PERBEDAAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DAN INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS XI AK SMKN 1 SIDIKALANG TP 2015/2016.

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DAN INKUIRI

TERBIMBING PADA SISWA KELAS XI AK

SMKN 1 SIDIKALANG TP 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

DESIANA SINURAT NIM : 7112142005

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan Anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini sesuai dengan yang direncanakan. Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Akuntansi dengan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E dan Inkuiri Terbimbing pada Siswa Kelas XI AK SMKN 1 Sidikalang TP 2015/2016”

disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Ekonomi UNIMED.

Dalam penulisan ini, penulis menemukan banyak kesulitan. Namun berkat bantuan Allah SWT dan bantuan dari semua pihak serta usaha maksimal sesuai kemampuan penulis, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Atas hal tersebut, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd selaku Rektor UNIMED 2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME selaku Dekan FE UNIMED

3. Bapak Dr. H. Arwansyah, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi UNIMED sekaligus Dosen Pembimbing Akademik

4. Ibu Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi

5. Bapak Andri Zainal, Ph.D selaku Dosen Pembimbing Skripsi 6. Bapak Drs Johnson, M.si selaku Dosen Penguji

7. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si selaku Dosen Penguji 8. Bapak Drs. La Hanu, M.Si selaku Dosen Penguji


(6)

iv

9. Bapak/ Ibu Dosen serta staf pegawai Program Studi Pendidikan Akuntansi FE UNIMED

10.Teristimewa untuk orangtua saya, Bapak Suratman Sinurat dan Ibu Tatap Yusniar Aritonang, S.Pd yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil, kasih sayang dan doa yang tiada henti sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

11.Untuk keluarga besar “Sinurat” dan “Aritonang” atas dukungan yang luar

biasa dari awal hingga akhir perkuliahan penulis

12.Untuk adik – adikku yang selalu memberi semangat dengan cara yang berbeda, Devi, Dedi, Rani, dan Dayat

13.Untuk seorang yang selalu “memaksa” sekaligus membantu

menyelesaikan skripsi ini, Umarsyah

14.Untuk GS yang sama-sama berjuang dalam dunia perkuliahan dan pergulatan ini (Ladi Ong, Kang Ira dan Dede)

15.Untuk teman-teman “13 cm”, “Boem 98”, Randa feat Ana, Melisa T, Mas bro Heri dan Duo Barbie : Novit & Umar, yang mengenalkan dunia dari puncak gunung

16.Untuk teman – teman seperjuangan kelas A Reguler Pendidikan Akuntansi 2011. Terima kasih buat proses yang menjadikan saya lebih dewasa dan lebih mengerti

17.Untuk teman – teman satu bimbingan Icha Amelia dan Kang Purida yang selalu menemani saat akan melakukan bimbingan dan saling mendukung


(7)

v

18.Untuk teman – teman PPLT’14 SMK BM Karya Serdang, personil kamar batak, personil kamar lada hitam dan para boyband yang telah memberikan pengalaman “Sensasi baru menjadi seorang guru”

19.Buat teman – teman 1 kost “Jalur Ijo”

20.Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis senantiasa membutuhkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak terkhusus yang akan melakukan penelitian selanjutnya. Terima kasih.

Medan, September 2015 Penulis,

Desiana Sinurat NIM. 7112142005


(8)

i

ABSTRAK

Desiana Sinurat, NIM. 7112142005. “Perbedaan Hasil Belajar Akuntansi dengan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E dan Inkuiri Terbimbing pada Siswa Kelas XI AK SMKN 1 Sidikalang TP 2015/2016”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil belajar akuntansi yang menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E dan Inkuiri Terbimbing. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI AK SMK N 1 Sidikalang TP 2015/2016 yang terdiri dari tiga kelas yaitu Kelas XI AK 1, XI AK 2 dan XI AK 3. Penentuan sampel dilakukan melalui teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas XI AK 2 sebagai kelas eksperimen 1 yang diberi perlakuan Learning Cycle 5E dan kelas XI AK 3 sebagai kelas eksperimen 2 diberi perlakuan Inkuiri Terbimbing.

Penelitian ini menggunakan metode quasy experimental dengan pretest-posttest control group design. Sebelum pemberian perlakuan terlebih dahulu diberikan pretest terhadap kedua kelas. Kemudian posttest dilakukan setelah memberi perlakuan pada kedua kelas. Adapun rata-rata hasil pretest dari masing-masing kelas eksperimen adalah 46,84 dan 45,66. Rata-rata hasil belajar untuk pretest menunjukkan bahwa rata-rata nilai kedua kelas tersebut belum memenuhi KKM. Namun rata-rata hasil belajar tersebut meningkat pada hasil nilai posttest. Dibuktikan dengan rata-rata nilai hasil posttest untuk masing-masing kelas yaitu 90 dan 72,63

Hasil uji t sampel independen rata-rata nilai posttest pada taraf kepercayaan 95 %, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini dibuktikan dengan thitung 7,895 lebih besar dari ttabel 2,026. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar akuntansi siswa yang diajar dengan model pembelajaran Learning Cycle 5E dan Inkuiri Terbimbing pada materi kas kecil di kelas XI Ak SMK Negeri 1 Sidikalang T.P. 2015/2016.

Kata kunci: Hasil Belajar Akuntansi, Model Pembelajaran Learning Cycle 5E, Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing


(9)

ii

ABSTRACT

Desiana Sinurat, NIM. 7112142005. “Difference of Learning Result in Accounting with Learning Model Learning Cycle 5E and Guided Inquiry student Grade XI Ak SMK Negeri 1 Sidikalang T.P. 2015/2016. Thesis, Department of Economic Education, Department of Accounting Education, Faculty of Economics, State University of Medan 2015.

This research aims to compare the learning result in accounting using a model Learning Cycle 5E and Guided Inquiry. The population in this research were all students of class XI AK SMK N 1 Sidikalang TP 2015/2016 which consists of three classes namely class XI AK 1, AK 2 and XI XI AK 3. The sampling made through purposive sampling technique. The sample in this research is class XI AK 2 as the experimental class 1 treated Learning Cycle 5E and class XI AK 3 as the experimental class 2 treated Guided Inquiry.

This research used quasy experimental with pretest-posttest control group design. Before giving the treatment, first given a pretest of the both class. Then posttest done after giving treatment in both classes. The average results of pretest of each class are 46,84 and 45,66. The average learning results for the pretest indicates that the average value of these two classes have not yet reached KKM. However, the average results of the study to increase in value results posttest. Proved by average value of the posttest for each class is 90 and 72,63.

Independent samples t-test, the average score of posttest at the level of 95%, indicating that there is significant difference. This is proved by 7,895 thitung

> ttabel 2,026. It can be concluded that there is significant difference between the

learning result in accounting students who are taught by learning model Learning Cycle 5E and Guided Inquiry on petty cash teaching materials in class XI Ak SMK 1 Sidikalang TP 2015/2016.

Keywords :Learning Result of Accounting, Learning Cycle 5E, Guided Inquiry


(10)

vi

DAFTAR ISI

HAL

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Kerangka Teori ... 8

2.1.1 Hasil Belajar ... 8

a. Pengertian Hasil Belajar ... 8

b. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .. 10

2.1.2 Model Pembelajaran Learning Cycle 5E ... 11

2.1.2 Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ... 18


(11)

vii

2.3 Kerangka Berpikir ... 29

2.4 Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

3.1.1 Lokasi Penelitian ... 31

3.1.2 Waktu Penelitian ... 31

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 31

3.2.1 Populasi ... 31

3.2.2 Sampel ... 31

3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 32

3.3.1 Variabel Penelitian ... 32

3.3.2 Defenisi Operasional ... 32

3.4 Jenis dan Desain Penelitian ... 33

3.4.1 Jenis Penelitian ... 33

3.4.2 Desain Penelitian ... 34

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.5.1 Dokumentasi ... 38

3.5.2 Teknik Tes ... 38

3.6 Uji Coba Instrumen Penelitian ... 38

3.6.1 Uji Validitas... 39

3.6.2 Uji Realibilitas ... 40

3.6.3 Tingkat Kesukaran ... 41

3.6.4 Daya Pembeda Soal ... 41


(12)

viii

3.7.1 Uji Persyaratan Analisis ... 42

a. Menentukan Rata-rata, Varians, dan Standar Deviasi 42 b. Uji Normalitas ... 43

c. Uji Homogenitas ... 44

3.7.2 Uji Hipotesis ... 44

BAB IV PEMBAHASAN ... 47

4.1 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 47

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 49

4.2.1 Data Pretest ... 50

4.2.2 Data Posttest ... 50

4.3 Analisis Data ... 51

4.3.1 Analisis Data Pretest ... 51

1. Uji Normalitas ... 51

2. Uji Homogenitas ... 51

4.3.2 Analisis Data Posttest ... 52

1. Uji Normalitas ... 52

2. Uji Homogenitas ... 52

4.3.3 Uji Hipotesis ... 53

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 53

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

5.1 Kesimpulan ... 56

5.2 Saran ... 56


(13)

ix

RIWAYAT HIDUP ... 61 LAMPIRAN ... 62


(14)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Akuntansi ... 4

Tabel 2.1 Aktivitas Belajar dalam Tiap Fase Learning Cycle 5E ... 16

Tabel 2.2 Aktivitas Belajar dalam Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ... 24

Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 35

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen ... 4

Tabel 4.2 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 16

Tabel 4.3 Hasil Uji Daya Pembeda ... 24

Tabel 4.4 Deskripsi Data Pretest Kelas Eksperimen 1 dan 2 ... 35

Tabel 4.5 Deskripsi Data Posttest Kelas Eksperimen 1 dan 2 ... 4

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Pretest ... 16

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest ... 24

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Posttest ... 35

Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest ... 16


(15)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Siklus ... 15 Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ... 37


(16)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 62

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen 1 ... 64

Lampiran 3 RPP Kelas Eksperimen 2 ... 71

Lampiran 4 Soal Pre-Test ... 77

Lampiran 5 Soal Posttest ... 80

Lampiran 6 Kunci Jawaban ... 83

Lampiran 7 Tabel Validitas ... 84

Lampiran 8 Tabulasi Validitas ... 85

Lampiran 9 Tabel Reliabel ... 86

Lampiran 10 Tabulasi Reliabel ... 87

Lampiran 11 Tabel Daya Beda ... 89

Lampiran 12 Tabulasi DB dab TK ... 91

Lampiran 13 Data Hasil Belajar Siswa ... 92

Lampiran 14 Prosedur Penghitungan Data ... 96

Lampiran 15 Uji Normalitas ... 99

Lampiran 16 Uji Homogenitas ... 107

Lampiran 17 Uji Hipotesis ... 109

Lampiran 18 Tabel r Produck Moment ... 111

Lampiran 19 Tabel L ... 112

Lampiran 20 Tabel Z Normal Standar ... 113

Lampiran 21 Tabel Distribusi F ... 114

Lampiran 22 Tabel Distribusi t ... 117


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pembelajaran yang biasa diterapkan di sekolah-sekolah pada umumnya masih mengarah pada pola pembelajaran yang berpusat pada guru. Siswa belum sepenuhnya diarahkan untuk mampu memecahkan masalah baru serta bersinergi dengan kelompoknya untuk mengkonstruksikan pengetahuan yang baru. Pola pembelajaran dititikberatkan pada kemampuan menghafal dalam pengajaran yang bernuansa kompetitif.

Adanya berbagai pilihan metode dan pendekatan pembelajaran ternyata tidak cukup membantu menghidupkan proses pembelajaran. Sanjaya (2006:148) mengemukakan bahwa dalam pembelajaran pada umumnya, guru langsung memberikan konsep pengetahuan tanpa memahaminya terlebih dahulu. Akibatnya siswa menjadi pasif pada saat proses pembelajaran berlangsung dan terbiasa melakukan berbagai kegiatan tanpa mengetahui tujuan mereka melakukannya.

Secara spesifik, pola pembelajaran yang berpusat pada guru akan mengakibatkan sebagian besar hasil belajar sebagian besar siswa menjadi rendah. Dengan pembelajaran seperti ini, siswa cenderung bersikap individualistik dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh, siswa lebih memilih memecahkan soal secara sendiri dan bersaing untuk mendapatkan nilai tertinggi. Hal ini akan menyebabkan


(18)

2

perbedaan nilai atau hasil belajar yang mencolok dimana terdapat jarak yang cukup tinggi antara nilai terendah dan nilai tertinggi.

Khususnya dalam pembelajaran akuntansi, kegiatan pembelajaran seharusnya menekankan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Slameto (2010:74) berpendapat bahwa hasil belajar akan lebih baik jika siswa terlibat aktif dalam mempraktikkan pelajaran yang diberikan. Harahap (2011:5) mengemukakan bahwa akuntansi merupakan sebuah proses mengidentifikasi, mengukur dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal pertimbangan dan mengambil kesimpulan oleh para pemakainya. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas, 2006:19), menggarisbawahi pentingnya peranan akuntansi sebagai salah satu mata pelajaran produktif yang menentukan kompetensi lulusan di bidang akuntansi. Idealnya, siswa harus berperan aktif dalam pembelajaran sehingga dapat mengasah kompetensinya di bidang akuntansi.

Untuk menyikapi hal tersebut, pembelajaran yang bersifat konstruktivis menjadi isu sentral yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam menyusun dan membangun pengetahuan dan pemahaman. Piaget (dalam Trianto 2011 : 28) berpendapat, “agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, siswa harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan segala ide-ide”.

Ada beberapa macam pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivis. Wena (2011:170) mengatakan, “pembelajaran siklus / Learning Cycle merupakan salah satu model pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis”.


(19)

3

Learning cycle 5E merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa berperan aktif untuk dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam tujuan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Nurhayati (2013). Simpulan dari penelitian tersebut adalah penerapan model pembelajaran learning cycle dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar akuntansi siswa.

Model pembelajaran lain yang menggunakan pendekatan konstruktivis yaitu model Inkuiri Terbimbing atau Guided Inquiry. Gulo (2008:84) menyatakan bahwa model Guided Inquiry berarti suatu kegiatan belajar yang melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki suatu permasalahan dengan bimbingan dari guru sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya. Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Marheni (2014) bahwa hasil belajar lebih meningkat saat menerapkan model inkuiri terbimbing dalam pembelajaran sains. Hal ini sesuai dengan pendapat Suwardjono (2006:11) yang memandang akuntansi sebagai sains dan teknologi. Maka, secara umum model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi.

Peneliti tertarik melakukan penelitian terhadap masalah tersebut di salah satu SMK yakni SMKN 1 Sidikalang. SMKN 1 Sidikalang yang telah mendapat ISO 9001:2008 sejak tahun 2012 juga pernah dipersiapkan sebagai rintisan sekolah bertaraf internasional. Akan tetapi, berdasarkan data yang peneliti peroleh dari SMKN 1 Sidikalang (Lihat Tabel 1.1) menunjukkan bahwa ketuntasan belajar akuntansi masih di bawah standar ideal. Menurut Trianto (2011:241), secara ideal


(20)

4

standar ketuntasan klasikal adalah 85%. SMKN 1 Sidikalang menerapkan KKM sebesar 75. Maka dapat dilihat dalam tabel bahwa persentase ketuntasan klasikalnya kurang dari 50%. Dapat disimpulkan ketuntasan belajar akuntansi siswa masih jauh dari standar ideal.

Tabel 1.1

Hasil Belajar Akuntansi Berdasarkan Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas XI AK Semester Ganjil SMKN 1 Sidikalang TP 2014/2015

No Kelas Interval Jumlah Siswa Persentase

1 40-49 4 10,52

2 50-59 3 7,89

3 60-69 6 15,78

4 70-79 10 26,31

5 80-89 15 39,47

6 90-100 0 0

Jumlah 38 100

Sumber : Arsip nilai guru mata pelajaran Akuntansi (Nuraini, S.Pd)

Berdasarkan pengamatan peneliti, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya ketuntasan hasil belajar akuntansi tersebut, diantaranya :

1) Metode atau model pembelajaran yang diterapkan masih belum mampu melibatkan siswa secara aktif dan terorganisasi

2) Terdapat kesenjangan pada kemampuan belajar siswa, hal ini terlihat dari kesenjangan nilai dengan nilai terendah 45 dan nilai trtinggi 88.

3) Siswa hanya menerima konsep ilmu yang diberikan tanpa memahaminya terlebih dahulu sehingga melemahkan kemampuan bernalar siswa

Kondisi-kondisi seperti ini akan menyulitkan peningkatan kemampuan siswa pada mata pelajaran akuntansi yang seyogyanya adalah mata pelajaran produktif. Jika


(21)

5

hal ini terus terjadi maka akan muncul kekhawatiran akan turunnya kualitas lulusan SMK yang seharusnya siap dan mampu bersaing di dunia kerja.

Dari penjelasan di atas, maka model pembelajaran Learning Cycle 5E dan Inkuiri Terbimbing sama baiknya jika diterapkan, khususnya untuk mata pelajaran akuntansi keuangan pada materi kas kecil. Secara khusus, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi model Learning Cycle 5E dengan siswa yang diberi model Inkuiri Terbimbing. Jika ternyata ada, manakah hasil belajar yang lebih baik, apakah hasil belajar siswa yang diberi model Learning Cycle 5E atau hasl belajar yang diberi model Inkuiri Terbimbing.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Akuntansi dengan Model

Pembelajaran Learning Cycle 5E dan Inkuiri Terbimbing pada Siswa Kelas XI AK SMKN 1 Sidikalang TP 2015/2016

1.2Identifikasi Masalah

Mengacu pada latar belakang yang dikemukakan di atas maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Hasil belajar akuntansi siswa belum mencapai ketuntasan klasikal (85% dari siswa).

2. Penggunaan model pembelajaran yang belum efektif dalam meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.


(22)

6

3. Siswa cenderung individualistik dan malas berkerja secara berkelompok. 4. Penguasaan materi akuntansi yang tidak optimal disebabkan karena siswa

terbiasa menghafal dan mengerjakan latihan soal sesuai petunjuk guru tanpa paham dengan konsep tersebut.

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada masalah :

1. Model Pembelajaran yang diteliti adalah Model Pembelajaran Learning Cycle 5E dan Inkuiri Terbimbing

2. Hasil belajar yang diteliti adalah Hasil Belajar Akuntansi pada materi Kas Kecil pada siswa kelas XI AK SMKN 1 Sidikalang TP 2015/2016

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah adalah:

“Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran Learning Cycle 5E dan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada materi ajar kas Kecil?”

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui hasil belajar akuntansi siswa yang diajar dengan model pembelajaran Learning Cycle 5E dan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada materi ajar Kas Kecil”


(23)

7

1.6Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam dunia pendidikan diantaranya adalah:

1. Bagi peneliti, sebagai referensi untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan serta pengalaman sebagai seorang calon tenaga pendidik yang akan terjun ke lapangan.

2. Bagi guru, memberi gambaran mengenai alternatif model pembelajaran yang lebih efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi.

3. Sebagai referensi bagi peneliti yang lain dalam melakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai topik yang sama.


(24)

56

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar Akuntansi siswa dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E di kelas XI Ak 2 SMK Negeri 1 Sidikalang T.P. 2015/2016 diperoleh nilai rata – rata = 90. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Learning Cycle 5E mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan dibandingkan sebelum pemberian perlakuan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2013), bahwa penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5E dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar akuntansi siswa.

2. Hasil belajar Akuntansi siswa dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing di kelas XI Ak 3 SMK Negeri 1 Sidikalang T.P. 2015/2016 diperoleh nilai rata – rata = 72,63. Dalam hal ini, model pembelajaran juga mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan dibandingkan sebelum pemberian perlakuan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marheni (2014) bahwa hasil belajar lebih meningkat saat menerapkan model inkuiri terbimbing dalam pembelajaran. 3. Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kedua model pembelajaran Learning Cycle 5E dan Inkuiri Terbimbing mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Namun, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan masing-masing


(25)

57

model pembelajaran ini. Learning Cycle 5E lebih baik dibandingkan Inkuiri Terbimbing dalam meningkatkan hasil belajar akuntansi. Hal ini dikarenakan model pembelajaran Learning Cycle 5E memberikan kesempatan pada siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya dan bekerja sama dengan temannya dalam memecahkan soal-soal yang ada. Model pembelajaran ini juga mendorong siswa untuk turut aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran, baik secara individu maupun kelompok. Sementara pada model pembelajaran Inkuiri Terbimbing, siswa lebih banyak bekerja dan belajar dengan mencari pengetahuan sendiri melalui berbagai sumber belajar. Kendala yang dihadapi siswa adalah keterbatasan sumber belajar. Karena model pembelajaran ini menuntut siswa untuk belajar dari berbagai sumber.

5.2 Keterbatasan

1. Penelitian ini dilakukan hanya di satu sekolah yaitu SMKN 1 Sidikalang dan sampel masih tergolong kecil, hal ini menjadikan hasil penelitian belum dapat digeneralisasi.

2. Penelitian dilakukan pada saat bulan ramadhan, sehingga waktu belajar siswa lebih singkat dibanding jam pelajaran normal.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada peneliti selanjutnya memperluas sampel dan wilayah penelitian agar hasil penelitian dapat digeneralisasi. Diharapkan pada peneliti


(26)

58

berikutnya untuk menggunakan metode-metode penelitian lain untuk meneliti model pembelajaran Learning Cycle 5E serta menggunakan alat uji statistik lainnya.

2. Kepada guru Akuntansi khususnya di SMKN 1 sidikalang, agar menindaklanjuti penerapan LC 5E secara konsisten untuk mendapatkan hasil belajar akuntansi yang lebih maksimal.

3. Kepada kepala sekolah agar turut mendukung pembelajaran yang berorientasi pada siswa dan menyediakan fasilitas yang mendukung terlaksananya proses belajar mengajar.


(27)

58

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

________________. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara

Asmawati dan Wuryanto. 2014. Keefektifan Model Pembelajaran LC 5E dan TSTS Berbantuan LKPD terhadap Hasil Belajar. Jurnal. Jurnal Matematika FMIPA Unnes. Volume 5 Nomor 1 Juni 2014 ISSN : 2086-2334

Destamrini, dkk. 2013. Perbandingan Hasil Belajar Produktif Akuntansi dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Group Investigation. Jurnal. Jurnal Studi Sosial Program Pascasarjana Universitas Lampung Volume 1 Nomor 2 tahun 2013.

Deta, UA, Suparmi, Widha. 2013. Pengaruh Metode Inkuiri Terbimbing dan Proyek, Kreativitas, serta Keterampilan Proses Sains terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia ISSN : 1693-1246.

Devy, Nintya Sintya. 2013. Model Pembelajaran Learning Cycle 5E. Tersedia di http://nintyasintya.blogspot.com. Diakses 18 Februari 2015

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Firdausi, Nur Indah. 2014. Perbandingan Hasil Belajar Kimia dengan Model

Pembelajaran Inqury dan Learning Cycle 5E pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Jurnal. Jurnal Pendidikan Sains. ISSN : 2338-9117. Gulo, W. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Hudojo, Herman. 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang : FPMIPA UNM.

______________. 2001. Pembelajaran Menurut Pandangan Konstruktivisme. Makalah Semlok Konstruktivisme sebagai Rangkaian Kegiatan Piloting JICA. FMIPA UM 9 Juli 2001.

Jayawardana, Hepta. 2011. Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry). Tersedia di http://heptajayawardana.blogspot.com. Diakses 18 Februari 2015


(28)

59

Kardi, Soeparman dan Mohamad Nur. 2000. Pengajaran Langsung. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya Universiti Press.

Khaerunnisa dan Sumarni. 2013. Komparasi Hasil Belajar Menggunakan Model Learning Cycle 5E dan Think Pair Share. Jurnal. Jurnal Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang ISSN NO 2252-6609.

Kementerian Pendidikan Nasional. 2006. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tanggal 23 Mei 2006. Lorsbach, A. W. 2002. The Learning Cycle as A tool for Planning Science

Instruction. Tersedia di http://www.coe.ilstu.edu. Diakses pada 25 Februari 2015.

Mulyasa, Enco. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo.

Ni Putu Marheni, dkk. 2014. Studi Komparasi Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Model Pembelajaran Inkuiri Bebas terhadap Hasil Belajar dan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Sains SMP. Jurnal. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA (Volume 4 Tahun 2014)

Nurhayati, dkk. 2014. Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Akuntansi Melalui Model Pembelajaran Learning Cycle pada Siswa Kelas X-AK1 Jurusan Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal. Jurnal Pendidikan Ekonomi Universitas Sebelas Maret Volume 2 Nomor 2 tahun 2014 ISSN : 2338-9117.

Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sudjana. 2001. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Sudrajat, Akhmad. 2011. Pembelajaran Inkuiri. Tersedia di https://akhmadsudrajat.wordpress.com. Diakses 7 Maret 2015


(29)

60

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

_______. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta Suwardjono. 2006. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan.

Yogyakarta : BPFE UGM

Trianto. 2007. Model Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktifistik. Jakarta : Prestasi Pustaka

______. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana

Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.


(1)

56 BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar Akuntansi siswa dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E di kelas XI Ak 2 SMK Negeri 1 Sidikalang T.P. 2015/2016 diperoleh nilai rata – rata = 90. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Learning Cycle 5E mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan dibandingkan sebelum pemberian perlakuan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2013), bahwa penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5E dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar akuntansi siswa.

2. Hasil belajar Akuntansi siswa dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing di kelas XI Ak 3 SMK Negeri 1 Sidikalang T.P. 2015/2016 diperoleh nilai rata – rata = 72,63. Dalam hal ini, model pembelajaran juga mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan dibandingkan sebelum pemberian perlakuan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marheni (2014) bahwa hasil belajar lebih meningkat saat menerapkan model inkuiri terbimbing dalam pembelajaran. 3. Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kedua model pembelajaran Learning Cycle 5E dan Inkuiri Terbimbing mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Namun, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan masing-masing


(2)

model pembelajaran ini. Learning Cycle 5E lebih baik dibandingkan Inkuiri Terbimbing dalam meningkatkan hasil belajar akuntansi. Hal ini dikarenakan model pembelajaran Learning Cycle 5E memberikan kesempatan pada siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya dan bekerja sama dengan temannya dalam memecahkan soal-soal yang ada. Model pembelajaran ini juga mendorong siswa untuk turut aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran, baik secara individu maupun kelompok. Sementara pada model pembelajaran Inkuiri Terbimbing, siswa lebih banyak bekerja dan belajar dengan mencari pengetahuan sendiri melalui berbagai sumber belajar. Kendala yang dihadapi siswa adalah keterbatasan sumber belajar. Karena model pembelajaran ini menuntut siswa untuk belajar dari berbagai sumber.

5.2 Keterbatasan

1. Penelitian ini dilakukan hanya di satu sekolah yaitu SMKN 1 Sidikalang dan sampel masih tergolong kecil, hal ini menjadikan hasil penelitian belum dapat digeneralisasi.

2. Penelitian dilakukan pada saat bulan ramadhan, sehingga waktu belajar siswa lebih singkat dibanding jam pelajaran normal.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada peneliti selanjutnya memperluas sampel dan wilayah penelitian agar hasil penelitian dapat digeneralisasi. Diharapkan pada peneliti


(3)

58

berikutnya untuk menggunakan metode-metode penelitian lain untuk meneliti model pembelajaran Learning Cycle 5E serta menggunakan alat uji statistik lainnya.

2. Kepada guru Akuntansi khususnya di SMKN 1 sidikalang, agar menindaklanjuti penerapan LC 5E secara konsisten untuk mendapatkan hasil belajar akuntansi yang lebih maksimal.

3. Kepada kepala sekolah agar turut mendukung pembelajaran yang berorientasi pada siswa dan menyediakan fasilitas yang mendukung terlaksananya proses belajar mengajar.


(4)

58 Jakarta : Rineka Cipta

________________. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara

Asmawati dan Wuryanto. 2014. Keefektifan Model Pembelajaran LC 5E dan TSTS Berbantuan LKPD terhadap Hasil Belajar. Jurnal. Jurnal Matematika FMIPA Unnes. Volume 5 Nomor 1 Juni 2014 ISSN : 2086-2334

Destamrini, dkk. 2013. Perbandingan Hasil Belajar Produktif Akuntansi dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Group Investigation. Jurnal. Jurnal Studi Sosial Program Pascasarjana Universitas Lampung Volume 1 Nomor 2 tahun 2013.

Deta, UA, Suparmi, Widha. 2013. Pengaruh Metode Inkuiri Terbimbing dan Proyek, Kreativitas, serta Keterampilan Proses Sains terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia ISSN : 1693-1246.

Devy, Nintya Sintya. 2013. Model Pembelajaran Learning Cycle 5E. Tersedia di http://nintyasintya.blogspot.com. Diakses 18 Februari 2015

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Firdausi, Nur Indah. 2014. Perbandingan Hasil Belajar Kimia dengan Model

Pembelajaran Inqury dan Learning Cycle 5E pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Jurnal. Jurnal Pendidikan Sains. ISSN : 2338-9117. Gulo, W. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Hudojo, Herman. 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang : FPMIPA UNM.

______________. 2001. Pembelajaran Menurut Pandangan Konstruktivisme. Makalah Semlok Konstruktivisme sebagai Rangkaian Kegiatan Piloting JICA. FMIPA UM 9 Juli 2001.

Jayawardana, Hepta. 2011. Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry). Tersedia di http://heptajayawardana.blogspot.com. Diakses 18 Februari 2015


(5)

59

Kardi, Soeparman dan Mohamad Nur. 2000. Pengajaran Langsung. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya Universiti Press.

Khaerunnisa dan Sumarni. 2013. Komparasi Hasil Belajar Menggunakan Model Learning Cycle 5E dan Think Pair Share. Jurnal. Jurnal Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang ISSN NO 2252-6609.

Kementerian Pendidikan Nasional. 2006. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tanggal 23 Mei 2006. Lorsbach, A. W. 2002. The Learning Cycle as A tool for Planning Science

Instruction. Tersedia di http://www.coe.ilstu.edu. Diakses pada 25 Februari 2015.

Mulyasa, Enco. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo.

Ni Putu Marheni, dkk. 2014. Studi Komparasi Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Model Pembelajaran Inkuiri Bebas terhadap Hasil Belajar dan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Sains SMP. Jurnal. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA (Volume 4 Tahun 2014)

Nurhayati, dkk. 2014. Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Akuntansi Melalui Model Pembelajaran Learning Cycle pada Siswa Kelas X-AK1 Jurusan Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal. Jurnal Pendidikan Ekonomi Universitas Sebelas Maret Volume 2 Nomor 2 tahun 2014 ISSN : 2338-9117.

Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sudjana. 2001. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Sudrajat, Akhmad. 2011. Pembelajaran Inkuiri. Tersedia di https://akhmadsudrajat.wordpress.com. Diakses 7 Maret 2015


(6)

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

_______. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta Suwardjono. 2006. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan.

Yogyakarta : BPFE UGM

Trianto. 2007. Model Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktifistik. Jakarta : Prestasi Pustaka

______. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana

Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN 5E LEARNING CYCLE MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI HIMPUNAN SISWA KELAS VII MTs MUHAMMADIYAH 1 MALANG

0 6 27

PERBEDAAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI BIAYA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS XII AK SMK NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011 – 2012

2 11 150

PERBEDAAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI BIAYA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS XII AK SMK NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011 – 2012

0 7 160

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI POKOK ASAM-BASA

0 14 53

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SAVI DAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN ADVERSITAS SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 90

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 5 50

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN BERBASIS MASALAH DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

0 11 135

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS IV SD GUGUS KARTINI JEPARA

0 20 269

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

0 0 11

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN PROBLEM BASED LEARNING

0 0 11