PERANAN ORANG TUA DALAM MENGHADAPI PENGARUH NEGATIF MEDIA TELEVISI TERHADAP PERKEMBANGAN IMAN ANAK DI LINGKUNGAN SANTO YOHANES PAROKI KRISTUS RAJA KATEDRAL SINTANG KALIMANTAN BARAT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

  

PERANAN ORANG TUA DALAM MENGHADAPI PENGARUH

NEGATIF MEDIA TELEVISI TERHADAP PERKEMBANGAN IMAN

ANAK DI LINGKUNGAN SANTO YOHANES PAROKI KRISTUS RAJA

KATEDRAL SINTANG KALIMANTAN BARAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Agustina

  

NIM: 051124029

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan untuk yang tercinta dan terkasih, Ayahku (Yosep Adam ), Ibuku ( Oliva Sunta ) Adikku ( Natalia Angelina Desy, S. Pd,

  Ana Juliani, Epifania Kurnia Januarti, Irene Paskariani Kurniati ), yang selalu memberikan doa dan dukungannya kepada penulis. Suamiku ( Josua Saut Marulitua Simatupang, A.Md,) anakku (Priscilla Leticia Christiani Simatupang ), yang selalu berada disampingku saat suka maupun duka. Bapak-Ibu lingkungan

  Santo Yohanes Paroki Kristus Raja Katedral Sintang Kalimantan-Barat, dan Keluarga besar kampus IPPAK Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan dukungan selama ini.

  

MOTTO

“Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani, jika karunia

untuk mengajar, baiklah kita mengajar”

  

(Roma 12:7)

  

ABSTRAK

  Skripsi ini berjudul “Peranan Orang Tua Dalam Menghadapai

  

Pengaruh Negatif Media Televisi Terhadap Perkembangan Iman Anak di

lingkungan Santo Yohanes Paroki Kristus Raja Katedral Sintang

Kalimantan Barat”. Penulis memilih judul ini berdasarkan keprihatinan yang

  penulis lihat sehubungan dengan peran orang tua dalam menghadapi pengaruh media televisi terhadap perkembangan iman anak di lingkungan Santo Yohanes Paroki Kristus Raja Katedral Sintang, Kalimantan Barat. Pada kenyataannya, peranan orang tua dalam mendampingi perkembangan iman masih belum terlaksana dengan baik, karena para orang tua masih sibuk dengan bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

  Persoalan skripsi ini adalah bagaimana meningkatkan peranan orang tua di lingkungan Santo Yohanes Paroki Kristus Raja Katedral Sintang dalam mengatasi pengaruh media televisi, karena televisi pada kenyataannya tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan anak.

  Media merupakan salah satu tempat kita untuk mendapatkan informasi, apapun media tersebut, baik itu televisi, internet, radio, surat kabar dan banyak lagi yang lainnya. Secara perlahan-lahan kita tidak sadar generasi bangsa kita telah dibimbing dengan apa yang mereka lihat dan mereka dengar (misalnya televisi atau internet). Media yang paling berperan dan dominan untuk sekarang ini adalah televisi, di mana hampir setiap rumah mempunyai media yang satu ini, bahkan untuk kalangan tertentu mereka menyediakan televisi ini di masing- masing kamar anaknya.

  Setiap orang tua memiliki tanggung jawab untuk selalu mengawasi anaknya dan memperhatikan perkembangannya, oleh sebab itu hal-hal yang sekecil apapun harus bisa diantisipasi oleh setiap orang tua mengenai dampak positif atau negatif yang akan ditimbulkan oleh hal yang bersangkutan. Begitu juga mengenai hal televisi ini, yang sudah nyata dampak negatifnya. Untuk menjawab permasalahan ini diperlukan data yang akurat. Oleh karena itu penulis mengadakan penelitian lapangan dan studi pustaka. Studi pustaka dilakukan untuk mengetahui peranan dan upaya orang tua dalam menghadapi pengaruh media televisi terhadap perkembangan iman anak di Lingkungan santo Yohanes Paroki Kristus Raja Katedral Sintang. Sedangkan penelitian lapangan dilakukan untuk mengetahui sejauhmana peranan orang tua di Lingkungan Santo Yohanes dalam menghadapi pengaruh media televisi terhadap perkembangan iman anak. Penelitian lapangan ini dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner untuk mengumpulkan data di lapangan.

  Skripsi ini menawarkan pendalaman iman khusus orang tua untuk membantu para orang tua dalam meningkatkan perannya dalam menghadapi pengaruh media televisi terhadap perkembangan iman anak. Diharapkan pendalaman iman khusus orang tua dapat membantu orang tua saling memperkaya perannya dalam mendampingi anak. Melalui pendalaman iman khusus orang tua penulis memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka membantu orang tua agar semakin menyadari tugas dan tanggung jawabnya dalam mendampingi dan

  

ABSTRACT

  This thesis is titled "The Role of the Parent in Media Television Faced

  

Negative Influence Of Faith Child Development at the Saint John Parish of

Christ the King Cathedral Sintang West Kalimantan". The author chose this

  title by the author refer concerns with respect to the role of parents in dealing with the influence of television on the development of children of Saint John Parish of Christ the King Cathedral Sintang, West Kalimantan in the faith. In fact, the role of parents in assisting the development of faith is still not performing well, because the parents are busy with work to meet the economic needs of the family. The issue of this paper is how to improve the role of parents in the Saint John Parish of Christ the King Cathedral Sintang in overcoming the influence of television, because television is in fact inseparable in the lives of children.

  Media is one of us to get the information, regardless of media, be it television, internet, radio, newspapers and many others. Gradually we are not aware, that we have guided generations of what they see and they hear (eg television or internet). Most media and dominant role for now this is television, where almost every house has the media on this one, even for their specific community television in each of his son's room.

  Every parent has a responsibility always to supervise their children and pay attention to its development, and therefore the slightest thing should be anticipated by any parents about the positive or negative effects that will be generated by the question. So did about this television, which is a real negative impact. To answer this problem required accurate data. Therefore, the authors conducted field research and literature. Book study conducted to determine the role and efforts of parents in dealing with the influence of television on children in the faith development environment of St. John's Parish of Christ the King Cathedral Sintang. The field research conducted to determine the extent of the role of parents in the neighborhood of St. John in the face of the influence of television on child's faith development. Fieldwork was conducted by distributing questionnaires to collect data in the field.

  This thesis offers a special faith deepening parents to assist parents in increasing its role in dealing with the influence of television on the faith development of children. Expected deepening of faith in particular parents can help parents enrich their role in assisting the child. Through a special faith deepening parents authors contributed ideas in order to help parents to be more aware of the duties and responsibilities in assisting and educating the children of faith.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa atas rahmat dan kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ PERANAN ORANG TUA DALAM MENGHADAPI PENGARUH NEGATIF MEDIA TELEVISI TERHADAP PERKEMBANGAN IMAN ANAK DI LINGKUNGAN SANTO YOHANES PAROKI KRISTUS RAJA KATEDRAL SINTANG KALIMANTAN BARAT “. Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung penils, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Y.H. Bintang Nusantara, SFK, M. Hum, selaku dosen pembimbing utama yang dengan kerelaan dan kesadaran mendampingi, memberi masukan serta mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini dari awal hingga selesai.

  2. Drs. H.J. Suhardiyanto, SJ, selaku penguji II sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik yang dengan setulus hatinya membimbing, memberi perhatian dan memberi dukungan kepada penulis.

  3. P. Banyu Dewa HS, S. Ag, M. Si, selaku penguji III yang memberi semangat dan kegembiraan dan meluangkan waktu untuk mempelajari dan memberikan masukan berkaitan dengan skripsi ini.

  4. Para dosen dan staf karyawan IPPAK yang telah memberikan dukungan selama ini.

  5. Romo Paroki Kristus Raja Katedral Sintang dan ketua lingkungan Santo Yohanes yang telah memberikan tempat dan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian, serta dukungan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

  6. Bapak-Ibu di lingkungan Santo Yohanes yang memberikan dukungan kepada penulis dengan bersedia mengisi kuesioner yang disebarkan.

  7. Ayahku Yosep Adam dan Ibuku Oliva Sunta serta adik-adikku Natalia Angelina Desy, S.Pd. Ana Juliani, Epi Fania Kurnia Januarti dan Irene Paskariani Kurniati yang selalu menyemangati penulis selama studi di IPPAK.

  8. Spesial buat yang tercinta, Josua Saut Marulitua Simatupang A.Md yang selalu berada disampingku saat aku membutuhkan seseorang untuk berbagi, baik suka maupun duka. Terima kasih atas kesabaran dan kasih sayang yang telah diberikan.

  9. Untuk buah hatiku, Priscilla Leticia Christiani Simatupang yang membuat hari-hariku menjadi indah dan penuh semangat.

  10. Sahabatku Paska, Ninu, Dede, Dina, Desy, kak Ria, kak Eka, yang selalu memberikan semangat dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  11. Teman-teman seangkatan 2005-2008 yang telah meneguhkan dan memberi dukungan untuk menyeleaikan skripsi ini.

  12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang selama ini dengan ketulusan hati memberikan motivasi dan bantuan hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................... iii PERSEMBAHAN ..................................................................................................... iv MOTTO ..................................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................................vii ABSTRAK .................................................................................................................viii ABSTRACT............................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ............................................................................................... x DAFTAR ISI..............................................................................................................xiii DAFTAR SINGKATAN ...........................................................................................xviii

  BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 A. Latar Belakang........................................................................................... 1 B. Rumusan Permasalahan............................................................................. 8 C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 8 D. Manfaat Penulisan ..................................................................................... 9 E. Metode Penulisan ...................................................................................... 10 F. Sistematika Penulisan ................................................................................ 10 BAB II MEDIA TELEVISI DAN PERKEMBANGAN IMAN ANAK DALAM KELUARGA KATOLIK............................................................................. 12

  A. Perkembangan Iman Anak Dalam Keluarga Katolik ................................ 12

  1. Anak dalam Keluarga Katolik............................................................ 11

  2. Perkembangan Kerohanian atau Keimanan Anak.............................. 14

  a. Tahapan usia 0 sampai 3 tahun ...................................................... 15

  b. Tahapan usia 3 sampai 7 tahun ...................................................... 15

  c. Tahapan usia 7 sampai12 tahun ..................................................... 16

  3. Usaha-usaha Mengembangkan Iman Anak dalam Keluarga Katolik................................................................................................ 16

  a. Pemberian Teladan Hidup ............................................................. 17

  b. Mengusahakan Suasana Kasih....................................................... 17

  c. Pengajaran Tentang Iman .............................................................. 18

  d. Menciptakan Kebiasaan Kehidupan Sehari-hari ........................... 19

  e. Doa Bersama Keluarga .................................................................. 19

  f. Mengarahkan Anak Untuk Bergabung kedalam Gereja ................ 20

  B. Pengaruh Media Televisi Terhadap Anak dalam Keluarga ..................... 20

  1. Pengertian Media Televisi ................................................................. 21

  2. Manfaat Media Televisi ..................................................................... 24

  a. Media Informasi ........................................................................... 24

  b. Memperluas Wawasan ................................................................. 25

  c. Sarana Hiburan............................................................................. 26

  d. Sarana Pewartaan ......................................................................... 27

  3. Pengaruh Positif dan Negatif Media Televisi Terhadap Perkembangan Iman Anak .................................................................28

  a. Pengaruh Positif Media Televisi Terhadap Perkembagan Iman Anak ............................................................................................28

  b. Pengaruh Negatif Media Televisi Terhadap Perkembangan Iman Anak ....................................................................................29

  C. Peranan Orang Tua dalam Menyikapi Media Televisi ............................33

  1. Menanamkan Kesadaran Pada Anak- anak Tentang Dampak Negatif Televisi ................................................................................. 33

  3. Pemberian Teladan Hidup .................................................................. 33

  4. Pengajaran Tentang Iman ................................................................... 34

  D. Upaya Orang Tua Menghadapi Pengaruh Media Televisi Terhadap Iman Anak dalam Keluarga Katolik ........................................................ 34

  BAB III PERANAN ORANG TUA DI LINGKUNGAN SANTO YOHANES, PAROKI KRISTUS RAJA SINTANG KALIMANTAN BARAT TERHADAP PENGARUH NEGATIF MEDIA TELEVISI TERHADAP PERKEMBANGAN IMAN ANAK ................................... 38 A. Gambaran Umum Lingkungan Santo Yohanes ....................................... 38

  1. Letak Geografis Lingkungan Santo Yohanes..................................... 38

  2. Jumlah dan Situasi Umat di Lingkungan Santo Yohanes .................. 40

  3. Jumlah dan Situasi Anak di Lingkungan Santo Yohanes................... 41

  4. Kegiatan-kegiatan yang Ada di Lingkungan Santo Yohanes............. 41

  a. Kegiatan Rutin ............................................................................... 42

  b. Kegiatan Berkala ........................................................................... 42

  B. Metodologi Penelitian ............................................................................. 43

  1. Latar Belakang Penelitian................................................................... 43

  2. Permasalahan Penelitian ..................................................................... 45

  3. Tujuan Penelitian................................................................................ 45

  4. Instrumen Pengumpulan Data Penelitian ........................................... 45

  5. Responden Penelitian ......................................................................... 47

  6. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 47

  7. Variabel Penelitian ............................................................................. 48

  C. Laporan Hasil Penelitian ......................................................................... 49

  1. Identitas Responden............................................................................ 50

  2. Pengaruh Media Televisi Terhadap Perkembangan Iman Anak ................................................................................................... 52

  3. Peranan Orang Tua Menghadapi Pengaruh Media Televisi Terhadap Perkembangan Iman Anak ................................................. 55

  4. Upaya Orang Tua dalam Menghadapi Pengaruh Media Televisi Terhadap Perkembangan Iman Anak ................................................. 58

  D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 60

  1. Identitas Responden............................................................................ 60

  2. Pengaruh Media Televisi Terhadap Perkembangan Iman Anak .................................................................................................. 61

  3. Peranan Orang Tua Menghadapi Pengaruh Media Televisi Terhadap Perkembangan Iman Anak ................................................. 62

  4. Upaya Orang Tua dalam Menghadapi Pengaruh Media Televisi Terhadap Perkembangan Iman Anak ................................... 64

  E. Kesimpulan Hasil Penelitian ................................................................... 64

  1. Pandangan Orang Tua Tentang Pengaruh Media Televisi Terhadap Perkembangan Iman Anak ................................................................. 65

  2. Peranan Orang Tua Menghadapi Pengaruh Media Televisi Terhadap Perkembangan Iman Anak ................................................. 65

  3. Upaya Orang Tua dalam Menghadapi Pengaruh Media Televisi Terhadap Perkembangan Iman Anak .................................................. 66

  BAB IV USULAN PROGRAM PENDAMPINGAN BAGI ORANG TUA DI LINGKUNGAN SANTO YOHANES SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERARANAN ORANG TUA DALAM MENGHADAPI PENGARUH MEDIA TELEVISI TERHADAP PERKEMBANGAN IMAN ANAK ............................................................ 67 A. Pendalaman Iman Bagi Orang Tua di Lingkungan Santo Yohanes .......... 67

  1. Pengertian pendalaman Iman Bagi Orang Tua di Lingkungan SantoYohanes ....................................................................................... 67

  2. Tujuan Pendalaman Iman bagi Orang Tua di Lingkungan SantoYohanes ....................................................................................... 69

  3. Bahan atau Materi Pendalaman Iman Bagi Orang Tua di Lingkungan SantoYohanes ................................................................... 70

  4. Proses Pendalaman Iman bagi Orang Tua di Lingkungan SantoYohanes .......................................................................................71

  B. Usulan Program Pendalaman Iman bagi Orang Tua di Lingkungan SantoYohanes..........................................................................................75

  1. Latar Belakang Pemilihan Program ......................................................76

  2. Tujuan Program Pendalaman Iman Bagi Orang Tua di Lingkungan Santo Yohanes .....................................................................................77

  3. UsulanTema Pendalaman Iman Bagi Orang Tua di Lingkungan Santo Yohanes ......................................................................................78

  4. Petunjuk Pelaksanaan Program.............................................................81

  C. Penjabaran Program ................................................................................82

  D. Contoh Satuan Persiapan Pendalaman Iman bagi Orang Tua.................88

  BAB V PENUTUP....................................................................................................105 A. Kesimpulan ..............................................................................................105 B. Saran.................................................................................................... 108 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 110 DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... 112 Lampiran 1: Surat Permohonan Ijin ...................................................................... 113 Lampiran 2: Kuesioner Penelitian......................................................................... 114 Lampiran 3: Data Lingkungan Santo Yohanes .................................................... 120 Lampiran 4: Gambaran Umum dan Letak Geografis Lingkungan Santo Yohanes ............................................................................................ 124 Lampiran 5: Komik “ Jejak Kaki yang Bermakna “ ............................................ 125

DAFTAR SINGKATAN

  A. SINGKATAN KITAB SUCI

  Seluruh singkatan dari Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti kitab suci perjanjian baru yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab Indonesia ditambah dengan Kitab-kitab Deuterokanonika yang diselenggarakan oleh Lembaga Biblika Indonesia (Konferensi Wali Gereja Indonesia, 1993)

  B. SINGKATAN DOKUMEN RESMI GEREJA

  FC : Familiaris Consortio, Anjuran Apostolik Sri Paus Yohanes Paulus II tentang Peranan Keluarga Kristen dalam Dunia Modern.

  GS : Gaudium et Spes, Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang Gereja di dunia dewasa ini.

  IM : Inter Mirifica, Dekrit Konsili Vatikan II tentang upaya-upaya komunikasi sosial.

  C. SINGKATAN LAIN

  ST : Santo/Santa PIA : Pendidikan Iman Anak Art : Artikel HP : Hand Phone TV : Televisi ANTV : Andalas Televisi SCTV : Surya Citra Televisi

  RCTI : Rajawali Citra Televisi Indonesia TPI : Televisi Pendidikan TransTV: Televisi Transformasi Indonesia MNCTV: Media Nusantara Citra Televisi TVRI : Televisi Republik Indonesia SMFA : Suster Fransiskan Misionaris dari Asisi TU : Tata Usaha CU : Credit Union PNS : Pegawai Negeri Sipil SMP : Sekolah Menengah Pertama SMA : Sekolah Menengah Atas SPG : Sekolah Pendidikan Guru PGAK : Pendidikan Guru Agama Katolik S I : Sarjana D I, II, III: Diploma KWI : Konferensi Wali Gereja Indonesia MB : Madah Bakti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zaman sekarang media sudah lebih maju, hal ini disebabkan adanya

  penemuan-penemuan baru di bidang teknologi, misalnya dibidang elektronik (Televisi, Radio, Hand Phone, Internet) yang membawa perubahan dalam kehidupan manusia. Semenjak televisi ditemukan, informasi dari berbagai macam peristiwa dari seluruh dunia, dapat disaksikan (Leman, 2000: 12). Kemajuan media perlu juga disikapi dengan benar termasuk sikap terhadap televisi, misalnya dalam media televisi, anak cenderung lebih banyak menghabiskan waktunya di depan televisi ketimbang belajar ataupun mengikuti kegiatan-kegiatan Gereja dan anak-anak sekarang sudah dimanjakan dengan berbagai macam media yang membuat anak semakin terjerumus.

  Ada pengaruh positif dan negatif dari media, misalnya media televisi, pengaruh negatifnya adalah anak dapat melupakan pekerjaan-pekerjaan yang pokok seperti belajar, membantu orang tua atau melakukan berbagai kegiatan lainnya yang dapat mendukung kemajuan anak seperti belajar, mengikuti kegiatan-kegiatan dibidang rohani dan spiritual. Anak semakin tidak ada waktu untuk membaca buku-buku pelajaran atau untuk mengembangkan bakatnya melalui kegiatan-kegiatan lainnya. Acara televisi yang sifatnya sebagai hiburan pasif, lambat laun akan dapat mematikan kreativitas anak. Anak akan terbentuk menjadi seorang pemalas dan akan cenderung menjadi tertarik untuk dibandingkan dengan melakukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat untuk mengembangkan kreativitasnya.

  Pengaruh media dapat menimbulkan kepuasan akan kesenangan dari hiburan, menjadi sahabat disaat merasa kesepian, terciptanya suasana keakraban dalam keluarga, anak dapat meniru dan mencontoh sifat-sifat baik dari tokoh yang ada di film, dan anak dapat juga dijadikan sebagai media belajar apabila ada tugas dari sekolah untuk meneliti siaran televisi. Pengaruh acara televisi pada diri anak dapat menjadi positif atau negatif tergantung dengan ada tidaknya pendampingan dari orang tua pada anak pada saat menonton televisi. Dari pihak pertelevisian sendiri telah berupaya melakukan pembatasan acara-acara yang disajikan diantaranya dengan petunjuk dilayar televisi misalnya Bimbingan Orang tua (BO), 17 tahun (17+), semua golongan umur, dan lain-lain. Orang tua yang melakukan pendampingan pada anak saat menonton dengan cara menyeleksi acara mana yang boleh atau cocok ditonton oleh anak dan memberikan pengarahan akan acara televisi yang ditonton anak akan memberikan sumbangan yang positif.

  Media memang mempunyai daya pengaruh yang sangat kuat, tidak hanya dalam memajukan kehidupan, tetapi juga berpengaruh dalam memerosotkan nilai-nilai kristiani. Dalam kehidupan media, manusia mengalami perkembangan yang dimulai dari bahasa lisan kemudian berkembang menjadi bahasa tulis dan akhirnya memasuki bahasa elektronik. Media dapat dengan mudah dan cepat menyajikan informasi dari belahan dunia mana pun. Iswarahadi dalam buku “Beriman dengan Bermedia” mengatakan bahwa “bahasa televisi merupakan bahasa simbolis, bahasa yang dapat mempengaruhi orang dengan bujukan, bukan ajaran” (Iswarahadi, 2003: 31). Dalam bahasa media elektronik ini orang bisa berkomunikasi langsung dengan sumbernya.

  Dengan menyaksikan televisi orang dengan mudah merasakan, tersentuh, ikut terlibat dan percaya. Dengan semakin banyaknya stasiun televisi, menuntut adanya suatu kemampuan untuk bersaing satu sama lain sehingga tetap dapat eksis. Salah satu upaya yang dilakukan oleh setiap stasiun televisi agar dapat merebut perhatian masyarakat (pemirsa) adalah dengan cara memproduksi berbagai macam acara yang sesuai dengan keinginan masyarakat diantaranya dengan menyajikan acara untuk kalangan orang dewasa, acara untuk perempuan, kaum laki-laki, remaja, anak-anak, dan semua golongan umur.

  “Televisi juga memberikan pengaruh sosial yang besar terhadap masyarakat, baik bagi anak-anak maupun terhadap pemuda dan orang dewasa. Pengaruh ini dapat dilihat antara lain dalam percakapan-percakapan dan perbuatan mereka. Akan terlihat kemajuan mereka dalam hal pembicaraan tentang kebudayaan, menambah perbendaharaan bahasa dan menyebabkan berkurangnya minat mereka membaca surat kabar atau majalah” (Dr. Oemar Hamalik, 1986: 134).

  Televisi sekarang menjadi media yang paling akrab dengan kehidupan manusia. Banyak orang yang menonton televisi tanpa maksud tertentu dan hanya merupakan kebiasaan yang tidak bisa terlewatkan. Menonton televisi seakan-akan menjadi ritus yang harus dilaksanakan seperti kewajiban dalam keagamaan.

  “Bahasa televisi memang berbeda dengan bahasa guru. Kelebihan televisi adalah bahwa para tokoh dibawa masuk kedalam otak dan hati pemirsa. Televisi merupakan kurikulum tanpa peringkat yang langsung merengkuh setiap pemirsa (anak) untuk alasan apa saja dan kapan saja ”(Iswarahadi, 2003: 76)”.

  Kehadiran televisi memang menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia sebagai sarana untuk berinteraksi dengan orang lain, menyangkut suatu peristiwa yang terjadi di belahan dunia lainnya. “Dunia yang luas ini terasa seperti sebuah desa yang mendunia (Global Village), berarti dengan adanya televisi seluruh dunia menjadi desa, mudah dilihat dan dijangkau hanya lewat sebuah layar kecil ”(Sudaryatna, 1999: 16)”.

  Seperti kita ketahui bahwa anak-anak senang sekali menonton televisi. Mereka tidak segan-segan untuk duduk di depan kotak ajaib tersebut selama berjam-jam tanpa batas waktu. Kemudian hati-hati juga bagi anak yang sejak dini selama bertahun-tahun menonton tayangan mistis karena hal ini kelak akan sangat berpengaruh pada kepribadian anak. Anak akan tumbuh menjadi orang yang selalu ketakutan dan kelak ketika dewasa ia akan mengambil keputusan hanya mengandalkan emosinya saja karena tayangan tersebut menyebabkan otak anak menjadi tumpul.

  Televisi telah mengubah cara berpikir anak. Anak-anak yang terlalu banyak menonton televisi biasanya akan tumbuh menjadi sosok yang sulit berkonsentrasi dan kurang perhatian pada lingkungan sekitar. Mereka hanya terpaku pada televisi. Menonton televisi juga akan mengurangi kemampuan anak untuk menyenangkan diri sendiri dan melumpuhkan kemampuannya untuk mengemukakan pendapatnya secara logis dan sensitif. Namun demikian, seberapa besar pengaruh televisi, apakah baik atau buruk bagi perkembangan jiwa anak, hal ini tentu ditentukan oleh jumlah bimbingan dan pengawasan terhadap anak yang menonton televisi.

  Harus kita akui, belakangan ini berbagai tayangan televisi cenderung disajikan secara kurang selektif. Tayangan sinetron televisi, misalnya, kini didominasi oleh kisah-kisah percintaan orang dewasa, adegan konyol ala pelawak, cerita laga dan sejenisnya. Jika terus-terusan ditonton anak, hal ini akan membawa pengaruh kurang sehat bagi mereka. Sementara tayangan film yang khusus disajikan untuk anak-anak sering kali berisi adegan jorok dan kekerasan yang dapat merusak perkembangan jiwa. Disisi lain, aneka acara yang sifatnya menghibur anak-anak, seperti acara permainan, pentas lagu-lagu dan sejenisnya kurang memperoleh prioritas.

  Memasuki zamannya media, televisi merupakan media yang paling banyak menarik perhatian dan barang elektronik yang banyak dibeli oleh orang di antara media massa lainnya (Wells, Moriarty,& Burnett, 2006: 100). Khususnya di Sintang anak-anak senang sekali menghabiskan waktu mereka di depan televisi tanpa ada yang selalu mengawasi mereka karena orang tua mereka sibuk dengan pekerjaan. Ketika di Sintang, penulis pernah bertanya kepada anak-anak di lingkungan St.Yohanes, “ Apa yang paling disenangi selain mengikuti pelajaran di sekolah” dan jawaban dari anak tersebut adalah bahwa yang paling disenangi selain belajar adalah nonton TV, main game. Jadi penulis melihat bahwa anak- anak sekarang lebih cenderung menyukai dunia mereka yaitu dunia media yang telah mempengaruhi anak, hingga anak menjadi malas belajar, malas membuat tugas sekolah, malas membantu orang tua di rumah. Sebagai gambaran umum ternyata orang tua yang berada di lingkungan Santo Yohanes banyak yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga sehingga orang tua di lingkungan Santo Yohanes kurang begitu memperhatikan perkembangan anak yang sangat menyukai acara televisi yang kadang acara tersebut tidak pantas untuk mereka tonton. Akibatnya anak cenderung untuk malas belajar dan membantu orang tua di rumah apalagi untuk beribadah di gereja pada hari Minggu. Menyikapi perihal tersebut maka peranan orang tua dalam keluarga sangatlah penting untuk kehidupan anak, agar anak tidak lagi terpengaruh oleh media televisi yang membawa mereka kearah negatif, hendaknya orang tua bersikap bijak kepada anak, untuk memilih acara apa yang boleh mereka tonton dan yang tidak pantas untuk mereka tonton.

  Dalam penelitian ini orang tua di lingkungan Santo Yohanes dipilih untuk menjadi subjek penelitian. Hal ini sehubungan dengan peran orang tua itu sendiri dalam mengatasi pengaruh media televisi terhadap perkembangan anak. Sebagai keluarga Katolik, sudah sebaiknya orang tua mengajarkan anak sejak dini untuk mengikuti ibadah Gereja, kegiatan Gereja, dan rajin belajar dan mengurangi waktu di depan televisi. Berkenaan dengan media televisi, anak seharusnya mendapat pendampingan dari orang tua sehingga anak lebih kritis terhadap tayangan-tayangan film anak yang dapat mempengaruhi pribadinya. Dengan begitu, diharapkan program televisi anak tidak mengganggu perkembangan iman anak, melainkan dapat merubah proses pendidikan iman anak.

  Dalam konsili Vatikan ke II, orang tua diingatkan juga untuk menyalurkan kehidupan kepada anak-anaknya dan ini merupakan tugas yang berat. Oleh karena itu, harus diakui bahwa orang tua adalah pelaku pertama dan utama dalam perkembangan iman anak. Sebagai pelaku pertama dan utama, orang tua berkewajiban menciptakan lingkup keluarga yang diliputi oleh semangat bakti kepada Allah dan kasih sayang terhadap sesama. Keluarga menjadi lingkungan pendidikan pertama dalam menanamkan keutamaan-keutamaan sosial yang dibutuhkan oleh setiap masyarakat (Familiaris Consortio art. 36).

  Untuk mengurangi dampak dari televisi terhadap anak, orang tua hendaknya telah menanamkan kesadaran pada anak-anak tentang dampak negatif televisi. Misalnya menciptakan suasana keterbukaan di keluarga, pemberian teladan hidup dengan cara menanamkan nilai-nilai dasar kristiani seperti berbagi, saling menolong, saling menghibur jika ada kesusahan, saling memperhatikan terutama kepada yang lemah, sakit dan miskin. “Orang tua sudah selayaknya memberikan teladan dalam nilai-nilai Kristiani tersebut dan bukan hanya dengan perkataan tetapi dengan perbuatan“ (Familiaris Consortio art. 46). Anak-anak juga dapat diajak untuk menonton televisi siraman rohani, dengan begitu anak- anak akan menjadi tahu hidup beriman mereka seperti apa dan semakin tahu tentang hidup iman mereka sendiri. Orang tua juga perlu mengajak anak-anak dari sejak dini untuk mengikuti Sekolah Minggu agar mereka semakin dekat dengan Tuhan, dan tidak melupakan Tuhan. Orang tua dan Gereja juga perlu membimbing anak-anak agar tidak terlalu larut dalam media yang dapat mempengaruhi jiwa mereka yang masih labil.

  Maka melalui pokok permasalahan di atas, penulis tertarik untuk mendalami judul skripsi: Peranan Orang Tua Dalam Menghadapi Pengaruh Media Televisi Terhadap Perkembangan Iman Anak di lingkungan Santo Yohanes Paroki Kristus Raja Katedral Sintang Kalimantan Barat”.

  Melalui judul ini, penulis ingin mengajak para orang tua di lingkungan Santo Yohanes Sintang Kalimantan Barat untuk lebih memperhatikan perkembangan anak, ini dilakukan agar anak tidak terpengaruh oleh media televisi yang berlebihan. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh orang tua agar iman anak tetap semakin kuat yaitu yang terutama melibatkan anak-anak untuk terlibat aktif dalam setiap kegiatan yang ada di Gereja.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

  1. Apa yang dimaksud dengan media televisi ?

  2. Apa yang dimaksud dengan perkembangan Iman anak ?

  3. Bagaimana peranan orang tua dalam perkembangan iman anak dalam keluarga di lingkungan Santo Yohanes Sintang ?

  4. Bagaimana pengaruh negatif media televisi terhadap perkembangan iman anak dalam keluarga Katolik di lingkungan Santo Yohanes Sintang ?

  5. Bagaimana upaya untuk meningkatkan peranan orang tua dalam menghadapi pengaruh negatif media televisi terhadap anak di lingkungan Santo Yohanes Sintang?

  C. Tujuan Penulisan

  Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah : 1. Untuk memaparkan apa yang dimaksud dengan media televisi.

  2. Untuk memaparkan apa yang dimaksud dengan perkembangan Iman anak.

  3. Untuk mengetahui bagaimana peranan orang tua dalam perkembangan iman anak dalam keluarga katolik di lingkungan Santo Yohanes Sintang.

  4. Untuk mengetahui pengaruh negatif media televisi terhadap perkembangan iman anak dalam keluarga Katolik di lingkungan Santo Yohanes Sintang.

  5. Untuk mengetahui upaya orang tua dalam menghadapi pengaruh negatif media televisi terhadap anak di lingkungan Santo Yohanes Sintang.

D. Manfaat Penulisan

  Manfaat dari penulisan “Peranan Orang Tua Dalam Menghadapi Pengaruh Negatif Media Televisi Terhadap Perkembangan Iman Anak di lingkungan Santo Yohanes Paroki Kristus Raja Katedral Sintang Kalimantan Barat” adalah :

  1. Bagi Penulis Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dalam menghayati setiap perkembangan iman anak dalam keluarga.

  2. Bagi keluarga Katolik Menyadarkan kepada para orang tua, agar mengajak anak-anak untuk memanfaatkan media yang tidak merugikan.

  3. Bagi Lingkungan Santo Yohanes Paroki Kristus Raja Katedral Sintang Kalimantan Barat

  Orang tua lebih berperan dalam mengawasi anak-anak ketika menonton televisi dan mengajak anak untuk aktif dalam kegiatan keagamaan dan kegiatan yang diadakan di sekolah maupun di lingkungan dan gereja.

  E. Metode Penulisan

  Metode penulisan yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskripsi analisis, yaitu metode yang menggambarkan dan menganalisa permasalahan yang ada sehingga ditemukan jalan pemecahan yang tepat. Selain itu penulis menguraikan peranan orang tua dalam pendidikan iman anak dalam keluarga, pemahaman dan pelaksanaan peranan orang tua dalam pendidikan iman anak, dan usaha yang cocok untuk diterapkan dalam meningkatkan peranan orang tua dalam pendidikan iman anak. Menanggapi permasalah tersebut, penulis mengumpulkan data dengan melakukan penyebaran kuisioner kepada keluarga- keluarga Katolik di lingkungan Santo Yohanes Sintang.

  F. Sistematika Penulisan Judul skripsi tersusun dalam lima bab.

  Pada Bab pertama berisikan pendahulan. Pada bagian ini, penulis memaparkan mengenai latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

  Pada Bab kedua, penulis menguraikan tentang media televisi dan perkembangan iman anak dalam keluarga katolik yang meliputi: perkembangan anak dalam keluarga katolik, pengaruh media televisi terhadap anak dalam keluarga, peranan orang tua dalam menyikapi media televisi dan upaya orang tua menghadapi pengaruh media televisi terhadap iman anak dalam keluarga katolik.

  Pada Bab tiga, penulis memaparkan peranan orang tua di lingkungan Santo Yohanes Paroki Kristus Raja Sintang Kalimantan Barat terhadap pengaruh media televisi terhadap perkembangan iman anak yang meliputi: Gambaran umum mengenai Lingkungan Santo Yohanes Sintang Kalimantan Barat. Metodologi penelitian meliputi: latar belakang penelitian, permasalahan penelitian, tujuan penelitian, instrumen penelitian, responden penelitian, waktu dan tempat penelitian, variabel penelitian. Laporan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan.

  Pada Bab empat, penulis menguraikan usulan program pendalaman iman bagi orang tua di lingkungan Santo Yohanes dalam rangka meningkatkan peranan orang tua dalam menghadapi pengaruh media televisi terhadap perkembangan iman anak yang meliputi: latar belakang pemilihan program dan tujuan program pendalaman iman bagi orang tua, usulan program pendalaman iman bagi orang tua dan contoh satuan persiapan pendalaman iman bagi orang tua.

  Pada Bab lima merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran sebagai hasil pembahasan dari bab - bab sebelumnya.

BAB II MEDIA TELEVISI DAN PERKEMBANGAN IMAN ANAK DALAM KELUARGA KATOLIK Pada zaman sekarang anak-anak mulai terbiasa dengan alat-alat elektronik

  seperti internet, HP, televisi, video dsb, yang sangat mempengaruhi kepribadian anak itu sendiri (Goretti, 1999:9). Sebagai orang tua hendaknya perlu memperhatikan perkembangan iman anak itu sendiri dengan mengikutsertakan anak dalam kegiatan gereja, karena anak-anak tentunya membutuhkan pendampingan dari orang tuanya juga. Hal ini dimaksudkan agar pendidikan iman di dalam keluarga dapat memampukan anak dengan penuh tanggung jawab mengikuti panggilannya dan menentukan status hidupnya (Gaudium et Spes art. 52).

A. Perkembangan Iman Anak Dalam Keluarga Katolik

1. Anak Dalam Keluarga Katolik

  Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Kehadiran seorang anak dalam suatu perkawinan merupakan anugerah yang sangat istimewa, karena kehadiran anak merupakan tanda dari cinta kasih pasangan suami istri. Dari proses pra dan pasca kelahiran, anak terus mengalami perkembangan. Perkembangan anak menunjukkan suatu proses menuju ke depan dan tidak dapat diulang kembali. Anak merupakan bagian dari anggota keluarga yang berhak menerima pengarahan, bimbingan, dan pengasuhan, serta pendidikan dari orang tua. Dari pengertian tersebut tampak bahwa orang tua memiliki tugas, tanggung jawab dan kewajiban untuk mendidik anak dengan baik.

  Anak ibarat selembar kertas putih, apa yang digoreskan di sana, baik itu berupa tulisan atau sebuah gambar, maka itulah yang akan melekat. Sekalipun tulisan atau gambar tersebut dapat dihapus, tetapi akan tetap meninggalkan bekas. Oleh karena itu, orang tua seharusnya memperhatikan pertumbuhan anak-anaknya baik secara jasmani dan rohani. Secara jasmani yaitu dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi anaknya, dan secara rohani dengan cara memperhatikan pengajaran iman yang diajarkannya. Anak adalah anugerah dari Tuhan kepada orang tua, maka secara tidak langsung Tuhan menginginkan agar anak yang sudah diberikan itu dididik dan dibina dengan baik agar imannya semakin berkembang.

  Dalam hal ini yang dimaksud dengan anak adalah anak yang merupakan bagian dari keluarga, dan keluarga memberi kesempatan bagi anak untuk belajar tingkah laku yang penting untuk perkembangan yang cukup baik dalam kehidupan bersama. Anak-anak yang dilahirkan selain mendapat pendidikan formal di sekolah juga harus dibimbing ke arah situasi yang memperkembangkan segi imannya, dengan mengikutsertakan anak dalam kegiatan PIA, mengajar berdoa dan lain-lain (Purwahadiwardaya 1994: 9).

2. Perkembangan Kerohanian Atau Keimanan Anak

  Perkembangan kerohanian atau keimanan anak merupakan proses peningkatan relasi manusia dengan Tuhan. Kerohanian atau keimanan (penghayatan relasi personal manusia dan Tuhan Pencipta, Penguasa dan Pemelihara Semesta) adalah nilai yang berkembang bersama perkembangan

  

psikososial insani. Pada umumnya, pada tataran anak, penghayatan kerohanian

  atau keimanan berciri egosentrik (terpusat pada diri sendiri belaka), afektif emosional (lebih banyak bersangkut paut dengan dunia perasaan), konkret

  

antropormofik (lebih banyak dikaitkan dengan persepsi atau pencerapan inderawi

  atas perikehidupan manusia sehari-hari), spontan eksperimental (terjadi tiba-tiba, tak teratur, lebih banyak dilandasi pengalaman “kini dan disini) (Komisi Keluarga Keuskupan Malang, 1998: 47-48).

  Menurut James Fowler, seorang teolog, iman adalah interaksi faktor lingkungan dan faktor karunia dengan pikiran seseorang yang semakin matang seiring bertambahnya usia. Dari pemahaman itu, ia kemudian menyusun sebuah tahapan pertumbuhan iman dari perspektif psikologi. Fowler mendefinisikan iman sebagai cara memandang atau mengetahui duniawi.

  Dalam tahap perkembangan Iman anak, Iman anak juga berkembang dalam beberapa tahapan. Menurut James W.Fowler, tahap-tahapan tersebut adalah tahap usia 0 sampai 3 tahun, tahap usia 3-7 tahun, tahap usia 7-12 tahun. a. Tahap usia 0 sampai 3 tahun: Tahapan ini oleh James W. Fowler disebut “tahapan primal”. Benih kerohanian atau keimanan pada kurun hidup terdini tersusun oleh “rasa percaya bayi atau anak pada orang-orang yang mengasuh dia” dan “rasa aman bayi atau anak hidup di lingkungannya”.