EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA.

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK
BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK
DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I
Jurusan Pendidikan Matematika

Diajukan Oleh
FITRI NUR HIDAYATI
A 410 040 112

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2008
i

1


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam

rangka

pembangunan

manusia

Indonesia

seutuhnya,

pembangunan di bidang pendidikan merupakan sarana dan wahana yang
sangat penting dan menentukan dalam pembinaan sumber daya manusia.
Maka dari itu bidang pendidikan memerlukan perhatian yang sungguhsungguh dari pemerintah, masyarakat pada umumnya dan para pengelola
pendidikan pada khususnya.

Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini pendidikan
banyak mengalami berbagai tantangan. Salah satu tantangan yang sangat
menarik adalah berkenaan dengan peningkatan mutu pendidikan, yang
disebabkan masih rendahnya prestasi belajar. Berbagai usaha telah dilakukan
oleh pengelola pendidikan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa,
salah satunya dengan melakukan perubahan kurikulum sekolah. Langkah ini
merupakan langkah awal untuk meningkatkan

mutu pendidikan, Namun

kenyataannya prestasi belajar siswa terutama dalam bidang matematika masih
tergolang rendah.
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki
peranan penting dalam pendidikan dan kehidupan masyarakat. Hal ini dapat
dilihat dari jam pelajaran matematika lebih banyak bila dibanding dengan
pelajaran yang lain. Maka dari itu setiap siswa perlu memiliki penguasaan

1

2


matematika pada tingkat tertentu. Salah satunya adalah penguasaan kecakapan
matematika untuk dapat memahami dunia dan berhasil dalam karirnya.
Namun banyak siswa yang masih mengalami kesulitan dalam belajar
matematika, sehingga prestasi belajar siswa rendah.
Pada dasarnya belajar matematika merupakan belajar konsep.
Sedangkan konsep-konsep dasar matematika merupakan kesatuan yang bulat
dan utuh. Untuk itu dalam proses belajar mengajar yang terpenting adalah
bagaimana

guru

memahaminya.

dapat

mengajarkan

Walaup un


pengajaran

konsep

itu,

matematika

dan

siswa

dilakukan

dapat
dengan

memperhatikan urutan konsep dan dimulai dari hal yang sederhana, tetapi
sampai saat ini matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit.
Akibatnya banyak siswa yang bersikap acuh dalam proses belajar mengajar

matematika.
Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru mempunyai
peranan yang penting. Guru mempunyai tugas dan tanggung jawab yang luas.
Selain sebagai pengajar guru dituntut berlaku sebagai pembimbing dan
pendidik siswa. Kemampuan penguasan materi yang dimiliki oleh guru,
kemampuan dalam memilih dan menggunakan pendekatan pembelajaran serta
keterampilan dalam menyampaikan materi pelajaran sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan belajar.
Dalam pembelajaran matematika pendekatan yang sering digunakan
adalah pendekatan konvensional. Purwoto (1998: 75) menyatakan bahwa
“cara mengajar matematika yang pada umumnya dipakai oleh guru

3

matematika adalah lebih tepat dikatakan sebagai pendekatan ekspositori”.
Pendekatan ekspositori merupakan pendekatan ceramah pada pengajaran
matematika (Purwoto, 1998: 75) pada pendekatan tersebut guru lebih aktif
sedangkan siswa cenderung pasif. Siswa hanya mendengarkan dan mencatat
materi yang disampaikan oleh guru. Hal tersebut menyebabkan pengajaran
menjadi kurang bermakna dan prestasi belajar siswa rendah. Maka dari itu

dirasa perlu untuk menggunakan pendekatan lain dalam pembelajaran
matematika.
Pendekatan realistik merupakan pendekatan baru dalam pembelajaran
matematika. Menurut Freudenthal yang dikutip Susanto (2004: 24) bahwa
matematika harus berkait dengan realitas, dekat dengan dunia anak dan
relevan bagi masyarakat sehingga apa yang harus dipelajari bukan matematika
sebagai sistem tertutup melainkan sebagai suatu kegiatan. Dengan pendekatan
realistik pengajaran akan menjadi lebih bermakna bagi siswa, karena dalam
proses belajar mengajar menggunakan alat peraga yang biasa dilihat oleh
siswa. Proses belajar mengajar berlangsung secara interaktif, siswa menjadi
fokus dari semua aktifitas dikelas sehingga tidak membosankan dan
pengajaran menjadi lebih bermakna.
Selain

pendekatan

pembelajaran

ada


hal

penting

yang

perlu

diperhatikan oleh guru dalam mengajar, yaitu kemampuan awal siswa.
Kemampuan awal siswa merupakan prasyarat yang harus dimiliki oleh siswa,
agar dapat mengikuti pelajaran dengan lancar. Hal ini disebabkan karena
materi pelajaran yang disusun untuk

kelas yang berada dibawahnya

4

merupakan dasar untuk mempelajari materi kelas diatasnya. Demikian juga
untuk pelajaran matematika yang topiknya disusun secara hirarkis, artinya dari
yang mudah ke yang sukar. Untuk mengetahui kemampuan awal siswa, guru

dapat melihat dari nilai ulangan bersama., dalam hal ini nilai rapor kelas III
SD semester gasal.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis akan mengadakan
penelitian tentang pembelajaran matematika menggunakan pendekatan
realistik ditinjau dari kemampuan awal siswa.

B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah ada beberapa masalah yang
terjadi dalam pembelajaran matematika. Penulis dapat mengidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Masih rendahnya prestasi belajar siswa.
2. Kurang tepatnya pendekatan pembelajaran yang digunakan guru dalam
menyampaikan materi.
3. Adanya perbedaan

kemampuan awal siswa sehingga mempengaruhi

prestasi belajar siswa di tingkat selanjutnya.

C. Pembatasan Masalah

Dengan adanya masalah-masalah di atas agar permasalahan yang
disajikan lebih mendalam dan terarah, maka penulis hanya membatasi
masalah- masalah sebagai berikut:

5

1. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi
pada pendekatan realistik dan pendekatan konvensional.
2. Kemampuan awal dalam penelitian ini dibatasi pada kemampuan awal
matematika yang diperoleh dari nilai matematika pada rapor kelas III
sekolah dasar semester gasal.
3. Prestasi belajar dalam penelitian ini dibatasi dalam prestasi belajar
matematika pada pokok bahasan pecahan yang dilakukan pada akhir
penelitian. Materi pelajaran matematika dibatasi pada pokok bahasan
pecahan untuk kelas III SD semester genap.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah yang telah diuraikan di depan, masalah pokok yang ingin penulis
pecahkan adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran terhadap prestasi
belajar siswa?
2. Apakah terdapat pengaruh kemampuan awal siswa terhadap

prestasi

belajar siswa?
3. Apakah

terdapat

interaksi

antara

pendekatan

pembelajaran

kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar siswa?


dan

6

E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pendekatan pembelajaran
terhadap prestasi belajar siswa.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kemampuan awal terhadap
prestasi belajar siswa.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya interaksi antara pendekatan pembelajaran
dan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar siswa.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi sekolah dalam rangka
untuk meningkatkan mutu pendidikan sehubungan dengan pendekatanpendekatan yang digunakan dalam proses belajar mengajar.
2. Memberikan masukan kepada guru atau calon guru matematika dalam
menentukan pendekatan pembelajaran yang tepat, sebagai alternatif lain
selain menggunakan pendekatan pembelajaran yang sering digunakan.
3. Memberikan informasi bagi guru atau calon guru bahwa kemampuan awal
perlu diperhatikan.
4. Sebagai bahan pertimbangan dan bahan masukan untuk meneliti
permasalahan lain yang prosedur penelitiannya sama.

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan realistik pada pokok bahasan pecahan

2 17 79

Pembelajaran fisika dengan pendekatan keterampilan proses ditinjau dari kemampuan awal matematika Pada pokok bahasan impuls dan momentum

0 10 101

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINEAR DUA PEUBAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 2 64

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 2 2

EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA MTs KABUPATEN KLATEN

1 5 112

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI TEORI BELAJAR BRUNER DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Teori Belajar Bruner Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas VIII Semester Gasal MTsN Ngemplak Kabupate

0 3 20

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI TEORI BELAJAR BRUNER DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Teori Belajar Bruner Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas VIII Semester Gasal MTsN Ngemplak Kabupate

0 1 14

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN HEURISTIK PADA POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS SEGI EMPAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA.

0 0 8

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL.

0 0 11

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA.

0 1 19