PENGARUH KEGIATAN MENGGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK PERMATA JL. PENDAWA KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG.
PENGARUH KEGIATAN MENGGAMBAR TERHADAP
KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA
5-6 TAHUN DI TK PERMATA JL. PENDAWA
KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN
DELI SERDANG
T.P 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH:
TETA TEGAR RAMITHA NIM. 1103113058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PAUD JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan, nikmat karunia-Nya sehingga dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Kegiatan Menggambar Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Permata Jl. Pendawa Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang”. Penelitian ini dilakukan untuk memunuhi atau sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis baik moril, waktu maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, secara khusus penulis mengucapkan terima kasih setulusnya kepada :
1. Bapak Prof. H. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Nasrun, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Aman Simare-mare, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
(6)
iii
5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
6. Ibu Dra. Hj. Rosdiana M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah.
7. Ibu Dra. Hj. Nasriah, M.Pd selaku Ketua Prodi PG.PAUD.
8. Ibu Dra. Hj. Rosdiana M.Pd, dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan berupa ilmu sejak sejak awal penulisan sampai selesainya skripsi ini.
9. Ibu Dra. Damaiwaty Ray, M.Pd, ibu Drs. Jasfer M.Pd, dan bapak Drs. Aman Simare-mare M.S selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan serta saran-saran yang mulai dari awal hingga selesainya penyusunan skripsi ini.
10.Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Pedidikan Luar sekolah Khususnya Prodi Pendidikan Anak Usia Dini.
11.Ibu Dra. Damaiwaty Ray, MP.d selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan.
12.Bapak dan Ibu staf pengawai jurusan PLS dan prodi PG.PAUD Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.
13.Kepada kepala sekolah TK Permata Ibu Waters S.Pd, yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian, ibu Khairul Fatharani sebagai guru kelas B1, dan kepada seluruh Guru kelas TK Permata yang telah membantu penulis selama melaksanakan penelitian.
(7)
iv
14.Terkhusus kepada kedua orang tua tercinta bapak Sampurno dan Alm.ibu Sri Muliyani yang tanpa kenal lelah terus berjuang segenap tenaga dan pikiran, yang senantiasa mendoakan, memberikan dukungan, dan kasih sayang yang tiada habisnya sehingga saya dapat menyelesaikan perkuliahan di UNIMED dan kepada keempat kakak kandung saya, Maya Sri Patmi, Novi Antistin, Tri Pangestu Rezeki dan Yulan Dahnia yang tak hentinya memberi semangat kepada saya dalam menyelesaikan perkuliahan.
15.Teristimewa kepada orang yang saya sayangi Faisal Tarigan yang telah memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi.
16.Teman-teman seperjuangan PG.PAUD 2010, Adik-adik PG.PAUD 2011, PG.PAUD 2012 dan PG.PAUD 2013, teman-teman PPLT 2013 dan Guru-guru TK SALSA.
17.Teman terdekat saya yang tak akan terlupakan di kelas yaitu Doble Copple, (Chairul Lisya, Chairunnisa, Izzatul Afifah) yang telah menghabiskan waktu dengan suka maupun duka bersama-sama.
18.Teman-teman kos (Ayu Atika Sari, Diana Desi, Tri saputri, Miftahul Huda Zasa, Melvita Sari) dalam suka duka dan mencari pengalaman bersama-sama dikota medan.
19.Dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu yang telah membantu dan memberikan semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
(8)
v
Penulis sangat menyadari masih sangat banyak kekurangan dari segi isi maupun dari tata bahasa dan jauh dari kesempurnaaan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk dunia pendidikan khususnya pada pendidikan anak usia dini.
Medan, Agustus 2014 Penulis
Teta Tegar Ramitha NIM. 1103113058
(9)
i
ABSTRAK
Teta Tegar Ramitha, Nim 1103113058, Pengaruh Kegiatan Menggambar Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Permata Jl. Pendawa Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
Masalah yang kerap ditemukan di lapangan adalah masih kurangnya kemampuan motorik halus anak seperti: anak belum mampu memegang pensil dengan benar, anak belum mampu mewarnai gambar dengan rapi, anak belum mampu menulis nama dengan benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun melalui kegiatan menggambar di TK Permata.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak B TK Permata yang berjumlah 2 Kelas (B1 dan B2)yang masing-masing kelas berjumlah 15 orang, sampel dalam penelitian ini yaitu kelas B1 sebagai kelas eksperimen dan B2 sebagai kelas kontrol yang diambil dengan metode teknik rendom sampling unit (kelas). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi terstruktur, dan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan dengan uji t dengan taraf nyata α= 0,05.
Berdasarkan analisis data di atas diperoleh rata-rata nilai pada kelas eksperimen 13,6 dengan nilai tertinggi 15 dan nilai terendah 12, Kemampuan motorik halus kelas eksperimen yang mendapat Baik Sekali (BS) adalah 60 % Baik (B) adalah 40 % dan kemampuan motorik halus anak sesuai hasil indikator pada kelas eksperimen memperoleh rata-rata nilai 3,4 sehingga kemampuan motorik halus anak pada kelas eksperimen tergolong dalam kategori Baik Sekali (BS). Sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol 7,2 dengan nilai tertinggi 9 dan nilai terendah 6, kemampuan motorik halus kelas kontrol yang mendapat Cukup Baik (CB) 33,3 %, Kurang Baik (KB) 66,6 %. kemampuan motorik halus anak sesuai hasil indikator pada kelas kontrol memperoleh rata-rata nilai 1,8 sehingga kemampuan motorik halus anak pada kelas kontrol tergolong dalam kategori Cukup Baik (CB). Dengan demikian hasil rata – rata indikator kelas eksperimen adalah 3,4 dan kelas kontrol adalah 1,8 atau hasil uji hipotesis yang diperoleh thitung > ttabel yaitu 16,976 > 1,753 pada taraf α = 0,05. Dengan demikian hipotesis
Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dinyatakan : “Ada pengaruh yang
signifikan antara kegiatan menggambar terhadap kemampuan motorik halus anak usia 5-6 Tahun TK Permata Jl. Pendawa Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang”.
.
(10)
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR ...ii
DAFTAR ISI ... ... v
DAFTAR TABEL . ...viii
DAFTAR GAMBAR . ...ix
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1. Latar Belakang ...1
1.2. Identifikasi Masalah ...5
1.3. Batasan Masalah ...6
1.4. Rumusan Masalah ...6
1.5. Tujuan Penelitian ...7
1.6. Manfaat Penelitian ...7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
2.1. Kerangka Teoritis ...9
2.1.1. Kegiatan Menggambar ...9
2.1.1.1. Pengertian Kegiatan Menggambar ...9
2.1.1.2. Periode Kegiatan Menggambar Anak ...11
2.1.1.3. Manfaat Kegiatan Menggambar Bagi Anak Usia Dini ...12
2.1.1.4. Langkah-Langkah Kegiatan Menggambar Anak Usia Dini ...13
(11)
vii
2.1.2. Kemampuan Motorik Halus ...16
2.1.2.1. Pengertian Kemampuan Motorik Halus ...16
2.1.2.2. Stimulus Yang Dapat Diberikan Untuk Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak ...18
2.1.2.3. Karakteristik Kemampuan Motorik Halus ...20
2.1.2.4. Prinsip-Prinsip Kemampuan Motorik Halus ...21
2.1.2.5. Konsep Dasar Kemampuan Motorik Halus ...22
2.2. Pengaruh Kegiatan Menggambar Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak ...23
2.3. Kerangka Konseptual ...24
2.4. Hipotesis ...25
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
3.1. Jenis Penelitian ...27
3.2. Populasi Dan Sampel ...27
3.2.1. Populasi ...27
3.2.2. Sampel ...27
3.3. Variable Penelitian Dan Defenisi Operasional ...29
(12)
viii
3.3.2. Defenisi Operasional ...29
3.4. Rancangan Penelitian ...30
3.5. Instrumen Penelitian ...30
3.6. Teknik Pengumpulan Data ...33
3.7. Teknik Analisis Data ...35
3.7.1. Uji Normalitas ...36
3.7.2. Uji Homogenitas ...37
3.7.3. Uji Hipotesis ...38
3.8. Lokasi Dan Waktu Penelitian ...40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ...41
4.1. 1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ...41
4.2. Analisis Data hasil Penelitian ...47
4.2.1. Uji Normalitas Data ...47
4.2.2. Uji Homogenitas ...47
4.2.3. Uji Hipotesis ...48
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ...49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ...51
5.2. Saran ...52 DAFTAR PUSTAKA
(13)
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah Pelaksanaan Kegiatan Menggambar ... 14
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 29
Tabel 3.2 Pedoman Observasi Motorik Halus Anak ... 31
Tabel 4.1 Data Nilai Observasi Kelas Eksperimen ... 38
Tabel 4.2 Data Nilai Observasi Kelas Kontrol ... 39
Tabel 4.3 Interpretasi Kemampuan Motorik Halus Anak Berdasarkan Indikator ... 40
Tabel 4.4 Ringkasaran Uji Normalitas Data Dengan Uji Liliefors ... 40
Tabel 4.5 Ringkasan Uji Homogenitas ... 41
(14)
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram Batang Kemampuan Motorik Halus Anak Pada Observasi
(15)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Senada dengan (Fadlillah, 2013:47) pasal 28 undang-undang sistem pendidikan nasional No. 20/2003 ayat 1 “disebutkan bahwa yang termasuk anak usia dini adalah anak yang termasuk dalam rentang usia 0-6 tahun”. Pendidikan ini dapat dilaksanakan oleh beberapa lembaga pendidikan antara lain pendidikan informal yaitu pendidikan keluarga, pendidikan nonformal yaitu TPA, Play Group dan PAUD sejenis (posyandu), pendidikan formal yaitu Taman Kanak-Kanak (TK), maupun Raudhatul Athfal (RA). Usia dini merupakan masa yang sering disebut Golden Age. Sesuai dengan pendapat Ubaedy (2009:15) “proses perkembangan manusia disebut Golden Age atau masa keemasan”. Dimana setiap aspek perkembangan anak seperti sosial emosional, kognitif, bahasa, motorik halus, motorik kasar, dan kreativitas yang ada dalam diri anak dapat berkembang dengan pesat.
Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan 0-6 tahun dan merupakan individu yang unik dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosial-emosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Anak-anak pada prinsipnya merupakan generasi penerus bangsa. Suatu bangsa akan maju dan menghadapi persaingan global apabila memiliki generasi penerus yang
(16)
2
handal. Untuk menciptakan generasi yang handal, tentunya tidak lepas dari unsur pendidikan yang memadai. Berkenaan dengan hal tersebut, pendidikan haruslah diberikan kepada anak sejak usia dini. Anak membutuhkan program pendidikan yang mampu membuka potensi tersembunyi tersebut melalui pembelajaran bermakna sedini mungkin. Jika setiap potensi dalam diri anak dapat ditumbuh kembangkan secara optimal, maka anak akan mampu menjadi ‘bibit unggul’ sumber daya manusia yang berkualitas.
Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk memberikan, membimbing, mengasah, dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak. Kemampuan motorik halus sangat penting dan berpengaruh pada segi kehidupan anak karena dapat mengembangkan kemampuan dalam menulis sehingga dapat meningkatkan prestasi anak di sekolah.
Kemampuan motorik halus yang dimiliki setiap anak berbeda. Ada yang lambat dan ada pula yang sesuai dengan perkembangan tergantung pada kematangan anak. Kemampuan motorik halus anak dikatakan terlambat, apabila di usianya yang seharusnya ia sudah dapat mengembangkan keterampilan baru tetapi ia tidak menunjukkan kemampuan. Terlebih jika sampai memasuki usia sekolah sekitar 6 tahun anak masih kesulitan untuk mengkoordinasikan gerakan tangan dan jari jemarinya.
Sementara menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 (Mulyasa:241)
“anak usia 5-6 tahun memiliki tingkat pencapaian perkembangan motorik halus yaitu anak sudah dapat menggambar sesuai gagasannya, meniru
(17)
3
bentuk, melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan, menggunakan alat tulis dengan benar, menggunting sesuai dengan pola, menempel gambar dengan tepat, dan mengespresikan diri melalui kegiatan menggambar secara detail”.
Demikian juga halnya keadaan yang terjadi pada anak TK Permata dari hasil pengamatan menunjukkan anak kurang mampu membuat garis lurus, vertikal dan melengkung, kurang baik dalam melipat kertas, tulisan anak yang kurang rapi, mewarnai gambar yang masih coret-coret.
Berdasarkan observasi peneliti di lapangan, peneliti melihat beberapa faktor yang menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik halus anak antara lain pengetahuan orang tua tentang pengembangan motorik halus anak yang masih minim, Tuntutan orang tua yang lebih mengutamakan keberhasiklan akademik anak, Lingkungan yang kurang mendukung sehingga mengghambat perkembangan motorik halus anak usia dini, kurangnya keterampilan motorik halus anak, guru kurang melibatkan kegiatan menggambar sebagai metode belajar bagi anak untuk menggembangkan kemampuan motorik halus anak, tidak membiasakan anak untuk mngerjakan aktifitas sendiri sehingga anak terbiasa dibantu untuk memenuhi kebutuhannya, serta ada juga anak yang selalu disuapi pada saat makan siang di TK sehingga kemampuan motorik halusnya kurang berkembang.
Keterlambatan perkembangan motorik halus ini menyebabkan kesulitan menulis ketika anak masuk sekolah. Hal ini didukung oleh pembelajaran yang dberikan guru masih bersifat konfensional yaitu kurang memunculkan minat anak
(18)
4
dan masih kurangnya sarana dan prasarana pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
Suatu kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif apabila ada berbagai strategi yang digunakan, baik berupa metode, model, dan pendekatan, maupun teknik. Menurut Damay (2012:53 ) “melatih anak dengan kegiatan yang positif seperti menggambar dan mewarnai merupakan salah satu cara meningkatkan kemampuan motorik halus anak”. Beberapa keterampilan yang penting bagi anak untuk dikembangkan adalah, mampu melengkungkan telapak tangan membentuk cekungan (paimar arching), menggunakan jari jempol dan telunjuk untuk memegang suatu benda (hand side separation), dan membuat bentuk lengkung dengan jempol dan telunjuk (open web space).
Sejalan dengan pendapat di atas kegiatan menggambar sebagai salah satu aplikasi pembelajaran positif. Sebagai seorang guru, mengaplikasikan berbagai macam kegiatan menggambar dalam belajar mengajar merupakan hal yang wajib dilakukan. Kegiatan menggambar merupakan stimulasi efektif dalam menunjang tumbuh kembang optimal anak, untuk mengespresikan sesuatu yang ia rasakan maupun yang ia pikirkan kemudian dengan kegiatan menggambar anak memiliki kesempatan dan dapat mengisi waktunya tidak hanya itu dengan kegiatan menggambar juga dapat mengembangkan otot-otot halus, meningkatkan penalaran, dan membentuk daya imajinasi.
Hal ini merupakan motivasi penulis untuk meneliti seperti apa pengaruh kegiatan menggambar terhadap kemampuan motorik halus anak. Sejalan dengan
(19)
5
tuntutan orang tua yang mengutamakan keberhasilan akademik pada anak, sehingga kemampuan motorik halus dianggap kurang penting.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti apakah ada pengaruh kegiatan menggambar terhadap kemampuan motorik halus. Penelitian yang akan dilakukan ini berjudul “Pengaruh Kegiatan Menggambar Terhadap Kemampuam Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun Di TK PERMATA Jl. Pendawa No 9 Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi masalah-masalah pada suatu penelitian. Agar dengan masalah yang jelas akan menjadikan penelitian yang semakin terarah. Ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasi, masalah tersebut ialah:
1. Pengetahuan orang tua tentang pengembangan motorik halus anak yang masih minim.
2. Tuntutan orang tua yang lebih mengutamakan keberhasiklan akademik anak.
3. Lingkungan yang kurang mendukung sehingga mengghambat perkembangan motorik halus anak usia dini.
4. Kurangnya keterampilan motorik halus anak.
5. Guru kurang melibatkan kegiatan menggambar sebagai metode belajar bagi anak untuk menggembangkan kemampuan motorik halus anak usia dini.
(20)
6
6. Tidak membiasakan anak untuk mngerjakan aktifitas sendiri sehingga anak terbiasa dibantu untuk memenuhi kebutuhannya.
7. Anak yang selalu disuapi pada saat makan siang di TK sehingga kemampuan motorik halusnya kurang berkembang.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, sebenarnya masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki dalam proses belajar mengajar. Namun berdasarkan waktu, keterbatasan kemampuan peneliti maka peneliti membatasi masalah penelitian ini pada pengaruh kegiatan menggambar terhadap kemampuan motorik halus anak usia 5-6 Tahun Di TK Permata Jl. Pendawa Kecamatan. Sunggal Kabupaten. Deli Serdang.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah :
Apakah ada pengaruh kegiatan menggambar terhadap kemampuan motorik halus anak usia 5-6 Tahun di TK Permata Jl. Pendawa Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang?
(21)
7
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui adakah pengaruh kegiatan menggambar terhadap kemampuan motorik halus anak usia 5-6 Tahun di TK Permata Jl. Pendawa Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
1.6. Manfaat Penelitian
Bahwa manfaat yang diharapkan dari peneliti ini adalah : a. Manfaat Teoritis
Hasil ini diharapkan dapat memberi sumbangan untuk mengembangkan ilmu pendidikan anak usia dini kaitannya dengan kegiatan menggambar terhadap kemampuan motorik halus anak.
b. Manfaat Praktis
- Bagi anak, dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini.
- Bagi guru, dapat membantu guru untuk memperbaiki pembelajaran, khususnya melalui kegiatan mengambar yang dapat mengembangkan motorik halus anak.
- Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan mampu untuk berusaha bekerja sama dengan guru kelas untuk memperbaiki permasalahan dalam pengembangan kemampuan motorik halus anak usia dini.
(22)
8
- Bagi peneliti lainnya, sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti berikutnya yang melakukan penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
(23)
51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu:
Kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun kelas eksperimen dikembangkan melalui kegiatan menggambar geometri yang ada di ruang kelas dengan memberi latihan-latihan awal menggambar lebih baik dibandingkan kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun kelas kontrol melalui kegiatan menggambar bebas tanpa memberi latihan-latihan awal. Kemampuan motorik halus kelas eksperimen yang mendapat Baik Sekali (BS) adalah 60 %, Baik Sekali (BS) adalah 40 % Baik (B) dan kemampuan motorik halus kelas kontrol yang mendapat Cukup Baik (CB) 33,3 %, Kurang Baik (KB) 66,6 %. Dengan demikian rata – rata indikator kelas eksperimen adalah 3,4 dan kelas kontrol adalah 1,8 atau hasil uji hipotesis yang diperoleh thitung > ttabel yaitu 16,976 > 1,753
pada taraf α = 0,05. Dengan demikian hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima,
sehingga dapat dinyatakan : “Ada pengaruh yang signifikan antara kegiatan menggambar terhadap kemampuan motorik halus anak usia 5-6 Tahun TK Permata Jl. Pendawa Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang”.
(24)
52
5.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, adapun saran yang dapat diberikan yaitu :
1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan kegiatan motorik halus seperti menggambar untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
2. Bagi kepala sekolah sebagai bahan pertimbangan untuk mengoptimalkan kemampuan motorik halus anak.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai pembelajaran dengan kegiatan menggambar agar lebih memperhatikan kelemahan dalam pembelajaran, sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik pada peneliti selanjutnya.
(25)
38
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Anwar, Desy. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya:Amelia. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Revisi 14. Jakarta:Rineka Cipta. As’adi.2009. Panduan Praktis Menggambardan Mewarnai Untuk Anak.
Yogyakarta:Power Book.
Damay, Denidya. 2012. Tips Trik Meningkatkan Ketekunan Anak Agar Sukses Dan Berprestasi. Yogyakarta:Araska.
Einon, Dorothy. 2006. Permainan Kreatif Untuk Anak-Anak. Batam:Karisma Publising Group.
Fadlillah, Muhammad. 2013. Pendidikan Karakter Anak Usia Dini. Yogyakarta:AR-Ruzz Media.
Hasan, Maimunah. 2010. Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta:Diva Press Hurlock, Elisabeth B. 1978. Perkembangan Anak (edisi 6 jilid 1).
Jakarta:Erlangga.
Mulyasa, 2012. Manajemen Paud. Bandung:Remaja Rosdakarya Offset. Pamandhi, Hajar. 2008. Seni Keterampilan Anak. Jakarta:Universitas Terbuka. Robin, 2000. The Science Of Getting Rich. New York:Appleton Century Crofts. Soejanto, Agoes. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta:Rineka Cipta.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung:Tarsito.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta. Sumanto. 2005. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK. Jakarta.
(26)
39
Suyadi. 2010. Psikologi Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:Pedagogi
(1)
1.5.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui adakah pengaruh kegiatan menggambar terhadap kemampuan motorik halus anak usia 5-6 Tahun di TK Permata Jl. Pendawa Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
1.6.
Manfaat Penelitian
Bahwa manfaat yang diharapkan dari peneliti ini adalah : a. Manfaat Teoritis
Hasil ini diharapkan dapat memberi sumbangan untuk mengembangkan ilmu pendidikan anak usia dini kaitannya dengan kegiatan menggambar terhadap kemampuan motorik halus anak.
b. Manfaat Praktis
- Bagi anak, dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini.
- Bagi guru, dapat membantu guru untuk memperbaiki pembelajaran, khususnya melalui kegiatan mengambar yang dapat mengembangkan motorik halus anak.
- Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan mampu untuk berusaha bekerja sama dengan guru kelas untuk memperbaiki permasalahan dalam pengembangan kemampuan motorik halus anak usia dini.
(2)
8
- Bagi peneliti lainnya, sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti berikutnya yang melakukan penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu:
Kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun kelas eksperimen dikembangkan melalui kegiatan menggambar geometri yang ada di ruang kelas dengan memberi latihan-latihan awal menggambar lebih baik dibandingkan kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun kelas kontrol melalui kegiatan menggambar bebas tanpa memberi latihan-latihan awal. Kemampuan motorik halus kelas eksperimen yang mendapat Baik Sekali (BS) adalah 60 %, Baik Sekali (BS) adalah 40 % Baik (B) dan kemampuan motorik halus kelas kontrol yang mendapat Cukup Baik (CB) 33,3 %, Kurang Baik (KB) 66,6 %. Dengan demikian rata – rata indikator kelas eksperimen adalah 3,4 dan kelas kontrol adalah 1,8 atau hasil uji hipotesis yang diperoleh thitung > ttabel yaitu 16,976 > 1,753 pada taraf α = 0,05. Dengan demikian hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dinyatakan : “Ada pengaruh yang signifikan antara kegiatan menggambar terhadap kemampuan motorik halus anak usia 5-6 Tahun TK Permata Jl. Pendawa Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang”.
(4)
52
5.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, adapun saran yang dapat diberikan yaitu :
1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan kegiatan motorik halus seperti menggambar untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
2. Bagi kepala sekolah sebagai bahan pertimbangan untuk mengoptimalkan kemampuan motorik halus anak.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai pembelajaran dengan kegiatan menggambar agar lebih memperhatikan kelemahan dalam pembelajaran, sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik pada peneliti selanjutnya.
(5)
38
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Anwar, Desy. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya:Amelia. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Revisi 14. Jakarta:Rineka Cipta. As’adi.2009. Panduan Praktis Menggambardan Mewarnai Untuk Anak.
Yogyakarta:Power Book.
Damay, Denidya. 2012. Tips Trik Meningkatkan Ketekunan Anak Agar Sukses Dan Berprestasi. Yogyakarta:Araska.
Einon, Dorothy. 2006. Permainan Kreatif Untuk Anak-Anak. Batam:Karisma Publising Group.
Fadlillah, Muhammad. 2013. Pendidikan Karakter Anak Usia Dini. Yogyakarta:AR-Ruzz Media.
Hasan, Maimunah. 2010. Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta:Diva Press Hurlock, Elisabeth B. 1978. Perkembangan Anak (edisi 6 jilid 1).
Jakarta:Erlangga.
Mulyasa, 2012. Manajemen Paud. Bandung:Remaja Rosdakarya Offset.
Pamandhi, Hajar. 2008. Seni Keterampilan Anak. Jakarta:Universitas Terbuka.
Robin, 2000. The Science Of Getting Rich. New York:Appleton Century Crofts.
Soejanto, Agoes. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta:Rineka Cipta.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung:Tarsito.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta.
(6)
39
Suyadi. 2010. Psikologi Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:Pedagogi