KORELASI ANTARA APOLIPOPROTEIN B DENGAN SERUM GLUTAMIC PYRUVATE TRANSAMINASE PADA PASIEN HEPATITIS C.
1
BAB 1.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Hepatitis C merupakan penyakit hati yang kompleks disebabkan
infeksi virus hepatitis C (HCV) yang dapat menimbulkan fibrosis. Penularan
infeksi HCV disebabkan oleh kontak langsung dengan darah pasien hepatitis
C. Infeksi HCV bersifat persisten, dapat menginduksi perubahan genotip,
memodulasi gen yang berperan pada proses epithelial mesenchymal transition
(EMT), menghasilkan tumor yang menginisiasi stem-like cells (TISCs) dan
memodulasi microribonucleic acid (miRNAs). Progresifitas sel hepatosit pada
infeksi HCV ditandai dengan terbentuknya fibrosis, sirosis, dan karsinoma
hepatoselular (KHS). Virus hepatitis C diklasifikasikan menjadi 6 genotip
yang penyebarannya berbeda. Genotip 1a dan 1b merupakan genotip tersering
di Amerika Serikat dan Eropa barat dengan angka kejadian sebesar 83.4 juta
kasus, genotip 3 sebesar 54.3 juta kasus diikuti genotip 2, 4, dan 6, genotip 5
sisanya sebanyak
BAB 1.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Hepatitis C merupakan penyakit hati yang kompleks disebabkan
infeksi virus hepatitis C (HCV) yang dapat menimbulkan fibrosis. Penularan
infeksi HCV disebabkan oleh kontak langsung dengan darah pasien hepatitis
C. Infeksi HCV bersifat persisten, dapat menginduksi perubahan genotip,
memodulasi gen yang berperan pada proses epithelial mesenchymal transition
(EMT), menghasilkan tumor yang menginisiasi stem-like cells (TISCs) dan
memodulasi microribonucleic acid (miRNAs). Progresifitas sel hepatosit pada
infeksi HCV ditandai dengan terbentuknya fibrosis, sirosis, dan karsinoma
hepatoselular (KHS). Virus hepatitis C diklasifikasikan menjadi 6 genotip
yang penyebarannya berbeda. Genotip 1a dan 1b merupakan genotip tersering
di Amerika Serikat dan Eropa barat dengan angka kejadian sebesar 83.4 juta
kasus, genotip 3 sebesar 54.3 juta kasus diikuti genotip 2, 4, dan 6, genotip 5
sisanya sebanyak