Dampak penerapan Blended Learning dalam pembelajaran gerak lurus beraturan terhadap hasil belajar dan kemandirian belajar peserta didik di kelas X IPA SMAN 1 Nagawutung - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAMPAK PENERAPAN BLENDED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN
GERAK LURUS BERATURAN TERHADAP HASIL BELAJAR DAN
KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X IPA
SMAN 1 NAGAWUTUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh :
Maria Pere Toby
NIM : 141424036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019


i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN
“Forgiving comes from the heart, Forgetting from the mind. Do both”
(Daniel Zechariah)
Puji dan syukur kepada Tuhan sumber pengharapan dan kekuatanku.
Hasil karya dan perjuanganku, kupersembahkan untuk:
Kedua orang tuaku Bapak Paulus Kia Toby dan Mama Benedikta Burong
Ketiga saudaraku Virgi, Ina, dan Grace, Tanta Yosefa Siga dan Om Piter Lam

Terima kasih untuk setiap doa, dukungan, cinta, kerja keras dan pengorbanannya

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Maria Pere Toby. 2018. Dampak Penerapan Blended Learning Dalam
Pembelajaran Gerak Lurus Beraturan Terhadap Hasil Belajar Dan
Kemandirian Belajar Peserta Didik Di Kelas X IPA Sman 1 Nagawutung.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak penerapan
Blended Learning terhadap hasil belajar dan kemandirian belajar peserta didik kelas

X IPA pada pokok bahasan gerak lurus beraturan.
Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas X IPA SMAN 1 Nagawutung
tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah subyek 18 peserta didik. Penelitian
dilaksanakan pada tanggal 16 Juli sampai dengan 10 Agutus 2018. Penelitian ini
menerapkan treatment Blended Learning dalam pembelajaran pada pokok bahasan
gerak lurus beraturan. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kualitatif mengenai deskripsi pengamatan
kemandirian belajar peserta didik selama di kelas. Penelitian kuantitatif mengenai
hasil belajar dan kuesioner kemandirian belajar. Hasil belajar peserta didik berupa
pretest-posttest dianalisis menggunakan Uji T untuk kelompok dependen dengan
bantuan SPSS 20.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Blended Learning pada
peserta didik kelas X IPA SMAN 1 Nagawutung pada pokok bahasan gerak lurus
beraturan adalah dapat meningkatkan hasil belajar dan kemandirian belajar peserta
didik.
Kata kunci: Blended Learning, Kemandirian Belajar, Hasil Belajar

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ABSTRACT
Maria Pere Toby.2018.The Impact of Blended Learning Application on Learning
Process Towards Learning Result and Student’s Independence Learning in Class X
IPA of SMAN 1 Nagawutung.
This study aims to determine how the impact of Blended Learning on learning
result and student’s independence learning of class X on the Uniform Linear Motion
subject.
The subjects of this study were student of class X IPA in SMAN 1 Nagawutung
at 2018/2019 academic year, which total of 18 subjects. The research was held on
July
to August
, 2018. The research used quantitative and qualitative
research design. The qualitative research regarding to the description of students'
learning independent observation during class. The quantitative research regarding
to the learning result and learning independence questionnaire. Student’s learning
result which shape of several pretest-posttest were analyzed using the T test for the
dependent group.
The result shows that the application of Blended Learning in class X IPA of
SMAN 1 Nagawutung on the Uniform Linear Motion subject was able to improve the

learning result and student’s independence learning.
Keywords: Blended Learning, independent learning, learning result

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan
penyertaannya

selama

ini

penulisan

skripsi

yang


berjudul

“DAMPAK

PENERAPAN BLENDED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN GERAK
LURUS BERATURAN TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMANDIRIAN
BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X IPA SMAN 1 NAGAWUTUNG”
dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak hanya hasil kerja keras
dari penulis saja melainkan bantuan berupa waktu, tenaga, bimbingan dan dukungan
dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmatnya sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan,
2. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim M.Ed., Ph.D., selaku dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan memberikan bimbingan,
bantuan, serta saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi,
3. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
selalu memantau perkembangan penulisan skripsi mahasiswa-mahasisiwinya,

4. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S selaku Ketua Program studi Pendidikan
Fisika, dan segenap dosen Pendidikan Fisika yang telah membimbing,

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Segenap karyawan sekretariat JPMIPA yang dengan keramahan dan
kesabaran telah membantu dalam segala hal terkait administrasi penulis
6. Ibu Maria Banak S.Pd selaku Kepala SMAN 1 Nagawutung yang telah
mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di SMA tersebut,
7. Ibu Bernadete Rete S.Pd selaku guru mata pelajaran fisika SMAN 1
Nagawutung yang telah membantu penulis selama pengambilan data skripsi,
8. Peserta didik kelas X IPA SMAN 1 Nagawutung yang telah bersedia
meluangkan waktu dan pikiran sebagai subjek penelitian,
9. Keluarga besar SMAN 1 Nagawutung atas bantuan dan kerjasamanya,
10. Teman Rosni Moron atas bantuan menganalisis data menggunakan SPSS,
11. Bapak Paulus Kia dan mama Benedikta Burong, Virgi, Ina, dan Grace, Tanta
Yosefa Siga dan Om Piter Lam yang selalu mendoakan, memberikan
semangat dan memantau perkembangan penyusunan skripsi,

12. Sahabat-sahabat, Angel, Arlin, Grace, Ria, Salven, Arni, Cintia, Ria cantik,
Ina Kuma, Lilis, Ersa, Rina, Marita, dan Icha yang selalu

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
JUDUL............................................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.......................................................................iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS................................................................v
ABSTRAK..................................................................................................................vii

ABSTRACT.................................................................................................................viii
KATA PENGANTAR.................................................................................................ix
DAFTAR ISI...............................................................................................................xi
DAFTAR TABEL......................................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................3
C. BATASAN MASALAH.....................................................................................3
D. TUJUAN.............................................................................................................4
E. MANFAAT.........................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................................5
A. PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR...................5
B. BLENDED LEARNING....................................................................................6
1.

Pengertian Blended Learning.........................................................................6

2.


Kelebihan dan kekurangan.............................................................................8

C. HASIL BELAJAR..............................................................................................9
D. BELAJAR MANDIRI......................................................................................11
xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. GERAK LURUS BERATURAN.....................................................................13
1.

Pengertian Gerak...........................................................................................13

2.

Jarak dan Perpindahan..................................................................................13

3.

Kelajuan dan Kecepatan...............................................................................16


4.

Percepatan.....................................................................................................20

5.

Gerak Lurus Beraturan (GLB) .....................................................................21

F.

PENELITIAN TERKAIT.................................................................................23

BAB III METODE PENELITIAN..............................................................................27
A. DESAIN PENELITIAN...................................................................................27
B PARTISIPAN PENELITIAN..............................................................................28
C. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN........................................................28
D. TREATMENT PENELITIAN...........................................................................28
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA................................................................30
1.

Tes Tertulis...................................................................................................30

2. Dokumentasi .................................................................................................31
3.
F.

Kuesioner......................................................................................................31
DESAIN PEMBELAJARAN...........................................................................32

G. INSTRUMEN PENELITIAN...........................................................................35
1.

Soal pilihan ganda untuk pretest dan post-test..............................................35

2.

Lembar Observasi Kemandirian Belajar Peserta Didik ...............................36

3.
4.

Kuesioner Kemandirian Belajar Peserta didik..............................................36
Instrumen Pembelajaran................................................................................37

H

Validitas................................................................................................................... 37

I.

Metode Analisis Data.......................................................................................38
1. Skor hasil belajar peserta didik ................................................................. 39
2. Hasil pengamatan kemandirian belajar di kelas..........................................41

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Skor Hasil Kuesioner...............................................................................41
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN.......44
A. PELAKSANAAN PENELITIAN...........................................................................44
B

ANALISIS DAN PEMBAHASAAN .............................................................49
1.
2.
3.
4.
5.

Pretest .............................................................................................................49
Implementasi Pembelajaran Blended Learning di Kelas................................53
Posttest............................................................................................................66
Mengukur Keberhasilan Model Pembelajan Blended Learning.................... 69
Kemandirian Belajar...................................................................................... 71

BAB 5 PENUTUP......................................................................................................83
A. KESIMPULAN......................................................................................................83
B. SARAN..................................................................................................................84
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................85
LAMPIRAN...............................................................................................................87

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Indikator Kemandirian Belajar .................................................... 12
Gambar 2.2 Benda Bergerak ke Arah Kanan ............................................................. 13
Gambar 2.3 Benda Bergerak ke Arah Kiri .................................................................. 14
Gambar 2.4 Benda yang Bergerak pada Sumbu-X dan Sumbu-Y .............................. 15
Gambar 2.5 Grafik kecepatan terhadap waktu pada gerak lurus beraturan ................ 22
Gambar 2.6 Grafik hubungan jarak tempuh terhadap waktu ...................................... 23
Gambar 4.1 Kegiatan Peserta Didik Selama Mengikuti Pretest ................................. 52
Gambar 4.2 Pembelajaran Bleneded learning Pertama di Kelas ................................ 55
Gambar 4.3 Pembelajaran Blended Learning Kedua di Kelas .................................... 58
Gambar 4.4 Pembelajaran Blended Learning Ketiga di Kelas ................................... 60
Gambar 4.5 Pembelajaran Blended Learning Keempat di Kelas ................................ 63
Gambar 4.6 Pembelajaran Blended Learning Kelima di Kelas .................................. 65
Gambar 4.7 Kegiatan Posttest Di Kelas ...................................................................... 67

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Pembelajaran Dengan Blended Learning........................................ 32
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal untuk Pretest/ Post-Test ...................................................... 35
Tabel 3.3 Lembar Observasi Kemandirian Belajar Peserta Didik…………………...36
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Kemandirian Belajar Peserta didik ............................ 37
Tabel 3.5 Tabel Klasifikasi Pemahaman Peserta didik Berdasarkan Skor ................. 40
Tabel 3.6 Bobot Penilaian Kuesioner Kemandirian Belajar ....................................... 42
Tabel 3.7 Kategori Kemandirian Belajar Kelas ......................................................... 43
Tabel 4.1 Pelaksanaan Penelitian…………………………………………………...44
Tabel 4.2 Implementasi Pembelajaran Blended Learning di Kelas ............................ 46
Tabel 4.3 Tingkat Pemahaman Awal Peserta didik Berdasarkan Persentase Skor
Peserta didik .................................................................................................... 51
Tabel 4.4 Implementasi Pembelajaran Blended learning pada Pertemuan Pertama di
Kelas ................................................................................................................ 53
Tabel 4.5 Implementasi Pembelajaran Blended learning pada Pertemuan Kedua di
Kelas ................................................................................................................ 55
Tabel 4.6 Implementasi Pembelajaran Blended learning pada Pertemuan Ketiga di
Kelas ................................................................................................................ 59
Tabel 4.7 Implementasi Pembelajaran Blended learning pada Pertemuan Keempat di
Kelas ................................................................................................................ 61

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.8 Implementasi Pembelajaran Blended learning pada Pertemuan Kelima di
Kelas ................................................................................................................ 63
Tabel 4.9 Tingkat Pemahaman Akhir Peserta didik Berdasarkan Persentase Skor
Peserta didik .................................................................................................... 67
Tabel 4.10 Data Pretest Dan Posttest Kelas X Ipa ………………………………….70
Tabel 4.11 Pengamatan Kemandirian Belajar Peserta Didik Kelas X IPA di Kelas
Pertemuan Pertama…………………………………………………………..72
Tabel 4.12 Pengamatan Kemandirian Belajar Peserta Didik Kelas X IPA di Kelas
Pertemuan Kedua…………………………………………………………….73
Tabel 4.13 Pengamatan Kemandirian Belajar Peserta Didik Kelas X IPA di Kelas
Pertemuan Ketiga…………………………………………………………….75
Tabel 4.14 Pengamatan Kemandirian Belajar Peserta Didik Kelas X IPA di Kelas
Pertemuan Keempat………………………………………………………….76
Tabel 4.15 Pengamatan Kemandirian Belajar Peserta Didik Kelas X IPA di Kelas
Pertemuan Kelima……………………………………………………………77
Tabel 4.16 Skor Kemandirian Belajar Kelas X IPA 1 Tiap Pernyataan……………..78
Tabel 4.17 Kemandirian Belajar Kelas X IPA………………………………………79

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN………………….88
LAMPIRAN 2 SURAT PERIZINAN PELAKSANAAN
PENELITIAN……………………………………………………………...89
LAMPIRAN 3 SURAT KETERANGAN TELAH MELAKSANAKAN
PENELITIAN………………………………………………………………90
LAMPIRAN 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN……………..92
LAMPIRAN 5 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK…………………………..109
LAMPIRAN 6 SOAL PRETEST/POST-TEST…………………………………..119
LAMPIRAN 7 SOAL LATIHAN DAN TUGAS RUMAH……………………..130
LAMPIRAN 8 KUESIONER KEMANDIRIAN BELAJAR……………………148
LAMPIRAN 9 JAWABAN PRETEST PESERTA DIDIK……………………..151
LAMPIRAN 10 JAWABAN POSTTEST PESERTA DIDIK………………….157
LAMPIRAN 11 JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA……………………..168
LAMPIRAN 9 LEMBAR PERNYATAAN KUESIONER KEMANDIRIAN
BELAJAR PESERTA DIDIK…………………………………………….180

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1

BAB I
PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG
Fisika mempelajari fenomena-fenomena yang terjadi di alam, sehingga

pembelajaran fisika memerlukan media peraga atau alat penunjang, sumber
belajar dan metode pembelajaran untuk memudahkan memahami fenomenafenomena alam yang terjadi. Di satu sisi, eksperimen merupakan salah satu
metode yang dapat digunakan untuk memudahkan pemahaman, tetapi dalam
kenyataannya metode ini terdapat beberapa kendala diantaranya keterbatasan
waktu yang tersedia dan peralatan yang kurang memadai. Disamping itu
pendidikan yang sampai saat ini masih ada yang menggunakan satu sumber
belajar, yaitu hanya bersumber dari guru dengan menggunakan metode
ceramah.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, SMAN 1 Nagawutung
merupakan salah satu sekolah negeri yang sudah dilengkapi dengan
laboratorium komputer dan akses internet. Maksud dan tujuan pihak sekolah
membangun laboratorium komputer dan akses internet lengkap dengan
fasilitasnya adalah agar kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar. Jadi
para peserta didik akan lebih mudah mengakses materi-materi pelajaran yang
tidak didapatkan dari guru. Selain itu peserta didik akan lebih semangat dalam
belajar karena menggunakan produk hasil perkembangan IPTEK.
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

Namun demikian, laboratorium komputer dan sarana internet belum
dimanfaatkan oleh pihak sekolah dalam menunjang proses pembelajaran dan
kurangnya antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran fisika karena
model pembelajaran yang kurang menarik. Model pembelajaran yang kurang
menarik disebabkan karena proses pembelajaran hanya menggunakan satu
sumber belajar yaitu bersumber dari guru dengan menggunakan metode
ceramah.
Salah satu metode pembelajaran yang memanfaatkan laboratorium
komputer dan sarana internet adalah Blended Learning. Penggunaan sumber
belajar pada Blended Learnig tidak terbatas pada satu sumber, karena Blended
Learning merupakan perpaduan dari dua metode tradisional dan e-learning
(Graham 2006). Dengan dimanfaatkannya Blended Learning peserta didik
tidak hanya memperoleh informasi tentang fisika dari guru atau buku refrensi
tapi juga dari internet, yang bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Berkaitan dengan belum dimanfaatkannya laboratorium komputer dan
sarana internet yang disediakan oleh sekolah, dan model pembelajaran yang
masih menggunakan metode ceramah,

maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Dampak Penerapan Blended Learning
dalam Pembelajaran terhadap Hasil Belajar dan Kemandirian Belajar Peserta
Didik Kelas X IPA SMAN 1 Nagawutung”. Dengan diterapkannya Blended
Learning dalam pembelajaran fisika, diharapkan mampu memberikan
kemandirian belajar dan hasil belajar peserta didik yang tinggi terhadap materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

yang diajarkan dikelas, karena pada zaman sekarang ini peserta didik lebih
antusias jika pembelajaran dikaitkan dengan yang berhubungan dengan
teknologi.

A.

RUMUSAN MASALAH
1.

Bagaimana dampak penerapan Blended Learning terhadap hasil belajar
peserta didik kelas X IPA di SMAN 1 Nagawutung pada pokok bahasan
Gerak Lurus Beraturan?

2.

Bagaimana dampak penerapan Blended Learning terhadap kemandirian
belajar peserta didik kelas X IPA di SMAN 1 Nagawutung pada pokok
bahasan Gerak Lurus Beraturan?

B.

BATASAN MASALAH
Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada penerapan Blended Learning
terhadap hasil belajar kognitif dan kemandirian belajar peserta didik kelas X
IPA di SMAN 1 Nagawutung pada pokok bahasan Gerak Lurus Beraturan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

C.

TUJUAN
1.

Untuk mengetahui dampak dari penerapan Blended Learning terhadap
hasil belajar kognitif peserta didik kelas X IPA di SMAN 1 Nagawutung
pada pokok bahasan Gerak Lurus Beraturan

2.

Untuk mengetahui dampak dari penerapan Blended Learning terhadap
kemandirian belajar peserta didik kelas X IPA di SMAN 1 Nagawutung
pada pokok bahasan Gerak Lurus Beraturan

D.

MANFAAT
1.

Bagi guru mata pelajaran fisika, dapat meningkatkan mutu pembelajaran
fisika

dengan

menggunakan

metode

mengajar

yang

inovatif,

menyenangkan, dan menciptakan situasi belajar yang dapat memotivasi
peserta didik sehingga tingkat penguasaan peserta didik yang selama ini
ada dapat diperbaiki dan diharapkan prestasi belajar fisika peserta didik
dapat meningkat.
2.

Bagi peserta didik agar dapat memanfaatkan teknologi informasi berupa
internet yang

berkembang pesat sebagai sumber belajar fisika agar

dimanfaatkan secara optimal.
3.

Bagi sekolah agar dapat memfasilitasi sarana pembelajaran semaksimal
mungkin sesuai dengan perkembangan teknologi informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

BAB II
LANDASAN TEORI

A.

PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Guru sekarang ini dapat mengajarkan bahan atau materi pelajaran
dengan bantuan internet. Peserta didik diberi tugas untuk mencari bahan dari
internet dan juga simulasi yang ada di internet. Dengan model ini peserta
didik lebih aktif, belajar mengerti bahan yang ada di internet, dan
menjelaskannya di depan kelas. Banyak lembaga pendidikan yang
menggunakan media ini untuk meningkatkan daya saingnya, meningkatkan
pelayanan kepada peserta didik atau stakeholders serta meningkatkan
efektifitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran nyata. Akses internet yang
cepat dan mudah melalui internet membuka peluang untuk peningkatkan
pembelajaran atau yang disebut dengan e-learning (Munir, 2013: 193).
E-learning membantu peserta didik belajar tidak selalu di kelas,
dapat lebih santai, dapat diulang tanpa harus ada guru, maka peserta didik
dapat terus belajar. Internet banyak membantu dalam mencari bahan fisika
dan model pembelajaran modern fisika. Melalui internet peserta didik dibantu
untuk mencari sumber lain. Teknologi ini perlu digunakan dalam proses
pembelajaran sains sehingga pembelajaran sains lebih menarik, bervariasi, dan
peserta didik dapat belajar dimanapun. Model pembelajaran dengan simulasi
komputer, lewat internet, lewat web, dapat digunakan untuk mengembangkan
5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

pembelajaran sains (Suparno, 2007). Kelemahan yang dimiliki oleh sistem elearning ini yaitu hilangnya nuansa pendidikan yang terjadi antara pendidik
dengan peserta didik, karena yang menjadi unsur utama dalam e-learning
adalah pembelajaran.
Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan kendala
hambatan dan kelemahan sistem e-learning, dikemukakan suatu pokok pikiran
atau ide untuk mengkolaborasikan e-learning dengan sistem pembelajaran
tradisional menggunakan ruangan kelas (class-learning), dalam arti kata
jaringan internet dimanfaatkan sebagai sumber dan sarana pembelajaran,
sedangkan proses pembelajaran tetap dilakukan melalui classroom. Dalam hal
ini internet dijadikan sebagai sumber informasi yang akan disampaikan
kepada peserta didik dalam proses belajar dan pembelajaran. Berkaitan
dengan

topik

sistem

pembelajaran

klasikal

(class-learning),

maka

pemanfaataan jaringan internet sebagai sumber, dapat diimplemetasikan
dengan browsing, resourcing, searching, consulting dan communicating.

B.

BLENDED LEARNING

1. Pengertian Blended Learning
Makna umum Blended Learning mengacu pada belajar yang
menggabungkan pembelajaran tatap muka (face to face) dan pembelajaran
berbasis komputer (online dan offline) (Graham, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

Elena Mosa (2006) menyampaikan bahwa yang dimaksudkan dengan
blended learning yakni pembelajaran di kelas (classroom lesson) dengan online
learning. Pembelajaran di kelas dengan online learning yang dimaksud adalah
pembelajaran secara konvensional (classroom lesson) yang biasa dilakukan di
dalam ruangan kelas, dengan menggunakan sarana prasarana teknologi informasi
dan komunikasi. Blended Learning adalah campuran dari teknologi e-learning

dan multimedia, seperti video dan animasi teks online yang dikombinasikan
dengan pelatihan di kelas (Thorne, 2003).
Blended Learning merupakan pembelajaran bukan hanya berbasis
pada tatap muka, tetapi dikombinasikan dengan sumber belajar, metode
belajar, dan media belajar yang bersifat online. Sumber belajar pada Blended
Learning tidak bergantung pada guru dan buku saja, tetapi dapat bersumber
dari internet. Sama halnya dengan sumber belajar, metode belajar yang
diterapkan dalam Blended Learning bukan hanya metode ceramah/tatap muka,
tetapi campuran dari metode konvensional dan e-learning, yakni ada tanya
jawab, diskusi, dan e-learning. Media pembelajaran yang digunakan dalam
Blended Learning adalah audio visual berupa video dari internet, yang di
akses menggunakan komputer, laptop, dan handphone.
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa Blended Learning merupakan
pembelajaran tatap muka (pembelajaran secara konvensional) di kelas dengan
memanfaatkan teknologi informasi yang dilakukan secara online dimana
terdapat perpaduan dari sumber belajar, metode belajar dan media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

pembelajaran. Peserta didik mengakses video pembelajaran dari internet
menggunakan media komputer dan handphone berdasarkan panduan dari
Lembar Kerja Siswa. Peserta didik belajar memahami contoh-contoh
penyelesaian soal dari video di internet, kemudian mengerjakan latihan soal
yang diberikan oleh guru.
Penugasan kepada peserta didik dilakukan tidak hanya di kelas saja,
tetapi di luar jam sekolah atau di rumah, dengan memanfaatkan laptop atau
handphone peserta didik diharapkan untuk belajar mandiri dengan
memanfaatkan

internet

dan

buku

sebagai

sumber

belajar.

Dengan

memanfaatkan handphone peserta didik dapat berkomunikasi dengan guru
diluar jam sekolah untuk kepentingan belajarnya, misalnya informasi
mengenai tugas, materi pelajaran, maupun sumber belajar dari internet dan
informasi yang lainnya.
2. Kelebihan dan kekurangan Blended Learning
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan blended learning menurut Neumeier
(2005):
a.

Kelebihan Blended Learning:
1) Pembelajaran terjadi secara mandiri dan konvensional, yang
keduanya memiliki kelebihan yang dapat saling melengkapi.
2) Pembelajaran lebih efektif dan efisien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

3) Meningkatkan aksesibilitas. Dengan adanya Blended Learning
maka peserta belajar semakin mudah dalam mengakses materi
pembelajaran.
4) Media yang dibutuhkan sangat beragam, namun semua tidak harus
dipenuhi sehingga sangat membantu misalnya jika tidak memiliki
laptop dapat menggunakan handphone.

b.

Kekurangan Blended Learning:
1) Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki pelajar, seperti komputer
dan akses internet. Padahal dalam Blended Learning diperlukan
akses internet yang memadai, apabila jaringan kurang memadai
akan menyulitkan peserta dalam mengikuti pembelajaran mandiri
via online.
2) Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan teknologi

C.

HASIL BELAJAR
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana
Sudjana (2009: 3), mendefinisikan hasil belajar peserta didik pada hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang
lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan
Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi peserta didik,
hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
Menurut Benjamin S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 26-27),
hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension
(pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan),
analysis

(menguraikan,

menentukan

hubungan),

synthesis

(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan
evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap manerima),
responding (memberikan respons) valuing (nilai), organization (organisasi),
charaterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre –
routine, dan rountinized. Psikomotr juga mencakup keterampilan produktif,
teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.
Tipe hasil belajar yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
hasil belajar kognitif ranah kognitif dan afektif khususnya mengenai
kemandirian belajar peserta didik. Ranah kognitif terdapat enam aspek atau
jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang
yang paling tinggi, enam aspektersebut antara lain:
a. Pengetahuan (Knowledge), mencakup ingatan akal hal-hal yang dipelajari
dan disimpan dalam ingatan.
b. Pemahaman (Comprehension), mengacu pada kemampuan memahami
makna materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

c. Penerapan (Application), mengacu pada kemampuan menggunakan atau
menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi yang baru dan
menyangkut penggunaan atau dan prinsip.
d. Analisis (Analysis), mengacu pada kemampuan menguraikan materi ke
dalam hubungan diantara bagian yang satu dengan lainnya sehingga
struktur dan aturannya dapat lebih dimengerti.
e. Sintesis (Synthesis), mengacu pada kemampuan memadukan konsep atau
komponen-komponen sehingga membentuk suatu pola struktur atau bentuk
baru.
f. Evaluasi

(Evaluation),

mengacu

pada

kemampuan

memberikan

pertimbangan terhadap nilai-nilai materi untuk tujuan tertentu.

D.

BELAJAR MANDIRI
Wedemeyer (1973, dalam Uwes 2003) menjelaskan bahwa belajar
mandiri adalah cara belajar yang memberikan derajat kebebasan, tanggung
jawab dan kewenangan yang lebih besar kepada peserta didik dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan belajarnya. Peserta didik
mendapat bantuan bimbingan dari guru atau orang lain tetapi bukan berarti
harus tergantung kepada mereka.
Dari pendapat ahli di atas, disimpulkan bahwa dalam pendidikan
dengan sistem belajar mandiri, peserta didik diberikan kemandirian (baik
individu atau kelompok) dalam menentukan tujuan belajarnya (apa yang harus
dicapai), materi dan sumber belajar (apa saja yang harus dipelajari dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

darimana sumber belajarnya), strategi belajar (bagaimana mencapainya), dan
evaluasi (kapan serta bagaimana keberhasilan belajarnya diukur).
Kemandirian biasanya ditandai dengan kemampuan menentukan nasib
sendiri, kreatif dan insiatif, mengatur tingkah laku, bertanggung jawab,
mampu menahan diri, membuat keputusan-keputusan sendiri serta mampu
mengatasi masalah tanpa ada pengaruh dari orang lain (Desmita, 2009: 185).
Berdasarkan uraian tersebut, maka secara rinci indikator kemandirian belajar
dapat dilihat dalam skema berikut:

Indikator
Kemandirian
Memiliki
hastrat atau
keinginan
yang kuat
untuk
belajar demi
kemajuan
diri

Bertanggung
jawab dalam
setiap
aktivitas
belajar

Mampu
mengambil
keputusan
dan inisiatif
untuk
menghadapi
permasalahan

Gambar 2.1 Skema Indikator Kemandirian Belajar

Memiliki
kepercayaan
diri dan
melaksanakan
tugas-tugas
secara
mandiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

E.

GERAK LURUS BERATURAN

1. Pengertian Gerak
Sebuah benda dikatakan bergerak jika kedudukan benda dalam selang
waktu tertentu berubah terhadap suatu titik acuan. Pembahasan mengenai
benda yang bergerak berhubungan erat dengan posisi, jarak, dan perpindahan.
2. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
Posisi diartikan sebagai letak (kedudukan) suatu benda pada waktu
tertentu terhadap acuan. Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh suatu
benda yang bergerak, sedangkan perpindahan adalah perubahan kedudukan
atau posisi suatu benda diukur dari posisi awal ke posisi akhir benda atau
dengan kata lain jarak hanya memperhitungkan panjang lintasan yang
ditempuh dengan tanpa memperhatikan arah, sedangkan perpindahan adalah
perubahan posisi atau kedudukan suatu benda dengan memperhatikan arah.
Perpindahan merupakan besaran vektor sedangkan jarak merupakan besaran
skalar. Jadi kedua besaran tersebut berbeda. Perhatikan gambar 2.2 di bawah:

Gambar 2.2 Benda Bergerak ke Kanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

Jika sebuah benda bergerak ke kanan selama selang waktu tertentu,
misalnya pada saat t1 benda berada pada sumbu x di titik x1 pada sistem
koordinat yang ditunjukkan oleh Gambar 2.2. Pada waktu t2 benda berada
pada titik x2. Titik x1 merupakan titik acuan di mana benda mulai bergerak.
Di sini, misalnya seseorang mulai dari titik x1 = 10 m dan bergerak ke
kanan sampai titik x2 = 30 m. Dalam hal ini jarak orang tersebut adalah 20 m
dan perpindahan orang tersebut dapat dituliskan:
⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗ – ⃗⃗⃗

⃗⃗⃗⃗⃗ = 30 – 10 = 20 m.

Jadi perpindahan orang tersebut adalah 20 m ke kanan.
Sekarang kita lihat situasi yang berbeda, sebuah benda bergerak ke kiri seperti
ditunjukkan Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Benda Bergerak ke Kiri
Di sini, misalnya seseorang mulai dari titik x1 = 30 m dan bergerak ke
kiri sampai titik x2 = 10 m. Dalam hal ini perpindahan orang itu adalah:
⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗ – ⃗⃗⃗ = 10 m – 30 m = -20 m.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

Tanda negatif menunjukkan arah perpindahan. Jadi perpindahan orang
tersebut adalah 20 m ke kiri. Sedangkan jarak yang ditempuh adalah panjang
lintasan dari x1 menuju x2 sebesar 20 m
Bagaimana perpindahan dan jarak untuk sebuah benda yang bergerak pada
sumbu-x dan sumbu-y? Perhatikan gambar 2.4

Gambar 2.4 Benda yang Bergerak pada Sumbu-X dan Sumbu-Y
Erna berjalan dari A ke B. Kemudian dilanjutkan dari arah B ke C.
Apakah perpindahan Erna dari A ke C sama dengan jarak lintasannya dari
arah A ke B, kemudian dilanjutkan ke C? Jarak yang ditempuh Erna dari dari
A ke B = 4m dan dari B ke C = 3 m. Jadi, jarak lintasan dari A ke C adalah
4m + 3m = 7m.
Sedangkan perpindahan dari A ke C adalah resultan vektor AB + BC,
yaitu AC dengan besar AC = √



=√

=5m

= √

=

Jadi perpindahan Erna dari titik awalnya (A) ke titik akhirnya (C), berbeda
dengan jarak lintasan yang ditempuhnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

3. Kelajuan dan Kecepatan
Dalam kehidupan sehari-hari, kata kecepatan dan kelajuan sering
disamaartikan. Padahal kecepatan dan kelajuan merupakan dua pengertian
yang berbeda. Kecepatan (velocity) merupakan besaran vektor, yaitu besaran
yang memperhitungkan

arah

geraknya,

sedangkan

kelajuan

(speed)

merupakan besaran skalar, yaitu besaran yang hanya memiliki besar tanpa
memperhatikan arah gerak benda. Dengan kata lain, kelajuan suatu benda
hanya ditentukan oleh jarak tempuh benda dan selang waktu yang dibutuhkan
untuk menempuh jarak tersebut tanpa memperhatikan arah perpindahannya.
Kelajuan rata-rata
ν
dengan

=
=

ν = kelajuan (m/s)
x = jarak yang ditempuh (m)
t = waktu tempuh (s)

Sementara itu, kecepatan tergantung pada arah benda yang bergerak.
Kecepatan benda didefinisikan sebagai besarnya perpindahan yang ditempuh
dalam selang waktu tertentu.
Kecepatan rata-rata
⃗⃗⃗⃗⃗

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

Pada umumnya benda yang sedang bergerak tidak selalu bergerak
dengan kelajuan tetap. Tetapi berubah-ubah, bergantung pada kondisi
lingkungan. Misalnya ketika anda sedang bersepeda di jalan yang mendatar,
anda dapat melajukan sepeda anda dengan kencang, tetapi ketika menghadapi
jalan mendaki, kelajuan sepeda anda pasti berkurang. Bagaimanakah kita
menghitung kelajuan benda yang tidak selalu tetap tersebut?
Perhatikan contoh seorang pelari berlari menempuh jarak 100 m dalam
12 s. kemudian berbalik dan berjoging sejauh 50 m ke arah titik awal selama
30 s. Berapa kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata untuk seluruh
perjalanannya?
Jarak total yang ditempuh adalah 100 m+ 50 m = 150 m, dan waktu total yang
dibutuhkan adalah 30 s + 12 s = 42 s. Oleh karena itu kelajuan rata-ratanya
adalah
rata-rata

=
=

= 3,57

Untuk mendapat kecepatan rata-ata kita cari dulu perpindahan total. Jika titik
awal x1 adalah 0, maka titik akhir x2 adalah 50 m. Sehingga perpindahan
totalnya adalah
⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗ – ⃗⃗⃗

= 50 m. – 0 m
= 50 m.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

Jadi kecepatan rata-rata adalah
Vrata-rata =
=
=

= 2,78 m/s ke titik awal.

Gerakan sebuah mobil yang bergerak dari kota A ke kota B yang
terpisah sejauh 60 km jika kita tarik garis lurus dari A ke B. Kita pilih kota A
sebagai titik asal dan arah dari A ke B sebagai arah positif. Setelah mencapai
kota B yang ditempuh dalam waktu 60 menit, pengemudi mencatat bahwa
tachometer telah bertambah sebesar 75 km/jam. Berarti, jarak yang telah
ditempuh mobil tersebut sama dengan75 km/jam. dalam perjalanan dari kota
A ke kota B, sudah pasti bahwa kelajuan mobil tidak tetap; ketika di jalan
yang lurus, kelajuannya besar, tetapi ketika di jalan yang berkelok,
kelajuannya berkurang. Dari sinilah kita definisikan kelajuan rata-rata dan
kecepatan rata-rata.
Kelajuan rata-rata (vrata-rata) mobil yang bergerak dari kota A ke kota B di atas
adalah
rata-rata

=
=

=

= 20,8

Adapun kecepatan rata-rata (vrata-rata) mobil tersebut adalah:
rata-rata =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

ke arah kota B

=
=

= 16,7

ke arah kota B

Sampai sejauh ini kita telah mendiskusikan kelajuan rata-rata dan
kecepatan rata-rata, yang berkaitan dengan keseluruhan gerak benda.
Bagaimana jika kita ingin mengetahui kelajuan dan kecepatan benda pada
waktu tertentu? Misalnya sebuah mobil bergerak dari A ke B yang jaraknya
40 m dalam waktu 2 detik, berarti kelajuan rata-rata mobil sama dengan 20
m/s. Berapakah kelajuan mobil pada saat 1 detik setelah mulai bergerak? Atau
1,5 detik setelah mulai bergerak? Untuk menjawab pertanyaan ini, pertama
kali kita akan membahas dua besaran yang disebut kelajuan sesaat dan
kecepatan sesaat. Kecepatan sesaat sebuah benda yang sedang bergerak
didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh suatu benda pada suatu satuan
waktu. Sementara itu, kelajuan sesaat adalah besarnya kecepatan sesaat.
Perpindahan

bergantung pada perubahan waktu

mendekti nol, demikian juga

. Rasio

/

. Ketika

mendekati kemiringan garis

yang menyinggung pada kurva. Karena kemiringan garis singgung adalah
limit rasio

/

adalah limit rasio

jika t mendekati nol, dapat dinyatakan kecepatan sesaat
/

jika

mendekti nol.

Secara matematis
=
terhadap t.

= kemiringan garis yang menyinggung kurva x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

Limit ini dinamakan turunan x terhadap t, dalam notasi kalkulus
turunan biasa ditulis dx/dt .
=

=

Pada sebuah grafik yang berupa garis lurus dikenal adanya istilah
slopen (gradien) atau kemiringan garis yang didefinisikan sebagai m =

/

. Jika data jarak dan waktu dari gerakan sebuah benda dibuatkan grafiknya
yaitu jarak pada sumbu y dan waktu pada sumbu x, kemiringan garis sama
dengan kelajuan gerak benda karena m =

/

.

4. Percepatan
Sebuah

benda

yang

sedang

bergerak

terkadang

mengubah

kecepatannya sehingga dikatakan benda tersebut dipercepat atau diperlambat.
Percepatan rata-rata untuk selang waktu tertentu
sebagai rasio

, dengan

=

2

-

1

= t2 – t1 didefinisikan

adalah perubahan kecepatan

sesaat untuk selang waktu tersebut.
arata-rata =
Satuan yang umum adalah m/s2.
Percepatan sesaat adalah limit rasio

dengan

mendekati nol.

Jika digambar grafik kecepatan terhadap waktu, percepataan sesaat pada saat t
didefinisikan sebagai kemiringan garis yang menyinggung kurva pada saat itu.
at =
terhadap t.

= kemiringan garis yang menyinggung kurva v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

Jadi percepatan adalah turunan kecepatan terhadap waktu. Notasi kalkulus
untuk turunan ini adalah dv/dt. Karena kecepatan adalah turunan posisi x
terhadap t, percepatan adalah turunan kedua x terhadap t, yang biasa ditulis
d2x/dt2.
a=

=

=

5. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Suatu benda dikatakan mengalami gerak lurus beraturan jika lintasan
yang ditempuh oleh benda itu berupa garis lurus dan kecepatannya selalu tetap
setiap saat. Sebuah benda yang bergerak lurus menempuh jarak yang sama
untuk selang waktu yang sama. Sebagai contoh, apabila dalam waktu 5 sekon
pertama sebuah mobil menempuh jarak 100 m, maka untuk waktu 5 sekon
berikutnya mobil itu juga menempuh jarak 100 m.
Dalam kehidupan sehari-hari, sangat sulit untuk mendapatkan sebuah
benda yang bergerak lurus beraturan secara ideal. Misalnya, sebuah mobil
yang sedang bergerak dengan kelajuan 80 km/jam terpaksa harus mengurangi
kelajuannya ketika didepannya ada mobil lain. Atau mobil tersebut harus
menambah kelajuannya ketika akan mendahului mobil lain didepannya.
Dengan demikian kelajuan mobil tidak selamanya tetap, tetapi berubah-ubah.
Namun demikian, untuk selang waktu tertentu, kelajuan mobil tersebut bisa
dikatakan tetap, sehingga dikatakan mobil bergerak lurus beraturan. Secara
matematis, persamaan gerak lurus beraturan (GLB) adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

x = .t atau

=

dengan:
x = jarak yang ditempuh (m)
= kecepatan (m/s)
t = waktu yang diperlukan (s)
Jika kecepatan v mobil yang bergerak dengan laju konstan selama
selang waktu t sekon, diilustrasikan dalam sebuah grafik v-t, akan diperoleh
sebuah garis lurus, tampak seperti pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5 Grafik kecepatan terhadap waktu pada gerak lurus beraturan
Grafik hubungan v-t tersebut menunjukkan bahwa kecepatan benda
selalu tetap, tidak tergantung pada waktu, sehingga grafiknya merupakan garis
lurus yang sejajar dengan sumbu t (waktu).
Sementara itu, hubungan jarak yang ditempuh s dengan waktu t,
diilustrasikan dalam sebuah grafik s-t, sehingga diperoleh sebuah garis
diagonal ke atas, tampak seperti pada Gambar 2.6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

Gambar 2.6 Grafik hubungan jarak tempuh terhadap waktu
Dari grafik hubungan s-t tampak pada Gambar 2.6, dapat dikatakan
jarak yang ditempuh s benda berbanding lurus dengan waktu tempuh t. Makin
besar waktunya makin besar jarak yang ditempuh.

F.

PENELITIAN TERKAIT
Salah satu penelitian yang berkaitan dengan Blended Learning
dilakukan oleh Ester Lilis Chorniantini Program Studi Pendidikan Matematika
yang berjudul “Pemanfaatan Metode Pembelajaran Blended Learning yang
Dilengkapi dengan Aplikasi Edmodo Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi
Datar di Kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran
2016/2017”.

Penelitian

tersebut

memberikan

hasil

yaitu

pembelajaran selama menggunakan metode Blended Learning

interaksi
dengan

aplikasi edmodo terlihat baik dengan dengan perolehan persentase sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

63,33% dengan kategori tinggi. Hasil belajar peserta didik ketika
menggunakan metode pembelajaran Blended Learning yang dilengkapi
dengan aplikasi edmodo pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar berada
pada kategori cukup baik dengan nilai tertinggi peserta didik yaitu 98,29 dan
nilai terendah peserta didik yaitu 72,87. Tanggapan peserta didik terhadap
penggunaan metode pembelajaran Blended Learning yang dilengkapi dengan
aplikasi edmodo terlihat baik dengan perolehan persentasi sebesar 79,5%
dengan kategori tinggi. dimana terdapat 35 peserta didik yang mencapai target
dengan kata lain tanggapan peserta didik tersebut memperoleh kategori tinggi
dan sangat tinggi.
Berdasarakan penelitian terdahulu diatas, penelitian ini akan
menerapkan pembelajaran Blended Learning pada mata pelajaran fisika kelas
X mengenai gerak lurus beraturan dengan sumber belajar dari internet.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan pengalaman peneliti selama menempuh
pendidikan di jenjang SMA dan berdasarkan wawancara dengan seorang
peserta didik dari SMAN 1 Nagawutung. Dari pengelaman dan hasil
wawancara diketahui bahwa pada umumnya pembelajaran di SMAN 1
Nagawutung masih menerapkan metode konvensional. Dalam hal ini, sumber
belajar berpusat pada satu sumber yaitu guru. Penggunaan buku-buku
panduan dan media lain dalam pembelajaran masih sangat minim. Sarana
laboratorium, perpustakaan dan internet yang disediakan sekolah belum
dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam pembelajaran. Sehingga informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25

yang diperoleh peserta didik dalam pembelajaran masih sangat minim karena
kurangnya sumber informasi. Oleh karena itu, akan diteliti bagaimana jika
sarana berupa internet yang disediakan oleh sekolah dapat dimanfaatkan
sebagai sumber belajar dengan metode Blended Learning.
Penelitian metode Blended Learning ini akan dilaksanakan pada kelas
X SMAN 1 Nagawutung. Metode yang digunakan untuk pengambilan data
pada penelitian ini adalah metode tes tertulis untuk pretest dan posttest,
pengamatan di kelas dan kuesioner. Pretest diadakan pada awal pertemuan
sebelum pembelajaran dimulai mengenai gerak lurus beraturan. Tujuan
diadakan pretest ini untuk mengetahui pemahaman awal peserta didik
mengenai gerak lurus beraturan. Instrument dalam preteset ini berupa tes
pilihan ganda dan uraian. Setelah pretest peserta didik memulai pembelajaran
dengan metode Blended Learning yang sumber belajarnya dari internet, guru
dan buku. Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran yaitu
komputer/laptop dan handphone yang terakses internet. Posttest diadakan
pada akhir pertemuan guna mengetahui hasil belajar peserta didik apakah
mengalami peningkatan atau penurunan dari pretest yang telah dilakukan pada
awal pertemuan.
Kemandirian belajar peserta didik akan diamati selama pembelajaran
berlangsung di kelas. Kemandirian belajar diukur menggunakan kuesioner
kemandirian belajar yang akan diisi oleh peserta didik setelah mengikuti
pembelajaran menggunakan Blended Learning. Penerapan Blended Learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26

ini untuk mengetahui bagaimana dampak Blended Learning terhadap
kemandirian belajar dan hasil belajar peserta didik apakah posttest lebih baik
dari pretest atau sebaliknya mengalami penurunan, atau sama dengan pretest.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

A.

DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Penelitian kuantitatif adalah desain riset yang menggunakan data berupa skor
atau angka yang kemudian akan dianalisis dengan statistik (Suparno, 2010:
135).
Penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Data dikumpulkan dalam
bentuk

kata-kata,

gambar,

keadaan,

daripada

bilangan.

Data

yang

dikumpulkan dapat berupa transkip wawancara, catatan lapangan, foto,
videotapes, dokumen pribadi, memo dan record lain. (Suparno, 2010: 154).
Tujuan penelitian ini dilaku

Dokumen yang terkait

Pengaruh teknik probing terhadap hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran konsep getaran dan gelombang: quasi eksperimen di SMPN 17 Kota Tengerang Selatan

5 28 77

Efekivitas penerapan model pembelajaran multi level learning ditinjau dari keterlaksanaan model pembelajaran, motivasi dan hasil belajar peserta didik kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Ngaglik pada pokok bahasan persamaan lingkaran

0 1 237

gerak lurus berubah beraturan

0 1 2

pembelajaran bagi peserta didik lamban belajar

0 0 4

Match terhadap minat dan hasil belajar Akidah Akhlak peserta didik kelas IV

0 0 27

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe TAI terhadap hasil belajar dan kemandirian belajar peserta didik pokok bahasan gerak lurus - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 167

Penerapan model pembelajaran make a match dalam meningkatkan hasil belajar bahasa arab peserta didik kelas X SMA PIRI Jatiagung Lampung Selatan - Raden Intan Repository

1 5 129

Pengembangan perangkat pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Merry Go Round untuk melatihkan keaktifan dan meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi kinematika gerak lurus di SMAK St. Stanislaus Surabaya - Widya Mandala Catholic Unive

0 1 20

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengembangan perangkat pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Merry Go Round untuk melatihkan keaktifan dan meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi kinematika gerak lurus di SMAK St. Stanislau

0 3 8

Perbedaan metode ceramah dengan metode simulasi komputer terhadap hasil belajar fisika yang menekankan aspek kognitif siswa kelas X SMA Negeri I Ngemplak pada pokok bahasan gerak lurus beraturan [GLB] - USD Repository

0 1 139