HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN KOMUNIKASI DENGAN KEMAMPUAN BERADAPTASI MAHASISWA ASING UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN AJARAN 2013-2014.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN
KOMUNIKASI DENGAN KEMAMPUAN
BERADAPTASI MAHASISWA ASING
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN AJARAN
2013/2014

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:
NURAZILAWATI ABDUL YAZIZ
NIM. 1114651007

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahamat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada
waktunya.
Adapun judul dari skripsi ini adalah “Hubungan Antara Tingkat
Kecemasan Dengan Kemampuan Beradaptasi Mahasiswa Asing Universitas
Negeri Medan T.A 2013/2014”. Skripsi ini merupakan suatu syarat untuk dapat
memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Medan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
banyak sekali hamnatan dan kesulitan yang dialami oleh peneliti dalam
menyiapkan skripsi ini. Keberhasilan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini tidak
akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun
demi kesempurnaan skripsi ini.
Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima
kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.SI Selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun Nasuton, M.S selaku dekan, dan Bapak Prof. Dr.

Yusnadi M.S selaku Pembantu Dekan I.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak membantu dalam memberikan pengarahan, bantuan dan atas
kesediaannya untuk mengeluarkan waktu luang dalam memberikan saran
dan bimbingan yang sangat berguna dalam pembuatan skripsi ini.
4.

Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan.

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan dan
dukungan, saran dan motivasi kepada peneliti selama berada di dalam
maupun di luar perkulihan.
6. Seluruh Staff dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama usaha suratmenyurat.
Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu
yang telah membantu peneliti secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyusun skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini
bermanfaat bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya
dan khususnya dalam bidang Bimbingan dan Konseling. Amin Yaa Rabbal Alamin
Medan, Agustus 2014

Penulis

ABSTRAK

Nurazilawati Abdul Yaziz, NIM : 1114651007, Hubungan Antara Tingkat
Kecemasan Komunikasi Dengan Kemampuan Beradaptasi
Mahasiswa Asing Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/
2014.

Kecemasan komunikasi meningkat pada mahasiswa asing di Universitas
Negeri Medan. Realita yang membuktikan bahwa kondisi mahasiswa asing
kurang mampu dengan lingkungan sosial yang baru, dan mahasiswa asing tidak
berupaya memiliki keyakinan diri yang baik dalam suasana yang baru. Dengan
kecemasan yang ditampilkan mahasiswa asing tersebut akan berakibat pada
kemampuan beradaptasi mahasiswa asing tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat
kecemasan komunikasi dengan kemampuan beradaptasi mahasiswa asing
Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Namun penelitian ini juga
melihat secara deskriftif. Populasi dalam penelitian ini adalah 29 mahasiswa asing
campuran dari Universitas lain dan UNIMED. Sedangkan sampel yaitu 13 orang
mahasiswa asing di UNIMED.
Variabel penelitian ini yaitu kecemasan komunikasi X kemampuan
beradaptasi variabel Y. Bentuk angket yang digunakan adalah multiple choice.
Sebelum penelitian ini dilakukan, terlebih dahulu instrumrn penelitian ini diuji
cobakan dengan menggunakan rumus Product Moment untuk menguji valid dan
reliabel. Dan hasil uji reabilitas kecemasan komunikasi r =0,920 dan uji
reabilitas kemampuan beradaptasi r = 0,975. Dan angket kecemasan
komunikasi dari 40 butir angket yang valid 26 butir dan kemampuan beradaptasi
variabel Y yaitu 40 butir angket yang valid 24 butir.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubunngan negatif yang
signifikan antara tingkat kecemasan komunikasi dengan kemampuan beradaptasi
mahasiswa asing. Hasil ini membuktikan dengan koefisien kolerasi Tata Jenjang
ℎ = -0,497. Maka hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa tingkat
kecemasan komunikasi berhubungan dengan kemampuan beradaptasi mahasiswa
asing di Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Dengan demikian

hipotesis dapat diterima.

i

DAFTAR ISI
ABSTRAK………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................

iv

DAFTAR TABEL………………………………………………………… vi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………...…………. vii
BAB I

BAB II

: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................


1

1.2 Identifikasi Masalah....................................................

6

1.3 Batasan Masalah..........................................................

7

1.4 Rumusan Masalah........................................................

7

1.5 Tujuan Penelitian.........................................................

7

1.6 Manfaat Penelitian.......................................................


7

: KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori............................................................

9

2.1.1 Kemampuan Beradaptasi……………………...

9

2.2 Kecemasan Komunikasi ........………………….…….

21

2.2.1 Pengertian Kecemasan......................................

21

2.2.2 Pengertian Komunikasi.....................................


21

2.2.3 Pengertian Kecemasan Komunikasi.................

22

2.2.4 Karakteristik Kecemasan Komunikasi.............

23

2.2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Kec. Komunikasi

25

2.2.6 Tipe-tipe Kecemasan Komunikasi...................

26

2.3 Teori-Teori Penelitian Terdahulu…............................


27

2.3.1 Teori Manajemen Kecemasan-Ketidakpastian...

27

2.4 Kerangka Konseptual........…………………….……..

29

2.5 Hipotesis......................……………………….……… 30
BAB III

: METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu...………………………………….. 31
3.2 Jenis Penelitian..……………………………………...

31


3.3 Defenisi Operasional..........………………………….

32

iv

3.3.1 Tingkat Kecemasan Komunikasi...…………...

32

3.3.2 Kemampuan Beradaptasi.…………………….

33

3.4 Populasi dan Sampel...............………………………

34

3.4.1 Populasi................……………………………


34

3.4.2 Sampel………………………………………...

34

3.5 Teknik Pengumpulan Data..…………………………

34

3.5.1 Validitas dan Reabilitas.………………………

37

3.6 Teknik Analisis Data..……………………………….

39

3.6.1 Analisis Kolerasional....……………………...
3.7 Pengujian Hipotesis..................................................
BAB IV

41

: HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian………………..

42

4.1.1 Keadaan UNIMED.........…………………….

42

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis................................

BAB V

40

43

4.2.1 Uji Validitas Angket Kecemasan Komunikasi

43

4.2.2 Uji Validitas Angket Kemampuan Beradaptasi

46

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian…………………….

48

4.2.1 Data Angket Kecemasan Berkomunikasi.…..

48

4.2.2 Data Angket Kemampuan Beradaptasi..…….

49

4.3 Uji Tata Jenjang........................................................

51

4.4 Uji Persyaratan Analisis...........................................

51

4.4.1 Uji Normalitas................................................

51

4.4.2 Uji Homogenitas............................................

53

4.4.3 Hasil Perhitungan Secara Deskriptif………...

53

4.4.4 Hasil Analisis Variabel………………………

54

4.5 Uji Hipotesis............................................................

55

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian...................................

56

: KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…………………………………………… 58
B. Saran………………………………………………….. 58

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 60
v

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Skali Likert…….............................................................…

36

Tabel 3.2 : Pemberian Skor Angket......................................………...

37

Tabel 3.3 : Kisi-Kisi Angket Tingkat Kecemasan Berkomunikasi......

37

Tabel 3.4 : Kisi-Kisi Angket Kemampuan Beradaptasi.……………...

38

Tabel 3.4 : Tabel Tingkat Hubungan Nilai r.................................…...

42

Tabel 4.1 : Ringkasan Perhitungan Angket Kecemasan Komumikasi

45

Tabel 4.2 : Jumlah Angket Valid dan Tidak Valid..............................

46

Tabel 4.3 : Ringkasan Perhitungan Angket Kemampuan Beradaptasi

47

Tabel 4.4 : Jumlah Angket Valid dan Tidak Valid..............................

48

Tabel 4.5 : Tabulasi Data Kecemasan Berkomunikasi................. …...

49

Tabel 4.6 : Tabulasi Data Kemampuan Beradaptasi......... ……….…..

50

Tabel 4.7 : Uji Normalitas Pada Angket Kecemasan Bekomunikasi...

51

Tabel 4.8 : Uji Normalitas Pada Angket Kemampuan Beradaptasi.....

52

Tabel 4.9 : Distribusi Jumlah Skor Variabel…………………………..

54

Tabel 4.10 : Persentase dan Frekuensi Kecerdasan Berkomunikasi dan
Kemampuan Beradaptasi………………………………….

54

Tabel 4.11 : Tabulasi Data Angket Kecerdasan Berkomunikasi dan Ke
mampuan Beradaptasi…………………………………….

55

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: Angket Penelitian Tingkat Kecemasan Berkomunikasi..

Lampiran 2

: Angket Penelitian Kemampuan Beradaptasi…………… 65

Lampiran 3

: Tabel Sebaran Uji Coba Angket Tingkat Kecemasan
Komunikasi…................................................................

Lampiran 4

62

68

: Tabel Sebaran Data Uji Coba Angket Kemampuan
Beradapatasi…..............................................................

69

Lampiran 5

: Perhitungan Validitas Angket Kecemasan Komunikasi

70

Lampiran 6

: Perhitungan Validitas Angket Kemampuan Beradaptasi

73

Lampiran 7

: Perhitungan Reabilitas Angket Kecemasan Komunikasi

76

Lampiran 8

: Perhitungan Reabilitas Angket Kemampuan Beradaptasi 79

Lampiran 9

: Angket Penelitian Tingkat Kecemasan Komunikasi
(Valid)…………………………………………………… 82

Lampiran 10 : : Angket Penelitian Tingkat Kemampuan Beradaptasi
(Valid)…………………………………………………… 84
Lampiran 11 : Tabel Sebaran Data Angket Tingkat Kecemasan
Komunikasi (XA) yang telah valid..…...……………….

86

Lampiran 12 : Tabel Sebaran Data Angket Kemampuan Beradaptasi
(XB) yang telah valid..................................................…

87

Lampiran 13 : Tabulasi Data Penelitian……………….……………….. 88
Lampiran 14 : Uji Tata Jenjang (menentukan hubungan).......………...

89

Lampiran 15 : Perhitungan Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SD),
Kecerdasan Berkomunikasi…………………………….

91

Lampiran 16 : Perhitungan Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SD),
Kemampuan Beradaptasi……………………………….

93

Lampiran 17 : Uji Normalitas Data…………………………………….

95

Lampiran 18 : Uji Homogenitas Varians Data…………………………

98

Lampiran 19 : Pengujian Hipotesis…………………………………….

99

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi serta
membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Sebagai makhluk sosial,
manusianya bisa berkembang dan bertahan hidup melalui kerja sama dengan
orang lain. Oleh karena itu, diperlukan kecakapan dan kemampuan untuk dapat
bergaul dan diterima dengan baik di lingkungan tempat mereka berada. Demikian
halnya ketika seseorang memasuki lingkungan baru yang belum pernah dihadapi
sebelumnya.
Dalam kehidupan, manusia pasti menghadapi lingkungan-lingkungan yang
berbeda dengan pernah yang dialami sebelum ini. Tidak jarang seorang
mengalami proses culture shock dalam menghadapi lingkungan yang berbeda
dengan lingkungan yang sebelumnya. Culture shock adalah tuntutan penyesuaian
yang dialami individu pada level kognitif, perilaku, emosional, sosial dan
psikologi ketika seseorang di tempatkan di budaya yang berbeda. Ketika kali
pertama mereka melakukan interaksi dilingkungan yang berbeda tersebut,
biasanya individu merasa aneh dan berbeda dengan yang lainnya.
Toomey, (1997:258) menyatakan bahwa “Proses umum ini terjadi ketika
seseorang beralih dari keadaan di mana ia sudah terbiasa (familiar setting) ke
keadaan yang asing baginya (unfamiliar setting)”. Sebagai contoh, seorang
mahasiswa asing pendatang baru masuk ke dalam lingkungan akademis baru pasti
mengalami culture shock

karena budaya yang di miliki berbeda, seperti

perbedaan cara belajar, cara komunikasi, cara berinteraksi dan penggunaan bahasa

2

yang di anggap selalu menjadi masalah kepada pendatang baru. Dan Munthe,
(1996:64) menyatakan “Perubahan-perubahan yang dialami mahasiswa asing di
tempat baru yang berbeda menimbulkan tekanan yang mengakibatkan suatu gegar
budaya atau disebut culture shock. Seseorang yang mengalami culture shock
dapat digambarkan seperti orang yang mengalami kebingungan untuk berinteraksi
dengan lingkungannya”.
Untuk menghadapi lingkungan yang berbeda tersebut, individu perlu
melakukan penyesuaian. Usaha penyesuaian dirinya dengan orang lain dan
terhadap lingkungan yang berbeda di sebut dengan adaptasi. Mahasiswa asing
yang baru perlu melakukan proses adaptasi kerana lingkungan baru amat berbeda
dari lingkungan dengan sebelumnya. Ada yang bisa dengan mudah beradaptasi
dan ada yang sulit sekali beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya.
Perbedaan kemampuan adaptasi ini tentu menjadi suatu masalah, baik dari
mahasiswa yang kesulitan beradaptasi maupun bagi lingkungannya. Mahasiswa
yang kesulitan beradaptasi bisa mengalami gangguan dalam interaksi dengan
lingkungan baik dengan dosen, senior, ataupun teman. Tahun pertama merupakan
masa-masa kritis bagi kehidupan mahasiswa. Masa tersebut merupakan masa
transisi dan penyesuaian terhadap tuntutan sosial dan akademis universitas, masamasa berkemungkinan untuk dropout dan perubahan pembelajaran.
Universitas Negeri Medan (UNIMED) adalah salah satu universitas
perguruan

tinggi

negeri

di Medan, Sumatera

Utara, Indonesia.

Kampus

Universitas Negeri Medan berlokasi di Jalan Pasar V Medan Estate, Kecamatan
Medan Tembung, Medan. Mahasiswa universitas ini tidak hanya berasal dari
Indonesia, namun juga dari negara tetangga khususnya Malaysia. Menurut sumber

3

data dari

bagian admintrasi, terdapat dua puluh tiga (23) Mahasiswa Asing

Reguler (S1) yang semuanya dari negara tetangga yaitu Malaysia. Seterusnya
terdapat enam (6) orang Mahasiswa Asing Program Darmasiswa Republik
Indonesia yang masing-masing dari Thailand, Korea Selatan, China dan Morocco.
Mahasiswa-mahasiswa asing di universitas ini sudah tentu mempunyai kendala
khususnya dalam proses berinteraksi dan berkomunikasi kerana perbedaan dari
lingkungan-lingkungan yang sebelumnya.
Mahasiswa asing merupakan individu di mana setiap individu lahir di
dunia tanpa memiliki pemahaman apa pun tentang apa yang harus dilakukan dan
bagaimana harus bertindak agar dapat diterima dalam masyarakat. Melalui proses
enkulturasi, pola budaya diinternalisasikan dan menjadi bagian dari kepribadian
dan prilaku individu. Hasil internalisasi ini membuat individu mudah berinteraksi
dengan anggota lain dari kelompok budaya yang sama. Budaya memprogram kita
untuk mendefinisikan apa yang nyata, apa yang baik, apa yang benar, apa yang
dimaksud dengan indah dan lain sebagainya.
Situasi dan lingkungan baru yang dihadapi menuntut individu melakukan
adaptasi terhadap lingkungan tersebut.

Kemampuan beradaptasi memerlukan

kecakapan individu untuk mempertimbangkan apa yang akan dilakukannya agar
dapat diterima dengan baik di lingkungan barunya. Proses adaptasi juga
memerlukan kemampuan individu untuk memahami tingkah laku yang berbeda
dari individu lainnya khususnya mahasiswa asing yang menyambung perkuliahan
di Indonesia akan menghadapi lingkungan baru dari berbagai sudut dan
perspektif.

4

Perbedaan antara budaya yang dikenal individu dengan budaya asing dapat
menyebabkan individu sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.
Individu mungkin menghadapi cara berpakaian, cuaca, makanan, bahasa, orangorang, sekolah dan nilai-nilai yang berbeda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya adalah masalah dalam komunikasi.
Proses adaptasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari oleh
mahasiswa asing. Biasanya mahasiswa asing membutuhkan waktu sekitar enam
bulan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan sistem perkuliahan yang baru.
Lingkungan baru merupakan sebuah stimulus bagi seseorang yang mampu
menjadi penyebab terjadinya masalah dalam komunikasi khususnya kecemasan
komunikasi.
Kenyataannya tidak semua individu dapat lancar berkomunikasi. Ada
beberapa hambatan yang dialami individu dalam berkomunikasi seperti
kecemasan dalam berkomunikasi. Kecemasan komunikasi atau communication
apprehension sering menjadi kendala utama bagi individu dalam sebuah interaksi.
Mc Croskey, (1984:13) menyatakan bahwa “Comunication apprehension is an
individual's level of fear or anxiety associated with either real or anticipated
communication with another person or persons".
Pendapat

Mc

Croskey

dapat

disimpulkan

bahwa

kecemasan

berkomunikasi merupakan suatu level ketakutan atau kecemasan seseorang, baik
nyata maupun hanya prasangka, berkaitan dengan komunikasi dengan orang lain
ataupun dengan banyak orang. Sejalan dengan pendapat oleh Litlejohn & Foss,
(2009:99) sebelumnya yang mengatakan “ketakutan berkomunikasi adalah bagian

5

dari kelompok konsep yang terdiri atas penghindaran sosial, kecemasan sosial,
kecemasan berinteraksi dan keseganan sosial”.
Menurut Seligman, (2001:272) Seseorang di diagnosa gangguan
perkembangan pada umumnya mengalami gangguan kecemasan yang merambah
banyak aspek dari kehidupannya.“ ...people may have been diagnosed with
dysthymic disorder (a longstanding, moderality severe depression), generalized
anxiety disorder (pervasive anxiety about many aspects of their lives. Ini
menyebabkan manusia sukar untuk berkomunikasi antara yang lain dan proses
penyesuaian diri akan menjadi perlahan.
Kecemasan juga adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu
tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi
adaptif yang sesuai. Kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang melindungi
ego karena kecemasan memberi sinyal kepada kita bahwa akan ada bahaya dan
kalau tidak dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu akan meningkat
sampai ego dikalahkan. Kecemasan dapat juga diartikan sebagai suatu
pengalaman subyektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai
reaksi umum dan ketidakmampuan menghadapi masalah atau adanya rasa aman.
Perasaan yang tidak menyenangkan ini umumnya menimbulkan gejala-gejala
fisiologis (seperti gemetar, berkeringat, detak jantung meningkat) dan gejalagejala psikologis (seperti panik, tegang, bingung dan tidak dapat berkonsentrasi).
Perbedaan intensitas kecemasan tergantung pada keseriusan ancaman dan
efekivitas dari operasi-operasi keamanan yang dimiliki seseorang. Mulai
munculnya perasaan-perasaan tertekan, tidak berdaya akan muncul apabila orang
tidak siap menghadapi ancaman. Seperti ketika seorang anak yang diperlakukan
kasar oleh orang tuanya yang kemudian muncul rasa takut dan cemas pada si anak
terhadap orang tuanya dari situasi ini kecemasan dapat muncul pada kondisi yang
membuat dirinya merasa terancam meliputi ancaman fisik, ancaman terhadap

6

harga diri, dan tekanan untuk melakukan sesuatu di luar kemampuan juga dapat
menyebabkan kecemasan.
Jelasnya,
kemampuan

kecemasan

beradaptasi

yang

komunikasi
di

alami

sangat
oleh

mempengaruhi
setiap

individu.

proses
Secara

keseluruhannya kecemasan komunikasi adalah satu perasaan dan tingkah laku
yang negatif pokoknya bermula dari sendiri dan di dipengaruhi oleh keadaan
persekitaran. Terdapat hubungan di antara kecemasan komunikasi dan
kemampuan beradaptasi setiap individu.
Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas, penulis tertarik melakukan
penelitian dengan mengangkat judul “Hubungan Antara Tingkat Kecemasan
Komunikasi Dengan Kemampuan Beradaptasi Mahasiswa Asing Universitas
Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/ 2014”.

1.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan merupakan hal yang paling utama dan diiringi dengan
cara bagaimana pemecahannya. Namun sebelum hal itu dilakukan harus
dilakukan

harus

dilakukan

identifikasi

masalah.

Agar

tidak

terjadi

kesalahpahaman pengertian tentang masalah yang diteliti, maka perlu
diidentifikasi masalah terkait dengan judul, kemampuan beradaptasi dapat
terjadi akibat :
1. Mahasiswa asing tidak biasa dengan lingkungan sosial yang baru .
2. Mahasiswa asing kurang rasa optimisme dan kepercayaan diri yang
rendah.

7

3. Mahasiswa asing tidak berupaya memiliki keyakinan diri yang baik
dalam suasana yang baru.
1.3 Pembatasan Masalah
Agar permasalahan penelitian ini tidak terlalu luas, maka dalam penelitian
ini masalah di batasi dengan bagaimana wujudnya tingkat kecemasan komunikasi
yang dapat mempengaruhi kemampuan beradaptasi mahasiswa asing Universitas
Negeri Medan 2013/ 2014.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan pada pemikiran di atas, maka masalah penelitian ini dapat
dirumuskan apakah ada hubungan antara

tingkat kecemasan berkomunikasi

dengan kemampuan beradaptasi mahasiswa asing Universitas Negeri Medan
2013/2014.
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan penelitian di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan
berkomunikasi dengan

kemampuan beradaptasi mahasiswa asing Universitas

Negeri Medan 2013 / 2014.
1.6 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang penulis ajukan, maka penelitian ini
diharap dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini menambah perbendaharaan ilmu
pengetahuan tentang bagaimana untuk mengurangi tingkat kecemasan dalam
beradaptasi dalam lingkungan yang berbeda.

8

2. Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai :
a.

Bagi peneliti, akan menambah wawasan dan ilmu pengatahuan
khususnya dalam tindakan mengurangi kecemasan komunikasi dalam
lingkungan.

b.

Bagi mahasiswa asing Universitas Negeri Medan, akan menambah
pengalaman tentang upaya mengurangi tingkat kecemasan dalam
untuk senang beradaptasi dengan lingkungan baru.

c.

Sebagai bahan masukan dan informasi bagi peneliti lain yang ingin
melakukan penelitian yang sama atau terkait.

58

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Tingkat kecemasan berkomunikasi mahasiswa asing Universitas
Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014 yaitu dengan rata-rata 68,769.
2. Sedangkan pada tingkat kemampuan beradaptasi mahasiswa asing
Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014 menurun dengan
rata-rata 60,538.
3. Ada hubungan antara tingkat kecemasan berkomunikasi dengan
kemampuan beradaptasi mahasiswa asing Universitas Negeri Medan
Tahun Ajaran 2013/2014.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka tindak lanjut penelitian ini disarankan
sebagai berikut:
1. Bagi pihak kampus Universitas Negeri Medan terutama dosen
pembimbing, hendaknya lebih meningkatkan perhatikan

kepada

mahasiswa asing mengenai kecemasan komunikasi dan kemampuan
beradaptasi terutama di lingkungan kampus Universitas Negeri Medan.
2. Untuk Teman-teman seperjuangan
Hendaknya bahasa cara berkomunikasi mahasiswa asing tidak
dijadikan perbedaan dalam menuntut ilmu. Pengharapan yang sangat

59

kepada teman-teman untuk membantu komunikasi yang baik dengan
mahasiswa asing untuk sama-sama berjalan pada tujuan yang sama.
3. Untuk Subjek Penelitian
Setelah ditemukannya banyak mahasiswa asing yang tingkat
kecemasannya sangat hubungan dengan kemampuan beradaptasi yang
ditampilkan diharapkan kepada teman-teman mahasiswa asing
seluruhnya agar lebih yakin atas kemampuan berkomunikasi yang di
sampaikan. Yang mengalami kesulitan dalam pengetahuan hal tersebut
dapat menjadi tambahan pengetahuan untuk kedepannya dan dapat
diaplikasikan untuk selanjutnya.

60

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Manajemen Penelitian. Jakarta : Asdi Mahasatya.
Ayres, B .2008. Anxiety in College Student. New York : Nova Biomedical
Books.
Beebe, A. Steven, Susan J.Beebe & Mark V. Redmond. 2005. Interpersonal
Communication : Relating to Other. Boston : Allyn and Bacon.
Cohen, J. 1983. Applied Multiple Regression/Correlation Analysis for the
Behavioral Sciences. ( 2nd ). London: Hillsdate, New Jersey.
Effendy, Onong. 2003. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Gudykunst, William B & Mody, Bella. 2002. Handbook of International and
Intercultural Communication, 2nd edition. London : Sage Publication, Inc.
Hasan, M.Iqbal 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya, , Bogor : Ghalia Indonesia.
Hurlock, E.B. 1997.Perkembangan Anak. Jilid 2. Jakarta. Gramedia
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana,
Kuper, A., & Kuper, J .2000. Social Science Encyclopedia. New York : Rowan
& Littlefield Education.
Littlejohn, Stephen & Foss, Karen A. 2009. Theorist of Human Communication.
Jakarta :Salemba Humanika.
Mc Croskey, J. 1984. The communication apprehension perpective .Diunduh
dihttp://www.Jamesmccroskey.com.publication/bookchapter/003.1984.pdf.
Diakses 24 Febuari 2014.
Muharomi, Lusty Septi, “Hubungan antara Tingkat Kecemasan Komunikasi dan
Konsep Diri dengan Kemampuan Adaptasi Mahasiswa Baru”. Di unduh pada
http://eprints.undip.ac.id/37133/1/SUMMARY_SKRIPSI_Lusty_Septi_Muhar
omi.pdf. Di akses pada pada 20 Januari 2014.

Mulyana, Deddy. 2008, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: Remaja
Rosdakarya

61

Munthe, Yosefini Rasyanti. 1996. Hubungan Kesulitan Penyesuaian Diri dan
Depresi Mahasiswa Internasional: Penelitian pada Mahasiswa Indonesia
di sekitar Washington DC. Skripsi. Universitas Katolik Indonesia Atma
Jaya. Dalam http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/91966376.pdf. Diakses
20 Febuari 2014, pukul 12:22 WIB

Powell. R & Powell. D. 2010. Classroom Communication and Diversity. New
York : Routledge.
Rahayu. 2004. Hubungan Pola pikir positif dengan kecemasan berkomunikasi di
depan umum. Diunduh pada http://www.jurnalpsikologi.Hubungan pola
pikir positif dengan kecemasan berkomunikasi. Diakses tanggal 15
Febuari 2014.
Ruben, B.D & Stewart, L.P. 2006. Communication and Human Behavior. USA :
Pearson Education.
Robbins, Judge. 2010. Essentials of Organizational Behavior, 10th ed. Jakarta.
Prentice Hall.
Schneiders, A.A. 1964. Personal Adjusment and Mental Health. New York: Holt,
Rinehart and Winston.
Singarimbun, Masri.1995. Metode Penelititan Survei. Jakarta LP3S
Sellnow, D. 2005. Confident Public Speaking. :Singapore. Wadsworth, a division
of Thomson Learning
Sugiono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta
Toomey,Ting S. 2007. Book Review of “Facework: Bridging Theory with
Practice” Text authored by Kathy Domenici and Stephen W. Littlejohn.
Journal of Communication, 57 (4), pp. 807-808.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2013. Kamus Besar Indonesia Edisi Ke 5.
Jakarta : Balai Pustaka.
West, Richard & Lynn H. Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi,
Analisisdan Aplikasi. Jakarta : Salemba Humanika.
West, R & Turner, L .2009. Understanding Interpersonal Communication.
Wadsworth Cengange Learning : Canada.
Xun, L 2008. Social Cognitive Theory. Arbor : Eisenhower Parkway.

RIWAYAT HIDUP

1. LATAR BELAKANG KELUARGA
a. Nama

: Nurazilawati Abdul Yaziz

b. Anak ke-

: 1 dari 5 Bersaudara
1. Nurazilawati Abdul Yaziz
2. Nurhafiza Abdul Yaziz
3. Mohamad Saharudin Abdul Yaziz
4. Nurazura Abdul Yaziz
5. Nurfarrah izanni Abdul Yaziz

c. Tempat Tanggal Lahir

: Tumpat Kelantan, 23 Agustus 1990

d. Nama Ayah

: Abdul Yaziz Rifin

e. Pekerjaan Ayah

: Perusahaan

f. Nama Ibu

: Selamiah Yaacob

g. Pekerjaan Ibu

: Ibu Rumah Tangga

h. Alamat

: No c52 rpt chenulang 18000 kuala krai,
kelantan, Malaysia.

2. RIWAYAT PENDIDIKAN
a. Sekolah Dasar

: Sekolah Kebangsaan Chenulang

b. Sekolah Menengah Pertama: Sekolah Menengah Kebangsaan Kuala Krai
c. Sekolah Menengah Akhir

: Sekolah Menengah Kebangsaan Kuala Krai

d. Perguruan Tinggi

:

1. D3

: Kolej Islam Sains dan Teknologi

2. S1

: Universitas Negeri Medan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN TINGKAT STRESSOR PSIKOSOSIAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA BARU TAHUN AJARAN 2012/2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER

0 13 16

hubungan tingkat stressor psikososial dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa baru tahun ajaran 2012/2013 Fakultas Kedokteran Universitas Jember

0 6 16

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 12

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2 13 14

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN MINAT WIRAUSAHA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 18

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN PROKRASTINASI PENYUSUNAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS Hubungan Antara Kecemasan Dengan Prokrastinasi Penyusunan Skripsi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN KOMUNIKASI DENGAN KEAKTIFAN DISKUSI TUTORIAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET.

1 5 12

ADAPTASI ANTARBUDAYA MAHASISWA ASING UNS (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Hambatan Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Asing dalam Beradaptasi di Solo Tahun 2015).

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 171

HUBUNGAN ANTARA BERPIKIR POSITIF DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA MAHASISWA

0 0 8