PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK HIKAYAT KUCING DAN TIKUS OLEH SISWA KELAS XI SMA SWASTA RAKSANA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
THINK PAIR AND SHARE TERHADAP KEMAMPUAN
MENEMUKAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK HIKAYAT
“KUCING DAN TIKUS” OLEH SISWA KELAS XI
SMA SWASTA RAKSANA MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN
2013/2014

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ELPRIDA BR GINTING
NIM 2103111018

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN

2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
atas berkat dan anugerahNya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi
ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and
Share terhadap Kemampuan Menemukan Unsur-unsur Intrinsik Hikayat “Kucing
dan Tikus” oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Raksana Medan Tahun
Pembelajaran 2013/2014.” Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah
satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan dan
dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi material maupun spiritual. Oleh
karena itu, rasa hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia,
4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia dan selaku dosen pengarah,
5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia,
6. Drs. Tangson R. Pangaribuan, M.Pd., selaku Pembimbing Skripsi,
7. Drs. M. Joharis, M.M, M.Pd., selaku dosen Pembimbing Akademik,
8. M. Oky Fardian Gafari, M.Hum., selaku dosen Pengarah
9.

seluruh bapak/ibu dosen serta staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

ii

10. kepala sekolah dan seluruh guru, staf pegawai dan SMA Swasta Raksana
Medan yang telah memberikan izin kepada saya untuk melakukan
penelitian di SMA Swasta Raksana Medan,
11. orang tua penulis, Ayahanda T. Ginting dan Ibunda D. Manalu serta adik
dan kakak penulis, Erwin Tala Ginting, Abed Nego Ginting, Hanna
Klaudia Ginting, Lidia Kurniati Ginting, Hagai Azharya Ginting, Leni
Ginting serta seluruh keluarga Ginting dan Manalu atas segala kasih,

motivasi, doa, perhatian serta dukungan moril dan material yang
senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang kepada penulis,
12. teman seperjuangan saya Lastri Simanjuntak, Nopriani Nababan, Pienti
Manalu, Rachel Kembaren dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan
satu per satu, terimakasih atas segala bantuannya,
13. teman kost Bethesda Butar-butar, Ruben Sitorus, Dian Marpaung, Abed
Tamba, Josua Girsang, terimakasih buat dukungannya,
14. seluruh stambuk 2010 khususnya anak Reguler B, terima kasih atas semua
doa dan dukungan kalian, kalian membuat dunia baru dalam hidup saya,
15. jemaat Gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia, terimakasih atas doa dan
perhatiannya,
16. saudara/saudari yang ada di KONTAN, LABSAS, serta rekan-rekan di
LBB QL terima kasih telah memberi motivasi dan dukungan kepada
saya.
Akhir kata penulis mengucapkan semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan,
Penulis,


Juni 2014

Elprida Br Ginting
NIM 2103111018

iii

ABSTRAK
Elprida Br Ginting, NIM 2103111018, Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think Pair and Share Terhadap Kemampuan Menemukan
Unsur-Unsur Intrinsik Hikayat “Kucing dan Tikus” oleh Siswa Kelas XI
SMA Swasta Raksana Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Program
Studi Pendidikan Bahasa Indonesia/S1 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jelas pengaruh model
pembelajaran Think Pair and Share dan model konvensional dalam meningkatkan
kemampuan menemukan unsur-unsur intrinsik dalam hikayat “kucing dan tikus.”
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Swasta Raksana
Medan dengan jumlah 216 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 72 siswa
yang diambil secara homogen dengan random control-group design. Instrumen

yang digunakan untuk menjaring data adalah penugasan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen,
tepatnya True eksperimen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan
uji “t”. Dari pengolahan data diperoleh hasil post-test kelas ekperimen dan kelas
kontrol. Adapun nilai rata-rata kelas eksperimen dengan model pembelajaran
Think Pair and Share = 83,03, standar deviasi=8,93 dan termasuk pada kategori
sangat baik sebanyak 50%, kategori baik sebanyak 50% dan kategori cukup
sebanyak 0%. Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol dengan model konvensional
= 66,88 standar deviasi = 9,88 dan termasuk pada kategori sangat baik sebanyak
0%, kategori baik sebanyak 50% kategori cukup sebanyak 50% kategori kurang
0% dan kategori sangat kurang sebanyak 0%. Dari hasil uji data post-test
diketahui keduanya berdistribusi normal. Dari uji homogenitas di dapat bahwa
sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas
dan homogenitas, di dapatlah to sebesar 7,17. Selanjutnya to diketahui, kemudian
dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikasi 5% dengan df=N-1=36-1=35
dari df =35 diperoleh taraf signifikasi 5%=1,99, karena to yang diperoleh lebih
besar dari tabel yaitu 7,17> 1,99 maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis
alternatif (Ha) diterima.
Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh bukti yang empirik bahwa prestasi
belajar siswa yang diterapkan dengan model Think Pair and Share dalam

meningkatkan kemampuan menemukan unsur-unsur intrinsik hikayat lebih efektif
dibandingkan dengan model konvensional di SMA Swasta Raksana Medan.

i

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK……………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN………………………………...………………………… x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah............................................................................ 5
C. Batasan Masalah ................................................................................. 6
D. Rumusan Masalah............................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEP, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kerangka Teoretis............................................................................... 9
1. Hakikat Kemampuan Menemukan Unsur-Unsur
Intrinsik dalam Hikayat .............................................................. 9
a. Pengertian Kemampuan ………………………. ............... 9
b. Pengertian Menemukan ………………………................ 10
c. Pengertian Hikayat ……………………………. ............... 10
d. Unsur-unsur Instrinsik Hikayat………………….. ......... 12
2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS …… ........ 17
a. Pengertian Model Pembelajaran ……..….…… .............. 17
b. Model Pembelajaran Kooperatif …… ............................ 19
c. Model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS ...................... 21
d. Langkah-langkah Model Pembelajaran Think Pair
and Share ……………..…………… ................................. 23

iv

e. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran
Think Pair and Share ……………………….…................ 24

f. Pembelajaran Menemukan Unsur-unsur Intrinsik
dalam Hikayat dengan Model Think Pair
and Share.........................................................................

25

3. Hakikat Model Pembelajaran Konvensional …………… .....

26

a. Pengertian Model Pembelajaran Konvensional .. .........

26

b. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran
Konvensional …………. ................................................... 27
c. Pembelajaran Menemukan Unsur-unsur Intrinsik
dalam Hikayat dengan Model Konvensional …............. 28
B. Kerangka Konseptual ………………………………………… ...... 29
C. Hipotesis penelitian ………………………………………….. ........ 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian …………………….…………… ... 32
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi …………………………………..…………… ............ 32
2. Sampel …………………………………..……………. ............. 33
C. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ………….…………. ... 34
D. Metode dan Desain Penelitian ………….……….. .......................... 35
E. Jalannya Eksperimen…………………………………………......... 37
F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ……… ..... 39
G. Organisasi Pengolahan Data …………………………………. ...... 42
H. Teknik Analisis Data ………………………………………… ....... 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Penyajian Data Kemampuan Siswa Menemukan Unsur-unsur
Intrinsik dalam Hikayat……………………………………………. 46
B. Data Kemampuan Menemukan Unsur-unsur Intrinsik dalam
Hikayat ...................…………………………………..……….…

46

C. Deskripsi Data Pembelajaran Menemukan Unsur-unsur

Intrinsik dalam Hikayat…………………………………..……….. 49

v

1. Deskripsi Data Pembelajaran Menemukan Unsur-unsur
Intinsik dalam Hikayat Kelas Eksperimen………………... 49
2. Deskripsi Data Pembelajaran Menemukan Unsur-unsur
Intrinsik dalam Hikayat Kelas Kontrol……………….......

52

D. Uji Persyaratan Analisis Data……………………………………

55

1. Uji Normalitas Kelas Eksperimen………………………….

55

2. Uji Normalitas Kelas Kontrol………………………………


57

3. Uji Homogenitas……………………………………………..

58

E. Pengujian Hipotesis …………………………………………….………

59

F. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………………….

60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan …………………….……………. .............................

66

B. Saran………………………………………………………….

67

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

vi

68

DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ..........

20

Tabel 2.2 Sintaks Penyelenggaraan Model Diskusi ThinkPair-Share ...............................................................................

24

Tabel 3.1 Distribusi Jumlah Siswa Kelas XI SMA Swasta Raksana
Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 ..............................

33

Tabel 3.2 Desain Eksperimen ................................................................

36

Tabel 3.3 Langkah-Langkah Pembelajaran di Kelas Eksperimen
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Think
Pair And Share .......................................................................

37

Tabel 3.4 Langkah-langkah Pembelajaran di Kelas Kontrol dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Konvensional ............

39

Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal ..........................................................................

40

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Kemampuan Menemukan Unsur
Intrinsik dalam Hikayat ........................................................

40

Tabel 4.1 Skor Perolehan Nilai Kemampuan Menemukan
Unsur-unsur Intrinsik dalam Hikayat Kelas Eksperimen
(XI IPA2) ...............................................................................

46

Tabel 4.2 Skor Perolehan Nilai Kemampuan Menemukan
Unsur-unsur Intrinsik dalam Hikayat Kelas Kontrol
(XI IPA1) ...............................................................................

48

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kemampuan Menemukan

DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran 1 Silabus ..............................................................................

70

Lampiran 2 RPP Eksperimen .............................................................

73

Lampiran 3 RPP Konvensional ..........................................................

84

Lampiran 4 Soal Instrumen ................................................................

94

Lampiran 5 Uji Normalitas Data Siswa Kelas
Eksperimen………………………………………
Lampiran 6 Uji Normalitas Data Siswa Kelas
Kontrol …………………………
Lampiran 7 Lembar Hasil Kemampuan
Menemukan Unsur-unsur Intrinsik
Hikayat Kucing dan Tikus Siswa Kelas Eksperimen ..
Lampiran 8 Lembar Hasil Kemampuan
Menemukan Unsur-unsur Intrinsik
Hikayat Kucing dan Tikus Siswa Kelas Kontrol ........
Lampiran 9 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva
Normal 0 ke Z .................................................................
Lampiran 10 Tabel Daftar Nilai Kritis
Uji Liliefors ...................................................................
Lampiran 11 Daftar Nilai Persentil untuk Uji F ...............................
Lampiran 12 Daftar Nilai Persentil untuk Uji “t” ............................

95
96

97

99
101
102
103
105

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia kaya dengan peninggalan tertulis dalam bentuk naskah. Hal ini
amat berhubungan dengan tradisi tulis yang berkembang di banyak daerah karena
masyarakat pendukungnya memiliki aksara tersendiri. Kenyataan ini membuka
peluang yang luas pada kita untuk memperkenalkan kearifan nenek moyang
tersebut kepada para siswa agar mereka dapat memahami sekaligus mendapatkan
manfaat dari naskah-naskah lama tersebut. Naskah- naskah tersebut biasanya
berbentuk prosa lama, salah satunya hikayat.
Hikayat cenderung bersifat imajinatif, istanasentris, anonim, dan bentuk
serta isinya statis. Selain itu, menurut muharrom (2014) hikayat juga bersifat
didaktis (mendidik). Hal ini menunjukkan bahwa hikayat sangat baik untuk dibaca
para siswa. Siswa tidak hanya membaca sebuah cerita namun juga dididik secara
tidak langsung. Melalui hikayat siswa dapat mengenal kearifan nenek moyang,
sejarah bahkan nilai-nilai kehidupan. Nilai-nilai tersebut didukung dari
beragamnya tema hikayat. Hikayat dapat bertemakan kepahlawanan, percintaan,
agama, dan lain-lain. misalnya hikayat Pandawa Lima dan Hikayat Sri Rama yang
bertemakan kepahlawanan, hikayat panji bertemakan percintaan ataupun hikayat
Amir Hamzah yang bertemakan keagamaan.
Namun demikian, sejauh manakah kita memberi pengetahuan dan
memperkenalkan naskah-naskah (kesastraan) itu kepada para pelajar? Tampaknya

1

ada beberapa kendala dalam memperkenalkan hikayat kepada peserta
didik di tingkat SMA.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 disebutkan
bahwa keterampilan mengidentifikasi unsur intrinsik hikayat merupakan
kompetensi yang harus dikuasai siswa. Tujuannya adalah agar siswa dapat
mengenal, memahami, dan menemukan unsur-unsur intrinsik yang terkandung
dalam hikayat. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi
unsur intrinsik hikayat diperlukan sebuah model yang sesuai. Bahkan pada
kurikulum SMA 2013 Bahasa Indonesia, Kompetensi Dasar 3.7 dan 3.8 siswa
diharapkan memiliki kemampuan bersastra dalam menemukan unsur-unsur
instrinsik hikayat. Hal ini menegaskan pembelajaran menemukan unsur-unsur
hikayat menjadi kewajiban bagi siswa. Namun, penggunaan bahasa melayu pada
hikayat membuat siswa kurang tertarik untuk menemukan unsur-unsur instrinsik
hikayat. Hal ini juga didukung oleh penelitian Maria Rusmiyati Diananingsih
dalam jurnalnya yang berjudul Strategi peer lesson melalui teknik penyajian lisan
(bercerita): upaya meningkatkan pembelajaran apresiasi sastra Melayu klasik
siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Salatiga tahun pelajaran 2008/2009. Maria
memaparkan dalam mempelajari karya sastra Melayu Klasik (hikayat), pada
umumnya siswa merasa kesulitan memahami isi cerita karena bahasa yang
digunakan adalah bahasa Melayu, seperti kata-kata klise sahibul hikayat, menurut
empunya cerita, konon, tiada seberapa lama, hulu balang raja, dan sejenisnya.
Sehingga membuat siswa kurang tertarik membaca hikayat ataupun menemukan
unsur-unsur instrinsik hikayat.

2

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi Bahasa
Indonesia SMA Swasta Raksana Medan, Ibu Sipayung mengatakan bahwa respon
yang tidak baik tersebut juga semakin terasa ketika tidak banyak siswa yang mau
mengungkapkan

hasil

pemikirannya.

Siswa

merasa

kesulitan

untuk

menyampaikan hasil pemikirannya mengenai permasalahan dalam materi
pembelajaran dan tidak aktif dalam proses belajar mengajar. Beberapa hal tersebut
membuat siswa kurang mampu menemukan unsur-unsur instrinsik hikayat.
Banyak hal dapat diterapkan untuk mengatasi keluhan siswa dalam belajar,
diantaranya dengan meninggalkan model konvensional yang tidak lagi menunjang
pembelajaran di kelas dan beralih pada model pembelajaran kooperatif dan tepat
digunakan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan yang ingin melahirkan
generasi berkualitas. Kenyataan ini didukung dari hasil penelitan Atthyyatun dan
Desy dalam artikelnya “Problematika Membaca Hikayat di SMA.”

Dalam

penelitian tersebut terlihat bahwa penggunaan model konvensional tidak layak
lagi digunakan di kelas karena menjadikan peserta didik menjadi kurang tertarik
dan terbebani dalam kegiatan proes belajar-mengajar. Dari itu, dalam memilih
model yang tepat sangat diperlukan kejelian dari kita sebagai tenaga pendidik
dalam menyesuaikan kebutuhan dan model yang tepat.
Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur
intrinsik hikayat diperlukan sebuah model yang sesuai. Salah satu model yang
dimaksud adalah model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share.
Model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) merupakan salah satu model
pembelajaran kooperatif sederhana. Lie (dalam Harahap 2013) memaparkan
model ini memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja

3

sama dengan orang lain. Keunggulan model ini adalah optimalisasi partisipasi
siswa . Model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share antara lain;
berfikir (thinking ), berpasangan ( pairing ), dan berbagi ( share ).
Think-Pair-Share (TPS) memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit
untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling
membantu satu sama lain. Sebagai contoh, guru baru saja menyajikan suatu topik
atau siswa baru saja selesai membaca suatu tugas, selanjutnya guru meminta siswa
untuk memikirkan permasalahan yang ada dalam topik / bacaan tersebut (dalam
hal ini hikayat). Model Think Pair and Share dimaksudkan sebagai alternatif
terhadap struktur kelas tradisional, resitasi, dimana guru mengajukan pertanyaan
kepada seluruh kelas dan siswa memberikan jawaban setelah mengangkat tangan
dan ditunjuk. Model ini menantang asumsi bahwa seluruh resitasi dan diskusi
perlu dilakukan di dalam lingkungan seluruh kelompok. Ketika guru baru saja
menyelesaikan suatu penyajian singkat atau siswa telah membaca suatu tugas
atau siruasi teka-teki telah dikemukakan, guru menginginkan siswa memikirkan
secara lebih mendalam tentang apa yang telah dijelaskan atau dialami. Guru
memilih untuk menggunakan Think Pair and Share sebagai ganti tanya jawab
seluruh kelas. Guru akan membiarkan dan memberikan kesempatan kepada anak
didik untuk mencari dan menemukan sendiri informasi. Untuk menggairahkan
siswa dalam menerima pelajaran dari guru, siswa diupayakan

untuk belajar

sambil bekerja dan belajar bersama dalam kelompok. Istarani (2011:67) juga
memaparkan TPS seperti namanya,

4

Thingking, pembelajaran ini diawali dengan guru mengajukan
pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh
peserta didik. Guru memberikan kesempatan kepada mereka memberikan
jawabannya. Selanjutnya, Pairing, pada tahap ini guru meminta peserta
didik berpasang-pasangan. Hasil diskusi intersubjektif di setiap pasangan
hasilnya dibicarakan dengan seluruh pasangan di dalam kelas, tahap ini
dikenal Sharing.
Dengan kata lain, model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share
diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa dan menjawab problematikan
pembelajaran hikayat pada siswa. Sehingga memberikan hasil yang memuaskan
khususnya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur
instrinsik hikayat.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and
Share Terhadap Kemampuan Menemukan Unsur-unsur Intrinsik Hikayat
“Kucing dan Tikus” oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Raksana Medan
Tahun Pembelajaran 2013/2014.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pembahasan latar belakang masalah di atas, maka muncullah
berbagai permasalahan yang perlu mendapat perhatian. Permasalahan yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. kemampuan siswa menemukan unsur instrinsik hikayat masih kurang
2. siswa kurang tertarik untuk menemukan unsur instrinsik hikayat
3. model pembelajaran yang dipakai guru selama ini kurang efektif
4. pembelajaran di kelas hanya berpusat pada guru

5

5. siswa kurang mampu menyampaikan ide atau pendapatnya.
C. Batasan Masalah
Mengingat kompleksnya masalah yang berhubungan dengan menemukan
unsur-unsur instrinsik hikayat,

dari sejumlah masalah yang terindentifikasi,

penelitian ini hanya berfokus pada masalah:
1.

Kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur instrinsik Hikayat
Kucing dan Tikus.

2. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share dalam
mengidentifikasi unsur instrinsik Hikayat Kucing dan Tikus.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas
maka, masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kemampuan mengidentifikasi unsur instrinsik hikayat
siswa kelas XI SMA

dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional?
2. Bagaimanakah kemampuan mengidentifikasi unsur instrinsik hikayat
siswa kelas XI SMA

setelah menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe think pair and share?
3. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share
berpengaruh terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur instrinsik
hikayat siswa kelas XI SMA?

6

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan
tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kemampuan mengidentifikasi unsur instrinsik hikayat
siswa kelas XI SMA dengan menggunakan model konvensional
2. Untuk mengetahui kemampuan mengidentifikasi unsur instrinsik hikayat
siswa kelas XI SMA

setelah menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe think pair and share
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think
pair and share terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur instrinsik
hikayat siswa kelas XI SMA.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Penelitian Secara Teoritis
Diharapkan hasil penelitian ini sebagai sumbangan pemikiran dan
referensi kajian penelitian lebih lanjut untuk dipertimbangkan dalam
memperbaiki kualitas pendidikan.
2. Manfaat Penelitian Secara Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru,
siswa dan penulis. Adapun manfaat model pembelajaran kooperatif tipe think
pair and share, yakni:
a. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan dan memotivasi ketrampilan siswa dalam
mengidentifikasi unsur instrinsik hikayat

7

b. Bagi Guru
Dapat memberikan masukan khususnya kepada guru Bahasa dan
Sastra Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat
c. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan bagi penulis tentang pelaksanaan
model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share terhadap
kemampuan mengidentifikasi unsur instrinsik hikayat sehingga dapat
dijadikan pedoman agar dapat diterapkan pada masa yang akan datang.

8

66

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. nilai kemampuan menemukan unsur-unsur intrinsik dalam hikayat kucing dan
tikus siswa kelas XI SMA Swasta Raksana Medan Tahun Pembelajaran
2013/2014 dengan menggunakan model Think Pair and Share (TPS) termasuk
kategori baik, hal itu terlihat pada nilai rata-rata 83,03
2. nilai kemampuan menemukan unsur-unsur intrinsik dalam hikayat kucing dan
tikus siswa kelas XI SMA Swasta Raksana Medan Tahun Pembelajaran
2013/2014 dengan menggunakan model konvensional termasuk kategori
cukup, hal itu terlihat pada nilai rata-rata 66,88
3. hasil kemampuan menemukan unsur-unsur intrinsik dalam hikayat kucing dan
tikus dengan model Think Pair and Share (TPS) lebih baik dibandingkan
dengan hasil kemampuan menemukan unsur-unsur intrinsik dalam hikayat
kucing dan tikus dengan menggunakan model konvensional siswa kelas XI
SMA Swasta Raksana Tahun Pembelajaran 2013/2014. Hal ini terbukti dari
pengujian hipotesis, yaitu thitung > ttabel (7,17 > 1,99) telah membuktikan bahwa
hipotesis diterima.

66

68

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyarankan:
1. dalam materi menemukan unsur-unsur intrinsik dalam hikayat kucing dan tikus
melalui kegiatan membaca hendaknya digunakan model yang efektif , yakni
model Think Pair and Share (TPS)
2. model Think Pair and Share (TPS) memerlukan pemahaman guru bahasa dan
sastra Indonesia baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi serta
kerjasama antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran agar hal yang
diharapkan yakni meningkatkan kemampuan menemukan unsur-unsur intrinsik
dalam hikayat kucing dan tikus melalui kegiatan membaca dapat lebih baik
3. disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan
model-model pembelajaran yang digunakan di sekolah dalam pembelajaran
menemukan unsur-unsur intrinsik dalam hikayat kucing dan tikus
4. perlunya dilakukan penelitian selanjutnya untuk memberikan masukan yang
konstrukstif bagi dunia pendidikan khususnya pada mata pelajaran membaca,
bahasa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Aminudin. 2008. Mengenal Karya Sastra Lama. Bandung: Kreasindo
Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rieneka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rieneka Cipta.
Hartoko, Dick dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta:
Kanisus.
Depdikbud. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed 3. Jakarta: Balai Pustaka.
Fang, Yock Liaw. 1993. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik. Jakarta: Erlangga.
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Kosasih, E. 2003. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya.
Manurung, P. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Halaman Moeka.
Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:
Kencana.
Wiyatmi. 2005. Pengantar Kajian Sastra. Yogya: Pustaka Book Publisher.
Zainuddin.1992. Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Rieneka
Cipta.
Harahap, Mara Bangun dan Winsyah Putra Ritonga. 2013. Strategi Belajar
Mengajar Fisika Unimed.
Depdikbud. 2013. Kurikulum 2013.
Fahrudin, Ahmad. 2013. Feminisme dalam Novel Perempuan Jogja Karya
Achmad Munif dan Pembelajarannya dengan Model Think Pair Share
siswa kelas XI SMA Negeri 6 Semarang Tahun Ajaran 2013/2014.
Semarang: IKIP PGRI Semarang..

Diananingsih, maria rusmiyati. Strategi peer lesson melalui teknik penyajian lisan
(bercerita 2008/2009. Jakarta: Dinas Pendidikan Jawa Tengah.
Nikmah, Athyyatun dan Desy Malyaning Rahayu.2011. Problematika Membaca
Hikayat di SMA. Universitas Brawijaya.
http://id.wikipedia.org/wiki/hikayat/14 Februari 2014
muhammadkholik. Wordpress.com/2011/