REVIEW KONSENTRASI BAHAN KIMIA DALAM PROSES CIP (CLEANING IN PLACE) PADA MESIN UHT PACKING FILLER DI PT. FRISIAN FLAG INDONESIA - Unika Repository

  97.5% Originality

  0.21%

  0.2%

  0.2%

  0.2%

  0.2%

  0.2%

  0.21%

0.21%

0.21%

0.2%

  0.21%

0.21%

0.21%

  0.21%

  2.5% Similarity

  0.21%

0.21%

  0.21%

  0.25%

  0.41%

0.31%

0.3%

0.25%

  0.41%

  0.41%

  Doc vs Internet + Library Web sources: 86 sources found

0.41%

0.41%

  124 Sources

  0.2%

0.2%

  

0.2%

0.2%

0.2%

0.2%

  0.1%

  Jazzica Gabriela-KP-25 MEI.docx 0.1%

  Sindhu Rastra C.P-KP-17 MEI.docx 0.1%

  Tjoa, Gracia Aline Suprapto-AUDIT10 MEI.doc 0.1%

  Jazzica Gabriela-31 MEI.docx 0.1%

  14.I1.0195-Linda Bahari Putri-28 DES.docx 0.12%

  ELSA OLIVIA-29 MEI.docx 0.14%

  HENDY-REVISI-7 JUNI.docx 0.15%

  Hendy Agustinus -REVISI-6 JUNI.docx 0.15%

  15.I1.0144-Gary William Wirasandjaja (KP) (wirasandjaja@gmai.docx 0.15%

  15.I1.0019_Joshua Adi Nugraha P-KP-21 JUNI-F.docx 0.36%

  0.41%

  0.47% AGUSRIANI-21 JUNI.docx

  0.1%

0.1%

Library sources: 37 sources found Giovany Dea-30 MEI.docx

  0.1%

0.1%

  0.1%

  0.2%

0.15%

  0.1%

  0.1%

  0.1%

  0.1%

  0.1%

  0.1%

  0.1%

  0.1%

  0.1%

  0.1%

  0.1%

  0.1%

  0.1%

0.1%

  0.1%

0.1%

  Sindhu Rastra C.P-15.I2.0028.docx 0.1%

  15i10089-Sheila Radityas-6 JUNI (1).docx 0.1%

  Danang Surya A 20 Maret.docx 0.1%

  Library omitted sources: 1 source found NATASCHA-9 JUNI.docx

  STEVEN SOESANTO-KP-20 JUNI.docx 0.1%

  13.60.0062 Ribka Ratnaningtyas-27 NOV.docx 0.1%

  14N1.0005 Hanna.docx 0.1%

  CLAUDIA-10 MARET.docx 0.1%

  Brigitta-13 MARET.docx 0.1%

  14.E1.0054 Maria Belinda Gunawan 14 Maret.docx 0.1%

  CLAUDIA-14 MARET.docx 0.1%

  Maria Belinda Gunawan 16 Maret.docx 0.1%

  Riset Theo 16.N2.0011 .doc.doc 0.1%

  CAECILIA-20 MARET.doc 0.1%

  JEAN KARMEL-KP-31 MEI.docx 0.1%

  Telis Moyo 26 Maret I.docx 0.1%

  Timoti Raharja 28 Maret.docx 0.1%

  Ika Dewi Nurmasanti 4 April.docx 0.1%

  Ika Dewi Nurmasanti 4 April I.docx 0.1%

  Abednego Trianto Kurniawan 26 Maret.docx 0.1%

  Tjoa, Gracia Aline Suprapto-REVISI- 8 MEI.doc 0.1%

  Sintia Permata Sari-KP-19 JUNI.docx 0.1%

  15.I1.0122-Nadia Anna Widodo-9 JUNI.docx 0.1%

  Tjoa, Gracia-AUDIT-5 MEI.doc 0.1%

  15i10089-Sheila Radityas-6 JUNI.docx 0.1%

  15i10089-Sheila Radityas-KP-4 JUNI.docx 0.1%

  95.63%

1. PROSES PRODUKSI SUSU UHT berasaldaripenyebaranpartikelkoloidlemak,kalsiumkasein,karotendanribovlavin.

  Susumemilikiaromadan rasayangkhas dengan pH netralantara 6,6-6,7.SusuUHT (Ultra High Temperature) merupakan produk olahan susu yang memiliki umur simpan yang panjang sekitar 10 bulan tanpa menggunakan bahan pengawet sehingga dapat disebut sebagai long life product. Susu cair UHT merupakan susu yang diproses

  o

  menggunakanpemanasanpadasuhutinggisekitar135-150 Cdalamwaktuyangcukup singkatdandikemasdalamkemasanaseptic.ProsesUHT bertujuanuntukmembunuh mikroorganisme patogen dalam produk yang dapat mempengaruhi kualitas dan keamanan pangan. Prosesinisangatefektifdalamsegiwaktu,energidantempatyang digunakan, selain itu waktu pemanasan yang singkat dengan suhu tinggi dapat mempertahankan flavour pada susu (Bylund, 1995).

1.1. Hasil

  Proses awal produksi dimulai dari penerimaan susu segar kemudian dilakukan penyimpanan yang dapat dilihat melalui Gambar 5. Selanjutnya susu segar melalui proses pasteurisasi yang terdiri dari proses pemanasan dan pendinginan dapat dilihat pada Gambar 6. Susu pasteurisasi ditambahkan dengan bahan tambahan lainnya melalui proses pencampuran. Setelah itu, susu cair melalui proses UHT dan pengemasan.

  Gambar 5. Diagram Alir Proses Penyimpanan Susu Segar

  Gambar 6. Diagram Alir Proses Pasteurisasi Susu Segar

  Gambar 7. Diagram Alir Proses Mixing Bahan Baku Gambar 8. Diagram Alir Proses Susu Cair UHT Gambar 9. Diagram Alir Proses Pengemasan Susu Cair UHT Kemasan Carton Pack

1.2. Pembahasan

  Proses produksisusucairUHT diPT. FrisianFlag Indonesia menggunakanbahanbaku berupa susu segar, air, (SMP), maltodektrin, gula, , Skimmed Milk Powder palm oil stabilizer flavour , vitamin, colourant, , Anhydrous Milk Fat (AMF) dan bubuk cokelat. Susu segar

  Susu segar merupakan bahan baku utama dalam proses produksi susu cair UHT yang mengandung berbagai kandungan gizi yang lengkap seperti karbohidrat, protein, lemak,vitamindanmineral. BerdasarkanSNI-01-3141-1998,sususegarmerupakan cairan yang berasal dari pemerahan sapi yang dilakukan secara benar, bersih dan sehat tanpa adanya pengurangan dan penambahan komponen dalam susu.

  Pengolahan sususegar denganproses pemanasanmenyebabkanbeberapakandungan lainnya untuk memenuhi kandungan gizi yang telah ditetapkan. Air

  Air digunakan dalam pencampuran dan pelarutan bahan-bahan tambahan yang berbentuk bubuk sehinggadapatmemudahkanproses mixing antara bahantambahan dengan susu cair. Air untuk proses mixing menggunakan fresh water yang telah melewatiprosespenyaringandanpemanasan.Selainitu,penambahan airdilakukan untuk prosesstandarisasi susucair yangtelah bercampur denganbahan bakulainnya selama dalam tangki standarisasi. Skimmed Milk Powder (SMP)

  Susu skimmengandungsemua kandungandalamsusukecuali kendunganlemakdan juga vitamin yang larut lemak. Susu bubuk skim mengandung protein yang cukup tinggi sehingga digunakan sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan jumlah kandungan proteindalamproduk .Selain itu,sususkimakan mempengaruhikadar padatan susu non lemak sehinga mengalami peningkatan sesuai dengan standard yang telah ditetapkan. Kuantitas susu bubuk skim yang ditambahkan disesuaikan dengan jenis produk susu cair. Gula

  Gula yang digunakan dalam proses produksi susu cair berupa gula rafinasi yang berfungsi sebagai bahan pemanis alami dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengawet. Stabilizer

  Stabilizer digunakan untuk menjaga kualitas produk agar tetap stabil mulai dari bahan mentahhinggadiproses menjadi produkakhir.Selainitu, stabilizer digunakan untuk mengikat air maupun lemak dan menjaga kestabilan susu selama masa penyimpanan produk sehingga produksusuUHTtidakcepat mengalami kerusakan secara fisik. Perwarna / Colourant

  Pewarnamakananditambahkanuntukmemberikanwarnasesuaidenganvarianrasa pada produk susu UHT. Pewarna makanan yang digunakan berupa pewarna makanan sintetik karena memiliki kestabilan warna yang lebih tinggi dari pada pewarna Vitamin dan Mineral

  Vitamindan mineral digunakan untuk meningkatkankandungan gizi dalam produk karena vitamin yang berasal dari susu memiliki kestabilan yang rendah terhadap proses pemanasan suhu tinggi sehingga banyak vitamin maupun mineral yang hilang. Vitamin yang ditambahkan yaitu vitamin A, B1, B2, B, B12, C, D dan E. Maltodekstrin

  Maltodekstrin merupakan bahan pengemulsi yang berfungsi untuk melindungi senyawa volatil sehingga ketika proses pemanasan tidak banyak senyawa volatile yang hilang dari produk (Krishnan et al., 2005). Flavor

  Flavor mengandung senyawa volatil yang bersifat mudah menguap yang digunakan sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan atau memperkuat rasa dan aroma dalamproduksesuaidenganjenisatauvarianproduksusuUHT sehinggasusuakan memiliki flavour yang khas. Selain dapat meningkatkan rasa, dapat juga untuk menekan rasa yang tidak diharapkan atau diinginkan. Contohnya terdapat penambahan bubuk coklat untuk memberikan cita rasa pada produk dengan varian rasa coklat. Palm Oil dan Anhydrous Milk Fat (AMF)

  AMF mengandung lemak susu yang berasal dari krim susu yang telah digunakan sebagaibahan tambahan untukmeningkatkankandungan lemakdalamproduksusu sesuai dengan standard yang telah ditetapkan. Prosesproduksisusucair UHT( Ultra High Temperature) diawali dengan pengolahan sususegar hingga menjadisusupasteurisasilalu diolah lebih lanjutmenjadisusucair siapminum.Prosesawal penerimaandanpenyediaanbahan bakutermasuksususegar dan bahan tambahan lainnya yang diterima perlu dianalisis terlebih dahulu dengan proses sampling oleh bagian divisi Quality Control (QC). Hal ini bertujuan untuk mengetahui kualitasmaupun kelayakanbahanbaku dansusu segarsebelumdiproduksi. Apabila bahan baku sudah dinyatakan release oleh bagian QC maka dapat digunakan untukprosesproduksi,namunjikatidaksesuaidengan syaratataustandardyangtelah Sususegar yangtelah memenuhi standard perusahaan akan disimpanke dalamtangki penyimpanan dengan beberapa tahapan proses. Susu segar tersebut mula-mula akan melalui proses deaerasi di dalam deaerator tank. Proses deaerasi berfungsi untuk menghilangkan gelembung-gelembung udara yang terbentuk saat proses transportasi susu maupun saat berlangsungnya proses penyedotan susu. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinyakesalahandalamperhitunganvolumesusuyangmengalirdengan flowmeter, selain itu mencegah terjadinya oksidasi akibat banyaknya oksigen dalam susu. Setelah itu, susu segar akan melalui 2 kali proses filtering yaitu penyaringan dengan menggunakan strainer dan penyaringan mikro. Filter dengan strainer digunakan untukmenyaringpartikelataukotoranyangberukuran besardidalamsusu,sedangkan filter mikro digunakan untuk menyaring partikel atau kotoran yang berukuran sangat kecil yang masih dapat melewati strainer . Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah kerusakan susu secara fisik dan menjaga kualitas mutu susu. Filter susu segar akan diperiksa secara berkala setiap 5 kali pengaliran susu segar sehingga filter yang mengalami kerusakan dapat segera dilakukan penggantian. Setelahdilakukanprosespenyaringankemudiansususegarmelaluiproses pendinginan yangberfungsi untukmenghambatpertumbuhanmikroorganismeperusakdanmenjaga

  o

  suhu susu segar antara 3-4 C. Proses pendinginan ini menggunakan Plate Heat

  o

  Exchanger (PHE) dengan suhu maksimal 11 C. Susu segar disimpan sementara dalam

  o

  raw milk tank sebelum dilakukan proses pasteurisasi dengan suhu kurang dari 14 C dan maksimum waktu penyimpanan dalam tangki selama 24 jam. Sehingga jika telah mendekati waktu maksimal atau standing time tersebut maka harus segera diproses dikarenakan lamanya waktu penyimpanan akan berpengaruh terhadap kualitas susu segar yang mengalami penurunan. Susu yang telah disimpan dalam tangki raw milk kemudian dipindahkan ke dalam balance tank 1 untuk dilakukan proses pasteurisasi. Pasteurisasi merupakan proses

  o

  pemanasan dengan suhu antara 80-90 C dalam waktu singkat. Pasteurisasi berfungsi untukmembunuh danmengurangijumlahmikroorganismeyangmasih dapatbertahan susu yang akan melewati PHE sehingga dapat berjalan secara kontinyu. Susu dalam balancetank 1 kemudian melewati separator yang berfungsi untuk memisahkan bagian krim danskimdalamsususegar,selainitudapatberfungsi untuk memisahkankotoran- kotoran yang masih terdapat dalam susu. Proses pasteurisasi dimulai dengan proses pre- heating yang bertujuan untuk mencegah terjadinya perubahan suhu yang drastis atau temperature shock yang dapat mempengaruhi kualitas susu. Susu akan memasuki balance tank 2 dan memasuki proses pre-heating dimana terjadi kenaikan suhu secara bertahap hingga mencapai suhu pemanasan atau heating. Proses pasteurisasi menggunakan Plate Heat Exchanger (PHE) dapat mencegah terjadinya over heating dan panas dapat ditransfer lebih cepat ke dalam susu. Jika susu tidak mencapai suhu yang ditetapkan maka susu akan memasuki recovery tank untuk disirkulasi ulang melewati PHE hingga suhu susu mencapai target. Setelah itu, terdapat holding tube yang berfungsi untuk menahan susu yang telah melalui proses pemanasan selama beberapa detik. Susu akan melalui proses homogenisasi yang berfungsi untuk memperkecil ukuran molekul atau globula-globula lemak dalam susu sehingga menjadi seragam dan tidak menyebabkan terjadinya penggumpalan. Selain melalui proses pemanasan, terdapat prosespendinginan yangmelaluiPHE yang sama.Namun, susumelewati proses pre- cooling sebelum pendinginan sehingga susu tidak mengalami temperature shock. Jika belum mencapai suhupendinginan yangditetapkan maka susuakan disirkulasi ulang. Proses cooling bertujuanuntukmematikanmikroorganismeyangmasihdapatbertahan hidup setelah melewati proses pemanasan. Susu yang telah diproses pasteurisasi akan disimpan dalamtangki susupasteurisasi( pasteurized milk tank ).Susu pasteurisasiyang telah disimpan tidak boleh melewati standing time selama 24 jam karena susu dapat mengalami kerusakan dan penurunan mutu sehingga susu harus uji kelayakan secara berkala dan segara diproses.

  Susu pasteurisasi dan bahan-bahan baku lainnya yang dibutuhkan dalam pembuatan susu cair UHT akan melewati proses pencampuran. Bahan-bahan baku seperti stabiliser, skim milk powder, gula, vitamin, bubuk coklat dari dumping dimasukkan ke dalam waktu untuk sirkulasi antar bahan yang di- dumping . Susu reproses yang akan digunakan ditransfer ke triblender, sedangkan AMF dan palm oil disiapkan di dalam fat tank . Kemudian bahan baku tersebut melalui proses mixing dalam triblender tank yang dilengkapi dengan agitator dan juga terdapat proses pemanasan melalui PHE. Pada prosesini,terdapatpenambahanairyangtelahmelaluiprosespemanasandengan suhu

  o

  70-80

  C. Agitator berfungsi untuk mencampur bahan sehingga bahan dapat tercampur secara homogen. Sebelum hasil dari mixing tank ditransfer ke dalam standard tank, perlu adanya proses penyaringan kemudian pendinginan melalui PHE. Susu pasteurisasi akan langsung ditransfer ke dalam standard tank selama proses mixing bahan baku, samahalnyadengan bahanpewarna dan flavour ditambahkankedalam standard tank. Standard tank berfungsi untuk standarisasi produk sebelum dilakukan proses lebih lanjut.

  Susu dari standard tank kemudian ditransfer ke dalam balance tank dan dipanaskan dalam UHT coil . UHT coil akan mentransfer panas secara bertahap hingga mencapai suhu yang ditargetkan. Susu akan diberikan perlakukan pemanasan, namun terlebih dahulumelaluiproses pre-heating kemudian dihomogenisasi pada tekanan yang tinggi.

  o

  Prosespemanasaninimenggunakansuhusekitar135-145 Cdalamwaktuyangsingkat selama kurang lebih 2 – 5 detik. Pemanasan yang dilakukan dalam waktu singkat bertujuan untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas seperti warna, flavour, cita rasa khas dan juga mencegah rusaknya kandungan nutrisi dalam susu . Setelah itu, proses pemanasandengansuhutinggidilanjutkanhomogenisasikembalidengantekananyang lebih rendah.Proseshomogenisasi bertujuan untukmemperkecilukuranmolekullemak sehingga susu yang telah diproses tidak menggumpal maupun mengendap. Susu akan melaluiproses pre-cooling terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan proses pendinginan. Susuyangtelahmencapaisuhuyangditentukanakanditransferkedalam aseptic tank. Susuyang telahdiolah dari aseptic tank akan ditransferke dalam filling machine dan siap dikemas.

  1.3. Proses Pengemasan pack yang berlangsung secara aseptik dan steril melalui filler combibloc . Proses akan berjalan secara otomatis dalam aseptic zone tanpa campur tangan langsung dari manusia, dengandemikianproduk yangdihasilkan dapatterjamindari segikualitas dan higenitasnya. Kemasan carton pack merupakan kemasan multilapis yang kedap udara dancahaya termasuk cahayaultraviolet tidakakan menembus kemasansehingga susu tidak mudah mengalami kerusakan secara mikrobiologis, fisik dan kimiawi. Sebelum dilakukanproses filling sleeve carton pack , yangmasihberbentuklembaran disiapkan lalu dibentuk sedemikian rupa dan di- sealing bagian bawahnya, untuk bagian atas hanya akan dibentuk lipatan saja. Sleeve akan disterilisasi melewati aseptic zone dengan tahapanpertama pre-heating menggunakan uap panas yang disemprotkan. Setelah itu,

  2

  2

  cartonpack disterilisasi dengan penyemprotan (spraying) H O dan dilanjutkan dengan proses pengeringan carton pack Carton pack . yang telah steril tersebut akan diisi ( filling dengan susu dari ) filler sesuai dengan volume kemasan, kemudian diinjeksi dengan steam dan bagian ataskemasan carton pack langsung di -sealing . Susu cair yang telah dikemas diberi kode produksi, tanggal kadaluarsa dan sedotan. Proses di atas berbeda dengan susu kemasan botol karena dalam prosesnya botol yang digunakan belum disterilisasi sehingga setelah proses filling ke dalam botol barulah melewati proses sterilisasi. Kemasan sekunder yang digunakan untuk mengemas produk susu berupa kardus untuk selanjutnyadisimpan dandidistribusikan kepada distributoryang telah bekerja sama dengan PT. Frisian Flag Indonesia.

1.4. Hasil Produk Susu Cair Siap Minum

  Produk susucairsiap minumyangdihasilkanterdiridari Frisian FlagPurefarm, Frisian Flag Kids dan Milky. Dalam proses produksi susu cair tersebut terdapat beberapa perbedaan dalam penggunaan komposisi bahan baku, kemasan, dan nutrisi. Untuk Frisian Flag Purefarm Low Fat memiliki kandungan lemak yang rendah kurang lebih lemak totalnya sebesar 4% sehingga sangat cocok untuk konsumen yang sedang menjaga asupan gizi dengan mengurangi kadar lemak. Frisian Flag Purefarm Full Cream memiliki rasa gurih dan Frisian Flag Purefarm Flavour Milk memiliki varian rasayanguniksehinggasangatcocokuntukkonsumenmulai dariremajahinggaorang dewasa. Kemasan produk Frisian Flag Purefarm tersedia dalam kemasan carton pack berukuran225mldan900ml.UntukFrisianFlagMilkydanKidmemilikivarianrasa Kemasan Frisian Flag Milky tersedia dalam kemasan carton pack berukuran 70 ml,115 ml, 180 ml dan kemasan botol berukuran 120 ml, 180 ml.

2. REVIEW SANITASI PERALATAN PADA UHT PACKING FILLER

2.1. Latar Belakang

  Industri pangan yang semakin maju dan berkembang hingga saat ini sangat berkaitan erat terhadap keamanan pangan. Keamanan pangan menjadi salah satu faktor penting dalammenghasilkan produkdengan mutu dankualitas tinggi serta produk yangaman untuk dikonsumsi. Namun, faktanya masih terdapat banyak permasalahan kesehatan yang disebabkan adanya produk dengan kualitas pangan yang rendah sehingga perlu dilakukan peningkatan keamanan pangan. Dalam suatu industri pangan berbasis susu, sangatdiperlukanperhatianyangmenitikberatkanpadakualitasdanumursimpansusu karenasifatnyayangmudahmengalami kerusakan ( perishable food ).Sanitasimenjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan atau area pabrik, peralatan, pekerja secara personal.

  Sanitasi dapat mempengaruhi kualitas maupun keamanan pangan suatu produk sehingga sangat penting untuk diterapkan mulai dari penerimaan bahan baku yang digunakan, sebelum proses produksi, selama proses produksi berlangsung hingga sesudah proses produksi termasuk proses pengemasan, penyimpanan, dan pendistribusian hingga sampaikepadatangan konsumen.Sanitasiyang burukdapatmenjadisalah satufaktor terjadinya kerusakan pada susu. Peralatan yang digunakan selama proses produksi memiliki resiko menjadi sumber kontaminasi karena peralatan berkontak secara langsung dengan produk. Jika peralatan yang telah digunakan untuk produksi tidak dilakukan pembersihan secara rutin maka akan banyak pengotor atau fouling yang menempel dan semakin sulit dibersihkan yang sangat cocok bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme. Selain itu, alat tidak akan berjalan secara maksimal karena dapat terjadi penyumbatan pada alat yang digunakan.

  Pada peralatansetelah prosesproduksi susuakan tertinggal sisa-sisahasil produksiatau pengotorpada tangki danperalatan lainnya baikyang mudahdibersihkan hingga sulit dibersihkan. Sehingga pada setiap tahapan proses perlu dilakukan pembersihan pada peralatan yangtelah digunakan baik pembersihanCOP( Cleaning Out Place ) maupun CIP ( Cleaning In Place ).PadaumumnyapembersihandenganmetodeCOP digunakan untukmembersihkan pengotoryangterlihatsecarakasatmatadanjugaperalatanyang untuk membersihkan pengotor yang sulit untuk dibersihkan sehingga memerlukan bantuan dari bahan-bahan kimiawi sebagai larutan pembersih dalam menghilangkan pengotor tersebut. Keberhasilan proses CIP dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti konsentrasi larutan yang digunakan, suhu, waktu sirkulasi setiap tahapan proses CIP, dan juga kecepatan aliran larutan (Tamime, 2008).

  2.2. Tujuan Review data konsentrasi bahan kimia/ detergen setelah proses CIP bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas dari proses sanitasi yang dilakukan, apakah data yang diperoleh telah memenuhi standard yang telah ditentukan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan pentingnya keberhasilan proses sanitasi untuk mempertahankan kualitas suatu produk yang dihasilkan.

  2.3. Metode Metode yang dilakukan menggunakan metode observasi atau pengamatan secara langsung, wawancara dan pengambilan data. Metode observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung proses sanitasi peralatan pada UHT Filler Packing . Sedangkan metode wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab secara langsungmelaluiinteraksidengan Supervisor maupun foreman atau operator di tempat yang bersangkutan sehingga dapat lebih memahami terhadap proses sanitasi maupun terhadap data yang akan diambil. Metode pengambilan data dapat dilakukan secara langsung dengan mengikuti proses yang dilakukan maupun dapat melalui rekam data historis yang telah ada. Dalam hal ini digunakan data historis mengenai konsentrasi dari cleaning agent seperti senyawa caustic maupun asam yang digunakan dalam proses CIP untuk direview lebih lanjut apakah terdapat deviasi pada data tersebut.

  2.4. Hasil Hasil review datakonsentrasi larutancaustic dan larutanasam padaUHT filler dariline 1-8 dapat dilihat pada grafik berikut.

CAUSTICCONCENTRATION UHT FILLER1

  2.00

  1.50 NaOH (%) MAX(%)

  1.00 MIN(%)

  0.50

  0.00

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  

7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  • 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1

    ar ar pr pr pr pr pr

    an an an eb eb eb eb eb eb ay ay ay un un
  • J -J -J -F -F -F -F -F -F -M -M -A -A -A -A -A -
  • M -M -M

  02

  02

  03

  10

  

12

  17

  17

  25

  07

  09

  02

  16

  17

  19

  22

  23

  03

  04

  08

  08

  16 Grafik 1. Konsentrasi Larutan NaOH UHT Filler Line 1 2017

ACID CONCENTRATION UHT FILLER1

  4.00

  3.50

  3.00

  2.50 HCl (%)

  2.00 MAX(%)

  1.50 MIN(%)

  1.00

  0.50

  0.00

  7

  7

  7

  7

  7

  

7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  • 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1
  • 1 -1 -1 -1 -1 -1 ar ar pr pr pr pr pr an an an ay ay ay un un eb eb eb eb e>J -J -J -A -A -A -A -A -J -J
  • F -F -F -F -F -F -
  • M -M -M

  02

  02

  03

  10

  

12

  17

  17

  25

  07

  09

  02

  16

  17

  19

  22

  23

  03

  04

  08

  08

  16 Grafik 2. Konsentrasi Larutan HCl UHT Filler Line 1 2017

CAUSTICCONCENTRATION UHT FILLER2

  3.00

  2.50

  2.00 NaOH (%)

  1.50 MAX(%)

  1.00 MIN(%)

  0.50

  0.00

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  

7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  • 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1
  • 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 ct ct ct

    ar pr pr pr ay ay ay ay ay ov ov ov ec ec

    an eb eb eb eb un un un un u
  • J -F -F -F -F -M -A -A -A -J -J -J -J -J -J -O -O -O -N -N -N -D -D
  • M -M -M -M -M

  02

  02

  16

  20

  26

  06

  06

  17

  25

  04

  09

  13

  

18

  29

  30

  19

  23

  31

  13

  17

  22

  19

  24

  13

  19

  23

  27

31 Grafik 3. Konsentrasi Larutan NaOH UHT Filler Line 2 2017

ACID CONCENTRATION UHT FILLER2

  6.00

  5.00

  4.00 HCl (%)

  3.00 MAX(%)

  2.00 MIN(%)

  1.00

  0.00

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  

7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  • 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1
  • 1 -1 -1 -1 ar pr pr pr ct ct ct an ay ay ay ay ay un un un un un un ov ov ov ec ec eb eb e>J -A -A -A -J -J -J -J -J -J -O -O -O
  • F -F -F -F -M -N -N -N -
  • M -M -M -M -M

  02

  06

  17

  25

  04

  09

  13

  

18

  29

  30

  19

  23

  31

  02

  16

  20

  26

  06

  13

  17

  22

  19

  24

  13

  19

  23

  27

31 Grafik 4. Konsentrasi Larutan HCl UHT Filler Line 2 2017

  CAUSTICCONCENTRATION UHT FILLER3

  2.50

  2.00 NaOH (%)

  1.50 MAX(%)

  1.00 MIN(%)

  0.50

  0.00

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  

7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  • 1 -1 -1
  • 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 ct ct

    pr pr pr pr ov ov ec ec

    an eb eb eb ay ay ay un un un un u
  • J -F -F -F -A -A -A -A -J -J -J -J -J -A -O -O -N -N -D -D
  • M -M -M

  02

  04

  10

  16

  25

  04

  10

  15

  

20

  29

  22

  31

  15

  20

  26

  17

  22

  28

  18

  14

  20

  17

  23 Grafik 5. Konsentrasi Larutan NaOH UHT Filler Line 3 2017

  ACID CONCENTRATION UHT FILLER3

  6.00

  5.00

  4.00 HCl (%)

  3.00 MAX(%)

  2.00 MIN(%)

  1.00

  0.00

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  

7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  • 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1
  • 1 -1 -1

    pr pr pr pr ct ct ec ec

    an ay ay ay un un un un un ug ov ov eb e>J -A -A -A -A -J -J -J -J -J -O -O
  • F -F -F -A -N -N -
  • M -M -M

  02

  04

  10

  16

  25

  04

  10

  15

  20

  29

  22

  31

  15

  20

  26

  18

  14

  20

  17

  23

  17

  22

  28 Grafik 6. Konsentrasi Larutan HCl UHT Filler Line 3 2017

  CAUSTICCONCENTRATION UHT FILLER4

  2.50

  2.00

  1.50 NaOH (%) MAX(%)

  1.00 MIN(%)

  0.50

  0.00

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  

7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  • 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1
  • 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 ct ct

    ar ar pr pr pr pr ay ay ay ug ov ov ov ec ec

    an eb eb eb eb un un un un un u
  • J -F -F -F -F -M -M -A -A -A -A -J -J -J -J -J -J -J -A -O -O -N -N -N -D -D
  • M -M -M

  02

  02

  16

  20

  24

  03

  07

  07

  13

  17

  26

  02

  07

  11

  15

  

17

  20

  30

  18

  20

  24

  09

  14

  19

  16

  22

  19

  23

  28 Grafik 7. Konsentrasi Larutan NaOH UHT Filler Line 4 2017

  ACID CONCENTRATION UHT FILLER4

  1.60

  1.40

  1.20

  1.00 HCl (%)

  0.80 MAX(%)

  0.60 MIN(%)

  0.40

  0.20

  0.00

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  

7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  • 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1
  • 1 -1 -1 -1 ar ar pr pr pr pr ct ct an ay ay ay un un un un un un un ug ov ov ov ec ec eb eb e>J -A -A -A -A -J -J -J -J -J -J -J -O -O
  • F -F -F -F -M -M -A -N -N -N -
  • M -M -M

  02

  07

  13

  17

  26

  02

  07

  11

  

15

  17

  20

  30

  20

  24

  02

  16

  20

  24

  03

  07

  18

  09

  14

  19

  16

  22

  19

  23

  28 Grafik 8. Konsentrasi Larutan HCl UHT Filler Line 4 2017 CAUSTICCONCENTRATION UHT FILLER5

  2.00

  1.50 NaOH (%) MAX(%)

  1.00 MIN(%)

  0.50

  0.00

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  

7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  • 1 -1 -1
  • 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 ct ct

    ar pr pr pr pr ov ov ov ec

    an eb eb eb eb ay ay ay ay ay un un un un un un u
  • J -F -F -F -F -M -A -A -A -A -J -J -J -J -J -J -J -J -O -O -N -N -N -D
  • M -M -M -M -M

  02

  05

  09

  14

  20

  05

  09

  

14

  

20

  22

  26

  28

  30

  20

  29

  02

  17

  22

  27

  04

  10

  17

  21

  26

  31

  11

  17

  22

  21 Grafik 9. Konsentrasi Larutan NaOH UHT Filler Line 5 2017

  ACID CONCENTRATION UHT FILLER5

  4.00

  3.50

  3.00

  2.50 HCl (%)

  2.00 MAX(%)

  1.50 MIN(%)

  1.00

  0.50

  0.00

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  

7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  • 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1
  • 1 -1 -1 -1

    ar pr pr pr pr ct ct ec

    an ay ay ay ay ay un un un un un un un un ov ov ov eb eb e>J -A -A -A -A -J -J -J -J -J -J -J -J -O -O
  • F -F -F -F -M -N -N -
  • M -M -M -M -M

  02

  05

  09

  14

  20

  05

  09

  

14

  20

  22

  26

  28

  30

  20

  29

  02

  17

  22

  27

  04

  11

  17

  22

  21

  10

  17

  21

  26

  31 Grafik 10. Konsentrasi Larutan HCl UHT Filler Line 5 2017

  CAUSTICCONCENTRATION UHT FILLER6

  2.50

  2.00

  1.50 NaOH (%) MAX(%)

  1.00 MIN(%)

  0.50

  0.00

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  

7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  • 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1
  • 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 ct ct

    ar pr pr pr ay ay ay ug ov ov ec ec

    an eb eb eb un un un u
  • J -F -F -F -M -A -A -A -J -J -J -J -J -A -O -O -N -N -D -D
  • M -M -M

  02

  15

  20

  27

  07

  12

  16

  26

  06

  11

  17

  

22

  29

  18

  20

  27

  11

  17

  16

  27

  19

  25

  31 Grafik 11. Konsentrasi Larutan NaOH UHT Filler Line 6 2017

  ACID CONCENTRATION UHT FILLER6

  1.60

  1.40

  1.20

  1.00 HCl (%)

  0.80 MAX(%)

  0.60 MIN(%)

  0.40

  0.20

  0.00

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  

7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  • 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1
  • 1 -1 -1 ar pr pr pr ct ct an ay ay ay un un un un un ug ov ov ec ec eb e>J -A -A -A -J -J -J -J -J -O -O
  • F -F -F -M -A -N -N -
  • M -M -M

  02

  12

  16

  26

  06

  11

  17

  22

  29

  20

  27

  15

  20

  27

  07

  18

  11

  17

  16

  27

  19

  25

  31 Grafik 12. Konsentrasi Larutan HCl UHT Filler Line 6 2017 CAUSTICCONCENTRATION UHT FILLER7

  2.00

  1.50 NaOH (%) MAX (%)

  1.00 MIN (%)

  0.50

  0.00

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  

7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  • 1 -1
  • 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 ct ct

    ar pr pr pr pr ov ov ec ec

    an eb eb eb ay ay ay ay un un un un u
  • J -F -F -F -M -A -A -A -A -J -J -J -J -J -J -O -O -N -N -D -D
  • M -M -M -M

  02

  06

  11

  17

  24

  03

  09

  

14

  20

  21

  28

  20

  29

  02

  18

  24

  04

  10

  17

  23

  28

  13

  18

  16

  22 Grafik 13. Konsentrasi Larutan NaOH UHT Filler Line 7 2017

  ACID CONCENTRATION UHT FILLER7

  1.60

  1.40

  1.20

  1.00 HCl (%)

  0.80 MAX (%)

  0.60 MIN (%)

  0.40

  0.20

  0.00

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  

7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  • 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1
  • 1 -1 -1

    ar pr pr pr pr ct ct ec ec

    an ay ay ay ay un un un un un un ov ov eb e>J -A -A -A -A -J -J -J -J -J -J -O -O
  • F -F -F -M -N -N -
  • M -M -M -M

  02

  06

  11

  17

  24

  03

  09

  

14

  20

  21

  28

  20

  29

  02

  18

  24

  04

  13

  18

  16

  22

  10

  17

  23

  28 Grafik 14. Konsentrasi Larutan HCl UHT Filler Line 7 2017

  CAUSTICCONCENTRATION UHT FILLER8

  3.00

  2.50

  2.00 NaOH (%)

  1.50 MAX (%)

  1.00 MIN (%)

  0.50

  0.00

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  

7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  • 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1
  • 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 ct ct

    ar pr pr pr ay ay ay ov ov ov ec ec

    an eb eb eb un un un un u
  • J -F -F -F -M -A -A -A -J -J -J -J -J -J -O -O -N -N -N -D -D
  • M -M -M

  02

  15

  22

  28

  08

  09

  14

  24

  01

  07

  11

  20

  

21

  28

  19

  25

  10

  15

  19

  17

  27

  10

  17

  24 Grafik 15. Konsentrasi Larutan NaOH UHT Filler Line 8 2017

  ACID CONCENTRATION UHT FILLER8

  2.00

  1.50 HCl (%)

  1.00 MAX (%) MIN (%)

  0.50

  0.00

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  7

  

7

  7