Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Buahan - Kecamatan Tabanan - Kabupaten Tuahan.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : DESA BUAHAN KECAMATAN : TABANAN KABUPATEN/KOTA : TABANAN

NAMA MAHASISWA : I KETUT SURYA PUTRA

FAK/P : ILMU BUDAYA, SASTRA INGGRIS

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

2016


(2)

PUSAT PENGELOLAAN KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya : Nama Mahasiswa : I KETUT SURYA PUTRA

No. Mahasiswa : 1301305082 Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM.

Buahan , 23 Agustus 2016 Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui DPL Desa Buahan KK Dampingan

I Ketut Supardi , M. Si I Ketut Kuasa

Mengetahui/Menyetujui Kepala Desa Buahan


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Keluarga Dampingan di Desa Buahan, Tabanan ini tepat waktu. Laporan ini merupakan salah satu program dari program KKN-PPM Periode XIII yang dilaksanakan oleh Universitas Udayana.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun dalam rangka penyempurnaan lebih lanjut. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat desa dalam meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat.

Buahan, 23 Agustus 2016


(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 2

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3

1.2.1 Pendapatan Keluarga Dampingan ... 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga Dampingan ... 3

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 5

2.1 Permasalahan Keluarga ... 5

2.1.1 Permasalahan Ekonomi ... 5

2.1.2 Permasalahan Kesehatan ... 5

2.2 Masalah Prioritas ... 6

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 7

3.1 Program ... 7

3.1.1 Penyelesaian Permasalahan Ekonomi ... 7

3.1.2 Penyelesaian Permasalahan Kesehatan ... 8

3.2 Jadwal Kegiatan ... 8

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KELUARGA 10

4.1 Waktu ... 10

4.2 Lokasi ... 10

4.3 Pelaksanaan ... 10

4.4 Hasil ... 11

4.5 Kendala ... 11

BAB V PENUTUP ... 11

5.1 Simpulan ... 12

5.2 Rekomendasi ... 12


(5)

(6)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Perguruan tinggi merupakan tempat pendidikan yang bertujuan untuk membekali dan mengembangkan mahasiswa di berbagai bidang. Selain dibekali dengan ketrampilan, mahasiswa juga diarahkan untuk meningkatkan kepekaan dan kecintaan dalam kehidupan bermasyarakat. KKN-PPM dirancang oleh Universitas Udayana sebagai salah satu upaya perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan sarana untuk meningkatkan kepekaan sosial mahasiswanya sehingga mampu berkontribusi positif terhadap pembangunan daerahnya. Daerah yang digunakan sebagai destinasi KKN-PPM adalah daerah yang masih memerlukan perhatian dan bantuan terkait pembangunan yang berlangsung di dalamnya, kegiatan KKN-PPM ini tersebar di seluruh kabupaten di Provinsi Bali.

Salah satu program inti dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Udayana (KKN-PPM UNUD) adalah pendampingan keluarga kurang sejahtera atau keluarga pra sejahtera. Tujuan dari diadakannya program ini yaitu untuk menggali potensi yang dimiliki keluarga pra-sejahtera tersebut, untuk meningkatkan kesejahteraan dengan melihat dan menganalisa permasalahan yang dihadapi serta menyelesaikan permasalahannya. Dalam proses pendampingan keluarga ini, mahasiswa KKN-PPM berperan sebagai anak asuh. Keluarga yang di dampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga prasejahtera atau keluarga kurang sejahtera, sehingga dengan adanya mahasiswa dapat meningkatkan kesejahteraan. Bantuan disini tidak hanya sebatas materi namun lebih ke hal motivasi sehingga dapat membantu meningkatkan taraf hidup keluarga dampingan.

Keluarga Dampingan dilaksanakan di beberapa keluarga yang terdapat di setiap banjar di Desa Buahan, Kabupaten Tabanan. Desa Buahan memiliki 3 banjar dinas kemudian dibagi kepada 17 mahasiswa KKN PPM Unud. Pendampingan di Desa Buahan ini diperuntukkan kepada masyarakat dengan kelompok kurang mampu bagian keluarga harapan yang berjumlah 17 kepala keluarga (KK).


(7)

1.1Profil Keluarga Dampingan

Salah satu program khusus KKN PPM Universitas Udayana adalah Program KK Dampingan. Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. Jumlah jam kerja efektif mahasiswa untuk kegiatan PPK adalah 90 jam.

Di Desa Buahan, Kabupaten Tabanan terdiri dari 3 banjar dapat dikatakan masih banyak terdapat keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra-sejahtera atau keluarga yang mengalami ketertinggalan yang dapat menjadi sasaran program ini. Pada KKN PPM XIII kali ini pembagian KK dampingan di Desa Buahan dibagi atas 3 banjar yang ada, yakni Br. Buahan Utara, Br. Buahan Tengah, dan Br. Buaha Selatan. Salah satu keluarga kurang mampu yang penulis dapat ikuti dan dampingi kegiatannya selama kurang lebih selama 5 minggu adalah keluarga Bapak I Ketut Kuasa yang bertempat tinggal di Br. Buahan Seltan, Desa Buahan.

Keluarga Bapak I Ketut Kuasa atau yang lebih akrab dipanggil Pan Okta bertempat tinggal di Br. Buahan Selatan, Desa Buahan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan. Bapak Ketut bekerja sebagai buruh harian lepas yang pada saat penulis dampingi beliau sedang berkeja di sebuah proyek bangunan di daerah Seminyak. Bapak Ketut Kuasa memiliki seorang istri yang bernama Ni Made Suar Dewi, dan memiliki seorang anak yang berusia 11 tahun yang bernama Ni Putu Oktaviani Dewi.

Keluarga Bapak Ketut tinggal di satu pekarangan rumah bersama 3 kelarga saudaranya. Beliau di rumah atau bangunan sederhana yang dibangunnya sendiri saat masih bujang dan hingga saat ini kondisinya masih memungkinkan untuk dihuni namun ada beberapa titik yang perlu direnovasi agar bisa tinggal lebih nyaman lagi bersama keluarga.

Identitas Keluarga Dampingan

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1 I Ketut Kuasa Kawin 37 tahun SLTA

Buruh Harian Lepas

Kepala Keluarga 2 Ni Made Suar

Dewi Kawin 42 tahun SLTA

Buruh Harian Lepas


(8)

3 Ni Putu

Oktaviani Dewi

Belum

Kawin 11 tahun SMP Pelajar Anak KK

1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

a. Sumber Penghasilan

Keluarga Bapak Ketut Kuasa untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya mengandalkan penghasilan dari buruh bangunan. Upah Bapak Ketut Kuasa Rp.90.000,00 dan istri Rp. 60.000,00 per hari. Putri semata ketutg beliau bersekolah di SMPN 4 Tabanan dan belum berpenghasilan.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Kebutuhan dari keluarga Bapak Ketut Kuasa sebagian besar pada pemenuhan kebutuhan pokok atau kebutuhan primer seperti kebutuhan konsumsi, pendidikan, kesehatan, kerohanian dan sosial.

a. Kebutuhan sehari-hari

Untuk kebutuhan sehari – hari, keluarga Bapak Ketut menghabiskan biaya sekitar Rp 70.000,00 per hari untuk kebutuhan lauk pauk dan beras. Untuk uang jajan ketiga putranya Bapak Ketut harus mengeluarkan biaya Rp.20.000,00 setiap harinya. Untuk biaya listrik dan air per bulannya Bapak Ketut rata – rata mengeluarkan biaya sebesar Rp 75.000,00.

b. Pendidikan

Untuk bidang pendidikan, keluarga Bapak Ketut mengeluarkan biaya untuk putri semata ketutgnya. Bapak Ketut untuk tahun ini sudah menghabiskan dana hamper 3 juta untuk keperluan sekolah anaknya. Biaya itu dihabiskan untuk membayar uang paakaian, uang gedung, dan kebutuhan belajar seperti buku-buku Putu Okta anaknya yang baru saja menjadi siswi di SMPN 4 Tabanan.

c. Kesehatan

Untuk bidang kesehatan, Bapak Ketut beserta istri memiliki jaminan kesehatan berupa layanan dari Kartu Indonesia Sehat (KIS). Jika anggota mengalami sakit biasanya Bapak Ketut mengajak berobat ke puskesmas pembantu yang ada di Desa Buahan. Untuk penyakit ringan biasanya beliau dan keluarga mengupakan untuk berobat dirumah saja dengan cara istirahat cukup.


(9)

d. Kerohanian

Dalam bidang kerohanian, keluarga bapak Ketut yang memeluk agama Hindu biasanya mengeluarkan biaya untuk upakara sembahyang harian serta hari raya keagamaan tertentu untuk membuat upakara persembahyangan. Rata – rata pengeluaran harian untuk kerohanian adalah Rp. 10.000,00. Biaya ini belum termasuk biaya jika ada hari raya keagamaan dan ayahan untuk piodalan di pura tertentu yang bisa menghabiskan biaya hingga ratusan ribu rupiah.

e. Sosial

Untuk bidang sosial, keluarga Bapak Ketut yang termasuk masyarakat Buahan Selatan diwajibkan untuk mebanjar dan mengikuti segala aturan di banjar tersebut. Terdapat beberapa pengeluaran sosial yang merupakan iuran rutin banjar yaitu sebesar Rp 50.000,00 per bulan. Biaya ini belum termasuk biaya ketika ada kematian, pernikahan dan upacara adat lainnya yang tidak diduga.


(10)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga

Berdasarkan hasil pendampingan serta pendekatan yang telah dilakukan melalui pendekatan secara langsung, yaitu melalui kunjungan-kunjungan kerumah Bapak I Ketut Kuasa, permasalahan yang dihadapi oleh keluarga adalah permasalahan perekonomian dan kesehatan.

2.1.1 Permasalahan Ekonomi

Jika dilihat dari segi ekonomi, penghasilan Bapak I Ketut Kuasa yang setiap bulannya mengandalkan penghasilan dari gaji sebagai buruh harian lepas yang tidak menentu bisa dikatakan mencukupi untuk keperluannya baik untuk makan, pendidikan, dan kesehatan. Namun terkadang Bapak I Ketut Kuasa mengalami kesulitan jika terdapat pengeluaran yang tak terduga yaitu pengeluaran untuk upacara ataupun keperluan lain-lainnya.

2.1.2 Permasalahan Kesehatan

Permasalahan kesehatan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Ketut Kuasa beberapa bulan terakhir ini karena kondisi cuaca yang kurang bersahabat yang sering kali membuat Bapak Ketut mengalami flu dan batuk sehingga secara tidak langsung akan berdampak pada pendapatan keluarganya karena akan menghambat aktivitas beliau bekerja atau melaakukan aktifitas. Meskipun sudah ada bantuan kesehatan dari pemerintah, tetapi tetap saja terkadang Bapak Ketut menemui kesulitan dalam pengurusannya. Keadaan istrinya yang saat ini sedang mengalami gejala hipertensi tentu saja akan mengganggu kewajibannya untuk menafkahi keluarganya dan tetap harus memperhatikan kondisi kesehatan istrinya. Permasalahan kesehatan lainnya yang saat ini dihadapi Bapak Ketut yakni masalah MCK yang bisa dikatakan kurang layak karena keadaannya yang kotor dan kurang terawat, dan harus berbagi dengan 3 kepala keluarga yang merupakan saudaranya yang tinggal dalam satu pekarangan rumah.


(11)

2.2 Masalah Prioritas

Adapun beberapa masalah yang dijadikan prioritas setelah melakukan beberapa kali kunjungan dan melakukan wawancara di sela-sela waktu isirahat beliau dan keluarga. Kunjungan dilakukan hampir setiap hari pada jam tertentu yaitu pada pagi sebelum Bapak Ketut Kuasa berangkat bekerja, di sore hari saat istirahat setelah pulang dari tempat bekerja, dan kadang-kadang saat mengantri di tempat pemandian umum. Penulis melakukan pendekatan secara bertahap yaitu secara tidak langsung menemukan masalah yang ada dan secara langsung tetapi secara bertahap menanyakan masalah yang terdapat dalam keluarga. Hal ini dilakukan agar keluarga dampingan tidak terkejut karena penulis menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi dan intern.

Dari hasil pendampingan tersebut penulis dapat mengambil kesimpulan permasalahan yang menjadi prioritas yang dihadapi Bapak Ketut Kuasa yaitu yang pertama tentang perekonomian dari keluarga, sebab pendapatan yang diterima sebenarnya sudah dapat menutupi kebutuhan, namun Bapak Ketut belum dapat menyusun skala prioritas dan belum dapat melakukan manajemen keuangan dengan baik. Hal tersebut sering beliau ceritakan bahwa tuntutan hidup beliaubegitu banyak seperti harus membagi waktu untuk kegiatan sosial di banjar dan lingkungan sekitarnya dan rasanya tidak mungkin harus bekerja terus menerus karena beliau harus menyiapkan diri untuk beraktifitas keesokan harinya. Dan permasalahan yang kedua adalah dari segi kesehatan terutama masalah MCK yang kurang layak.


(12)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1Program

Usulan solusi terhadap permasalahan yang dialami oleh keluarga dampingan tersebut bertujuan mensejahterakan keluarga itu sendiri. Solusi yang diusulkan tentunya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan dari keluarga, dan tentunya harus memungkinkan untuk dilaksanakan. Diharapkan usulan solusi ini dapat meningkatkan kesejahtearan keluarga dampingan. Adapun alternatif pemecahan masalah terhadap masalah-masalah yang di hadapi oleh keluarga Bapak Ketut adalah :

3.1.1 Program Usaha Peningkatan Keuangan Keluarga Dampingan

Masalah keuangan merupakan satu hal penting bagi manusia dalam menjalankan hidup serta memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Permasalahan dalam keluarga Bapak Ketut adalah penghasilan keluarga yang terbatas dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Sebagai pendamping, saran yang dapat diberikan adalah dengan membuat pembukuan keuangan sederhana, yang berisi catatan pengeluaran sehari-hari. Diharapkan catatan pengeluaran ini menjadi acuan untuk melakukan penghematan, sehingga dana yang ada dapat dipakai untuk keperluan lain, misalnya menabung untuk biaya sekolah atau keperluan memperbaiki rumah. Mengacu kembali pada kebiasaan merokok Bapak Ketut, diberikan pula pemahaman bahwa menghentikan kebiasaan merokok sekaligus menghemat pengeluaran untuk membeli rokok, dengan demikian alokasi dana untuk membeli rokok dapat dialihkan ke keperluan lain yang lebih bermanfaat. Penulis sebagai pendamping menyarankan untuk membuat usaha kecil berupa ternak ayam kapung di rumah untuk mengisi waktu luang saat setelah pulang dari kerja di sore hari.

3.1.2 Program Usaha Peningkatan Kesehatan Keluarga Dampingan

Kesehatan merupakan aspek terpenting dalam kehidupan manusia. Dengan kondisi kesehatan jasmani, rohani, dan sosial yang baik seseorang akan mampu bekerja dengan baik dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Saran di bidang kesehatan yang dapat disampaikan kepada Bapak Ketut diantaranya terkait kesehatan lingkungan tempat tinggal. Hal ini bisa diatasi dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) diantara menjaga kebersihan


(13)

lingkungan serta kebersihan diri sendiri. Keluarga Bapak Ketut yang berbagi toilet dengan 3 keluarga saudaranya yang tinggal di satu pekarangan menyebabkan keluarga ini rentan terkena diare dan gejala sejenisnya sehingga untuk kegiatan MCK disarankan untuk memperbaiki atau membuat tempat MCK yang lebih layak atau melakuakan MCK ke pemandian umum yang ada di Desa Buahan. Terlepas dari keterbatasan keluarga untuk menyediakan tempat khusus MCK, keluarga Bapak Ketut tetap perlu diberitahu risiko kesehatan yang mungkin menyerang dirinya dan keluarga seperti selalu menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi setiap hari bersama keluarga.

Selain itu, bangunan tempat tinggal Bapak Ketut Ada juga berdebu dan sehingga rentan membuat anggota keluarga terserang penyakit gangguan pernapasan dan penyakit kulit. Putu Okta yang biasanya ditinggal dirumah sendirian juga suka bermain dengan tanah tanpa memakai alas kaki sehingga anak ini rentan terkena penyakit yang mengganggu kesehatan. Terkait dengan kebiasaan merokok, Bapak Ketut diberikan penjelasan mengenai pentingnya mengurangi kebiasaan merokok sejak awal. Merokok dalam jangka waktu lama selain menimbulkan gangguan pernapasan juga memberikan dampak buruk pada sistem organ lainnya.

3.2Agenda Kegiatan 3.2.1 Jadwal Kegiatan

No. Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Jam

1. Sabtu, 23 Juli 2016

15.00 – 19.00 WITA

Bertemu dengan kelihan dinas Buahan Selatan untuk mendapatkan daftar KK miskin dan langsung memperkenalkan diri dengan keluarga bapak Ketut Kuasa

1 x 4 jam

2. Senin, 25 Juli 2016

11.00 – 15.00 WITA

Kunjungan ke rumah Bapak Ketut Kuasa dan mengakrabkan diri dengan istri Ibu Made dan keluarga saudara yang ada di rumah

1 x 4 jam

3. Selasa, 26 Juli 2016

09.00 – 15.00 WITA

Wawancara dan pendataan data profil KK Dampingan

1 x 6 jam 4. Jumat, 29 Juli

2016

15.00 – 21.00 WITA

Diskusi dengan KK Dampingan terkait masalah ekonomi keluarga

1 x 6 jam 5. Rabu, 13.00 – 19.00 Mengidentifikasi pendapatan dan 1 x 6


(14)

3Agustus 2016 WITA pengeluaran KK Dampingan dan memberikan saran-saran dalam bidang ekonomi dan membantu Putu Okta belajar Bahasa Inggris

jam

6. Jumat, 5 Agustus 2016

15.00 – 21.00 WITA

Membantu anak KK Dampingan (Putu Okta) mengerjakan tugas sekolah dan memberikan bimbingan

1 x 6 jam

7. Minggu, 7 Agustus 2016

13.00 – 21.00 WITA

Diskusi dengan KK Dampingan terkait masalah kesehatan

1 x 8 jam 8. Senin, 8

Agustus 2016

13.00 – 21.00 WITA

Membantu KK Dampingan

membersihkan pekarangan rumah serta memberikan penyuluhan PHBS

1 x 8 jam 9. Selasa, 16

Agustus 2016

13.00 – 20.00 WITA

Mengaajar anak KK damping (Putu Okta) untuk persiapan ulangan Bahasa Inggris

1 x 7 jam 10. Rabu, 17

Agustus 2016

13.00 – 19.00 WITA

Membantu bapak Ketut Kuasa membuat kandang ayam untuk usaha sampingan beternak bibit ayam kampung

1 x 8 jam

11. Selasa, 23 Agustus 2016

09.00 – 17.00 WITA

Membantu KK dampingan merawat ternak ayam sambil berdiskusi tentang pendidikan anak untuk kedepannya

1 x 8 jam

12. Rabu, 24 Agustus 2016

16.00 – 21.00 WITA

Memberikan penyuluhan mengenai program yang revolusi mental agar KK dampingan juga bisa menerapkan dan memanfaatkan Indonesia Tertib, Indonesia Melayani, dan Indonesia Bersih

1 x 5 jam

13. Kamis, 25 Agustus 2016

16.00 – 21.00 WITA

Menemani anak KK Dampingan mengerjakan tugas sekolah dan memberikan motivasi agar selalu semangat mengenyam pendidikan

1 x 5 jam


(15)

Agustus 2016 WITA mengenai saran yang telah diberikan kepada KK Dampingan

jam

15 Sabtu, 27 Agustus 2016

13.00 – 18.00 WITA

Pemberian bantuan berupa sembako kepada KK Dampingan sekaligus perpisahan mahasiswa.

1 x 5 jam


(16)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan penulis selama masa kegiatan KKN PPM UNUD dari tanggal 23 Juli 2016 sampai tanggal 29 Agustus 2016. Waktu kunjungan yang dilakukan penulis sebanyak 15 kali yang disesuaikan dengan program-program lain dalam kegiatan KKN PPM UNUD dengan total waktu kunjungan selama 90 jam.

4.2 Lokasi

Lokasi pelaksanaan kegiatan KK Dampingan sesuai dengan lokasi desa KKN-PPM yang telah ditentukan yakni di Desa Buahan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan. Secara spesifik pada kesempatan kali ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi keluarga I Ketut Kuasa yang bertempat tinggal di Banjar Buahan Selatan, Desa Buahan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan selama satu bulan yaitu selama berlangsungnya kegiatan KKN PPM UNUD. Pelaksanaan dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan kelompok KKN-PPM XI Desa Buahan. Kegiatan KK dampinag dilakukan dengan mengunjungi kediaman KK dampingan dan berbincang-bincang santai dengan anggota keluarga dampingan dan mengamati keseharian mereka. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi KK dampingan dan sekaligus menciptakan suasana kekeluargaan sehingga keluarga dampingan dapat menceritakan masalah yang dialami dan dapat menerima solusi yang ditawarkan. Pada kesempatan ini, penulis melakukan pendampingan keluarga Bapak Ketut Kuasa. dengan melakukan kunjungan sebanyak 15 kali dengan total lama kunjungan selama 90 jam.

4.4 Hasil


(17)

Mengatasi suatu permasalahan ekonomi dalam suatu KK dampingan diperlukan waktu yang cukup lama, sehingga kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Tetapi penulis telah berusaha memberi solusi dengan memberikan saran dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran sehari-hari keluarga Bapak Ketut, sehingga keluarga ini dapat menyisihkan pendapatannya untuk ditabung demi menopang kebutuhan lain di masa depan. Selain itu penulis juga memberikan bantuan berupa sembako dan alat yang diharapkan agar berguna untuk KK Dampingan.

4.4.2 Pendampingan Keluarga Bidang Kesehatan

Hasil dari kegiatan pendampingan keluarga di bidang kesehatan belum menunjukkan hasil sepenuhnya. Untuk mengurangi kebisaaan merokok memerlukan waktu dan kemauan kuat dari perokok itu sendiri serta motivasi kuat dari keluarga. Namun dari segi perilaku hidup bersih dan sehat sudah mulai menampakkan hasil. Dengan adanya penyuluhan PHBS keluarga Bapak Ketut lebih sadar untuk menjaga kebersihan lingkungan guna menjaga kesehatan keluarga.

4.5 Kendala

Selama penulis mendampingi keluarga Bapak Ketut, tidak terdapat kendala yang terlalu berat, hanya saja penulis sulit mengumpulkan seluruh anggota keluarga ini karena sibuk bekerja hingga malam hari. Saat kunjungan siang atau sore hari biasanya yang ada dirumah hanya Putu Okta sehingga program yang diberikan lebih banyak untuk Komang Rusman. Selain itu mahasiswa kurang dapat membantu secara optimal dalam permasalahan ekonomi karena keterbatasan dana yang dimiliki mahasiswa sehingga bantuan lebih banyak diberikan dalam bentuk motivasi dan solusi untuk penyelesaian masalah KK Dampingan.


(18)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Keluarga Bapak Ketut Kuasa adalah keluarga yang tergolong kurang mampu

dengan pendapatan terbatas sebagai buruh harian lepas.

2. Permasalahan yang dihadapi keluarga Bapak Nengah Sumarada adalah masalah ekonomi dan kesehatan. Permasalahan ekonomi yang dihadapi adalah keterbatasan dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari karena pendapatan yang minim dan terbentu oleh kegiatan social di lingkungannya. Permasalahan kesehatan yang dihadapi adalah masalah dari segi kebersihan fisik dan kebersihan lingkungan.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan pengalaman mendampingi keluarga Bapak Ketut Kuasa selama periode KKN-PPM XIII, rekomendasi yang dapat diberikan penulis adalah:

1. Agar dalam pelaksanaan program KK Dampingan oleh pihak penyelenggara KKN PPM UNUD ini mampu dilakukan secara berkelanjutan pada KK bersangkutan sehingga masalah yang dihadap dapat terselesaikan secara tuntas.

2. Rekomendasi bagi mahasiswa peserta KKN PPM UNUD berikutnya agar memahami dengan baik mengenai program KK Dampingan dari mulai pembekalan sehingga pada saat pelaksanaan KKN, mahasiswa peserta KKN PPM UNUD telah memiliki pengetahuan yang memadai dan dapat mempersiapkan diri serta waktu dalam melakukan kunjungan ke rumah KK Dampingan sehingan kegiatan KK dampingan yang dilaksanakan benar-benar memberikan manfaat dan memberikan solusi yang berarti bagi keluarga dampingan.

3. Diharapkan pada keluarga Bapak Ketut Kuasa untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kesehariannya karena banyak penyakit yang dapat dicegah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Serta keluarga Bapak Ketut Ada diharapkan mampu mengaplikasikan solusi yang


(19)

ditawarkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi demi menuju kehidupan yang lebih baik.


(20)

LAMPIRAN

Foto bersama saat pemberian sembako

Kandang ayam yang dibuat bersama Bapak Ketut kuasa


(21)

(1)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan penulis selama masa kegiatan KKN PPM UNUD dari tanggal 23 Juli 2016 sampai tanggal 29 Agustus 2016. Waktu kunjungan yang dilakukan penulis sebanyak 15 kali yang disesuaikan dengan program-program lain dalam kegiatan KKN PPM UNUD dengan total waktu kunjungan selama 90 jam.

4.2 Lokasi

Lokasi pelaksanaan kegiatan KK Dampingan sesuai dengan lokasi desa KKN-PPM yang telah ditentukan yakni di Desa Buahan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan. Secara spesifik pada kesempatan kali ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi keluarga I Ketut Kuasa yang bertempat tinggal di Banjar Buahan Selatan, Desa Buahan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan selama satu bulan yaitu selama berlangsungnya kegiatan KKN PPM UNUD. Pelaksanaan dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan kelompok KKN-PPM XI Desa Buahan. Kegiatan KK dampinag dilakukan dengan mengunjungi kediaman KK dampingan dan berbincang-bincang santai dengan anggota keluarga dampingan dan mengamati keseharian mereka. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi KK dampingan dan sekaligus menciptakan suasana kekeluargaan sehingga keluarga dampingan dapat menceritakan masalah yang dialami dan dapat menerima solusi yang ditawarkan. Pada kesempatan ini, penulis melakukan pendampingan keluarga Bapak Ketut Kuasa. dengan melakukan kunjungan sebanyak 15 kali dengan total lama kunjungan selama 90 jam.

4.4 Hasil


(2)

Mengatasi suatu permasalahan ekonomi dalam suatu KK dampingan diperlukan waktu yang cukup lama, sehingga kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Tetapi penulis telah berusaha memberi solusi dengan memberikan saran dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran sehari-hari keluarga Bapak Ketut, sehingga keluarga ini dapat menyisihkan pendapatannya untuk ditabung demi menopang kebutuhan lain di masa depan. Selain itu penulis juga memberikan bantuan berupa sembako dan alat yang diharapkan agar berguna untuk KK Dampingan.

4.4.2 Pendampingan Keluarga Bidang Kesehatan

Hasil dari kegiatan pendampingan keluarga di bidang kesehatan belum menunjukkan hasil sepenuhnya. Untuk mengurangi kebisaaan merokok memerlukan waktu dan kemauan kuat dari perokok itu sendiri serta motivasi kuat dari keluarga. Namun dari segi perilaku hidup bersih dan sehat sudah mulai menampakkan hasil. Dengan adanya penyuluhan PHBS keluarga Bapak Ketut lebih sadar untuk menjaga kebersihan lingkungan guna menjaga kesehatan keluarga.

4.5 Kendala

Selama penulis mendampingi keluarga Bapak Ketut, tidak terdapat kendala yang terlalu berat, hanya saja penulis sulit mengumpulkan seluruh anggota keluarga ini karena sibuk bekerja hingga malam hari. Saat kunjungan siang atau sore hari biasanya yang ada dirumah hanya Putu Okta sehingga program yang diberikan lebih banyak untuk Komang Rusman. Selain itu mahasiswa kurang dapat membantu secara optimal dalam permasalahan ekonomi karena keterbatasan dana yang dimiliki mahasiswa sehingga bantuan lebih banyak diberikan dalam bentuk motivasi dan solusi untuk penyelesaian masalah KK Dampingan.


(3)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Keluarga Bapak Ketut Kuasa adalah keluarga yang tergolong kurang mampu

dengan pendapatan terbatas sebagai buruh harian lepas.

2. Permasalahan yang dihadapi keluarga Bapak Nengah Sumarada adalah

masalah ekonomi dan kesehatan. Permasalahan ekonomi yang dihadapi adalah keterbatasan dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari karena pendapatan yang minim dan terbentu oleh kegiatan social di lingkungannya. Permasalahan kesehatan yang dihadapi adalah masalah dari segi kebersihan fisik dan kebersihan lingkungan.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan pengalaman mendampingi keluarga Bapak Ketut Kuasa selama periode KKN-PPM XIII, rekomendasi yang dapat diberikan penulis adalah:

1. Agar dalam pelaksanaan program KK Dampingan oleh pihak

penyelenggara KKN PPM UNUD ini mampu dilakukan secara berkelanjutan pada KK bersangkutan sehingga masalah yang dihadap dapat terselesaikan secara tuntas.

2. Rekomendasi bagi mahasiswa peserta KKN PPM UNUD berikutnya agar

memahami dengan baik mengenai program KK Dampingan dari mulai pembekalan sehingga pada saat pelaksanaan KKN, mahasiswa peserta KKN PPM UNUD telah memiliki pengetahuan yang memadai dan dapat mempersiapkan diri serta waktu dalam melakukan kunjungan ke rumah KK Dampingan sehingan kegiatan KK dampingan yang dilaksanakan benar-benar memberikan manfaat dan memberikan solusi yang berarti bagi keluarga dampingan.

3. Diharapkan pada keluarga Bapak Ketut Kuasa untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kesehariannya karena banyak penyakit yang dapat dicegah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Serta keluarga Bapak Ketut Ada diharapkan mampu mengaplikasikan solusi yang


(4)

ditawarkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi demi menuju kehidupan yang lebih baik.


(5)

LAMPIRAN

Foto bersama saat pemberian sembako

Kandang ayam yang dibuat bersama Bapak Ketut kuasa


(6)