(B. Pertanian) Pemilihan Jenis Pohon yang Tepat untuk Rehabilitasi Daerah Tangkapan Air dan Konservasi Endapan Volkanik Pasca Erupsi Merapi.
(B. Pertanian)
Pemilihan Jenis Pohon yang Tepat untuk Rehabilitasi Daerah Tangkapan Air dan Konservasi
Endapan Volkanik Pasca Erupsi Merapi
Kata kunci: erupsi Merapi, jenis pohon yang tepat untuk rehabilitasi area tangkapan air, indek kepadatan
tajuk, indek jangkar dan indek cengkeraman akar
Dewi, Widyatmani Sih; Budiastuti, MTh. Sri; Sumarno
Fakultas Pertanian UNS, Penelitian, DP2M Dikti, Hibah Penelitian Strategis Nasional, 2012
Pemilihan jenis pohon yang tepat untuk rehabilitasi area tangkapan air dan konservasi endapan volkanik
pasca erupsi Merapi sangat penting dilakukan. Peran individu pohon dalam kinerja sistem hidrologi
ditentukan oleh arsitektur tajuk, karakter batang, karakter akar, dan seresah. Penelitian Tahun I ini
bertujuan untuk mendapatkan jenis-jenis pohon yang dihipotesiskan tepat untuk rehabilitasi area
tangkapan air dan konservasi endapan volkanik pasca erupsi Merapi, berdasarkan karakter tajuk, batang,
dan akar. Penelitian dilakukan di 6 desa di lereng Merapi, yang meliputi 3 Kabupaten, yaitu Kab. Klaten,
Kab. Magelang di Propinsi Jawa Tengah, dan Kab. Sleman di DIY. Pelaksanaan penelitian pada bulan Mei –
November 2012. Penelitian dilakukan secara survei dan karakterisasi pohon di lapangan dan dilanjutkan
dengan analisis laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasca erupsi Merapi 2010, pada
lahan hutan, tegal, dan pekarangan ditemukan 15 jenis pohon dominan, yang berpotensi untuk untuk
rehabilitasi daerah tangkapan air dan konservasi endapan volkanik pasca erupsi dengan urut-urutan
sebagai berikut: Langsep / Duku (Lansium domesticum) = Kaliandra (Calliandra calothyrsus) >
Puspa(Schima noronhae reinw) > Cepogo (Dysoxylum densiflorum) > Mahoni (Swietenia mahagoni) =
Cengkeh (Eugenia aromatica)> Melinjo (Gnetum gnemon L.)> Bawangan /Kedoya (Dysoxylum
gaudichaudianum) > Mindi (Melia azeoarach L.) > Nangka (Artocarpus heterophyllus) >Akasia (Acacia
mangium) > Minden/ Mimba (Azadirachta indica) > Waru (Hibiscus tiliaceus) > Sengon (Paraserianthes
falcataria) > Kortus (Acacia decurrens). Kriteria penentuan potensi jenis pohon yang tepat tersebur
didasarkan pada Indek Kepadatan Tajuk, Indek Jangkar Akar, dan Indek Cengkeraman Akar. Hasil temuan
tersebut perlu divalidasi berdasarkan kinerja individu pohon secara aktual pada musim penghujan, pada
penelitian tahun ke II.
Pemilihan Jenis Pohon yang Tepat untuk Rehabilitasi Daerah Tangkapan Air dan Konservasi
Endapan Volkanik Pasca Erupsi Merapi
Kata kunci: erupsi Merapi, jenis pohon yang tepat untuk rehabilitasi area tangkapan air, indek kepadatan
tajuk, indek jangkar dan indek cengkeraman akar
Dewi, Widyatmani Sih; Budiastuti, MTh. Sri; Sumarno
Fakultas Pertanian UNS, Penelitian, DP2M Dikti, Hibah Penelitian Strategis Nasional, 2012
Pemilihan jenis pohon yang tepat untuk rehabilitasi area tangkapan air dan konservasi endapan volkanik
pasca erupsi Merapi sangat penting dilakukan. Peran individu pohon dalam kinerja sistem hidrologi
ditentukan oleh arsitektur tajuk, karakter batang, karakter akar, dan seresah. Penelitian Tahun I ini
bertujuan untuk mendapatkan jenis-jenis pohon yang dihipotesiskan tepat untuk rehabilitasi area
tangkapan air dan konservasi endapan volkanik pasca erupsi Merapi, berdasarkan karakter tajuk, batang,
dan akar. Penelitian dilakukan di 6 desa di lereng Merapi, yang meliputi 3 Kabupaten, yaitu Kab. Klaten,
Kab. Magelang di Propinsi Jawa Tengah, dan Kab. Sleman di DIY. Pelaksanaan penelitian pada bulan Mei –
November 2012. Penelitian dilakukan secara survei dan karakterisasi pohon di lapangan dan dilanjutkan
dengan analisis laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasca erupsi Merapi 2010, pada
lahan hutan, tegal, dan pekarangan ditemukan 15 jenis pohon dominan, yang berpotensi untuk untuk
rehabilitasi daerah tangkapan air dan konservasi endapan volkanik pasca erupsi dengan urut-urutan
sebagai berikut: Langsep / Duku (Lansium domesticum) = Kaliandra (Calliandra calothyrsus) >
Puspa(Schima noronhae reinw) > Cepogo (Dysoxylum densiflorum) > Mahoni (Swietenia mahagoni) =
Cengkeh (Eugenia aromatica)> Melinjo (Gnetum gnemon L.)> Bawangan /Kedoya (Dysoxylum
gaudichaudianum) > Mindi (Melia azeoarach L.) > Nangka (Artocarpus heterophyllus) >Akasia (Acacia
mangium) > Minden/ Mimba (Azadirachta indica) > Waru (Hibiscus tiliaceus) > Sengon (Paraserianthes
falcataria) > Kortus (Acacia decurrens). Kriteria penentuan potensi jenis pohon yang tepat tersebur
didasarkan pada Indek Kepadatan Tajuk, Indek Jangkar Akar, dan Indek Cengkeraman Akar. Hasil temuan
tersebut perlu divalidasi berdasarkan kinerja individu pohon secara aktual pada musim penghujan, pada
penelitian tahun ke II.