PETA 2.1 ADMINISTRASI KOTA SEMARANG2
Laporan Akhir
2.1.
WILAYAH ADMINISTRASI
Secara administratif, Kota Semarang terbagi atas 16 wilayah Kecamatan dan 177
Kelurahan. Luas wilayah Kota Semarang tercatat 373,70 Km 2. Kota Semarang terletak antara
garis 6°50´ – 7°10´ Lintang Selatan dan garis 109°35´-110°50´ Bujur timur. Secara administratif
Kota Semarang terbagi menjadi 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan. Dari 16 Kecamatan yang ada,
terdapat 2 Kecamatan yang mempunyai wilayah terluas yaitu Kecamatan Mijen, dengan luas
wilayah 57,55 Km2 dan Kecamatan Gunungpati, dengan luas wilayah 54,11 Km2. Kedua
Kecamatan tersebut terletak di bagian selatan yang merupakan wilayah perbukitan yang
sebagian besar wilayahnya masih memiliki potensi pertanian dan perkebunan. Sedangkan
kecamatan yang mempunyai luas terkecil adalah Kecamatan Semarang Selatan, dengan luas
wilayah 5,93 Km2 diikuti oleh Kecamatan Semarang Tengah, dengan luas wilayah 6,14 Km 2.
Batas wilayah Kota Semarang sebagai berikut :
Sebelah Utara
: Laut Jawa
Sebelah Selatan
: Kabupaten Semarang
Sebelah Barat
: Kabupaten Kendal
Sebelah Timur
: Kabupaten Demak
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-1
Laporan Akhir
PETA 2.1 ADMINISTRASI KOTA SEMARANG2
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-2
Laporan Akhir
Gambar 2.1 Luas Wilayah Administrasi Kota Semarang (Km2)
Tabel 2.1.
Luas Wilayah Per Kecamatan Di Kota Semarang Tahun 2014
NO
1
2
3
KECAMATAN
Mijen
Gunung Pati
Banyumanik
4
Gajahmungkur
5
Semarang
Selatan
LUAS
DAERAH
(Km2)
57,55
54,11
25,69
9,07
5,93
KELURAHAN
Cangkiran, Bubakan, Karang Malang,
Polaman, Purwosari, Tambangan, Jatisari,
Mijen, Jati Barang, Kedungpane, Pesantren,
Ngadirgo, Wonopolo, Wonoplumbon
Gunungpati,
Plalangan,
Sumurrejo,
Pakintelan, Mangunsari, Patemon, Ngijo,
Nongkosawit, Cepoko, Jatirejo, Kandri,
Pongangan, Kali Segoro, Sekaran, Sukorejo,
Sadeng.
Pundakpayung,
Gedawang,
Jabungan,
Pandangsari, Banyumanik, Srondol Wetan,
Pedalangan, Sumur Boto, Srondol Kulon,
Tinjomoyo, Ngesrep
Sampangan, Bendan Dhuwur, Karangrejo,
Gajah Mungkur, Bendan Ngisor, Petompon,
Bendungan, Lempongsari
Bulustalan, Barusari, Randusari, Mugasari,
pleburan, Wonodri, Peterongan, Lamper
Kidul, Lamper Lor, Lamper Tengah
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
JUMLAH
KELURAHAN
14
16
11
8
10
2-3
Laporan Akhir
NO
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
KECAMATAN
Candisari
Tembalang
Pedurungan
Genuk
Gayamsari
Semarang Timur
Semarang Utara
Semarang
Tengah
Semarang Barat
Tugu
LUAS
DAERAH
(Km2)
6,54
44,20
20,72
27,39
6,18
7,70
10,97
6,14
21,74
31,78
KELURAHAN
Jatingaleh, Karanganyar gunung, Jomblang,
Candi, Kaliwiru, Wonotingal, Tegalsari
Rowosari, Meteseh, Kramas, Tembalang,
Bulusan, Mangunharjo, Sendang Mulyo,
Sambiroto, Jangli, Tandang, Kedung Mundu,
Sendangguwo
Gemah, Pedrungan Kidul, Pedurungan Lor,
Tlogomulyo, Pedurungan Tengah, Palebon,
Kalicari, Tlogosari Kulon, Tlogosari Wetan,
Muktiharjo Kidul
Muktiharjo Lor, Gebangsari, Genuksari,
Bangetayu Kulon, Bangetayu Wetan,
Sembungharjo, Penggaron Lor, Kudu,
Karangroto, Banjardowo, Trimulyo, Terboyo
Wetan, Terboyo Kulon
Pandean Lamper, Gayamsari, Siwalan,
Sambirejo,
Sawah
Besar,
Kaligawe,
Tambakrejo
Karang Turi, Karangtempel, Rejosari,
sarirejo,
Kebon
Agung,
Bugangan,
Mlatiharjo, Mlatibaru, Rejomulyo, Kemijen
Bulu Lor, Plombokan, Panggung Kidul,
Panggung Lor, Kuningan, Purwosari,
Dadapsari, Bandarharjo, Tanjung Emas
Pekunden,
Karang
Kidul,
Jagalan,
Brumbungan, Miroto, Gabahan, Kranggan,
Purwodinatan,
Kauman,
Bangunharjo,
Kembang Sari, Pandan sari, Sekayu,
Pindrikan Kidul, Pindrikan Lor
Kembang Arum, Manyaran, Ngemplak
Simongan, Bongasari, Bojong Salaman,
Cabean, Salaman Mloyo, Gisikdrono,
Kalibanteng Kidul, Kalibanteng Kulon,
Krapyak, Tambakharjo, Tawangsari, Karang
ayu, Krobokan, Tawangmas
Jrakah, Tugurejo, Karang Anyar, Randugarut,
Mangkang Wetan, Mangunharjo, Mangkang
Kulon
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
JUMLAH
KELURAHAN
7
12
12
13
7
10
9
15
16
7
2-4
Laporan Akhir
NO
16
LUAS
DAERAH
(Km2)
KECAMATAN
Ngaliyan
37,99
JUMLAH
KELURAHAN
KELURAHAN
Podorejo, Wates, Bringin, Ngaliyan,
Banbankarep,
Kalipancur,
Purwoyoso,
Tambakaji, Gondoriyo, Wonosari
10
177
JUMLAH KELURAHAN
Sumber: Kota Semarang dalam Angka Tahun 2015
2.2.
POTENSI WILAYAH KOTA SEMARANG
Beberapa potensi wilayah di kota Semarang diantaranya adalah sebagai berikut:
Masuk dalam wilayah strategis Kedungsepur yang terdiri dari 16 Kecamatan dan 177
Desa/Kelurahan
Kawasan Kedungsepur merupakan PKN (Pusat Kegiatan Nasional) yang mempunyai
peran dan fungsi PKN berskala global yang mendorong pertumbuhan sektor jasa,
teknologi informasi, pariwisata dan industri wilayah Jawa Tengah dan sebagai Pusat
Pertumbuhan Ekonomi Perkotaan Utama Di Jawa Tengah
Kawasan Kedungsepur termasuk dalam koridor Ekonomi Jawa sebagai pendorong
industri dan Jasa Nasional
2.3.
KEPENDUDUKAN
2.3.1. Jumlah Penduduk dan Jumlah Rumah Tangga
Luas wilayah Kota Semarang 373,7 km2 dimana luas Kecamatan Mijen paling besar yaitu
57,55 km2, sedangkan untuk jumlah penduduk yang ada di Kota Semarang tahun 2014 sebanyak
1.584.068 jiwa dimana persebaran yang ada menunjukkan bahwa Kecamatan Pedurungan
memiliki jumlah penduduk paling banyak yaitu 174.133 jiwa. Adapun kepadatan penduduk di Kota
Semarang adalah 4.239 jiwa/ km2, dimana kepadatan tertinggi di Kecamatan Semarang Selatan
sebanyak 13.480 jiwa/km2, kemudian ada Kecamatan Candisari sebanyak 12.176 jiwa/km2.
Sedangkan kepadatan penduduk yang paling kecil ada di Kecamatan Tugu sebanyak 994 jiwa/km2.
Tabel 2.2.
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kota Semarang Tahun 2014
No.
Kecamatan
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1
2
3
Mijen
Gunungpati
Banyumanik
29.957
38.713
64.591
29.468
38.595
66.813
59.425
77.308
131.330
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-5
Laporan Akhir
No.
Kecamatan
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Gajah Mungkur
Smg. Selatan
Candisari
Tembalang
Pedurungan
Genuk
Gayamsari
Smg. Timur
Smg. Utara
Smg. Tengah
Smg. Barat
Tugu
Ngaliyan
2014
2013
31.890
39.504
39.551
78.378
88.183
47.861
37.297
38.378
62.264
34.541
78.884
15.761
61.952
787.705
781.176
31.770
40.448
40.095
76.319
90.361
47.357
36.553
39.641
65.870
36.186
79.626
15.831
62.243
797.176
790.929
63.594
79.939
79.629
154.692
178.444
95.211
73.850
77.987
128.110
70.317
158.480
31.592
124.160
1.584.068
1.572.105
Sumber: Kota Semarang dalam Angka Tahun 2015
2.3.2. Jumlah Penduduk Miskin
Hasil Verifikasi dan Identifikasi Warga Miskin Kota Semarang Tahun 2015 diperoleh data
warga miskin Kota Semarang sebesar 114.939 KK / 367.848 jiwa dengan rincian warga sangat
miskin sebesar 39 KK / 105 jiwa, warga miskin sebesar 17.336 KK / 54.485 jiwa dan warga hampir
miskin sebesar 97.564 KK / 313.258 jiwa. Prosentase warga miskin Kota Semarang jika
dibandingkan dengan warga Kota Semarang per tanggal 30 april 2015 sebanyak 1.764.405 adalah
sebesar 20,85%.
Jika dibandingkan dengan data hasil Verifikasi dan Identifikasi Warga Miskin Kota
Semarang Tahun 2013 terdapat Penurunan jumlah warga miskin sebesar 6.130 jiwa. Secara
keseluruhan ada penurunan 0,64%, dimana pada pendataan Tahun 2013 menunjukkan bahwa
21,49 % penduduk Kota Semarang tergolong miskin dan dari Hasil Sementara Tahun 2015
menunjukkan bahwa 20,85 % penduduk Kota Semarang tergolong miskin.
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-6
Laporan Akhir
Rekapitulasi Warga Miskin Kota Semarang Tahun 2015
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
SEMARANG TENGAH
SEMARANG UTARA
SEMARANG TIMUR
GAYAMSARI
GENUK
PEDURUNGAN
SEMARANG SELATAN
CANDISARI
:
:
:
:
:
:
:
:
17.791
44.495
20.090
21.311
25.513
24.892
21.477
24.220
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
GAJAHMUNGKUR
TEMBALANG
BANYUMANIK
GUNUNGPATI
SEMARANG BARAT
MIJEN
NGALIYAN
TUGU
:
:
:
:
:
:
:
:
15.705
35.537
14.428
17.569
39.136
14.605
21.372
9.607
Tabel 2.3.
Rincian Warga Miskin Kota Semarang Tahun 2015
Kreteria Kemiskinan
No.
1
Kecamatan
Kelurahan
Hampir Miskin
KK
Jiwa
KK
Jiwa
KK
Jiwa
239
711
184
584
-
-
BRUMBUNGAN
340
1.013
85
287
-
-
JAGALAN
346
913
165
491
11
35
KRANGGAN
174
490
130
372
1
1
GABAHAN
527
1.653
375
1.199
-
-
KEMBANGSARI
246
631
127
345
-
-
SEKAYU
296
904
54
155
-
-
PANDANSARI
249
776
36
77
-
-
BANGUNHARJO
150
430
33
94
-
-
KAUMAN
159
532
51
140
-
-
PURWODINATAN
575
1.730
219
669
-
-
KARANGKIDUL
351
1.073
41
143
-
-
PEKUNDEN
197
601
68
198
-
-
PINDRIKAN KIDUL
100
280
24
62
-
-
PINDRIKAN LOR
156
514
229
684
1
4
13
40
SEMARANG TENGAH MIROTO
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 4.105 12.251 1.821 5.500
2
SEMARANG UTARA
Sangat
Miskin
Miskin
BANDARHARJO
2.088
7.115
436
1.396
-
-
BULU LOR
1.058
3.654
264
961
2
8
PLOMBOKAN
680
2.288
349
1.231
-
-
PURWOSARI
737
2.243
82
239
-
-
KUNINGAN
1.136
3.583
161
478
1
2
PANGGUNG LOR
55
170
3
10
-
-
PANGGUNG KIDUL
635
2.111
112
360
-
-
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-7
Laporan Akhir
Kreteria Kemiskinan
No.
Kecamatan
Kelurahan
Hampir Miskin
KK
Jiwa
KK
Jiwa
KK
Jiwa
TANJUNGMAS
3.470 11.593
853
2.787
1
4
DADAPSARI
1.068
217
757
-
-
4
14
3.605
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 10.927 36.362 2.477 8.219
3
SEMARANG TIMUR
KEMIJEN
1.203
3.898
168
532
-
-
REJOMULYO
277
806
129
445
-
-
MLATIBARU
444
1.411
119
362
2
4
KEBONAGUNG
435
1.367
36
110
-
-
MLATIHARJO
392
1.293
27
102
-
-
BUGANGAN
494
1.587
127
364
1
1
SARIREJO
806
2.454
137
445
-
-
REJOSARI
1.060
3.461
107
362
-
-
KARANGTURI
189
642
48
153
-
-
KARANGTEMPEL
64
227
16
64
-
-
914
2.939
3
5
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 5.364 17.146
4
GAYAMSARI
TAMBAKREJO
1.354
4.336
99
316
-
-
915
3.096
169
571
-
-
1.234
3.939
182
597
-
-
SIWALAN
474
1.606
38
124
-
-
SAMBIREJO
605
1.791
79
207
-
-
PANDEANLAMPER
848
2.830
77
281
-
-
GAYAMSARI
395
1.406
63
211
-
-
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 5.825 19.004
707
2.307
-
-
KALIGAWE
SAWAHBESAR
5
GENUK
Sangat
Miskin
Miskin
SEMBUNGHARJO
679
2.286
58
190
-
-
KUDU
515
1.751
71
227
1
2
KARANGROTO
636
2.131
268
843
1
4
GENUKSARI
986
3.417
44
126
-
-
BANJARDOWO
738
2.368
87
259
-
-
GEBANGSARI
146
496
3
8
-
-
TRIMULYO
370
1.308
35
108
-
-
PENGGARON LOR
217
734
85
285
-
-
MUKTIHARJO LOR
203
686
89
275
-
-
BANGETAYU KULON
1.377
3.607
295
859
-
-
BANGETAYU WETAN
702
2.310
61
175
-
-
TERBOYO KULON
62
187
1
4
-
-
TERBOYO WETAN
227
795
18
72
-
-
Jumlah Jiwa Per Kecamatan
6.858 22.076 1.115 3.431
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2
6
2-8
Laporan Akhir
Kreteria Kemiskinan
No.
6
Kecamatan
PEDURUNGAN
Kelurahan
Hampir Miskin
KK
Jiwa
KK
Jiwa
KK
Jiwa
PENGGARON KIDUL
244
756
7
24
-
-
TLOGOMULYO
457
1.511
105
314
-
-
TLOGOSARI WETAN
517
1.786
16
49
-
-
TLOGOSARI KULON
608
2.076
35
112
-
-
MUKTIHARJO KIDUL
1.440
4.789
171
583
-
-
519
1.683
42
137
-
-
1.226
4.067
66
230
-
-
PEDURUNGAN KIDUL
392
1.342
87
298
-
-
PEDURUNGAN LOR
271
967
26
88
-
-
PEDURUNGAN TENGAH
381
1.218
39
143
-
-
PALEBON
536
1.709
37
135
-
-
KALICARI
262
817
18
58
-
-
649
2.171
-
-
PLAMONGANSARI
GEMAH
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 6.853 22.721
7
SEMARANG
SELATAN
RANDUSARI
825
2.646
174
472
-
-
BULUSTALAN
284
909
146
456
-
-
BARUSARI
429
1.307
86
272
-
-
MUGASARI
691
1.772
89
307
-
-
PLEBURAN
271
860
9
33
-
-
WONODRI
747
2.203
147
463
-
-
PETERONGAN
621
1.993
203
583
-
-
LAMPER LOR
593
1.914
92
280
-
-
LAMPER KIDUL
276
838
33
109
-
-
1.047
3.322
225
734
3
4
3
4
LAMPER TENGAH
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 5.784 17.764 1.204 3.709
8
CANDISARI
CANDI
1.473
4.626
118
401
-
-
JATINGALEH
443
1.460
72
257
1
2
KALIWIRU
215
640
79
257
-
-
JOMBLANG
1.673
5.492
622
1.999
-
-
KARANGANYAR
GUNUNG
1.155
3.721
177
562
-
-
TEGALSARI
790
2.503
124
392
-
-
WONOTINGAL
616
1.889
6
19
-
-
1
2
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 6.365 20.331 1.198 3.887
9
GAJAHMUNGKUR
Sangat
Miskin
Miskin
KARANGREJO
575
1.862
74
249
-
-
BENDANDUWUR
363
1.208
24
80
-
-
BENDANNGISOR
332
1.040
30
83
-
-
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-9
Laporan Akhir
Kreteria Kemiskinan
No.
Kecamatan
Kelurahan
Jiwa
KK
Jiwa
KK
Jiwa
576
1.963
81
245
-
-
1.290
3.825
125
350
-
-
LEMPONGSARI
462
1.437
39
121
-
-
PETOMPON
554
1.724
20
47
-
-
BENDUNGAN
443
1.343
39
128
-
-
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 4.595 14.402
432
1.303
-
-
GAJAHMUNGKUR
METESEH
1.056
3.316
40
120
-
-
ROWOSARI
1.631
5.650
327
993
2
3
MANGUNHARJO
360
1.243
16
56
-
-
BULUSAN
212
683
39
112
-
-
KRAMAS
156
457
32
109
-
-
TEMBALANG
60
186
10
28
-
-
JANGLI
571
1.889
135
406
-
-
2.252
7.106
473
1.465
-
-
KEDUNGMUNDU
146
501
36
110
-
-
SENDANGGUWO
1.688
5.582
77
241
-
-
SENDANGMULYO
675
2.380
149
567
1
3
SAMBIROTO
608
2.089
65
242
-
-
3
6
TANDANG
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 9.415 31.082 1.399 4.449
11 BANYUMANIK
PUDAKPAYUNG
361
1.217
70
244
-
-
GEDAWANG
269
894
64
198
-
-
JABUNGAN
283
932
129
379
-
-
PEDALANGAN
313
857
46
115
-
-
BANYUMANIK
540
1.766
62
187
-
-
SRONDOL KULON
498
1.427
77
211
-
-
SRONDOL WETAN
416
1.397
138
417
-
-
NGESREP
498
1.608
30
104
-
-
TINJOMOYO
324
993
55
188
-
-
PADANGSARI
216
649
29
96
-
-
SUMURBOTO
151
479
23
70
-
-
723
2.209
-
-
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 3.869 12.219
12 GUNUNGPATI
Sangat
Miskin
Miskin
KK
SAMPANGAN
10 TEMBALANG
Hampir Miskin
PAKINTELAN
294
842
9
19
-
-
MANGUNSARI
270
891
14
36
-
-
PLALANGAN
94
245
16
42
-
-
GUNUNGPATI
483
1.443
156
427
-
-
NONGKOSAWIT
323
1.085
47
136
-
-
PONGANGAN
543
1.756
32
121
-
-
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-10
Laporan Akhir
Kreteria Kemiskinan
No.
Kecamatan
Kelurahan
Hampir Miskin
KK
Jiwa
KK
Jiwa
KK
Jiwa
NGIJO
152
434
5
11
-
-
PATEMON
207
540
64
182
-
-
SEKARAN
313
998
8
21
-
-
SUKOREJO
615
2.130
432
1.423
-
-
SADENG
190
555
24
76
-
-
CEPOKO
408
1.164
28
71
-
-
JATIREJO
218
690
26
75
-
-
SUMURREJO
210
617
33
103
-
-
KALISEGORO
182
556
11
27
-
-
KANDRI
290
804
29
49
-
-
934
2.819
-
-
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 4.792 14.750
13 SEMARANG BARAT
Sangat
Miskin
Miskin
NGEMPLAK SIMONGAN
1.101
3.567
177
538
-
-
MANYARAN
1.406
4.656
55
175
-
-
KRAPYAK
322
1.048
25
71
-
-
TAMBAKHARJO
221
676
49
144
-
-
KALIBANTENG KULON
404
1.348
45
140
-
-
KALIBANTENG KIDUL
301
985
44
132
-
-
GISIKDRONO
1.026
3.352
181
610
-
-
BONGSARI
1.020
3.194
105
335
-
-
BOJONGSALAMAN
730
2.053
57
154
-
-
SALAMANMLOYO
251
813
15
51
-
-
CABEAN
159
447
62
156
-
-
KARANGAYU
623
2.125
115
375
-
-
KROBOKAN
797
2.609
244
855
-
-
TAWANGSARI
73
231
31
88
-
-
TAWANGMAS
377
1.190
47
140
-
-
1.984
6.692
56
186
-
-
-
-
KEMBANGARUM
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 10.795 34.986 1.308 4.150
14 MIJEN
CANGKIRAN
200
585
31
112
-
-
BUBAKAN
50
166
-
-
-
-
KARANGMALANG
178
503
44
103
-
-
POLAMAN
84
247
29
81
-
-
PURWOSARI
289
935
146
374
2
8
TAMBANGAN
129
354
59
172
1
1
WONOLOPO
367
1.247
34
93
-
-
MIJEN
230
786
87
296
-
-
JATIBARANG
97
305
211
716
-
-
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-11
Laporan Akhir
Kreteria Kemiskinan
No.
Kecamatan
Kelurahan
Hampir Miskin
KK
Jiwa
KK
Jiwa
KK
Jiwa
KEDUNGPANI
380
1.120
193
559
1
4
NGADIRGO
601
1.914
149
397
-
-
WONOPLUMBON
495
1.566
162
466
1
2
JATISARI
173
505
112
391
-
-
PESANTREN
170
529
29
68
-
-
5
15
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 3.443 10.762 1.286 3.828
15 NGALIYAN
16 TUGU
Sangat
Miskin
Miskin
GONDORIYO
292
868
18
44
-
-
PODOREJO
545
1.831
125
398
1
4
BRINGIN
477
1.545
22
57
-
-
PURWOYOSO
1.295
3.929
103
287
-
-
KALIPANCUR
839
2.889
144
473
-
-
BAMBANKEREP
227
791
65
189
-
-
NGALIYAN
223
698
7
29
-
-
TAMBAKAJI
969
2.970
29
79
-
-
WONOSARI
851
2.605
130
368
-
-
WATES
327
1.055
86
263
-
-
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 6.045 19.181
729
2.187
1
4
JERAKAH
225
764
94
288
2
3
TUGUREJO
515
1.646
41
119
1
1
KARANGANYAR
309
959
69
217
-
-
RANDUGARUT
210
681
25
90
-
-
MANGKANG WETAN
563
1.922
104
348
-
-
MANGKANG KULON
289
856
53
151
1
5
MANGUNHARJO
418
1.393
54
164
-
-
8.221
440
1.377
4
9
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 2.529
Total
97.564 313.258 17.336 54.485 39
105
Sumber: http://simgakin.semarangkota.go.id
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-12
Laporan Akhir
2.4.
ISU STRATEGIS SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN
2.4.1. Perekonomian
PDRB Dan Potensi Ekonomi
Perekonomian suatu wilayah dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
yang ada dimana dibagi menjadi berdasarkan harga berlaku dan harga konstannya. Untuk PDRB
kota Semarang Tahun 2014 berdasarkan harga berlaku sebesar Rp. 61.092.825,55 juta rupiah
dimana yang paling dominan adalah sektor perdagangan, hotel dan restaurant sebesar Rp.
17.559.840,78 juta rupiah, kemudian ada sektor industri sebanyak Rp. 15.026.452,04 juta rupiah,
sedangkan yang paling sedikit kontribusinya adalah bidang listrik, gas dan air sebanyak
Rp.890.419,76 juta rupiah. PDRB berdasarkan harga berlaku naik dari Rp. 54.384.654,55 juta
rupiah menjadi Rp. 61.092.825,55 juta rupiah.
Tabel 2.4.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2013-2014 (juta rupiah)
No.
1
Lapangan Usaha
Pertanian
1.1.Tanaman Bahan Makanan
1.2.Tanaman Perkebunan
1.3.Peternakan
1.4.Kehutanan
1.5.Perikanan
2
Pertambangan Dan Penggalian
3
Industri
4
Listrik, Gas & Air
5
Bangunan
6
Perdagangan, Hotel dan restoran
7
Angkutan & Komunikasi
8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
9
Jasa-Jasa
Produk domestic Regional Bruto
2013
588.074,44
266.390,14
39.247,40
242.111,93
1.936,24
38.388,73
81.153,57
13.396.296,80
776.041,22
10.562.309,17
15.460.952,20
5.091.566,72
1.452.004,58
6.976,85
54.384.654,55
2014
631.643,07
290.566,80
42.515,39
254.796,15
2.210,01
41.554,72
87.942,37
15.026.452,04
890.419,76
11.710.345,24
17.559.840,78
5.737.208,38
1.643.028,32
7.805.945,59
61.092.825,55
Sumber: Kota Semarang dalam Angka Tahun 2015
Sedangkan untuk PDRB yang berdasarkan harga konstan 2000 tahun 2014, berjumlah Rp.
25.697.338,39 rupiah, dengan kontribusi tertinggi pada bidang yang sama perdagangan, hotel dan
restaurant sebanyak Rp. 8.009.736,68 juta rupiah, kemudian juga ada sektor industri yang
memberi kontribusi yang tinggi pula sebesar Rp. 6.842.639,52 juta rupiah. PDRB berdasarkan
harga konstan naik dari Rp. 24.196.487,77 juta rupiah menjadi Rp. 25.697.338,39 juta rupiah.
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-13
Laporan Akhir
Tabel 2.5.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan
2000 Tahun 2013-2014 (juta rupiah)
No.
1
Lapangan Usaha
Pertanian
1.1.Tanaman Bahan Makanan
1.2.Tanaman Perkebunan
1.3.Peternakan
1.4.Kehutanan
1.5.Perikanan
2
Pertambangan Dan Penggalian
3
Industri
4
Listrik, Gas & Air
5
Bangunan
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
7
Angkutan & Komunikasi
8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
9
Jasa-Jasa
Produk Domestik Regional Bruto
Sumber: Kota Semarang dalam Angka Tahun 2015
2013
246.649,51
105.080,73
15.313,61
109.688,48
886,63
15.680,06
33.799,64
6.432.298,02
294.792,96
3.747.765,85
7.522.659,90
2.314.801,61
661.403,13
2.942.317,15
24.196.487,77
2014
249.951,28
107.148,53
15.521,49
110.470,71
887,75
15.922,79
34.222,00
6842.639,52
315.936,70
3.986.401,22
8.009.736,68
2.462.018,54
710.793,64
3.085.638,80
25.697.338,39
2.4.2. Kondisi Lingkungan Strategis
TOPOGRAFI
Wilayah Kota Semarang berada pada ketinggian antara 0,75 sampai dengan 348,00 meter
dpl (di atas permukaan air laut). Secara topografi Kota Semarang terdiri atas daerah
pantai, dataran rendah dan perbukitan, sehingga memiliki wilayah yang disebut sebagai
kota bawah dan kota atas.
Pada daerah perbukitan (kota atas) mempunyai ketinggian 90,56 - 348 mdpl yang diwakili
oleh titik tinggi yang berlokasi di Jatingaleh dan Gombel, Semarang Selatan, Tugu, Mijen,
dan Gunungpati, dan di dataran rendah mempunyai ketinggian 0,75 mdpl. Kota bawah
merupakan pantai dan dataran rendah yang memiliki ketinggian 0.75 – 3,49 mdpl. Secara
lengkap ketinggian tempat di Kota Semarang yaitu sebagai berikut:
a. Dataran pesisir pantai: 1% dari luas wilayah total dengan ketinggian wilayah 0-0,75
meter dpl
b. Dataran rendah: 33% dari luas wilayah total dengan ketinggian wilayah 0,75-5 meter dpl
c. Dataran tinggi: 66% dari luas wilayah total dengan ketinggian wilayah 5-348 meter dpl
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-14
Laporan Akhir
Tabel 2.6.
Ketinggian Tempat di Kota Semarang
No
BAGIAN WILAYAH
1. Daerah Pantai
2. Pusat Keramaian Kota
(Depan Hotel Dibya Puri Semarang)
3. Simpang Lima
4. Candi Baru
5. Jatingaleh
6. Gombel
7. Gunungpati
Sebelah Barat
Sebelah Timur
8. Mijen
Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2015
KETINGGIAN
(DPL)
0,75
2,45
90,56
136,00
270,00
259,00
348,00
253,00
Secara topografi Kota Semarang terdiri dari daerah perbukitan, dataran rendah dan daerah
pantai, dengan demikian topografi Kota Semarang menunjukkan adanya berbagai
kemiringan dan tonjolan. Daerah pantai 65,22% wilayahnya adalah dataran dengan
kemiringan 25% dan 37,78 % merupakan daerah perbukitan dengan kemiringan 15-40%.
Kondisi lereng tanah Kota Semarang dibagi menjadi 4 jenis kelerengan yaitu:
1.
Lereng I (0-2 %), luasan wilayah Kota Semarang dengan kelerengan sebesar 0-2%
adalah sebesar 16574, 6 Ha (43%). Sebaran wilayah dengan tingkat kelerengan ini
sebagian besar berada meliputi kecamatan Genuk Pedurungan, Gayamsari, Semarang
Timur, Semarang Utara dan Tugu serta sebagian wilayah Kecamatan Tembalang
Banyumanik dan Mijen.
2.
Lereng II (2-15 %), dengan luas wilayah sebesar 14.090,5 Ha (37%). Wilayah di Kota
Semarang dengan tingkat kelerengan ini meliputi kecamatan Semarang Barat,
Semarang Selatan, Candisari, Gajahmungkur, Gunungpati dan Ngaliyan.
3.
Lereng III (15-40 %), meliputi wilayah di sekitar Kaligarang dan Kali Kreo (kecamatan
Gunungpati), sebagian wilayah kecamatan Mijen (daerah Wonoplumbon), sebagian
wilayah kecamatan Banyumanik dan kecamatan Candisari dengan luas keseluruhan
sebesar 7050,8 Ha (18%).
4.
Lereng IV (> 40 %) meliputi sebagian wilayah Banyumanik (sebelah tenggara), dan
sebagian wilayah Kecamatan Gunungpati, terutama disekitar Kaligarang dan Kali
Kripik yang memiliki keseluruhan luasan sebesar 766,7 Ha (2%).
Gambaran kondisi topografi Kota Semarang dapat dilihat pada peta di bawah ini
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-15
Laporan Akhir
PETA 2.2 KONDISI TOPOGRAFI KOTA SEMARANG16
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-16
Laporan Akhir
GEOHIDROLOGI
Kondisi Hidrologi potensi air di Kota Semarang bersumber pada sungai – sungai yang
mengalir di Kota Semarang antara lain Kaligarang, Kali Pengkol, Kali Kreo, Kali Banjirkanal
Timur, Kali Babon, Kali Sringin, Kali Kripik, Kali Dungadem dan lain sebagainya. Kaligarang
yang bermata air di gunung Ungaran, alur sungainya memanjang ke arah Utara hingga
mencapai Pegandan tepatnya di Tugu Soeharto, bertemu dengan aliran Kali Kreo dan Kali
Kripik. Kaligarang sebagai sungai utama pembentuk kota bawah yang mengalir membelah
lembah-lembah Gunung Ungaran mengikuti alur yang berbelok-belok dengan aliran yang
cukup deras. Berdasarkan kondisi masing-masing wilayah, maka kondisi hidrologi di Kota
Semarang secara lebih detail dapat diuraikan sebagai berikut :
a.
Di wilayah Kecamatan Semarang Tengah
1)
Persediaan air rata-rata cukup baik. Kedalaman sumber air dangkal/sumur
berkisar antara 5-10 meter.
2)
Pada beberapa wilayah yang dekat dengan kawasan pantai perlu mewaspadai
adanya intrusi air laut yang masuk pada wilayah daratan.
3)
Pada kawasan yang berbatasan dengan Kali Banger (Kelurahan Purwodinatan),
kondisi air permukaan cukup berlimpah, tetapi juga rawan terhadap genangan
air.
b.
Di wilayah Kecamatan Semarang Timur
1)
Rata-rata kedalaman permukaan air dangkal/sumur antara 5-10 meter.
2)
Pada beberapa wilayah yang berbatasan dengan Sungai Banjir Kanal Timur
termasuk daerah yang cukup subur karena ketersediaan air cukup berlimpah
(Kelurahan Kemijen, Rejomulyo, Mlatiharjo, Mlatibaru dan Bugangan).
3)
c.
Perlu penghijauan untuk peresapan di sepanjang kawasan tepi sungai.
Di wilayah Kecamatan Semarang Selatan
1)
Rata-rata kedalaman permukaan air dangkal/sumur antara 5-10 meter.
2)
Pada beberapa wilayah yang berbatasan dengan Sungai Banjir Kanal barat
termasuk daerah yang cukup subur karena ketersediaan air cukup berlimpah
(Kelurahan Bulu Stalan dan Barusari)
3)
Perlu diwaspadai terjadinya bencana banjir bandang yang merupakan kiriman
dari daerah atas (Kabupaten Semarang)
d.
Di wilayah Kecamatan Gajah Mungkur
1)
Termasuk kawasan perbukitan dengan karakteristik ketersediaan air berkurang
pada musim kemarau, tetapi sebaliknya, debit dan aliran air cukup tinggi pada
musim penghujan.
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-17
Laporan Akhir
2)
Rata-rata kedalaman air tanah dan permukaan air dangkal mencapai 10-20
meter
3)
Potensi daerah genangan dengan luas genangan mencapai 1-25 Ha (Kelurahan
Petompon, Bendan Ngisor dan Karangrejo)
e.
Di wilayah Kecamatan Candisari
1)
Rata-rata kedalaman air tanah dan permukaan air dangkal mencapai 10-20
meter
2)
Potensi daerah genangan dengan luas genangan mencapai 1-25 Ha (Kelurahan
Kaliwiru)
f.
Di wilayah Kecamatan Semarang Utara
1)
Termasuk daerah akuifer produktif dengan penyebaran luas mencapai 5-10
liter/detik (Kelurahan Tanjung Mas, Bandarharjo dan Kuningan)
2)
Akuifer produktif tinggi yang mencapai lebih dari 10 liter/detik sangat
berpotensi mengakibatkan timbulnya genangan air laut/rob.
3)
Kedalaman sumur rata-rata 3-10 meter
4)
Daerah genangan/rob dengan ketinggian rata-rata 20-60 cm, dengan lama
genangan 2,5-7 jam.
g.
5)
Penetrasi air laut mencapai 11-15 meter, pada jarak 3,5 Km dari garis pantai.
6)
Kedalaman air payau 1-10 meter pada jarak 3,5 Km dari garis pantai
Di wilayah Kecamatan Semarang Barat
1)
Termasuk kawasan dengan akuifer produktif sedang, dengan penyebaran luas
mencapai 5 liter/detik.
2)
Pada daerah yang dekat ke arah pantai/laut, muncul daerah genangan air
pasang laut/rob dengan ketinggian rata-rata 20-60 cm, dengan lama genangan
2,5-7 jam
h.
Di wilayah Kecamatan Genuk
1)
Termasuk kawasan dengan akuifer produktif sedang, dengan penyebaran luas
mencapai 5 liter/detik.
2)
Di beberapa tempat (Kelurahan Terboyo Kulon, Terboyo Wetan dan Trimulyo)
sangat berpotensi terjadi genangan dan rob dengan ketinggian genangan
mencapai 0,5-1 meter dan lama genangan mencapai 1-2 hari.
3)
Pada kawasan sepanjang tepi Sungai Banjir Kanal Timur sumber air berkurang
akibat terjadi pendangkalan dasar sungai karena endapan dan sedimentasi,
serta terjadi penyempitan sungai karena perkerasan dan sedimentasi.
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-18
Laporan Akhir
4)
Muncul genangan yang berasal dari luapan air sungai Banjir Kanal Timur di
bagian hilir yang menuju ke laut, karena rendahnya derajat kemiringan sungai
terhadap permukaan air laut, sehingga aliran sungai terhambat masuk ke laut
dan meluap ke arah daratan.
5)
Persentase daerah catchment area pada Daerah Aliran Sungai semakin
berkurang.
i.
Di wilayah Kecamatan Gayamsari
1)
Termasuk kawasan dengan akuifer produktif sedang, dan tinggi dengan
penyebaran luas mencapai 5-10 liter/detik.
2)
Potensi air tanah sangat tinggi
3)
Rawan genangan air, dengan tinggi genangan antara 0,5-1 meter dan lama
genangan mencapai 1-2 hari.
j.
Di wilayah Kecamatan Pedurungan
1)
Termasuk kawasan dengan akuifer produktif sedang, dan tinggi dengan
penyebaran luas mencapai 5-10 liter/detik.
2)
Potensi air tanah sangat tinggi
3)
Rawan genangan air terutama di Kelurahan Plamongansari akibat aliran Sungai
Pengkol.
k.
Di wilayah Kecamatan Tembalang
1)
Termasuk daerah sumber mata air dengan ketersediaan air cukup tinggi
2)
Termasuk dalam aliran Sungai Kali Ketekan, Hulu Kali Pengkol, Kali Watuanak
dan Kali Durga Dewi.
l.
Di wilayah Kecamatan Banyumanik
1)
Termasuk daerah sumber mata air dengan ketersediaan air cukup tinggi
2)
Termasuk dalam aliran Sungai Kali Ketekan, Hulu Kali Pengkol, Kali Watuanak
dan Kali Durga Dewi.
m. Di wilayah Kecamatan Gunungpati
1)
Termasuk dalam arah aliran air Sungai Kreo, Kali Kripik dan Kaligarang
2)
Terdapat beberapa DAM, yaitu DAM Sigotek, DAM Jinunjung, DAM Gandhu
dan DAM Kripik.
3)
Fluktuasi air sangat tinggi
4)
Sebagai sumber mata air dan termasuk daerah kawasan konservasi air bagi
wilayah Semarang bagian bawah
5)
Kedalaman muka air tanah berkisar antara 2,5-15 meter
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-19
Laporan Akhir
n.
Di wilayah Kecamatan Mijen
1)
Termasuk dalam arah aliran air Sungai Kreo, Kali Blorong, Kali Joho dan Kali
Palapa.
2)
Fluktuasi air tergantung musim
3)
Run off air cukup tinggi
4)
Di beberapa tempat (Kelurahan Ngadirgo dan Bubakan) kedalaman air tanah
mencapai lebih dari 50 meter
o.
p.
Di wilayah Kecamatan Ngaliyan
1)
Termasuk dalam arah aliran air Sungai Beringin
2)
Potensi bahaya terhadap luapan air sungai
3)
Kedalaman air tanah antara 15-30 meter
Di wilayah Kecamatan Tugu
1)
Dilalui aliran Sungai Kali Mangkang, Kali Beringin, Kali Tambakromo dan Kali
Delik
2)
Bahaya luapan air sungai dan tambak pada daerah yang berdekatan dengan
kawasan pantai
Permasalahan lain yang ada di Kota Semarang adalah banjir. Luasan daerah yang rawan
akan banjir di Kota Semarang seperti pada di bawah ini.
Tabel 2.7.
KECAMATAN
Tugu
Semarang Timur
Semarang Tengah
Luasan Daerah Rawan Banjir Tiap Kelurahan di Kota Semarang
KELURAHAN
Jrakah
Mangkang Kulon
Mangunharjo
Mangkang Wetan
Randugarut
Karang Anyar
Tugurejo
Jrakah
Purwosari
Plombokan
Bulu Lor
Kemijen
Mlatiharjo
Rejomulyo
Mlatibaru
Purwodinatan
Kauman
Pandan Sari
Bangunharjo
Sekayu
PER METER (m2)
1955,895
10744,625
10940,469
7447,159
5594,362
4905,057
5457,921
1112,212
3271,194
2488,563
4676,161
6326,987
503,550
1279,326
836,962
1592,901
1557,822
2506,812
1327,681
2246,944
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
LUASAN (Ha)
5,443
228,516
46,404
82,226
56,264
80,014
100,253
5,375
47,014
38,255
36,219
72,696
0,946
3,181
1,722
7,461
5,236
26,599
7,698
18,716
2-20
Laporan Akhir
KECAMATAN
Semarang Selatan
Pedurungan
Genuk
Ngaliyan
KELURAHAN
Kembang Sari
Pindrikan Lor
Purwodinatan
Kauman
Kranggan
Gabahan
Miroto
Pekunden
Karang Kidul
Brumbungan
Jagalan
Bulustalan
Randusari
Mugasari
Pleburan
Wonodri
Krobokan
Gisikdrono
Karang Ayu
Kalibanteng Kulon
Krapyak
Cabean
Salaman Mulyo
Bojong Salaman
Kalibanteng Kidul
Kembang Arum
Peterongan
Lamper Lor
Lamper Tengah
Lamper Tengah
Muktiharjo Kidul
Tlogosari Wetan
Tlogomulyo
Pedurungan Tengah
Plamongansari
Trimulyo
Terboyo Wetan
Terboyo Kulon
Banjar Dowo
Genuksari
Kudu
Karang Roto
Gebangsari
Muktiharjo Lor
Sembungharjo
Bangetayu Kulon
Penggaron Lor
Bangetayu Wetan
Wonosari
Podorejo
Tambakaji
PER METER (m2)
1460,759
1130,059
1871,268
912,785
741,708
1761,610
330,616
4336,512
3109,573
2468,312
2888,218
1366,770
1123,748
3366,940
3614,626
3288,775
4030,361
3689,066
3261,795
5067,358
3203,576
2188,742
2522,888
1782,782
535,932
3123,338
2242,059
1360,308
352,957
1091,686
1698,854
731,618
6120,807
2749,703
3791,191
5113,972
5100,894
7876,236
6880,190
7311,583
1061,919
6044,077
4999,072
4072,490
7234,951
3985,382
5128,441
6975,736
9811,287
1431,148
1457,203
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
LUASAN (Ha)
9,275
0,952
17,482
1,179
2,225
7,647
0,072
37,422
51,270
34,353
18,528
0,863
3,569
18,177
72,706
22,803
87,239
32,859
65,679
66,700
13,473
29,030
22,577
14,617
1,502
50,199
25,559
7,713
0,494
7,142
16,805
0,997
162,025
13,797
39,827
116,566
87,010
259,923
210,428
238,023
2,057
38,987
82,537
99,326
63,488
51,811
23,277
172,477
65,895
7,035
3,978
2-21
Laporan Akhir
KECAMATAN
Semarang Timur
Candisari
Gayamsari
Mijen
Banyumanik
Tembalang
KELURAHAN
Gondoriyo
Wates
Mlatiharjo
Mlatibaru
Bugangan
Kebonagung
Rejosari
Sarirejo
Karangturi
Karangtempel
Tegalsari
Sawah Besar
Sambirejo
Siwalan
Pandean Lamper
Pandean Lamper
Gayamsari
Kranggan
Sambirejo
Tambakrejo
Kaligawe
Wonoplumbon
Ngadirgo
Ngadirgo
Wonolopo
Pedalangan
Meteseh
Meteseh
Rowosari
Meteseh
Rowosari
Rowosari
Tembalang
Sendang Mulyo
PER METER (m2)
646,766
3432,893
1696,578
1905,961
2216,700
1991,809
3497,283
2839,023
2371,174
1963,763
1714,102
3028,929
1179,883
348,909
246,609
950,423
1308,791
1352,131
438,683
3934,531
3379,459
2036,249
1951,494
895,662
1785,354
2049,185
1512,715
1117,773
2266,730
194,395
1717,738
1256,953
2185,363
1694,337
LUASAN (Ha)
2,699
53,018
6,767
16,020
31,022
22,614
66,054
40,754
18,424
19,950
6,500
44,492
1,902
0,646
0,216
5,162
6,582
11,491
0,322
103,254
61,015
19,203
12,092
3,780
14,027
21,939
13,250
6,677
13,417
0,195
16,423
10,530
29,226
17,150
Sumber : Hasil Pengkuran Peta Rawan Banjir Kota Semarang, 2007
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-22
Laporan Akhir
PETA 2.3. KONDISI GEOHIDROLOGI KOTA SEMARANG23
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-23
Laporan Akhir
PETA 2.4 KONDISI DAS KOTA SEMARANG24
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-24
Laporan Akhir
PETA 2.5 KONDISI PRODUKTIFITAS AIR TANAH KOTA SEMARANG25
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-25
Laporan Akhir
PETA 2.6 DAERAH BANJIR KOTA SEMARANG26
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-26
Laporan Akhir
GEOLOGI
Kondisi Geologi, Kota Semarang berdasarkan Peta Geologi Lembar Magelang - Semarang
(RE. Thaden, dkk; 1996), susunan stratigrafinya adalah sebagai berikut: Aluvium (Qa),
Batuan Gunungapi Gajahmungkur (Qhg), Batuan Gunungapi Kaligesik (Qpk), Formasi
Jongkong (Qpj), Formasi Damar (QTd), Formasi Kaligetas (Qpkg), Formasi Kalibeng (Tmkl),
Formasi Kerek (Tmk). Pada dataran rendah berupa endapan aluvial sungai, endapan fasies
dataran delta dan endapan fasies pasang-surut. Endapan tersebut terdiri dari selangseling antara lapisan pasir, pasir lanauan dan lempung lunak, dengan sisipan lensa-lensa
kerikil dan pasir vulkanik. Sedangkan daerah perbukitan sebagian besar memiliki struktur
geologi berupa batuan beku.
Berdasarkan struktur geologi yang ada di Kota Semarang terdiri atas tiga bagian yaitu
struktur joint (kekar), patahan (fault), dan lipatan. Daerah patahan tanah bersifat erosif
dan mempunyai porositas tinggi, struktur lapisan batuan yang diskontinyu (tak teratur),
heterogen, sehingga mudah bergerak atau longsor. Pada daerah sekitar aliran Kaligarang
merupakan patahan Kaligarang, yang membujur arah utara sampai selatan, di sepanjang
Kaligarang yang berbatasan dengan Bukit Gombel. Patahan ini bermula dari Ondorante,
ke arah utara hingga Bendan Duwur.
Pada wilayah Kota Semarang yang berupa dataran rendah memiliki jenis tanah berupa
struktur pelapukan, endapan dan lanau yang dalam. Kondisi geologi Kota Semarang
diidentifikasi berdasarkan satuan-satuan litologi sebagai berikut:
1.
Bagian utara sebagian besar ditutupi oleh endapan permukaan yang merupakan
alluvium hasil pembentukan delta Kaligarang. Terdiri dari lapisan pasir, lempung,
kerikil.
2.
Bagian selatan memiliki lapisan litologi breksi dan lava andesit, termasuk ke dalam
endapan vulkanik.
3.
Daerah perbukitan (Srondol Wetan, Banyumanik, dan sekitarnya terdiri dari lapisan
batuan breksi vulkanik dengan sisipan lava batu pasir tufa dan tanah berwarna merah
dengan ketebalan 50-200 meter.
4.
Pembagian tingkat permeabilitas tanah berdasarkan jenis litologi ialah sebagai
berikut :
a.
Sebagian wilayah Kecamatan Semarang Selatan, Semarang Barat, Gunungpati,
dan Mijen dan kondisi tidak permabel (Kedap) dengan nilai antara 0,04-87,5
liter/hari;
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-27
Laporan Akhir
b.
Sebagian wilayah Tugu, Mijen, Semarang Timur dan Genuk mempunyai tingkat
permeabilitas rendah dengan nilai antara 4-2.037 liter/m2/hari;
c.
Sebagian wilayah Genuk, Semarang Tengah, Semarang Utara, Semarang Barat
dan Tugu mempunyai tingkat permeabilitas dengan nilai antara 4.037-122.000
liter/m2/hari;
d.
Wilayah Kecamatan Mijen, Gunungpati dan Semarang Selatan mempunyai
permeabilitas tinggi dengan nilai antara 8.149-203.735 liter/m2/hari.
Mengenai jenis tanah Kota Semarang dapat digambarkan sebagai berikut. Wilayah Kota
Semarang yang berupa dataran rendah memiliki jenis tanah berupa struktur pelapukan,
endapan, dan lanau yang dalam. Jenis Tanah di Kota Semarang meliputi kelompok
mediteran coklat tua, latosol coklat tua kemerahan, asosiai alluvial kelabu, Alluvial
Hidromorf, Grumosol Kelabu Tua, Latosol Coklat dan Komplek Regosol Kelabu Tua dan
Grumosol Kelabu Tua. Kurang lebih sebesar 25 % wilayah Kota Semarang memiliki jenis
tanah mediteranian coklat tua. Sedangkan kurang lebih 30 % lainnya memiliki jenis tanah
latosol coklat tua. Jenis tanah lain yang ada di wilayah Kota Semarang memiliki geologi
jenis tanah asosiasi kelabu dan aluvial coklat kelabu dengan luas keseluruhan kurang lebih
22 % dari seluruh luas Kota Semarang. Sisanya alluvial hidromorf dan grumosol kelabu
tua.
Tabel 2.8.
Sebaran Jenis Tanah di Kota Semarang
%
TERHADAP
POTENSI
WILAYAH
30
Kec. Tugu
Tanaman
tahunan/keras
Mediteran
Coklat Kec. Semarang Selatan
1
Tua
Tanaman holtikultural
Kec. Gunungpati
Tanaman palawija
Kec. Semarang Timur
26
Tanaman
tahunan/keras
Latosol Coklat Tua Kec. Mijen
2
Kemerahan
Tanaman holtikultural
Kec. Gunungpati
Tanaman padi
Asosiasi
Alluvial
22
Tanaman tahunan tidak
Kec. Genuk
3 Kelabu dan Coklat
produktif
Kec. Semarang Tengah
Kelabuan
22
Kec. Tugu
Tanaman
Alluvial Hidromorf
tahunan/keras
Kec. Semarang Utara
4 Grumosol
Kelabu
Tanaman holtikultural
Kec. Genuk
Tua
Tanaman padi
Kec. Mijen
Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2015
NO
JENIS TANAH
LOKASI
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-28
Laporan Akhir
PETA 2.7 STRUKTUR GEOLOGI SEMARANG29
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-29
Laporan Akhir
PETA 2.8 JENIS TANAH KOTA SEMARANG30
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-30
Laporan Akhir
PETA 2.9 GERAKAN TANAH KOTA SEMARANG31
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-31
Laporan Akhir
PETA 2.10 AMBELESAN TANAH KOTA SEMARANG32
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-32
Laporan Akhir
KLIMATOLOGI
Kota Semarang memiliki iklim tropis dengan dua jenis musim, yaitu musim kemarau dan
musim penghujan yang memiliki siklus bergantian selam lebih kurang enam bulan.
Menurut data dinas meterologi dan geofisika pada umumnya hujan di Kota Semarang
turun pada bulan Desember sampai Mei, sedangkan antara bulan Juni sampai November
merupakan musim kemarau.
Tabel 2.9.
Data Curah Hujan (mm) Di Kota Semarang Tahun 2010-2014
Pos Hujan
Tinggi
Tempat
(m)
2010
2011
2012
2013
2014
Bandara Ahmad Yani
2
3294
Tanjung Mas
4
3015
Tlogosari
7
2627
Semarang Barat
5
3263
Beringin
74
3392
Ngaliyan
110
3826
Candi
77
2539
Klipang
48
2942
Gunungpati
173
3814
Mijen
290
6108
Meteseh
100
2588
Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2015
1769
1903
2436
1866
2079
1273
2105
2206
3227
4171
-
2133
2126
2466
2221
2383
2423
2208
1997
3417
5613
-
2612
2413
2089
2474
2670
2948
2206
2465
2953
4596
-
2174
2481
2660
2301
2335
2553
2220
2278
2580
3599
1469
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-33
Laporan Akhir
PETA 2.11 CURAH HUJAN KOTA SEMARANG 34
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-34
Laporan Akhir
2.4.3. Data Kawasan Resiko Bencana
Bencana alam yang sering terjadi di Kota Semarang meliputi :
a.
bencana rob;
b.
bencana abrasi;
c.
bencana banjir;
d.
bencana gerakan tanah dan longsor;
e.
bencana angin topan.
Kawasan rawan bencana rob yang ada di Kota Semarang meliputi :
a. Kecamatan Semarang Barat;
b. Kecamatan Semarang Tengah;
c. Kecamatan Semarang Utara;
d. Kecamatan Semarang Timur;
e. Kecamatan Genuk;
f.
Kecamatan Gayamsari; dan
g. Kecamatan Tugu.
Kawasan rawan abrasi terdapat di bagian pesisir meliputi :
a. Kecamatan Tugu;
b. Kecamatan Semarang Utara;
c. Kecamatan Genuk; dan
d. Kecamatan Semarang Barat.
Kawasan rawan bencana banjir meliputi :
a. Kecamatan Gajahmungkur;
b. Kecamatan Gayamsari;
c. Kecamatan Ngaliyan;
d. Kecamatan Tugu;
e. Kecamatan Semarang Barat;
f. Kecamatan Semarang Tengah;
g. Kecamatan Semarang Utara;
h. Kecamatan Semarang Timur;
i.
Kecamatan Pedurungan; dan
j.
Kecamatan Genuk.
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-35
Laporan Akhir
Kawasan rawan bencana rawan gerakan tanah dan longsor meliputi :
a. kawasan rawan bencana gerakan tanah;
b. kawasan sesar aktif; dan
c. kawasan rawan bencana longsor.
Kawasan rawan bencana gerakan tanah meliputi :
a. Kecamatan Mijen meliputi : Kelurahan Mijen; Kelurahan Jatibarang; Kelurahan
Kedungpane; dan Kelurahan Purwosari.
b. Kecamatan Gunungpati meliputi : Kelurahan Sadeng; Kelurahan Kandri; Kelurahan
Pongangan; Kelurahan Nongkosawit; Kelurahan Kalisegoro; Kelurahan Sukorejo;
Kelurahan Patemon; dan Kelurahan Pakintelan.
c. Kecamatan Banyumanik meliputi : Kelurahan Gedawang; Kelurahan Tinjomoyo;
Kelurahan Srondol Kulon; Kelurahan Banyumanik; Kelurahan Pudakpayung; dan
Kelurahan Jabungan.
d. Kecamatan Tembalang meliputi : Kelurahan Meteseh; Kelurahan Bulusan;
Kelurahan Kramas; dan Kelurahan Rowosari.
e. Kecamatan Semarang Barat terdapat di Kelurahan Manyaran.
Kawasan sesar aktif meliputi :
a. Kecamatan Tembalang terdapat di : Kelurahan Jangli; Kelurahan Tembalang;
Kelurahan Bulusan; dan Kelurahan Kramas.
b. Kecamatan Banyumanik meliputi :Kelurahan Srondol Kulon; Kelurahan Tinjomoyo;
Kelurahan Pedalangan; Kelurahan Jabungan; Kelurahan Padangsari; Kelurahan
Sumurboto; dan Kelurahan Tinjomoyo.
c. Kecamatan Gunungpati meliputi : Kelurahan Sumurejo; Kelurahan Mangunsari;
Kelurahan Pakintelan; Kelurahan Plalangan; Kelurahan Patemon; Kelurahan
Sekaran; Kelurahan Kalisegoro; Kelurahan Sadeng; Kelurahan Pongangan;
Kelurahan Ngijo; Kelurahan Cepoko; Kelurahan Kandri; Kelurahan Gunungpati;
Kelurahan Sukorejo;
d. Kecamatan Ngaliyan meliputi : Kelurahan Ngaliyan; Kelurahan Kalipancur; dan
Kelurahan Bambankerep.
e. Kecamatan Mijen meliputi : Kelurahan Tambangan; Kelurahan Jatirejo; Kelurahan
Jatibarang; Kelurahan Wonoplumbon; Kelurahan Ngadirgo; Kelurahan Purwosari;
dan Kelurahan Cangkiran.
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-36
Laporan Akhir
f.
Kecamatan Gajahmungkur meliputi : Kelurahan Bendan Duwur; Kelurahan Bendan
Ngisor; Kelurahan Sampangan; Kelurahan Bendan Ngisor; dan Kelurahan
Petompon.
g. Kecamatan Semarang Barat meliputi : Kelurahan Kembangarum; Kelurahan
Manyaran; dan Kelurahan Ngemplak Simongan.
h. Kecamatan Candisari meliputi : Kelurahan Karanganyar Gunung; dan Kelurahan
Jomblang.
i.
Kecamatan Semarang Selatan meliputi : Kelurahan Lamper Kidul; Kelurahan
Peterongan; dan Kelurahan Wonodri.
j.
Kecamatan Semarang Timur meliputi : Kelurahan Karang Kidul; Kelurahan
Sarirejo; dan Kelurahan Jagalan.
kawasan rawan bencana longsor meliputi :
a. Kecamatan
Gajahmungkur
meliputi
:
Kelurahan
Bendungan;
Kelurahan
Lempongsari. Kelurahan Bendan Ngisor; Kelurahan Bendan Nduwur; dan
Kelurahan Gajahmungkur.
b. Kecamatan Candisari terdapat di Kelurahan Karanganyar Gunung;
c. Kecamatan Tembalang meliputi : Kelurahan Kramas; Kelurahan Bulusan;
Kelurahan Sambiroto; Kelurahan Mangunharjo; Kelurahan Tandang; dan
Kelurahan Sendangguwo
d. Kecamatan Banyumanik terdapat di Kelurahan Padangsari;
e. Kecamatan Gunungpati meliputi : Kelurahan Pongangan; Kelurahan Nongkosawit;
Kelurahan Kalisegoro; Kelurahan Sukorejo; Kelurahan Patemon; dan Kelurahan
Pakintelan.
f.
Kecamatan Mijen meliputi : Kelurahan Wonolopo; Kelurahan Jatisari; dan
Kelurahan Kedungpane.
Kawasan rawan bencana angin topan meliputi :
a. Kecamatan Tembalang;
b. Kecamatan Banyumanik;
c. Kecamatan Gunungpati; dan
d. Kecamatan Mijen.
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-37
Laporan Akhir
2.4.4. Isu Strategi Terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Isu-isu strategis terkait pembangunan infrastruktur bidang cipta karya DI Kota Semarang
diantaranya adalah sebagai berikut :
-
Luas Kawasan Kumuh 415,83 Ha yang terdiri dari 15 Kecamatan dan 62 Kelurahan
-
Sistem Pengelolaan sampah TPA Jatibarang masih bersifat open dumping
-
Cakupan Pelayanan air bersih perkotaan 63,17% yang meliputi rumah tangga,
industry dan fasum fasos
-
Mengimplementasikan konsepsi pembangunan berkelanjutan serta mitigasi dan
adaptasi terhadap perubahan iklim.
-
Meminimalisir penyebab dan dampak bencana sekecil mungkin.
-
Meningkatnya urbanisasi yang berimplikasi terhadap proporsi penduduk perkotaan
yang bertambah, tingginya kemiskinan penduduk perkotaan, dan bertambahnya
kawasan kumuh.
-
Belum optimalnya pemanfaatan Infrastruktur Permukiman yang sudah dibangun.
-
Perlunya kerjasama lintas sektor untuk mendukung sinergitas dalam pengembangan
kawasan permukiman.
-
Belum optimalnya kapasitas kelembagaan dan kualitas sumber daya manusia serta
perangkat organisasi penyelenggara dalam memenuhi standar pelayanan minimal di
bidang pembangunan perumahan dan permukiman
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-38
2.1.
WILAYAH ADMINISTRASI
Secara administratif, Kota Semarang terbagi atas 16 wilayah Kecamatan dan 177
Kelurahan. Luas wilayah Kota Semarang tercatat 373,70 Km 2. Kota Semarang terletak antara
garis 6°50´ – 7°10´ Lintang Selatan dan garis 109°35´-110°50´ Bujur timur. Secara administratif
Kota Semarang terbagi menjadi 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan. Dari 16 Kecamatan yang ada,
terdapat 2 Kecamatan yang mempunyai wilayah terluas yaitu Kecamatan Mijen, dengan luas
wilayah 57,55 Km2 dan Kecamatan Gunungpati, dengan luas wilayah 54,11 Km2. Kedua
Kecamatan tersebut terletak di bagian selatan yang merupakan wilayah perbukitan yang
sebagian besar wilayahnya masih memiliki potensi pertanian dan perkebunan. Sedangkan
kecamatan yang mempunyai luas terkecil adalah Kecamatan Semarang Selatan, dengan luas
wilayah 5,93 Km2 diikuti oleh Kecamatan Semarang Tengah, dengan luas wilayah 6,14 Km 2.
Batas wilayah Kota Semarang sebagai berikut :
Sebelah Utara
: Laut Jawa
Sebelah Selatan
: Kabupaten Semarang
Sebelah Barat
: Kabupaten Kendal
Sebelah Timur
: Kabupaten Demak
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-1
Laporan Akhir
PETA 2.1 ADMINISTRASI KOTA SEMARANG2
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-2
Laporan Akhir
Gambar 2.1 Luas Wilayah Administrasi Kota Semarang (Km2)
Tabel 2.1.
Luas Wilayah Per Kecamatan Di Kota Semarang Tahun 2014
NO
1
2
3
KECAMATAN
Mijen
Gunung Pati
Banyumanik
4
Gajahmungkur
5
Semarang
Selatan
LUAS
DAERAH
(Km2)
57,55
54,11
25,69
9,07
5,93
KELURAHAN
Cangkiran, Bubakan, Karang Malang,
Polaman, Purwosari, Tambangan, Jatisari,
Mijen, Jati Barang, Kedungpane, Pesantren,
Ngadirgo, Wonopolo, Wonoplumbon
Gunungpati,
Plalangan,
Sumurrejo,
Pakintelan, Mangunsari, Patemon, Ngijo,
Nongkosawit, Cepoko, Jatirejo, Kandri,
Pongangan, Kali Segoro, Sekaran, Sukorejo,
Sadeng.
Pundakpayung,
Gedawang,
Jabungan,
Pandangsari, Banyumanik, Srondol Wetan,
Pedalangan, Sumur Boto, Srondol Kulon,
Tinjomoyo, Ngesrep
Sampangan, Bendan Dhuwur, Karangrejo,
Gajah Mungkur, Bendan Ngisor, Petompon,
Bendungan, Lempongsari
Bulustalan, Barusari, Randusari, Mugasari,
pleburan, Wonodri, Peterongan, Lamper
Kidul, Lamper Lor, Lamper Tengah
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
JUMLAH
KELURAHAN
14
16
11
8
10
2-3
Laporan Akhir
NO
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
KECAMATAN
Candisari
Tembalang
Pedurungan
Genuk
Gayamsari
Semarang Timur
Semarang Utara
Semarang
Tengah
Semarang Barat
Tugu
LUAS
DAERAH
(Km2)
6,54
44,20
20,72
27,39
6,18
7,70
10,97
6,14
21,74
31,78
KELURAHAN
Jatingaleh, Karanganyar gunung, Jomblang,
Candi, Kaliwiru, Wonotingal, Tegalsari
Rowosari, Meteseh, Kramas, Tembalang,
Bulusan, Mangunharjo, Sendang Mulyo,
Sambiroto, Jangli, Tandang, Kedung Mundu,
Sendangguwo
Gemah, Pedrungan Kidul, Pedurungan Lor,
Tlogomulyo, Pedurungan Tengah, Palebon,
Kalicari, Tlogosari Kulon, Tlogosari Wetan,
Muktiharjo Kidul
Muktiharjo Lor, Gebangsari, Genuksari,
Bangetayu Kulon, Bangetayu Wetan,
Sembungharjo, Penggaron Lor, Kudu,
Karangroto, Banjardowo, Trimulyo, Terboyo
Wetan, Terboyo Kulon
Pandean Lamper, Gayamsari, Siwalan,
Sambirejo,
Sawah
Besar,
Kaligawe,
Tambakrejo
Karang Turi, Karangtempel, Rejosari,
sarirejo,
Kebon
Agung,
Bugangan,
Mlatiharjo, Mlatibaru, Rejomulyo, Kemijen
Bulu Lor, Plombokan, Panggung Kidul,
Panggung Lor, Kuningan, Purwosari,
Dadapsari, Bandarharjo, Tanjung Emas
Pekunden,
Karang
Kidul,
Jagalan,
Brumbungan, Miroto, Gabahan, Kranggan,
Purwodinatan,
Kauman,
Bangunharjo,
Kembang Sari, Pandan sari, Sekayu,
Pindrikan Kidul, Pindrikan Lor
Kembang Arum, Manyaran, Ngemplak
Simongan, Bongasari, Bojong Salaman,
Cabean, Salaman Mloyo, Gisikdrono,
Kalibanteng Kidul, Kalibanteng Kulon,
Krapyak, Tambakharjo, Tawangsari, Karang
ayu, Krobokan, Tawangmas
Jrakah, Tugurejo, Karang Anyar, Randugarut,
Mangkang Wetan, Mangunharjo, Mangkang
Kulon
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
JUMLAH
KELURAHAN
7
12
12
13
7
10
9
15
16
7
2-4
Laporan Akhir
NO
16
LUAS
DAERAH
(Km2)
KECAMATAN
Ngaliyan
37,99
JUMLAH
KELURAHAN
KELURAHAN
Podorejo, Wates, Bringin, Ngaliyan,
Banbankarep,
Kalipancur,
Purwoyoso,
Tambakaji, Gondoriyo, Wonosari
10
177
JUMLAH KELURAHAN
Sumber: Kota Semarang dalam Angka Tahun 2015
2.2.
POTENSI WILAYAH KOTA SEMARANG
Beberapa potensi wilayah di kota Semarang diantaranya adalah sebagai berikut:
Masuk dalam wilayah strategis Kedungsepur yang terdiri dari 16 Kecamatan dan 177
Desa/Kelurahan
Kawasan Kedungsepur merupakan PKN (Pusat Kegiatan Nasional) yang mempunyai
peran dan fungsi PKN berskala global yang mendorong pertumbuhan sektor jasa,
teknologi informasi, pariwisata dan industri wilayah Jawa Tengah dan sebagai Pusat
Pertumbuhan Ekonomi Perkotaan Utama Di Jawa Tengah
Kawasan Kedungsepur termasuk dalam koridor Ekonomi Jawa sebagai pendorong
industri dan Jasa Nasional
2.3.
KEPENDUDUKAN
2.3.1. Jumlah Penduduk dan Jumlah Rumah Tangga
Luas wilayah Kota Semarang 373,7 km2 dimana luas Kecamatan Mijen paling besar yaitu
57,55 km2, sedangkan untuk jumlah penduduk yang ada di Kota Semarang tahun 2014 sebanyak
1.584.068 jiwa dimana persebaran yang ada menunjukkan bahwa Kecamatan Pedurungan
memiliki jumlah penduduk paling banyak yaitu 174.133 jiwa. Adapun kepadatan penduduk di Kota
Semarang adalah 4.239 jiwa/ km2, dimana kepadatan tertinggi di Kecamatan Semarang Selatan
sebanyak 13.480 jiwa/km2, kemudian ada Kecamatan Candisari sebanyak 12.176 jiwa/km2.
Sedangkan kepadatan penduduk yang paling kecil ada di Kecamatan Tugu sebanyak 994 jiwa/km2.
Tabel 2.2.
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kota Semarang Tahun 2014
No.
Kecamatan
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1
2
3
Mijen
Gunungpati
Banyumanik
29.957
38.713
64.591
29.468
38.595
66.813
59.425
77.308
131.330
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-5
Laporan Akhir
No.
Kecamatan
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Gajah Mungkur
Smg. Selatan
Candisari
Tembalang
Pedurungan
Genuk
Gayamsari
Smg. Timur
Smg. Utara
Smg. Tengah
Smg. Barat
Tugu
Ngaliyan
2014
2013
31.890
39.504
39.551
78.378
88.183
47.861
37.297
38.378
62.264
34.541
78.884
15.761
61.952
787.705
781.176
31.770
40.448
40.095
76.319
90.361
47.357
36.553
39.641
65.870
36.186
79.626
15.831
62.243
797.176
790.929
63.594
79.939
79.629
154.692
178.444
95.211
73.850
77.987
128.110
70.317
158.480
31.592
124.160
1.584.068
1.572.105
Sumber: Kota Semarang dalam Angka Tahun 2015
2.3.2. Jumlah Penduduk Miskin
Hasil Verifikasi dan Identifikasi Warga Miskin Kota Semarang Tahun 2015 diperoleh data
warga miskin Kota Semarang sebesar 114.939 KK / 367.848 jiwa dengan rincian warga sangat
miskin sebesar 39 KK / 105 jiwa, warga miskin sebesar 17.336 KK / 54.485 jiwa dan warga hampir
miskin sebesar 97.564 KK / 313.258 jiwa. Prosentase warga miskin Kota Semarang jika
dibandingkan dengan warga Kota Semarang per tanggal 30 april 2015 sebanyak 1.764.405 adalah
sebesar 20,85%.
Jika dibandingkan dengan data hasil Verifikasi dan Identifikasi Warga Miskin Kota
Semarang Tahun 2013 terdapat Penurunan jumlah warga miskin sebesar 6.130 jiwa. Secara
keseluruhan ada penurunan 0,64%, dimana pada pendataan Tahun 2013 menunjukkan bahwa
21,49 % penduduk Kota Semarang tergolong miskin dan dari Hasil Sementara Tahun 2015
menunjukkan bahwa 20,85 % penduduk Kota Semarang tergolong miskin.
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-6
Laporan Akhir
Rekapitulasi Warga Miskin Kota Semarang Tahun 2015
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
SEMARANG TENGAH
SEMARANG UTARA
SEMARANG TIMUR
GAYAMSARI
GENUK
PEDURUNGAN
SEMARANG SELATAN
CANDISARI
:
:
:
:
:
:
:
:
17.791
44.495
20.090
21.311
25.513
24.892
21.477
24.220
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
GAJAHMUNGKUR
TEMBALANG
BANYUMANIK
GUNUNGPATI
SEMARANG BARAT
MIJEN
NGALIYAN
TUGU
:
:
:
:
:
:
:
:
15.705
35.537
14.428
17.569
39.136
14.605
21.372
9.607
Tabel 2.3.
Rincian Warga Miskin Kota Semarang Tahun 2015
Kreteria Kemiskinan
No.
1
Kecamatan
Kelurahan
Hampir Miskin
KK
Jiwa
KK
Jiwa
KK
Jiwa
239
711
184
584
-
-
BRUMBUNGAN
340
1.013
85
287
-
-
JAGALAN
346
913
165
491
11
35
KRANGGAN
174
490
130
372
1
1
GABAHAN
527
1.653
375
1.199
-
-
KEMBANGSARI
246
631
127
345
-
-
SEKAYU
296
904
54
155
-
-
PANDANSARI
249
776
36
77
-
-
BANGUNHARJO
150
430
33
94
-
-
KAUMAN
159
532
51
140
-
-
PURWODINATAN
575
1.730
219
669
-
-
KARANGKIDUL
351
1.073
41
143
-
-
PEKUNDEN
197
601
68
198
-
-
PINDRIKAN KIDUL
100
280
24
62
-
-
PINDRIKAN LOR
156
514
229
684
1
4
13
40
SEMARANG TENGAH MIROTO
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 4.105 12.251 1.821 5.500
2
SEMARANG UTARA
Sangat
Miskin
Miskin
BANDARHARJO
2.088
7.115
436
1.396
-
-
BULU LOR
1.058
3.654
264
961
2
8
PLOMBOKAN
680
2.288
349
1.231
-
-
PURWOSARI
737
2.243
82
239
-
-
KUNINGAN
1.136
3.583
161
478
1
2
PANGGUNG LOR
55
170
3
10
-
-
PANGGUNG KIDUL
635
2.111
112
360
-
-
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-7
Laporan Akhir
Kreteria Kemiskinan
No.
Kecamatan
Kelurahan
Hampir Miskin
KK
Jiwa
KK
Jiwa
KK
Jiwa
TANJUNGMAS
3.470 11.593
853
2.787
1
4
DADAPSARI
1.068
217
757
-
-
4
14
3.605
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 10.927 36.362 2.477 8.219
3
SEMARANG TIMUR
KEMIJEN
1.203
3.898
168
532
-
-
REJOMULYO
277
806
129
445
-
-
MLATIBARU
444
1.411
119
362
2
4
KEBONAGUNG
435
1.367
36
110
-
-
MLATIHARJO
392
1.293
27
102
-
-
BUGANGAN
494
1.587
127
364
1
1
SARIREJO
806
2.454
137
445
-
-
REJOSARI
1.060
3.461
107
362
-
-
KARANGTURI
189
642
48
153
-
-
KARANGTEMPEL
64
227
16
64
-
-
914
2.939
3
5
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 5.364 17.146
4
GAYAMSARI
TAMBAKREJO
1.354
4.336
99
316
-
-
915
3.096
169
571
-
-
1.234
3.939
182
597
-
-
SIWALAN
474
1.606
38
124
-
-
SAMBIREJO
605
1.791
79
207
-
-
PANDEANLAMPER
848
2.830
77
281
-
-
GAYAMSARI
395
1.406
63
211
-
-
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 5.825 19.004
707
2.307
-
-
KALIGAWE
SAWAHBESAR
5
GENUK
Sangat
Miskin
Miskin
SEMBUNGHARJO
679
2.286
58
190
-
-
KUDU
515
1.751
71
227
1
2
KARANGROTO
636
2.131
268
843
1
4
GENUKSARI
986
3.417
44
126
-
-
BANJARDOWO
738
2.368
87
259
-
-
GEBANGSARI
146
496
3
8
-
-
TRIMULYO
370
1.308
35
108
-
-
PENGGARON LOR
217
734
85
285
-
-
MUKTIHARJO LOR
203
686
89
275
-
-
BANGETAYU KULON
1.377
3.607
295
859
-
-
BANGETAYU WETAN
702
2.310
61
175
-
-
TERBOYO KULON
62
187
1
4
-
-
TERBOYO WETAN
227
795
18
72
-
-
Jumlah Jiwa Per Kecamatan
6.858 22.076 1.115 3.431
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2
6
2-8
Laporan Akhir
Kreteria Kemiskinan
No.
6
Kecamatan
PEDURUNGAN
Kelurahan
Hampir Miskin
KK
Jiwa
KK
Jiwa
KK
Jiwa
PENGGARON KIDUL
244
756
7
24
-
-
TLOGOMULYO
457
1.511
105
314
-
-
TLOGOSARI WETAN
517
1.786
16
49
-
-
TLOGOSARI KULON
608
2.076
35
112
-
-
MUKTIHARJO KIDUL
1.440
4.789
171
583
-
-
519
1.683
42
137
-
-
1.226
4.067
66
230
-
-
PEDURUNGAN KIDUL
392
1.342
87
298
-
-
PEDURUNGAN LOR
271
967
26
88
-
-
PEDURUNGAN TENGAH
381
1.218
39
143
-
-
PALEBON
536
1.709
37
135
-
-
KALICARI
262
817
18
58
-
-
649
2.171
-
-
PLAMONGANSARI
GEMAH
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 6.853 22.721
7
SEMARANG
SELATAN
RANDUSARI
825
2.646
174
472
-
-
BULUSTALAN
284
909
146
456
-
-
BARUSARI
429
1.307
86
272
-
-
MUGASARI
691
1.772
89
307
-
-
PLEBURAN
271
860
9
33
-
-
WONODRI
747
2.203
147
463
-
-
PETERONGAN
621
1.993
203
583
-
-
LAMPER LOR
593
1.914
92
280
-
-
LAMPER KIDUL
276
838
33
109
-
-
1.047
3.322
225
734
3
4
3
4
LAMPER TENGAH
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 5.784 17.764 1.204 3.709
8
CANDISARI
CANDI
1.473
4.626
118
401
-
-
JATINGALEH
443
1.460
72
257
1
2
KALIWIRU
215
640
79
257
-
-
JOMBLANG
1.673
5.492
622
1.999
-
-
KARANGANYAR
GUNUNG
1.155
3.721
177
562
-
-
TEGALSARI
790
2.503
124
392
-
-
WONOTINGAL
616
1.889
6
19
-
-
1
2
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 6.365 20.331 1.198 3.887
9
GAJAHMUNGKUR
Sangat
Miskin
Miskin
KARANGREJO
575
1.862
74
249
-
-
BENDANDUWUR
363
1.208
24
80
-
-
BENDANNGISOR
332
1.040
30
83
-
-
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-9
Laporan Akhir
Kreteria Kemiskinan
No.
Kecamatan
Kelurahan
Jiwa
KK
Jiwa
KK
Jiwa
576
1.963
81
245
-
-
1.290
3.825
125
350
-
-
LEMPONGSARI
462
1.437
39
121
-
-
PETOMPON
554
1.724
20
47
-
-
BENDUNGAN
443
1.343
39
128
-
-
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 4.595 14.402
432
1.303
-
-
GAJAHMUNGKUR
METESEH
1.056
3.316
40
120
-
-
ROWOSARI
1.631
5.650
327
993
2
3
MANGUNHARJO
360
1.243
16
56
-
-
BULUSAN
212
683
39
112
-
-
KRAMAS
156
457
32
109
-
-
TEMBALANG
60
186
10
28
-
-
JANGLI
571
1.889
135
406
-
-
2.252
7.106
473
1.465
-
-
KEDUNGMUNDU
146
501
36
110
-
-
SENDANGGUWO
1.688
5.582
77
241
-
-
SENDANGMULYO
675
2.380
149
567
1
3
SAMBIROTO
608
2.089
65
242
-
-
3
6
TANDANG
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 9.415 31.082 1.399 4.449
11 BANYUMANIK
PUDAKPAYUNG
361
1.217
70
244
-
-
GEDAWANG
269
894
64
198
-
-
JABUNGAN
283
932
129
379
-
-
PEDALANGAN
313
857
46
115
-
-
BANYUMANIK
540
1.766
62
187
-
-
SRONDOL KULON
498
1.427
77
211
-
-
SRONDOL WETAN
416
1.397
138
417
-
-
NGESREP
498
1.608
30
104
-
-
TINJOMOYO
324
993
55
188
-
-
PADANGSARI
216
649
29
96
-
-
SUMURBOTO
151
479
23
70
-
-
723
2.209
-
-
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 3.869 12.219
12 GUNUNGPATI
Sangat
Miskin
Miskin
KK
SAMPANGAN
10 TEMBALANG
Hampir Miskin
PAKINTELAN
294
842
9
19
-
-
MANGUNSARI
270
891
14
36
-
-
PLALANGAN
94
245
16
42
-
-
GUNUNGPATI
483
1.443
156
427
-
-
NONGKOSAWIT
323
1.085
47
136
-
-
PONGANGAN
543
1.756
32
121
-
-
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-10
Laporan Akhir
Kreteria Kemiskinan
No.
Kecamatan
Kelurahan
Hampir Miskin
KK
Jiwa
KK
Jiwa
KK
Jiwa
NGIJO
152
434
5
11
-
-
PATEMON
207
540
64
182
-
-
SEKARAN
313
998
8
21
-
-
SUKOREJO
615
2.130
432
1.423
-
-
SADENG
190
555
24
76
-
-
CEPOKO
408
1.164
28
71
-
-
JATIREJO
218
690
26
75
-
-
SUMURREJO
210
617
33
103
-
-
KALISEGORO
182
556
11
27
-
-
KANDRI
290
804
29
49
-
-
934
2.819
-
-
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 4.792 14.750
13 SEMARANG BARAT
Sangat
Miskin
Miskin
NGEMPLAK SIMONGAN
1.101
3.567
177
538
-
-
MANYARAN
1.406
4.656
55
175
-
-
KRAPYAK
322
1.048
25
71
-
-
TAMBAKHARJO
221
676
49
144
-
-
KALIBANTENG KULON
404
1.348
45
140
-
-
KALIBANTENG KIDUL
301
985
44
132
-
-
GISIKDRONO
1.026
3.352
181
610
-
-
BONGSARI
1.020
3.194
105
335
-
-
BOJONGSALAMAN
730
2.053
57
154
-
-
SALAMANMLOYO
251
813
15
51
-
-
CABEAN
159
447
62
156
-
-
KARANGAYU
623
2.125
115
375
-
-
KROBOKAN
797
2.609
244
855
-
-
TAWANGSARI
73
231
31
88
-
-
TAWANGMAS
377
1.190
47
140
-
-
1.984
6.692
56
186
-
-
-
-
KEMBANGARUM
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 10.795 34.986 1.308 4.150
14 MIJEN
CANGKIRAN
200
585
31
112
-
-
BUBAKAN
50
166
-
-
-
-
KARANGMALANG
178
503
44
103
-
-
POLAMAN
84
247
29
81
-
-
PURWOSARI
289
935
146
374
2
8
TAMBANGAN
129
354
59
172
1
1
WONOLOPO
367
1.247
34
93
-
-
MIJEN
230
786
87
296
-
-
JATIBARANG
97
305
211
716
-
-
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-11
Laporan Akhir
Kreteria Kemiskinan
No.
Kecamatan
Kelurahan
Hampir Miskin
KK
Jiwa
KK
Jiwa
KK
Jiwa
KEDUNGPANI
380
1.120
193
559
1
4
NGADIRGO
601
1.914
149
397
-
-
WONOPLUMBON
495
1.566
162
466
1
2
JATISARI
173
505
112
391
-
-
PESANTREN
170
529
29
68
-
-
5
15
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 3.443 10.762 1.286 3.828
15 NGALIYAN
16 TUGU
Sangat
Miskin
Miskin
GONDORIYO
292
868
18
44
-
-
PODOREJO
545
1.831
125
398
1
4
BRINGIN
477
1.545
22
57
-
-
PURWOYOSO
1.295
3.929
103
287
-
-
KALIPANCUR
839
2.889
144
473
-
-
BAMBANKEREP
227
791
65
189
-
-
NGALIYAN
223
698
7
29
-
-
TAMBAKAJI
969
2.970
29
79
-
-
WONOSARI
851
2.605
130
368
-
-
WATES
327
1.055
86
263
-
-
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 6.045 19.181
729
2.187
1
4
JERAKAH
225
764
94
288
2
3
TUGUREJO
515
1.646
41
119
1
1
KARANGANYAR
309
959
69
217
-
-
RANDUGARUT
210
681
25
90
-
-
MANGKANG WETAN
563
1.922
104
348
-
-
MANGKANG KULON
289
856
53
151
1
5
MANGUNHARJO
418
1.393
54
164
-
-
8.221
440
1.377
4
9
Jumlah Jiwa Per Kecamatan 2.529
Total
97.564 313.258 17.336 54.485 39
105
Sumber: http://simgakin.semarangkota.go.id
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-12
Laporan Akhir
2.4.
ISU STRATEGIS SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN
2.4.1. Perekonomian
PDRB Dan Potensi Ekonomi
Perekonomian suatu wilayah dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
yang ada dimana dibagi menjadi berdasarkan harga berlaku dan harga konstannya. Untuk PDRB
kota Semarang Tahun 2014 berdasarkan harga berlaku sebesar Rp. 61.092.825,55 juta rupiah
dimana yang paling dominan adalah sektor perdagangan, hotel dan restaurant sebesar Rp.
17.559.840,78 juta rupiah, kemudian ada sektor industri sebanyak Rp. 15.026.452,04 juta rupiah,
sedangkan yang paling sedikit kontribusinya adalah bidang listrik, gas dan air sebanyak
Rp.890.419,76 juta rupiah. PDRB berdasarkan harga berlaku naik dari Rp. 54.384.654,55 juta
rupiah menjadi Rp. 61.092.825,55 juta rupiah.
Tabel 2.4.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2013-2014 (juta rupiah)
No.
1
Lapangan Usaha
Pertanian
1.1.Tanaman Bahan Makanan
1.2.Tanaman Perkebunan
1.3.Peternakan
1.4.Kehutanan
1.5.Perikanan
2
Pertambangan Dan Penggalian
3
Industri
4
Listrik, Gas & Air
5
Bangunan
6
Perdagangan, Hotel dan restoran
7
Angkutan & Komunikasi
8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
9
Jasa-Jasa
Produk domestic Regional Bruto
2013
588.074,44
266.390,14
39.247,40
242.111,93
1.936,24
38.388,73
81.153,57
13.396.296,80
776.041,22
10.562.309,17
15.460.952,20
5.091.566,72
1.452.004,58
6.976,85
54.384.654,55
2014
631.643,07
290.566,80
42.515,39
254.796,15
2.210,01
41.554,72
87.942,37
15.026.452,04
890.419,76
11.710.345,24
17.559.840,78
5.737.208,38
1.643.028,32
7.805.945,59
61.092.825,55
Sumber: Kota Semarang dalam Angka Tahun 2015
Sedangkan untuk PDRB yang berdasarkan harga konstan 2000 tahun 2014, berjumlah Rp.
25.697.338,39 rupiah, dengan kontribusi tertinggi pada bidang yang sama perdagangan, hotel dan
restaurant sebanyak Rp. 8.009.736,68 juta rupiah, kemudian juga ada sektor industri yang
memberi kontribusi yang tinggi pula sebesar Rp. 6.842.639,52 juta rupiah. PDRB berdasarkan
harga konstan naik dari Rp. 24.196.487,77 juta rupiah menjadi Rp. 25.697.338,39 juta rupiah.
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-13
Laporan Akhir
Tabel 2.5.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan
2000 Tahun 2013-2014 (juta rupiah)
No.
1
Lapangan Usaha
Pertanian
1.1.Tanaman Bahan Makanan
1.2.Tanaman Perkebunan
1.3.Peternakan
1.4.Kehutanan
1.5.Perikanan
2
Pertambangan Dan Penggalian
3
Industri
4
Listrik, Gas & Air
5
Bangunan
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
7
Angkutan & Komunikasi
8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
9
Jasa-Jasa
Produk Domestik Regional Bruto
Sumber: Kota Semarang dalam Angka Tahun 2015
2013
246.649,51
105.080,73
15.313,61
109.688,48
886,63
15.680,06
33.799,64
6.432.298,02
294.792,96
3.747.765,85
7.522.659,90
2.314.801,61
661.403,13
2.942.317,15
24.196.487,77
2014
249.951,28
107.148,53
15.521,49
110.470,71
887,75
15.922,79
34.222,00
6842.639,52
315.936,70
3.986.401,22
8.009.736,68
2.462.018,54
710.793,64
3.085.638,80
25.697.338,39
2.4.2. Kondisi Lingkungan Strategis
TOPOGRAFI
Wilayah Kota Semarang berada pada ketinggian antara 0,75 sampai dengan 348,00 meter
dpl (di atas permukaan air laut). Secara topografi Kota Semarang terdiri atas daerah
pantai, dataran rendah dan perbukitan, sehingga memiliki wilayah yang disebut sebagai
kota bawah dan kota atas.
Pada daerah perbukitan (kota atas) mempunyai ketinggian 90,56 - 348 mdpl yang diwakili
oleh titik tinggi yang berlokasi di Jatingaleh dan Gombel, Semarang Selatan, Tugu, Mijen,
dan Gunungpati, dan di dataran rendah mempunyai ketinggian 0,75 mdpl. Kota bawah
merupakan pantai dan dataran rendah yang memiliki ketinggian 0.75 – 3,49 mdpl. Secara
lengkap ketinggian tempat di Kota Semarang yaitu sebagai berikut:
a. Dataran pesisir pantai: 1% dari luas wilayah total dengan ketinggian wilayah 0-0,75
meter dpl
b. Dataran rendah: 33% dari luas wilayah total dengan ketinggian wilayah 0,75-5 meter dpl
c. Dataran tinggi: 66% dari luas wilayah total dengan ketinggian wilayah 5-348 meter dpl
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-14
Laporan Akhir
Tabel 2.6.
Ketinggian Tempat di Kota Semarang
No
BAGIAN WILAYAH
1. Daerah Pantai
2. Pusat Keramaian Kota
(Depan Hotel Dibya Puri Semarang)
3. Simpang Lima
4. Candi Baru
5. Jatingaleh
6. Gombel
7. Gunungpati
Sebelah Barat
Sebelah Timur
8. Mijen
Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2015
KETINGGIAN
(DPL)
0,75
2,45
90,56
136,00
270,00
259,00
348,00
253,00
Secara topografi Kota Semarang terdiri dari daerah perbukitan, dataran rendah dan daerah
pantai, dengan demikian topografi Kota Semarang menunjukkan adanya berbagai
kemiringan dan tonjolan. Daerah pantai 65,22% wilayahnya adalah dataran dengan
kemiringan 25% dan 37,78 % merupakan daerah perbukitan dengan kemiringan 15-40%.
Kondisi lereng tanah Kota Semarang dibagi menjadi 4 jenis kelerengan yaitu:
1.
Lereng I (0-2 %), luasan wilayah Kota Semarang dengan kelerengan sebesar 0-2%
adalah sebesar 16574, 6 Ha (43%). Sebaran wilayah dengan tingkat kelerengan ini
sebagian besar berada meliputi kecamatan Genuk Pedurungan, Gayamsari, Semarang
Timur, Semarang Utara dan Tugu serta sebagian wilayah Kecamatan Tembalang
Banyumanik dan Mijen.
2.
Lereng II (2-15 %), dengan luas wilayah sebesar 14.090,5 Ha (37%). Wilayah di Kota
Semarang dengan tingkat kelerengan ini meliputi kecamatan Semarang Barat,
Semarang Selatan, Candisari, Gajahmungkur, Gunungpati dan Ngaliyan.
3.
Lereng III (15-40 %), meliputi wilayah di sekitar Kaligarang dan Kali Kreo (kecamatan
Gunungpati), sebagian wilayah kecamatan Mijen (daerah Wonoplumbon), sebagian
wilayah kecamatan Banyumanik dan kecamatan Candisari dengan luas keseluruhan
sebesar 7050,8 Ha (18%).
4.
Lereng IV (> 40 %) meliputi sebagian wilayah Banyumanik (sebelah tenggara), dan
sebagian wilayah Kecamatan Gunungpati, terutama disekitar Kaligarang dan Kali
Kripik yang memiliki keseluruhan luasan sebesar 766,7 Ha (2%).
Gambaran kondisi topografi Kota Semarang dapat dilihat pada peta di bawah ini
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-15
Laporan Akhir
PETA 2.2 KONDISI TOPOGRAFI KOTA SEMARANG16
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-16
Laporan Akhir
GEOHIDROLOGI
Kondisi Hidrologi potensi air di Kota Semarang bersumber pada sungai – sungai yang
mengalir di Kota Semarang antara lain Kaligarang, Kali Pengkol, Kali Kreo, Kali Banjirkanal
Timur, Kali Babon, Kali Sringin, Kali Kripik, Kali Dungadem dan lain sebagainya. Kaligarang
yang bermata air di gunung Ungaran, alur sungainya memanjang ke arah Utara hingga
mencapai Pegandan tepatnya di Tugu Soeharto, bertemu dengan aliran Kali Kreo dan Kali
Kripik. Kaligarang sebagai sungai utama pembentuk kota bawah yang mengalir membelah
lembah-lembah Gunung Ungaran mengikuti alur yang berbelok-belok dengan aliran yang
cukup deras. Berdasarkan kondisi masing-masing wilayah, maka kondisi hidrologi di Kota
Semarang secara lebih detail dapat diuraikan sebagai berikut :
a.
Di wilayah Kecamatan Semarang Tengah
1)
Persediaan air rata-rata cukup baik. Kedalaman sumber air dangkal/sumur
berkisar antara 5-10 meter.
2)
Pada beberapa wilayah yang dekat dengan kawasan pantai perlu mewaspadai
adanya intrusi air laut yang masuk pada wilayah daratan.
3)
Pada kawasan yang berbatasan dengan Kali Banger (Kelurahan Purwodinatan),
kondisi air permukaan cukup berlimpah, tetapi juga rawan terhadap genangan
air.
b.
Di wilayah Kecamatan Semarang Timur
1)
Rata-rata kedalaman permukaan air dangkal/sumur antara 5-10 meter.
2)
Pada beberapa wilayah yang berbatasan dengan Sungai Banjir Kanal Timur
termasuk daerah yang cukup subur karena ketersediaan air cukup berlimpah
(Kelurahan Kemijen, Rejomulyo, Mlatiharjo, Mlatibaru dan Bugangan).
3)
c.
Perlu penghijauan untuk peresapan di sepanjang kawasan tepi sungai.
Di wilayah Kecamatan Semarang Selatan
1)
Rata-rata kedalaman permukaan air dangkal/sumur antara 5-10 meter.
2)
Pada beberapa wilayah yang berbatasan dengan Sungai Banjir Kanal barat
termasuk daerah yang cukup subur karena ketersediaan air cukup berlimpah
(Kelurahan Bulu Stalan dan Barusari)
3)
Perlu diwaspadai terjadinya bencana banjir bandang yang merupakan kiriman
dari daerah atas (Kabupaten Semarang)
d.
Di wilayah Kecamatan Gajah Mungkur
1)
Termasuk kawasan perbukitan dengan karakteristik ketersediaan air berkurang
pada musim kemarau, tetapi sebaliknya, debit dan aliran air cukup tinggi pada
musim penghujan.
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-17
Laporan Akhir
2)
Rata-rata kedalaman air tanah dan permukaan air dangkal mencapai 10-20
meter
3)
Potensi daerah genangan dengan luas genangan mencapai 1-25 Ha (Kelurahan
Petompon, Bendan Ngisor dan Karangrejo)
e.
Di wilayah Kecamatan Candisari
1)
Rata-rata kedalaman air tanah dan permukaan air dangkal mencapai 10-20
meter
2)
Potensi daerah genangan dengan luas genangan mencapai 1-25 Ha (Kelurahan
Kaliwiru)
f.
Di wilayah Kecamatan Semarang Utara
1)
Termasuk daerah akuifer produktif dengan penyebaran luas mencapai 5-10
liter/detik (Kelurahan Tanjung Mas, Bandarharjo dan Kuningan)
2)
Akuifer produktif tinggi yang mencapai lebih dari 10 liter/detik sangat
berpotensi mengakibatkan timbulnya genangan air laut/rob.
3)
Kedalaman sumur rata-rata 3-10 meter
4)
Daerah genangan/rob dengan ketinggian rata-rata 20-60 cm, dengan lama
genangan 2,5-7 jam.
g.
5)
Penetrasi air laut mencapai 11-15 meter, pada jarak 3,5 Km dari garis pantai.
6)
Kedalaman air payau 1-10 meter pada jarak 3,5 Km dari garis pantai
Di wilayah Kecamatan Semarang Barat
1)
Termasuk kawasan dengan akuifer produktif sedang, dengan penyebaran luas
mencapai 5 liter/detik.
2)
Pada daerah yang dekat ke arah pantai/laut, muncul daerah genangan air
pasang laut/rob dengan ketinggian rata-rata 20-60 cm, dengan lama genangan
2,5-7 jam
h.
Di wilayah Kecamatan Genuk
1)
Termasuk kawasan dengan akuifer produktif sedang, dengan penyebaran luas
mencapai 5 liter/detik.
2)
Di beberapa tempat (Kelurahan Terboyo Kulon, Terboyo Wetan dan Trimulyo)
sangat berpotensi terjadi genangan dan rob dengan ketinggian genangan
mencapai 0,5-1 meter dan lama genangan mencapai 1-2 hari.
3)
Pada kawasan sepanjang tepi Sungai Banjir Kanal Timur sumber air berkurang
akibat terjadi pendangkalan dasar sungai karena endapan dan sedimentasi,
serta terjadi penyempitan sungai karena perkerasan dan sedimentasi.
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-18
Laporan Akhir
4)
Muncul genangan yang berasal dari luapan air sungai Banjir Kanal Timur di
bagian hilir yang menuju ke laut, karena rendahnya derajat kemiringan sungai
terhadap permukaan air laut, sehingga aliran sungai terhambat masuk ke laut
dan meluap ke arah daratan.
5)
Persentase daerah catchment area pada Daerah Aliran Sungai semakin
berkurang.
i.
Di wilayah Kecamatan Gayamsari
1)
Termasuk kawasan dengan akuifer produktif sedang, dan tinggi dengan
penyebaran luas mencapai 5-10 liter/detik.
2)
Potensi air tanah sangat tinggi
3)
Rawan genangan air, dengan tinggi genangan antara 0,5-1 meter dan lama
genangan mencapai 1-2 hari.
j.
Di wilayah Kecamatan Pedurungan
1)
Termasuk kawasan dengan akuifer produktif sedang, dan tinggi dengan
penyebaran luas mencapai 5-10 liter/detik.
2)
Potensi air tanah sangat tinggi
3)
Rawan genangan air terutama di Kelurahan Plamongansari akibat aliran Sungai
Pengkol.
k.
Di wilayah Kecamatan Tembalang
1)
Termasuk daerah sumber mata air dengan ketersediaan air cukup tinggi
2)
Termasuk dalam aliran Sungai Kali Ketekan, Hulu Kali Pengkol, Kali Watuanak
dan Kali Durga Dewi.
l.
Di wilayah Kecamatan Banyumanik
1)
Termasuk daerah sumber mata air dengan ketersediaan air cukup tinggi
2)
Termasuk dalam aliran Sungai Kali Ketekan, Hulu Kali Pengkol, Kali Watuanak
dan Kali Durga Dewi.
m. Di wilayah Kecamatan Gunungpati
1)
Termasuk dalam arah aliran air Sungai Kreo, Kali Kripik dan Kaligarang
2)
Terdapat beberapa DAM, yaitu DAM Sigotek, DAM Jinunjung, DAM Gandhu
dan DAM Kripik.
3)
Fluktuasi air sangat tinggi
4)
Sebagai sumber mata air dan termasuk daerah kawasan konservasi air bagi
wilayah Semarang bagian bawah
5)
Kedalaman muka air tanah berkisar antara 2,5-15 meter
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-19
Laporan Akhir
n.
Di wilayah Kecamatan Mijen
1)
Termasuk dalam arah aliran air Sungai Kreo, Kali Blorong, Kali Joho dan Kali
Palapa.
2)
Fluktuasi air tergantung musim
3)
Run off air cukup tinggi
4)
Di beberapa tempat (Kelurahan Ngadirgo dan Bubakan) kedalaman air tanah
mencapai lebih dari 50 meter
o.
p.
Di wilayah Kecamatan Ngaliyan
1)
Termasuk dalam arah aliran air Sungai Beringin
2)
Potensi bahaya terhadap luapan air sungai
3)
Kedalaman air tanah antara 15-30 meter
Di wilayah Kecamatan Tugu
1)
Dilalui aliran Sungai Kali Mangkang, Kali Beringin, Kali Tambakromo dan Kali
Delik
2)
Bahaya luapan air sungai dan tambak pada daerah yang berdekatan dengan
kawasan pantai
Permasalahan lain yang ada di Kota Semarang adalah banjir. Luasan daerah yang rawan
akan banjir di Kota Semarang seperti pada di bawah ini.
Tabel 2.7.
KECAMATAN
Tugu
Semarang Timur
Semarang Tengah
Luasan Daerah Rawan Banjir Tiap Kelurahan di Kota Semarang
KELURAHAN
Jrakah
Mangkang Kulon
Mangunharjo
Mangkang Wetan
Randugarut
Karang Anyar
Tugurejo
Jrakah
Purwosari
Plombokan
Bulu Lor
Kemijen
Mlatiharjo
Rejomulyo
Mlatibaru
Purwodinatan
Kauman
Pandan Sari
Bangunharjo
Sekayu
PER METER (m2)
1955,895
10744,625
10940,469
7447,159
5594,362
4905,057
5457,921
1112,212
3271,194
2488,563
4676,161
6326,987
503,550
1279,326
836,962
1592,901
1557,822
2506,812
1327,681
2246,944
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
LUASAN (Ha)
5,443
228,516
46,404
82,226
56,264
80,014
100,253
5,375
47,014
38,255
36,219
72,696
0,946
3,181
1,722
7,461
5,236
26,599
7,698
18,716
2-20
Laporan Akhir
KECAMATAN
Semarang Selatan
Pedurungan
Genuk
Ngaliyan
KELURAHAN
Kembang Sari
Pindrikan Lor
Purwodinatan
Kauman
Kranggan
Gabahan
Miroto
Pekunden
Karang Kidul
Brumbungan
Jagalan
Bulustalan
Randusari
Mugasari
Pleburan
Wonodri
Krobokan
Gisikdrono
Karang Ayu
Kalibanteng Kulon
Krapyak
Cabean
Salaman Mulyo
Bojong Salaman
Kalibanteng Kidul
Kembang Arum
Peterongan
Lamper Lor
Lamper Tengah
Lamper Tengah
Muktiharjo Kidul
Tlogosari Wetan
Tlogomulyo
Pedurungan Tengah
Plamongansari
Trimulyo
Terboyo Wetan
Terboyo Kulon
Banjar Dowo
Genuksari
Kudu
Karang Roto
Gebangsari
Muktiharjo Lor
Sembungharjo
Bangetayu Kulon
Penggaron Lor
Bangetayu Wetan
Wonosari
Podorejo
Tambakaji
PER METER (m2)
1460,759
1130,059
1871,268
912,785
741,708
1761,610
330,616
4336,512
3109,573
2468,312
2888,218
1366,770
1123,748
3366,940
3614,626
3288,775
4030,361
3689,066
3261,795
5067,358
3203,576
2188,742
2522,888
1782,782
535,932
3123,338
2242,059
1360,308
352,957
1091,686
1698,854
731,618
6120,807
2749,703
3791,191
5113,972
5100,894
7876,236
6880,190
7311,583
1061,919
6044,077
4999,072
4072,490
7234,951
3985,382
5128,441
6975,736
9811,287
1431,148
1457,203
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
LUASAN (Ha)
9,275
0,952
17,482
1,179
2,225
7,647
0,072
37,422
51,270
34,353
18,528
0,863
3,569
18,177
72,706
22,803
87,239
32,859
65,679
66,700
13,473
29,030
22,577
14,617
1,502
50,199
25,559
7,713
0,494
7,142
16,805
0,997
162,025
13,797
39,827
116,566
87,010
259,923
210,428
238,023
2,057
38,987
82,537
99,326
63,488
51,811
23,277
172,477
65,895
7,035
3,978
2-21
Laporan Akhir
KECAMATAN
Semarang Timur
Candisari
Gayamsari
Mijen
Banyumanik
Tembalang
KELURAHAN
Gondoriyo
Wates
Mlatiharjo
Mlatibaru
Bugangan
Kebonagung
Rejosari
Sarirejo
Karangturi
Karangtempel
Tegalsari
Sawah Besar
Sambirejo
Siwalan
Pandean Lamper
Pandean Lamper
Gayamsari
Kranggan
Sambirejo
Tambakrejo
Kaligawe
Wonoplumbon
Ngadirgo
Ngadirgo
Wonolopo
Pedalangan
Meteseh
Meteseh
Rowosari
Meteseh
Rowosari
Rowosari
Tembalang
Sendang Mulyo
PER METER (m2)
646,766
3432,893
1696,578
1905,961
2216,700
1991,809
3497,283
2839,023
2371,174
1963,763
1714,102
3028,929
1179,883
348,909
246,609
950,423
1308,791
1352,131
438,683
3934,531
3379,459
2036,249
1951,494
895,662
1785,354
2049,185
1512,715
1117,773
2266,730
194,395
1717,738
1256,953
2185,363
1694,337
LUASAN (Ha)
2,699
53,018
6,767
16,020
31,022
22,614
66,054
40,754
18,424
19,950
6,500
44,492
1,902
0,646
0,216
5,162
6,582
11,491
0,322
103,254
61,015
19,203
12,092
3,780
14,027
21,939
13,250
6,677
13,417
0,195
16,423
10,530
29,226
17,150
Sumber : Hasil Pengkuran Peta Rawan Banjir Kota Semarang, 2007
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-22
Laporan Akhir
PETA 2.3. KONDISI GEOHIDROLOGI KOTA SEMARANG23
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-23
Laporan Akhir
PETA 2.4 KONDISI DAS KOTA SEMARANG24
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-24
Laporan Akhir
PETA 2.5 KONDISI PRODUKTIFITAS AIR TANAH KOTA SEMARANG25
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-25
Laporan Akhir
PETA 2.6 DAERAH BANJIR KOTA SEMARANG26
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-26
Laporan Akhir
GEOLOGI
Kondisi Geologi, Kota Semarang berdasarkan Peta Geologi Lembar Magelang - Semarang
(RE. Thaden, dkk; 1996), susunan stratigrafinya adalah sebagai berikut: Aluvium (Qa),
Batuan Gunungapi Gajahmungkur (Qhg), Batuan Gunungapi Kaligesik (Qpk), Formasi
Jongkong (Qpj), Formasi Damar (QTd), Formasi Kaligetas (Qpkg), Formasi Kalibeng (Tmkl),
Formasi Kerek (Tmk). Pada dataran rendah berupa endapan aluvial sungai, endapan fasies
dataran delta dan endapan fasies pasang-surut. Endapan tersebut terdiri dari selangseling antara lapisan pasir, pasir lanauan dan lempung lunak, dengan sisipan lensa-lensa
kerikil dan pasir vulkanik. Sedangkan daerah perbukitan sebagian besar memiliki struktur
geologi berupa batuan beku.
Berdasarkan struktur geologi yang ada di Kota Semarang terdiri atas tiga bagian yaitu
struktur joint (kekar), patahan (fault), dan lipatan. Daerah patahan tanah bersifat erosif
dan mempunyai porositas tinggi, struktur lapisan batuan yang diskontinyu (tak teratur),
heterogen, sehingga mudah bergerak atau longsor. Pada daerah sekitar aliran Kaligarang
merupakan patahan Kaligarang, yang membujur arah utara sampai selatan, di sepanjang
Kaligarang yang berbatasan dengan Bukit Gombel. Patahan ini bermula dari Ondorante,
ke arah utara hingga Bendan Duwur.
Pada wilayah Kota Semarang yang berupa dataran rendah memiliki jenis tanah berupa
struktur pelapukan, endapan dan lanau yang dalam. Kondisi geologi Kota Semarang
diidentifikasi berdasarkan satuan-satuan litologi sebagai berikut:
1.
Bagian utara sebagian besar ditutupi oleh endapan permukaan yang merupakan
alluvium hasil pembentukan delta Kaligarang. Terdiri dari lapisan pasir, lempung,
kerikil.
2.
Bagian selatan memiliki lapisan litologi breksi dan lava andesit, termasuk ke dalam
endapan vulkanik.
3.
Daerah perbukitan (Srondol Wetan, Banyumanik, dan sekitarnya terdiri dari lapisan
batuan breksi vulkanik dengan sisipan lava batu pasir tufa dan tanah berwarna merah
dengan ketebalan 50-200 meter.
4.
Pembagian tingkat permeabilitas tanah berdasarkan jenis litologi ialah sebagai
berikut :
a.
Sebagian wilayah Kecamatan Semarang Selatan, Semarang Barat, Gunungpati,
dan Mijen dan kondisi tidak permabel (Kedap) dengan nilai antara 0,04-87,5
liter/hari;
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-27
Laporan Akhir
b.
Sebagian wilayah Tugu, Mijen, Semarang Timur dan Genuk mempunyai tingkat
permeabilitas rendah dengan nilai antara 4-2.037 liter/m2/hari;
c.
Sebagian wilayah Genuk, Semarang Tengah, Semarang Utara, Semarang Barat
dan Tugu mempunyai tingkat permeabilitas dengan nilai antara 4.037-122.000
liter/m2/hari;
d.
Wilayah Kecamatan Mijen, Gunungpati dan Semarang Selatan mempunyai
permeabilitas tinggi dengan nilai antara 8.149-203.735 liter/m2/hari.
Mengenai jenis tanah Kota Semarang dapat digambarkan sebagai berikut. Wilayah Kota
Semarang yang berupa dataran rendah memiliki jenis tanah berupa struktur pelapukan,
endapan, dan lanau yang dalam. Jenis Tanah di Kota Semarang meliputi kelompok
mediteran coklat tua, latosol coklat tua kemerahan, asosiai alluvial kelabu, Alluvial
Hidromorf, Grumosol Kelabu Tua, Latosol Coklat dan Komplek Regosol Kelabu Tua dan
Grumosol Kelabu Tua. Kurang lebih sebesar 25 % wilayah Kota Semarang memiliki jenis
tanah mediteranian coklat tua. Sedangkan kurang lebih 30 % lainnya memiliki jenis tanah
latosol coklat tua. Jenis tanah lain yang ada di wilayah Kota Semarang memiliki geologi
jenis tanah asosiasi kelabu dan aluvial coklat kelabu dengan luas keseluruhan kurang lebih
22 % dari seluruh luas Kota Semarang. Sisanya alluvial hidromorf dan grumosol kelabu
tua.
Tabel 2.8.
Sebaran Jenis Tanah di Kota Semarang
%
TERHADAP
POTENSI
WILAYAH
30
Kec. Tugu
Tanaman
tahunan/keras
Mediteran
Coklat Kec. Semarang Selatan
1
Tua
Tanaman holtikultural
Kec. Gunungpati
Tanaman palawija
Kec. Semarang Timur
26
Tanaman
tahunan/keras
Latosol Coklat Tua Kec. Mijen
2
Kemerahan
Tanaman holtikultural
Kec. Gunungpati
Tanaman padi
Asosiasi
Alluvial
22
Tanaman tahunan tidak
Kec. Genuk
3 Kelabu dan Coklat
produktif
Kec. Semarang Tengah
Kelabuan
22
Kec. Tugu
Tanaman
Alluvial Hidromorf
tahunan/keras
Kec. Semarang Utara
4 Grumosol
Kelabu
Tanaman holtikultural
Kec. Genuk
Tua
Tanaman padi
Kec. Mijen
Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2015
NO
JENIS TANAH
LOKASI
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-28
Laporan Akhir
PETA 2.7 STRUKTUR GEOLOGI SEMARANG29
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-29
Laporan Akhir
PETA 2.8 JENIS TANAH KOTA SEMARANG30
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-30
Laporan Akhir
PETA 2.9 GERAKAN TANAH KOTA SEMARANG31
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-31
Laporan Akhir
PETA 2.10 AMBELESAN TANAH KOTA SEMARANG32
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-32
Laporan Akhir
KLIMATOLOGI
Kota Semarang memiliki iklim tropis dengan dua jenis musim, yaitu musim kemarau dan
musim penghujan yang memiliki siklus bergantian selam lebih kurang enam bulan.
Menurut data dinas meterologi dan geofisika pada umumnya hujan di Kota Semarang
turun pada bulan Desember sampai Mei, sedangkan antara bulan Juni sampai November
merupakan musim kemarau.
Tabel 2.9.
Data Curah Hujan (mm) Di Kota Semarang Tahun 2010-2014
Pos Hujan
Tinggi
Tempat
(m)
2010
2011
2012
2013
2014
Bandara Ahmad Yani
2
3294
Tanjung Mas
4
3015
Tlogosari
7
2627
Semarang Barat
5
3263
Beringin
74
3392
Ngaliyan
110
3826
Candi
77
2539
Klipang
48
2942
Gunungpati
173
3814
Mijen
290
6108
Meteseh
100
2588
Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2015
1769
1903
2436
1866
2079
1273
2105
2206
3227
4171
-
2133
2126
2466
2221
2383
2423
2208
1997
3417
5613
-
2612
2413
2089
2474
2670
2948
2206
2465
2953
4596
-
2174
2481
2660
2301
2335
2553
2220
2278
2580
3599
1469
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-33
Laporan Akhir
PETA 2.11 CURAH HUJAN KOTA SEMARANG 34
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-34
Laporan Akhir
2.4.3. Data Kawasan Resiko Bencana
Bencana alam yang sering terjadi di Kota Semarang meliputi :
a.
bencana rob;
b.
bencana abrasi;
c.
bencana banjir;
d.
bencana gerakan tanah dan longsor;
e.
bencana angin topan.
Kawasan rawan bencana rob yang ada di Kota Semarang meliputi :
a. Kecamatan Semarang Barat;
b. Kecamatan Semarang Tengah;
c. Kecamatan Semarang Utara;
d. Kecamatan Semarang Timur;
e. Kecamatan Genuk;
f.
Kecamatan Gayamsari; dan
g. Kecamatan Tugu.
Kawasan rawan abrasi terdapat di bagian pesisir meliputi :
a. Kecamatan Tugu;
b. Kecamatan Semarang Utara;
c. Kecamatan Genuk; dan
d. Kecamatan Semarang Barat.
Kawasan rawan bencana banjir meliputi :
a. Kecamatan Gajahmungkur;
b. Kecamatan Gayamsari;
c. Kecamatan Ngaliyan;
d. Kecamatan Tugu;
e. Kecamatan Semarang Barat;
f. Kecamatan Semarang Tengah;
g. Kecamatan Semarang Utara;
h. Kecamatan Semarang Timur;
i.
Kecamatan Pedurungan; dan
j.
Kecamatan Genuk.
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-35
Laporan Akhir
Kawasan rawan bencana rawan gerakan tanah dan longsor meliputi :
a. kawasan rawan bencana gerakan tanah;
b. kawasan sesar aktif; dan
c. kawasan rawan bencana longsor.
Kawasan rawan bencana gerakan tanah meliputi :
a. Kecamatan Mijen meliputi : Kelurahan Mijen; Kelurahan Jatibarang; Kelurahan
Kedungpane; dan Kelurahan Purwosari.
b. Kecamatan Gunungpati meliputi : Kelurahan Sadeng; Kelurahan Kandri; Kelurahan
Pongangan; Kelurahan Nongkosawit; Kelurahan Kalisegoro; Kelurahan Sukorejo;
Kelurahan Patemon; dan Kelurahan Pakintelan.
c. Kecamatan Banyumanik meliputi : Kelurahan Gedawang; Kelurahan Tinjomoyo;
Kelurahan Srondol Kulon; Kelurahan Banyumanik; Kelurahan Pudakpayung; dan
Kelurahan Jabungan.
d. Kecamatan Tembalang meliputi : Kelurahan Meteseh; Kelurahan Bulusan;
Kelurahan Kramas; dan Kelurahan Rowosari.
e. Kecamatan Semarang Barat terdapat di Kelurahan Manyaran.
Kawasan sesar aktif meliputi :
a. Kecamatan Tembalang terdapat di : Kelurahan Jangli; Kelurahan Tembalang;
Kelurahan Bulusan; dan Kelurahan Kramas.
b. Kecamatan Banyumanik meliputi :Kelurahan Srondol Kulon; Kelurahan Tinjomoyo;
Kelurahan Pedalangan; Kelurahan Jabungan; Kelurahan Padangsari; Kelurahan
Sumurboto; dan Kelurahan Tinjomoyo.
c. Kecamatan Gunungpati meliputi : Kelurahan Sumurejo; Kelurahan Mangunsari;
Kelurahan Pakintelan; Kelurahan Plalangan; Kelurahan Patemon; Kelurahan
Sekaran; Kelurahan Kalisegoro; Kelurahan Sadeng; Kelurahan Pongangan;
Kelurahan Ngijo; Kelurahan Cepoko; Kelurahan Kandri; Kelurahan Gunungpati;
Kelurahan Sukorejo;
d. Kecamatan Ngaliyan meliputi : Kelurahan Ngaliyan; Kelurahan Kalipancur; dan
Kelurahan Bambankerep.
e. Kecamatan Mijen meliputi : Kelurahan Tambangan; Kelurahan Jatirejo; Kelurahan
Jatibarang; Kelurahan Wonoplumbon; Kelurahan Ngadirgo; Kelurahan Purwosari;
dan Kelurahan Cangkiran.
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-36
Laporan Akhir
f.
Kecamatan Gajahmungkur meliputi : Kelurahan Bendan Duwur; Kelurahan Bendan
Ngisor; Kelurahan Sampangan; Kelurahan Bendan Ngisor; dan Kelurahan
Petompon.
g. Kecamatan Semarang Barat meliputi : Kelurahan Kembangarum; Kelurahan
Manyaran; dan Kelurahan Ngemplak Simongan.
h. Kecamatan Candisari meliputi : Kelurahan Karanganyar Gunung; dan Kelurahan
Jomblang.
i.
Kecamatan Semarang Selatan meliputi : Kelurahan Lamper Kidul; Kelurahan
Peterongan; dan Kelurahan Wonodri.
j.
Kecamatan Semarang Timur meliputi : Kelurahan Karang Kidul; Kelurahan
Sarirejo; dan Kelurahan Jagalan.
kawasan rawan bencana longsor meliputi :
a. Kecamatan
Gajahmungkur
meliputi
:
Kelurahan
Bendungan;
Kelurahan
Lempongsari. Kelurahan Bendan Ngisor; Kelurahan Bendan Nduwur; dan
Kelurahan Gajahmungkur.
b. Kecamatan Candisari terdapat di Kelurahan Karanganyar Gunung;
c. Kecamatan Tembalang meliputi : Kelurahan Kramas; Kelurahan Bulusan;
Kelurahan Sambiroto; Kelurahan Mangunharjo; Kelurahan Tandang; dan
Kelurahan Sendangguwo
d. Kecamatan Banyumanik terdapat di Kelurahan Padangsari;
e. Kecamatan Gunungpati meliputi : Kelurahan Pongangan; Kelurahan Nongkosawit;
Kelurahan Kalisegoro; Kelurahan Sukorejo; Kelurahan Patemon; dan Kelurahan
Pakintelan.
f.
Kecamatan Mijen meliputi : Kelurahan Wonolopo; Kelurahan Jatisari; dan
Kelurahan Kedungpane.
Kawasan rawan bencana angin topan meliputi :
a. Kecamatan Tembalang;
b. Kecamatan Banyumanik;
c. Kecamatan Gunungpati; dan
d. Kecamatan Mijen.
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-37
Laporan Akhir
2.4.4. Isu Strategi Terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Isu-isu strategis terkait pembangunan infrastruktur bidang cipta karya DI Kota Semarang
diantaranya adalah sebagai berikut :
-
Luas Kawasan Kumuh 415,83 Ha yang terdiri dari 15 Kecamatan dan 62 Kelurahan
-
Sistem Pengelolaan sampah TPA Jatibarang masih bersifat open dumping
-
Cakupan Pelayanan air bersih perkotaan 63,17% yang meliputi rumah tangga,
industry dan fasum fasos
-
Mengimplementasikan konsepsi pembangunan berkelanjutan serta mitigasi dan
adaptasi terhadap perubahan iklim.
-
Meminimalisir penyebab dan dampak bencana sekecil mungkin.
-
Meningkatnya urbanisasi yang berimplikasi terhadap proporsi penduduk perkotaan
yang bertambah, tingginya kemiskinan penduduk perkotaan, dan bertambahnya
kawasan kumuh.
-
Belum optimalnya pemanfaatan Infrastruktur Permukiman yang sudah dibangun.
-
Perlunya kerjasama lintas sektor untuk mendukung sinergitas dalam pengembangan
kawasan permukiman.
-
Belum optimalnya kapasitas kelembagaan dan kualitas sumber daya manusia serta
perangkat organisasi penyelenggara dalam memenuhi standar pelayanan minimal di
bidang pembangunan perumahan dan permukiman
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Semarang Tahun 2016-2020
2-38