MANAJEMEN PEMBELAJARAN BCCT PADA ANAK USIA DINI DI TK BINA CITRA CENDEKIA UNGARAN KAB. SEMARANG - Test Repository

  

LAPORAN PENELITIAN INDIVIDUAL

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BCCT

PADA ANAK USIA DINI DI TK BINA CITRA CENDEKIA

UNGARAN KAB. SEMARANG

OLEH : Dra. Nur Hasanah, M.Pd

  

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

TAHUN 2016

KEMENTERIAN AGAMA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

Websitemail: administrasi@iainsalatiga.ac.id Jl. Tentara Pelajar 02 Salatiga 50721Telp.: (0298) 323706 Fax.: (0298) 323433 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

  PENGESAHAN

  1. Penelitian

  a. Judul : Manajemen Pembelajarana BCCT Pada Anak Usia Dini di TK BCC Ungaran Kab. Semarang

  b. Kategori : Penelitian Individual

  c. Dana Penelitian : Rp. 11.000.000,-

  2. Peneliti a. Nama : Dra. Nur Hasanah, M.Pd.

  b. NIP : 196901101994032002

  c. Gol/Pangkat : IV A / Lektor Kepala Salatiga, 29 November 2016

  Menyetujui, Konsultan, Peneliti Prof.Dr. H. Mansur, M.Ag. Dra. Nur Hasanah, M.Pd.

  NIP. 19680613 1994031004 196901101994032002 Ketua LP2M

  Dr. Adang Kuswaya NIP. 19720531 199803 1 002

  

PERNYATAAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Dra. Nur Hasanah, M.Pd NIP : 196901101994032002 Menyatakan bahwa penelitian dengan judul : “Manajemen Pembelajaran BCCT Pada Anak Usia Dini Di TK BCC Ungaran Kab. Semarang”.

  Telah saya laksanakan sesuai dengan kaidah-kaidah etika penelitian.

  Salatiga, 29 November 2016 Yang menyatakan

  Dra. Nur Hasanah, M.Pd

  

ABSTRAK

  Penelitian ditujukan untuk (1) mengetahui manajemen pembelajaran BCCT pada anak usia dini di TK BCC Ungaran (2) mengetahui faktor pendukung dan penghambat manajemen pembelajaran BCCT pada anak usia dini di TK BCC Ungaran. Penelitian ini fokus pada manajemen pembelajaran BCCT pada anak usia dini di TK BCC Ungaran. Subyek penelitiannya adalah Kepala sekolah dan guru TK BCC Ungaran.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dan teknik analisis datanya adalah teknik analisis induktif.

  Hasil temuan penelitiannya menunjukkan bahwa manajemen pembelajaran BCCT di Tk BCC Ungaran sudah baik karena sesuai dengan tahapan fungsi manajemen pendidikan yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Faktor pendukung manajemen pembelajaran BCCT adalah Adanya tempat, sarana dan prasarana seperti , gedung sekolah, ruang kelas, ruang guru, jenis-jenis sentra yang mendukung terselenggaranya proses pembelajara BCCT, dan adanya pemberian reward bagi guru yang berprestasi dari lembaga yang berupa pelatihan/workshop untuk magang tentang pembelajara BCCT selama 1 minggu di Istiqlal Jakarta yang semua akomodasi dan biaya ditanggung oleh lembaga. Sedangkan faktor penghambat manajemen pembelajarn BCCT adalah sebagai berikut: jumlah Guru yang masih terbatas sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan sesuai dengan perbandingan jumlah siswa, media pembelajara yang jumlah masih terbatas sehingga pembelajaran kurang maksimal, dan keterbatasan permaianan pada setiap pijakan sehingga anak didik tidak mempunyai pilihan yang banyak dalam memilih permainan yang sesuai dengan keinginannya.

  Kata Kunci : Manajemen, Pembelajaran BCCT, Taman Kamnak-Kanak

KATA PENGANTAR

  Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah yang maha pengasih atas selesainya penulisan laporan penelitian dengan judul “Manajemen Pembelajaran BCCT Pada Anak Usia Dini Di TK BCC Ungaran Kab, Semarang. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih yang setingginya kepada Rektor IAIN Salatiga, Prof.Dr.H.Mansur, M.Ag selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya ditengah kesibukannya sebagai guru besar, Kepala lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat ( LP2M ) yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan penelitian ini.

  Kami mohon maaf jika penelitian ini banyak kesalahan dan kekurangannya. Dan kami berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat dalam pengembangan pendidikan Islam.

  Salatiga, 29 November Oktober 2016

  Peneliti Dra. Nur Hasanah, M.Pd

  DAFTAR ISI

  Halaman Judul ..................................................................................... i Pengesahan ..................................................................................... ii Pernyataan ..................................................................................... iii Abstrak ..................................................................................... iv Kata Pengantar ..................................................................................... v Daftar isi ..................................................................................... vi Daftar Tabel ..................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN ....................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ........................................

  1 B. Rumusan Masalah .................................................

  4 C. Tujuan Penelitian ..................................................

  4 D. Signifikansi ...........................................................

  5 BAB II KAJIAN TEORI ......................................................

  6 A. Manajemen Pembelajaran ....................................

  6 1. Pengertian Manajemen Pembelajaran ............

  6 2. Fungsi Manajemen Pembelajaran.........

  7 B. Pembelajaran BCCT...........................................

  9 1. Pengertian Pembelajaran PAI ..........................

  9 2. Tujuan Pembelajaran BCCT ........................

  12 3. Prinsip-prinsipPembelajaran BCCT.........

  17

  4. Langkah-langkah Pembelajaran BCCT .....

  21 5. Peran Guru dalam Pembelajaran BCCT .....

  21 C. Manajemen PembelajaranBCCT ..................

  24 D. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran BCCT

  E. Kajian Pustaka BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................

  36 A. Pendekatan Penelitian ...........................................

  36 B. Kegiatan penelitian ................................................

  35 C. Subyek Penelitian ..................................................

  37 D. Teknik Pengumpulan Data ....................................

  45 E. Keabsahan Data .....................................................

  44 F. Teknik Analisis Data .............................................

  46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .........

  51 A. Hasil Penelitian .....................................................

  51 1. Manajemen Pembelajaran BCCT ....................

  51

  2. Faktor Pendukung dan Penghambat

  54 Manajemen Pembelajar BCCT ......................

  B. Pembahasan ...........................................................

  59 1. Manajemen Pembelajaran BCCT ..................

  59

  2. Faktor Pendukung dan Penghambat

  61 Manajemen Pembela-jaran BCCT...................

  BAB V KESIMPULAN ..........................................................

  71 A. Kesimpulan ...........................................................

  72

  B. Saran .....................................................................

  72 Daftar Pustaka Lampiran

  DAFTAR TABEL

  Tabel I Rencana Kerja Penelitian Tabel II Keadaan Guru TK BCC Ungaran Tabel III Keadaan Siswa TK BCC Ungaran Tabel IV Prestasi Akademik TK BCC Ungaran Tabel V Keadaan Sarana dan Prasarana TK BCC Ungaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini atau masa prasekolah merupakan usia yang tepat untuk

  mengembangkan potensi dan kecerdasan anak. Dalam rentang usia dini ini ada berada dalam masa proses pertumbuhan dan perkembangan yang unik.

  Anak memiliki perkembangan, daya pikir,cipta, bahasa dan komunikasi sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak.

  Pada masa usia dini ini pertumbuhan anak sangat hebat dan paling sibuk. Tidak semua orang tua bisa memahami cara yang tepat dalam mendidik anak di usia dini. Maka anak membutuhkan suatu lingkungan yang cocok untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya.

  Dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa landasan pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan dan pengembangan segenap potensi secara optimal yang ditujukan pada anak usia 0 -6 tahun yang dilakukan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rokhani agar anak dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pemberian rangsangan tersebut meliputi dasar pentingnya pendidikan dasar anak usia dini harus dibekali berbagai ilmu dalam bentuk stimulant dan rangsangan. Untuk mempermudah anak menerima rangsangan dari berbagai aspek pendidikan dalam pembelajran tersebut maka dibutuhkan pendekatan pembelajaran yang cocok untuk anak usia dini. Satu diantara pendekatan tersebut adalah BCCT ( Beyond Center Circle Time) atau dikenal dengan pendekatan sentra dan saat lingkaran.

  Pendekatan ini diyakini mampu merangsang seluruh kecerdasan (multiple intelligence) anak melalui bermain yang terarah. Setting pembelajarannya mampu merangsang anak untuk saling aktif, kreatif, dan terus berfikir dengan menggali pengalamannya sendiri. Dalam proses pembelajarannya berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru. Siswa mengerti apa makna belajar, apa manfaat belajar dan bagaimana cara mencapainya. Guru berperan sebagai fasilitator, motivator dan dinamisator. Hal ini berbeda dengan pendekatan konvensional yang menekankan pembelajaran berpusat pada guru. Dimana peran guru lebih aktif sehingga siswa dijadikan sebagai obyek pembelajaran dan guru sebagai sumber belajar.

  TK Bina Citra Cendekia (BCC) Ungaran kab. Semarang adalah salah satu lembaga yang menggunakan pendekatan pembelajaran . TK tersebut telah melaksanakan pembelajaran sejak tahun 2011 dan memiliki lahan yang cukup luas untuk area bermain dan belajar yang memadai terdiri dari tujuh sentra dengan ruang kelas yang menggunakan AC dan lingkungan yang bersih dan nyaman serta SDM (guru) yang secara kuantitas dan kualitas sudah baik . Namun keadaan ini (adanya sarana yang memadai dan SDM yang cukup ) masih membutuhkan manajemen atau pengelolaan untuk mendukung pelaksanaan pendekatan pembelajaran BCCT. Manajemen yang dimaksud peneliti dalam penelitian ini adalah perencanaan (persiapan) pembelajaran, pelaksanaan (proses) pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran. Dengan adanya manajemen pembelajaran dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi maka tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.

  Berdasarkan pemikiran tersbut maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana manajemen pendekatan pembelajaran BCCT pada anak usia dini di Taman Kanak-kanak (TK) Bina citra Cendekia (BCC) Ungaran.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latarbelakang masalah tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana manajemen pembelajaran BCCT pada anak usia dini di TK Bina Citra Cendekia Ungaran ?

  2. Apa faktor pendukung dan penghambat manajemen pembelajaran BCCT pada anak usia dini di TK Bina Citra Cendekia Ungaran?

C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui manajemen pembelajaran BCCT pada anak usia dini di TK Bina Citra Cendekia Ungaran

  2. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat manjemen pembelajaran BCCT pada anak usia dini di TK Bina Citra Cendekia Ungaran D.

   Signifikansi

  1. Secara teoritis

  a. Sebagai masukan guru dalam menambah pengetahuan tentang pembelajaran BCCT pada anak usia dini di TK Bina Citra Cendekia

  b. Memberikan acuan guru dalam mengembangkan manajemen pembelajaran BCCT pada anak usia dini di Taman Kanak-Kanak (TK)

  2. Secara praktis

  a. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru TK dalam meningkatkan kualitas pembelajaran anak usia dini b. Sebagai bahan pertimbangan bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) dalam pembenahan dan pengembangan kurikulum Taman Kanak-Kanak

BAB II KAJIAN TEORI A. Manajemen Pembelajaran I. Pengertian Manajemen Pembelajaran Secara harfiah manajemen berasal dari kata to manage yang

  sinonim dengan kata to hand, to control, to guide yang artinya mengurus , memeriksa, memimpin. Adapun secara istilah manajemen adalah suatu proses yang continue yang memiliki kemampuan dan ketrampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara individu maupun kelompok dalam mengkoordinasi dan menggunakan segala sumber dalam mencapai tujuan organisasi yang produktif, efektif dan efisien (Engkosworo dan Aan Komariah, 2010: 87).

  Sedangkan pembelajaran adalah proses interaksi antara pendidik dan anak didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU Sisdiknas no. 20 Tahun 2003 :5).

  Dengan demikian dapat dipahami bahwa manajemen pembelajaran adalah usaha pengelolaan sumber daya manusia yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta pengawasan dalam menciptakan iklim belajar mengajar yang kondusif sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran secara produktif, efisien, dan efisien.

  2. Fungsi Manajemen Pembelajaran Dalam pelaksanaannya manajemen pembelajaran memiliki fungsi manajemen. Menurut George R. Terry fungsi-fungsi manajemen ada empat, yaitu : planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian),

  actuating (pelaksanaan), dan controlling (pengawasan) (Daryanto, 2013: 47).

  1) Perencanaan pembelajaran Perencanaan pembelajaran merupakan proses pengambilan keputusan

  berdasarkan hasil berpikir secara rasional, tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, perubahan tingkah laku peserta didik setelah melalui pembelajaran serta upaya yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut. Konkretnya, dalam perencanaan pembelajaran ini pendidik membuat perangkat pembelajaran.

  2) Pengorganisaian pembelajaran

  Pengorganisasian pembelajaran adalah pendidik mengumpulkan dan menyatukan berbagai macam sumber daya dalam proses pembelajaran, baik pendidik, peserta didik, ilmu pengetahuan serta media belajar. Dan dalam waktu yang sama, mensinergikan antara berbagai sumberdaya yang ada dengan tujuan yang akan dicapai. 3) Pelaksanaan pembelajaran

  Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses berlangsungnya pembelajaran di kelas dan merupakan inti dari kegiatan pembelajaran. Kegiatan guru adalah sebagai pemimpin dan manajer dalam pembelajaran. Dimana di dalam kelas terjadi interaksi antara guru dan siswa. 4) Evaluasi pembelajaran

  Evaluasi pembelajaran adalah kegiatan menilai yang dilakukan ketika kegiatan sedang berlangsung. Dalam kegiatan menilai itulah pendidik dapat menemukan bagaimana proses berlangsungnya pembelajaran serta sejauh mana tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sehingga dapat menemukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berikutnya. Melalui kegiatan mengevaluasi pembelajaran ini kemudian dapat dilakukan upaya perbaikan pembelajaran. Manajemen pembelajaran merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran dan pendidikan. kegiatan dan hal-hal penting untuk diperhatikan. Beberapa bagian terpenting dalam manajemen pembelajaran tersebut antara lain: penciptaan lingkungan belajar, mengajar dan melatih peserta didik, meningkatkan aktivitas belajar, dan meningkatkan kedisiplinan peserta didik. 5) Pengawasan pembelajaran

  Pengawasan merupakan kegiatan untuk memastikan anggota organisasi melaksanakan apa yang dikehendaki dengan mengumpulkan , menganalisis dan mengevaluasi informasi serta manfaatnya untuk mengendalikan organisasi.

B. Pembelajaran BCCT

  1. Pengertian BCCT (Beyond Center and Circel Time ) adalah pendekatan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini (PAUD) yang berpusat pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anak dalam lingkaran (Yuliani Nurani Sujiono, 2009: 216). Beyond Centers and Circles Time () dapat dikatakan sebagai konsep belajar dimana pendidik (guru) menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong anak didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. dikembangkan oleh Creative Center for Childhood Research and Training (CCCRT)

  Florida, USA dan dilaksanakan di Creative Pre school Florida, USA selama lebih dari 25 tahun, baik untuk anak normal maupun untuk anak dengan kebutuhan khusus

  Dalam pelaksanaan pendekatan kelas dirancang dalam bentuk sentra-sentra. Sentra bermain merupakan zona atau area main anak yang dilengkapi seperangkat alat main yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mendukung perkembangan anak dalam tiga jenis permainan. Yakni main sensorimotor (fungsional), main peran, dan main pembangunan.

  Sedangkan saat lingkaran merupakan saat guru duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan (arahan) kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah main.

  Beyond Centers and Circles Time adalah metode penyelenggaraan PAUD yang berpusat pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anak dalam lingkaran dengan menggunakan empat pijakan. empat pijakan. Di Indonesia metode ini lebih dikenal dengan Sentra dan lingkaran (Seling). metode pengajaran yang menempatkan siswa pada posisi yang proposional. Pendekatan sentra dan lingkaran berfokus pada anak. Setiap sentra memunyai definisi dan tujuan yang bebeda, namun masing-masing sentra erkaitan dalam mendukung perkembangan anak. Menurut Dr. Pamela dalam bukunya Mukhtar latif dkk. (2013 :124 - 137) ada tujuh macam sentra yang dikembangkan di sekolah binaannya yang bernama Sekolah Al-Falah Ciracas Jakarta Timur yang hingga saat ini menjadi binaan langsung dari Creative Center for Chilhood Research and training (CCCRT). Tujuh macam sentra tersebut adalah sebagai berikut : a. Sentra persiapan.

  Sentra persiaan merupakan sentra tempat bekerja dan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kognisi, motorik halus dan keaksaraanya yang diorganisasikan oleh guru dan focus pada kegiatan-kegiatan matematika, membaca, dan menulis. Sentra ini focus pada kesempatan anak untuk mengurutkan, mengklasifikasikan, membuat pola-pola dan mengorganisasikan alat-alat dan bahan kerja.

  Tujuan sentra persiapan ini focus pada kesempatan anak untuk mengurutkan, mengklasifikasikan, membuat pola-pola dan mengorganisasikan alat-alat dan bahan kerja, termasuk persiapan membaca, menulis, dan berhitung. Contohnya anak mengurutkan angka dari yang besar sampe yang kecil, atau sebaliknya , menyusun benda yang paling kecil sampai yang paling besar atau sebaliknya. Sentra persiapan mempunyai aturan yang berbeda aturan yang berbeda yaitu lima prosedur kerja dan aturan main. Lima Prosedur kerjanya antara lian adalah : memilih satu pekerjaan, bekerja tuntas, menujukkan hasil kerja, beres-beres, memilih pekerjan lain. Sedangkan aturan mainnya adalah sayang teman, medengar, focus, control, menggunakan alat sesuai fungsinya, beragi bergatian, berada dalam kelompok berjalan, start-finish, meyelesaikan masalah dengan bicara.

  Perlengkapan main di sentra persiapan antara lain ; alat-alat yang mendukung proses klasifikasi, urutan, ukuran hubungan seperti mozaik, halma, art school, papan geometri, timbangan, puzzle-puzzle, alat-alat yang mendukung keakaraan ; buku, kartu huruf, kartu kata, alat menulis ; alat-alat yang mendukung ketrampilan motorik halus seperti jepitan dengan berbagai ukuran, gunting, kertas dan stepler, manic dan tali, alat-alat dn bahan untuk menggambar.

  Adapun kegiatan di sentra persiapan adalah membaca, menulis, dan matematika.

  b. Sentra Balok Sentra balok merupakan sentra yan memberikan kesempatan kepada anak untuk engembankan kemampuan sistematika berpikir dengan menggunakan media pembengunan terstruktur. Sentra ini konstruksi mereka dari membuat susunan garis lurus keatas ke representasi nyata dan dari bermain sendiri ke kemampuan bekerja dalam kelompok kecil, merencanakan, dan membangun.

  Adapun aturan dalam main balok adalah balok untuk membangun, membangun balok diatas alas, mengambil balok secukupnya, start-finish lancer, bermain tepat waktu, beres-beres. Main balok ini bermanfaat dalam mengembangkan ketrampilan hubungannya dengan teman sebaya, ketrampilan kounikasi, kekuatan dan koordinasi motorik halus dan kasar, konsep matematika dan geometri, pemikiran simbolik, pengetahuan pemetaan, ketrampilan membedakan penglihatan. Perlengkapan main sntra balok adalah macam-macam bentuk dan ukuran balok unit dengan jumlah 100

  • – 200 balok natural, alat pendukung seperti boneka orang, rambu-rambu lalu lintas, dan kendaraan, alas untuk bermain balok dengan bentuk dan diwarnai dengan warna primer, literacy; kertas HVS, krayon, spidol 24 warna, pensil, penghapus, enggaris ukuran 30 cm, 60 cm, meteran, dan gunting, balok warna ukuran kecil untuk dekorasi. Kegiatan disentra balok antara lan ; membangun dengan menggunakan maam-macam bentuk dan ukuran balok unit, menggambar bangunan yang telah dibuat, menulis nama-nama
bangunan, bermain peran dengan menggunakan alat-alat pendukung yang dilakukan dalam bangunan yang dibuatnya.

  c. Sentra Main Peran Besar Sentra main peran besar adalah sentra yang memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan pengertian mereka tentang dunia disekitarnya, kemampuan berbahasa, ketrampilan mengambil sudut pandang dan empati melalui mainperan yang mengalirkan knowledge pada anak.

  Tujuan sentra main peran besar adalah mengembangkan kemampuan interaksi social dan berbahasa, dan membangun rasa empati , mengambil sudut pandang spasial afeksi. Aturan di sentra main besar antara lain adalah focus main sesuai peran, control diri dalam berinteraksi dengan pemeran lain dan dalam menggunakan alat, beres-beres selesai bermain kembaikan alat ketempatnya.

  Sentra main besar bermanfat untuk mendukung anak dalam memiliki kemampuan untuk memisahkan pikiran dari kegiatan dan benda, memiliki kemampuan menahan dorongan hati dan menyusun tindakan yang diarahkan sendiri dengan sengaja dan fleksibel, memiliki kemampuan membedakan imajinasi dan

  Perlengkapan dalam main di sentra main besar adalah alat dengan ukuran yang sesungguhnya, artinya alat tersebut bias dipakai anak saat bermain. Perlengkapan main di sentra peran besar dibagi atas ; alat dan bahan main kerumahtangaan, alat dan bahan man keprofesian, alat dan bahan main yang mendukung keaksaraan. Kegiatan di sentra main peran besar adalah memainkan peran-peran yang ada dimuka bumi yang dekat dengan anak, seperti peran ibu, ayah, dokter, binatang-binatang.

  d. Sentra Main Peran Kecil Sentra main peran kecil adalah mengalirkan materi pada anak melalui alat main berukuran kecil. Anak sebagai dalang yang menggerakkan boneka yang menjadi pameran.

  Tujuan sentra peran kecil adalah membangun kemampuan abstrak berpikir dan berpikir secara obyektif, dan mengembangkan kemampuan dalam berinteraksi social dan berbahasa. Aturan disentra mai peran kecil antara lain ; focus main sesuai peran yang diilih melalui bonekanya, control diri dalam berinteraksi dengan pemain yang lain dan dalam menggunakan alat main, beres-beres mengaembalikan alat-alat yang telah dimainkan kembali ke tempatnya sesuai dengan labelnya. Sentra main peran kecil bermanfaat untuk mendukung anak dalam memiliki kemampuan kemampuan menahan dorongan hati dan menyusun tindakan yang diarahkan sendiri dengan sengaja dan fleksibel, dan memiliki kemampuan berpikir obyektif. Sedangkan perlengkapan main di sentra pern kecil adalah menggunakan alat bermain atau benda berukuran mini atau kecil seperti boneka orang atau binatang, rumah boneka, mobil-mobilan, pohon, perahu, pesawat. Alat dan bahan sntra main peran kecil dapat diklasifikasikan seperti maket bangunan berikut perlengkapan furniture dengan ukuran yang proposional dengan bangunannya seperti rumah, boneka, meja , kursi yang sesuai dengan ukuran rumah boneka, boneka orang dan binatang, asesoris pendukung seperti pohon, pagar, kendaraan, perlengkapan makan, perlengkapan memasak, perlengkapan yang berhubungan dengan peran profesi masing-masing, dan alat dan bahan main yang mendukung keaksaraan anak.

  Kegiatan di sentra main peran kecil adalah memainkan peran- peran dimuka bumi yang ada disekitar anak melalui alat-alat yang berukran kecil seperti boneka yang berperan sebagai ibu, ayah, kaka,adik, atau binatang.

  e. Sentra Bahan Alam.

  Sentra bahan alam adalah sentra yang memberikan kesempatan kepada anak untuk berinteraksi langsung dengan berbagai macam

  Sentra ini bertujuan member kesempatan untuk membangun kemampuan dengan berbagai macam bahan atau dengan bahan- bahan yang berbeda, member kesempatan anak mendapatkan pengalamann sensorimotor yang kaya, dan membangun control anak.

  Sedangkan aturan di sentra bahan alam adalah penggunaan alat sesuai fungsinya, control diri, beres-beres, bekerja tuntas. Manfaat main sentra bahan alam antara lain mendukung tahap perkembangan sensomotorik, mendukung tahap perkembangan knstruksi cair 9tahap melukis, tahap playdough), mendukung anak belajar konsep-konsep sains, mendukung anak untuk lebih control, memperkuat fine motor skill. Perlengkapan main sentra ahan alami aalah plsydough, finger painting, cat lukis, beras, biji-bijian, pasir dan air, krayon, spidol, kertas untuk melukis, menggambar, finger painting, kuas, alat-alat untuk menakar. Dan kegiatan di sentra bahan alam adalah kegatan pembangunansifat cair yang banyak menggunakan baha-bahan bersifat fluid, seperti ; air,pasir, biji- bijian, tepung terigu; kegiatan meakar, menuang, mengisi; pengamatan terhadap kejadian-kejadian sains.

  f. Sentra Seni Sentra seni adalah sentra yang memberikan kesempatanpada anak berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan seni sperti ; lem, gunting, krayon, cat, clay, playdough.

  Tujuan sentra seni adalah memberikan penalaman proses kerja yang bermutu, bukan menghaslkan karya seni, anak mendapatkan kesenangan dari eksplorasi warna, ketrampilan motorik, halus dan proses kreaivitas, membangun kemampuan dasar-dasar seni.

  Aturan di sentra seni adalah memilh kegiatan yang disediakan, memulai dan mengakhiri kegiatan yang sudah diilh, bekerja sesuai dengan kreasinya, melaporkan pekerjaan yang telah diselesaikan, berganti kegiatan seni yang lainnya, bila waktu masih memungkinkan, beres-beres. Manfaa senra seni antara lain ; mengembangkan ketrampilan motorik halus, kemampuan menggunakan berbagai alat dan bahan, kemampuan estetik anak terhadap karya sei, kemampuan menghargai karya seni diri dan orang lain, kemampuan bekerja secaa sistematis.

  Perlengkapan main sentra seni antara lai berbagai jenis dan ukuran krayon dan spidol, cat air, kuas besa dan kecil, macam- macam keras, kanji warna , bahan-bahan bekas, kain perca, macam-macam benang. Dan kegiatan di senra seni adalah menggambar dengan krayon, melukis dengan kuas besar/kecil, menggunting dan menempel pola / gambar, kolase, mozaik, finger g. Sentra Imtaq Sentra imtaq adalah sentra yang memberikan kesempatan kepada anak pembelajaran nilai-nilai, aturan-aturan agama sehingga anak dapat mengembangkan keimanan dan ketakwaan melalui pembiasaan sehari-hari pada kegiatan main anak. Fokus sentra in mendukung anak untuk engenal dan membangun konsep-konsep Al- Qur’an dan Hadis.

  Tujuan sentra imtaq ini adalahmemberikan kesempatan pada anak untuk memainkan berbagai macam alat main dan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan agar mereka memilih dengan arahan diri dan menggunakan alat dengan ukuran sesungguhnya. Serta membangn konsep diri sebagai seorang muslim. Aturan di sentra imtaqadalah focus dan khusyuk, memilih alat main, bekerja tuntas, beres-beres, dan tertib. Selanjutnya manfaat sentra imtaq adalah anak menyukai , senang, dan mencintai agamanya, sehingga mau melakukan yang diperintahkan oleh Allah secara ikhlas, anak dapat bersikap /berakhlakul karimal seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhamad SAW, anak dapat paktiklangsung cara-cara beribadah yang benar, anak mendapatkan dapat belajar awal membaca dan menulis huruf hijaiyah. Perlengkapan main di sentra imtaq adalah alat-alat sholat, Al- Qur’an dan buku Iqra’, kartu-kartu huruf hijaiyah, puzzle masjid, puzzle ka’bah, puzzle urutan sholat dan wudhu, dan haji, plydough, alat-alat menggambar dan menulis, mencap dengan stempel huruf hijaiyah, gunting, kertas berbagai ukuran, stepler, bahan flannel sesuai tema. Dan kegiatan di senra imtaq adalah membahas tentang ayat Al- Qur’an yang berhubungan dengan tema, mengucapka surat-surat pendek dan do’a-do’a harian, membaca dan menulis huruf hijaiyah sesuai perkembangan anak, praktik wudlu dan sholat, mengenalkan konsep rukun Islam dan rukun iman.

  2. Tujuan Pembelajaran BCCT Tujuan dari pendekatan BCCT yang dimaknai sebagai sentra dan saat lingkaran adalah sebagai berikut : a. Pendekatan ini ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan anak (kecerdasan jamak) melalui bermain yang terarah b. Anak Menciptakan setting pembelajaran yang merangsang anak aktif, kreatif dengan menggali pengalamannya sendiri ( bukan hanya sekedar mengikuti perintah, meniru, atau menghafal)

  c. Dilengkapi dengan standar operasional yang baku, yang berpusat bersama pendidik,sehingga mudah diikuti (Yuliani Nurani Sujiono, 2009: 217).

  3. Prinsip-prinsip Pembelajaran BCCT

  a. Pembelajaran berpusat pada anak

  b. Menempatkan setting lingkungan main sebagai pijakan awal yang penting c. Memberikan dukungan penuh kepada setiap anak untuk aktif, kreatif, dan berani mengambil keputusan sendiri d. Peran pendidik sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator

  e. Kegiatan anak berpusat pada sentra-sentra yang berfungsi sebagai pusat minas f. Memiliki standar prosedur operasional (SPO) yang baku baik di sentra maupun pada saat lingkaran g. Pemberian pijakan sebelum dan setelah anak bermain dilakukan dalam posisi duduk melingkar (Muchtar latif dkk, 2013: 219).

  4. Langkah-langkah Pembelajaran BCCT

  a. Persiapan

  • Penyiapan pendidikan dan pengelola melalui pelatihan dan pemagangan
  • Penyiapan tempat dan alat bermain sesuai jenis sentra dan alat yang akan dibuka sesuai dengan tingkat usia anak

  • Penyiapan administrasi kelompok dan pencatatan perkembangan anak
  • Pengenalan metode pembelajaran kepada orang tua

  b. Pelaksanaan 1) Bukalah sentra secara bertahap sesuai dengan kesiapan pendidik dan sarana pendukung lain 2) Gilirlah setiap kelompok anak untuk bermain di sentra sesuai dengan jadwal.Setiap kelompok dalam satu hari hanya bermain satu sentra saja

  3) Berikan variasai dan kesempatan yang cukup kepada setiap anak agar tidak bosan dan tidak berebut 4) Seiring dengan kesiapan pendidikan dan sarana yang mendukung, tambahilah sentra baru apabila belum lengkap 5) Lengkapilah dalam sentra dengan berbagai jenis APE (Alat

  Peraga Edukatif) baik yang buatan pabrik maupun yang dikembangkan sendiri dengan bahan limbah dan lingkungan alam sekitar.

  c. Penyambutan anak Pendidik menyambut kedatangan anak di depn pintu gerbang dengan dengan ramah dan semangat dengan mengucapkan salam, dan menanyakan bagaimana kabar anak dan pendidik menyebut d. Masa transisi Pada masa transisi ini pendidik mempersilahkan anak bermain dalam bimbingan orang tuanya, dan atau sambil konsultasi dengan pendidik, konselor ata psikolog yang ada. Pada masa ini anak diberi kesempatan untuk berkonsultasi dengan pendidik, konselor,atau psikolog tentang apa saja yang mereka ketahui dan bercerita tentang pengalaman yang mereka alami e. Main pembukaan

  Pada main pembukaan pendidik mengawali kegiatan dengan berdo’a bersama. Kemudian anak diajak bernyanyi, menari, melompat dan tertawa, serta sambil bertepuk tangan dan melambaikan tangan. Main pembukaan ini bertujuan untuk menyemangatkan anak, anak lebih semangat dalam melakukan kegiatan.

  f. Kegiatan awal bermain Pada kegiatan ini pendidik mengajak anak menuju sentra atau pusat kegiatan bermain dengan cara bernyanyi bersama. Disini pendidik menjelaskan permainan yang akan dilakukan oleh anak dan membuat aturan permainan atas kesepakatan anak sebelum permainan dimulai.

  g. Kegiatan inti bermain di masing-masing kelompok

  1) Pijakan pengalaman sebelum bermain 2) Pijakan pengalaman main setiap anak 3) Pijakan pengalaman setelah main 4) Makan bekal bersama

  Makan bekal makanan yang dibawa sendiri-sendiri oleh anak dilalukan bersama-sama selama 15 menit sebelum akhir kegiatan. 5) Kegiatan akhir bermain

  Pada saat akhir kegiatan bermain pendidik mengucapkan selamat kepada semua anak atas yang telah mereka alami hari ini. Anak- anak berdo’a bersama ddan dihantarkan pulang bersama orang tuanya yang telah menunggu.

  (http//repository.Unib.ac.id /tentang Konsep, Teori BCCT/ diakses pada tanggal 10 April 2016)

  5. Peran Guru dalam pembelajaran BCCT 1) Guru sebagai fasilitator 2) Guru sebagai motivator 3) Guru sebagai evaluator C.

   Manajemen Pembelajaran BCCT

  Pembelajaran BCCT merupakan pembelajaran anak usia dini yang dengan belajar sambil bermain. Pada model ini anak dilayani secara individual, anak memiliki kebbebasan memilih sentra sesuai dengan minatnya , sehingga anak memilki kesempatan mengeksplorasi dunianya. Dengan demikian anak dapat belajar menemukan sendiri pengetahuan dan pengalaman secara mandiri. Guru hanya sebagai fasilitator bagi anak.

  Pembelajaran ini dapat tercapai manakala manajemen pembelajaran BCCT yang diditerapkan adalah perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran sebagaimana yang tercantum dalam Permendiknas No. 58 tahun 2009 tentang standar PAUD yang menyebutkan bahwa salah satu standar pelaksanaan pembelajaran adalah standar proses dan penilaian.

  Standar proses dan penilaian meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian program yang dilaksanakan secara terpadu sesuai bakat, minat, dan kebutuhan anak.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran BCCT

  Menurut Noni Dwi Cahyowati (2012: 10) faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen pembelajaran BCCT antara lain adalah : a. Sarana prasarana yang terbatas

  b. Kurangnya wawasan / pengetahuan guru tentang guru BCCT

  c. Dana yang kurang

  d. Fasilitas pembelajaran yang terbatas e. Kurangnya perhatian orang tua dalam membantu pembelajaran siswa f. Dukungan dari lembaga pendidikan yang bersangkutan.

E. Prior Research Review

  Penelitian yang berhubungan dengan pembelajaran pada anak usia dini sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti, antara lain Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan BCCT pada kelompok B di PAUD Assalam Kota Bengkulu (Selvi Citra Sari, 2014: 1). Penelitian yang dilakukan oleh ( Nova Indriati 2013: 1) tentang Pengaruh pendekatan BCCT untuk meningkatkan kemampuan sosialisasi kelompok A PAUD terpadu Nurul Dzikri yang hasilnya menunujukkan ada pengaruh pendekatan terhadap kemampuan social anak.

  Kedudukan penelitian terhadap penelitian terdahulu adalah untuk menambah dan melengkapi khasanah penelitian tentang manajemen pembelajaran BCCT. Karena penelitian ini akan mengkaji lebih jauh tentang bagaimana manjemen pembelajaran BCCT pada anak usia dini di TK BCC Ungaran. Diharapkan dari hasil penelitian ini manajemen pembelajaran BCCT dapat dilaksanakan sebagaimana fungsi manajemen pembelajaran yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

BAB III METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan

  pendekatan deskriptif. Karena data yang dikumpulkan berbentuk kata atau gambaran dari naskah wawancara, cacatan lapangan, dokumen pribadi ( Moleong, 2002 : 11). Bentuk penelitian ini akan mampu menangkap berbagai informasi kualitatif dengan deskriptif yang penuh nuansa, yang lebih berharga dari pada sekedar pernyataan jumlah atau frekwensi dalam bentuk angka (Sutopo, 1990 : 12). Startegi penelitiannya adalah kasus tunggal. Hal ini dipilih karena penelitian telah ditentukan variabel pokok yang akan dijadikan pusat kajian.

2. Kegiatan Penelitian

  6 Observasi

  V

  V V

  V V Penyusunan Laporan

  V V

  V V

  V Wawancara /pencatatan/pengamatan (penelitian)

  V V Perijinan :birokrasi

  Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di TK Bina Citra Cendekia Ungaran selama 6 bulan. Dengan tahap-tahap peneitian antara lain : melakukan observasi, menentuntukan key person, informan dengan teknik

  

snowbolling . Secara singkat penelitian tersebut dapat dilhat dalam tabel

  4

  3

  2

  1

  Perencanaan Penelitian

  Rencana Kerja Penelitian Waktu bulan ke

  rencana kerja sebagai berikut : Tabel I

  5

3. Subyek Penelitian

  Agenda sentral penelitian ini adalah hendak mengungkap berbagai permasalahan yang berhubungan dengan manajemen pembelajaran BCCT di TK BCC Ungaran , maka yang menjadi subyek penelitian adalah Kepala sekolah, guru dan siswa TK BCC Ungaran.

  Mereka dipilih sebagai key informan karena mereka yang lebih paham tentang manajemen pembelajaran BCCT di TK BCC Ungaran dan kondisi siswa TK BCC Ungaran. Sedangkan informan sekunder dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat yang lebih memahami persepsi TK BCC Ungaran. Adapun visi misi sekolah , keadaan guru dan siswa, data inventaris dan prestasi akademik TK BCC Ungaran adalah sebagai berikut : a.

   Visi dan Misi

   Visi

  Sebagai Lembaga Pendidikan Islam mempersiapkan dan meningkatkan Generasi berakhlaq mulia, Kreatif, Mandiri, amanah dan mengharap ridha Allah SWT dengan segala aspek kehidupan bermasyarakat. berbangsa dan bernegara

   Misi o

  Mengembangkan konsep operasional kader umat yang siap tumbuh menjadi generasi berakhlaq mulia, dan proses o pendidikannya.

  Membantu orang tua dalam mewujudkan anak sholih sholihah yang ditampilkan dengan akhlaq mulia dan disertai kemampuan intelektual tinggi, menguasai sains teknologi o disertai emosional stabil.

  Menyelenggarakan sarana dan prasarana pendidikan sejalan o dengan kebutuhan pendidikan yang bermutu tinggi Membangun kualitas guru / pendidik professional yang o berakhlaq mulia Menjadikan kemajuan dan keberhasilan peserta didik dalam proses pendidikan sebagai pusat orientasi dan tujuan yang paling diutamakan dalam semua kegiatan.

  TUJUAN

  1. Menanamkan nilai-nilai Islam sejak dini sehingga anak terbiasa berperilaku mulia dan berbudi luhur.

  2. Melatih anak untuk berkreativitas dan bersosialisasi.

  3. Agar anak dapat tumbuh dan berkembang normal baik jasmani maupun rohani.

  TABEL II KEADAAN PENDIDIK TK BCC UNGARAN

NO NAMA JABATAN

  1 Rachmi Amalya Chomsiaty, S.Pd

  Kepala KB TK

  2 Supiyati, S.Pd.AUD Guru TK B2

  3 Choiriyah Ulfah, S.Pd,M.Pd Guru TK B1

  4 Siti Hartati, S.Pd.AUD Guru TK B3 S Yuni Hartati Guru TK B1

  6 Ngatinah, A.Md Guru TK A3

  7 Sulistiyani, S.Pd Guru TK A1(Koordinator kurikulum)

  8 Lasiyati, S.Pd Guru TK A3

  9 Siti Chanifah Guru/Staff Adm & Keuangan

  10 Ratna Yuniar Guru/Staff Perpustakaan

  TABEL III KEADAAN SISWA TK BCC UNGARAN KELAS JUMLAH

  1 Kelas TK AI

  21

  2 Kelas TK A2

  22

  3 Kelas TK A3

  20

  4 Kelas TK B1

  18

  5 Kelas TK B2

  19

  6 Kelas TK B3

  18 Jumlah 117 TABEL IV PRESTASI SISWA TK BCC UNGARAN NO TAHUN PERINGKAT KETERANGAN

  Lomba Memindah Bola Dalam Rangka Gelar Seni & Kreatifitas Anak 1 2004 JUARA I

  • – KB-TK-SD Islam Hidayatullah Semarang ( 21

  22 Februari 2004 ) Lomba Balita Bergaya Dalam Rangka Gelar Seni & Kreatifitas Anak 2 2004 JUARA I

  • – KB-TK-SD Islam Hidayatullah Semarang ( 21

  22 Februari 2004 ) Lomba Balita Bergaya Dalam Rangka Gelar Seni & Kreatifitas Anak 3 2004 JUARA II

  • – KB-TK-SD Islam Hidayatullah Semarang ( 21

  22 Februari 2004 ) Lomba Hafalan Surat Pendek Dalam Rangka Gelar Seni & Kreatifitas Anak 4 2004 JUARA III

  • – KB-TK-SD Islam Hidayatullah Semarang ( 21
Lomba Balita Bergaya Dalam Rangka Open 5 2006 JUARA III House & Gelar Seni Kreativitas Anak. KB-TK Hidayatullah Semarang ( 4

  • – 5 Maret 2006 ) Lomba Menyanyi Lagu Anak Tingkat Play Group Dalam Rangka Open House Dan Gelar 6 2006 JUARA II

  Kreativitas Anak PG Aisyiyah 01 TK ABA 39 & 44 ( 14

  • – 15 April 2006 Lomba Menata Huruf Hijaiyah (Kategori Tk) "Nutrisi A+ Untuk Anak A+. Lembaga 7 2007 JUARA II

  Pendidikan Islam Hidayatullah ( 17 Maret 2007 ) Lomba Balita Bergaya Busana Casual Kategori Balita) "Nutrisi A+ Untuk Anak A+. Lembaga 8 2007 JUARA III Pendidikan Islam Hidayatullah ( 18 Maret 2007 ) Lomba Melukis Hardiknas IGTKI PGRI 9 2008 JUARA II Kecamatan Ungaran Barat (28 Mei 2008) Festival Gerak dan Lagu (Tingkat Play Group) 10 2009 JUARA I Hari Anak Nasional tingkat Kabupaten Semarang Lomba Mewarnai (Tingkat TK) YLPI Hj. Isriati 11 2009 JUARA II Moenadi (3-5 Mei 2009) Lomba Mewarnai Tingkat TK Gebyar Nurul 12 2010 JUARA III Izzah (14 Februari 2010) Lomba Mewarnai Tingkat TK HUT Jarimatika 13 2010 JUARA III (14 Maret 2010) Lomba Menyusun Ring Donat (Tingkat Play 14 2011 JUARA II Group) KB-TK Islam Al Azhar 14 (22-23 Januari 2011)

  

TABEL V

DAFTAR SAARANA PRASARANA

NO NAMA JUMLAH

  9 Kamar Mandi Anak 3 ruang

  d. Tangga Majemuk

  c. Jungkitan

  b. Papan luncur

  a. Ayunan

  11 Pos Satpam 1 ruang 1. SARANA BERMAIN OUT DOOR:

  10 Kamar Mandi Tamu 1 ruang

  8 Kamar Mandi Guru 1 ruang

  1 Ruang Kelas 6 ruang

  7 Dapur 1 ruang

  6 Gudang 1 ruang

  5 Perpustakaan 1 ruang

  4 UKS 1 ruang

  3 Ruang Ttat Usaha 1 ruang

  2 Ruang Kantor 1 ruang

  e. Mangkokan f. Papan Panjat

  g. Kolam Renang

  h. Bajing Loncat 2.

   SARANA PENUNJANG PEMBELAJARAAN :

  a. Televisi

  b. DVD

  c. Tape recorder

  d. LCD

  e. Komputer

4. Teknik Pengumpulan Data

  Penelitian ini menggunakan metode interaktif dan metode non interaktif (Goetz dan le Comte , 1984 : 14). Metode interaktif meliputi observasi berperan dan wawancara , sedangkan metode non interaktif meliputi observasi dan analisis dalam dokumen.

  Sesuai dengan bentuk pendekatan penelitian kualitatif dan sumber data yang akan digunakan , maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

   1 .Wawancara