TINJAUAN PEMBAGIAN HARTA BERSAMA AKIBAT TERJADINYA PERCERAIAN DALAM PERKAWINAN CAMPURAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN.

TINJAUAN PEMBAGIAN HARTA BERSAMA AKIBAT TERJADINYA
PERCERAIAN DALAM PERKAWINAN CAMPURAN DIHUBUNGKAN
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG
PERKAWINAN

Dita Ayu Purwaningsih
110110090245

Akibat perceraian dalam perkawinan campuran lebih rumit daripada
perkawinan biasa, khususnya terhadap harta bersama dimana harta bersama
dikuasai oleh salah satu pihak dan pihak lain menuntut pembagian harta
bersama secara adil namun terkendala status kepemilikan hak atas harta
tersebut. Pada kenyataannya jika terjadi perceraian, maka harta bersama
harus dibagi dua, separuh untuk suami dan separuh untuk istri. Pasal 29
Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 memberi upaya bagi mereka yang
melangsungkan perkawinan untuk mengatur beberapa hal dalam bentuk
perjanjian perkawinan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji perjanjian perkawinan dalam
perkawinan campuran menurut Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan yuridis normatif,
Spesifikasi penelitian yaitu termasuk penelitian yang bersifat analisis

deskriptif kualitatif, tahap penelitian kepustakaan, analisis dengan
menggunakan bahan primer dan sekunder, disajikan secara kualitatif untuk
mendapatkan kesimpulan.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan Pasal 66 UU
Perkawinan, perjanjian perkawinan dibuat melalui proses yang diatur dalam
KUHPerdata karena Undang-Undang Perkawinan tidak mengatur secara
jelas mengenai proses pembuatan perjanjian perkawinan. Kemudian
penyelesaian pembagian harta bersama akibat perceraian dalam perkawinan
campuran dilihat dulu apakah sebelumnya telah dibuat perjanjian
perkawinan. Jika ada, maka pembagian harta bersama dilakukan sesuai isi
perjanjian, tetapi jika tidak ada maka pihak asing masih memiliki hak atas nilai
dari harta bersama tersebut.

iv