HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN EKSTRAVERSI DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK Hubungan Antara Kepribadian Ekstraversi Dengan Pengungkapan Diri Pada Remaja Pengguna Facebook.
HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN EKSTRAVERSI DENGAN
PENGUNGKAPAN DIRI PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh :
IKA MUBAROKAH
F100 100 042
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN EKSTRAVERSI DENGAN
PENGUNGKAPAN DIRI PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S-1
Diajukan Oleh :
IKA MUBAROKAH
F100100042
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ii
masa remaja awal (12–15 tahun),
Pendahuluan
Manusia
adalah
makhluk
sosial yaitu makhluk yang selalu
masa remaja tengah (15-18 tahun),
masa remaja akhir (18-21 tahun).
dengan
Perkembangan situs jejaring
sesamanya, bukan makhluk individu.
sosial di dunia maya sekarang ini
Berkomunikasi adalah salah satu
berjalan dengan sangat cepat. Salah
bentuk
berosialisasi.
satu jenis situs jejaring sosial yang
Adanya kehidupan yang semakin
saat ini sedang populer di Indonesia
modern,
adalah
adalah facebook. Facebook telah
manusia yang hidup dengan segala
menarik perhatian sebagian besar
kecanggihan ilmu, teknologi dan
pengguna internet di Indonesia, hal
komunikasi
ini
membutuhkan
interaksi
manusia
dalam
hal
yang
ada
ini
saat
ini
dibuktikan
dengan
jumlah
memberikan sumbangsih yang cukup
penggunanya yang sangat besar.
besar
hidup
Perkembangan facebook yang begitu
merasa
pesat menjadikan Indonesia sebagai
dimudahkan dengan segala fasilitas
negara dengan pengunjung facebook
yang disediakan pada jejaring sosial.
terbanyak se-Asia Pasifik dengan
Manusia
traffic rank yang terus meningkat
dalam
manusia.
kelancaran
Manusia
dapat
memanfaatkan
keseharian
dari waktu ke waktu (Top Sites
dengan mudah dan tidak terbatas.
Alexa, dalam Kristiani dan Harefa,
Dengan kata lain jejaring sosial telah
2012).
jejaring sosial dalam
Berdasarkan survei awal yang
menjadi telah menjadi bagian yang
sangat penting dalam kehidupan
dilakukan
peneliti
terhadap
100
masyarakat dunia.
responden, diantaranya 100 orang
Penggunaan jejaring sosial kini
remaja mengenai jejaring sosial yang
sudah sangat menjamur di semua
sering digunakan, dengan responden
kalangan masyarakat. Mulai dari
remaja
anak kecil, remaja hingga dewasa.
berikut: sebanyak 25,2% remaja
Masa perkembangan remaja menurut
menggunakan facebook, sebanyak
Wong ( dalam Kristiani dan Harefa,
17,7%
2012), dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
sebanyak
1
diperoleh
hasil
menggunakan
8,8%
sebagai
twitter,
menggunakan
instagram,
23,9
beberapa faktor yang mempengaruhi
menggunakan email, sebanyak 5,9%
pengungkapan diri antara lain: efek
menggunakan path, sebanyak 3,9%
diadik,
menggunakan yahoo messenger, dan
kompetensi, jenis kelamin, penerima
sebanyak
hubungan dan kepribadian.
sebanyak
14,3%
menggunakan
besar
kelompok,
topik,
blackberry messenger. Jenis update-
Kesenangan mencari stimulus
an atau informasi yang diunggah
dari lingkungan, membuat individu
responden dalam jejaring sosial,
yang
diperoleh
berikut:
ekstraversi dimudahkan oleh jejaring
sebanyak 43,4% yang mengupdate
sosial. Seperti yang diungkapkan
status, sebanyak 21,7% mengupdate
Mc.Crae (dalam Feist, 2008) pribadi
foto,
yang
hasil
sebagai
sebanyak
memperbaharui
34,9%
informasi.
Dari
masuk
memiliki
dalam
skor
kategori
exstraversi
tinggi, cenderung penuh perhatian,
survei tersebut jejaring sosial yang
mudah
sering digunakan adalah facebook,
menyukai
dan aktivitas yang paling banyak
bersemangat. Sehingga kepribadian
dilakukan saat menggunakan jejaring
ekstraversi dapat sangat berguna bagi
sosial adalah update status dan foto.
kehidupan sosial remaja. Remaja
Hal ini sesuai yang diungkapkan
menjadi banyak teman, suka bergaul,
Papu ( dalam Rubiyanti & Widyana,
menyukai kegiatan sosial, mudah
2010)
beradaptasi dengan lingkungan baru,
pengungkapan
disclosure)
adalah
diri
(self
pemberian
dan
bergabung,
aktif
kelucuan,
memiliki
bicara,
aktif
perasaan
dan
senang
informasi mengenai diri kita, kepada
dengan situasi ramah tamah. Sebagai
orang lain. Informasi yang diberikan
salah
mencakup
ekstraversi (ekstraversinya tinggi)
melibatkan
berbagai
seluruh
hal
seperti
informasi
satu
cenderung
tipe
kepribadian,
terbuka
serta
pengalaman hidup, emosi, perasaan,
menghabiskan banyak waktu untuk
mimpi, opini, dan sebagainya dengan
mempertahankan
dilandasi kejujuran dan keterbukaan
sejumlah besar hubungan (Robbins,
dalam memberikan informasi. Devito
dalam Mastuti 2005).
(2011), mengemukakan bahwa ada
2
dan
menikmati
Berdasarkan uraian di atas,
perasaan kita terhadap sesuatu yang
peneliti ingin mengetahui hubungan
telah dikatakan atau dilakukannya,
antara
kepribadian
atau perasaan kita terhadap kejadian-
dengan
pengungkapan diri pada
ekstraversi
remaja pengguna facebook.
kejadian
yang
baru
saja
kita
saksikan.
Sherwin
Menurut Wheeles ( dalam
(2003)
Gainau, 2009) “Pengungkapan Diri
mengungkapkan
didefinisikan sebagai kemampuan
pengungkapan diri antara lain :
seseorang
Keadaan
untuk
mengungkapkan
ada
emosional,
9
aspek
hubungan
informasi tentang diri sendiri kepada
interpersonal, kebenaran informasi,
orang lain. Lebih lanjut “ Person (
permasalahan, agama, jenis kelamin,
dalam Gainau 2009) mendifinisikan
perasaan,
Pengungkapan Diri sebagai tindakan
tanggung jawab.
seseorang
dalam
kesedian
Menurut
memberikan
berbagi,
Hargie
terdapat
orang lain secara sukarela dan
mempengaruhi pengungkapan diri,
disengaja untuk maksud memberi
berikut
informasi
tentang
pengungkapan diri yaitu : Orang
dirinya. Sedangkan Johnson (2009)
yang mengungkapkan, usia, jenis
mendefinisikan pengungkapan diri
kelamin, Etnis ( kelompok agama),
sebagai cara untuk mengungkapkan
kepribadian dan tingkat keracunan.
akurat
beberapa
Sebaiknya
reaksi atau tanggapan kita terhadap
faktor
(2004)
informasi yang bersifat pribadi pada
yang
sejumlah
dan
facebook,
melalui
faktor
jejaring
situasi yang sedang kita hadapi serta
sosial
memberikan informasi tentang masa
memberikan atau berbagi informasi
lalu yang relevan atau yang berguna
positif, berbagi hal yang dapat
untuk memahami tanggapan kita di
bermanfaat bagi orang lain dan
masa
apabila
kini
tersebut.
Tanggapan
ingin
individu
yang
dapat
mengungkapkan
terhadap orang lain atau terhadap
ekspresi dalam diri tetap membatasi
kejadian tertentu lebih melibatkan
dengan mengontrol perilaku ketika
perasaan.
mengakses facebook.
Membuka
membagikan
kepada
diri
berarti
orang
lain
3
Menurut Eysenck dan Wilson
(dalam
Retnowati
2010)
individu
&
Haryanthi,
yang
memiliki
sosial
maupun
sosial.
lingkungan
Memiliki
terhadap
sikap
masyarakatnya,
nonpositif
hatinya,
kepribadian tipe ekstraversi adalah
terbuka, mudah bergaul, hubungan
memiliki sosiabilitas tinggi yang
dengan orang lain lancar. Bahaya
ditandai dengan mempunyai banyak
bagi kaum ekstraversi ini adalah
teman,
apabila ikatan pada dunia luar itu
suka
responsive
bergaul,
terhadap
membutuhkan
diajak
orang
komunikasi,
ramah,
lingkungan,
terlampau
kuat,
sehingga
lain
untuk
tenggelam di dalam dunia obyektif,
dan
tidak
kehilangan
dirinya
atau
ia
asing
menyukai aktivitas sendiri. Individu
terhadap dunia subyektifnya sendiri
membutuhkan perangsangan, berani
(Suryabrata, 2011).
mengambil
resiko
melakukan
tindakan
secara
tiba-tiba,
dorongan
berubah,
mudah
Individu
hati,
Retnowati
&
Haryanthi,
2010)
suka
mengklasifikasikan ciri- ciri tingkah
mudah
laku yang operasional pada tipe
terpengaruh,
aktif
Eysenck dan Wilson ( dalam
suka
berbahaya
impulsif,
menuruti
optimis.
dan
bergerak
kepribadian
introversi,
ekstraversi
menurut
dan
faktor-faktor
cenderung
kepribadian yang mendasarinya yaitu
agresif, suasana hatinya berubah
:Aktivitas, Sosialisasi, Pengambilan
dengan cepat, kurang bertanggung
Resiko, Impulsif, Ekpressif, Reflektif
jawab,
dan Tanggung jawab.
mengerjakan
dan
sesuatu,
secara
keseluruhan
Menurut
perasaaanya tidak di bawah kontrol
terdapat
yang ketat.
Orang
yang
ekstraversi
Purwanto
(2006)
faktor-faktor
yang
mempengaruhi kepribadian antara
terutama dipengaruhi oleh dunia
lain:
obyektif, yaitu dunia di luar dirinya.
a.
Faktor
Biologis.
Orientasinya terutama tertuju keluar,
biologis
pikiran, perasaan, serta tindakannya
yang
terutama
keadaan
lingkungannya,
ditentukan
baik
oleh
Faktor
merupakan faktor
berhubungan
jasmani,
dengan
atau
seringkali pula disebut faktor
lingkungan
4
fisiologis
seperti
genetik,
b.
keadaan
pencernaan,
tinggi
ekstraversi
seseorang maka semakin tinggi pula
pernafasaan, peredaran darah,
pengungkapan
kelenjar-kelenjar, saraf, tinggi
pengguna
facebook.
Sebaliknya
badan,
semakin
rendah
kepribadian
berat
badan,
dan
diri
pada
remaja
sebagainya.
ekstraversi maka semakin rendah
Faktor Sosial.
perilaku pengungkapan diri pada
Faktor sosial yang dimaksud
remaja pengguna facebook.
di sini adalah masyarakat
Metode Penelitian
yakni manusia- manusia lain
disekitar
c.
kepribadian
individu
Populasi penelitian ini adalah
yang
mahasiswa
bersangkutan. Termasuk juga
Universitas
kedalam faktor sosial adalah
Surakarta. Sampel dalam penelitian
tradisi - tradisi, adat istiadat,
ini ditentukan dengan jumlah 100
peraturan- peraturan, bahasa,
orang remaja mahasiswa pengguna
dan sebagainya.
facebook
Faktor Kebudayaan.
Universitas
Perkembangan
pembentukan
pada
diri
dan
kepribadian
masing-masing
Fakultas
Muhammadiyah
di
Fakultas
Teknik
ini
sampling
Psikologi
Muhammadiyah
Surakarta.
sampel
Psikologi
pengambilan
menggunakan
non-probabilitas.
teknik
Dari
orang tidak dapat dipisahkan
berbagai teknik pengambilan sampel
dari kebudayaan masyarakat
yang ada, peneliti menggunakan
di
Arikunto (2010), teknik pengambilan
mana
seseorang
itu
dibesarkan.
sampel
Dari pembahasan yang telah
penelitian ini adalah quota sampling,
yang
digunakan
dalam
diuraikan di atas maka hipotesis
yaitu
yang diajukan dalam penelitian ini
sampel
adalah “Ada hubungan positif antara
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
kepribadian
dengan
jumlah kuota yang diinginkan. Kuota
remaja
yang
pengungkapan
ekstraversi
diri
pada
pengguna facebook”. artinya semakin
teknik
untuk
dari
ditentukan
menentukan
populasi
oleh
yang
peneliti
sejumlah 100 orang responden dari
5
keseluruhan
jumlah
responden
dalam penelitian ini adalah teknik
pengguna facebook yang berusia 18-
analisis product moment. Teknik
21 tahun.
korelasi product moment dengan
Pengungkapan
penelitian
ini
Diri
dalam
diungkap
dengan
menggunakan skala pengungkapan
menggunakan program SPSS 19.0 for
Windows.
Hasil dan Pembahasan
diri diri. Penyusunan skala dirancang
Berdasarkan hasil penelitian
berdasarkan pada aspek-aspek yang
dengan menggunakan teknik analisis
dikemukakan oleh Sherwin (2003)
product
yang telah dimodifikasi oleh peneliti,
diperoleh hasil koefisien korelasi rxy
meliputi:
emosional,
sebesar 0,740 dengan signifikansi
hubungan interpersonal, kebenaran
sebesar 0,000 (p < 0,01). Hal ini
informasi,
agama,
menunjukkan bahwa ada hubungan
jenis kelamin, perasaan, kesediaan
positif yang sangat signifikan antara
berbagi, dan tanggung jawab.
kepribadian
keadaan
permasalahan,
Skala Kepribadian Ekstraversi
dalam
penelitian
menggunakan
disusun
ini
skala
berdasarkan
Kepribadian
diungkap
yang
sudah
aspek-aspek
Ekstraversi
dari
moment
dari
ekstraversi
pengungkapan
diri
pada
pengguna
facebook.
semakin
tinggi
Pearson
dengan
remaja
Artinya,
kepribadian
ekstraversi seorang remaja dalam
facebook
menggunakan
maka
Eysenck yaitu Eysenck Personality
pengungkapan dirinya akan semakin
Questionaire atau EPQ (Eysenck dan
tinggi, sebaliknya semakin rendah
Wilson, 2008) yang mengacu pada
kepribadian
aspek- aspek aktivitas, kemampuan
remaja
bergaul,
facebook
pengambilan
resiko,
ekstraversi
seorang
dalam
menggunakan
maka
pengungkapan
penurutan dorongan hati, pernyataan
dirinya
perasaan, kedalaman berpikir, dan
Sehingga hipotesis yang diajukan
tanggung jawab.
oleh peneliti diterima.
Metode
analisis
data
yang
digunakan untuk menguji hipotesis
akan
semakin
rendah.
Sama halnya dengan penelitian
yang dilakukan oleh Widiantari dan
Herdiyanto
6
(2013)
yang
menunjukkan
adanya
perbedaan
terhadap
masyarakatnya,
hatinya,
melalui
terbuka, mudah bergaul, hubungan
jejaring sosial antara tipe kepribadian
dengan orang lain lancar. Bahaya
ekstroversi dan introversi, maka
bagi kaum ekstraversi ini adalah
dapat diperoleh kesimpulan bahwa
apabila ikatan pada dunia luar itu
kelompok introvert memiliki skor
terlampau
intensitas komunikasi yang rendah
tenggelam di dalam dunia obyektif,
sedangkan
kehilangan
intensitas
komunikasi
kelompok
ekstroversi
memiliki skor intensitas komunikasi
kuat,
sehingga
dirinya
atau
ia
asing
terhadap dunia subyektifnya sendiri.
Berdasarkan
yang tinggi. Hal ini diperkuat oleh
dari
Mc.Crae (dalam Feist, 2010) pribadi
kategorisasi
yang
ekstraversi
ekstraversi diketahui memiliki rerata
tinggi, cenderung penuh perhatian,
empirik (RE) sebesar =110,05 dan
mudah
rerata hipotetik (RH) = 115
memiliki
bergabung,
menyukai
aktif
kelucuan,
bersemangat.
yang
skor
skor
kepribadian
yang
dan
berarti bahwa kepribadian ekstraversi
pribadi
kepada subjek tergolong sedang.
aktif
Sebaliknya
memiliki
bicara,
variabel
hasil
ekstraversi
Artinya,
responden
menggunakan
rendah cenderung cuek, penyendiri,
kepribadian
pendiam, serius, pasif, dan kurang
kategori cukup. Kondisi ini dapat
sanggup
diiterpretasikan
mengekspresikan
emosi
yang kuat.
Suryabrata
(2011)
ekstraversi
dalam
bahwa
responden
cukup mampu dalam
mengelola
kepribadian
ekstraversi
dan
menyebutkan orang yang ekstraversi
mengarahkan
terutama dipengaruhi oleh dunia
memanfaatkan
obyektif, yaitu dunia di luar dirinya.
Sebagaimana yang disampaikan oleh
Orientasinya terutama tertuju keluar,
Jung (dalam Friedman & Schustack,
pikiran, perasaan, serta tindakannya
2008)
terutama
oleh
kepribadian ekstraversi mempunyai
lingkungan
karakteristik lebih ekspresif dalam
ditentukan
lingkungannya,
baik
sosial
lingkungan
sosial.
maupun
Memiliki
sikap
individu
perilaku
dalam
facebook.
dengan
tipe
non-
menyampaikan setiap emosi yang
positif
dirasakannya, sehingga hal tersebut
7
membuat
orang
dengan
tipe
kategori cukup. Kondisi ini dapat
kepribadian ekstraversi akan lebih
diinterpretasikan
mudah untuk mengekspresikan setiap
responden
emosi yang dirasakan dengan cara
mengungkapkan
senantiasa
komunikasi
adanya sebagai salah satu cara dalam
secara rutin serta memiliki sifat
berkomunikasi agar dapat menjalin
terbuka,
hubungan
menjalin
individu
dengan
tipe
bahwa
sebagian
penelitian
ingin
diri
dengan
individu
lain
secara
untuk
pendapat yang disampaikan Papu
menyampaikan segala hal, perasaan
(2002, dalam Rubiyanti & Widyana,
dan emosi yang dirasakannya melalui
2010)
berbagai media, salah satunya yaitu
disclosure)
facebook.
dikarenakan
informasi mengenai diri kita, kepada
individu dengan tipe kepribadian
orang lain. Informasi yang diberikan
ekstraversi yang dijelaskan (Jung
mencakup
dalam Suryabrata, 2011)
melibatkan
ekstraversi
mempersalahkan
hal
ini
lebih
Selaras
apa
tidak
kepribadian
akrab.
secara
Pengungkapan
Diri
adalah
berbagai
dengan
(self
pemberian
hal
seluruh
seperti
informasi
menyukai aktivitas yang melibatkan
pengalaman hidup, emosi, perasaan,
banyak orang dan lebih berfokus
mimpi, opini, dan sebagainya dengan
pada dunia diluar dirinya atau dapat
dilandasi kejujuran dan keterbukaan
diartikan
dalam memberikan informasi atau
lebih
mencurahkan
perhatian kepada orang-orang yang
dengan
kata
lain
ada disekitarnya dibandingkan diri
disampaikan
sendiri.
berbicara mengenai kebenaran bukan
kepada
apa
yang
orang
lain
Berdasarkan hasil kategorisasi
hanya menampilkan pribadi atau
variabel pengungkapan diri memiliki
kebohongan belaka atau sisi yang
rerata empirik (RE) sebesar 59.53
baik saja.
Sumbangan
dan rerata hipotetik (RH) sebesar
62.5
yang
menunjukkan
bahwa
kepribadian
efektif
ekstraversi
variabel
terhadap
pengungkapan diri remaja tergolong
pengungkapan diri sebesar 54,8%
kategori sedang. Artinya, responden
yang ditunjukkan oleh koefisien
melakukan pengungkapan diri dalam
korelasi
8
determinan
(r²)
sebesar
0,548. Hal ini berarti terdapat 45, 2%
dengan
variabel lain yang mempengaruhi
kepribadian.
pengungkapan diri selain variabel
kepribadian
ekstraversi.
Generalisasi
penelitian
berikut
atau
dari
ini
hasil-hasil
terbatas
selain kepribadian yaitu : Menurut
Sehingga
pada
peneliti
Hargie (2004) terdapat sejumlah
selanjutnya
perlu
dilakukan
faktor
penelitian
ulang
dengan
atau
menambah
mempengaruhi
ruang
pada
populasi
yang
dan
tes
beberapa faktor pengungkapan diri
lingkup.
pengungkapan diri, yaitu : Orang
menggunakan
yang mengungkapkan (pengungkap),
variabel-variabel lain yang belum
usia, jenis kelamin, etnis, kelompok
disertakan dalam penelitian ini
agama, dan tingkat keracunan.
ataupun
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
ekstraversi
pengguna
pada
facebook
pengungkapan
diri
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian
remaja
meskipun
remaja
tidak
yang
:
kepribadian ekstraversi. Namun, ada
1.
keterbatasan
telah
diuraikan
pada
bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan
hanya dipengaruhi oleh variabel
beberapa
dapatt
ruang lingkup penelitian.
kepribadian
diri
juga
menambahkan dan memperluas
ini
mempengaruhi
pengungkapan
1.
2.
wawancara
Ada hubungan positif antara
kepribadian ekstraversi dengan
dalam
penelitian ini, antara lain :
pengungkapan diri pada remaja
1. Alat ukur atau alat pengumpulan
pengguna
data
yang
menggunakan
digunakan
skala
Psikologi
hanya
fakultas
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
sehingga
belum mampu mengungkapkan
facebook
2.
Sumbangan
efektif
variabel
aspek-aspek karakteristik secara
kepribadian ekstraversi dengan
lebih mendalam. Oleh karena itu
pengungkapan
untuk peneliti selanjutnya perlu
54.8%
melengkapi teknik pengumpulan
terdapat 45.2% variabel lain
data
yang
lain,
misal
diperdalam
9
yang
diri
sebesar
berarti
masih
mempengaruhi
pengungkapan
diri
variabel
tamah.
kepribadian
ekstraversi antara lain orang
yang
perasaan senang dengan ramah
selain
mengungkapkan,
2.
4.
Peneliti
a.
Bagi Peneliti lain yang
agama, tingkat keracunan, efek
tertarik untuk melakukan
diadik, besar kelompok, topik,
penelitian yang berkaitan
kompetensi
dengan
dan
penerima
penelitian
ini
hubungan.
diharapkan
untuk
Kepribadian Ekstraversi subjek
memperluas
ruang
penelitian tergolong sedang.
lingkup penelitian dan
Pengungkapan
mempertimbangkan
Diri
subjek
penelitian tergolong sedang.
variabel-variabel
Berdasarkan hasil penelitian
yang berkaitan dengan
dan
yang
pengungkapan diri antara
penulis
lain besar kelompok, efek
kesimpulan
diperoleh,
maka
memberikan
1.
untuk
Selanjutnya
usia,
jenis kelamin, etnis, kelompok
3.
Saran
saran
diadik,
yang
lain
Perasaan
diharapkan dapat bermanfaat,
Menyukai, Kompetensi,
yaitu:
Topik,
Bagi Subjek Penelitian
Penerima Hubungan &
b.
dalam hal ini adalah remaja
memliiki
ekstraversi,
sosial,
Untuk
dapat
maka peneliti diharapkan
ketrampilan
menggunakan alat ukur
sehingga
yang bervariasi, misalnya
remaja
menjadi banyak teman, suka
dilengkapi
bergaul,
kepribadian.
sosial,
menyukai
mudah
mengatasi
kelemahan penelitian ini,
kepribadian
supaya
mengembangkan
Etnis,
Tingkat Keracunan .
Bagi subjek penelitian
yang
Usia,
kegiatan
diharapkan
beradaptasi
dengan
tes
Peneliti
lebih
memperbaiki penyusunan
dengan lingkungan baru, dan
kata-kata dalam kalimat
10
skala penelitian sehingga
maksud dari setiap aitem
yang
ada
dapat
dimengerti dan dipahami
oleh subjek.
Daftar Pustaka
Azwar, S. (2007). Reliabilitas &
Validitas.
Yogyakarta
:
Sigma Alpha.
Devito, J.A. 2011. Komunikasi
Antarmanusia. Translated by
Maulana, Agus. Jakarta:
Professional Book.
Eysenck, H.J. & Wilson, G. D. 2008.
Know Your Own Personality.
Anglesburg: Pelican Books,
Hazel Watson and Viney, Ltd
Feist.G. J dan Feist. J. 2010. Teori
Kepribadian.
Jakarta:
Penerbit Salemba Humanika.
Friedman, H. S., & Schustack, M. W.
(2008). Kepribadian teori
klasik dan riset modern.
Jakarta: Erlangga.
Gainau, B. (2009). Keterbukaan diri
(self disclosure) siswa dalam
perspektif
budaya
dan
implikasinya bagi konseling.
Jurnal.(Online).
Papua:
Sekolah
Tinggi
Agama
Kristen Protestan Negeri
(STAKPN).
Hargie, O and Dickson, D. 2011.
Skilled
Interpersonal
Communication: Research,
Theory,
and
Practice.
London: Routledge.
Johnson.W.D. 2009. Reaching Out;
Interpersonal
Effectivenss
and
Self
Actualization.
Printice
Internasionalin
Jersey.
Kristiani, Y.O & Harefa, A. (2012).
Studi Literatur Keterbukaan
Diri Pada Remaja Pengguna
Facebook
.
Depok:
Universitas Gunadarma.
Mastuti, E. (2005). Analisis Faktor
Alat
Ukur Kepribadian
Big Five (Adaptasi dari IPIP)
pada Mahasiswa Suku Jawa.
Jurnal Psikologi Volume 7,
no 3.
Purwanto,Y dan Mulyono, R. (2006).
Psikologi Marah.Bandung:
Refika Aditama.
Retnowati, S., & Haryanthi, L.P.S.
(2010).
Kecenderungan
kecanduan cybersex ditinjau
dari tipe kepribadian. Jurnal
Psikologi Universitas Gajah
Mada 11 (5), 135-148.
Rubiyanti, Y & Widyana, R. (2010).
Pengaruh
Pelatihan
Pengungkapan Diri Terhadap
Peningkatan
Kemampuan
Komunikasi
Interpersonal
Karyawan.
Jurnal
Psikodinamik 13 (4), 233245. Yogyakarta : Universitas
Mercu Buana.
Sherwin, C., Greene, K., Derlega,
V.J. (2003). The development
of the self disclosure scale.
Manila:
De
La
Salle
University.
Suryabrata,
S.2011.
Psikologi
Kepribadian. Jakarta: PT
Raja
Grafindo
Persada
(Rajawali Pers).
Widiantari, K. S & Herdiyanto, Y. K.
(2013). Perbedaan Intensitas
Komunikasi melalui Jejaring
Sosial
Antara
Tipe
Kepribadian Ekstravert dan
Introvert
Pada
Remaja.
Jurnal Psikologi Universitas
Udayana 1 (91), 105-117.
11
PENGUNGKAPAN DIRI PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh :
IKA MUBAROKAH
F100 100 042
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN EKSTRAVERSI DENGAN
PENGUNGKAPAN DIRI PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S-1
Diajukan Oleh :
IKA MUBAROKAH
F100100042
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ii
masa remaja awal (12–15 tahun),
Pendahuluan
Manusia
adalah
makhluk
sosial yaitu makhluk yang selalu
masa remaja tengah (15-18 tahun),
masa remaja akhir (18-21 tahun).
dengan
Perkembangan situs jejaring
sesamanya, bukan makhluk individu.
sosial di dunia maya sekarang ini
Berkomunikasi adalah salah satu
berjalan dengan sangat cepat. Salah
bentuk
berosialisasi.
satu jenis situs jejaring sosial yang
Adanya kehidupan yang semakin
saat ini sedang populer di Indonesia
modern,
adalah
adalah facebook. Facebook telah
manusia yang hidup dengan segala
menarik perhatian sebagian besar
kecanggihan ilmu, teknologi dan
pengguna internet di Indonesia, hal
komunikasi
ini
membutuhkan
interaksi
manusia
dalam
hal
yang
ada
ini
saat
ini
dibuktikan
dengan
jumlah
memberikan sumbangsih yang cukup
penggunanya yang sangat besar.
besar
hidup
Perkembangan facebook yang begitu
merasa
pesat menjadikan Indonesia sebagai
dimudahkan dengan segala fasilitas
negara dengan pengunjung facebook
yang disediakan pada jejaring sosial.
terbanyak se-Asia Pasifik dengan
Manusia
traffic rank yang terus meningkat
dalam
manusia.
kelancaran
Manusia
dapat
memanfaatkan
keseharian
dari waktu ke waktu (Top Sites
dengan mudah dan tidak terbatas.
Alexa, dalam Kristiani dan Harefa,
Dengan kata lain jejaring sosial telah
2012).
jejaring sosial dalam
Berdasarkan survei awal yang
menjadi telah menjadi bagian yang
sangat penting dalam kehidupan
dilakukan
peneliti
terhadap
100
masyarakat dunia.
responden, diantaranya 100 orang
Penggunaan jejaring sosial kini
remaja mengenai jejaring sosial yang
sudah sangat menjamur di semua
sering digunakan, dengan responden
kalangan masyarakat. Mulai dari
remaja
anak kecil, remaja hingga dewasa.
berikut: sebanyak 25,2% remaja
Masa perkembangan remaja menurut
menggunakan facebook, sebanyak
Wong ( dalam Kristiani dan Harefa,
17,7%
2012), dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
sebanyak
1
diperoleh
hasil
menggunakan
8,8%
sebagai
twitter,
menggunakan
instagram,
23,9
beberapa faktor yang mempengaruhi
menggunakan email, sebanyak 5,9%
pengungkapan diri antara lain: efek
menggunakan path, sebanyak 3,9%
diadik,
menggunakan yahoo messenger, dan
kompetensi, jenis kelamin, penerima
sebanyak
hubungan dan kepribadian.
sebanyak
14,3%
menggunakan
besar
kelompok,
topik,
blackberry messenger. Jenis update-
Kesenangan mencari stimulus
an atau informasi yang diunggah
dari lingkungan, membuat individu
responden dalam jejaring sosial,
yang
diperoleh
berikut:
ekstraversi dimudahkan oleh jejaring
sebanyak 43,4% yang mengupdate
sosial. Seperti yang diungkapkan
status, sebanyak 21,7% mengupdate
Mc.Crae (dalam Feist, 2008) pribadi
foto,
yang
hasil
sebagai
sebanyak
memperbaharui
34,9%
informasi.
Dari
masuk
memiliki
dalam
skor
kategori
exstraversi
tinggi, cenderung penuh perhatian,
survei tersebut jejaring sosial yang
mudah
sering digunakan adalah facebook,
menyukai
dan aktivitas yang paling banyak
bersemangat. Sehingga kepribadian
dilakukan saat menggunakan jejaring
ekstraversi dapat sangat berguna bagi
sosial adalah update status dan foto.
kehidupan sosial remaja. Remaja
Hal ini sesuai yang diungkapkan
menjadi banyak teman, suka bergaul,
Papu ( dalam Rubiyanti & Widyana,
menyukai kegiatan sosial, mudah
2010)
beradaptasi dengan lingkungan baru,
pengungkapan
disclosure)
adalah
diri
(self
pemberian
dan
bergabung,
aktif
kelucuan,
memiliki
bicara,
aktif
perasaan
dan
senang
informasi mengenai diri kita, kepada
dengan situasi ramah tamah. Sebagai
orang lain. Informasi yang diberikan
salah
mencakup
ekstraversi (ekstraversinya tinggi)
melibatkan
berbagai
seluruh
hal
seperti
informasi
satu
cenderung
tipe
kepribadian,
terbuka
serta
pengalaman hidup, emosi, perasaan,
menghabiskan banyak waktu untuk
mimpi, opini, dan sebagainya dengan
mempertahankan
dilandasi kejujuran dan keterbukaan
sejumlah besar hubungan (Robbins,
dalam memberikan informasi. Devito
dalam Mastuti 2005).
(2011), mengemukakan bahwa ada
2
dan
menikmati
Berdasarkan uraian di atas,
perasaan kita terhadap sesuatu yang
peneliti ingin mengetahui hubungan
telah dikatakan atau dilakukannya,
antara
kepribadian
atau perasaan kita terhadap kejadian-
dengan
pengungkapan diri pada
ekstraversi
remaja pengguna facebook.
kejadian
yang
baru
saja
kita
saksikan.
Sherwin
Menurut Wheeles ( dalam
(2003)
Gainau, 2009) “Pengungkapan Diri
mengungkapkan
didefinisikan sebagai kemampuan
pengungkapan diri antara lain :
seseorang
Keadaan
untuk
mengungkapkan
ada
emosional,
9
aspek
hubungan
informasi tentang diri sendiri kepada
interpersonal, kebenaran informasi,
orang lain. Lebih lanjut “ Person (
permasalahan, agama, jenis kelamin,
dalam Gainau 2009) mendifinisikan
perasaan,
Pengungkapan Diri sebagai tindakan
tanggung jawab.
seseorang
dalam
kesedian
Menurut
memberikan
berbagi,
Hargie
terdapat
orang lain secara sukarela dan
mempengaruhi pengungkapan diri,
disengaja untuk maksud memberi
berikut
informasi
tentang
pengungkapan diri yaitu : Orang
dirinya. Sedangkan Johnson (2009)
yang mengungkapkan, usia, jenis
mendefinisikan pengungkapan diri
kelamin, Etnis ( kelompok agama),
sebagai cara untuk mengungkapkan
kepribadian dan tingkat keracunan.
akurat
beberapa
Sebaiknya
reaksi atau tanggapan kita terhadap
faktor
(2004)
informasi yang bersifat pribadi pada
yang
sejumlah
dan
facebook,
melalui
faktor
jejaring
situasi yang sedang kita hadapi serta
sosial
memberikan informasi tentang masa
memberikan atau berbagi informasi
lalu yang relevan atau yang berguna
positif, berbagi hal yang dapat
untuk memahami tanggapan kita di
bermanfaat bagi orang lain dan
masa
apabila
kini
tersebut.
Tanggapan
ingin
individu
yang
dapat
mengungkapkan
terhadap orang lain atau terhadap
ekspresi dalam diri tetap membatasi
kejadian tertentu lebih melibatkan
dengan mengontrol perilaku ketika
perasaan.
mengakses facebook.
Membuka
membagikan
kepada
diri
berarti
orang
lain
3
Menurut Eysenck dan Wilson
(dalam
Retnowati
2010)
individu
&
Haryanthi,
yang
memiliki
sosial
maupun
sosial.
lingkungan
Memiliki
terhadap
sikap
masyarakatnya,
nonpositif
hatinya,
kepribadian tipe ekstraversi adalah
terbuka, mudah bergaul, hubungan
memiliki sosiabilitas tinggi yang
dengan orang lain lancar. Bahaya
ditandai dengan mempunyai banyak
bagi kaum ekstraversi ini adalah
teman,
apabila ikatan pada dunia luar itu
suka
responsive
bergaul,
terhadap
membutuhkan
diajak
orang
komunikasi,
ramah,
lingkungan,
terlampau
kuat,
sehingga
lain
untuk
tenggelam di dalam dunia obyektif,
dan
tidak
kehilangan
dirinya
atau
ia
asing
menyukai aktivitas sendiri. Individu
terhadap dunia subyektifnya sendiri
membutuhkan perangsangan, berani
(Suryabrata, 2011).
mengambil
resiko
melakukan
tindakan
secara
tiba-tiba,
dorongan
berubah,
mudah
Individu
hati,
Retnowati
&
Haryanthi,
2010)
suka
mengklasifikasikan ciri- ciri tingkah
mudah
laku yang operasional pada tipe
terpengaruh,
aktif
Eysenck dan Wilson ( dalam
suka
berbahaya
impulsif,
menuruti
optimis.
dan
bergerak
kepribadian
introversi,
ekstraversi
menurut
dan
faktor-faktor
cenderung
kepribadian yang mendasarinya yaitu
agresif, suasana hatinya berubah
:Aktivitas, Sosialisasi, Pengambilan
dengan cepat, kurang bertanggung
Resiko, Impulsif, Ekpressif, Reflektif
jawab,
dan Tanggung jawab.
mengerjakan
dan
sesuatu,
secara
keseluruhan
Menurut
perasaaanya tidak di bawah kontrol
terdapat
yang ketat.
Orang
yang
ekstraversi
Purwanto
(2006)
faktor-faktor
yang
mempengaruhi kepribadian antara
terutama dipengaruhi oleh dunia
lain:
obyektif, yaitu dunia di luar dirinya.
a.
Faktor
Biologis.
Orientasinya terutama tertuju keluar,
biologis
pikiran, perasaan, serta tindakannya
yang
terutama
keadaan
lingkungannya,
ditentukan
baik
oleh
Faktor
merupakan faktor
berhubungan
jasmani,
dengan
atau
seringkali pula disebut faktor
lingkungan
4
fisiologis
seperti
genetik,
b.
keadaan
pencernaan,
tinggi
ekstraversi
seseorang maka semakin tinggi pula
pernafasaan, peredaran darah,
pengungkapan
kelenjar-kelenjar, saraf, tinggi
pengguna
facebook.
Sebaliknya
badan,
semakin
rendah
kepribadian
berat
badan,
dan
diri
pada
remaja
sebagainya.
ekstraversi maka semakin rendah
Faktor Sosial.
perilaku pengungkapan diri pada
Faktor sosial yang dimaksud
remaja pengguna facebook.
di sini adalah masyarakat
Metode Penelitian
yakni manusia- manusia lain
disekitar
c.
kepribadian
individu
Populasi penelitian ini adalah
yang
mahasiswa
bersangkutan. Termasuk juga
Universitas
kedalam faktor sosial adalah
Surakarta. Sampel dalam penelitian
tradisi - tradisi, adat istiadat,
ini ditentukan dengan jumlah 100
peraturan- peraturan, bahasa,
orang remaja mahasiswa pengguna
dan sebagainya.
Faktor Kebudayaan.
Universitas
Perkembangan
pembentukan
pada
diri
dan
kepribadian
masing-masing
Fakultas
Muhammadiyah
di
Fakultas
Teknik
ini
sampling
Psikologi
Muhammadiyah
Surakarta.
sampel
Psikologi
pengambilan
menggunakan
non-probabilitas.
teknik
Dari
orang tidak dapat dipisahkan
berbagai teknik pengambilan sampel
dari kebudayaan masyarakat
yang ada, peneliti menggunakan
di
Arikunto (2010), teknik pengambilan
mana
seseorang
itu
dibesarkan.
sampel
Dari pembahasan yang telah
penelitian ini adalah quota sampling,
yang
digunakan
dalam
diuraikan di atas maka hipotesis
yaitu
yang diajukan dalam penelitian ini
sampel
adalah “Ada hubungan positif antara
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
kepribadian
dengan
jumlah kuota yang diinginkan. Kuota
remaja
yang
pengungkapan
ekstraversi
diri
pada
pengguna facebook”. artinya semakin
teknik
untuk
dari
ditentukan
menentukan
populasi
oleh
yang
peneliti
sejumlah 100 orang responden dari
5
keseluruhan
jumlah
responden
dalam penelitian ini adalah teknik
pengguna facebook yang berusia 18-
analisis product moment. Teknik
21 tahun.
korelasi product moment dengan
Pengungkapan
penelitian
ini
Diri
dalam
diungkap
dengan
menggunakan skala pengungkapan
menggunakan program SPSS 19.0 for
Windows.
Hasil dan Pembahasan
diri diri. Penyusunan skala dirancang
Berdasarkan hasil penelitian
berdasarkan pada aspek-aspek yang
dengan menggunakan teknik analisis
dikemukakan oleh Sherwin (2003)
product
yang telah dimodifikasi oleh peneliti,
diperoleh hasil koefisien korelasi rxy
meliputi:
emosional,
sebesar 0,740 dengan signifikansi
hubungan interpersonal, kebenaran
sebesar 0,000 (p < 0,01). Hal ini
informasi,
agama,
menunjukkan bahwa ada hubungan
jenis kelamin, perasaan, kesediaan
positif yang sangat signifikan antara
berbagi, dan tanggung jawab.
kepribadian
keadaan
permasalahan,
Skala Kepribadian Ekstraversi
dalam
penelitian
menggunakan
disusun
ini
skala
berdasarkan
Kepribadian
diungkap
yang
sudah
aspek-aspek
Ekstraversi
dari
moment
dari
ekstraversi
pengungkapan
diri
pada
pengguna
facebook.
semakin
tinggi
Pearson
dengan
remaja
Artinya,
kepribadian
ekstraversi seorang remaja dalam
menggunakan
maka
Eysenck yaitu Eysenck Personality
pengungkapan dirinya akan semakin
Questionaire atau EPQ (Eysenck dan
tinggi, sebaliknya semakin rendah
Wilson, 2008) yang mengacu pada
kepribadian
aspek- aspek aktivitas, kemampuan
remaja
bergaul,
pengambilan
resiko,
ekstraversi
seorang
dalam
menggunakan
maka
pengungkapan
penurutan dorongan hati, pernyataan
dirinya
perasaan, kedalaman berpikir, dan
Sehingga hipotesis yang diajukan
tanggung jawab.
oleh peneliti diterima.
Metode
analisis
data
yang
digunakan untuk menguji hipotesis
akan
semakin
rendah.
Sama halnya dengan penelitian
yang dilakukan oleh Widiantari dan
Herdiyanto
6
(2013)
yang
menunjukkan
adanya
perbedaan
terhadap
masyarakatnya,
hatinya,
melalui
terbuka, mudah bergaul, hubungan
jejaring sosial antara tipe kepribadian
dengan orang lain lancar. Bahaya
ekstroversi dan introversi, maka
bagi kaum ekstraversi ini adalah
dapat diperoleh kesimpulan bahwa
apabila ikatan pada dunia luar itu
kelompok introvert memiliki skor
terlampau
intensitas komunikasi yang rendah
tenggelam di dalam dunia obyektif,
sedangkan
kehilangan
intensitas
komunikasi
kelompok
ekstroversi
memiliki skor intensitas komunikasi
kuat,
sehingga
dirinya
atau
ia
asing
terhadap dunia subyektifnya sendiri.
Berdasarkan
yang tinggi. Hal ini diperkuat oleh
dari
Mc.Crae (dalam Feist, 2010) pribadi
kategorisasi
yang
ekstraversi
ekstraversi diketahui memiliki rerata
tinggi, cenderung penuh perhatian,
empirik (RE) sebesar =110,05 dan
mudah
rerata hipotetik (RH) = 115
memiliki
bergabung,
menyukai
aktif
kelucuan,
bersemangat.
yang
skor
skor
kepribadian
yang
dan
berarti bahwa kepribadian ekstraversi
pribadi
kepada subjek tergolong sedang.
aktif
Sebaliknya
memiliki
bicara,
variabel
hasil
ekstraversi
Artinya,
responden
menggunakan
rendah cenderung cuek, penyendiri,
kepribadian
pendiam, serius, pasif, dan kurang
kategori cukup. Kondisi ini dapat
sanggup
diiterpretasikan
mengekspresikan
emosi
yang kuat.
Suryabrata
(2011)
ekstraversi
dalam
bahwa
responden
cukup mampu dalam
mengelola
kepribadian
ekstraversi
dan
menyebutkan orang yang ekstraversi
mengarahkan
terutama dipengaruhi oleh dunia
memanfaatkan
obyektif, yaitu dunia di luar dirinya.
Sebagaimana yang disampaikan oleh
Orientasinya terutama tertuju keluar,
Jung (dalam Friedman & Schustack,
pikiran, perasaan, serta tindakannya
2008)
terutama
oleh
kepribadian ekstraversi mempunyai
lingkungan
karakteristik lebih ekspresif dalam
ditentukan
lingkungannya,
baik
sosial
lingkungan
sosial.
maupun
Memiliki
sikap
individu
perilaku
dalam
facebook.
dengan
tipe
non-
menyampaikan setiap emosi yang
positif
dirasakannya, sehingga hal tersebut
7
membuat
orang
dengan
tipe
kategori cukup. Kondisi ini dapat
kepribadian ekstraversi akan lebih
diinterpretasikan
mudah untuk mengekspresikan setiap
responden
emosi yang dirasakan dengan cara
mengungkapkan
senantiasa
komunikasi
adanya sebagai salah satu cara dalam
secara rutin serta memiliki sifat
berkomunikasi agar dapat menjalin
terbuka,
hubungan
menjalin
individu
dengan
tipe
bahwa
sebagian
penelitian
ingin
diri
dengan
individu
lain
secara
untuk
pendapat yang disampaikan Papu
menyampaikan segala hal, perasaan
(2002, dalam Rubiyanti & Widyana,
dan emosi yang dirasakannya melalui
2010)
berbagai media, salah satunya yaitu
disclosure)
facebook.
dikarenakan
informasi mengenai diri kita, kepada
individu dengan tipe kepribadian
orang lain. Informasi yang diberikan
ekstraversi yang dijelaskan (Jung
mencakup
dalam Suryabrata, 2011)
melibatkan
ekstraversi
mempersalahkan
hal
ini
lebih
Selaras
apa
tidak
kepribadian
akrab.
secara
Pengungkapan
Diri
adalah
berbagai
dengan
(self
pemberian
hal
seluruh
seperti
informasi
menyukai aktivitas yang melibatkan
pengalaman hidup, emosi, perasaan,
banyak orang dan lebih berfokus
mimpi, opini, dan sebagainya dengan
pada dunia diluar dirinya atau dapat
dilandasi kejujuran dan keterbukaan
diartikan
dalam memberikan informasi atau
lebih
mencurahkan
perhatian kepada orang-orang yang
dengan
kata
lain
ada disekitarnya dibandingkan diri
disampaikan
sendiri.
berbicara mengenai kebenaran bukan
kepada
apa
yang
orang
lain
Berdasarkan hasil kategorisasi
hanya menampilkan pribadi atau
variabel pengungkapan diri memiliki
kebohongan belaka atau sisi yang
rerata empirik (RE) sebesar 59.53
baik saja.
Sumbangan
dan rerata hipotetik (RH) sebesar
62.5
yang
menunjukkan
bahwa
kepribadian
efektif
ekstraversi
variabel
terhadap
pengungkapan diri remaja tergolong
pengungkapan diri sebesar 54,8%
kategori sedang. Artinya, responden
yang ditunjukkan oleh koefisien
melakukan pengungkapan diri dalam
korelasi
8
determinan
(r²)
sebesar
0,548. Hal ini berarti terdapat 45, 2%
dengan
variabel lain yang mempengaruhi
kepribadian.
pengungkapan diri selain variabel
kepribadian
ekstraversi.
Generalisasi
penelitian
berikut
atau
dari
ini
hasil-hasil
terbatas
selain kepribadian yaitu : Menurut
Sehingga
pada
peneliti
Hargie (2004) terdapat sejumlah
selanjutnya
perlu
dilakukan
faktor
penelitian
ulang
dengan
atau
menambah
mempengaruhi
ruang
pada
populasi
yang
dan
tes
beberapa faktor pengungkapan diri
lingkup.
pengungkapan diri, yaitu : Orang
menggunakan
yang mengungkapkan (pengungkap),
variabel-variabel lain yang belum
usia, jenis kelamin, etnis, kelompok
disertakan dalam penelitian ini
agama, dan tingkat keracunan.
ataupun
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
ekstraversi
pengguna
pada
pengungkapan
diri
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian
remaja
meskipun
remaja
tidak
yang
:
kepribadian ekstraversi. Namun, ada
1.
keterbatasan
telah
diuraikan
pada
bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan
hanya dipengaruhi oleh variabel
beberapa
dapatt
ruang lingkup penelitian.
kepribadian
diri
juga
menambahkan dan memperluas
ini
mempengaruhi
pengungkapan
1.
2.
wawancara
Ada hubungan positif antara
kepribadian ekstraversi dengan
dalam
penelitian ini, antara lain :
pengungkapan diri pada remaja
1. Alat ukur atau alat pengumpulan
pengguna
data
yang
menggunakan
digunakan
skala
Psikologi
hanya
fakultas
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
sehingga
belum mampu mengungkapkan
2.
Sumbangan
efektif
variabel
aspek-aspek karakteristik secara
kepribadian ekstraversi dengan
lebih mendalam. Oleh karena itu
pengungkapan
untuk peneliti selanjutnya perlu
54.8%
melengkapi teknik pengumpulan
terdapat 45.2% variabel lain
data
yang
lain,
misal
diperdalam
9
yang
diri
sebesar
berarti
masih
mempengaruhi
pengungkapan
diri
variabel
tamah.
kepribadian
ekstraversi antara lain orang
yang
perasaan senang dengan ramah
selain
mengungkapkan,
2.
4.
Peneliti
a.
Bagi Peneliti lain yang
agama, tingkat keracunan, efek
tertarik untuk melakukan
diadik, besar kelompok, topik,
penelitian yang berkaitan
kompetensi
dengan
dan
penerima
penelitian
ini
hubungan.
diharapkan
untuk
Kepribadian Ekstraversi subjek
memperluas
ruang
penelitian tergolong sedang.
lingkup penelitian dan
Pengungkapan
mempertimbangkan
Diri
subjek
penelitian tergolong sedang.
variabel-variabel
Berdasarkan hasil penelitian
yang berkaitan dengan
dan
yang
pengungkapan diri antara
penulis
lain besar kelompok, efek
kesimpulan
diperoleh,
maka
memberikan
1.
untuk
Selanjutnya
usia,
jenis kelamin, etnis, kelompok
3.
Saran
saran
diadik,
yang
lain
Perasaan
diharapkan dapat bermanfaat,
Menyukai, Kompetensi,
yaitu:
Topik,
Bagi Subjek Penelitian
Penerima Hubungan &
b.
dalam hal ini adalah remaja
memliiki
ekstraversi,
sosial,
Untuk
dapat
maka peneliti diharapkan
ketrampilan
menggunakan alat ukur
sehingga
yang bervariasi, misalnya
remaja
menjadi banyak teman, suka
dilengkapi
bergaul,
kepribadian.
sosial,
menyukai
mudah
mengatasi
kelemahan penelitian ini,
kepribadian
supaya
mengembangkan
Etnis,
Tingkat Keracunan .
Bagi subjek penelitian
yang
Usia,
kegiatan
diharapkan
beradaptasi
dengan
tes
Peneliti
lebih
memperbaiki penyusunan
dengan lingkungan baru, dan
kata-kata dalam kalimat
10
skala penelitian sehingga
maksud dari setiap aitem
yang
ada
dapat
dimengerti dan dipahami
oleh subjek.
Daftar Pustaka
Azwar, S. (2007). Reliabilitas &
Validitas.
Yogyakarta
:
Sigma Alpha.
Devito, J.A. 2011. Komunikasi
Antarmanusia. Translated by
Maulana, Agus. Jakarta:
Professional Book.
Eysenck, H.J. & Wilson, G. D. 2008.
Know Your Own Personality.
Anglesburg: Pelican Books,
Hazel Watson and Viney, Ltd
Feist.G. J dan Feist. J. 2010. Teori
Kepribadian.
Jakarta:
Penerbit Salemba Humanika.
Friedman, H. S., & Schustack, M. W.
(2008). Kepribadian teori
klasik dan riset modern.
Jakarta: Erlangga.
Gainau, B. (2009). Keterbukaan diri
(self disclosure) siswa dalam
perspektif
budaya
dan
implikasinya bagi konseling.
Jurnal.(Online).
Papua:
Sekolah
Tinggi
Agama
Kristen Protestan Negeri
(STAKPN).
Hargie, O and Dickson, D. 2011.
Skilled
Interpersonal
Communication: Research,
Theory,
and
Practice.
London: Routledge.
Johnson.W.D. 2009. Reaching Out;
Interpersonal
Effectivenss
and
Self
Actualization.
Printice
Internasionalin
Jersey.
Kristiani, Y.O & Harefa, A. (2012).
Studi Literatur Keterbukaan
Diri Pada Remaja Pengguna
.
Depok:
Universitas Gunadarma.
Mastuti, E. (2005). Analisis Faktor
Alat
Ukur Kepribadian
Big Five (Adaptasi dari IPIP)
pada Mahasiswa Suku Jawa.
Jurnal Psikologi Volume 7,
no 3.
Purwanto,Y dan Mulyono, R. (2006).
Psikologi Marah.Bandung:
Refika Aditama.
Retnowati, S., & Haryanthi, L.P.S.
(2010).
Kecenderungan
kecanduan cybersex ditinjau
dari tipe kepribadian. Jurnal
Psikologi Universitas Gajah
Mada 11 (5), 135-148.
Rubiyanti, Y & Widyana, R. (2010).
Pengaruh
Pelatihan
Pengungkapan Diri Terhadap
Peningkatan
Kemampuan
Komunikasi
Interpersonal
Karyawan.
Jurnal
Psikodinamik 13 (4), 233245. Yogyakarta : Universitas
Mercu Buana.
Sherwin, C., Greene, K., Derlega,
V.J. (2003). The development
of the self disclosure scale.
Manila:
De
La
Salle
University.
Suryabrata,
S.2011.
Psikologi
Kepribadian. Jakarta: PT
Raja
Grafindo
Persada
(Rajawali Pers).
Widiantari, K. S & Herdiyanto, Y. K.
(2013). Perbedaan Intensitas
Komunikasi melalui Jejaring
Sosial
Antara
Tipe
Kepribadian Ekstravert dan
Introvert
Pada
Remaja.
Jurnal Psikologi Universitas
Udayana 1 (91), 105-117.
11