S KDSERANG PGPAUD 1204079 Chapter3

(1)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sukmadinata (2010, hlm. 194), penelitian eksperimen merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang paling penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab akibat. Sedangkan Arikunto (2013, hlm. 9), mengungkapkan bahwa:

Metode eskperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

Dengan kata lain metode eksperimen adalah metode penelitian yang ingin mengetahui apa yang akan terjadi. Eksperimen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pre eksprimen, karena dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian one grup pre-test and pest-test yang dilakukan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Metode pre eksperimen yaitu membandingkan pembelajaran awal dan hasil akhir yang sudah diberikan perlakuan.

Menurut Arikunto (2013, hlm. 124), di dalam desain ini, observasi dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan. Observasi yang dilakukan sebelum perlakuan (O1) disebut pre-test dan observasi sesudah perlakuan (O2) disebut post-test. Berdasarkan pernyataan di atas pola desain penelitian one grup pre-test and pest-testadalah sebagai berikut:

Pola Desain Penelitian

O1 X O2


(2)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

O1 : Tes awal (pre-test), anak diobservasi dengan tes awal sebelum diberikan perlakuan.

X : Perlakuan (treatment), dalam penelitian ini yang menjadi

treatmentadalah cerita islami dengan menggunakan boneka tangan. O2 : Tes akhir sesudah diberikan perlakuan (post-test).

B. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah kegiatan yang ditempuh dalam penelitian yang akan dilakukan. Prosedur penelitian dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti melakukan tahap persiapan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan standar kompetensi, kompetensi dasar serta pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian.

b. Menyusun rancangan program dan menyesuaikan dengan media pembelajaran berdasarkan tujuan dan materi yang telah ditentukan. c. Melakukan kisi-kisi instrumen pada pokok bahsan.

d. Menyusun instrumen penelitian yang mengacu pada kisi-kisi yang telah ditentukan.

e. Menyiapkan media pembelajaran yaitu cerita islami dengan menggunakan boneka tangan.

f. Menganalisis item-item soal dengan cara menguji validitas dan reliabilitas untuk mendapat instrumen yang baik.

g. Menentukan kelas yang akan dijadikan sampel penelitian sebagai kelas eksperimen.


(3)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti terjun langsung ke sekolah yang dijadikan sebagai tempat penelitian. Tahap pelaksanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Menentukan kelas eksperimen yang akan digunakan sebagai sampel penelitian.

b. Mengadakan pre test terhadap kelas eksperimen.

c. Memberi perlakuan yaitu melaksanakan proses pembelajaran pembinaan moral dengan menggunakan cerita islami dengan menggunakan boneka tangan selama 4 kali pertemuan.

d. Mengadakan post test di kelas eksperimen.

Secara lebih rinci pelaksanaan pada tiap pertemuan akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Memberikan pre test pada kelompok eksperimen.

2) Pertemuan Kedua

a) Sebelum memulai pembelajaran anak diberi rangsangan pembinaan moral dengan menggunakan cerita islami dengan menggunakan boneka tangan berdasarkan tema yang akan dibahas.

b) Sebelum evaluasi pengulangan cerita yang telah didengar sebelumnya.

c) Setelah pengulangan cerita yang telah didengar, sebelum pulang anak diberi rangsangan pembinaan moral kembali


(4)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan menggunakan cerita islami dengan menggunakan boneka tangan berdasarkan tema yang akan dibahas.

3) Pertemuan Ketiga

a) Pengulangan cerita yang telah didengar pada pertemuan sebelumnya.

b) Sebelum memulai pembelajaran anak diberi rangsangan pembinaan moral dengan menggunakan cerita islami dengan menggunakan boneka tangan berdasarkan tema yang akan dibahas.

c) Sebelum evaluasi pengulangan cerita yang telah didengar sebelumnya.

d) Sebelum pulang anak diberi rangsangan pembinaan moral kembali dengan menggunakan cerita islami dengan menggunakan boneka tangan berdasarkan tema yang akan dibahas.

4) Pertemuan Keempat

a) Pengulangan cerita islami yang telah didengar pada pertemuan sebelumnya.

b) Sebelum memulai pembelajaran anak diberi rangsangan pembinaan moral dengan menggunakan cerita islami dengan menggunakan boneka tangan berdasarkan tema yang akan dibahas.

c) Kemudian setelah itu, memberikan post test pada kelompok eksperimen.


(5)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahap ini peneliti melakukan tahap pelaporan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Menganalisis dan mengolah data hasil penelitian. b. Pelaporan hasil penelitian.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Sugiyono (dalam Riduwan, 2012, hlm, 54), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu.

Menurut Sugiyono (2013, hlm, 61) bahwa, populasi bukan hanya orang, tetapi objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek penelitian yang dipelajari, tetapi meliputi keseluruhan karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek itu.

Berdasarkan pendapat di atas yang menjadi sasaran populasi dalam penelitian ini adalah anak Taman Kanak-kanak TK Islam Al-Azhar Kota Serang, sedangkan yang menjadi populasi terjangkaunya adalah seluruh anak TK Islam Al-Azhar Kota Serang.

2. Sampel

Menurut Arikunto (dalam Riduwan, 2012, hlm, 56), bagian dari populasi.Sampel penelitian adalah sebagian populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.

Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan terhadap populasi dengan cara mengambil kelompok-kelompok yang sudah ada di TK


(6)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IslamAl-Azhar. Sampel penelitian ini dilakukan pada kelompok B3 TK Islam Al-Azhar dengan jumlah 15 orang.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 305), menyatakan bahwa instrumen penelitian yaitu berkenaan dengan validitas dan realibilitas dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu, instrumen yang telah diuji validitas dan realibilitasnya belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya.

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur suatu fenomena sosial maupun alam (Menurut Sugiono, 2013, hlm. 147). Adapun dalam penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi, lembar angket, dan lembar wawancara, yang dimana peneliti akan terjun langsung ke lapangan. Lembar observasi, lembar angket dan lembar wawancara terlampir.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama untuk memperoleh data yang tepat sehingga data yang diperoleh benar-benar tepat atau valid dan relevan.Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2013, hlm, 308), teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian untuk mendapatkan data. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah:


(7)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Observasi

Menurut Yus (2011, hlm, 120), observasi atau pengamatan adalah suatu penilaian yang dilakukan dengan mengamati perilaku dan aktivitas anak dalam suatu waktu atau kegiatan.Dalam observasi ini, peneliti melakukan observasi ini secara langsung dan terstruktur berdasarkan lembarobservasi yang telah dibuat, dengan mengisikriteria pertanyaan sesuai dengan perilaku yang sedang diamati pada kelompok B3 TK Islam Al-Azhar Serang tentang pembinaan moral anak usia dini.

Menurut Arikunto (dalam Yulistiawati, 2013, hlm, 34), kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari data yang akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun. Kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam Kurikulum 2014 Program Kegiatan Belajar (PKB) Taman Kanak-kanak Permen Diknas No 58 Tahun 2009, kisi-kisi instrumen terlampir.

Teknik penilaian yang digunakan untuk mengolah hasil observasi adalah dengan cara memberikan skor dengan menggunakan skala rating scale.Menurut Yus, A (2012, hlm. 88), skala penilaian atau rating scalejuga sering digunakan untuk pencatatan hasil pengamatan.Skala penilaian memuat daftar kata-kata atau pernyataan mengenai tingkah laku, sikap, atau kemampuan siswa.

Tabel 3.1

Kriteria Penilaian Pembinaan Moral Anak Usia Dini Kriteria Kemampuan

Keterampilan

Skor

BT= Belum Tampak 1


(8)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Angket

Menurut Riduwan (2012, hlm. 71), adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Jadi tujuan angket ini dilakukan adalah untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket terstruktur, yang dimana angket disajikan berbentuk tabel sehingga responden memilih jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda checklist (√).

Teknik penilaian yang digunakan untuk mengolah hasil angket adalah dengan cara memberikan skor dengan menggunakan skal guttman dengan pedoman check list. Menurut Riduwan (2012, hlm. 90), skala guttman

merupakan skala kumulatif, yaitu mengukur suatu dimensi dari suatu varibel yang multidimensi.Skala guttman sangat baik untuk meneliti sikap atau sifat yang diteliti. Dalam skala ini hanya mengenal dua interval yaitu: “benar” atau “salah”, “setuju” atau “tidak setuju”, “ya” atau “tidak”.

Tabel 3.2

Kriteria Penilaian Pembinaan Moral Anak Usia Dini

MB= Mulai Berkembang 3


(9)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Riduwan, 2012, hlm. 91)

Adapun tabel acuan penilaian pernyataan positif dan negatif adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Tabel Skor Pernyataan Skala Sikap

Pernyataan Sikap Setuju Tidak Setuju

Pernyataan Positif 1 0

Pernyataan Negatif 0 1

Dengan keterangan rumus skor maksimal adalah:

Skor Maksimal = Banyak Pernyataan x Skor Ideal Pernyataan = 10 x 1

= 10

Pengumpulan data dalam penelitian ini dibutuhkan untuk membuktikan hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya.Untuk mendapatkan data yang digunakan penelitian ini maka digunakan instrumen penelitian.

3. Wawancara

Kriteria Penilaian Kemampuan

SKOR SKOR

1 0


(10)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Riduwan (2012, hlm, 74), wawancara adalah suatu pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara terstruktur.Dalam wawancara ini, pertanyaan diajukan menurut pertanyaan yang telah disusun.

Dalam teknik wawancara ini, peneliti melakukan wawancara ini secara langsung dan terstruktur berdasarkan lembar wawancara yang telah dibuat, dengan mengajukan beberapa bentuk pertanyaan kepada guru kelompok B3 TK Islam Al-Azhar 10 Serang tentang pembinaan moral anak usia dini.

Menurut Mulyasa (2012: hlm. 202), wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan atau penalaran mengenai sesuatu. Wawancara merupakan pengumpulan data dengan mengadakan komunikasi dengan sumber informasi yang dilakukan dengan dialog (Tanya jawab).

Berdasarkan pemaparan di atas dapat peneliti simpulkan bawah wawancara adalah pengumpulan data yang dilakukan untuk mendapatkan informasi langsung tentang penalaran mengenai sesuatu.

F. Teknik Analisis Data

Menurut Abdurrahman dan Muhidin (2007, hlm. 52), analisis data diartikan sebagai upaya pengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik ata sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.

Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan bertujuan untuk mendapatkan suatu informasi data yang nantinya dipersentasikan sebagai hasil dari pembinaan moral yang dimiliki anak. Teknik analisis data menunjukan


(11)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hasil penelitian yang hendak dilakukan, adapun teknik analisis data ini menggunakan uji hipotesis pada sampel pretes dan postes yang dilakukan dengan menggunakan uji statistik sebagai berikut:

1. Profil Pembinaan Moral

Langkah dalam membuat profil pembinaan moral anak sebelum dan setelah diterapkannya cerita islami dengan menggunakan boneka tangan adalah menentukan rentang, ialah data terbesar dikurangi data terkecil: R = 100 – 1

= 99

P (interval) = Rentang/banyak kelas = 99/4

= 24,7 = 25

Dari langkah di atas, kemudian didapat kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Profil Pembinaan Moral

Kriteria Interval

76-100 Baik

51-75 Cukup

26-50 Sedang

1-25 Kurang

2. Deskriptif Statistik Data Pretes dan Postes

Deskriptif statistik dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai data pretest dan posttest yang diperoleh. Adapun data deskriptif


(12)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dihitung adalah jumlah siswa rata-rata nilai minimum dan nilai maksimum.

3. Uji Normalitas Data Pretes dan Postes

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak normal. Pengujian normalitas data menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov atau Shapiro-Wilk menggunakan taraf nyata α = 5%. Jika kedua data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas varians.Jika salah satu atau kedua data yang dianalisis tidak berdistribusi normal, maka pengujian selanjutnya yang dilakukan uji statistic non-parametrik yaitu uji Mann-Whitney.

Adapun perumusan hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:

Ho : Data berdistribusi normal Hi : Data berdistribusi tidak normal

Untuk mengetahui uji normalitas data pretes dan postes pada penelitian ini digunakan uji statistik Shapiro-Wilk dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

Jika nilai signifikansi (sig) ≥ 0.05 maka Ho diterima. Jika nilai signifikansi (sig) < 0.05 maka Ho ditolak.

4. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui data yang dihasilkan homogen atau tidak homogen. Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:


(13)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jika Fhitung >Ftabel maka data tidak homogen

5. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata (Uji-t)

Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas memiliki rata-rata yang sama atau tidak. Ketentuan pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. Jika kedua data berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka untuk pengujian hipotesis dilakukan uji t-berpasangan. b. Jika data tidak berdistribusi normal, maka pengujiannya

menggunakan statistika non-paranmetrik yaitu uji Mann-Whitney. Pada penelitian ini dilakukan uji-t berpasangan karena kedua data berdistribusi normal. Adapun perumusan hipotesis dua rata-rata adalah sebagai berikut:

a. Ho : μ1 = μ2 (tidak ada perbedaan pembinaan moral yang signifikan antara sebelum dan setelah diterapkan cerita islami dengan menggunakan boneka tangan).

b. Hi : μ1 > μ2 (terdapat perbedaan pembinaan moral yang signifikan antara sebelum dan setelah diterapkan caritas islami dengan menggunakan boneka tangan.

G. Validitas dan Reliabilitas Penelitian

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2013, hlm. 211). Uji validitas dilakukan dengan menghitung nilai XY, nilai indeks korelasi dihitung sebanyak sebanyak jumlah butir pertayaan. Adapun tahapan uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(14)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menghitung koefisien korelasi produk moment / XY dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Rumus:� = N XY−( X) ( Y) N X2X2 {N Y2Y2 }

Keterangan :

rxy = Korelasiproduct moment antara belahan pertama dan belahan kedua

N = Jumlah responden X = Belahan pertama Y = Belahan kedua

(Sugiyono, 2013, hlm. 228) Jika r hitung positif, dan r hitung ≥0.514, maka butir soal valid. Jika r hitung negative, dan r hitung ≤0.514, maka butir soal tidak valid.

Item yang dipilih (valid) merupakan yang memiliki tingkat kolerasi ≥ 0.514, jadi semakin tinggi validasi suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin mengenai sasarannya atau semakin menunjukan apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013, hlm. 373).

Untuk lebih jelas tentang uji validasi item data, berikut hasil rekapitulasi uji validis kemampuan pembinaan moral dengan menggunakan program software Statistics Passage for the Social Sciense (SPSS) 21 for Windows, sebagai berikut:


(15)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Interpretasi Uji Validitas Pembinaan Moral

No. Pernyataan r Hitung r Tabel Kriteria

1. 0,910 0,514 Valid

2. 0,961 0,514 Valid

3. 0,961 0,514 Valid

4. 0,885 0,514 Valid

5. 0,750 0,514 Valid

6. 0,943 0,514 Valid

7. 0,846 0,514 Valid

8. 0,644 0,514 Valid

9. 0,598 0,514 Valid

10 0,775 0,514 Valid

Berdasarkan tabel 3.5 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 10 item pernyataan pada instrumen semuanya valid, berarti 10 item pernyataan itu dapat digunakan pada penelitian ini.

2. Reliabilitas

Setelah uji validitas, instrumen penelitian di uji tingkat reliabilitasnya. Reliabilitas berhubungan dengan masalah ketetapan atau konsistensi instrumen.Reliabilitas berarti bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Menurut Arikunto (2013, hlm. 223), instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Dalam menguji reliabilitas digunakan uji konsistensi internal dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:


(16)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

�11 =

k

k−1 (1− ��2

�12 ) r11 = reabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan ∑σb2 = jumlah varians butir

σ12 = varians total

(Arikunto, 2013, hlm. 239)

Setelah uji validas butir soal/item dari variabel pembinaan moral anak, maka langkah selanjutnya adalah menguji apakah butir soal tersebut riabel, untuk mengetahui peneliti menggunakan bantuan program SPSS 21 for windows dan diperoleh sebagai berikut:

Tabel. 3.6

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.942 10

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliable dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,9. Titik tolak ukur koefisien reliabilitas digunakanpedoman koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 3.7

Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi


(17)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi

(Sugiyono, 2013, hlm. 231)

Berdasarkan pedoman koefisien korelasi tersebut, dapatditarik kesimpulan bahwa reliabilitas instrumen pengungkapmotivasi belajar anak usia dini berada pada kategori tinggi yaitudiperoleh nilai r11 = 0,942. Artinya instrumen tersebut memilikitingkat reliabilitas yang sangat tinggi.


(1)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dihitung adalah jumlah siswa rata-rata nilai minimum dan nilai maksimum.

3. Uji Normalitas Data Pretes dan Postes

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak normal. Pengujian normalitas data menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov atau Shapiro-Wilk menggunakan taraf nyata α = 5%. Jika kedua data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas varians.Jika salah satu atau kedua data yang dianalisis tidak berdistribusi normal, maka pengujian selanjutnya yang dilakukan uji statistic non-parametrik yaitu uji Mann-Whitney.

Adapun perumusan hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:

Ho : Data berdistribusi normal Hi : Data berdistribusi tidak normal

Untuk mengetahui uji normalitas data pretes dan postes pada penelitian ini digunakan uji statistik Shapiro-Wilk dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

Jika nilai signifikansi (sig) ≥ 0.05 maka Ho diterima. Jika nilai signifikansi (sig) < 0.05 maka Ho ditolak.

4. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui data yang dihasilkan homogen atau tidak homogen. Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:


(2)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jika Fhitung >Ftabel maka data tidak homogen

5. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata (Uji-t)

Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas memiliki rata-rata yang sama atau tidak. Ketentuan pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. Jika kedua data berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka untuk pengujian hipotesis dilakukan uji t-berpasangan. b. Jika data tidak berdistribusi normal, maka pengujiannya

menggunakan statistika non-paranmetrik yaitu uji Mann-Whitney. Pada penelitian ini dilakukan uji-t berpasangan karena kedua data berdistribusi normal. Adapun perumusan hipotesis dua rata-rata adalah sebagai berikut:

a. Ho : μ1 = μ2 (tidak ada perbedaan pembinaan moral yang signifikan antara sebelum dan setelah diterapkan cerita islami dengan menggunakan boneka tangan).

b. Hi : μ1 > μ2 (terdapat perbedaan pembinaan moral yang signifikan antara sebelum dan setelah diterapkan caritas islami dengan menggunakan boneka tangan.

G. Validitas dan Reliabilitas Penelitian

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2013, hlm. 211). Uji validitas dilakukan dengan menghitung nilai XY, nilai indeks korelasi dihitung sebanyak sebanyak jumlah butir pertayaan. Adapun tahapan uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(3)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menghitung koefisien korelasi produk moment / XY dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Rumus:� = N XY−( X) ( Y) N X2X2 {N Y2Y2 }

Keterangan :

rxy = Korelasiproduct moment antara belahan pertama dan belahan kedua

N = Jumlah responden X = Belahan pertama Y = Belahan kedua

(Sugiyono, 2013, hlm. 228) Jika r hitung positif, dan r hitung ≥0.514, maka butir soal valid.

Jika r hitung negative, dan r hitung ≤0.514, maka butir soal tidak valid.

Item yang dipilih (valid) merupakan yang memiliki tingkat kolerasi ≥

0.514, jadi semakin tinggi validasi suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin mengenai sasarannya atau semakin menunjukan apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013, hlm. 373).

Untuk lebih jelas tentang uji validasi item data, berikut hasil rekapitulasi uji validis kemampuan pembinaan moral dengan menggunakan program software Statistics Passage for the Social Sciense (SPSS) 21 for Windows, sebagai berikut:


(4)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Interpretasi Uji Validitas Pembinaan Moral

No. Pernyataan r Hitung r Tabel Kriteria

1. 0,910 0,514 Valid

2. 0,961 0,514 Valid

3. 0,961 0,514 Valid

4. 0,885 0,514 Valid

5. 0,750 0,514 Valid

6. 0,943 0,514 Valid

7. 0,846 0,514 Valid

8. 0,644 0,514 Valid

9. 0,598 0,514 Valid

10 0,775 0,514 Valid

Berdasarkan tabel 3.5 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 10 item pernyataan pada instrumen semuanya valid, berarti 10 item pernyataan itu dapat digunakan pada penelitian ini.

2. Reliabilitas

Setelah uji validitas, instrumen penelitian di uji tingkat reliabilitasnya. Reliabilitas berhubungan dengan masalah ketetapan atau konsistensi instrumen.Reliabilitas berarti bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Menurut Arikunto (2013, hlm. 223), instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Dalam menguji reliabilitas digunakan uji konsistensi internal dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:


(5)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

�11 = k

k−1 (1−

��2 �12 )

r11 = reabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

∑σb2 = jumlah varians butir

σ12 = varians total

(Arikunto, 2013, hlm. 239)

Setelah uji validas butir soal/item dari variabel pembinaan moral anak, maka langkah selanjutnya adalah menguji apakah butir soal tersebut riabel, untuk mengetahui peneliti menggunakan bantuan program SPSS 21 for windows dan diperoleh sebagai berikut:

Tabel. 3.6 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.942 10

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliable dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,9. Titik tolak ukur koefisien reliabilitas digunakanpedoman koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 3.7

Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi


(6)

Nina Susanti, 2016

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi

(Sugiyono, 2013, hlm. 231)

Berdasarkan pedoman koefisien korelasi tersebut, dapatditarik kesimpulan bahwa reliabilitas instrumen pengungkapmotivasi belajar anak usia dini berada pada kategori tinggi yaitudiperoleh nilai r11 = 0,942. Artinya instrumen tersebut memilikitingkat reliabilitas yang sangat tinggi.