ANALISIS PEKERJAAN DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA BAGIAN FINANCING SUPPORT DI BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG TAHUN 2015 TUGAS AKHIR - ANALISIS PEKERJAAN DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA BAGIAN FINANCING SUPPOR

  

ANALISIS PEKERJAAN DALAM MANAJEMEN SUMBER

DAYA MANUSIA PADA BAGIAN FINANCING SUPPORT DI

BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) SYARIAH KANTOR

CABANG SEMARANG TAHUN 2015

TUGAS AKHIR

  

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)

  

DISUSUN OLEH

SEPTI ARIF KARUNIA

NIM :20113032

  

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMIDAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  

ANALISIS PEKERJAAN DALAM MANAJEMEN SUMBER

DAYA MANUSIA PADA BAGIAN FINANCING SUPPORT DI

BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) SYARIAH KANTOR

CABANG SEMARANG TAHUN 2015

TUGAS AKHIR

  

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh GelarAhli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)

  

DISUSUN OLEH

SEPTI ARIF KARUNIA

NIM : 20113032

  

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMIDAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

  “Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukkan diri sendiri.” (Ibu Kartini) “Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan/diperbuatnya.” (Ali Bin Abi Thalib) “Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.” (Ariestoteles)

  Persembahan untuk: Bapak Mahfud, Mama’ Arti, Suamiku Ade,

  Adik-Adikku Danang dan Ham Yang selalu mendoakan, mendukung

  Dan mancintaiku

  

ABSTRAK

  Karunia, Septi, Arif. 2016. Analisis Pekerjaan Dalam Manajemen Sumber Daya

  Manusia Pada Bagian Financing Support Di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Semarang Tahun 2015 . Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

  Jurusan D3 Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. H. Alfred L MSI

  

Kata kunci: BRI Syariah KC Semarang, Analisis Pekerjaan, Manajemen Sumber

  Daya Manusia, Financing Support Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah adalah lembaga keuangan yang menggunakan prinsip syariah, artinya dalam operasionalnya tidak menggunakan riba. Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah setiap kantor cabang terdapat beberapa Unit Kerja, salah satunya adalah Unit Kerja Financing Support. Dimana dalam penelitian ini menjelaskan tentang struktur organisasi Unit Kerja Financing

  

Support , alur dokumen pembiayaan pada Unit Kerja Financing Support, serta Job

Deskription dari masing-masing karyawan yang ada pada Unit Kerja Financing

Support Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Semarang.

  Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode Deskriptif. Data dalam penelitian ini didapatkan melalui observasi, wawancara dan studi pustaka. Dari data yang didapatkan digunakan oleh penulis sebagai bahan analisis yang disesuaikan dengan konsep aplikasi pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KC Semarang. Setelah dilakukan analisis kemudian di tarik kesimpulan dan memberikan saran-saran.

  Maka hasil yang diperoleh adalah struktur orgaisasi unit kerja Financing

  

Support BRI Syariah KC Semarang terdiri atas Financing Support Manajer,

Administrasi Pembiayan, Legal, Appraisal, Custody/Reporting, Penaksir Emas.

  Alur dokumen Unit Kerja Financing Support mencakup seluruh bagian yang ada di unit kerja Finacing Support. Sedangkan Job Deskription setiap bagian yang ada di Fiancing Support berbeda-beda tergantung dengan bagian masing-masing.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat- Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ( TA ) ini. Penulisan Tugas Akhir ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan Jursan D3 Perbankan syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada tahap penyusunan Tugas Akhir ini, sangat sulit bagi saya untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

  3. Bapak Drs. H. Alfred L MSI, selaku Ketua Jurusan D III Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan dosen pembimbing yang telah menyediakan waktunya.

  4. Pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KC Semarang yang telah membantu dalam memberikan data yang saya perlukan.

  5. Orang tua, suami, dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan berupa dukungan material dan moral.

  6. Sahabatku Farda, Putri, Ratih, Anis yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

  Salatiga, 28 Juli 2016 Penulis

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL………………………………………………………… i ii LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………… iii LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………. iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN…………………………………... LEMBAR BEBAS PLAGIASI……………………………………………… v MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………....... vi ABSTRAK……………………..…………………………………………...... vii KATA PENGANTAR ………………………….…………………………… viii DAFTAR

  ISI…………………………………………………………………. ix DAFTAR TABEL…………………………………………………………… xii DAFTAR GAMBAR………………………………………………………… xiii

  BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………...... 1 A. Latar Belakang………………………………………………… 1 B. Rumusan Masalah……………………………………………... 5 C. Tujuan Penelitian………………………………………………. 6 D. Kegunaan Penelitian…………………………………………… 6 E. Metode Penelitian……………………………………………… 7 F. Sistematika Penulisan………………………………………...... 9

  11 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA………………………………………….

  A.

  Telaah Pustaka…………………………………………………. 11

  1. Manajemen Sumber Daya Manusia……………………...... 13 a.

  Pengertian MSDM……………………………………... 13 b. Tujuan MSDM………………………………………… 15 c. Fungsi MSDM…………………………………………. 17 2. Bank Syariah………………………………………………. 20

  a. Pengertian Bank Syariah………………………………. 20

  b. Prinsip- Prinsip Bank Syariah………………………...... 22 c.

  Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah………………… 24 3. Financing Support…………………………………………. 28 a.

  Pengertian Financing Support…………………………. 28 b. Pengertian Struktur Organisasi………………………… 29 c. Kegiatan SDM Financing Support…………………...... 31 d. Proses Pembiayaan…………………………………...... 41 e. Syarat Non Administratif Pengajuan Pembiayaan…...... 44

  47 BAB III : LAPORAN OBJEK…………………………………………......

  A.

  Gambaran Umum……………………………………………. 47

  1. Sejarah BRI Syariah KC Semarang………………………. 47 2.

  Visi BRI Syariah………………………………………...... 48 3. Misi BRI Syariah…………………………………………. 48 4. Struktur Organisasi BRI Syariah KC Semarang………...... 49

  5. Produk- Produk BRI Syariah……………………………… 50

  BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN……………………………... 52 A. Struktur Organisasi FS BRIS KC Semarang………………...... 52

  B.

  Alur/Proses Pekerjaan pada bagian FS BRIS KC Semarang…. 54

  C. Job Discription Karyawan Bagian FS BRIS KC Semarang...... 59 1.

  Financing Suppoer Manajer………………………………. 59 2. Administrasi Pembiayaan (ADP)…………………………. 64 3. Legal………………………………………………………. 69 4. Appraisal………………………………………………...... 74 5. Reporting/Custody………………………………………... 77 6. Penaksir Emas…………………………………………...... 82

  BAB V : PENUTUP……………………………………………………...... 86 A. Kesimpulan …………………………………………………... 86 B. Saran…………………………………………………………... 87 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 88 LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  Tabel 2.2 Perbandingan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional………. 21

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar 3.4 Struktur Organisasi BRI Syariah Kc Semarang Tahun 2015…... 49

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Financing Support BRI Syariah KC

  Semarang 2015- Sekarang………………………………………. 53

Gambar 4.2 Bagan Alur/Proses Pembiayaan Pada Bagian Financing Support

  BRI Syariah KC Semarang……………………………………... 54

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi pada dasarnya merupakan kerjasama dua orang atau

  lebih dalam rangka mencapai tujuan. Menurut Sutarto dalam Usman (2009: 146) organisasi adalah kumpulan orang, proses pembagian kerja, dan sistem kerja sama atau sistem sosial. Definisi yang dikemukakan Sutarto menekankan kepada tiga hal yaitu (1) adanya kumpulan orang, (2) ada proses pembagian kerja antara orang-orang tersebut, dan (3) ada sistem kerjasama atau sistem sosial di antara orang-orang tersebut.

  Dalam mencapai tujuannya, organisasi memerlukan berbagai macam sumber daya. Mulai dari sumber daya manusia, peralatan, mesin, keuangan, dan sumber daya informasi. Setiap sumber daya memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Sebagai suatu sistem, sumber daya-sumber daya tersebut akan berinteraksi dan saling bekerja sama sehingga tujuan dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

  Sumber daya manusia sebagai salah satu sumber daya yang ada dalam organisasi memegang peranan yang penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya manusia menggunakan sumber daya-sumber daya lain yang dimiliki oleh organisasi dalam rangka mencapai tujuan. Mesin-mesin berteknologi canggih sekalipun tidak akan ada artinya, jika sumber daya manusia yang menjalankannya tidak berkualifikasi untuk mengerjakannya.

  Tujuan utama sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh laba dan memajukan perusahaan. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka sebuah perusahaan harus melalui serangkaian proses, salah satunya adalah proses manajerial. Menurut Wahyu (2013) Manajerial adalah perpaduan seni dan ilmu, sebuah ilmu mengatur segala sesuatunya dengan benar.

  Yang bertugas untuk mengatur sember daya-sumber daya yang ada dalam sebuah perusahaan adalah seorang manajer. Seorang manajer harus melaksanakan sebuah kegiatan yang telah di rancanakan pada suatu manajemen.

  Manajemen merupakan sebuah kegiatan, pelaksanaanya disebut

  

manajing dan orang yang melakukannya disebut manajer. Individu yang

  menjadi manajer menangani tugas-tugas baru yang seluruhnya bersifat “manajerial” yang penting di antaranya ialah menghentikan kecenderungan untuk melaksanakan segala sesuatunya seorang diri saja.

  Tugas-tugas operasional dilaksanakan melalui upaya-upaya kelompok anggotanya. Pokoknya, tugas-tugas seorang manajer ialah memanfaatkan usaha-usaha kelompok secara efektif. Walaupun demekian, para manajer jarang menghabiskan seluruh waktu mereka untuk melaksanakan kegiantan manajing, biasanya mereka juga melaksanakan pekerjaan non- manajemen (Terry, 2003: 9).

  Manajemen sumber daya manusia dimaksudkan agar setiap pekerjaan dapat terselesaikan dengan efektif dan efisien. Dengan adanya analisa pekerjaan maka setiap karyawan memiliki pedoman yang dapat digunakan untuk tuntunan pada setiap aktifitas manajerial yang menjadi tugas ataupun tanggung jawabnya. Dengan begitu tidak ada lagi Double

  

Job ataupun istilah makan gaji buta karena setiap karyawan memiliki

daftar uraian jabatan (DUJ) yang berisi tentang tugas-tugasnya.

  Dalam Alquran Allah SWT berfirman:

  

105. dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta

orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan

dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang

nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

  (QS at-Taubah 9:105).

  Di dalam manajemen PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Semarang terdapat beberapa Unit Kerja, yaitu: Front

  

Office, Operasional, Marketing, Financing Support , dan Pembiayaan

  Mikro. Pada setiap Unit Kerja dikepalai oleh seorang manajer, kecuali Unit Kerja Front Office yang dikepalai oleh Branch Ops Supervisor.

  Setiap Unit kerja BRIS KC Semarang memiliki tugasnya masing-masing. Dimana setiap karyawan memiliki Daftar Uraian Jabatan (DUJ) yang dijadikan pedoman untuk melaksanakan kegiatan masing- masing. Disamping itu seorang manajer berperan penting untuk memberikan pengawasan dan juga penilaian terhadap kinerja setiap karyawan yang ada pada Unit Kerja yang ditanggungnya.

  Kelima Unit Kerja yang ada di BRIS KC Semarang memiliki peran yang sangat penting, namun menurut peneliti ada satu unit kerja yang kegiatan setiap karyawan yang ada didalamnya sangat penting karena berhubungan langsung dengan dokumen calon nasabah, jaminan, dan akad pembiayaan. Unit kerja yang dimaksud adalah Unit kerja Fianancing Support.

  Unit Kerja Fianancing Support dikepalai oleh Financing

  

Support Manajer (FSM), FSM membawahi 5 Bagian yaitu Administrasi

Dokumen Pembiayaan (ADP), Legal, Apprisal, Custody, dan Gadai.

  Bagian-bagian tersebut bekerjasama meng-Handle setiap dokumen calon

  Alasan yang paling mendasar peneliti ingin meneliti tentang pekerjaan sumer daya manusia di bagian Financing Support yaitu, karena setiap pekerjan karyawan bagian Financing Support berhubungan langsung dengan bagian-bagian yang lain.

  Bagian Financing Support sangat dibutuhkan output-nya untuk bagian pembiayaan/operasional guna melakukan pembiayaan kepada nasabah/calon nasabah.

  Dari uraian latar belakang diatas maka penulis memutuskan untuk membuat penelitian tentang Analisis Pekerjaan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia pada Bagian Financing Support di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KC Semarang tahun 2015.

B. Rumusan Masalah

  Dalam penelitian ini, penulis merumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan, sebagai berikut:

  1. Bagaimana Struktur Organisasi pada bagian Financing Support (FS) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KC Semarang?

  2. Bagaimana alur/proses pekerjaan yang ada pada bagian Financing

  Support (FS) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KC Semarang?

  3. Apa Job Discription dari setiap karyawan di bagian Financing Support (FS) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KC Semarang?

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Mengetahui Struktur Organisasi pada bagian Financing Support (FS) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KC. Semarang.

  2. Mengetahui alur/proses pekerjaan yang ada pada bagian Financing Support (FS) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KC. Semarang.

  3. Menganalisis Job Discription dari setiap karyawan di bagian Financing Support (FS) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KC. Semarang.

  D. Kegunaan Penelitian

  Penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, maupun para pembaca atau pihak-pihak lain yang berkepentingan.

  1. Manfaat Akademis Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan kemaslahatan keilmuan dalam lembaga keuangan syariah.

  2. Manfaat bagi Pembaca Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca dan dapat dijadikan sebagai kajian pustaka.

E. Metode Penelitian

  Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang melibatkan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang berkaitan dengan status atau kondisi objek yang diteliti pada saat dilakukan penelitian. Penelitian Deskriptif berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasi apa yang ada (bisa mengenai kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi atau kecenderungan yang sedang berlangsung). Data penelitian deskriptif dikumpulkan melalui survei angket, wawancara, atau observasi (Sumanto, 2014: 179).

  1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Rakyat Indonesia (BRI)

  Syariah yang terletak di Jl. Pandanaran 127 Semarang, Jawa Tengah 50249, Indonesia.

  2. Jenis Data Berdasarkan data yang diperlukan, dapat terbagi menjadi dua:

  a. Data Primer Data primer merupakan data yang di dapat langsung dari tempat penelitian. b. Data Sekunder Menurut Mudrajad data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat.

  3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi pustaka.

  a. Metode Observasi Metode Observasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada suatu objek yang akan diteliti (Arikunto, 2002: 204).

  b. Metode Wawancara Metode wawancara yaitu metode untuk mendapatkan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang akan diteliti (Arikunto, 1993: 213).

  c. Metode Studi Pustaka Metode studi pustaka yaitu metode pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku yag bersangkutan dengan judul, baik dari sumber pustaka maupun dari lembaga yang diteliti.

  4. Analisis Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha memberikan suatu gambaran atau kondisi mengenai suatu objek penelitian (Kuncoro, 2008: 8).

F. Sistematika Penulisan

  Pada penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bab. Yang mana setiap bab saling berkaitan satu sama lain. Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah:

  BAB I PENDAHULUAN Dalam Bab pendahuluan terdiri dari hal-hal yang berkaitan dan

  berhubungan dengan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaann penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam Bab Tinjauan Pustaka akan menjelaskan pengertian-pengertian yang bersifat teoritis. Sebagai dasar acuan dalam melakukan penelitian. BAB III LAPORAN OBJEK Pada Bab ini menggambarkan mengenai gambaran umum dan data-data

  deskriptif. Gambaran umum ini menjelaskan tentang sejarah berdiri, visi misi bank rakyat Indonesia syariah kc semarang, struktur organisasi dan produk-produk bank rakyat Indonesia syariah.

  BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini akan menjelaskan struktur organisasi bagian financing

support pada bank rakyat Indonesia syariah kc semarang, alur pembiayaan,

  dan tugas-tugas karyawan bagian financing support bank rakyat Indonesia syariah kc Semarang.

  BAB V PENUTUP Bab penutup berisi hasil dari penelitian yang berwujud dalam bentuk kesimpulan dan saran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka Berdasarkan dari beberapa penelitian yang membahas tentang

  analisis pekerjaan dan manajemen sumber daya manusia diantaranya disusun oleh saudari Putri Ananda yang berjudul “Pengaruh Analisis

  Pekerjaan Dan Penempatan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Divisi Primary Care PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan” tahun 2015.

  Penelitian tersebut membahas mengenai analisis pekerjaan dan penempatan kerja PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan, yang menjelaskan mengenai pengertian analisis pekerjaan, bagaimana pengaruh analisis pekerjaan terhadap prestasi kerja karyawan dan pengaruh penempatan kerja terhadap prestasi kerja karyawan divisi primary care PT. Kalbe Farma Cabang Medan.

  Selanjutnya dari penelitian saudara Indra Wirawan yang berjudul “Pengaruh Analisis Dan Struktur Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Serta Manajemen Karir Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Jember” tahun 2012. Penelitian ini menjelaskan tentang analisis pekerjaan dan Struktur Organisasi di PT. PLN (Persero) berpengaruh dengan Kinerja Karyawan dan manajemen karir serta kaitannya dengan pencapaian tujuan organisasi.

  Menurut Penelitian saudara Muhammad Nasir yang berjudul tahun 2007. Penelitian ini menjelaskan tentang pengertian manajemen sumber daya manusia dan pengelolaan sumber daya manusia di BMT Al- Ikhlas Yogyakarta serta fungsi-fungsi dari manajemen sumber daya manusia.

  Dari penelitian diatas terdapat kesamaan pembahasan penelitian yaitu sama-sama mengkaji tentang analisis pekerjaan dan manajemen sumber daya manusia. Sedangkan perbedaan dari penelitian diatas adalah pada lokasi penelitian atau studi kasusnya. Putri Ananda (2015) dalam penelitiannya menjelaskan pengaruh analisis pekerjaan dan penempatan kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Indra Wirawan (2012) penelitiannya menjelaskan pengaruh analisis pekerjaan dan struktur organisasi terhadap kinerja karyawan serta manajemen karir. Sedangkan Muhammad Nasir (2007) dalam penelitiannya menjelaskan tentang manjemen sumber daya manusia, dari pengertian hingga fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia.

  Pada penelitian ini menjelaskan tentang analisis pekerjaan dalam manajemen sumber daya manusia pada bagian financing support di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Semarang Tahun 2015. Penelitian ini juga menjelaskan tentang struktur organisasi pada bagian

  Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang

  financing support

  Semarang, serta alur/proses pekerjaan yang ada pada bagian financing support .

B. Kerangka Teoritik

1. Manajemen Sumber Daya Manusia

  a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Dessler (2006: 5), definisi manajemen sumber daya manusia adalah proses memperoleh, melatih, menilai dan memberikan kompensasi kepada karyawan, memperhatikan hubungan kerja karyawan, kesehatan, keamanan dan masalah keadilan. Sedangkan menurut. Mondy (2008: 4) Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pemanfaatan sejumlah individu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

  Konsekuensinya, para manajer di setiap tingkat harus melibatkan diri mereka dengan Manajeman Sumber Daya Manusia.

  Manajemen Sumber Daya Manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.

  Manajemen Sumber Daya Manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajeman yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusiannya.

  Sedangkan menurut Marwansyah (2010: 3), manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan fungsi- fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan industrial.

  Manajemen Sumber Daya Manusia sering disebut juga dengan manajemen personalia. Manajemen personalia merupakan proses manajemen yang diterapkan terhadap personalia yang ada di organisasi. Menurut Flippo (1994: 5), manjemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembagan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat.

  Sastrohadiwiryo (2002) menggunakan istilah manajemen tenaga kerja sebagai pengganti manajemen sumber daya manusia.

  Menurutnya, manajemen tenaga kerja merupakan pendayagunaan, pembinaan, penganturan, pengurusan, pengembangan, unsur tenaga kerja, baik yang berstatus sebagai buruh, karyawan, maupun pegawai dengan segala kegiatannya dalam usaha mencapai hasil guna dan daya yang sebesar-besarnya, sesuai dengan harapan usaha perorangan, badan usaha, perusahaan, lembaga, maupun instansi.

  Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa manajeman sumber daya manusia adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan terhadap sumber daya manusia dalam organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

  b. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Kebijakan apapun yang dirumuskan dan ditetapkan di bidang sumber daya manusia dan langkah-langkah apapun yang diambil dalam manajemen sumber daya manusia itu, kesemuannya harus berkaitan dengan pencapaian berbagai jenis tujuan yang telah ditetapkan untuk dicapai. Pada dasarnya berbagai tujuan tersebut oleh Sofyandi (2008: 6) dapat dikategorikan pada empat jenis, yaitu: 1) Tujuan Organisasional

  Ditunjukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia (MSDM) dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal suatu department sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Department sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia. 2) Tujuan Fungsional

  Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki criteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi. 3) Tujuan Sosial

  Ditujukan secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan minimalisasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.

  4) Tujuan Personal Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika para karyawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi.

  Jadi kesimpulannya, disinilah peranan manajemen sumber daya manusia menjadi sangat penting. Karena sasarannya tidak lagi terbatas pada menjamin kepatuhan para anggota organisasi kepada ketentuan-ketentuan di bidang kepegawaian, melainkan diarahkan kepada maksimalisasi kontribusi yang mungkin diberikan oleh setiap orang kearah tercapainya tujuan organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

  c. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri pada sumber daya manusia. Adapun fungsi manajemen sumber daya manusia sama halnya seperti fungsi manajemen pada umumnya, seperti yang dikemukakan oleh Flippo. Menurutnya, fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia ada dua, yakni: 1) Fungsi Manajerial

  Fungsi ini terdiri dari:

  a) Perencanaan (Planning) Perencanaan mempunyai arti penentuan mengenai program tenaga kerja yang akan mendukung pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

  b) Pengorganisasian (Organizing) Organisasi dibentuk dengan merancang struktur hubungan yang mengaitkan antara pekerjaan, karyawan, dan faktor-faktor fisik sehingga dapat terjalin kerjasama satu dengan yang lainnya. c) Pengarahan (Directing) Pengarahan terdiri dari fungsi staffing dan leading.

  Fungsi staffing adalah menempatkan orang-orang dalam struktur organisasi, sedangkan fungsi leading dilakukan pengarahan sumber daya manusia agar karyawan bekerja sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

  d) Pengawasan (Controling) Adanya fungsi manajerial yang mangatur aktifitas- aktifitas agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan organisasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, bila terjadi penyimpangan dapat diketahui dan segera dilakukan perbaikan. 2) Fungsi Operasional

  Fungsi ini terdiri dari:

  a) Pengadaan (Procurement) Usaha untuk memperoleh sejumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan, terutama yang berhubungan dengan penentuan kebutuhan tenaga kerja, penarikan, seleksi, orientasi dan penempatan.

  b) Pengembangan (Development) Usaha untuk meningkatkan keahlian karyawan melalui program pendidikan dan latihan yang tepat agar karyawan atau pegawai dapat melakukan tugasnya dengan baik. Aktivitas ini penting dan akan terus berkembang karena adanya perubahan teknologi, penyesuaian dan meningkatnya kesulitan tugas manjer.

  c) Kompensasi (Compesation) Fungsi kompensasi diartikan sebagai usaha untuk memberikan balas jasa atau imbalan yang memadai kepada pegawi sesuai dengan kontribusi yang telah disumbangkan kepada perusahaan atau organisasi.

  Jadi kesimpulan berdasarkan uraian di atas yaitu manjeman sumber daya manusia memiliki dua fungsi, diantaranya fungsi manajerial dan fungsi operasional yang masing-masing terdiri dari mengatur, merencanakan, pengorganisasian, memimpin serta mengendalikan manusia yang merupakan asset penting bagi perusahaan. Sedangkan sebagai fungsi operasional karyawan termasuk pengadaan, pengembangan, kompensasi, intrgrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja.

  Intinya pelaksanaan fungsi manajerial maupun fungsi operasional itu pada dasarnya diarahkan agar disatu pihak kebutuhan dan kepuasan karyawan dapat dipenuhi dan dilain pihak tujuan perusahaan pun dapat tercapai secara efektif dan efisien.

2. Bank Syariah

  a. Pengertian Bank Syariah Menurut Kasmir (2000) dalam Gazali (2010: 134) dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang, atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran.

  Menurut Taswan (2010: 6) bank adalah suatu lembaga yang beraktivitas sebagai penghimpun dana berupa giro, diposito tabungan dan simpanan yang lain dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian menyalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana (deficit spending unit) melalui jasa penjualan jasa keuangan yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak. Adapun jenis bank sendiri ada dua yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

  Sistem yang digunakan oleh bank ada dua yaitu sistem yang berdasarkan bunga dan sistem non bunga atau syariah. Bank konvensional adalah bank yang dasar operasionalnya menggunakan sistem bunga, sedang bank yang tanpa bunga disebut dengan bank syariah. Bank syariah yang menurut Muhammad (2002: 13) adalah bank yang dalam kegiatan operasionalnya tidak mengandalkan bunga. Karena Islam menilai bahwa bunga bank adalah riba yang mana riba diharamkan oleh Islam.

  Menurut Kasmir (2004: 12) kegiatan bank meliputi tiga kegiatan utama, yaitu: 1) Menghimpun Dana 2) Menyalurkan Dana 3) Memberi jasa Bank lainnya

  Kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana adalah kegiatan pokok bank. Sedangkan pemberian jasa bank hanyalah merupakan pendukung dari kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana.

Tabel 2.2 Perbandingan Antara Bank Syariah dan Bank konvensional

  BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL

  1. Melakukan Investasi

  1. Investasi yag halal dan haram

  • – investasi yang halal saja.

  2. Memakai perangkat bunga

  2. Berdasarkan prinsip bagi hasil,

  3. Profit oriented jual beli atau sewa.

  4. Hubungan dengan nasabah 3. Profit dan oriented. dalam bentuk hubungan debitor.

  4. Hubungan dengan nasabah

  5. Tidak terdapat dewan sejenis dalam bentuk hubungan kemitraan.

  5. Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah.

  Sumber : Antonio 2001 : 34

  b. Prinsip Prinsip Bank Syariah Menurut Muhammad (2002: 85) Bank syariah memiliki 5 konsep utama yang menjadi dasar operasional, yaitu :

  1) Prinsip Simpanan Murni ( al-

  wadi’ah )

  Prinsip al wadiah sering juga disebut titipan merupakn prinsip yang hanya digunakan bank untuk produk simpanan.

  Simpanan al wadiah tidak mendapatkan keuntungan bagi hasil ataupun margin, al wadiah hanya menerapkan bonus dari Bank.

  2) Kerjasama ( Syirkah ) Konsep ini meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara shahibul maal (penyedia dana) dengan mudharib

  (pengelola dana). Nisbah bagi hasil ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpanan dana, maupun antara bank dengan nasabah penerima dana. Prinsip ini memiliki bentuk produk yaitu Mudharabah dan Musyarakah. Lebih jauh prinsip mudharabah dapat dipergunakan sebagai dasar baik untuk produk pendanaan (tabungan dan deposito) maupun pembiayaan, sedangkan musyarakah lebih banyak untuk pembiayaan.

  3) Prinsip Jual Beli (at-Tijarah) Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menjelaskan bagaimana penerapan konsep jual beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank melakukan pembelian barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah harga beli ditambah keuntungan (margin). 4) Prinsip Sewa ( al-Ijarah )

  Prinsip ini terbagi menjadi dua jenis : (1) Ijarah, sewa murni, seperti halnya penyewaan traktor dan alat-alat produk lainnya (operating lease). Dalam teknis perbankan, bank dapat membeli peralatan (equipment) yang dibutuhkan nasabah kemudian menyewakan dalam waktu yang telah disepakati kepada nasabah. (2)

  Ba’I al takjiri atau Ijarah Al Muntahiya bit Tamlik merupakan penggabungan sewa dan beli, dimana si

  penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa (financial lease).

  5) Prinsip jasa/fee (al-Ajr walumullah) Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang diberikan bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara lain Bank Garansi, Kliring, Inkaso, Jasa Transfer, dll. Secara syari’ah prinsip ini didasarkan pada konsep-konsep al Ajr walumullah.

  c. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah 1) Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

  Salah Satu Bank Umun Syariah Di Indonesia adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah. Awal mula berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah atau yang sering kita sebut dengan BRIS adalah Berawal dari akuisisi Bank Jasa Arta oleh Bank Rakyat Indonesia pada tanggal 19 Desember 2007 dan kemudian diikuti dengan perolehan izin dari Bank Indonesia untuk mengubah kegiatan usaha Bank Jasa Arta dari bank umum konvesional menjadi bank umum yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah pada tanggal 16 Oktober 2008, maka lahirlah Bank umum syariah yang diberi nama PT Bank Syariah BRI (yang kemudian disebut dengan nama BRISyariah) pada tanggal 17 November 2008. Nama BRISyariah dipilih untuk menggambarkan secara langsung hubungan Bank dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, selanjutnya disebut Bank Rakyat Indonesia, yang merupakan salah satu Bank terbesar di Indonesia. BRI Syariah merupakan anak perusahaan dari Bank Rakyat Indonesia yang akan melayani kebutuhan perbankan masyarakat Indonesia dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah. Pada tanggal 19 Desember 2008, telah ditandatangani akta pemisahan unit usaha syariah.

  Penandatanganan akta pemisahan telah dilakukan oleh Bp. Sofyan Basir selaku Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia dan Bp. Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama BRISyariah, sebagaimana akta pemisahan No. 27 tanggal 19 Desember 2008 dibuat di hadapan notaris Fathiah Helmi SH di Jakarta.

  Peleburan unit usaha syariah Bank Rakyat Indonesia ke dalam BRISyariah ini berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009.

  Setelah peleburan, total aset BRISyariah mencapai Rp 1.466.664.279.742,-.

  2) Jenis Produk Jenis-Jenis produk yang ada di BRIS antara lain:

  a) Produk Penghimpunan Dana, (1) Tabungan BRI Syariah iB

  Produk tabungan BRIS Syariah memberikan kemudahan bagi nasabahnya dalam melakukan transaksi perbankan. Tabungan ini ditujukan bagi nasabah perorangan dengan menerapkan prinsip titipan.

  (2) Tabungnan Haji BRI Syariah iB Layanan ini ditujukan bagi masyarakat yang ingin meningkatkan ibadah dan menunaikannya di tanah suci.

  Dengan meluncurkan produk tabungan haji ini, diharapkan masyarakat yang ingin menunaikan ibadah haji akan lebih mudah dalam menyimpan dananya. (3) Tabungan Impian Syariah iB

  Tabungan ini merupakan salah satu layanan dari BRI Syariah untuk mewujudkan impian nasabahnya dengan terencana Prinsip Tabungan Impian Syariah adalah bagi hasil. (4) Giro BRI Syariah iB

  Produk ini merupakan layanan untuk memudahkan pengelolaan usaha atau bisnis dengan prinsip wadi ’ah yad dhamanah, dimana penarikan dapat dilakukan kapan saja menggunakan Cek/Bilyet Giro. Dengan produk ini, nasabah mendapatkan fasilitas transaksi online real time, diseluruh kantor BRI Syariah. Selalin itu, nasabah juga mendapatkan laporan rutin setiap bulan dalam bentuk rekening Koran.

  (5) Deposito BRI Syariah iB Produk ini merupakan layanan kepada nasabah yang akan melakukan investasi berjangka dalam bentuk mata uang tertentu. Dana simpanan dari deposan akan dikelola menggunakan prinsip-prinsip syariah. Deposan akan mendapatkan fasilitas berupa Automatic Roll Over dan Bilyet Deposito.