Analisis perbedaan kinerja saham jangka pendek dan jangka panjang pada perusahaan yang melakukan initial public offering [IPO] di pasar modal indonesia - USD Repository

  

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA SAHAM JANGKA PENDEK DAN

JANGKA PANJANG PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN

INITIAL PUBLIC OFFERING

   (IPO) DI PASAR MODAL INDONESIA

(Studi Empiris pada Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum

Perdana (IPO) pada Tahun 2002-2004)

  

S K R I P S I

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

  

Oleh:

Raymond Harwanto

NIM : 042114045

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

  

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008 ANALISIS PERBEDAAN KINERJA SAHAM JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN

INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI PASAR MODAL INDONESIA

  (Studi Empiris pada Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) pada Tahun 2002-2004)

  S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

  Oleh: Raymond Harwanto

  NIM : 042114045 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  2008

  

K e m a rin H a nya la h M im pi

Da n H a ri Esok Cum a La m una n

T a pi H a ri I ni ya ng Dila k oni de nga n

Ba ik

  

Ak a n M e m bua t Se t ia p H a ri K e m a rin

M e nja di M im pi I nda h

Da n Se t ia p H a ri Esok M e nja di V isi

Da n H a ra pa n

  

  

Kupersembahkan untuk: Papaku Hari Moerwanto,

  Mamaku Lie Sian Hwa, Koko Yohanes, Brother Don, Novi sayang Dan Alm. Nenekku

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Raymond Harwanto Nomor Mahasiswa : 042114045 Demi Pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : ”Analisis Perbedaan Kinerja Saham Jangka Pendek dan Jangka Panjang pada Perusahaan yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) di Pasar Modal Indonesia” Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 13 Juni 2008 Yang menyatakan (Raymond Harwanto)

  UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: “Analisis Perbedaan Kinerja saham Jangka Pendek dan Jangka Panjang pada Perusahaan yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) di Pasar Modal Indonesia” dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 16 Juni 2008 adalah hasil karya saya.

  Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

  Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

  Yogyakarta, 30 Juni 2008 Yang membuat pernyataan, Raymond Harwanto KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagi pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

  a. Rama Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

  b. Drs. Alex Kahu Lantum M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  c. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Akt selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  d. Drs. G. Anto Listianto M.S.A, Akt selaku Pembimbing I yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  e. A. Diksa Kuntara, SE., M.F.A, selaku Pembimbing II yang sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  f. Drs. Yusef Widya Karsana M.Si., Akt selaku Dosen Penguji yang telah memberikan petunjuk, kritik dan saran kepada penulis. g. Drs. Eddy Kustanto, M.M selaku Pembimbing Akademik.

  h. Seluruh dosen, staf dan karyawan yang telah memberikan bantuan pengetahuan dan wawasan. i. Kedua orang tuaku dan Alm. Nenekku yang telah membesarkan dan memelihara aku, kokoku yang telah memberikan banyak nasehat kepadaku, dan Don yang telah menjadi adik sekaligus teman bermainku. j. Noviana yang selalu menemani dan menghiburku, serta keluarganya yang telah memberikan semangat kepadaku. k. Keluarga Om Djiang yang telah memberikan banyak nasehat kepadaku. l. Teman baikku: Dadang, Maria, Hendra, Wily, Barbar, Agnes, Andar, Desi. m. Teman kostku dan teman bermainku: Riswan, Rizky, Ari, Udank, Eddy, Dudut, Ambar, Andi, Edwin, Adrian, Deni, Okky, Nopi, Hagink, Henry. n. Teman seperjuangan ketika MPT dan anak-anak akuntansi 04. o. Keluarga KKPku: Sudilah, Enggar, Maya, dan keluarga Bapak Rasyid. p. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta,Juni 2008 (Raymond Harwanto)

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................................... vi HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS......................... vii HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ viii HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. x HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xiv ABSTRAK ....................................................................................................... xv ABSTRACT..................................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................

  3 C. Batasan Masalah ......................................................................

  3 D. Tujuan Penelitian .....................................................................

  3 E. Manfaat Penelitian ...................................................................

  3 F. Sistematika Penulisan ..............................................................

  4 BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 6

  A. Pengertian Pasar Modal............................................................ 6

  B. Pengertian IPO ......................................................................... 6

  C. Kinerja Saham.......................................................................... 7

  D. Rata-rata Return Tidak Normal................................................ 11

  E. Kinerja Saham Jangka Pendek dan Kinerja Saham Jangka Panjang Setelah Penawaran Umum Saham Perdana (IPO)...... 12

  1. Manajemen Laba di Seputar IPO ....................................... 12

  2. Kinerja Saham Jangka Pendek Setelah IPO....................... 13

  3. Kinerja Saham Jangka Panjang Setelah IPO...................... 14

  F. Review Penelitian Terdahulu ................................................... 15

  G. Hipotesis................................................................................... 18

  BAB III METODA PENELITIAN .............................................................. 19 A. Jenis Penelitian......................................................................... 19 B. Populasi dan Sampel ................................................................ 19 C. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 20 D. Obyek dan Subyek Penelitian .................................................. 20 E. Jenis Data ................................................................................. 20 F. Teknik Pengumpulan Data....................................................... 21 G. Teknik Analisa Data................................................................. 21 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN....................................... 25 A. Gambaran Umum Bursa Efek Jakarta...................................... 25 B. Data Singkat Perusahaan.......................................................... 29 BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN.................................... 40 A. Deskripsi Data.......................................................................... 40

  B. Analisa Data ............................................................................. 42

  C. Pembahasan.............................................................................. 47

  BAB VI PENUTUP...................................................................................... 51 A. Kesimpulan .............................................................................. 51 B. Keterbatasan Penelitian............................................................ 51 C. Saran......................................................................................... 52 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 53 LAMPIRAN ..................................................................................................... 55 Lampiran A : Perhitungan Return Saham Jangka Pendek.............................. 56 Lampiran B : Perhitungan Return Saham Jangka Panjang............................. 57 Lampiran C : Perhitungan Return Pasar Jangka Pendek ................................ 58 Lampiran D : Perhitungan Return Pasar Jangka Panjang............................... 60 Lampiran E : Perhitungan Abnormal Return Jangka Pendek dan Jangka Panjang.....................................................................................

  61 Lampiran F : Output Perbedaan antara Kinerja Saham pada Hari Pertama Saham Diperdagangkan di Pasar Sekunder dan pada Bulan Kedua Belas Setelah IPO ......................................................... 62

  Lampiran G : Output Perbedaaan antara Kinerja Saham pada Hari Pertama Saham Diperdagangkan di Pasar Sekunder dan pada Bulan Kedua Puluh Empat Setelah IPO................................... 63

  Lampiran H : Output Perbedaan antara Kinerja Saham pada Bulan Pertama dan pada Bulan Kedua Belas Setelah IPO ............................... 64

  Lampiran I : Output Perbedaan antara Kinerja Saham pada Bulan Pertama dan pada Bulan Kedua Puluh Empat Setelah IPO ................... 65 Lampiran J : Output Perbedaan antara Kinerja Saham pada Bulan Kedua dan pada Bulan Kedua Belas Setelah IPO ............................... 66 Lampiran K : Output Perbedaan antara Kinerja Saham pada Bulan Kedua dan pada Bulan Kedua Puluh Empat Setelah IPO ................... 67 Lampiran L : Output Perbedaan antara Kinerja Saham pada Bulan Ketiga dan pada Bulan Kedua Belas Setelah IPO ............................... 68 Lampiran M : Output Perbedaan antara Kinerja Saham pada Bulan Ketiga dan pada Bulan Kedua Puluh Empat Setelah IPO ................... 69

  DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1: Gambaran Sampel Penelitian ......................................................... 41 Tabel 2: Jenis Industri .................................................................................. 41 Tabel 3: Hasil dari Pengujian Non-parametrik Two-Related-Sample-Test

  (Uji Dua Sampel Berhubungan) dengan Metode Wilcoxon untuk Tiap Periode yang Dibandingkan................................................... 46

  

ABSTRAK

  ANALISIS PERBEDAAN KINERJA SAHAM JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL

PUBLIC OFFERING (IPO) DI PASAR MODAL INDONESIA

  Studi Empiris pada Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) pada Tahun 2002 - 2004 Raymond Harwanto

  042114045 Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2008

  Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan antara kinerja saham jangka pendek dan jangka panjang pada perusahaan yang melakukan IPO di pasar modal Indonesia. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa kinerja saham akan berdampak pada kesejahteraan para investor. Kinerja saham diukur dengan abnormal return. Kinerja saham jangka pendek diwakili oleh kinerja saham pada hari pertama saham diperdagangkan di pasar sekunder, bulan pertama, kedua dan ketiga setelah IPO. Kinerja saham jangka panjang diwakili oleh kinerja saham pada bulan kedua belas dan kedua puluh empat setelah IPO.

  Jenis penelitian adalah studi empiris. Data diperoleh dengan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah statistik non-parametrik uji dua sampel berhubungan dengan metode Wilcoxon.

  Dari hasil penelitian, diperoleh hasil nilai Z h (-2.975, -3.511, -3.136, -3.386, - 3.547, -3.940, -3.261, -3.440) < -Z (-1.96), sehingga H ditolak. Kesimpulan

  table o

  yang dapat ditarik dari pengujian ini adalah terdapat perbedaan antara kinerja saham jangka pendek dan jangka panjang pada perusahaan yang melakukan IPO di pasar modal Indonesia Kata kunci: Penawaran saham perdana, kinerja saham, kinerja saham jangka pendek, kinerja saham jangka panjang, abnormal return.

  ABSTRACT AN ANALYSIS OF DIFFERENCE BETWEEN SHORT TERM AND LONG TERM STOCK’S PERFORMANCE IN COMPANIES ISSSUING INITIAL

  PUBLIC OFFERING (IPO) IN INDONESIAN STOCK MARKET An Empirical Study at Companies Isssuing Initial Public Offering (IPO) in 2002 – 2004

  Raymond Harwanto 042114045

  Sanata Dharma University Yogyakarta

  2008 Analysis of the difference in the short and long stock’s performance in companies issuing initial public offering (IPO) in Indonesian stock market was the purpose of this research. The background of this study was that the stock’s performance would influence the wealth of investors. The stock’s performance was measured by using abnormal return. Short-term stock’s performance was based on the share’s performance at the first day of stock traded at secondary market, first month, second month and third month after IPO. Long-term stock’s performance was based on the share performance at twelfth month and twenty- fourth month after IPO.

  This study was an empirical study. This study obtained the data by documentation. The data analysis technique of this study was non-parametric statistic 2-dependent samples test with Wilcoxon method.

  From the analysis, the writer found that Z h (-2.975, -3.511, -3.136, -3.386, - 3.547, -3.940, -3.261, -3.440) < -Z table (-1.96), so H o was rejected. The conclusion from this analysis that there was difference between short term and long term stock’s performance in companies issuing initial public offering (IPO) in Indonesian Stock Market Key words: Initial public offering, stock’s performance, short-term stock’s performance, long-term stock’s performance, abnormal return

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang semakin berkembang menjadi lebih besar, tentu saja

  membutuhkan dana yang besar pula. Pendanaan tersebut tidak dapat dipenuhi apabila hanya mengandalkan dana dari pemilik maupun kredit kepada bank.

  Salah satu alternatif pendanaan yang dapat diandalkan adalah dengan menjual saham di pasar modal. Apabila perusahaan ingin menjual sahamnya di pasar modal, maka perusahaan sudah harus go public. Apabila perusahaan belum go

  public, maka perlu melakukan proses penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/

  IPO). IPO adalah penawaran saham untuk pertama kalinya.

  IPO dilakukan di pasar primer (primary market). Selanjutnya, saham tersebut akan diperdagangkan di pasar sekunder (secondary market).

  Saham yang dibeli oleh investor, akan memberikan return kepada investor. Return dapat berupa return realisasi (realized return) atau disebut juga return saham dan return ekspektasi (expected return) atau return normal. Selisih antara return realisasi dengan return normal, disebut return tidak normal (abnormal return). Abnormal return dapat digunakan untuk melihat kinerja saham (Murtini, 2005: 136).

  Berdasarkan jangka waktunya, kinerja saham setelah IPO dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja saham jangka pendek setelah IPO dan kinerja saham jangka panjang setelah IPO. Kinerja saham jangka pendek

  2 setelah IPO adalah kinerja saham kurang dari satu tahun dari waktu penawaran perdana. Kinerja saham jangka panjang setelah IPO adalah kinerja saham lebih dari atau sama dengan satu tahun dari waktu penawaran perdana.

  Kinerja saham jangka pendek dan jangka panjang setelah IPO berbeda. Pada jangka pendek, kinerja saham menunjukkan angka yang positif (abnormal return positif), tetapi dalam jangka panjang, menunjukkan angka yang negatif (abnormal return negatif). Hal ini menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, kinerja saham mengalami penurunan kinerja.

  Prastiwi dan Kusuma (2001), Kentris, Kartika dan Yohanes (2004), Murtini (2005) meneliti tentang kinerja surat berharga setelah penawaran perdana (IPO) di pasar modal Indonesia. Walaupun mereka meneliti kinerja saham setelah IPO untuk periode yang berbeda, hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa dalam jangka pendek terdapat abnormal return yang positif, dan dalam jangka panjang abnormal returnnya menjadi negatif.

  Tingkat abnormal return yang diperoleh investor baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, akan berdampak pada tingkat kesejahteraan investor. Karena alasan tersebut, analisis adanya perbedaan kinerja saham untuk jangka pendek dan jangka panjang menarik untuk diteliti. Oleh karena itu penelitian ini mengambil judul “Analisis Perbedaan Kinerja Saham Jangka Pendek dan Jangka Panjang pada Perusahaan yang Melakukan Initial Public

  Offering (IPO) di Pasar Modal Indonesia.”

  3

  B. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang masalah di atas, maka pokok permasalahan yang akan diteliti adalah “apakah terdapat perbedaan antara kinerja saham jangka pendek dan jangka panjang pada perusahaan yang melakukan Initial Public

  Offering (IPO) di pasar modal Indonesia?”

  C. Batasan Masalah

  Dalam upaya menyederhanakan pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka:

  1. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang melakukan IPO pada periode Januari 2002 sampai dengan Desember 2004.

  2. Kinerja saham diukur dengan menggunakan abnormal return.

  3. Jangka waktu pengamatan atas kinerja saham terbatas sampai 24 bulan.

  D. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan antara kinerja saham jangka pendek dan jangka panjang pada perusahaan yang melakukan IPO di pasar modal Indonesia.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan salah satu cara untuk menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah.

  4

  2. Bagi Universitas Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan dan dapat menambah pengetahuan pembaca.

  3. Bagi Investor Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan keputusan investasi di pasar perdana.

F. Sistematika Penulisan

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang dapat dijadikan dasar untuk melakukan penelitian serta pengolah data. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, waktu dan tempat penelitian, obyek dan subyek penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini memberikan gambaran singkat mengenai perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

  5 Bab ini berisi deskripsi data, analisis data, dan pembahasan mengenai hasil penelitian

  BAB VI PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pasar Modal Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai

  instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Instrumen yang diperdagangkan di pasar ini adalah saham, obligasi, waran (warrant), right, obligasi konversi, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call) (Basir dan Fakhrudin, 2005 : 5).

B. Pengertian IPO

  Penawaran saham perdana (Initial Public offering/IPO) adalah suatu peristiwa dimana untuk pertama kalinya suatu perusahaan menjual/menawarkan sahamnya kepada public dan dilakukan di pasar perdana (Tandelilin, 2001).

  Perusahaan yang melakukan IPO adalah perusahaan yang memutuskan untuk go public. Jika perusahaan memutuskan untuk going public dan melemparkan sahamnya ke publik, isu utama yang muncul adalah tipe saham yang akan dilempar, harga yang harus ditetapkan untuk selembar sahamnya, dan waktu yang paling tepat. Umumnya perusahaan menyerahkan permasalahan yang berhubungan dengan IPO kepada banker investasi (Indarti, Kartika, dan Yohanes, 2004: 82).

  7 Apabila jumlah saham yang diminta investor lebih besar dari pada jumlah saham yang ditawarkan, maka penawaran umum akan mengalami kelebihan pesanan (oversubscribed). Konsekuensinya akan dilakukan penjatahan pesanan secara proporsional dengan jumlah pesanan atau menggunakan metode lainnya yang telah ditetapkan dalam prospektus.

  Apabila jumlah saham yang diminta lebih kecil daripada jumlah saham yang ditawarkan, maka penawaran umum akan mengalami kekurangan pesanan (undersubscribed). Konsekuensinya, semua pesanan dapat terpenuhi (Samsul, 2006: 47).

C. Kinerja Saham

  Kinerja adalah hasil-hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi yang dipengaruhi berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu (Pabundu, 2006). Saham adalah bukti pemilikan sebagian dari perusahaan (Jogiyanto, 2003: 11).

  Kinerja saham diukur berdasarkan abnormal return (Murtini, 2005: 138). Abnormal return adalah kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasi/return yang diharapkan oleh investor (Jogiyanto, 2000: 415).

  8 RTN i,t = R i,t – E [R i,t ] Keterangan: RTN = return tidak normal (abnormal return) sekuritas ke-i pada

  i,t

  periode peristiwa ke-t R i,t = return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t E [R i,t ] = return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t

  Return sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya.

  

Return sesungguhnya dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Jogiyanto,

  2000: 416):

  P it

  R = - 1

  it P io

  Keterangan: R it = return saham P it = harga saham pada saat t P io = harga saham saat t-1

  Return ekspektasi adalah return yang harus diestimasi. Ada tiga cara

  untuk mengestimasi return ekspektasi, yaitu: mean-adjusted model, market model, dan market-adjusted model (Jogiyanto, 2000: 416-428).

  9

1. Mean-adjusted Model

  Model ini menganggap bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi (estimation period). Periode estimasi (estimation period) umumnya merupakan periode sebelum periode peristiwa. Periode peristiwa (event period) disebut juga periode pengamatan atau jendela peristiwa (event window). Model ini menggunakan rumus: t 2

  ,

  Ri jj = ti

  E [R ] =

  i,t T

  Keterangan: E [R i,t ] = return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-j R i,j = return realisasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t T = lamanya periode estimasi, yaitu dari t

  1 sampai dengan t

  2 2.

   Market Model

  Penghitungan return ekspektasi dengan model ini, dilakukan dengan 2 tahap, yaitu: 1. membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi 2. menggunakan model ekspektasi ini untuk mengestimasi return ekspektasi di periode jendela.

  Model ekspektasi dapat dibentuk menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary Least Square) dengan persamaan:

  10

  • R i,j = i R Mj ij

  α i β . ε

  Keterangan: R i,j = return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j ntercept untuk sekuritas ke-i

  i = i α i = koefisien slope yang merupakan Beta dari sekuritas ke-i

  β

  R Mj = return indeks pasar pada periode estimasi ke-j yang dapat dihitung dengan rumus R = (IHSG – IHSG ) / IHSG

  Mj j j-1 j-1

  dengan IHSG adalah Indeks Harga Saham Gabungan ij = kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j.

  ε 3.

   Market-adjusted Model

  Model ini menganggap bahwa penduga yang terbaik, untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena

  return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar.

  Apabila menggunakan model ini, maka abnormal return dapat dihitung dengan menggunakan rumus market-adjusted abnormal return, yaitu (Prastiwi, 2001: 407):

  1 R ) + ( it AR it = - 1 x 100%

  1 )

  • (

  R mt

  Keterangan: AR it = abnormal return saham i pada hari ke-t R = aktual return untuk saham i pada hari ke-t

  it

  11 R mt = return pasar pada hari ke-t.

  Semakin besar abnormal return yang diterima oleh investor menunjukkan bahwa kinerja saham tersebut semakin tinggi, dan sebaliknya semakin kecil abnormal return yang diterima investor maka kinerja saham tersebut semakin rendah (Murtini, 2005: 136).

D. Rata-Rata Return Tidak Normal

  Pengujian adanya abnormal return tidak dilakukan untuk tiap-tiap sekuritas, tetapi dilakukan secara agregat dengan menguji rata-rata return tidak normal seluruh sekuritas secara cross-section untuk tiap-tiap hari di periode peristiwa. Rata-rata return tidak normal, (average abnormal return) untuk hari ke-t dapat dihitung berdasarkan rata-rata aritmatika (Jogiyanto, 2000 : 429-432) : k

  RTNitj

  =1

  RRTN t =

  k

  Keterangan: RRTN = rata-rata tidak normal (average abnormal return) pada

  t return

  hari ke-t RTN it = return tidak normal (abnormal return) untuk sekuritas ke-i pada hari ke-t k = jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh pengumuman peristiwa.

  12

  E.

  

Kinerja Saham Jangka Pendek dan Kinerja Saham Jangka Panjang

Setelah Penawaran Umum Saham Perdana (IPO)

  Kinerja saham jangka pendek setelah IPO adalah kinerja saham kurang dari satu tahun dari waktu penawaran perdana. Kinerja saham jangka panjang setelah IPO adalah kinerja saham lebih dari atau sama dengan satu tahun dari waktu penawaran perdana. Melalui kinerja saham, dapat dianalisa kemampuan emiten dalam memberikan pendapatan bagi pemegang sahamnya (Sulistyastuti, 2002: 33).

  Secara umum, kenaikan atau penurunan harga dapat terjadi secara bersama-sama. Oleh karena itu, jika kenaikan atau penurunan berlangsung terus menerus selama beberapa hari, maka hal itu akan diikuti oleh arus balik (reversal). Jika harga terus naik, maka akan diikuti dengan penurunan harga pada periode berikutnya. Dan juga sebaliknya, jika harga terus menurun, maka akan diikuti dengan kenaikan harga pada periode berikutnya (Samsul, 2006: 186).

1. Manajemen Laba di Seputar IPO

  Berkenaan dengan penawaran saham perdana (Initial Public Offerings), kesenjangan informasi antara perusahaan dengan calon investor pada saat IPO akan mempertinggi probabilitas bagi perusahaan untuk menaikkan laba. Hal ini disebut dengan manajemen laba (Kentris, Kartika dan Yohanes, 2004: 83). Manajemen laba dilakukan oleh perusahaan yang go public dengan harapan agar saham yang ditawarkan dapat diserap oleh pasar. Semakin tinggi pasar dapat menyerap harga

  13 saham yang ditawarkan, maka semakin tinggi pula penerimaan perusahaan. Tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan merupakan indikasi keberhasilan usaha. Hal ini menjadi faktor penting yang dipertimbangkan oleh investor untuk memutuskan menanamkan investasinya atau tidak.

  Manajemen laba pada seputar penawaran saham perdana (IPO) dilakukan dengan menaikkan laba. Hal ini merupakan fenomena logis sebab manajer lebih superior dalam menguasai informasi dibanding pihak lain. Kesuperioran tersebut mendorong dan memotivasi manajer untuk melakukan manajemen laba dengan cara income increasing

  discretionary accruals dalam laporan keuangannya, baik pada periode

  sebelum dan sesudah IPO. Penggunaan accruals ini dapat dilakukan dengan cara menggeser pendapatan masa depan menjadi pendapatan masa sekarang dan biaya sekarang menjadi biaya masa depan, sehingga laba pada periode sekitar IPO dilaporkan lebih tinggi dari yang seharusnya. Akibatnya, akan terjadi penurunan laba dan kinerja perusahaan pada perioda setelah IPO. Hal ini akan berdampak pada harga saham perusahaan (Indah dan Ekawati, 2006: 68-69).

2. Kinerja Saham Jangka Pendek Setelah IPO

  Harga saham pada saat IPO, ditentukan oleh emiten (penerbit emisi) dan

  underwriter (penjamin emisi). Untuk mengurangi risiko keharusan

  membeli saham yang tidak laku dijual, underwriter cenderung berupaya bernegosiasi dengan calon emiten agar harga jual sekuritas yang

  14 ditawarkan di pasar perdana tidak terlalu mahal. Oleh karena itu, harga saham pada penawaran perdana cenderung lebih rendah dibanding harga intrinsik saham tersebut. Ketika dijual di pasar sekunder, saham tersebut cenderung akan mengalami kenaikan harga. Hal ini akan memberikan keuntungan kepada investor (Murtini, 2005: 136).

  Banyak investor yang tidak mendapatkan jatah pada saat IPO, juga turut mendongkrak harga saham di pasar sekunder, karena mereka akan memburu saham tersebut nantinya di perdagangan hari pertama. Gejala ini sering kali terjadi di pasar modal yang pada ahkirnya mendorong terjadinya oversubcribed, di mana jumlah permintaan saham melebihi jumlah saham yang ditawarkan sehingga membuat harga saham IPO tersebut melonjak tinggi. Ahkirnya, realize return yang lebih tinggi dibandingkan return yang diharapkan akan meningkatkan abnormal

  return (Sakir, Susanto, dan Djazuli, 2003: 190).

3. Kinerja Saham Jangka Panjang Setelah IPO

  Penurunan kinerja saham dalam jangka panjang diduga karena dana yang diperoleh dari penjualan saham belum dapat dimanfaatkan oleh perusahaan secara optimal untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Kemungkinan yang lain adalah dana yang dihimpun tidak digunakan untuk memperluas usaha tetapi untuk membayar utang perusahaan (Murtini, 2005: 141).

  Penurunan kinerja yang terjadi dalam jangka panjang akan memberikan return yang negatif bagi investor. Hal ini tentu saja

  15 merugikan investor (Prastiwi dan Kusuma, 2001: 403). Oleh karena itu, investor tidak mau menyimpan sahamnya (Murtini, 2005: 141).

  Apabila banyak investor yang menjual sahamnya, sedangkan jumlah pembelinya adalah tetap, maka sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran, harga surat berharga yang ditawarkan otomatis akan turun. Penurunan harga tersebut mengindikasikan adanya penurunan kinerja surat berharga yang ditawarkan (Murtini, 2005: 141).

F. Review Penelitian Terdahulu

  Penelitian yang dilakukan oleh Gumanti (2001) memberikan bukti bahwa di Indonesia terjadi manajemen laba untuk perusahaan publik. Dia meneliti 39 perusahaan yang melakukan IPO pada periode 1995-1997. Dengan menggunakan pendekatan total accruals, diperoleh bukti yang kuat atas terjadinya manajemen keuntungan, khususnya pada periode 2 tahun sebelum go public.

  Saiful (2003) melakukan penelitian tentang hubungan manajemen laba (earning management) dengan kinerja operasi dan return saham di sekitar

  IPO. Dia berhasil menemukan adanya manajemen laba dua tahun sebelum

  IPO, ketika IPO dan dua tahun setelah IPO. Dia juga berhasil menemukan rendahnya kinerja operasi setelah IPO serta rendahnya return satu tahun setelah IPO. Tetapi dia tidak dapat menemukan hubungan antara return setahun setelah IPO dengan manajemen laba di sekitar IPO.

  Indah dan Ekawati (2006) meneliti tentang manajemen laba pada periode sebelum dan sesudah IPO. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terjadi

  16 manajemen laba, khususnya pada satu periode sebelum IPO dan satu periode setelah IPO. Hal ini berarti perusahaan yang melakukan IPO memilih metoda akuntansi yang menaikkan laba yang dilaporkan dengan cara meningkatkan

  

income increasing discreationary accrual. Dia juga menemukan bukti bahwa

  perusahaan yang melakukan IPO mengalami penurunan kinerja operasional setelah IPO. Hal ini terbukti dari besarnya nilai discreationary accruals sebelum IPO dibandingkan setelah IPO. Penurunan kinerja operasional merupakan cermin dari ketidakmampuan manajemen melanjutkan manipulasi yang dilakukan pada saat setelah IPO.

  Prastiwi dan Kusuma (2001) meneliti tentang kinerja surat berharga setelah penawaran perdana (IPO) di pasar modal Indonesia periode Maret 1994-Maret 1997. Hasil penelitiannya menemukan bahwa dalam jangka pendek terdapat abnormal return yang positif, di mana initial return yang diterima adalah sebesar 5,87%. Dalam jangka waktu 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan rata-rata abnormal return yang diterima masing-masing: 1,18%, 23,25%, dan 39,07%. Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa dalam jangka panjang terjadi underperformance di pasar modal Indonesia, di mana apabila saham dibeli pada hari perdana dan disimpan selama 24 bulan maka akan diperoleh rata-rata abnormal return negatif sebesar -238,853%.

  Kentris, Kartika dan Yohanes (2004) mengulangi percobaan yang dilakukan oleh Prastiwi dan Kusuma (2001). Hasilnya adalah rata-rata

  

abnormal return untuk bulan ke tiga adalah 53,8846%. Sedangkan rata-rata

  abnormal return untuk bulan ke-24 adalah -8,6867%. Hal ini mengindikasikan

  17 bahwa ada perbedaan antara kinerja saham jangka pendek dan kinerja saham jangka panjang setelah.

  Ada tujuh hipotesis dalam penelitian yang dilakukan Mardiyah (2003). Dia menyatakan bahwa underpricing disebabkan oleh anomali di pasar perdana atas fenomena initial return yang positif. Dia juga menunjukkan ada hubungan positif antara initial return dengan uncertainty dengan menggunakan proksi: offer price, age, dan risk. Initial return juga memiliki hubungan yang positif dengan excess demand. Tetapi initial return memiliki hubungan yang negatif dengan kinerja jangka panjang. Ternyata initial return juga memiliki hubungan yang positif dengan penawaran saham tambahan/

  

seasoned equity offerings (SEO) dan earnings management. Dia

  mengemukakan bahwa ada hubungan antara WIPO, SEO, earnings management dengan initial return dan EVA.

  Murtini (2005) meneliti tentang kinerja surat berharga setelah IPO. Dia menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return pada hari pertama bila surat berharga dibeli pada saat IPO adalah sebesar 14,60%. Dalam jangka waktu 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, rata-rata abnormal return sebesar 15,30%, 18,68% dan 18,83%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam jangka pendek terjadi

  

abnormal return yang positif atau terjadi outperformance. Kinerja surat

  berharga untuk jangka pendek (1 hari, 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan) berbeda dengan kinerja surat berharga untuk jangka panjang (24 bulan) signifikan pada alfa 1%. Kinerja jangka pendek selalu meningkat, sedangkan kinerja jangka panjang menurun.

  18 Rodoni (2002) melakukan penelitian dengan judul ”Penawaran Saham

  Perdana: Pengalaman di Bursa Efek Jakarta 1990-1998.” Hasil penelitiannya menemukan bahwa tidak terjadi underpricing pada saat IPO, namun kinerja saham setelah IPO untuk jangka panjang menunjukkan kinerja yang kurang baik.

G. Hipotesis

  Berdasarkan penelitian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: H

  0 :

  Tidak ada perbedaan antara kinerja saham jangka pendek dan kinerja saham jangka panjang bagi perusahaan yang melakukan IPO di pasar modal Indonesia. H

  A

  : Ada perbedaan antara kinerja saham jangka pendek dan kinerja saham jangka panjang bagi perusahaan yang melakukan IPO di pasar modal Indonesia.

BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi empiris karena data

  yang akan digunakan sebagai data penelitian adalah data sekunder dari perusahaan yang melakukan IPO.

B. Populasi dan Sampel

  Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang melakukan IPO pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2004. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling yaitu sampel diambil berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Semua perusahaan yang melakukan IPO pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2004.

  2. Tersedia informasi tanggal IPO dan tanggal listing.

  3. Perusahaan tersebut masih listing di Bursa Efek Indonesia 2 tahun setelah IPO

  4. Terdapat data harga saham saat penawaran perdana, harga penutupan saham pada hari pertama di pasar sekunder, bulan pertama, kedua, ketiga, kedua belas, dan kedua puluh empat setelah IPO

  20

  5. Terdapat data IHSG pada saat penawaran perdana, harga penutupan saham pada hari pertama di pasar sekunder, bulan pertama, kedua, ketiga, kedua belas, dan kedua puluh empat setelah IPO.

  C. Waktu dan Tempat Penelitian

  1. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2008.

  2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Bursa Efek Indonesia.

  D. Obyek dan Subyek Penelitian

  1. Obyek Penelitian Obyek Penelitian adalah data harga saham perusahaan yang melakukan IPO dan data IHSG.

  2. Subyek Penelitian Subyek Penelitian adalah semua perusahaan yang melakukan IPO pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2004.

  E. Jenis Data

  Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Data tersebut berupa data harga saham dan data IHSG. Data tersebut diperoleh dari: 1. www.bapepam.com

  21 2. www.e-bursa.com 3. www.jsx.co.id

  4. Pusat Data Bisnis dan Ekonomi

  F. Teknik Pengumpulan Data

  Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat, mengolah, dan mendokumentasikan data yang diperoleh.

  G. Teknik Analisa Data

  Untuk melakukan pengujian terhadap perbedaan kinerja saham jangka pendek (abnormal return hari pertama, bulan pertama, kedua, dan ketiga) dan kinerja saham jangka panjang (abnormal return bulan kedua belas dan kedua puluh empat) setelah IPO, maka dilakukan langkah- langkah: 1. Menghitung return saham untuk setiap periode.

  P it

  R it = - 1

  P io

  Keterangan: R = return saham

  it

  P it = harga saham pada saat t P io = harga saham saat penawaran

  22

  2. Menghitung return pasar untuk setiap periode.

  P mt

  R it = - 1

  P mo

  Keterangan: R = return indeks pasar

  mt

  P mt = nilai indeks pasar pada saat t P mo = nilai indeks pasar pada penawaran

  3. Menghitung Market-Adjusted Abnormal Return

  1 R ) + ( it AR it = - 1 x 100%

  1 R ) + ( mt Keterangan: AR it = abnormal return saham i pada hari ke-t R it = aktual return untuk saham i pada hari ke-t R = return pasar pada hari ke-t.

  mt Abnormal return digunakan untuk mengukur kinerja saham, dengan

  kriteria:

  Abnormal return > 0, menunjukkan kinerja yang outperformed

Abnormal return < 0, menunjukkan kinerja yang underperformed

  4. Melakukan uji hipotesis dengan melakukan uji Wilcoxon.

  Langkah-langkahnya:

  a. Merumuskan uji hipotesis Ho : AR jk pndk = AR jk pnjg : Tidak terdapat perbedaan antara kinerja saham jangka pendek dan kinerja saham jangka panjang pada

  23 perusahaan yang melakukan IPO di pasar modal Indonesia.

  Ha : AR ≠ AR : Terdapat perbedaan antara kinerja

  jk pndk jk pnjg

  saham jangka pendek dan kinerja saham jangka panjang pada perusahaan yang melakukan IPO di pasar modal Indonesia.

  b.

   Menentukan level of significance

  Pada penelitian ini digunakan level of significance sebesar 95 % atau α sebesar 5 % dengan pengujian dua sisi sehingga nilai kritisnya adalah -1.96 dan 1.96.

  c. Menentukan kriteria pengujian hipotesis H o diterima jika –1.96 ≤ Z h ≤ 1.96 H ditolak jika Z < -1.96 atau Z >1.96

  o h h

  d. Menghitung nilai Z h