PEMBERDAYAAN NELAYAN MELALUI PROGRAM PELATIHAN BENGKEL NELAYAN DI KELURAHAN BLIMBING KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

PEMBERDAYAAN NELAYAN MELALUI PROGRAM PELATIHAN BENGKEL NELAYAN DI KELURAHAN BLIMBING KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Per syaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

  Oleh : RUSLI NURDIN NPM. 0841010032 YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN

  UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA SURABAYA

  2012

PEMBERDAYAAN NELAYAN MELALUI PROGRAM PELATIHAN BENGKEL NELAYAN DI KELURAHAN BLIMBING KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

  Disusun Oleh : RUSLI NURDIN NPM : 0841010032 Telah disetujui untuk mengikuti ujian skripsi

  Menyetujui, Pembimbing Dr s,Ananta Pratama M,Si NIP. 196004131990031001

  Mengetahui, DEKAN Dra. Ec. Hj. Supar wati, MSi NIP. 195507181983022001 PEMBERDAYAAN NELAYAN MELALUI PROGRAM PELATIHAN BENGKEL NELAYAN DI KELURAHAN BLIMBING KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN Oleh : RUSLI NURDIN

  NPM. 0841010032 Telah Dipertahankan Dihadapan Dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi Pr ogram Studi Administr asi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur

  Pada Tanggal : 12 Desember 2012 Pembimbing Tim Penguji :

  1. Ketua Dr s, Ananta Pratama, M.Si DR. Lukman Arif, M.Si NIP : 196004131990031001 NIP. 196411021994031001

  2. Sekr etaris Dra. Sr i Wibawani, M.Si NIP. 196704061994032001

  3. Anggota Dr s. Ananta Pratama, M.Si NIP : 196004131990031001 Mengetahui,

  Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur Dra. Ec. Hj Supar wati, M.Si NIP. 195507181983022001 PEMBERDAYAAN NELAYAN MELALUI PROGRAM PELATIHAN BENGKEL NELAYAN DI KELURAHAN BLIMBING KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN Nama Mahasiswa : Rusli Nurdin NPM : 0841010032 Pr ogram Studi : Ilmu Administr asi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

  Menyatakan bahwa Skripsi ini telah dir evisi dan disahkan Pada Tanggal 20 Desember 2012 Mengetahui / Menyetujui Dosen Penguji I Dosen Penguji II Dosen Penguji III

  DR. Lukman Arif, M. Si Dra. Sr i Wibawani, M.Si Dr s. Ananta Pratama, M.Si

NIP. 196411021994031001 NIP. 196704061994032001 NIP. 196004131990031001

  KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pemberdayaan Nelayan Melalui Pr ogram Pelatihan Bengkel Nelayan Di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan” Tugas ini dibuat dalam memenuhi persyaratan kurikulum pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

  Berkat Rahmat dan karuniaNya, penelitian ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Segala kesulitan baik yang bersifat teknis maupun non teknis serta berbagai kendala dan hambatan menyebabkan proses penyelesaian skripsi ini menjadi panjang dan memakan waktu namun berkat bimbingan dan kesabaran dosen pembimbing, penulis akhirnya dapat menyelesaikan skirpsi ini.

  Dalam tersusunnya tugas ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Drs. Ananta Pratama, M.Si selaku dosen pembimbing, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahanya kepada penulis. Disamping itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

  2. Bapak Dr. Lukman Arif, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara.

  3. Ibu Dra. Susi Hardjati, MAP selaku Sekertaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara.

  4. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan bekal pengetahuan dan materi perkulihan sehingga menambah wawasan penulis tentang berbagai permasalahan sosial.

  5. Bapak Ali Afdhol selaku Ketua Rukun Nelayan Blimbing yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  6. Bapak Budi Santoso ST selaku ketua P2MKP yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  7. Seluruh Nelayan Kelurahan Blimbing, yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak maupun masyarakat umum. Secara khusus dapat memberikan manfaat kepada Rukun Nelayan dalam mengembangkan pemberdayaan nelayan.

  Surabaya, 18 Desember 2012 Penulis

  DAFTAR ISI HALAMAN J UDUL ................................................. Error! Bookmark not defined.i HALAMAN PERSETUJ UAN ............................... Error! Bookmark not defined.ii HALAMAN PENGESAHAN ............................... Error! Bookmark not defined.iii KATA PE NGANTAR .............................................. Error! Bookmark not defined.v DAFTAR ISI .............................................................................................................. 1 DAFTAR GAMBAR ............................................. Error! Bookmark not defined.xii DAFTAR TABEL ................................................. Error! Bookmark not defined.xiii ABSTRAKSI ......................................................... Error! Bookmark not defined.xiv

  BAB I PENDAHULUAN......................................... Error! Bookmark not defined.1

  1.1 Latar Belakang .............................................Er r or ! Bookmar k not defined.1

  1.2 Rumusan Masalah ........................................Er r or ! Bookmar k not defined.9

  1.3 Tujuan Penelitian .........................................Er r or ! Bookmar k not defined.9

  1.4 Manfaat Penelitian .......................................Er r or ! Bookmar k not defined.9

  BAB II KAJ IAN PUSTAKA ................................ Error! Bookmark not defined.11

  2.1 Penelitian Terdahulu ................................. Er r or ! Bookmar k not defined.11

  2.2 Landasan Teori .......................................... Er r or ! Bookmar k not defined.13

  2.2.1 Kebijakan............................................ Er r or ! Bookmar k not defined.14

  2.2.2 Definisi Pemberdayaan Masyarakat . Er r or ! Bookmar k not defined.25

  2.2.2.2 Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat .......... Er r or ! Bookmar k not defined.28

  2.2.2.3 Strategi Pemberdayaan MasyarakatEr r or ! Bookmar k not defined.29

  2.2.2.4 Upaya-upaya Pemberdayaan Masyarakat ..... Er r or ! Bookmar k not defined.30

  3.5 Pengumpulan Data .................................... Er r or ! Bookmar k not defined.41

  4.1.3 Tugas Pokok Dan Fungsi Kelurahan Blimbing .. Er r or ! Bookmar k not defined.50

  4.1.2 Visi, Misi, Tugas Pokok dan Fungsi Kelurahan Blimbing ............ Er r or ! Bookmar k not defined.49

  4.1.1 Keadaan Geografis Kelurahan BlimbingEr r or ! Bookmar k not defined.49

  4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ........ Er r or ! Bookmar k not defined.49

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............. Error! Bookmark not defined.49

  3.7 Keabsahan Data ......................................... Er r or ! Bookmar k not defined.46

  3.6 Analisis Data ............................................. Er r or ! Bookmar k not defined.43

  3.4 Sumber Data .............................................. Er r or ! Bookmar k not defined.40

  2.2.3 Pelatihan ............................................. Er r or ! Bookmar k not defined.31

  3.3 Lokasi Penelitian ....................................... Er r or ! Bookmar k not defined.39

  3.2 Fokus Penelitian ........................................ Er r or ! Bookmar k not defined.38

  3.1 Jenis Penelitian .......................................... Er r or ! Bookmar k not defined.37

  BAB III METODE PE NELITIAN ...................... Error! Bookmark not defined.37

  2.2.5 Kerangka Berfikir .............................. Er r or ! Bookmar k not defined.35

  2.2.4 Program Pelatihan Bengkel Nelayan Er r or ! Bookmar k not defined.35

  2.2.3.1 Pengertian pelatihan ................... Er r or ! Bookmar k not defined.31

  4.1.4 Struktur Organisasi Kelurahan BlimbingEr r or ! Bookmar k not defined.51

  4.1.5 Kedudukan Tugas dan Kewajiban Perangkat Kelurahan BlimbingEr r or ! Bookmar k not defined.51

  4.1.6 Keadaan Penduduk Kelurahan BlimbingEr r or ! Bookmar k not defined.56

  4.1.7 Sejarah Rukun Nelayan Kelurahan Blimbing ...... Er r or ! Bookmar k not defined.58

  4.1.8 Visi, Misi, Tujuan Dan Fungsi Rukun Nelayan Kelurahan BlimbingEr r or ! Bookmar k not defined.59

  4.1.9 Stuktur Organisasi Rukun Nelayan Kelurahan BlimbingEr r or ! Bookmar k not defined.59

  4.1.10 Kedudukan Tugas Dan Fungsi Rukun Nelayan Kelurahan Blimbing ...................................................................... Er r or ! Bookmar k not defined.60

  4.1.11 Program Kegiatan Rukun Nelayan Kelurahan Blimbing ............. Er r or ! Bookmar k not defined.65

  4.2 Hasil Penelitian ......................................... Er r or ! Bookmar k not defined.65

  4.2.1 Manajemen Pelatihan ....................... Er r or ! Bookmar k not defined.66

  4.2.2 Dampak Pelatihan .............................. Er r or ! Bookmar k not defined.77

  4.3 Pembahasan ............................................... Er r or ! Bookmar k not defined.84

  4.3.1 Manajemen Pelatihan ........................ Er r or ! Bookmar k not defined.84

  4.3.2 Dampak Pelatihan .............................. Er r or ! Bookmar k not defined.89

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................ Error! Bookmark not defined.92

  5.1 Kesimpulan ................................................ Er r or ! Bookmar k not defined.92

  5.2 Saran .......................................................... Er r or ! Bookmar k not defined.93

  DAFTAR PUSTAKA ............................................. Error! Bookmark not defined.94 LAMPIRAN ............................................................ Error! Bookmark not defined.95

  ABSTRAKSI RUSLI NURDIN. 0841010032. PEMBERDAYAAN NELAYAN MELALUI PROGRAM PELATIHAN BENGKEL NELAYAN DI KELURAHAN BLIMBING KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN Penelitian ini didasarkan pada fenomena kemiskinan yang terjadi di Kelurahan Blimbing. Hal ini terbukti dengan kurangnya pendapatan nelayan dikarenakan banyaknya kapal nelayan yang rusak.

  Perumusan masalah yang digunakan adalah bagaimana Pemberdayaan Nelayan Melalui Program Pelatihan Bengkel Nelayan Di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Sesuai dengan masalah tersebut maka dapat diketahui tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pemberdayaan Nelayan Melalui Program Pelatihan Bengkel Nelayan Di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang memiliki satu variabel yaitu Pemberdayaan Nelayan Melalui Pelatihan Bengkel Nelayan. Fokus penelitian adalah 1. Manajeman Pelatihan

  2.Dampak Pelatihan, Pedoman yang digunakan dalam penelitian ini pada Undang- undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-pulau Kecil. Dan Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor Per.07/Men/2008 Tentang Bantuan Sosial Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dan Pembudidaya Ikan.

  Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Ketua Rukun Nelayan Blimbing, Ketua Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) dan nelayan yang menerima pelatihan bengkel nelayan.

  Hasil penelitian yang diperoleh adalah 1.Manajemen Pelatihan sudah dilakukan dengan baik. Pelatihan yang dilakukan Rukun Nelayan Blimbing yang bekerjasama dengan P2MKP dilaksanakan satu bulan penuh, yaitu dengan memberikan materi dan praktek langsung kepada 24 peserta 2.Dampak Pelatihan ini para peserta dapat meningkatkan kemampuan serta keterampilan dalam memperbaiki mesin kapal sendiri.

  Kesimpulan yang diperoleh adalah 1.Manajemen Pelatihan yaitu pelaksanaan program Pelatihan Bengkel Nelayan yang dilaksanakan oleh Rukun Nelayan Blimbing bekerjasama dengan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP), yaitu dengan memberikan materi sekaligus praktek kepada 24 peserta pelatihan. 2.Dampak Pelatihan ini para peserta memiliki keahlian memperbaiki mesin kapal sendiri, menghemat biaya, mendapatkan tambahan penghasilan. Dan pihan Rukun Nelayan mendapatkan bantuan peralatan serta mampu mendirikan bengkel nelayan sendiri sehingga dapat meningkatkan pendapatan para nelayan.

  Kata kunci : pemberdayaan masyarakat dan pelatihan

  BAB I PENDAHULUAN

  Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur yang merata, berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Pembangunan nasional dilaksanakan tidak hanya di kota-kota besar saja, melainkan juga harus mencakup pembangunan desa yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar di seluruh pesisir maupun pedalaman dan daerah pinggiran kota. Desa dan juga kelurahan merupakan unit terkecil atau basis dari tubuh Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang mana mendapatkan perhatian dalam perencanaan maupun pelaksanaan program yang ada.

  Ruang Lingkup pembangunan desa berdasarkan tipologinya, memiliki kekhasan masing-masing, baik akibat perbedaan potensi ekonomi, perbedaan latar belakang sejarah, tingkat perkembangan dan keaadan sosial budaya, juga akibat letak geografisnya walaupun mungkin keadaan sosial budayanya relatif homogen. Oleh karena itu program pembangunan dan pengembangan desa ataupun kelurahan tidak hanya dilakukan pada masyarakat pedesaan saja, melainkan juga mencakup pembangunan lingkungan masyarakat pesisir pantai.

  Wilayah pesisir merupakan sumberdaya potensial di Indonesia dimana merupakan suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan, Sumberdaya ini sangat besar dukunganya dimana terdapat garis pantai sepanjang 81.000 Km di seluruh

  1

  2 Indonesia. Di sepanjang garis pantai tersebut menyimpan sumber daya alam yang

  besar, diantaranya adalah potensi hayati dan non hayati misalnya perikanan, hutan mangrove, terumbu karang, mineral dan bahan tambang serta pariwisata. Di daerah ini juga terdapat para nelayan yang berdiam di sepanjang pantai yang sebagian besar masih prasejahtera (jurnal aksesabilitas rumah tangga nelayan dalam penanggulangan kemiskinan studi kasus di pedesaan pantai jawa timur oleh Sahri Muhammad, Irfan Islamy dan Eko Ganis Sukoharsono). Oleh karena itu pengembangan wilayah pesisir dan kelautan sebagai salah satu sektor strategis dalam pembangunan ekonomi saat ini merupakan sektor yang masih perlu dioptimalkan, mengingat potensi kelautan yang ada belum dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan. Aktivitas ekonomi pada sektor ini masih belum dikelola secara profesional. Hal ini dapat dilihat pada masih dominannya aktivitas penangkapan ikan dan seluruh mata rantai kegiatannya yang dilakukan oleh nelayan secara tradisional.

  Melihat banyaknya masyarakat yang berprofesi nelayan dipandang ”perlunya kebijakan-kebijakan pembangunan khususnya pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat nelayan (Kusnadi.2003:10)”. Selanjutnya Kusnadi juga menjelaskan tujuan dari pemberdayaan ini dapat membantu meningkatkan pendapatan nelayan, distribusi pendapatan relatif merata dan kedepannya mobilitas vertikal nelayan dapat diraih secara bertahap. Proses pemberdayaan ini mengganggap nelayan sebagai pelaku utama yang menentukan tujuan, mengontrol sumberdaya dan mengarahkan proses yang mempengaruhi hidupnya. Pemanfaatan elemen modal sosial merupakan prasyarat dalam upaya pemberdayaan komunitas, khususnya komunitas nelayan.

  3 Sejalan dengan pendapat di atas, konteks seperti pemberdayaan komunitas

  nelayan, khususnya komunitas nelayan miskin menjadi penting dalam upaya penyadaran dan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka. Stewart dalam Badaruddin (2005:25) mengemukakan, pemberdayaan merupakan gerakan cultural (budaya) melalui penyadaran akan kesejahteraannya. Selanjutnya Stewart menjelaskan individu bukanlah objek, melainkan berperan sebagai pelaku yang menentukan tujuan, mengontrol sumberdaya, dan mengarahkan proses yang mempengaruhi hidupnya”. Pemanfaatan elemen modal sosial merupakan prasyarat dalam upaya pemberdayaan komunitas, khususnya komunitas nelayan.

  Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat khususnya nelayan melalui pemberdayaan (empowering). Pemerintah memandang dengan potensi wilayah pesisir yang besar baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusia perlu adanya upaya dalam bentuk program yang berkelanjutan dan menyentuh langsung kesasarannya. Salah satu program yang bertujuan dan mendukung kearah tersebut adalah Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP). Program ini telah berjalan sejak tahun 2001, dimana tujuan dari program ini adalah penguatan ekonomi dengan modal usaha ekonomi produktif yang berasal dari masyarakat yang berbentuk social capital (modal sosial) seperti pendidikan, kesehatan, agama, lingkungan sumberdaya kelautan dan perikanan, permukiman dan infrakstruktur.

  Namun hasil kemanfaatannya untuk nelayan itu sendiri masih rendah. Upaya pengentasan kemiskinan bagi masyarakat pesisir dan nelayan khususnya masih dapat dikatakan belum menampakkan hasil sebagaimana diharapkan. Kondisi kemiskinan

  4

  di kalangan sebagian besar masyarakat nelayan tersebut tidak terlepas dari serangkaian kebijakan pembangunan yang selama ini lebih banyak menempatkan masyarakat sebagai obyek ketimbang sebagai subyek pembangunan, lebih . memprioritaskan pertumbuhan industri ketimbang sektor pertanian dan kelautan

  Dengan dikeluarkannya UU No. 22 dan 25 tahun 1999 yang berkaitan dengan otonomi daerah, menunjukkan adanya komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja sekaligus meningkatkan perekonomian daerah. Salah satu faktor penting dan esensi UU tersebut adalah semakin didorongnya peranan masyarakat di daerah untuk secara bersama-sama merencanakan dan melaksanakan pembangunan secara berkesinambungan. Program-program pengentasan kemiskinan telah diwujudkan dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat. Bertolak dari kesemuanya itu diperlukan adanya suatu kajian yang komprehensif terhadap program-program pemberdayaan masyarakat.

  Indonesia merupakan negara kepulauan dan terdiri dari beberapa propinsi. Di Jawa Timur banyak masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan, baik itu nelayan tetap, sambilan, maupun kadang-kadang. Dari sekian banyak nelayan yang ada di Jawa Timur, Kota Lamongan menempati urutan pertama dengan jumlah nelayan terbanyak. Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 1.

  • 182

  2,475 1,215

  127

  5,772 495

  2,240 318 664

  301

  355

  329 125

  165

  19,139 22,973

  • 199
  • 455
  • 453
  • 977
  • 232

  • 645 112
  • 255 910

  53

  9,547 1,685 5,253

  20,922 14,476 21,850

  1,777 10,937 10,561 16,729 15,959 14,974

  • 57

  820 2,360

  1,732 484

  820 2,360

  353 2,104 8,724 2,449

  2,931 1,393

  9,539 14,489 15,641 14,310

  1,777 10,037

  20,014 14,476 20,641

  991 5,253

  22,307 3,775

  Pasuruan 11. Probolinggo 12. Situbondo 13. Banyuwangi 14. Jember 15. Lumajang 16. Malang 17. Blitar 18. Tulungagung 19. Trenggalek 20. Pacitan 21. Magetan 22. Ponorogo 23. Ngawi 24. Bojonegoro 25. Nganjuk 26. Madiun 27. Jombang 28. Kediri 29. Mojokerto 30. Bondowoso 31. Kota Probolinggo 32. Kota Pasuruan 33. Kota Blitar 34. Kota Mojokerto 35. Kota Kediri 36. Kota Malang 37. Kota Madiun 38.

  Tuban 2. Lamongan 3. Gresik 4. Kota Surabaya 5. Bangkalan 6. Sampang 7. Pamekasan 8. Sumenep 9. Sidoarjo 10.

  Nelayan Laut J UMLAH Tetap Sambilan Kadang 1.

  Jumlah Nelayan Jawa Timur KAB/KOTA

  5 Tabel 1.1

  711 2,104 8,724 2,969

Kota Batu 1 7,407

  Sumber : www.DKP.go.id

  6 Kota Lamongan memiliki jumlah penduduk sebesar 1,365,402 jiwa.

  Disamping itu Kota lamongan mempunyai luas wilayah sebesar 1,812,80 km², Berdasarkan hasil survey Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Lamongan diperoleh data garis pantai sebesar 47 km² dan lebar 12 mil laut. Kota Lamongan juga menjadi Minapolitan Perikanan Tangkap.

  LAMONGAN – Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo menuturkan, Lamongan telah ditetapkan sebagai kawasan minapolitan budidaya ikan di Kecamatan Glagah dan minapolitan perikanan tangkap di Brondong dan Paciran. Selanjutnya Kota Ledre tersebut akan menjadi kawasan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan Perikanan (P2MKP), yakni menjadi inkubator bagi bisnis kelautan dan

  http//m.surabayapost.co.id

  perikanan.(Sumber ) Usaha penangkapan ikan di Kabupaten Lamongan terpusat di perairan Laut

  Jawa pada wilayah Kecamatan Brondong dan Kecamatan Paciran, hal itu dilihat dari produksinya yang mencapai kurang lebih 100 ton/hari (jurnal optimalisasi peran gender dalam upaya peningkatan kesejahteraan nelayan di Tempat Pelelangan Ikan Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan oleh Istiana, Hikmah, dan Mursidin). Di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran jumlah masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan sebanyak 3320 jiwa, dari jumlah tersebut sebagian merupakan anggota rukun nelayan yang ada di Kelurahan Blimbing dan sebagian merupakan nelayan biasa. Namun kenyataanya mayoritas kondisi masyarakat nelayan tersebut merupakan kelompok masyarakat yang relatif tertinggal secara ekonomi, sosial (khususnya dalam hal akses pendidikan dan layanan kesehatan), dan sebagian besar merupakan daerah pemukiman kumuh. Pendapatan nelayan Blimbing tahun 2011 rata-rata Rp.350.000 per bulan (sumber : Rukun Nelayan Blimbing). Keaadan fisik pemukiman

  7

  ataupun pesisir pantai akan mudah dikenali dengan bentuk rumah panggung yang berkesan kotor, kumuh dengan lingkungan yang kurang bersih dan kurang sehat.

  Kondisi masyarakat nelayan Blimbing merupakan kelompok masyarakat yang tergolong miskin, pendapatan sebagai nelayan tidak bisa stabil kadang pendapatan itu relatif tinggi kadang turun, kadang tidak mendapatkan apa-apa. Hal ini disebakan oleh beberapa faktor antara lain biaya, resiko kecelakaan, kesehatan nelayan, cuaca, dan kondisi kapal. Namun dari beberapa faktor tersebut yang paling mempengaruhi pendapatan nelayan adalah kondisi kapal nelayan. Berdasarkan data yang terdapat di catatan Rukun Nelayan Blimbing bahwa terdapat 9 kapal yang mengalami kerusakan dalam waktu satu minggu sehingga sebagian nelayan tidak bisa melaut dan tidak

  (sumber : Rukun Nelayan Blimbing) mendapatkan penghasilan.

  Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil serta Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor Per.07/Men/2008 Tentang Bantuan Sosial Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dan Pembudidaya Ikan, maka Rukun Nelayan Blimbing terus melakukan upaya – upaya dengan melaksanakan program – progam secara berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nelayan.

  Program yang dilakukan oleh Rukun nelayan Blimbing adalah Pelatihan bengkel nelayan yaitu pelatihan perbaikan mesin kapal yang dilakukan oleh P2MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan) sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan nelayan dalam memperbaiki mesin kapal. Karena sebelum adanya pelatihan para nelayan tidak bisa memperbaiki mesin kapal sendiri

  8

  dan ketika terjadi kerusakan pada mesin kapal, nelayan harus membawa keluar untuk diperbaiki.

  Adapun tujuan pelatihan bengkel nelayan adalah sebagai berikut : 1.

  Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap nelayan dibidang perawatan mesin kapal agar mampu bekerja terampil dan bertanggung jawab.

  2. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan motivasi dalam pembentukan dan kerjasama kelompok.

  3. Menambah wawasan tentang permesinan kapal ikan bagi nelayan.

  4. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kebijakan pemerintah tentang pembangunan perikanan. Kegiatan pelatihan bengkel nelayan yang dilakukan Pusat Pelatihan Mandiri

  Kelautan Perikanan (P2MKP) mampu meningkatkan kemampuan serta keterampilan nelayan dalam memperbaiki mesin kapal dan mampu meningkatkan pendapatan mesin kapal. Pendapatan nelayan Blimbing tahun 2012 rata-rata Rp.512.000 per

  (sumber : Rukun Nelayan Blimbing)

  bulan Kegiatan pemberdayaan yang dilakukan melalui pelatihan bengkel nelayan untuk memperkuat posisi seseorang melalui penumbuhan kesadaran dan kemampuan individu yang bersangkutan, mengidentifikasi persoalan yang dihadapi dan memikirkan langkah-langkah mengatasinya. Inti dari kegiatan pemberdayaan adalah motivasi untuk memahami kondisi dan situasi kerja sehari-hari serta menumbuhkan

  9

  kemampuan dan keberanian mereka untuk bersikap kritis terhadap kondisi yang mereka hadapi, sehingga kuncinya adalah membangun partisipasi masyarakat nelayan.

  Berdasarkan uraian diatas maka dapat dilihat bahwa ada upaya-upaya yang dilakukan oleh Rukun Nelayan Blimbing dalam meningkatkan pendapatan nelayan.

  Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan “ Pember dayaan Nelayan Melalui Pr ogram Pelatihan Bengkel Nelayan Di Kelur ahan Blimbing Kecamatan Pacir an Kabupaten Lamongan”

  1.2 Rumusan Masalah Atas dasar latar belakang diatas, maka penelitian ini mempunyai perumusan masalah sebagai berikut :

  Bagaimana pemberdayaan nelayan melalui program pelatihan bengkel nelayan di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan?

  1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  Untuk mengetahui pemberdayaan nelayan melalui program pelatihan bengkel nelayan di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan

  1.4 Ma nfaat Penelitian a.

Bagi Masyarakat Dan Rukun Nelayan Blimbing

  Sebagai bahan informasi tentang pemberdayaan nelayan bagi Rukun Nelayan Blimbing sebagai kontribusi terhadap peningkatan pendapatan

  10

  nelayan Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan melalui pemberdayaan nelayan secara efektif.

  b.

  Bagi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur Sebagai bahan referensi yang dapat dimanfaatkan sebagai acuan oleh peneliti lainnya yang ingin mengembangkan pokok kajian yang berhubungan dengan Pemberdayaan Sosial serta untuk menambah literature perpustakaan UPN “Veteran” Jawa Timur Khususnya Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Negara.

  c.

Bagi Peneliti

  Berguna untuk menambah pengetahuan, kajian dan pemahaman tentangkat pemberdayaan sosial khusunya pemberdayaan nelayan melalui program pelatihan bengkel nelayan, Selain itu penelitian ini dapat digunakan sebagai perbandingan teori yang didapat di bangku kuliah dengan keadaan yang terjadi sebenarnya dilapangan serta merupakan salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar sarjana strata 1 (S-1), juga bentuk pengaplikasian dari salah satu bentuk tri dharma Mahasiswa yaitu mahasiswa penelitian