Kebijakan Pengelolaan Data Kanwil Kemenag
Jargon Data
“Membangun data itu mahal dan sulit,
tetapi akan jauh lebih mahal dan sulit
jika membangun tanpa data”
“Siapa yang menguasai informasi
(data), akan menguasai dunia”
Untuk mencapai tujuannya, sebuah
organisasi harus mampu melakukan
analisis terhadap dirinya sendiri
(Analisis SWOT).
Strength (Kekuatan)
Weakness (Kelemahan)
Opportunity (Peluang)
Threats (Ancaman/Kendala)
EMIS : sebuah instrumen yang menjadi ujung
tombak Ditjen Pendis dalam pengelolaan
data dan sistem informasi pendidikan Islam.
EMIS dikelola oleh Subbag Sistem Informasi.
EMIS diharapkan menjadi solusi atas
kelemahan Ditjen Pendis dalam mengelola
data pendidikan Islam.
Fungsi utama EMIS : mendukung
perencanaan dan pengambilan kebijakan.
Perencanaan yang baik memerlukan
dukungan ketersediaan data yang baik.
Pemutakhiran data EMIS harus dilakukan
secara periodik sehingga data EMIS dapat
terjamin kelengkapan, keakuratan dan
ketepatan waktunya.
Data EMIS digunakan untuk mendukung
perencanaan program Pendis (untuk
menentukan kebutuhan sarana prasarana
madrasah, alokasi BOS, BSM/KIP, dan
perencanaan program lainnya).
Data EMIS dibutuhkan sebagai baseline untuk
menetapkan target indikator dalam Renstra
Pendidikan Islam Tahun 2015-2019.
Tantangan Pengelolaan Data Pendis
adanya “trust” atau kepercayaan penuh
dari pengguna data (unit teknis/direktorat
terkait) terhadap data EMIS direktorat terkait
cenderung lebih senang mengembangkan sistem
pendataan masing-masing sesuai dengan bidang
tugasnya tanpa koordinasi dengan Subbag
Sistem Informasi.
Belum
Banyaknya
sistem pendataan yang
dikembangkan (EMIS, SIMBOS, SIMSARPRAS, dll)
tetapi masih belum didukung dengan konsep
integrasi data yang baik.
Sumber
data merasa jenuh dalam melayani
permintaan data yang sejenis dengan
menggunakan sistem pendataan yang berbeda-
Tantangan Pengelolaan Data Pendis
(2)
Pendataan
EMIS masih berada pada prioritas
yang rendah dan lebih sering diabaikan karena
sumber data merasa tidak merasakan urgensi
dari data EMIS.
Data
EMIS dianggap tidak memiliki kaitan
dengan perencanaan dan pelaksanaan program
& anggaran.
Masih
rendahnya perhatian dan keseriusan dari
para pimpinan satker dan satuan pendidikan di
daerah terhadap pengelolaan data EMIS.
Minimnya
kondisi infrastruktur TIK di sebagian
besar daerah sehingga sumber data sering
mengalami kendala di dalam pelaksanaan
Tantangan Pengelolaan Data Pendis
(3)
Hardware yang dimiliki EMIS Pusat masih belum
memadai.
Kendala
struktural dalam pengelolaan data dan
sistem informasi di lingkungan Ditjen Pendidikan
Islam : hanya ditangani oleh unit eselon-IV
(Subbag Sistem Informasi, Setditjen Pendis).
Data
dan sistem informasi yang dikelola oleh
Subbag Sistem Informasi memiliki cakupan
yang sangat besar, terdiri dari : data RA, MI,
MTs, MA, Pondok Pesantren, Diniyah, TPQ, dan
PTAI, serta data Guru PAIS dan Pengawas.
Cakupan Data Pendidikan Islam
(EMIS)
RA,
MI, MTs, MA & PTAI : Data Lembaga, Data Peserta
Didik (Siswa/Santri/Mahasiswa) & Data Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (PTK).
Guru
PAIS dan Pengawas : Data Individual Guru &
Pengawas.
Peluang Pengelolaan Data Pendis
Secara Terintegrasi
Mulai
tumbuhnya kesadaran di kalangan pimpinan
di jajaran Ditjen Pendis akan pentingnya memiliki
satu sistem informasi pendidikan Islam yang
dapat diandalkan.
Adanya
penegasan dari pimpinan, terkait dengan
unit penanggungjawab di dalam pengelolaan data
dan pengembangan sistem informasi pendidikan
di lingkup Ditjen Pendis, yaitu Subbag Sistem
Informasi.
Secara
teknis, proses integrasi data antara
Aplikasi EMIS dengan sistem informasi lain sangat
dimungkinkan, sepanjang didukung komitmen
yang kuat.
Peluang Pengelolaan Data Pendis
Secara Terintegrasi (2)
Contoh:
terkait data siswa/santri/mahasiswa,
Aplikasi EMIS dapat diintegrasikan dengan
SIMBOS, SIM-BSM atau SIM-BOPTN; terkait data
PTK, Aplikasi EMIS dapat diintegrasikan dengan
Aplikasi Sertifikasi Guru/Dosen, Aplikasi
Tunjangan.
Unit-unit
kerja yang mengelola sistem informasi
lain di lingkup Ditjen Pendis sudah mulai
melakukan koordinasi dengan Subbag Sistem
Informasi untuk mulai membahas mengenai
proses integrasi pengelolaan data pendidikan
Islam.
Peluang Pengelolaan Data Pendis
Secara Terintegrasi (3)
Untuk
satker Kanwil Provinsi, saat ini sudah
terbentuk unit penanggungjawab EMIS di masingmasing Kanwil, yaitu Seksi Sistem Informasi pada
setiap bidang yang menangani pendidikan Islam
(Bidang Madrasah, Bidang PD-Pontren, Bidang
PAI, Bidang PAKIS dan Bidang Pendis).
Tersedianya
alokasi anggaran untuk pengelolaan
data EMIS, bukan hanya untuk satker pusat saja
tetapi juga untuk satker daerah (Kanwil Kemenag
Provinsi, Kankemenag Kab./Kota, PTAIN dan
Kopertais).
Peluang Pengelolaan Data Pendis
Secara Terintegrasi (4)
Anggaran
tersebut harus dimanfaatkan
semaksimal mungkin untuk mendukung
kegiatan pengelolaan data EMIS di masingmasing satker (Kanwil & Kankemenag).
Anggaran
EMIS untuk Kankemenag Kab./Kota
diatur oleh Bidang dan Perencanaan Kanwil.
Pemutakhiran Data EMIS
Pendidikan Madrasah
Tahun Pelajaran 2014/2015
Objek Pendataan EMIS
Pendidikan Madrasah
No
.
1.
2.
Objek Pendataan
RA, MI, MTs, MA
Pengawas
Madrasah
Komponen Data
Instrumen
Data Profil
Lembaga
Aplikasi Desktop
Data Detail
Personal
Excel + Aplikasi
Desktop
Data Detail Siswa
Excel + Aplikasi
Desktop
Data Detail Lulusan
Excel + Aplikasi
Desktop
Data Detail
Pengawas
Format Excel
Profil Lembaga
Variabel data di dalam komponen “Profil
Lembaga”, antara lain:
Data Identitas Lembaga : NSM, NPSN, Nama
Lembaga, Status Lembaga, Status Akreditasi, SK
Akreditasi, Alamat, Dokumen Perijinan (SK Ijin
Operasional/SK Ijin Pendirian), Titik Koordinat Bumi,
Identitas Kepala Madrasah, dll.
Rekap data jumlah personal (PTK), siswa dan
lulusan.
Rekap data jumlah sarana dan prasarana
berdasarkan kondisi bangunan.
Rekap data jumlah siswa dan rombel TP 2013/2014.
Data Pengelola BOS (khusus Madrasah Swasta).
Variabel data di dalam komponen “Detail Data
Personal”, antara lain:
Identitas Lembaga Tempat Tugas : NSM, Nama
Lembaga, Status Lembaga, Alamat, dll.
Identitas Personal : Nama Personal, NIP, NUPTK,
No. KTP, Tempat Tanggal Lahir, Jenis Kelamin,
Nama Ibu Kandung.
Pendidikan Terakhir, Status Pegawai, Inpassing,
Golongan, TMT, Gaji Pokok, Status Tempat Tugas,
Tuga Utama dan Tugas Tambahan.
Informasi sertifikasi, tunjangan profesi pendidik
dan tunjangan fungsional guru Non-PNS.
Detail Data Siswa
Variabel data di dalam komponen “Detail Data
Siswa”, antara lain:
Identitas Lembaga Tempat Belajar : NSM, Nama
Lembaga, Status Lembaga, Alamat, dll.
Identitas Siswa : NIS Lokal, NISN, Nama Siswa,
Tempat Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Kelas, Status
Siswa, Asal Sekolah, Alamat Tempat Tinggal.
Informasi Orangtua Siswa : No. KK, Nama Ayah &
Ibu, Pekerjaan Ayah & Ibu, Pendidikan Ayah & Ibu,
Penghasilan Orangtua.
Informasi BSM : Status Menerima BSM, Alasan
Pemberian BSM, No. KPS, No. BSM, No. Kartu PKH.
Detail Data Lulusan
Lulusan : siswa kelas akhir (kelas 6 MI, 9 MTs, 12 MA)
TP 2013/2014 yang telah memenuhi syarat untuk
menyelesaikan suatu jenjang pendidikan dan berhak
mendapat ijazah di akhir tahun pelajaran.
Variabel data di dalam komponen “Detail Data
Lulusan”, antara lain:
Identitas Lembaga Tempat Belajar : NSM, Nama
Lembaga, Status Lembaga, Alamat, dll.
Identitas Lulusan : NIS Lokal, NISN, Nama Lulusan,
Tempat Tanggal Lahir, Jenis Kelamin.
Informasi Nilai Ujian : Total dan Rata-rata Nilai Ujian.
Lamanya Waktu Menyelesaikan Pendidikan.
Jenis Pendidikan Lanjutan.
Data Sarpras Madrasah
Data sarpras madrasah yang didata oleh EMIS
adalah jumlah sarpras yang dimiliki madrasah
menurut kondisi bangunan (baik, rusak ringan dan
rusak berat), antara lain:
Ruang Kelas
Ruang Kepala Madrasah
Ruang Guru
Ruang Tata Usaha
Laboratorium IPA, Komputer & Bahasa
Perpustakaan
Ruang UKS
Ruang Keterampilan
Ruang Kesenian
Toilet Guru dan Toilet Siswa
1.
Input/Update
Data
Profil
Lembaga &
Sarpras
Aplikasi
Desktop
4.
Jika Sudah
Valid,
Backup
Data
File
Backup
Data
5.
Upload File
Backup Data
(7 file)
Terdiri dari 7
file
Backup Data
Operato
r
Lembag
a/Madra
sah
2.
Input/Update
Data Personal,
Siswa &
Lulusan
4.
Jika Belum
Valid,
Kembali ke
Langkah No.
2
3.
Upload
Data
Personal,
Siswa &
Lulusan
Form
Data
Excel
Jadwal upload Aplikasi EMIS
diatur oleh
Online
EMIS Pusat,
Kanwil dan
Kab./Kota
Operato
r Kanwil
&
Kab./Kot
a
Register Lembaga,
Atur Jadwal, Reset
Password, dan
Monitor Updating
Data
Aplikasi desktop EMIS RA/Madrasah akan
dilengkapi dengan fitur cetak pelaporan, seperti :
Laporan Bulanan Lembaga ke Kanwil/Kemenag
Kabupaten/Kota, Profil RA/Madrasah, dll.
Aplikasi EMIS Online akan ditambah fitur cetak
form bukti updating sebagai bukti sebuah
lembaga sudah melakukan updating data EMIS
yang akan menjadi salah satu syarat pengajuan
bantuan sarpras, dll ke Ditjen Pendis, Kanwil
Propinsi atau Kemenag Kabupaten/Kota.
Data EMIS akan diintegrasikan dengan sistem
informasi lain di lingkungan Ditjen Pendis.
Database
EMIS
SIMBO
S, SIMBSM
Data Siswa
& Lembaga
We b
Service
Data Sarpras
& Lembaga
Koordinas
i Data
NPSN &
NISN
Databas
e PDSP
Dikbud
SIMSARPR
AS
RA
G
E
INT ATA
D
SI
Pimpina
n
Unit
Kerja
Terkait
Pengolaha
n Data
Aplikasi
EMIS
Online
Berbasis
GIS
Publikasi
Data
(GIS,Tabulasi
Data)
Kanwil Provinsi
& Kemenag
Kab/Kota
Pengguna Data
Lainnya
(Dikbud,
BAPPENAS,
UKP4, BPS, dll)
Pengajuan NPSN bagi satuan pendidikan di bawah
Kementerian Agama melalui sistem pendataan EMIS.
Lembaga yang belum memiliki NPSN mengajukan
kepada Kankemenag Kab./Kota.
Kankemenag Kab./Kota memverifikasi dan merekap
pengajuan dari lembaga, lalu mengirimkan
pengajuan NPSN ke Kanwil Kemenag Provinsi.
Kanwil Kemenag Provinsi merekap pengajuan NPSN
dari Kemenag Kab./Kota, lalumengirimkannya ke
EMIS Pusat.
EMIS Pusat memverifikasi data pengajuan NPSN,
apakah sudah sesuai dengan database EMIS.
Variabel pokok dalam pengajuan NPSN : NSM, Nama
dan Alamat Lembaga serta Surat Izin Operasional.
Pengajuan NISN bagi satuan pendidikan di bawah
Kementerian Agama melalui sistem pendataan EMIS.
Siswa kelas akhir TP 2014/2015 yang akan mengikuti
UN & belum memiliki NISN, NISN akan diproses
melalui pendataan Peserta UN oleh Puspendik
menggunakan Aplikasi BIO UN.
Untuk siswa selain kelas 6 MI, 9 MTs dan 12 MA,
pengajuan NISN melalui pendataan EMIS. Mekanisme
pengajuan masih dalam tahap diskusi dengan PDSP.
Siswa lulusan madrasah yang melanjutkan ke sekolah
di bawah Kemdikbud & belum memiliki NISN,
pengajuan NISN menjadi tanggungjawab sekolah
tempat belajarnya sekarang melalui DAPODIK.
CATATAN PENTING :
1.Sebaik apapun aplikasi yang tersedia tidak
akan ada artinya bila tidak dimanfaatkan dan
tidak mendapat dukungan/ support dari
sumber data.
2.EMIS tidak akan mampu menyajikan data
yang lengkap, akurat dan tepat waktu, bila
tidak mendapat pasokan data mentah yang
lengkap dan akurat dari sumber data.
3.Perencanaan program Pendidikan Islam
tidak akan berjalan dengan baik, efektif dan
efisien, jika tidak didukung dengan data yang
lengkap, akurat dan tepat waktu.
4.Tidak akan ada kebijakan Pendidikan Islam
yang tepat sasaran tanpa didukung dengan
“Membangun data itu mahal dan sulit,
tetapi akan jauh lebih mahal dan sulit
jika membangun tanpa data”
“Siapa yang menguasai informasi
(data), akan menguasai dunia”
Untuk mencapai tujuannya, sebuah
organisasi harus mampu melakukan
analisis terhadap dirinya sendiri
(Analisis SWOT).
Strength (Kekuatan)
Weakness (Kelemahan)
Opportunity (Peluang)
Threats (Ancaman/Kendala)
EMIS : sebuah instrumen yang menjadi ujung
tombak Ditjen Pendis dalam pengelolaan
data dan sistem informasi pendidikan Islam.
EMIS dikelola oleh Subbag Sistem Informasi.
EMIS diharapkan menjadi solusi atas
kelemahan Ditjen Pendis dalam mengelola
data pendidikan Islam.
Fungsi utama EMIS : mendukung
perencanaan dan pengambilan kebijakan.
Perencanaan yang baik memerlukan
dukungan ketersediaan data yang baik.
Pemutakhiran data EMIS harus dilakukan
secara periodik sehingga data EMIS dapat
terjamin kelengkapan, keakuratan dan
ketepatan waktunya.
Data EMIS digunakan untuk mendukung
perencanaan program Pendis (untuk
menentukan kebutuhan sarana prasarana
madrasah, alokasi BOS, BSM/KIP, dan
perencanaan program lainnya).
Data EMIS dibutuhkan sebagai baseline untuk
menetapkan target indikator dalam Renstra
Pendidikan Islam Tahun 2015-2019.
Tantangan Pengelolaan Data Pendis
adanya “trust” atau kepercayaan penuh
dari pengguna data (unit teknis/direktorat
terkait) terhadap data EMIS direktorat terkait
cenderung lebih senang mengembangkan sistem
pendataan masing-masing sesuai dengan bidang
tugasnya tanpa koordinasi dengan Subbag
Sistem Informasi.
Belum
Banyaknya
sistem pendataan yang
dikembangkan (EMIS, SIMBOS, SIMSARPRAS, dll)
tetapi masih belum didukung dengan konsep
integrasi data yang baik.
Sumber
data merasa jenuh dalam melayani
permintaan data yang sejenis dengan
menggunakan sistem pendataan yang berbeda-
Tantangan Pengelolaan Data Pendis
(2)
Pendataan
EMIS masih berada pada prioritas
yang rendah dan lebih sering diabaikan karena
sumber data merasa tidak merasakan urgensi
dari data EMIS.
Data
EMIS dianggap tidak memiliki kaitan
dengan perencanaan dan pelaksanaan program
& anggaran.
Masih
rendahnya perhatian dan keseriusan dari
para pimpinan satker dan satuan pendidikan di
daerah terhadap pengelolaan data EMIS.
Minimnya
kondisi infrastruktur TIK di sebagian
besar daerah sehingga sumber data sering
mengalami kendala di dalam pelaksanaan
Tantangan Pengelolaan Data Pendis
(3)
Hardware yang dimiliki EMIS Pusat masih belum
memadai.
Kendala
struktural dalam pengelolaan data dan
sistem informasi di lingkungan Ditjen Pendidikan
Islam : hanya ditangani oleh unit eselon-IV
(Subbag Sistem Informasi, Setditjen Pendis).
Data
dan sistem informasi yang dikelola oleh
Subbag Sistem Informasi memiliki cakupan
yang sangat besar, terdiri dari : data RA, MI,
MTs, MA, Pondok Pesantren, Diniyah, TPQ, dan
PTAI, serta data Guru PAIS dan Pengawas.
Cakupan Data Pendidikan Islam
(EMIS)
RA,
MI, MTs, MA & PTAI : Data Lembaga, Data Peserta
Didik (Siswa/Santri/Mahasiswa) & Data Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (PTK).
Guru
PAIS dan Pengawas : Data Individual Guru &
Pengawas.
Peluang Pengelolaan Data Pendis
Secara Terintegrasi
Mulai
tumbuhnya kesadaran di kalangan pimpinan
di jajaran Ditjen Pendis akan pentingnya memiliki
satu sistem informasi pendidikan Islam yang
dapat diandalkan.
Adanya
penegasan dari pimpinan, terkait dengan
unit penanggungjawab di dalam pengelolaan data
dan pengembangan sistem informasi pendidikan
di lingkup Ditjen Pendis, yaitu Subbag Sistem
Informasi.
Secara
teknis, proses integrasi data antara
Aplikasi EMIS dengan sistem informasi lain sangat
dimungkinkan, sepanjang didukung komitmen
yang kuat.
Peluang Pengelolaan Data Pendis
Secara Terintegrasi (2)
Contoh:
terkait data siswa/santri/mahasiswa,
Aplikasi EMIS dapat diintegrasikan dengan
SIMBOS, SIM-BSM atau SIM-BOPTN; terkait data
PTK, Aplikasi EMIS dapat diintegrasikan dengan
Aplikasi Sertifikasi Guru/Dosen, Aplikasi
Tunjangan.
Unit-unit
kerja yang mengelola sistem informasi
lain di lingkup Ditjen Pendis sudah mulai
melakukan koordinasi dengan Subbag Sistem
Informasi untuk mulai membahas mengenai
proses integrasi pengelolaan data pendidikan
Islam.
Peluang Pengelolaan Data Pendis
Secara Terintegrasi (3)
Untuk
satker Kanwil Provinsi, saat ini sudah
terbentuk unit penanggungjawab EMIS di masingmasing Kanwil, yaitu Seksi Sistem Informasi pada
setiap bidang yang menangani pendidikan Islam
(Bidang Madrasah, Bidang PD-Pontren, Bidang
PAI, Bidang PAKIS dan Bidang Pendis).
Tersedianya
alokasi anggaran untuk pengelolaan
data EMIS, bukan hanya untuk satker pusat saja
tetapi juga untuk satker daerah (Kanwil Kemenag
Provinsi, Kankemenag Kab./Kota, PTAIN dan
Kopertais).
Peluang Pengelolaan Data Pendis
Secara Terintegrasi (4)
Anggaran
tersebut harus dimanfaatkan
semaksimal mungkin untuk mendukung
kegiatan pengelolaan data EMIS di masingmasing satker (Kanwil & Kankemenag).
Anggaran
EMIS untuk Kankemenag Kab./Kota
diatur oleh Bidang dan Perencanaan Kanwil.
Pemutakhiran Data EMIS
Pendidikan Madrasah
Tahun Pelajaran 2014/2015
Objek Pendataan EMIS
Pendidikan Madrasah
No
.
1.
2.
Objek Pendataan
RA, MI, MTs, MA
Pengawas
Madrasah
Komponen Data
Instrumen
Data Profil
Lembaga
Aplikasi Desktop
Data Detail
Personal
Excel + Aplikasi
Desktop
Data Detail Siswa
Excel + Aplikasi
Desktop
Data Detail Lulusan
Excel + Aplikasi
Desktop
Data Detail
Pengawas
Format Excel
Profil Lembaga
Variabel data di dalam komponen “Profil
Lembaga”, antara lain:
Data Identitas Lembaga : NSM, NPSN, Nama
Lembaga, Status Lembaga, Status Akreditasi, SK
Akreditasi, Alamat, Dokumen Perijinan (SK Ijin
Operasional/SK Ijin Pendirian), Titik Koordinat Bumi,
Identitas Kepala Madrasah, dll.
Rekap data jumlah personal (PTK), siswa dan
lulusan.
Rekap data jumlah sarana dan prasarana
berdasarkan kondisi bangunan.
Rekap data jumlah siswa dan rombel TP 2013/2014.
Data Pengelola BOS (khusus Madrasah Swasta).
Variabel data di dalam komponen “Detail Data
Personal”, antara lain:
Identitas Lembaga Tempat Tugas : NSM, Nama
Lembaga, Status Lembaga, Alamat, dll.
Identitas Personal : Nama Personal, NIP, NUPTK,
No. KTP, Tempat Tanggal Lahir, Jenis Kelamin,
Nama Ibu Kandung.
Pendidikan Terakhir, Status Pegawai, Inpassing,
Golongan, TMT, Gaji Pokok, Status Tempat Tugas,
Tuga Utama dan Tugas Tambahan.
Informasi sertifikasi, tunjangan profesi pendidik
dan tunjangan fungsional guru Non-PNS.
Detail Data Siswa
Variabel data di dalam komponen “Detail Data
Siswa”, antara lain:
Identitas Lembaga Tempat Belajar : NSM, Nama
Lembaga, Status Lembaga, Alamat, dll.
Identitas Siswa : NIS Lokal, NISN, Nama Siswa,
Tempat Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Kelas, Status
Siswa, Asal Sekolah, Alamat Tempat Tinggal.
Informasi Orangtua Siswa : No. KK, Nama Ayah &
Ibu, Pekerjaan Ayah & Ibu, Pendidikan Ayah & Ibu,
Penghasilan Orangtua.
Informasi BSM : Status Menerima BSM, Alasan
Pemberian BSM, No. KPS, No. BSM, No. Kartu PKH.
Detail Data Lulusan
Lulusan : siswa kelas akhir (kelas 6 MI, 9 MTs, 12 MA)
TP 2013/2014 yang telah memenuhi syarat untuk
menyelesaikan suatu jenjang pendidikan dan berhak
mendapat ijazah di akhir tahun pelajaran.
Variabel data di dalam komponen “Detail Data
Lulusan”, antara lain:
Identitas Lembaga Tempat Belajar : NSM, Nama
Lembaga, Status Lembaga, Alamat, dll.
Identitas Lulusan : NIS Lokal, NISN, Nama Lulusan,
Tempat Tanggal Lahir, Jenis Kelamin.
Informasi Nilai Ujian : Total dan Rata-rata Nilai Ujian.
Lamanya Waktu Menyelesaikan Pendidikan.
Jenis Pendidikan Lanjutan.
Data Sarpras Madrasah
Data sarpras madrasah yang didata oleh EMIS
adalah jumlah sarpras yang dimiliki madrasah
menurut kondisi bangunan (baik, rusak ringan dan
rusak berat), antara lain:
Ruang Kelas
Ruang Kepala Madrasah
Ruang Guru
Ruang Tata Usaha
Laboratorium IPA, Komputer & Bahasa
Perpustakaan
Ruang UKS
Ruang Keterampilan
Ruang Kesenian
Toilet Guru dan Toilet Siswa
1.
Input/Update
Data
Profil
Lembaga &
Sarpras
Aplikasi
Desktop
4.
Jika Sudah
Valid,
Backup
Data
File
Backup
Data
5.
Upload File
Backup Data
(7 file)
Terdiri dari 7
file
Backup Data
Operato
r
Lembag
a/Madra
sah
2.
Input/Update
Data Personal,
Siswa &
Lulusan
4.
Jika Belum
Valid,
Kembali ke
Langkah No.
2
3.
Upload
Data
Personal,
Siswa &
Lulusan
Form
Data
Excel
Jadwal upload Aplikasi EMIS
diatur oleh
Online
EMIS Pusat,
Kanwil dan
Kab./Kota
Operato
r Kanwil
&
Kab./Kot
a
Register Lembaga,
Atur Jadwal, Reset
Password, dan
Monitor Updating
Data
Aplikasi desktop EMIS RA/Madrasah akan
dilengkapi dengan fitur cetak pelaporan, seperti :
Laporan Bulanan Lembaga ke Kanwil/Kemenag
Kabupaten/Kota, Profil RA/Madrasah, dll.
Aplikasi EMIS Online akan ditambah fitur cetak
form bukti updating sebagai bukti sebuah
lembaga sudah melakukan updating data EMIS
yang akan menjadi salah satu syarat pengajuan
bantuan sarpras, dll ke Ditjen Pendis, Kanwil
Propinsi atau Kemenag Kabupaten/Kota.
Data EMIS akan diintegrasikan dengan sistem
informasi lain di lingkungan Ditjen Pendis.
Database
EMIS
SIMBO
S, SIMBSM
Data Siswa
& Lembaga
We b
Service
Data Sarpras
& Lembaga
Koordinas
i Data
NPSN &
NISN
Databas
e PDSP
Dikbud
SIMSARPR
AS
RA
G
E
INT ATA
D
SI
Pimpina
n
Unit
Kerja
Terkait
Pengolaha
n Data
Aplikasi
EMIS
Online
Berbasis
GIS
Publikasi
Data
(GIS,Tabulasi
Data)
Kanwil Provinsi
& Kemenag
Kab/Kota
Pengguna Data
Lainnya
(Dikbud,
BAPPENAS,
UKP4, BPS, dll)
Pengajuan NPSN bagi satuan pendidikan di bawah
Kementerian Agama melalui sistem pendataan EMIS.
Lembaga yang belum memiliki NPSN mengajukan
kepada Kankemenag Kab./Kota.
Kankemenag Kab./Kota memverifikasi dan merekap
pengajuan dari lembaga, lalu mengirimkan
pengajuan NPSN ke Kanwil Kemenag Provinsi.
Kanwil Kemenag Provinsi merekap pengajuan NPSN
dari Kemenag Kab./Kota, lalumengirimkannya ke
EMIS Pusat.
EMIS Pusat memverifikasi data pengajuan NPSN,
apakah sudah sesuai dengan database EMIS.
Variabel pokok dalam pengajuan NPSN : NSM, Nama
dan Alamat Lembaga serta Surat Izin Operasional.
Pengajuan NISN bagi satuan pendidikan di bawah
Kementerian Agama melalui sistem pendataan EMIS.
Siswa kelas akhir TP 2014/2015 yang akan mengikuti
UN & belum memiliki NISN, NISN akan diproses
melalui pendataan Peserta UN oleh Puspendik
menggunakan Aplikasi BIO UN.
Untuk siswa selain kelas 6 MI, 9 MTs dan 12 MA,
pengajuan NISN melalui pendataan EMIS. Mekanisme
pengajuan masih dalam tahap diskusi dengan PDSP.
Siswa lulusan madrasah yang melanjutkan ke sekolah
di bawah Kemdikbud & belum memiliki NISN,
pengajuan NISN menjadi tanggungjawab sekolah
tempat belajarnya sekarang melalui DAPODIK.
CATATAN PENTING :
1.Sebaik apapun aplikasi yang tersedia tidak
akan ada artinya bila tidak dimanfaatkan dan
tidak mendapat dukungan/ support dari
sumber data.
2.EMIS tidak akan mampu menyajikan data
yang lengkap, akurat dan tepat waktu, bila
tidak mendapat pasokan data mentah yang
lengkap dan akurat dari sumber data.
3.Perencanaan program Pendidikan Islam
tidak akan berjalan dengan baik, efektif dan
efisien, jika tidak didukung dengan data yang
lengkap, akurat dan tepat waktu.
4.Tidak akan ada kebijakan Pendidikan Islam
yang tepat sasaran tanpa didukung dengan