Kebijakan Pengelolaan Data PAUD dan Dikmas Kepala PDSPK
PUSAT DATA DAN STATISTIK
PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN (PDSPK)
Sekretariat Jenderal
Kemendikbud
Jakarta 2017
KONFIGURASI PENGELOLAAN DATA POKOK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Kab-Kota
Provinsi+LPMP
Unit Lain
Proses Pendayagunaan
• Perencanaan
• Analisis
• Monitoring-Evaluasi
K/L Lain
UNESCO dll
Business
Intelligence
•
•
•
•
Proses Sinkronisasi
Proses Integrasi
Proses Verifikasi
Proses Validasi
Data Mart
Data Warehouse
Referensi
Operational
Data Store
•
•
•
•
•
NPSN
NISN
NUPTK
NPYP
Wilayah
(ODS)
PAUDdikmas/
GTK
Dikdasmen/
GTK
Kebudayaan
Bahasa
Lembaga (Satuan Pendidikan + Kebudayaan + Kebahasaan)
TIGA BUSINESS INTELLIGENCE (BI) YANG DIBANGUN:
1. Business Intelligence (BI) Arus Data
Berfungsi untuk memastikan bahwa aliran data dapat berjalan dengan
baik, dari Dapodikdasmen, Dapopauddikmas, Dapobud, dan Dapobahasa
ke PDSPK, dan dari PDSPK ke unit lain, Provinsi, LPMP, dan Kab-Kota,
setelah melalui proses verifikasi-validasi terlebih dahulu.
2. Business Intelligence (BI) Kualitas Data
Business
Intelligence
Berfungsi untuk memastikan bahwa kualitas data tetap terjaga, dengan
memunculkan fungsi-fungsi Quality Control (Verifikasi dan Validasi) untuk
tingkat Pusat, Provinsi, Kab-Kota, dan Satuan Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Business Intelligence (BI) Pendayagunaan Data
Berfungsi untuk menghasilkan potret pendidikan dan kebudayaan yang
disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan pada tingkat Pusat, Provinsi,
dan Kab-Kota; yang dapat digunakan sebagai acuan perencanaan, analisis,
dan monitoring-evaluasi sampai dengan tingkat mikro.
Data Pokok Pendidikan dan Kebudayaan
Strategi Integrasi dan Pengelolaan Data Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2011-2015 dan ke depan
Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
DIKDAS
DIKMEN
PAUDDIKMAS
KEBUDAYAAN/BAHASA
BACKBONE
• Struktur data
• Data Master Referensi
• Data Operational Referensi
Update Data
• Mekanisme Pengumpulan Data
• Mekanisme Pengelolaan Data
1. Quality Control Data
2. Integrasi Data
3. Komunikasi Data
• Mekanisme Pengelolaan Data
1. Quality Control Data
2. Integrasi Data
3. Komunikasi Data
TANTANGAN DALAM PENGELOLAAN DATA DAN STATISTIK
1.Lamanya proses pengumpulan, pengolahan,
dan analisis data untuk dijadikan statistik
2.Perbedaan persepsi, infrastruktur pendukung,
dan kompetensi SDM tentang pengelolaan
data terintegrasi antara pengelola data di
Pusat dan Daerah
3.Belum optimalnya koordinasi antar
Kementerian dan Lembaga
4.Kurangnya sosialisasi ke masyarakat tentang
makna dan tujuan data yang terintegrasi
TEROBOSAN PDSPK
Memastikan publikasi statistik pendidikan dan kebudayaan pada
tahun anggaran berjalan
Mempercepat proses sinkronisasi dan integrasi pendataan dengan
unit utama internal Kemendikbud: Ditjen Dikdasmen, Ditjen
Pauddikmas, Ditjen GTK, Ditjen Kebudayaan, dan Badan Bahasa
Mengoptimalkan proses verifikasi dan validasi data pendidikan dan
kebudayaan melalui keterlibatan menyeluruh stakeholders Pusat dan
Daerah
Memantapkan koordinasi pengelolaan data dengan
kementerian/lembaga lain, seperti Kantor Staf Presiden, Komisi
Pemberantasan Korupsi, Kemenag, Kemenristekdikti, Kemendagri,
Kemensos, KemenPPPA, dll
Memantapkan koordinasi pengembangan instrumen, indikator, dan
tampilan dengan BIG, BPS, BAPPENAS, BSNP, BAN, dll.
Meningkatkan mutu pendayagunaan dan pelayanan data dan statistik
dengan berbagai macam metode analisis dan pelaporan
Mengembangkan SIPBM (Sistem Informasi Pembangunan Berbasis
Masyarakat)
sekolah.data.kemdikbud.go.id
jendela.data.kemdikbud.go.id
publikasi.data.kemdikbud.go.id
npd.data.kemdikbud.go.id
statistik.data.kemdikbud.go.id
SKEMA KEBIJAKAN PENDATAAN KEBUDAYAAN
Kebijakan pendataan bidang kebudayaan
dengan dasar terpenuhinya Pengembangan
Lembaga dan SDM Kebudayaan serta
Pelestarian Kebudayaan.
Untuk mewujudkan kebijakan ini skema
dibagi menjadi empat faktor/bidang garapan
yaitu:
1. SDM Kebudayaan
2. Lembaga Kebudayaan
3. Obyek Kebudayaan, dan
4. Nilai Kebudayaan.
Di dalam implementasinya, keempat faktor
kebudayaan tersebut harus tergambarkan
atau didukung dengan Data Pokok
Kebudayaan.
Nilai Kebudayaan adalah nilai yang ada pada
Obyek Benda dan Tak Benda dan dilakukan
oleh Tenaga dan Lembaga Kebudayaan
sehingga tercipta sinergitas kebudayaan.
6
TERIMAKASIH
Data itu mahal, namun akan lebih mahal lagi perencanaan tanpa data
Data yang akurat menghasilkan kebijakan yang tepat
Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa, dan SATU DATA
ONE MAP POLICY
ONE IDENTITY POLICY
SATU DATA INDONESIA
PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN (PDSPK)
Sekretariat Jenderal
Kemendikbud
Jakarta 2017
KONFIGURASI PENGELOLAAN DATA POKOK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Kab-Kota
Provinsi+LPMP
Unit Lain
Proses Pendayagunaan
• Perencanaan
• Analisis
• Monitoring-Evaluasi
K/L Lain
UNESCO dll
Business
Intelligence
•
•
•
•
Proses Sinkronisasi
Proses Integrasi
Proses Verifikasi
Proses Validasi
Data Mart
Data Warehouse
Referensi
Operational
Data Store
•
•
•
•
•
NPSN
NISN
NUPTK
NPYP
Wilayah
(ODS)
PAUDdikmas/
GTK
Dikdasmen/
GTK
Kebudayaan
Bahasa
Lembaga (Satuan Pendidikan + Kebudayaan + Kebahasaan)
TIGA BUSINESS INTELLIGENCE (BI) YANG DIBANGUN:
1. Business Intelligence (BI) Arus Data
Berfungsi untuk memastikan bahwa aliran data dapat berjalan dengan
baik, dari Dapodikdasmen, Dapopauddikmas, Dapobud, dan Dapobahasa
ke PDSPK, dan dari PDSPK ke unit lain, Provinsi, LPMP, dan Kab-Kota,
setelah melalui proses verifikasi-validasi terlebih dahulu.
2. Business Intelligence (BI) Kualitas Data
Business
Intelligence
Berfungsi untuk memastikan bahwa kualitas data tetap terjaga, dengan
memunculkan fungsi-fungsi Quality Control (Verifikasi dan Validasi) untuk
tingkat Pusat, Provinsi, Kab-Kota, dan Satuan Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Business Intelligence (BI) Pendayagunaan Data
Berfungsi untuk menghasilkan potret pendidikan dan kebudayaan yang
disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan pada tingkat Pusat, Provinsi,
dan Kab-Kota; yang dapat digunakan sebagai acuan perencanaan, analisis,
dan monitoring-evaluasi sampai dengan tingkat mikro.
Data Pokok Pendidikan dan Kebudayaan
Strategi Integrasi dan Pengelolaan Data Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2011-2015 dan ke depan
Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
DIKDAS
DIKMEN
PAUDDIKMAS
KEBUDAYAAN/BAHASA
BACKBONE
• Struktur data
• Data Master Referensi
• Data Operational Referensi
Update Data
• Mekanisme Pengumpulan Data
• Mekanisme Pengelolaan Data
1. Quality Control Data
2. Integrasi Data
3. Komunikasi Data
• Mekanisme Pengelolaan Data
1. Quality Control Data
2. Integrasi Data
3. Komunikasi Data
TANTANGAN DALAM PENGELOLAAN DATA DAN STATISTIK
1.Lamanya proses pengumpulan, pengolahan,
dan analisis data untuk dijadikan statistik
2.Perbedaan persepsi, infrastruktur pendukung,
dan kompetensi SDM tentang pengelolaan
data terintegrasi antara pengelola data di
Pusat dan Daerah
3.Belum optimalnya koordinasi antar
Kementerian dan Lembaga
4.Kurangnya sosialisasi ke masyarakat tentang
makna dan tujuan data yang terintegrasi
TEROBOSAN PDSPK
Memastikan publikasi statistik pendidikan dan kebudayaan pada
tahun anggaran berjalan
Mempercepat proses sinkronisasi dan integrasi pendataan dengan
unit utama internal Kemendikbud: Ditjen Dikdasmen, Ditjen
Pauddikmas, Ditjen GTK, Ditjen Kebudayaan, dan Badan Bahasa
Mengoptimalkan proses verifikasi dan validasi data pendidikan dan
kebudayaan melalui keterlibatan menyeluruh stakeholders Pusat dan
Daerah
Memantapkan koordinasi pengelolaan data dengan
kementerian/lembaga lain, seperti Kantor Staf Presiden, Komisi
Pemberantasan Korupsi, Kemenag, Kemenristekdikti, Kemendagri,
Kemensos, KemenPPPA, dll
Memantapkan koordinasi pengembangan instrumen, indikator, dan
tampilan dengan BIG, BPS, BAPPENAS, BSNP, BAN, dll.
Meningkatkan mutu pendayagunaan dan pelayanan data dan statistik
dengan berbagai macam metode analisis dan pelaporan
Mengembangkan SIPBM (Sistem Informasi Pembangunan Berbasis
Masyarakat)
sekolah.data.kemdikbud.go.id
jendela.data.kemdikbud.go.id
publikasi.data.kemdikbud.go.id
npd.data.kemdikbud.go.id
statistik.data.kemdikbud.go.id
SKEMA KEBIJAKAN PENDATAAN KEBUDAYAAN
Kebijakan pendataan bidang kebudayaan
dengan dasar terpenuhinya Pengembangan
Lembaga dan SDM Kebudayaan serta
Pelestarian Kebudayaan.
Untuk mewujudkan kebijakan ini skema
dibagi menjadi empat faktor/bidang garapan
yaitu:
1. SDM Kebudayaan
2. Lembaga Kebudayaan
3. Obyek Kebudayaan, dan
4. Nilai Kebudayaan.
Di dalam implementasinya, keempat faktor
kebudayaan tersebut harus tergambarkan
atau didukung dengan Data Pokok
Kebudayaan.
Nilai Kebudayaan adalah nilai yang ada pada
Obyek Benda dan Tak Benda dan dilakukan
oleh Tenaga dan Lembaga Kebudayaan
sehingga tercipta sinergitas kebudayaan.
6
TERIMAKASIH
Data itu mahal, namun akan lebih mahal lagi perencanaan tanpa data
Data yang akurat menghasilkan kebijakan yang tepat
Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa, dan SATU DATA
ONE MAP POLICY
ONE IDENTITY POLICY
SATU DATA INDONESIA