MAKALAH 1 (TEORI MODERNISASI)

TEORI-TEORI PEMBANGUNAN DALAM PERSPEKTIF
TEORI MODERNISASI
Nama Mahasiswa : Adefurna Kurniawan
PENDAHULUAN
Dewasa ini, perkembangan dunia yang kian pesat turut mempengaruhi tingkat daya saing
setiap Negara dalam segala bidang untuk bersaing satu sama lain guna melakukan pembangunan
nasional secara cepat dan berkesinambungan (sustainable development). Kemampuan Negara
untuk melakukan pembangunan secara keseluruhan akan turut menentukan posisinya
dipercaturan dunia internasional. Setiap Negara yang berhasil melakukan pembangunan akan
sangat dipertimbangakan dan memiliki peranan penting baik secara regional maupun
internasional. Misalnya Cina dan India merupakan negara yang secara perlahan melakukan
pembangunan dan terbukti mulai memiliki peranan yang cukup penting dalam mengendalikan
laju perekonomian negara-negara di Asia. Namun, kemajuan yang sekarang ini dinikmati oleh
Cina dan India belum sepenuhnya mencapai pembangunan yang berhasil (baru memasuki
pembangunan tahap awal) karena keduanya belum mampu memenuhi beberapa indikator
pembangunan lainnya.
Model/ strategi pembangunan yang pasca Perang Dunia II sampai sekarang masih
menjadi sorotan dan menjadi topik perbincangan kalangan akademisi yakni model pembangunan
nasional (national building) di Negara-negara dunia ketiga. Pembangunan adalah proses
perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan manusia (Portes
1976). Perubahan yang direncakan dalam pembangunan mencakup seluruh sistem sosial

masyarakat mulai dari ekonomi, politik, infrastruktur, pertahanan, pendidikan, teknologi,
kesehatan. Perubahan dalam system ekonomi misalnya terjadinya peningkatan kualitas dan
kuantitas produksi, perubahan basis ekonomi dari importir menjadi eksportir (produksi berbasis
pada ekspor), peningkatan penerimaan devisa dari seluruh aktivitas ekonomi,dll. Dari aspek
politik, pembangunan biasanya ditandai dengan adanya stabilitas politik dalam negeri. Sedangkan
pembangunan pada aspek pertahanan diindikasikan dengan terjaminnya keamanan nasional.
Adapun beberapa indikator pembangunan yang banyak digunakan oleh lembaga-lembaga
internasional, diantaranya; Kekayaan Rata-rata (GDP dan GNP, Perkapita), Distribusi pendapatan
(pemerataan),

kualitas

kehidupan,

kerusakan

lingkungan

dan


keadilan

sosial

dan

berkesinambuangan.
Ada beberapa Negara di kawasan Amerika Utara, Asia, Afrik, Amerika Latin dan Eropa
Barat yang melakukan pembangunan nasional dengan mengadopsi teori modernisasi. Dengan
karakteristik nasional yang berbeda-beda menggunakan satu model yakni modernisasi tentunya
akan menghasilnya hasil yang berbeda pula. Negara-negara di Kawasan Amerika Utara dan

Eropa Barat telah berhasil melakukan pembangunan secara evolusi pada abad ke 18 dengan
model/konsep pembangunan yang sama (konsep modernisasi).
Pada perkembangannya kemudian, keberhasilan pembangunan yang diterapkan pada
negara-negara di Eropa ini memberikan pemikiran lanjut untuk melakukan ekspansi pasar ke
negara-negara dunia Ketiga, dan banyak memberikan bantuan untuk pembangunannya; dalam
kenyataannya, keberhasilan yang pernah diterapkan di Eropa, ternyata banyak mengalami
kegagalan di negara-negara dunia Ketiga. Kemudian, mereka mencoba memberikan beberapa
alternatif pemecahan masalah berdasarkan cara pandang mereka.

Negara Indonesia sekarang ini sudah mencapai tahap pemikiran yang sangat modern,
Indonesia sendiri sudah mampu menciptakan alat-alat teknologi yang praktis dan efisien seperti
layaknya yang ada di kehidupan sehari – hari seperti Televisi, telepon genggam, komputer,
laptop, dan lainnya, sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang digunakan pun
memiliki kajian – kajian penting dalam proses kemajuan dan perkembangan teknologi yang
membuat Indonesia lebih modern. Karena sumber daya inilah pihak Indonesia bekerja sama
dengan Negara lain dan saling melengkapi kebutuhan antara satu dengan Negara lainnya.
Sehingga menciptakan kemajuan yang ada pada Indonesia dari sisi modernisasi maupun
teknologinya. Indonesia sedang berada dalam masa-masa transisi dan penyesuaian di mana
modernisasi dan globalisasi kian kuat masuk secara bertahap ke dalam Indonesia. Bukan hanya
itu modernisasi juga sangat terpengaruh dengan majunya teknologi – teknologi yang ada pada
Negara Indonesia sendiri.
Atas dasar penjelasan diatas, maka penulis mencoba merumuskan fokus permasalahan
yang akan dibahas lebih lanjut yaitu sebagai berikut :
1.

Apa pengertian pembangunan ?

2.


Bagaimana Teori Pembangunan bila ditinjau dari persepektif Teori Modernisasi?

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembangunan
Secara praktis pembangunan didefinisikan sebagai proses perubahan kearah yang lebih
baik, melalui upaya yang dilakukan secara terencana. Menurut Rogers pembangunan adalah suatu
proses perubahan sosial dengan partisipatori yang luas dalam suatu masyarakat yang
dimaksudkan untuk kemajuan sosial dan material (termasuk bertambah besarnya kebebasan,
keadilan dan kualitas lainnya yang dihargai) untuk mayoritas rakyat melalui kontrol yang lebih
besar yang mereka peroleh terhadap lingkungan mereka.
Menurut Inayatullah, pembangunan ialah perubahan menuju pola-pola masyarakat yang
memungkinkan realisasi yang lebih baik dari nilai-nilai kemanusiaan yang memungkinkan suatu
masyarakat mempunyai kontrol yang lebih besar terhadap lingkungan dan terhadap tujuan
politiknya, dan yang memungkinkan pada warganya memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri
mereka sendiri. Istilah pembangunan dalam sebuah negara sering dikaitkan dengan pembangunan
ekonomi (economic development).1
Prof. Meier (dalam Adisasmita, 2005: 205) mendefinisikan pembangunan ekonomi
sebagai proses kenaikan pendapatan riil perkapita dalam suatu jangka waktu yang panjang.
Sadono Sukirno (1985:13) mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai suatu proses yang
menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka

panjang. Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa pembangunan ekonomi merupakan
suatu perubahan yang terjadi secara terus-menerus melalui serangkaian kombinasi proses demi
mencapai sesuatu yang lebih baik yaitu adanya peningkatan pendapatan perkapita yang terus
menerus berlangsung dalam jangka panjang.2
Sedangkan menurut Adam Smith pembangunan ekonomi merupakan proses perpaduan
antara pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi (Suryana, 2000:55). Todaro (dalam Lepi
T. Tarmidi, 1992:11) mengartikan pembangunan sebagai suatu proses multidimensional yang
menyangkut perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap masyarakat, kelembagaan
nasional maupun percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidakmerataan dan
penghapusan dari kemiskinan.
Dengan demikian pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total
dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya peningkatan jumlah dan produktifitas
sumber daya, termasuk pertambahan penduduk, disertai dengan perubahan fundamental dalam
struktur ekonomi suatu negara serta pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara. Proses
pembangunan ekonomi harus merupakan proses pembebasan, yaitu pembebasan rakyat banyak
dari belenggu kekuatan-kekuatan ekonomi, dan pembebasan negara-negara berkembang dari
belenggu tata kekuatan ekonomi dunia.
1 Artikel, Pengertian Pembangunan Menurut Para Pakar, dalam
http://www.pengertianpakar.com/2014/10/pengertian-pembangunan-menurut-para.html#_
yang diakses pada tanggal 07 Maret 2015

2 Artikel, Pembangunan Ekonomi Menurut para Ahli, dalam
http://pelajaranilmu.blogspot.com/2012/06/pembangunan-ekonomi-menurut-para-ahli.html
yang diakses pada tanggal 07 Maret 2015

Dalam perkembangan sejarahnya, teori modernisasi lahir atas dasar produk sejarah dari
tiga peristiwa penting di dunia setelah perang dunia II. Pertama, munculnya Amerika Serikat
sebagai kekuatan dominan dunia. Kedua, terjadinya perluasan gerakan komunis dunia. Ketiga,
lahirnya Negara-negara baru di Asia, Afrika dan Amerika Latin, yang sebelumnya merupakan
jajahan Eropa.3 Berdasarkan sejarah tersebut dapat terlihat bahwa kapitalisme lahir lebih kurang
tiga abad sebelum teori-teori pembangunan muncul. Sehingga, berbagai perbedaan pemahaman
terhadap teori maupun praktek pembangunan sudah berada di dalam alam kapitalisme. Karena
itu, tidak mengherankan jika kapitalisme sangat mewarnai teori-teori pembangunan.
Motivasi teori modernisasi untuk merubah cara produksi masyarakat berkembang
sesungguhnya adalah usaha merubah cara produksi pra-kapitalis ke kapitalis, sebagaimana
negara-negara maju sudah menerapkannya untuk ditiru. Selanjutnya dalam teori dependensi yang
bertolak dari analisa Marxis, dapat diakatakan hanyalah mengangkat kritik terhadap kapitalisme
dari skala pabrik (majikan dan buruh) ke tingkat antar negara (sentarl dan pinggiran), dengan
analisis utama yang sama yaitu eksploitasi. Demikian halnya dengan teori sistem dunia yang
didasari teori dependensi, menganalisis persoalan kapitalisme dengan satuan analisis dunia
sebagai hanya satu sistem, yaitu sistem ekonomi kapitalis.

B. Teori Pembangunan Dalam persepektif Teori Modernisasi
Teori Modernisasi lahir sekitar tahun 1950-an di Amerika Serikat sebagai wujud respon
kaum intelektual atas Perang Dunia II yang telah menyebabkan munculnya negara-negara Dunia
Ketiga. Kelompok negara miskin yang ada dalam istilah Dunia Ketiga adalah negara bekas
jajahan perang yang menjadi bahan rebutan pelaku Perang Dunia II. Sebagai negara yang telah
mendapatkan pengalaman sekian waktu sebagai negara jajahan, kelompok Dunia Ketiga
berupaya melakukan pembangunan untuk menjawab pekerjaan rumah mereka yaitu kemiskinan,
pengangguran, gangguan kesehatan, pendidikan rendah, rusaknya lingkungan, kebodohan, dan
beberapa problem lain.
Menurut Wilbert E Moore Mengatakan modernisasi adalah transformasi total coeksistensi tradisional atau pra-modern dalam hal teknologi dan organisasi sosial terhadap pola
ekonomi dan politik yang menjadi ciri negara-negara barat yang stabil. Sementara itu, menurut
JW School Modernisasi adalah transformasi, perubahan dalam masyarakat dalam segala
aspeknya. Teori modernisasi menggambarkan proses transformasi dari masyarakat tradisional ke
masyarakat modern.
Modernisasi adalah proses perubahan dalam sistem ekonomi, sosial dan politik yang
dikembangkan di Eropa Barat dan Amerika Utara dari abad ke-17 sampai ke-19 yang kemudian
menyebar ke negara-negara Eropa lainnya. Perubahan tersebut juga terjadi di Amerika Selatan,
Asia dan Afrika pada abad ke-19 dan ke-20. Teori modernisasi difokuskan pada masyarakat pramodern menjadi cara modern melalui proses pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur
3 Pheni Chalid, Teori dan Isu Pembangunan, 2012 (Jakarta: Universitas terbuka), hal 2.4


sosial, politik dan budaya. Masyarakat modern masyarakat industri. Oleh karena itu, hal pertama
yang harus dilakukan untuk memodernisasi masyarakat adalah dengan industrialisasi.4
Pada masa sebelum Perang Dunia II, persoalan pembangunan negara dunia ketiga hanya
mendapat perhatian yang sangat kecil. Namun setelah terjadi pada pasca Perang Dunia II, negara
Amerika sebagai kekuatan dominan dunia memberikan perhatian yang sangat besar terhadap
pembangunan negara Dunia Ketiga. Dengan lahirnya negara-negara baru yang mencari modelmodel pembangunan ekonomi untuk diterapkannya sebagai upaya untuk mempercepat pengakuan
politik dari negara lain atas negara merdeka dan berdaulat. Dalam situasi ini, elit politik
khususnya Amerika Serikat mendorong kepada ilmuwan sosial untuk mempelajari permasalahanpermasalahan yang terjadi di negara dunia ke tiga tersebut. 5 Maka muncullah beberapa teori-teori
pembangunan dengan berbagai istilahnya dan berbagai alirannya dalam perspektif beberapa ahli
yang mengemukakannnya. Permasalahan di dunia ketiga tersebut salah satunya di kaji melalui
Teori Modernisasi. Teori modernisasi di bahas oleh beberapa sosiolog dengan perspektif yang
berbeda-berbeda. Yang termasuk teori modernisasi klasik antara lain:6
1.

Teori Evolusi Teori evolusi lahir pada awal abad ke-19 sesaat sesudah revolusi industri dan
revolusi perancis yang merupakan dua revolusi yang tidak sekedar menghancurkan tatanan
lama, tetapi juga membentuk acuan dasar baru. Revolusi industri menciptakan dasar-dasar
ekspansi ekonomi. Dengan dilandasi semangat penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dirumuskan tata cara baru produksi barang yang lebih efisien, yang pada akhirnya berakibat
pada peningkatan produktivitas dan perluasan pasar dunia. Revolusi prancis meletakkan

kaidah-kaidah pembangunan politik yang berdasarkan keadilan, kebebasan dan demokrasi.
Teori Evolusi dicetuskan pertama kali oleh Charles Darwin yang menyatakan bahwa
masyarakat berkembang dari masyarakat primitive menuju masyarakat modern. Dalam
pandangan teori evolusi, masyarakat modern merupakan bentuk masyarakat yang tidak bisa
dihindarkan. Hal ini dikarenakan masayrakat modern merupakan bentuk masyarakat yang
dicita-citakan dalam arti baik dan sempurna.

2.

Teori Fungsionalisme dari Pemikiran Talcott Parsons, sebagai ahli biologi, banyak
berpengaruh dengan rumusan teori fungsionalisme. Baginya masyarakat manusia tak
ubahnya sepeti organ tubuh manusia dan oleh karena itu masyarakat manusia dapat juga
dipeajari seperti mempelajari tubuh manusia.
Pertama, seperti struktur tubuh manusia yang memiliki berbagai bagian yang saling
berhubungan satu sama lain. Dalam hal ini, masyarakat memiliki berbagai kelembagaan yang
saling terikat dan tergantung satu sama lain.
Kedua, karena setiap bagian tubuh manusia memiliki fungsi yang jelas dan khas, maka
demikian pula setiap bentuk kelembagaan dalam masyarakat. Setiap lembaga dalam

4 Artikel, Pengertian Modernisasi Menurut 10 Para Ahli, dalam

http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-modernisasi-menurut-10-para-ahli, yang
diakses pada tanggal 07 Maret 2015
5 Op.cit.,, hal. 2.4 - 2.5
6 Ibid., hal. 2.6 – 2.9

masyarakat melaksanakan tugas tertentu untuk stabilitas dan pertumbuhan masyarakat
tersebut. Fungsi tersebut sebagaimana yang dirumuskan parson terdapat empat macam yaitu
lembaga ekonomi menjalankan fungsi adaptasi lingkungan, pemerintah bertugas untuk
pencapaian tugas umum, lembaga hukum dan agama menjalankan fungsi integrasi dan yang
terakhir keluarga dan lembaga pendidikan berfungsi untuk usaha pemeliharaan.
Setelah itu, pada perkembangannya keberhasilan pembangunan yang diterapkan pada
negara-negara di Eropa ini memberikan pemikiran lanjut untuk melakukan ekspansi pasar ke
negara-negara dunia Ketiga, dan banyak memberikan bantuan untuk pembangunannya; dalam
kenyataannya, keberhasilan yang pernah diterapkan di Eropa, ternyata banyak mengalami
kegagalan di negara-negara dunia Ketiga. Kemudian, mereka mencoba memberikan beberapa
alternatif pemecahan masalah berdasarkan cara pandang mereka. Adapun asumsi dasar teori
modernisasi seperti yang terlihat ada table di bawah ini:7
Asumsi teori modernisasi tentang kondisi dan perkembangan ekonomi dunia
Asumsi Tentang
Pola sejarah perekonomian dunia


Uraian
- Kemiskinan dunian terjadi sejak tiga abad
yang lalu;
- Revolusi industri telah menciptakan Negaranegara kaya di dunia pertama (Eropa Barat
dan Amerika Utara);
- Industrialisasi akan merambat ke Negaranegara dunia ketiga, melalui proses difusi;
- Semua masyarakat di dunia pada akhirnya

Sumber penyebab kemiskinan global

akan mencapai kemakmuran
Karakteristik bangsa-bangsa di dunia ketiga
yang telah menciptakan kemiskinan seperti:
- Tidak memiliki modal untuk
industrialisasidan investasi di sector ekonomi
modern.
- Tidak punya teknologi untuk industrialisasi
yang dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi
- Pola budaya tradisional yang menghambat
etos kerja,kreativitas dan inovasi
- Angka kelahiran dan pertumbuhan penduduk

Peranan Negara-negara kaya dalam

yang tinggi
Negara-negaar kaya dapat membantu Negara-

7 Artikel, Pembangunan dan Teori Modernisasi dalam
http://kengkongan.blogspot.com/2013/03/pembangunan-dan-teori-modernisasi_27.html,
yang diakses pada tanggal 07 Maret 2015

ekonomi global

negara miskin melalui:
- Program pengendalian angka
kelahihan/keluarga berencana;
- Transfer teknologi dan bantuan pendidikan
untuk meningkatkan produksi pangan dan
industrialisasi
- Investasi melalui penanaman modal asing
(PMA)
- Bantuan dana/ hutang luar negeri

Berdasarkan asumsi tersebut diatas, menurut McClelland mengemukakan bahwa dalam
menciptakan suatu pertumbuhan ekonomi penting bagi Negara-negara berkembang untuk
meningkatkan prstasi dikalangan wirausahawannya, jika negara Dunia Ketiga hendak
membangun perekonomiannya. Disamping itu kebijakan bantuan asing, hutang luar negeri dan
teknologi tidak akan sanggup meningkatkan perekonomian negara dunia ketiga jika negara tidak
mampu mengelola hutang luar negeri dan bantuan asing menjadi investasi yang produktif.8
Adapun kebijakan, model, dan strategi pembangunan nasional menurut teori modernisasi
(ekonomi makro) itu sendiri. secara spesifik, seperti terlihat pada tabel di bawah ini:9
Kebijakan, Model dan Strategi Pembangunan Nasional Menurut Teori Modernisasi
Aspek Pembangunan
Kebijakan

Langkah-Langkah yang Ditempuh
- Pembangunan ekonomi pada skala makro
(investasi besar untuk penyerapan angkatan
kerja)
- Menciptakan pertumbuhan ekonomi nasional
melalui Penanaman Modal Asing (PMA) dan

Model

bantuan dana/hutang luar negeri
- Hubungan positif antara pertumbuhan
ekonomi (PDB/GNP) dengan hutang luar
negeri,PMA,Penanaman modal dalam negeri
(PMDN) dan pembangunan infrasturktur

Strategi

ekonomi makro
- Menurunkan angka kelahiran dan
pertumbuhan penduduk, agar pertumbuhan
ekonomi meningkat
- Industrialisasi melalui PMA
- Menerima hutang luar negeri untuk investasi
dalam negeri agar tercipta trickle-down effect

8 Op.cit., hal 2.19 - 2.20
9 Ibid.,

- Mengembangkan industry subtitudi impor,
untuk mengurangi ketergantungan kepada
impor barang konsumsi (defensif)
- Membangaun industri berorientasi ekspor
untk memperoleh devisa (ofensif)
- Membangun infrastruktur ekonomi
Meskipun kebijakan, model dan strategi pembangunan nasional diatas telah di adopsi
sepenuhnya oleh Negara-negara dunia ketiga lainnya namun, pada kenyataannya tidak semua
Negara berhasil melakukan pembangunan nasionalnya. Cenderung setelah menerapkan kebijakan
tersebut seperti menerima Penanaman Modal Asing (PMA) secara besar-besaran dan menerima
bantuan luar berupa hutang luar negeri, Negara justru mengamalami “ketergantungan abadi” pada
Negara donatur. Begitu pun dengan penerapan kebijakan,model, dan strategi lainnya yang juga
tidak efektif dalam mendorong pembangunan nasional.
Kegagalan Negara-negara dunia ketiga menerapkan model, strategi dan kebijakan di atas
lebih disebabkan oleh faktor internal masing-masing Negara. Dalam artian bahwa berhasil
tidaknya pembangunan dalam suatu Negara sangat tergantung pada faktor internal. David Mc
Clelland salah satu ahli yang mengusulkan konsep need of achievement (n-ach) atau kebutuhan
untuk berprestasi. Teori ini mengatakan bahwa proses pembangunan berarti membentuk manusia
yang berjiwa wiraswasta dengan jiwa n-ach yang tinggi. Berarti bahwa pembangunan suatu
Negara sangat tergantung pada manusi/masyarakat dalam Negara itu sendiri. Teori HarroldDomar, masih menyoroti masalah internal yang dapat menyokong pembangunan suatu Negara.
Teori ini menyatakan bahwa pembangunan hanya dapat berlangsung dengan baik bilamana
tingkat tabungan masyarakat maupun devisa Negara cukup untuk melakukan pembangunan.
Teori yang paling klasik yakni teori Max Weber. Teori ini menekankan nilai-nilai budaya yang
bisa memberikan etos kerja yang tinggi. Max Weber berbicara masalah tentang peran agama,
terutama konsepnya yang sudah menjadi klasik, yakni etika protestanisme. Menurutnya hal inilah
yang membawa masyarakat Eropa Barat dan Amerika Serikat pada kemajuan. Ketersediaan
tenaga ahli dan terampil Bert F. Hoselitz dalam karyanya,“Economic Growth and
Development:Noneconomic Factors in Economic Development” merupakan salah satu faktor
penting yang dibutuhkan dalam pembangunan.10
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, dapat dipahami bahwa walaupun Negaranegara dunia ketiga menerapkan semua solusi yang ditawarkan atas dasar pemikiran-pemikiran
tersebut, apabila faktor internalnya yang bermasalah ataupun bersebrangan missalnya kesadaran
dan etos kerja yang kurang/tidak ada dan lain sebagainya tidak memenuhi maka, pembangunan
yang diharapkan tetap akan tidak berhasil. Oleh karena itu, modernisasi bukanlah proses instan
dalam menggapai kesuksesan dalam pembangunan melainkan dilalui dengan proses bertahap dan
memerlukan waktu yang panjang.
10 Ibid.,

Dalam teori modernisasi pembangunan sebagai salah satu masalah internal. Teori ini
menjelaskan bahwa kemiskinan lebih disebabkan oleh faktor internal atau faktor-faktor yang
terdapat di dalam negara yang bersangkutan. Ada banyak variasi dari teori – teori yang tergabung
dalam kelompok teori modernisasi. Yang diuraikan hanya beberapa teori yang dianggap mewakili
beberapa pemikiran aliran dan teori modernisasi. Aliran – aliran yang ada, antara lain:11
1. Teori yang menekankan bahwa pembangunan hanya merupakan masalah penyediaan modal
dan investasi. Teori ini biasanya dikembangkan oleh para ekonom. Pelopor teori antara lain
Roy Harrod dan Evsay Domar yang secara terpisah berkarya namun menghasilkan
kesimpulan sama yakni: pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya tabungan dan
investasi.
2. Teori yang menekankan aspek-aspek psikologi individu. Teori McClelland dengan konsep nAchnya dapat di anggap mewakili aliran ini. bagi McCleand, mendorong proses
pembangunan berarti membentuk manusia wiraswasta dengan n-Ach yang tinggi.
3. Teori yang menekankan nilai-nilai budaya mempersoalkan masalah manusia yang dibentuk
oleh nilai-nilai budaya di sekitarnya, khususnya nilai-nilai agama.

Satu masalah

pembangunan bagi Max Weber (tokoh teori ini) adalah tentang peranan agaman sebagai
faktor penyebab munculnya kapitalisme di Eropa barat dan Amerika Serikat. Bagi Weber
penyebab utama dari semua itu adalah etika protestan yang dikembangkan oleh Calvin.
4. Teori yang menekankan adanya lembaga-lembaga sosial dan politik yang mendukung proses
pembangunan sebelum lepas landas dimulai. Bagi W.W Rostow, pembangunan merupakan
proses yang bergerak dalam sebuah garis lurus dari masyarakat terbelakang ke masyarakat
niaga. Tahap-tahapanya adalah sbb:12
- Masarakat tradisional: belum banyak menguasai ilmu pengetahuan.
- Pra-kondisi untuk lepas landas: masyarakat tradisional terus bergerak walaupun sangat
lambat dan pada suatu titik akan mencapai posisi pra-kondisi untuk lepas landas.
- Lepas landas: ditandai dengan tersingkirnya hambatan-hambatan yang menghalangi
proses pertumbuhan ekonomi.
- Jaman konsumsi massal yang tinggi. Pada titik ini pembangunan merupakan proses
berkesinambungan yang bisa menopang kemajuan secara terus-menerus.
5. Teori yang menekankan lembaga sosial dan politik yang mendukung proses pembangunan.
Tokohnya Bert E Hoselitz yang membahas faktor-faktor non-ekonomi yang ditinggalkan
oleh W.W Rostow. Hoselitz menekankan lembaga-lembaga kongkrit. Baginya, lembagalembaga politik dan sosial ini diperlukan untuk menghimpun modal yang besar, serta
memasok tenaga teknis, tenaga swasta dan tenaga teknologi.

11 Rizal Latif, Teori Modernisasi : Pembangunan Sebagai Masalah Internal, dalam
http://rizallatief9.blogspot.com/2012/06/teori-modernisasi-pembangunan-sebagai.html yang
diakses pada tanggal 08 Maret 2015
12 Op.cit., hal 2.17

6. Teori ini menekankan lingkungan material. Dalam hal ini lingkungan pekerjaan sebagai salah
satu cara terbaik untuk membentuk manusia modern yang bisa membangun. Tokohnya
adalah Alex Inkeler dan David H. Smith.
Berdasarkan pererbedaan pandangan pada macam – macam teori tersebut hanya
merupakan perbedaan penekanan aspek yang dianggap penting, baik dalam menciptakan manusia
yang akan membangun, maupun dalam mempersiapkan sarana material untuk pembangunan itu
sendiri. Tetapi, inti dari teori – teori ini adalah sama. Dengan demikian, yang menjadi ciri-ciri
umum dari teori modernisasi adalah:13
1.

Teori ini didasarkan pada dikontomi antara apa yang disebut modern dan yang tradisional.
Yang modern merupakan symbol dari kemajuan, pemikiran yang rasional, cara kerja yang

2.

efisien, dan seterusnya.
Teori Modernisasi juga didasarkan pada factor – factor non-material sebagai penyebab
kemiskinan, khususnya dunia idea tau alam pikiran. Factor – factor ini menjelma dalam alam
psikologi individu,atau nilai-nilai kemasyarakatan yang menjadi orientasi penduduk dalam

3.

memberikan arah kepada tingkah lakunya.
Teori Modernisasi biasanya bersifat a-historis. Hukum-hukumannya sering dianggap berlaku
secara universal. Dia dapat diberlakukan tanpa memperhatikan factor waktu ataupun factor
tempat. Misalnya tentang prinsip rasionalitas atau efisiensi. Gejala ini dianggap sebagai suatu

4.

yang universal, yang berlaku di masyarakat manapun, pada segala waktu.
Akhirnya, seperti yang menjadi cirri dari kelompok teori ini, factor-faktor yang mendorong
atau menghambat pembangunan harus dicari di dalam Negara-negara yang bersangkutan,
bukan di luarnya. Misalnya, kurangnya pendidikan pada sebagian besar penduduknya,
adanya nilai-nilai budaya local yang kurang menghargai kekayaan material, dan sebagainya.

KESIMPULAN
Teori modernisasi muncul di Amerika Serikat yang mengaplikasikannya dalam program
Marshal Plan. Teori modern dibagi menjadi teori modern klasik dan teori modern baru. Teori
modern klasik memberikan pembenaran mengenai hubungan yang bertolak belakang antara
masyarakat tradisional dan modern. Teori ini menyoroti bahwa negara dunia ketiga merupakan
negara terbelakang dengan masyarakat tradisionalnya. Sementara negara-negara Barat dilihat
sebagai negara modern. Teori ini memberikan saran bahwa negara-negara berkembang harus
13 Op.cit.,

meninggalkan nilai-nilai tradisionalnya agar dapat keluar dari berbagai permasalahan, seperti
kemiskinan. Teori ini juga menilai ideologi komunisme sebagai ancaman pembangunan negara
Dunia Ketiga. Satu hal yang menonjol dari teori modernisasi klasik ini adalah, modernisasi lebih
menekankan faktor internal sebagai akibat dari masalah dalam masyarakat itu sendiri. Teori
modern baru kemudian mengkritik seluruh jawaban dari teori modernisasi klasik.
Hal ini dikarenakan teori modernisasi klasik terlalu berorientasi ke Barat, terlalu optimis,
mensahkan dominasi Barat di dunia ketiga, dan menolak tradisi. Teori modern baru ini berasumsi
bahwa tradisi dapat memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan ekonomi. Karena pola
pembangunan ini tidak memberi kepuasan, maka kemudian lahir teori ketergantungan/
dependensi, yang memiliki sisi pandang dari negara- negara dunia ketiga yang berada dalam
posisi tergantung terhadap negara-negara maju.
Dengan demikian transformasi perubahan sosial masyarakat dari tradisional ke modern
ternyata tidak serta merta melalui tahap-tahap seperti yang digambarkan oleh Rostow. Pada
masyarakat yang mengalami kolonialisasi, modernisasi terjadi akibat loncatan tahap dari yang
tradisional langsung menjadi masyarakat modern secara radikal dan cepat. Masyarakat tidak
melakukan inovasi mandiri terhadap proses perubahan tersebut. Sehingga perkembangan
selanjutnya lebih pada proses westernisasi.
Untuk melihat perubahan yang terjadi pada masyarakat bekas jajahan lebih cocok
menggunakan teori modernisasi klasik. Hal ini dapat melihat bagaimana perubahan yang terjadi
dengan masuknya teknik baru. Persingungan masyarakat pribumi dengan budaya Barat kemudian
dilihat sebagai proses modernisasi. Tanpa dilakukan penimbangan dan penilaian apakah budaya
tersbeut sesuai atau tidak dengan nilai-nilai lokal. Karena justru akibat masuknya budaya tersebut
seringkali menyebabkan kegoncangan budaya, sosial, ekonomi, maupun politik pada masyarakat
lokal. Salah satu faktor kunci dalam teori modernisasi adalah keyakinan bahwa pembangunan
memerlukan bantuan dari negara-negara maju untuk membantu negara-negara berkembang untuk
belajar dari perkembangan mereka. Dengan demikian, teori ini dibangun atas dasar adanya
kemungkinan untuk pengembangan yang sama dicapai antara negara maju dan dikembangkan
lebih rendah.

DAFTAR PUSTAKA
-

Artikel, Pengertian Pembangunan Menurut Para Pakar, dalam
http://www.pengertianpakar.com/2014/10/pengertian-pembangunan-menurut-para.html#_
yang diakses pada tanggal 07 Maret 2015

-

Artikel, Pembangunan Ekonomi Menurut para Ahli, dalam
http://pelajaranilmu.blogspot.com/2012/06/pembangunan-ekonomi-menurut-para-ahli.html
yang diakses pada tanggal 07 Maret 2015

-

Pheni Chalid, Teori dan Isu Pembangunan, 2012 (Jakarta: Universitas terbuka), hal 2.4

-

Artikel, Pengertian Modernisasi Menurut 10 Para Ahli, dalam
http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-modernisasi-menurut-10-para-ahli, yang
diakses pada tanggal 07 Maret 2015

-

Artikel, Pembangunan dan Teori Modernisasi dalam
http://kengkongan.blogspot.com/2013/03/pembangunan-dan-teori-modernisasi_27.html,
yang diakses pada tanggal 07 Maret 2015

-

Rizal Latif, Teori Modernisasi : Pembangunan Sebagai Masalah Internal, dalam
http://rizallatief9.blogspot.com/2012/06/teori-modernisasi-pembangunan-sebagai.html yang
diakses pada tanggal 08 Maret 2015