PRAKTIK JUAL BELI LELANG YANG DILAKUKAN PADA MEDIA SOSIAL FACEBOOK DIKAITKAN DENGAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA.

PRAKTIK JUAL BELI LELANG YANG DILAKSANAKAN PADA MEDIA SOSIAL
FACEBOOK DIKAITKAN DENGAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA

Abstrak
Perkembangan jaman serta kemajuan teknologi memudahkan orang untuk
melakukan segala kegiatan, salah satunya adalah kegiatan jual beli. Jual beli lelang
merupakan jenis jual beli yang sekarang ini mulai marak dilakukan pada media sosial
facebook karena kemudahannya dalam transaksi. Akan tetapi kemudahan dalam
bertransaksi ini menimbulkan permasalahan-permasalahan yang dapat terjadi pada jual
beli lelang melalui media sosial facebook. Tidak adanya peraturan khusus yang
mewadahi kegiatan lelang ini menimbulkan kekosongan hukum yang dimanfaatkan oleh
oknum-oknum yang dapat merugikan berbagai pihak.
Dalam menyeselesaikan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian
yuridis normatif. Pada pengerjaanya penulis melakukan studi kepustaan mengenai
peraturan-peraturan terkait dan juga melakukan studi lapangan yang dimana peneliti
mempelajari serta praktik yang terjadi dilapangan dengan hasil penelitian dianalisa
dengan metode yuridis kualitatif.
Praktik jual beli lelang yang dilakukan pada media sosial Facebok ini merupakan
sistem jual beli biasa sebagaimana yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata Pasal 1457 sampai dengan Pasal 1540, hal ini dikarenakan tidak adanya
pejabat lelang serta uang jaminan penawaran lelang yang terlebih dahulu disetorkan

kepada penyelenggara lelang sebagaimana yang diatur pada Pasal 1 ayat (25)
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Lelang. Pada praktiknya terdapat banyak permasalahan hukum yang terjadi seperti
halnya pemenang lelang yang tidak melakukan kewajiban untuk melunasi barang yang
dimenangkan, selain itu terdapat kecurangan lain yakni penawar barang fiktif yang
hanya penawar barang hanya untuk menaikan angka penawaran barang. Pada proses
penyelesaian hukumnya pihak yang bersengketa dapat menyelesaikan melalui jalur
litigasi maupun non-litigasi. Sampai saat ini proses penyelesaian hukum melalui jalur
non-litigasi menjadi pilihan utama karena prosesnya yang lebih cepat dan tidak
memakan banyak waktu. Pemerintah dalam hal ini seharusnya memberikan perhatian
lebih terhadap kegiatan lelang pada Facebook berupa pengawasan dan pengaturan
untuk mengurangi sengketa yang terjadi.

THE PRACTICE OF AUCTIONS ON FACEBOOK AS SOCIAL MEDIA ASSOCIATED
WITH POSITIVE LAW IN INDONESIA
Abstract
The times and technological advances enable people to conduct all activities,
one of which is the buying and selling activities. Buying and selling auction is a type of
trading that is now starting to bloom on social media, including Facebook because of
the simple nature in the transaction. The easiness of transaction may raise problems

that occur in the auction process through Facebook. The absence of specific regulations
that facilitate the activities of these auctions raises legal vacuum that can be exploited
by rogue elements that possibly harm each parties involved.
In completing this paper the author using normative juridical research method.
During the working process, the author conducted a study of the literature on related
regulations and also conducts field studies where researcher study the practice that
occurred in the field with the results analyzed by qualitative juridical methods.
The practice of auction on Facebook is just a regular trading system as regulated
in Code of Civil Law article 1457 until 1540. This is because there is no official auction
as well as no security deposit auction bid were paid beforehand to the auctioneer as
stipulated in the 25th Verse of Article 1 Ministry of Finance Regulation No. 93 / PMK.06 /
2010 on Guidelines for the Implementation of the Auction. In the practice there are also
many legal issues as well as the auctioning of goods that are not in accordance with the
norms of decency, the bidder who wins does not perform the obligation to pay off the
items won, or other type of cheating like fictitious bidder which only bid stuffs just to
raise the bid price. At the completion of the legal process, disputing parties can resolve
through litigation and non-litigation. So far the legal settlement process through nonlitigation is mostly the first choice because of the faster process and does not take much
time. Regarding this issue, the government is supposed to pay more attention to the
auction activity on Facebook in the form of supervision and regulation in order to reduce
dispute