ANALISIS ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN JASA PEGADAIAN SYARIAH Studi Kasus Pada Pegadaian Syariah, Mlati Sleman Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program

  

ANALISIS ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN

KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN JASA PEGADAIAN SYARIAH

Studi Kasus Pada Pegadaian Syariah, Mlati Sleman Yogyakarta

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

  

Diajukan Oleh :

Angga Kumala Wihardi

NIM : 042214121

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta,

  2 Februari 2009 Penulis

  Angga Kumala Wihardi

  

Sebuah senyum kecil dan kesabaran dapat merubah dunia

(NN)

“Serahkanlah khawatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan

memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-

  

Nya orang benar itu goyah. (Mazmur 55:23)

Kesabaran, ketekunan, kerjakeras, pantang menyerah dan

doa adalah awal dari sebuah kemenangan (NN)

  Skripsi ini dipersembahkan untuk

Tuhan Yesus Kristus yang memberikan berkatNya dan cinta

kasihNya tanpa henti.

Bunda Maria yang tak hentinya memberikan kasih ibu yang

sejati, yang tak hentinya menjadi perantara doa dan keluh

kesah anaknya.

Malaikat Surga dan Santo Fransiskus Asisi yang selalu

mendampingi setiap langkah keseharianku.

  

Bapak , Ibu, Adik yang setia mendoakan, memberikan kasih

sayang dan pelajaran hidup hingga saat ini dan seterusnya.

  

ABSTRAK

  ANALISIS ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN JASA PEGADAIAN SYARIAH

  Studi Kasus Pada Pegadaian Syariah, Mlati Sleman Yogyakarta Angga Kumala WW

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2008

  Penelitian ini memiliki tiga sasaran yang di laksanakan untuk mengetahui (1) Karakteristik konsumen Pegadaian Syariah (2) Atribut yang mempengaruhi permintaan konsumen terhadap jasa, dan (3) Atribut produk yang menjadi prioritas konsumen untuk membeli jasa. Penelitian ini merupakan sebuah studi kasus pada Pegadaian Syariah Mlati.

  Data dalam penelitian ini mencakup gambaran umum mengenai perusahaan, karakteristik konsumen, dan atribut yang mempengaruhi pembelian terhadap jasa. Teknik analisis data mencakup analisa prosentase, Cochran Q Test, dan analisa index.

  Hasil yang didapat menunjukkan bahwa karakteristik responden Pegadaian Syariah Mlati kebanyakan wanita, dengan kisaran usia 25 – 35 tahun, kebanyakan dari mereka beragama muslim, dan bekerja sebagai pegawai swasta dengan penghasilan berkisar antara Rp 500.000 – Rp 1.000.000. Atribut yang mempengaruhi pembelian jasa adalah biaya yang dibebankan, agama, lokasi dan kemudahaan persyaratan. Yang terakhir yang paling mempengaruhi adalah atribut biaya yang dibebankan pada konsumen.

  

ABSTRACT

  AN ANALYSIS ON ATTRIBUTES INFLUENCING CONSUMERS DEMAND FOR SERVICES OF SYARIAH PAWNSHOP A Case Study on Consumers of Pegadaian Syariah, Mlati Sleman Yogyakarta

  Angga Kumala WW Sanata Dharma University

  Yogyakarta, 2008 This research had there objectives that were is to know (1) the characteristics of the consumers of Pegadaian Syariah Mlati (2) the attributes which influenced consumers demand for service, and (3) product attributes which were the priority for consumers to purchase the services. This research was a case study on consumers of Pegadaian Syriah Mlati.

  The data included the general image of the company, the characteristics of consumers and the attributes which influenced their purchase of service. The data analysis techniques were, percentage analysis, Cochran Q Test, and Index analysis.

  Results showed that the characteristics of the consumers of Pegadaian Syariah Mlati were mostly women about 25 to 35 years old, moslems, with private jobs, and income of from Rp 500,000 – Rp 1,000,000/ month. The attributes which influenced purchase were interest, religion, location and ease of use. Lastly the most influence of attribute was the interest rate.

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Angga Kumala Wihardi Nomor Mahasiswa : 042214121 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharama karya ilmiah saya yang berjudul:

  

Analisis Atribut-Atribut yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Terhadap

Pembelian Jasa Pegadaian Syariah : Studi kasus pada Pegadaian Syariah

Kantor Cabang Mlati Sleman

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikan di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal: 13 Maret 2009 Yang menyatakan, Angga Kumala Wihardi

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat kasih-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “ANALISIS ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN JASA PEGADAIAN SYARIAH” (Studi Kasus Pada Pegadaian Syariah Kantor Cabang Mlati Sleman).

  Peneilisan skripsi ini adalah sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan penghargaan yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangan baik waktu, tenaga, bimbingan, dan dorongan kepada penulis sehingga akhirnya skripsi ini dapat selesai. Untuk itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Rama Dr. Paulus Wiryono Priyotama, S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Drs. YP. Supardiyono, M.Si.,Akt., Q.O.I., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  3. V. Mardi Widyadmono, S.E., selaku Kepala Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma.

  4. Dra. Diah Utari BR., M.Si, selaku Dosen Pembimbing I, yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, serta memberikan petunjuk kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Drs. Hendra Poerwanto, MSi, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah berkenan meluangkan waktu, renaga, serta memberikan petunjuk kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  6. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan bekal pengetahuan dan bantuannya kepada penulis selama ini.

  7. Pimpinan Cabang Perum Pegadaian Syariah Mlati Sleman, Yogyakarta (Ibu Eka), dan seluruh staf yang telah memberi ijin penelitian dan bantuan selama penelitian dalam penyedian data yang diperlukan.

  8. Ibu, Bapak dan Adikku (jalu) yang telah memeberikan bantuan saran, doa, dan dana (khususnya) dan kasih yang tak terungkap besarnya.

  9. Sayangku Fransiska Erythrina Cahyaningsih (Ririth) dan keluarga (Bapak, Ibu, Dek Yosef, dan Dek Wawan) yang telah memberikaan bantuan doa, dukungan, kasih saying selama ini.

  10. Segenap keluarga di Ambarawa, Pekalongan, Salatiga (adikku Tyas), serta keluarga Surya Agung Tour (Mas Kiat, Mbak Yunita, Ucup, Ayup, Jenggot, Cempluk) terimakasaih buat semua perhatian yang diberikan.

  11. Semua sahabat dan teman Tyas (terimakasih sudah mau mebantu mengajarkan pengolahan data), Helmi (sahabatku dari Arab), Blawonk (play boy), Brodus, Billy, Viky (Sinyo) sahabatku dikos-kosan (very, Bayu, David, Cacing, Pak RT, Adang, Toyok, Petrus, Mbak Susi), dan semua sahabat seperjuangan Manajemen angkatan 2004 telah memberikan bantuan dan kenangan tak terlupakan , semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa disebutkan satu per satu di sini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan waktu penelitian dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, 13 Maret 2009 Penulis Angga Kumala Wihardi

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………….. ii HALAMAN PERSETUJUAN PANITIA PENGUJI ……………………………... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………….. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………….. v ABSTRAK ………………………………………………………………………… vii ABSTRACT ………………………………………………………………………. Viii HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………………………. ix KATA PENGATAR ………………………………………………………………. x DAFTAR ISI …………………………………………………………………….... xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang …………………………………………………………….

  1 B. Rumusan Masalah ………………………………………………………….

  4 C. Batasan Masalah …………………………………………………………..

  5 D. Tujuan Penelitian …………………………………………………………..

  6 E. Manfaat Penelitian …………………………………………………………

  6 BAB II LANDASAN TEORI

  A. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembeli ……………………

  8 B. Konsep Permintaan …………………………………………………………

  17 C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan …………………………..

  18 D. Definisi Jasa …………………………………………………………..……

  19 G. Kualitas Jasa ………………………………………………………………..

  22 H. Meningkatkan Produktivitas Jasa …..………………………………………

  39 H. Metode Pengumpulan Data ……………………………..………………….

  51 D. Pelayanan dan Prosedur Pegadaian Syariah ……………………………….

  50 C. Lokasi dan Struktur Organisasi …………………………………….……….

  47 B. Visi dan Misi Perum Pegadaian ……………………………………………

  A. Sejarah Umum Perusahaan …………………………………………………

  44 BAB IV GAMBARAN PERUSAHAAN

  42 K. Teknik Analisis Data ………………….……………………………………

  41 J. Teknik Pengujian Instrument ……………………………………………….

  39 I. Definisi Operasional ……………………….……………………………….

  39 G. Data yang Dibutuhkan …………………………………….……………….

  23 I. Pengertian Pegadaian ………………………………………………………

  37 F. Teknik Pengambilan Sampel ………………………………………..……..

  37 E. Populasi dan Sampel ………………………………………….……………

  36 D. Variabel Penelitian ………………………………………………………….

  36 C. Subyek dan Obyek Penelitian …………………………………………..….

  36 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………………………………….

  A. Jenis Penelitian …………………………………………..…………………

  35 BAB III METODE PENELITIAN

  25 K. Hipotesis ……………..…………………………………………………….

  23 J. Pengertian Pegadaian Syariah ………………………………………………

  53 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN C. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ……………………………………….

  65 D. Analisis Data dan Pembahasan ……………………………………………..

  67 BAB VI PENUTUP

  A. Kesimpulan …………………………………………………………………

  83 B. Saran ……………………………………………………………………….

  84 C. Keterbatasan Penelitian ……………………………………………………..

  85 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR ISTILAH LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gadai merupakan suatu hak, yang diperoleh kreditur atas suatu barang

  bergerak yang dijadikan sebagai jaminan pelunasan atas hutang. Dan Pegadaian merupakan “trademark” dari lembaga keuangan milik pemerintah yang menjalankan kegiatan usaha dengan prinsip gadai.

  Selama ini pegadaian sangat kerap kita dengar bahkan kita jumpai. Namun selama ini kita hanya mengenal pegadaian umum/konvensional saja, tetapi ada pegadaian dengan cara dan cara kerja yang berbeda, yaitu Pegadaian Syariah.

  Pemerintah sendiri baru mendirikan lembaga gadai pertama kali di Sukabumi Jawa Barat, dengan nama Pegadaian, pada tanggal 1 April 1901 dengan Wolf von Westerode sebagai Kepala Pegadaian Negeri pertama, dengan misi membantu masyarakat dari jeratan para lintah darat melalui pemberian uang pinjaman dengan hukum gadai. Seiring dengan perkembangan zaman, Pegadaian telah beberapa kali berubah status mulai sebagai Perusahaan Jawatan (1901), Perusahaan di Bawah IBW (1928), Perusahaan Negara (1960), dan kembali ke Perjan di tahun 1969. Baru di tahun 1990 dengan lahirnya PP10/1990 tanggal 10

  2 sebagai Perusahaan Umum (PERUM) dan merupakan salah satu BUMN dalam lingkungan Departemen Keuangan RI hingga sekarang.

  Pegadaian Syariah sebenarnya adalah salah satu produk yang dikeluarkan oleh Perum Pegadaian yang bekerjasama dengan Bank Muamalat sebagai fundernya. Produk yang dikeluarkan oleh Perum Pegadain diantaranya adalah Kredit Cepat dan Aman (KCA), Kredit Angsuran Fidusia (KREASI), Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA), Kredit Tunda Jual Komoditas Pertanian, Jasa Taksiran, Jasa Titipan, Gadai Saham, Kredit Usaha Rumah Tangga (KRISTA), RAHN (Gadai Syariah/Pegadaian Syariah).

  RAHN (Gadai Syariah/Pegadaian Syariah) adalah produk jasa gadai yang berlandaskan pada prinsip-prinsip Syariah, dimana nasabah hanya akan dibebani biaya administrasi dan biaya jasa simpan dan pemeliharaan barang jaminan (ijarah). Pegadaian Syariah merupakan pegadaian yang pengoprasiannya mengikuti ketentuan-ketentuan Syariah Islam Khususnya menyangkut tata cara bermuamalat secara Islam. Dalam tata cara bermuamalat itu dijauhi praktek- praktek yang mengadung unsur riba.

  Fungsi operasi Pegadaian Syariah dijalankan oleh kantor-kantor Cabang Pegadaian Syariah/ Unit Layanan Gadai Syariah (ULGS) sebagai satu unit organisasi di bawah binaan Divisi Usaha Lain Perum Pegadaian. ULGS ini merupakan unit bisnis mandiri yang secara struktural terpisah pengelolaannya dari

  3 dengan nama Unit Layanan Gadai Syariah ( ULGS) Cabang Dewi Sartika di bulan Januari tahun 2003. Menyusul kemudian pendirian ULGS di Surabaya, Makasar, Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta di tahun yang sama hingga September 2003. Masih di tahun yang sama pula, 4 Kantor Cabang Pegadaian di Aceh dikonversi menjadi Pegadaian Syariah.

  Pegadaian Syariah berdiri untuk menjawab kebutuhan transaksi gadai sesuai syariah, untuk solusi pendanaan yang Cepat, Praktis, dan Menentramkan ini merupakan tujuan berdirinya Pegadaian Syariah.

  Ada beberapa perbedaan antara Pegadaian Konvensional/Umum dengan Pegadaian Syariah. Perbedaan yang cukup mendasar dari teknik transaksi Pegadaian Syariah dibandingkan dengan pegadaian konvensional, yaitu :

  1. Di Pegadaian Konvensional, tambahan yang harus dibayar oleh nasabah yang disebut sebagai sewa modal, dihitung dari nilai pinjaman. Pada pegadaian Syariah tambahan yang harus dibayar oleh nasabah dibebani biaya administrasi, biaya jasa simpan dan pemeliharaan barang jaminan (ijarah).

  2. Pegadaian Konvensional hanya melakukan satu akad perjanjian : hutang piutang dengan jaminan barang bergerak yang jika ditinjau dari aspek hukum konvensional, keberadaan barang jaminan dalam gadai bersifat acessoris, sehingga Pegadaian Konvensional bisa tidak melakukan penahanan barang

  4 Pegadaian Syariah yang mensyaratkan secara mutlak keberadaan barang jaminan untuk membenarkan penarikan bea jasa simpan.

  Dengan adanya Pegadaian Syariah yang berbeda dengan Pegadaian Konvensional, konsumen mempunyai pilihan dalam melakukan kegiatan gadai yang dirasanya lebih sesuai. Ada berbagai alasan konsumen memilih menggunakan jasa suatu pegadaian. Untuk Pegadaian Syariah, ikatan primordial kegamaan yang ditawarkan oleh Pegadaian Syariah memberikan pilihan tersendiri bagi konsumen yang loyal terhadap atribut-atribut keagamaan.

  Dengan adanya permasalah diatas, penulis tertarik untuk meniliti faktor- faktor apa saja yang dapat mempengaruhi permintaan konsumen terhadap jasa yang ditawarkan oleh Pegadaian Syariah, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “ Analisis Atribut-atribut yang Mempengaruhi Permintaan

  Konsumen Terhadap Pembelian Jasa Pegadaian Syariah”. Studi kasus pada Pegadaian Syariah Mlati Sleman Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas tentang atribut-atribut yang mempengaruhi permintaan konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan oleh pegadaian syariah, maka penulis merumuskan masalah-masalah yang ada sebagai berikut :

  5

  1. Bagaimana karakteristik konsumen Pegadaian Syariah Mlati?

  2. Atribut-atribut apa saja yang mempengaruhi permintaan konsumen terhadap pembelian jasa Pegadaian Syariah Mlati?

  3. Atribut utama apa yang berpengaruh paling kuat terhadap pembelian jasa Pegadaian Syariah Mlati?

C. Batasan Masalah

  Dalam penulisan ini penulis membatasi permasalahan yang ada sebagai berikut :

  1. Konsumen yang dimaksud adalah mereka yang melakukan pembelian jasa Pegadaian Syariah Mlati.

  2. Atribut-atribut yang diteliti dalam penelitian ini adalah :

  a. Orientasi agama

  b. Biaya yang dibebankan pada konsumen

  c. Letak yang strategis

  d. Pelayanan yang diberikan (service)

  e. Kecepatan pelayanan

  f. Penanganan komplain

  g. Keamanan dalam transaksi

  6 i. Jangka waktu pelunasan kredit j. Kemudahan persyaratan

  D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen Pegadaian Syariah Mlati.

  2. Untuk megetahui atribut-atribut yang mempengaruhi permintaan konsumen terhadap pembelian jasa Pegadaian Syariah Mlati.

  3. Untuk mengetahui atribut utama yang mempengaruhi permintaan konsumen dalam pembelian jasa Pegadain Syariah Mlati.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dan menambah khasanah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan manajemen pemasaran dan juga sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.

  2. Bagi Pegadaian Syariah Mlati Dengan megetahui atribut-atribut yang mempengaruhi permintaan konsumen dalam pembelian jasa Pegadaian Syariah maka diharapkan penulisan ini dapat dijadikan pertimbangan untuk menjalankan kebijakan atau strategi perusahaan yang diterapkan saat ini.

  7

  3. Bagi penulis.

  Penelitian menjadi sarana pengalaman menambah keterampilan dalam menganalisa suatau masalah sekaligus penulisan ini merupakan penerapan disiplin ilmu ysang telah didapat selama ini.

BAB II LANDASAN TEORI A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembeli

  1. Faktor Budaya

  a. Budaya Budaya didefinisikan sebagai sejumlah nilai, kepercayaan dan kebiasaan yang digunakan untuk menunjukkan perilaku konsumen langsung dari kelompok masyarakat tertentu (Amirullah SE,MM 2000,46). Budaya dalam pengertian ini menunjukkan adanya sekelompok masyarakat yang memiliki karakteristik-karakteristik tertentu yang membatasi mereka untuk bertindak.

  Karakteristik dari budaya (Amirullah SE,MM 2002, 46) :

  1. Budaya itu diciptakan (culture is invented). Terdapat tiga sistem yang dapat menciptakan budaya itu sendiri: (a) ideological system atau komponen mental yang terdiri dari ide, kepercayaan, nilai, dan pertimbangan berdasarkan apa yang mereka inginkan, (b) tecnologycal system seperti keterampilan, keahlian, dan seni yang mampu menghasilkan barang-barang, (c) organizational system seperti sistem keluarga dan kelas sosial yang mungkin membentuk perilaku secara

  9

  2. Budaya dipelajari (culture is learned). Untuk mengetahui bagai mana budaya suatu kelompok atau individu, maka kita dapat mengamatinya dalam perilaku keseharian hidupnya. Ini berarti bahwa budaya itu dapat dilihat dan diamati, sehingga pemasar dalam hal ini dapat menyesuaikan program pemasaran dengan budaya yang ada.

  3. Budaya secara sosial diturunkan (culture is socially shared). Budaya merupakan kelompok perwujudan yang diturunkan secara manusiawi.

  Nilai-nilai dan kebiasaan yang dianut oleh orang jaman dahulu secara terus menerus dianut oleh generasi berikutnya.

  4. Budaya bersifat adaptif (culture is adaptive). Budaya yang tidak memberikan manfaat (kepuasan) cenderung akan ditinggalkan dan masyarakat mencoba menyesuaikan budaya baru untuk memberikan kepuasan.

  5. Budaya memberikan petunjuk (culture is descriptive). Apa yang biasa dilakukan oleh sekelompok masyarakat tertentu akan memberikan isyarat kepada pemasar bahwa begitulah keinginan mereka. Dan keinginan mereka itu harus segera dipenuhi sehingga memberikan kepuasan bagi mereka.

  10 b. Sub Budaya

  Masing-masing budaya terdiri dari sub budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggota- anggotanya. Sub budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok, ras dan daerah geografis.

  c. Kelas Sosial Pada dasarnya semua masyarakat memiliki strata sosial.

  Stratifikasi tersebut kadang-kadang berbentuk sistem kasta dimana anggota kasta yang berbeda didasarkan dengan peran tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan kasta mereka. Stratifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku yang sama.

  2. Faktor sosial

  a. Kelompok Acuan Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhap sikap atau perilaku seseorang. Orang sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka sekurang-kurangnya melalui tiga jalur: (a) kelompok acuan menghadapkan

  11 juga menciptakan tekanan untuk mengikuti kebiasaan kelompok yang mungkin mempengaruhi pilihan produk dan merek aktual seseorang.

  b. Keluarga Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan yang primer yang paling berpengaruh. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri, dan cinta.

  Struktur peran dalam keluarga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan seperti dalam contoh:

  1. Initiator : usulan bisa datang dari istri. Influencer : seseorang yang menginformasikan atau membujuk orang lain dalam situasi pembelian.

  Misalnya seorang suami memberikan alternatif lain atas penggunaan suatu barang.

  2. Information gathered : satu atau beberapa orang yang akan menjamin informasi sehubungan dengan kemungkinan pembelian.

  3. Decision maker : meliputi kekuasaan untuk membuat keputusan pembelian.

  4. Purchaser : meliputi aktivitas pembelian nyata yang dilakukan oleh salah seorang anggota keluarga.

  12 c. Peran dan Status

  Peran merupakan kegiatan yang diharapakan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status. Orang-orang memilih produk yang dapat mengkomunikasikan peran dan status mereka dan masyarakat.

  3. Faktor Pribadi

  a. Usia dan tahap siklus hidup Orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya.

  Kebutuhan orang mulai dari bayi hingga dewasa dan tua akan berubah. Selera orang terhadap barang dan jasa juga berhubungan dengan usia.

  b. Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya.

  Misalnya, seorang direktur perusahaan akan membeli pakaian yang mahal, perjalanan dengan pesawat, mobil mewah. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang seperti penghasilan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan aktiva, utang, kemampuan untuk meminjam, dan sikap terhadap belanja atau menabung.

  c. Gaya hidup Gaya hidup adalah pola hidup seseorang didunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup

  13 Ada beberapa kecenderungan dari gaya hidup seseorang dengan kaitanya dengan sumberdaya yang dimilikinya, dalam hal ini yang sumber dayanya lebih besar.

  1. Yang suka mewujudnyatakan hal-hal yang oleh orang lain dianggap sebagai impian (actualizers) : sukses, canggih, aktif, merasa bertanggung jawab. Pembelian yang dilakukannya sering mencerminkan selera yang dianggap berbudaya terhadap produk-produk kelas atas yang berorientasi relung pasar khusus.

  2. Yang suka merealisasikan seluruh ambisi dan potensi diri (fulfilleds) : matang. puas, nyaman, reflektif. Menyukai daya tahan atau keawetan, fungsi dan nilai suatu produk.

  3. Yang suka mencapai sasaran diri melalui keterampilan dan kerja (achievers) : sukses, berorientasi pada kerja dan karier. Menyukai produk-produk mapan, bergengsi yang menunjukkan keberhasilan kepada rekan-rekan mereka.

  4. Yang suka mencoba (experiencers) : muda, energik, bersemangat, impulsif (meledak-ledak), dan suka memberotak. Membelanjakan penghasilan mereka dalam proporsi yang besar untuk pakaian, makanan cepat saji, musik, film, dan video.

  14 d. Kepribadian dan konsep diri

  Kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya.

  Kepribadian biasanya dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, kehormatan, kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri dan kemampuan beradaptasi. Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis perilaku konsumen, asalkan terdapat korelasi yang kuat antara jenis kepribadian tertentu dengan pilihan produk atau merek. Yang juga berkaitan dengan kepribadian adalah konsep diri (citra diri) seseorang. Konsep ini penting bagi pemasar untuk mengembangakan citra merek agar sesuai dengan citra pribadi pasar sasaran.

  4. Faktor Psikologis

  a. Motivasi Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu.

  Beberapa kebutuhan bersifat biogenis: kebutuhan tersebut dari tekanan biologis seperti lapar, haus, tidak nyaman, dan lain-lain.

  Kebutuhan lain bersifat psikogenis: kebutuhan itu muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau

  15 didorong hingga mencapai tingkat intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak.

  b. Persepsi Persepsi adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi guna menciptaklan gambaran dunia yang memiliki arti. Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda atas objek yang sama.

  Beberapa faktor perbedaan pandangan antar individu :

  1. Pengaruh tampilan fisik (physical apprearances). Dimana individu cenderung mengasosiasikan suatu bentuk fisik dari objek yang diamati tersemasuk suatu pernyataan dan pandangan yang berlaku umum. Misalnya: warna putih menunjukkan sesatu yang bersih, maka banyak pemasar memakai warna itu untuk produk pembersih pakaian.

  2. Gaya meniru (stereotypes). Individu cenderung untuk mengartikan sebuah gambar atau tampilan dalm pikiran mereka dari yang sesuai dengan stimuli yang mendorongnya. Misalnya: penampilan seorang figur atau idola yang menggunakan produk tertentu cenderung akan ditru oleh konsumen.

  3. Isyarat yang menyimpang (irrelevant cues). Jika pertimbangan yang dibutuhkan untuk membentuk keputusan dirasakan sulit, konsumen

  16 mobil tidak didasrkan pada spesifikasi mobil tetapi hanya melihat model, warna, atau penampilan mobil itu.

  4. Kesan pertama (first impression). Kesan pertama cenderung diabadikan dalam benak konsumen. Mereka akan menangkap positif atau negatif dari suatu produk tergantung bagaimana produk itu memposisikanya dalam benak konsumen. Misal: memposisikan produk dangan harga yang paling murah.

  5. Pengaruh penilaian (hallo effect). Persepsi seseorang cenderung dipengaruhi orang lain. Jika orang lain menganggap baik suatu produk, maka konsumen biasanya percaya atas penilaian itu.

  c. Pembelajaran Pembelajaran merupakan perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sebagian perilaku manusia adalah hasil dari belajar. Jika kita mempunyai penglaman yang baik terhadap produk tertentu, maka kita tidak akan ragu-ragu untuk membeli produk tersebut karena kita telah belajar bahwa produk itu baik dan berguna bagi dirinya.

  d. Keyakinan dan Sikap Keyakinan adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang terhadap suatu hal. Keyakinan berdasarkan pengetahuan, pendapat, keparcayaan (faith). Keyakinan itu membentuk citra produk dan merek, dan

  17 dalam negeri. Ada fakta bahwa pembeli sering memperthankan keyakinan yang mudah dilihat tentang merek tau produk berdasarkan negara asal mereka.

B. Konsep Permintaan

  Menurut T. Gilarso (1993:15) adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan dapat dibeli oleh konsumen pada berbagai kemungkian harga dalam jangka waktu tertentu. Hal ini disebakan oleh:

  1. Pengaruh penghasilan (income effect) Jika harga suatu barang naik, maka dengan jumlah penghasilan yang sama orang terpaksa hanya dapat membeli barang lebih sedikit atau sebaliknya. Jika harga suatu barang turun, maka dengan jumlah penghasilan yang sama orang akan membeli barang dengan jumlah yang lebih banyak.

  2. Pengaruh subtitusi (subtitution effect) Jika harga suatu barang naik, orang akan mencari barang lain yang fungsinya sama, tetapi harganya murah.

  3. Penghargaan subyektif (marginal utility) Tinggi rendahnya harga yang bersedia dibayar oleh konsumen untuk barang tertentu mencerminkan kegunaan atau kepuasan (yang diperoleh dari konsumen barang tersebut).

  18

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan

  1. Harga barang yang diminta Harga barang yang ini berhubungan terbalik dengan jumlah barang atau jasa itu sendiri.

  2. Harga barang atau jasa lain Harga barang atau jasa lain berkaitan dengan barang itu sendiri sebagai pengganti atau pelengkap.

  3. Advertensi dan promosi Ini dilakukan oleh penjual diharapkan mempengaruhi jumlah barang.

  4. Kualitas barang dan rancang bangun Konsumen selalu menghargai kualitas dan rancang bangun barang yang bagus dan konsumen mengharap membeli lebih banyak barang atau jasa bila mereka mengerti barang tersebut tinggi kulitasnya dan dirancang ulang untuk lebih banyak dengan harga yang harus tetap sama.

  5. Saluran distribusi dan tempat penjualan Permintaan total terhadap suatu hasil produksi perusahaan secara langsung dipengaruhi saluran distribusi dan penjualan.

  6. Penghasilan konsumen Bila konsumen menilai suatu barang sebagai barang inferior maka permintaan mereka akan berkurang apabila ada kenaikan dalam tingkatan penghasilan.

  19

D. Definisi Jasa

  Pada mulanya pemasaran hanya dihubungkan dengan penjualan produk fisik saja seperti buku, mobil, sepeda, komputer dan sebagainya. Namun pada saat sekarang ini, pemasaran jasa sudah banyak dijalankan. Jasa yang dipasarkan disini dapat berupa gagasan, ide, tempat dan manusia. Sebagai contoh: industri perbankan, notaris, pengacara, hotel, rumah sakit, dan sebagainya.

  Menurut A Harvard (1997: 6) jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak terwujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu.

  Menurut American Association: service are those separately identifable,

  essential intangible activities which provide want satisfaction and thet is not necessarily tied to the sales of a productor another service

  (Supranoto, 1997:227). Jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan dari pada dimiliki serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut.

  Menurut sumarni (1997 : 19): Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak berakibat pemilikan sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik.

  20 bersifat tak teraba (intangible), yang merupakan pemenuhan kebutuhan dan tidak pada penjualan produk atau jasa lain. Untuk menghasilkan jasa sekalipun penggunaan banda itu perlu, namun tidak terdapat adanya pemindahaan hak milik atas benda tersebut (pemilikan permanen).

  Menurut Kotler dan Amstrong (2001) jasa adalah “Jasa sebagai bentuk dari produk yang terdiri dari aktifitas, manfaat

  (benefit), atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dan pada dasarnya tidak berwujud (intangible) dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Jasa adalah aktifitas ekonomi yaitu penciptaan nilai tambah (value) dan penyediaan manfaat untuk konsumen pada waktu dan tempat tertentu sebagai hasil dari memenuhi keinginan dan kebutuhan pemakai jasa.

  E. Macam-macam Jasa

  1. Jasa industri (industri service) Disediakan oleh organisasi dalam lingkup yang luas termasuk pengolahan, pertimbangan, pertanian, organisasi non laba dan pemerintah.

  2. Jasa konsumen (consumer service) Banyak digunakan secara luas dalam masyarakat.

  F. Karakteristik Jasa

  Menurut kotler dan Amstrong (1997:227-228)

  21

  2. Tidak terpisahkan Salah satu sifat utama jasa adalah diproduksi pada waktu yang bersamaan dan tidak dapat dipisahkan dari penyedia, penyedianya mesin atau manusia.

  3. Keanekaragaman Mutu jasa tergantung pada siapa yang menyediakan jasa disamping waktu, tempat, dan bagaimana jasa tersebut disediakan.

  4. Tidak tahan lama Jasa tidak dapat disimpan untuk dijual atau dipakai kemudian. Hal ini tidak menjadi masalah bila permintaannya tetap karena mudah untuk menyiapkan pelayanan untuk permintan tersebut sebelumnya.

  5. Tidak menghasilkan kepemilikkan Jasa yang sudah dibeli hanya dapat digunakan sekali saat itu juga.

  6. Pengukuran Pengukuran terhadap mutu jasa pada umumnya sangat sulit ditentukan, karena menyangkut aspek psikologis individu pengguna jasa.

G. Kualitas Jasa

  Keunggulan suatu produk jasa adalah tergantung dari keunikan serta kualitas yang diperhatikan oleh jasa tersebut, apakah sudah sesuai dengan harapan dan keinginan pelanggan.

  Menurut Parealt (1995: 262): Kualitas adalah kemampuan produk untuk

  22 berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kecepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.

  Menurut Wyckof: Kualitas jasa merupakan tingkat keunggulan yang diharapakan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Sementara itu beberapa pasar pemasaran, seperti: Parasuraman, Zeithaml, dan Berry yang melakukan penelitian khusus terhadap beberapa jenis jasa dan berhasil mengidentifikasi 5 faktor utama yang menentukan kualitas jasa, yaitu:

  1. Bukti langsung yang dapat disentuh (Tangible) Bukti fisik dari jasa yang dapat disentuh atau diraba, meliputi: Fasilitas fisik, perlengkapan karyawan dan sarana komunikasi.

  2. Keandalan (Reliability) Kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.

  3. Daya Tanggap (Responsiveness) Keinginan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan cepat.

  4. Jaminan (Assurance) Pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki karyawan bebas dari bahaya resiko atau keraguan.

  23 Kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan. (supranto, 1997: 230)

H. Meningkatkan Produktivitas Jasa

  Peningkatan produktivitas jasa berhubungan erat dengan kualitas jasa. Hal ini tidak dapat diukur dengan menggunakan standar yang sama seperti pengukuran produksi barang, tetapi dengan merancang jasa yang lebih efektif/dengan memberi rangsangan pelanggan.

I. Pengertian Pegadaian

  Gadai merupakan suatu hak, yang diperoleh kreditur atas suatu barang bergerak yang dijadikan sebagai jaminan pelunasan atas hutang. Pegadaian merupakan “trademark” dari lembaga keuangan pemerintah yang menjalankan kegiatan usaha dengan prinsip gadai.

  Sesuai dengan PP103 tahun 2003 pasal 8, Perum Pegadaian melakukan kegiatan usaha utamanya dengan menyalurkan uang pinjaman atas dasar hukum gadai. Sejalan dengan kegiatanya, Pegadaian mengemban visi dan misi: Visi : Pegadaian pada tahun 2010 menjadi perusahaan yang modern, dinamis dan inovatif dengan usaha utama gadai

  24 Misi : Ikut membantu program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah ke bawah melalui kegiatan utama berupa penyaluran kredit gadai dan melakukan usaha lain yang menguntungkan.

  Bertolak dari visi dan misi Pegadaian tersebut dapat dikatakan sebenarnya Pegadaian adalah sebuah lembaga dibidang keuangan yang mempunyai visi dan misi bagaimana masyarakat mendapat perlakuan dan kesempatan yang adil dalam perekonomian.

  Produk jasa yang dihasilakan oleh Pegadaian :

  1. KRISTA merupakan kredit yang ditujukan kepada para pegusaha sangat mikro yang tergabung dalam satu kelompok/asosiasi dengan jaminan pokok sistem tanggung renteng diantara anggota kelompok tersebut.

  2. Kredit Cepat dan Aman (KCA) adalah pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan pelayanan mudah, aman dan cepat.

  3. Kredit Angsuran Fidusia (KREASI) adalah pinjaman bagi pengusaha mikro dan kecil dengan memberikan angunan BPKB kendaran bermotor.

  4. Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA) merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro dan kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai dengan pengmbalian pinjaman dilakukan melalui mekanisme angsuran.

  5. RAHN (Gadai Syariah) Produk jasa gadai yang berlandaskan pada prinsip-

  25

  6. Kredit Tunda Jual Komoditas Pertanian adalah pinjaman yang diberikan kepada petani dengan jaminan gabah kering dan giling.

  7. Jasa Titipan adalah penitipan harta dan surat berharga yang perlu dijaga keamanannya agar tidak sampai hilang, rusak atau disalah gunakan orang lain.

  8. Gadai Saham merupakan pinjaman atas dasar hukum gadai dalam jangka waktu tertentu yang diberikan oleh PERUM Pegadain kepada nasabah dengan jaminan berbentuk saham yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta.

  J. Pengertian Pegadaian Syariah

  Pegadaian Syariah adalah lembaga keuangan milik pemerintah yang menjalankan kegiatan usaha dengan prinsip gadai syariah. Prinsip gadai syariah dimana nasabah hanya akan dibebani biaya administrasi dan biaya jasa simpan dan pemeliharaan barang jaminan (ijarah).

  Ada beberapa aspek yang menjadi ciri tersendiri Pegadaian Syariah dibanding dengan Pegadaian Umum, dapat ditinjau dari aspek landasan konsep,tehnik transaksi dan pendanaan.

  1. Landasan Konsep Sebagaimana halnya institusi yang berlabel syariah, maka landasan konsep pegadaian Syariah juga mengacu kepada syariah Islam yang bersumber dari Al Quran dan Hadist Nabi SAW. Adapun landasan yang

  26 Quran Surat Al Baqarah : 283

  

Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang

kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang

tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian