BAB II TUJUAN UMUM - 11.13.0077 Agustinus Andre Christianto BAB II

BAB II Landasan Teori TUJUAN UMUM

  2.2.1 Definisi Doa

  Dalam Alkitab doa adalah kebaktian mencangkupsegala sikap roh manusia dalam

2.1 Kerangka Berfikir

  pendekatan nya kepada Tuhan. Orang Kristen berbakti kepada Allah jika ia memuja, memuji dan mengajukan permohonan kepada-Nya dalam doa. Doa sebagai perbuatan tertinggi yang dapat dilakukan oleh setiap manusia, dapat juga dipandang sebagai persekutuan dengan Allah, selama penekanannya diberikan kepada prakasa ilahi. Seseorang berdoa karena Allah telah menyentuh rohnya.

  Menurut Xavier Leon

  • – Dufour, dalam bukunya ensiklopedi perjanjian baru doa dalam bahasa yunani mempunyai beberapa arti diantaranya adalah aiteo yang berarti meminta. Deomai (dengan menegaskan kebutuhan konkret). Erotao : menghimbau (dengan menegaskan kebebasan si pemberi), kata-kata ini dipakai baik di bidang profan maupun keagamaan, namun mengandung ide meminta dengan sangat, berdoa dan mengemis.

  2.2.2 Sejarah Singkat Anak Sekolah MInggu

  Yesus memanggil seorak anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata “ Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk kedalam kerajaan sorga. Sedangkan barang siapa yang merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar di dalam kerajaan sorga. Dan barang siapa yang menyebut anak kecil seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut aku.”

  Robert Rikers, seorang wartawan, anak pemilik perusahaan Koran di Inggris suatu kali prihatin melihat anak-anak gelandangan di kotanya, Gloucester. Kehidupan anak-anak di kotanya dihabiskan untuk berbuat kejahatan. Hal tersebut tidak hanya membuat hidup mereka sia-sia, bahkan juga meresahkan masyarakat yang tinggal di kota tersebut. Karena banyak sekali kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak tersebut.

  Robert yakin bahwa pendidikan akan mengubah semua hal buruh tersebut. Oleh karena itu pada tahun 1780, ia membuka kelas pratamnya. Di hari minggu itu, ia mengumpulkan anak- anak gelandangan itu dan mengajarkan mereka membaca, menulis, sopan santun, dan pelajaran

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

  agama. Dari semua hal yang dilakukan Robert berdampak besar bagi kotanya, karena kejahatan

   Sumber : Dokumentasi Pribadi

  yang ada menurun drastis. Dari pembelajaran yang di ajarkan oleh Robert membuat anak-anak menjadi senang dan mereka selalu menantikan hari minggu. sekolah minggu yang diseragamkam). Namun saat itu sekolah minggu belum digarap secara professional, karena semua itu bertujuan untuk memenagkan jiwa. Pada abad ke-19 sampai dengan abad yang ke-20, mulai muncul kesadaran untuk menangani sekolah minggu secara professional. Semua ilmu pendidikan mulai diterapkan Robert. Pada tahun 1922 berdiri sebuah sekolah yang bernama Internasional Sunday School Council of Religious Education, yang pada tahun 1924 berubah nama menjadi Internasional Councli of Religious Education. Dengan berdirinya lembaga itu, sekolah minggu mulai maju dengan pendidikan yang modern yang melihat pendidikan yang berpusat hanya kepada anak. Pada tahun 1930, muncul juga kesadaran bahwa keluarga juga ikut berperan serta di dalam penyelenggaraan sekolah minggu. Kedekatan orang tua dengan anak-anaknya akan memberikan pembinaan yang baik.

  2.2.3 Teori Etika Berdoa

  Menurut Ackmanz (2013) etika dalam berdoa adalah tingkah laku atau sikap seseorang dalam melaksanakan kewajiban umat manusia untuk memohon atau meminta pertolongan pada yang maha pencipta. Karena pada dasarnya manusia lemah dan membutuhkan pertolongan dari yang maha pencipta. Adapun etioka berdoa yang baik itu dengan cara mengangkat tangan ketika berdoa dengan sungguh-sungguh.

  Menurut A.G. Baumgarten (1750) seorang filsuf minor. Istilah tersebut diperoleh dari bahasa Yunani kuno, yaitu aistheton yang artinya kemampuan melihat melalui pengindraan. Estetika dihubungkan dengan sesuatu yang berbau seni karena mengandung keindahan yang dapat dipandang.

  2.2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Etika Berdoa Anak

  Pada dasarnya ada dua faktor yang mempengaruhi etika berdoa pada anak. Factor-faktor itu adalah faktor internal dan eksternal.  Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang ada didalam diri anak, Faktor internalah tersebut seperti anak yang kurang disiplin dan anak sudah merasa bosan.

  Anak Yang Kurang Disiplin Menurut Gupte (2004:20) disiplin yang terlalu keras atau kurang disiplin mungkin sama menyakitkannya. Beberapa anak yang keberatan atas disiplin yang berlebihan menunjukkan sifat malu, peragu, tunduk, berlebihan dan sebagainya.

  b.

  Anak Sudah Merasa Bosan Ketika anak-anak sudah mulai merasa bosan penulis membuat sebuah kampanye atau perancangan tentang berdoa, sehingga anak-anak tidak merasa jenuh dan bosan. Perancangan atau kampanye seperti game, drama, seminar tentang pentingnya berdoa, memberikan sebuah marchendaise saat anak-anak datang, dan yang paling utama adalah pembelajaran tentang pentingnya berdoa bagi anak sekolah minggu melalui buku yang berisikan tentang pentingnya berdoa bagi anak-anak usia 5-12 tahun melalui pembelajaran di sekolah minggu, melalui gambar dan foto yang diambil.

  Dari cara seperti itulah penulis membuat sebuah perancangan,sehingga anak-anak tidak merasa bosan dan jenuh lagi dan kembali bersemangat untuk datang kesekolah minggu dan mengubah pemikiran mereka bahwa berdoa itu sangat penting.  Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah sebuah faktor yang berasal dari luar diri anak. Faktor eksternal tersebut seperti Keluarga (orang tua) dan lingkungan masyarakat.

  a.

  Keluarga (orang tua) Menurut Herawati (2012:13). Keluarga merupakan sekumpulan orang yang tinggal dalam suatu rumah biasanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang saling memiliki persamaan batin. Orang tua memiliki kewajiban untuk mendidik anak- anaknya, tidak kecuali pendidikan agama dirumahnya. Anak-anak membutuhkan bimbingan dan arahan. Doa merupakan salah satu cara paling penting bagi orang tua dalam mendidik anak.

  b.

  Lingkungan Adapun lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan rumah dan sekolah.

  Menurut Herawati (2012:81) perilaku anak akan dipengaruhi oleh lingkungannya. Karena anak suka meniru perilaku orang lain. Apabila di lingkungannya memperlihatkan sikap berdoa pada anak maka anak pun akan mengikutinya. Maka akan sulit bagi anak untuk mengikutinya.

  Menurut Sadiman, dkk., (2002 ; 6) Media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan pengirim pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pildran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan.

  Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandangan atau dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-

  Learning. Huruf “e” merupakan singkatan dari “elektronik”, artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD ultimedia. Interaktif sebagai bahan ajar offline dan web sebagai bahan ajar online. Dengan media dapat memperoleh informasi tentang orang, benda, dan tempat yang tidak kita alami secara langsung. Media massa berfungsi untuk menyampaikan informasi. Secara umum media massa memiliki fungsi yaitu :

   Memiliki fungsi pengantar bagi segenap macam-macam pengetahuan. Jadi, media massa memainkan peran intitusi lainya.  Media membuat suatu kegiatan dalam lingkungan public. Pada dasarnya media massa dapat dijangkau oleh segenap masyarakat dengan sukarela, murah, dan umum.  Pada dasarnya media dalam hubungan antar pengirim pesan dengan penerima pesan seimbang dan sama.  Media massa menjangkau banyak orang daripada insitusi lain dan sejak dulu yang mengambil alih peran sekolah, orang tua, agama, dan lain-lain.

  Media bisa diartikan untuk alat dan sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator untuk khalayak. Dilihat dari sifatnya. Media dibagi dua yaitu media elektronik dan yang terakhir adalah media cetak, Media cetak dapat di definisikan dengan barang yang dicetak seperti surat kabar,majalah, brosur, bulletin, pamflet, dan lai-lain. Media elektronik dapat di definisikan seperti televisi, radio, website, dan lain-lain.

  Menurut Stanton (1993) Promosi adalah kegiatan memberikan informasi kepada konsumen, memengaruhui, dan menghimbau khalayak ramai.

2.2.5 Teori Media

  Menurut Saladin (2003) Promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, mengingatkan, dan membujuk konsumen tentang produk perusahaan.

  Kedua pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa promosi bukan sebagai alat komunikasi antar konsumen melainkan sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen agar mau membeli produk dan jasa yang dihasilkan. Teknik ini dilakukan dengan alat-alat promosi.

  2.2.7 Teori Fotografi

  Menurut Amir Hamzah Sulaeman (1981 ; 94). Mengatakan bahwa fotografi beraswal dari kata foto dan grafi yang masing-masing kata mempunyai arti. Foto yang berarti cahaya dan grafi yang berarti menulis. Jadi fotografi adalah menulis dengan bantuan cahaya, atau lebih dikenal dengan menggambar dengan bantuan cahaya.

  Menurut Encyclopedia Britanica,  Fotografi sebagai seni : hasil proses dari rekaman yang tetap pada sebuah gambar dengan menggunakan atau menggabungkan cahaya dan proses kimia.

   Fotografi sebagai teknologi: merekam sebuah gambar yang dapat terlihat karena terdapat sebuah cahaya pada benda benda yang peka terhadap cahaya.  Fotografi sebagai arti fungsi: membuat suatu gambar yang didapat dari sebuah benda maupun objek dengan alat system lensa dan film.

  2.2.8 Teori Warna

  Menurut Brewster pertama kali dinyatakan pada tahun 1831. Teori ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna Brewster. Lingkaran warna Brewster menjelaskan teori komplementer, split komplementer, triad, dan tetrad. Dapat dilihat dari sekeliling kita seperti benda yang digunakan oleh manusia seperti pakaian,peralatan itu adalah benda yang bewarna. Maka dari itu warna sangatlah penting bagi

   Fungsi Warna alam,dan untuk menjadikan komunikasi dan sebagai ekspresi.

   Fungsi Alamiah Warna melekat secara alamiah pada objek-objek tertentu yang bisa kita temui dalam 1.

   Pembagian Warna kehidupan sehari-hari.

   Warna Primer, merupakan warna dasar yang tidak memiliki campuran dari warna  Fungsi Identitas lain. Warna yang termasuk di dalam warna primer adalah merah, biru, dan kuning.

  Dalam dunia branding, warna sangat berperan dalam mempengaruhi persepsi orang.  Warna Sekunder, merupakan hasil dari percampuran warna-warna primer dengan

  Dalam hal ini, warna bisa digunakan sebagai identitas yang membedakan antara proposi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dan merek satu dengan yang lain. kuning, hijau adalah campuran warna biru dan kuning, dan warna ungu adalah

   Fungsi Keindahan campuran warna merah dan biru.

  Fungsi keindahan adalah apapun pilihannya dapat menciptakan keindahan yang dapat  Warna Tersier, merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu mempercantik banyak hal. Contoh dinding rumah yang kusam yang tidak bisa warna sejunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari percampuran warna menimbulkan selera lagi. kuning dan jingga.

   Fungsi Struktural  Warna Netral, merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proposi 1:1:1.

  Dalam desain grafis, warna dapat berfungsi mengarahkan pembaca pada informasi Warna ini sering muncul sebagai penyeimbangan warna-warna kontras di alam. yang sifatnya penting. Informasi ini diurutkan secara structural berdasarkan tingkat Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam. kepentingan yaitu mulai dari informasi yang paling penting hingga informasi yang kurang penting.

  Teori Brewster disebut dengan lingkaran warna yang banyak digunakan dalam dunia seni rupa.

  2.2.9 Teori Layout Menurut Surianto Ruslan dalam bukunya layout dasar dan penerapannya,2008. Layout adalah tataletak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep pesan yang dibawanya. Arti layout dalam perkembangannya sangatlah luas dan sudah melebur dengan desain yang ada, sehingga banyak sekali orang yang mengatakan me- layout itu sama halnya dengan mendisain.

  Tata letak atau yang disebut dengan layout adalah salah satu usaha untuk mendapatkan komunikasi visual yang menarik bagi yang melihatnya. Layout dibuat dengan cara memadukan

  dan mengatur unsur grafis seperti teks,tabel,garis dan warna. Layout bertujuan untuk membuat suatu desain seperti media yang tepat dan efektif untuk menyampaikan pesan bagi masyrakat yang melihatnya. Layout juga memiliki beberapa dasar prinsip adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2 Diagram Warna Primer, Sekunder, Tersier

  Sumber http://autopilotsoff.blogspot.co.id/2012/10/definisi-warna.html merupakan penyampaian sebuah produk kepada target marketnya.

   Penekanan  Awaraness Penekanan adalah menunjukkan pada objek-objek yang penting di dalam urutan Penyampaian dilakukan dengan banyak kegiataan komunikasi dan public relation. membaca. Prinsip penekanan adalah teknik yang bertujuan untuk memberikan Dijaman sekang cara untuk mengenalkan suatu produk bisa menggunakan banyak penekanan pada gambar, teks, dan lain-lain pada layout. Prinsip penekanan dilakukan cara dengan harga yang murah. Sebagai contoh adalah iklan yang dibuat di media dengan cara memperbesar unsur visual agar lebih menonjol.

  online. Dengan cara demikian akan meningkatkan dan memajukan produk kita agar membuat orang mengetahui tentang produk yang kita buat.

   Keseimbangan Yang merupakan salah satu prinsip dasar dari tataletak yang menghindari ketidak merupakan tahapan setelah awareness. Dari konsumen yang tertarik pada  Interest seimbangan suaru bidang yang telah berisi tentang unsur seni rupa. Keseimbangan ini produk yang kita buat. Ketertarikan ini bisa terjadi karena jalinan komunikasi yang terbagi menjadi 2 yang diantaranya keseimbangan simetris dan keseimbangan sangat baik dengan konsumen. asimetris.

  merupakan suatu kondisi sifat konsumen yang akan mencari informasi

   Search

  informasi dengan menggunakan search engine yang ada di internet seperti google

   Kesatuan Prinsip layout yang ini bertujuan unuk menciptakan kesatuan dalam desain. Conoth yang membantu mencari sumber informasi. Dengan cara ini lah yang dapat menyatukan beberapa unsur visual gambar dengan menggunakan pemisah garis serta membantu dan mendukung konsumen untuk mengambil keputusan membeli. memberi informasi di bagian tersebut agar tercipta kesatuan visual yang  Action merupakan sifat dari konsumen yang berindak dan berinteraksi secara menjadikannya seimbang. langsung. Disinilah the real experience tercipta. Dengan tahapan interaksi konsumen chanel kita dengan menggunakan delivery, transaksi, konsumen, sampai after sales

  2.2.10 service. Teori Tipografi Share merupakan hasil dari sesudah konsumen yang telah menggunakan semua Menurut Kusrianto, 2010 tipografi adalah sebuah seni dan teknik di dalam merancang

  pengalamannya denga produk, mereka berbagi pengalaman degan orang lain

  maupun menata sebuah huruf atau aksara dalam kaitannya untuk menyusun publikasi visual, menggunakan chat,email,blog,online forum,mailist. baik cetak maupun non-cetak.

  2.3 Kajian Pustaka Sedangkan menurut Danton Sihombing, 2001:58 dia mengungkapkan bahwa tipografi adalah

  2.3.1 Perilaku Konsumen representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan property visual yang

  Menurut Engel, Blackwell dan Miniard perilaku konsumen adalah tindakan produk dan jasa, pokok dan efektif. termasuk didalamnya adalah proses keputusan yang mengawali serta mengikuti tindakan pembelian. Tindakan tersebut adalah terlibat secara langsung dalam proses memperoleh,

  2.2.11 mengkonsumsi bahkan membuang atau tidak menggunakan suatu produk atau jasa. Teori AISAS

  Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk perilaku konsumen adalah suatu proses yang Didalam sebuah blog yang berisikan artikel yang ditulis Andria Ekoyuno, yang berisikan dilalui oleh seorang pembeli dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta bertindak tentang tahapan tahapan interaksi dengan konsumen dan produk yang secara umum sudah pada konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dikenal dengan menggunakan AIDA. Namun kemunculan di dunia internet menjadikan seseorang. perubahan paradigma konsumen,sehingga dentsu menggunakan AISAS untuk menjadikan alat untuk interaksi dengan konsumen dan produk. AISAS yang berarti Awareness, Interest, Search, Action, Share. Penjelasan yang lebih mendalam sebagai berikut :

   Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

  Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (1996) keputusan pembelian dari pembeli sangat pengalaman dari proses belajar. Menurut teori, dari pembelajaran dipengaruhi oleh factor kebudayaan, social, pribadi dan psikologi dari pembeli. Berikut adalah seseorang yang dapat dihasilkan dari dorongan, rangsangan, isyarat, faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen sebagai berikut: tanggapan, dan penguatan.

  d.

  Kepercayaan  Faktor Budaya

  Dengan tindakan dan pembelajaan, orang dapat mempunyai kepercayaan Memberikan pengaruh yang paling luas pada perilaku konsumen. Perusahaan dan sikap yang kemudian dapat mempengaruhi perilaku pembeli. harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya, dan kelas social pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan Kepercayaan adalah suatu pemikiran yang dipunyai oleh seorang tentang sesuatu. perilaku seseorang. Budaya merupakan kumpulan dari nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari

   Faktor Pribadi keluarga dan lembaga penting lainnya.

  Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan  Faktor Sosial konsep dari pembeli.

  Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh factor social, seperti kelompok kecil, Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berada dari setiap orang yang keluarga serta peranan dan status social konsumen. Perilaku seseorang memandang responnya terhadap lingkungan yang relative konsisten. Kepribadian dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh dapat langsung. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi unutk mencapai sasaran individu atau bersama. merupakan suatu variable yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen.

   Faktor Psikologi Pemilihan barang yang dibeli oleh seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan serta kepercayaan. Dari keempat faktor dapat diurai sebagai berikut : a.

  Motivasi kebutuhan dapat berubah menjadi motif apabila kebutuhannya telah mencapai tingkatannya. Motif adalah sesuatu kebutuhan yang dapat menekankan seseorang untuk dapat mengejar kepuasan.

  b.

  Persepsi Seseorang dapat termotivasi dan siap bereaksi. Persepsi menurut Philip kotler yaitu sebuah proses yang dimana individu dapat memilih merumuskan dan menafsirkan masukan informasi yang bertujuan untuk menciptakan gambaran yang bermakna mengenai dunia.

  c.

  Pengetahuan