Perancangan Media Kampanye Mengurangi Pemanis Buatan Untuk Pelajar Smp

(1)

(2)

(3)

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Lili Yulianingsih

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 06 Oktober 1995

Umur : 19 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Mahasiswa (Belum Menikah)

Alamat : Jl. Margacinta Dalam No. 108A Kel. Cijawura Kec. Buah Batu Bandung 40287

Handphone : 087821605656 E-mail : liliyuliaa@gmail.com

DATA PENDIDIKAN

FORMAL

Sekolah dasar : SD Negeri Putraco Indah (2000-2006)

SMP : SMP Madya Bandung (2006-2009)

SMK : SMK BINA WARGA Bandung (2009-2012)

Perguruan Tinggi : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung (2012-2016)


(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA KAMPANYE MENGURANGI KONSUMSI PEMANIS BUATAN UNTUK PELAJAR SMP

DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2015-2016

oleh:

Lili Yulianingsih NIM. 51912263

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Karena atas berkat rahmatNya penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Tugas Akhir yang berjudul

PERANCANGAN MEDIA KAMPANYE MENGURANGI KONSUMSI

PEMANIS BUATAN UNTUK PELAJAR SMP”. Laporan ini disusun sebagai

syarat untuk memenuhi mata kuliah Tugas Akhir program studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Komputer Indonesia.

Adapun isi Laporan Tugas Akhir adalah kumpulan dari data yang diperoleh pada saat pencarian data melalui berbagai sumber yang telah didapatkan. Dalam proses penyusunannya, penulis tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Orang tua yang selalu memberikan dukungan moril dan materil, Deni Albar S.Sn, M.Ds selaku dosen pembimbing atas segala masukan, arahan, dan bimbingan sehingga laporan ini dapat diselesaikan, dan kepada semua pihak yang terlibat yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang membantu penulis dalam hal penyusunan laporan ini.

Laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik serta saran yang membangun masih penulis harapkan untuk penyempurnaan Laporan Tugas Akhir ini. Atas perhatian dari semua pihak yang membantu penulisan laporan ini penulis ucapkan terima kasih. Semoga laporan ini dapat dipergunakan seperlunya dan bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, 13 April 2016

Penulis,


(7)

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Rumusan Masalah ... 2

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Tujuan Dan Manfaat Perancangan ... 3

BAB II. MENGURANGI KONSUMSI PEMANIS BUATAN II.1 Pengertian Pemanis ... 5

II.2 Pengertian Pemanis Utama ... 5

II.3 Pengertian Pemanis Buatan ... 5

II.4 Jenis-jenis Pemanis Buatan ... 5

II.5 Bahaya dan Manfaat Pemanis Buatan ... 9

II.6 Opini Masyarakat ... 14

II.7 Resume dan Solusi ... 17


(8)

iv

III.1 Strategi Perancangan ... 17

III.1.1Khalayak Sasaran ... 17

III.1.2Strategi Komunikasi ... 19

III.1.3Mandatory ... 20

III.1.4Strategi Kreatif ... 20

III.1.5Strategi Media ... 21

III.1.6Strategi Distribusi ... 25

III.2 Konsep Desain ... 26

III.2.1 Format Desain ... 26

III.2.2 Tata Letak... 26

III.2.3 Huruf ... 28

III.2.4 Warna ... 28

III.2.5 Illustrasi ... 29

BAB IV. TEKNIS PRODUKSI MEDIA IV.1 Pra Produksi ... 31

IV.2 Teknis Cetak ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 42 LAMPIRAN


(9)

43

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Cahyadi,S. 2006. Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

DEPDIKNAS. 2005. Ensiklopedia anak Nasional. Bekasi : PT. Delta Pamungkas Munte S M (2013). Analisis Penggunaan Sakarin dan Siklamat Pada Manisan

Buah Yang Dijajakan Di Pasar Petisah Kota Medan Zat Pemanis Sintetis Sakarin 159 Tahun 2003. Universitas Sumatera Utara. Medan

Indra Praja, Denny. 2015. Zat Aditif Makanan. Yogyakarta: Garudhawaca

Novianti, Irma. 2010 Ensiklopedi GIZI. Bandung: EPSILON GROUP

Rahayu, Nurhayati. 2012. Rangkuman Kimia SMP. Jakarta Selatan: TransMedia Rustan, Surianto. (2014). Layout. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Saparinto, Cahyo. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta. KANISIUS Siti Aminah, Mia. , Himawan, Candra. 2009. Bahan-bahan Berbahaya dalam

Kehidupan. Bandung. Salamadani

Winarno, F,G. (1991). Kimia Pangan Dan Gizi. Cetakan ke-5. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Winarno, F,G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Yuliarti,N. 2007. Awas bahaya dibalik lezatnya makanan. Yogyakarta: Penerbit

Andi

Sumber Jurnal


(10)

44

CYP1A1 expression in primary human hepatocytes and human cancer cells. Toxicology in vitro. 27: 2283-2288

Yusuf, Y. , Nisma F (2013). Analisa Pemanis Buatan (Sakarin, Siklamat Dan Aspartam) Secara Kromatografi Lapis Tipis Pada Jamu Gendong Kunyit Asam Di Wilayah Kelapa Dua Wetan Jakarta Timur

Sumber Jurnal Internet

Momang, Rian. Kampanye Hitam. Diambil dari :

http://www.academia.edu/7203430/Definisi_kampanye_hitam

Mustofa, Syazili. (2015). Pemanis buatan, keuntungan dan kerugian penggunaannya. Diambil dari :

http://staff.unila.ac.id/syazilimustofa/2015/04/20/pemanis-buatan-keuntungan-dan-kerugian-penggunaannya/

Farah Bararah, Vera. (2008). Studi Paparan dan Metabolit Sakarin (Pemanis Buatan) Pada Jajanan Anak-Anak. Depok. diambil dari :

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/122615-S30404-Vera%20Parah%20Bararah.pdf

Sumber Artikel Internet

(2016). Cara mudah mengurangi konsumsi gula. Diambil dari :

http://doktersehat.com/cara-mudah-mengurangi-konsumsi-gula/. (8 Agustus 2016)


(11)

1

BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Pemanis buatan adalah zat tambahan yang sengaja dibuat sebagai pengganti rasa manis dari gula yang rendah kalori. Pemanis buatan diproduksi untuk dikonsumsi orang yang ingin mengurangi asupan gula tinggi kalori, namun tetap terasa manis. Zat pemanis buatan dibagi menjadi dua, yaitu pemanis alami dan pemanis buatan yang merupakan salah satu jenis pemanis buatan yang sangat penting yaitu yang sering disebut dengan pemanis intensitas tinggi. Menurut Depdiknas (2005), Zat pemanis tersebut merupakan senyawa yang mempunyai tingkat kemanisan beberapa kali lipat dibandingkan gula murni (sukrosa). Kebanyakan pemanis buatan yang dapat ditemukan di pasaran seperti, aspartam, sakarin (mempunyai rasa pahit), kalium Asesulfam (memiliki tingkat kemanisan sekitar 200 kali dari kemanisan gula pasir), siklamat (pemanis buatan yang diijinkan untuk digunakan pada produk makanan dan minuman dengan dosis yang telah ditetapkan oleh BPOM).

Faktanya, saat ini pemanis buatan banyak digunakan dalam beberapa minuman kemasan bermerk yang banyak dikenal orang dan makanan kemasan lainnya. Beberapa pedagang menggunakan pemanis buatan dikarenakan penggunaanya lebih sedikit daripada gula. Pemanis buatan biasanya terdapat pada jajanan sekolah baik dalam bentuk makanan atau minuman yang dijual kepada pelajar. Salah satu korbannya yaitu pelajar SMP dikarenakan pelajar SMP tersebut kurang diperhatikan lagi jajanan apa yang baik dan buruk bagi mereka disekolah. Menurut Yuliarti (2007), perlu kita sadari bahwa seringkali makanan hasil buatan industri rumah tangga mengandung bahan tambahan makanan yang berbahaya, salah satunya adalah pemanis buatan tetapi dalam jumlah yang berlebihan. Sebenarnya takaran pemanis buatan pada produk yang popular sudah memenuhi takaran yang sesuai, hanya saja tidak tahu akumulasi kalori yang dikonsumsi per-harinya. Pemakaian pemanis buatan sangat praktis hanya dengan mencampurkannya sedikit ke dalam makanan atau minuman sudah terasa manis. Kebanyakan dari masyarakat jarang melihat komposisi pada produk berbahan pemanis buatan, karena dianggap aman dan baik-baik saja. Pemanis buatan juga


(12)

2 mempunyai bahaya dan manfaat tersendiri bagi tubuh karena tidak semua jenis pemanis buatan berbahaya bagi tubuh. Bahaya yang ditimbulkan oleh pemanis buatan dalam jangka panjang biasanya, kurangnya nilai gizi, menambah berat badan, menghambat rasa kenyang, gula darah meningkat, dll.

Tidak semua jenis pemanis buatan itu berbahaya. Kalangan remaja seperti pelajar SMP beberapa dari mereka mengetahui pemanis buatan, baik itu pengertiannya dan jenisnya akan tetapi tidak tahu batasan konsumsi yang aman. Mereka tahu beberapa makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan tapi sering kali istilah pemanis buatan yang terdapat dalam produk biasanya diganti dengan istilah yang tidak diketahui oleh mereka atau biasanya disebutkan jajanan tersebut menggunakan gula asli, sehingga ketika mengkonsumsi makanan atau minuman tersebut mereka tidak khawatir karena rasanya yang menyerupai gula. Masyarakat pun perlu mengetahui bahaya dan manfaat yang ditimbulkan oleh pemanis buatan karena pengetahuan ini sangat penting untuk mengetahui konsumsi pemanis buatan dalam kehidupan sehari-hari, apakah sesuai dengan takaran atau tidak sehingga tidak berakibat buruk pada kesehatan baik itu dampak langsung maupun jangka panjang.

Dengan permasalahan diatas dimana remaja yaitu pelajar SMP sering kali menjadi sasaran dari maraknya penggunaan pemanis buatan pada jajanan yang berada dilingkungan sekolah dan sekitarnya. Pelajar pun tidak tahu dampak apa yang ditimbulkan pemanis buatan dalam hal medis apakah itu mempengaruhi pertumbuhan ataupun mengganggu saat proses belajar. Maka dengan demikian penting untuk dilakukan kajian lebih lanjut mengenai pemanis buatan ini sehingga bukan hanya remaja saja tetapi masyarakat sadar akan bahaya dan manfaat dari pemanis buatan supaya lebih memperhatikan konsumsi pemanis buatan sehari-hari.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dipaparkan sebagai berikut :

• Pemanis buatan sering kali menggunakan istilah-istilah yang tidak diketahui oleh masyarakat awam, biasanya terdapat pada kemasan dari produk yang mengandung pemanis buatan.


(13)

3

• Beberapa produk minuman atau makanan ringan, ketika dilihat dari kemasan sebenarnya sudah sesuai dengan takaran, akan tetapi tidak tahu akumulasi dari asupan kalori per harinya.

• Sebagian besar masyarakat jarang melihat komposisi pada kemasan ketika mengkonsumsi produk yang mengandung pemanis buatan.

• Sering kali jajanan yang menggunakan pemanis buatan biasanya disebutkan menggunakan gula asli.

• Kalangan remaja biasanya sering kali tidak menyadari bahwa terkadang apa yang mereka konsumsi itu berlebihan.

• Pelajar tidak tahu apakah pemanis buatan memiliki dampak terhadap proses belajar mengajar. Seperti kurangnya konsentrasi terhadap pelajaran.

I.3 Rumusan Masalah

Mengacu pada identifikasi masalah diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

Bagaimana cara untuk merubah pola pikir masyarakat mengenai konsumsi pemanis buatan yang berlebihan dalam aktivitas sehari-hari ?

I.4 Batasan Masalah

Dari rumusan masalah yang terpapar di atas diperoleh gambaran permasalahan. batasan masalah adalah sebagai berikut :

Batas permasalahan perancangan media kampanye ini lebih ditujukan kepada kalangan remaja seperti pelajar SMP yang berada di daerah Bandung dan masyarakat sekitarnya. Dikarenakan para pelajar ini sedang mempelajari tentang pemanis buatan dan materinya ada pada buku pelajaran namun tidak dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari.

I.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan

Perancangan media kampanye lebih ditujukan kepada kalangan remaja yaitu pelajar SMP hal ini dikarenakan pelajar SMP kurang diperhatikan jajanan apa saja yang dikonsumsinya di sekolah.Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :


(14)

4

 Memberitahu istilah-istilah pemanis buatan yang tidak diketahui oleh masyarakat awam, biasanya terdapat pada kemasan dari produk yang mengandung pemanis buatan.

 Memberitahu kepada masyarakat bahwa pemanis buatan pada produk bermerk sebenarnya aman, hanya saja perlu diperhatikan akumulasi asupan kalori per-hari.

 Memberitahu masyarakat agar sebelum mengkonsumsi produk yang mengandung pemanis buatan untuk melihat komposisi pada kemasan terlebih dahulu.

 Memberitahu kepada masyarakat biasanya kebanyakan jajanan di sekolah menggunakan pemanis buatan, akan tetapi sering disebutkan menggunakan gula asli.

 Memberitahu kepada masyarakat agar lebih selektif membeli makanan atau minuman ringan yg dijajakan diluar rumah.

 Mengubah pola pikir bahwa dibuatnya penelitian ini adalah supaya para konsumen juga sadar akan pengunaan dan konsumsi pemanis buatan dengan bijak.

 Memberitahu dampak langsung atau dampak jangka panjang yang bisa terjadi ketika mengkonsumsi pemanis buatan.

 Merubah persepsi masyarakat yang salah terhadap pemanis buatan yang biasanya dianggap aman jika tidak dikonsumsi berlebih.


(15)

5

BAB II. MENGURANGI KONSUMSI PEMANIS BUATAN II.1 Pengertian Pemanis

Pengertian pemanis menurut Cahyadi (2006), Pemanis merupakan senyawa kimia yang sering ditambahkan dan digunakan untuk keperluan produk olahan pangan, industri, serta minuman dan makanan kesehatan. Pemanis berfungsi untuk meningkatkan cita rasa dan aroma, memperbaiki sifat-sifat fisik, sebagai pengawet, memperbaiki sifat-sifat kimia sekaligus merupakan sumber kalori bagi tubuh, mengembangkan jenis minuman dan makanan dengan jumlah kalori terkontrol, mengontrol program pemeliharaan dan penurunan berat badan, mengurangi kerusakan gigi, dan sebagai bahan substitusi pemanis utama.

II.2 Pengertian Pemanis Utama

Pengertian pemanis utama menurut Munte (2003), Sejauh ini bahan pemanis utama yang digunakan manusia adalah gula, yang dikenal dalam istilah kimia sebagai sukrosa yang diperoleh dari tebu atau nira dengan suatu rantai proses industri yang cukup panjang, Namun kemudian berkembang pula bahan-bahan pemanis buatan selain gula yang ditambahkan kedalam makanan.

II.3 Pengertian Pemanis Buatan

Pemanis buatan adalah pemanis pengganti gula (sukrosa), yaitu senyawa yang memberikan persepsi rasa manis, tetapi tidak memberikan nilai gizi (non-nutritive sweetener). Batas penggunaan pemanis buatan menurut WHO adalah 0-5 mg/kg berat badan / hari.

Menurut Cahyadi (2006), Pemanis buatan biasanya ditambahkan dan digunakan untuk keperluan produk olahan pangan, industri, serta minuman dan makanan kesehatan. Pemanis berfungsi untuk meningkatkan cita rasa dan aroma, memperbaiki sifat-sifat fisik, sebagai pengawet, memperbaiki sifat-sifat kimia sekaligus merupakan sumber kalori bagi tubuh, mengembangkan jenis minuman dan makanan dengan jumlah kalori terkontrol. Pemanis buatan biasanya digunakan dalam proses pengolahan makanan seperti kue, minuman ringan, sari buah, dan sirup.


(16)

6

II.4 Jenis-jenis Pemanis Buatan

Jenis-jenis pemanis buatan banyak jenisnya menurut Depdiknas (2005), Beberapa macam pemanis yang biasa digunakan oleh produsen makanan diantaranya sebagai berikut :

 Sakarin

Sakarin ditemukan dengan tidak sengaja oleh Fahbelrg dan Remsen pada tahun 1897, digunakan sebagai antiseptik dan pengawet, namun sejak tahun 1900 digunakan sebagai pemanis. Sakarin sebagai pemanis buatan biasanya dalam bentuk garam berupa kalsium, kalium, dan natrium sakarin. Secara umum, garam sakarin berbentuk kristal putih, tidak berbau atau berbau aromatik lemah, dan mudah larut dalam air, serta terasa manis. Intensitas rasa manis garam sakarin mempunyai tingkat kemanisan 300 kali lebih manis daripada gula. Bahan ini biasanya dijual dalam bentuk senyawa Na atau Ca. Sakarin tidak memiliki nilai kalori sehingga sering digunakan sebagai pemanis pada bahan makanan diet. Pada konsentrasi tinggi sakarin menimbulkan aftertaste pahit. Hasil pengujian pada hewan menunjukan bahwa sakarin memiliki efek karsinogenik yaitu dapat memicu timbulnya kanker (Yusuf, 2013).

Gambar II.1 Sakarin Sumber : img.tradeindia.com

 Aspartam

Aspartam mulai dikenal penggunaannya pada tahun 1980. Pemanis ini mempunyai nilai kalori, dengan tingkat kemanisan 200 kali lebih tinggi daripada gula (sukrosa). Aspartam mulai terhidrolis dan mudah mengalami reaksi kimia. Jika mengalami hidrolisis, aspartam akan kehilangan rasa manisnya.


(17)

7 Gambar II.2 Aspartam

Sumber : indodiabetes.com/wp-content/uploads/2013/09/Aspartam.jpg

 Asesulfam K

Asesulfam memiliki tingkat kemanisan 200 kali lebih manis daripada sukrosa. Pengujian laboratorium telah membuktikan bahwa asesulfam K tidak berbahaya bagi manusia dan stabilitasnya selama pengolahan sangat baik.

Gambar II.3 Acesulfam K Sumber : www.wisdom-square.com

 Siklamat

Pengertian Siklamat menurut Winarno (1991) Siklamat pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan dari University of Illinois pada tahun 1937. Penemuan tersebut sebenarnya merupakan suatu ketidak sengajaan karena ia salah meletakan rokok pada tumpukan Kristal. Setelah rokok dihisap kembali, ada sesuatu yang terasa sangat manis pada bibirnya, hal ini ternyata disebabkan oleh derivate

(turunan) dari cyclohexyl sulfamic acid yang terasa sangat manis dan lezat.Tingkat kemanisan siklamat 30 kali lebih manis daripada gula tebu dan tidak menimbulkan aftertaste. Namun pada tahun 1970-an, di Amerika, Kanada, dan


(18)

8 Inggris, siklamat dilarang penggunaannya karena produk degradasinya bersifat karsinogenik.

Gambar II.4 Siklamat Sumber : img.indonetwork.co.id

Penggunaan pemanis buatan yang melampaui batas maksimal yang diperbolehkan dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Misalnya, kanker kandung kemih akibat mengkonsumsi siklamat dan terputusnya plasenta akibat mengkonsumsi sakarin. Berikut jenis dan aturan penggunaan bahan pemanis buatan :

Tabel II.1 Penggunaan pemanis buatan

Sumber : Peraturan Menkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 Nama BTP Jenis Makanan Maksimal Penggunaan Sakarin Makanan rendah kalori

(garam natrium) a. Permen karet 50 mg/kg (sakarin) b. Permen 100 mg/kg (Na sakarin) c. Saus 300 mg/kg (Na sakarin) d. Es krim 200 mg/kg (Na sakarin) e. Es lilin 300 mg/kg (Na sakarin) f. Selai dan jeli 200 mg/kg (Na sakarin) g. Minuman ringan 300 mg/kg (Na sakarin) h. Minuman yoghurt 300 mg/kg (Na sakarin) i. Minuman fermentasi 50 mg/kg (Na sakarin) Siklamat Makanan rendah kalori

(garam natrium) a. Permen karet 500 mg/kg (dihitung sebagai


(19)

9 b. Permen 1 g/kg (dihitung sebagai

asam

siklamat)

c. Saus 3 g/kg (dihitung sebagai asam

siklamat)

d. Es lilin 3 g/kg (dihitung sebagai asam

siklamat)

e. Minuman Yoghurt 3 g/kg (dihitung sebagai asam

siklamat)

f. Minuman fermentasi 500 mg/kg (dihitung sebagai

asam siklamat)

Sorbitol Kismis 5 g/kg Selai dan jeli, roti 300g/kg Makanan lain 120g/kg

Pemanis buatan yang direkomendasikan Departemen Kesehatan RI adalah sebagai berikut:

Tabel II.2 pemanis buatan yang dibolehkan

Sumber : Peraturan Menkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 No Nama Batas Maksimum Penggunaan

1 Sakarin 100 mg/kg (permen), 200 mg/kg (es krim, (300-700 x manis gula) selai, jeli), 300 mg/kg (saus, es lilin, minuman ringan, yoghurt)

2 Siklamat 1 g/kg (permen), 2g/kg (es krim, selai, jeli), (30-80 x manis gula) 3 mg/kg (saus, es lilin, minuman ringan, minuman yoghurt)


(20)

10 Menurut Mia dan Candra (2009), BTP yang sering digunakan dalam makanan dan minuman kemasan jika tidak diolah dan ditakar dengan benar dapat menimbulkan penyakit seperti kanker (karena sebagian BTP berisiko mengandung bahan karsinogen, yaitu penyebab kanker).

II.5 Bahaya dan Manfaat Pemanis Buatan

Menurut Cahyadi (2006), Penggunaan pemanis buatan yang semula hanya ditujukan pada produk-produk khusus bagi penderita diabetes, saat ini penggunaannya semakin meluas pada berbagai produk pangan secara umum. Beberapa pemanis buatan bahkan tersedia untuk dapat langsung digunakan atau ditambahkan langsung oleh konsumen kedalam makanan atau minuman sebagai pengganti gula. Propaganda mengenai penggunaan pemanis buatan umumnya dikaitkan dengan isu-isu kesehatan seperti:

pengaturan berat badan, pencegahan kerusakan gigi, dan bagi penderita diabetes dinyatakan dapat mengontrol peningkatan kadar glukosa dalam darah. Namun demikian, tidak selamanya penggunaan pemanis buatan tersebut aman bagi kesehatan. "Ada pendapat yang mengatakan bahwa pemanis buatan mampu membantu menurunkan berat badan, pendapat tersebut adalah salah besar," kata pemimpin studi dari Purdue University, Susan E. Switchers, seperti yang dilansir laman Times of India, Jumat (19/7).

Berikut ini adalah efek negatif pemanis buatan bagi kesehatan :

1. Menambah berat badan


(21)

11 Sumber :

http://www.biggiesboxers.com/wp-content/uploads/2015/12/body-fat-1.jpg

Sebuah studi yang dilakukan selama 20 tahun terhadap 120.000 pria dan wanita, yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, menemukan bahwa orang yang meningkatkan konsumsi minuman manis meski hanya satu porsi per hari, dapat meningkatkan risiko penambahan berat badan dari waktu ke waktu. Studi-studi lain telah menemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi minuman manis dan penambahan berat badan pada anak-anak. Satu studi menemukan bahwa untuk setiap 12 ons soda yang dikonsumsi setiap hari, akan

menambah berat badan anak hingga sebesar 60 persen selama 18 bulan.

2. Menghambat Rasa Kenyang

Gambar II.6 Makan Banyak

Sumber :

http://tango.image-static.hipwee.com/wp- content/uploads/2015/01/stock-footage-woman-eating-fast-food-time-lapse-750x422.jpg

Minuman manis seperti soda mengandung sekitar 240 kalori, sayangnya minuman manis tidak menghasilkan rasa kenyang yang sama dengan makanan padat lainnya, meski mengandung jumlah kalori yang sama. Sehingga anda akan lebih banyak makan makanan padat, agar merasa kenyang. Hal ini justru akan memperbanyak asupan kalori.


(22)

12 Gambar II.7 Serangan jantung

Sumber : http://herbalxamthone.com/images/obat-herbal-penyakit-jantung.jpg

Sebuah studi yang dilakukan di Harvard terhadap 40.000 peserta selama dua dekade menemukan bahwa pria yang minum rata-rata satu kaleng minuman manis per hari, memiliki risiko 20 persen lebih tinggi terkena serangan jantung daripada pria yang jarang menngkonsumsi minuman yang manis karena terdapat pemanis buatan.

4. Meningkatkan risiko kanker pankreas

Gambar II.8 Pankreas Sumber :

http://us.images.detik.com/content/2012/08/23/766/185519_pankreasts.jpg Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2010 oleh University of Minnesota menemukan bahwa minum minuman manis seperti soda sedikitnya dua kali dalam seminggu, dapat meningkatkan risiko kanker pankreas hingga 2 kali lipat. Studi tersebut dilakukan selama 14 tahun terhadap 60.524 peserta.


(23)

13 Gambar II.9 Mengantuk

Sumber : http://wartakesehatan.com/51075/lemas-saat-berpuasa-coba-solusi-ini Sebuah studi yang dilakukan tahun 2000 dan diterbitkan dalam Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine menemukan hubungan yang signifikan antara minum minuman ringan berkarbonasi dengan patah tulang di kalangan remaja. Hal ini disebabkan karena kerusakan otot yang terjadi setelah mengonsumsi minuman bergula secara teratur bahkan hanya dalam waktu 4 minggu.

6. Menyebabkan kerusakan gigi

Gambar II.10 Gigi rusak

Sumber : http://klinikjoydental.com/wp-content/uploads/2015/02/Karies-gigi-anak.jpg

Semua minuman ringan dan beberapa minuman olahraga umumnya mengandung pemanis yang dapat mengikis enamel gigi dan menyebabkan kerusakan gigi. Minuman manis dapat menyebabkan keasaman pada mulut yang merupakan faktor utama dalam pengembangan kerusakan gigi. Menurut Cahyadi (2006), Tujuan ditambahkannya pemanis kedalam bahan pangan diantaranya : 1. Sebagai pangan bagi penderita diabetes mellitus karena tidak menimbulkan gula darah. Pada penderita diabetes mellitus disarankan mengunakan pemanis sintesis untuk menghindari bahaya gula. Dari tahun 1955 sampai 1966 digunakan campuran siklamat dan sakarin pada pangan dan minuman bagi penderita diabetes.

2. Memenuhi kebutuhan kalori rendah untuk penderita kegemukan. Kegemukan merupakan salah satu faktor penyakit jantung yang merupakan


(24)

14 penyebab utama kematian. Untuk orang yang kurang aktif secara fisik disarankan untuk mengurangi masukan kalori per harinya. Pemanis sintesis merupakan salah satu bahan pengan untuk mengurangi masukan kalori.

3. Sebagai penyalut obat. Beberapa obat mempunyai rasa yang tidak menyenangkan, oleh karena itu untuk menutupi rasa yang tidak enak dari obat tersebut biasanya dibuat tablet yang bersalut. Pemanis lebih sering digunakan untuk menyalut obat karena umumnya bersifat higroskopis dan tidak menggumpal.

4. Menghindari kerusakan gigi. Pada pangan seperti permen lebih sering ditambahkan pemanis sintesis karena bahan permen ini mempunyai rasa manis yang lebih tingi dari gula, pemakaian dalam jumlah sedikit saja menimbulkan rasa manis yang diperlukan sehingga tidak merusak gigi.

5. Pada industri pangan, minuman, termasuk industri rokok, pemanis sintesis yang dipergunakan dengan tujuan untuk menekan biaya produksi karena pemanis sintesis ini selain mempunyai tingkat rasa manis yang lebih tinggi juga harganya relatif murah dibandingkan dengan gula yang diproduksi di alam.

Menurut penelitian Kamenickova et al, efek dari pemanis buatan seperti aspartam, asesulfam, siklamat dan sakarin terhadap ekspresi CYP1A1 (sitokrom P450 1A1) sebagai aktivator karsinogen dalam metabolisme obat dan aktivitas transkripsional Ahr (aril hidrokarbon reseptor) dan GR (glukokrotikoid reseptor) reseptor yang menginduksi karsinogen kimia. Secara keseluruhan, penggunaan aspartam, asesulfam, siklamat dan sakarin dalam makanan dapat dianggap aman, berkaitan dengan efek pada induksi CYP1A1 dan aktivasi Ahr dan GR reseptor.

II.6 Cara Mengurangi Konsumsi Gula Sehari-hari

Menurut Sugar Daily, orang rata-rata mengkonsumsi gula sebanyak 22 sendok makan perhari, lebih dari tiga kali jumlah yang dianjurkan oleh AHA (American Heart Association). Penelitian menyebutkan konsumsi gula berlebihan berisiko untuk terjadinya obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Namun, sulit bagi kita untuk mengukur sebanyak apa gula yang kita konsumsi setiap harinya, apalagi


(25)

15 dalam makanan dapat memberikan efek adiksi, sehingga kita ingin terus makan sama halnya dengan konsumsi pemanis buatan akan menyebabkan efek adiksi juga. Dalam satu sendok teh gula terdapat 16 kalori. Jumlah tersebut kelihatannya kecil, tapi konsumsi yang berlebihan menyebabkan timbunan kalori yang tidak berguna bagi tubuh sehingga meningkatkan risiko terjadinya obesitas hingga diabetes.

Penelitian pada tahun 2013 menemukan pada populasi bahwa setiap kelebihan 150 kalori dari yang dibutuhkan (setara dengan satu kaleng soda) – meningkatkan angka pravelansi diabetes dipopupalsi hingga 1,1%. Penelitian tahun 2014 menemukan bahwa semakin banyak gula yang dikonsumsi, semakin tinggi risikonya meninggal karena penyakit jantung. Jenis gula yang banyak kita konsumsi adalah gula pasir, gula buatan, gula alami yang biasanya berasal dari buah-buahan. Gula juga ditambahkan dalam pembuatan berbagai produk, mulai dari kecap, sirup mapel, minuman ringan dalam kemasan botol atau dalam sachet, dan dalam makanan pun ada biasanya digunakan sebagai bumbu dapur dll. Jenis gula yang baik untuk dikonsumsi adalah gula alami yang ada dalam makanan, misalnya fruktosa dalam buah-buahan atau laktosa dalam produk susu. “Buah -buahan mengandung gula, serat, serta berbagai nutrisi yang mengurangi efek

berbahaya dari gula,” ujar Nicole Avena, Ph.D, penulis Why Diets Fail (Beause

You’re Addicted to Sugar). Yang populer saat ini adalah mengganti gula dengan pemanis buatan seperti aspartam, siklamat, assesulfam atau sakarin. Pemanis buatan memberikan sensasi rasa manis tanpa kalori, sehingga produk ini cenderung tidak mengenyangkan.

Mengurangi konsumsi pemanis buatan tidak biasa dilakukan serta merta, untuk itu perlu dilakukan secara bertahap agar tubuh dapat beradaptasi. Bila kita telah terbiasa mengkonsumsi gula, kemudian tidak mengkonsumsi sama sekali, sangat mungkin kita mengalami gejala seperti sakit kepala, gelisah atau perubahan mood yang tiba-tiba.

II.7 Opini Masyarakat

Kesadaran akan bahaya dan manfaat yang terdapat dalam makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan didalamnya serta masih kurangnya kesadaran


(26)

16 akan kesehatan. Apalagi ketika makanan atau minuman yang diperjual belikan harganya terjangkau dan bisa dinikmati kapanpun dengan varian rasa, kemasan atau merk yang popular akan semakin banyak minat untuk mengkonsumsi produk tersebut. Penelitian dilakukan dengan mewawancarai beberapa pelajar SMP karena dalam masa pembelajarannya pernah atau sedang mempelajari tentang pemanis buatan. Hasil yang didapat dari wawancara singkat tersebut adalah mereka mengetahui apa yang dimaksud dengan pemanis buatan. Kebanyakan dari mereka menjawab pemanis buatan itu berbahaya jika dikonsumsi berlebihan. Jadi, menurut beberapa pelajar yang telah diwawancarai diatas adalah masih aman mengkonsumsi pemanis buatan asal jangan terlalu banyak mengkonsumsinya.

Penelitian berlanjut dengan mewawancarai beberapa mahasiswa fakultas MIPA, dengan beberapa pertanyaan yang simpel didapatkan jawaban yaitu mereka mengetahui pengertian pemanis buatan, beserta jenisnya dan mereka tahu produk apa saja yang mengandung pemanis buatan didalamnya, akan tetatpi ketika ditanya seberapa sering mengkonsumsi pemanis buatan beberapa dari mereka menjawab hampir setiap hari walaupun itu membuat efek rasa gatal pada tenggorokan. Menurut beberapa mahasiswa diatas, pemanis buatan itu ada yang baik bagi kesehatan yang diperuntukan kepada penderita diabetes, dan bisa meningkatkan mood, memberikan sensasi rasa manis dengan varian rasa berbeda biasanya terdapat pada minuman baik camilan seperti coklat, dll. Dan efek negatifnya yaitu membuat tenggrokon gatal, gula darah meningkat, beberapa dari minuman yang mengandung pemanis buatan kadang meninggalkan rasa pahit dimulut.

Menurut Yuliarti (2007), Beberapa bahan tambahan pangan yang diijinkan digunakan dalam makanan menurut PP Permenkes No 33 Tahun 2012 adalah antioksidan, antikempal, pengatur keasaman, pemanis buatan, pemutih dan pematang telur, pengemulsi, pengental, pengawet, pengeras, pewarna, penyedap rasa dan aroma, penguat rasa, dan sekuestrans. Peraturan ini dibuat untuk membatasi penggunaan bahan tambahan pangan yang dirasa masih cukup aman untuk dikonsumsi masyarakat terhadap timbulnya efek negatif yang dapat timbul


(27)

17 akibat pemakaian yang berlebihan. Pemanis memberikan rasa manis dalam makanan, tetapi tidak memiliki nilai gizi.

II.7 Resume dan solusi

 Pemanis buatan biasanya ditambahkan dan digunakan untuk keperluan produk olahan pangan, industri, serta minuman dan makanan.

 Beberapa macam pemanis yang biasa digunakan oleh produsen makanan diantaranya, sakarin, aspartam, asesulfam K, siklamat.

 Menurut penelitian Kamenickova et al, penggunaan aspartam, asesulfam, siklamat dan sakarin dalam makanan dapat dianggap aman.

 Penggunaan pemanis buatan yang melampaui batas maksimal yang diperbolehkan dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Misalnya, kanker kandung kemih akibat mengkonsumsi siklamat dan terputusnya plasenta akibat mengkonsumsi sakarin.

 Kesadaran akan bahaya dan manfaat yang terdapat dalam makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan didalamnya serta masih kurangnya kesadaran akan kesehatan.

 Menurut beberapa pelajar yang telah diwawancarai diatas adalah masih aman mengkonsumsi pemanis buatan asal jangan terlalu banyak mengkonsumsinya.

 Menurut beberapa mahasiswa, pemanis buatan itu baik untuk kesehatan terutama untuk penderita diabetes, dan bisa meningkatkan mood, memberikan sensasi rasa manis dengan varian rasa berbeda biasanya terdapat pada minuman baik camilan seperti coklat, dll. Pemanis buatan mempunyai efek negatif yaitu membuat tenggrokon gatal, gula darah meningkat, beberapa dari pemanis kadang meninggalkan rasa pahit dimulut.

Dengan adanya resume diatas maka didapat gambaran dari solusi permasalahan yaitu dengan membuat media kampanye yaitu, merancang media kampanye untuk mengurangi konsumsi pemanis buatan dengan cara mengetahui bahaya dan manfaat terhadap tubuh secara langsung maupun dalam jangka panjang dan mengubah pola pikir masyarakat untuk mengurangi konsumsi pemanis buatan dengan adanya kesadaran pada diri sendiri tanpa paksaan dari siapapun. Yang berdasarkan dengan sumber dari data yang telah ada.


(28)

18

BAB III. STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP DESAIN

III.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan dari mengurangi konsumsi pemanis buatan di kalangan pelajar SMP adalah membuat suatu media kampanye yang bertujuan mengubah perilaku dan pola pikir khalayak yang menjadi sasaran dalam penelitian ini. Menurut Roger dan Story (1987), kampanye adalah serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu. Melalui kampanye diharapkan tumbuh kesadaran baru dalam masyarakat, sehingga nantinya terjadi perubahan dalam cara pikir dan cara pandang yang diikuti perubahan perilaku masyarakat atas persoalan-persoalan yang dikomunikasikan itu. Komunikasi persuasif ini dipilih karena komunikasi dilakukan dengan merangsang aspek psikologis khalayak sasaran, sehingga perubahan yang dilakukan khalayak berdasarkan atas kesadaran pribadi, kerelaan, dan kesungguhan diri khalayak sendiri. Pesan kata disesuaikan dengan target sasaran agar dapat diterima, dimengerti, dan mudah dipahami.

III.1.1 Khalayak Sasaran

A. Target Audiens

Adapun target audiens yang ingin dicapai dalam perancangan informasi mengenai hipnoterapi untuk mengatasi gangguan psikologis pada anak sebagai berikut:

 Demografis

Gender : Laki – laki dan Perempuan Usia : 12 thn – 21 thn

Pendidikan : SMP, Perguruan Tinggi

Pekerjaan : Pelajar, Mahasiswa, Karyawan, wiraswata, Ibu Rumah Tangga Status Ekonomi Sosial : Semua Kalangan

 Geografis

Pelajar SMP di Jawa Barat dan masyarakat sekitarnya.

 Psikografis

Jika dilihat dari target audiens yaitu para remaja awal yaitu pelajar SMP yang menjadi target utama, perancangan kampanye ini diharapkan mampu


(29)

19

menyampaikan informasi mengenai bahaya dan manfaat yang ditimbulkan oleh pemanis buatan baik dampak langsung maupun tidak langsung, dengan tujuan agar pelajar dan masyarakat dapat mengetahui dan memahami dampak dari pemanis buatan yang mungkin dapat terjadi bagaimana cara mengurangi konsumsi pemanis buatan dalam kehidupan sehari-hari dan lebih selektif dalam memilih makanan atau minuman yang dikonsumsi.

B. Consumer Insight

Audiens yang dituju adalah yang memiliki pola hidup yang gemar memakan segala makanan yang manis dan kurang memperhatikan asupan pemanis yang masuk kedalam tubuh. Berikut insight dari target audiens:

Habbit

weekday : Sekolah, kegiatan eskul, belajar kelompok, bermain

weekend : bermain/nongkrong di cafe, tempat wisata, rumah teman dan taman

Attitude

Perilaku remaja yang energik, dan aktif.

Psikografis

Pandangan hidup abstrak, mudah terpengaruh oleh teman sebaya, gampang terbawa arus globalisasi, lebih banyak menggunakan gadget.

Environment

Lokasi masyarakat yang berkelompok, kelas menengah.

Dengan target audiens utama yaitu kalangan pelajar SMP, maka kampanye mengurangi konsumsi pemanis buatan untuk pelajar SMP dibuat dengan tidak melibatkan target audiens secara langsung, dengan arti kata media ataupun pesan yang ditujukan dengan media yang tanpa disadari digunakan oleh target audiens.

C. Consumer Journey

Tabel III.1 Consumer journey

Sumber : Dokumen pribadi No Jam Kegiatan Media

1 05.00-05.30 Bangun Tidur (Rumah) Jam, Hp, Media Sosial, Cermin


(30)

20

Poster, Billboard, Banner

3 08.00-09.00 Belajar (Sekolah)

Buku, Notebook, Pensil, Pulpen, Tas, Meja, Kalender, Jam dinding

4 09.00-10.00 Istirahat (Kantin)

Poster, Piring, Gelas, Menu makanan, Hp, TV, Radio, Tissu

5 11.00-12.00

Pulang Sekolah (Jalan, Tempat nongkrong, Taman)

Poster, Banner, Billboard, Brosur, Logo, Tempat sampah, Bus, Media sosial 6 15.00-17.00 Pulang ke rumah Sepatu, Kaos kaki, Tas

7 18.00-19.00 Waktu bersantai

TV, Majalah, Buku, Jam Dinding, Kalender, HP, laptop

8 22.00 Tidur Bantal, Kasur, Sprei, Jam, HP, Lampu

III.1.2 Strategi Komunikasi

Tujuan komunikasi dalam kampanye mengurangi konsumsi pemanis buatan untuk pelajar SMP adalah dengan memberikan informasi yang bersifat persuasif pada kalangan pelajar dan masyarakat dengan tujuan agar masyarakat mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pemanis buatan dan bagaimana cara yang bijak mengurangi konsumsi asupan gula buatan sehari-hari. Selain itu juga dapat mengingatkan bahwa pola hidup sehat sangatlah penting agar dapat terhindar dari segala penyakit.

A. Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal dilakukan melalui sudut pandang keseharian masyarakat atau

Human Interest yang sifatnya santai namun tepat dan juga terlihat nyata. Pendekatan komunikasi ini berdasarkan data dan sumber yang berhubungan dengan pemanis buatan. Semua data yang didapat dirangkum menjadi informasi yang jelas agar mudah tersampaikan informasinya, serta dapat memperkuat visual


(31)

21

yang akan ditampilkan. Bahasa yang akan digunakan yaitu dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana dan bahasa informal yang biasa digunakan oleh para remaja saat ini, singkat dan jelas agar tersampaikan dan dimengerti dengan baik kepada target audiens. Gaya komunikasi yang akan disampaikan pada permasalahan ini sebagai penunjang pendekatan gaya hidup sehari-hari dan sifat komunikasi yang mengajak. Salah satunya adalah gaya komunikasi yang santai dan tidak kaku bisa diselipkan kata yang yang tepat untuk remaja saat ini, yang berfokus pada remaja dan berhubungan dengan gaya hidup mereka. Pesan yang harus disampaikan dalam mengatasi masalah mengurangi konsumsi pemanis buatan untuk pelajar SMP adalah mengajak khalayak sasaran untuk mengurangi konsumsi pemanis buatan dan memperhatikan asupan bahan pemanis buatan dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan kalimat ajakan untuk mengurangi konsumsi pemanis buatan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Pendekatan Visual

Berdasarkan dari target sasaran utama maka pendekatan visual yang akan digunakan yaitu visual berupa ilustrasi. Ilustrasi berupa foto akan terlihat dengan jelas.

III.1.3 Mandatory

Perancangan media kampanye mengurangi asupan pemanis buatan untuk pelajar SMP bekerja sama dengan beberapa pihak. Pihak-pihak tersebut mendukung Adapun pihak-pihak yang bekerjasama dalam perancangan media, Dinas Kesehatan Jawa Barat.

III.1.4 Strategi Kreatif

Untuk merancang media informasi yang berbeda dan menarik diperlukan strategi kreatif yang baik. Adapun strategi kreatif yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

Key Visual

Merupakan terjemahan dari keyword ke dalam bentuk gambar. Gambar-gambar tersebut akan dijadikan referensi dalam proses perancangan. Adapun key visual


(32)

22

Gambar III.1 Key Visual

Sumber : bbcgoodfood.com, ardydii.files.wordpress.com, borongaja.com, necturajuice.com, rangkaiankatakata.wordpress.com, rd.com, shutterstock.com,

food.detik.com

(Diakses pada :18 Juni 2016)

Tag Line

Tagline bisa dimanfaatkan untuk mendukung proses kampanye, salah satunya untuk memberi tahu pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat. Tagline

yang akan digunakan untuk media kampanye adalah Tidak Selamanya yang

Manis itu Menyenangkan” adalah kalimat yang akan membuat penasaran para sasaran kampanye ini.

III.1.5 Srategi Media

Untuk menyampaikan pesan melalui media kepada target audiens dibutuhkan strategi komunikasi yang baik. Salah satu strategi komunikasi yang baik


(33)

23

dilakukan oleh perusahaan periklanan di luar negeri. Strategi komunikasi yang digunakan oleh perusahaan periklanan salah satunya adalah strategi AISAS. AISAS merupakan singkatan dari Attention, Interest, Search, Action dan Share. Adapun pengaplikasian strategi AISAS dalam menyampaikan pesan melalui media adalah sebagai berikut:

Attention

Tahap attention digunakan untuk menarik perhatian masyarakat. Attention dibuat supaya masyarakat merasa penasaran terhadap apa yang mereka lihat. Jika masyarakat sudah merasa penasaran atau bingung, berarti pesan sudah diperhatikan.

Interest

Tahap interest digunakan untuk menarik minat masyarakat terhadap sebuah produk. Interest berisikan informasi yang berkaitan dengan habbit, attitude, psikografis, environment. Interest berisikan informasi mengenai keunggulan dan manfaat produk. Dengan kata lain interest dibuat untuk menjawab keinginan masyarakat terhadap produk. Ketika produk bisa menjawab keinginan target audiens, maka mereka akan tertarik dengan produk tersebut.

Search

Tahap search digunakan untuk memberikan informasi produk kepada target audiens. Pada tahap search target audien akan mencari tahu berbagai informasi mengenai produk yang diinginkan. Target audiens biasanya mencari informasi dari majalah, tabloid, koran, katalog, website dan orang (penjual atau teman).

Action

Setelah informasi menjawab keinginan target audiens, maka akan timbul rasa ingin memiliki terhadap sebuah produk. Aksi yang terjadi pada tahap action

diantaranya mencoba, meminjam, meminta, membeli hingga merasakan produk.

Share

Tahap share merupakan proses apresiasi, tanggapan atau penilaian terhadap sebuah produk. Konsumen akan membuat informasi berkaitan dengan kritik, saran atau dukungan terhadap produk. Konsumen akan memberikan informasi yang mereka buat kepada orang lain. Informasi biasanya diberikan melalui pembicaraan secara langsung ataupun berupa tulisan yang dibagikan di dunia maya.


(34)

24

1. Media Utama

Poster Media poster dapat disimpan di luar ruangan atau di dalam ruangan dimana aktifitas orang – orang yang sibuk dapat melihatnya sebentar dan mengetahui informasi yang ada dipasang pada bidang vertikal seperti mading pada koridor kampus, dikamar sampai pada dinding yang dekat dengan jalur umum.

2. Media pendukung

Media pendukung merupakan kumpulan beberapa media yang dirancang untuk memberikan informasi keberadaan media utama. Adapun media pendukung yang akan dipilih adalah sebagai berikut:

 Brosur

Brosur dapat mudah disebarkan ke tempat yang sesuai untuk penerapan kampanye dan informasinya dapat dibaca baik ketika sedang melakukan kegiatan seperti bekerja atau sedang santai dan mempunyai waktu luang.

 Sticker

Stiker dapat disimpan diberbagai ruang atau benda milik audiens dan juga lebih menarik perhatian audiens dan sifatnya juga sebagai pengingat.

 Notebook / Buku Catatan

Buku catatan merupakan salah satu benda yang harus dimiliki anak sekolah. Buku catatan digunakan untuk mencatat berbagai pelajaran yang disampaikan disekolah. Dengan demikian akan dibuat desain buku catatan untuk membantu anak-anak mencatat pelajaran. Buku catatan akan dimanfaatkan sebagai media pendukung untuk mengingatkan anak pada kampanye pemanis buatan.

 Gantungan kunci

Pelajar SMP selalu membawa tas ketika mereka pergi ke sekolah. Tas tersebut digunakan tuntuk membawa buku pelajaran dan alat-alat tulis. Karena tas sekolah banyak digunakan oleh kalangan pelajar, maka akan dibuat gantungan kunci yang bisa dipasang di resleting tas sekolah. Gantungan kunci akan dimanfaatkan sebagai media pendukung sebagai media pengingat.

 Pin

Sebuah benda yang digunakan sebagai sebuah aksesoris yang dapat dipasang pada pakaian atau materi yang terbuat dari kain lainnya. Pin digunakan oleh wanita dan juga pria. Pin biasanya terbuat dari bahan plastik, dan bagian peniti terbuat dari


(35)

25

bahan metal Dapat disematkan pada pakaian, topi atau benda lainnya yang terbuat dari bahan kain. Dahulu fungsi pin sebagai sebuah aksesoris, namun kali ini dapat digunakan sebagai media promosi.

 Topi

Media topi sering digunakan oleh berbagai kalangan yang berfungsi untuk melindungi kepala dari sinar matahari serta tidak jarang topi dipakai hanya sekedar pelengkap dalam keseharian dan kegiatan mereka, maka media topi ini sangat membantu dalam kampanye ini dengan memanfaatkan sisi fungsional dalam topi sendiri.

 Kaos

Dalam keperluan kampanye, media kaos sangat mendukung untuk menjadi pengingat, dengan menyampaikan pesan – pesan kampanye yang telah di sebarkan. dan untuk media kaos ini akan dibuat dengan all size.

 Jam dinding

Jam dinding merupakan merchandise yang awet dan tidak mudah rusak. Jam dinding memang jarang disentuh akan tetapi jam dinding sering dilihat dan juga sebagai untuk media pengingat. Maka dari itu, jamdinding sangat cocok digunakan sebagai media pendukung kampanye.

 Paper Bag

Tas jinjing yang digunakan untuk membawa buku, peralatan maupun penggunaan lain. Secara praktis dapat dikatakan, tote bag bisa digunakan untuk membawa apa saja. Karena sering digunakan untuk beragam keperluan inilah membuat tote bag biasanya berbahan material yang kuat seperti kanvas, nilon dan kain yang kokoh lainnya. Tote bag lebih simpel saat tidak digunakan bisa dilipat dan lebih multifungsi. Media kampanye akan lebih efektif karena pesan dapat dicetak pada tote bag tersebut.

 Media sosial

Pada masa internet seperti sekarang banyak masyarakat menggunakan media sosial untuk berkomunikasi. Beberapa media sosial yang paling banyak digunakan oleh masyarakat diantaranya adalah facebook, twitter dan instagram. Dengan demikian akun facebook, twitter dan instagram akan dijadikan sebagai media


(36)

26

pendukung, untuk memberikan informasi tentang kampanye mengurangi konsumsi pemanis buatan kepada masyarakat luas.

III.1.6 Strategi Distribusi

Menurut Tjiptono (2008), strategi distribusi adalah suatu proses kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk mempermudah kegiatan penyaluran barang atau jasa dari pihak produsen kepihak konsumen. Untuk menyampaikan pesan kepada target audiens dibutuhkan strategi distribusi yang baik. Adapun strategi distribusi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel III.2 Strategi distribusi Sumber : Dokumen pribadi

No Media Oktober November Desember Januari Februari Maret

Utama

1 Poster

Pendukung

3 Brosur 4 Stiker 5 Notebook 6 Gantungan 7 Pin 8 Topi 9 Kaos 10 Jam

dinding

11 Tote bag

12 X Banner

13 Medsos

III.2 Konsep Desain

Desain untuk media kampanye berupa poster dengan foto illustrasi yang menggambarkan dampak dari pemanis buatan jika dikonsumsi berlebihan. Desain media utama berupa poster dengan visual berupa fotografi. Fotografi dipilih agar


(37)

27

memunculkan dampak yang nyata jika mengkonsumsi pemanis buatan berlebihan dengan memilih objek yang tepat untuk dijadikan sebuah foto illustrasi.

III.2.1 Format Desain

Format desain pada media poster yaitu 29,7 cm dan 42 cm, poster tersebut dapat menarik minat audience untuk membacanya yaitu dikarenakan diperkotaan orang-orang yang dikesibukannya dapat tertarik untuk membaca dan memahami isi informasinya dalam waktu yang singkat. Untuk membuat desain yang baik diperlukan konsep untuk menentukan format desain yang akan dibuat. Format desain merupakan kesesuaian antara desain dan media yang digunakan.

III.2.2 Tata Letak

(Rustan, 2014) Tata letak atau layout adalah tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau kesan yang dibawanya. Karena kesan yang ingin ditimbulkan dalam media informasi adalah nyaman dan bersih maka dibuat layout yang seimbang atau 28 simetris atau terkesan satu kesatuan. Layout juga berkaitan dengan komposisi antar elemen visual dan teks. Unsur grafis yang di pakai dalam media informasi dengan mengatur penempatan berbagai unsur komposisi seperti teks, garis, warna, bidang, gambar, dan sebagainya Posisi tata letak digunakan pada media kampanye yaitu portrait. Unsur- unsur pendukung kampanye dan tata letaknya : Layout dibuat untuk poster interest sederhana yaitu dengan ilustrasi yang menggambarkan dampak dari konsumsi pemanis buatan yang berlebih ditambah dengan teks yang bisa menarik perhatian bagi yang membacanya.

TEKS

GAMBAR INFORMASI

LOGO LOGO


(38)

28

Gambar III.2 Layout Sumber : Dokumen pribadi

Pesan yang akan ditampilkan dalam illustrsi foto tersebut harus terlihat nyata agar pesan yang kan disampaikan mengena pada audiens.

Gambar III.3 Layout 2 Sumber : Dokumen pribadi

Layout diatas dibuat agar terkesan simpel dan tidak banyak waktu untuk hanya sekedar melihat dan memahaminya.

III.2.3 Huruf

Tipografi atau typography menurut Roy Brewer (1971) dapat memiliki pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur-unsur lain bukan susun huruf pada pada halaman cetak. Font yang digunakan untuk disisipkan pada media kampanye haruslah mudah dimengerti dan juga fontnya harus menarik. Maka dari itu dipilihlah font dengan karakteristik handwriting agar terkesan natural dan sesuai dengan karakter dari target audiens. Font yang digunakan untuk menarik perhatian audiens untuk membaca dan memahaminya sejenak.

TEKS GAMBAR

LOGO LOGO


(39)

29 Cinnamon Cake

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

font digunakan sebagai penyampai pesan yang akan digunakan pada media kampanye sosial.

III.2.4 Warna

Warna memiliki daya tarik yang kuat dan menciptakan makna tersendiri. Warna juga dapat mengurangi rasa bosan, ataupun membangkitkan semangat pada objek. Mode warna yang akan digunakan yaitu CMYK untuk media cetak dan dikerjakan secara digital dengan mode warna RGB.

Gambar III.4 Warna Sumber : Dokumen pribadi

III.2.5 Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu daya tarik dan dapat menggambarkan pesan dalam sebuah media kampanye. Pesan yang utama pada media kampanye adalah untuk mengajak, menyadarkan, dan menumbuhkan rasa ketertarikan masyarakat untuk


(40)

30

mengurangi konsumsi pemanis buatan dalam kehidupan sehari-hari. Gaya ilustrasi yang digunakan seperti pada gambar berikut ini:

Interest

Gambar III.5 Gambar referensi Sumber : id.gofreedownload.net

(Diakses pada : 18 Juni 2016)

Dalam illustrasi ditambahkan nuansa awan agar terkesan dinamis dengan suasana yang cerah dan segar.

Gambar III.6 Gambar referensi rangkaiankatakata.wordpress.com

(Diakses pada : 18 Juni 2016)

awan diatas akan menjadi background agar terkesan cerah dan indah jika ditambahkan dengan objek yang akan difoto.


(41)

31

Attention

Dalam interest akan dibuat illustrasi yang menggambarkan manis seperti gula dan permen.

Gambar III.7 Gambar referensi

Sumber : https://www.colourbox.com/preview/3360326-candy-cartoon.jpg (Diakses pada : 18 Juni 2016)

Gambar diatas akan menunjukan illustrasi dari interest dan akan menggunakan tagline yang sesuai. Illustrasi permen atau gula akan dibuat menarik, lucu tapi pesan yang disampaikan bisa dibaca dan dipahami oleh masyarakat.


(42)

32

BAB IV. TEKNIS PRODUKSI MEDIA IV.1 Pra Produksi

Sebelum memasuki tahap produksi tahapan yang harus dilakukan dalam membuat kampanye terlebih dahulu harus melewati beberapa tahap antara lain:

1. Pembuatan Sketsa

Pembuatan sketsa mulai dari bentuk rancangan ilustrasi yang akan digunakan dalam media seperti tampilan visual pada media kampanye.

Gambar IV.1 Sketsa Sumber: Dokumen pribadi 2. Pengolahan Gambar

Pengolahan gambar meliputi pengolahan teknis gambar yang sudah dibuat sketsa kemudian melalui proses pembuatan foto meliputi konsep gambar, pemberian


(43)

33 Gambar IV.2 Seleksi foto

Sumber: Dokumen pribadi

Pemilihan gambar yang akan diedit menggunakan software Adobe Photoshop CS6 untuk media AISAS (Interest).

Gambar IV.3 Seleksi gambar Sumber: Dokumen pribadi

Pemilihan gambar yang akan diedit menggunakan software Adobe Photoshop untuk media AISAS (Interest). Illustrasi yang dipilih yaitu menggunakan teknik fotografi agar hasilnya terlihat nyata dan bisa menarik perhatian masyarakat.


(44)

34 Gambar IV.4 Proses editing

Sumber: Dokumen pribadi

Proses editing dilakukan untuk menyesuaikan terang tajamnya gambar dan menyesuaikan warna yang akan dimunculkan untuk memberikan kesan segar pada gambar.

Gambar IV.5 Proses editing Sumber: Dokumen Pribadi

3. Pengaplikasian

Tahap ini merupakan lanjutan dari tahap sebelumnya, proses pengolahan gambar kemudian diaplikasikan ke berbagai media yang sesuai dengan konsep.


(45)

35 4. Teknis Cetak

Setelah semua proses pengaplikasian selesai kemudian di lanjut dengan proses cetak dengan menentukan material bahan dan teknis produksi yang telah ditentukan.

IV.2 Teknis Cetak

Teknis media dibuat berdasarkan pengelompokkan tahapan perancangan media kampanye sebagai berikut:

1. Poster

Fungsi dari media poster adalah untuk memperkenalkan kampanye kepada masyarakat yang didisribusikan pada tahap awal kampanye di sekitar wilayah yang akan dijadikan tempat kampanye berlangsung. Dipilihnya media poster karena poster merupakan media yang memiliki jangkauan yang luas, dan dapat berhubungan langsung dengan masyarakat. Pada pengerjaan awal poster ini berasal dari sketsa manual kemudian sketsa tersebut melalui proses digitalisasi menggunakan software Adobe Photoshop dan dilanjutkan ke tahap editing.

Material : Art paper Ukuran : A3

Teknis produksi : Offset

Gambar IV.6 Poster


(46)

36 Sumber: Dokumen Pribadi

Material : Art paper Ukuran : A3

Teknis Produksi : Cetak Offset

Gambar IV.7 Poster Sumber : Dokumen Pribadi

2. Notebook

Buku catatan harian yang biasanya digunakan untuk mencatat, menulis. Bisa digunakan untuk sehari-hari. Notebook merupakan media pengingat akan kampanye mengurangi konsumsi pemanis buatan agar dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Material : Art paper (cover) dan HVS (isi) Ukuran : A5


(47)

37 Gambar IV.8 Notebook

Sumber : Dokumen Pribadi

3. Social Media

Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu.

Material : Social Media Ukuran : Disesuaikan

Teknis produksi : Fan Page di Facebook & Instagram

Gambar IV.9 Fan page Facebook Gambar IV.10 Instagram

Sumber : Dokumen Pribadi Sumber : Dokumen Pribadi

4. Topi

Topi merupakan alas yang digunakan sebagai pelindung kepala misalnya dari sinar matahari atau untuk keperluan fashion. topi dirasa cocok untuk keperluan kampanye walau jangkauan attentionnya tidak luas tapi dirasa cocok untuk digunakan sehari-hari sebagai media pengingat.

Material : Topi Polos Ukuran : All Size


(48)

38 Gambar IV.11 Topi

Sumber : Dokumen Pribadi

5. Kaos

Kaos merupakan pakaian yang dapat digunakan sehari-hari. Kaos dirasa cocok untuk kampanye ini karena akan menarik perhatian audience yang melihatnya.

Material : Kaos Ukuran : All size Teknis produksi : Cetak

Gambar IV.12 Kaos Sumber : Dokumen Pribadi


(49)

39

6. Sticker

Sticker adalah media promosi yang aplikasinya ditempelkan pada produk sebagai identitas sebuah merk agar mudah dikenali oleh target market dan membedakan dengan pesaing. Sticker yang bagus hendaknya mudah diingat dari segi bentuk dan visual grafisnya.

Material : Kertas Sticker

Ukuran : 5 x 5 cm dan 3 x 7 cm Teknis produksi : Cetak Offset

Gambar IV.13 Sticker

Sumber : Dokumen Pribadi

7. Jam Dinding

Jam dinding merupakan merchandise yang awet dan tidak mudah rusak. Jam dinding memang jarang disentuh, akan tetap tetapi jam dinding sering dilihat dan juga sebagai media pengingat. Maka dari itu, jam dinding sangat cocok digunakan sebagai media pendukung kampanye. Di produksi offset menggunakan bahan plastik, dengan ukuran 25cm x 25cm.

Material : Jam Dinding Ukuran : 20 x 20

Teknis produksi : Cetak Art Paper

Tidak selamanya yang manis itu menyenangkan

Tidak selamanya yang manis itu menyenangkan

Tidak selamanya yang manis itu menyenangkan

Tidak selamanya yang manis itu menyenangkan

Tidak selamanya yang manis itu menyenangkan

#ayokurangikonsumsipemanisbuatan Tidak selamanya yang manis itu menyenangkan

#ayokurangikonsumsipemanisbuatan

Tidak selamanya yang manis itu menyenangkan

#ayokurangikonsumsipemanisbuatan

Tidak selamanya yang manis itu menyenangkan


(50)

40

Gambar IV.14 Jam Dinding Sumber : Dokumen Pribadi

8. Tumblr

Digunakan sebagai media yang bertujuan untuk mengingatkan target audiens agar selalu meminum air putih yang bebas dari pemanis buatan. Karena dengan mengkonsusi air putih memberikan dampak yang baik bagi tubuh, dapat melembabkan kulit, mencegah penuaan dini, mengatasi masalah kulit, melembabkan bibir. Dengan mengkonsusi air putih dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan.


(51)

41 Material : Tumbler

Ukuran : Disesuaikan

Teknis produksi : Cetak Art Paper

Gambar IV.15 Tumblr Sumber : Dokumen Pribadi

9. Kalender

Setiap anak sekolah membutuhkan informasi mengenai hari-hari libur nasional, yang biasanya tidak tersedia pada kalender handphone. Dengan demikian akan dibuat sebuah kalender cetak, untuk memberikan informasi mengenai hari-hari libur nasional.

Material : Kalender Ukuran : Disesuaikan


(52)

42 Gambar IV.16 Kalender 2017

Sumber : Dokumen Pribadi

10. Totebag

Totebag biasanya dipakai sebagai tas untuk menyimpan buku, alat tulis, dan sebagainya. Totebag dirasa cocok sebagai media pengingat karena jangkauan attentionnya cukup luas.

Material : Tote Bag Ukuran : Disesuaikan Teknis produksi : Sablon

Gambar IV.17 Totebag Sumber : Dokumen Pribadi


(1)

37 Gambar IV.8 Notebook

Sumber : Dokumen Pribadi

3. Social Media

Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu.

Material : Social Media Ukuran : Disesuaikan

Teknis produksi : Fan Page di Facebook & Instagram

Gambar IV.9 Fan page Facebook Gambar IV.10 Instagram Sumber : Dokumen Pribadi Sumber : Dokumen Pribadi

4. Topi

Topi merupakan alas yang digunakan sebagai pelindung kepala misalnya dari sinar matahari atau untuk keperluan fashion. topi dirasa cocok untuk keperluan kampanye walau jangkauan attentionnya tidak luas tapi dirasa cocok untuk digunakan sehari-hari sebagai media pengingat.

Material : Topi Polos Ukuran : All Size


(2)

38 Gambar IV.11 Topi

Sumber : Dokumen Pribadi

5. Kaos

Kaos merupakan pakaian yang dapat digunakan sehari-hari. Kaos dirasa cocok untuk kampanye ini karena akan menarik perhatian audience yang melihatnya. Material : Kaos

Ukuran : All size Teknis produksi : Cetak

Gambar IV.12 Kaos Sumber : Dokumen Pribadi


(3)

39

6. Sticker

Sticker adalah media promosi yang aplikasinya ditempelkan pada produk sebagai identitas sebuah merk agar mudah dikenali oleh target market dan membedakan dengan pesaing. Sticker yang bagus hendaknya mudah diingat dari segi bentuk dan visual grafisnya.

Material : Kertas Sticker Ukuran : 5 x 5 cm dan 3 x 7 cm Teknis produksi : Cetak Offset

Gambar IV.13 Sticker Sumber : Dokumen Pribadi

7. Jam Dinding

Jam dinding merupakan merchandise yang awet dan tidak mudah rusak. Jam dinding memang jarang disentuh, akan tetap tetapi jam dinding sering dilihat dan juga sebagai media pengingat. Maka dari itu, jam dinding sangat cocok digunakan sebagai media pendukung kampanye. Di produksi offset menggunakan bahan plastik, dengan ukuran 25cm x 25cm.

Material : Jam Dinding Ukuran : 20 x 20

Teknis produksi : Cetak Art Paper

Tidak selamanya yang manis itu menyenangkan

Tidak selamanya yang manis itu menyenangkan

Tidak selamanya yang manis itu menyenangkan

Tidak selamanya yang manis itu menyenangkan

Tidak selamanya yang manis itu menyenangkan

#ayokurangikonsumsipemanisbuatan Tidak selamanya yang manis itu menyenangkan

#ayokurangikonsumsipemanisbuatan

Tidak selamanya yang manis itu menyenangkan

#ayokurangikonsumsipemanisbuatan

Tidak selamanya yang manis itu menyenangkan


(4)

40

Gambar IV.14 Jam Dinding Sumber : Dokumen Pribadi

8. Tumblr

Digunakan sebagai media yang bertujuan untuk mengingatkan target audiens agar selalu meminum air putih yang bebas dari pemanis buatan. Karena dengan mengkonsusi air putih memberikan dampak yang baik bagi tubuh, dapat melembabkan kulit, mencegah penuaan dini, mengatasi masalah kulit, melembabkan bibir. Dengan mengkonsusi air putih dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan.


(5)

41 Material : Tumbler

Ukuran : Disesuaikan

Teknis produksi : Cetak Art Paper

Gambar IV.15 Tumblr Sumber : Dokumen Pribadi

9. Kalender

Setiap anak sekolah membutuhkan informasi mengenai hari-hari libur nasional, yang biasanya tidak tersedia pada kalender handphone. Dengan demikian akan dibuat sebuah kalender cetak, untuk memberikan informasi mengenai hari-hari libur nasional.

Material : Kalender Ukuran : Disesuaikan


(6)

42 Gambar IV.16 Kalender 2017

Sumber : Dokumen Pribadi

10. Totebag

Totebag biasanya dipakai sebagai tas untuk menyimpan buku, alat tulis, dan sebagainya. Totebag dirasa cocok sebagai media pengingat karena jangkauan attentionnya cukup luas.

Material : Tote Bag Ukuran : Disesuaikan Teknis produksi : Sablon

Gambar IV.17 Totebag Sumber : Dokumen Pribadi