S SDT 1001692 chapter3

(1)

Widia Nova Rizki Puspita,2014

TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Sampel

1. Lokasi Peneltian

Lokasi dalam penelitian ini adalah Kelurahan Gandasuli Kecamata Brebes, Kabupaten Brebes dengan alamat jalan Kenangan, No. 52 perumahan Gandasuli, Kelurahan Gandasuli, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Alasan penelitian di lokasi tersebut berkenaan dengan rumusan masalah yang diteliti yaitu kediaman ketua Dewan Kesenian Selaku Pencipta tari dan sebagai pusat informasi mengenai tari Topeng Sinok kabuaten Brebes.

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini diambil dari sekelompok objek dari populasi penelitian, karena sampel merupakan kelompok kecil yang diamati. Pernyataan di atas dipertegas oleh Arikunto (1997:117), bahwa:

sampel adalah sebagian dari wakil populasi yang diteliti maka teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya karena keterbatasan waktu, tenaga, dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar atau banyak.

Sampel dalam penelitian ini yaitu Tari Topeng Sinok di Kabupaten Brebes. alasan peneliti mengambil sampel ini dikarenakan Tari Topeng Sinok tersebut merupakan kesenian kreasi baru yang menjadi kesenian khas di Kabupaten Brebes serta memiliki keunikan pada koreografi dan bentuk topengnya.

B. Desain Penelitian

1. Tahap Pra Pelaksanaan lapangan a. Survei


(2)

Widia Nova Rizki Puspita,2014

TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Pembuatan proposal

d. Menentukan instrumen penelitian 2. Persiapan Penelitian

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dari lapangan dilakukan peneliti dimulai dari bulan Desember 2013 sampai dengan bulan Juni 2014.

b. Konsultasi dengan pembimbing

Pelaksanaan proses bimbingan dilakukan oleh peneliti guna memperoleh berbagai wejangan tentang langkah apa saja yang harus dilakukan dalam proses penelitian. Adapun pembimbing yang sebelumnya telah ditunjuk dan diberi wewenang oleh fakultas untuk memberi arahan pada peneliti dari mulai persiapan, pelaksanaan sampai batas waktu untuk memasuki sidang.

c. Pengolahan data

Pengolahan data adalah salah satu bentuk meneliti kembali catatan-catatan yang diperoleh peneliti untuk mengetahui apakah data tentang tari Topeng Sinok dan informasi yang didapat cukup baik untuk menjawab maslah yang diajukan. Data yang dianggap mendukung kemudian dianalisis berdasarkan metode yang digunakan oleh penulis sehingga memperoleh uraian yang peneliti harapkan. Adapun pengolahan data yang dilakukan peneliti antara lain:

Mencari kesesuaian data yang didapat dengan literatur dan narasumber.

 Menganalisa data berdasarkan temuan jawaban yang dipertanyakan dalam penelitian.

Memilih data sesuai dengan permasalahan penelitian. 3. Menyusun Laporan Penelitian

Laporan penelitian terdiri dari lima bab yang disusun dengan lengkap dan benar, adapun penyusunan laporan penelitian tidak lepas dari proses bimbingan, baik dengan pembimbing I maupun pembimbing II.


(3)

Widia Nova Rizki Puspita,2014

TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang maslah dan rumusan masalah, maka metode yang dipergunakan dalam menunjang terlaksananya penelitian ini adalah metode Deskriptif Analisis. Metode ini dianggap sesuai dengan penelitian yang dilakukan peneliti dan untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan Tari Topeng Sinok di Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Metode ini digunakan atas pertimbangan-pertimbangan bahwa masalah yang diteliti adalah permasalahan yang ada sekarang, dengan cara mengumpulkan data, menyusun, mengklarifikasikan dan menganalisisnya.

Data yang tersedia diterima apa adanya tanpa ditambah atau dikurangi sedikitpun. Sudjana (1989:69) mendefinisikan metode dekskripsi sebagai berikut:

penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang terjadi pada saat sekarang. Dengan perkataan lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan.

Menurut Surakhmad (1990:140) metode deskriptif yaitu :

1. Memusatkan perhatian pada pemecahan masalah-masalah yang ada sekarang maupun pada masalah-masalah aktual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disimpan, dijelaskan kemudian dianalisis (karena metode ini sering disebut metode analisis).

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode deskriptif selain ditunjukan untuk mengetahui gejala-gejala yang terjadi dimasyarakat sekarang, juga untuk mencapai tujuan penelitian deskriptif dari masalah yang diteliti. Berdasarkan ciri-ciri metode deskriptif tersebut, dituangkan pula pada penelitian ini yakni data yang diperoleh dikumpulkan dan disusun, dijelaskan dan dianalisis yang akhirnya dapat menjawab persoalan atau rumusan masalah dalam penelitian Tari Topeng Sinok di Kabupaten Brebes Jawa Tengah.

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu cara penelitian yang menggunakan observasi terhadap peristiwa dan kondisi dengan mencari dan mengumpulkan data serta suatu cara untuk menyelesaikan suatu persoalan yang aktual dengan cara membuat klasifikasi serta menganalisis data yang berdasarkan


(4)

Widia Nova Rizki Puspita,2014

TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fakta-fakta yang ada di lapangan atau tempat penelitian. Alasan peneliti menggunakan metode ini dilakukan agar memperoleh gambaran yang nantinya disusun secara sistematis, faktual dan akurat mengenai subjek yang diteliti.

D. Definisi Operasional

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan menghindari terjadinya kesalah pahaman, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut :

Tari : Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam.

Topeng : Topeng adalah benda dari kertas, kayu, plastik, kain, atau logam yang dipakai menutup wajah seseorang.

Sinok : sinok atau nok adalah panggilan untuk perempuan yang belum menikah atau panggilan dari yang lebih tua kepada yang lebih muda di daerah Jawa, khususnya Brebes.

Tari topeng sinok : tari Topeng Sinok adalah tarian kreasi yang diciptakan oleh Dewan Kesenian dan menjadi tarian khas Kabupaten Brebes. Tari topeng sinok menceritakan perempuan Brebes yang pekerja keras dan sangat mencintai pekerjaannya sebagai petani bawang merah. Kabupaten Brebes adalah suatu wilayah yang secara demolografis berada di provinsi Jawa tengah, tempat lahirnya Tari topeng Sinok yang diciptakan oleh Dewan Kesenian Brebes Kitarto dan Suparyanto.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpul data menurut Suryabrata (2008:52) adalah alat yang digunakan untuk merekam, pada umumnya secara kuantitatif, keadaan dan aktivitas atribut-atribut psikologis. Atibut-atribut psikologis itu secara teknis biasanya digolongkan


(5)

Widia Nova Rizki Puspita,2014

TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadi atribut kognitif dan atribut non kognitif. Sumadi mengemukakan bahwa untuk atribut kognitif, perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan untuk atribut non-kognitif,

perangsangnya adalah pernyataan

(http://hartanto104.files.wordpress.com/2013/11/instrumen-penelitian.pdf).

Arikunto (2000:134) mengungkapkan bahwa “instrumen penelitian adalah instrumen alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”.

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah: 1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi merupakan teknik penelitian langsung ke lapangan. Pedoman observasi ini disusun ke dalam beberapa bagian yakni pedoman observasi untuk meninjau atau mengamati langsung ke lokasi penelitian, observasi terus terang dan tersamar serta observasi tidak terstruktur.Observasi terus terang dan tersamar serta observasi tidak terstruktur. Observasi terus terang adalah peneliti menyatakan terus terang kepada narasumber bahwa peneliti akan melakukan penelitian, sedangkan observasi tersamar adalah tidak menyatakan secara terus terang bahwa peneliti sedang melakukan peneliti sedang melakukan penelitian hal ini dilakukan agar peneliti dapat mendapatkan data yang masih dirahasiakan. Kemudian observasi tak berstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi hal ini terjadi jika peneliti tidak tahu pasti tentang apa yang akan diamati.

Kegiatan observasi dilakukan dengan cara melakukan wawancara kepada narasumber utama yang memahami tari Topeng Sinok, yaitu bapak Kitarto sebagai pencipta tari Topeng Sinok serta narasumber pendukung yaitu ibu Artanti sebagai pengajar tari Topeng Sinok di Kabupaten Brebes.

Peneliti melakukan observasi kepada para narasumber pada saat proses berlatih tari Topeng Sinok berlangsung di kediaman ibu Artanti sebagai pusat tari Topeng Sinok hidup dan berkembang. Selain di pusat keberadaan tari Topeng Sinok yaitu di Kelurahan Gandasuli, peneliti juga melakukan observasi di Kantor Dinas Pariwisata dan


(6)

Widia Nova Rizki Puspita,2014

TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kebudayaan Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Oleh karena narasumber yang dipilih adalah orang-orang yang sangat memahami tari Topeng Sinok maka proses observasi yang dilakukan peneliti pun tidak mengalami hambatan yang berarti.

2. Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi ini berupa foto dan video yang digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan wawancara dengan narasumber dan pada saat penelitian. Hal ini dirasa penting oleh peneliti, karena jika peneliti hanya mencatat hasil penelitian terkadang tidak semua dicatat, sehingga agar terindar dari hal tersebut maka peneliti mengambil foto dan video.

Informasi yang diperoleh tersebut disimpan ke dalam bentuk rekaman audio visual dan foto, dengan cara mengambil gambar dan merekam dari keseluruhan gerak-gerak tari topeng Sinok, rias, busana serta musik pengiring.

3. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara yang digunakan peneliti diantaranya :

a. Wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara tatap muka. Dalam cara ini peneliti langsung bertatap muka dengan pihak yang di wawancara seperti menemui Koreografer atau pencipta tari Topeng Sinok yaitu bapak Kitarto selaku Dewan Kesenian Kabupaten Brebes, ibu Artanti sebagai pelatih tari Topeng Sinok, bapak Lukman selaku ketua Dewan Kesenian Kabupaten Brebes, dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Brebes.

b. Wawancara tidak langsung. Wawancara yang dilakukan bukan secara tatap muka melainkan melalui saluran komunikasi jarak jauh, misalnya melalui telepon, sms dan sebagainya kepada koreografer tari Topeng Sinok, pelatih tari Topeng Sinok, ketua Dewan Kesenian dan kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Brebes jika


(7)

Widia Nova Rizki Puspita,2014

TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membutuhkan informasi namun keadaan tidak memungkinkan untuk bertemu secara langsung maka dilakukanlah wawancara tidak langsung.

c. Wawancara berstandar adalah wawancara yang direncanakan berdasarkan pedoman atau daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan lebih dulu. Agar semua rumusan masalah dapat terjawab maka peneliti membuat daftar pertanyaan agar wawancara lebih terfokus pada permasalahan yang dibahas oleh peneliti yaitu seputar tari Topeng Sinok secara keseluruhan.

d. Wawancara tidak berstanadar adalah wawancara yang tidak direncanakan berdasarkan pedoman atau daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan lebih dulu. Disini, peneliti mencoba bertanya hal-hal lain di luar daftar pertanyaan namun masih berkaitan dengan tari Topeng Sinok, hal ini dikarenakan pada saat wawancara peneliti merasa ada hal-hal yang masih dipertanyakan namun tidak ada dalam daftar pertanyaan yang telah dibuat.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunaka dalam penelitian iniyaitu: 1. Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, karena sebuah fakta akan didapat melalui observasi. Observasi dilakukan agar peneliti mendapat data yang faktual, cermat dan terperinci mengenai keadaan lapangan, kegiatan manusia dan situasi sosial serta konteks dimana kegiatan itu terjadi. Observasi adalah pencatatan fenomena-fenomena yang diselidiki baik secara langsung maupun tidak langsung (Soeharto, 1987:117).

Observasi bertujuan untuk mengadakan pengamatan secara objektif tentang topik yang diteliti yaitu Tari Topeng Sinok di Kabupaten Brebes Jawa Tengah, kegiatan


(8)

Widia Nova Rizki Puspita,2014

TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

observasi ini dilakukan dengan studi pendahulan dan melalui teknik ini peneliti dapat melihat, mengenal dan mengidentifikasi masalah yang diteliti.

Peneliti melakukan observasi langsung ke lokasi sebanyak 10 kali kunjungan selama 7 bulan. Penelitian ini difokuskam pada seluruh aspek berdasarkan rumusan masalah yang ingin dicapai.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab atau mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden atau narasumber. Wawancara dilakukan langsung dengan orang yang dianggap menguasai objek yang akan diteliti untuk mendapat informasi sebanyak-banyaknya. Untuk memperoleh data sebagai bahan bukti dalam penelitian maka peneliti menggunakan instrumen penelitian seperti pedoman wawancara.

Adapun beberapa orang yang dijadikan narasumber dalam wawancara ini di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Bapak Kitarto selaku sekertaris Dewan Kesenian dan pencipta tari Topeng Sinok, mengenai koreografi, iringan musik tari topeng Sinok yang digunakan beserta waditra yang digunakan. Kitarto adalah narasumber kunci pada penelitian ini.

b. Bapak Lukman, S.Sn selaku ketua Dewan Kesenian serta team pencipta tari Topeng Sinok, mengenai latar belakang terciptanya tari topeng Sinok.

c. Ibu Dra. Artanti Proborini, selaku Koordinator Tari Dewan Kesenian Kabupaten Brebes serta pelatih tari Topeng Sinok, mengenai koreografi tari topeng Sinok, rias serta busana yang digunakan oleh penari topeng Sinok. Artanti adalah narasumber pendukung pada penelitian ini.

d. Bapak Wijanarto selaku sejarahwan Kabupaten Brebes mengenai sejarah dan latar belakang tari topeng Sinok.


(9)

Widia Nova Rizki Puspita,2014

TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perolehan data berdasarkan hasil, selanjutnya oleh peneliti diklasifikasikan berdasarkan data mengenai latar belakang sejarah lahirnya tari topeng Sinok, koreografi, struktur penyajian serta keunikan tari topeng Sinok di Kaqbupaten Brebes.

3. Studi Kepustakaan

Studi Literatur (kepustakaan) yaitu suatu teknik memperluas wawasan terutama teori dan analisis yang ada dalam literatur-literatur yang sesuai dengan tujuan penelitian ( Sanipah Faisal, 1992;21). Studi literatur dimaksudkan untuk mencari dan mengumpulkan berbagai data yang diperlukan dengan cara menggali dari berbagai sumber kepustakaan yang ada, berupa buku-buku, media informasi, majalah, dan media bacaan lainnya.

Untuk memperoleh buku sumber atau literatur, peneliti mengunjungi perpustakaan-perpustakaan yang ada di Bandung maupun di daerah, misalnya di perpustakaan umum Universitas Pendidikan Indonesia, perpustakaan jurusan Pendidikan Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia, perpustakaan STSI Bandung, perpustakaan umum daerah Kabupaten Brebes. buku yang berhasil diperoleh peneliti di antaranya buku tentang tari, buku topeng, buku yang berkaitan dengan tari Topeng, buku yang berkaitan dengan koreografi serta sumber-sumber lain yang menunjang dalam penelitian ini.

4. Dokumentasi

“Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya” (Arikunto, 1997:236). Informasi yang diperoleh tersebut disimpan ke dalam bentuk rekaman audio visual dan foto, dengan cara mengambil gambar dan merekam dari keseluruhan gerak-gerak tari topeng Sinok, rias, busana serta musik pengiring. Dengan mempergunakan alat tersebut diharapkan dapat


(10)

Widia Nova Rizki Puspita,2014

TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggambarkan situasi sebenarnya baik dalam wawancara maupun pada saat pengambilan gambar.

G. Analisis data

Dalam penilaian kualitatif, data dapat diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umumnya adalah data kualitatif, sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada pola yang jelas. Oleh karena itu sering mengalami kesulitan dalam melakukan analisis (http://ichaledutech.blogspot.com/2013/04/analisisls-data-dalam-penelitian.html).

Berdasarkan hal tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakuakan sintesa dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif harus dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal yaitu bagaimana latar belakang tari Topeng Sinok, bagaimana koreografi tari Topeng Sinok di Kabupaten Brebes Jawa Tengah, apa keunikan tari Topeng Sinok, bagaimana busana dan rias pada tari Topeng Sinok.Oleh sebab itu, maka penarikan kesimpulan akan menjawab semua rumusan masalah.


(1)

Widia Nova Rizki Puspita,2014

TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadi atribut kognitif dan atribut non kognitif. Sumadi mengemukakan bahwa untuk atribut kognitif, perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan untuk atribut non-kognitif,

perangsangnya adalah pernyataan

(http://hartanto104.files.wordpress.com/2013/11/instrumen-penelitian.pdf).

Arikunto (2000:134) mengungkapkan bahwa “instrumen penelitian adalah

instrumen alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”.

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah:

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi merupakan teknik penelitian langsung ke lapangan. Pedoman observasi ini disusun ke dalam beberapa bagian yakni pedoman observasi untuk meninjau atau mengamati langsung ke lokasi penelitian, observasi terus terang dan tersamar serta observasi tidak terstruktur.Observasi terus terang dan tersamar serta observasi tidak terstruktur. Observasi terus terang adalah peneliti menyatakan terus terang kepada narasumber bahwa peneliti akan melakukan penelitian, sedangkan observasi tersamar adalah tidak menyatakan secara terus terang bahwa peneliti sedang melakukan peneliti sedang melakukan penelitian hal ini dilakukan agar peneliti dapat mendapatkan data yang masih dirahasiakan. Kemudian observasi tak berstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi hal ini terjadi jika peneliti tidak tahu pasti tentang apa yang akan diamati.

Kegiatan observasi dilakukan dengan cara melakukan wawancara kepada narasumber utama yang memahami tari Topeng Sinok, yaitu bapak Kitarto sebagai pencipta tari Topeng Sinok serta narasumber pendukung yaitu ibu Artanti sebagai pengajar tari Topeng Sinok di Kabupaten Brebes.

Peneliti melakukan observasi kepada para narasumber pada saat proses berlatih tari Topeng Sinok berlangsung di kediaman ibu Artanti sebagai pusat tari Topeng Sinok hidup dan berkembang. Selain di pusat keberadaan tari Topeng Sinok yaitu di Kelurahan Gandasuli, peneliti juga melakukan observasi di Kantor Dinas Pariwisata dan


(2)

Widia Nova Rizki Puspita,2014

TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kebudayaan Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Oleh karena narasumber yang dipilih adalah orang-orang yang sangat memahami tari Topeng Sinok maka proses observasi yang dilakukan peneliti pun tidak mengalami hambatan yang berarti.

2. Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi ini berupa foto dan video yang digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan wawancara dengan narasumber dan pada saat penelitian. Hal ini dirasa penting oleh peneliti, karena jika peneliti hanya mencatat hasil penelitian terkadang tidak semua dicatat, sehingga agar terindar dari hal tersebut maka peneliti mengambil foto dan video.

Informasi yang diperoleh tersebut disimpan ke dalam bentuk rekaman audio visual dan foto, dengan cara mengambil gambar dan merekam dari keseluruhan gerak-gerak tari topeng Sinok, rias, busana serta musik pengiring.

3. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara yang digunakan peneliti diantaranya :

a. Wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara tatap muka. Dalam cara

ini peneliti langsung bertatap muka dengan pihak yang di wawancara seperti menemui Koreografer atau pencipta tari Topeng Sinok yaitu bapak Kitarto selaku Dewan Kesenian Kabupaten Brebes, ibu Artanti sebagai pelatih tari Topeng Sinok, bapak Lukman selaku ketua Dewan Kesenian Kabupaten Brebes, dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Brebes.

b. Wawancara tidak langsung. Wawancara yang dilakukan bukan secara tatap muka

melainkan melalui saluran komunikasi jarak jauh, misalnya melalui telepon, sms dan sebagainya kepada koreografer tari Topeng Sinok, pelatih tari Topeng Sinok, ketua Dewan Kesenian dan kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Brebes jika


(3)

Widia Nova Rizki Puspita,2014

TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membutuhkan informasi namun keadaan tidak memungkinkan untuk bertemu secara langsung maka dilakukanlah wawancara tidak langsung.

c. Wawancara berstandar adalah wawancara yang direncanakan berdasarkan pedoman atau

daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan lebih dulu. Agar semua rumusan masalah dapat terjawab maka peneliti membuat daftar pertanyaan agar wawancara lebih terfokus pada permasalahan yang dibahas oleh peneliti yaitu seputar tari Topeng Sinok secara keseluruhan.

d. Wawancara tidak berstanadar adalah wawancara yang tidak direncanakan berdasarkan pedoman atau daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan lebih dulu. Disini, peneliti mencoba bertanya hal-hal lain di luar daftar pertanyaan namun masih berkaitan dengan tari Topeng Sinok, hal ini dikarenakan pada saat wawancara peneliti merasa ada hal-hal yang masih dipertanyakan namun tidak ada dalam daftar pertanyaan yang telah dibuat.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunaka dalam penelitian iniyaitu: 1. Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, karena sebuah fakta akan didapat melalui observasi. Observasi dilakukan agar peneliti mendapat data yang faktual, cermat dan terperinci mengenai keadaan lapangan, kegiatan manusia dan situasi sosial serta konteks dimana kegiatan itu terjadi. Observasi adalah pencatatan fenomena-fenomena yang diselidiki baik secara langsung maupun tidak langsung (Soeharto, 1987:117).

Observasi bertujuan untuk mengadakan pengamatan secara objektif tentang topik yang diteliti yaitu Tari Topeng Sinok di Kabupaten Brebes Jawa Tengah, kegiatan


(4)

Widia Nova Rizki Puspita,2014

TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

observasi ini dilakukan dengan studi pendahulan dan melalui teknik ini peneliti dapat melihat, mengenal dan mengidentifikasi masalah yang diteliti.

Peneliti melakukan observasi langsung ke lokasi sebanyak 10 kali kunjungan selama 7 bulan. Penelitian ini difokuskam pada seluruh aspek berdasarkan rumusan masalah yang ingin dicapai.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab atau mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden atau narasumber. Wawancara dilakukan langsung dengan orang yang dianggap menguasai objek yang akan diteliti untuk mendapat informasi sebanyak-banyaknya. Untuk memperoleh data sebagai bahan bukti dalam penelitian maka peneliti menggunakan instrumen penelitian seperti pedoman wawancara.

Adapun beberapa orang yang dijadikan narasumber dalam wawancara ini di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Bapak Kitarto selaku sekertaris Dewan Kesenian dan pencipta tari Topeng Sinok, mengenai koreografi, iringan musik tari topeng Sinok yang digunakan beserta waditra yang digunakan. Kitarto adalah narasumber kunci pada penelitian ini.

b. Bapak Lukman, S.Sn selaku ketua Dewan Kesenian serta team pencipta tari Topeng Sinok, mengenai latar belakang terciptanya tari topeng Sinok.

c. Ibu Dra. Artanti Proborini, selaku Koordinator Tari Dewan Kesenian Kabupaten Brebes serta pelatih tari Topeng Sinok, mengenai koreografi tari topeng Sinok, rias serta busana yang digunakan oleh penari topeng Sinok. Artanti adalah narasumber pendukung pada penelitian ini.

d. Bapak Wijanarto selaku sejarahwan Kabupaten Brebes mengenai sejarah dan


(5)

Widia Nova Rizki Puspita,2014

TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perolehan data berdasarkan hasil, selanjutnya oleh peneliti diklasifikasikan berdasarkan data mengenai latar belakang sejarah lahirnya tari topeng Sinok, koreografi, struktur penyajian serta keunikan tari topeng Sinok di Kaqbupaten Brebes.

3. Studi Kepustakaan

Studi Literatur (kepustakaan) yaitu suatu teknik memperluas wawasan terutama teori dan analisis yang ada dalam literatur-literatur yang sesuai dengan tujuan penelitian ( Sanipah Faisal, 1992;21). Studi literatur dimaksudkan untuk mencari dan mengumpulkan berbagai data yang diperlukan dengan cara menggali dari berbagai sumber kepustakaan yang ada, berupa buku-buku, media informasi, majalah, dan media bacaan lainnya.

Untuk memperoleh buku sumber atau literatur, peneliti mengunjungi perpustakaan-perpustakaan yang ada di Bandung maupun di daerah, misalnya di perpustakaan umum Universitas Pendidikan Indonesia, perpustakaan jurusan Pendidikan Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia, perpustakaan STSI Bandung, perpustakaan umum daerah Kabupaten Brebes. buku yang berhasil diperoleh peneliti di antaranya buku tentang tari, buku topeng, buku yang berkaitan dengan tari Topeng, buku yang berkaitan dengan koreografi serta sumber-sumber lain yang menunjang dalam penelitian ini.

4. Dokumentasi

“Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya” (Arikunto, 1997:236). Informasi yang diperoleh tersebut disimpan ke dalam bentuk rekaman audio visual dan foto, dengan cara mengambil gambar dan merekam dari keseluruhan gerak-gerak tari topeng Sinok, rias, busana serta musik pengiring. Dengan mempergunakan alat tersebut diharapkan dapat


(6)

Widia Nova Rizki Puspita,2014

TARI TOPENG SINOK DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggambarkan situasi sebenarnya baik dalam wawancara maupun pada saat pengambilan gambar.

G. Analisis data

Dalam penilaian kualitatif, data dapat diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umumnya adalah data kualitatif, sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada pola yang jelas. Oleh karena itu sering mengalami kesulitan dalam melakukan analisis (http://ichaledutech.blogspot.com/2013/04/analisisls-data-dalam-penelitian.html).

Berdasarkan hal tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakuakan sintesa dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif harus dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal yaitu bagaimana latar belakang tari Topeng Sinok, bagaimana koreografi tari Topeng Sinok di Kabupaten Brebes Jawa Tengah, apa keunikan tari Topeng Sinok, bagaimana busana dan rias pada tari Topeng Sinok.Oleh sebab itu, maka penarikan kesimpulan akan menjawab semua rumusan masalah.