HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK Hubungan Antara Harga Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN
PROKRASTINASI AKADEMIK
PADA MAHASISWA

NASKAH PUBLIKASI
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar
derajat sarjana S-1 Psikologi

Disusun oleh :
ERMA
F. 100 040 117

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN
PROKRASTINASI AKADEMIK
PADA MAHASISWA

NASKAH PUBLIKASI


Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan Oleh:
ERMA
F. 100 040 117

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

ii

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINAS
AKADEMIK PADA MAHASISWA

Diajukan oleh:
ERMA

F.100.040.117

Talah disetujui oleh:

iii

AI

IS'nl'lsd's'ouorvlna

o.Qesng

t3o1o4rs4

ep€{urns quflp

w
_@
w
1ere.(s


Isd'tr4l'8un[ur1ro11 rrs nusl1\

118urdruupue4 r[nEue4
unz(n

l

1n1o"rqez.etr

Surdruepue4 rin8ue4

19.uurul1uq.sr(
€tu€ln rln8ue4
r{nuorrreu r{BIe} ue>le}e,(urp uep

: 1e33uei epe4

r[n8ue4 uu,/i\eq uedep rp u€{u€qepadlp qEIeJ


l,II'0r0'00I'c

wm

:qelo uery{bp Suea
Y,&\SISYHYW Y(IYd XUAI g(\tXV
SYNITSYUXOUd NYCNItr(I IUI(I YCUYH YUYINV NYCNNflNH

ABSTRAKSI
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN
PROKRASTINASI AKADEMIK
PADA MAHASISWA
Salah satu permasalahan yang sering dilakukan mahasiswa dalam
perkuliahan berkaitan dengan pengelolaan waktu atau disiplin waktu.
Prokrastinasi merupakan istilah dalam literatur ilmiah psikologi yang
menunjukkan pada perilaku ketidakdisiplinan terhadap
waktu. Indikasi
terdapatnya prokrastinasi pada mahasiswa adalah lamanya selalu menunda-nunda
mengerjakan tugas-tugas akademik yang harus diselesaikan. Banyak faktor yang
mempengaruhi prokrastinasi akademik, salah satunya yaitu harga diri. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Hubungan antara harga diri dengan
prokrastinasi akademik; 2) Sumbangan atau peranan harga diri terhadap
prokrastinasi akademik.; 3) Tingkat atau kondisi harga diri subjek penelitian dan
4) Tingkat atau kondisi prokrastinasi akademik.
subjek penelitian adalah Mahasiswa Fakultas Psikologi UMS tahun
akademik 2007-2008-2009 berjumlah 90 orang, pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling.Metode pengumpulan data
menggunakan skala harga diri dan skala prokrastinasi akademik. Metode analisis
data menggunakan teknik korelasi product moment.
Hasil analisis product moment diperoleh nilai r = -0,528; p = 0,000
(p < 0,01). Artinaya ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara harga diri
dengan prokrastinasi akademik. Semakin tinggi harga diri maka semakin rendah
prokrastinasi akademik, sebaliknya semakin rendah harga diri maka semakin
tinggi prokrastinasi akademik. Nilai koefisien determinan (r2) sebesar 0,279. Hal
ini berarti sumbangan harga diri terhadap prokrastinasi akademik sebesar 27,9%,
maka masih terdapat 72,1% faktor-faktor lain yang mempengaruhi prokrastinasi
akademik selain variabel harga diri misalnya kelelahan dan kondisi psikologis,
ketidaksenangan terhadap tugas, manajemen waktu, gaya pengasuhan orang tua
dan faktor lingkungan yang lunak atau longgar pengawasannya. Berdasarkan
kategorisasi diketahui harga diri pada subjek penelitian tergolong sedang

ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) = 94,567 dan rerata hipotetik (RH) = 92,5.
Prokrastinasi akademik pada subjek penelitian tergolong sedang, ditunjukkan oleh
rerata empirik (RE) = 106,933 dan rerata hipotetik (RH) = 112,5.
Kata kunci: harga diri, prokrastinasi akademik.

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

belajar

dan

membuat

pengerjaan

mahasiswa

tugas


cenderung

Memasuki perguruan tinggi setelah

menggunakan pendekatan surface

lulus

dalam belajar, yaitu hanya menghafal

dari

sekolah

menengah,

merupakan salah satu perubahan

materi


yang dialami oleh individu dalam

memahaminya.

masa emerging adulthood. Selain

kemampuan untuk menentukan cara

perbedaan

dan waktu belajar atau mengerjakan

karakteristik

belajar,

tanpa

benar-benar
Kekurangannya


individu juga harus menyesuaikan

tugas

secara

mandiri

juga

diri terhadap karakteristik perguruan

menyebabkan

mahasiswa

sering

tinggi lainnya, seperti mahasiswa


menunda-nunda

belajar

atau

lain yang berasal dari beraneka

mengerjakan tugasnya hingga saat

ragam latar belakang lingkungan,

terakhir(Sukadji,2000).
Lay(dalamLee,2006)

budaya kemahasiswaan yang berbeda
dari budaya masyarakat umum, serta

mendefinisikan


para staf pengajar yang menjadi role

kecenderungan untuk menunda hal-hal

model baru (Papalia dkk,2007).

yang

Kenyataan yang ada untuk
menyelesaikan studi tidak mudah,
kesulitan
menyesuaikan

mahasiswa
diri

perubahan-perubahan
menyebabkan

dalam
terhadap

ini

banyak

seharusnya

mencapai

tujuan

sebagai

dilakukan

untuk

tertentu,

lebih

spesifiknya lagi, prokrastinasi akademik
adalah

perilaku

menunda-nunda

mengerjakan atau menyelesaikan tugas
akademik(Ferrari

dkk

dalam

dapat

Nugrasanti,2006). Dan biasanya tugas

masalah,

baru mulai dikerjakan pada saat-saat

bahkan kegagalan dalam kehidupan

terakhir

akademiknya.

2003).

Menurut

prokrastinasi

Rahardi

(dalam Yulistia,2003), mahasiswa

pengumpulan

Ferrari

tugas(Wolters,

(1995)

pada umumnya belajar menggunakan

banyak

pendekatan deep, yaitu usaha untuk

individu melakukan prokrastinasi.

benar-benar memahami materi secara

Faktor

mendalam. Namun adanya persepsi

eksternal

akan

eksternal adalah lingkungan yang

keterbatasan

waktu

dalam

faktor

tersebut
dan

yang

berpendapat
mendasari

adalah

faktor

internal.

Faktor

berada diluar individu. Lingkungan

1. Mengetahui hubungan antara

di luar individu tersebut meliputi

harga

kondisi

prokrastinasi akademik.

lingkungan

yang

diri

dengan

mendasarkan pada hasil akhir dan

2. Mengetahui sumbangan atau

lingkungan yang laten. Sedangkan

peranan harga diri terhadap

faktor internal meliputi kondisi fisik

prokrastinasi akademik.

dapat digambarkan sebagai riwayat
kesehatan

yang

penyakit

yang

dimiliki

pernah

atau

dialami.

3. Mengetahui

tingkat

kondisi harga diri

atau
subjek

penelitian.

Sedangkan yang dimaksud kondisi

Mengetahui tingkat atau kondisi

psikologis

prokrastinasi

individu

mencakup

wilayah aspek kepribadian yang
dimiliki seseorang.
Santrock

evaluasi

harga

individu

2010)

1. Bagi Mahasiswa.

adalah

Hasil

terhadap

dirinya

diharapkan

Individu yang memiliki harga diri positif
akan menerima dirinya sendiri dan
menghargai dirinya sebagaimana adanya
serta tidak cepat-cepat menyalahkan
atas

penelitian

diri

sendiri secara positif atau negatif.

dirinya

subjek

C. Manfaat Penelitian

(Desmita,

mengemukakan

akademik

kekurangan

dan

dari

penelitian

ini

dapat

menjadi

masukan

sebagai

wacana

pemikiran

yang

berkaitan

dengan harga diri
prokrastinasi

dengan
akademik,

sehingga mahasiswa dapat

ketidaksempurnaan dirinya. Sebaliknya,

memahami bagaimana cara

individu yang memiliki harga diri

yang tepat untuk menyikapi

negatif merasa dirinya tidak berguna,

setiap

tidak berharga dan selalu menyalahkan

tanggung jawabnya sebagai

dirinya atas ketidaksempurnaan dirinya.

insan

tugas

akademis

maupun

sehingga

B. Tujuan Penelitian

dapat

Penelitian ini dilakukan dengan

bahkan mencegah melakukan

tujuan :

mengurangi

prokrastinasi akademik.

atau

2. Pihak pimpinan universitas.
Hasil

dari

ini

Menurut Silver, prokrastinator tidak

dapat

bermaksud untuk menghindari tugas

sumbangan

yang dihadapi tetapi hanya menunda

penelitian

diharapkan
memberikan

informasi menggenai harga
diri

dengan prokrastinasi

akademik sehingga pimpinan
universitas dapat mengambil

untuk

mengerjakannya.

menyebabkan

ia

Prokrastinasi

gagal

dalam

menyelesaikan tugas tepat waktu. Selain
itu, perilaku prokrastinasi juga dapat
dikatakan sebagai keengganan untuk

kebijakan-kebijakan

mengerjakan

akademis yang tepat sebagai

menyenangkan.

upaya

2. Jenis-jenis prokrastinasi akademik

mencegah

prokrastinasi akademik pada

Bagi

tugas

yang

tidak

pada mahasiswa.

Ferrari (1995) membagi prokrastinasi

mahasiswa.
peneliti

selanjutnya.

menjadi

dua

functional

yaitu

Hasil penelitian ini dapat

procrastination

dijadikan sebagai acuan dan

fungsional)

sumber

informasi

procrastination (prokrastinasi tidak

refrensi

dalam

serta

(prokrastinasi
dysfunctional

dan

Functional

penelitian

fungsional).

khususnya

procrastination adalah penundaan

berkaitan dengan harga diri

mengerjakan tugas yang bertujuan

dan prokastinasi akademik

untuk memperoleh informasi yang

pada mahasiswa.

lengkap dan akurat. Dysfunctional

LANDASAN TEORI

procrastination adalah penundaan

psikologi

II.

disebut dengan istilah procrastinator.

A. Prokrastinasi Akademik

mengerjakan

tugas

Pengertian prokrastinasi akademik

bertujuan,

Ferrari

menimbulkan masalah.

dkk

(1995),

mendefinisikan

prokrastinasi sebagai penundaan yang
disengaja,

biasanya

disertai

berakibat

Ferrari

dengan
bahwa

tidak

penundaan,

Para

pelaku

prokrastinasi menurut Burka dan Yuen,

tidak

buruk

dan

3. Ciri-ciri prokrastinasi akademik.

melakukan sesuatu yang seharusnya
dilakukan.

yang

sebagai

(1995)

mengatakan

suatu

perilaku

prokrastinasi

akademik

dapat termanifestasikan dalam indikator

tertentu yang dapat diukur dan diamati

melakukan

ciri-ciri tertentu berupa:

menjadi ciri yang utama dalam

1. Penundaan untuk memulai maupun

prokrastinasi akademik.

menyelesaikan kerja pada tugas
yang

dihadapi.

Seseorang

yang

suatu

tugas

dapat

3. Kesenjangan waktu antara rencana
dan

kinerja

aktual.

Seorang

melakukan prokrastinasi tahu bahwa

prokrastinator mempunyai kesulitan

tugas yang dihadapinya harus segera

untuk melakukan sesuatu sesuai

diselesaikan

dengan batas waktu yang telah

dan

berguna

bagi

dirinya, akan tetapi dia menunda-

ditentukan

nunda untuk mulai mengerjakannya

prokrastinator

sering

mengalami

atau

keterlambatan

dalam

memenuhi

menunda-nunda

untuk

sebelumnya.

Seorang

menyelesaikan sampai tuntas jika

deadline yang telah ditentukan, baik

dia

oleh orang lain maupun rencana-

sudah

mulai

mengerjakan

rencana yang telah dia tentukan

sebelumnya.
2. Keterlambatan dalam mengerjakan
tugas.

Orang

yang

melakukan

sendiri. Seseorang mungkin telah
merencanakan

untuk

mulai

waktu

mengerjakan tugas pada waktu yang

yang lebih lama daripada waktu

telah ia tentukan sendiri. Seseorang

yang dibutuhkan pada umumnya

mungkin telah merencanakan untuk

dalam mengerjakan suatu tugas.

mulai

Seorang

waktu yang telah ia tentukan sendiri,

prokrastinasi

memerlukan

prokrastinator

mengerjakan

tugas

pada

yang

akan tetapi ketika saatnya tiba dia

dimilikinya untuk mempersiapkan

tidak juga melakukannya sesuai

diri

dengan apa yang telah direncanakan,

menghabiskan

waktu

secara

berlebihan,

maupun

menyebabkan

hal-hal

yang

dibutuhkan

dalam

penyelesaian

keterlambatan maupun kegagalan

suatu tugas, tanpa memperhitungkan

untuk menyelesaikan tugas secara

keterbatasan

memadai.

waktu

tidak

sehingga

melakukan

yang

dimilikinya.

Kadang-kadang

4. Melakukan aktivitas lain yang lebih

tindakan

mengakibatkan

menyenangkan daripada melakukan

tersebut

seseorang
menyelesaikan

tidak
tugasnya

berhasil
secara

tugas
Seorang

yang

harus

dikerjakan.

prokrastinator

dengan

memadai. Kelambanan, dalam arti

sengaja tidak segera melakukan

lambannya kerja seseorang dalam

tugasnya, akan tetapi menggunakan

waktu

yang

melakukan

dia

miliki

untuk

lain

yang

aktivitas

dipandang lebih menyenangkan dan
mendatangkan

hiburan,

seperti

membaca (koran, majalah, atau buku

2. Karakteristik harga diri.
Coopersmit membagi tingkat self esteem
individu

menjadi

masing-masing

3

golongan

tingkatan

dan

memiliki

karakteristiknya yaitu:

cerita lainnya), nonton, ngobrol,
jalan, mendengarkan musik, dan
sebagainya, sehingga menyita waktu

Individu dengan self esteem tinggi dan
karakteristiknya adalah:

yang dia miliki untuk mengerjakan

Aktif dan dapat mengekspresikan diri

tugas yang harus diselesaikannya.

dengan baik

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi
prokrastinasi akademik

Menurut

dalam

bidang

akademik,

terlebih dalam mengadakan hubungan

Solomon

dan

Rothblum(1994) faktor-faktor yang
mempengaruhi

Berhasil

sosial.
Dapat menerima kritikan dengan baik.

prokrastinasi

akademik, terdiri dari faktor internal

Percaya

pada

persepsi

dan

reaksi

dirinya.

dan faktor eksternal.

Tidak terpaku pada diri sendiri atau

A. Harga Diri

hanya memikirkan kesulitan sendiri.

1. Pengertian harga diri

Harga diri dalam berkembang dan

Keyakinan dirinya tidak didasarkan atas

terbentuk berdasarkan alasan yang

fantasi, karena mempunyai kemampuan,

realistis

kecakapan dan kualitas diri yang tinggi.

dari interaksi individu

dalam lingkungan dan atas sejumlah

Tidak terpengaruh pada penelitian orang

penghargaan orang lain terhadap

lain tentang kepribadiannya baik itu

dirinya. Semakin tinggi harga diri

yang positif maupun negatif.

maka semakin mudah ia dalam

Tidak mudah menyesuaikan diri dengan

beradaptasi

lingkungan yang jelas.

dengan

lingkungan

sekitarnya. Bradshaw (Rice, 1998)

Lebih banyak menghasilkan

mengatakan bahwa harga diri adalah

yang berhubungan dengan kesukaan

jaringan pengalaman seseorang dan

sehingga tercipta tingkat kecemasan

akan

yang rendah dan memiliki pertahanan

menimbulkan

positif atau negatif.

konsep

diri

yang seimbang.

suasaan

Individu dengan self esteem sedang dan
karakteristiknya adalah:
Karaktersistik

individu

Mudah mengaku kesalahan.
Berdasarkan karakteristik tersebut, maka

dengan

self

disimpulkan bahwa tingkat self esteem

esteem sedang hampir sama dengan

seseorang akan berpengaruh pada pola

individu yang memiliki self esteem

perilakunya

tinggi, terutama dalam kualitas, perilaku

maupun dalam berhubungan dengan

dan sikap. Namun terkadang individu

orang lain.

dengan self esteem sedang merasa
kurang yakin dalam menilai dirinya

baik

terhadap

3. Faktor-faktor

dirinya

yang

mempengaruhi harga diri.

sehingga membutuhkan dukungan yang
kuat dan penerimaan dari lingkungan.
Selain itu, individu dengan self esteem
sedang cenderung memandang dirinya

Menurut

Koentjoro

(1989)

menyebutkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan harga diri
antara lain :

lebih baik dari kebanyakan orang.

a. Lingkungan keluarga; lingkungan
Individu dengan self esteen rendah dan
karakteristiknyan:

keluarga

merupakan

bersosialisasi

tempat

pertama

bagi

Memiliki perasaan inferior.

seseorang. Hal ini berkaitan dengan

Takut gagal dalam membina hubungan

sikap orang tua yang merupakan

sosial.

faktor yang mempengaruhi harga
diri.

Terlihat sebagai orang yang putus asa
dan depresi.
Merasa

diasingkan

dan

tidak

diperhatikan.
Kurang dapat mengekspresikan diri.

Perlakuan

adil,

pemberian

kesepakatan

untuk

aktif

pendidikan

yang

demokratis

didapatkan

pada

dan

individu

yang

memiliki harga diri yang tinggi.
b. Lingkungan sosial ; lingkungan
sekitar individu yang berinteraksi

Sangat bergantung pada lingkungan.

mempunyai

pengaruh

bagi

Tidak konsisten.

pembentukan harga diri individu.

Secara pasif akan mengikuti apa yang

Pembentukan harga diri individu

ada di lingkungan.

dimulai

Menggunakan banyak taktik defence
mechanisme.

sejak

individu

mulai

menyadari bahwa dirinya berharga
sebagai

individu,

lingkungannya,

dengan
penerimaan,

penghargaan serta perlakuan orang

a. Power (kekuatan), yaitu kemampuan

lainterhadap

tersebut,

untuk bisa mengatur dan mengontrol

dengan kata lain pembentukan harga

tingkah laku orang lain. Ditandai dengan

diri ditentukan oleh lingkungan

kemampuan

sosial.

Mengatur

individu

sebagai
dan

berikut.

mengontrol

(1)

perilaku

;

orang lain; (2) Pengakuan dan rasa

peneriamaan diri akan mengerahkan

hormat dari orang lain; (3) Mengontrol

individu

perilaku diri sendiri.

c. Faktor-faktor

psikologis

tersebut

ke

pemikiran

Significance

tentang dirinya yang lebih kuat dan

b.

mendalam dan pembentukan harga

adanya kepedulian, perhatian dan afeksi

diri

akan

yang diterima dari orang lain. Ditandai

menentukan arah dirinya saat mulai

dengan kemampuan sebagai berikut. (1)

memasuki

bermasyarakat

Penerimaan diri (2) Penerimaan dari

sebagai anggota masyarakat yang

orang tua (keluarga); (3) Penerimaan

sudah dewasa.

dari teman; (4) Popularitas diri;

sehingga

individu

hidup

(Keberartian),

yaitu

d. Jenis kelamin ; perbedaan jenis

c. Virtue (Kebajikan), yaitu ketaatan

kelamin mengakibatkan terjadinya

atau mengikuti standar moral dan etika.

perbedaan dalam pola berpikir, cara

Ditandai dengan kemampuan sebagai

berpikir, dan bertindak antara laki-

berikut. (1) Taat kepada etika moral; (2)

laki dan perempuan akan berbeda.

Taat pada aturan/ prinsip agama; (3)

Keadaan ini dimungkinkan melihat

Kepedulian terhadap orang lain

cara

c.

perlakuan

orang

tua

dan

Competence

(Kompetensi),

yaitu

harapan masyarakat yang berbeda-

kemampuan untuk sukses memenuhi

beda pada kedua jenis kelamin.

tuntutan

4. Aspek-aspek harga diri.

kemampuan sebagai berikut. (1) Mampu

Aspek-aspek

harga

diri

menurut

Coopersmith (1967) meliputi: power
(kekuatan); significance (keberartian);
virtue

(kebajikan)

(kompetensi).

dan

Secara

competence
lebih

rinci,

kemampuan tersebut diuraikan sebagai
berikut.

prestasi.

melaksanakan

Ditandai

tugas/

dengan

tanggungjawab

dengan baik (2) Mampu menghadapi
situasi social; (3) Mampu berprestasi
dengan baik; (4) Mampu menyelesaikan
masalahnya

sendiri;

(5)

Mampu

mengambil keputusan sendiri.

B. Hubungan antara Harga
Diri dengan Prokrastinasi

Akademik

interaksi dengan lingkungan terdekatnya

Pada Mahasiswa.

dan

dari

sejumlah

penghargaan,

banyak

penerimaan, dan perlakuan orang lain.

individu

Mahasiswa yang memiliki harga diri

melakukan prokrastinasi. Faktor tersebut

rendah cenderung melakukan tindakan

adalah faktor eksternal dan internal.

yang negatif,

Faktor eksternal adalah lingkungan yang

tugas, misalnya membuat paper atau

berada di luar individu. Lingkungan di

makalah, membuat laporan praktikum

luar individu tersebut meliputi kondisi

individu

lingkungan yang mendasarkan pada

membaca atau meriview buku, belajar

hasil akhir dan lingkungan yang laten.

untuk menghadapi ujian semester dan

Sedangkan

tugas-tugas lain yang berkaitan dengan

Ferrari

(1995)

berpendapat

faktor

yang

mendasari

faktor

internal

meliputi

yaitu penundaan dalam

maupun

kelompok,

kondisi fisik dan kondisi psikologis

mata kuliah yang diajarkan dosen.

individu. Kondisi fisik mahasiswa dapat

III.

digambarkan sebagai riwayat kesehatan

tugas

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

yang dimiliki atau penyakit yang pernah

Populasi dalam penelitian ini

dialami. Sedangkan yang dimaksud

adalah mahasiswa Fakultas Psikologi

kondisi psikologis individu mencakup

Universitas Muhammadiyah Surakarta,

wilayah aspek kepribadian yang dimiliki

dengan alasan ada beberapa fenomena

seorang misalnya, motivasi, harga diri,

yang

tingkat kecemasan, self control dan

prokrastinasi akademik pada sebagian

efikasi diri.

mahasiswa fakultas psikologi UMS.

menunjukkan

terjadinya

(2006)

Sampel dalam penelitian ini sebanyak 90

menyatakan harga diri merupakan salah

mahasiswa dari angkatan 2007-2009.

satu

Teknik

Penelitian

Umarianti

aspek

pengambilan

sampel

yang

dari

kepribadian

dan

suatu

landasan

yang

digunakan adalah incidental non random

meyakinkan demi keberhasilan suatu

sampling yaitu pengambilan subjek

proses belajar. Harga diri didefinisikan

secara kebetulan ditemui di sekitar

rasa menyukai dan menghargai diri

lingkungan UMS.

merupakan

sendiri dengan berdasarkan pada hal-hal

B. Metode Pengumpulan Data

yang praktis di mana perasaan ini

Alat dalam penelitian ini adalah skala

biasanya mempengaruhi proses berfikir,

prokrastinasi akademik dan skala harga

perasaan,

diri.

keinginan,

nilai,

maupun

tujuan hidupnya, yang diperoleh dari

Yani Tromol Pos 1.

C. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah cara

Psikologi

Fakultas
Universitas

seorang peneliti dalam mengelola

Muhammadiyah Surakarta Surakarta

data

sehingga

berdiri pada tahun 1983. Fakultas

mendapatkan suatu kesimpulan dari

psikoogi universitas muhammadiah

penelitiannya. Metode analisis yang

surakarta terdiri dari lima lantai dan

digunakan

ini

basment, kantin basment. Lantai satu

statistik.

Untuk

terdiri dari hall selatan, TU, ruang

digunakan

sesuai

dosen, ruang dekan, ruang sidang

penelitiannya.

skripsi dan biro skripsi. Hall tengah,

Statistik mempunyai tiga ciri pokok

BKPP, lab komputer, UKM, kantin

yaitu :

koe dan ruang foto kopi. Lantai dua

1. Statistik bekerja dengan angka

terdiri dari ruang kuliah, perpus S1,

dan dapat menunjukkan frekuensi

TU profesi, ruang dosen profesi, lab

serta nilai atau angka.

praktikum. Lantai tiga terdiri dari

yang

terkumpul

dalam

penelitian

berupa

analisis

analisis

yang

dengan

rancangan

2. Statistik bersifat objektif, artinya

ruang kuliah S1 dan S2, perpus S2,

statistik sebagai suatu alat penilai

ruang fotokopi, lab komputer S2.

kenyataan, tidak dapat berbicara

Lantai empat terdiri dari kantin pasca

yang lain kecuali apa adanya.

sarjana, TU pasca sarjana. Raung

3. Statistik bersifat universal, dalam

pimpinan Pasca sarjana, ruang kuliah

arti

dapat

semua

dalam

pasca sarjana, dan kamar mandi.

penyelidikan

Lantai lima terdapat raung seminar.

digunakan

bidang

Pada saat penelitian ini diadakan

(Hadi, 2000).
Metode analisis statistik yang
digunakan

adalah

korelasi

product

moment

IV.

dipimpin
selaku

oleh
dekan.

penelitian
LAPORAN PENELITIAN

ini

Susatyo

Yuwono

Sampel
adalah

pada

mahasiwa

psikologi tahun akademik 2007,

A. Persiapan penelitian.

2008 dan 2009. Jumlah sampel yang

1. Orientasi Kancah

diambil dari angkatan 2007 terdapat

Universitas Muhammadiyah
Surakarta yang beralamat di Jalan A.

26subjek, terdiri dari 13subjek lakilaki

dan

13subjek

perempuan.

Angkatan 2008 terdapat 42subjek,

Perhitungan

terdiri dari 17subjek laki-laki dan

Reliabilitas.

25subjek perempuan. Dan angkatan

I.

Validitas

dan

Skala harga diri

2009 terdapat 23subjek, terdiri dari

Perhitungan validitas skala motivasi

10subjek laki-laki dan 13perempuan.

berprestasi yang diperoleh, yaitu
pada taraf signifikansi 5% terdapat
37 aitem yang valid dan 3 aitem yang

2. Pelaksanaan Try Out.
Uji coba alat ukur dilaksanakan pada

dinyatakan gugur yaitu aitem nomor

tanggal 10 Juli 2012. Populasi dalam

7, 21, dan 40 aitem yang diujikan,

penelitian ini adalah Mahasiswa

dengan rtt=0, =947. Aitem yang valid

Fakultas

mempunyai

Psikologi

UMS

akademik 2007-2008-2009.
pengambilam

sampel

tahun
Teknik
secara

0,920 dengan p

subjek

skala,

0,05), dan variabel prokrastinasi

semuanya terkumpul kembali dan

akademik diperoleh nilai kai kuadrat

memenuhi syarat untuk diskor dan

= 8,320; p = 0,502 (p > 0,05) berarti

dianalisis.

kedua variabel memenuhi sebaran

yang

dipergunakan

dibagikan

Data

inilah

untuk

yang

menghitung

data normal.

validitas dan reliabilitas alat ukur

2. Uji linearitas

tersebut.

Uji linieritas hubungan bertujuan untuk

3. Pelaksanaan Skoring

mengetahui linieritas hubungan antara

Setelah data terkumpul maka
langkah

selanjutnya

adalah

melakukan skoring untuk keperluan
analisis data. Skor aitem berkisar dari
1 sampai 4.

variabel bebas dan variabel tergantung.
Variabel harga diri dengan variabel
prokrastinasi

akademik

mempunyai

korelasi linier ditunjukkan nilai Fbeda
sebesar 0,291; p= 0,598(p > 0,05).

II.

Analisis Data
1. Uji hipotesis

Berdasarkan

hasil

perhitungan

diperoleh nilai koefisien korelasi r =
-0,528, p = 0,000 (p < 0,01). Hasil
ini

menunjukkan

ada

diri

dengan

prokrastinasi

akademik. Artinya semakin tinggi
harga diri maka semakin rendah
prokrastinasi akademik, sebaliknya
semakin rendah harga diri maka
semakin

tinggi

pengawasannya.
3. Kategorisasi.

hubungan

negatif yang sangat signifikan antara
harga

lingkungan yang lunak atau longgar

prokrastinasi

Berdasarkan hasil analisis diketahui
harga diri pada subjek penelitian
tergolong sedang ditunjukkan oleh
rerata empirik (RE) = 94,567 dan
rerata

hipotetik

(RH)

=

92,5.

Prokrastinasi akademik pada subjek
penelitian

tergolong

sedang,

ditunjukkan oleh rerata empirik (RE)

akademik.

= 106,933 dan rerata hipotetik (RH)
2. Sumbangan efektif

= 112,5.

Sumbangan efektif atau koefisien

III.

Pembahasan

menunjukkan seberapa besar peran

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh

atau prosentase pengaruh variabel

nilai koefisien korelasi r = -0,528, p =

bebas terhadap variabel tergantung.

0,000 (p < 0,01). Hasil ini menunjukkan

(r2)

ada hubungan negatif yang sangat

Hasil

koefisien

sebesar

0,279.

sumbangan

determinan
Hal

harga

prokrastinasi

ini

berarti

diri

terhadap

akademik

sebesar

27,9%, maka masih terdapat 72,1%
faktor-faktor

lain

mempengaruhi

yang
prokrastinasi

akademik selain variabel harga diri
misalnya

kelelahan

dan

kondisi

psikologis, ketidaksenangan terhadap
tugas,

manajemen

waktu,

gaya

pengasuhan orang tua dan faktor

signifikan antara harga diri dengan
prokrastinasi

akademik.

Artinya

semakin tinggi harga diri maka semakin
rendah

prokrastinasi

akademik,

sebaliknya semakin rendah harga diri
maka

semakin

tinggi

prokrastinasi

akademik.

Hasil penelitian ini sesuai dengan
hipotesis yang telah penulis ajukan
sebelumnya yaitu “ ada hubungan
negatif antara harga diri dengan
prokrastinasi

akademik.

Semakin

tinggi harga diri maka semakin

rendah

prokrastinasi

akademik,

dirinya.

Sebaliknya,

individu

yang

sebaliknya semakin rendah harga diri

memiliki harga diri negatif merasa

maka semakin tinggi prokrastinasi

dirinya tidak berguna, tidak berharga

akademi.

dan selalu menyalahkan dirinya atas
ketidaksempurnaan

Ferrari

(1995)

berpendapat

banyak faktor yang mendasari individu
melakukan prokrastinasi. Faktor tersebut
adalah faktor eksternal dan internal.
Faktor eksternal adalah lingkungan yang
berada di luar individu. Lingkungan di
luar individu tersebut meliputi kondisi
lingkungan yang mendasarkan pada
hasil akhir dan lingkungan yang laten.
Sedangkan

faktor

internal

meliputi

kondisi fisik dan kondisi psikologis
individu. Kondisi fisik mahasiswa dapat
digambarkan sebagai riwayat kesehatan
yang dimiliki atau penyakit yang pernah
dialami. Sedangkan yang dimaksud
kondisi psikologis individu mencakup

cenderung tidak percaya diri melakukan
setiap tugas dan tidak yakin dengan ideide

tingkat kecemasan, self control dan
efikasi diri.
(Desmita,

mengemukakan

sendiri

harga

individu
seara

2010)
diri

adalah

terhadap

dirinya

positif

atau

negatif.

Individu yang memiliki harga diri positif
akan menerima dan menghargai dirinya
sebagaimana adanya serta tidak cepatcepat

menyalahkan

kekurangan

dimilikinya.

Menurut

harga diri

yang tinggi cenderung

memiliki karakteristik kepribadian yang
dapat

mengarahkannya

pada

kemandirian sosial dan kreativitas yang
tinggi. Individu yang memiliki harga diri
tinggi cenderung lebih mampu dalam
mengatasi

kesulitan-kesulitan

yang

dihadapainya, mampu mencapai tujuantujuan pribadi secara realistik dan aktif,
dengan kata lain mereka lebih efektif
dan efisien dalam menghadapi tantangan
kehidupan lebih lanjut.
Hasil penelitian yang dilakukan
oleh Rola (Surya, 2003) menunjukkan
bahwa harga diri mempunyai pengaruh
positif terhadap motivasi berprestasi

Santrock

evaluasi

yang

Coopersmith (1986) individu dengan

wilayah aspek kepribadian yang dimiliki
seorang misalnya, motivasi, harga diri,

dirinya. Individu

dan

dirinya

atas

ketidaksempurnaan

pada remaja artinya semakin tinggi
harga diri yang dimiliki maka semakin
tinggi pula motivasi berprestasinya,
semakin

rendah

konsep

diri

yang

dimiliki maka semakin rendah pula
motivasi berprestasinya. Oleh karena itu
mahasiswa yang memiliki harga diri
tinggi

(positif)

diharapkan

bersikap

positif dalam sikap dan perilakunya,

individu

mampu

berharga,

melihat

dirinya

ditunjukkan oleh rerata empirik (RE)

bahwa

dirinya

= 94,567 dan rerata hipotetik (RH) =

percaya

mampu, penting, berhasil, sehingga akan

92,5.

menghindari

kategorisasi dan frekuensi diketahui

perilaku

penundaan

terhadap tugas-tugas akademik, karena
mahasiswa yang memiliki harga diri
tinggi

atau

positif

menginginkan

penilaian dan pandangan yang positif
dari orang lain, bahwa ia mampu

Berdasarkan

tingkat

dari 90 subjek, terdapat 24,4% atau
22 subjek memiliki harga diri rendah,
terdapat 45,6% atau 41 subjek
memiliki harga diri sedang dan

mencapai kesuksesan dalam setiap aspek

terdapat 30% atau 27

kehidupan terhadap dalam studi, salah

memiliki harga diri tinggi. Kondisi

satu cara yang ditempuh yaitu dengan

ini menunjukkan mayoritas subjek

tidak melakukan prokrastinasi akademik

penelitian masih memiliki harga diri

atau penundaan tugas-tugas akademik.

yang sedang, artinya aspek-aspek

Sumbangan

efektif

subjek

atau

yang ada dalam variabel harga diri,

koefisien menunjukkan seberapa besar

yaitu: power (kekuatan); significance

peran atau prosentase pengaruh variabel
bebas terhadap variabel tergantung.
Hasil koefisien determinan (r2) sebesar
0,279. Hal ini berarti sumbangan harga
diri terhadap prokrastinasi akademik
sebesar 27,9%, maka masih terdapat

(keberartian); virtue (kebajikan) dan
competence

(kompetensi)

seluruhnya

menjadi

belum

bagian

dari

karakter kepribadian subjek.
Prokrastinasi akademik pada

yang

subjek penelitian tergolong sedang,

mempengaruhi prokrastinasi akademik

ditunjukkan oleh rerata empirik (RE)

selain variabel harga diri misalnya

= 106,933 dan rerata hipotetik (RH)

kelelahan

psikologis

= 112,5. Berdasarkan perhitungan

tugas,

tingkat kategorisasi dan frekuensi

manajemen waktu, gaya pengasuhan

diketahui dari 90 subjek, terdapat

72,1%

faktor-faktor

dan

ketidaksenangan

lain

kondisi
terhadap

orang tua dan faktor lingkungan yang
lunak atau longgar pengawasannya.

Berdasarkan hasil analisis

38,9% atau 35 subjek memiliki
prokrastinasi

akademik

rendah,

terdapat 48,9% atau 44 subjek

diketahui harga diri pada subjek

memiliki

penelitian

sedang dan terdapat 12,2% atau 11

tergolong

sedang

prokrastinasi

akademik

subjek

memiliki

akademik

tinggi.

prokrastinasi

kurang bertenaga atau rasa

Hasil

malas.

ini

menunjukkan mayoritas prokrastinasi

2. Faktor exsternal faktor yang

berada

dalam

berada diluar individu yaitu

sehingga

dapat

pola asuh orang tua, kondisi

diartikan masih ada perilaku yang

lingkungan yang lorient atau

mencerminkan adanya prokrastinasi

longgar

akademik pada subjek penelitian

dilingkungan

sesuai dengan teori yang dikemuakan

cenderung

oleh Solomon dan Rothblum (1994)

melakukan

faktor

akademik,

akademik
kategori

subjek
sedang,

yang

mempengaruhi

orang

berada

yang
lebih

lunak
besar

prokrastinasi
dan

faktor

manajemen waktu juga dapat

prokrastinasi akademik yaitu:

mempengaruhi prokrastinasi

1. Faktor internal faktor yang
terdapat dalam diri individu

akademik.

yang

Hasil

mempengaruhi

penelitian

prokrastinasi, yang meliputi

menunjukkan ada hubungan yang

kondisi fisik antara lain faktor

sangat signifikan antara harga diri

kelelahan

dengan

dan

kondisi

prokrastinasi

akademik

psikologis antara lain self

namun ada beberapa keterbatasan

efficacy dan loutus of control.

penelitian yang perlu diperhatikan,

Ada

yaitu:

dua

alasan

utama

prokrastinasi

a. Generalisasi dari hasil-

akademik adalah takut gagal

hasil penelitian ini terbatas pada

(fear of failure) yang meliputi

populasi dimana penelitian dilakukan

kecemasan, perfeksionis dan

sehingga

percaya diri yang rendah dan

lingkup yang lebih luas dengan

ketidaksenangan

terhadap

karakteristik yang berbeda kiranya

tugas (aversevenees of the

perlu dilakukan penelitian ulang

task) yang meliputi tidak suka

dengan

menggunakan

atau

pada aktivitas akademik dan

menambah

variabel-variabel

lain

terjadinya

yang

penerapan

belum

pada

disertakan

ruang

dalam

penelitian

ini

ataupun

dengan

meminimalisir

menambah dan memperluas ruang

prokrastinasi

lingkup penelitian.

dan menumbuhkan harga

b. cara pengambilan sampel
tidak

efekti

atau

tidak

efisien

akademik

diri yang positif.
2. Bagi

Universitas,

sehingga membutuhkan waktu yang

khususnya pimpinan, staf

lama penyebaran skalanya

dosen

IV.

KESIMPULAN

DAN

SARAN.
Berdasarkan

hasil

analisis

data

pengajar

karyawan universitas:
Diharapkan

memberi

motivasi

memberi

dan

penelitian, maka diambil kesimpulan

bimbingan

sebagai

mahasiswa

berikut:

ada

hubungan

dan

kepada
agar

dapat

negatif yang sangat signifikan antara

menumbuhkan

harga

kepercayaan diri sehingga

diri

dengan

prokrastinasi

akademik. Artinya semakin tinggi

mahasiswa

harga diri maka semakin rendah

berprestasi.

prokrastinasi akademik, sebaliknya

dapat

3. Bagi peneliti selanjutnya:

rendah harga diri maka semakin

Diharapkan

tinggi prokrastinasi akademik.

meningkatkan

kualitas

penelitian

dengan

Berpijak pada hasil penelitian

dapat

yang diperoleh maka ada beberapa

menyempurnakan metode

saran

pengumpulan

yang

ingin

dikemukakan

adalah sebagai berikut:

untuk

1. Bagi Subyek Penelitian:

mengatasi

kelemahan metode skala

Diharapkan subyek dapat

yang

memperbaiki konsep diri,

mengungkap

manajemen

mendalam

waktu

dan

datanya

kurang

dapat
secara

atau

bahasa

cara belajar yang tepat

yang terlalu susah untuk

agar

mendapatkan

dipahami dan oleh karena

pencapaian akademik yg

itu peneliti selanjutnya

baik,sehingga

melengkapi dengan teknik

pengumpulan data yang
lain,

misalnya

teknik

wawancara dan observasi.
DAFTAR PUSTAKA
Andreas. 2007. “hubungan antara
konsep diri akademik dengan
prokrastinasi akademik”. Skripsi
sarjana S1. Jakarta : fakultas.
Psi. UI, 2007
Coopersmith, S. 1967. The Antensendent
of Self Esteem. San Fransisco :
WH Freeaman and Company
Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan
Peserta Didik. Cetakan kedua.
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya Offset
Ferrari, J.R. 1995. Parental Authority
and The Development of
Female
Disfunctional
Procrastination. Journal of
Research in Personality. 28,
p. 87-100.
Hadi, S. 2000. Panduan Seri Program
Statistik
(SPS-2000).
Yogyakarta : Yayasan Penerbit
Fakultas Psikologi UGM.
______. 2004. Metodologi Riset II
Yogyakarta: Yayasan Penerbit
Fakultas Psikologi UGM.
Koentjoro, 1989. Perbedaan Harga Diri
Remaja di Daerah Miskin
Penghasil Pelacur dan Bukan
Penghasil Pelacur : Laporan
Penelitian. (tidak diterbitkan).
Yogyakarta. Fakultas Psikologi
UGM.

Kurniawatiy, Y. (). Hubungan stres
dengan
prokrastinasi
akademik pada mahasiswa
yang sedang mengerjakan

skripsi( studi pada mahasiswa
fakultas
psikologi
UIN
SUSKA
Riau)
:
skripsi.(jurnal
psikologi).
Riau. Fakultas psikologi UIN
SUSKA Riau.
Rice, F. P. 1998. The Adolescent:
Development,
Relationships,
th
and Culture (10 ed.). Boston:
Allyn and Bacon.
Solomon, L.J. & Rothblum, E.D. 1994.
Academic
Procrastination:
Frequency
and
Cognitive
Behavioral Correlates. Journal
of Counseling Psychology, 31,
503-509
Surya, N, 2003. Psikologi Konseling.
Bandung : Pustaka Bani Quraisy
Umarianti, T. 2006. Hubungan antara
Harga Diri dan Prestasi Belajar
pada Remaja Mahasiswa Semester
III Akademi. Laporan Penelitian.
Akademi Kebidanan Mitra Husada
Karanganyar.