MENINGKATKAN SIKAP OPTIMIS SISWA KURANG MAMPU EKONOMI UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI MELALUI PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI-IPA DI MAN SIABU TAHUN AJARAN 2013/2014.
KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI IPA DI MAN SIABU T. A 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH: YASMINARTI NIM: 1102151023
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI IPA DI MAN SIABU T. A 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH: YASMINARTI NIM: 1102151023
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(3)
LL\18.\R PERSETl .JL\~
Y .\S\11:\:\RTI
~1'\1. 1102151023
Program ~tuJ1 B1111btngan Jan Kon~cl111g
Juru:,.an P~th.ologt PcndtJih.an dan 11unbmgan
I clah nh.:menuht ..,~ara t dan di~eiU.JUI untuk dtajuh.an dan Jtpcrtahanh.an Jalam u_pan memp.:rtahanh.an <,1-,.npst
\lcdan, Septcmbc•· 201-4
J>isctu j ui Oleh.
Kctua .Junt\an
Prof. Or.. ldul .\lunir, \l.l'd :'1111'. 1959032-41 98601 I 001
(4)
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi Yang Diajukan Oleh:
YASMI~ARTI
N I M. I I 021 51 023
Pro!:,rram Studi Bimbingan Konscltng Jurusan Pendidikan Psikologi Dan Bimbingan
Telah Dipertahankan Dalam Ujian Skripsi Pada Tanggal 03 September 2014 Dan Dinyatakan Telah Mcmcnuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Saljana
Pendidikan
NIP. 1957051~ 1984031001
Medan, A gust us 20 14
Panitia Ujtan Kctua Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
A
Prof. 0 bdu l '\1unir l\1.Pd NlP. 19590324 198601 1001
(5)
,.-Skripsi yang diajukan oleh· YASMINARTI NIM 1102151023
Telah mempertahankan didepan tim Penguji pada tanggaJ 03 September 2014
TIM PENGUJI
I. Prof. Dr. Sri '1ilfayetty, MS. Kons Pembimbing Skripsi
2. Prof.Dr. Rosmala Oewi, M.Pd. Kons Penguji Skripsi
3. !\ani Barorah 1\asution, S.Psi, MA Penguji Skripsi
4. Ora. Nur Arjani, M.Pd Penguji Skripsi
DtsetujUJ dan disahkan pada tanggal 03 September 2014
~1edan, September 20 14 Pamtia UJlan
Sekretaris
Drs. Nasnm. M S Prof
~y
Df. Abdul Mumr. M .Pd 'l'<lP 19590324 198601 1001 NIP. l9570514 198403 1001(6)
u: MBAR PE.RSETLIJLJAN
Nama : Yasminarti
Nl\1 : I 102 151 023
Jumsan : Psikologi Pendidikan dan Aimbingan : S-1 Bimbingan Konseling
Program Studi
Judul : Meningkatkan Sikap Optimis Siswa Kurang Mampu Ekonomi L:ntLtk Melanjutkan Studi Ke Perguman Tinggi \1elalui Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas Xl-IPA MAN Siabu Talmn Ajaran 2013/2014
Mahasiswa tersebut benar Ielah melakukan perbaikan skripsi sesuai dengan saran-saran yang telah diberikan pada waktu pelaksanaan ujian mempertahankan skripsi . ~0. Nama Penerima
-Prof. Dr. Sri Milfayetty, MS. Kons NIP. 19621212198601200l
Prof.Dr. Rosrnala Dewi, M.Pd. Kons 2
NIP. 195909021985032002
3 \:ani 13arorah Nasution S.Psi . . \1A :---:IP. 198405152009122005
4 Dra. Nur Arjani, MPd
,,p
196105041987032004
-Keteran an Dosen Pembimbing
Skripsi
Dosen Penguji
Dosen Penguji
Dosen Penguji
N~
Medan, September 2014 Mengetahui.
Ketua Prodi PP8/UK ~ · ,
Prof
Z..
MPd.NIP. 19590324 198601 I 001
(7)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan hanya kehadirat Allah Yang Maha Esa atas limpahan kasih sayang, serta petunjuk dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Sikap Optimis Siswa Kurang Mampu Ekonomi Melalui Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas XI-IPA Di MAN Siabu TA.2013/2014” dengan baik dan tepat pada
waktunya, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar SarjanaPendidikan pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Selama penyusunan skripsi ini penulis juga mendapat berbagai hikmah atas kemudahan serta hambatan, kesulitan maupun rintangan yang dilalui. Namun berkat bimbingan Ibu Dosen Pembimbing dan juga berbagai pihak, maka akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S sebagai Dekan FIP, Bapak Prof. Dr. Yusnadi,MS. sebagai Pembantu Dekan 1.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang banyak memberi saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi dan kepada Ibu. Dra Nurajani,M.Pd sebagai Serketaris Jurusan
(8)
4. Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetti.,M.S.,Kons.,S.Psi. sebagai Dosen Pembimbing Skripsi saya yang telah banyak memberikan bantuan bimbingan, dukungan, motivasi, saran dan kritik, serta ketabahan dan kesabaran dalam membimbing penulis dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini. Sangat senang saya menjadi mahasiswa mahasiswa bimbingan beliau. Juga selaku Pembimbing Akademik yang banyak membimbing penulis dari segi akademik sejak penulis belajar di semester satu. Terima kasih atas segala pengorbanan dan bantuan ibu.
5. Ibu Prof. Dr. Hj. Rosmala Dewi., M.Pd. Kons, Ibu Nani Barorah, S. Psi., MA. dan Ibu Dra Nurajani, M.Pd selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran untuk skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah memberikan banyak ilmu, bimbingan dan motivasi kepada peneliti semenjak mengikuti pendidikan Bimbingan dan Konseling.
7. Seluruh staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerja sama dan bantuan yang diberikan kepada peneliti.
8. Bapak H. Sabaruddin, S.Pd., M.M. sebagai kepala dan Ibu Ramaita, S.Pd sebagai PKM II bidang kesiswaan Madrasah Aliyah Negeri Siabu terima kasih atas kerja sama yang telah diberikan selama penulis melakukan penelitian.
9. Teristimewa buat kedua orang tua penulis Ayahanda Awaluddin Siregar dan Ibunda terkasih Ratni Nasution terima kasih atas ridho, doa, kasih sayang,dukungan, motivasi dan nasihat yang diberikan kepada penulis
(9)
sehingga dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan dengan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
10.Buat saudara-saudaraku, terutama saudara saya Abdi Husein Siregar dan Maisaroh Siregar bersama keluarga yang telah banyak memberikan dukungan, motivasi dan doa kepada penulis selama menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.
11.Buat sahabat sekaligus saudara terbaik saya Erma Suryani, adinda Almh. Wardani Nasution dan Eva Solina, Kakanda Rida Sari Surbakti dan semua teman-teman seperjuangan di UKM Islam Ar-rahman UNIMED kususnya yang berada di Fakultas Ilmu Pendidikan, LP2IM Unimed, PK KAMMI se-UNIMED, dan SADAMA TABAGSEL juga kepada saudariku di lingkaran
‘spesial’ dan tak lupa juga kepada seluruh personil Pondokan Sumayyah dan
Pondokan At-Thohiroh yang telah banyak mendukung dan memberikan pembelajaran juga bantuan bagi penulis serta mendampingi dan membantu penulis baik suka duka.
12.Tak lupa ucapan terima kasih kepada adik-adik MAN Siabu yang telah membantu penulis dalam penelitian semoga kita semua menjadi anak bangsa yang memberikan kebanggan bagi Indonesia tercinta.
13.Seluruh Teman-teman jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan 2010 terkhusus BK Reg-C, Siti Utami, Muhammad Fadly Nasution dan Teman-teman seperjuangan.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan terbaik dari Allah yang Maha Esa. Penulis telah berupaya optimal dalam
(10)
penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan pada tulisan ini baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Semoga skirpsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan dibidang bimbingan dan konseling.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini berkah dan bermanfaat bagi kitasemua khususnya para pembaca.
Medan, Agustus 2014
YASMINARTI NIM.1102151023
(11)
ABSTRAK
Yasminarti. 1102151023. Meningkatkan Sikap Optimis Siswa Kurang Mampu Ekonomi Untuk Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Melalui Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas XI-IPA di MAN SiabuTahun Ajaran 2013/2014. Skripsi, Fakultas IlmuPendidikan, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah bimbingan kelompok dapat meningkatkan sikap optimis siswa kelas XI-IPA MAN SIABU Tahun ajaran 2013-2014 yang berasal dari keluarga kurang mampu ekonomi untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Subjek penelitian ini berjumlah 10 orang yang diambil dari 90 orang siswa kelas XI IPA MAN Siabu Tahun ajaran 2013-2014. Peneliti mengumpulkan data melalui hasil evaluasi diri siswa dan penyebaran angket guna peningkatan sikap optimis siswa yang menjadi subjek penelitian ini.sebagai PenelitianTindakan Bimbingan Konseling (PTBK) penelitian in iterdiri dari 2 siklus, siklus I dansiklus II masing-masingsiklus memilikipertemuan 2 x 45 menit. Pada setiap pengakhiran masing-masing siklus peneliti melakukan penilaian yaitu penilaian segera (Laiseg), dan penilaian jangka pendek (Laijapen) pada siklus I dan penilaian segera (Laiseg) di siklus II. kemudian memberikan angket jua dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih banyak mengenai sikap optimis siswa.
Hasil analisis data saat observasi sebelum penelitian diperoleh10 orang siswa di kelas XI-IPA tahun ajaran 2013-2014 yang memiliki sikap optimis rendah untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi dikarenakan kondisi ekonomi yang lemah. Setelah siklus I dilaksanakan beserta penilaian lainnya diperoleh 3 orang yang sudah mencapai kategori baik sikap optimisnya dan 7 orang lagi masih memiliki sikap optimis rendah. Setelah melakukan refleksi maka dilaksanakan siklus II dan diperoleh 8 orang meningkat sikap optimisnya untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa sikap optimis siswa kelas XI IPA MAN Siabu tahun ajaran 2013-2014 yang berasal dari keluarga kurang mampu ekonomi untuk melanjutkan studi ke perguran tinggi dapat ditingkatkan dengan bimbingan kelompok. Untuk ke depannya alangkah baiknya bimbingan kelompok dapat diterapkan untuk meningkatkan sikap optimis siswa kurang mampu ekonomi untuk melnajutkan studi ke perguruan tinggi.
(12)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……… i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ………... viii
DAFTAR LAMPIRAN ……….. . ix
DAFTAR GAMBAR ………... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 9
1.3 Pembatasan Masalah ... 10
1.4 Rumusan Masalah ... 10
1.5 Tujuan Penelitian ... 10
1.6 Manfaat Penelitian ... 11
BAB II KAJIAN TEORI 2. 1 KerangkaTeori ... ... 13
A.Sikap Optimis ... 13
B. Sikap Optimis Siswa Kurang Mampu Ekonomi Melanjutkan Pendidikan Di PerguruanTinggi ... ... 23
C.Bimbingan Kelompok ... 31
D.Meningkatkan Sikap Optimis Siswa Kurang Mampu Ekonomi Untuk Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Melalui Bimbingan Kelompok ... . 44
2. 2 Kerangka Berfikir ... ... 48
2. 3 Hipotesis ... .. 50
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Jenis Penelitian ... 51
3. 2 Subjek Penelitian ... 51
3. 3 Operasional Variabel Penelitian ... 51 3.4 Desain Penelitian
(13)
A. Desain Penelitian Siklus I ... 54
B. Desain penelitian Siklus II ... 58
3. 5 Teknik Pengumpulan Data ... ... 60
3. 6 Teknik Analisis Data ... ... 62
3. 7 Uji CobaInstrumen ... ... 63
3. 8 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 64
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan FisikLingkungan Madrasah Aliyah Negeri Siabu ………... 65
4.2 Hasil Penelitian A. Hasil Penelitian Sebelum Tindakan ……….. 66
B. Pra siklus ……….. 67
C. Deskripsi Siklus I ………. 71
D. Deskripsi Siklus II ……… 83
4.3 Pembahasan Penelitian ………. 92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……… 101
5.2 Saran ………. 101
DAFTAR PUSTAKA ………. 103
LAMPIRAN ……….... 106 RIWAYAT HIDUP PENULIS
(14)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Rencana Penelitian Siklus I ……….. 54
Tabel 3.2 Rencana Penelitian Siklus II ……… 58
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket ……… 61
Tabel 4.1 Kisi-kisi angket setelah divalidkan……… .. 68
Tabel 4.2 Susunan Angket sikap optimis siswa dengan penomoran baru. 69 Tabel 4.3 Sikap Optimis siswa PraSiklus ...………… 71
Tabel 4.4 Kondisi Siswa setelah siklus I ……...……… 78
Tabel 4.5 Sikap Optimis Siswa setelah Siklus I... 79
Tabel 4.6 Sikap Optimis Siswa pra siklus dan setelah Siklus I ... 82
Tabel 4.7 Kondisi siswa setelah sklus II ... 89
Tabel 4.8 Sikap Optimis Siswa setelah Siklus II ... 90
Tabel 4.9 Sikap Optimis Siswa setelah siklus I dan setelah Siklus II .... 93
Tabel 6.1 Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Sikap Optimis Kurang Mampu Ekonomi untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi ...….. 111 Tabel 6.2 Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Sikap Optimis Siswa. 114
(15)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Proses Penelitian Tindakan ……….. … 54
Gambar 4.1 Diagram Sikap Optimis Siswa Setelah Siklus I ………...….. 80 Gambar 4.2 Diagram Sikap Optimis siswa Pra Siklus Dan setelah Siklus I…. 83 Gambar 4.3 Diagram Sikap Optimis Siswa setelah siklus II ………...….. 91 Gambar 4.4 Diagram Sikap Optimis Siswa Pra Siklus, setelah Siklus I Dan Siklus II ... 94 Gambar 4.5 Diagram peningkatan sikap optimis siswa setelah siklus I dan Siklus II
...…. 98 Gambar 6.1 Kegiatan bimbingan kelompok di perpustakaan sekolah
Gambar 6.2 Siswa berpartisipasi dalam bimbingan kelompok Gambar 6.3Siswasedang mengisi angket
Gambar 6.4 Ruangan PKM II penanggung jawab guru BP dan bersebelahan dengan ruang PKM III
(16)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Angket Sikap Optimis Siswa Kurang Mampu Ekonomi Untuk
Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi ... 106
Lampiran 1a Perhitungan Uji Validitas Angket ………..…... 109
Lampiran 1b Perhitungan Reliabilitas Angket ………... 113
Lampiran1c Uji Validitas dan Reliabilitas dalam format tabel ... .. 116
Lampiran 1d Tabel r Product Moment ... 118
Lampiran 1e Angket Setelah Valid ……… 119 Lampiran 2 Rencana Program Layanan (RPL) I ………... 122
Lampiran 2a Materi RPL I ……….. 125 Lampiran 3 Profil Kegiatan Bimbingan Kelompok Siklus I………. 128 Lampiran 4 Rencana Program Layanan (RPL) II ………. 142
Lampiran 4a Materi RPL II ………. 145
Lampiran 5 Profil Kegiatan Bimbingan Kelompok Siklus II …..……….. 147 Daftar Hadir Siswa
Lembar Penilaian Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Siklus I Lembar Penilaian Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Siklus II
Lembar Observasi Aktifitas Siswa terhadap Bimbingan Kelompok Siklus I Lembar Observasi Aktifitas Siswa terhadap Bimbingan Kelompok Siklus II Surat Keterangan Observasi
Surat Pengantar Penelitian Surat Keterangan Penelitian Dokumentasi Penelitian
(17)
1
1.1Latar Belakang Masalah
Cita-cita luhur bangsa ini telah dituliskan dalam pembukaan UUD 1945. Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah cita-cita yang sudah diusahakan oleh nenek moyang, founding father, para pahlawan pendahulu, dan pemimpin-pemimpin bangsa ini.Sudah cukup banyak program yang dilakukan oleh pemerintah guna mencapai cita-cita tersebut.Perbaikan demi perbaikan pun telah dilakukan untuk mencapai tujuan itu.Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 disebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Hal ini menekankan bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk menjadi salah satu bagian dari orang-orang yang akan dididik untuk mencerdaskan bangsa ini. pemerintah pusat maupun daerah memiliki kewajiban untuk memberikan layanan, kemudahan serta jaminan atas terselenggaranya pendidikan yang bermutu untuk setiap warga negara dan masyarakat Indonesia pun berkewajiban untuk memberikan dukungan sumber daya demi tercapainya cita-cita bangsa ini.
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang sudah ditetapkan maka pemerintah telah melakukan berbagai upaya guna untuk memenuhi tuntutan atas pemenuhan hak pendidikan bagi setiap warga negara. Dalam pemberitaan Republika Online, (http://www.republika.co.id) di 25 juni 2013 disebutkan bahwa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) meluncurkan program Pendidikan
(18)
Menengah Universal (PMU) atau wajib belajar 12 tahun yang bertujuan untuk menyiapkan generasi emas Indonesia pada 2045.
Pemerintah telah mencanangkan beberapa bantuan untuk memfasilitasi pendidikan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Perguruan Tinggi baik bagi pelajar yang berstatus kurang mampu secara ekonomi maupun yang memiliki prestasi kurikuler maupun ekstrakurikuler. Untuk siswa yang tidak mampu bersekolah disebabkan oleh masalah ekonomi maka pemerintah telah membuat program beasiswa miskin (BSM).Untuk siswa yang ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi namun tidak memiliki kondisi ekonomi yang mendukung, maka pemerintah telah memberikan fasilitas yang beragam. Salah satu program yang sudah dibuat oleh pemerintah untuk membantu siswa yang tidak mampu kuliah karena memiliki kendala ekonomi antara lain adalah BIDIK MISI yang merupakan singkatan dari Bantuan Pendidikan Mahasiswa berprestasi, Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM), dan Bantuan Pendidikan dari PEMDA/PEMKAB, beasiswa dari Bank Nasional Indonesia, Bank Republik Indonesia (BRI) dan yang lainnya. Bantuan pendidikan juga banyak diberikan oleh yayasan atau pihak swasta. Contohnya beasiswa Bank Central Asia (BCA) Finance, Rumah Zakat (RZ), beasiswa dari Dompet Dhuafa Peduli Umat Waspada dan LAZ PT. Bank Sumut, beasiswa Toyota Astra, Beasiswa Gudang Garam, beasiswa Pertamina, beasiswa Supersemar, beasiswa peningkatan prestasi Ekstrakurikuler (PPE), beasiswa PTPN, beasiswa Data Print dan masih banyak lagi beasiswa lainnya yang sangat membantu bagi siapa saja yang ingin melanjutkan pendidikan (Permana, 2014).
(19)
Sudah banyak yang melewati masa sulit untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan hal ini terus meningkat dari tahun ke tahun.Pemerintah dan pihak swasta juga semakin menggalakkan program ini. Jenis-jenis bantuan yang diberikan berbeda-beda, namun yang pasti semua fasilitas bantuan pendidikan ini lebih banyak di perioritaskan untuk yang tidak mampu dari segi ekonomi dan juga didukung oleh prestasi akademik maupun non-akademik. Dalam pengantar Pedoman Penyelenggaran Bantuan Pendidikan Bidik Misi 2013 disebutkan bahwa 20.000 mahasiswa yang memiliki potensi akademik baik dan tidak mampu secara ekonomi tersebar di 104 perguruan tinggi negeri. Pada tahun 2011 mahasiswa baru penerima Bidikmisi bertambah sebanyak 30.000 di 117 perguruan tinggi negeri dan pada tahun 2012 bertambah lagi sebanyak 42.000 mahasiswa termasuk 2.000 mahasiswa perguruan tinggi swasta. Pada tahun 2013 akan dilanjutkan dengan menerima 50.000 calon mahasiswa penerima Bidikmisi yang diselenggarakan di 95 perguruan tinggi negeri dibawah Kemdikbud dan beberapa PTS yang akan diseleksi. Pada tahun 2014 ini sebanyak 1767 mahasiswa penerima Bidikmisi dari jenjang D3 angkatan 2010 diharapkan akan menyelesaikan studi. Sebaran dari penerima bantuan pendidikan ini menyebar di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.Perguruan tinggi yang menampung bantuan yang lebih banyak adalah perguruan tinggi yang telah diakui kualitasnya baik oleh pemerintah.
Sementara itu di Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) hingga 2012 telah tercatat 5.480 orang dan di tahun 2013 Kemenag menetapkan 52 PTAIN sebagai perguruan tinggi penyelenggara dengan jumlah 2.215 mahasiswa (http://edukasi.kompas.com/read/2013/03/19/19425414/Beasiswa.Bidikmisi.di.PTAI
(20)
N.Segera.Dicairkan). Jumlah yang sudah disebutkan ini merupakan jumlah dari penerima BIDIK MISI saja dan kalau dituliskan lagi jumlah penerima beasiswa lainnya maka kita akan menemukan lebih banyak lagi, seperti beasiswa BCA Finance yang memberikan beasiswa kepada 60 orang mahasiswa di tahun 2013 yang tersebar di 51 Perguruan Tinggi dan sampai dengan tahun 2013 ini, total penerima Beasiswa BCA Finance menjadi 208 mahasiswa (http://www.bcafinance.co.id/beasiswa/). Kemudian dari program beasiswa DataPrint yang telah memasuki tahun ketiga telah mencapai lebih dari 1000 beasiswa telah diberikan bagi penggunanya dan pastinya ini bisa dimanfaatkan oleh siswa kurang mampu untuk dapat melanjutkan studinya ke perguruan tinggi (http://beasiswadataprint.com/).
Pemerintah sudah menetapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia nomor 55 Tahun 2013 tentang biaya kuliah tunggal dan uang kuliah tunggal pada perguruan tinggi negeri di lingkungan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (www.dikti.go.id). Berdasarkan isi dari Permendikbud Nomor 55 Tahun 2013 1 ayat 3 disebutkan bahwa Uang kuliah tunggal merupakan sebagian biaya kuliah tunggal yang ditanggung setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonominya. Kemudian, Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan no 55 tahun 2013 pasal 5 menyatakan bahwa perguruan tinggi negeri tidak boleh memungut uang pangkal dan pungutan lain selain uang kuliah tunggal dari mahasiswa baru program Sarjana (S1) dan program diploma mulai tahun akademik 2013–2014. Maka, siswa yang akan melanjutkan studi perguruan tinggi hanya akan dikenai biaya yang sesuai dengan kemampuan ekonomi keluarganya. Siswa yang berasal dari keluarga yang tingkat
(21)
ekonominya rendah akan dikenakan biaya kuliah yang sesuai dengan tingkat ekonominya dan sebaliknya siswa yang berasal dari keluarga yang tingkat ekonomi menengah ke atas juga akan membayar uang kuliah yang sesuai dengan tingkat ekonominya. Peraturan ini meringankan beban siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu sehingga mereka tidak khawatir lagi dengan biaya masuk kuliah yang selama ini menjadi salah satu penghalang bagi siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi.
Berdasarkan data indikator pendidikan dari Badan Pusat Statistik (http://bps.go.id) tahun 2013 Angka Partisipasi Kasar Perguruan Tinggi (APK PT) masyarakat Indonesia hanya 29,9 %. Jika kita bandingkan dengan APK SMA, siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi hanya sedikit dibanding jumlah siswa yang sudah menamatkan SMA. Hal ini tentu tidak lepas dari minimnya jumlah pelajar yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Tuntutan dunia usaha kerja dewasa ini secara tidak langsung menuntut orang tua agar menyekolahkan anaknya sesuai dengan tuntutan dari dunia usaha dan dunia kerja yang ada. Indonesi akan memasuki era perdagangan bebas maka komunikasi antar negara akan berlangsung cepat, setiap negara harus membuka diri terhadap masuknya barang, jasa, modal serta tenaga kerja dari negara lain. Sehingga hanya orang yang berprestasi dan berkualitas akan mempunyai peluang yang besar untuk memperoleh pekerjaan dan akan diberikan penghargaan sesuai dengan prestasinya (Tarigan dan Nasution, 2013). Tingkat pendidikan akan mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat karena pendidikan menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan untuk mendapatkan pekerjaan. Untuk menjadi seorang tenaga kerja
(22)
maka instansi-instansi telah menentukan taraf minimal pendidikan yang dimiliki oleh calon pegawainya.Sehingga perlu bagi masyarakat Indonesia untuk tidak hanya mengenyam pendidikan sampai wajib belajar saja. Namun perlu untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Ketika menjadi seorang tenaga kerja bukan menjadi pilihan bagi seseorang untuk memiliki pendapatan maka salah satu pilihan yang mungkin adalah memnjadi seorang pengusaha dan pastinya hal tersebut membutuhkan modal dan keahlian lain dan tetap saja membutuhkan keahlian yang sesuai yang didapatkan dari pendidikan dan lebih tepatnya pendidikan ke perguruan tinggi.
Pemerintah telah mengusahakan program-program yang membantu siswa kurang mampu untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Namun sesuai data dari Badan Pusat Statistika tahun 2013 Angka Partisipasi Kasar Perguruan Tinggi (APK PT) masyarakat Indonesia hanya 29,9 % hal ini menandakan bahwa siswa tamatan SMA yang tidak kuliah sangat banyak jumlahnya. Ketika pemerintah sudah menyediakan fasilitas-fasilitas seperti beasiswa harusnya siswa memanfaatkannya sehingga menjadi individu yang lebih baik dan lebih mungkin untuk merubah kondisi ekonomi keluarga. Keadaan yang ditemukan berdasarkan hasil observasi untuk studi awal penelitian yang dilakukan oleh penulis di lapangan tepatnya di Madrasah Aliyah Negeri Siabu adalah sikap optimis siswa kurang mampu sangat rendah bahkan hingga mereka tidak mencoba mendaftarkan diri untuk mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau jenis seleksi yang sejenisnya. Hal ini tentu saja memprihatinkan, mendaftarkan diri saja mereka tidak memiliki keberanian
(23)
padahal tidak dikenakan biaya pendaftaran sedikitpun. Untuk mengikuti SNMPTN atau yang sejenisnya siswa tidak dikenakan biaya pendaftaran sedikitpun.
Sikap optimis sangat dibutuhkan untuk menjadi individu yang lebih baik. Seseorang yang optimis cenderung berpikir bahwa sesuatu yang bersifat positif akan memperbaiki apa-apa yang dikerjakannya dan sesuatu yang buruk terjadi disebabkan oleh sesuatu yang spesifik (Seligman, 2008 : 65). Maka seharusnya siswa optimis untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi dengan berpikiran bahwa sesuatu yang baik yang dilakukkannya akan memperbaiki apa-apa yang akan diperoleh kemudian hari. Siswa harus diarahkan sehingga bersikap optimis dengan cita-citanya.Dan pastinya hal ini membutuhkan dukungan dari orang tua dan pihak sekolah.sikap optimis siswa sangat penting untuk ditingkatkan. Ketika anak pintar namun tidak memiliki sikap yang optimis maka keberhasilan tidak cukup dekat dengannya. Kesuksesan akan diraih oleh anak yang berbakat dan juga optimis (Seligman, 2008 : 181).
Pemikiran yang lazim ada di benak kita adalah orang-orang menjadi optimis karena dia memiliki bakat atau berprestasi tinggi. Dalam penelitian yang sudah dilakukan semua objek memiliki nilai SAT dan IQ-nya sama. Kemudian diamati lagi apa yang terjadi pada orang yang bersifat pesimis dan optimis diantara orang-orang yang berbakat. Dari hasil penelitian itu, Seligman bersama rekannya menemukan berulang kali bahwa orang-orang yang pesimis merosot ke bawah potensinya dan orang-orang yang optimis berhasil mengungguli (Seligman, 2008: 203). Dari hal ini dapat dipahami bahwa betapapun anak memiliki potensi namun tidak memiliki sikap optimis maka hal itu akan sia-sia, apalagi kalau anak yang sudah berasal dari keluarga
(24)
yang kondisi ekonominya rendah tidak memiliki sikap optimis maka ini akan semakin menjauhkan anak dari kesuksesan.
Shapiro (1997 : 101) kemudian menjelaskan bahwa anak-anak yang optimis juga lebih berhasil di sekolah dibanding teman-temannya yang pesimis. Sikap optimis siswa yang dipengaruhi oleh faktor internal individu dan lingkungannya.Untuk meningkatkan sikap optimis siswa, sekolah sebagai faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi sikap optimis siswa menganjurkan kepada guru wali kelas, konselor sekolah atau guru BP dan guru mata pelajaran untuk memberikan motivasi-motivasi kepada siswa agar melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.Siswa yang SMP atau sederajat diberikan motivasi untuk melanjutkan ke SMA atau sederajat, siswa SMA atau sederajat dimotivasi untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Studi awal penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di Madrasah Aliyah Negeri Siabu ditemukan bahwa dari 90 orang siswa kelas XI IPA 54 orang siswa merupakan siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu dari segi ekonomi. Kemudian dari 54 orang siswa tersebut ditemukan 13 orang siswa yang menyatakan tidak akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Kemudian dari 13 orang siswa tersebut didapatkan 10 orang siswa yang orang tuanya tidak sanggup membiayai hingga ke perguruan tinggi.Dari hasil wawancara yang sudah dilakukan oleh penulis terhadap alumni juga siswa yang masih bersekolah di MAN Siabu tersebut ditemukan bahwa kebanyakan alumni tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi bahkan yang mencoba mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi juga sedikit. Beberapa siswa yang diwawancarai juga menyatakan tidak akan bisa melanjutkan studi ke perguruan
(25)
tinggi karena orang tua tidak sanggup membiayai dan menyatakan tidak akan megikuti seleksi masuk perguruan tinggi.
Kondisi Madrasah Aliyah Negeri Siabu belum memiliki konselor yang memiliki latar belakang pendidikan bimbingan dan konseling dan masih melimpahkan tugas konselor sekolah kepada WKS II Bidang kesiswaan.Kepala sekolah, wali kelas, guru-guru mata pelajaran memberikan motivasi kepada siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, namun hal tersebut belum cukup mendorong siswa kurang mampu untuk memiliki sikap optimis untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Berangkat dari hasil studi awal penelitian yang sudah dilakukan oleh penulis maka perlu diberikan layanan untuk mengatasi masalah tersebut oleh penulis sebagai calon konselor. Dari jumlah siswa kurang mampu ekonomi yang didapatkan tidak optimis untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi maka penulis akan memberikan layanan bimbingan kelompok untuk dapat membantu siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu ekonomi memiliki sikap optimis melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Bimbingan kelompok yang dilakuan dengan jumlah anggota yang tidak banyak maka dengan dalam bimbingan akan lebih mudah tercipta kedekatan antara konselor dengan anggota kelompok sehingga siswa-siswa yang menjadi anggota kelompok lebih terbuka dan kegiatan bimbingan lebih efektif. Oleh karena itu penulis merencanakan penelitian dengan judul “Meningkatkan Sikap Optimis
Siswa Kurang Mampu Ekonomi Untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Melalui Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas XI-IPA Di MAN Siabu Tahun Ajaran 2013-2014”.
(26)
1. 2 Identifikasi Masalah
Masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Siswa kurang mampu ekonomi tidak memiliki sikap optimis untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi
2. Siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu ekonomi sedikit yang mengikuti seleksi masuk ke perguruan tinggi
3. Dorongan-dorongan yang diberikan oleh pihak sekolah belum cukup membuat siswa kurang mampu ekonomi untuk optimis melanjutkan studi ke perguruan tinggi
4. Apakah Bimbingan kelompok perkembangan akan dapat meningkatkan sikap optimis siswa kurang mampu ekonomi untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi ?
1. 3 Pembatasan Masalah
Berdasarkam identifikasi masalah yang telah dituliskan sebelumnya, perlu kiranya dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah.Masalah penelitian ini dibatasi pada peningkatan sikap optimis siswa kurang mampu untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi melalui bimbingan kelompok di MAN Siabu tahun ajaran 2013-2014.
1. 4 Rumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: Apakah bimbingan kelompok dapat meningkatkan sikap optimis siswa kurang mampu untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi melalui bimbingan kelompok di MAN Siabu tahun ajaran 2013-2014 ?
(27)
1. 5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data apakah bimbingan kelompok yang dilakukan berhasil meningkatkan sikap optimis siswa kurang mampu untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi melalui bimbingan kelompok di MAN Siabu tahun ajaran 2013-2014.
1. 6 Manfaat Penelitian A. Manfaat Teoritis
1. Penelitian ini dapat bermanfaat dalam memberikan masukan untuk pengembangan disiplin ilmu khususnya dalam membantu siswa kurang mampu di MAN Siabu tahun ajaran 2013-2014 meningkatkan sikap optimis untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi melalui bimbingan kelompok. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan serta tambahan bagi
pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti dan berguna bagi pihak yang berminat pada masalah yang sama dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
B. Manfaat Praktis
1. Bagi Konselor Sekolah
Hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan Sebagai bahan masukan dalam membantu siswa kurang mampu meningkatkan sikap optimis untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi melalui bimbingan kelompok.
(28)
Sebagai bahan masukan bagi siswa kurang mampu di MAN Siabu untuk meningkatkan sikap optimis dalam diri masing-masing siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
3. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan dalam membantu siswa kurang mampu di MAN Siabu meningkatkan sikap optimis untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
4. Bagi Peneliti
Guna mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir yang dinamis, serta mengetahui kemampuan peneliti dalam menerapkan dan meningkatkan sikap optimis siswa kurang mampu untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 5. Bagi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Sebagai bahan referensi dalam menambah pemahaman dan pengembangan keilmuan khususnya mahasiswa jurusan Psikologi Pendidikan dan bimbingan di UNIMED.
(29)
101 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Dari hasil yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan sikap optimis siswa kurang mampu ekonomi utnuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
b. Sikap optimis siswa kurang mampu ekonomi dapat ditingkatkan dengan pemberian layanan bimbingan kelompok.
c. Layanan bimbingan kelompok dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan sikap optimis siswa kurang mampu ekonomi utnuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya dan dari kesimpulan di atas makan saran dari peneliti adalah :
a. Kepada Guru BK maupun calon Guru BK dapat menggunakan layanan bimbingan kelompok sebagai layanan dalam meningkatkan sikap optimis siswa kurang mampu untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
b. Kepada pihak sekolah diharapkan lebih mendukung program-program layanan bimbingan konseling di sekolah yang berkaitan dengan pengembangan diri siswa yyang berkaitan dengan pribadi, belajar dan karir siswa khususnya untuk meningkatkan sikap optimis siswa kurang mampu ekonomi untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
(30)
c. Kepada siswa diharapkan lebih aktif berkomunikasi dalam bimbingan kelompok maupun kelompok belajar namun secara khusus diharapkan untuk optimis terhadap masa depan bahwa meskipun dengan ekonomi rendah kamu pasti bisa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
(31)
Analisis Data Kemiskinan berdasarkan Pendataan program perlindungan sosial (PPLS) 2011. Kementrian Sosial
Dewi, Rosmala. 2012. Penelitian Pendidikan (Desaian Emperikal dan PTK). Medan: Pasca Sarjana Unimed
Goleman, Daniel. 1996. Emotional Intelengence. Jakarta. Gramedia.
Hutz-Midgett, Aida., M. Doumas, Diana., Dickinson, Becca., Dondero, Angela., Johnson ,Mary Kaye., and Kimball, Jenni. 2012. Untangling Hope and Optimism: Implications for Counselors, (Online), VISTAS 2012, Vol 1, article 51, dalam (http://www.counseling.org/library/, diakses 19 Mei 2014. Informasi beasiswa dari DataPrint. 2013, (Online) dalam
http://beasiswadataprint.com/, diakses 06 januari 2014)
Jaminan Bagi Mahasiswa Kurang Mampu Dalam UU DIKTI. 2013, (Online), dalam http://www.manajemenpendidikantinggi.net/index.php/berita-nasional/206-jaminan-bagi-mahasiswa-kurang-mampu-dalam-uu-dikti, diakses 13 Januari 2014).
KBBI (Online, dalam http://kbbi.web.id/, diakses 06 januari 2014)
Manajemen Pendidikan Tinggi 2013. Jaminan Bagi Mahasiswa Kurang Mampu
dalam UU DIKTI, (Online),
(http://www.manajemenpendidikantinggi.net/index.php/berita-nasional/206-jaminan-bagi-mahasiswa-kurang-mampu-dalam-uu-dikti, diakses 23 desember 2013).
Nasution, Syafrina dan Tarigan, Lemta. 2013. Pengaruh Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Anak Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi (Studi Kasus Kelas Xi Semester Genap Di Sma Sinar Husni Medan Helvetia Kabupaten Deli Serdang Tahun Pelajaran 2010/2011). Jurnal Citizenship,
35-52.
Pedoman Bidik Misi 2013
Pengumuman Penerima Beasiswa BCAF 2013 Program CSR BCA Finance, (Online), dalam http://www.bcafinance.co.id/beasiswa/.diakses 06 januari 2014).
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia nomor 55 Tahun 2013 Tentang Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal pada Perguruan Tinggi Negeri di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(32)
Prayitno. 2004. Seri Layanan Konseling L.1/L.9 Layanan Orientasi. Padang. UNP.
Prayitno dan Erman Amti. 2009. Dasar-dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Republika Online.25 Juni, 2013.Kemdikbud Luncurkan Pendidikan Menengah
Universal, (Online), dalam
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/13/06/25/moxteo-kemdikbud-luncurkan-pendidikan-menengah-universal, diakses 06 Januari 2014).
Seligman, Martin E.P. 2008. Menginstal Optimisme. Bandung. Momentum Imprint Salamadani.
Seligman, Martin E.P. 2005. Authentic Happiness. Bandung. Mizan Pustaka. Shapiro, Lawrence E. 1997. Mengajarkan Emotional Intelengence pada Anak.
Jakarta. Gramedia.
Sistem Pendidikan Tinggi. 2011, (Online), dalam http://www.dikti.go.id/id/profil-dikti/sistem-pendidikan-tinggi/, diakses 13 Januari 2014).
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung. Pustaka Setia.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & B. Bandung. Alfabeta.
Tv One. 2010. Inilah 14 Kriteria Orang Miskin Versi BPS, (online, dalam http://sosialbudaya.tvonenews.tv/berita/view/38202/2010/05/04/inilah_14_k riteria_orang_miskin_versi_bps.tvOne, diakses 13 Januari 2014)
Undang-undang Republik Indonesia No 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi. Wahyono, Joko. 2010. Sekolahkaya sekolah miskin, guru kaya guru miskin.
Jakarta. Elex Media Komputindo.
Waruwu, Fidelis E & Sukardi. 2006. Korelasi antara optimisme dan prestasi akademik siswa SD Santa Maria kelas 6 di Cirebon. Jurnal Psikologi, 55-71.
Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas. Perguruan Tinggi, (Online), dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Perguruan_tinggi, diakses 13 Januari 2014).
(33)
Winkel Ws. dan Hastuti.2007. Bk di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi
(1)
12
Sebagai bahan masukan bagi siswa kurang mampu di MAN Siabu untuk meningkatkan sikap optimis dalam diri masing-masing siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
3. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan dalam membantu siswa kurang mampu di MAN Siabu meningkatkan sikap optimis untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
4. Bagi Peneliti
Guna mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir yang dinamis, serta mengetahui kemampuan peneliti dalam menerapkan dan meningkatkan sikap optimis siswa kurang mampu untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 5. Bagi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Sebagai bahan referensi dalam menambah pemahaman dan pengembangan keilmuan khususnya mahasiswa jurusan Psikologi Pendidikan dan bimbingan di UNIMED.
(2)
101 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Dari hasil yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan sikap optimis siswa kurang mampu ekonomi utnuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
b. Sikap optimis siswa kurang mampu ekonomi dapat ditingkatkan dengan pemberian layanan bimbingan kelompok.
c. Layanan bimbingan kelompok dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan sikap optimis siswa kurang mampu ekonomi utnuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya dan dari kesimpulan di atas makan saran dari peneliti adalah :
a. Kepada Guru BK maupun calon Guru BK dapat menggunakan layanan bimbingan kelompok sebagai layanan dalam meningkatkan sikap optimis siswa kurang mampu untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
b. Kepada pihak sekolah diharapkan lebih mendukung program-program layanan bimbingan konseling di sekolah yang berkaitan dengan pengembangan diri siswa yyang berkaitan dengan pribadi, belajar dan karir siswa khususnya untuk meningkatkan sikap optimis siswa kurang mampu ekonomi untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
(3)
102
c. Kepada siswa diharapkan lebih aktif berkomunikasi dalam bimbingan kelompok maupun kelompok belajar namun secara khusus diharapkan untuk optimis terhadap masa depan bahwa meskipun dengan ekonomi rendah kamu pasti bisa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Analisis Data Kemiskinan berdasarkan Pendataan program perlindungan sosial (PPLS) 2011. Kementrian Sosial
Dewi, Rosmala. 2012. Penelitian Pendidikan (Desaian Emperikal dan PTK). Medan: Pasca Sarjana Unimed
Goleman, Daniel. 1996. Emotional Intelengence. Jakarta. Gramedia.
Hutz-Midgett, Aida., M. Doumas, Diana., Dickinson, Becca., Dondero, Angela., Johnson ,Mary Kaye., and Kimball, Jenni. 2012. Untangling Hope and Optimism: Implications for Counselors, (Online), VISTAS 2012, Vol 1, article 51, dalam (http://www.counseling.org/library/, diakses 19 Mei 2014. Informasi beasiswa dari DataPrint. 2013, (Online) dalam
http://beasiswadataprint.com/, diakses 06 januari 2014)
Jaminan Bagi Mahasiswa Kurang Mampu Dalam UU DIKTI. 2013, (Online), dalam http://www.manajemenpendidikantinggi.net/index.php/berita-nasional/206-jaminan-bagi-mahasiswa-kurang-mampu-dalam-uu-dikti, diakses 13 Januari 2014).
KBBI (Online, dalam http://kbbi.web.id/, diakses 06 januari 2014)
Manajemen Pendidikan Tinggi 2013. Jaminan Bagi Mahasiswa Kurang Mampu
dalam UU DIKTI, (Online),
(http://www.manajemenpendidikantinggi.net/index.php/berita-nasional/206-jaminan-bagi-mahasiswa-kurang-mampu-dalam-uu-dikti, diakses 23 desember 2013).
Nasution, Syafrina dan Tarigan, Lemta. 2013. Pengaruh Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Anak Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi (Studi Kasus Kelas Xi Semester Genap Di Sma Sinar Husni Medan Helvetia Kabupaten Deli Serdang Tahun Pelajaran 2010/2011). Jurnal Citizenship, 35-52.
Pedoman Bidik Misi 2013
Pengumuman Penerima Beasiswa BCAF 2013 Program CSR BCA Finance, (Online), dalam http://www.bcafinance.co.id/beasiswa/.diakses 06 januari 2014).
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia nomor 55 Tahun 2013 Tentang Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal pada Perguruan Tinggi Negeri di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(5)
.Permana, asep. 2014. beasiswa kuliah banyak macamnya, (Online), dalam
http://kampuspencetakpengusaha.com/press/beasiswa-kuliah-banyak-macamnya, diakses 19 Mei 2014)
Prayitno. 2004. Seri Layanan Konseling L.1/L.9 Layanan Orientasi. Padang. UNP.
Prayitno dan Erman Amti. 2009. Dasar-dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Republika Online.25 Juni, 2013.Kemdikbud Luncurkan Pendidikan Menengah
Universal, (Online), dalam
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/13/06/25/moxteo-kemdikbud-luncurkan-pendidikan-menengah-universal, diakses 06 Januari 2014).
Seligman, Martin E.P. 2008. Menginstal Optimisme. Bandung. Momentum Imprint Salamadani.
Seligman, Martin E.P. 2005. Authentic Happiness. Bandung. Mizan Pustaka. Shapiro, Lawrence E. 1997. Mengajarkan Emotional Intelengence pada Anak.
Jakarta. Gramedia.
Sistem Pendidikan Tinggi. 2011, (Online), dalam http://www.dikti.go.id/id/profil-dikti/sistem-pendidikan-tinggi/, diakses 13 Januari 2014).
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung. Pustaka Setia.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & B. Bandung. Alfabeta.
Tv One. 2010. Inilah 14 Kriteria Orang Miskin Versi BPS, (online, dalam http://sosialbudaya.tvonenews.tv/berita/view/38202/2010/05/04/inilah_14_k riteria_orang_miskin_versi_bps.tvOne, diakses 13 Januari 2014)
Undang-undang Republik Indonesia No 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi. Wahyono, Joko. 2010. Sekolahkaya sekolah miskin, guru kaya guru miskin.
Jakarta. Elex Media Komputindo.
Waruwu, Fidelis E & Sukardi. 2006. Korelasi antara optimisme dan prestasi akademik siswa SD Santa Maria kelas 6 di Cirebon. Jurnal Psikologi, 55-71.
Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas. Perguruan Tinggi, (Online), dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Perguruan_tinggi, diakses 13 Januari 2014).
(6)
Wikipedia, The Free Encyclopedia. Optimism, (Online http://en.wikipedia.org/wiki/Optimism, diakses 06 januari 2014).
Winkel Ws. dan Hastuti.2007. Bk di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi