PENGARUH MIKORHIZA DAN KOMPOS YANG DI PERKAYA BATUAN FOSFAT TERHADAP PERTUMBUHAN SORGUM MANIS PADA TANAH LITHOSOL BANTUL - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

Prosiding
Seminar Nasional
“Reaktualisasi Pemberdayaan Masyarakat
Pada Era Persaingan Bebas ”

Diselenggarakan pada tanggal 10 Desember 2016
Fakutas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta
Indonesia

Prosiding Seminar Nasional
Reaktualisasi Pemberdayaan Masyarakat Pada Era Persaingan Bebas
Sabtu 10 Desember 2016
ISBN 978-979-18768-6-5
Editor :
Partoyo, SP, MP, Ph.D
Dr. Ir. Yanisworo Wijaya Ratih, MSi
Dr. Ir. Djoko Mulyanto, MP
Dr. Ir. Sri Wuryani, M.Agr
Dr. Ir. O.S. Padmini, MP
Dr. Ir. Budiarto, MP
Dr. Ir. Nanik Dara Senjawati, MP

Dr. Ir. Juarini, MP
Dr. Ir. Mofit Eko Poerwanto, MP
Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, MS
Dr. Bambang Supriyanta, SP., MP
Pembantu editor :
Ir. I Made Suyastiri, MP
Ir. Didi Saidi, M.Si
R. Agus Widodo, SP, MP
Vini Arumsari, SP, MP
Desain sampul :
Taufik Jati Saputro
Penerbit dan redaksi :
Fakultas Pertanian
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran
Yogyakarta
Alamat Penerbit dan redaksi
Gedung Nyi Ageng Serang
Fakultas Pertanian
UPN “Veteran” Yogyakarta
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara),

Condong Catur, Yogyakarta.
Telp/Fax : 0274-486693

E-mail: semnasfp@upnyk.ac.id
Cetakan pertama, Februari 2017
Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan
dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit

Kata Pengantar

Masyarakat akar rumput (grassroots) di sektor pertanian, perikanan, kelautan, perkebunan,
kehutanan, UMKM, koperasi dan lain lain menjadi prioritas dalam pemberdayaan masyarakat.
Permasalahan pokok yang paling sulit dipecahkan dalam memberdayakan masyarakat adalah persoalan
yang bermuara pada kurang kondusifnya akses manajemen, teknologi, pemasaran, dan modal yang
menyebabkan kurang responsifnya etos kerja, motivasi berprestasi, kemauan, kesungguhan dan
motivasinya. Padahal pembangunan yang berorientasi pada manusia sebagai acuan teoritis, maka manusia
di berbagai sektor tersebut adalah aktor utama yang perlu diperhatikan.Pemberdayaan dapat berlangsung
jika disertai penyadaran, koordinasi, mendidik, menyemangati, pembinaan dan pendampingan.
Pengamatan lapangan menunjukkan bahwa adanya kesenjangan, ketertinggalan dan ketergantungan

masyarakat akar rumput terhadap pihak lain, memunculkan ketidakberdayaan berkaitan dengan kondisi
sosial, ekonomi, teknis, budaya dan politik ketika berhadapan dengan pihak lain. Memberikan akses
terhadap kondisi tersebut, merupakan dorongan, motivasi dan faktor kunci upaya memberdayakan potensi
masyarakat akar rumput, untuk kemudahan keerjasama yang bersifat adil dan terbuka.
Mendasarkan hal tersebut maka Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta mengadakan Seminar Nasional bertema : “Reaktualisasi Pemberdayaan Masyarakat Pada Era
Persaingan Bebas” yang akan diselenggarakan pada tanggal 10 Desember 2016. Tujuan dari seminar ini
adalah berbagi informasi hasil penelitian dan pengalaman empiris, serta gagasan inovatif yang membuka
perspektif baru dalam bidang pertanian yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat. Menjalin
interaksi dan komunikasi antar peneliti, pemerhati dan praktisi untuk mendapatkan solusi penanganan
masalah pertanian untuk mewujudkan pemberdayaan masyarakat pertanian yang sejahtera di Indonesia.
Dalam acara seminar ini menampilkan Pembicara Kunci oleh Dr. Ir. Bambang Soepijanto, MM selaku
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia-Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan RI, sedangkan Ir. Eri Sudewa (Direktur CV. Berkah Mandiri), Ir. Hendro Hariyogi
Poedjono (Corporate Affairs Director Friesland Campina Consumer Product Asia), dan Prof. Dr. Ir.
Sunarru Samsi Hariadi, MS (Guru Besar Fakultas Pertanian UGM) sebagai pemakalah utama. Seminar
diikuti oleh kalangan akademisi UPN “Veteran”, UGM, UNS, UNPAD, Universitas Jember, Universitas
Riau, Universitas Syiah Kuala, Universitas Brawijaya, Universitas Mercubuana, Universitas Papua, dan
kalangan peneliti dari BPTP Yogyakarta, BPTP Bali, Balitkabi, Balitjestro, mahasiswa serta praktisi.
Ucapan terima kasih kami menyampaikan kepada Direktorat Jendral Tanaman Pangan (Kementan

RI), Bupati Kaur Prop. Bengkulu, dan Kepala Badan Ketahanan Pangan DIY, Bank Mandiri, BNI, BRI,
Bank BPD DIY, Bank Bukopin, London Beauty Centre, dan semua pihak yang telah mendukung
terlaksananya seminar.
Akhirnya semoga prosiding ini dapat menjadi sarana untuk komunikasi dan penyebarluasan
informasi, hasil-hasil penelitian maupun telaah pustaka terkait dengan upaya memberdayakan masyarakat
dalam persaingan bebas.

Yogyakarta, 25 Februari 2017
Ketua Tim Editor

DAFTAR ISI

Halaman judul
Kata Pengantar
Daftar isi

Halaman
i
ii
iii


I. MAKALAH UTAMA
1

Regulasi Kebijakan (Bambang Soepijanto) …………………………………

PU-1

2

Kewirausahaan (Erry Sudhewo) …………………………………………….

PU-16

3

Perusahaan/Industri (Hendro Hariyogi Poedjono) ………………………….

PU-29


4

Aspek Kelembagaan, Struktural, dan Kultural (Sunnaru Samsi Hariadi) …..

PU-37

II. MAKALAH PENUNJANG
TEMA : PENGELOLAAN SUMBER DAYA LAHAN
1.
2.
3.
4.

5.
6.

7.
8.
9.


Penilaian Mutu Tanah Secara Cepat dalam Rangka Pengelolaan Ladang
Berkelanjutan (Didiek Hadjar Goenadi) ……………………………………

1

Dampak Peladangan Hortikultur Atas Andisol Hutan Tawangmangu
terhadap Retensi P-Blakemore dan Faktor Terkait (Miseri Roeslan Afany) ..

9

Identifikasi Lahan Sawah Berlereng Terjal di Indonesia: Masalah dalam
Karakterisasi dan Evaluasi Kesesuaian Lahan (Suratman dan Miseri RA) …

17

Pengaruh Lamanya Inkubasi Macam Pupuk Organik terhadap Beberapa
Sifat Kimia Tanah Andisols (Yuniarti A..Setiawan A.. Sudirja R..Jasnir UI.
dan Margareth L.) …………………………………………………………..

28


Studi Pengaturan Debit Air Berdasarkan Besarnya Debit Andalan serta
Keterlibatan Petani Di D.I Waduk Pondok. Ngawi (Siti Mechram) ………

35

Aplikasi Pupuk Kompos Sumber Hara Silika terhadap Kandungan Si dalam
Tanah. Serapan Si dan Hasil Tanaman Hanjeli Pulut (Coix Lacryma Jobi L.)
Genotip 37 (Eso Solihin, Anni Yuniarti, Tati Nurmala) ……………………..

41

Pewatakan Kimia Tanah Pada Salah Satu Mikro Toposekuen Karst
Gunungsewu Daerah Baron (Djoko Mulyanto) ……………………………..

47

Kajian Kesetimbangan Air di Sub Das Bluwek Kabupaten Jombang Jawa
Timur (Lanjar Sudarto, David Arthur dan Herwin Lukito) …………………


53

Bioteknologi Terapan untuk Mendukung Pengembangan Pertanian dan
Perkebunan di Lahan Marginal (Laksmita Prima Santi) …………………….

61

Prosiding Seminar Nasional Reaktualisasi Pemberdayaan Masyarakat
Yogyakarta, 10 Desember 2016

iii

viii
iii

TEMA : TEKNOLOGI SUMBERDAYA RAMAH LINGKUNGAN
10.

11.


12.

13.

14.

15.
16.
17.
18.
19.

20.

21.
22.
23.

24.


25.
26.

Evaluasi dan Seleksi Tanaman Tomat Generasi F3 Tahan Nematoda Puru
Akar Berdasarkan Daya Hasil dan Mutu Fisik Buah Tomat (Erlina
Ambarwati, Rudi Hari Murti, dan Dina Reva Dhanti) …………………..

68

Aplikasi Cendawan Entomopatogen Cordyceps Militaris ( L:Fr) Lokal pada
Hama Ulat Api Setothosea Asigna Van Eecke di Tanaman Kelapa Sawit
(Desita Salbiah) ………………………………….......................................

75

Uji Fungi Mikoriza Arbuskula Indigenous dan Bahan Organik Terhadap
Fase Generatif Jagung Pada Tanah Sub-Optimal Ultisol (Teti Arabia,
Syakur, Nanda Mayani) ……………………………………………………..

81

Efektifitas Teknik Sonic Bloom dan Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan
dan Hasil Tanaman Hias Cabai Rawit (Sugeng Priyanto dan Mustadjab
Hary Kusnadi) ………………………………………………………………

87

Ulasan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Gandum (Triticum Aestivum L.) di
Dataran Medium dengan Beberapa Rekayasa Teknologi Budidaya (Fiky
Yulianto Wicaksono, Tati Nurmala, Aep Wawan Irwan, Muhamad Kadapi)

93

Perbaikan Perumbuhan Stek Bibit Sembukan dengan Aplikasi Beberapa Zat
Pengatur Tumbuh (Suyadi dan Maryana) …………………………………..

100

Perbaikan Varietas Lengkeng: Peluang dan Kendala Ditinjau dari
Karakteristik Bunga Lengkeng (Baiq Dina Mariana) ………………………

105

Usaha Peningkatan Hasil Padi Melalui Perlakuan Frekuensi dan Konsentrasi
Kitosan (Prianto Nugroho, Sumarwoto Ps dan Alif Waluyo) ……………..

113

Keragaan Sifat Agronomi, Komponen Hasil dan Hasil Genotip Kacang
Tanah di Lahan Pasir Pantai Samas Bantul (Lagiman dan Ami Suryawati)

120

Karakterisasi
Morfologi
Berbagai
Varietas Indigovera.
L. untuk
Mendapatkan Pewarna Alami Batik Berkualitas (Bambang Supriyanta dan
Suwardi) ……………………………………………………………………..

128

Pengaruh Pupuk Kandang, Pupuk Anorganik, Bakteri Pelarut Phospate, dan
Kombinasinya pada Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau serta Residunya
pada Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Sutrisno dan Henny Kuntyastuti) …..

136

Deskripsi Dan Mutu Fisiologis Benih 4 Varietas Jeruk Batang Bawah (Anis
Andrini dan Iqbal Aenur Rofiq). …………………………………………….

144

Pengendalian Mutu Pembenihan Jeruk Siam dalam Mendukung
Pengembangan Kawasan Berkelanjutan (Emi Budiyati) ……………………

151

Kajian Penyimpanan untuk Mengurangi Kehilangan Hasil pada Pascapanen
Kangkung (Ipomoea Reptans) (Nurdeana Cahyaningrum, Retno Utami
Hatmi, dan Erni Apriyati) …………………………………………………..

158

Pembuatan Binderless Biobriquette limbah Pertanian dengan Teknologi
Heated Die Screw Extruder (Eko Prasetyo Budiana, Dwi Aries Himawanto,,
D. Danardono. DPT, Purwadi Joko Widodo, Bambang Suhardi) …………

168

Pengaruh Pemangkasan Pucuk terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai
(Afandi Kristiono dan Subandi) …………………………………………….

173

Pertumbuhan Turus Cabe Jawa pada Perlakuan Jumlah Ruas dan Berbagai

178

Prosiding
SeminarMasyarakat
Nasional Reaktualisasi Pemberd
Prosiding Seminar Nasional Reaktualisasi
Masyarakat
ProsidingPemberdayaan
Seminar Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
iv
Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta,
10 Desember 2016 Yogyakarta, 10 Desember 2016

iv

Konsentrasi NAA (Wahyu Widodo dan Suwardi) …………………………
27.
28.
29.

30.

Kualitas Kompos dari Sampah Organik Pasar dan Pengaruhnya terhadap
Pertumbuhan Tanaman Tanaman (Didi Saidi) …………………………….

184

Penentuan Karakteristik Sifat Benih Amorphophallus Sp dan Beberapa Cara
Penyimpanannya (Sumarwoto dan M. Husain Kasim) …………………….

190

Pengaruh Pupuk Kandang yang Diperkaya Batuan Fosfat dan Mikorhiza
terhadap Pertumbuhan Sorgum Manis pada Tanah Lithosol di Desa Pleret
Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul (Agus Widodo dan Partoyo) …………

196

Penerapan Model Crop Live Stock System
Lahan Kering dan
Technofeeding di Desa Girijati. Panggang. Kabupaten Gunung Kidul
(Fransiscus Xaverius Suwarta. Tyastuti Purwani) …………………………

202

TEMA : PENGELOLAAN HASIL PERTANIAN
31.
32.
33.
34.

35.

36.

37.

38.

39.
40.

41.

Penerapan Sistem Jaminan Keamanan Pangan HACCP pada Gudeg Kaleng
Wijilan “ Bu Lies (Muhammad Fajri) ………………………………………

208

Antioxidant of Activity and Organoleptic Leaf Of Tea Litsea Cubeba Pers
(Faizah Hamzah dan Farida Hanum Hamzah) ……………………………

213

Kajian Kehilangann Hasil pada Perontokan dan Pengeringan Benih Padi
Varietas Situbagendit (Alif Waluyo) …………………………………………

224

Pengaruh Lama Perendaman dan Penambahan Kacang Hijau terhadap Sifat
Fisik dan Sensoris Beras Analog Oyek Ubi Kayu (Aris Arpian dan Bayu
Kanetro) …………………………………………………………………….

231

Sifat Kimia dan Tingkat Kesukaan Yogurt Kacang Koro Pedang (Canavalia
Ensiformis (L.) Dc.). dengan Variasi Susu Skim dan Rasio Bakteri Asam
Laktat. (Uswatun Hasanah dan Agus Slamet) ………………………………

237

Sifat Kimia dan Tingkat Kesukaan Yogurt kacang Kedelai Hitam (Glycine
Soja) dengan Variasi Susu Skim dan Rasio Perbandingan Bakteri Asam
Laktat (Devy Yurma Yunita. Agus Slamet) ………………………………….

243

Pengaruh Cara Pengeringan dan Penambahan Kacang Hijau terhadap Sifat
Fisik dan Sensoris Beras Analog Oyek Ubi Kayu (Indah Puspita Dewi, Bayu
Kanetro) ……………………………………………………………………...

251

Perbandingan Sifat Sensoris. Fisik dan Kimia Beras Analog Oyek Ubi Kayu
(Rastell-O Dan Rastell-O++) dengan Produk Sejenis di Pasaran (Ika
Nugraheni dan Bayu Kanetro) ……………………………………………….

256

Aplikasi Jenis Fermentasi dan Kadar Garam terhadap Karakteristik Mutu
Sambal Tempoyak (Lina Widawati dan Andwini Prasetya) ………………..

261

Sifat Kimia dan Tingkat Kesukaan Yogurt Kacang Komak (Lablab
Purpureus (L.) Sweet) dengan Variasi Susu Skim dan Rasio Bakteri Asam
Laktat (Ika Novita Nur Hafishah, dan Agus Slamet) ……………………….

268

Ekstraksi Gelatin dari Limbah Kulit Kerbau (Bubalus Bubalis)
Menggunakan Metode Asam (Masrukan) …………………………………..

276

Prosiding Seminar Nasional Reaktualisasi Pemberdayaan Masyarakat
Yogyakarta, 10 Desember 2016

v

viii
v

42.

43.
44.

45.
46.

47.

48.

Kandungan Bakteri Asam Laktat. Total Asam Laktat dan Perubahan Sifat
Fisik Gatot Instan Dengan Waktu Perendaman Yang Berbeda (Yeyen
Prestyaning Wanita dan Anna Fajariyah) …………………………………...

283

Pengaruh Perbedaan Pelarut untuk Mengekstrak Kandungan Flavonoid dan
Fenolik Total Biji Kacang Tanah (Eriyanto Yusnawan) …………………….

290

Kandungan Antosianin Manisan Kering Terong (Solanum Melongena) Dan
Sifat Sensorisnya Selama Penyimpanan (Erni Apriyati, Nurdeana C, dan
Retno Utami H) ………………………………………………………………

297

Karakteristik Selulosa Mikrokristal Dari Pelepah Kelapa Sawit Dengan
Metode Delignifikasi Basa (Sri Yuliasmi, Tuty Roide P., Hafid Syahputra) ..

305

Pembuatan Selulosa Mikrokristal Dari Daun Nanas (Ananas Comosus L.
Merr) Serta Karakteristiknya (Sri Yuliasm, Bayu Eko Prasetyo, Ika Afriani
Syahputri) ……………………………………………………………………

311

Kajian Teknologi Penyimpanan Bawang Merah Untuk Menekan Susut
Bobot dan Mempertahankan Mutu (Nugroho Siswanto, Retno Utami Hatmi
dan Yeyen Prestyaning Wanito) …………………………………………….

316

“Daya Terima Panelis Terhadap Diversifikasi Produk Olahan Kersen
(Muntingia calabura. L)” (Dyah Titin Laswati, Natalia Retno Ika Sundari,
dan Oktiva Anggraini) ……………………………………………………...

324

TEMA : MANAJEMEN DAN BISNIS PERTANIAN
49.
50.
51.

52.

53.

54.

55.

56.

Sistem Pemasaran dan Distribusi Jagung Hibrida di Kabupaten Tulungagung
(Ida Syamsu Roidah, Pungky Nungkat) ………………………

331

Model Pemberdayaan Penangkar Menuju Desa Mandiri Benih Padi di
Gunungkidul (Sarjiman, Evy Pujiastuti, Hano Hanafi dan Sudarmaji) ……

337

Peningkatan Pendapatan Pengrajin Anyaman Tikar Purun Melalui
Diversifikasi Produk (Eka Mulyana, Indri Januarti, Elly Rosana, Erni
Purbiyanti, Muhammad Arbi, Thirtawati) ………………………………….

348

Pemberdayaan Usaha Melalui Peningkatan Kualitas Produksi dan
Pendapatan Usaha Budidaya Lele di Kecamatan
Gatak Kabupaten
Sukoharjo (Heru Irianto dan Suryono) ………………………………………

355

Evaluasi Tingkat Kepuasan Karyawan Umby Terhadap Beras Analog
Rastelo++Hasil Pengembangan Oyek dari Pengrajin Growol Dusun Sangon
Kalirejo Kulonprogo (Yulian Opi Al Rosyid) ……………………………….

362

Analisis Efisiensi Pneumatic Conveying Recirculated Dryer Untuk
Pengeringan Bahan-Bahan Tepung (Abadi Jading, Nursigit Bintoro, Lilik
Sutiarso, Joko Nugroho W.K) ……………………………………………….

370

Upaya Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Kwt “Melati” Melalui
Pemberdayaan Penerapan Konsep Zero Waste (Siti Hamidah, Indah
Widowati dan Vini Arumsari) ………………………………………………

379

Pembibitan Lada (Piper Nigrum)( Studi Kasus Di Ud. Sarana Rejeqi.
Kabupten Banyumas ) (Agus Surata) ……………………………………….

387

Prosiding
SeminarMasyarakat
Nasional Reaktualisasi Pemberd
Prosiding Seminar Nasional Reaktualisasi
Masyarakat
ProsidingPemberdayaan
Seminar Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
vi
Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta,
10 Desember 2016 Yogyakarta, 10 Desember 2016

vi

57.

Analisis Program Penguatan Modal Peternakan Terhadap Kesejahteraan
Peternak dan Pengolah Susu Kambing Peranakan Etawa di Kecamatan Turi
Kabupaten Sleman (Sutarliyah, Nanik Dara Senjawati, dan Juarini) ……….

396

TEMA : KELEMBAGAAN PERTANIAN
58.

59.
60.

61.

62.

63.

64.

65.
66.
67.

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi dengan Sikap Petani dalam
Penggunaan Varietas Unggul Baru pada Usahatani Padi Sawah di Desa
Negararatu Kabupaten Lampung Selatan (Jamhari Hadipurwanta) ………

402

Persepsi dan Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan Pariwisata di
Kota Banda Aceh (Azhar dan Ahmad Humam Hamid) …………………….

411

Empowering Urbansociety dengan Rekayasa Sosial :Upaya Menuju
Pengentasan Kemiskinan Daerah Marjinal (Bekti Wahyu Utami dan Hanifah
Ihsaniyati) ……………………………………………………………………

418

Strategi Peningkatan Produksi Melalui Penguatan Kelembagaan Mendukung
Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (Gp-Ptt) Padi Sawah di
Daerah Istimewa Yogyakarta (Hano Hanafi) ………………………………..

423

Manfaat Lumbung Pangan Swadaya dalam Mengurangi Resiko Rawan
Pangan di Desa Giritirto. Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul
(Retno Wulandari, Aris Slamet Widodo) ……………………………………

431

Peningkatan Pengetahuan Peternak Sapi Potong Melalui Pelatihan
Penyusunan Formulasi Ransum Berbasis Limbah Pertanian di Desa Pare
Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri (Shanti Emawati, Susi Dwi
Widyawati Suwarto) …………………………………………………………

437

Menumbuhkan Peran dan Fungsi Kelompok dalam Mengolah Buah Semu
Jambu Mete Guna Meningkatkan Pendapatan Masyarakat) (Hironnymus Jati
Dominikus Fernandez, dan Indri Astuti) ……………………………..

442

Persepsi Petani Terhadap Kebijakan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan (P2lb) (Agung Prijanto dan Berlian Nathalia) ………………

449

Tingkat Motivasi Konsumen Kopi Arabika di Kedai Klinik Kopi (Indardi,
Mairiyansyah, Widodo, Retno Wulandari)…………………………………...

457

Pendampingan Kelembagaan Penangkar Benih menjadi Produsen Benih
Padi Menuju Era Desa Mandiri (Sarjiman, Purwaningsih, Evy Pujiastuti) ….

465

POSTER
68.
69
70.

Pertanian Organik. Keamanan dan Swasembada Pangan dalam Pemikiran
Pertanian Berkelanjutan (Miseri Roeslan Afany) …………………………….
Peranan Pangan Lokal DIY dalam Mendukung Ketahanan Pangan. sebagai
Antisipasi Dampak Perubahan Iklim (Yeyen Prestyaning Wanita) …………
Identifikasi Penyebaran Varietas Unggul Baru (VUB) Padi di Daerah
Istimewa Yogyakarta (Kurnianita Triwidyastuti dan Suparjana) ………….

Prosiding Seminar Nasional Reaktualisasi Pemberdayaan Masyarakat
Yogyakarta, 10 Desember 2016

473
478
487

vii

viii
vii

71.

Kajian Teknologi Pengupasan Kacang Tanah untuk Meningkatkan Mutu dan
Efisiensi Kerja di Semanu Gunungkidul (Nugroho Siswanto dan Yeyen
Prestyaning Wanito) …………………………………………………………

494

Analisis Ekspor Tanaman Obat Utama Indonesia di Pasar Internasional
(Antik Suprihantini) …………………………………………………………

502

III. DISKUSI SEMINAR REAKTUALISASI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT PADA ERA PERSAINGAN BEBAS ……………………...

511

DAFTAR PESERTA .........................................................................................

531

72.

Prosiding
SeminarMasyarakat
Nasional Reaktualisasi Pemberd
Prosiding Seminar Nasional Reaktualisasi
Masyarakat
ProsidingPemberdayaan
Seminar Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
viii
Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta,
10 Desember 2016 Yogyakarta, 10 Desember 2016

viii

ProsidingNasional
SeminarReaktualisasi
Nasional Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Seminar
Pemberdayaan
Masyarakat
Yogyakarta, 10
10 Desember
Desember 2016
2016
Yogyakarta,

PU-1

viii
PU-1

Bambang Soepijanto

Prosiding
SeminarMasyarakat
Nasional Reaktualisasi Pemberd
Prosiding
SeminarReaktualisasi
Nasional Reaktualisasi
Masyarakat
Seminar Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat
ProsidingPemberdayaan
Seminar
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
PU-2
Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta,
2016 Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta, 10
10 Desember
Desember 2016

PU-2

Bambang Soepijanto

ProsidingNasional
SeminarReaktualisasi
Nasional Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Seminar
Pemberdayaan
Masyarakat
Yogyakarta, 10
10 Desember
Desember 2016
2016
Yogyakarta,

PU-3

viii
PU-3

Bambang Soepijanto

Prosiding
SeminarMasyarakat
Nasional Reaktualisasi Pemberd
Prosiding
SeminarReaktualisasi
Nasional Reaktualisasi
Masyarakat
Seminar Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat
ProsidingPemberdayaan
Seminar
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
PU-4
Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta,
2016 Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta, 10
10 Desember
Desember 2016

PU-4

Bambang Soepijanto

ProsidingNasional
SeminarReaktualisasi
Nasional Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Seminar
Pemberdayaan
Masyarakat
Yogyakarta, 10
10 Desember
Desember 2016
2016
Yogyakarta,

PU-5

viii
PU-5

Bambang Soepijanto

Prosiding
SeminarMasyarakat
Nasional Reaktualisasi Pemberd
Prosiding
SeminarReaktualisasi
Nasional Reaktualisasi
Masyarakat
Seminar Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat
ProsidingPemberdayaan
Seminar
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
PU-6
Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta,
2016 Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta, 10
10 Desember
Desember 2016

PU-6

Bambang Soepijanto

ProsidingNasional
SeminarReaktualisasi
Nasional Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Seminar
Pemberdayaan
Masyarakat
Yogyakarta, 10
10 Desember
Desember 2016
2016
Yogyakarta,

PU-7

viii
PU-7

Bambang Soepijanto

Prosiding
SeminarMasyarakat
Nasional Reaktualisasi Pemberd
Prosiding
SeminarReaktualisasi
Nasional Reaktualisasi
Masyarakat
Seminar Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat
ProsidingPemberdayaan
Seminar
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
PU-8
Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta,
2016 Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta, 10
10 Desember
Desember 2016

PU-8

Bambang Soepijanto

ProsidingNasional
SeminarReaktualisasi
Nasional Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Seminar
Pemberdayaan
Masyarakat
Yogyakarta, 10
10 Desember
Desember 2016
2016
Yogyakarta,

PU-9

viii
PU-9

Bambang Soepijanto

Prosiding
SeminarMasyarakat
Nasional Reaktualisasi Pemberd
Prosiding
SeminarReaktualisasi
Nasional Reaktualisasi
Masyarakat
Seminar Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat
ProsidingPemberdayaan
Seminar
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
PU-10
Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta,
2016 Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta, 10
10 Desember
Desember 2016

PU-10

Bambang Soepijanto

ProsidingNasional
SeminarReaktualisasi
Nasional Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Seminar
Pemberdayaan
Masyarakat
Yogyakarta, 10
10 Desember
Desember 2016
2016
Yogyakarta,

PU-11

viii
PU-11

Bambang Soepijanto

Prosiding
SeminarMasyarakat
Nasional Reaktualisasi Pemberd
Prosiding
SeminarReaktualisasi
Nasional Reaktualisasi
Masyarakat
Seminar Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat
ProsidingPemberdayaan
Seminar
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
PU-12
Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta,
2016 Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta, 10
10 Desember
Desember 2016

PU-12

Bambang Soepijanto

ProsidingNasional
SeminarReaktualisasi
Nasional Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Seminar
Pemberdayaan
Masyarakat
Yogyakarta, 10
10 Desember
Desember 2016
2016
Yogyakarta,

PU-13

viii
PU-13

Bambang Soepijanto

Prosiding
SeminarMasyarakat
Nasional Reaktualisasi Pemberd
Prosiding
SeminarReaktualisasi
Nasional Reaktualisasi
Masyarakat
Seminar Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat
ProsidingPemberdayaan
Seminar
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
PU-14
Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta,
2016 Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta, 10
10 Desember
Desember 2016

PU-14

Bambang Soepijanto

ProsidingNasional
SeminarReaktualisasi
Nasional Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Seminar
Pemberdayaan
Masyarakat
Yogyakarta, 10
10 Desember
Desember 2016
2016
Yogyakarta,

PU-15

viii
PU-15

KEWIRAUSAHAAN DI BIDANG PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DAN
DIVERSIFIKASINYA
Erry Sudhewo
Alumni Tahun 1983
Fakultas Pertanian
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta

LATAR BELAKANG
Menurut Leonardus Saiman, 2015 (dalam Slamet, dkk) wirausahawan adalah seseorang
yang memutuskan untuk memulai suatu bisnis, memperluas sebuah perusahaan, membeli
perusahaan yang sudah ada, atau barang kali meminjam uang untuk memproduksi suatu produk
baru atau menawarkan suatu jasa baru, serta merupakan manajer dan penyandang resiko. Istilah
wiraswasta sering dipakai tumpang tindih dengan istilah wirausaha. Didalam berbagai literature
dapat dilihat bahwa pengertian wiraswasta sama dengan wirausaha. Namun, bila kata tersebut
diurai akan muncul perbedaan antara wirausaha dan wiraswasta.
Istilah wirausaha sebagai padan kata entrepreneur dapat dipahami dengan menguraikan
peristilahan tersebut sebagai berikut.
1. Wira
= utama, gagah, luhur, berani, teladan, dan pejuang
2. Usaha
= penciptaan kegiatan, dan atau berbagai aktivitas bisnis
Identik dengan wiraswasta, yang berarti :
1. Wira
= utama, gagah, luhur, berani, teladan, dan pejuang
2. Swa
= sendiri
3. Sta
= berdiri
4. Swasta
= berdiri diatas kaki sendiri, atau dengan kata lain berdiri
diatas kemauan dan atau kemampuan sendiri
kewiraswastaan/kewirausahaan dan umumnya memiliki keberanian dalam mengambil
resiko terutama dalam menangani usaha atau perusahaannya dengan berpijak pada kemampuan
dan atau kemauan sendiri.
Dapat disimpulkan bahwa berkewirausahaan adalah hal-hal atau upaya-upaya yang
berkaitan dengan penciptaan kegiatan atau usaha atau aktivitas bisnis atas dasar kemauan sendiri
dan atau mendirikan usaha atau bisnis dengan kemauan dan atau kemampuan sendiri.
Wirausaha/wiraswasta adalah orang-orang yang memiliki sifat-sifat
Potensi berwirausaha kelapa sawit untuk kurun waktu 25 tahun kedepan merupakan
peluang yang sangat menjanjikan dikarenakan kondisi alam tropis yang memadai untuk
pertumbuhan tanaman kelapa sawit dimana ketersediaan sinar matahari yang melimpah, juga
curah hujan yang cukup. Pasar minyak kelapa sawit yang relatif membaik karena sudah
banyaknya tumbuh industri hilir seperti dibidang pangan, pakan, fuel (bahan bakar), fiber (serat
untuk papan) dan fertilizer (pupuk organik).
A. Tahap – Tahap Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit
Menurut Maruli Pardamean (2011), terdapat 4 (empat) tahapan kegiatan yang
dilaksanakan dalam pembangunan perkebunan, yaitu :

ProsidingSeminar
SeminarNasional
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Prosiding
SeminarMasyarakat
Nasional Reaktualisasi Pemberd
Prosiding
Reaktualisasi
Masyarakat
ProsidingPemberdayaan
Seminar
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
PU-16
Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta,
2016
Yogyakarta,1010Desember
Desember
2016Yogyakarta, 10 Desember 2016
PU-16

Erry Sudhewo

1.

Tahap Pra Konstruksi
Meliputi perizinan, sosialisasi, pembebasan lahan, permohonan pengukuran

Gambar : Perkebunan Kelapa Sawit

Gambar : Pohon Kelapa Sawit

Prosiding
SeminarNasional
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Prosiding Seminar
Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Yogyakarta, 10
2016
Yogyakarta,
10Desember
Desember
2016

PU-17

viii
PU-17

Erry Sudhewo

2.

Tahap Konstruksi
Meliputi mobilitas alat berat dan pengakutan material, pembukaan lahan (Land Clearing),
pembangunan fasilitas perusahaan dan umum, pembuatan drainase, konservasi tanah dan
air, penataan afdeling blok kebun, pengadaan bibit, penanaman, pemeliharaan tanaman
belum menghasilkan (TBM), pengadaan tenaga kerja, tanggung jawab perusahaan terhadap
masyarakat sekitar.

3.

Tahap Operasi
Meliputi pemanenan Tanda Buah Segar (TBS), pengangkutan Tanda Buah Segar (TBS),
pengolahan Tanda Buah Segar (TBS), pemeliharaan tanaman menghasilkan (TM), dan
pajak.

4.

Tahap Pasca Konstruksi
Meliputi perpanjangan perijinan perkebunan dan peremajaan tanaman (Replanting).

Gambar. Buah Siap Ke Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

ProsidingSeminar
SeminarNasional
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Prosiding
SeminarMasyarakat
Nasional Reaktualisasi Pemberd
Prosiding
Reaktualisasi
Masyarakat
ProsidingPemberdayaan
Seminar
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
PU-18
Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta,
2016
Yogyakarta,1010Desember
Desember
2016Yogyakarta, 10 Desember 2016
PU-18

B. Ilustrasi Biaya Pembuatan Kebun Kelapa Sawit Luas 100 Ha (Tahun – I)
Tabel 2.1
NO JENIS PEKERJAAN SAT

1
2
3
4
5
6
7
8

Pembelian Lahan
Imas Tumbang
Stacking
Jalan (mtr)
Pancang Tanam
Tanam Bibit
Beli Bibit
Transport Bibit
Pemupukan TSP/Bhn
9
Pemupukan TSP/TK
Pemupukan Urea/Bhn
10
Pemupukan Urea/TK
Pemupukan NPK/Bhn
11
Pemupukan NPK/TK

JUMLAH

Ha
Ha
Ha
Mtr
Ha
Pkk
Pkk
Pkk
Kg
HK
Kg
HK
Kg
HK

100
100
100
3.330
100
14.300
14.300
14.300
4.290
40
7.150
40
7.150
40
TOTAL

ROT

Rp/Sat/ Rot Biaya / 100 Ha
(Rp.000)
(Rp.000)

TAHUN – I
1
15.000
1
1.500
1
6.500
1
30
1
250
1
3,5
1
40
1
1
1
2
1
75
1
2
1
75
1
6
1
75

1.500.000
150.000
650.000
99.900
25.000
50.050
572.000
14.300
8.580
3.000
14.300
3.000
42.900
3.000
3.136.030

Prosiding Seminar Nasional Reaktualisasi Pemberdayaan Masyarakat
Yogyakarta, 10 Desember 2016

Rp/Ha
(Rp.000)

KET.

15.000
1.500
6.500
999
250
501
5.720
143
86 0,3 kg/pk
30 1HK= 2,5Ha
143 0,5 kg/pk
30
429 0,5 kg/pk
30
31.361

PU-19

viii

Erry Sudhewo

Tabel 2.2
NO JENIS PEKERJAAN SAT
1
2
3
4
5
6

Piringan Manual
Piringan Chemis
Gawangan Manual
Gawangan Chemis
Spot Lalang
Wiping Lalang
Pemupukan Urea/Bhn
7
Pemupukan Urea/TK
Pemupukan NPK/Bhn
8
Pemupukan NPK/TK

JUMLAH

ROT

Pokok
Ha
Ha
Ha
Ha
Ha
Kg
HK
Kg
HK

14.300
100
100
100
100
100
7.150
40
7.150
40
TOTAL

4
4
2
2
2
4
1
1
2
2

SAT

JUMLAH

ROT

Rp/Sat/ Rot (Rp.000)
TAHUN II
1
150
300
300
100
25
2
75
6
75

Tabel 2.3
NO JENIS PEKERJAAN
1
2
3
4
5
6

Piringan Manual
Pokok
Piringan Chemis
Ha
Gawangan Manual
Ha
Gawangan Chemis
Ha
Spot Lalang
Ha
Wiping Lalang
Ha
Pemupukan Urea (Bhn) Kg
7
Pemupukan Urea (HK) HK
Pemupukan NPK (Bhn) Kg
8
Pemupukan NPK (HK) HK

Rp/Sat/Rot (Rp.000)

14.300
100
100
100
100
100
7.150
40
7.150

3
4
2
2
2
4
1
1
3

TAHUN III
1
150
300
300
100
25
2,0
75
6

40

3

75

TOTAL

Biaya/ 100 Ha
Rp/Ha (Rp.000)
(Rp.000)
57.200
60.000
60.000
60.000
20.000
10.000
14.300
3.000
85.800
6.000
376.300

572
600
600
600
200
100
143
30
858
60
3.763

Biaya/100 Ha
(Rp.000)

Rp/Ha (Rp.000)

42.900
60.000
60.000
60.000
20.000
10.000
14.300
3.000
128.700

429
600
600
600
200
100
143
30
1.287

9.000
407.900

90
4.079

KET.

HK + Bahan
HK + Bahan
HK + Bahan
HK + Bahan

KET.

HK + Bahan
HK + Bahan
HK + Bahan
HK + Bahan
Dosis = 500g/pkk
Dosis = 500 g/pkk

Prosiding
SeminarMasyarakat
Nasional Reaktualisasi Pemberd
Prosiding Seminar Nasional Reaktualisasi
Masyarakat
ProsidingPemberdayaan
Seminar Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
PU-20
Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta,
10 Desember 2016 Yogyakarta, 10 Desember 2016

Erry Sudhewo

Tabel 2.4
NO JENIS PEKERJAAN SAT
1
2
3
4
5
6
7

Piringan Manual
Pokok
Piringan Chemis
Ha
Gawangan Manual
Ha
Gawangan Chemis
Ha
Spot Lalang
Ha
Wiping Lalang
Ha
Pemupukan Urea (Bhn) Kg
Pemupukan Urea (HK) HK
Pemupukan NPK (Bhn) Kg
8
Pemupukan NPK (HK) HK

JUMLAH
14.300
100
100
100
100
100
7.150
40
7.150
40
TOTAL

ROT
3
4
2
2
2
4
1
1
3
3

Rp/Sat/ Rot (Rp.000)
TAHUN IV
1,5
150
300
300
100
25
2
75
6
75

Biaya/
Rp/Ha (Rp.000)
100 Ha (Rp.000)
64.350
60.000
60.000
60.000
20.000
10.000
14.300
3.000
128.700
9.000
429.350

429
600
600
600
200
100
143
30
1.287
90
4.079

KET.

HK + Bahan
HK + Bahan
HK + Bahan
HK + Bahan
Dosis = 500 g/pkk
Dosis = 500 g/pkk

C. Rekapitulasi Biaya Pembuatan Kebun Kelapa Sawit Luas 100 Ha
Tabel 2.5
NO TAHUN ke

TOTAL BIAYA/ 100 Ha (Rp)

BIAYA/HA(Rp)

1
2
3
4

I
3.136.100.000,00
31.361.000,00
II
376.300.000,00
3.763.000,00
III
407.900.000,00
4.079.000,00
IV
429.350.000,00
4.293.500,00
TOTAL
4.349.650.000,00
43.496.500,00
Ket : Biaya Pembuatan Kebun sawit sangat tergantung pada kondisi lahan

Prosiding Seminar Nasional Reaktualisasi Pemberdayaan Masyarakat
Yogyakarta, 10 Desember 2016

PU-21

viii

D. Klasifikasi Lahan dan Produksi Kelapa Sawit (Standar Marihad)
Tabel 2.6

KLASIFIKASI LAHAN dan PRODUKSI

I
II
III
IV
Umur
Tanaman Jjg/Pkk/ BJR Ton/ Jjg/Pkk/ BJR Ton/ Jjg/Pkk/ BJR Ton/ Jjg/Pkk/ BJR Ton/
Ha
Thn
Ha
Thn
Ha
Thn
Ha
Thn

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
>25

21
20
18
17
16
15
13
12
10
10
10
8
8
7
7
6
6
5
5
5
5
4
4

Rata2

9,1

3
6
8
10
12
14
16
18
20
20
20
23
23
26
26
28
28
30
30
31
31
35
35

9
17
21
25
28
30
30
30
30
30
30
27
27
25
25
24
24
22
22
20
20
18
18

16
20
18
17
16
15
13
11
10
10
10
8
8
7
7
6
6
5
5
5
5
4
4

3
5
7
9
11
13
15
17
19
19
19
22
22
24
24
26
26
29
29
27
27
30
30

7
15
19
22
25
27
27
27
27
27
27
25
25
24
24
22
22
21
21
19
19
17
17

14
20
18
17
16
15
13
11
10
10
10
8
8
7
7
6
6
5
5
5
5
4
4

21,3 23,6

9,1

19,5 21,6

9,1

3
5
6
8
10
12
13
16
17
17
17
20
20
22
22
23
23
27
27
24
24
28
28

6
13
16
18
23
25
25
25
25
25
25
23
23
22
22
20
20
19
19
17
17
14
14

14
19
17
16
15
14
12
10
9
9
9
8
8
7
7
6
6
5
5
5
5
4
4

17,7 19,5

8,6

2
4
6
7
9
11
13
15
17
17
17
18
18
20
20
22
22
25
25
22
22
26
26

5
10
14
16
19
22
22
22
22
22
22
20
20
20
20
19
19
18
18
16
16
15
15

16.6 17,6

ProsidingSeminar
SeminarNasional
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Prosiding
SeminarMasyarakat
Nasional Reaktualisasi Pemberd
Prosiding
Reaktualisasi
Masyarakat
ProsidingPemberdayaan
Seminar
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
PU-22
Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta,
2016
Yogyakarta,1010Desember
Desember
2016Yogyakarta, 10 Desember 2016
PU-22

Erry Sudhewo

E.

Estimasi Produksi dan Pendapatan Petani Kelapa Sawit Bruto/100Ha/Bulan

Tabel 2.7

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
>25

21
20
18
17
16
15
13
12
10
10
10
8
8
7
7
6
6
5
5
5
5
4
4

3
6
8
10
12
14
16
18
20
20
20
23
23
26
26
28
28
30
30
31
31
35
35

9
17
21
25
28
30
30
30
30
30
30
27
27
25
25
24
24
22
22
20
20
18
18

Klasifikasi Lahan dan Produksi
I
Esimasi Rp/Ha/Thn
Rp/100Ha
Rp/100/Bln
Harga/
/Thn
kg (Rp)
1200 10.800.000 1.080.000.000
90.000.000
1300 22.100.000 2.210.000.000 184.166.666
1500 31.500.000 3.150.000.000 262.500.000
1500 37.500.000 3.750.000.000 312.500.000
1500 42.000.000 4.200.000.000 350.000.000
1500 45.000.000 4.500.000.000 375.000.000
1500 45.000.000 4.500.000.000 375.000.000
1500 45.000.000 4.500.000.000 375.000.000
1500 45.000.000 4.500.000.000 375.000.000
1500 45.000.000 4.500.000.000 375.000.000
1500 45.000.000 4.500.000.000 375.000.000
1500 40.500.000 4.050.000.000 337.500.000
1500 40.500.000 4.050.000.000 337.500.000
1500 37.500.000 3.750.000.000 312.500.000
1500 37.500.000 3.750.000.000 312.500.000
1500 36.000.000 3.600.000.000 300.000.000
1500 36.000.000 3.600.000.000 300.000.000
1500 33.000.000 3.300.000.000 275.000.000
1500 33.000.000 3.300.000.000 275.000.000
1500 30.000.000 3.000.000.000 250.000.000
1500 30.000.000 3.000.000.000 250.000.000
1500 27.000.000 2.700.000.000 225.000.000
1500 27.000.000 2.700.000.000 225.000.000

Rata2

10

21,4

24

1478,2

Umur Jjg/Pkk/ BJR Ton/
Tanaman Thn
Ha

F.

35.734.782

3.573.478.260

297.789.855

Manfaat dan Keuntungan Usaha Perkebunan Kelapa Sawit
Menurut Putanto Adi (2015), adapun manfaat kelapa sawit jika dikelompokkan dalam
cakupan bidang industri, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Industri Makanan
Mentega, cokelat, es krim, pakan ternak, minyak goreng
2. Industri Kimia
Bahan kimia yang digunakan untuk detergen, sabun, minyak. Sisa-sisa dari industri
minyak sawit dapat digunakan sebagai bahan bakar boiler, bahan semir furniture, dan
bahan anggur
3. Industri Obat - Obatan dan Kosmetik
Krim, lotion¸sampo, pomade, dan vitamin
4. Industri Berat dan Ringan
Industri kulit (untuk membuat kulit halus dan lentur, dan tahan terhadap tekanan tinggi
atau temperatur tinggi), dan sebagai bahan pemisah dari material cobalt serta tembaga
di industri logam

Prosiding
SeminarNasional
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Prosiding Seminar
Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Yogyakarta, 10
2016
Yogyakarta,
10Desember
Desember
2016

PU-23

viii
PU-23

Erry Sudhewo

Keuntungan dari Usaha Perkebunan Kelapa Sawit, antara lain :
1. Kebun sawit memiliki jarak tanam yang lebar, sehingga terdapat celah ruang tanam
yang dapat digunakan. Hal tersebut dapat diintregasikan dengan usaha lainnya seperti :
perternakan ayam atau sapi
2. Investasi lahan, semakin bertambahnya tahun maka harga lahan pun ikut bertambah
3. Harga TBS/CPO yang cenderung stabil
4. Menciptakan lapangan pekerjaan
5. Meningkatkan pendapatan anggaran daerah (PAD) setempat
Selain itu perkebunan kelapa sawit dapat memberikan nilai tambah terhadap
pemberdayaan kegiatan ekonomi masyarakat, antara lain :
1. Memberi peluang pembelian/pengadaan barang dan jasa kepada masyarakat disekitar
kebun
2. Bekerjasama dengan adanya transaksi lokal termasuk pembelian lokal, penggunaan
kontraktor lokal, dll yang menjadi indikatornya sehingga terjadi perputaran dan
pertumbuhan ekonomi didaerah setempat.
Manfaat dan juga Keuntungan tersebutlah yang dapat membuat usaha perkebunan
kelapa sawit menjadi sebuah peluang usaha luar biasa yang dapat menjanjikan bagi pelaku
usahanya.
G. Kendala yang biasanya dihadapi Usaha Perkebunan Kelapa Sawit
Untuk mencapai kesuksesan petani kepala sawit terkadang dihadapkan pada beberapa
permasalahan yang dihadapi, yaitu :
1. Berhubungan dengan lahan yaitu, tentang legalitas lahan dan pengolahan lahan.
Legalitas lahan wajib diselesaikan didepan sebelum pengerjaan pengadaan lahan,
seperti land clearing dengan alat berat.
2. Keabsahan benih dan jarak tanam
- Bibit kelapa sawit non sertifikat mengakibatkan hasil produksi TBS yang rendah
- Penanaman yang terlalu rapat, tidak memperhatikan jarak tanam sesuai anjuran
sehingga sinar matahari tidak optimal mengenai daun, karena tajuk daun saling
menutupi
3. Pemeliharaan tanaman kelapa sawit
- Pemupukan kelapa sawit adalah suatu suatu keharusan untuk mencapai produksi
yang optimal. Ketepatan dalam melakukan pemupukan sangatlah berpengaruh
terhadap perkembangan tanaman. Ketepatan tersebut terdiri dari : tepat waktu, tepat
jenis pupuk, tepat dosis, tepat cara aplikasi, tepat tempatnya.
- Hama yang sering menyerang kelapa sawit adalah hama babi, landak, tikus, ulat
api, dan kumbang.
4. Iklim kemarau, El nino sangat rentan akan terjadinya kebakaran kebun. Hal ini harus
diantisipas yaitu dengan pembuatan kanal – kanal, penyediaan alat – alat mesin
pemadam kebakaran beserta armadanya, pembuatan menara diatas bukit dan berdoa.
5. Sumber Daya Manusia (SDM) dan Modal menjadi salah satu factor penunjang
suksesnya berkebun kelapa sawit.
6. Kelembagaan seperti koperasi yang maju dapat menjadi bargaining bagi petani kelapa
sawit.

ProsidingSeminar
SeminarNasional
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Prosiding
SeminarMasyarakat
Nasional Reaktualisasi Pemberd
Prosiding
Reaktualisasi
Masyarakat
ProsidingPemberdayaan
Seminar
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
PU-24
Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta,
2016
Yogyakarta,1010Desember
Desember
2016Yogyakarta, 10 Desember 2016
PU-24

Erry Sudhewo

DIVERSIFIKASI USAHA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN USAHA
PETERNAKAN
1.

Diversifikasi Usaha Perkebunan Kelapa Sawit - Usaha Perternakan Ayam Boiler
Untuk mencapai tujuan pembangunan perkebunan kelapa sawit tidak terlepas dari
upaya-upaya untuk menentukan kegiatan-kegiatan pokok yang harus dilaksanakan sesuai
kondisi, potensi dan peluang. Salah satu kegiatan pokok yang mempunyai prospek yang
baik adalah usaha-usaha diversifikasi yang berbasis tanaman perkebunan/lahan perkebunan.
Harga pupuk an-organik kadang kala mengalami ketidakstabilan yang menyebabkan harga
pupuk mengalami kenaikan. Dengan demikian pelaku usaha perkebunan kelapa sawit dapat
mengkolaborasikan usahanya tersebut dengan usaha lainnya yang dapat menguntungkan
satu sama lalin. Usaha yang dapat menguntungkan dengan kelapa sawit diantaranya yaitu
perternakan ayam boiler. Mengingat jarak tanam antar tanaman kelapa sawit yang lebar,
sehingga ada celah ruang yang dapat digunakan untuk usaha perternakan ayam boiler.
A. Keuntungan perternakan ayam boiler, antara lain :
a. Kotoran ayam yang dapat digunakan sebagai pupuk organik
Kotoran ayam boiler tersebut dapat dijadikan sebagai pupuk organik untuk kelapa
sawit yang dapat meminimalisir pengeluaran biaya pemeliharaan kelapa sawit.
Sehingga menjadi keuntungan dalam mengkolaborasikan usaha perkebunan kelapa
sawit dengan usaha perternakan ayam boiler dan untuk mengurangi pembiayaan
pupuk kelapa sawit.
b. Adanya nilai tambah pendapatan dari hasil panen ayam
Kebutuhan daging ayam boiler yang selalu diminati pasar membuat keuntungan
dalam penjualan daging ayam boiler.
c. Menciptakan lapangan kerja
B. Ilustrasi Produksi dan Pendapatan Berterbak ayam Boiler 1000 ekor

Pakan dan obatobatan

Tabel 3.1

BIAYA PRODUKSI
Bibit DOC 1000 EKOR @ Rp. 5000,BR–1 : 24 sak (0-4 minggu) @ Rp. 367.500,- x 24 sak
BR-2 : 35 sak (4-6 minggu) @ Rp. 362.500,- x 35 sak
Obat – obatan @ Rp. 150,-/ ekor
Tenaga kerja pemeliharaan 1,5 bulan. Per 1000 ekor
Sekam padi alas kandang 1 truk
Pemakaian listrik selama 5 minggu
Pemakaian gas
Jumlah Biaya Produksi

Tabel 3.2

5.000.000
8.820.000
12.687.000
150.000
1.000.000
500.000
150.000
350.000
28.657.000

PENDAPATAN

Total produksi 960 x 2 kg x 17.500
Nilai pupuk kandang
Jumlah pendapatan
Pendapatan – Biaya prasarana dan Biaya Produksi
Keuntungan

33.600.000
500.000
34.100.000
34.100.000 – 28.657.000 =
5.443.000
5.443.000

Prosiding
SeminarNasional
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Prosiding Seminar
Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Yogyakarta, 10
2016
Yogyakarta,
10Desember
Desember
2016

PU-25

viii
PU-25

Erry Sudhewo

Dengan demikian usaha perkebunan kelapa sawit dengan usaha perternakan ayam boiler
sangat menguntungkan satu sama lain bagi pelaku usahanya. Kedua usaha tersebut memiliki
banyak keuntungan baik dari hasil produksi masing-masing usaha maupun keuntungan
kolaborasi yang saling menguntungkan antara kedua usaha tersebut. Maka usaha perkebunan
kelapa sawit dengan usaha perternakan ayam boiler dapat menghasilkan penghasilan yang
maksimal bagi pelaku usaha tersebut.

Ket : Perternakan Ayam Boiler

Ket : Kandang Perternakan Ayam
2.

Diversifikasi Usaha Perkebunan Kelapa Sawit – Usaha Perternakan Sapi

Program integrasi kebun kelapa sawit – ternak sapi pada saat ini belum berjalan dengan
baik, yang disebabkan perencanaan dan penanganan belum terpadu/sinergi antara pihak yang
terkait/stakeholders. Akan tetapi kedepan perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius lagi
karena berbagai aspek yang memberikan keuntungan, baik secara agronomis maupun secara
ekonomis.

ProsidingSeminar
SeminarNasional
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Prosiding
SeminarMasyarakat
Nasional Reaktualisasi Pemberd
Prosiding
Reaktualisasi
Masyarakat
ProsidingPemberdayaan
Seminar
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
PU-26
Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta,
2016
Yogyakarta,1010Desember
Desember
2016Yogyakarta, 10 Desember 2016
PU-26

Erry Sudhewo

A. Keuntungan secara agronomis
1. Memanfaatkan lahan perkebunan kelapa sawit yang ada, karena kebun kelapa sawit
memiliki jarak tanam yang lebar, sehingga ada celah ruang tanam yang dapat
digunakan.
2. Mengurangi perkembangan gulma, karena dapat diambil untuk pakan ternak
sebagai pakan hijau secara berkesinambungan.
3. Terjadinya seksesi gulma, karena sering diambil maka hanya rumput yang akan
tumbuh.
4. Mengurangi penggunaan pestisida yang dapat merusak ekosistem yang ada.
5. Memanfaatkan limbah sawit (pelepah, tangkai panjang TBS) salah satunya sebagai
makanan sapi dan limbah PKS (solid).
6. Meningkatkan biomasa kotoran sapi yang dapat dijadikan pupuk organik bagi
tanaman kelapa sawit.
B. Keuntungan secara ekonomis
1. Meningkatkan kebutuhan daging, sehingga dapat melakukan swasembada daging.
2. Mengurangi biaya operasional kebun, karena dapat menekan biaya pengendalian
gulma dan pupuk.
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar sebagai akibat tumbuhnya
sentra produksi semakin banyak.
4. Meningkatkan Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) setempat.
“Solid” limbah padat kelapa sawit sebagai pakan tambahan (suplemen) sapi
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Palangkaraya, Kalimantan Tengah telah
melakukan pengujian lapangan tahun 1999-2000 di Kabupaten Kotawaringin Barat
bekerjasama dengan PT. Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi (Astra Group). Dengan seleksi 25
ekor Sapi Madura (10 ekor program penggemukan) dan diberikan “solid” sebagai pakan
tambahan. Dilakukan pengamatan berat badan sapi, dan diperoleh kemajuan rata-rata 800
g/ekor/hari (sapi kontrol hanya 0,33 g per ekor per hari).
Pengembalaan/pemeliharaan sapi pada lahan kebun sawit
Ada seseorang penduduk Kota Kasongan Kabupaten Katingan pada lahan kebun kelapa
sawit PT. Bisma Darma Kencana, yang memanfaatkan 30 Ha kebun sawit dan 50 ekor sapi
pada tahun 2002-2003.
Untuk pemeliharaan dan penggemukan 50 ekor sapi diatur lahan/kebun menjadi 3 (tiga)
blok masing-masing 10 Ha. Rotasi penggemukan pada 1 (satu) blok selama sebulan, dan
selanjutnya ke blok sampingnya dan seterusnya. Rumput yang digunakan adalah rumput
alam, tanpa tanam/introduksi rumput lain, dan sesuai dengan kebiasaan tidak dilakukan
pengamatan dari pada berat,namun secara kualitatif sapi bertambah gemuk sesuai dengan
berjalannya waktu.
Untuk kebun, manfaat yang diperoleh adalah kotoran sapi sebagai sumber pupuk
organik dan perbaikan struktur lahan/tanah. Begitu pula gulma rumput pada kebun kelapa
sawit dapat dijadikan pakan ternak yang sangat baik, sehingga tidak perlu ada
pemberantasan gulma secara manual maupun secara chemis.
KESIMPULAN
Sebagai seorang wirausaha harus dapat membaca peluang, berani bersikap serta berani
beresiko dan memiliki daya juang yang tinggi untuk dapat menentukan masa depan diri kita
sendiri. Kesempatan atau peluang usaha adalah sangat mahal harganya, untuk itu perlu greget
atau tekad yang kuat untuk mewujudkannya berdasarkan tingkat kemampuan si pelaku usaha
yaitu modal usaha dan ilmu. Salah satu usaha yang secara teknis dapat dilaksanakan dan dapat
Prosiding
SeminarNasional
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Prosiding Seminar
Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Yogyakarta, 10
2016
Yogyakarta,
10Desember
Desember
2016

PU-27

viii
PU-27

Erry Sudhewo

menguntungkan bagi semua pelaku usahanya yaitu usaha perkebunan kelapa sawit yang dapat
dikolaborasikan dengan usaha perternakan seperti usaha perternakan ayam boiler dan usaha
perternakan sapi.
Kegiatan integrasi perkebunan kelapa sawit dengan perternakan ayam boiler
memberikan kontribusi ekonomis dalam menambah pendapatan petani kelapa sawit. Hal ini
juga sama dengan kegiatan integrasi perkebunan kelapa sawit dengan perternakan sapi,
mengingat jarak tanam antar pokok tanaman kelapa sawit yang cukup lebar
Sistem pemberdayaan masyarakat sekitar perkebunan dapat berjalan dengan baik/lancar
walaupun yang bersangkutan bukan petani kelapa sawit, sehingga akan terjalin kerjasama dan
kebersamaan. Semakin bertambahnya kepedulian pengusaha/investor kelapa sawit terhadap
masyarakat sekitar, diharapkan dapat menciptakan kemitraan yang baik dengan
masyarakat/petani sekitar, sehingga iklim usaha semakin kondusif.
PENUTUP
Tulisan ini merupakan makalah yang disajikan terkait bahwa kewirausahaan dibidang
perkebunan kelapa sawit dan diversifikasinya dengan usaha perternakan ayam boiler dan usaha
perternakan sapi. Makalah ini lebih banyak bersifat informasi sebagai acuan untuk
meningkatkan pelaksanaan kewirausahaan dibidang perkebunan kelapa sawit dengan usaha
perternakan ayam dan usaha perternakan sapi kedepan dan menemukan sebagaimana dijelaskan
diatas, bahwa operasional integrasi dari perkebunan kelapa sawit dengan usaha perternakan
ayam dan usaha perternakan sapi memerlukan permodalan dan investasi yang besar. Namun
prospek usaha tersebut sangat menjanjikan, sehingga semua unit kerja/pihak terkait perlu
diwujudkan secara nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Pardamean, M. 2011. Cara cerdas mengelola perkebunan kelapa sawit. Yogyakarta : Andi.
Adi, P. 2015. Kaya dengan bertani kelapa sawit. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Slamet, F., Tunjungsari, H,K & Le, M. 2014. Dasar – dasar kewirausahaan teori & praktik.
Jakarta : PT. Indeks Jakarta.

ProsidingSeminar
SeminarNasional
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Prosiding
SeminarMasyarakat
Nasional Reaktualisasi Pemberd
Prosiding
Reaktualisasi
Masyarakat
ProsidingPemberdayaan
Seminar
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
PU-28
Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta,
2016
Yogyakarta,1010Desember
Desember
2016Yogyakarta, 10 Desember 2016
PU-28

ProsidingNasional
SeminarReaktualisasi
Nasional Reaktualisasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Seminar
Pemberdayaan
Masyarakat
Yogyakarta, 10
10 Desember
Desember 2016
2016
Yogyakarta,

PU-29

viii
PU-29

Hendro Poedjono

Prosiding
SeminarMasyarakat
Nasional Reaktualisasi Pemberd
Prosiding
SeminarReaktualisasi
Nasional Reaktualisasi
Masyarakat
Seminar Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat
ProsidingPemberdayaan
Seminar
Nasional
Reaktualisasi
Pemberdayaan
PU-30
Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta,
2016 Yogyakarta, 10 Desember 2016
Yogyakarta, 10
10 Desember
Desember 2016

PU-30

Hendro Poedjono

ProsidingNasional
SeminarReaktualisasi
Nasional Reaktualisasi
Pemberda