S KDSERANG PGPAUD 1205677 Chapter3
25
UPI Kampus Serang
Cut Mutia, 2016
PENERAPAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif penerapan pendekatan kualitatif. Menurut Wiriaatdmadja (2012:8) cresswell (1998:15) memaparkan, bahwa penelitian kualitatif merupakan sebuah proses inqury yang menjelidiki masalah - masalah sosial dan kemanusiaan dengan tradisi metodologi yang berbeda. Peneliti membangun sebuah gambaran yang komplek atau opini para informan, dan keseluruhan studi berlangsung dalam latar situasi yang alamiah. Dari paparan di atas peneliti menyebutkan bahwa penedekatan kualitatif adalah suatu proses dimana seseorang melakukan penyelidikan dengan kenyataan yang ada di lapangan atau yang ada di tempat yang akan diteliti.
Menurut Dedy Mulyana (2013:159-160) metode penelitian yang digunakan peneliti adalah Studi kasus. Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seseorang individu yang mengalami suatu kasus tertentu, misalnya mempelajari secara khusus anak yang anak, anak yang tidak bisa bergaul dengan orang lain, untuk mengungkap persoalan peneliti perlu mencari data yang berkenaan dengan pengalaman individu pada masa lalu, masa sekarang.
Penelitian studi kasus juga merupakan salah satu bentuk peneltian yang secara intensif dilakukan oleh peneliti sesuatu objek tertentu. Secara umum setiap penelitian dilakukan untuk memberikan gambaran tertentu tentang objek.
Untuk mengungkap persoalan itu perlu mencari berkenaan dengan pengalaman individu. penelitian yang hanya mencurahkan perhatian terhadap kasus yang spesifik saja. Di lihat dari jumlah subjek yang diteliti studi kasus
(2)
UPI Kampus Serang
Cut Mutia, 2016
PENERAPAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sangat terbatas, tetapi ditinjau dari sifat penelitiannya, kegiatan penelitian kasus lebih mendalam.
Studi kasus menurut Robert K. Yin adalah suatu penelitian sistematis yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tidak tampak dengan tegas, dan dimana multisumber bukti dimanfaatkan. Studi kasus adalah salah satu strategi penelitian di dalam ilmu sosial, studi kasus digunakan untuk mendapatkan data dari berbagai sumber penelitian (observasi, artefak, arsip, dokumen, wawancara, sumber-sumber majemuk) secara sistematik terhadap individu, kelompok, organisasi atau kegiatan.
Studi kasus ini dimanfaatkan untuk dapat pengertian atau pemahaman dari sebuah fenomena secara menyeluruh. Suatu kasus dapat terdiri atas hubungan antara bagian-bagian yang harus dipahami dalam kontek keseluruhan atau kesemuanya, sedangkan jika hubungan antara bagian dianggap hubungan kausalitas, maka yang lebih penting adalah mengapa dan bagaimana itu terjadi. Studi kasus memungkinkan peneliti untuk mempertahankan karakteristik holistik dan bermakna dari peristiwa-peristiwa kehidupan nyata seperti silklus kehidupan seseorang, proses-proses organisasional dan manajerial, perubahan lingkungan sosial, hubungan-hubungan internasional, dan kematangan industri-industri.
Penelitian studi kasus dapat dibedakan menjadi tiga tipe, masing-masing adalah tipe eksplanatoris, yaitu untuk menjelaskan hubungan kausal dalam konteks kehidupan nyata. Tipe eksploratoris, yaitu digunakan untuk mengeksplorasi suatu situasi yang tidak dapat dievaluasi secara intevensi atau berdasarkan single point saja, dan tipe berikutnya adalah deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fenomena yang terjadi pada kehidupan nyata (http://podoluhur.blogspot.co.id/2013/02/studi-kasus.html Akses : 15-juni-2016).
Jadi berdasarkan paparan para ahli di atas dapat peneliti simpulkan bahwa studi kasus merupakan penelitian yang ada saat ini dan harus nyata di
(3)
UPI Kampus Serang
Cut Mutia, 2016
PENERAPAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lapanganya dengan sumber-sumber yang lengkap. Menganalisis kasus -kasus yang ada di kehidupan sosial manusia di bumi, mengenai masalah masalah sosial, masalah ekonomi, masalah lingkungan disekita.
Menurut Nana Sudjana, dkk (2001 ; 69-71) bahwa ada Beberapa petunjuk dalam melaksanakan studi kasus dalam bidang pendidikan khususnya di sekolah :
1. Menemukan siswa sebagai kasus, artinya menetapkan siap-siapa yang diantara siswa yang mempunyai masalah khusus untuk dijadikan sebuah kasus. Intinya anak yang memiliki kekurangan atau kelebihan bisa di sebut kasus.
2. Menetapkan jenis masalah yang dihadapisiswa dan perlu mendapatkan bantuan pemecahan oleh guru. Dalam langkah ini guru sebaiknya mewancarai siswa untuk mentukan jenis masalah yang dihapai siswa tersebut.
3. Guru mencari bukti-bukti lain untuk lebih menyakinkan kebenaran masalah yang dihadapi siswa terbut melalui analisis hasil belajar yang dicapainya, mengamati perilakunya, bertanyan kepada teman sekelasnya, kalau perlu meminta penjelasan orang tuanya.
4. Mencari sebab-akibat timbulnya masalah dari berbagai aspek, yang berkenaan dengan kehidupan siswa itu sendiri.
5. Mengalaisis sebab-sebab tersebut dan menghubungkan nya dengan tingkah laku siswa agar diperoleh informasi tingkah laku siswa agar diperoleh informasi yang lebih lengkap mengenai latar belakang anak/ siswa.
6. Dengan informasi yang telah lengkap berkenaan dengan faktor-faktor penyebab tersebut, guru dapat menentukan sejumlah siternatif pemecahannya. Setiap informasi dikaji lebih lanjut untuk menetapkan alternatif mana yang paling baik untuk mengenai mengatasi masaal siswa.
(4)
UPI Kampus Serang
Cut Mutia, 2016
PENERAPAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Alternatif yang telah di teruji sebagai supaya pemecahan maslahdibicarakan dengan siswa secara terterap, baik oleh siswa itu sendiri maupun oleh guru.
8. Guru terus mengadakan pengamatan dan pemantauan terhadap tingkah laku siswa tersebut untuk melihat perubahan, jika belum menujukan perubahan, perlakuan guru harus lebih ditingkatkan lagi dengan mengeggunakan alternatif lain yang telah di temukenali sebelumnnya.
B. Partisipan dan tempat penelitian
1. Partisipan
Subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa kelompok A di TK Khalifah yang berjumlah 8 anak. Partisipan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri bersama dengan guru TK Khalifah, bantuan selaku kolaborator yang dinilai memiliki perkembangan moral anak.
2. Tempat Penelitian
Sekolah/Taman kanak-kanak dan tempat yang dijadikan penelitian ini adalah TK Khalifah 2 di kota serang, alasan mengadakan penelitian di sekolah ini, karena lokasi yang ingin di teliti oleh peneliti sangat setrategis adapun penelitian melakukan penelitian di TK tersebut dengan petimbangan yaitu sebagai guru, untuk mempermudah melaksanakan dengan menggunakan kegiatan pembelajaran metode bercerita dengan lebih menekankan teknik membaca langsung dari buku cerita yang berceritakan tentang orang orang yang baik, bijaksana dan tutur kata dengan sopan, untuk meningkatkan perkembangan moral anak usia dini.
C. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data peneliti akan melakukan pengumpulan data berupa lembar observasi untuk mengetahui perubahan peningkatan aktivitas belajar siswa setelah data dari lapangan terkumpul dengan menggunakan
(5)
UPI Kampus Serang
Cut Mutia, 2016
PENERAPAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
metode pengumpulan data di atas, maka peneliti akan mengolah dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan analisis secaradeskriptif-kualitatif, tanpa menggunakan teknik kuantitatif. Data dalam penelitian ini adalah melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
1. Observasi
Menurut Darmadi (2014; 29) Beberapa informasi yang di peroleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat),pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian,untuk menjawabpertanyaan, untuk mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan baik terhadap pengukuran tersebut. Observasi kegiatan untuk melihat situasi yang terjadi pada hari itu, atau mengambil informasi-informasi pas waktu observasi dilaksanakan.
2. Wawancara
Dalam penelitian kualitatif ini, wawancara dilakukan secara terstruktur, dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpulan data mencatatnya. Wawancara adalah alat re-checing atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnnya, teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam.
Wawancara mendalam merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Beberapa yang perlu di perhatikan seorang penelitisaat mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensittivitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal.
(6)
UPI Kampus Serang
Cut Mutia, 2016
PENERAPAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah tentang profil sekolah dan media pembelajaran yang digunakan dalam perkembangan moral anak. Wawancara dilakukan pula kepada guru-guru di TK Khalifah 2 tentang bagaimana peran guru dalam mengoptimalisasikan perkembangan moral, permulaan anak usia dini melalui media buku cerita serta orangtua mendukung informasi mengenai subjek penelitian. 3. Dokumen
Menurut Sugiono (2014: 329) Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang, dokumntasi yang berbentuk gambar supaya data tersebut bertambah lengkap peneliti melengkapi dan memperdalam hasil pengamatan dan wawancara dengan melakukan dokumentasi. Dokumentasi dalam penelitian ini berbentuk tulisan, gambar atau foto, video dan buku laporan perkembangan anak di sekolah. Dokumentasi dilakukan saat observasi, pelaksanaan penelitian terhadap anak usia dini di TK Khalifah 2, proses pembelajaran, rencana kegiatan harian dan mingguan yang diterapkan di TK, dan media pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran yang dapat menarik antusias anak.
D. Intrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2014:147 -148)menyatakan bahwa pada prinsipnya meneliti melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laopran dari pada melakukan penelitian. Namun demikian skala yang paling rendah laopran juga dapat dinyatakan sebagai bentuk penelitian (Emory, 1985) jadi instrumen penelitian ini adalah suatu alatyang di gunakan untuk mngukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Penelitian ini menggunakan panduan wawancara, panduan observasi dan panduan dokumentasi.
(7)
UPI Kampus Serang
Cut Mutia, 2016
PENERAPAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut ini adalah tabel panduan wawancara, observasi dan dokumentasi :
Tabel 3.1 Panduan Wawancara Guru
No. Pernyataan Jawaban
1. Bagaimana proses belajar mengajar di TK Khalifah Serang yang ibu lakukan ?
2. Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk mengembangkan moral anak ? 3. Apakah ibu pernah menggunakan
cerita dalam pembelajaran yang mengandung pesan moral ?
4. Bagaimana ibu menanamkan sikap jujur pada diri anak ?
5. Apa yang ibu lakukan apabila ada anak yang nakal ?
6. Cerita apa saja yang pernah disampaikan pada anak yang berkaitan dengan nilai moral ?
7. Bagaimana dampak dari pembaca cerita terhadap karakter sikap anak ? 8. Menurut ibu, siapa saja yang perlu
diberikan stimulasi untuk meningkatkan perkembangan moral anak ?
(8)
UPI Kampus Serang
Cut Mutia, 2016
PENERAPAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Panduan Observasi Sikap Siswa
Keterangan :
NO. Yang Di Amati
PENILAIAN
BB MB BSH BSB
1 2 3 4
Siswa mengucapkan salam
2. Siswa membiasakan diri untuk berdoa sebelum belajar ataupun sesudah belajar
3. Siswa senang berkata jujur
4. Apabila anak bersalah atau melakukan kesalahan ia meminta maaf
5.
6.
Terbiasa mengucapkan terima kasih apabila anak diberi sesuatu oleh orang lain
Siswa terbiasa merapihkan peralatan belajar sendiri tanpa disruh oleh guru.
1.
7. Apabila anak melakuna sholat berjamah Dapat melakukan gerakan beribadah dengan tertib.
(9)
UPI Kampus Serang
Cut Mutia, 2016
PENERAPAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
1. BB : Belum Berkembang
2. MB : Mulai Berkembang
3. BSH : Berkembang Sesuai Harapan
4. BSB : Berkembang Sangat Baik
Tabel 3.3 Panduan Dokumentasi
No. Nama Dokumen Yang
Dibutuhkan
Ada Tidak Ada Keterangan
1. Pendoman Penyusunan Kurikulum 2. Kalender Pendidikan
3. Rencana Kegiatan Harian Dan Rencana Kegiatan Mingguan (Rkh Dan Rkm)
4. Daftar Media Pembelajaran
5. Daftar Penilaian / Evaluasi Siswa
Keterangan :
Ada = 1
Tidak Ada = 0
E. Keabsahan Data Penelitian
Keabsahan data penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting dalam penelitian kualitatif, yaitu untuk mengetahui serajat kepercayaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi yang mengandung banyak kelemahan ketika
(10)
UPI Kampus Serang
Cut Mutia, 2016
PENERAPAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan secara credible, teknik yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian ini adalah :
1. Triangulasi
Triangulasi berarti pemeriksaan keabsahan data yang dimanfaatkan sesuatu yan lain diluar data untuk keperluan pengecekan data atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. peneliti mengecek kembali data dengan cara pengecekan atau pemeriksaan ulang data yang ada. Tekniknya dengan pemeriksaan kembali data dengan tiga cara, yaitu: pertama, triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Kedua, triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda misalnya mengecek dengan teknik wawancara lalu dicek dengan observasi atau dokumentasi.
2. Pengamatan Yang Terus Menerus
Pengamatan yang terus menerus peneliti dapat memperhatikan sesuatu secara cermat, terinci dan mendalam dan memiliki unsur unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan yang ada atau isu yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini pengmatan yang terus menerus dilakukan oleh peneliti dapat menjawab pertanyaan peneliti.
F. Teknik Analisis data
Menurut Sugiyono (2014 ; 337-345) menjelaskan tentang kegiatan dalam proses analisis dara menurut model miles and huberman dalam penelitian kualitatif adalah dengan melakukan pada saat pengumpulan data yang sedang berlangsung, dan setelah selesai mengumpulkan data dalam periode tertentu. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conslusion drawing/veritification. Dibawah ini menjelaskan : 1. Data Reduction ( Reduksi Data )
(11)
UPI Kampus Serang
Cut Mutia, 2016
PENERAPAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal – hal tertentu atau hal yang penting-penting, di cari tema dan polsnya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. 2. Data Display ( Penyajian Data )
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data tersebut. Penyajian data data pada penelitian kualitatif dilakukan dengan teks yang bersifat naratif, grafik, matrik, network (jejaring kerja) dan chart.
3. Conclusion Drawing / Verification
Tahapan yang ketiga conclusion drwaing itu merupakan penarikan kesimpulan dan vertifikasi. Kesimpulan dalam penelitan kualitatif tersebut yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuanya dapat berupa deskritif atau gambaran suatu subjek yang sebelumnya masinh remang-remaang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.
(1)
UPI Kampus Serang Cut Mutia, 2016
PENERAPAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah tentang profil sekolah dan media pembelajaran yang digunakan dalam perkembangan moral anak. Wawancara dilakukan pula kepada guru-guru di TK Khalifah 2 tentang bagaimana peran guru dalam mengoptimalisasikan perkembangan moral, permulaan anak usia dini melalui media buku cerita serta orangtua mendukung informasi mengenai subjek penelitian. 3. Dokumen
Menurut Sugiono (2014: 329) Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang, dokumntasi yang berbentuk gambar supaya data tersebut bertambah lengkap peneliti melengkapi dan memperdalam hasil pengamatan dan wawancara dengan melakukan dokumentasi. Dokumentasi dalam penelitian ini berbentuk tulisan, gambar atau foto, video dan buku laporan perkembangan anak di sekolah. Dokumentasi dilakukan saat observasi, pelaksanaan penelitian terhadap anak usia dini di TK Khalifah 2, proses pembelajaran, rencana kegiatan harian dan mingguan yang diterapkan di TK, dan media pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran yang dapat menarik antusias anak.
D. Intrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2014:147 -148)menyatakan bahwa pada prinsipnya meneliti melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laopran dari pada melakukan penelitian. Namun demikian skala yang paling rendah laopran juga dapat dinyatakan sebagai bentuk penelitian (Emory, 1985) jadi instrumen penelitian ini adalah suatu alatyang di gunakan untuk mngukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Penelitian ini menggunakan panduan wawancara, panduan observasi dan panduan dokumentasi.
(2)
UPI Kampus Serang Cut Mutia, 2016
PENERAPAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut ini adalah tabel panduan wawancara, observasi dan dokumentasi :
Tabel 3.1 Panduan Wawancara Guru
No. Pernyataan Jawaban
1. Bagaimana proses belajar mengajar di TK Khalifah Serang yang ibu lakukan ?
2. Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk mengembangkan moral anak ? 3. Apakah ibu pernah menggunakan
cerita dalam pembelajaran yang mengandung pesan moral ?
4. Bagaimana ibu menanamkan sikap jujur pada diri anak ?
5. Apa yang ibu lakukan apabila ada anak yang nakal ?
6. Cerita apa saja yang pernah disampaikan pada anak yang berkaitan dengan nilai moral ?
7. Bagaimana dampak dari pembaca cerita terhadap karakter sikap anak ? 8. Menurut ibu, siapa saja yang perlu
diberikan stimulasi untuk meningkatkan perkembangan moral anak ?
(3)
UPI Kampus Serang Cut Mutia, 2016
PENERAPAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Panduan Observasi Sikap Siswa
Keterangan :
NO. Yang Di Amati
PENILAIAN
BB MB BSH BSB
1 2 3 4
Siswa mengucapkan salam
2. Siswa membiasakan diri untuk berdoa sebelum belajar ataupun sesudah belajar
3. Siswa senang berkata jujur
4. Apabila anak bersalah atau melakukan kesalahan ia meminta maaf
5.
6.
Terbiasa mengucapkan terima kasih apabila anak diberi sesuatu oleh orang lain
Siswa terbiasa merapihkan peralatan belajar sendiri tanpa disruh oleh guru. 1.
7. Apabila anak melakuna sholat berjamah Dapat melakukan gerakan beribadah dengan tertib.
(4)
UPI Kampus Serang Cut Mutia, 2016
PENERAPAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
1. BB : Belum Berkembang
2. MB : Mulai Berkembang
3. BSH : Berkembang Sesuai Harapan
4. BSB : Berkembang Sangat Baik
Tabel 3.3 Panduan Dokumentasi
No. Nama Dokumen Yang
Dibutuhkan
Ada Tidak Ada Keterangan
1. Pendoman Penyusunan Kurikulum 2. Kalender Pendidikan
3. Rencana Kegiatan Harian Dan Rencana Kegiatan Mingguan (Rkh Dan Rkm)
4. Daftar Media Pembelajaran
5. Daftar Penilaian / Evaluasi Siswa
Keterangan :
Ada = 1
Tidak Ada = 0
E. Keabsahan Data Penelitian
Keabsahan data penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting dalam penelitian kualitatif, yaitu untuk mengetahui serajat kepercayaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi yang mengandung banyak kelemahan ketika
(5)
UPI Kampus Serang Cut Mutia, 2016
PENERAPAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan secara credible, teknik yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian ini adalah :
1. Triangulasi
Triangulasi berarti pemeriksaan keabsahan data yang dimanfaatkan sesuatu yan lain diluar data untuk keperluan pengecekan data atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. peneliti mengecek kembali data dengan cara pengecekan atau pemeriksaan ulang data yang ada. Tekniknya dengan pemeriksaan kembali data dengan tiga cara, yaitu: pertama, triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Kedua, triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda misalnya mengecek dengan teknik wawancara lalu dicek dengan observasi atau dokumentasi.
2. Pengamatan Yang Terus Menerus
Pengamatan yang terus menerus peneliti dapat memperhatikan sesuatu secara cermat, terinci dan mendalam dan memiliki unsur unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan yang ada atau isu yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini pengmatan yang terus menerus dilakukan oleh peneliti dapat menjawab pertanyaan peneliti.
F. Teknik Analisis data
Menurut Sugiyono (2014 ; 337-345) menjelaskan tentang kegiatan dalam proses analisis dara menurut model miles and huberman dalam penelitian kualitatif adalah dengan melakukan pada saat pengumpulan data yang sedang berlangsung, dan setelah selesai mengumpulkan data dalam periode tertentu. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conslusion drawing/veritification. Dibawah ini menjelaskan : 1. Data Reduction ( Reduksi Data )
(6)
UPI Kampus Serang Cut Mutia, 2016
PENERAPAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal – hal tertentu atau hal yang penting-penting, di cari tema dan polsnya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. 2. Data Display ( Penyajian Data )
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data tersebut. Penyajian data data pada penelitian kualitatif dilakukan dengan teks yang bersifat naratif, grafik, matrik,
network (jejaring kerja) dan chart.
3. Conclusion Drawing / Verification
Tahapan yang ketiga conclusion drwaing itu merupakan penarikan kesimpulan dan vertifikasi. Kesimpulan dalam penelitan kualitatif tersebut yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuanya dapat berupa deskritif atau gambaran suatu subjek yang sebelumnya masinh remang-remaang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.