Profil Perilaku Sosial Siswa SMP Daarut Tauhiid Boardin School Berdasarkan Pendidikan Jasmani Melalui Kegiatan Ekstrakurikurer Jenis Olahraga Beregu Dan Olahraga Individu.

(1)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDUUnipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHIID

BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI

MELALUI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER JENIS

OLAHRAGA BEREGU DAN OLAHRAGA INDIVIDU

SKRIPSI

D

iajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memproleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Olahraga Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi

Oleh

Asep Yoga Nugraha 1001401

Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga

Fakultas Pendidikan Olahraga & Kesehatan

Universitas Pendidikan Indonesia


(2)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDUUnipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandung

2014


(3)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDUUnipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Profil Perilaku Sosial Siswa SMP

Daarut Tauhiid Boarding School

Berdasarkan Pendidikan Jasmani

Melalui Kegiatan Ekstrakurikurer Jenis

Olahraga Beregu dan Individu

Oleh

Asep Yoga Nugraha

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.

© Asep Yoga Nugraha 2014 Universitas Pendidikan Indonesia


(4)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDUUnipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(5)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDUUnipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN ASEP YOGA NUGRAHA

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHIID BOARDING

SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN

EKSTRAKULIKULER JENIS OLARAGA BEREGU DAN OLAHRAGA INDIVIDU

Disetujui dan Disahkan Oleh, Pembimbing I

Yusuf Hidayat, M.Si NIP.196808301999031001

Pembimbing II

Sufyar Mudjianto, M.Pd NIP. 197503222008011005

Mengetahui, Ketua Program Studi


(6)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDUUnipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Drs. Mudjihartono, M.Pd NIP. 196508171990011001


(7)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Asep Yoga Nugraha. 1001401. Profil Perilaku Sosial Siswa SMP Daarut Tauhiid Boardin School Berdasarkan Pendidikan Jasmani Melalui Kegiatan Ekstrakurikurer Jenis Olahraga Beregu Dan Olahraga Individu. Pembimbing I Yusuf Hidyat, M.Si. Pembimbing II Sufyar Mudjianto, M.Pd.

Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengungkap apakah kegiatan ekstrakurikurer jenis olahraga beregu dan olahraga individu berpengaruh terhadap perilaku sosial siswa SMP Daarut Tauhiid Boarding School?. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Daarut Tauhiid Boarding School yang mengikuti ekstrakurikurer sebanyak 30 orang. Sebanyak 15 orang dari jenis olahraga beregu dan 15 orang dari jenis olahraga individu. Penelitian ini menggunakan penelitian

ex post facto. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

perilaku sosial dalam bentuk skala likert, sedangkan pengolahan dan analisis data penelitian menggunakan Software SPSS Version 20 dan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukan perilaku sosial siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikurer olahraga beregu dan individu dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,096 < 2,048. Maka ekstrakurikuler olahraga beregu dan individu berpengaruh terhadap perilaku sosial siswa SMP Daarut Tauhiid Boarding School.

Kata kunci: Perilaku social, Ekstrakurikurer.


(8)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACK

Asep Yoga Nugraha. 1001401. Social Behavior Profile Junior High School Students Boarding School Based Daarut Tauhiid Through Physical Education Activity Type Ekstrakurikurer Sports Team And Individual Sports. Supervisor I Yusuf Hidyat, M.Si. Supervisor II Sufyar Mudjianto, M.Pd.

This study reveal whether types of team sports and individual sports extracurricular activities have an influence on student behavior in SMP Daarut Tauhiid Boarding School? Population in this study are 30 students who take extracurricular, 15 students from team sports type and 15 students from individual sports type. This study uses ex post facto research. The study instrument using a scale of social behavior in the Likert scale form. Processing and data analysis use Software SPSS Version 20 and Microsoft Excel. Result of study shows that students who take team sports and individual sports extracurricular activities with less significant level of 0.05 is 0.096 < 2,048. So types of team sports and individual sports extracurricular activities have an influence the student social behavior in SMP Daarut Tauhiid Boarding School.

Keyword : Social Behaviorl, Ekstrakurikurer.


(9)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL DAN BAGAN ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 7

1. Hakikat Perilaku Sosial ... 7

a. Pengertian Perilaku Sosial... 7

b. Dimensi dan Indikator Perilaku Sosial ... 8

c. Pengukuran Perilaku Sosial ... 12

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perialku Sosial ... 13

e. Bentuk Perilaku Sosial ... 16

2. Karakter Perilaku Sosial Siswa SMP ... 18

3. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 19


(10)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Pengertian Olahraga ... 22

6. Karakteristik Olahraga Individu dan Beregu ... 23

B. Kerangka Pemikiran ... 23

C. Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Sampel Penelitain ... 26

B. Desain Penelitian ... 28

C. Metode Penelitian ... 30

D. Definisi Operasional ... 31

E. Instrumen Penelitian ... 32

F. Langkah-langkah Penelitian ... 36

G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengolahan Data dan Analisis Data ... 41

1. Deskripsi ... 41

2. Hasil Analisis Data ... 41

a. Hasil Perhitungan Rata-rata Simpangan Baku ... 41

b. Hasil Perhitungan Uji Normalitas ... 42

c. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ... 43

d. Hasil Perhitungan Uji Hipotesis ... 43

3. Pembahasan ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48 v


(11)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL DAN BAGAN

Tabel

3.1 Kisi-kisi Intrumen Perilaku Sosial ... 32

4.1 Hasil perhitungan rata-rata dan simpangan baku ... 42

4.2 Hasil perhitungan uji normalitas ... 42

4.3 Hasil penghitungan uji homogenitas ... 43

4.4 Hasil perhitungan uji hipotesis (uji kesamaan dua rata-rata) ... 43

Bagan 3.1 Desain Penelitian ... 28

3.2 Langkah-langkah Penelitian ... 29


(12)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran

A. Instrumen Perilaku Sosial B. Estimasi Soal

C. Skala Perilaku Sosial

D. Hasil Perhitungan Perilaku Sosial Siswa Yang Mengikuti Ekstrakulikuler Olahraga Beregu

E. Hasil Perhitungan Perilaku Sosial Siswa Yang Mengikuti Ekstrakulikuler Olahraga Individu

F. Perhitungan Uji Normalitas Perilaku Sosial Siswa Yang Mengikuti Ekstrakulikuler Olahraga Beregu

G. Perhitungan Uji Normalitas Perilaku Sosial Siswa Yang Mengikuti Ekstrakulikuler Olahraga Individu

H. Perhitungan Uji Homogenitas I. Perhitungan Uji Hipotesis J. Surat Penelitian

K. Surat Balasan Penelitian L. Lampiran Foto


(13)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia tidak bisa terlepas dari sebuah aktivitas. Aktivitas meupakan suatu kegiatan atau kebutuhan yang dibutuhkan oleh individu maupun kelompok. Karena sangat menguntungkan baik dari segi materil maupun moril. Kebutuhan yang belum tercapai atau dirasa masih kurang, akan memacu individu maupun kelompok terus berusaha untuk mencapai titik kepuasan. Tak terkecuali di dalam pendidikan, proses pendidikan juga termasuk kedalam aktivitas yang menuntut para pesertanya untuk berperan secara aktiv untuk terus mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya.

Menurut UU NO. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara

Sebagai suatu proses pembinaan manusia seumur hidup, Pendidikan Jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman-pengalaman berdasarkan aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis.

Penjas adalah bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan untuk mendorong perkembangan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat. Selain itu juga penjas erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil,


(14)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memiliki kebugaran jasmani, kebiasaan pola hidup sehat dan pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak manusia.

Penjas telah menjadi bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan maksud untuk mengubah perilaku peserta didik. Dikemukakan Gafur yang dikutip oleh Lutan dan Cholik (1997:14) yaitu :

„Pembelajaran olahraga adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan, dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya dan berkualitas berdasarkan pancasila‟

Selain itu juga perkembangan perilaku bisa melalui aktivitas penjas, seperti ditegaskan oleh Abduljabar (2010:6) menyatakan bahwa “Pendidikan melalui fisikal adalah pendidikan melalui aktivitas fisikal (aktivitas jasmani), tujuannya mencakup semua aspek perkembangan kependidikan, termasuk pertumbuhan mental dan sosial siswa.”

Pertumbuhan mental sosial yang dijelaskan Abduljabbar menyangkup banyak aspek, tidak hanya di dalam pembelajaran intrakulikuler penjas, tetapi menyangkut juga dalam kegiatan aktivitas penjas melalui aktivitas ekstrakulikuler olahraga. Kegiatan ekstrakulikuler juga mampu merubah karakter siswa, hal ini sesuai dengan yang di sampaikan Munandar (1992:87) bahwa “kegiatan ekstrakulikuler yang dilaksanakan diluar jam pelajaran, selain membantu siswa dalam pengembangan minatnya, juga membantu siswa agar mempunyaui semangat baru untuk lebih giat belajar serta menanamkan tanggung jawabnya sebagai warga negara yang mandiri.”


(15)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari pernyataan diatas kegiatan ekstrakulikuler maupun intrakulikuler penjas sangat berperan penting dalam membentuk karakter siswa guna menghadapi tantangan zaman pada saat ini.

Sekarang ini, perilaku sosial menjadi sebuah masalah yang harus dihadapi warga negara indonesia. Jika dilihat dari kasusnya semakin banyaknya jumlah anak yang mengalami gangguan perilaku sosial, perlunya mendapat perhatian yang serius. Penelitian menunjukan bahwa gangguan perilaku ini berdampak sangat merugikan, tidak hanya bagi anak-anak dan remaja tetapi juga bagi masyarakat. Dalam beberapa media cetak dan elektronik disebutkan bahwa sering terjadinya tawuran antar pelajar, pergaulan seks bebas, pemakaian zat narkoba, dan yang paling marak saat ini adalah kasus geng motor. Masalah tersebut bisa berawal dari psikologis, faktor-faktor keluarga seperti pola asuh orang tua dan stabilitas keluarga, dan faktor lingkungan seperti kualitas hubungan dengan sebaya.

Berita terbaru yang menjadi ulasan di media sosial saat ini adalah maraknya tawuran geng motor. Info Terakhir yang dikeluarkan koran tempo, serta di unggah di Tempo.co pada tanggal 20 juli 2014 di salah satu kota di Jawa Barat telah terjadi pembunuhan dijalan raya dan korbannya adalah mahasiswa di kota tersebut, disinyalir itu adalah ulah geng motor. Perilaku sosial remaja di sekolah sebagai seorang siswa merupakan salah satu karakteristik yang ditampilkan oleh remaja dalam memainkan peran sosialnya. Siswa akan menampilkan ciri respon interpersonalnya baik peran sosial yang ditampilkan terhadap guru, maupun teman sebaya, kecenderungan perilaku tersebut dapat ditampilkan melalui kecenderungan untuk mempengaruhi, menguasai, memimpin, dan bebas dari pengaruh orang lain.

Perilaku sosial belajar di sekolah difokuskan pada interaksi teman sebaya, dan aktifitas pada kegiatan-kegiatan sekolah, seperti kegiatan ekstrakurikuler. Maksudnya, perilaku sosial siswa di sekolah ditunjukan pada pengembangan


(16)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan siswa dalam bergaul dengan teman sebayanya, kemauan dan intensitas siswa dalam mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Santrock (2003:257) “Perilaku sosial dititikberatkan pada teman sebaya, kegiatan sekolah dan masyarakat.”

Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan individu yang sedang mengalami trasisi terutama dalam perilaku yang dipengaruhi oleh perkembanga psikologis dan sosial. Masa ini tergolong menuju masa remaja, sehingga pertumbuhan dan perkembangannya sesuai dengan tugas perkembangan remaja. Masa ini merupakan masa yang terbaik untuk diberdayakan melalui aktivitas-aktivitas jasmani, karena tingkat pertumbuhan dan perkembangan nya pada masa ini relatif tinggi. Hal ini diperjelas oleh pendapat Nadisah (1991:32) mengutip dari skripsi Yusuf (2012:6) menyatakan bahwa : „Adolesensi atau remaja berusia adalah individu-individu yang berusia 10 sampai 18 tahun untuk perempuan, 12 sampai 20 tahun untuk anak laki-laki. Masa adolesensi merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak-anak untuk menjadi dewasa.‟

Fenomena yang ada di lapangan masih banyak ditemukan siswa yang belum mampu menampilkan perilaku sosial yang memadai. Ditakutkan terjadi pada siswa SMP Daarut Tauhiid Boarding School yang belum mampu menunjukan perilaku sosial yang memadai, dengan fenomena diantaranya: kurang mampunya menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, persaingan antar teman, pengucilan oleh teman-teman dekatnya, selain itu juga belum mampu untuk bersikap jujur dan baik dalam berkata maupun dalam bertindak yang mengakibatkan salah paham dan ditakutkan berujung pada perkelahian. Hal-hal tersebut di atas merupakan beberapa indikator yang menunjukan bahwa masih kurang memadainya perilaku sosial yang ditunjukan oleh siswa SMP.

Dari fenomena yang telah dipaparkan diatas, masalah yang ada disekolah bisa terbawa siswa kepada ruang lingkup kegiatan ekstrakulikuler, terkadang


(17)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa masih belum mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, kurang berani tampil di muka umum yang menyebabkan menurunnya tingkat performa siswa saat pertandingan, dan terkadang keluar gunjingan yang menyakiti orang lain saat berlangsungnya kegiatan ekstrakulikuler.

Mengingat pentingnya perilaku sosial bagi siswa baik di dalam maupun diluar lingkungan sekolah, dan dari uraian latar belakang tersebut, penulis ingin mencoba melakukan penelitian yang berjudul profil perilaku sosial siswa SMP Daarut Tauhiid Boarding School berdasarkan pendidikan jasmani melalui kegiatan ekstrakulikuler jenis ekstrakulikuler olahraga individu dan beregu.

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang tersebut maka dapat diidentifikasi masalah yang akan diteliti penulis. Bahwa tujuan dari proses penjas tidak hanya pada aspek psikomotor saja, juga mencakup aspek kognitif dan afektif. Disamping aspek kognitif dan psikomotor, aspek afektif juga harus dimiliki siswa karena aspek afektif ini berhubungan dengan perilaku siswa. Perilaku siswa pada saat ini yang dilaporkan beberapa pembina ekstrakulikuler olahraga baik individu maupun beregu ada beberapa siswanya yang belum mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, persaingan antar siswa, memilih-memilih teman saat berlangsungnya ekstrakulikuler dan terkadang keluar gunjingan yang bisa menyakiti orang lain saat berlangsungnya kegiatan ekstrakulikuler. maka dari itu siswa di sekolah Boarding School menyarankan siswanya untuk mengikuti ekstrakulikuler salah satunya ekstrakulikuler olahraga baik olahraga individu maupun beregu agar disamping siswanya mendapatkan kebugaran jasmani juga dengan mengikuti ekstrakulikuler ini siswa mampu beradaptasi serta bersosialisasi lebih baik dengan teman lainnya disekolah.


(18)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan masalah yang akan dilakukan pada penelitian, adapun masalah yang teridentifikasi penulis adalah sebagai berikut:“Apakah pembelajaran penjas melalui kegiatan ekstrakulikuler jenis olahraga beregu dan olahraga individu berpengaruh terhadap perilaku sosial siswa SMP Daarut Tauhiid Boarding

School?”

D. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui skala profil perilaku sosial siswa SMP Daarut Tauhiid

Boarding School berdasarkan pendidikan jasmani melalui kegiatan

ekstrakulikuler jenis olahraga individu dan beregu.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi maupun pengetahuan yang bermanfaat tentang ekstrakulikuler olahraga individu dan beregu terhadap perilaku sosial siswa SMP Daarut Tauhiid Boarding School.

2. Sebagai saran atau masukan bagi lembaga pendidikan, penyelenggara pendidikan, guru penjas, pelatih, mahasiswa dan para pembaca mengenai perilaku sosial siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler olahraga individu maupun beregu.

3. Sebagai bahan penelitian bagi lembaga FPOK UPI Bandung khususnya program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi mengenai skala perilaku sosial yang mengikuti olahraga individu dan beregu.


(19)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Sampel Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Daarut Tauhiid Boarding School Bandung yang berada di lingkungan pondok pesantren Daarut Tauhiid untuk mengetahui profil perilaku sosial siswanya yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler olahraga beregu dan individu. Dalam menyusun sampai dengan yang diharapkan maka diperlukan sumber data. Pada unmumnya sumber data dalam penelitian disebut Populasi dan Sampel penlitian.

1. Lokasi

Tempat yang digunakan dalam penelitian adalah SMP Daarut Tauhiid

Boarding School Bandung yang berada di lingkungan pondok pesantren Daarut

Tauhiid. Di pilih karena merupakan salah satu sekolah yang memilliki fasilitas yang cukup lengkap serta adanya kegiatan ekstrakulikuler yang rutin diikuti oleh siswanya di setiap satu minggu.

2. Populasi

Dalam menyusun sampai dengan menganalisis data sehingga mendapatkan gambaran sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan sumber data. Pada umumnya sumber data dalam penelitian disebut Populasi dan sampel penelitian. Berkenaan dengan definisi dari populasi, Sudjana dan Ibrahim (1984:84)

menjelaskan tentang populasi, yaitu sebagai berikut : “Populasi maknanya

berkaitan dengan elemen, yakni unit tempat diperolehnya informasi. Elemen tersebut dapat berupa individu, keluarga, rumah tangga, kelompok sosial, sekolah, kelas, organisasi dan lain-lainnya.” Sudjana (1989:6) menjelaskan


(20)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maupun pengukuran kuantitatif atau kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas.”

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa laki-laki yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler olahraga individu dan beregu di SMP Daarut Tauhiid

Boarding School Bandung, Terdiri atas 15 orang yang mengikuti ekstrakulikuler

olahraga beregu dan 15 orang yang mengikuti ekstrakulikuler olahraga individu, jadi 30 siswa dari kedua jenis olahraga tersebut. Dalam pengambilan suatu data dari populasi dapat dilakukan dengan cara mengambil sebagian data dari jumlah populasi yang ada. Sebagian populasi tersebut biasa dengan istilah sampel. Sudjana (1991:71) menjelaskan :

Populasi tidak terbatas luasnya, bahkan ada yang tak dapat dihitung jumlah dan besarannya sehingga tidak mungkin diteliti. Kalaupun akan diteliti, memerlukan biaya, tenaga, waktu yang sangat mahal dan tidak praktis. Oleh karena itu perlu dipilih sebagian saja asal memiliki sifat-sifat yang sama dengan populasinya. Proses menarik sebagian subjek, gejala, atau objek yang ada pada suatu populasi disebut sampel.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka populasi merupakan sekumpulan keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti. Dari sekumpulan unsur tersebut diharapkan akan memperoleh informasi yang berguna untuk mengetahui masalah penelitian.

3. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili keseluruhan

populasi yang bersangkutan. Arikunto (2006:131) menjelaskan bahwa “Sampel adalah sebagian dari yang diteliti.” Mengenai jumlah sampel penelitian, penelitian

berpedoman pada Arikunto (2006:134) yang menyatakan bahwa “untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua


(21)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.” Sesuai dengan pendapat

tersebut, maka penulis menggunakan 30 orang dari populasi olahraga individu dan olahraga beregu sesuai sampel penelitian.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara menyimpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan sesuai dengan tujuan penelitian. Sudjana (1992:7)

Desain penelitian dalah suatu rancangan percobaan (dengan tiap langkah tindakan yang betul-betul teridentifikasi) sedemikian rupa sehingga informasi yang berhubungan atau diperlakukan untuk persoalan yang sedang diselidiki dapat dikumpulkan dengan kata lain desain sebuah eksperimen merupakan langkah-langkah lengkap yang perlu diambil jauh sebelum eksperimen dilakukan agar supaya data yang semestinya diperlukan dapat diperoleh sehingga akan membawa kepada analisis objektif dan kesimpulan yang akan berlaku untuk kesimpulan yang sedang dibahas.

Dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi dan sebagai penyebab salah satu faktor dalam penelitian. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang di pengaruhi.sebagaimana dapat kita lihat dalam desain penelitian dibawah ini:

Siswa yang mengikuti ekstrakulikuler jenis

olahraga beregu. (X 1)

Tes Skala perilaku sosial

siswa. (Y)


(22)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

Z1 : Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler olahraga beregu. Z2 : Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler olahraga individu Y : Tes skala Perilaku sosial siswa

Adapun langkah langkah penelitiannya dideskripsikan seperti bagan dibawah ini:

Populasi

Sampel

Kegiatan ekstrakulikuler

olahraga beregu

Skala perilaku

sosial

Pengumpulan data

Pengolahan

Kegiatan ekstrakulikuler

olahraga individu Siswa yang mengikuti

ekstrakulikuler jenis olahraga individu.


(23)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data

Hasil

Pembahasan

C. Metode Penelitian

Pada dasarnya penelitian merupakan suatu aktivitas untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengumpulkan data, mengklasifikasikan, menganalisis dan menyimpulkan. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, akurat, teruji serta objektif maka diperlukan suatu metode penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mempermudah pemecahan masalah dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu, sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan penelitian. Menurut Sugiyono (2013:2) menyatakan metode adalah sebagai berikut:

Merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu harus dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya


(24)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian berkaitan dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan sehingga dihasilkan penelitian yang benar-benar ilmiah atas permasalahan-permasalahan penelitian.

Untuk menguji kebenaran suatu hipotesis diperlukan suatu metode penelitian. Metode yang digunakan tersebut harus sesuai dengan masalah penelitian dan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tersebut. Pada bab I penulis mengemukakan bahwa masalah yang diteliti adalah mengenai perilaku sosial siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler olahraga beregu dan individu.

Berdasarkan masalah tersebut, penulis menggunakan metode ex post facto. Metode yang digunakan ini lebih menitik beratkan pada penelitian komparatif.

Sugiyono (2013:209) menyatakan “rumusan masalah komparatif adalah rumusan

masalah yang memandu peneliti untuk membandingkan antara konteks sosial atau

domain satu dengan yang lain.”. tujuan penelitian ex post facto adalah melihat akibat dari suatu fenomena dan menguji hubungan sebab akibat dari data-data setelah semua semua kejadian yang dikumpulkan telah selesai berlangsung. Ciri utama dalam penelitian ex post facto dapat dijelaskan oleh Nasir (1999:73)

sebagai berikut “Sifat penelitian ex post facto yaitu tidak ada kontrol terhadap variabel. Variabel dilihat bagaimana adanya”. Hal ini diterangkan juga oleh

Arikunto (2002:237) yaitu, “Pada penelitian ini, peneliti tidak memulai prosesnya dari awal, tetapi langsung mengambil hasil”. Dalam menjabarkan metode tersebut

maka peneliti membuat langkah penelitian sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data yang diperoleh dari tes Perilaku Sosial melalui angket yang disebar.


(25)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Menyusun dan mengolah data. 3. Menganalisis data.

D. Definisi Operasional

Untuk lebih memahami dan memudahkan istilah-istilah penelitian, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perilaku sosial atau sikap menurut Azwar (2013:5) menjelaskan “Keteraturan

tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi

tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya.”

2. Ekstrakurikuler menurut Sudjana (2002) dikutip oleh Sulaksono (2014:9)

menjelaskan “Kegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan yang diadakan diluar

jam pelajaran sekolah yang dimaksud untuk lebih memantapkan pembentukan kepribadian, dan untuk lebih mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikulum dan keadaan serta kebutuhan lingkungan.”

E. Instrumen Penelitian

Penulis menggunakan skala Likert yang dirasa sesuai dengan permasalahan yang hendak penulis teliti. Skala Likert ini terdiri dari satu set pernyataan, responden akan menjawab setiap pernyataan dengan menjawab dari alternatif jawaban. Pernyataan dibagi menjadi dua yaitu ada pernyataan yang menyenangkan (positif) dan pernyataan tidak menyenangkan (negatif). Kemungkinan jawaban berupa Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Kurang Setuju (SKS). Setiap jawaban pernyataan memiliki nilai yang berbeda.

Ketentuan Pemberian Skor pada Skala Perilaku Sosial Siswa Melalui Model Skala Sikap Likert


(26)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari tabel diatas, ketentuan penskoran skala Perilaku Sosial melalui model skala Likert, yaitu skor dalam setiap pernyataan. Skor tersebut tidak disajikan dalam pernyataan untuk responden dan hanya milik peneliti.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Intrumen Kreativitas Mengajar Guru

No. Komponen Sub Komponen Indikator

1. Role depositions

(Perilaku Peran) menurut Krech (1982) dalam Sudrajat (2010:42) perilaku peran dikelompokan menjadi empat yaitu

Ascendance, Dominance, Social initiative, Independence Ascendance (Pemberani) dikelompokan menjadi lima yaitu Defends his right; does not mind being conspicuous; not self reticent; self-assured; forcefully puts self forward

1. Defends his right

(Mempertahankan membela hak).

2. Does not mind being

conspicuous (Tidak

menghiraukan masalah yang menarik perhatian).

3. Not self reticent

(Tidak malu-malu melakukan suatu perbuatan).

4. Self-assured,

forcefully puts self

Alternatif jawaban Skor alternatif jawaban Positif Negatif Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Kurang Setuju 3 3 Tidak Setuju 2 4 Sangat Tidak Setuju 1 5


(27)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dominance (Berkuasa)

dikelompokan menjadi enam yaitu Assertive; self-confident; power-oriented; tought; strong-willed; order giving or directive leader

Social initiative

(Inisiatif)

dikelompokan menjadi empat yaitu Oraganizes group; does not stay in background; makes suggestion at meeting; takes over leadership.

Independence

(Mandiri)

dikelompokan menjadi empat yaitu Prefers to do own planning, to

forward (Percaya

diri mengedepankan kepentingan

sendiri).

1. Assertive (Sikap

tegas). 2. Self-confident (Percaya diri). 3. Power-oriented (Berorientasi pada kekuatan sendiri).

4. Tought (Keras).

5. Strong-willed

(Berkemauan keras).

6. Order giving (Suka

memberi perintah).

7. Directive leader

(Memimpin langsung).

1. Oraganizes group

(Membuat rencana sendiri).

2. Does not stay in

background (Bekerja

dengan cara sendiri).

3. Makes suggestion at

meeting (Suka

memberi saran dalam pertemuan).

4. Takes over

leadership

(Mengambil alih kepemimpinan).

1. Prefers to do own

planning (Membuat

rencana sendiri).

2. To work things out in


(28)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Sociometric disposiyiond (Perilaku dalam Hubungan Sosial) menurut Krech (1982) dalam Sudrajat (2010:43) perilaku dalam hubungan dikelompokan menjadi empat yaitu

Accepting of others, Sociability,

Friendliness, Sympathetic.

work things out in own way; do not seek support or advice; emotionally self-sufficient.

Accepting of others

(Dapat diterima Orang lain) dikelompokan menjadi lima yaitu

Sociability (Suka

Bergaul) dikelompokan menjadi tiga yaitu

Participates in school affairs; likes to be with people; outgoing.

Friendliness (Sikap

Ramah) dikelompokan menjadi empat yaitu

Genial, warm, open and approachable;

aproaches other person; easly; forms many social

relationship.

dengan cara sendiri).

3. Do not seek support

or advice (Tidak

perlu bantuan orang lain).

4. Emotionally

self-sufficient Emosial

stabil.

1. Nonjudgmental in

attitude toward

others (Tidak

berprasangka buruk).

2. Permissive believing

(Loyal).

3. Trustful

(Dipercaya).

4. Overlooks (Pemaaf).

5. Sees best in others

(Menghargai kelebihan orang lain).

1. Participates in

school affairs (Terlibat dalam kegiatan sosial).

2. Likes to be with

people (Senang

bersama orang lain).

3. Outgoing (Senang

bepergian).

1. Genial (Periang).

2. Warm (Hangat).

3. Open (Terbuka).

4. Approachable;

aproaches other person; easly; forms many social


(29)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Expresive dispositions (Perilaku Ekspresif) menurut Krech (1982) dalam Sudrajat (2010:44) perilaku ekspresif dikelompokan menjadi empat yaitu

Competitiveness, Aggressiveness, Self-consciousness, Exhibitionistic

Sympathetic (Simpatik)

dikelompokan menjadi tiga yaitu Concerned with the feelings and wants of others; displays kindly generous behaviour; depends underdog.

Competitiveness (Suka

Bersaing dan Bekerjasama)

dikelompokan menjadi empat yaitu Sees every relationships as a contest others are rivals to be defeated; self-aggrandizing; noncooperative.

Aggressiveness

(Agresif danTidak Agresif) dikelompokan menjadi lima yaitu

Attack others directly ot indirectly; shows defiant resentment of authority; quarrelsome; negativistic.

Self-consciousness

(Sifat Kalem)

dikelompokan menjadi kima yaitu Embaressed when entering a roo after others are seated suffers excessively from

didekati orang).

1. Concerned with the

feelings and wants of

others (Peduli).

2. Displays kindly

generous behaviour

(Murah hati).

3. Depends underdog

(Suka membela).

1. Sees every

relationships as a

contest others

(Hubungan sosial sebagai perlombaan).

2. Rivals to be defeated

(Sifat persaingan). 3. Self-aggrandizing (Memperkaya diri sendiri). 4. Noncooperative (Tidak kooperatif).

1. Attack others

directly (Menyerang

orang lain).

2. Resentment

(Pendendam).

3. Shows defiant

(Tidak patuh).

4. Quarrelsome (Suka

bertengkar).

5. Negativistic

(Menyangkal)

1. Embaressed when

entering a roo after

others (Pemalu).

2. Seated suffers


(30)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

stage fright; hesitates to volunter in group discussions; bothered by people watching him at work; feels

uncomfortable if different from others.

Exhibitionistic (Sikap

Menonjolkan diri) dikelompokan menjadi tiga yaitu Is given to excess and ostentation in behaviour attention; seek recognition and applause; shows off and behaves queerly to attract attention.

stage fright (Gugup).

3. Hesitates to volunter

in group discussions

(Ragu-ragu).

4. Bothered by people

watching him at work (Terganggu dilihat orang lain).

5. Feels uncomfortable

if different from

others (Tidak

nyaman berbeda dengan orang lain).

1. Is given to excess

and ostentation in

behaviour attention

(Perilaku berlebihan).

2. Seek recognition and

applause (Mencari

pengakuan).

3. Shows off and

behaves queerly to

attract attention

(Berperilaku aneh)

F. Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian deskrptif ini antara lain sebagai berikut:

1. Periaspan meliputi:

a. Menyiapkan berbagai macam keperluan yang meliputi perizinan pelaksanaan penelitian serta informasi dari berbagai pihak


(31)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Mengobservasi lapangan awal, dengan menghubungi bagian kurikulum guna mendapatkan perizinan melakukan peneltian di SMP Daarut Tauhiid

Boarding School.

2. Menentukan Sampel

Sampel dari penelitian ini merupakan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler olahraga individu dan beregu yang berada di lingkungan SMP Daarut Tauhiid Boarding School.

3. Menetukan Instrumen Penelitian

Menyusun instrumen penelitian, berupa lembar skala kegiatan keseharian yang biasa dilakukan oleh siswa dalam menyikapi keseharian berdasarkan jenis olahraga individu dan beregu di SMP Daarut Tauhiid Boarding School.

4. Melakukan pengumpulan data dari setiap instrumen yang sudah digunakan. 5. Menganalisis data yang sudah terkumpul dengan teknik analisis data. 6. Menyimpulkan data dari setiap teknik analisis data.

G. Teknik Pengumpulan Data Dan Analisis Data

1. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Skala

Skala biasanya digunakan untuk mengungkapkan konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu. Menurut Syaifuddin Azwar (2005:3-4), skala psikologi sebagai alat ukur yang memiliki karakterisitik khusus :

1) Cenderung digunakan untuk mengatur aspek bukan kognitif melainkan aspek afektif.


(32)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur, melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan.

3) Jawabannya lebih bersifat proyektif,

4) Selalu berisi banyak item berkenaan dengan atriibut yang diukur,

5) Respon subyek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban “benar” atau

“salah”, semua jawaan dianggap benar sepanjang sesuai keadaan yang

sebenarnya, jawaban yang berbeda diinterpretasikan berbeda pula.

b. Analisis Data

Sebelum dilakukan pengumpulan data, skala terlebih dahulu diuji kelayakannya sebagai alat pengumpul data yang sah. Kelayakan instrument tersebut akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bisa. Pengujian kelayakan instrument ini dilakukan melalui analisis validitas dan reliabilitas. Istrumen pengumpul data dikatakan layak jika telah memenuhi syarat valid dan reliabel.

c. Estimasi Validitas

Pengujian yang pertama yaitu pengujian validitas. Menurut Suharsimi Arikunto, (1992 : 136) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid dan sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaiknya instrument yang valid dan sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaiknya instrument yang kurang berarti memiliki validitas yang rendah. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya kuisioner yang disebar.

Menghitung validitas bertujuan untuk menilai ketepatan alat pengumpul data tersebut (angket) dalam mengukur profil perilaku sosial siswa SMP Daarut Tauhiid Boarding School. Pengujian alat pengumpul data pada penelitian ini dilakukan dengan cara analisis butir angket.


(33)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Formula yang digunakan untuk tujuan ini adalah melalui SPSS V 20 dengan langkah pengerjaan seperti yang diungkapkan oleh Nugraha Suharto (2007:52), yaitu :

1) Aktifkan program SPSSsehingga nampak spreadsheet. 2) Aktifkan Variable View dan definisikan tiap kolomnya. 3) Setelah mengisi variabel view klik data view dan isikan data.

4) Simpan data tersebut (save) dengan nama “data validitas realibilitas” atau

nama file sesuai keinginan anda.

5) Klik menu analyze, pilih scale, pilih reliability analysis.

6) Setelah itu akan muncul kotak dialog Realibility Analysis destinasikan item-item dengan cara mengklik setiap variabel dan pindah variabel tersebut ke kotak items. Pada model pilih Split Half.

7) Masih pada kotak Reliability Analysis, klik statistics, sehingga tampil kotak dialog statistics. Pada kotak dialog tersebut pilih Scale if item deleted pada

descriptif for.

8) Jika sudah mendestinasikan, klik Continue sehingga kembali ke kotak dialog realibility analysis.

9) Klik Ok.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrument angket tersebut adalah sebagai berikut :

1) Menyebarkan instrument yang akan diuji validitasnya, kepada responden sebanyak 15 orang yang mengikuti olahraga beregu dan 15 orang yang mengikuti olahraga beregu.

2) Mengumpulkan data hasil uji coba instrument.

3) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, termasuk memeriksa kelengkapan pengisian item angket.


(34)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh untuk memudahkan perhitungan dan pengolahan data selanjutnya.

d. Menghitung skor rata-rata

Menghitung skor rata-rata tes awal dan tes akhir masing-masing kelompok dengan dengan rumus :

Keterangan :

= skor rata-rata = skor mentah = jumlah

= banyanknya sampel

e. Menghitung Simpangan Baku

Menghitung simpangan baku dengan rumus sebagai berikut : S=

Keterangan :

S = simpangan baku yang dicari n = jumlah sampel


(35)

1

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data maka kesimpulan dari penelitian ini adalah Pembelajaran penjas melalui kegiatan ekstrakurikurer jenis olahraga beregu dan individu berpengaruh terhadap perilaku sosial siswa SMP Daarut Tauhiid Boarding School. Maka profil perilaku sosial siswa SMP Daarut Tauhiid Boarding School yang mengikuti ekstrakulikuler jenis olahraga beregu maupun ekstrakulikuler jenis olahraga individu terbilang baik.

B. Saran-saran

Adapun saran-saran yang penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi pihak sekolah agar lebih mengarahkan anak-anak peserta didik untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler apapun itu di saat akhir pekan agar anak-anak ada kegiatan serta tidak merasa bosan dan penyalur energi bagi yang mengikuti ekstrakulikuler olahraga.

2. Bagi para pendidik khususnya walikelas harus terus memantau rekam jejak perilaku anak tersebut agar kita bisa memantau sejauh mana anak itu berkembang secara emosionalnya.

3. Bagi orang tua pada umumnya agar lebih memberikan kebebasan kepada putra-putrynya untuk melakukan kegiatan atau hal yang positif dalam memanfaatkan waktu luangnya.

4. Bagi rekan mahasiswa agar mengadakan penelitian berkenaan tentang aspek-aspek perilaku sosial di sekolah lain atau di lingkungan bermain dan berkumpulnya anak-anak.


(36)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang (2010). Manajemen Pendidikan Jasmani, Bandung: Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.

Bandung: Angkasa.

Ahmadi, Abu (1992). Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta Ahmadi, Abu (2007). Bimbingan Psikologi. Jakarta: Rineka Cipta

Azwar Syaifuddin. (2013). Sikap Manusia: teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Azwar Syaifuddin. (2013). Penyusunan Skala Psikologi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Depdiknas (2009). Model Pelaksanaan ESD Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler. Jakarta

Giriwijoyo, Y.S. Santosa (1992). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK IKIP Bandung

Hidayat, Yusuf (2009). Psikologi Olahraga. Bandung: Bintang Waliartika Nasir, M (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Rusli Lutan & Cholik, T. (1997). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan. Buku Materi Pokok, Depdikbud-dikdasmen, BP2MG

Penjaskes Setara D-II, Universitas Terbuka, Jakarta.

Sukardi (2003). Metodelogi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sururi & Nugraha Suharto (2007). Belajar SPSS For Windows untuk Mengelola

Data Penelitian, Bandung: Dewa Ruchi

Universitas Pendidikan Indonesia (2013). Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Bandung: UPI

Sudrajat. (2010) Analisis Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga,

Kesehatan Dalam Mendukung Perilaku Sosial Peserta Didik. Tesis,

Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia. Krech et al (1982). Individual in society


(37)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU


(1)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur, melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan.

3) Jawabannya lebih bersifat proyektif,

4) Selalu berisi banyak item berkenaan dengan atriibut yang diukur,

5) Respon subyek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban “benar” atau “salah”, semua jawaan dianggap benar sepanjang sesuai keadaan yang sebenarnya, jawaban yang berbeda diinterpretasikan berbeda pula.

b. Analisis Data

Sebelum dilakukan pengumpulan data, skala terlebih dahulu diuji kelayakannya sebagai alat pengumpul data yang sah. Kelayakan instrument tersebut akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bisa. Pengujian kelayakan instrument ini dilakukan melalui analisis validitas dan reliabilitas. Istrumen pengumpul data dikatakan layak jika telah memenuhi syarat valid dan reliabel.

c. Estimasi Validitas

Pengujian yang pertama yaitu pengujian validitas. Menurut Suharsimi Arikunto, (1992 : 136) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid dan sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaiknya instrument yang valid dan sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaiknya instrument yang kurang berarti memiliki validitas yang rendah. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya kuisioner yang disebar.

Menghitung validitas bertujuan untuk menilai ketepatan alat pengumpul data tersebut (angket) dalam mengukur profil perilaku sosial siswa SMP Daarut Tauhiid Boarding School. Pengujian alat pengumpul data pada penelitian ini dilakukan dengan cara analisis butir angket.


(2)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Formula yang digunakan untuk tujuan ini adalah melalui SPSS V 20 dengan langkah pengerjaan seperti yang diungkapkan oleh Nugraha Suharto (2007:52), yaitu :

1) Aktifkan program SPSSsehingga nampak spreadsheet. 2) Aktifkan Variable View dan definisikan tiap kolomnya. 3) Setelah mengisi variabel view klik data view dan isikan data.

4) Simpan data tersebut (save) dengan nama “data validitas realibilitas” atau

nama file sesuai keinginan anda.

5) Klik menu analyze, pilih scale, pilih reliability analysis.

6) Setelah itu akan muncul kotak dialog Realibility Analysis destinasikan item-item dengan cara mengklik setiap variabel dan pindah variabel tersebut ke kotak items. Pada model pilih Split Half.

7) Masih pada kotak Reliability Analysis, klik statistics, sehingga tampil kotak dialog statistics. Pada kotak dialog tersebut pilih Scale if item deleted pada

descriptif for.

8) Jika sudah mendestinasikan, klik Continue sehingga kembali ke kotak dialog realibility analysis.

9) Klik Ok.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrument angket tersebut adalah sebagai berikut :

1) Menyebarkan instrument yang akan diuji validitasnya, kepada responden sebanyak 15 orang yang mengikuti olahraga beregu dan 15 orang yang mengikuti olahraga beregu.

2) Mengumpulkan data hasil uji coba instrument.

3) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, termasuk memeriksa kelengkapan pengisian item angket.


(3)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh untuk memudahkan perhitungan dan pengolahan data selanjutnya.

d. Menghitung skor rata-rata

Menghitung skor rata-rata tes awal dan tes akhir masing-masing kelompok dengan dengan rumus :

Keterangan :

= skor rata-rata = skor mentah = jumlah

= banyanknya sampel

e. Menghitung Simpangan Baku

Menghitung simpangan baku dengan rumus sebagai berikut : S=

Keterangan :

S = simpangan baku yang dicari

n = jumlah sampel


(4)

1

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data maka kesimpulan dari penelitian ini adalah Pembelajaran penjas melalui kegiatan ekstrakurikurer jenis olahraga beregu dan individu berpengaruh terhadap perilaku sosial siswa SMP Daarut Tauhiid Boarding School. Maka profil perilaku sosial siswa SMP Daarut Tauhiid Boarding School yang mengikuti ekstrakulikuler jenis olahraga beregu maupun ekstrakulikuler jenis olahraga individu terbilang baik.

B. Saran-saran

Adapun saran-saran yang penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi pihak sekolah agar lebih mengarahkan anak-anak peserta didik untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler apapun itu di saat akhir pekan agar anak-anak ada kegiatan serta tidak merasa bosan dan penyalur energi bagi yang mengikuti ekstrakulikuler olahraga.

2. Bagi para pendidik khususnya walikelas harus terus memantau rekam jejak perilaku anak tersebut agar kita bisa memantau sejauh mana anak itu berkembang secara emosionalnya.

3. Bagi orang tua pada umumnya agar lebih memberikan kebebasan kepada putra-putrynya untuk melakukan kegiatan atau hal yang positif dalam memanfaatkan waktu luangnya.

4. Bagi rekan mahasiswa agar mengadakan penelitian berkenaan tentang aspek-aspek perilaku sosial di sekolah lain atau di lingkungan bermain dan berkumpulnya anak-anak.


(5)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | resepository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang (2010). Manajemen Pendidikan Jasmani, Bandung: Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.

Bandung: Angkasa.

Ahmadi, Abu (1992). Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta Ahmadi, Abu (2007). Bimbingan Psikologi. Jakarta: Rineka Cipta

Azwar Syaifuddin. (2013). Sikap Manusia: teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Azwar Syaifuddin. (2013). Penyusunan Skala Psikologi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Depdiknas (2009). Model Pelaksanaan ESD Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler. Jakarta

Giriwijoyo, Y.S. Santosa (1992). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK IKIP Bandung

Hidayat, Yusuf (2009). Psikologi Olahraga. Bandung: Bintang Waliartika Nasir, M (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Rusli Lutan & Cholik, T. (1997). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan. Buku Materi Pokok, Depdikbud-dikdasmen, BP2MG

Penjaskes Setara D-II, Universitas Terbuka, Jakarta.

Sukardi (2003). Metodelogi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sururi & Nugraha Suharto (2007). Belajar SPSS For Windows untuk Mengelola Data Penelitian, Bandung: Dewa Ruchi

Universitas Pendidikan Indonesia (2013). Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Bandung: UPI

Sudrajat. (2010) Analisis Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, Kesehatan Dalam Mendukung Perilaku Sosial Peserta Didik. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.


(6)

Asep Yoga NUgaraha, 2014

PROFIL PERILAKU SOSIAL SISWA SMP DAARUT TAUHID BOARDING SCHOOL BERDASARKAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKURER JENIS OLAHRAGA BEREGU DAN INDIVIDU