkan kesempatan terjadinya
kehancuran hubungan pribadi yang penting, wirausaha harus
merencanakan pembayaran sesegera mungkin.
3) Investor perorangan lain
Sejumlah orang besar orang secara pribadi berinvestasi dalam
kegiatan kewirausahaan milik orang lain. Mereka terutama adalah
orang yang dengan pengalaman bisnis moderat sampai dengan
yang signifikan, tapi juga professional dan kaya.
b. Bank
Bank adalah penyedia utang utama bagi perusahaan kecil meskipun
membatasi pemberian peinjaman mereka untuk menyediakan modal
kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

c. Program yang didukung pemerintah
Beberapa program pemerintah memberikan pendanaan bagi bisnis
berskala kecil. Pemerintah telah mengalokasikan sejumlah uang yang
meningkat untuk mendanai bisnis baru.

Program pemerintah yang

mendukung dengan didirikan beberapa saran untuk membangun
tempat bisnis baru.
d. Sumber pendanaan lain
1) Lembaga keuangan berdasarkan komunitas
Lembaga keuangan berdasarkan komunitas adalah pemberi
pinjaman yang melayani komunitas yang berpenghasilan rendah
dan

menerima

dana

dari

pemerintah.

Pemberi

pinjaman

berdasarkan komunitas ini memberikan modal pada bisnis yang
tidak mempunyai atau bahkan sedikit akses untuk pendanaan
pendirian perusahaan.
2) Perusahaan besar
Perusahan besar memberikan jumlah dana terbatas bagi investasi
dalam perusahaan yang kecil.

4. Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat terlepas dari
kehidupan manusia. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan
secara sadar guna mengembangkan pengetahuan dan keterampilan melalui
usaha belajar, disamping itu ditanamkan pula nilai- nilai moral pandangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

hidup dan sebagainya, yang nantinya akan membentuk kepribadian dan
karakter seseorang.
Di dalam penelitian ini penulis hanya terbatas pada pengaruh
pendidikan formal yang mengarah pada jenjang pendidikan tinggi yaitu
SMA dan perguruan tinggi dan pendidikan rendah yaitu SD dan SMP.
Sedangkan pengertian pendidikan formal menurut Idris Zahara (Keban,
2002: 15) adalah: Pendidikan di sekolah yang teratur, sistematis
mempunyai jenjang dan dibagi dalam waktu-waktu tertentu yang
berlangsung di TK sampai Perguruan Tinggi.
Berkait dengan jenjang atau tingkatan-tingkatan yang ada dalam
pendidikan formal, maka sikap atau kepribadian yang terbentuk pada
seseorang pada setiap jenjang pendidikan akan berbeda pula. Menurut
Ekram Prawirosaputro (Atmoko, 2003: 12), sikap atau kepribadian yang
terbentuk pada lulusan tiap jenjang adalah sebagai berikut.
1. Lulusan SD, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah statis,
monolostik dan cenderung dogmatis (sangat menjunjung tinggi
peraturan-peraturan yang ada).
2. Lulusan SLTP, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah sedikit
punya inisiatif, kritis, tetapi cenderung skeptis dan birokratis.
3. Lulusan SLTA, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah kritis,
kreatif, rasional, memiliki inisiatif dan cenderung otonom.
4. Lulusan Perguruan Tinggi, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah
terbuka terhadap kritik, kritis, dinamis, kosmopolitan, tidak fanatik,
cenderung bersifat demokratis.
Di

dalam

menjalankan

tiap-tiap

tahap

pendidikan

formal

diharapkan adanya perkembangan kemampuan pengetahuan, sifat, tingkah
laku, kompetensi sosial pribadi secara optimal, yang mengarah pada
reaksi, cara berfikir dan bersikap terhadap suatu masalah berbeda. Tentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

hal ini akan mempengaruhi pula dalam kondisi lingkungan kerja, dalam
lingkungan pekerjaan antara tingkat pendidikan yang berbeda tentu juga
dipengaruhi oleh daya tangkap, kreativitas serta dasar pengetahuan yang
dimiliki oleh pekerja (tenaga kerja) itu sendiri. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat jenjang pendidikan maka
produktivitasnya juga semakin tinggi.

5. Kultur Lingkungan Kerja
Menurut

Michael

Amstrong (Wibowo,

2004: 37),

kultur

perusahaan didefinisikan sebagai pola sikap, asumsi, keyakinan dan
harapan yang dimiliki bersama, yang mungkin tidak dicatat, tetapi
membentuk cara bagaimana orang-orang bertidak dan berinteraksi dalam
organisasi dan mendukung bagaimana hal- hal tersebut dilakukan.
Sementara itu menurut Richard L. Daft (Wibowo, 2004: 37) kultur
perusahaan merupakan penetapan nilai- nilai dalam suatu masyarakat yang
terikat bekerja dibawah naungan suatu perusahaan
Hofstede (1980: 35-93) menyebutkan empat dimensi yang
mempengaruhi kultur lingkungan kerja yaitu dimensi power distance,
indivudualism versus collectivism, masculinity versus femininity, dan
uncertainty avoidance.
Di dalam lingkungan kerja yang mempunyai power distance tinggi
cenderung mempertahankan status atau kekuasaan yang ditandai dengan
struktur hirarki yang ketat dan kekuasaan yang terpusat. Di dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

mengambil

keputusan

manajer

diharapkan

seminimal

mungkin

berkonsultasi dengan bawahannya, agar bawahannya tidak kehilangan rasa
hormat padanya. Sedangkan lingkungan kerja yang memiliki power
distance

rendah

berusaha

meminimalkan

perbedaan

status

atau

mengutamakan kesejajaran (equality), sehingga struktur organisasi kurang
ketat hirarkinya dan lebih terdesentralisir. Manajer diharapkan lebih
banyak berkonsultasi dengan bawahannya dalam mengambil keputusan.
Jadi power distance menurut Ndraha (1999: 244)) menjelaskan bahwa
semakin dekat jarak kekuasaan, semakin akrab hubungan antara bawahan
dengan atasan, dan semakin rendah tingkat ketergantungan bawahan pada
atasan yang bersangkutan.
Dimensi yang kedua adalah individualism versus collectivsm.
Budaya individualism mengarah pada kepentingan pribadi, cenderung
menganggap perbedaan yang jelas antara kepentingan pribadi dan
perusahaan, mendorong anggota-anggotanya agar mandiri, menekankan
tanggung jawab dan hak-hak pribadinya, sehingga mampu menumbuhkan
kemandirian emosional pada instansi tempat seseorang bekerja. Budaya
collectivism menekankan kewajiban kepada instansi (kelompok) tempat
seseorang bekerja dari pada hak-hak pribadinya, serta berusaha
memaksimalkan skills yang dimiliki dengan beragam cara seperti
pelatihan.
Insrument- instrument untuk mengukur sisi individualism dan
colectivsm (Ndraha, 1999: 245).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Instrumen sisi individualism.
a) Personal time, yaitu pekerjaan (job) yang memberikan waktu
luang yang cukup untuk diri sendiri dan keluarga.
b) Freedom,

yaitu

kebebasan

untuk

menggunakan

cara

pendekatan sendiri terhadap pekerjaan.
c) Challenge, yaitu pekerjaan yang menantang, yang memberikan
kebanggan dan kepuasan dalam melaksanakan (sense of
accomplishement).
Instrumen sisi collektivism.
a) Training, yaitu kesempatan untuk mengalami pelatihan guna
meningkatkan job performance.
b) Physical conditions, yaitu adanya lingkungan kerja yang baik
(ventilasi, cahaya, ruangan, warna, dsb).
c) Use of skill, yaitu penggunaan keterampilan sepenuhnya dalam
melakukan pekerjaan.
Usaha tersebut juga didukung dengan kondisi fisik lingkungan
kerja. Lingkungan kerja fisik adalah lingkungan kerja berupa kebendaan
yang dapat mempengaruhi secara langsung dari pekerja saat bekerja.
(Nitisemito, 1996; 112).
Dimensi yang ketiga adalah masculinity versus femininity. Dimensi
ini lebih mengarah pada permasalahan gender pada lingkungan kerja.
Masculinity lebih mengarah pada asertifitas, kompensasi, prestasi dan
performansi sehingga pendapatan, pengakuan, kemajuan dan tantangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

dianggap penting. Sementara femininity lebih mengutamakan hubungan
antar personal, keha rmonisan dan kinerja kelompok yang didukung
kenyamanan dan kelayakan lingkungan kerja.
Berikut instrumen untuk mengukur sisi masculinity dan femininity
(Ndraha, 1999: 246).
Instrument sisi Masculinity.
a) Earning,

yaitu

pendapatan:

kesempatan

mendapat

job

yang

menjanjikan pendapatan yang tinggi
b) Recognition, yaitu pengakuan atau penghargaan masyarakat terhadapat
pekerjaan.
c) Advancement , yaitu kesempatan untuk maju dan mendapat kedudukan
tinggi.
Instrumen sisi femininity.
a) Manager, yaitu adanya hubungan baik atasan dan bawahannya.
b) Cooperation, yaitu kerjasama antar karyawan di dalam perusahaan
yang bersangkutan.
c) Living area, yaitu bertempat tinggal di pemukuman yang layak bagi
karyawan dan keluarganya.
d) Employment security, yaitu ketenagan bekerja selama karyawan suka,
tanpa dihantui oleh pemutusan hubungan kerja.
Dimensi yang keempat adalah uncertainty avoidance (UA)
menunjukkan tingkat atau sejauhmana masyarakat mampu menghadapi
ketidakpastian situasi lingkungan kerjanya. UA yang tinggi akan merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

terancam

dengan

ketidakpastian

sehingga

berusaha

menciptakan

mekanisme untuk mengurangi resiko. Di dalam situasi kerja dengan cara
menciptakan aktivitas-aktivitas yang lebih terstruktur, aturan-aturan
tertulis atau pengaturan yang baik cenderung crule oriented dan lebih
banyak spesialisasi pekerjaan. Sementara pada perusahaan yang memiliki
budaya UA rendah bisanya bersifat lebih relaks dan sedikit aturan dalam
penyampaian instruksi pada bawahannya, sehingga membuat karyawan
betah lebih lama bekerja pada perusahaan yang bersangkutan.
Organisasi dalam budaya UA tinggi juga cenderung memiliki
kejadian turn over (keluar-masuk karyawan) yang sedikit, dan karyawan
yang rendah ambisinya, perilaku yang kurang berani mengambil resiko
dan petualangan, dan perilakunya lebih ritual. Masyarakat yang memiliki
orientasi UA yang rendah, toleransi terhadap situasi yang samar-samar
atau tidak pasti. Dalam situasi ini orang akan lebih banyak diberi
kesempatan untuk mengambil inisiatif sendiri dalam menyelesaikan tugas.
(Kisni Daya dan Tri Sulis Y, 2003: 277-283).
Instrumen untuk mengukur penghindaran ketidakpastian (Ndraha,
1999: 247) dalam ma syarakat adalah sebagai berikut.
a) Job stress, yaitu frekuensi meregang atau nervous di tempat kerja atau
sewaktu bekerja
b) Rule orientation, yaitu persetujuan terhadap ketentuan bahwa aturan
wajib ditaati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

c) Intent to stay with company for a long-term career, yaitu seberapa
banyak karyawan yang ingin bekerja untuk jangka waktu lama di
perusahaan yang bersangkutan.

B. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian R. Grace Amalia Tri Andika Sari mengenai
Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2005) meneliti tentang:
pengaruh kreativitas terhadap minat berwiraswasta, pengaruh harga diri
terhadap minat berwiraswasta,

pengaruh pengetahuan kewiraswastaan

terhadap minat berwiraswasta,

pengaruh kreativitas, harga diri dan

pengetahuan kewiraswastaan secara bersama-sama terhadap minat
berwiraswasta
Alat analisis dengen menggunakan regresi dengan tingkat
signifikan 5 %, diperoleh kesimpulan. 1) ada pengaruh positif dan
signifikan kreativitas terhadap minat berwirswasta. 2)

ada pengaruh

positif dan signifikan harga diri terhadap minat berwraswasta. 4) ada
pengaruh positif dan signifikan kreatifitas, harga diri dan pengetahuan
kewiraswastaan terhadap minat berwiraswasta.
2. Penelitian oleh Victorianus Kiswantoro
Penelitian yang dilakukan oleh Kiswantoro (1998) meneliti
tentang: hubungan antara kemampuan bekerja sama dengan orang lain
dengan tingkat keberhasilan pengusaha kecil, hubungan antara keuletan
seseorang dengan tingkat keberhasilan pengusaha kecil, hubungan antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

sikap mental kreativitas seseorang dengan tingkat keberhasilan pengusaha
kecil, hubungan antara sikap tertib hukum seseorang dengan tingkat
keberhasilan pengusaha kecil.
Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1).
Ada hubungan yang positif antara kemampuan bekerja sama seseorang
dengan orang lain dengan tingkat keberhasilan berusaha pengusaha kecil
kulit di kabupaten Bantul 2). Ada hubungan yang posiif antara sikap
keuletan seseorang dengan tingkat keberhasilan berusaha pengusaha kecil
kulit di Kabupaten Bantul. 3). Ada hubungan yang positif antara sikap
mental kreatif dengan tingkat keberhasilan berusaha pengusaha kecil kulit
di Kabupaten Bantul. 4). Ada hubungan yang postif antara sikap tertib
hukum dengan tingkat keberhasilan berusaha pengusaha kecil kulit di
Kabupaten Bantul

C. Hubungan Diantara Variabel Penelitian
1. Pengaruh Permodalan dalam Hubungan antara Jiwa Kewirausahaan
dengan Efektivitas Mengelola Usaha
Jiwa kewirausahaan merupakan daya yang menggerakkan jiwa
seseorang untuk menerapkan jiwa tersebut dalam menjalankan usahanya.
Seseorang wirausaha yang memiliki jiwa kewirausahaan mampu
menyelesaikan dan mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan
pekerjaannya walaupun dengan waktu dan kerja yang sedikit. Daya
tersebut antara lain berupa kreativitas dan inovasi yang nampak pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

pemenuhan kebutuhan maupun peluang dalam menjalankan usahanya
sehingga akan mengarah pada tercapainya efektivitas mengelola usaha.
Di dalam pencapaian efektivitas mengelola usaha diduga tidak
cukup dengan dimilikinya jiwa kewirausahaan saja. Karena efektivitas
mengelola usaha hanya akan dapat tercapai jika kondisi lingkungan kerja
kondusif. Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan pendanaan untuk
pembiayaan setiap aspek kegiatan usaha seperti pemasaran, kegiatan
manajerial, teknologi dan lain sebagainya. Untuk membiayai kegiatankegiatan tersebut maka diperlukan modal sebagai sumber pendanaan.
Modal dapat berasal dari modal sendiri maupun modal asing. Dengan
menambahkan modal asing terhadap modal sendiri menjadikan modal
bertambah besar, dapat diduga bahwa dengan dimilikinya modal sendiri
ditambah modal asing dengan jiwa kewirausahaan yang sama, akan
menghasilkan efektivitas mengelola usaha yang lebih tinggi dari pada
hanya menggunakan modal sendiri. Dengan kata lain, dapat diduga
semakin tinggi modal derajat hubungan jiwa kewirausahaan dan efektifitas
mengelola usaha juga semakin tinggi. Sebaliknya jika semakin rendah
modal derajat hubungan jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola
usaha juga semakin rendah.
2. Pengaruh Pendidikan dalam Hubungan Antara Jiwa Kewirausahaan
dengan Efektivitas Mengelola Usaha
Daya kreativitas dan inovasi yang ada pada jiwa kewirausahaan
bermanfaat

pula

antara

lain

dalam

ha l pengambilan keputusan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

menyatakan pendapat, pengembangan ide dan manfaat lainnya dalam
rangka menciptakan bagian lingkungan kerja yang kodusif untuk
menciptakan efektivitas mengelola usaha.
Daya dalam jiwa kewirausahaan yang berefek pada kemampuan
mencip takan efektivitas mengelola usaha tersebut, akan lebih efektiv jika
didukung dengan pendidikan yang tinggi. Karena pendidikan mampu
merangsang perasaan intelektual dan keterampilan seseorang melalui
usaha belajar dan pengalaman-pengalamannya yang didapat dari usaha
belajar tersebut. Sikap dan kepribadian yang terbentuk dari setiap jenjang
pendidikan berbeda. Jenjang pendidikan tinggi (SMA dan Perguruan
Tinggi) akan lebih kreatif dan inovatif dari pada yang berjenjang
pendidikan rendah (SD dan SMP). Dapat diduga bahwa semakin tinggi
jenjang pendidikan dengan jiwa kewirausahaan yang sama, akan
menghasilkan efektivitas mengelola usaha yang lebih tinggi dari pada yang
berjenjang pendidikan rendah. Dengan kata lain, dapat diduga semakin
tinggi jenjang pendidikan derajat hubunga n jiwa kewirausahaan dan
efektivitas mengelola usaha juga semakin tinggi. Sebaliknya, jika semakin
rendah jenjang pendidikan derajat hubungan jiwa kewirausahaan dan
efektivitas mengelola usaha juga semakin rendah.
3. Pengaruh Kultur Lingkungan Kerja dalam hubungan antara Jiwa
kewirausahaan dengan Efektivitas Mengelola Usaha.
Ciri jiwa kewirausahaan diantaranya

adalah dimilikinya sikap

cekatan, berorientasi pada karier, memiliki kemampuan managerial, daya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

kepemimpinan yang mendukung dalm menyelenggarakan pekerjaan,
memusatkan perhatian pencapaian usaha dan keuntungan serta mampu
mengendalikan diri dengan baik. Dengan dimilikinya ciri

jiwa

kewirausahaan tersebut memaksimalkan keefektifan dalam mengelola
usaha sehingga tercipta lingkunga n kerja kondusif yang didukung kultur
lingkungan kerja. Dimensi kultur lingkungan kerja adalah power distance,
uncertainty avoidance, individualism vs collectivism, dan femininity vs
masculinity.
Power Distance merupakan jarak kekuasaan antara atasan dan
bawahan. Power distance yang rendah terdapat hubungan antara atasan
dan bawahan tanpa memandang status namun tetap dapat saling
mengharga i dengan peran dan tanggung jawab masing- masing. Atasan
dapat berkonsultasi kepada bawahan dan bawahan berani menyampaikan
ide atau kreativitasnya sehingga secara tidak langsung hubungan tersebut
mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada karyawan dan bagi
atasan sendiri power distance yang rendah mampu meningkatkan
efektifitas