DAMPAK LATIHAN POWER ENDURANCE DENGAN MENGGUNAKAN ERGOMETER DAN RESISTANCE TALI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI MENDAYUNG ROWING 1000 METER : Studi Eksperimen Pada Atlet Club Dayung PRIMA PRATAMA.

(1)

DAMPAK LATIHAN POWER ENDURANCE DENGAN

MENGGUNAKAN ERGOMETER DAN RESISTANCE TALI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI MENDAYUNG ROWING 1000 METER

(Studi Eksperimen Pada Atlet Club Dayung PRIMA PRATAMA)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan kepelatihan Olahraga

Oleh:

IWAN KURNIAWAN 1000039

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

DAMPAK LATIHAN POWER ENDURANCE DENGAN

MENGGUNAKAN ERGOMETER DAN RESISTANCE TALI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI MENDAYUNG ROWING 1000 METER

Oleh Iwan Kurniawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Iwan Kurniawan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

IWAN KURNIAWAN

DAMPAK LATIHAN POWERENDURANCE DENGAN MENGGUNAKAN ERGOMETER DAN RESISTANCE TALI TERHADAP PENINGKATAN

PRESTASI MENDAYUNG ROWING 1000 METER

Disetujui dan Disahkan Oleh :

Pembimbing I,

Drs. Dadan Mulyana, M.Pd NIP.195801171989031001

Pembimbing II,

Drs. Satriya

NIP.196002101987031004

Diketahui oleh

Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Ketua

Dr. R. Boyke Mulyana, M.Pd. NIP.196210231989031001


(4)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B. Masalah Penelitian ... 3

C.Tujuan Penelitian ... 4

D.Manfaat Penelitian ... 4

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 6

A.Olahraga Dayung ... 6

B. Teknik Mendayung Rowing ... 8

C.Mesin Ergometer Rowing ... 12

D.Resistance Tali ... 14

E. Lomba Dayung 1000 Meter ... 15

F. Hakikat Kondisi Fisik ... 16

G.Hakikat Power Endurance ... 19

1. Latihan Power Endurance dengan Ergometer ... 20

2. Latihan Power Endurance dengan Resistance Tali... 21

3. Perbedaan Latihan Power Endurance dengan Menggunakan Mesin Ergometer dan Resistance Tali ... 23


(5)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I. Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN... 27

A.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 27

1. Lokasi ... 27

2. Populasi ... 27

3. Sampel ... 28

B. Desain Penelitian ... 29

C.Metode Penelitian ... 31

D.Definisi Operasional ... 32

E. Instrumen Penelitian ... 33

F. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 38

A.Hasil Pengolahan Data... 38

B. Analisis dan Pengolahan Data ... 43

C.Diskusi Penemuan ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

A.Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 52 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(6)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

DAMPAK LATIHAN POWER ENDURANCE DENGAN

MENGGUNAKAN MESIN ERGOMETER DAN RESISTANCE TALI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI MENDAYUNG ROWING 1000

METER

(Studi Eksperimen Pada Atlet Klub Dayung PRIMA PRATAMA)

Pembimbing : 1. Drs. Dadan Mulyana, M.Pd : 2. Drs. Satriya

Iwan Kurniawan

Skripsi ini dilatar belakangi dari pengamatan penulis terhadap pentingnya komponen biomotor power endurance terhadap peningkatan prestasi mendayung rowing 1000 meter. Untuk melatih power endurance dapat menggunakan mesin

ergometer dan resistance tali. Kedua alat bantu ini memiliki kekurangan dan

kelebihannya masing – masing. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet klub dayung PRIMA PRATAMA, sedangkan sampel terdiri dari 8 orang atlet dayung nomor rowing, dengan menggunakan teknik purposive sampling dan dibagi kedalam dua kelompok dengan cara matching. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes

rowing single scull jarak 1000 meter, tujuannya untuk melihat seberapa signifikan

peningkatan kecepatan waktu pada jarak pertandingan 1000 meter. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : latihan power endurance dengan menggunakan mesin ergometer memberikan pengaruh yang lebih signifikan terhadap peningkatan prestasi mendayung rowing jarak 1000 meter daripada latihan power endurance dengan menggunakan resistance tali terhadap peningkatan prestasi mendayung rowing jarak 1000 meter.


(7)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAC

THE IMPACT BETWEEN POWER ENDURANCE TRAINING USING ERGOMETER MACHINE AND RESISTANCE ROPE TOWARDS

ACHIEVEMENT INCREASE IN 1000 METER ROWING

(Experiment Study on Athlete in PRIMA PRATAMA Rowing Club)

Supervisor : 1. Drs. Dadan Mulyana, M.Pd : 2. Drs. Satriya

Iwan Kurniawan

The background for this final paper is from the writer’s point of view

concerning how important power endurance in biomotoric component toward achievement increase in 1000 meter rowing. To train this power endurance, you can use ergometer machine and resistance rope. Both device have their own excess and lacking point. Experimental method is used as the research method. Population in this research are the athletes in PRIMA PRATAMA rowing club, and the samples are including 8 people of rowing athlete, using purposive sampling technique and devided into 2 group by way of matching the athlete. The research instrument are 1000 meter rowing single scull test, the purpose of this test is to see the significant speed increasement by time at the 1000 meter race. Based on the result of the increase data proccess and analysis, with that result writer concluded: power endurance training using ergometer machine give a more significant impact towards the achievement increase in 1000 meter rowing than power endurance training using the resistance rope towards the acheivement increase in 1000 meter rowing.


(8)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cabang olahraga dayung nomor rowing dalam kejuaraan profesional biasanya dipertandingkan dalam jarak 2000 meter. Tetapi terdapat ketentuan lain seperti dijelaskan pada REGATTA Guidelines For Adaptive Rowing (2013:1)

Cobined event racing: If there are limited entries and rowers from different sport classes will compete together, time handicaps be applied for the 1,000m race.

Apabila danau tempat bertanding memiliki jarak kurang dari 2000 meter maka bisa digunakan jarak 1000 meter sebagai jarak tanding minimum.

Seorang pedayung rowing harus mempunyai kapasitas aerobic yang tinggi karena jarak yang dipertandingkan cukup jauh dan dalam suatu kejuaraan bisa terdapat empat sampai lima seri dari mulai penyisihan sampai memasuki final sehingga kapasitas aerobic sangat menentukan agar atlet dapat mempertahankan

peak condition nya dan pemulihan yang cepat pasca bertanding.

Dalam cabang olahraga dayung khususnya pada nomor rowing terdapat dua bentuk nomor yang dipertandingkan seperti dijelaskan oleh Rohmat (2009:1), dayung rowing dibedakan kedalam dua jenis yaitu:

1. Dayung sweep, yaitu didalam nomor perahu dayung sweep

masing-masing terdapat satu dayungan yang dipegang dengan menggunakan dua tangan. Pedayung yang menyapu ke bagian sisi kanan biasanya disebut stroke, dan pada bagian kiri disebut bow. Sweep biasanya terdapat pengemudi sebagai pengatur arah perahu, pengemudi berfungsi sebagai pengatur meluas ke sisi kanan (stroke) dan sisi kiri (bow). 2. Dayung sculling, yaitu pedayug yang memiliki dua dayungan,

masing-masing dari kedua tangan memegang dayung. Sculling biasanya tanpa adanya pengatur kemudi.

Dalam pencapaian prestasi yang maksimal pada cabor dayung diperlukan faktor latihan yang optimal, terencana dan continue. Adapun faktor latihan yang perlu adalah: faktor teknik, taktis, fisik dan mental. Dari keempat faktor tersebut, faktor fisik merupakan faktor utama yang perlu dikembangkan, karena kondisi


(9)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fisik merupakan faktor penting dalam semua cabang olahraga maka diperlukan program latihan kondisi fisik terencana dan sistematis. Rohmat (2002:17) menjelaskan bahwa, beberapa aspek fisik yang menjadi keharusan pada cabang olahraga dayung di antaranya adalah: “Daya tahan, kecepatan, maximum strength, daya tahan otot, koordinasi, flexibility,dan power”.

Dari penjelasan Rohmat di atas, penulis beranggapan bahwa aspek daya tahan dan power dianggap sebagai aspek yang paling penting. Seorang pedayung membutuhkan daya tahan yang sangat baik guna mempertahankan tempo dayungan. Sedangkan power dibutuhkan agar pedayung dapat melakukan dayungan yang cepat dan eksplosif. Sehingga penulis dalam penelitian ini memfokuskan pada power endurance yaitu penggabungan aspek daya tahan dan power (Power Endurance). Penulis beranggapan bahwa seorang pedayung rowing harus mempunyai kemampuan power endurance, dimana otot – otot harus kuat dalam melakukan gerakan yang cepat dan mampu dipertahankan dalam jangka waktu yang lama dan atau jarak yang panjang. Menurut Ed McNeely (2005:98)

Power Endurance yaitu melakukan kekuatan dan kecepatan yang berulang – ulang”. Dia juga mengatakan bahwa Power endurance itu dilakukan dengan

periode yang lama dan erat kaitannya dengan stamina.

Dengan demikian power endurance bagi seorang pedayung sangat dibutuhkan. Untuk meningkatkan kualitas power endurance dapat menggunakan

Mesin Ergometer dan Resistance. Concept2 (2003:18), "Ergometer machine is

specially designed measurement tool using wind resistance that goes into the fan to produce the prisoner in the machine". Ergometer adalah alat yang di desain

menggunakan tahanan angin yang masuk kedalam kipas angin sehingga menghasilkan tahanan pada mesin. Agar terjadi peningkatan yang signifikan, maka peneliti memvariasikan bentuk latihan ergometer dengan memanipulasi volume, intensitas, tempo, dan rest. Besarnya beban pada setiap garis angka yang terdapat pada mesin ergometer dinyatakan dalam satuan kilogram. Pada penelitian


(10)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini besarnya beban mesin ergometer ditentukan dan tidak berubah, yaitu pada garis ke 6 sebesar 6kg.

Sedangkan latihan dengan menggunakan resistance tali adalah latihan dengan menggunakan alat bantu modifikasi yang berfungsi untuk menghasilkan hambatan atau tahanan pada laju perahu. Latihan resistance atau tahanan Menurut Kardjono (2008:25), resistan exercise adalah latihan dimana kita harus mengangkat, mendorong, atau menarik suatu beban. Beban itu bisa beban anggota tubuh kita sendiri, ataupun beban dari luar atau (eksternal resistance). dalam penelitian ini, resistance yang digunakan adalah tali tambang. Mengacu pada ketentuan subyek penelitian studi eksperimen bahwa keadaan populasi harus relatif homogen, maka peneliti melakukan pengujian untuk menyamakan besarnya beban yang dihasilkan resistant tali dengan ergometer. Dari hasil pengujian diketahui bahwa tali selang yang digunakan sebagai resistance dengan diameter 2cm menghasilkan hambatan beban sekitar 6kg setara dengan beban di ergometer.

Penggunaan alat mesin ergometer dan resistant tali sama-sama dapat meningkatkan prestasi mendayung rowing 1000 meter. Penulis menganalisis bahwa kedua latihan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya. Untuk mengetahui lebih jelas dampak langsung dari penggunaan alat ini terhadap peningkatan prestasi mendayung rowing 1000 meter, maka penulis tertarik untuk membandingkan latihan power endurance dengan menggunakan mesin ergometer dan latihan dengan menggunakan resistance tali. Diharapkan dapat diketahui alat bantu latihan mana yang lebih efektif dalam meningkatkan prestasi mendayungn rowing 1000 meter. Hal inilah yang melatar belakangi diadakannya penelitian tentang ”Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Mesin Ergometer dan Resistance Tali Terhadap Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter” ( Studi Eksperimen Atlet Rowing Prima Pratama).


(11)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan dan untuk mempermudah proses penelitian serta menjaga tidak adanya penyimpangan pembahasan, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah latihan power endurance dengan menggunakan mesin ergometer memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan prestasi mendayung rowing 1000 meter?

2. Apakah latihan power endurance dengan menggunakan resistance tali memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan prestasi mendayung rowing 1000 meter?

3. Apakah latihan power endurance dengan mesin ergometer memberikan pengaruh yang lebih signifikan dibandingkan latihan power endurance dengan menggunakan resistance tali terhadap peningkatan prestasi mendayung rowing 1000 meter ?

C. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah penelitian yang telah penulis kemukakan, maka tujuan penelitian yang ingin penulis capai yaitu :

1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan latihan power endurance dengan menggunakan mesin ergometer terhadap peningkatan prestasi mendayung rowing 1000 meter ?

2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan latihan power endurance dengan menggunakan resistance tali terhadap peningkatan prestasi mendayung rowing 1000 meter ?

3. Untuk mengetahui apakah latihan power endurance dengan mesin ergometer lebih signifikan daripada latihan power endurance dengan menggunakan resistance tali terhadap peningkatan prestasi mendayung rowing 1000 meter?

D. Manfaat Penelitian


(12)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi keilmuan olahraga dayung.

2. Secara praktis hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan yang berarti bagi :

2.1 Para atlet, pelatih, pembina olahraga dayung dalam meningkatkan prestasi atlet.

2.2 Bahasa informasi dan referensi bagi para peneliti yang akan menyelidiki hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah pada cabang olahraga dayung.

E. Struktur Organisasi

Adapun struktur Organisasi penyusunan Skripsi ini terdiri atas lima bab, yaitu:

1. BAB I Pendahuluan: berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah tujuan penelitian, dan manfaat atau signifikansi penelitian 2. BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian 3. BAB III Metode Penelitian: Berisi penjabaran yang rinci mengenai

metode penelitian, termasuk beberapa komponen berikut: 3.1 Lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian

3.2 Desain penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Definisi Operasional 3.5 Instrumen penelitian

3.6 Proses pengembangan instrument

3.7 Teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya 3.8 Analisis data

4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan: terdiri dari dua hal utama, yakni:

4.1 Pengolahan atau analisis data 4.2 Pembahasan atau analisis temuan


(13)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. BAB V Kesimpulan dan Saran: Menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian


(14)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

Dalam sebuah penelitian, lokasi atau tempat dilaksanakannya penelitian juga memberikan pengaruh yang besar dalam menentukan hasil yang akan dicapai dalam penelitian tersebut. Keadaan strategis tempat penelitian, jumlah populasi dalam wilayah tersebut, dan ketersediaan sarana dan prasarana akan menentukan tingkat kesulitan penelitian tersebut.

Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini adalah di club olahraga dayung PRIMA PRATAMA terletak di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Waktu penelitian dilaksanakan selama 8 minggu. Dalam 1 minggu dilakukan 3 kali pertemuan, sehingga jumlah pertemuan seluruhnya 24 kali. Latihan dimulai pada 31 Maret 2014 sampai 26 Mei 2014.

Lamanya masa eksperimen tersebut, ditentukan atas dasar pertimbangan jarak waktu yang memadai untuk dapat mengukur pengaruh suatu latihan. Pelaksanaan latihan ini berpedoman pada pendapat Harsono (1988:154) yang

menyatakan bahwa: “…latihan kondisi fisik pre-season yang intensif selama 6-10

minggu…”. Selanjutnya Harsono (1988:194) menyatakan juga bahwa:

“…sebaiknya latihan dilakukan tiga kali dalam seminggu dan diselingi satu hari

istirahat untuk memberikan kesempatan bagi otot untuk berkembang dan

mengadaptasikan diri pada hari istirahat tersebut”. Berdasarkan kutipan tadi, istirahat diantara latihan dimaksudkan agar terjadi recovery dan adaptasi terhadap beban latihan sehingga akan terjadi overload pada latihan selanjutnya atau disebut over kompensasai.

2. Populasi

Dalam sebuah penelitian, populasi adalah sekumpulan individu yang memiliki sifat – sifat umum. Dari populasi tersebut akan diambil data – data yang


(15)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperlukan untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian. Populasi menurut Sugiyono (2008:80) adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.”. Sedangkan pendapat lain

tentang sampel menurut Fathoni (2005:103) mengatakan bahwa “populasi ialah keseluruhan unit elementer yang parameternya akan diduga melalui statistika hasil

analisis yang dilakukan terhadap sampel penelitian”.

Berdasarkan beberapa pernyataan diatas, dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah atlet dayung rowing PRIMA PRATAMA sebanyak 10 orang. Populasi atlet dayung rowing PRIMA PRATAMA ini dipilih karena para atlet ini telah mengikuti kejuaraan dayung nomor rowing dan seluruh atletnya kini dipersiapkan untuk membela tim PON Jawa Barat. Beberapa dari mereka bahkan terpanggil untuk bergabung dengan tim Nasional. Selain itu penelitian ini diharapankan dapat membantu atlet tersebut untuk meningkatkan prestasi mendayung rowing pada jarak 1000 meter pada event kejuaraan tingkat Jawa Barat, Nasional bahkan sampai bisa tembus ke tingkat Internasional.

3. Sampel

Setelah di tentukan populasi, maka langkah selanjutnya yaitu menentukan sampel. Penentuan sampel dilakukan dengan membagi populasi ke dalam satu atau beberapa kelompok sesuai dengan kebutuhan pengambilan data dalam penelitian.

Pada sebuah penelitian, sampel yang digunakan bisa keseluruhan dari populasi atau ditentukan hanya sebagiannya berdasarkan kriteria tertentu. Berikut pengertian sampel menurut Sugiyono (2013:118) “ sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan pendapat lain tentang sampel menurut Arikunto (2010:174) menyatakan “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik sampling


(16)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.“. Dalam penelitian ini, dari total populasi sebanyak 10 atlet, diambil sebanyak 8 atlet dengan pertimbangan bahwa pada saat pre tes ke 8 atlet yang terpilih sebagai sampel memenuhi standar catatan waktu untuk nomor rowing pada jarak 1000 meter. Pertimbangan lainnya adalah atlet yang menjadi sampel mempunyai prestasi yang baik, pernah menjadi juara dalam pertandingan multi event pada kelas usianya seperti POPDA, POPNAS dan Kejurnas Junior.

Selanjutnya, sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu, kelompok A (ergometer) dan kelompok B (resistance tali). Untuk menentukan kelompok yang akan diberikan latihan ergometer dan resistance, terlebih dahulu dilakukan tes awal, setelah diperoleh data, kemudian dilakukan ranking untuk membagi dua kelompok dengan menggunakan teknik mencocokkan (Matching).. Seperti terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Pengelompokkan Sampel Menggunakan Teknik Mencocokkan (Matching)

Kelompok A (Ergometer) Kelompok B (Resistance)

1 2

4 3

5 6

8 7

Teknik mencocokan (matching) ini digunakan untuk tingkat homogenitas dari kedua kelompok sehingga memiliki kelompok yang memiliki kemampuan yang rata – rata sama.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Static Group Pretest-Posttest Design. Artinya tes dilakukan dua kali yaitu tes awal


(17)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebelum eksperimen dan tes akhir setelah eksperimen. Dua kelompok diukur atau diobservasi bukan hanya setelah diberi perlakuan, tetapi juga sebelum diberi perlakuan.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu mesin ergometer dan resistance tali yang membandingkan dua kelompok yang utuh. Sedangkan variabel terikat adalah mendayung rowing 1000 meter.

Gambar 3.1

Desain Penelitian ( The Static Group Pretest-Posttes Design) Sumber: Sugiyono (2013:112)

Keterangan:

A : Latihan menggunakan ergometer B : Latihan menggunakan resistance tali O1 : Pretes mendayung rowing 1000 meter

O2 : Posttest mendayung rowing 1000 meter

X1 : Kelompok eksperimen 1

X2 : Kelompok eksperimen 2

Adapun Prosedur yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan populasi.

2. Memilih dan menetapkan sampel. 3. Mengadakan tes awal.

4. Membagi dua kelompok, yaitu kelompok A dan kelompok B. 5. Melaksanakan latihan.

6. Melakukan tes akhir. 7. Mengolah data.

8. Melakukan pengujian hipotesis/analisis data

A O1 X1 O2


(18)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9. Mengambil kesimpulan.

Prosedur penelitian yang penulis tempuh digambarkan dalam bagan sebagai berikut.

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian

C. Metode Penelitian

Dalam proses penelitian hendaknya dibutuhkan suatu metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang akan dipecahkan. Metode penelitian harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. Adapun metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, Fathoni (2005:99)

POPULASI

SAMPEL

TES AWAL

KELOMPOK A (ERGOMETER) KELOMPOK B (RESISTANCE)

LATIHAN MENGGUNAKAN ERGOMETER

LATIHAN MENGGUNAKAN RESISTANCE

TES AKHIR

PENGOLAHAN DATA

ANALISIS DATA


(19)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengungkapkan bahwa: “Eksperimen artinya percobaan. Metode eksperimen berarti metode percobaan untuk mempelajari pengaruh dari variabel tertentu terhadap variabel yang lain, melalui uji coba dalam kondisi khusus yang sengaja diciptakan”.

Berdasarkan pernyataan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa metode eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki sesuatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil. Cukup jelas bahwa metode eksperimen menekankan adanya akibat dari suatu variabel. Adapun yang dimaksud variabel dari penelitian ini yaitu terdiri dari variabel bebas (independent

variabel), yaitu alat bantu latihan ergometer dan alat bantu latihan resistance tali,

sedangkan variabel terikat (dependent variabel) yaitu peningkatan prestasi mendayung 1000 meter.

D. Definisi Oprasional

Penafsiran seseorang tentang suatu istilah sering berbeda-beda, sehingga bisa menimbulkan suatu kekeliruan dan kesalahan pengertian penafsiran istilah-istilah dalam penelitian ini, oleh karena itu penulis menjelaskan istilah-istilah-istilah-istilah sebagai berikut:

1. Menurut Concept2 (2003:18), "Ergometer machine is specially

designed measurement tool using wind resistance that goes into the fan to produce the prisoner in the machine". Ergometer adalah alat khusus

yang dirancang untuk membantu latihan mendayung rowing dengan menggunakan putaran kipas pada mesin untuk menghasilkan hambatan saat tuas di tarik.

2. Menurut Kardjono (2008:25), resistan exercise adalah latihan dimana kita harus mengangkat, mendorong, atau menarik suatu beban. Beban itu bisa beban anggota tubuh kita sendiri, ataupun beban dari luar atau (eksternal resistant). Dalam penelitian ini rasistance yang dimaksud adalah sebuah tali selang yang diikatkan melingkar di badan perahu sehingga menghasilkan hambatan dalam luncuran perahu.


(20)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Menurut Volker (2005:98) “Power endurance is the ability to continue to wort at a high power output and depends not only on strenght but also on anaerobic fitness and aerobic base.” Yang dimaksud dengan

power endurance adalah kemampuan untuk melanjutkan pekerjaan

pada kekuatan luar tertinggi dan tidak hanya tergantung pada kekuatan saja tapi juga pada kemampuan kapasitas anaerobic dan basic aerobic. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa power endurance adalah kemampuan untuk melakukan gerakan yang kuat dan cepat dalam jangka waktu yang lama.

4. Menurut Harsono (1982 : 101) “Latihan adalah proses yang sistematis dari terlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan

kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya”. E. Instrumen Penelitian

Guna tercapainya keberhasilan penelitian yang akan diselenggarakan penulis, maka instrumen penelitian yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian dan menguji hipotesis, penulis menggunakan alat ukur sebagai media atau alat pengumpulan data. Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan atau pengukurannya. Sebagaimana yang dikatakan Arikunto

(2010:150) bahwa “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Dalam penelitian ini pengukuran dilakukan dua kali yaitu pada awal dan akhir penelitian atau sebelum dan sesudah treatment diberikan. Alat ukur yang penulis gunakan yaitu tes mendayung rowing 1000 meter.

Sarana dan Prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan tes Rowing 1000 meter adalah sebagai berikut: a) Danau tempat bertanding b) perahu single scull, c) speed coach, d) peluit, e) alat tulis.

Secara rinci alat ukur yang digunakan dalam pengambilan data pada penelitian ini yaitu:


(21)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Bentuk Tes : Rowing single scull 1000 meter

b. Tujuan : Untuk mengetahui peningkatan prestasi mendayung rowing single scull 1000 meter

c. Alasan : Instrumen ini merupakan nomor kejuaraan yang sering digunakan dalam kejuaraan baik tingkat daerah maupun nasional, seperti dijelaskan pada REGATTA Guidelines For Adaptive Rowing

(2013:1) “Cobined event racing: If there are limited entries and rowers from different sport classes will compete together, time handicaps be applied for the 1,000m race. Artinya jika jarak lintasan terbatas dan

atlet yang bertanding dari level yang berbeda maka bisa digunakan pengambilan waktu terbaik pada jarak minimum 1000 meter.

d. Otot yang terlatih : triceps brachii, biceps brachii, deltoid, pectoralis

major, latisimus dorsi, rectus abdomen, back, quadriceps femoris, hamstring, gastroc nemius.

e. Pelaksanaan :

 Atlet bersiap pada garis start dengan perahu rowing single scull untuk memulai race

 Ketika perahu sudah lurus dengan lintasan dan speed coach standby, maka atlet bersiap menunggu aba – aba

 Setelah aba – aba peluit di tiup, atlet sesegera mungkin mendayung sampai finish dan hasil pencapaian nya akan di catat oleh speed coach.

Gambar 3.3 Posisi Start


(22)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Setelah seluruh data hasil penelitian terkumpul, maka selanjutnya dilakukan

pengolahan dan analisis terhadap data penelitian. Proses analisis dan pengolahan data dilakukan dengan perhitungan secermat mungkin, hal ini dilakukan agar data tersebut dapat memberikan kesimpulan yang benar terhadap jawaban dari permasalahan yang diteliti.

Dalam pengolahan data nantinya akan menjadi perhitungan, peneliti mengunakan cara-cara statistik sebagai berikut :

Langkah-langkah pengolahan data yang peneliti tempuh disesuaikan dengan rumus-rumus yang digunakan dalam statistika, yaitu sebagai berikut:

1. Menghitung data hasil pengukuran dan tes 2. Menghitung nilai rata-rata dengan rumus:

Keterangan:

= nilai rata-rata yang dicari

 = jumlah dari X = nilai data mentah n = nilai data mentah

3. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data, dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

S = simpangan baku yang dicari

 = jumlah dari Xi = nilai data mentah


(23)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = nilai rata-rata

n = jumlah sampel

4. Menguji homogenitas sampel dengan menggunakan rumus:

Kriteria pengujian: tolak Ho hanya jika F ≥ F ½ ɑ(V1,V2) di dapat dari

distribusi F sesuai dengan dk pembilang V1 = (n1– 1) dan penyebut V2 =

(n2– 1). Kedua kelompok homogen Fhitung < Ftabel.

5. Uji normalitas melalui pendekatan uji normalitas liliefors dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pengamatan X1, X2, … …, Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, … …,

Zn dengan menggunakan rumus:

( dan S merupakan rata-rata dan simpangan baku setiap kelompok butir tes).

b. Untuk tiap bilangan baku ini, menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F (Z1) = P (Z ≤ Z1).

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, … …, Zn yang lebih kecil atau

sama dengan Z. jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Zi), maka:

Hitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

d. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar dengan (Lo).

e. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan Lo ini dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L


(24)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,05). Menurut Sudjana (1989:466-467) “kriterianya adalah tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal, jika Lo yang

diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar nilai kritis uji

liliefors. Dalam hal lain hipotesis nol diterima”.

f. Uji kesamaan Dua Rata-rata (Skor berpasangan) atau sering dikatakan uji beda. Uji ini digunakan untuk menjawab pertanyaan masalah nomor dua, rumus yang digunakan adalah:

(i)

Keterangan: B = nilai rata-rata

SB = nilai simpangan baku beda n = jumlah sampel

(ii) Kriteria penolakan dan penerimaan Hipotesisnya: Terima hipotesis jika:

-t (1- ½ ɑ) < t < t(1- ½ ɑ), dk (n-1)

Dalam hal lain (Ho) ditolak.

(iii)Pasangan hipotesis yang akan diujinya adalah: Ho : B = 0

Ho: B ≠ 0

(iv) Uji signifikansi dua rata-rata (dua pihak) t’ = 1 - 2

√S12/n1 + S22/n1

Keterangan :

S = simpangan baku yang dicari = nilai rata-rata


(25)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter


(26)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari pengolahan dan analisis data, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Latihan power endurance dengan menggunakan mesin ergometer memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan prestasi mendayung rowing single scull 1000 meter.

2. Latihan power endurance dengan menggunakan resistance tali tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan prestasi mendayung rowing singel scull 1000 meter

3. Latihan power endurance dengan menggunakan mesin ergometer memberikan pengaruh yang lebih signifikan daripada resistance tali terhadap peningkatan prestasi mendayung rowing singel scull 1000 meter. Artinya bahwa latihan power endurance dengan menggunakan mesin ergometer lebih baik untuk digunakan dalam meningkatkan prestasi mendayung rowing singel scull 1000 meter dibandingkan dengan resistance tali.

Dari hasil pengamatan penulis, kelompok ergometer mengalami peningkatan yang lebih signifikan karena latihan dengan ergometer lebih mudah untuk dikontrol dan faktor eksternal yang dapat mengganggu proses latihan bisa diminimalisir. Sedangkan kelompok resistance mengalami beberapa kendala dalam proses latihannya. Perahu cenderung akan lebih labil dengan adanya resistance dan setelah penulis teliti hal tersebut mengurangi penguasaan balancing bahkan ketika resistance dilepas atlet terlihat kesulitan untuk menguasai keseimbangan pada perahu. Ketika dilakukan test, kelompok ergometer memiliki kekuatan dan kecepatan yang lebih stabil walaupun karena selama treatment


(27)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mereka tidak berlatih menggunakan perahu rowing sedangkan kelompok resistance sebenarnya mempunyai power yang lebih tinggi tetapi kurang stabil dan kemampuan balancingnya pun terlihat menjadi menurun.

B. Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan sesudah melaksanakan penelitian berdasarkan hasilnya, yaitu:

1. Bagi pelatih atau pembina olahraga, penulis menyarankan khususnya untuk cabang olahraga dayung, aspek power endurance sangatlah penting untuk menunjang prestasi mendayung rowing single scull 1000 meter. Untuk dapat meningkatkan aspek tersebut pada atlet PRIMA PRATAMA yang tergolong sebagai atlet remaja, mesin ergometer lebih baik daripada resistance tali untuk melatih power endurance sehingga prestasinya bisa meningkat lebih signifikan dengan pertimbangan mengurangi faktor yang bisa mengganggu proses latihan. Jika ingin menggunakan resistance pada perahu penulis menyarankan untuk mendesain ulang resistance dengan bentuk yang dapat mengikuti bentuk perahu sehingga diharapkan tidak akan mengurangi kemampuan balancing pedayung

2. Bagi pembaca dan pemerhati olahraga, atau pun mahasiswa jurusan olahraga yang akan melakukan pengembangan dan penelitian lebih lanjut dengan kajian lebih mendalam dan sampel yang lebih banyak. Demikian kesimpulan dan sumbangan saran yang dapat penulis kemukakan, semoga bermanfaat bagi semua pihak, terutama untuk perkembangan olahraga dayung itu sendiri.


(28)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bompa, Tudor O. (1999). Periodization Theory and Methodology of Training. United States of Amerika: Human Kinetics.

Bompa, Tudor O. (1999). Periodization Training for Sport. United States of Amerika: Human Kinetics.

Fathoni, Abdurrahman. (2005). Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan

Skripsi. Garut: PT RINEKA CIPTA.

Griwijoyo, Santosa. (2007). Ilmu Faal Olahraga; Fungsi Tubuh Manusia Pada

Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: CV Tambak Kusuma.

Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik. FPOK, UPI. http://www.concept2.com [Diakses 15 Januari 2014]

http://www.dayung-terus.blogspot.com [Diakses 15 April 2013]. http://www.foh.hhs.gov [Diakses 7 Mei 2014].

http://www.list25.com [Diakses 9 Mei 2014].

http://www.pascaunesa2011.blogspot.com/2011/11/desain-penelitian-eksperimen.html [Diakses 12 Juni 2014]

http://www.pullupbarsg.com [Diakses 9 Desember 2013].

http://www.rowingbc.ca/para-rowing-competition-regulation.com [Diakses 20 Juni 2014]

http://www.rowing-training-how-to-maximise-your-2000m-rowing-performance.com [Diakses 2 Februari 2014]


(29)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu http://www.theabguru.com [Diakses 10 Mei 2014].

Kardjono. (2008). Modul Mata Kuliah Pembinaan Kondisi Fisik. FPOK, Universitas Pendidikan Indonesia.

Lutan, Sudradjat, Yusup. (2000). Dasar-Dasar Kepelatihan. Depdikbud, Jakarta. Nolte, Volker. (2005). Rowing Faster Training-Rigging Technique-Racing.

United States of Amerika: Human Kinetics.

Nurhasan, Cholil, Nidaul. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Nurhasan dan Cholil. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Nurjaya, Dede Rohmat. (2002). Instrumen Pemanduan Bakat “Dayung”. Jakarta: Direktorat Pelajar dan Mahasiswa.

Nurjaya, Dede Rohmat. (2009). Teknik Dasar Mendayung Rowing. Materi Penataran Pelatihan Cabang Olahraga Dayung dan Pengda, PPLP, PPLM, dan Perguruan Tinggi se-Indonesia, Surabaya.

Satriya, Sidik, Imanudin. (2010). Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sidik, D.Z. (2008). Pembinaan Kondisi Fisik (Dasar dan Lanjutan). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Syaodih Sukmadinata, Nana. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Thompson Paul, (2005). Sculling, Training, Technique & Performance. The Crowood Press Ltd, Ramsbury, Marlborough

UPI. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(1)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,05). Menurut Sudjana (1989:466-467) “kriterianya adalah tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal, jika Lo yang

diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar nilai kritis uji liliefors. Dalam hal lain hipotesis nol diterima”.

f. Uji kesamaan Dua Rata-rata (Skor berpasangan) atau sering dikatakan uji beda. Uji ini digunakan untuk menjawab pertanyaan masalah nomor dua, rumus yang digunakan adalah:

(i)

Keterangan: B = nilai rata-rata

SB = nilai simpangan baku beda n = jumlah sampel

(ii) Kriteria penolakan dan penerimaan Hipotesisnya: Terima hipotesis jika:

-t (1- ½ ɑ) < t < t(1- ½ ɑ), dk (n-1) Dalam hal lain (Ho) ditolak.

(iii)Pasangan hipotesis yang akan diujinya adalah: Ho : B = 0

Ho: B ≠ 0

(iv) Uji signifikansi dua rata-rata (dua pihak) t’ = 1 - 2

√S12/n1 + S22/n1

Keterangan :

S = simpangan baku yang dicari = nilai rata-rata


(2)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter


(3)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari pengolahan dan analisis data, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Latihan power endurance dengan menggunakan mesin ergometer memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan prestasi mendayung rowing single scull 1000 meter.

2. Latihan power endurance dengan menggunakan resistance tali tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan prestasi mendayung rowing singel scull 1000 meter

3. Latihan power endurance dengan menggunakan mesin ergometer memberikan pengaruh yang lebih signifikan daripada resistance tali terhadap peningkatan prestasi mendayung rowing singel scull 1000 meter. Artinya bahwa latihan power endurance dengan menggunakan mesin ergometer lebih baik untuk digunakan dalam meningkatkan prestasi mendayung rowing singel scull 1000 meter dibandingkan dengan resistance tali.

Dari hasil pengamatan penulis, kelompok ergometer mengalami peningkatan yang lebih signifikan karena latihan dengan ergometer lebih mudah untuk dikontrol dan faktor eksternal yang dapat mengganggu proses latihan bisa diminimalisir. Sedangkan kelompok resistance mengalami beberapa kendala dalam proses latihannya. Perahu cenderung akan lebih labil dengan adanya resistance dan setelah penulis teliti hal tersebut mengurangi penguasaan balancing bahkan ketika resistance dilepas atlet terlihat kesulitan untuk menguasai keseimbangan pada perahu. Ketika dilakukan test, kelompok ergometer memiliki kekuatan dan kecepatan yang lebih stabil walaupun karena selama treatment


(4)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mereka tidak berlatih menggunakan perahu rowing sedangkan kelompok resistance sebenarnya mempunyai power yang lebih tinggi tetapi kurang stabil dan kemampuan balancingnya pun terlihat menjadi menurun.

B. Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan sesudah melaksanakan penelitian berdasarkan hasilnya, yaitu:

1. Bagi pelatih atau pembina olahraga, penulis menyarankan khususnya untuk cabang olahraga dayung, aspek power endurance sangatlah penting untuk menunjang prestasi mendayung rowing single scull 1000 meter. Untuk dapat meningkatkan aspek tersebut pada atlet PRIMA PRATAMA yang tergolong sebagai atlet remaja, mesin ergometer lebih baik daripada resistance tali untuk melatih power endurance sehingga prestasinya bisa meningkat lebih signifikan dengan pertimbangan mengurangi faktor yang bisa mengganggu proses latihan. Jika ingin menggunakan resistance pada perahu penulis menyarankan untuk mendesain ulang resistance dengan bentuk yang dapat mengikuti bentuk perahu sehingga diharapkan tidak akan mengurangi kemampuan balancing pedayung

2. Bagi pembaca dan pemerhati olahraga, atau pun mahasiswa jurusan olahraga yang akan melakukan pengembangan dan penelitian lebih lanjut dengan kajian lebih mendalam dan sampel yang lebih banyak. Demikian kesimpulan dan sumbangan saran yang dapat penulis kemukakan, semoga bermanfaat bagi semua pihak, terutama untuk perkembangan olahraga dayung itu sendiri.


(5)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bompa, Tudor O. (1999). Periodization Theory and Methodology of Training. United States of Amerika: Human Kinetics.

Bompa, Tudor O. (1999). Periodization Training for Sport. United States of Amerika: Human Kinetics.

Fathoni, Abdurrahman. (2005). Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Garut: PT RINEKA CIPTA.

Griwijoyo, Santosa. (2007). Ilmu Faal Olahraga; Fungsi Tubuh Manusia Pada Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: CV Tambak Kusuma.

Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik. FPOK, UPI. http://www.concept2.com [Diakses 15 Januari 2014]

http://www.dayung-terus.blogspot.com [Diakses 15 April 2013]. http://www.foh.hhs.gov [Diakses 7 Mei 2014].

http://www.list25.com [Diakses 9 Mei 2014].

http://www.pascaunesa2011.blogspot.com/2011/11/desain-penelitian-eksperimen.html [Diakses 12 Juni 2014]

http://www.pullupbarsg.com [Diakses 9 Desember 2013].

http://www.rowingbc.ca/para-rowing-competition-regulation.com [Diakses 20 Juni 2014]

http://www.rowing-training-how-to-maximise-your-2000m-rowing-performance.com [Diakses 2 Februari 2014]


(6)

Iwan Kurniawan, 2014

Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://www.theabguru.com [Diakses 10 Mei 2014].

Kardjono. (2008). Modul Mata Kuliah Pembinaan Kondisi Fisik. FPOK, Universitas Pendidikan Indonesia.

Lutan, Sudradjat, Yusup. (2000). Dasar-Dasar Kepelatihan. Depdikbud, Jakarta. Nolte, Volker. (2005). Rowing Faster Training-Rigging Technique-Racing.

United States of Amerika: Human Kinetics.

Nurhasan, Cholil, Nidaul. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Nurhasan dan Cholil. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Nurjaya, Dede Rohmat. (2002). Instrumen Pemanduan Bakat “Dayung”. Jakarta: Direktorat Pelajar dan Mahasiswa.

Nurjaya, Dede Rohmat. (2009). Teknik Dasar Mendayung Rowing. Materi Penataran Pelatihan Cabang Olahraga Dayung dan Pengda, PPLP, PPLM, dan Perguruan Tinggi se-Indonesia, Surabaya.

Satriya, Sidik, Imanudin. (2010). Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sidik, D.Z. (2008). Pembinaan Kondisi Fisik (Dasar dan Lanjutan). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Syaodih Sukmadinata, Nana. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Thompson Paul, (2005). Sculling, Training, Technique & Performance. The Crowood Press Ltd, Ramsbury, Marlborough

UPI. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.