PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKANMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR DI KELAS VIII SMP N.1 SEI KANAN T.A. 2014/2015.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE THINK PAIR SHARE DAN TIPE GROUP INVESTIGATION
PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR
DI KELAS VIII SMP NEGERI1 SEI KANAN T.A. 2014/2015
Oleh :
Aisyah Hutasuhut
NIM 4103311004
Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah,
rahmat dan hidayahNya sehingga skripsi yang berjudul ” Perbedaan Hasil Belajar
Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share dan Tipe Group Investigation pada Materi Operasi Hitung
Bentuk Aljabar di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sei Kanan T.A. 2014/2015” ini dapat
terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr.
Asmin, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan, arahan dan saran guna kesempurnaan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan pada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si., Bapak Drs. Syafari, M.Pd,
dan Bapak Drs. Togi, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran mulai dari perencanaan penelitian sampai selesainya
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.
Yasifati Hia, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang selama ini telah
memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu
Hajar Damanik, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri Medan beserta para staf
pegawai di rektorat, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA,
Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Zul Amry,
M.Si selaku ketua Prodi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si
selaku sekretaris jurusan Pendidikan Matematika, dan seluruh staf pegawai
Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda
Zulkarnain, S.Pd dan Ibunda Samsiah, S.Pd yang terus memberikan motivasi dan
doa demi keberhasilan penulis menyelesaikan skripsi ini, juga kepada adikku
Saleh Hutasuhut. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kasbi,
v
S.Pd selaku Kepala SMP Negeri 1 Sei Kanan dan Ibu Laila Fitry, S.Pd selaku
guru bidang studi matematika di SMP Negeri 1 Sei Kanan yang telah banyak
membantu penulis selama penelitian.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Julham Sahmulia
,S.Pd yang telah banyak membantu, dan sahabat-sahabat terbaik penulis Desi
Ratnasari, Meida Hasda Hsb, Utari Mustika, Runi Tri Sulistyowati, Cindy Novalia
Silitonga, Andreas Sembiring, Solahuddin Al’ ayyubi Dalimunthe, Dedi
Aprinaldi, Ade Irwansah Nst, Diniatul Hidayani Sipahutar, Nurul Indah Pratiwi,
Nurul Amalia, Indri Prima Dewi, Sadam Azhar Pasaribu, S.Si, Indra Gandi
Gultom, S.Pd, dan teman-teman seperjuangan, Siti Khadijah, Yuli Ragelia, Novita
Sembiring, Lita Yustina Butar-butar, beserta teman-teman lainnya di jurusan
matematika khususnya kelas Eks’10 Matematika, Dik C’10 Matematika dan
Eks’09 matematika yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan
sampai menyelesaikan skripsi ini, beserta semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang turut memberi semangat dan bantuan kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi
maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi
ini dapat bermanfaat dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.
Medan,
Penulis,
Aisyah Hutasuhut
NIM. 4103311004
2014
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARDENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
DAN TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATERI
OPERASI HITUNG BENTUKALJABAR
DI KELAS VIII SMP N.1 SEI KANAN
T.A.2014/2015
AISYAH HUTASUHUT (4103311004)
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan tipe GI pada materi operasi
hitung bentuk aljabar di kelas VIII SMP Negeri 1 Sei Kanan T.A. 2014/2015.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri
1 Sei Kanan T.A. 2014/2015 yang terdiri dari 6 kelas. Dari 6 kelas dipilih 2 kelas
secara acak yaitu kelas VIII3 sebanyak 33 siswa sebagai kelas eksperimen I
dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dan kelas
VIII5 sebanyak 34 siswa sebagai kelas eksperimen II dengan model pembelajaran
kooperatif tipe GI (Group Investigation), dimana kedua kelas ini yang dijadikan
sampel dalam penelitian. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam
penelitian ini digunakan tes pilihan berganda yaitu untuk melihat hasil belajar
siswa. Sebelum tes ini ditetapkan sebagai alat pengumpul data, terlebih dahulu
diujicobakan kepada siswa kelas VIII4 untuk melihat validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, dan daya beda soal.
Dari analisa data didapat nilai rata-rata hasil pre-test kelas eksperimen I
sebesar 3,878 dan nilai rata-rata hasil pre-test kelas eksperimen II sebesar 4. Dari
hasil analisis data pre-test kelas eksperimen I diperoleh L0 (0,1533) < Ltabel
(0,1542), dan data pre-test kelas eksperimen II diperoleh L0 (0,1410) < Ltabel
(0,1519). Sehingga disimpulkan data pre-test kedua kelas berdistribusi normal.
Dari uji homogenitas data pre-test tidak terdapat perbedaan kedua varians atau
kedua sampel homogen, dimana Fhitung < Ftabel (1,0404 < 1,9686).
Nilai rata-rata hasil post-test kelas eksperimen I sebesar 7,606 dan nilai
rata-rata hasil post-test kelas eksperimen II sebesar 7,558. Dari hasil analisis data
post-test kelas eksperimen I diperoleh L0 (0,1482) < Ltabel (0,1542), dan data posttest kelas eksperimen II diperoleh L0 (0,1181) < Ltabel (0,1519). Sehingga
disimpulkan data post-test kedua kelas berdistribusi normal. Dari uji homogenitas
data post-test kedua sampel homogen, dimana Fhitung < Ftabel (1,339 < 2,02812).
Setelah dilakukan uji hipotesis menggunakan uji-t didapat bahwa thitung > ttabel
yaitu 3,43 > 1,998. Hal ini berarti thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang
diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan tipe
Group Investigation pada materi operasi hitung bentuk aljabar di kelas VIII SMP
Negeri 1 Sei Kanan.
vi
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Diagram
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Hasil Belajar
2.1.3. Pembelajaran Matematika
2.1.4. Model Pembelajaran
2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.6. Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS
2.1.7. Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
2.2. Materi operasi hitung aljabar
2.2.1. Suku pada bentuk aljabar
2.2.1.1.Suku tunggal dan suku banyak
2.2.1.2.Suku sejenis
2.2.1.3.Suku tidak sejenis
2.2.2. Penjumlahan bentuk aljabar
2.2.3. Pengurangan bentuk aljabar
2.2.4. Perkalian bentuk aljabar
2.2.5. Pembagian bentuk aljabar
2.2.5.1.Pembagian suku sejenis bentuk aljabar
2.2.5.2.Pembagian suku tidak sejenis suku aljabar
2.2.6. Perpangkatan bentuk aljabar
2.3. Kerangka konseptual
Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
1
5
6
6
6
7
8
8
9
10
12
13
19
21
24
25
25
26
26
27
28
29
32
32
33
35
38
vii
2.4. Hipotesis
41
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Definisi Operasional
3.5. Jenis dan Desain Penelitian
3.6. Prosedur Penelitian
3.7. Instrumen Penelitian
3.7.1. Validitas instrumen
3.7.2. Reliabilitas Tes
3.7.3. Tingkat Kesukaran Tes
3.7.4. Daya Pembeda Tes
3.7.5 Kisi-kisi tes
3.8. Teknik Analisis Data
3.8.1. Menghitung Rata-Rata Skor
3.8.2. Menghitung Standart Deviasi
3.8.3. Uji Normalitas
3.8.4. Uji Homogenitas
3.8.5. Uji Hipotesis
42
42
42
42
43
44
45
45
47
47
48
50
51
52
54
54
54
54
55
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.1. Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
4.1.2. Nilai Post-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
4.2.
Analisis Data Hasil Penelitian
4.2.1. Uji Normalitas Data
4.2.2. Uji Homogenitas Data
4.2.3. Pengujian Hipotesis
4.3.
Pembahasan Hasil Penelitian
58
58
59
62
62
63
64
64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran
69
69
DAFTAR PUSTAKA
70
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
17
Tabel 2.2. Pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan akademik
18
Tabel 3.1. Desain penelitian
45
Tabel 3.2 Klasifikasi Validitas Soal
47
Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal
49
Tabel 3.4. Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal
49
Tabel 3.5. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal
50
Tabel 3.6 Tabel Kisi-Kisi Pre-Test
51
Tabel 3.7 Tabel Kisi-Kisi Post-Test
51
Tabel 4.1 Data Pre-Test Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II
58
Tabel 4.2 Data Post-Test Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II
60
Tabel 4.3 Ringkasan Rata-Rata Nilai Pre-Test dan Post-Test Kedua Kelas
61
Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar
62
Tabel 4.5 Data Hasil Uji Homogenitas
63
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12.
Lampiran 13.
Lampiran 14.
Lampiran 15.
Lampiran 16.
Lampiran 17.
Lampiran 18.
Lampiran 19.
Lampiran 20.
Lampiran 21.
Lampiran 22.
Lampiran 23.
Lampiran 24.
Lampiran 25.
Lampiran 26.
Lampiran 27.
RPP 1 (TPS)
RPP 2 (TPS)
RPP 1 (GI)
RPP 2 (GI)
Lembar Kegiatan Siswa ( LKS 1)
Lembar Kegiatan Siswa (LKS II)
Kunci Jawaban LkS (I)
Kunci Jawaban LKS (II)
Kisi-Kisi Pre-Test
Kisi-Kisi Post-Test
Pre-Test
Kunci jawaban Pre-test
Post-test
Kunci jawaban Post test
Lembar jawaban pretest dan posttes
Soal uji coba pretest dan posttest
Perhitungan validasi tes
Perhitungan reliabilitas tes
Perhitungan tingkat kesukaran tes
Perhitungan daya pembeda tes
Data pretest dan posttest kelas eksperimen 1
Data pretest dan posttest kelas eksperimen 2
Perhitungan rata-rata,varians,dan simpangan baku
pretest dan posttest
Perhitungan uji normalitas
Perhitungan uji homogenitas
Perhitungan uji hipotesis
Dokumentasi penelitian
Halaman
72
76
80
84
88
94
100
102
103
105
106
107
108
109
110
111
115
118
120
122
125
126
127
140
131
135
138
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi kemajuan suatu
bangsa. Untuk mencapai kemajuan harus ada upaya yang sungguh-sungguh baik
dari lembaga resmi pemerintah atau masyarakat pada umumnya. Dengan kerja
sama yang baik maka akan tercipta kemajuan yang diharapkan.
Pembangunan Nasional di bidang pendidikan adalah upaya pemerintah
dalam mencerdaskan bangsa dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM)
yang berkualitas, mewujudkan masyarakat yang maju dan makmur yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945 diarahkan (1) untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan (2) untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Namun demikian, untuk mewujudkan tujuan
mulia tersebut tidak semudah yang dibayangkan, berbagai upaya harus dilakukan
untuk mewujudkannya.
Di dalam dunia pendidikan , matematika memegang peranan yang cukup
penting. Matematika adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan
memajukan daya pikir manusia. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di
masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Seperti yang diungkapkan oleh Hudojo (1988:1) “bahwa matematika
berfungsi mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan
pengetahuan yang esensial sebagai dasar untuk bekerja seumur hidup dalam abad
globalisasi”.
1
2
Mengingat besarnya peranan matematika, maka tak heran jika pelajaran
matematika diberikan pada setiap jenjang mulai dari prasekolah (TK), SD, SLTP,
SLTA, sampai pada perguruan tinggi. Bahkan matematika dijadikan salah satu
tolak ukur kelulusan siswa melalui diujikannya matematika dalam ujian nasional.
Ada banyak alasan tentang pentingnya matematika. Sebagaimana menurut
Cornellius (dalam Abdurrahman, 2009:253) mengemukakan:
Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan
(1) sarana berfikir yang jelas (2) sarana untuk pemecahan masalah dalam
kehidupan sehari-hari (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan
generalisasi pengalaman (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas dan
(5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Cokrof (dalam Abdurrahman,2009:253)
juga mengatakan bahwa:
Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) Selalu digunakan
dalam segi kehidupan; (2) Semua bidang studi memerlukan ketrampilan
matematika yang sesuai; (3) Merupakan sarana komunikasi yang kuat,
singkat dan jelas; (4) Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam
berbagai cara; (5) Meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan
kesadaran keruangan; dan (6) Memberikan kepuasan terhadap usaha
memecahkan masalah yang menantang.
Besarnya peranan matematika tersebut menuntut siswa harus mampu
menguasai pelajaran matematika. Namun tingginya tuntutan untuk menguasai
matematika tidak berbanding lurus dengan hasil belajar matematika siswa.
Kenyataan yang ada menunjukkan hasil belajar siswa pada bidang studi
matematika kurang menggembirakan.
Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar matematika ini adalah banyak
siswa yang menganggap matematika sulit dipelajari, seperti yang dikemukakan
oleh Abdurrahman (2009:252): “Dari berbagai bidang studi yang diajar disekolah,
matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa,
baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan
belajar”.
Hal yang sama seperti yang diungkapkan oleh Trianto (2007:5-6):
“Berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta
didik, hal tersebut proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran
3
tradisional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung Teacher-centered
sehingga siswa menjadi pasif”.
Senada dengan hal di atas, dari hasil wawancara peneliti dengan salah satu
guru bidang studi matematika SMP Negeri 1 Sei Kanan yaitu Laila Fitry,
diperoleh keterangan bahwa kegiatan pembelajaran matematika selama ini masih
bersifat teacher oriented. Sekitar 70% kegiatan pembelajaran masih terpusat pada
guru. Guru lebih banyak menjelaskan, dan memberikan informasi tentang konsepkonsep yang akan dibahas. Menurut beliau, hal itu dikarenakan kemampuan dasar
matematika yang dimiliki anak masih rendah. Model pembelajaran yang bersifat
teacher oriented ini juga terjadi saat pembelajaran materi operasi hitung aljabar.
Beliau juga menambahkan bahwa materi operasi hitung aljabar merupakan materi
yang dianggap siswa cukup sulit hal tersebut dilihat dari hasil ulangan harian
siswa.
Selain model pembelajaran teacher oriented yang biasa digunakan guru
dalam kegiatan belajar mengajar juga sering ditemukan siswa yang tidak mau
bertanya kepada guru, walaupun sebenarnya siswa tersebut belum paham pada
materi yang diajarkan guru. Untuk itu guru perlu menciptakan suasana belajar di
mana siswa mendapatkan kesempatan berinteraksi satu sama lain. Salah satu
usaha guru untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah dengan menerapkan
model pembelajaran yang tepat sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
efektif dan kondusif.
Salah satu model pembelajaran yang berkembang saat ini adalah
pembelajaran kooperatif, model pembelajaran yang dapat melibatan siswa secara
aktif. Hal ini sesuai dengan pendapat Isjoni (2009:15-16) yang menyatakan bahwa
“Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dapat diterapkan
untuk memotivasi siswa berani mengemukakan pendapatnya, menghargai
pendapat teman, dan saling memberikan pendapat”.
Dimana di dalam model pembelajaran kooperatif itu merupakan strategi
belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda, dimana dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap
siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk
4
memahami materi pelajaran. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Slavin (dalam
Isjoni, 2009:15): “Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran
dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen”.
bahwa:
Menurut Eggen dan Kauchak (dalam Trianto 2011:56) menyebutkan
Dalam belajar kooperatif, siswa belajar bersama sebagai suatu tim untuk
menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk mencapai tujuan bersama”.
Dalam kooperatif learning, siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran
sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan
komunikasi yang berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan
prestasi belajarnya.
Ada beberapa tipe pembelajaran kooperatif , diantaranya adalah model
kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dan tipe Group Investigation. Model
pembelajaran TPS (Think Pair Share) adalah merupakan jenis pembelajaran
kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Pertama kali
dikembangkan oleh Frang Lyman dan koleganya di Universitas Maryland sesuai
yang dikutif Arends (1997), menyatakan bahwa think- pair- share merupakan
suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas.
“Dengan asusmsi bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan
untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan
dalam think pair share dapat member siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk
merespon dan saling membantu”.(Dalam Trianto 2009:81)
Hasil penelitian Doloksaribu (2010), melaporkan bahwa hasil belajar siswa
menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) lebih baik
dibandingkan menggunakan model pembelajaran Survey, Question,Read,Recite,
Review
(SQ3R).
Ada
juga
Adi
Hermanto
(2009)
dalam
p e n e l i t i a n n y a y a n g b e r j u d u l “ upaya meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) disertai demonstrasi MAN 2 Metro tahun pelajaran
2009/2010”, menyimpulkan bahwa penerapan model pembelaj aran tipe
5
Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada
siswa kelas XI MAN 2 Metro .
Berbeda dengan TPS (Think Pair Share), model pembelajaran kooperatif
tipe Group Investigation merupakan pendekatan yang memerlukan norma dan
struktur kelas yang lebih rumit daripada pendekatan yang lebih berpusat pada
guru. Pendekatan ini juga memerlukan mengajar siswa keterampilan komunikasi
dan proses kelompok yang baik. Dalam implementasi tipe investigasi kelompok
guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5-6 siswa yang
heterogen. Kelompok disini dapat dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban
persahabatan atau minat yang sama dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa
memilih topik untuk diselidiki, dan melakukan penyelidikan yang mendalam atas
topik yang dipilih. Selanjutnya ia menyiapkan dan mempersentasekan laporannya
kepada seluruh kelas.
Sembiring (2011), melaporkan bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif Group Investigation (GI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ada
juga Endah Rahayu Ningsih (2010) dalam penelitiannya yang berjudul
”upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika melalui metode
pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) pada siswa kelas VIII.1 SMP
Negeri 2 Pekalongan tahun pelajaran 2010/2011, menjelaskan bahwa setelah
dilakukan
penelitian
didapatkan
pembelajaran Cooperative Learning
meningkatkan hasil
Pekalongan .
belajar
kesimpulan
siswa
bahwa
penerapan
model
tipe Group Investigation (GI) dapat
kelas
VII
1
SMP
Negeri
2
Terlihat perbedaan proses pembentukan kelompok antar kedua tipe
pembelajaran kooperatif tersebut, hal itu juga akan membedakan peningkatan
hasil belajar di kedua kelas eksperimen yang akan diteliti nantinya.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai: “perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dan tipe group
6
investigation pada materi operasi hitung aljabar di kelas VIII SMP negeri 1
Sei Kanan T.A. 2014/2015.”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah
peneletian ini adalah:
1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP negeri 1 Sei
Kanan pada materi operasi hitung aljabar, diketahui dari hasil ulangan
harian siswa dan wawancara langsung dengan guru matematika di sekolah
tersebut.
2. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan oleh
siswa kelas VIII SMP negeri 1 Sei Kanan, hal tersebut diketahui dari siswa
yang tidak mau bertanya kepada guru walaupun sebenarnya siswa tersebut
belum paham pada materi yang diajarkan guru.
3. Kegiatan pembelajaran yang masih berpusat kepada guru.
4. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, model
pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dan model pembelajaran
kooperatif tipe group investigation belum pernah diterapkan sebelumnya
disekolah tersebut, hal ini diketahui dari hasil wawancara langsung dengan
guru yang bersangkutan.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan dan keterbatasan waktu, penelitian ini
hanya dibatasi dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think-pairshare dan model pembelajaran kooperatif group investigation serta perbedaannya
terhadap hasil belajar siswa pada materi operasi hitung aljabar di kelas VIII SMP
Negeri 1 Sei Kanan T.A. 2014/2015.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada perbedaan hasil belajar
7
siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share
dengan tipe group investigation pada materi operasi hitung aljabar di kelas VIII
SMP Negeri 1 Sei Kanan T.A. 2014/2015?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dengan tipe group investigation
pada materi operasi hitung aljabar di kelas VIII SMP Negeri 1 Sei Kanan T.A.
2014/2015.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah:
1. Bagi Siswa
-
Meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran matematika,
khususnya pada materi operasi hitung aljabar.
Meningkatkan minat belajar matematika siswa.
Meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
2. Bagi guru
Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat mempertimbangkan model
pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran matematika.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah
dalam perbaikan pengajaran matematika di SMP Negeri 1 Sei Kanan.
4. Bagi peneliti lain
Sebagai bahan masukan dan pembanding kepada peneliti lain yang ingin
meneliti permasalahan yang sama di masa yang akan datang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil analisis data hasil belajar (post-test) kedua kelas sampel, maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share
dengan tipe Group Investigation pada materi operasi hitung bentuk aljabar di
kelas VIII SMP Negeri 1 Sei Kanan T.A. 2014/2015. Model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Pair-Share lebih baik digunakan daripada model
pembelajaran tipe Group Investigation pada materi operasi hitung bentuk aljabar
di kelas VIII SMP Negeri 1 Sei Kanan T.A. 2014/2015.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan
adalah :
1.
2.
3.
Kepada guru matematika dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share sebagai salah satu alternatif dalam memilih model
pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Kepada guru matematika yang ingin menerapkan model pembelajaran
kooperatif sebaiknya dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya
agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Kepada calon peneliti berikutnya agar mengadakan penelitian yang sama
dengan materi ataupun tingkatan kelas yang berbeda, serta menyediakan
alokasi waktu yang lebih karena model pembelajaran ini menggunakan
waktu yang lebih banyak dan memperhatikan kelemahan-kelemahan yang
ada pada peneliti, sehingga penelitian yang dilakukan semakin lebih baik,
sehingga hasil penelitian dapat berguna bagi kemajuan pendidikan
khususnya pendidikan matematika.
69
70
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono., (2009), Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar,
Rineka Cipta, Jakarta.
Adinawan, M., Cholik., dan Sugijono, (2007), Matematika Untuk SMP Kelas VIII
2A Semester 1, Erlangga, Jakarta.
Agus, Nuniek Avianti., (2007), Mudah Belajar Matematika untuk Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah 2, Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Ambarita, J., (2005), Strategi Belajar Mengajar Matematika, FMIPA UNIMED,
Medan.
Arikunto, Suharsimi., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi),
PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, Suharmisi., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
Edisi Revisi IV, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Armanto, Dian., (2009), Matematika Menjadi Pelajaran Menyenangkan,
http://p4mriunimed.wordpress.com/2009/10/07/matematika-menjadipelajaran-menyenangkan/, (diakses Maret 2013)
Astuty, (2009), Teori Pembelajaran Vygotsky, http://xpresiriau.com/artikeltulisan-pendidikan/teori-pembelajaran-vygotsky-dalam-cooperativelearning/, (diakses Maret 2013)
FMIPA Unimed., (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Isjoni., (2009), Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif: Referensi Guru Dalam
Menentukan Model Pembelajaran, Media Persada, Medan.
Lie, Anita., (2008), Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning
di Ruang-Ruang Kelas, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Nuharini, Dewi., dan Wahyuni, Tri., (2008), Matematika Konsep dan Aplikasinya
untuk Kelas VII SMP dan MTs, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta.
Purwanto., (2009), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
71
Sihombing, W.L., (2012), Telaah Kurikulum (Pendidikan Matematika Sekolah),
FMIPA UNIMED, Medan.
Soekisno., (2009), Membangun Keterampilan Komunikasi Matematika,
http://kimfmipa.unnes.ac.id/home/61-membangun-keterampilan
komunikasi-matematika.html, (diakses Maret 2013)
Slameto., (2010), Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta,
Jakarta.
Slavin, Robert E., (2008), Cooperative Learning (Teori, Riset dan Praktik), Nusa
Media, Bandung.
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sudjana, Nana., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sugiyono., (2010), Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.
Sumiati., dan Asra., (2007), Metode Pembelajaran, Wacana Prima, Bandung.
Suprijono, Agus., (2010), Cooperative Learning: Teori & Aplikasi Paikem,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Tim
MKPBM.,
(2011),
Pengertian
Pembelajaran
Matematika,
http://veynisaicha.blogspot.com/2011/07/ pengertian-pembelajaranmatematika.html, (diakses Maret 2013)
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikuum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE THINK PAIR SHARE DAN TIPE GROUP INVESTIGATION
PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR
DI KELAS VIII SMP NEGERI1 SEI KANAN T.A. 2014/2015
Oleh :
Aisyah Hutasuhut
NIM 4103311004
Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah,
rahmat dan hidayahNya sehingga skripsi yang berjudul ” Perbedaan Hasil Belajar
Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share dan Tipe Group Investigation pada Materi Operasi Hitung
Bentuk Aljabar di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sei Kanan T.A. 2014/2015” ini dapat
terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr.
Asmin, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan, arahan dan saran guna kesempurnaan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan pada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si., Bapak Drs. Syafari, M.Pd,
dan Bapak Drs. Togi, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran mulai dari perencanaan penelitian sampai selesainya
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.
Yasifati Hia, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang selama ini telah
memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu
Hajar Damanik, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri Medan beserta para staf
pegawai di rektorat, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA,
Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Zul Amry,
M.Si selaku ketua Prodi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si
selaku sekretaris jurusan Pendidikan Matematika, dan seluruh staf pegawai
Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda
Zulkarnain, S.Pd dan Ibunda Samsiah, S.Pd yang terus memberikan motivasi dan
doa demi keberhasilan penulis menyelesaikan skripsi ini, juga kepada adikku
Saleh Hutasuhut. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kasbi,
v
S.Pd selaku Kepala SMP Negeri 1 Sei Kanan dan Ibu Laila Fitry, S.Pd selaku
guru bidang studi matematika di SMP Negeri 1 Sei Kanan yang telah banyak
membantu penulis selama penelitian.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Julham Sahmulia
,S.Pd yang telah banyak membantu, dan sahabat-sahabat terbaik penulis Desi
Ratnasari, Meida Hasda Hsb, Utari Mustika, Runi Tri Sulistyowati, Cindy Novalia
Silitonga, Andreas Sembiring, Solahuddin Al’ ayyubi Dalimunthe, Dedi
Aprinaldi, Ade Irwansah Nst, Diniatul Hidayani Sipahutar, Nurul Indah Pratiwi,
Nurul Amalia, Indri Prima Dewi, Sadam Azhar Pasaribu, S.Si, Indra Gandi
Gultom, S.Pd, dan teman-teman seperjuangan, Siti Khadijah, Yuli Ragelia, Novita
Sembiring, Lita Yustina Butar-butar, beserta teman-teman lainnya di jurusan
matematika khususnya kelas Eks’10 Matematika, Dik C’10 Matematika dan
Eks’09 matematika yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan
sampai menyelesaikan skripsi ini, beserta semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang turut memberi semangat dan bantuan kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi
maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi
ini dapat bermanfaat dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.
Medan,
Penulis,
Aisyah Hutasuhut
NIM. 4103311004
2014
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARDENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
DAN TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATERI
OPERASI HITUNG BENTUKALJABAR
DI KELAS VIII SMP N.1 SEI KANAN
T.A.2014/2015
AISYAH HUTASUHUT (4103311004)
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan tipe GI pada materi operasi
hitung bentuk aljabar di kelas VIII SMP Negeri 1 Sei Kanan T.A. 2014/2015.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri
1 Sei Kanan T.A. 2014/2015 yang terdiri dari 6 kelas. Dari 6 kelas dipilih 2 kelas
secara acak yaitu kelas VIII3 sebanyak 33 siswa sebagai kelas eksperimen I
dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dan kelas
VIII5 sebanyak 34 siswa sebagai kelas eksperimen II dengan model pembelajaran
kooperatif tipe GI (Group Investigation), dimana kedua kelas ini yang dijadikan
sampel dalam penelitian. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam
penelitian ini digunakan tes pilihan berganda yaitu untuk melihat hasil belajar
siswa. Sebelum tes ini ditetapkan sebagai alat pengumpul data, terlebih dahulu
diujicobakan kepada siswa kelas VIII4 untuk melihat validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, dan daya beda soal.
Dari analisa data didapat nilai rata-rata hasil pre-test kelas eksperimen I
sebesar 3,878 dan nilai rata-rata hasil pre-test kelas eksperimen II sebesar 4. Dari
hasil analisis data pre-test kelas eksperimen I diperoleh L0 (0,1533) < Ltabel
(0,1542), dan data pre-test kelas eksperimen II diperoleh L0 (0,1410) < Ltabel
(0,1519). Sehingga disimpulkan data pre-test kedua kelas berdistribusi normal.
Dari uji homogenitas data pre-test tidak terdapat perbedaan kedua varians atau
kedua sampel homogen, dimana Fhitung < Ftabel (1,0404 < 1,9686).
Nilai rata-rata hasil post-test kelas eksperimen I sebesar 7,606 dan nilai
rata-rata hasil post-test kelas eksperimen II sebesar 7,558. Dari hasil analisis data
post-test kelas eksperimen I diperoleh L0 (0,1482) < Ltabel (0,1542), dan data posttest kelas eksperimen II diperoleh L0 (0,1181) < Ltabel (0,1519). Sehingga
disimpulkan data post-test kedua kelas berdistribusi normal. Dari uji homogenitas
data post-test kedua sampel homogen, dimana Fhitung < Ftabel (1,339 < 2,02812).
Setelah dilakukan uji hipotesis menggunakan uji-t didapat bahwa thitung > ttabel
yaitu 3,43 > 1,998. Hal ini berarti thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang
diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan tipe
Group Investigation pada materi operasi hitung bentuk aljabar di kelas VIII SMP
Negeri 1 Sei Kanan.
vi
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Diagram
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Hasil Belajar
2.1.3. Pembelajaran Matematika
2.1.4. Model Pembelajaran
2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.6. Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS
2.1.7. Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
2.2. Materi operasi hitung aljabar
2.2.1. Suku pada bentuk aljabar
2.2.1.1.Suku tunggal dan suku banyak
2.2.1.2.Suku sejenis
2.2.1.3.Suku tidak sejenis
2.2.2. Penjumlahan bentuk aljabar
2.2.3. Pengurangan bentuk aljabar
2.2.4. Perkalian bentuk aljabar
2.2.5. Pembagian bentuk aljabar
2.2.5.1.Pembagian suku sejenis bentuk aljabar
2.2.5.2.Pembagian suku tidak sejenis suku aljabar
2.2.6. Perpangkatan bentuk aljabar
2.3. Kerangka konseptual
Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
1
5
6
6
6
7
8
8
9
10
12
13
19
21
24
25
25
26
26
27
28
29
32
32
33
35
38
vii
2.4. Hipotesis
41
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Definisi Operasional
3.5. Jenis dan Desain Penelitian
3.6. Prosedur Penelitian
3.7. Instrumen Penelitian
3.7.1. Validitas instrumen
3.7.2. Reliabilitas Tes
3.7.3. Tingkat Kesukaran Tes
3.7.4. Daya Pembeda Tes
3.7.5 Kisi-kisi tes
3.8. Teknik Analisis Data
3.8.1. Menghitung Rata-Rata Skor
3.8.2. Menghitung Standart Deviasi
3.8.3. Uji Normalitas
3.8.4. Uji Homogenitas
3.8.5. Uji Hipotesis
42
42
42
42
43
44
45
45
47
47
48
50
51
52
54
54
54
54
55
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.1. Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
4.1.2. Nilai Post-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
4.2.
Analisis Data Hasil Penelitian
4.2.1. Uji Normalitas Data
4.2.2. Uji Homogenitas Data
4.2.3. Pengujian Hipotesis
4.3.
Pembahasan Hasil Penelitian
58
58
59
62
62
63
64
64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran
69
69
DAFTAR PUSTAKA
70
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
17
Tabel 2.2. Pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan akademik
18
Tabel 3.1. Desain penelitian
45
Tabel 3.2 Klasifikasi Validitas Soal
47
Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal
49
Tabel 3.4. Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal
49
Tabel 3.5. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal
50
Tabel 3.6 Tabel Kisi-Kisi Pre-Test
51
Tabel 3.7 Tabel Kisi-Kisi Post-Test
51
Tabel 4.1 Data Pre-Test Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II
58
Tabel 4.2 Data Post-Test Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II
60
Tabel 4.3 Ringkasan Rata-Rata Nilai Pre-Test dan Post-Test Kedua Kelas
61
Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar
62
Tabel 4.5 Data Hasil Uji Homogenitas
63
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12.
Lampiran 13.
Lampiran 14.
Lampiran 15.
Lampiran 16.
Lampiran 17.
Lampiran 18.
Lampiran 19.
Lampiran 20.
Lampiran 21.
Lampiran 22.
Lampiran 23.
Lampiran 24.
Lampiran 25.
Lampiran 26.
Lampiran 27.
RPP 1 (TPS)
RPP 2 (TPS)
RPP 1 (GI)
RPP 2 (GI)
Lembar Kegiatan Siswa ( LKS 1)
Lembar Kegiatan Siswa (LKS II)
Kunci Jawaban LkS (I)
Kunci Jawaban LKS (II)
Kisi-Kisi Pre-Test
Kisi-Kisi Post-Test
Pre-Test
Kunci jawaban Pre-test
Post-test
Kunci jawaban Post test
Lembar jawaban pretest dan posttes
Soal uji coba pretest dan posttest
Perhitungan validasi tes
Perhitungan reliabilitas tes
Perhitungan tingkat kesukaran tes
Perhitungan daya pembeda tes
Data pretest dan posttest kelas eksperimen 1
Data pretest dan posttest kelas eksperimen 2
Perhitungan rata-rata,varians,dan simpangan baku
pretest dan posttest
Perhitungan uji normalitas
Perhitungan uji homogenitas
Perhitungan uji hipotesis
Dokumentasi penelitian
Halaman
72
76
80
84
88
94
100
102
103
105
106
107
108
109
110
111
115
118
120
122
125
126
127
140
131
135
138
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi kemajuan suatu
bangsa. Untuk mencapai kemajuan harus ada upaya yang sungguh-sungguh baik
dari lembaga resmi pemerintah atau masyarakat pada umumnya. Dengan kerja
sama yang baik maka akan tercipta kemajuan yang diharapkan.
Pembangunan Nasional di bidang pendidikan adalah upaya pemerintah
dalam mencerdaskan bangsa dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM)
yang berkualitas, mewujudkan masyarakat yang maju dan makmur yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945 diarahkan (1) untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan (2) untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Namun demikian, untuk mewujudkan tujuan
mulia tersebut tidak semudah yang dibayangkan, berbagai upaya harus dilakukan
untuk mewujudkannya.
Di dalam dunia pendidikan , matematika memegang peranan yang cukup
penting. Matematika adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan
memajukan daya pikir manusia. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di
masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Seperti yang diungkapkan oleh Hudojo (1988:1) “bahwa matematika
berfungsi mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan
pengetahuan yang esensial sebagai dasar untuk bekerja seumur hidup dalam abad
globalisasi”.
1
2
Mengingat besarnya peranan matematika, maka tak heran jika pelajaran
matematika diberikan pada setiap jenjang mulai dari prasekolah (TK), SD, SLTP,
SLTA, sampai pada perguruan tinggi. Bahkan matematika dijadikan salah satu
tolak ukur kelulusan siswa melalui diujikannya matematika dalam ujian nasional.
Ada banyak alasan tentang pentingnya matematika. Sebagaimana menurut
Cornellius (dalam Abdurrahman, 2009:253) mengemukakan:
Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan
(1) sarana berfikir yang jelas (2) sarana untuk pemecahan masalah dalam
kehidupan sehari-hari (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan
generalisasi pengalaman (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas dan
(5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Cokrof (dalam Abdurrahman,2009:253)
juga mengatakan bahwa:
Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) Selalu digunakan
dalam segi kehidupan; (2) Semua bidang studi memerlukan ketrampilan
matematika yang sesuai; (3) Merupakan sarana komunikasi yang kuat,
singkat dan jelas; (4) Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam
berbagai cara; (5) Meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan
kesadaran keruangan; dan (6) Memberikan kepuasan terhadap usaha
memecahkan masalah yang menantang.
Besarnya peranan matematika tersebut menuntut siswa harus mampu
menguasai pelajaran matematika. Namun tingginya tuntutan untuk menguasai
matematika tidak berbanding lurus dengan hasil belajar matematika siswa.
Kenyataan yang ada menunjukkan hasil belajar siswa pada bidang studi
matematika kurang menggembirakan.
Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar matematika ini adalah banyak
siswa yang menganggap matematika sulit dipelajari, seperti yang dikemukakan
oleh Abdurrahman (2009:252): “Dari berbagai bidang studi yang diajar disekolah,
matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa,
baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan
belajar”.
Hal yang sama seperti yang diungkapkan oleh Trianto (2007:5-6):
“Berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta
didik, hal tersebut proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran
3
tradisional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung Teacher-centered
sehingga siswa menjadi pasif”.
Senada dengan hal di atas, dari hasil wawancara peneliti dengan salah satu
guru bidang studi matematika SMP Negeri 1 Sei Kanan yaitu Laila Fitry,
diperoleh keterangan bahwa kegiatan pembelajaran matematika selama ini masih
bersifat teacher oriented. Sekitar 70% kegiatan pembelajaran masih terpusat pada
guru. Guru lebih banyak menjelaskan, dan memberikan informasi tentang konsepkonsep yang akan dibahas. Menurut beliau, hal itu dikarenakan kemampuan dasar
matematika yang dimiliki anak masih rendah. Model pembelajaran yang bersifat
teacher oriented ini juga terjadi saat pembelajaran materi operasi hitung aljabar.
Beliau juga menambahkan bahwa materi operasi hitung aljabar merupakan materi
yang dianggap siswa cukup sulit hal tersebut dilihat dari hasil ulangan harian
siswa.
Selain model pembelajaran teacher oriented yang biasa digunakan guru
dalam kegiatan belajar mengajar juga sering ditemukan siswa yang tidak mau
bertanya kepada guru, walaupun sebenarnya siswa tersebut belum paham pada
materi yang diajarkan guru. Untuk itu guru perlu menciptakan suasana belajar di
mana siswa mendapatkan kesempatan berinteraksi satu sama lain. Salah satu
usaha guru untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah dengan menerapkan
model pembelajaran yang tepat sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
efektif dan kondusif.
Salah satu model pembelajaran yang berkembang saat ini adalah
pembelajaran kooperatif, model pembelajaran yang dapat melibatan siswa secara
aktif. Hal ini sesuai dengan pendapat Isjoni (2009:15-16) yang menyatakan bahwa
“Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dapat diterapkan
untuk memotivasi siswa berani mengemukakan pendapatnya, menghargai
pendapat teman, dan saling memberikan pendapat”.
Dimana di dalam model pembelajaran kooperatif itu merupakan strategi
belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda, dimana dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap
siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk
4
memahami materi pelajaran. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Slavin (dalam
Isjoni, 2009:15): “Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran
dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen”.
bahwa:
Menurut Eggen dan Kauchak (dalam Trianto 2011:56) menyebutkan
Dalam belajar kooperatif, siswa belajar bersama sebagai suatu tim untuk
menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk mencapai tujuan bersama”.
Dalam kooperatif learning, siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran
sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan
komunikasi yang berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan
prestasi belajarnya.
Ada beberapa tipe pembelajaran kooperatif , diantaranya adalah model
kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dan tipe Group Investigation. Model
pembelajaran TPS (Think Pair Share) adalah merupakan jenis pembelajaran
kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Pertama kali
dikembangkan oleh Frang Lyman dan koleganya di Universitas Maryland sesuai
yang dikutif Arends (1997), menyatakan bahwa think- pair- share merupakan
suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas.
“Dengan asusmsi bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan
untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan
dalam think pair share dapat member siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk
merespon dan saling membantu”.(Dalam Trianto 2009:81)
Hasil penelitian Doloksaribu (2010), melaporkan bahwa hasil belajar siswa
menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) lebih baik
dibandingkan menggunakan model pembelajaran Survey, Question,Read,Recite,
Review
(SQ3R).
Ada
juga
Adi
Hermanto
(2009)
dalam
p e n e l i t i a n n y a y a n g b e r j u d u l “ upaya meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) disertai demonstrasi MAN 2 Metro tahun pelajaran
2009/2010”, menyimpulkan bahwa penerapan model pembelaj aran tipe
5
Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada
siswa kelas XI MAN 2 Metro .
Berbeda dengan TPS (Think Pair Share), model pembelajaran kooperatif
tipe Group Investigation merupakan pendekatan yang memerlukan norma dan
struktur kelas yang lebih rumit daripada pendekatan yang lebih berpusat pada
guru. Pendekatan ini juga memerlukan mengajar siswa keterampilan komunikasi
dan proses kelompok yang baik. Dalam implementasi tipe investigasi kelompok
guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5-6 siswa yang
heterogen. Kelompok disini dapat dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban
persahabatan atau minat yang sama dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa
memilih topik untuk diselidiki, dan melakukan penyelidikan yang mendalam atas
topik yang dipilih. Selanjutnya ia menyiapkan dan mempersentasekan laporannya
kepada seluruh kelas.
Sembiring (2011), melaporkan bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif Group Investigation (GI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ada
juga Endah Rahayu Ningsih (2010) dalam penelitiannya yang berjudul
”upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika melalui metode
pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) pada siswa kelas VIII.1 SMP
Negeri 2 Pekalongan tahun pelajaran 2010/2011, menjelaskan bahwa setelah
dilakukan
penelitian
didapatkan
pembelajaran Cooperative Learning
meningkatkan hasil
Pekalongan .
belajar
kesimpulan
siswa
bahwa
penerapan
model
tipe Group Investigation (GI) dapat
kelas
VII
1
SMP
Negeri
2
Terlihat perbedaan proses pembentukan kelompok antar kedua tipe
pembelajaran kooperatif tersebut, hal itu juga akan membedakan peningkatan
hasil belajar di kedua kelas eksperimen yang akan diteliti nantinya.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai: “perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dan tipe group
6
investigation pada materi operasi hitung aljabar di kelas VIII SMP negeri 1
Sei Kanan T.A. 2014/2015.”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah
peneletian ini adalah:
1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP negeri 1 Sei
Kanan pada materi operasi hitung aljabar, diketahui dari hasil ulangan
harian siswa dan wawancara langsung dengan guru matematika di sekolah
tersebut.
2. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan oleh
siswa kelas VIII SMP negeri 1 Sei Kanan, hal tersebut diketahui dari siswa
yang tidak mau bertanya kepada guru walaupun sebenarnya siswa tersebut
belum paham pada materi yang diajarkan guru.
3. Kegiatan pembelajaran yang masih berpusat kepada guru.
4. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, model
pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dan model pembelajaran
kooperatif tipe group investigation belum pernah diterapkan sebelumnya
disekolah tersebut, hal ini diketahui dari hasil wawancara langsung dengan
guru yang bersangkutan.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan dan keterbatasan waktu, penelitian ini
hanya dibatasi dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think-pairshare dan model pembelajaran kooperatif group investigation serta perbedaannya
terhadap hasil belajar siswa pada materi operasi hitung aljabar di kelas VIII SMP
Negeri 1 Sei Kanan T.A. 2014/2015.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada perbedaan hasil belajar
7
siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share
dengan tipe group investigation pada materi operasi hitung aljabar di kelas VIII
SMP Negeri 1 Sei Kanan T.A. 2014/2015?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dengan tipe group investigation
pada materi operasi hitung aljabar di kelas VIII SMP Negeri 1 Sei Kanan T.A.
2014/2015.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah:
1. Bagi Siswa
-
Meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran matematika,
khususnya pada materi operasi hitung aljabar.
Meningkatkan minat belajar matematika siswa.
Meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
2. Bagi guru
Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat mempertimbangkan model
pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran matematika.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah
dalam perbaikan pengajaran matematika di SMP Negeri 1 Sei Kanan.
4. Bagi peneliti lain
Sebagai bahan masukan dan pembanding kepada peneliti lain yang ingin
meneliti permasalahan yang sama di masa yang akan datang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil analisis data hasil belajar (post-test) kedua kelas sampel, maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share
dengan tipe Group Investigation pada materi operasi hitung bentuk aljabar di
kelas VIII SMP Negeri 1 Sei Kanan T.A. 2014/2015. Model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Pair-Share lebih baik digunakan daripada model
pembelajaran tipe Group Investigation pada materi operasi hitung bentuk aljabar
di kelas VIII SMP Negeri 1 Sei Kanan T.A. 2014/2015.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan
adalah :
1.
2.
3.
Kepada guru matematika dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share sebagai salah satu alternatif dalam memilih model
pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Kepada guru matematika yang ingin menerapkan model pembelajaran
kooperatif sebaiknya dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya
agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Kepada calon peneliti berikutnya agar mengadakan penelitian yang sama
dengan materi ataupun tingkatan kelas yang berbeda, serta menyediakan
alokasi waktu yang lebih karena model pembelajaran ini menggunakan
waktu yang lebih banyak dan memperhatikan kelemahan-kelemahan yang
ada pada peneliti, sehingga penelitian yang dilakukan semakin lebih baik,
sehingga hasil penelitian dapat berguna bagi kemajuan pendidikan
khususnya pendidikan matematika.
69
70
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono., (2009), Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar,
Rineka Cipta, Jakarta.
Adinawan, M., Cholik., dan Sugijono, (2007), Matematika Untuk SMP Kelas VIII
2A Semester 1, Erlangga, Jakarta.
Agus, Nuniek Avianti., (2007), Mudah Belajar Matematika untuk Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah 2, Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Ambarita, J., (2005), Strategi Belajar Mengajar Matematika, FMIPA UNIMED,
Medan.
Arikunto, Suharsimi., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi),
PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, Suharmisi., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
Edisi Revisi IV, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Armanto, Dian., (2009), Matematika Menjadi Pelajaran Menyenangkan,
http://p4mriunimed.wordpress.com/2009/10/07/matematika-menjadipelajaran-menyenangkan/, (diakses Maret 2013)
Astuty, (2009), Teori Pembelajaran Vygotsky, http://xpresiriau.com/artikeltulisan-pendidikan/teori-pembelajaran-vygotsky-dalam-cooperativelearning/, (diakses Maret 2013)
FMIPA Unimed., (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Isjoni., (2009), Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif: Referensi Guru Dalam
Menentukan Model Pembelajaran, Media Persada, Medan.
Lie, Anita., (2008), Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning
di Ruang-Ruang Kelas, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Nuharini, Dewi., dan Wahyuni, Tri., (2008), Matematika Konsep dan Aplikasinya
untuk Kelas VII SMP dan MTs, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta.
Purwanto., (2009), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
71
Sihombing, W.L., (2012), Telaah Kurikulum (Pendidikan Matematika Sekolah),
FMIPA UNIMED, Medan.
Soekisno., (2009), Membangun Keterampilan Komunikasi Matematika,
http://kimfmipa.unnes.ac.id/home/61-membangun-keterampilan
komunikasi-matematika.html, (diakses Maret 2013)
Slameto., (2010), Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta,
Jakarta.
Slavin, Robert E., (2008), Cooperative Learning (Teori, Riset dan Praktik), Nusa
Media, Bandung.
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sudjana, Nana., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sugiyono., (2010), Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.
Sumiati., dan Asra., (2007), Metode Pembelajaran, Wacana Prima, Bandung.
Suprijono, Agus., (2010), Cooperative Learning: Teori & Aplikasi Paikem,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Tim
MKPBM.,
(2011),
Pengertian
Pembelajaran
Matematika,
http://veynisaicha.blogspot.com/2011/07/ pengertian-pembelajaranmatematika.html, (diakses Maret 2013)
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikuum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.