Peranan Analisis Break Even Sebagai Alat Bantu Manajemen Dlama Perencanaan dan Pencapaian Laba Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Kasur Busa, di Bandung).

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT “X” dalam perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada PT “X”. Subjek penelitian dalam skripsi ini adalah PT “X” yang bergerak di bidang pembuatan kasur busa. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus.

Analisis Break Even Point merupakan suatu teknik untuk menghitung dampak perubahan harga jual, volume penjualan, dan biaya terhadap laba untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pencapaian laba perusahaan. Melalui analisis Break Even Point manajemen dapat mengetahui pada tingkat volume penjualan berapakah perusahaan mengalami tingkat impas, yaitu perusahaan tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian.Dari hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan pada PT “X”, maka penulis menyimpulkan bahwa dengan menerapkan analisis Break Even Point dalam perusahaan, banyak manfaat yang diperoleh, serta membantu perencanaan dan pencapaian laba perusahaan.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

ABSTRAK... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian... 5

1.5 Kerangka Pemikiran ... 6

1.6 Metode Penelitian... 9

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi dan Biaya ... 11


(3)

Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Pengertian Biaya... 12

2.2 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya ... 14

2.2.1 Pengertian Akuntansi Biaya ... 14

2.2.2 Tujuan Akuntansi Biaya ... 16

2.3 Pengklasifikasian Biaya... 17

2.3.1 Biaya Tetap (Fixed Cost) ... 20

2.3.2 Biaya Variabel (Variable Cost) ... 23

2.3.3 Biaya Semi Variabel (Semi Variable Cost) ... 26

2.3.3.1 Pengertian Biaya Semi Variabel... 26

2.3.3.2 Metode Pemisahan Biaya Semi Variabel Menjadi Biaya Tetap dan Biaya Variabel... 28

2.4 Pengertian Laba dan Perencanaan Laba ... 36

2.4.1 Pengertian Laba ... 36

2.4.2 Pengertian Perencanaan Laba... 38

2.5 Marjin Kontribusi (Contribution Margin)... 40

2.5.1 Pengertian Marjin Kontribusi ... 40

2.5.2 Contribution Margin Ratio ... 44

2.6 Marjin Pengaman (Margin of Safety/MOS) ... 46

2.7 Analisis Cost-Volume-Profit... 49

2.7.1 Pengertian Analisis Cost-Volume-Profit... 49

2.7.2 Kegunaan Analisis Cost-Volume-Profit... 50

2.7.3 Asumsi-Asumsi dalam Analisis Cost-Volume-Profit... 52


(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.8 Analisis Break Even... 56

2.8.1 Pengertian Analisis Break Even... 56

2.8.2 Perhitungan Break Even Point... 57

2.9 Pengaruh Perubahan Variabel-Variabel dalam Analisis Cost- Volume-Profit Terhadap Tingkat Laba yang Direncanakan... 62

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 64

3.2 Metode Penelitian ... 65

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 66

3.2.2 Langkah-Langkah Penelitian... 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian... 70

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 70

4.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas PT “X” ... 71

4.1.3 Kegiatan dan Hasil Produksi Perusahaan ... 79

4.1.4 Gambaran Sistem Akuntansi PT “X” ... 80

4.1.5 Ruang Lingkup dan Tujuan Penelitian ... 81

4.2 Pembahasan ... 81

4.2.1 Pengumpulan dan Penggolongan Data PT “X” ... 81


(5)

Universitas Kristen Maranatha 4.2.3 Penggolongan Biaya ke Dalam Biaya Tetap, Biaya

Variabel dan Biaya Semi Variabel ... 88

4.2.4 Metode Pemisahan Biaya Semi Variabel menjadi Biaya Tetap dan Biaya Variabel... 90

4.2.5 Perhitungan Analisis Break Even... 97

4.2.6 Analisis Break Even Point dalam Perencanaan Laba Perusahaan... 102

4.2.7 Pengaruh Perubahan Beberapa Faktor Terhadap Laba dan Break Even Point... 105

4.2.7.1 Pengaruh Perubahan Biaya Tetap... 105

4.2.7.2 Pengaruh Perubahan Biaya Variabel per Unit... 108

4.2.7.3 Pengaruh Perubahan Harga Jual per Unit... 112

4.2.8 Marjin Pengaman (Margin of Safety/MOS) ... 118

4.2.9 Peranan Analisis Break Even untuk Membantu Perencanaan dan Pencapaian Laba pada PT “X” ... 119

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 122

5.2 Saran ... 123

DAFTAR PUSTAKA ... 125

LAMPIRAN ... 127


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data Biaya Listrik Berdasarkan Jam Kerja Langsung... 29

Tabel 2.2 Least Square Method... 35

Tabel 2.3 Laporan Laba Rugi Kontribusi ... 42

Tabel 2.4 Marjin Pengaman Penjualan ... 48

Tabel 2.5 Data untuk Perhitungan Break Even Point... 58

Tabel 4.1 Data Perincian Biaya PT “X” Tahun 2005 ... 82

Tabel 4.2 Data Hasil Penjualan PT “X” Tahun 2005 ... 83

Tabel 4.3 Data Penggolongan Biaya PT “X” Tahun 2005 ... 87

Tabel 4.4 Biaya Tetap pada PT “X” Tahun 2005 ... 89

Tabel 4.5 Biaya Variabel pada PT “X” Tahun 2005 ... 89

Tabel 4.6 Biaya Semi Variabel pada PT “X” Tahun 2005 ... 90

Tabel 4.7 Pemisahan Biaya Semi Variabel dengan Least Square Method.... 92

Tabel 4.8 Penggolongan Biaya Semi Variabel PT “X” Tahun 2005 Menjadi Biaya Tetap dan Biaya Variabel ... 96

Tabel 4.9 Ikhtisar Data Keuangan untuk Perhitungan BEP PT “X” Tahun 2005... 98

Tabel 4.10 Laba Operasi pada PT “X” Tahun 2005 ... 101

Tabel 4.11 Perencanaan Tingkat Laba 10% dari Total Penjualan... 104

Tabel 4.12 Perubahan Biaya Tetap Terhadap Laba Operasi dan Break Even Point... 107


(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

Tabel 4.13 Perubahan Biaya Variabel Terhadap Laba Operasi dan

Break Even Point... 111 Tabel 4.14 Perubahan Harga Jual per Unit Terhadap Laba Operasi dan

Break Even Point... 114 Tabel 4.15 Pengaruh Perubahan 10% Terhadap Biaya dan Harga Jual... 115 Tabel 4.16 Pencapaian Tingkat Laba 10% dari Total Penjualan Setelah


(8)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Grafik Biaya Tetap... 22

Gambar 2.2 Grafik Biaya Variabel ... 25

Gambar 2.3 Grafik Biaya Semi Variabel... 28

Gambar 2.4 Grafik Scatterplot... 33


(9)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN


(10)

Struktur Organisasi PT “X”

Sumber : PT “X” ( data diolah kembali )

Dewan Komisaris Manajer Pemasaran Quality Control Staf Pembelian Manajer Pembelian General Manager Staf Pemasaran Manajer Produksi Kepala Akuntansi Kepala Keuangan Manajer Keuangan Kepala Gudang Kasir Piutang/ Hutang Administrasi Penjualan Bagian Teknik Bagian Pengepakan Bagian Produksi


(11)


(12)

Bab I Pendahuluan

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pesatnya globalisasi yang sedang berlangsung saat ini sangat mempengaruhi kondisi perekonomian di Indonesia. Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang Negara Indonesia melakukan pembangunan disegala bidang terutama di bidang ekonomi. Pembangunan tersebut diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Pemerintah berusaha melakukan pemerataan di bidang ekonomi dengan meningkatkan industri yang dipusatkan di daerah-daerah, agar ada peningkatan perekonomian di daerah-daerah sehingga dapat mendukung perekonomian Indonesia secara keseluruhan dan diharapkan dapat bersaing secara internasional dengan Negara-Negara Asia seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.

Tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mendapatkan laba dari hasil usaha yang dilaksanakannya, yaitu selisih positif antara pendapatan dengan biaya. Suatu perusahaan diharapkan akan berkembang dan semakin besar, sehingga keuntungan yang diharapkan akan dapat tercapai dengan lebih besar dibanding dengan keuntungan yang diperoleh sebelumnya.

Adapun sumber ekonomi yang dikorbankan perusahaan guna memperoleh pendapatan disebut dengan istilah biaya produksi (production cost) yang elemennya terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya


(13)

Universitas Kristen Maranatha 2

overhead pabrik, serta beban komersial (commercial expense) yang terdiri dari biaya pemasaran, dan biaya administrasi dan umum.

Setiap perusahaan akan mengerahkan segala upaya untuk menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang terutama dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan lain baik domestik maupun luar negri. Selain terdapat perusahaan yang berhasil dalam menghadapi persaingan, ada juga perusahaan yang kalah dalam pesaingan. Perusahaan yang bergerak dalam bidang industri yang serupa dengan PT “X” jumlahnya cukup banyak, persaingan pun dirasakan semakin ketat, terutama persaingan dengan perusahaan-perusahaan di Pulau Jawa. Salah satu usaha yang dapat dilakukan perusahaan-perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan usahanya yaitu dengan menerapkan strategi yang tepat, salah satunya adalah dengan melakukan perencanaan laba yang tepat agar tujuan perusahaan bisa tercapai secara optimal.

Besar kecilnya laba merupakan ukuran kesuksesan manajemen dalam mengelola perusahaannya, oleh karenanya pihak manajemen harus merencanakan dan mencapai laba yang ditargetkan. Supaya dapat memperoleh laba yang diinginkan, maka perusahaan harus dapat menetapkan kebijakan harga jual produk yang tepat dimana terdapat keseimbangan antara fungsinya untuk mencapai laba yang diinginkan perusahaan dengan harga jual produk yang dapat memasuki pangsa pasar. Karena pada umumnya bagi penduduk di Indonesia harga suatu jenis produk merupakan pertimbangan yang sangat penting bagi konsumen dalam mengambil keputusan membeli atau tidak. Laba diperlukan untuk menjalankan


(14)

Universitas Kristen Maranatha 3

operasi perusahaan dengan lancar serta memberikan peluang bagi perluasan usaha.

Laba diperoleh apabila total pendapatan melebihi total biaya yang dikeluarkan. Besarnya laba dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu :

1. Total biaya yang dikeluarkan, 2. Total pendapatan yang diperoleh, 3. Harga jual produk.

Ketiga faktor ini saling berkaitan erat satu sama lain karena biaya yang dikeluarkan akan menentukan harga jual produk dan harga jual produk akan mempengaruhi total pendapatan perusahaan.

Dalam proses perencanaan laba diperlukan suatu analisis untuk menjelaskan hubungan antara total biaya, total pendapatan , dan harga jual produk. Salah satu bentuk dari analisis ini adalah dengan menggunakan analisis

Break Even. Analisis ini menghasilkan Break Even Point (BEP) yang berguna untuk mengetahui keadaan dimana tingkat pendapatan yang diterima sama dengan biaya yang dikeluarkan, sehingga selanjutnya dapat ditentukan berapa volume tingkat penjualan produk yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.

Meskipun perusahaan merencanakan target laba tertentu pada setiap periodenya, tetapi titik impas (Break Even Point) tetap perlu diperhatikan. Karena jika perusahaan tidak mencapai titik impas, perusahaan akan mengalami kerugian. Oleh karena itu manajemen harus menentukan titik impas agar dapat menghitung marjin pengaman (Margin of Safety) yang menunjukkan seberapa banyak


(15)

Universitas Kristen Maranatha 4

penjualan dapat berkurang dari jumlah yang ditargetkan sebelum perusahaan mengalami kerugian.

Dari uraian di atas, penulis memandang pentingnya analisis Break Even

bagi manajemen dalam menetapkan Kebijakan Laba. Oleh karenanya penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Peranan Analisis Break Even Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Perencanaan dan Pencapaian Laba Perusahaan.

1.2 Identifikasi Masalah

Salah satu elemen dalam analisis Break Even pada perusahaan manufaktur adalah total biaya dan total pendapatan. Analisis Break Even yang tepat akan membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang benar dalam menetapkan kebijakan laba. Sehubungan dengan hal tersebut maka penulis mengidentifikasikan masalah yang berkenaan dengan penelitian ini yakni sebagai berikut :

1. Apakah perusahaan telah menggolongkan biaya kedalam biaya produksi dengan tepat ?

2. Apakah perhitungan analisis Break Even telah dilakukan perusahaan dengan tepat dan benar ?

3. Bagaimana peranan analisis Break Even sebagai alat bantu manajemen dalam menetapkan kebijakan laba perusahaan ?


(16)

Universitas Kristen Maranatha 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan Peranan Analisis Break Even sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Perencanaan dan Pencapaian Laba pada PT “X”.

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah perusahaan telah menggolongkan biaya kedalam biaya produksi dengan tepat.

2. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan melakukan analisis Break Even. 3. Untuk mengetahui besarnya manfaat yang diperoleh perusahaan dengan

melakukan analisis Break Even sebagai alat bantu manajemen dalam menetapkan kebijakan laba perusahaan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penulis berharap agar hasil dari penelitian yang dilakukan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut :

1. Bagi penulis

• Untuk membandingkan antara teori yang telah penulis dapatkan pada saat kuliah dengan praktek yang terjadi di lapangan.

• Untuk menambah wawasan tentang akuntansi biaya, khususnya dalam analisis Break Even.


(17)

Universitas Kristen Maranatha 6

• Untuk mendapatkan pengalaman bagaimana cara memperoleh data dan informasi yang relevan dengan penelitian yang penulis lakukan.

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan dan melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai bahan referensi serta studi perbandingan bagi rekan rekan mahasiswa lain yang mengadakan penelitian yang sama.

4. Bagi pembaca dan masyarakat

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya pihak-pihak-pihak-pihak yang berkepentingan dengan bidang ini.

1.5 Kerangka Pemikiran

Salah satu faktor agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya adalah faktor laba. Laba merupakan faktor utama bagi perusahaan dalam meneruskan kegiatan operasi perusahaan, mengadakan perluasan usaha, meningkatkan nilai saham perusahaan, dan lain lain.

Laba perusahaan adalah selisih dari semua hasil penjualan dengan semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Laba perusahaan sangat dipengaruhi oleh unsur biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel, volume penjualan, dan


(18)

Universitas Kristen Maranatha 7

harga jual produk. Menurut Garrison dan Norren dalam bukunya “Manajerial Accounting” (2003 : 43) biaya produksi didefinisikan sebagai :

“Product cost include all the cost that are involved in acquiring on making a product”

Biaya produksi adalah semua biaya yang berhubungan dengan aktivitas menghasilkan suatu barang atau jasa. Biaya ini terdiri dari biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Dalam proses produksi pakaian jadi yang diteliti oleh penulis, pihak manajemen perusahaan membutuhkan suatu sistem akuntansi biaya yang akurat sebagai dasar dalam melakukan analisis Break Even. Elemen terpenting dalam sistem akuntansi biaya ini adalah alokasi biaya. Hal ini dikemukakan oleh Horngren, Sundem, dan Stratton dalam bukunya yang berjudul “Introduction to Management Accounting” (2002 : 484) :

“Cost Accounting System – the technique issued to determine the cost of product, service, customer or other cost objective. A Cost Accounting System collects and classifies cost and assign them to Cost Object.”

Sistem Akuntansi Biaya adalah suatu teknik mengumpulkan dan mengklasifikasikan biaya dan membebankannya pada objek biaya yang dapat berupa barang, jasa, pelanggan, atau objek biayanya. Elemen penting dari sistem ini adalah alokasi biaya yaitu cara menghubungkan sejumlah biaya untuk sekelompok biaya dengan salah satu atau lebih objek biaya seperti produksi,departemen, kelas-kelas pelanggan, aktivitas, dan divisi.

Salah satu analisis yang paling tepat dalam menetapkan kebijakan laba adalah analisis Break Even, karena pada analisis Break Even Point terdapat


(19)

Universitas Kristen Maranatha 8

pengaruh hubungan antara biaya produksi, volume penjualan, harga jual produk, dan total pendapatan produksi. Menurut pendapat Bambang Rijanto (1993:278) analisis Break Even adalah :

“ Suatu tek nik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan, volume penjualan. Oleh karena itu, analisa tersebut mempelajari hubungan antara biaya-keuntungan-volume kegiatan. Dalam perencanaan keuntungan, analisis Break Even merupakan ‘profit-planning approach’ yang mendasarkan pada hubungan antara biaya (cost)

dan penghasilan penjualan (revenue).

Menurut Matz dan Usry (1993:202), analisis Break Even didefinisikan sebagai:

“ Suatu titik dimana perusahaan tidak memperoleh laba ataupun menderita rugi. Pada titik pulang pokok ini, biaya dan pendapatan sama besarnya. ”

Apabila analisis Break Even ini digunakan secara tepat, maka akan sangat membantu pihak manajemen menetapkan kebijakan laba bagi perusahaan. Dengan analisis Break Even ini perusahaan akan dapat menentukan berapa tingkat penjualan yang harus dilakukan agar perusahaan bisa memperoleh laba yang diinginkan, atau jika perusahaan tidak dapat mencapai target laba yang diinginkan perusahaan dapat mengetahui seberapa besar penurunan target penjualan yang dapat dilakukan perusahaan agar tidak mengalami kerugian (Margin of Safety). Dengan demikian perusahaan akan dapat menentukan kebijakan laba yang tepat di masa yang akan datang.


(20)

Universitas Kristen Maranatha 9

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis yang bertujuan untuk menggambarkan objek penelitian sebenarnya dengan cara penelitian lapangan (Field Research) dan penelitian kepustakaan (Library Research) guna mengumpulkan data data yang relevan kemudian disusun, diolah, dipelajari dan dianalisis lebih lanjut.

Metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Penelitian lapangan (Field Research)

Yaitu dengan mengadakan penelitian langsung ke perusahaan yang dipilih sebagai subjek penelitian dengan cara meminta data dan informasi yang diperlukan sehubungan dengan penelitian yang dilakukan penulis dengan cara-cara sebagai berikut :

a. Melakukan Wawancara dengan pihak-pihak yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan data dan informasi yang akurat mengenai perusahaan sehubungan dengan masalah yang sedang diteliti penulis.

b. Mengadakan Observasi terhadap subjek penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan.

2. Penelitian kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian dengan membaca literatur-literatur baik melalui buku-buku teks maupun catatan-catatan lain yang dapat dipertanggungjawabkan sehubungan dengan masalah akuntansi biaya, khususnya analisis Break Even.


(21)

Universitas Kristen Maranatha 10

Penelitian kepustakaan ini bertujuan untuk memperoleh teori-teori yang dapat menunjang penelitian dan bertujuan untuk memperluas wawasan berpikir penulis sehubungan dengan permasalahan yang bersangkutan. Data-data dan informasi tersebut diperoleh dari perpustakaan Universitas Kristen Maranatha Bandung dan Universitas-Universitas lain di Kota Bandung.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada sebuah perusahaan pakaian jadi PT “X” , yang bergerak di bidang industri spring bed dan kasur busa, berlokasi di Jalan Sekeloa Kopo Sayati, Bandung. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan September 2006 sampai dengan selesai.


(22)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 122

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada PT ”X” di bandung maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Data yang dibutuhkan untuk penerapan analisis Break Even cukup memadai, namun PT “X” belum melakukan penggolongan biaya secara akurat, sedangkan penggolongan biaya kedalam biaya tetap dan biaya variabel tersebut harus digolongkan secara akurat untuk analisis Break Even.

2. Perusahaan belum menetapkan analisis Break Even dalam perencanaan dan pencapaian laba. Dengan demikian target laba hanya didasarkan pada estimasi tahun sebelumnya.

3. Analisis Break Even sangat bermanfaat sebagai alat bantu manajemen PT “X” untuk menentukan target laba yang ingin dicapai, lalu menghitung target volume penjualan yang harus dicapai untuk memenuhi target laba tersebut. Dengan diterapkannya Analisis Break Even dapat ditentukan tingkat laba yang ingin dicapai perusahaan dan dapat ditentukan pula pada volume penjualan berapa perusahaan tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita rugi. Selain itu, perusahaan dapat merencanakan jumlah penjualan atau jumlah produksi yang dapat mencapai laba yang dikehendaki dalam batas kemampuan produksi perusahaan.


(23)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 123

4. Dalam analisis Break Even apabila terjadi perubahan dalam biaya tetap, biaya variabel dan harga jual per unit perusahaan maka Break Even Point dan laba perusahaan juga mengalami perubahan.

5. Kegunaan lain dari analisis Break Even adalah untuk memilih berbagai alternatif kebijakan yang tepat bagi perusahaan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka penulis memberikan beberapa saran yaitu sebagai berikut : 1. Perusahaan sebaiknya menerapkan analisis Break Even untuk menentukan

target volume penjualannya dalam perencanaan dan pencapaian labanya 2. Supaya dapat dilakukan analisis Break Even, maka perusahaan harus

menggolongkan biaya-biaya menjadi biaya tetap dan biaya variabel secara akurat karena merupakan asumsi yang harus dipenuhi dalam analisis Break Even.

3. Untuk memisahkan biaya semi variabel ke dalam biaya tetap dan biaya variabel, sebaiknya perusahaan menggunakan metode Least Square karena metode ini lebih akurat dan teliti dibandingkan dengan metode lainnya. 4. Analisis Break Even ini dapat memberikan manfaat besar kepada pihak

manajemen perusahaan, seperti menentukan volume penjualan impas, menentukan margin of safety, dan menentukan suatu tingkat penjualan yang harus dicapai dalam mencapai tingkat laba atau menentukan besar laba yang akan diperoleh pada suatu tingkat penjualan tertentu.


(24)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 124

5. Dalam usaha untuk mencapai laba yang maksimum, pihak manajemen perusahaan harus dapat menekan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara lebih meningkatkan efisiensi operasi dan mencegah terjadinya pemborosan. Adanya pemborosan akan menyebabkan Break Even Point perusahaan meningkat, sehingga usaha akan kesulitan untuk mencapai Break Even Point


(25)

Universitas Kristen Maranatha

125

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., and Loebbecke, James K. 2000. Auditing An Integrated

Appproach, Sixth Edition. Prentice Hall Inc. New Jersey.

Garisson, Ray, and Eric W. Noreen. 2000. Managerial Accounting : Concepts for

Planning, Control, Decision Making 8th ed. Salemba empat. Jakarta.

Hammer, Lawrence H., Carter, William K., and Usry, Milton F., diterjemahkan

oleh Herman Wibowo. 1997. Akuntansi Biaya : Perencanaan dan

Pengendalian, Edisi kesembilan. Erlangga. Jakarta.

………1999. Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian, Edisi

kesembilan. Erlangga. Jakarta.

………2002. Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian, Edisi

kesembilan. Erlangga. Jakarta.

Hansen, Don R., and Mowen, Maryanne M. 2003. Cost Management Accounting

and Control 4th ed. Thomson. Australia.

Horngren, Charles T., and George, Foster and Datar, Srikant. 1994. Cost

Accounting a Managerial Emphasis 8th ed, Englewood Cliffs. Prentice

Hall, Inc. New Jersey.

………2003. Cost Accounting a Managerial Emphasis 10th ed, Englewood Cliffs. Prentice Hall, Inc. New Jersey.

Koontz, H., and Weirich H. 1991. Management : A Global Perspective 9th ed. The Mc Graw - Hill Companies, Inc. New York


(26)

Universitas Kristen Maranatha

126

Matz, Adolph, Ph D.CPA, & Milton F. Usry, Ph D.CPA 1993. Edisi sembilan.

Alih Bahasa Herman Wibowo. Akuntansi Biaya : Perencanaan dan

Pengendalian.

Mely, G. Tan. 1997. “Masalah Perencanaan Penelitian”, Dalam Metode Penelitian Masyarakat, disunting oleh Koentjaraningrat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Moleong. Lexy J. 1997. Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Gramedia.

Mulyadi. 1993. Akuntansi Biaya, Edisi kelima. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

YKPN. Yogyakarta.

……… 1999. Akuntansi Biaya, Edisi kelima. BPFE Universitas Gadjah Mada.

Yogyakarta.

Polimeni, Ralph S., Frank J. Fabozzi, Arthur H. Adelberg. 1991. Cost Accounting:

Concepts and Applications for Managerial Decision Making, Third

Edition. Mc. Graw-Hill International. Singapore.

Warren, Carl S.; Reeve, James M.; Fees, Philip E. 2005. Pengantar Akuntansi, Edisi dua puluh satu. Salemba Empat. Jakarta.


(1)

Penelitian kepustakaan ini bertujuan untuk memperoleh teori-teori yang dapat menunjang penelitian dan bertujuan untuk memperluas wawasan berpikir penulis sehubungan dengan permasalahan yang bersangkutan. Data-data dan informasi tersebut diperoleh dari perpustakaan Universitas Kristen Maranatha Bandung dan Universitas-Universitas lain di Kota Bandung.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada sebuah perusahaan pakaian jadi PT “X” , yang bergerak di bidang industri spring bed dan kasur busa, berlokasi di Jalan Sekeloa Kopo Sayati, Bandung. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan September 2006 sampai dengan selesai.


(2)

Bab V Kesimpulan dan Saran 122

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada PT ”X” di bandung maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Data yang dibutuhkan untuk penerapan analisis Break Even cukup memadai, namun PT “X” belum melakukan penggolongan biaya secara akurat, sedangkan penggolongan biaya kedalam biaya tetap dan biaya variabel tersebut harus digolongkan secara akurat untuk analisis Break Even.

2. Perusahaan belum menetapkan analisis Break Even dalam perencanaan dan pencapaian laba. Dengan demikian target laba hanya didasarkan pada estimasi tahun sebelumnya.

3. Analisis Break Even sangat bermanfaat sebagai alat bantu manajemen PT “X” untuk menentukan target laba yang ingin dicapai, lalu menghitung target volume penjualan yang harus dicapai untuk memenuhi target laba tersebut. Dengan diterapkannya Analisis Break Even dapat ditentukan tingkat laba yang ingin dicapai perusahaan dan dapat ditentukan pula pada volume penjualan berapa perusahaan tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita rugi. Selain itu, perusahaan dapat merencanakan jumlah penjualan atau jumlah produksi yang dapat mencapai laba yang dikehendaki dalam batas kemampuan produksi perusahaan.


(3)

4. Dalam analisis Break Even apabila terjadi perubahan dalam biaya tetap, biaya variabel dan harga jual per unit perusahaan maka Break Even Point dan laba perusahaan juga mengalami perubahan.

5. Kegunaan lain dari analisis Break Even adalah untuk memilih berbagai alternatif kebijakan yang tepat bagi perusahaan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka penulis memberikan beberapa saran yaitu sebagai berikut : 1. Perusahaan sebaiknya menerapkan analisis Break Even untuk menentukan

target volume penjualannya dalam perencanaan dan pencapaian labanya 2. Supaya dapat dilakukan analisis Break Even, maka perusahaan harus

menggolongkan biaya-biaya menjadi biaya tetap dan biaya variabel secara akurat karena merupakan asumsi yang harus dipenuhi dalam analisis Break Even.

3. Untuk memisahkan biaya semi variabel ke dalam biaya tetap dan biaya variabel, sebaiknya perusahaan menggunakan metode Least Square karena metode ini lebih akurat dan teliti dibandingkan dengan metode lainnya. 4. Analisis Break Even ini dapat memberikan manfaat besar kepada pihak

manajemen perusahaan, seperti menentukan volume penjualan impas, menentukan margin of safety, dan menentukan suatu tingkat penjualan yang harus dicapai dalam mencapai tingkat laba atau menentukan besar laba yang


(4)

Bab V Kesimpulan dan Saran 124

5. Dalam usaha untuk mencapai laba yang maksimum, pihak manajemen perusahaan harus dapat menekan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara lebih meningkatkan efisiensi operasi dan mencegah terjadinya pemborosan. Adanya pemborosan akan menyebabkan Break Even Point perusahaan meningkat, sehingga usaha akan kesulitan untuk mencapai Break Even Point dan target laba yang diharapkan pun akan sulit untuk dicapai.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., and Loebbecke, James K. 2000. Auditing An Integrated Appproach, Sixth Edition. Prentice Hall Inc. New Jersey.

Garisson, Ray, and Eric W. Noreen. 2000. Managerial Accounting : Concepts for Planning, Control, Decision Making 8th ed. Salemba empat. Jakarta.

Hammer, Lawrence H., Carter, William K., and Usry, Milton F., diterjemahkan oleh Herman Wibowo. 1997. Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian, Edisi kesembilan. Erlangga. Jakarta.

………1999. Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian, Edisi kesembilan. Erlangga. Jakarta.

………2002. Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian, Edisi kesembilan. Erlangga. Jakarta.

Hansen, Don R., and Mowen, Maryanne M. 2003. Cost Management Accounting and Control 4th ed. Thomson. Australia.

Horngren, Charles T., and George, Foster and Datar, Srikant. 1994. Cost Accounting a Managerial Emphasis 8th ed, Englewood Cliffs. Prentice Hall, Inc. New Jersey.

………2003. Cost Accounting a Managerial Emphasis 10th ed, Englewood Cliffs. Prentice Hall, Inc. New Jersey.

Koontz, H., and Weirich H. 1991. Management : A Global Perspective 9th ed. The Mc Graw - Hill Companies, Inc. New York


(6)

Matz, Adolph, Ph D.CPA, & Milton F. Usry, Ph D.CPA 1993. Edisi sembilan. Alih Bahasa Herman Wibowo. Akuntansi Biaya : Perencanaan dan

Pengendalian.

Mely, G. Tan. 1997. “Masalah Perencanaan Penelitian”, Dalam Metode Penelitian Masyarakat, disunting oleh Koentjaraningrat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Moleong. Lexy J. 1997. Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Gramedia.

Mulyadi. 1993. Akuntansi Biaya, Edisi kelima. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta.

……… 1999. Akuntansi Biaya, Edisi kelima. BPFE Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Polimeni, Ralph S., Frank J. Fabozzi, Arthur H. Adelberg. 1991. Cost Accounting:

Concepts and Applications for Managerial Decision Making, Third

Edition. Mc. Graw-Hill International. Singapore.

Warren, Carl S.; Reeve, James M.; Fees, Philip E. 2005. Pengantar Akuntansi, Edisi dua puluh satu. Salemba Empat. Jakarta.