ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE SHARIA CONFORMITY AND PROFITABILITY (SCnP) MODEL - Raden Intan Repository

  

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM

SYARIAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE SHARIA

CONFORMITY AND PROFITABILITY (SCnP) MODEL

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam

  

Oleh :

MERI DIANA PUTERI

1451020084

Program Studi:Perbankan Syariah

  

Pembimbing I : A. Zuliansyah, S.Si., M.M

Pembimbing II: Nur Wahyu Ningsih, M.S.Ak.,Akt

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

  

1439 H/ 2018 M

  

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM

SYARIAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE SHARIA

CONFORMITY AND PROFITABILITY (SCnP) MODEL

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam

  

Oleh

Meri Diana Puteri

NPM.1451020084

Program Studi : Perbankan Syariah

  Pembimbing I : A. Zuliansyah, S.Si., M.M Pembimbing II : Nur Wahyu Ningsih, M.S.Ak., Akt

  

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1439 H/ 2018 M

  

ABSTRAK

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dapat dikatakan sangat pesat.

  Peningkatan jumlah BUS di Indonesia menunjukkan perkembangan yang baik yang harus sejalan dengan peningkatan kinerja BUS itu sendiri. Bank syariah memiliki banyak perbedaan dengan bank konvensional baik dalam operasionalnya maupun fungsi inti. Dalam mengukur kinerja keuangan bank konvensional dan bank syariah tentu saja terdapat perbedaaan. Sharia Conformity and Profitability SCnP Model adalah salah satu model penelitian kinerja keuangan pada perbankan, khususnya pada perbankan syariah.

  Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana kinerja keuangan bank umum syariah di Indonesia dianalisis dengan menggunakan SCnP Model pada tahun 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja bank syariah di Indonesia dianalisis dengan menggunakan SCnP Model.

  Penelitian ini merupakan sebuah penelitian statistik deskriptif. Objek penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia (BI), pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data yang digunakan yaitu 6 bank umum syariah yang diperoleh dari hasil dokumentasi pada laporan keuangan kuartal akhir tahun yang dipublikasikan melalui website resmi bank tersebut.

  Hasil penelitian menggunakan SCnP Model menunjukkan persebaran ke dalam empat kuadran yang berbeda-beda setiap tahunnya dan menunjuk BCAS sebagai BUS berkinerja terbaik, hal ini disebabkan BCAS merupakan BUS yang konsisten berada pada Upper Right Quadrant (URQ). Adapun secara umum mayoritas BUS di Indonesia rata-rata berada pada posisi Lower Left Quadrant (LLQ) dan Right Quadrant (URQ).

  Kata kunci : Kinerja Keuangan, Bank Umum Syariah, SCnP Model.

  

MOTTO

          

  Artinya:

  “Dan setiap orang memperoleh tingkatan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Allah mencukupkan balasan perbuatan mereka

  1 dan mereka tak dirugikan.” (QS.Al-Ahqaaf : 19)

1 Dapertemen Agama RI, Al-Aliyy Al-

  Qur’an dan terjemahanya, (Bandung : Diponegoro,

  

PERSEMBAHAN

  Dengan rasa bangga dan syukur yang amat dalam kupersembahkan karya ini kepada : 1.

  Ayahanda Sukatno dan Ibunda Siti Nurhayati, yang selalu berdo’a, berjuang untuk keberhasilanku memberi cinta dan kasih sayang serta mendidikku sehingga tahu artinya hidup dan bagai mana harus bersikap.

  2. Ayunda Eka Nurul Fatmi serta kedua adikku Serly Selviana dan Nafa Dinar Shalsabila, yang turut membantu dalam mendoakan dan selalu memberikan semangat dan dukungan, sehingga terselesaikan skripsi ini.

  3. Almamater UIN Raden Intan Lampung, Sihijau Lumut yang selalu menemani.

RIWAYAT HIDUP

  Penulis bernama Meri Diana Puteri, lahir di Kotabumi, pada tanggal 28 Januari 1997, anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Sukatno dengan Ibu Siti Nurhayati. Adapun riwayat pendidikan penulis yaitu Sekolah Dasar Negeri 1 Kali Cinta berijazah pada tahun 2008. Menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP N 6 Kotabumi berijazah pada tahun 2011. Menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA 2 Kotabumi dan berijazah pada tahun 2014. Kemudian, masuk perguruan tinggi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung tahun 2014 hingga sekarang pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Demikianlah riwayat hidup penulis yang dapat dibagikan dari aspek Pendidikan

  Bandar Lampung, 9 Agustus 2018

  Meri Diana Puteri NPM.1451020084

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrohmanirrohim,

  Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga sampai saat ini penulis diberikan hidayah, rahmat, serta karunia-

  Nya dalam menyelesaikan Skripsi yang berjudul “ Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Di Indonesia Menggunakan Metode Sharia Conformity and Profitability (SCnP) Model ”.

  Dalam penyelesaian skripsi ini penulis menyadari bahwa ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak sangat penulis harapkan. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Moh. Bahrudin, M.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Intan Lampung.

  2. Bapak A. Zuliansyah, S.Si., M.M selaku Pembimbing satu yang telah banyak meluangkan waktu dan memberi arahan dalam membimbing serta memberikan motivasi sehingga skripsi ini selesai.

  3. Ibu Nur Wahyu Ningsih, M.S.Ak.,Akt selaku pembimbing dua yang membantu meluangkan waktu dan memberi arahan dalam membimbing serta memberikan motivasi sehingga skripsi ini selesai.

  4. Bapak Ibu Dosen dan Karyawan Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan motivasi serta ilmu yang bermanfaat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi.

  5. Teman-teman seperjuanganku “Sela, Mei, Silva, Yuni, Juwita, Siska” dan teman-teman angkatan tahun 2014 khususnya kelas PS F yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih kalian telah memotivasi saya dalam segala hal.

  6. Rizki Saputra, yang telah setia menemaniku selama menempuh pendidikan dari bangku SMA hingga saat ini,thank you for all the support.

  7. Dan semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu, semoga kita selalu terikat dalam ukhwah islamiyah.

  Akhir kata jika penulis ada kesalahan dan kelalaian dalam penulisan skripsi ini penulis mohon maaf dan kepada Allah mohon ampun dan perlindungan-Nya.

  Semoga karya penulis dapat bermanfaat bagi kita semua.

  Bandar Lampung, 9 Agustus 2018

  Meri Diana Puteri NPM.1451020084

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i ABSTRAK ......................................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... iii PENGESAHAN ................................................................................................. iv MOTO ................................................................................................................ v PERSEMBAHAN .............................................................................................. vi RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

SURAT PERNYATAAN.... ............................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

  BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. Penegasan Judul ................................................................................ 1 B. Alasan Memilih Judul ....................................................................... 3 C. Latar Belakang Masalah .................................................................... 4 D. Rumusan Masalah ............................................................................ 10 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 10 BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 13 A. Kerangka Teoritis ............................................................................ 13 1. Bank Syariah .............................................................................. 13 a. Pengertian Bank Syariah…… .............................................. .13 b. Perbedaan Kegiatan Operasional dan Sistem antara Bank Syariah

  dengan Konvensional… ....................................................... ..17 2. Kinerja Keuangan....................................................................... 23 a.

  Pengertian Kinerja Keuangan…… ....................................... 23 b. Macam-macam Metode Pengukuran Kinerja Keuangan…. . 25 B. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 38 C. Kerangka Berfikir............................................................................. 40

  BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 41 A. Metodelogi Penelitian .................................................................... 41 1. Jenis dan Sumber Data ............................................................. 41 2. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................ 42 3. Variabel Penelitian ................................................................... 45

  5. Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................... 46

  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 49

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 49 B. Hasil Penelitian .............................................................................. 52 C. Pembahasan..................................................................................... 57 1. Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan Berdasarkan Metode Sharia Conformity and Profitability (SCnP)

  ….. ...................... 57 a. Sharia Conformity…… ....................................................... 57 b.

   Profitability ……. .............................................................. 66 c. Pengukuran Kinerja Keuangan Sharia Conformity and

  Profitability Model ..... ......................................................... 73

  

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 85

A. Kesimpulan ................................................................................... 85 B. Saran .............................................................................................. 86 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Tabel Halaman

  1.1 Perkembangan Perbankan Syariah Di Indonesia ......................................... 4

  1.2 Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Di Indonesia….. ............................ 5

  2.1 Perbedaan Pokok Sistem Bank Syariah dengan Bank Konvensional… ....... 18

  2.2 Perbedaan Pokok Bank Syariah dengan Bank Konvensional.. ..................... 19

  2.3 Perbandingan Bagi Hasil dengan Sistem Bunga… ....................................... 22

  2.4 Peringkat Tingkat Kesehatan Bank… ........................................................... 28

  3.1 Populasi Penelitian… .................................................................................... 42

  3.2 Daftar Sampel Bank Syariah… ..................................................................... 45

  4.1 Elemen Rasio Kinerja Keuangan Tahun 2015 … .......................................... 53

  4.2 Elemen Rasio Kinerja Keuangan Tahun 2016..... ......................................... 54

  4.3 Elemen Rasio Kinerja Keuangan Tahun 2017.. ............................................ 55

  4.4 Islamic Investment Tahun 2015-2017... ........................................................ 58

  4.5 Islamic Investment Tahun 2015-2017... ........................................................ 59

  4.6 Islamic Income Tahun 2015-2017.. ............................................................... 61

  4.7 Non-Islamic Income Tahun 2015-2017.. ....................................................... 61

  4.8 Islamic Income Ratio Tahun 2015-2017.... ................................................... 63

  4.9 Mudharabah+Musyarakah Tahun 2015-2017... ............................................ 64

  4.10 Jumlah Pembiayaan Tahun 2015-2017.. ..................................................... 64

  4.11 Profit Sharing Tahun 2015-2017.. .............................................................. 65

  4.12 Net Income Tahun 2015-2017... .................................................................. 67

  4.13 Total Asset tahun 2015-2017.. .................................................................... 68

  4.14 Return On Assets Tahun 2015-2017.. ......................................................... 68

  4.15 Ekuitas Tahun 2015-2017.. ......................................................................... 70

  4.16 Return On Equity Tahun 2015-2017.. ......................................................... 71 4.17 Profit Margin .......................................................................................................

  72

  4.18 Pengukuran SCnP Model Tahun 2015 .... ................................................... 75

  4.19 Pengukuran SCnP Model Tahun 2016... ..................................................... 78

  4.20 Pengukuran SCnP Model Tahun 2017.. ...................................................... 81

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar Halaman

  2.1 Model Sharia Conformity and Profitability ................................................ 38

  2.2 Kerangka Berfikir.......................................................................................... 41

  4.1 Grafik Sharia Conformity and Profitability Model Tahun 2015 …… .......... 74

  4.2 Grafik Sharia Conformity and Profitability Model Tahun 2016.. ................ 77

  4.3 Grafik Sharia Conformity and Profitability Model Tahun 20.. .................... 79

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Laporan Keuangan Bank Muamalat Indonesia 2. Laporan Keuangan Bank Rakyat Indonesia Syariah 3. Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri 4. Laporan Keuangan Bank Mega Syariah 5. Laporan Keuangan Bank Syariah Bukopin 6. Laporan Keuangan Bank Central Asia Syariah 7. Elemen Rasio Keuangan Sharia Conformity and Profitability Model Tahun 2015 - 2017

8. Berita Acara Munaqosah 9.

  Berita Acara Seminar Proposal 10.

  Surat Kerja 11. Blanko Konsultasi

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Sebelum penulis menguraikan pembahasan lebih lanjut, terlebih dahulu

  akan dijelaskan istilah dalam skripsi ini untuk menghindari kekeliruan bagi pembaca. Adanya pembatasan terhadap arti kalimat dalam penulisan ini dengan harapan memperoleh gambaran yang jelas dari makna yang dimaksud.

  1. Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

  2 2.

  Pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.

  3 3.

  Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan- aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

  4

  2 Poerwadarminta,Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka,2007),h. 37. 3 Mohammad Mahsun, Pengukuran Kinerja Sektor Publik, (Yogyakarta : BPSE, 2006), h.25.

  4. Bank umum syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BUS dapat berusaha sebagai

  5 bank devisa dan bank nondevisa.

  5. Sharia Conformity and Profitability (SCnP) Model adalah salah satu model penelitian kinerja keuangan pada perbankan, khususnya pada perbankan syariah. Model SCnP yang digunakan merupakan model penelitian penilaian kinerja keuangan perbankan syariah yang telah dilakukan oleh Kuppusamy, Saleh, dan Samudram pada tahun 2010. Model ini menggabungkan orientasinya pada indikator profitabilitas yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan konvensional dengan orientasi indeks kesesuaian terhadap sistem

  6 syariah untuk menilai sosio-ekonomi kewajiban bank syariah.

  Berdasarkan uraian penegasan judul di atas, maksud judul skripsi ini adalah menguraikan suatu pokok atas berbagai bagiannya dan menelaah bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan dengan membandingkan suatu besaran dengan besaran standar. Menganalisis keuangan yang pada dasarnya dilakukan untuk melakukan evaluasi kinerja di masa yang lalu, dengan melakukan berbagai analisis, sehingga diperoleh posisi keuangan perusahaan yang mewakili realitas perusahaan dan potensi-potensi yang kinerjanya akan 5 6 Andi Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, ( Jakarta : Kencana, 2009), h.61.

  Muhammad Al Ghifari, Luqman Hakim Handoko, Endang Ahmad Yani, “ Analisis Kinerja

Perbankan Syariah Di Indonesia Dan Malaysia Dengan Pendekatan Maqasid Indeks “.Jurnal Ekonomi berlanjut. Dengan objek penelitian bank umum syariah yaitu bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Metode yang digunakan Sharia Conformity and Profitability (SCnP) model ini menggabungkan orientasinya pada indikator profitabilitas yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan konvensional dengan orientasi indeks kesesuaian terhadap sistem syariah untuk menilai sosio-ekonomi kewajiban bank syariah.

B. Alasan Memilih Judul

  Adapun yang menjadi alasan penulis memilih dan menetapkan judul ini adalah sebagai berikut :

1. Alasan Objektif

  Pengukuran kinerja suatu perusahaan di dunia global, termasuk perbankan syariah masih banyak yang mengunakan rasio-rasio keuangan seperti, Data

  Evelopment Analysis (DEA) dan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (

  ROE). Padahal dalam perakteknya alat ukur rasio ini memiliki banyak kelemahan jika digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank syariah karena keduanya benar-benar berbeda dalam fungsi inti dan karakteristik oprasionalnya. Pengukuran kinerja perbankan syariah haruslah menggunakan alat ukur yang menunjukkan sisi kesyariahan suatu bank syariah, namun tidak mengabaikan sisi profitabilitas, hal ini dikarenakan bank syariah juga merupakan sebuah lembaga bisnis yang salah satu tujuannya adalah untuk penelitian dengan menggunakan metode Sharia Conformity and Profitability (SCnP) Model.

  2. Alasan Subjektif a.

  Permasalahan dalam judul penelitian ini relevan dengan bidang keilmuan yang penulis tekuni di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam.

  b.

  Adanya referensi yang mendukung sehingga dapat mempermudah penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

C. Latar Belakang Masalah

  Perkembangan ekonomi islam saat ini tengah menjadi bahan perbincangan bagi para pelaku ekonomi. Fenomena mulai banyaknya lembaga keuangan yang menerapkan prinsip syariah sendiri merupakan bentuk keberhasilan dalam perkembangan ekonomi islam. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dapat dikatakan sangat pesat, baik dilihat dari jumlah pembukaan kantor cabang baru, jenis usaha bank dan volume kegiatan yang dilakukan terbukti sejak dibuka bank syariah pertama 1992, pertumbuhan industri ini dinilai cukup proggresif, yaitu terbukti dengan data jumlah Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Berikut adalah

Tabel 1.1 yang menunjukan perkembangan Bank Syariah di Indonesia :Tabel 1.1 PerkembanganPerbankanSyariah di Indonesia

  BUS

  21

  Indikasi 2013 2014 2015 2016 2017 CAR 12,23% 15,74% 15,02% 16,63% 17,91% ROA 1,43% 0,41% 0,49% 0,63% 0,63% NPF - 4,95% 4,84% 4,42% 4,77% FDR 121,46% 86,66% 88,03% 85,99% 79,65% BOPO

Tabel 1.2 Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia

  13 BUS. Peningkatan jumlah BUS di Indonesia menunjukkan perkembangan yang baik yang harus sejalan dengan peningkatan kinerja BUS itu sendiri. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 Pasal 1 ayat 4 yang berbunyi bahwa Tingkat Kesehatan Bank adalah hasil penilaian kondisi Bank yang dilakukan terhadap risiko dan kinerja Bank. Oleh karena itu kinerja bank harus diperhatikan dan ditingkatkan untuk menjaga tingkat kesehatan bank. Berikut tabel 1.2 yang menunjukkan kinerja BUS di Indonesia.

  2013 yang hanya berjumlah 11 BUS kemudian meningkat pada tahun 2017 menjadi

Tabel 1.1 menunjukan bahwa perkembangan perbankan syariah di Indonesia semakin meningkat. Dari data di atas terlihat peningkatan jumlah BUS dari tahun

  21 BPRS 163 163 163 166 167 Sumber : Statistik Perbankan, 2017

  22

  11

  22

  23

  13 UUS

  13

  12

  12

  83,88% 96,97% 97,01% 96,22% 94,91% Data diatas menunjukkan nilai Capital Adequency Ratio (CAR) menurun pada tahun 2015 namun pada tahun 2016 hingga 2017 selalu mengalami peningkatan kondisi ini menunjukkan bahwa bank umum syariah lebih baik dalam rangka menjaga rasio kecukupan modalnya atau dengan kata lain bank umum syariah semakin baik dalam segi permodalan. Dari sisi kemampuan memperoleh laba yang diwakili oleh Return on Assets (ROA) pada tahun 2013 mencapai 1,43% namun terjadi penurunan pada tahun 2014 menjadi 0,41% kemudian terjadi peningkatan ditahun berikutnya dan memiliki nilai tetap pada tahun 2016 dan 2017 sebesar 0,63% hal ini mengindikasikan bahwa bank umum syariah dari sisi ROA dapat dikatakan kurang sehat.

  Dari sisi Non Performing Financing (NPF) pada tahun 2014 mencapai angka 4,95% kemudian menurun pada tahun 2015 dan 2016 menjadi 4,84%, 4,42% kemudian naik kembali menjadi 4,77%. Meningkatnya nilai NPF bank umum syariah mengindikasikan bahwa bank umum syariah kurang menjaga prinsip kehati-hatian dalam penyaluran dananya sehingga menimbulkan peningkatan dari sisi NPF. Dari sisi Financing to Deposit Ratio (FDR) bank umum syariah mengalami penurunan dari 121,46% pada tahun 2013 turun menjadi 79,65% pada tahun 2017 hal ini menggambarkan bahwa dana pihak ketiga yang disalurkan guna pembiayaan oleh bank umum syariah dalam memfasilitasi antara pemilik modal dengan pihak-pihak yang membutuhkan dana mengalami penurunan fungsi.

  Dari sisi Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional ( BOPO) bank umum syariah selalu mengalami peningkatan dari tahun 2014 hingga tahun 2015 namun menurun pada tahun 2016 dan pada tahun 2017 rata-rata BOPO berada pada angka 94,91%. Namun merujuk pada peraturan BI mengenai setandar rata-rata BOPO maka bank umum syariah berada pada katagori kurang sehat karena tingginya nilai BOPO.

  Pengukuran kinerja perusahaan di dunia global, termasuk perbankan syariah masih banyak yang menggunakan pengukuran rasio-rasio keuangan seperti Capital,

  

Aset, Management, Earning, liquidity, Sensitivity of Market Risk (CAMELS), Data

  (DEA) dan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity

  Evelopment Analysis (ROE). Padahal dalam prakteknya alat ukur rasio ini memiliki banyak kelemahan.

  Pertama, masih sulitnya dalam membedakan karakteristik antara bank syariah dan bank konvensional. Kedua, banyak penelitian yang menyatakan bahwa dalam mengukur kinerja bank syariah tentu tidak sama dengan mengukur bank konvensional, karena keduanya benar-benar berbeda dalam fungsi inti dan karakteristik operasionalnya. Ketiga, kondisi ini juga mengindikasikan bahwa tujuan dasar adanya perbankan syariah itu sendiri belum ditangani secara serius, sehingga dalam mengukur kinerja perbankan syariah masih menggunakan alat ukur konvensional yang hanya memfokuskan pada pengukuran finansial. Oleh sebab itu, harus ada upaya untuk mengukur kinerja perbankan syariah yang dirumuskan dari sebuah pengukuran berdasarkan prinsip syariah agar terdapat sebuah alat ukur bagi

  7 sebuah bank syariah yang sesuai tujuan syariah ( maqashid syariah ).

  Praktek pengukuran kinerja dengan pendekatan Maqashid Syariah merupakan solusi atas permasalahan yang ada mengenai pengukuran kinerja bagi bank syariah.

  Selain itu, pengukuran kinerja bank syariah berdasarkan konsep maqashid syariah ini juga memiliki kelebihan. Pertama, pengukuran kinerja berdasarkan konsep maqashid

  

syariah merupakan jawaban dari sebuah kebutuhan alat ukur bagi bank syariah itu

  sendiri. Mengingat konsep maqashid syariah ini menyediakan jawaban yang menghasilkan pengukuran kinerja berdasarkan nilai-nilai islam sebgai alat ukurnya.

  Kedua, hasil pengukuran kinerja bank syariah dapat dilakukan sebagai pendekatan alternatif strategi yang dapat memberikan gambaran kinerja perbankan syariah dengan lebih universal dan dapat di implementasikan dalam bentuk strategi dan kebijakan yang komprehensif guna tercapainya tujuan syariah dari keberadaan bank syariah tersebut. Ketiga, dengan adanya pengukuran kinerja dengan pendekatan juga menjawab pertanyaan bahwa dalam mengukur kinerja, bank

  maqashid syariah 8 syariah memiliki alat ukur yang berbeda dengan bank konvensioanal.

  Sejatinya, penelitian mengenai alat ukur yang telah disesuaikan dengan karakteristik perbankan syariah atau sesuai dengan tujuan syariah (maqashid syariah) telah ada. Beberapa penelitian telah berupaya untuk membuat alat ukur yang telah 7 Ibid, h. 49. disesuaikan dengan konsep dan praktek perbankan syariah. Shahul Hameed pada 2004 memperkenalkan Islamicity Performance Index, selanjutnya Mohammed, Djulzastri dan Taib pada 2008 dengan Maqasid Index dan Kuppusamy pada tahun 2010 dengan metode Sharia Conformity and Prpfitability (SCnP) model. Seluruh hasil penelitian yang menggunakan alat ukur tersebut menunjukkan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan mengukur menggunakan metode konvensional. Oleh sebab itu, penelitian ini akan mengukur kinerja perbankan syariah menggunakan metode yang telah disesuaikan dengan perbankan syariah, yakni metode Sharia

  Conformity and Profitability (SCnP) model.

  Adapun perbedaan yang mendasar pengukuran kinerja keuangan menggunakan Sharia Conformity and Profitability (SCnP) Model. Pertama, pengukuran metode Sharia Conformity and Profitability (SCnP) lebih komplek karena menggabungkan dua orientasi penilaian yang memang tidak dapat dipisahkan yaitu sisi kesyariahan suatu bank dan sisi financial bank tersebut. Kedua, dengan adanya penggabungan dua orientasi sosio-ekonomi pada Sharia Conformity and

  

Profitability (SCnP) hasil dari pengukuran ini lebih efektif. Oleh karena itu

  pengukuran kinerja keuangan dengan metode Sharia Conformity and Profitability (SCnP) Model dapat dijadikan alternatif pengukuran kinerja keuangan bank umum

  9 syariah. 9 Lia Anggraeni Prasetyowati, Luqman Hakim Handoko, “ Pengukuran Kinerja Bank Umum

Syariah Dengan Maqasid Index Dan Syariah Conformity And Profitability (SCNP)”. Jurnal Akuntansi

  Sejalan dengan itu penulis tertarik untuk mengukur kinerja perbankan syariah berdasarkan konsep maqasid syariah. Pengukuran kinerja berdasarkan konsep

  

maqashid syariah dalam penelitian ini juga dikenal dengan Sharia Conformity and

Profitabiliy (SCnP) Model. Metode ini mengukur kinerja perbankan syariah melalui

  dua pendekatan (Variabel), yakni variabel sharia conformity ( kesesuaian syariah )

  10

  dan variable profitability. Melihat terbatasnya penelitian tentang kinerja perbankan syariah dari aspek keuangan yang berdasarkan tujuan syariah (maqashid syariah ) secara bersama menjadi ruang bagi penulis untuk mencoba melakukan penelitian ini dengan menggunakan eksplorasi pada tatanan pendekatan teori yang digunakan dalam mengukur kinerja perbankan syariah yang tentu berbeda dengan pengukuran konvensional pada umumnya.

  Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengambil judul “ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM

SYARIAH DI

  CONFORMITY AND PROFITABILITY ( SCnP ) MODEL D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja bank umum syariah di Indonesia dianalisis dengan menggunakan SCnP Model pada tahun 2015-2017 ? 10 Lia Anggraeni Prasetyowati, Luqman Hakim Handoko, “ Pengukuran Kinerja Bank Umum

  

Syariah Dengan Maqasid Index Dan Syariah Conformity And Profitability (SCNP)”. Jurnal Akuntansi

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.

  Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui kinerja bank syariah di Indonesia dianalisis dengan menggunakan SCnP Model.

2. Manfaat Penelitian a.

  Manfaat Praktis 1)

  Bagi Penulis Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan bagi peneliti mengenai kinerja perbankan di Indonesia dengan menggunakan metode SCnP Model. 2)

  Bagi Universitas Islam Negeri Penelitian ini diharapkan dapat memberikan literatur serta referensi yang dapat dijadikan informasi bagi mahasiswa yang akan meneliti permasalahan yang sama. 3)

  Bagi Masyarakat Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kinerja perbankan syraiah di Indonesia jika di ukur dengan menggunkan Metode SCnP. 4)

  Bagi perbankan syariah

  Bagi perbankan syari’ah, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dan acuan untuk meningkatkan kinerja perbankan syraiah di Indonesia. 5)

  Bagi pemberi kebijakan Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam merumuskan kebijakan dan pengambilan keputusan bagi pihak yang berwenang.

  b.

  Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan khasanah ilmu pengetahuan dibidang perbankan syariah khususnya mengenai pengukuran kinerja bank umum syariah yaitu dengan menggunakan Sharia Conformity and

  Profitability Model (SCnP) di Indonesia serta sebagai wahana tambahan

  referensi serta bahan kajian bagi penelitian selanjutnya yang akan mengembangkan penelitian sejenis.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kerangka Teoritis 1. Bank Syariah a. Pengertian Bank Syariah Perbankan syariah atau perbankan islam adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaanya berdasarkan hukum islam (Syariah). Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama islam

  untuk meminjam atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman (Riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha- usaha berkatagori terlarang (haram) hal tersebut dalam investasinya, misalnya dalam usaha yang berkaitan dengan produksi makanan atau minuman

  11 haram, harus media atau hiburan yang tidak islami, dll.

  Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah dalam surat Al-Imran ayat 130.

               

  Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan

  riba dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kepada Allah agar

  12 kamu beruntung.

  ” (QS.Al-Imran : 130) Dalam hal ini perbankan syariah hadir sebagai solusi transaksi keuangan yang berbasis syariah. Dasar perbankan syariah mengacu kepada ajaran agama islam yang bersumber pada al-quran, al-hadist/as-sunah dan ijtihad. Ajaran agama islam yang besumber pada wahyu lilahi dan asunah mengajarkan kepada umatnya untuk berusaha mendapatkan kehidupan yang baik didunia yang sekaligus memperoleh kehidupan yang baik diakhhirat. Adapun ayat Al-

  Qur’an yang menjelaskan tentang teransaksi yang sesuai dengan ajaran islam adalah sebagai berikut :

  

         

             

 

  Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

  harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah

  13 adalah Maha Penyayang kepadamu.

  ” (QS. An-Nisa’: 29) Hal ini berarti, bahwa dalam mengerjakan kehidupan di dunia tidak dapat dilakukan dengan menghalalkan segala cara, tapi harus dilakukan melalui 12 gerakan amal saleh. Bank syariah adalah bank yang kegiatan usahanya

  Institut Ilmu Al- 13 Qur’an (IIQ), Mushaf Maqamat, (Jakarta : Al-Qolam, 2013), h. 66.

  Institut Ilmu Al- Qur’an (IIQ), Mushaf Maqamat, (Jakarta : Al-Qolam, 2013), h. 65. dilakukan berdasarkan perinsip syariah. Sedangkan prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam (UU No.21/2008 Tentang Perbankan Syariah )

  Bank syariah adalah bank yang beroprasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank syariah juga dapat di artikan sebagai lembaga keuangan / perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan al- qur’an dan hadist Nabi Muhammad SAW. Antonio dan Perwataatmadja membedakan menjadi dua pengertian, yaitu bank islam dan bank yang beroprasi dengan prinsip syariah islam bank islam adalah bank yang beroprasi dengan prinsip syariah islam dan yang tata cara beroprasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan al-quran dan hadist. Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah islam adalah bank yang dalam beroperasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalat secara islam.

  Dalam keuangan syariah menekankan pentingnya keselarasan aktifitas keuangan dengan norma dan tuntunan syariah. Aturan terpenting dalam kegiatan keuangan syariah adalah pelarangan riba. Ahli fiqih menilai ini sangat kental eksistensinya dalam aktifitas keuangan konvensional.

  Bank syariah adalah bank yang aktivitasnya meninggalkan masalah riba. Dengan demikian, penghindaran bunga yang dianggap riba merupakan salah satu tantangan yang dihadapi dunia islam dewasa ini suatu hal yang mencurahkan perhatian besar, guna menemukan cara untuk menggantikan sistem bunga dalam transaksi perbankan dan membangun model teori ekonomi yang bebas dan pengujianya terhadap pertumbuhan ekonomi, alokasi dan distribusi pendapatan. Oleh karena itu, maka mekanisme perbankan bebas bunga yang biasa disebut dengan bank syariah didirikan.

14 Menurut jenisnya bank syariah terbagi menjadi tiga jenis yaitu Bank

  Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

  1) Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank syariah yang dalam kegiatanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BUS dapat berusaha sebagai bank devisa dan bank nondevisa. Bank devisa adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan seperti transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, pembukaan Letter of

  credit dan sebagainya.

  2) Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja dari kantor pusat bank umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensioanal yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan / atau unit syariah. UUS berada satu tingkat di bawah direksi bank umum konvensioanl bersangkutan. UUS dapat berusaha sebagai bank devisa dan bank non devisa.

  3) Bank pembiyaan rakyat syariah (BPRS) adalah bank syariah yang dlaam kegiatanya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

  Bentuk hukum BPRS perseroan terbatas. BPRS hanya boleh dimiliki oleh WNI dan / atau badan hukum Indonesia, pemerintah daerah, atau kemitraan Negara WNI atau badan hukum Indonesia dengan pemerintah daerah.

  15 b.

  Perbedaan Kegiatan Operasional dan Sistem antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional.

  Perbedaan utama antara kegiatan bank berdasarkan prinsip syariah dengan bank konvensional pada dasarnya terletak pada sistem pemberian imbalan atau jasa dari dana, sedangkan dalam kegiatan oprasionalnya, bank berdasarkan prinsip syariah tidak menggunakan sistem bunga dalam menentukan imbalan atas dana yang digunakan atau dititipkan oleh suatu pihak.

  Perbedaan pokok sistem bank konvensional dengan sistem bank syariah secara singkas dapat dilihat dari Tabel 1.2 Perbedaan Pokok Sistem Bank Syariah dengan Bank Konvensional.

Tabel 2.1 Perbedaan Pokok Sistem Bank Syariah dengan Bank Konvensional

  Perbedaan Bank Syariah Bank Konvensional Falsafah Tidak berdasarkan atas Berdasarkan atas bunga bunga, spekulasi dan ketidak jelasan

  Operasional Dana masyarakat Dana Masyarakat berupa titipan dan berupa simpanan yang investasi baru akan harus dibayar bunganya mendapatkan hasil jika pada saat jatuh tempo. diusahakan lebih dahulu.

  Sosial Aspek sosial Tidak tersirat secara dinyatakan secara tegas eksplisit dan tegas yang tertuang dalam visi dan misi perusahaan

  Organisasi Harus memiliki DPS Tidak Memiliki DPS Sumber : Amir Machmud dan Rukmana,2010:11

  Sedangkan perbedaan pokok antara Bank Syariah dan Bank Konvensional itu sendiri, dapat dilihat dari Tabel 1.3 Perbedaan Pokok Bank Syariah dengan Bank Konvensional sebagia berikut :

Tabel 2.2 Perbedaan Pokok Bank Syariah dengan Bank Konvensional

  Perbedaan Bank Syariah Akad dan Aspek Legalitas Akad yang digunakan dalam bank syariah memiliki konsekuensi dunia an

  ukhrawi karena akad yang digunakan

  berdasarkan hukum islam. Setiap akad dalam perbankan syariah, baik dalam hal barang,perilaku transaksi,maupun ketentuan lainya harus memenuhi ketentuan akad. Lembaga Penyelesaian Sengketa Penyelesaian perbedaan atau perselisihan antara bank dan nasabah pada perbankan syariah berbeda dengan bank konvensional. Kedua belah pihak pada perbankan syariah tidak menyelesaikannya di peradilan negeri, tetapi menyelesaikannya sesuai tata cara dan hukum materi syariah.

  Lembaga yang mengatur hukum materi dan atau berdasarkan prinsip syariah di Indonesia dikenal dengan nama Badan Arbitrase Muamalah Indonesia (BAMUI) yang didirikan secara bersama oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia dan Majelis Ulama Indonesia.

  Struktur Organisasi Bank syariah dapat memiliki struktur yang sama dengan bank konvensional, misalnya dalam hal komisaris dan direksi, tetapi unsur yang amat berbeda antara bank syariah dan bank konvensional adalah keharusan adanya DPS yang berfungsi mengawasi oprasioanal bank dan produk- produknya agar sesuai dengan garis- garis syariah.

  Bisnis dan Usaha yang Dibiayai Bisnis dan usaha yang dilaksanakan bank syariah tidak terlepas dari kriteria syariah. Hal tersebut menyebabkan bank syariah tidak akan mungkin membiayai usaha yang mengandung unsur-unsur yang haram. Lingkungan dan Budaya Kerja Bank syariah selayaknya memiliki lingkungan kerja yang sesuai dengan syariah. Dalam hal etika, misalnya sifat

  amanah dan shiddiq, harus melandai

  setiap karyawan sehingga tercermin integritas eksekutif muslim yang baik.

  Selain itu karyawan bank syariah harus professional dan mampu melakukan tugas secara team-work dimana informasi merata diseluruh fungsional organisasi. Dalam hal reward dan

  , diperlukan prinsip

  punishment keadilan yang sesuai dengan syariah.