Patogenesis Terjadinya Ulkus Peptikum Oleh Helicobacter pylori (Studi Pustaka).

ABSTRAK

PATOGENESIS TERJADINYA ULKUS PEPTIKUM OLEH
Helicohacter pylori
Diana Mustika Chandra, 2002. Pembimbing : Johan Lucianus, dr., ~lSi.
Latar Betakang : Banyak penelitian epidemiologi telah dilakukan untuk
mempelajari beberapa penyakit saluran pencemaan, terutama gastritis dan ulkus
peptikum. Pada awalnya, patogenesis terjadinya ulkus peptikum terpusat pada
peranan asam dan pepsin, namun pengamatan-pengamatan
selanjutnya
menjelaskan bahwa kelainan yang terjadi pada penderita ulkus peptikum
berhubungan erat dengan infeksi oleh He/icobacter pylori. Namun, pengetahuan
kita akan penyebab ulkus peptikum ini belumlah lengkap. Pengobatan belum
adekuat dan pencegahan terhadap infeksi bakteri ini belum tersedia.
Tujuan : Untuk mengenal dan memahami patogenesis terjadinya ulkus
petikum oleh He/icobacter pylori, sehingga pengelolaan penyakit ini dapat
dilaksanakan semaksimal mungkin.
Kesimpulan : Patogenesis terjadinya ulkus peptikum oleh He/icohacter
pylori berhubungan dengan apa yang dimiliki bakteri tersebut (urease, flagela,
adhesin) dan faktor virulensi dari bakteri itu (lipopolisakarida dan sitotoksin),
yang akan merangsang respon imun penderita sehingga menimbulkan kerusakan

epitel dan menyebabkan ulkus peptikum.
Saran: Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Oleh karena itu,
vaksinasi terhadap He/icobacter pylori peril! dipertimbangkan.

IV

ABSTRACT
THE PATHOGENESIS OF PEPTIC ULCERS BY Helicobacter pylori
Diana Mustika Chandra,

2002. Tutor: Johan Lucianus,

dr., MSi.

Background: Epidemiological studies have attempted to study several
gastroduodenal diseases, especially gastritis and peptic ulcers. In the past, ideas
concerning the pathogenesis of peptic ulcers focused on the role (~l acid and
pepsin, but recent observations suggest that many of the reported abnormalities in
patients with peptic ulcers may he a direct consequence ~l infection with
He/icobacter pylori. However, our knowledge ~l the cause ~l peptic ulcers is

incomplete. Treatment is not adequate yet and prevention is not availahle.
Objectives:
To know and understand the pathogenesis (if peptic ulcers hy
He/icobacter pylori, so the management ~lthe disease could be/ully organized.
COllclusioll.~ : The pathogenesis ~lpeptic ulcers by Helicobacter pylori is
related with hacterial properties (urease, flagella, and adhesin) and its virulence
factors (lipopolisakarida
and cytotoxin), which induce host immune response that
callses the epithelial injuries and leads to peptic ulcers.
Recommelld{ltioll.~
: Prevention is better than treatment.
(?l Helicohacter pylori would he prelerred.

v

Tlms, vaccination

DAFTAR IS}
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN


SURAT PERNY ATAAN
ABSTRAK
A HSTRA

11

.................................................

III

..............................................................................................
.............................

( 'j'

...........................

KATA PENGANT AR


......................

DAFT AR ISI..................................................................................................................
DAFT AR GAMBAR .....................................................................................................
BAB}

PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang.........................................................................................
1.2. ldentifikasi
Masalah.................................................................................
1.3. Maksud dan Tujuan .................................................................................

1.4. Kegunaan Studi Pustaka
1.5. Metode Penelitian
1.6. Lokasi dan Waktu

..........................................................................

Bertahan


dalam Asam Lambung..................................................

2.3.1.1. Urease dan Produksi Amonia
2.3.2.

2.3.1.2. Regulasi pH dan Respon
Faktor-faktor
Kolonisasi
2.3.2.1. Motilitas
...
...
2.3.2.2. Adhesin

2.3.3. Peranan Lipopolisakarida
dari Helicobacter pylori
2.3.3.1.
2.3.3.2.

V
VI

Vlli
X

1
2
2
2

...................................................................................
....................................

BAB II TINJAlJAN PUSTAKA
2. I. Ulkus Peptikum
...
......................
2.2. Karakteristik Helicobacter pylori dan Penyakit yang Ditimbulkannya..
2.3. Patogenesis Terjadinya Ulkus Peptikum oleh Hellcobacter pylori ........
2.3.1.

IV


......................................

Terhadap

Suasana Asam......
.................................
... ........
..............................

4
4
6
6
6
8
9
9
10


dan Sitotoksin
..............................................................

Lipopolisakarida
Sitotoksin

...........................................................
... ... ...
... .............................

2.3.4. Respon Imun yang Terjadi akibat Infeksi
oleh Helicobacter pylor;,
.................................
2.3.4.1. Respon Imun oleh Sel T ...............................................
2.3.4.2. Respon Imun oleh Sel B ...............................................
2.3.4.3. Respon lnflamasi Non Spesifik

(Innate Inflammatory Responses)

................................


2.3.5. Bertahan dalam Makrofag
...
..
. . . . .. ... .
.
2.3.6. Kerusakan Sel Epitel dan Akibatnya ...........................................
2.4. Diagnosa terhadap Infeksi oleh Helicohacter py/uri ..............................
2.5. Pengobatan dan Pencegahan terhadap Infeksi
oleh Helicohacter pylori...
.........................

VIII

11
11
12
12
13
14

14
16
17
19
21

BAB IIIRINGKASAN...

...

BAB IV KESIMPlJLAN
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran...

DAN SARAN

DAFT AR PUST AKA
RIW AYAT HIDUP

23


...

25
25
26
28

...

IX

DAFTARGAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Perbandingan Antara Jenis Penyakit yang Ditimbulkan
oleh He/icohacler pylori

5

Gambar 2.2. Respon lmun yang Terjadi pada lnfeksi
oleh Helicohacler pylori

15

Gambar 2.3. Kerusakan Epitel dan DNA pada lnfeksi
Helicohacter pylori Kronis

19

x

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Sampai saat ini, kelainan atau penyakit pada saluran pencemaan masih
merupakan masalah yang penting dalam dunia kesehatan. Hal ini disebabkan oleh
karena fungsi saluran pencemaan yang begitu penting bagi tubuh manusia. Tanpa
adanya salman pencemaan yang berfungsi dengan baik, maka makanan sebagai
sumber energi tidak dapat diserap dan digunakan oleh tubuh manusia dengan baik
dan sebagai hasil akhimya, manusia tersebut tidak dapat melakukan kegiatan atall
aktivitasnya dengan baik. Bila hal ini terjadi, maka gangguan yang ditimbulkan
tidak hanya berdampak

bagi penderita

itu sendiri tetapi juga melibatkan

lingklmgannya, antara lain keluarga dan pekerjaannya.
Gangguan atau kelainan pada saluran pencemaan yang sering terjadi pada
umwnnya adalah gastritis dan ulkus peptikum. Gastritis adalah suatu radang pada
lambung, sedangkan gastritis yang kronis dapat menyebabkan terjadinya ulkus
peptikllm. Dari hasil penelitian, satu dari sepuluh orang di Amerika Serikat,
pemah menderita

ulkus peptikum dalam kehidupannya.

Gastritis dan ulkus

peptikum ini mempunyai berbagai macam penyebab. Pada awalnya, kelainan ini
dianggap
lambllnglah

disebabkan

oleh stress dan faktor makanan.

yang disalahkan

atas terjadinya

Selanjutnya,

asam

gastritis dan ulkus peptikum.

Kemudian, pada tahun 1982, dengan ditemukannya He/icobacter

pylori dari

biopsi jaringan lambung penderita ulkus peptikum, maka bakteri ini pun diduga
erat hubungannya dengan penyakit ini (http://text.nlm.nih.gov,

1994).

Prevalensi terjadinya infeksi He/icobacter pylori pada lambung yaitu 30%
di Amerika Serikat dan negara maju serta lebih dari 80% di negara sedang
berkembang. Di Amerika Serikat, 50% infeksi Helicobacter pylori terjadi pada
manusia berumur 60 talmn, 25% pada umur 30 talmn dan biasanya didapatkan
sejak masa kanak-kanak. Faktor resiko lainnya (selain umur), yaitu status atau

2

lingkungan

sosioekonomi

(lingkungan

kumuh,

pemukiman

penuh

sesak)

(Atherton & Blaser, 2001).
Saat ini, He/icohacter pylori telah menjadi bagian yang sangat penting
dalam patogenesis ulkus peptikum, walaupun tidak semua orang yang terinfeksi
bakteri ini menderita ulkus peptikum. Mengingat bahwa pengetahuan mengenai
He/icobacter pylori dan hubungannya dengan ulkus peptikum ini masih terbatas
padahal bakteri ini merupakan bak1:eri patogen yang merugikan manusia, apalagi
prevalensinya

pun cukup tinggL maka dengan dibuatnya

karya tulis ini,

diharapkan pengetahuan mengenai He/icobacter pylori ini dalam menyebabkan
ulkus peptikum pun bertambah. Dan yang terpenting adalah agar pengelolaan
terhadap infeksi He/icohacler pylori ini menjadi semakin baik di kemudian hari.

1.2. Identifikasi

Masalah

Bagaimana

He/icohacler

pylori

menyebabkan

ulkus

peptikum

pada

manusla.

1.3. Maksud dan Tujuan
Karya tulis ini bennaksud untuk mengetahui lebih jelas dan memperdalam
pemahaman mengenai patogenesis infeksi He/icohacter pylori pada manusia,
khususnya dalam menyebabkan ulkus peptikum. Adapun tujuan dari karya tulis
ini adalah agar infeksi He/icobacter pylori yang menyebabkan ulkus peptikum
pada manusia diketahui secara luas sehingga dapat diatasi dengan cara yang tepat.

1.4. Kegunaan Studi Pustaka
Pengetahuan

yang cukup mengenai infeksi He/icohacter pylori dalam

menyebabkan terjadinya ulkus peptikwn diharapkan akan membantu pengelolaan
ulkus peptikwn oleh karena He/icohacter pylori ini, baik pengobatan mauplID
pencegahannya.

3

1.6. Lokasi dan Waktu
Karya tulis ini dibuat di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Maranatha selama semester genap 2001 /2002.

25

BAB IV
KESIMPULAN

DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
Patogenesis
berhubungan

terjadinya

ulkus

asam lambung,

(flagela)

oleh

He/icobacter

pylori

erat dengan produk bakteri ini (misalnya: urease, adhesin, dan

sitotoksin). Oimulai dengan kemampuan

berkolonisasi

peptikum

yaitu dengan

bakteri

ini akan

pada sel epitel mukosa lambung dengan dukungan

motilitas

dan adhesin.

bantuan

Helicobacter pylori bertahan dalam
urease, kemudian

Adanya faktor vimlen

sitotoksin) akan menyebabkan

(lipopolisakarida

(LPS) dan

timbulnya respon imun dari penderita. Respon

imun yang terjadi disertai kemampuan

bakteri untuk bertahan hidup dalam

makrofag, pada akhimya, akan menimbulkan kemsakan sel epitel yang hebat
sehingga terjadi ulkus.

3.2. Saran
Pengobatan

yang lebih baik, artinya menyembuhkan

ulkus peptikum

(infeksi oleh He/icobacter pylori) dengan tingkat keberhasilan mencapai 100%
dan menunmkan

efek samping yang terjadi,

perlu dikembangkan.

Kelak,

pengobatan diharapkan akan lebih efisien artinya obat yang diminum penderita
tidaklah banyak (jumlahnya) sehingga tidak menjadi kendala bagi penderita itu
sendiri. Bagaimanapun, mencegah lebih baik daripada mengobati. 01eh karena itu,
perlu dikembangkan vaksin terhadap He/icobacter pylori. Tentu saja hal ini hams
diduklll1g oleh pengetahuan

akan patogenesis penyakit yang ditimbulkannya,

prod uk bakteri, serta respon imlID manusia. Jadi, dapat dikembangkan

suatu

vaksin yang mlIDgkin menghambat adhesin dari bakteri sehingga bakteri ini tidak
dapat berkolonisasi ataupun vaksin yang dapat meng-inaktifkan urease, sehingga
bakteri tidak dapat bertahan dalam lam bung manusia.

26

DAFTAR PlJSTAKA
Alcamo, E. 1994. Fundamentals of'Alicrohiology. 4th ed. New York: ll1e
Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc. 513

Atherton, J. c., and M. J. Blaser. 2001. Helicobacter pylori Infections. in:
Harrison's Principles of Internal Medicine. 15thed. New York: Mc Graw
Hill Book Company. Vol. 1,960 - 963
Atlas, R. M. 1997. Principles of Microbiology.
C. Brown Publishers. 708 - 709

2nd. LouisviHe, Kentucky: Wm.

Dubois, A. 1995. Spiral Bacteria in The Human Stomach: The Gastric
Helicohacters. Vol. 1: no. 3, 1 - 9

Ernst, P. B., and B. D. Gold. 2000. ll1e Disease Spectrum of Helicobacter
pylori: The Immunopathogenesis of Gastroduodenal Ulcers and Gastric
Cancer. Annual Review Microhiology, 2000. Vol. 54,615 - 640
Friedman, S., and W. L. Peterson. 1998. Peptic Ulcer and Related Disorders.
in : Harrison's Principles of Internal Medicine. 14thed. New York: Mc Graw
Hill Book Company . Vol. 2, 1596 - 1606
http: H.nl'.cdc.gO\'

ulcer/md.htm,

2002

http:

\nnr.helico.com

inf{) diagnosis

diagnosls.htm,

2002

http:

wHw.helico.com/info/diagnosis

http:

ww11..helico.cominfoidiagnosisdiagnosis-breathtest.htm.

diagnosis-blood

test.htm,2002
2002

http://'Hw.helico.com/inlo/diagnosisdiagnosis-endoscopy.htm

, 2002

http:

wWH'.helico. com/info/disease

disease-duodenal_ulcer.

http:

\1-ww.helico.com/info/disease/disease-gastric

http:

WYlW.helico. com/info/hpylori

http:

\1-11'11'.
hel ico. com/i nfo/hpyl ori/ hpyl ori-epidem iology. htm, 2002

_ulcer.htm,

ihpylori-about.htm,

htm, 2002
2002

2002

http: \i'Hw.helico.com info/treatment treatment.htm, 2002

27

http:www.niddk.nih.gov/health/digest/pubs/hpylori/hpylori.htm#
http:

www.text.nlm.nih.govnihcdc11ww94.html.

http:

.vww.umm.edu

digest/ulcers.

1, 2002

1994

hIm, 2002

Joklik, W. K., et al. 1988. Zinsser Microbiology. 19thed. USA: Prentice Hall
International, Inc. 572 - 575
Kamen G. B. 2000. lmunologi Dasar. Edisi ke-4. Jakarta: Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 47 - 60, 82
Kazmierczak, B. I., K. Mostov, and J. N. Engel. 2001. Interaction of Bacterial
Pathogens with Polarized Epithelium. Annual Review Microbiology, 2001.
Vol. 55, 407 - 435
Madigan, M. T., J. M. Martinko, and J. Parker. 2000. Brock Biology of'
Microorganisms. 9th ed. New Jersey: Prentice Hall International, Inc. 123126
Marais, A., et al. 1999. Metabolism and Genetics of Helicobacter pylori: The
Genome Era. Microbiology and Molecular Biology Reviews, 1999. Vol. 63:
no. 3,642 - 674
McGee, D. J., et al. 1998. Isolation of He/icobacter pylori Genes That Modulate
Urease Activity. Journal (~fBacteriology, 1999. Vol. 181: no. 8, 2477 - 2484
Salyers, A. A., and D. D. Whitt. 1994. Bacterial Pathogenesis,
Approach.
Washinbrton D. c.: ASM Press. 273 280

-

A Molecular

Tortora, G. J., B. R. Funke, and C. L. Case. 1997. Microbiology An
Introduction. 6th ed. New York: Addison Wesley Longman, Inc. 442,670671