PENGARUH USAHA PREVENTIF UNTUK MENGURANGI RESIKO LAKALANTAS DITINJAU DARI PEMAHAMAN PELAJAR Pengaruh Usaha Preventif Untuk Mengurangi Resiko Lakalantas Ditinjau Dari Pemahaman Pelajar SMP dan SMA di Kabupaten Ngawi.
PENGARUH USAHA PREVENTIF UNTUK MENGURANGI RESIKO
LAKALANTAS DITINJAU DARI PEMAHAMAN PELAJAR
SMP DAN SMA DI KABUPATEN NGAWI
Naskah Publikasi
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat s-1 teknik sipil
disusun oleh :
ABRAM WIBIATMOJO
D 100 110 055
PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
i
ii
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pemah diajukan untuk memperoleh gelar kesarj anaan di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah
dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pemyataan saya di atas, maka
akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 23 April 201 6
D100110055
PENGARUH USAHA PREVENTIF UNTUK MENGURANGI RESIKO LAKALANTAS
DITINJAU DARI PEMAHAMAN PELAJAR SMP DAN SMA
DI KABUPATEN NGAWI
Abram Wibiatmojo1), Nurul Hidayati2), Gotot Slamet3)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura 57102 E-mail: [email protected]
2),3)
Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
1)
ABSTRACT
Traffic accident is an incident in which the vehicle collided with another vehicle and cause someone
injury and loss. One of the causes of traffic accidents is the human factor, including in Ngawi. In
Ngawi, most accident victims on the highway are students, which is about 70% of the total
casualties. This study aims to determine the characteristics of traffic accidents in Ngawi, knowing
students' understanding of traffic rules before and after an attempt at riding safety training and
education about traffic rules. Traffic accidents were observed characteristics include: type of
vehicle, age, and cause of traffic accidents. This study involved 300 respondents, which provides
answers to a questionnaire containing 35 items of questions to understand traffic signs, 7 items of
road signs, 15 items of riding procedure, and 10 items of safety riding. The results showed the
majority of victims of traffic accidents are motorcyclists aged around 16-30 years. Most of the
traffic accidents caused by not knowing traffic signs and road markings. Results of the test data
before any attempt to gain an understanding of traffic signs, road markings, the procedure of driving
and riding safety respectively, are: 9%, 17%, 9% and 10% of respondents had an average of correct
answers as many as 16, 3, 6 and 5 questions. After an effort, the percentage and the average number
of correct answers increased. Same as without an efforts, successive values obtained are: 15%, 31%,
22%, and 38% of respondents had an average of correct answers as many as 33, 7, 14 and 10
questions.
Keywords: Preventive Effort, Traffic Accident, Safety Riding
ABSTRAK
Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) merupakan kejadian di mana sebuah kendaraan bermotor
bertabrakan dengan benda lain dan menyebabkan kerusakan. Salah satu faktor penyebab terjadinya
lakalantas adalah faktor manusia, termasuk juga lakalantas di Kabupaten Ngawi. Di Ngawi, pelajar
dan mahasiswa merupakan korban kecelakaan terbanyak di jalan raya yaitu sekitar 70% dari total
korban kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lakalantas di Ngawi,
mengetahui pemahaman pelajar terhadap peraturan lalu lintas sebelum, dan setelah dilakukan
usaha berupa pelatihan safety riding dan penyuluhan tentang peraturan lalu lintas. Karakteristik
lakalantas yang diamati meliputi: jenis kendaraan, usia, dan penyebab terjadinya lakalantas.
Penelitian ini menggunakan melibatkan 300 responden, yang memberikan jawaban terhadap
kuisioner yang berisi 35 item pertanyaan pemahaman rambu lalu lintas, 7 item marka jalan, 15 item
tata cara berkendara, dan 10 item safety riding. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas
pelaku/korban lakalantas adalah pengendara sepeda motor berusia sekitar 16-30 tahun. Lakalantas
tersebut mayoritas disebabkan tidak mengetahui rambu-rambu lalu lintas. Hasil uji data sebelum
ada usaha diperoleh pemahaman terhadap rambu la lu lintas, marka jalan, tata cara berkendara
dan safety riding berturut-turut adalah: 9%, 17%, 9% dan 10% responden mempunyai rata -rata
jawaban benar sebanyak 16, 3, 6 dan 5 pertanyaan. Setelah ada usaha, prosentase dan rata -rata
jumlah jawaban yang benar mengalami peningkatan. Seperti halnya sebelum ada usaha, berturutturut nilai masing-masing diperoleh: 15%, 31%, 22%, dan 38% responden mempunyai rata -rata
jawaban benar sebanyak 33, 7, 14 dan 10 pertanyaan.
Kata Kunci: Preventif, ResikoLakalantas, Pelajar
1
PENDAHULUAN
Menurut WHO (2014), kecelakaan lalu lintas merupakan kejadian di mana sebuah kendaraan
bermotor bertabrakan dengan benda lain dan menyebabkan kerusakan. Berdasarkan data WHO
kecelakaan lalu lintas di Indonesia sebanyak 67 persen korban kecelakaan lalu lintas berada pada usia
produktif. Faktor manusia merupakan faktor yang paling dominan dalam kecelakaan lalu lintas di seluruh
Indonesia. Korban kecelakaan lalu lintas didominasi dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan usia produktif
10-30 tahun dan sebagian besar atau sekitar 75,63% korban lakalantas adalah pengendara sepeda motor
Kondisi ini juga terjadi di Kabupaten Ngawi. Kabupaten Ngawi berdasarkan data kecelakaan yang
diperoleh dari SATLANTAS POLRESTA Ngawi, sepanjang tahun 2011-2014, pelajar dan mahasiswa
merupakan korban kecelakaan terbanyak di jalan raya yaitu 70% dari total 4.286 korban kecelakaan dan
867 diantaranya meninggal dunia. Fenomena ini cukup memprihatinkan mengingat kecelakaan ini akan
terputusnya mata rantai generasi.
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui karakteristik Lakalantas di Kabupaten Ngawi?
2. Untuk mengetahui pemahaman pelajar SMP dan SMA terhadap peraturan lalu lintas sebelum ada
usaha preventif?
3. Untuk mengetahui pemahaman pelajar SMP dan SMA terhadap peraturan lalu lintas setelah
dilakukan usaha preventif untuk mengurangi resiko lakalantas di Kalangan Pelajar SMP dan SMA di
Ngawi?
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sine yang berlokasi di Jl. Raya Sine No.01 Sine.
dan di SMA Negeri 1 Ngawi Jl.Ahmad Yani No.45 Ngawi. Data yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari: angka korban kecelakaan yang diperoleh dari PT. Jasa Raharja Cabang Ngawi, angka
kejadian kecelakaan yang diperoleh dari Satlantas Polresta Ngawi, jumlah siswa yang diperoleh dari
Pihak Sekolah SMP dan SMA, serta hasil pengisian kuesioner yang diperoleh secara langsung dari pelajar
SMP dan SMA di Ngawi. Berdasarkan observasi diketahui populasi SMP kelas IX adalah 300 dan SMA
kelas XII adalah 300. Oleh karena itu jumlah sampel masing-masing diambil 50% yaitu sebesar150
pelajar. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran. Data yang diperoleh
kemudian dianalisa dengan bantuan SPSS versi 15.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Karakteristik lakalantas di Kabupaten Ngawi
Secara garis besar lakalantas dapat di klasifikasikan berdasarkan lokasi kecelakaan, waktu
terjadinya kecelakaan, tingkat kecelakaan, kelas korban kecelakaan, usia korban kecelakaan, cuaca saat
kecelakaan terjadi, jenis tabrakan, jenis kendaraan dan penyebab kecelakaan. Berdasarkan data lakalantas
Satlantas Polresta Ngawi sepanjang tahun 2011-2014 dan data dari PT Jasa Raharja dari tahun 2011-2015
diperoleh karakteristik lakalantas di Ngawi seperti Gambar 1 sampai Gambar 3 dan Tabel 1.
2
900
800
jumlah kendaraan (Unit)
Sepeda
Motor;
2013; 692
Sepeda
Motor;
2012; 678
700
Sepeda
Motor;
2014; 763
600
Mobil
Baran
g
Mobil
Penum
pang
500
Sepeda
Motor;
2011; 326
400
Mobil
300
Penumpang;
2011; 58
200 Mobil
Barang;
Bus;
2011; 35
100
2011; 13
Mobil
Penumpang;
2014; 100
Mobil
Barang;
2014; 88
Bus;
2014; 30
Mobil
Penumpang;
2013; 90
Mobil
Barang;
2013; 79
Bus;
2013; 26
Mobil
Penumpang;
2012; 92
Mobil
Barang;
Bus;
2012; 83
2012; 21
Bus
Seped
a
Motor
0
2011
2012
2013
Tahun
2014
Gambar 1. Jumlah Lakalantas Berdasarkan Jenis Kendaraan
Usia
16-30;
2012;308
Usia
31-40;
2012;254
350
Jumlah Korban (jiwa)
300
Usia
16-30;
2011;234
250
Usia
16-30;
2013;247
150
Usia
10-15;
2011;30
Usia
50 0-9;
2011;15
100
Usia
10-15;
2013;135
Usia
10-15;
Usia
Usia
2012;125
31-40; 50 keatas;
2011;32
2011;78
Usia
Usia
41-50;
0-9;
2011;40 2012;32
Usia
31-40;
2014;228
Usia
31-40;
2013;225
200
Usia
50 keatas;
2012;48
Usia
Usia
41-50;
0-9;
2012;59
2013;26
Usia 0-9
Usia
16-30;
2014;259
Usia
10-15;
2014;150
Usia
41-50;
2013;107
Usia 10-15
Usia 16-30
Usia
41-50;
2014;121
Usia
0-9;
2014;30
Usia
50 keatas;
2013;30
0
2011
2012
Usia 31-40
Usia
50 keatas;
2014;54
2013
2014
Usia 41-50
Usia 50
keatas
Tahun
Gambar 2. Jumlah Lakalantas Berdasarkan Usia
Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui bahwa karakteristik lakalantas di Kabupaten Ngawi
berdasarkan jenis kendaraan dari tahun 2011-2014 menunjukkan kecelakaan tertinggi yang banyak terjadi
adalah dengan kendaraan sepeda motor yaitu mencapai 763 pada tahun 2014. Sedangkan berdasarkan
Gambar 2 menginformasikan bahwa karakteristik lakalantas di Kabupaten Ngawi berdasarkan usia dari
tahun 2011-2014 menunjukkan bahwa kecelakaan terbanyak terjadi pada usia 16-30 tahun yaitu mencapai
308 pada tahun 2012.
Tunggal
600
Jumlah Korban (jiwa)
500
Tidak mematuhi
rambu lalu lintas;
2012; 380
400
300
Tidak mematuhi
rambu lalu lintas;
2011; 240
200
100
Tidak mematuhi
rambu lalu lintas;
2013; 413
Tidak mematuhi
rambu lalu lintas;
2014; 480
Tunggal;
2011; 15
(ugal-ugalan);
2011; 60
Kelalaian Kurangbaiknya
disebabkan infrastruktur;
orang lain;
2011; 20 Tunggal;
2011; 56
2012; 45
(ugal-ugalan);
2012; 120
Kelalaian Kurangbaiknya
disebabkan infrastruktur;
2012; 60
orang lain;
Tunggal;
2012; 55
2013; 60
Tunggal;
(ugal-ugalan);
2014; 150
2013; 160
Kurangbaiknya
Kelalaian
infrastruktur;
disebabkan
2013; 80
orang lain;
2013; 60
Tidak mematuhi
rambu-rambu
lalu lintas
(ugal-ugalan);
2014; 180
Kelalaian
Kurangbaiknya
disebabkan
infrastruktur;
orang lain;
2014; 121
2014; 112
Kelalaian yang
disebabkan
orang lain
Berkendara
tidak aman
(ugal-ugalan)
Kurangbaiknya
infrastruktur
0
2011
2012
2013
Tahun
2014
Gambar 3. Jumlah Lakalantas Penyebab Kecelakaan
3
Tabel 1. Data Santunan Kecelakaan Lalu Lintas PT Jasa Raharja
Thn
2011
Meninggal Dunia
Rp 2.600.000.000
Luka Berat
Rp 2.321.676.324
Luka Ringan
Rp 294.626.896
Cacat Tetap
Rp 76.250.000
Penguburan
Rp 12.000.000
Jumlah Santunan
Rp 5.304.553.220
2012
Rp 2.975.000.000
Rp 2.550.239.447
Rp 344.018.388
Rp 65.000.000
Rp 6.000.000
Rp 5.940.257.835
2013
Rp 3.225.000.000
Rp 3.124.703.109
Rp 169.360.432
Rp 32.500.000
Rp 8.000.000
Rp 6.559.563.541
2014
Rp 2.750.000.000
Rp 3.383.790.072
Rp 66.068.471
Rp 79.000.000
Rp 6.000.000
Rp 6.284.858.543
2015
Rp 2.450.000.000
Rp 4.897.851.868
Rp 21.523.376
Rp 15.000.000
Rp 4.000.000
Rp 7.388.375.244
Berdasarkan Gambar 3 dapat diketahui bahwa karakteristik lakalantas di Kabupaten Ngawi
berdasarkan penyebab kecelakaan dari tahun 2011-2014 kecelakaan tertinggi disebabkan karena tidak
mengetahui rambu-rambu lalu lintas yaitu mencapai 480 pada tahun 2014. Sedangkan berdasarkan Tabel
1 menginformasikan bahwa jumlah santunan kecelakaan lalu lintas yang diberikan oleh PT Jasa Raharja
Kabupaten Ngawi dari tahun 2011-2015 tiap tahunnya rata-rata mengalami peningkatan dengan jumlah
santunan mencapai 7.388.375.244 pada tahun 2015.
Pemahaman pelajar SMP dan SMA terhadap peraturan lalu lintas sebelum ada usaha preventif
Penelitian ini untuk pemahaman pelajar sebelum dan sesudah dilakukan usaha hasil penelitian di
analisa menggunakan uji univariat yang berfungsi untuk meringkas kumpulan data hasil kuesioner
sehingga hasil kuesioner tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. Ringkasan tersebut disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan presentase dengan menggunakan bantuan program komputer
SPSS versi 15.0. hasil penelitian pemahaman pelajar SMP dan SMA terhadap peraturan lalu lintas
sebelum ada usaha disajikan dalam Tabel 2 sampai Tabel 5 dan Gambar 4 sampai Gambar 7.
Tabel 2. Pemahaman Rambu Lalu Lintas
Jumlah Soal
Benar
6
7
8
9
10
11
12
13
22
23
25
32
152
16
Total
Rata-rata
Jumlah
Responden
17
1
1
67
19
1
33
46
56
14
28
17
300
26
% Responden
5,7
0,3
0,3
22,3
6,3
0,3
11,0
15,3
18,7
4,7
9,3
5,7
100,0
9
Series2;
9; 22,3
Jumlah Responden
Frekuensi;
9; 67
60
40 Frekuensi;
6; 17
20
Frekuensi;
11; 1
8; 1
0
6
7
8
Frekuensi;
25; 28
Frekuensi;
Frekuensi;
32; 17
23; 14
Frekuensi;
10; 19
Frekuensi;
7; 1 Frekuensi;
25
Frekuensi;
22; 56
Frekuensi;
13; 46
Frekuensi;
12; 33
Responden (%)
Responden (orang)
80
(%)
Series2;
22; 18,7
Series2;
13; 15,3
20
Series2;
12; 11
15
10
Series2;
6; 5,7
5
Series2;
25; 9,3
Series2;
10; 6,3
Series2;
7; 0,3 Series2;
8; 0,3
Series2;
32; 5,7
Series2;
23; 4,7
Series2;
11; 0,3
0
9
10
11
12
Soal Benar
13
22
23
25
32
6
7
8
9
10
11
12
Soal Benar
13
22
23
25
32
Gambar 4. Pemahaman Rambu Lalu Lintas
Berdasarkan Tabel 2 dan Gambar 4 dapat diketahui bahwa pemahaman rambu lalu lintas dari 35
item pertanyaan yang diberikan kepada 300 responden menunjukkan jumlah soal benar terkecil adalah 6
dengan prosentase terkecil 0,3, jumlah soal benar terbesar 32 dengan prosentase terbesar 22,3 dan jumlah
soal benar rata-rata 16, dengan jumlah responden rata-rata 26, dan prosentase rata-rata 9%.
4
Tabel 3. Pemahaman Marka Lalu lintas
Jumlah Soal
Benar
2
3
4
5
6
20
3
Total
Rata-Rata
Jumlah
Responden
57
116
80
37
10
300
51
% Responden
19,4
38,7
26,7
12,3
3,3
100,0
17
Jumlah Responden
Responden (%)
Responden (orang)
100
(%)
Series1;
3; 38,7
50
Frekuensi; 3;
116
150
Frekuensi;
4; 80
Frekuensi;
2; 57
Frekuensi;
5; 37
50
Frekuensi;
6; 10
0
40
Series1;
4; 26,7
Series1;
2; 19,4
30
Series1;
5; 12,3
20
10
Series1;
6; 3,3
0
2
3
4
Soal Benar
5
6
2
3
4
Soal Benar
5
6
Gambar 5. Pemahaman Marka Lalu lintas
Berdasarkan Tabel 3 dan Gambar 5 dapat diketahui bahwa pemahaman marka lalu lintas dari 7
item pertanyaan yang diberikan kepada 300 responden menunjukkan jumlah soal benar terkecil adalah 2
dengan prosentase terkecil 3,3, jumlah soal benar terbesar 6 dengan prosentase terbesar 38,7 dan jumlah
soal benar rata-rata 3, dengan jumlah responden rata-rata 51, dan prosentase rata-rata 17%.
Tabel 4. Pemahaman Tata Cara Berkendara
Total
Skor
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
373
6
Total
Rata-Rata
Frekuensi;
3; 65
60
%
Responden
7,3
21,7
19,0
11,7
1,3
4,7
11,7
17,0
5,3
0,3
100,0
9
Jumlah Responden
(%)
50
Frekuensi;
9; 51
Frekuensi;
30
2; 22
Frekuensi;
10; 16
Frekuensi;
7; 14
Frekuensi;
6; 4
20
10
20
Frekuensi;
8; 35
Frekuensi;
5; 35
40
Series1;
3; 21,7
25
Frekuensi;
4; 57
Rsponden (%)
Responden (orang)
70
Jumlah
Responden
22
65
57
35
4
14
35
51
16
1
300
26
Series1;
4; 19
Series1;
2; 7,3
Series1;
6; 1,3
5
Frekuensi;
11; 1
Series1;
8; 11,7
Series1;
5; 11,7
15
10
Series1;
9; 17
Series1;
10; 5,3
Series1;
7; 4,7
Series1;
11; 0,3
0
0
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
11
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Total Skor
Total Skor
Gambar 6. Pemahaman Tata Cara Berkendara
Berdasarkan Tabel 4 dan Gambar 6 dapat diketahui bahwa pemahaman tata cara berkendara dari
15 item pertanyaan yang diberikan kepada 300 responden menunjukkan jumlah soal benar terkecil adalah
5
2 dengan prosentase terkecil 0,3, jumlah soal benar terbesar 11 dengan prosentase terbesar 21,7 dan
jumlah soal benar rata-rata 6, dengan jumlah responden rata-rata 26, dan prosentase rata-rata 9%.
Tabel 5. Pemahaman Safety Riding
Jumlah Soal
Benar
2
3
4
5
6
7
8
9
36
5
Total
Rata-Rata
Jumlah
Responden
4
54
127
43
46
22
1
3
300
31
%
Responden
1,3
1,3
42,3
14,3
15,3
7,3
0,3
1,0
100,0
10
Jumlah Responden
Frekuensi;
4; 127
40
120
100
80
Frekuensi;
3; 54
60
Frekuensi; Frekuensi;
6; 46
5; 43
Frekuensi;
2; 4
35
30
Series1;
3; 18
25
20
Series1;
5; 14,3
Series1;
6; 15,3
15
Frekuensi;
7; 22
40
20
(%)
Series1;
4; 42,3
45
Responden (%)
Responden (orang)
140
10
Frekuensi; Frekuensi;
9; 3
8; 1
5
Series1;
7; 7,3
Series1;
2; 1,3
Series1;
8; 0,3
Series1;
9; 1
8
9
0
0
2
3
4
5
6
7
8
2
9
3
4
5
6
7
Soal Benar
Soal Benar
Gambar 7. PemahamanSafety Riding
Berdasarkan Tabel 5 dan Gambar 7 dapat diketahui bahwa pemahaman safety riding dari 10 item
pertanyaan yang diberikan kepada 300 responden menunjukkan jumlah soal benar terkecil adalah 2
dengan prosentase terkecil 0,3, jumlah soal benar terbesar 9 dengan prosentase terbesar 42,3 dan jumlah
soal benar rata-rata 5, dengan jumlah responden rata-rata 31, dan prosentase rata-rata 10%.
Pemahaman pelajar SMP dan SMA terhadap peraturan lalu lintas setelah dilakukan usaha
preventif untuk mengurangi lakalantas di Kalangan Pelajar SMP dan SMA di Ngawi
Hasil penelitian setelah dilakukan usaha preventif berupa pelatihan safety riding dan penyuluhan
peraturan lalu lintas pada Pelajar SMP dan SMA di Kabupaten Ngawi disajikan dalam Tabel 6 sampai
Tabel 9 dan Gambar 8 sampai Gambar 11.
Tabel 6. Pemahaman Rambu Lalu Lintas
Total
Rata-Rata
Jumlah Soal
Benar
29
30
31
32
33
34
35
224
33
Jumlah
Responden
7
14
8
58
118
78
17
300
44
6
% Responden
2,3
4,7
2,7
19,3
39,3
26,0
5,7
100,0
15
Jumlah Responden
(%)
Frekuensi;
33; 118
50
120
Frekuensi;
34; 78
100
Frekuensi;
32; 58
80
Responden (%)
Responden (orang)
140
60
40
20
Frekuensi;
29; 7
Frekuensi;
30; 14
Frekuensi;
35; 17
Frekuensi;
31; 8
30
31
32
33
34
30
Series1;
34; 26
Series1;
32; 19,3
20
Series1;
30; 4,7
Series1;
29; 2,3
10
0
29
Series1;
33; 39,3
40
Series1;
35; 5,7
Series1;
31; 2,7
0
35
29
30
31
32
Soal Benar
33
34
35
Soal Benar
Gambar 8. Pemahaman Rambu Lalu Lintas
Berdasarkan Tabel 6 dan Gambar 8 dapat diketahui bahwa pemahaman rambu lalu lintas dari 35
item pertanyaan yang diberikan kepada 300 responden menunjukkan jumlah soal benar terkecil adalah 29
dengan prosentase terkecil 2,3, jumlah soal benar terbesar 35 dengan prosentase terbesar 39,3 dan jumlah
soal benar rata-rata 33, dengan jumlah responden rata-rata 44, dan prosentase rata-rata 15%.
Tabel 7. Pemahaman Marka Lalu lintas
Jumlah Soal
Benar
3
5
6
7
21
7
Total
Rata-Rata
Jumlah Responden
Responden (%)
Responden (orang)
Frekuensi;
6; 98
Frekuensi;
3; 4
Series1;
7; 61,7
80
100
50
% Responden
1,3
5,3
32,7
61,7
100,0
31
(%)
Frekuensi;
7; 182
200
150
Jumlah
Responden
4
16
98
182
300
93
Frekuensi;
5; 16
60
Series1;
6; 32,7
40
20
Series1;
5; 5,3
Series1;
3; 1,3
0
0
3
5
6
3
7
5
Soal Benar
6
7
Soal Benar
Gambar 9. Pemahaman Marka Lalu lintas
Berdasarkan Tabel 7 dan Gambar 9 dapat diketahui bahwa pemahaman marka lalu lintas dari 7
item pertanyaan yang diberikan kepada 300 responden menunjukkan jumlah soal benar terkecil adalah 3
dengan prosentase terkecil 1,3, jumlah soal benar terbesar 7 dengan prosentase terbesar 61,7 dan jumlah
soal benar rata-rata 7, dengan jumlah responden rata-rata 93, dan prosentase rata-rata 31%.
Tabel 8. Pemahaman Tata Cara Berkendara
Total
Rata-Rata
Jumlah
Responden
7
11
19
83
180
300
66
Total Skor
11
12
13
14
15
255
14
7
% Responden
2,3
3,7
6,3
27,7
60,0
100,0
22
Jumlah Responden
80
Responden (%)
Responden (orang)
(%)
Frekuensi;
15; 180
200
150
Frekuensi;
14; 83
100
50
Frekuensi;
11; 7
Frekuensi;
12; 11
Frekuensi;
13; 19
11
12
13
Total Skor
0
Series1;
15; 60
60
Series1;
14; 27,7
40
20
Series1;
11; 2,3
Series1;
12; 3,7
Series1;
13; 6,3
11
12
13
Total Skor
0
14
15
14
15
Gambar 10. Pemahaman Tata Cara Berkendara
Berdasarkan Tabel 8 dan Gambar 10 dapat diketahui bahwa pemahaman tata cara berkendara dari
15 item pertanyaan yang diberikan kepada 300 responden menunjukkan jumlah soal benar terkecil adalah
11 dengan prosentase terkecil 2,3, jumlah soal benar terbesar 15 dengan prosentase terbesar 60,0 dan
jumlah soal benar rata-rata 14, dengan jumlah responden rata-rata 66, dan prosentase rata-rata 22%.
Tabel 9.Pemahaman Safety Riding
Jumlah Soal
Benar
7
9
10
26
10
Total
Rata-Rata
Jumlah Responden
Frekuensi; 10;
273
200
150
50
Frekuensi;
7; 17
Frekuensi;
9; 10
7
9
Soal Benar
Series1;
10; 91
(%)
250
100
% Responden
5,7
3,3
91,0
100,0
38
100
Responden (%)
Responden (orang)
300
Jumlah
Responden
17
10
273
300
113
80
60
40
20
Series1;
7; 5,7
Series1;
9; 3,3
0
0
7
10
9
10
Soal Benar
Gambar 11. Pemahaman Safety Riding
Berdasarkan Tabel 9 dan Gambar 11 dapat diketahui bahwa pemahaman safety riding dari 10
item pertanyaan yang diberikan kepada 300 responden menunjukkan jumlah soal benar terkecil adalah 7
dengan prosentase terkecil 3,3, jumlah soal benar terbesar 10 dengan prosentase terbesar 91,0 dan jumlah
soal benar rata-rata 10, dengan jumlah responden rata-rata 113, dan prosentase rata-rata 38%.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dapat disimpulkan bahwa:
Karakteristik lakalantas di Kabupaten Ngawi mayoritas pelaku/korban lakalantas adalah
pengendara sepeda motor berusia sekitar 16-30 tahun. Lakalantas tersebut mayoritas disebabkan tidak
mengetahui rambu-rambu lalu lintas. Hasil uji data sebelum ada usaha diperoleh pemahaman terhadap
rambu lalu lintas, marka jalan, tata cara berkendara dan safety riding berturut-turut adalah: 9%, 17%, 9%
dan 10% responden mempunyai rata-rata jawaban benar sebanyak 16, 3, 6 dan 5 pertanyaan. Setelah ada
usaha, prosentase dan rata-rata jumlah jawaban yang benar mengalami peningkatan. Seperti halnya
sebelum ada usaha, berturut-turut nilai masing-masing diperoleh: 15%, 31%, 22%, dan 38% responden
mempunyai rata-rata jawaban benar sebanyak 33, 7, 14 dan 10 pertanyaan.
8
DAFTAR PUSTAKA
PT Jasa Raharja. 2016. Data Korban Kecelakaan, Kota Jawa Timur.
Satlantas Polresta. 2015. Data Santunan Korban Kecelakaan Lalu Lintas Sepanjang Tahun 2011-2015.
Kabupaten Ngawi.
WHO. 2014. Kecelakaan Lalu lintas, http//www.who.kecelakaanlalulintas.com. diakses12 September
Pukul.20.30tahun201
9
LAKALANTAS DITINJAU DARI PEMAHAMAN PELAJAR
SMP DAN SMA DI KABUPATEN NGAWI
Naskah Publikasi
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat s-1 teknik sipil
disusun oleh :
ABRAM WIBIATMOJO
D 100 110 055
PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
i
ii
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pemah diajukan untuk memperoleh gelar kesarj anaan di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah
dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pemyataan saya di atas, maka
akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 23 April 201 6
D100110055
PENGARUH USAHA PREVENTIF UNTUK MENGURANGI RESIKO LAKALANTAS
DITINJAU DARI PEMAHAMAN PELAJAR SMP DAN SMA
DI KABUPATEN NGAWI
Abram Wibiatmojo1), Nurul Hidayati2), Gotot Slamet3)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura 57102 E-mail: [email protected]
2),3)
Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
1)
ABSTRACT
Traffic accident is an incident in which the vehicle collided with another vehicle and cause someone
injury and loss. One of the causes of traffic accidents is the human factor, including in Ngawi. In
Ngawi, most accident victims on the highway are students, which is about 70% of the total
casualties. This study aims to determine the characteristics of traffic accidents in Ngawi, knowing
students' understanding of traffic rules before and after an attempt at riding safety training and
education about traffic rules. Traffic accidents were observed characteristics include: type of
vehicle, age, and cause of traffic accidents. This study involved 300 respondents, which provides
answers to a questionnaire containing 35 items of questions to understand traffic signs, 7 items of
road signs, 15 items of riding procedure, and 10 items of safety riding. The results showed the
majority of victims of traffic accidents are motorcyclists aged around 16-30 years. Most of the
traffic accidents caused by not knowing traffic signs and road markings. Results of the test data
before any attempt to gain an understanding of traffic signs, road markings, the procedure of driving
and riding safety respectively, are: 9%, 17%, 9% and 10% of respondents had an average of correct
answers as many as 16, 3, 6 and 5 questions. After an effort, the percentage and the average number
of correct answers increased. Same as without an efforts, successive values obtained are: 15%, 31%,
22%, and 38% of respondents had an average of correct answers as many as 33, 7, 14 and 10
questions.
Keywords: Preventive Effort, Traffic Accident, Safety Riding
ABSTRAK
Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) merupakan kejadian di mana sebuah kendaraan bermotor
bertabrakan dengan benda lain dan menyebabkan kerusakan. Salah satu faktor penyebab terjadinya
lakalantas adalah faktor manusia, termasuk juga lakalantas di Kabupaten Ngawi. Di Ngawi, pelajar
dan mahasiswa merupakan korban kecelakaan terbanyak di jalan raya yaitu sekitar 70% dari total
korban kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lakalantas di Ngawi,
mengetahui pemahaman pelajar terhadap peraturan lalu lintas sebelum, dan setelah dilakukan
usaha berupa pelatihan safety riding dan penyuluhan tentang peraturan lalu lintas. Karakteristik
lakalantas yang diamati meliputi: jenis kendaraan, usia, dan penyebab terjadinya lakalantas.
Penelitian ini menggunakan melibatkan 300 responden, yang memberikan jawaban terhadap
kuisioner yang berisi 35 item pertanyaan pemahaman rambu lalu lintas, 7 item marka jalan, 15 item
tata cara berkendara, dan 10 item safety riding. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas
pelaku/korban lakalantas adalah pengendara sepeda motor berusia sekitar 16-30 tahun. Lakalantas
tersebut mayoritas disebabkan tidak mengetahui rambu-rambu lalu lintas. Hasil uji data sebelum
ada usaha diperoleh pemahaman terhadap rambu la lu lintas, marka jalan, tata cara berkendara
dan safety riding berturut-turut adalah: 9%, 17%, 9% dan 10% responden mempunyai rata -rata
jawaban benar sebanyak 16, 3, 6 dan 5 pertanyaan. Setelah ada usaha, prosentase dan rata -rata
jumlah jawaban yang benar mengalami peningkatan. Seperti halnya sebelum ada usaha, berturutturut nilai masing-masing diperoleh: 15%, 31%, 22%, dan 38% responden mempunyai rata -rata
jawaban benar sebanyak 33, 7, 14 dan 10 pertanyaan.
Kata Kunci: Preventif, ResikoLakalantas, Pelajar
1
PENDAHULUAN
Menurut WHO (2014), kecelakaan lalu lintas merupakan kejadian di mana sebuah kendaraan
bermotor bertabrakan dengan benda lain dan menyebabkan kerusakan. Berdasarkan data WHO
kecelakaan lalu lintas di Indonesia sebanyak 67 persen korban kecelakaan lalu lintas berada pada usia
produktif. Faktor manusia merupakan faktor yang paling dominan dalam kecelakaan lalu lintas di seluruh
Indonesia. Korban kecelakaan lalu lintas didominasi dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan usia produktif
10-30 tahun dan sebagian besar atau sekitar 75,63% korban lakalantas adalah pengendara sepeda motor
Kondisi ini juga terjadi di Kabupaten Ngawi. Kabupaten Ngawi berdasarkan data kecelakaan yang
diperoleh dari SATLANTAS POLRESTA Ngawi, sepanjang tahun 2011-2014, pelajar dan mahasiswa
merupakan korban kecelakaan terbanyak di jalan raya yaitu 70% dari total 4.286 korban kecelakaan dan
867 diantaranya meninggal dunia. Fenomena ini cukup memprihatinkan mengingat kecelakaan ini akan
terputusnya mata rantai generasi.
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui karakteristik Lakalantas di Kabupaten Ngawi?
2. Untuk mengetahui pemahaman pelajar SMP dan SMA terhadap peraturan lalu lintas sebelum ada
usaha preventif?
3. Untuk mengetahui pemahaman pelajar SMP dan SMA terhadap peraturan lalu lintas setelah
dilakukan usaha preventif untuk mengurangi resiko lakalantas di Kalangan Pelajar SMP dan SMA di
Ngawi?
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sine yang berlokasi di Jl. Raya Sine No.01 Sine.
dan di SMA Negeri 1 Ngawi Jl.Ahmad Yani No.45 Ngawi. Data yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari: angka korban kecelakaan yang diperoleh dari PT. Jasa Raharja Cabang Ngawi, angka
kejadian kecelakaan yang diperoleh dari Satlantas Polresta Ngawi, jumlah siswa yang diperoleh dari
Pihak Sekolah SMP dan SMA, serta hasil pengisian kuesioner yang diperoleh secara langsung dari pelajar
SMP dan SMA di Ngawi. Berdasarkan observasi diketahui populasi SMP kelas IX adalah 300 dan SMA
kelas XII adalah 300. Oleh karena itu jumlah sampel masing-masing diambil 50% yaitu sebesar150
pelajar. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran. Data yang diperoleh
kemudian dianalisa dengan bantuan SPSS versi 15.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Karakteristik lakalantas di Kabupaten Ngawi
Secara garis besar lakalantas dapat di klasifikasikan berdasarkan lokasi kecelakaan, waktu
terjadinya kecelakaan, tingkat kecelakaan, kelas korban kecelakaan, usia korban kecelakaan, cuaca saat
kecelakaan terjadi, jenis tabrakan, jenis kendaraan dan penyebab kecelakaan. Berdasarkan data lakalantas
Satlantas Polresta Ngawi sepanjang tahun 2011-2014 dan data dari PT Jasa Raharja dari tahun 2011-2015
diperoleh karakteristik lakalantas di Ngawi seperti Gambar 1 sampai Gambar 3 dan Tabel 1.
2
900
800
jumlah kendaraan (Unit)
Sepeda
Motor;
2013; 692
Sepeda
Motor;
2012; 678
700
Sepeda
Motor;
2014; 763
600
Mobil
Baran
g
Mobil
Penum
pang
500
Sepeda
Motor;
2011; 326
400
Mobil
300
Penumpang;
2011; 58
200 Mobil
Barang;
Bus;
2011; 35
100
2011; 13
Mobil
Penumpang;
2014; 100
Mobil
Barang;
2014; 88
Bus;
2014; 30
Mobil
Penumpang;
2013; 90
Mobil
Barang;
2013; 79
Bus;
2013; 26
Mobil
Penumpang;
2012; 92
Mobil
Barang;
Bus;
2012; 83
2012; 21
Bus
Seped
a
Motor
0
2011
2012
2013
Tahun
2014
Gambar 1. Jumlah Lakalantas Berdasarkan Jenis Kendaraan
Usia
16-30;
2012;308
Usia
31-40;
2012;254
350
Jumlah Korban (jiwa)
300
Usia
16-30;
2011;234
250
Usia
16-30;
2013;247
150
Usia
10-15;
2011;30
Usia
50 0-9;
2011;15
100
Usia
10-15;
2013;135
Usia
10-15;
Usia
Usia
2012;125
31-40; 50 keatas;
2011;32
2011;78
Usia
Usia
41-50;
0-9;
2011;40 2012;32
Usia
31-40;
2014;228
Usia
31-40;
2013;225
200
Usia
50 keatas;
2012;48
Usia
Usia
41-50;
0-9;
2012;59
2013;26
Usia 0-9
Usia
16-30;
2014;259
Usia
10-15;
2014;150
Usia
41-50;
2013;107
Usia 10-15
Usia 16-30
Usia
41-50;
2014;121
Usia
0-9;
2014;30
Usia
50 keatas;
2013;30
0
2011
2012
Usia 31-40
Usia
50 keatas;
2014;54
2013
2014
Usia 41-50
Usia 50
keatas
Tahun
Gambar 2. Jumlah Lakalantas Berdasarkan Usia
Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui bahwa karakteristik lakalantas di Kabupaten Ngawi
berdasarkan jenis kendaraan dari tahun 2011-2014 menunjukkan kecelakaan tertinggi yang banyak terjadi
adalah dengan kendaraan sepeda motor yaitu mencapai 763 pada tahun 2014. Sedangkan berdasarkan
Gambar 2 menginformasikan bahwa karakteristik lakalantas di Kabupaten Ngawi berdasarkan usia dari
tahun 2011-2014 menunjukkan bahwa kecelakaan terbanyak terjadi pada usia 16-30 tahun yaitu mencapai
308 pada tahun 2012.
Tunggal
600
Jumlah Korban (jiwa)
500
Tidak mematuhi
rambu lalu lintas;
2012; 380
400
300
Tidak mematuhi
rambu lalu lintas;
2011; 240
200
100
Tidak mematuhi
rambu lalu lintas;
2013; 413
Tidak mematuhi
rambu lalu lintas;
2014; 480
Tunggal;
2011; 15
(ugal-ugalan);
2011; 60
Kelalaian Kurangbaiknya
disebabkan infrastruktur;
orang lain;
2011; 20 Tunggal;
2011; 56
2012; 45
(ugal-ugalan);
2012; 120
Kelalaian Kurangbaiknya
disebabkan infrastruktur;
2012; 60
orang lain;
Tunggal;
2012; 55
2013; 60
Tunggal;
(ugal-ugalan);
2014; 150
2013; 160
Kurangbaiknya
Kelalaian
infrastruktur;
disebabkan
2013; 80
orang lain;
2013; 60
Tidak mematuhi
rambu-rambu
lalu lintas
(ugal-ugalan);
2014; 180
Kelalaian
Kurangbaiknya
disebabkan
infrastruktur;
orang lain;
2014; 121
2014; 112
Kelalaian yang
disebabkan
orang lain
Berkendara
tidak aman
(ugal-ugalan)
Kurangbaiknya
infrastruktur
0
2011
2012
2013
Tahun
2014
Gambar 3. Jumlah Lakalantas Penyebab Kecelakaan
3
Tabel 1. Data Santunan Kecelakaan Lalu Lintas PT Jasa Raharja
Thn
2011
Meninggal Dunia
Rp 2.600.000.000
Luka Berat
Rp 2.321.676.324
Luka Ringan
Rp 294.626.896
Cacat Tetap
Rp 76.250.000
Penguburan
Rp 12.000.000
Jumlah Santunan
Rp 5.304.553.220
2012
Rp 2.975.000.000
Rp 2.550.239.447
Rp 344.018.388
Rp 65.000.000
Rp 6.000.000
Rp 5.940.257.835
2013
Rp 3.225.000.000
Rp 3.124.703.109
Rp 169.360.432
Rp 32.500.000
Rp 8.000.000
Rp 6.559.563.541
2014
Rp 2.750.000.000
Rp 3.383.790.072
Rp 66.068.471
Rp 79.000.000
Rp 6.000.000
Rp 6.284.858.543
2015
Rp 2.450.000.000
Rp 4.897.851.868
Rp 21.523.376
Rp 15.000.000
Rp 4.000.000
Rp 7.388.375.244
Berdasarkan Gambar 3 dapat diketahui bahwa karakteristik lakalantas di Kabupaten Ngawi
berdasarkan penyebab kecelakaan dari tahun 2011-2014 kecelakaan tertinggi disebabkan karena tidak
mengetahui rambu-rambu lalu lintas yaitu mencapai 480 pada tahun 2014. Sedangkan berdasarkan Tabel
1 menginformasikan bahwa jumlah santunan kecelakaan lalu lintas yang diberikan oleh PT Jasa Raharja
Kabupaten Ngawi dari tahun 2011-2015 tiap tahunnya rata-rata mengalami peningkatan dengan jumlah
santunan mencapai 7.388.375.244 pada tahun 2015.
Pemahaman pelajar SMP dan SMA terhadap peraturan lalu lintas sebelum ada usaha preventif
Penelitian ini untuk pemahaman pelajar sebelum dan sesudah dilakukan usaha hasil penelitian di
analisa menggunakan uji univariat yang berfungsi untuk meringkas kumpulan data hasil kuesioner
sehingga hasil kuesioner tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. Ringkasan tersebut disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan presentase dengan menggunakan bantuan program komputer
SPSS versi 15.0. hasil penelitian pemahaman pelajar SMP dan SMA terhadap peraturan lalu lintas
sebelum ada usaha disajikan dalam Tabel 2 sampai Tabel 5 dan Gambar 4 sampai Gambar 7.
Tabel 2. Pemahaman Rambu Lalu Lintas
Jumlah Soal
Benar
6
7
8
9
10
11
12
13
22
23
25
32
152
16
Total
Rata-rata
Jumlah
Responden
17
1
1
67
19
1
33
46
56
14
28
17
300
26
% Responden
5,7
0,3
0,3
22,3
6,3
0,3
11,0
15,3
18,7
4,7
9,3
5,7
100,0
9
Series2;
9; 22,3
Jumlah Responden
Frekuensi;
9; 67
60
40 Frekuensi;
6; 17
20
Frekuensi;
11; 1
8; 1
0
6
7
8
Frekuensi;
25; 28
Frekuensi;
Frekuensi;
32; 17
23; 14
Frekuensi;
10; 19
Frekuensi;
7; 1 Frekuensi;
25
Frekuensi;
22; 56
Frekuensi;
13; 46
Frekuensi;
12; 33
Responden (%)
Responden (orang)
80
(%)
Series2;
22; 18,7
Series2;
13; 15,3
20
Series2;
12; 11
15
10
Series2;
6; 5,7
5
Series2;
25; 9,3
Series2;
10; 6,3
Series2;
7; 0,3 Series2;
8; 0,3
Series2;
32; 5,7
Series2;
23; 4,7
Series2;
11; 0,3
0
9
10
11
12
Soal Benar
13
22
23
25
32
6
7
8
9
10
11
12
Soal Benar
13
22
23
25
32
Gambar 4. Pemahaman Rambu Lalu Lintas
Berdasarkan Tabel 2 dan Gambar 4 dapat diketahui bahwa pemahaman rambu lalu lintas dari 35
item pertanyaan yang diberikan kepada 300 responden menunjukkan jumlah soal benar terkecil adalah 6
dengan prosentase terkecil 0,3, jumlah soal benar terbesar 32 dengan prosentase terbesar 22,3 dan jumlah
soal benar rata-rata 16, dengan jumlah responden rata-rata 26, dan prosentase rata-rata 9%.
4
Tabel 3. Pemahaman Marka Lalu lintas
Jumlah Soal
Benar
2
3
4
5
6
20
3
Total
Rata-Rata
Jumlah
Responden
57
116
80
37
10
300
51
% Responden
19,4
38,7
26,7
12,3
3,3
100,0
17
Jumlah Responden
Responden (%)
Responden (orang)
100
(%)
Series1;
3; 38,7
50
Frekuensi; 3;
116
150
Frekuensi;
4; 80
Frekuensi;
2; 57
Frekuensi;
5; 37
50
Frekuensi;
6; 10
0
40
Series1;
4; 26,7
Series1;
2; 19,4
30
Series1;
5; 12,3
20
10
Series1;
6; 3,3
0
2
3
4
Soal Benar
5
6
2
3
4
Soal Benar
5
6
Gambar 5. Pemahaman Marka Lalu lintas
Berdasarkan Tabel 3 dan Gambar 5 dapat diketahui bahwa pemahaman marka lalu lintas dari 7
item pertanyaan yang diberikan kepada 300 responden menunjukkan jumlah soal benar terkecil adalah 2
dengan prosentase terkecil 3,3, jumlah soal benar terbesar 6 dengan prosentase terbesar 38,7 dan jumlah
soal benar rata-rata 3, dengan jumlah responden rata-rata 51, dan prosentase rata-rata 17%.
Tabel 4. Pemahaman Tata Cara Berkendara
Total
Skor
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
373
6
Total
Rata-Rata
Frekuensi;
3; 65
60
%
Responden
7,3
21,7
19,0
11,7
1,3
4,7
11,7
17,0
5,3
0,3
100,0
9
Jumlah Responden
(%)
50
Frekuensi;
9; 51
Frekuensi;
30
2; 22
Frekuensi;
10; 16
Frekuensi;
7; 14
Frekuensi;
6; 4
20
10
20
Frekuensi;
8; 35
Frekuensi;
5; 35
40
Series1;
3; 21,7
25
Frekuensi;
4; 57
Rsponden (%)
Responden (orang)
70
Jumlah
Responden
22
65
57
35
4
14
35
51
16
1
300
26
Series1;
4; 19
Series1;
2; 7,3
Series1;
6; 1,3
5
Frekuensi;
11; 1
Series1;
8; 11,7
Series1;
5; 11,7
15
10
Series1;
9; 17
Series1;
10; 5,3
Series1;
7; 4,7
Series1;
11; 0,3
0
0
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
11
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Total Skor
Total Skor
Gambar 6. Pemahaman Tata Cara Berkendara
Berdasarkan Tabel 4 dan Gambar 6 dapat diketahui bahwa pemahaman tata cara berkendara dari
15 item pertanyaan yang diberikan kepada 300 responden menunjukkan jumlah soal benar terkecil adalah
5
2 dengan prosentase terkecil 0,3, jumlah soal benar terbesar 11 dengan prosentase terbesar 21,7 dan
jumlah soal benar rata-rata 6, dengan jumlah responden rata-rata 26, dan prosentase rata-rata 9%.
Tabel 5. Pemahaman Safety Riding
Jumlah Soal
Benar
2
3
4
5
6
7
8
9
36
5
Total
Rata-Rata
Jumlah
Responden
4
54
127
43
46
22
1
3
300
31
%
Responden
1,3
1,3
42,3
14,3
15,3
7,3
0,3
1,0
100,0
10
Jumlah Responden
Frekuensi;
4; 127
40
120
100
80
Frekuensi;
3; 54
60
Frekuensi; Frekuensi;
6; 46
5; 43
Frekuensi;
2; 4
35
30
Series1;
3; 18
25
20
Series1;
5; 14,3
Series1;
6; 15,3
15
Frekuensi;
7; 22
40
20
(%)
Series1;
4; 42,3
45
Responden (%)
Responden (orang)
140
10
Frekuensi; Frekuensi;
9; 3
8; 1
5
Series1;
7; 7,3
Series1;
2; 1,3
Series1;
8; 0,3
Series1;
9; 1
8
9
0
0
2
3
4
5
6
7
8
2
9
3
4
5
6
7
Soal Benar
Soal Benar
Gambar 7. PemahamanSafety Riding
Berdasarkan Tabel 5 dan Gambar 7 dapat diketahui bahwa pemahaman safety riding dari 10 item
pertanyaan yang diberikan kepada 300 responden menunjukkan jumlah soal benar terkecil adalah 2
dengan prosentase terkecil 0,3, jumlah soal benar terbesar 9 dengan prosentase terbesar 42,3 dan jumlah
soal benar rata-rata 5, dengan jumlah responden rata-rata 31, dan prosentase rata-rata 10%.
Pemahaman pelajar SMP dan SMA terhadap peraturan lalu lintas setelah dilakukan usaha
preventif untuk mengurangi lakalantas di Kalangan Pelajar SMP dan SMA di Ngawi
Hasil penelitian setelah dilakukan usaha preventif berupa pelatihan safety riding dan penyuluhan
peraturan lalu lintas pada Pelajar SMP dan SMA di Kabupaten Ngawi disajikan dalam Tabel 6 sampai
Tabel 9 dan Gambar 8 sampai Gambar 11.
Tabel 6. Pemahaman Rambu Lalu Lintas
Total
Rata-Rata
Jumlah Soal
Benar
29
30
31
32
33
34
35
224
33
Jumlah
Responden
7
14
8
58
118
78
17
300
44
6
% Responden
2,3
4,7
2,7
19,3
39,3
26,0
5,7
100,0
15
Jumlah Responden
(%)
Frekuensi;
33; 118
50
120
Frekuensi;
34; 78
100
Frekuensi;
32; 58
80
Responden (%)
Responden (orang)
140
60
40
20
Frekuensi;
29; 7
Frekuensi;
30; 14
Frekuensi;
35; 17
Frekuensi;
31; 8
30
31
32
33
34
30
Series1;
34; 26
Series1;
32; 19,3
20
Series1;
30; 4,7
Series1;
29; 2,3
10
0
29
Series1;
33; 39,3
40
Series1;
35; 5,7
Series1;
31; 2,7
0
35
29
30
31
32
Soal Benar
33
34
35
Soal Benar
Gambar 8. Pemahaman Rambu Lalu Lintas
Berdasarkan Tabel 6 dan Gambar 8 dapat diketahui bahwa pemahaman rambu lalu lintas dari 35
item pertanyaan yang diberikan kepada 300 responden menunjukkan jumlah soal benar terkecil adalah 29
dengan prosentase terkecil 2,3, jumlah soal benar terbesar 35 dengan prosentase terbesar 39,3 dan jumlah
soal benar rata-rata 33, dengan jumlah responden rata-rata 44, dan prosentase rata-rata 15%.
Tabel 7. Pemahaman Marka Lalu lintas
Jumlah Soal
Benar
3
5
6
7
21
7
Total
Rata-Rata
Jumlah Responden
Responden (%)
Responden (orang)
Frekuensi;
6; 98
Frekuensi;
3; 4
Series1;
7; 61,7
80
100
50
% Responden
1,3
5,3
32,7
61,7
100,0
31
(%)
Frekuensi;
7; 182
200
150
Jumlah
Responden
4
16
98
182
300
93
Frekuensi;
5; 16
60
Series1;
6; 32,7
40
20
Series1;
5; 5,3
Series1;
3; 1,3
0
0
3
5
6
3
7
5
Soal Benar
6
7
Soal Benar
Gambar 9. Pemahaman Marka Lalu lintas
Berdasarkan Tabel 7 dan Gambar 9 dapat diketahui bahwa pemahaman marka lalu lintas dari 7
item pertanyaan yang diberikan kepada 300 responden menunjukkan jumlah soal benar terkecil adalah 3
dengan prosentase terkecil 1,3, jumlah soal benar terbesar 7 dengan prosentase terbesar 61,7 dan jumlah
soal benar rata-rata 7, dengan jumlah responden rata-rata 93, dan prosentase rata-rata 31%.
Tabel 8. Pemahaman Tata Cara Berkendara
Total
Rata-Rata
Jumlah
Responden
7
11
19
83
180
300
66
Total Skor
11
12
13
14
15
255
14
7
% Responden
2,3
3,7
6,3
27,7
60,0
100,0
22
Jumlah Responden
80
Responden (%)
Responden (orang)
(%)
Frekuensi;
15; 180
200
150
Frekuensi;
14; 83
100
50
Frekuensi;
11; 7
Frekuensi;
12; 11
Frekuensi;
13; 19
11
12
13
Total Skor
0
Series1;
15; 60
60
Series1;
14; 27,7
40
20
Series1;
11; 2,3
Series1;
12; 3,7
Series1;
13; 6,3
11
12
13
Total Skor
0
14
15
14
15
Gambar 10. Pemahaman Tata Cara Berkendara
Berdasarkan Tabel 8 dan Gambar 10 dapat diketahui bahwa pemahaman tata cara berkendara dari
15 item pertanyaan yang diberikan kepada 300 responden menunjukkan jumlah soal benar terkecil adalah
11 dengan prosentase terkecil 2,3, jumlah soal benar terbesar 15 dengan prosentase terbesar 60,0 dan
jumlah soal benar rata-rata 14, dengan jumlah responden rata-rata 66, dan prosentase rata-rata 22%.
Tabel 9.Pemahaman Safety Riding
Jumlah Soal
Benar
7
9
10
26
10
Total
Rata-Rata
Jumlah Responden
Frekuensi; 10;
273
200
150
50
Frekuensi;
7; 17
Frekuensi;
9; 10
7
9
Soal Benar
Series1;
10; 91
(%)
250
100
% Responden
5,7
3,3
91,0
100,0
38
100
Responden (%)
Responden (orang)
300
Jumlah
Responden
17
10
273
300
113
80
60
40
20
Series1;
7; 5,7
Series1;
9; 3,3
0
0
7
10
9
10
Soal Benar
Gambar 11. Pemahaman Safety Riding
Berdasarkan Tabel 9 dan Gambar 11 dapat diketahui bahwa pemahaman safety riding dari 10
item pertanyaan yang diberikan kepada 300 responden menunjukkan jumlah soal benar terkecil adalah 7
dengan prosentase terkecil 3,3, jumlah soal benar terbesar 10 dengan prosentase terbesar 91,0 dan jumlah
soal benar rata-rata 10, dengan jumlah responden rata-rata 113, dan prosentase rata-rata 38%.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dapat disimpulkan bahwa:
Karakteristik lakalantas di Kabupaten Ngawi mayoritas pelaku/korban lakalantas adalah
pengendara sepeda motor berusia sekitar 16-30 tahun. Lakalantas tersebut mayoritas disebabkan tidak
mengetahui rambu-rambu lalu lintas. Hasil uji data sebelum ada usaha diperoleh pemahaman terhadap
rambu lalu lintas, marka jalan, tata cara berkendara dan safety riding berturut-turut adalah: 9%, 17%, 9%
dan 10% responden mempunyai rata-rata jawaban benar sebanyak 16, 3, 6 dan 5 pertanyaan. Setelah ada
usaha, prosentase dan rata-rata jumlah jawaban yang benar mengalami peningkatan. Seperti halnya
sebelum ada usaha, berturut-turut nilai masing-masing diperoleh: 15%, 31%, 22%, dan 38% responden
mempunyai rata-rata jawaban benar sebanyak 33, 7, 14 dan 10 pertanyaan.
8
DAFTAR PUSTAKA
PT Jasa Raharja. 2016. Data Korban Kecelakaan, Kota Jawa Timur.
Satlantas Polresta. 2015. Data Santunan Korban Kecelakaan Lalu Lintas Sepanjang Tahun 2011-2015.
Kabupaten Ngawi.
WHO. 2014. Kecelakaan Lalu lintas, http//www.who.kecelakaanlalulintas.com. diakses12 September
Pukul.20.30tahun201
9