FENOMENA HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH PADA KALANGAN MAHASISWA ANAK KOST DI GEGERKALONG BANDUNG.

(1)

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

342/ Skripsi/ Psi-Fip/Upi/07.2013

FENOMENA HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH PADA KALANGAN MAHASISWA ANAK KOST DI GEGERKALONG BANDUNG

SKRIPSI

Diajukanuntukmemenuhisebagiandari SyaratmemperolehGelarSarjanaPsikologi

JurusanPsikologi

Oleh:

Syarah Tri Arliani 0703782

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

=========================================================================== ==========

FENOMENA HUBUNGAN SEKS PRANIKAH PADA

KALANGAN MAHASISWA ANAK KOST DI GEGERKALONG

BANDUNG

Oleh Syarah Tri Arliani

Sebuahskripsi yang

diajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehgelarSarjanapadaFakultasIlmuPendidikan

©Syarah Tri Arliani 2013 UniversitasPendidikan Indonesia

Juli 2013


(3)

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian, dengandicetakulang, difoto kopi, ataucaralainnyatanpaijindaripenulis.


(4)

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(5)

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(6)

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

FENOMENA HUBUNGAN SEKS PRANIKAH PADA

KALANGAN MAHASISWA ANAK KOST DI GEGERKALONG

BANDUNG

Oleh Syarah Tri Arliani

Sebuahskripsi yang

diajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehgelarSarjanapadaFakultasIlmuPendidikan

Syarah Tri Arliani 2013 UniversitasPendidikan Indonesia

Juli 2013

HakCiptadilindungiolehUndag-undang.

Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian, dengandicetakulang, difoto kopi, ataucaralainnyatanpaijindaripenulis


(7)

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PREMARITAL SEXUAL AFFAIR AT COLLEGE STUDENTS SOCIETY AT GEGERKALONG BOARDS BANDUNG

ABSTRACT

The research about “Premarital Sexual Affairs at Collage Students Society at Gegerkalong Boards Bandung” had been conducted. It aimed to find out how far premarital sexual affair at collage students society and its effects towards them. The research used qualitative method wits study case design of premarital sexual affairs among collage students. The findings shown that: (1) the factors that they were far away from their parents, and their surrounding a were the backgrounds of their premarital sexual affair, (2) the proof to show their love, (3) premarital sexual affair reduced self-respect and confident towards opposite sex.


(8)

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian mengenai “Fenomena Hubunan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Gegerkalong Bandung”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana seks pranikah dikalangan mahasiswa dan dampaknya pada mahasiswa tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus seks pranikah dikalangan mahasiswa. Hasil penelitian menunjukan: (1) faktor-faktor, jauh dari orang tua dan lingkungan melatar belakangi seks pranikah dikalangan mahasiswa, (2) bukti cinta menjadi alasan melakukan seks pranikah, (3) seks pranikah membuat penghargaan diri dan kepercayaan terhadap lawan jenis menurun.


(9)

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PEN ANTAR... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BABIPENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian ... 8

C. Rumusan Masalah ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 9

F. Definisi Operasional ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Seks Pra Nikah ... 11

1. Pengertian Perilaku ... 11

2. Pengertian Seks Pranikah ... 14

3. Faktor yang Menyebabkan Perilaku seks Pranikah Pada Remaja 16 BAB 111 METODE PENELI"I'IAN A. Desain Penelitian ... 29

B. Subjek Penelitian ... 29

C. Instrumen Penelitian ... 30


(10)

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Metode Pengumpulan Data ... 30

F. Tehnik Pengumpulan Data ... 31

G. Tehnik Analisis Data ... 31

H. Pengujian Keabsahan Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Partisipan ... 34

A.1 Identitas Diri ... 34

A.2 Status Praesens ... 35

A.3 Riwayat Hidup ... 35

B. Hasil Penelitian ... 35

B.1 Hasil Observasi ... 36

B.2 Display Data ... 40

B.3 Penjelasan ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 84

B. Saran/Rekomendasi ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 89


(11)

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Halman Gambar 3.1 Display Data ... 40


(12)

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Tabel 1 Verbatim Wawancara I ... 92

Tabel 2 Verbatim Wawancara 2 ... 109

Tabel 3 Verbatim Wawancara 3 ... 116

Tabel 4 Verbatim Wawancara 4 ... 125

Tabel 5 Verbatim Wawancara 5 ... 135

Tabel 6 Verbatim Wawancara 6 ... 144

Tabel 7 VerbatimWawancara 7 ... 152

Tabel 8 Wawancara 8 ... 163

Display Data Hasil Reduksi Data ... 166

Data Wawancara I ... 166

Data Wawancara II ... 16

Data Wawancara III ... 180

Data Wawancara IV ... 186

Data Wawancara V ... 191

Data Wawancara VI ... 196

Data Wawancara VII ... 204


(13)

1

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Fenomena seks bebas di Indonesia semakin memprihatinkan. Data dari hasil survey (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) KPAI di 33 provinsi dari Januari sampai Juli 2008 menunjukan 62,7% remaja SMP tidak perawan. (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) BKKBN tahun 2009 menyebutkan hal yang sama bahwa terdapat 22,6% remaja menganut seks bebas. Yayasan (Diskusi Kelompok Terarah) DKT menyatakan bahwa 89% remaja tidak setuju adanya seks pranikah, namun kenyataan yang terjadi di lapangan 82% remaja punya teman yang melakukan seks pranikah (news.okezone.com).

Survey yang dilakukan (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) BKKBN tahun 2008 menyebutkan 63% remaja di beberapa kota besar di Indonesia telah me+

kakukan seks pranikah. Jabodetabek 51%, Bandung 54%, Surabaya 47% dan Medan 52%. Tahun 2006, (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) PKBI menyebutkan, pertama kisaran umur pertama kali yakni 13-18 tahun melakukan hubungan seks.Kedua, 60% tidak menggunakan alat


(14)

2

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

atau obat kontrasepsi.Ketiga, 85% dilakukan di rumah sendiri (news.okezone.com).

Kasus remaja yang hamil diluar nikah meningkat signifikan. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS), Departemen Sosial Republik Indonesia (Depsos RI) melakukan penelitian pada tahun 2007, dilakukan disebuah kota di pulau Jawa. Yang paling menarik adalah melihat fakta populasi yang berdasarkan pendidikan. Antara tahun 2002-2005, remaja (usia 10-24 tahun) yang mengalami KDT (Kehamilan tidak dikehendaki) terbanyak adalah yang memiliki pendidikan perguruan tinggi alias mahasiswi (59,22%), remaja yang berpendidikan SMU (17,70%) dan yang paling kecil SMP (1,63%). Secara keseluruhan, remaja yang hamil di luar nikah terbesar terjadi pada tahun 2002 (640 kasus).Kemudian tahun 2004 sebanyak 560 kasus dan tahun 2005 (551 kasus).(Sabili, No. 14 Th.XI 24 Januari 2008).(www.prianganonline.com. September, 2012).

Annisa Fondation tahun 2006 melakukan survey hubungan seks pranikah dikalangan pelajar dan hasilnya ditemukan 42,3% remaja SMP dan SMA di Cianjur, Jawa Barat, pernah berhubungan seks. Makin terbukanya akses informasi ditambah tekanan dari lingkungan diyakini menjadi penyebab banyaknya remaja yang melakukan seks pranikah (kompas.com).

Diskusi Kelompok Terarah (DKT) mengumumkan hasil survey tahun 2011 yang di fokuskan pada prilaku seksual remaja dan kaum muda berusia 15-25 tahun, yang merupakan hasil wawancara langsung terhadap 663


(15)

3

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

responden di lima kota besar di Indonesia yakni Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Bali. Dan ternyata hasil tingkat persentasi bagi seorang yang pernah berhubungan seks tertinggi terdapat di Bandung diikuti Yogyakarta dan Bali untuk jenis kelamin paling banyak oleh pria yang berumur 20-25 tahun. Temuan lain dari hasil seks survey alainnya yakni berdasarkan profesi peringkat tertinggi, responden yang pernah berhubungan seks diluar nikah di tempati oleh mahasiswa (news.okezone.com).

Pergaulan mahasiswa itu sendiri dari masa ke masa selalu megalami perkembangan, baik ke arah yang positif maupun ke arah negatif. Ke arah positifnya, bahwa memang dari masa kemasa kegiatan para mahasiswa semakin beragam, apalagi didukung dengan kecanggihan teknolologi dan internet yang semakin akrab dengan mahasiswa. Ini semua menunjang bagi para mahasiswa untuk memiliki kegiatan-kegiatan yang kreatif dan lebih maju. Namun demikian, banyak juga kegiatan-kegiatan negatif yang berkembang pada mahasiswa-mahasiswa sekarang ini. Salah satunya adalah gaya berpacaran yang bebas. Sebenarnya perilaku berpacaran pada remaja adalah hal yang wajar karena pada usia tersebut organ-organ seksual mulai matang dan sebagai akibatnya dorongan seksual mulai muncul (Santrock 2003).

Dalam (Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia) SKRRI 2007,kepada responden ditanyakan berbagai kegiatan yang dilakukan bila sedang pacaran,termasuk berpegangan tangan, berciuman dan petting


(16)

4

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(meraba/merangsang bagian tubuh yang sensitif).Data (Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia) SKRRI Prov. Jambi 2007 menunjukkan bahwa perilaku yang lebih sering dilakukan remaja dalam pacaran adalah berpegangan tangan (72% dan 65%).Secara umum, remaja pria cenderung lebih banyak melaporkan perilaku berciuman bibir (37% dibanding 16% pada wanita).Demikian juga dengan perilaku meraba/merangsang bagian tubuh yang sensitif (24% pria dibanding 3% pada wanita). Alasan melakukan hubungan seksual pranikah yang pertama kali,secara keseluruhan alasan melakukan hubungan seksual pranikah yang pertama kali hanya dinyatakan oleh responden pria.Rasa ingin tahu merupakan yang paling banyak disebutkan sebagai alasan melakukan hubungan seksual (46% pria). Alasan berikutnya yang disebutkan responden adalah terjadi begitu saja (16% pria) dan lainnya (38% pria).

Ada sebanyak 72,9% responden wanita yang mengaku hamil, 91,5% telah pernah melakukan mengeluarkan janin atau aborsi dan diantaranya ada beberapa kali. Tindakan aborsi tersebut biasanya menggunakan dukun beranak (94,8%) dan hanya terdapat 5,2 % aborsi wanita yang dilakukan dengan adanya bantuan petugas paramedic. Selain itu, terdapat 33,2 % (wanita) dan ada 16,8 % (laki-laki) yang mengaku telah menderita penyakitseksual kelamin akibat adanya hubungan Freeseks itu(forum.vivanews.com).

Kehidupan seks bebas (free sex) dikalangan remaja di kota-kota besar memang sangat mengkhawatirkan, khususnya di Bandung.Hal itu tergambar


(17)

5

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dari terus meningkatnya data tentang hubungan seks pranikah yang masuk ke lembaga konseling Mitra Citra Remaja (MCR)-Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)Jawa Barat.Jika pada 2002 tercatat hanya ada 104 kasus, setahun berikutnya melonjak menjadi 170 kasus (news.okezone.com, 29 November 2011). Diyakini, angka itu tidak mencerminkan kasus yang sebenarnya.Ibarat fenomena gunung es, kenyataannya di lapangan lebih besar lagi.

Di kota Bandung sendiri yang mempunyai tingkat persentase paling tinggi dari hasil survey (Diskusi Kelompok Terarah ) DKT 2011, pergaulan mahasiswa di kota Bandung sudah sangat bebas. Rumah yang jauh dari kampus membuat banyak mahasiswa dan mahasiswi di Bandung memilih hidup di tempat kost. Dampaknya adalah mereka menjadi mandiri dan akhirnya bisa mengambil keputusan dan tindakan sendiri serta tidak lagi cengeng. Tapi disisi lain, lemahnya kontrol dari pihak orang tua mereka dan juga pemilik rumah kost membuat para mahasiswi tersebut melakukan hubungan seksual pra nikah dikamar-kamar mereka. Dari 1.000 orang mahasiswa dan polling yang dilakukan oleh (Lembaga Swadaya Masyarakat) LSM Sahara Indonesia dari tahun 2000 sampai 2002, diketahui bahwa tempat yangpaling sering mereka melakukan hubungan intim di rumah tempat kost (51,5 %), kemudian menyusul di rumah-rumah pribadi (sekitar 30 %), ada juga di rumah sang wanita (27,3%), kemudian dihotel atau wisma (11,2%), ditaman luas (2,5%), ditempat rekreasi dan bersantai (2,4%), seks di ruangan kelas dikampus Bandung (1,3 persen), ada di dalam


(18)

6

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mobil goyang (0,4 persen) dan lain-lain tak diketahui (0,7 %) (seksualitas.net).

Banyaknya pelajar yang bermigrasi kekota-kota besar untuk bersekolah menjadi pemicu berkembang pesatnya rumah-rumah kost atau kontrakan untuk tempat tinggal para pelajar tersebut. Misalnya saja salah satu kota besar yang banyak terdapat (Perguruan Tinggi) PT favorit yaitu kota Bandung. Di kota ini ada empat perguruan tinggi negeri yaitu ITB, UNPAD, UPI, dan UIN. Perguruan tinggi swasta di Bandung juga cukup banyak seperti UNPAS, UNISBA, UNPAR, UKM, WIDYATAMA, UNIKOM dan masih banyak lagi. Dengan demikian, bisnis rumah kost atau kontrakan di Bandung menjadi sangat menjanjikan. Hampir disetiap daerah yang dekat dengan lokasi PT, banyak berdiri rumah kost. Contohnya daerah Gegerkalong Bandung yang posisinya berdekatan dengan UPI menjadi semakin padat karena begitu banyak bangunan-bangunan kost dan kontrakan yang dibangun dan disediakan bagi mahasiswa UPI dan perguruan tinggi lainnya.

Berbagai bentuk bangunan pun menjadi daya jual masing-masing rumah kost agar menarik minat para mahasiswa tersebut. Aturan-aturan yang berlaku di rumah kost pun disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa. Sehingga banyak tersebar kost-kostan yang sangat longgar dengan aturannya bahkan tidak ada sama sekali pantauan dari pemilik kost. Memang tidak sedikit juga tempat kost yang masih mempunyai aturan-aturan yang cukup ketat dan ada pengawasan langsung dari pemilik kost.


(19)

7

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tetapi kost-kostan yang longgar akan peraturan ini semakin menjamur dimana-mana, dan lebih banyak dicari oleh mahasiswa. Hal ini memicu terjadinya perubahan sosial di wilayah kost-kostan, salah satunya adalah cara bergaul mahasiswa.

Kontrol orang tua yang kurang, ditambah dengan kontrol sosial yang lemah di sekitar kost-kostan memperparah perilaku berpacaran mahasiswa menjadi terlalu bebas. Menurut Agus Mochtar (ketua Sahara Indonesia), 51,4% mahasiswa yang melakukan hubungan seksual sebelum menikah, melakukannya di kamar kost. Hal ini disebabkan kecenderungan pola hubungan sosial yang sangat renggang antara pemilik kost dengan penghuni. Hubungan penghuni dan pemilik lebih bersifat hubungan transaksional (www.seksualitas.net).

Adanya survey dan polling yang dilakukan di atas tersebut sudah menjadi salah satu bukti memang prilaku seks bebas di kalangan mahasiswa ini kerap terjadi. Daerah yang sering dan banyak menyediakan kost-kostan bagi para mahasiswa-mahasiswa PT tersebut salah satunya yaitu Gegerkalong Bandung. Lokasi Gegerkalong Bandung terdapat banyak mahasiswa bertempat tinggal ditempat kost, walaupun lokasi Gegerkaloing ini bernuansa islami karena terdapat tempat beribadah umat muslim dan beberapa pondok pesantren tetapi tempat kost yang longgar aturan yang menjadi sumbangsi para mahasiswa ini melakukan prilaku seks pranikah ditempat kost mereka masih menjamur dimana-mana.


(20)

8

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Perilaku seksual sendiri adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual,baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Prilaku seks pranikah pada remaja yang didorong oleh hasrat baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis yang dilakukan (Hurlock,1991), adapun definisi perilaku seks pranikah pada remaja adalah segala tingkah laku remaja yang didorong oleh hasrat baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis yang dilakukan sebelum adanya hubungan resmi sebagai suami istri. Objek seksualnya bisa berupa orang lain, orang dalam khayalan, atau diri sendiri (Soetjiningsih, 2004, hal. 135-136), maka tidak dipungkiri bahwa kost-kostan yang longgar akan pantauan pemilik kost terdapat cukup banyak di daerah Gegerkalong Bandung, dimana para remaja memilih tempat kost tersebut karena mendukung akan kemudahan dalam melakukan perilaku seksual. Hal ini cukup menarik mengingat seperti yang dipaparkan di atas, hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor akan terjadinya fenomena seks pranikah yang terjadi pada kalangan mahasiswa yang kost di daerah Gegerkalong Bandung.

B. FOKUS PENELITIAN

Penelitian ini fokus pada fenomena seks pranikah yang terjadi pada kalangan mahasiswa yang belum menikah dan terjadi ditempat kost-kostan mereka. Yang di eksplorasi dalam penelitian ini adalah faktor-faktor dan alasan para mahasiswa tersebut melakukan seks pranikah dan memilih melakukannya ditempat kost yang berada di daerah Gegerkalong Bandung.


(21)

9

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang di atas, bahwa ada masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini dan dirumuskan sebagai berikut:

1. Faktor apa saja yang melatarbelakangi mahasiswa (anak kost) melakukan seks pranikah?

2. Kenapa mereka memilih melakukan seks pranikah?

3. Bagaimana dampak perilaku seks pranikah mahasiswa (anak kost)?

D. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian iniadalah :

1. Untuk mengetahui faktor-faktor pendorong dan latar belakang yang mempengaruhi perilaku seks pranikah tersebut.

2. Untuk mengetahui alasan mahasiswa yang kost melakukan hubungan seks pranikah di tempat kost-kostan.

3. Untuk mengetahui dan meminimalisir atas dasar apa mereka melakukan prilaku seks pranikah yang sudan jelas dipandang melanggar norma-norma sosial dan agama yang berlaku di masyarakat Indonesia.


(22)

10

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dari tujuan penelitian diatas nantinya dapat diketahui bagaimana dan faktor apa saja yang dapat menyebabkan perilaku seks pranikah ini sehingga menjadi sebuah fenomena.

E. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat teoritis

Penelitian ini dapat memberikan sumbangsih dalam mengembangkan ilmu psikologi sosial dalam fenomena sosial yang terjadi di masyarakat khususnya fenomena seks pranikah.

2. Manfaat praktis

Jika telah diketahui apa yang menjadi penyebab dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi mahasiswa yang kost melakukan seks pranikah, ini akan memberikan pandangan pada mahasiswa lainnya juga orang-orang yang ada disekitar lingkungan tersebut, khususnya pemilik kost untuk lebih waspada dengan melakukan rutinitas kontrol terhadap mahasiswa yang kost untuk meminimalisir kejadian tersebut terus terjadi. Terutama bagi orang tua mahasiswa yang kost tersebut agar bisa lebih mengontrol pergaulan anaknya walaupun jauh dari rumah.


(23)

11

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung


(24)

12

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung


(25)

13

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung


(26)

29

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan pendekatan studikasus. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2009). Studi kasus merupakan suatu model yang menekankan pada eksplorasi dari suatu “system yang terbatas” (bounded system) pada suatu kasus atau beberapa kasus secara mendetail, disertai dengan penggalian data secara mendalam yang melibatkan beragam sumber informasi yang kaya akan konteks (Creswell (Herdiansyah, 2012)).

Metode studi kasus ini dipilih karena peneliti ingin menggali lebih dalam tentang fenomena seks pranikah mahasiswa anak kost Gegerkalong Bandung.


(27)

30

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. SUBJEK PENELITIAN

SubjekdalampenelitianiniadalahMahasiswa, dengankarakteristiksebagaiberikut :

1) Beradapadarentangusia 18 – 24 tahun

2) Bertempattinggal ( kost) di Gegerkalong Bandung 3) Pernahmelakukansekspranikah di tempatkost.

C. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumenadalahpenelitisendiri yang

dibantudenganteknikwawancaradalampenelitianini, yang berfungsiuntukmenetapkanfokuspenelitian, melakukanpengumpulan data, menilaikualitas data, menganalisisdanmenafsirkan data

jugamembuatkesimpulan. Dalampenelitianini,

penelitidibantudenganwawancaramendalamsebagaiinstrumenpenelitian.


(28)

31

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pemilihan subjek dilakukan dengan menggunakan metodepurposive, yaitu berkaitan dengan purpose atau tujuan tertentu (Nasution, 2003).Sesuai denganlatarbelakangpenulisanini, subjekmerupakanmahasiswa yang bertempatkost di Gegerkalong Bandung.

E. METODE PENGUMPULAN DATA

Teknikpengumpulan data yang

digunakandalampenelitianiniadalahwawancaramendalam (In-depth Interview) denganpedomanwawancara semi terstruktur.Wawancara semi terstrukturdijelaskandenganpertanyaanterbuka,

kecepatanwawancaradapatdiprediksi, fleksibeltetapiterkontrol, danbertujuanuntukmemahamisuatufenomena.Dalamwawancaramendalamdig unakanalat bantu yaituberupabukucatatan, tape recorder untukmempermudahdalammengumpulkan data.

F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalamteknikpengumpulan data,

penulismenggunakanteknikwawancara.Tipewawancara yang di gunakandalampenelitianinibersifat semi terstruktur (semi structure interview).

Data yang di

kumpilkanadalahdenganmenggunakanteknikwawancaramendalam (in-depth interview) melaluipencatatan verbatim dan di bantudenganalatperekamsuara


(29)

32

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(voice recorder) dancatatanlaporan. MenurutAry, dkk (2006) wawancaradigunakanuntukmendapatkan data opini, kepercayaan, perasaandarisubjekmengenaisuatusituasidenganungkapan kata-kata merekasendiri.

Tujuandariwawancarajenisiniadalahuntukmenemukanmasalahlebihterbuka, dimanapihak yang di ajakwawancara di mintapendapatdan ide-idenya. (Sugiyono, 2007).

Peneliti membuat pedoman wawancara dalam pengambilan data penelitian. Pedoman wawancara ini disusun berdasarkan hasil elaborasi teori seks pranikah yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Pedoman wawancara ini dibuat agar dapat membantu peneliti dalam proses wawancara kepada subjek penelitian.

Tabel 1. Pedoman wawancara

Variabel seks pranikah

Variabel Dimensi indikator pernyataan

Seks pranikah

Faktor-faktor Seks pranikah

 Pengaruh eksternal  kesempatan

 mengetahu bagaimana kondisi lingkungan dan teman-temannya  mengetahui alasan

melakukan seks pranikah


(30)

33

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

 mengetahui

kesempatan apa saja yang mempengaruhi perilaku seks pranikah Aktivitas

seksual

 aktivitas seksual  frekuensi

 mengetahui

bagaimana menjalani hubungan HSP dengan pasangannya  mengetahui

bagaimana aktivitas

HSP bersama

pasangannya

 mengetahui intensitas HSP dengan pasangan subjek

Dampak prilaku seks

pranikah

 gaya pacaran  penghargaan

diri

 Mengetahu bagaimana hubungan subjek dengan pasangannya  Bagaimana pandangan

subjek tentang arti dari komitmen dalam berpacaran


(31)

34

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

 Mengetahui informasi tentang keadaan subjek setelah melakukan HSP  Bagaimana

sesungguhnya

menerima keadaan diri setelah melakukan HSP

G.TEKNIK ANALISIS DATA

Aktivitasdalamanalisis data kualitatif di lakukansecarainteraktifdanberlangsungterusmenerussampaituntashinggadatan yajenuh. Aktivitastersebutadalahreduksi data (data reduction).Penyajian data (data display), dan conclusion drawing/verification (Sugiyono, 2007).

1) Reduksi Data (Data Reduction)

Merupakananalisis data yang dilakukandenganmemilihhal-hal yang pokok, memfokuskanhal-hal yang penting, di caritemadanpolanya.Data yang di perolehdalamlapangan di tulisatau di ketikdalambentukuraianataulaporan yang terperinci.


(32)

35

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Miles dan Huberman menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks bersifat naratif (Sugiyono, 2010). Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi, berdasarkan apa yang dipahami tersebut.

3) Conclusion Drawing / Verification

Dari data yang diperoleh, kemudian di kategorikan, dicaritema,

dantemanyakemudian di

tarikkesimpulan.Kesimpulanawalyangdikemukakanmasihbersifatsementar a, danakanberubahbilatidak di temukanbukti-bukti yang kuat, yang mendukungpadatahappengumpulan data berikutnya.

H. PENGUJIAN KEABSAHAN DATA

Dalampenelitianini, penulismenggunakanpengujiankeabsahan data, sebagaiberikut:

1. Melakukanmember check,

yaitupengecekanatauverifikasidatakepadasubjek yang diteliti. Member


(33)

36

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

selesaiatausetelahmendapatkesimpulan. Jika data yang di perolehtidak di sepakatiolehnarasumbermakapenelitiakanmelakukanpengambilan data kembali. (Sugiono, 2007).

2. Pertanyaandalamwawancara di

validasiterlebihdahuludenganmenggunakanexpert judgement (Azwar, 2004).

3. Uraian rinci, teknik ini menuntuk peneliti agar melaporkan hasil penelitiannya sehingga uraian itu dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang menggambarkan konteks tempat penelitian diselenggarakan. Hal ini dilakukan agar pembaca dapat memahami penemuan-penemuan yang diperoleh. Penemuan itu sendiri tentunya bukan bagian dari uraian rinci, melainkan penafsirannya yang dilakukan dalam bentuk uraian rinci dengan segala macam pertanggung jawaban berdasarkan kejadian nyata (moleong, 1989).


(34)

84

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian kualitatif mengenai fenomena hubungan seksual pranikah pada kalangan mahasiswa anak kost gegerkalong Bandung dapat menghasilkan kesimpulan bahwa :

1. Pada prinsipnya, HSP dikalangan mahasiswa terjadi tidak lain karena begitu banyak terdapat kesempatan. Selain karena adanya kesempatan, lemahnya kontrol dari orang tua mahasiswa yang bertampat tinggal dikontarakan atau kost dan juga pemilik tempat kost berdampak pada para mahasiswa tersebut melakukan HSP dikamar-kamar mereka. Pola hubungan yang tidak akrab antara pemilik rumah kost dengan para mahasiswa juga dapat membuat kehidupan seksual ditempat kost sangat bebas.

2. Lingkungan dan pergaulan mahasiswa itu sendiri manjadi sumbangsi munculnya prilaku HSP dikalangan mereka. Mahasiswa/mahasiswi yang terbiasa melihatteman kostnya membawa lawan jenis menginap kekamar akan memberikan kemungkinan untuk terpengaruh. Saling berbagi cerita antara temanpun tentang hubungan intim yang dilakukan oleh pasangan mereka masing-masing akan mempengaruhi pandangan mereka bahwa hal


(35)

85

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tersebut sudah lumrah terjadi. Komunitas mereka berkumpul, lalu bercerita tentang HSP diantara mereka akan turut memicu untuk mencari tahu dan mencoba HSP.

3. Gaya berpacaran para mahasiswa sekarang yang tidak luput dari salah satu pemicu HSP dikalangan mereka. Seorang mahasiswa/mahasiswi yang berada jauh dari orang tua dan mempunyai pasangan dan bertempat tinggal di kost menjadi akses mempermudah terjadinya HSP. Tidak jarang faktor cinta menjadi alasan pria menuntut pasangannya melakukan HSP sebagai tanda bukti cinta tersebut dan dengan tidak adanya pengawasan orang tua maka seseorang akan cenderung merasa bebas. Prilaku berpacaran yang lebih terbuka dan cenderung permisif terhadap HSP banyak membawa dampak yang merugikan bagi individu salah satunya perasaan bersalah atau bebas psikis (Bagus, 2008).

B. Saran/Rekomendasi

1)Untuk subjek penelitian

Usi harus lebih bisa mengontrol dirinya dalam pergaulan, walaupun dia berada dalam lingkungan yang menganggap HSP tersebut telah biasa dan dapat mempengaruhi dirinya tetapi hal tersebut kembali kepada dirinya bagaimana dia menyikapi hal tersebut secara tegas dan baik tanpa mengurangi rasa saling menghargai kepada teman-temannya. Usi pun harus mulai bisa mencoba berhenti melakukan HSP dan menjaga kepercayaan dari orang tuanya dengan cara


(36)

86

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mempertanggung jawabkan segala bentuk pilihannya yang telah diberikan penuh kepadanya. Terlebih untuk menghargai dirinya sendiri agar tidak selalu merasa bersalah akan pengalaman terdahulunya tentang HSP yang dia lakukan pertama kali dengan pasangannya dulu.

2) Untuk Orang Tua

Komunikasi yang baik dengan anak memang sangat dibutuhkan, terlebih memberikan kepercayaan dan tanggung jawab penuh. Tetapi jika hal ini tidak disikapi dengan baik, seperti misalnya melepas begitu tanpa ada pengontrolan lebih lanjut maka dikhawatirkan sang anak bisa mengambil keputusan yang kurang tepat. Mempunyai seorang anak yang jauh dari pantauan orang tua memang menjadi tanggung jawab yang ekstra bagi para orang tua agar tidak terjerambab kepada pergaulan yang salah.

3) Untuk Masyarakat

Minimnya kepedulian warga setempat tentang adanya tempat kost yang menjamur di kalangan warga sekitar kampus mempuat aturan-aturan tempat yang ada menjadi lebih kendur bahkan tidak ada. Sehingga bagi para pendatang seperti mahasiswa yang kost menjadikannya hal tersebut salah satu peluang untuk melakukan hal-hal negatif dengan leluasa. Setidaknya komunikasi antar warga yang baik dan menumbuhkan kembali norma-norma yang ada serta kepedulian antar sesama bisa meminimalisir terjadinya prilaku menyimpang yang ada disekitar lingkungan masyarakat


(37)

87

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

akhir-akhir ini salah satunya prilaku HSP yang terjadi dikalangan mahasiswa anak kost.

4) Untuk Peneliti Selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggali lebih dalam lagi tentang fenomena seks pranikah ini, agar data yang didapat lebih dalam lagi sehingga diharapkan mampu menghasilkan penelitian yang semakin baik dan bermanfaat.


(38)

89

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1986.

ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek.Jakartabinaaksara.

Anonim1. 2012. 359 PersenRemaja Indonesia LakukanSeksBebas. http://m.merdeka.com/gaya/359-persen-remaja-indonesia-lakukan-seks-bebas.html

Anonim2. seksbebasdikalanganremajamakinmenjamur.

http://hizbut-tahrir.or.id/2012/05/08/seks-bebas-di-kalangan-remaja-makin-menjamur

Anonim3. Seksbebasjadipersoalanutamaremaja Indonesia.

http://www.antaranews.com/berita/345705/seks-bebas-jadi-persoalan-utama-remaja-indonesia.

Azwar .S, 2003.M etode penelitian. Pustaka Pelajar: Yogyakarta

Bachtiar, A. (2004). Menikahlah, MakaEngkau Akan Bahagia!.Yogyakarta :Saujana

Berg L.B. 2007, Qualitative research methods for the social science.Boston Pearson alice and bacon.

Bungin, Burhan. 2009. PenelitianKualitatif. Jakarta :Kencana

Data persentaseseks pranikah mahasiswa (online). Tersedia: http://news.okezone.com/read/2010/12/04/338/400182/tiap-tahun-remaja-seks-pra-nikah-meningkat [Desember 2011]

Desmita, (2005).PsikologiPerkembangan. Bandung: RemajaRosdaKarya

Elena, Juvida. http://www.psychologymania.com/2012/06/pengertian-seks-bebas.html [ 5 Mei 2013]

E, Y. Atmanto. http://ekoyuliatmantoblogspot.com/2008/05/metode-studi-kasus-case-study-dalam.html

GunarsaSinggih D. PsikologiUntukMembimbing, Jakarta : PT BPK


(39)

90

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gunarsa,S. D. danNy.Y. Gunarsa,S. D. 1995.Psikologi

PerkembanganAnakdanRemaja.Cet. Ke-7.Jakarta:PT. BPK. GunungMulia

Hurlock.(1991). PsikologiPerkembanganEdisiKelima. Jakarta: Airlangga.

Herdiansyah, H (2008) kecemasandanstrategi coping. Tahun 25 No. 274 juli 2008. (JurnalpenelitianFakultasPsikologiUnerversitasParamadina 2008)

Kartono, Kartini. 2006. PsikologiWanita 1,

MengenalGadisRemajaWanitaDewasa. Bandung: MandarMaju.

KumalasariIntan, Andhyantoro. 2012. KesehatanReproduksi. Jakarta: SalembaMedika.

Kuswarno, Engkus. 2009 .Fenomenologi.Bandung: widyapadjajaran

Lawrence Green, (1980). Health Education Planning, A Diagnostic Approach. California : Mayfield Publishing

Manuaba, I.B.G, 1998. IlmuKebidanan, PenyakitKandungandan KB. EGC. Jakarta

Martiana, Marisa. 2007. Hubunganantaradurasimenontontvdansikapseksual remaja. Skripsi.Jakarta :Universitas Indonesia.

MiftahThoha, PerilakuOrganisasi. Rajawali,Jakarta,1983.

Miles danHuberman.(1984). PenelitianKualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Kanisius.

Mochtar, A. (2003). www.seksualitas.net.com/mahasiswi bandungseks kos.htm [September 2011]

Moleong, L. J. (2009). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Rosdakarya.

Mu’tadin, Z. (2002). PenyesuainDiriRemaja. Tersedia:

http://www.e-psikologi.com/remaja/160802.

Nasution.(2003). MetodePenelitianNaturalistilkKualitatif. Bandung: Tarsito. Nawawi, Hadari, (2003), ManajemenSumberDayaManusia, Yogyakarta, UGM


(40)

91

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Notoatmodjo1, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan PerilakuKesehatan. RinekaCipta. Jakarta

Notoatmodjo2, S. 2007. PromosiKesehatandanIlmuPerilaku.Jakarta :RinekaCipta Santrock, J.W.2003. Adolescence perkembanganremaja. Jakarta Eralangga Sarwono. S. W. 2006. PsikologiRemaja. Jakarta :SagungSeto.

Seksualpranikah. (online). Tersedia: http://id.shvoong.com/medicine-and-

health/1799376-remaja-dan-hubungan-seksual-pranikah/#ixzz1arqQ2HN1[November 2011].

Silverman David.(2005). Doing Qualitative Research, A Practical Handbook.London: Sage Publications.

Soetjiningsih. 2004. TumbuhKembangRemaja Dan Permasalahannya. Jakarta: SagungSeto.

Sugiyono. 2007. MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatif, R&D.Bandung: Alfabeta.

Sugiyono 2010 metodepenelitiankualitatif Bandung Alfabeta

Teknikpengumpulan data. (online). Tersedia: http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=6420.0. [November 2011]

Walgito1, Bimo. 2010. BimbinganKonselingPerkawinan. Yogyakarta: Andi Walgito2, Bimo, 2000. BimbingandanKonseling (Studidankarier) :PenerbitAndi.

Yogyakarta.

Wiknjosastro, Hanifa. Dkk., 2002. IlmuKandungan. EdisiKetigaCetakanKeempat, YayasanBinaPustakaSarwonoPrawirokardjo. Jakarta.

Willis, Sofyan S., Konseling Individual Teori Dan Praktek. Bandung :Alfabeta. 2010


(1)

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tersebut sudah lumrah terjadi. Komunitas mereka berkumpul, lalu bercerita tentang HSP diantara mereka akan turut memicu untuk mencari tahu dan mencoba HSP.

3. Gaya berpacaran para mahasiswa sekarang yang tidak luput dari salah satu pemicu HSP dikalangan mereka. Seorang mahasiswa/mahasiswi yang berada jauh dari orang tua dan mempunyai pasangan dan bertempat tinggal di kost menjadi akses mempermudah terjadinya HSP. Tidak jarang faktor cinta menjadi alasan pria menuntut pasangannya melakukan HSP sebagai tanda bukti cinta tersebut dan dengan tidak adanya pengawasan orang tua maka seseorang akan cenderung merasa bebas. Prilaku berpacaran yang lebih terbuka dan cenderung permisif terhadap HSP banyak membawa dampak yang merugikan bagi individu salah satunya perasaan bersalah atau bebas psikis (Bagus, 2008).

B. Saran/Rekomendasi

1)Untuk subjek penelitian

Usi harus lebih bisa mengontrol dirinya dalam pergaulan, walaupun dia berada dalam lingkungan yang menganggap HSP tersebut telah biasa dan dapat mempengaruhi dirinya tetapi hal tersebut kembali kepada dirinya bagaimana dia menyikapi hal tersebut secara tegas dan baik tanpa mengurangi rasa saling menghargai kepada teman-temannya. Usi pun harus mulai bisa mencoba berhenti melakukan HSP dan menjaga kepercayaan dari orang tuanya dengan cara


(2)

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mempertanggung jawabkan segala bentuk pilihannya yang telah diberikan penuh kepadanya. Terlebih untuk menghargai dirinya sendiri agar tidak selalu merasa bersalah akan pengalaman terdahulunya tentang HSP yang dia lakukan pertama kali dengan pasangannya dulu.

2) Untuk Orang Tua

Komunikasi yang baik dengan anak memang sangat dibutuhkan, terlebih memberikan kepercayaan dan tanggung jawab penuh. Tetapi jika hal ini tidak disikapi dengan baik, seperti misalnya melepas begitu tanpa ada pengontrolan lebih lanjut maka dikhawatirkan sang anak bisa mengambil keputusan yang kurang tepat. Mempunyai seorang anak yang jauh dari pantauan orang tua memang menjadi tanggung jawab yang ekstra bagi para orang tua agar tidak terjerambab kepada pergaulan yang salah.

3) Untuk Masyarakat

Minimnya kepedulian warga setempat tentang adanya tempat kost yang menjamur di kalangan warga sekitar kampus mempuat aturan-aturan tempat yang ada menjadi lebih kendur bahkan tidak ada. Sehingga bagi para pendatang seperti mahasiswa yang kost menjadikannya hal tersebut salah satu peluang untuk melakukan hal-hal negatif dengan leluasa. Setidaknya komunikasi antar warga yang baik dan menumbuhkan kembali norma-norma yang ada serta kepedulian antar sesama bisa meminimalisir terjadinya prilaku menyimpang yang ada disekitar lingkungan masyarakat


(3)

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

akhir-akhir ini salah satunya prilaku HSP yang terjadi dikalangan mahasiswa anak kost.

4) Untuk Peneliti Selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggali lebih dalam lagi tentang fenomena seks pranikah ini, agar data yang didapat lebih dalam lagi sehingga diharapkan mampu menghasilkan penelitian yang semakin baik dan bermanfaat.


(4)

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1986.

ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek.Jakartabinaaksara.

Anonim1. 2012. 359 PersenRemaja Indonesia LakukanSeksBebas.

http://m.merdeka.com/gaya/359-persen-remaja-indonesia-lakukan-seks-bebas.html

Anonim2. seksbebasdikalanganremajamakinmenjamur.

http://hizbut-tahrir.or.id/2012/05/08/seks-bebas-di-kalangan-remaja-makin-menjamur

Anonim3. Seksbebasjadipersoalanutamaremaja Indonesia.

http://www.antaranews.com/berita/345705/seks-bebas-jadi-persoalan-utama-remaja-indonesia.

Azwar .S, 2003.M etode penelitian. Pustaka Pelajar: Yogyakarta

Bachtiar, A. (2004). Menikahlah, MakaEngkau Akan Bahagia!.Yogyakarta :Saujana

Berg L.B. 2007, Qualitative research methods for the social science.Boston Pearson alice and bacon.

Bungin, Burhan. 2009. PenelitianKualitatif. Jakarta :Kencana

Data persentaseseks pranikah mahasiswa (online). Tersedia: http://news.okezone.com/read/2010/12/04/338/400182/tiap-tahun-remaja-seks-pra-nikah-meningkat [Desember 2011]

Desmita, (2005).PsikologiPerkembangan. Bandung: RemajaRosdaKarya

Elena, Juvida. http://www.psychologymania.com/2012/06/pengertian-seks-bebas.html [ 5 Mei 2013]

E, Y. Atmanto. http://ekoyuliatmantoblogspot.com/2008/05/metode-studi-kasus-case-study-dalam.html

GunarsaSinggih D. PsikologiUntukMembimbing, Jakarta : PT BPK


(5)

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gunarsa,S. D. danNy.Y. Gunarsa,S. D. 1995.Psikologi

PerkembanganAnakdanRemaja.Cet. Ke-7.Jakarta:PT. BPK. GunungMulia

Hurlock.(1991). PsikologiPerkembanganEdisiKelima. Jakarta: Airlangga.

Herdiansyah, H (2008) kecemasandanstrategi coping. Tahun 25 No. 274 juli 2008. (JurnalpenelitianFakultasPsikologiUnerversitasParamadina 2008)

Kartono, Kartini. 2006. PsikologiWanita 1,

MengenalGadisRemajaWanitaDewasa. Bandung: MandarMaju.

KumalasariIntan, Andhyantoro. 2012. KesehatanReproduksi. Jakarta: SalembaMedika.

Kuswarno, Engkus. 2009 .Fenomenologi.Bandung: widyapadjajaran

Lawrence Green, (1980). Health Education Planning, A Diagnostic Approach. California : Mayfield Publishing

Manuaba, I.B.G, 1998. IlmuKebidanan, PenyakitKandungandan KB. EGC. Jakarta

Martiana, Marisa. 2007. Hubunganantaradurasimenontontvdansikapseksual remaja. Skripsi.Jakarta :Universitas Indonesia.

MiftahThoha, PerilakuOrganisasi. Rajawali,Jakarta,1983.

Miles danHuberman.(1984). PenelitianKualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Kanisius.

Mochtar, A. (2003). www.seksualitas.net.com/mahasiswi bandungseks kos.htm [September 2011]

Moleong, L. J. (2009). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Rosdakarya.

Mu’tadin, Z. (2002). PenyesuainDiriRemaja. Tersedia:

http://www.e-psikologi.com/remaja/160802.

Nasution.(2003). MetodePenelitianNaturalistilkKualitatif. Bandung: Tarsito. Nawawi, Hadari, (2003), ManajemenSumberDayaManusia, Yogyakarta, UGM


(6)

Syarah Tri Arliani, 2013

Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Notoatmodjo1, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan PerilakuKesehatan. RinekaCipta. Jakarta

Notoatmodjo2, S. 2007. PromosiKesehatandanIlmuPerilaku.Jakarta :RinekaCipta Santrock, J.W.2003. Adolescence perkembanganremaja. Jakarta Eralangga Sarwono. S. W. 2006. PsikologiRemaja. Jakarta :SagungSeto.

Seksualpranikah. (online). Tersedia: http://id.shvoong.com/medicine-and-

health/1799376-remaja-dan-hubungan-seksual-pranikah/#ixzz1arqQ2HN1[November 2011].

Silverman David.(2005). Doing Qualitative Research, A Practical Handbook.London: Sage Publications.

Soetjiningsih. 2004. TumbuhKembangRemaja Dan Permasalahannya. Jakarta: SagungSeto.

Sugiyono. 2007. MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatif, R&D.Bandung: Alfabeta.

Sugiyono 2010 metodepenelitiankualitatif Bandung Alfabeta

Teknikpengumpulan data. (online). Tersedia: http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=6420.0. [November 2011]

Walgito1, Bimo. 2010. BimbinganKonselingPerkawinan. Yogyakarta: Andi Walgito2, Bimo, 2000. BimbingandanKonseling (Studidankarier) :PenerbitAndi.

Yogyakarta.

Wiknjosastro, Hanifa. Dkk., 2002. IlmuKandungan. EdisiKetigaCetakanKeempat, YayasanBinaPustakaSarwonoPrawirokardjo. Jakarta.

Willis, Sofyan S., Konseling Individual Teori Dan Praktek. Bandung :Alfabeta. 2010