PROSES PEMBUATAN DOKUMEN INVOICE DAN PACKING LIST DALAM PENJUALAN EKSPOR BATU BARA PADA PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK DI BANDAR LAMPUNG

(1)

ABSTRAK

PROSES PEMBUATAN DOKUMEN INVOICE DAN PACKING LIST DALAM PENJUALAN EKSPOR BATU BARA

PADA PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK DI BANDAR LAMPUNG

Oleh

RM AIDIL FITRI YADI

PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit Pelabuhan Tarahan yang bertempat di Jalan Soekarno Hatta KM 15 Bandar Lampung. merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang distribusi batubara yang berpusat di Tanjung enim, Sumatera Selatan. PT Bukit Asam (Persero) Tbk. adalah perusahaan milik negara yang bertujuan mengembangkan usaha pertambangan nasional khususnya batubara. PT Bukit Asam (Persero) Tbk. yang berdiri sejak 1981 termasuk dalam daftar lima besar produsen batubara di Indonesia. Bahkan penjualan PT Bukit Asam (Persero) Tbk. di dalam negeri termasuk terbesar kedua.

PT. Bukit Asam (Persero) Tbk adalah perusahaan yang juga bergerak di bidang ekspor. sebagai Eksportir wajib melakukan pembuatan dokumen invoice dan packing list yang merupakan dokumen pernyataan tagihan yang harus dibayar oleh pembeli dan merupakan dokumen packing atau kemasan yang menunjukkan jumlah, jenis serta berat dari barang ekspor atau impor tersebut.

Masalah yang dihadapi PT Bukit Asam (Persero) Tbk. saat ini adalah Tidak teliti dalam pembuatan dokumen invoice dan packing list, yang mengakibatkan


(2)

keterlambatan dalam pengiriman ekspor batu bara dan permasahannya Apakah prosedur pembuatan dokumen invoice dan packing list di pt Bukit Asam (Persero) Tbk. telah sesuai dengan SOP (Standar Operation Prosedure)?

Penulisan laporan akhir ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan dokumen Invoice dan Packing List oleh PT Bukit Asam (Persero) Tbk. dan sebagai sumbangan pemikiran kepada PT Bukit Asam (Persero) Tbk. untuk mengambil langkah yang tepat dalam pembuatan dokumen invoice dan packing List yang sesuai dengan Standard Operating Procedure.

Dari hasil pembahasan bahwa PT Bukit Asam (Persero) Tbk. belum sepenuhnya sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) dalam pembuatan dokumen invoice dan packing list sehingga mengakibatkan keterlambatan dalam pengiriman ekspor batu bara.

Saran yang dapat penulis berikan kepada kuasa PT Bukit Asam (Persero) Tbk. adalah PT Bukit Asam (Persero) Tbk. hendaknya dapat memberikan pelatihan kepada karyawan pembuat invoice dan paking list mengenai tata cara pengisian yang baik dan benar.


(3)

PROSES PEMBUATAN DOKUMEN INVOICE DAN PACKING LIST DALAM PENJUALAN EKSPOR BATU BARA

PADA PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK DI BANDAR LAMPUNG

Oleh

RM AIDIL FITRI YADI

Laporan Akhir

Sebagai Salah Salah Satu Untuk Mencapai Gelar AHLI MADYA (A.Md.)

Pada

Program Studi DIII Pemasaran Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2014


(4)

i

i

,

J.udul

Afhir

#iy:

$r", {r+

{J},;, dl r.

-{r; f

o*jtr'-S=...

N,ama Mahasiswa

No.?.okok Nkhaskwa

.: Prosra4Studi

r.,,,'

'

Jurusan

falghas

,,,''.:

Ketua Jrrusan Manajemen Ketua'Frogrm Studi

'DtrI'ssmesailar

,.

Ilrif*'

Wiryawan . S.E., M.'M'


(5)

MENGDSAHKAI\I

1.

TimPenguji

Ketua

Penguji Utama

:

Yuniarti

F'ihartini, S.E.,

M.Si

:

Yuningsih, S.E.,

M.M.


(6)

RIWAYAT HIDUP

Peneliti dilahirkan di Palembang pada tanggal 17 Maret 1994, yang merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, putra dari pasangan Bapak R. Muslim MM. dan Ibu Muriah Ningsih.

Pendidikan yang ditempuh Taman Kanak-Kanak Idhata Muara Enim Sumatera Selatan diselesaikan pada tahun 1999, Sekolah Dasar 2 Perumnas Way Halim Bandar Lampung di selesaikan pada tahun 2005, Sekolah Menengah Pertama Kartika II-2 Tanjung Karang Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2008, Sekolah Menengah Atas YP (Yayasan Pembina) UNILA Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2011.

Pada tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program D3 Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung. Penulis telah mengikuti Praktek Kerja Lapangan pada PT Bukit Asam (Persero) Tbk di Bandar Lampung, tepatnya pada tanggal 04 Februari sampai dengan 03 April 2014.


(7)

MOTO

“JIKA GAGAL JANGAN UBAH TUJUAN NYA TAPI UBAH LAH LANGKAH NYA MAKA AKAN MENDAPATKAN YANG KITA


(8)

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmaanirrohiim

Dengan keikhlasan dan kerendahan hati. Karya ini ku persembahkan untuk : Kedua Orangtuaku yang sangat saya sayangi Ir. R Muslim, MM dan Muriah Ningsih yang telah berdoa, berjuang dan berkorban demi kesuksesan dan

keberasilanku serta memberikan kasih sayang dan perhatian yang tiada hentinya kepadaku.

Saudara – saudaraku, kedua kakakku R Octariansyah, SH dan RM. Agustian, SE dan adekku Kurniawati, dan kedua Keponakanku Dani dan Mario yang selalu memberikan semangat dan doa untuku.

Para Dosen Pemasaran, yang telah banyak memberikan bekal ilmu dan

pengetahuan yang sangat berharga bagiku terutama ibu Yuniarti Fihartini, SE., M.Si. selaku pembimbing ku dalam mengerjakan laporan ini.

Seseorang yang kelak akan mendapingi hidupku.

Serta saudara-saudaraku dan teman-temanku semuanya.

Sebagai rasa terima kasih atas doa dan kasih sayang serta perhatiannya selama ini.


(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.2.1 Masalah ... 4

1.2.2 Permasalahan... 4

1.3 Tujuan Penulisan dan Manfaat Penulisan ... 4

1.3.1 Tujuan ... 4

1.3.2 Manfaat ... 4

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ... 5

II. LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Arti dan Peranan Pemasaran ... 6

2.2 Bauran Pemasaran ... 7

2.3 Pemasaran Global... 9

2.3.1 Ekspor ... 9


(10)

2.4 Standard Operating Procedure Invoice dan Packing List ... 10

2.4.1 Standard Operating Procedure Invoice ... 10

2.4.2 Standard Operating Procedure Packing List ... 11

III. METODE PENELITIAN ... 13

3.1 Metode Penelitian... 13

3.2 Sumber Data ... 13

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 13

3.3.1 Wawancara ... 13

3.3.2 Dokumentasi ... 14

3.3.3 Observasi ... 14

3.4 Gambaran Umum Perusahaan ... 14

3.4.1 Gambaran Umum Lokasi ... 14

3.4.1.1 Data Umum ... 14

3.4.1.2 Sejarah-Lokasi Perusahaan ... 15

3.4.1.3 Visi-Misi Perusahaan ... 16

3.4.1.4 Struktur Organisani ... 17

3.4.2 Produksi Batu Bara di PT Bukit Asam (Persero) Tbk. .... 21

3.4.2.1 Alur Proses ... 21

3.4.2.2 Spesifikasi produk ... 23

3.4.2.3 Sertifikasi ... 23

3.4.3 Sarana dan Prasarana Pelabuhan ... 24


(11)

3.4.3.2 Sarana Penunjang Pelabuhan ... 25

IV. PEMBAHASAN ... 26

4.1 Pemasaran Batu Bara PT Bukit Asam (Persero) Tbk. ... 26

4.1.1 Bauran Pemasaran ... 26

4.1.1.1 Produk ... 26

4.1.1.2 Harga ... 27

4.1.1.3 Distribusi ... 27

4.1.1.4 Promosi ... 28

4.1.2 Pelayanan PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Terhadap Konsumenya ... 28

4.1.3 Ekspor PT Bukit Asam (Persero) Tbk. ... 30

4.1.4 Sistem Pembayaran Ekspor PT Bukit Asam (Persero)... . 31

4.2 Proses Pembuatan Dokumen Invoice dan Packing List Dalam Penjualan Ekspor Batu Bara di PT Bukit Asam (Persero) Tbk. ... 33

4.2.1 Pengertian Dokumen Invoice Dan Packing List... ... 33

4.2.2 Langkah Awal Pembuatan Dokumen Invoice Dan Packing List ... 34

4.2.3 Pembuatan Dokumen Invoice Dan Packing List. ... ... 35

4.2.3.1 Proses Pembuatan Dokumen Invoice ... 35


(12)

4.2.4 Perbandingan SOP dengan Pelaksanaan Pembuatan Dokumen Invoice dan Packing List di PT. Bukit Asam

(Persero) Tbk... ... 39

V. KESIMPULAN ... 42

5.1 Kesimpulan ... 42

5.2 Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman Tabel 1.1 Tabel Penjualan Ekspor PT Bukit Asam (Persero) Tbk. tahun

2012/2013... 2 Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi batubara PT Bukit Asam

(Persero)Tbk...………... 24 Tabel 4.1 Tabel Jenis Produk Batubara Pada PT Bukit Asam (Persero) Tbk.

Tahun 2014... 27 Tabel 4.2 Perbandingan Pembuatan Invoice di PT Bukit Asam (Persero) …Tbk. dengan SOP... 39

Tabel 4.3 Perbandingan Pembuatan Packing List di PT Bukit Asam (Persero) …Tbk. dengan SOP... 40


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Bauran Pemasaran... 8

Gambar 3.1 Struktur organisasi PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Tarahan... 18

Gambar 4.1 Sistem Saluran Distribusi PT Bukit Asam (Persero) Tbk... . 28

Gambar 4.2 Sistem Kerja Letter Of Credit... 33

Gambar 4.3 Proses Pembuatan Dokumen Invoice di PT. Bukit Asam... 36

Gambar 4.4 Proses Pembuatan Dokumen Packing List di PT Bukit Asam (Persero) Tbk... 38


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertambangan batubara merupakan kegiatan industri yang penting di berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Serikat, China, Australia, India, Rusia, dan Afrika Selatan. Batubara yang diproduksi oleh industri pertambangan batubara menyediakan sumber daya untuk industri lainnya dalam bentuk listrik dan batubara halus yang digunakan misalnya dalam produksi baja dan manufaktur semen. Batubara juga menyediakan listrik untuk masyarakat umum. Di Amerika Serikat, diperkirakan setengah dari listrik yang dihasilkan adalah dari pembangkit listrik berbahan bakar batubara.

Saat ini pemerintah sedang mengalangkan pembangunan dan energi. Pemerintah yang saat ini berusaha mengalihkan penggunaan minyak tanah menjadi gas untuk kalangan masyarakat bawah seharusnya lebih cermat untuk memanfaatkan sumber daya yang ada, dan salah satunya adalah batubara. Di samping harganya lebih murah, batubara juga termasuk bahan bakar sumber energi yang didalam penggunaannya lebih hemat dibandingkan penggunaan migas.


(16)

2

Dunia pembangunan mengalami perkembangan yang cukup pesat baik

perkembangan di bagian pertambangan maupun energi yang tersebar di seluruh Indonesia baik yang berupa migas maupun non migas. PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit Pelabuhan Tarahan merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang distribusi batubara yang berpusat di Tanjung enim,

Sumatera Selatan. PT Bukit Asam (Persero) Tbk. adalah perusahaan milik negara yang bertujuan mengembangkan usaha pertambangan nasional khususnya

batubara. PT Bukit Asam (Persero) Tbk. yang berdiri sejak 1981 termasuk dalam daftar lima besar produsen batubara di Indonesia. Bahkan penjualan PT Bukit Asam (Persero) Tbk. di dalam negeri termasuk terbesar kedua.

Untuk mencapai kenaikan atau peningkatan penjualan ekspor perusahaan harus memaksimalkan bauran pemasaran agar dapat mencapai pangsa pasar ekspor yang di inginkan.

Penjualan ekspor PT Bukit Asam (Persero) Tbk. dari tahun 2012/2013 mengalami kenaikan yang pesat. Dilihat dari tabel 1.1

Tabel 1.1 Data Penjualan Ekspor PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Tahun 2012/2013

Lingkup Realisasi 2012 (Juta Ton)

Realisasi 2013 (Juta Ton)

Peningkatan Realisasi 2012/2013 Domestik 7,72 8,25 7 %

Ekport 6,43 9,59 49 % Jumlah 14,15 17,84 \26 %

Sumber : Majalah BUKIT ASAM ; Edisi Januari 2014 – Tahun XV, Halaman 29

Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, secara umum kinerja operatioanal PT Bukit Asam (Persero) Tbk. menunjukan peningkatan yang cukup


(17)

3

mengembirakan, khususnya volume penjualan batu bara tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 26 % atau menjadi 17,84 juta ton dibandingkan tahun

sebelumnya.

Sedangkan Ekspor menurut Waluyo et al. (2007) adalah kegiatan mengirimkan atau memperdagangkan barang atau jasa ke luar negeri dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan, dengan menggunakan sistem pembayaran, dokumen-dokumen penting, kualitas, kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang telah disetujui oleh pihak eksportir dan importir. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Dari persyaratan untuk melakukan ekspor di atas ada dokumen-dokumen penting yang harus dibuat adalah dokumen invoice dan packing list. Invoice adalah dokumen yang digunakan sebagai pernyataan tagihan yang harus dibayar oleh pembeli. Sedangkan packing list adalah merupakan dokumen packing atau kemasan yang menunjukkan jumlah, jenis serta berat dari barang ekspor atau impor dan merupakan penjelasan dari uraian barang yang disebut di dalam invoice.

Berdasarkan uraian dan data yang ada, maka penulis tertarik untuk melakukan penulisan laporan akhir ini dengan judul “PROSES PEMBUATAN DOKUMEN INVOICE DAN PACKING LIST DALAM PENJUALAN EKSPOR BATU BARA PADA PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK. DI BANDAR LAMPUNG”.


(18)

4

1.2 Perumusan Masalah

Penjualan ekspor sangat berkaitan dengan dokumen invoice dan packing list yang merupakan dokumen ekspor yang memuat data dan informasi barang yang akan diekspor serta nilai barangnya dalam mata uang asing dan dokumen ekspor yang memuat informasi mengenai barang yang akan diekspor ke luar negeri

1.2.1 Masalah

Tidak teliti dalam pembuatan dokumen invoice dan packing list, yang mengakibatkan keterlambatan dalam pengiriman ekspor batu bara. 1.2.2 Permasalahan

Apakah proses pembuatan dokumen invoice dan packing list di PT Bukit Asam (Persero) Tbk. telah sesuai dengan SOP (Standar Operation Prosedure)?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan 1.3.1 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketidaksesuain proses pembuatan dokumen invoice dan packing list dalam penjualan ekspor batubara di PT Bukit Asam (Persero) Tbk. dengan SOP (Standard Operating Procedure).

1.3.2 Manfaat 1. Bagi Penulis

Dengan diberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL), penulis mendapatkan tambahan ilmu yang berguna untuk selama inibelum pernah penulis dapatkan ditempat kuliah serta dapat langsung merasakan dunia kerja sesungguhnya.


(19)

5

2. Bagi Perusahaan

Sebagai sumbangan pemikiran kepada PT Bukit Asam (Persero) Tbk. untuk mengambil langkah yang tepat dalam pembuatan dokumen invoice dan packing List yang sesuai dengan Standard Operating Procedure.

3. Bagi Universitas Lampung

Diharapkan dapat dijadikan sebagai suatu referensi untuk tulisan ilmiah bagi rekan-rekan yang mengambil permasalahan yang sama.

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan 1.4.1 Tempat

PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit Pelabuhan Tarahan, Jalan Soekarno Hatta KM 15 Bandar Lampung.

1.4.2 Waktu Pelaksanaan

Praktek Kerja Lapangan selama 2 bulan, sejak tanggal 04 Februari 2014 sampai tanggal 03 April 2014.


(20)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Arti dan Peranan Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan dalam perusahaan yang bertujuan untuk mencapai nilai ekonomi suatu barang atau jasa. Pemasaran juga merupakan salah satu kegiatan pokok dari perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan.

Beberapa ahli telah mengemukakan definisi tentang pemasaran, diantaranya adalah : Menurut pendapat Buchory dan Saladin (2010:2),

“Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial menyangkut individu atau kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran (nilai) produk dengan yang lain”.

Menurut Kotler dan Keller (2009:5),

“Pemasaran (marketing) adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi ide, barang, dan jasa untuk menciptakan nilai tukar yang memuaskan tujuan individu dan organisasi”.

Menurut Stanton (Swastha, 2008)

“Pemasaran adalah system keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.


(21)

7

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian pemasaran adalah seluruh kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus penyampaian barang dan jasa dari produk kepada konsumen secara efisien.

Dengan demikian konsep pemasaran sangat berperan dalam menunjang berhasilnya bisnis yang dilakukan.

Pada dasarnya perusahaan yang mempraktekan konsep pemasaran, bertujuan: 1. Berorietasi pada pembeli, pasar dan pembeli yang potensial

2. Meningkatkan volume penjualan yang menguntungkan

3. Adanya koordinasi serta integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan.

2.2 Bauran Pemasaran

Untuk mencapai pasar yang menjadi sasaran atau segmen berarti mengkombinasikan dan memadukan sumber-sumber intern (sumber-sumber yang dapat dikuasai dan dikendalikan oleh manajemen suatu organisasi perusahaan) dengan sumber-sumber ekstern (sumber-sumber yang ada di luar organisasi pemasaran tetapi masih

merupakan bagian dari sistem organisasi pemasaran itu sendiri), kemudian

menyesuaikan kedua sumber tadi dengan unsur lingkungan (unsur-unsur lingkungan yang tidak dapat secara langsung dikendalikan oleh manajemen suatu organisasi pemasaran namun dapat mempengaruhi kegiatan pemasaran perusahaan) untuk merumuskan suatu kegiatan pemasaran perusahaan).


(22)

8

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:62) terdapat empat kelompok variabel yang disebut dengan bauran pemasaran yang sering dikenal dengan 4P yaitu:

a. Produk (product)

Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran.

b. Harga (price)

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk memperoleh produk. c. Tempat (place)

Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran.

d. Promosi (promotion)

Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya.

Gambar 2.1 Bauran Pemasaran

Sumber: Kotler dan Amstrong, prinsip-prinsip Pemasaran (2008:62)

Produk Ragam Kualitas Desain Fitur Nama Merek Kemasan Layanan Harga Daftar harga Potongan harga Diskon Periode Pembayaran Persyaratan kredit Promosi Iklan Penjualan Pribadi Promosi Penjualan Hubungan Masyarakat Tempat Saluran Cakupan Lokasi Persediaan Transportasi Logistik Pelanggan Sasaran Positioning yang diharapkan


(23)

9

2.3 Pemasaran Global

Menurut Mustafid (2012:2) pengertian pemasaran global di bagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:

1. Secara Klasik

Pemasaran global merupakan proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen antar negara baik bilateral maupun multilateral. Biasanya produk yang diperdagangkan hanyalah produk fisik.

2. Secara Moderat

Pemasaran global merupakan aktivitas pemasaran atau implementasi dari bauran pemasaran antar negara dengan maksud memuaskan konsumen baik bilateral maupun multilateral berupa produk fisik maupun non fisik atau jasa.

Pemasaran global juga bisa diartikan sebagai implementasi dari pemasaran secara internasional antar negara, baik bilateral maupun multilateral dengan segala permasalahannya.

2.3.1 Ekspor

Menurut Waluyoet al. (2007) Pengertian ekspor adalah kegiatan mengirimkan atau memperdagangkan barang atau jasa ke luar negeri dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Orang atau badan yang melakukan kegiatan ekspor disebut eksportir. Melalui kegiatan ekspor ini suatu negara akan memperoleh devisa (alat pembayaran luar negeri) yang sangat diperlukan untuk membiayai proses pembangunan bangsa. Kegiatan ekspor memegang peranan yang cukup penting dalam rangka pengendalian


(24)

10

inflasi dan mendorong produksi dalam negeri, khususnya komoditi yang akan diekspor.

Kebanyakan perusahaan memulai keterlibatannya dalam bisnis luar negeri dengan mengekspor, yaitu menjual beberapa produksi reguler mereka di laur negeri . Ekspor terbagi dua :

a. Ekspor tidak langsung; melalui berbagai jenis lembaga pengekspor.

b. Ekspor langsung; export barang atau jasa dilakukan oleh perusahaan itu sendiri.

2.3.2 Invoice dan Packing list

Invoice adalah dokumen yang digunakan sebagai pernyataan tagihan yang harus dibayar oleh pembeli. Secara sederhana Invoice dapat juga diartiken sebagai faktur atau BON. Untuk transaksi dengan nominal yang kecil, invoice digunakan langsung sebagai dokumen atau tagihan.

Sedangkan packing list adalah merupakan dokumen packing atau kemasan yang menunjukkan jumlah, jenis serta berat dari barang ekspor atau impor. Juga merupakan penjelasan dari uraian barang yang disebut di dalam invoice.

2.4 Standard Operating Procedure Pembuatan Invoice dan Paking List

2.4.1 Standard Operating Procedure Invoice

Invoice adalah dokumen ekspor yang memuat data dan informasi barang yang akan diekspor serta nilai barangnya dalam mata uang asing. Dokumen yang harus dibuat oleh karyawan bagian ekspor di perusahaan eksportir, dalam jangka waktu 1 hari.


(25)

11

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan invoice adalah sebagai berikut:  Tulisan invoice beserta nomornya

 Tanggal dibuatnya invoice

 Data lengkap nama eksportir dan alamatnya  Data lengkap nama importir dan alamatnya

 Data lain jika disyaratkan dalam lc, misalnya purchase order dan nomor lc  Description of goods (nama barang)

Quantity atau jumlah barang Unit price atau harga per unit

Total amount (jumlah dari harga per unit x quality barang yang dipesan)

2.4.2 Standard Operating Procedure Packing List

Packing list adalah dokumen ekspor yang memuat informasi mengenai barang yang akan diekspor ke luar negeri. Dokumen yang harus dibuat oleh karyawan bagian ekspor di perusahaan eksportir, dalam jangka waktu 1 hari. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan packing list adalah sebagai berikut:

 Tulisan packing list beserta nomor packing list,  Tanggal dibuatnya packing list,

 Data lengkap nama eksportir dan alamatnya,  Data lengkap nama importir dan alamatnya,

 Data lain jika disyaratkan dalam LC, misalnya nomor purchase order, nomor LC


(26)

12

Quantity atau jumlah barang

Gross weight dan nett weight (berat kotor dan berat bersih) Measurement (ukuran dimensi dalam volume m3 atau cbm.


(27)

13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama 2 bulan pada lokasi PT Bukit Asam (Persero) Tbk. guna memperoleh data dan

informasi yang berhubungan dengan penelitian serta dengan mempelajari berbagai literature yang berkaitan dengan penelitian.

3.2 Sumber Data

Sumber data di ambil dari perusahaan batubara PT Bukit Asam (Persero) Tbk. dengan persetujuan Ganeral Manager PT Bukit Asam (Persero) Tbk.

3.3 Teknik Pengambilan Data

3.3.1 Wawancara

Penulis mengadakan wawancara langsung dengan karyawan PT Bukit Asam

(Persero) Tbk. dan karyawan anak perusahaan PT Bukit Asam (Persero) Tbk. yang mengurus dokumen-dokumen ekspor.


(28)

14

3.3.2 Dokumentasi

Penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari pihak instansi atau perusahaan yang berkaitan dengan judul penelitian.

3.3.2 Observasi

Penulis melakukan pencatatan sekaligus memantau langsung kegiatan yang dilakukan oleh pegawai PT Bukit Asam (Persero) Tbk. selama kegiatan penelitian dilapangan berlangsung, observasi yang dilakukan tidak menggunakan alat khusus.

3.4 Gambaran Umum Perusahaan

3.4.1 Gambaran Umum Lokasi 3.4.1.1 Data Umum

Nama Tempat Perusahaan : PT Bukit Asam (Persero)Tbk. Unit Pelabuhan JJTarahan

Alamat : Jalan Soekarno-Hatta KM. 15 Tarahan Bandar DDDDDDDDDDDDDLampung

Luas Areal : 42,5 Ha

Tahun Berdiri : 1986 Jumlah Pekerja : 335 orang

Nama Pembimbing : Yanny RM Ondang Nama Pengambilan Data : RM Aidil Fitri Yadi Tanggal Pengambilan Data : 10 Maret 2014


(29)

15

3.4.1.2 Sejarah dan Lokasi Perusahaan

PT Bukit Asam (Persero) Tbk. merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Didirikan tanggal 2 Maret 1981, berdasarkan peraturan pemerintah No. 42 tahun 1980 tanggal 15 Desember 1980, dengan kantor pusat Tanjung Enim, Sumatera Selatan. PT Bukit Asam (Persero) Tbk. memiliki tiga pelabuhan batubara yaitu : Pelabuhan Batubara Tarahan di Bandar Lampung, Dermaga Batubara Kertapati di Palembang Sumatera Selatan dan Pelabuhan Batubara Teluk Bayur di Padang Sumatera Barat. PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit Pelabuhan Tarahan merupakan

pelabuhan/dermaga terbesar yang dimiliki PT Bukit Asam (Persero) Tbk. dengan luas areal 42,5 Ha. PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit Pelabuhan Tarahan terletak ±18 km dari kota Bandar Lampung dan ±6 km di sebelah selatan Pelabuhan Panjang. Beroperasi sejak tahun 1986 sebagai Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), yang pada awalnya disiapkan untuk pengapalan batubara hasil produksi tambang di Tanjung Enim dengan tujuan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) di Suralaya Propinsi Banten.

Batubara yang diterima maupun yang akan dikapalkan melalui Unit Pelabuhan Tarahan dilakukan pengujian kualitas di laboratorium penguji batubara, untuk memastikan bahwa batubara yang dikirim kepada konsumen sesuai spesifikasi yang diminta. Untuk meningkatkan reputasi, laboratorium PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit Pelabuhan Tarahan sudah disertifikasi ISO 17025 dari Komite Akreditasi

Nasional (KAN) mengenai System Standart Laboratorium penguji dan kalibrasi sejak tahun 2002.


(30)

16

Dermaga Pelabuhan Tarahan memiliki kedalaman laut -17 M, dan mampu disandari kapal berkapasitas 80.000 DWT. Dermaga ini diperuntukkan sebagian besar

memenuhi kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya Provinsi Banten dengan menyeberangi laut ±100 km. Selain untuk PLTU Suralaya, Pelabuhan Tarahan juga melayani domestik dan ekspor ke beberapa negara Asia seperti : India, China, Jepang, Taiwan, Pakistan, Vietnam serta daratan Eropa : Spanyol, Jerman, Inggris, Kroasia, Belanda, dan Italy.

Untuk mengatasi keterbatasan angkutan batubara dari pusat penambangan di Tanjung Enim dengan kereta api babaranjang, PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit Pelabuhan Tarahan telah menyiapkan dermaga tongkang batubara dan alat untuk mengisi batubara ke tongkang (barge loading) yang mampu disandari tongkang 10.000 DWT yang berlokasi disamping dermaga utama.

3.4.1.3 Visi dan Misi

Visi : Menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan.

Misi : Mengelola sumber energi dengan mengembangkan kompetensi korporasi dan keunggulan insani untuk memberikan nilai tambah maksimal bagi stakeholders dan lingkungan.

Makna : mempersembahkan sumber energi untuk kehidupan dunia dan bumi yang lebih baik.

Nilai-nilai : - Visioner - Integritas


(31)

17

- Innovative - Profesional

- Sadar Biaya dan Lingkungan

3.4.1.4 Struktur organisasi di PT Bukit Asam (Persero) Tbk.

Struktur Organisasi Unit Pelabuhan Tarahan

General Manajer Unit Pelabuhan Tarahan

Ass. Manajer K3L & Security

Manajer Umum & Keuangan

Ass. Manajer KOT Manajer Kendali Produk Manajer Operasi Manajer Perawatan Ass. Manajer Keuangan Ass. Manajer SDM & Umum

Ass. Manajer Humas, KBL Ass. Manajer Laboratorium Ass. Manajer Kendali Kualitas Ass. Manajer Penunjang Operasi Ass. Manajer Operasi Group A-D

Ass. Manajer PP dan Inspeksi Ass. Manajer Perawatan Listrik Ass. Manajer Perawatan Mesin Ass. Manajer Bengkel Lapis 1 Lapis 2 Lapis 3 Ass. Manajer Troubleshoting Group A-D Manajer Logistik Ass. Manajer Pergudangan Ass. Manajer Pengadaan

SK. No. 237/KEP/Int-0100/OT.01/2013 Tgl.13 September 2013

Manajer PLTU Tarahan Ass. Manajer Kendali Opersdi Goup A-D Ass. Manajer Komersial & Keteknikan PLTU Ass. Manajer Operasi PLTU Ass. Manajer Penunjang Operasi PLTU

Gambar 3.1 Struktur organisasi PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Tarahan Sumber : Humas PT Bukit Asam (Persero) Tbk. .

1. Aspek manajemen di PT Bukit Asam (Persero) Tbk. a. Komitmen kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah tanggung jawab semua pihak oleh sebab itu PT Bukit Asam (Persero) Tbk. bersama pihak terkait bertekad menciptakan


(32)

18

lingkungan kerja yang sehat, bebas cidera dan melakukan kegiatan operasional sesuai kaidah yang berlaku. Untuk mewujudkan hal tersebut diatas PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit Pelabuhan Tarahan berkomitmen untuk :

1. Menciptakan keteladanan dalam penerapan disiplin yang dimulai dari diri sendiri, membudayakan perilaku aman dan mengembangkan kompetensi melalui pembinaan sikap kerja yang efektif.

2. Mencegah insiden melalui identifikasi, analisis, dan eliminasi bahaya maupun terencana.

3. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku baik nasional maupun internasional.

4. Melakukan pengukuran kinerja K3 dan perbaikan secara berkesinambungan.

b. Upaya pemantauan lingkungan di Unit Pelabuhan Tarahan meliputi kegiatan sebagai berikut :

1. Pemantauan kualitas air di seluruh outlet Kolam Pengendapan Lumpur (KPL). 2. Pemantauan biota laut untuk mengetahui keanekaragaman hayati yang hidup

di laut sekitar pelabuhan.

3. Pemantauan kualitas udara berkaitan dengan kadar debu di area pelabuhan dan diluar area pelabuhan.

4. Mengukur tingkat kebisingan akibat mobilisasi peralatan. 5. Pemantauan keselamatan kerja dan tingkat kecelakaan kerja. 6. Pemantauan kebersihan lingkungan dan pembuangan sampah.


(33)

19

7. Pemantauan tenaga kerja lokal yang diserap oleh kegiatan penerangan batubara di Unit Pelabuhan Tarahan.

PT Bukit Asam (Persero) Tbk. untuk kedepannya akan menargetkan 25 juta ton pertahun pada tahun 2015 berdasarkan pada rencana strategis PT Bukit Asam Persero) Tbk. jika jadwal yang sudah direncanakan terealisasi dengan baik, maka rencana PT Bukit Asam (Persero) Tbk. untuk target produksi 50 juta ton pertahun akan tercapai. Semua itu untuk menuju PT Bukit Asam (Persero) Tbk. emas di tahun 2020.

2. Pengembangan Komunitas

PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit Pelabuhan Tarahan sangat menginginkan suatu kehidupan yang harmonis dengan masyarakat disekitarnya, dengan memanfaatkan setiap potensi yang ada sehingga tercipta hubungan timbal balik yang positif, dan masing-masing pihak akan menjaga kelangsungan hubungan tersebut. Kepedulian perusahaan dalam pengembangan komunitasnya diwujudkan dalam bentuk program pemitraan dan program bina lingkungan.

a. Program kemitraan antara lain berupa :

1. Memberikan pinjaman lunak kepada usaha kecil dan koperasi.

2. Memberikan pelatihan dan mengikutsertakan pameran bagi mitra binaan yang memiliki.

b. Program Bina Lingkungan 6 (enam) sektor : 1. Bencana alam.


(34)

20

3. Peningkatan kesehatan masyarakat.

4. Pengembangan sarana dan prasarana umum. 5. Bantuan sarana ibadah.

6. Pelestarian alam. c. Program Bina Wilayah :

Memberikan bantuan yang sifatnya strategis atas kebijakan pemerintah setempat dan semua keputusan kewenangan Direksi.

3. Ketenagakerjaan

Adapun karyawan di PT Bukit Asam (Persero) Tbk. pelabuhan batubara Tarahan adalah sebagai berikut :

a. Karyawan tetap

Karyawan tetap berjumlah 335, terdiri dari 320 laki-laki dan 14 perempuan, dan 1 cuti besar.

b. Karyawan harian koperasi/honorer

Karyawan harian koperasi berjumlah 288 orang. c. Karyawan kontrak waktu tertentu

Karyawan kontrak waktu tertentu sebanyak 2 orang (dokter perusahaan), terdiri dari 1 laki-laki dan 1 perempuan.

4. Sistem Pengupahan Karyawan

Sistem pengupahan di PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit Pelabuhan Tarahan ialah karyawan menerima gaji setiap bulannya dan perusahaan akan memberikan bonus pada pekerja ketika perusahaan mencapai target, untuk tahun ini target perusahaan


(35)

21

adalah 12 juta ton per tahun dan akan meningkat menjadi 25 juta ton per tahun pada tahun 2015. Dengan target besar mencapai 50 juta ton per tahun untuk menuju PT Bukit Asam (Persero) Tbk. emas di tahun 2020.

3.4.2 Produksi Batubara di PT Bukit Asam (Persero) Tbk.

3.4.2.1 Alur Proses

a. Batubara dari tambang batubara Tanjung Enim Sumatera Selatan diangkut dengan Kereta Api Babaranjang (Kereta Api Batubara Rangkaian Panjang) ke Pelabuhan Batubara Tarahan Lampung dengan jarak tempuh kurang lebih 420 km. Setiap rangkaian kereta api babaranjang terdiri dari 45-60 gerbong yang masing-masing gerbong berisi 50 ton batubara.

b. Setibanya di Pelabuhan Batubara Tarahan, rangkaian kereta api ini menuju ke RCD (Rotary Car Dumper) I-IV yaitu alat penumpahan gerbong, dimana gerbong-gerbong yang bermuatan batubara satu persatu akan dibalikkan guna

menumpahkan isinya. Operasi penumpahan batubara di RCD dilakukan secara otomatis.

c. Dari RCD I, II, III, IV batubara diangkut dengan ban berjalan (Belt Compeyor) ke mesin penghancur batubara pertama (Primary Crusher) dimana batubara akan dipecahkan menjadi bongkahan-bongkahan yang lebih kecil.

d. Selanjutnya batubara akan dibawa dengan menggunakan ban berjalan ke tempat penimbunan batubara yang disebut Stock Pile. PT Bukit Asam (Persero) Tbk. memiliki 4 unit Stock Pile dengan kapasitas stock batubara sebagai berikut :


(36)

22

1. Stock Pile I  ± 60.000 ton 2. Stock Pile II  ± 250.000 ton 3. Stock Pile III ± 250.000 ton 4. Stock Pile IV ± 250.000 ton

e. Penimbunan batubara pada Stock Pile I, II, III, IV untuk memenuhi kebutuhan domestik di wilayah Lampung, juga untuk memenuhi kebutuhan batubara PLTU Suralaya dan kegiatan ekspor.

f. Pemuatan batubara dari tempat penimbunan (Stock Pile) ke dalam kapal dilakukan dengan mempergunakan Bulldozer yang mendorong batubara dari tempat

penimbunan kedalam sumur pengambilan (Reclaim Pit) untuk selanjutnya dibawa ke mesin penghancur batubara kedua (Secondary Crush), dimana bongkahan batubara akan dipecahkan lagi sampai butirannya sesuai dengan spesifikasi ukuran yang dikehendaki oleh pemesan. Untuk pengambilan batubara dari Stock Pile I dan II tidak menggunakan Bulldozer tetapi menggunakan Steacker Recleamer.

g. Batubara yang sudah dipecah di secondary crusher kemudian diangkut dengan ban berjalan ke mesin pemuat kapal dan selanjutnya akan memuatkannnya ke dalam kapal, kapasitas pemuat kapal ini adalah 5000 ton batubara/jam.


(37)

23

3.4.2.2 Spesifikasi Produk batubara PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi batubara PT Bukit Asam (Persero) Tbk.

COAL BRAND

CV TM IM Ash VM FC TS

max HGI

Kcal/Kg,adb Kcal/Kg,ar %ar %,adb %,adb %,adb %,adb %,adb

BA 55 5.500 4.550 30 15 8 39 38 0,8 50

BA 59 5.900 5.000 28 14 7 39 40 0,8 50

BA 61 6.100 5.000 28 12 7 41 40 0,8 50

BA 63 6.300 5.550 21 10 6 41 43 0,8 55

BA 67 6.700 6.100 16 8 6 42 44 0,8 55

BA 70 LS 7.000 6.450 14 7 4 42 47 0,7 55

BA 70 HS 7.000 6.450 14 7 4 42 47 1,2 55

BA 76 7.000 7.400 5 7 8 14 76 1,2 -

Sumber: “PT Bukit Asam ; http://ptba.co.id/id/about/marketing”

3.4.2.3 Sertifikasi yang sudah diimplementasikan di PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit Pelabuhan Tarahan

a. ISO 9001:2000

Sertifikasi dari AFAQ AFNOR Prancis mengenai sistem Manajemen Mutu. b. SNI ISO/IEC 1705:2008

Sertifikasi dari Komite Akreditasi Nasional mengenai Sistem Standart Laboratorium Penguji dan Kalibrasi .

c. ISO 14001:2004


(38)

24

d. ISO 18001:2007

Sertifikasi dari TUV NORD mengenai OHSAS (Occupatinal Health and Safety Assement Series).

e. SMK3

Sertifikasi dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI mengenai sistem Manajemen Keselamatan Kerja.

f. ISTOK PILES Code

Sertifikasi dari Dirjen Hubungan Laut Mengenai International Ship and Port Facility Security Code.

3.4.3 Sarana dan Prasarana Pelabuhan

3.4.3.1 Mesin Utama

a. RCD (Rotary Car Dumper) 1 dan 2 adalah alat penumpahan gerbong, dimana gerbong-gerbong yang bermuatan batubara satu persatu akan dibalikkan guna menumpahkan isinya.

b. RCD (Rotary Car Dumper) 3 dan 4 adalah alat penumpahan gerbong, dimana gerbong-gerbong yang bermuatan batubara dibalikkan 2 gerbong secara bersamaan.

c. Fasilitas coal handling batu bara:

1. Dumper adalah untuk pembongkaran.

2. Apron feeder adalah untuk pengangkutan batubara yang sudah ditumpahkan dari gerbong kereta api ke Stock Pile I.


(39)

25

3. Car clamp adalah penjepit gerbong kereta api.

4. Water spray adalah untuk membersihkan debu yang keluar dari bongkaran gerbong.

5. Positioned arm adalah untuk membawa gerbong ke RCD. 6. Sensor adalah untuk menentukan pas atau tidaknya RCD. 7. Control room adalah ruangan control.

8. Chair feeder adalah rantai.

9. Belt Conveyor adalah ban berjalan yang digunakan untuk membawa batubara ke mesin penghalus atau membawa batubara menuju dermaga.

10. Crusher adalah mesin penghalus batubara dari belt conveyor menjadi partikel yang kecil.

11. Stacker Reclaimer adalah gabungan di satu mesin dengan roda timba di mesin.

12. Barge loading adalah alat pengisian batubara ke kapal tongkang. 13. Ship loader adalah alat pencurah batubara ke kapal atau tongkang.

3.4.3.2 Sarana Penunjang Pelabuhan

Sarana penunjang yang digunakan PT Bukit Asam (Persero) Tbk. dalam kegiatan produksi batubara antara lain; Bulldozer, Excavator, Whell Loader, Mobil Vacuum, Truck Crain, Tangki, Dump Truck, Forklift.

Sedangkan alat pengangkutan batu bara ke konsumen adalah; Kapal, Tongkang, Dump Truck .


(40)

42

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dengan adanya kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini, disamping sebagai salah satu syarat untuk mengikuti wisuda, penulis juga merasakan berbagai manfaat dan pengalaman yang berharga diantaranya yaitu : kemampuan kerja, motivasi kerja, inisiatif, kreativitas, hasil kerja yang berkualitas, disiplin waktu dan kerajinan dalam bekerja, serta produktivitas kerja. Pada penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul “Proses pembuatan dokumen invoice dan packing list dalam penjualan ekspor batu bara di PT Bukit Asam (Persero) Tbk.” penulis dapat menyimpulkan bahwa untuk meningkatkan penjualan PT Bukit Asam (Persero) Tbk. selain menjual batu bara kedalam negeri, PT Bukit Asam (Persero) Tbk. menjual hasil produksi batu bara ke luar negeri dengan menggunakan penjualan ekspor tidak langsung, system pembayaran ekspor di PT Bukit Asam (Persero) Tbk. mengunakan Letter of Credit dikarenakan;

1. Memberi rasa aman bagi PT Bukit Asam (Persero) Tbk. sendiri dan mendapatkan kepastian akan pembayaran barang ekspor setelah adanya


(41)

43

penyerahan dokumen sesuai ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan dalam Letter of Credit.

2. Bagi importir, mendapatkan kepastian akan barang yang dibeli.

3. Berkurangnya resiko yang dihadapi oleh kedua belah pihak karena adanya peranan bank yang terlebih dulu memeriksa dokumen-dokumen di dalam Letter of Credit dan bank akan menolak dokumen yang tidak sesuai dengan persyaratan Letter of Credit.

4. Importir dapat mencantumkan syarat-syarat untuk pengamanan yang harus dipatuhi oleh eksportir agar dapat menarik uang dari LC yang tersedia Selain itu dalam LC terdapat permintaan buyer yaitu dokumen-dokumen pelengkap salah satunya yaitu dokumen invoice dan packing list dimana yang membuat adalah eksportir atau PT Bukit Asam (Persero) Tbk. dalam pembuatan dokumen invoice dan packing list PT Bukit Asam (Persero) Tbk. belum sepenuhnya sesuai dengan

Standard Operating Procedure (SOP) dikarenakan sebagai berikut.

1. Terjadi kesalahan dan tidak tertulisnya nomor invoice dan packing list 2. Pengetikan alamat importir yang terkadang tidak sama dengan LC

3. Terjadinya kesalahan dalam penjumlahan dari harga per ton x quality barang yang dipesan


(42)

44

5.2 Saran

Saran yang dapat peneliti sampaikan pada laporan kerja praktek ini adalah: 1. Pada saat kapal ekpor datang di hari libur (sabtu dan minggu), kapal harus

menunggu persetujuan untuk dimuat di hari jam kerja (senin-jum’at). Sebaiknya untuk kantor bea dan cukai beroperasi setiap hari untuk

pemberitahuan pemuatan barang ekspor agar kapal dapat segera dilakukan pemuatan, karena dapat mengakibatkan keterlambatan kapal untuk berangkat dan sampai ke konsumen.

2. Sebaiknya dilakukan pengecekan berulang kali oleh kuasa kantor PT Bukit Asam (Persero) Tbk. agar tidak terjadi kesalahan pengisian invoice dan packing list yang mengakibatkan keterlambatan dalam pengiriman ekspor batu bara.

3. PT Bukit Asam (Persero) Tbk. hendaknya dapat memberikan pelatihan kepada karyawan pembuat invoice dan paking list mengenai tata cara pengisian yang baik dan benar.


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Swastha,Basu. 2010.Manajemen Penjualan: Pelaksanaan Penjualan, BPFE-Yogyakarta.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran: Edisi 13, jilid 1 Pernerbit Airlangga, Jakarta.

Buchory,Herry Ahmad dan Saladin, Djaslim. 2010. Manajemen Pemasaran: Pengertian Pemasasaran. Penerbit Linda Karya, Bandung.

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Waluyo, Indarto dan Subroto J. 2007. Ekonomi Kontekstual: Untuk SMA & MA Kelas XI. Mediatama, Surakarta.

Mustafid.2012. Pemasaran Global: Dipa Blu FE Unila, Lampung Majalah Bukit Asam.2014 , Edisi Januari 2014; Halaman 24


(1)

d. ISO 18001:2007

Sertifikasi dari TUV NORD mengenai OHSAS (Occupatinal Health and Safety Assement Series).

e. SMK3

Sertifikasi dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI mengenai sistem Manajemen Keselamatan Kerja.

f. ISTOK PILES Code

Sertifikasi dari Dirjen Hubungan Laut Mengenai International Ship and Port Facility Security Code.

3.4.3 Sarana dan Prasarana Pelabuhan

3.4.3.1 Mesin Utama

a. RCD (Rotary Car Dumper) 1 dan 2 adalah alat penumpahan gerbong, dimana

gerbong-gerbong yang bermuatan batubara satu persatu akan dibalikkan guna menumpahkan isinya.

b. RCD (Rotary Car Dumper) 3 dan 4 adalah alat penumpahan gerbong, dimana

gerbong-gerbong yang bermuatan batubara dibalikkan 2 gerbong secara bersamaan.

c. Fasilitas coal handling batu bara:

1. Dumper adalah untuk pembongkaran.

2. Apron feeder adalah untuk pengangkutan batubara yang sudah ditumpahkan dari gerbong kereta api ke Stock Pile I.


(2)

3. Car clamp adalah penjepit gerbong kereta api.

4. Water spray adalah untuk membersihkan debu yang keluar dari bongkaran gerbong.

5. Positioned arm adalah untuk membawa gerbong ke RCD.

6. Sensor adalah untuk menentukan pas atau tidaknya RCD. 7. Control room adalah ruangan control.

8. Chair feeder adalah rantai.

9. Belt Conveyor adalah ban berjalan yang digunakan untuk membawa batubara ke mesin penghalus atau membawa batubara menuju dermaga.

10. Crusher adalah mesin penghalus batubara dari belt conveyor menjadi partikel yang kecil.

11. Stacker Reclaimer adalah gabungan di satu mesin dengan roda timba di mesin.

12. Barge loading adalah alat pengisian batubara ke kapal tongkang. 13. Ship loader adalah alat pencurah batubara ke kapal atau tongkang.

3.4.3.2 Sarana Penunjang Pelabuhan

Sarana penunjang yang digunakan PT Bukit Asam (Persero) Tbk. dalam kegiatan produksi batubara antara lain; Bulldozer, Excavator, Whell Loader, Mobil Vacuum, Truck Crain, Tangki, Dump Truck, Forklift.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dengan adanya kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini, disamping sebagai salah satu syarat untuk mengikuti wisuda, penulis juga merasakan berbagai manfaat dan pengalaman yang berharga diantaranya yaitu : kemampuan kerja, motivasi kerja, inisiatif, kreativitas, hasil kerja yang berkualitas, disiplin waktu dan kerajinan dalam bekerja, serta produktivitas kerja. Pada penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul “Proses pembuatan dokumen invoice dan packing list dalam penjualan ekspor batu bara di PT Bukit Asam (Persero) Tbk.” penulis dapat menyimpulkan bahwa untuk meningkatkan penjualan PT Bukit Asam (Persero) Tbk. selain menjual batu bara kedalam negeri, PT Bukit Asam (Persero) Tbk. menjual hasil produksi batu bara ke luar negeri dengan menggunakan penjualan ekspor tidak langsung, system pembayaran ekspor di PT Bukit Asam (Persero) Tbk. mengunakan Letter of Credit dikarenakan;

1. Memberi rasa aman bagi PT Bukit Asam (Persero) Tbk. sendiri dan mendapatkan kepastian akan pembayaran barang ekspor setelah adanya


(4)

penyerahan dokumen sesuai ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan dalam Letter of Credit.

2. Bagi importir, mendapatkan kepastian akan barang yang dibeli.

3. Berkurangnya resiko yang dihadapi oleh kedua belah pihak karena adanya peranan bank yang terlebih dulu memeriksa dokumen-dokumen di dalam Letter of Credit dan bank akan menolak dokumen yang tidak sesuai dengan persyaratan Letter of Credit.

4. Importir dapat mencantumkan syarat-syarat untuk pengamanan yang harus dipatuhi oleh eksportir agar dapat menarik uang dari LC yang tersedia Selain itu dalam LC terdapat permintaan buyer yaitu dokumen-dokumen pelengkap salah satunya yaitu dokumen invoice dan packing list dimana yang membuat adalah eksportir atau PT Bukit Asam (Persero) Tbk. dalam pembuatan dokumen invoice dan packing list PT Bukit Asam (Persero) Tbk. belum sepenuhnya sesuai dengan

Standard Operating Procedure (SOP) dikarenakan sebagai berikut.

1. Terjadi kesalahan dan tidak tertulisnya nomor invoice dan packing list 2. Pengetikan alamat importir yang terkadang tidak sama dengan LC

3. Terjadinya kesalahan dalam penjumlahan dari harga per ton x quality barang yang dipesan


(5)

5.2 Saran

Saran yang dapat peneliti sampaikan pada laporan kerja praktek ini adalah: 1. Pada saat kapal ekpor datang di hari libur (sabtu dan minggu), kapal harus

menunggu persetujuan untuk dimuat di hari jam kerja (senin-jum’at). Sebaiknya untuk kantor bea dan cukai beroperasi setiap hari untuk

pemberitahuan pemuatan barang ekspor agar kapal dapat segera dilakukan pemuatan, karena dapat mengakibatkan keterlambatan kapal untuk berangkat dan sampai ke konsumen.

2. Sebaiknya dilakukan pengecekan berulang kali oleh kuasa kantor PT Bukit Asam (Persero) Tbk. agar tidak terjadi kesalahan pengisian invoice dan packing list yang mengakibatkan keterlambatan dalam pengiriman ekspor batu bara.

3. PT Bukit Asam (Persero) Tbk. hendaknya dapat memberikan pelatihan kepada karyawan pembuat invoice dan paking list mengenai tata cara pengisian yang baik dan benar.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Swastha,Basu. 2010.Manajemen Penjualan: Pelaksanaan Penjualan, BPFE-Yogyakarta.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran: Edisi 13, jilid 1 Pernerbit Airlangga, Jakarta.

Buchory,Herry Ahmad dan Saladin, Djaslim. 2010. Manajemen Pemasaran: Pengertian Pemasasaran. Penerbit Linda Karya, Bandung.

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Waluyo, Indarto dan Subroto J. 2007. Ekonomi Kontekstual: Untuk SMA & MA Kelas XI. Mediatama, Surakarta.

Mustafid.2012. Pemasaran Global: Dipa Blu FE Unila, Lampung

Majalah Bukit Asam.2014 , Edisi Januari 2014; Halaman 24