DIAGNOSIS PSIKIATRI DAN PILIHAN CARA PERCOBAAN BUNUH DIRI PADA PASIEN INSTALASI RAWAT DARURAT (IRD) RSUP SANGLAH.

DIAGNOSIS PSIKIATRI DAN PILIHAN CARA PERCOBAAN BUNUH DIRI
PADA PASIEN INSTALASI RAWAT DARURAT (IRD) RSUP SANGLAH

*Made Mulya Cintyadewi S, **Ni Ketut Sri Diniari
*Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
**Bagian/SMF Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
Denpasar

ABSTRAK

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat dimana erat kaitannya
dengan kesehatan jiwa. Pada tahun 2006 data dari World Health Organization (WHO)
melaporkan bahwa untuk setiap tahun di dunia terdapat 10 sampai 20 juta orang berupaya
melakukan bunuh diri. Tahun 2006 data Departemen Kesehatan Virginia menyatakan dari
33.300 kematian akibat bunuh diri di Amerika Serikat, 18,3% adalah kasus keracunan yang
disengaja. Self poisoning yaitu meracuni diri sendiri dengan menggunakan zat mulai dari
obat-obatan, pestisida hingga produk rumah tangga yang tersedia merupakan metode yang
paling umum dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk menjelaskan
mengenai diagnosis pskiatri dan pilihan cara percobaan bunuh diri yang dilakukan.
Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUP Sanglah dilakukan dalam
kurun waktu 2-5 Desember 2013. Total keseluruhan kasus yang melakukan percobaan

bunuh diri sebanyak 47 kasus. Pasien dengan diagnosis depresi merupakan penyebab
terbanyak melakukan percobaan bunuh diri sebanyak 60% kasus. Disusul oleh diagnosis
psikotik yang melakukan percobaan bunuh diri dilaporkan 13%, stress akut 8%, gangguan
penyesuaian 13%, dan gangguan bipolar 6% kasus. Pilihan percobaan bunuh diri dari
diagnosis tersebut dengan zat kimia, benda tajam, gantung diri, membakar diri,
menenggelamkan diri, serta melompat dari ketinggian. Tidak ada pilihan cara khas untuk
masing-masing diagnosis dalam melakukan percobaan bunuh diri.
Kata kunci : bunuh diri, diagnosis psikiatri, pilihan percobaan bunuh diri

1

PSYCHIATRIC DIAGNOSTIC AND OPTIONS TO ATTEMPT SUICIDE
PATIENTS AT EMERGENCY UNIT SANGLAH HOSPITAL

ABSTRACT

Suicide is a health problem that occurs in the community in which closely related to mental
health. In 2006 data from the World Health Organization ( WHO ) reports that for each
year in the world there are 10 to 20 million people attempt to commit suicide. In 2006 the
data from the Virginia Department of Health claimed 33,300 suicide deaths in the United

States, 18.3 % are cases of deliberate poisoning. Self poisoning is poisoning yourself by
using substances ranging from pharmaceuticals, pesticides to household products available
is the most common method. This study is a descriptive study to explain the psythiatric
diagnostic and preferences attempt suicide. The study was conducted in the Emergency
Unit Sanglah made within 2 to 5 December 2013. Total cases attempted suicide many as 47
cases. Patients with a diagnostic of depression is highest cause attempted suicide as much
as 60 % of cases. Followed by a diagnosis of psychotic attempted suicide reported 13 %, 8
% of acute stress, adjustment disorder 13 %, and 6 % of cases of bipolar disorder. Options
attempted suicide of the diagnostic with chemicals, sharp objects, hanging themselves, burn
themselves , drown himself, and jump. There is no way a typical choice for each diagnosis
in attempted suicide .
Keywords : suicide, psychiatric diagnostic, attempted suicide option

rasa sakit yang tidak tertahankan. Rasa

PENDAHULUAN
Bunuh diri merupakan masalah

sakit yang dirasakan bisa bersifat fisik


kesehatan yang terjadi di masyarakat

misalnya karena penyakit kronis dan

dimana erat kaitannya dengan kesehatan

kebanyakan dipicu oleh sakit emosional

jiwa. Secara umum dikatakan bahwa

yang

bunuh diri merupakan konsekuensi dari

permasalahan. Tindakan percobaan bunuh

sebuah

biologis,


diri erat kaitannya dengan keinginan yang

psikologis, dan sosiologis. Bunuh diri

dihalangi atau tidak terpenuhi, merasa

tidak pernah ditemukan oleh suatu sebab

tidak berguna, konflik, stress, dihadapi

tunggal.

Berdasarkan

pada pilihan yang sempit, serta adanya

menyatakan

bahwa


komplek

interaksi

penyebab

literatur
utama

disebabkan

oleh

adanya

keinginan untuk lari dari masalah.1

orang bunuh diri adalah menghentikan
2


Pada tahun 2006 data dari World
Health

Organization

(WHO)

pada

laki-laki adalah usia 29,5 tahun dan untuk
wanita adalah 38,4 tahun.1,2

melaporkan bahwa untuk setiap tahun di
dunia terdapat 10 sampai 20 juta orang
berupaya melakukan bunuh diri. Faktorfaktor yang terkait dengan bunuh diri
meliputi: jenis kelamin, metode, usia, ras,
agama, status perkawainan, pekerjaan,
dan kesehatan mental. Kasus bunuh diri
di negara-negara Eropa menempati urutan
tertinggi.


Jerman

menduduki

urutan

tertinggi dengan kasus 37 orang per
100.000

penduduk.

Republik

Ceko,

Selandia Baru, Austria, dan Swiss juga
memiliki insiden yang tinggi. Negara
Austria, Denmark, Inggris dengan kasus
23 orang per 100.000 penduduk. Pada

tahun 2007 Centers of Disease Control
(CDC) melaporkan angka bunuh diri
secara keseluruhan di Amerika Serikat
yaitu 11,26 per 100.000 penduduk. Angka
bunuh diri yang terjadi di Amerika
Serikat pada usia 12 sampai 20 tahun
terus mengalami peningkatan. Populasi
pada umumya yang melakukan percobaan
bunuh

diri

cenderung

lansia

tetapi

semakin banyak penelitian melaporkan
bahwa pasien psikiatrik yang melakukan

percobaan bunuh diri cenderung relatif
muda. Penelitian menunjukkan bahwa

Pada tahun 2006 data Departemen
Kesehatan

Virginia

menyatakan

dari

33.300 kematian akibat bunuh diri di
Amerika Serikat, 18,3% adalah kasus
keracunan yang disengaja. Self poisoning
yaitu

meracuni

diri


sendiri

dengan

menggunakan zat mulai dari obat-obatan,
pestisida hingga produk rumah tangga
yang tersedia merupakan metode yang
paling umum dilakukan. Meracuni diri
sendiri biasanya dengan menggunakan zat
kimia yang mudah ditemukan di rumah.
Zat kimia umumnya diminum langsung
dengan harapan dapat mengakhiri hidup.
Obat-obatan tanpa resep dokter seperti
obat sakit kepala dengan mudah didapat
oleh pasien kemudian diminum sehingga
menyebabkan

overdosis.


Berdasarkan

laporan WHO menyatakan metode yang
paling sering digunakan di Indonesia
untuk kasus bunuh diri yaitu 47% dengan
meracuni diri sendiri, 46% menggantung
diri, dan melompat dari ketinggian 6%.
Percobaan dengan gantung diri umumnya
memerlukan waktu 5 sampai 20 menit
dengan

mengikatkan

seutas

tali

membentuk lingkaran pada leher.3,4,5

usia rata-rata untuk korban bunuh diri
3

Lararia

IRD RSUP Sanglah. Manfaat penelitian

menyatakan adanya faktor predisposisi

yaitu sebagai informasi sehingga bisa

bunuh diri yang berhubungan dengan

melakukan pencegahan lebih awal.

Stuart

diagnosis
psikiatri

Gw

dan

gangguan
yang

jiwa.

Diagnosis

berhubungan

dengan

percobaan bunuh diri adalah skizofrenia,
depresi,

psikotik,

organik,

stress

gangguan
akut,

waham
gangguan

penyesuaian, serta ganguan campuran

BAHAN DAN METODE

cemas dan depresi. Hampir 95% dari

PENELITIAN

semua pasien yang melakukan usaha
percobaan bunuh diri memiliki suatu

Penelitian

ini

merupakan

penelitian

deskriptif

untuk

Gangguan depresif dengan persentase

menjelaskan

mengenai

diagnosis

80% kasus, skizofrenia 10% kasus,

psikiatri dan pilihan cara percobaan

demensia atau delirium 5% kasus. Usaha

bunuh diri yang dilakukan. Penelitian

bunuh diri sebelumnya atau di masa lalu

dilakukan di Instalasi Rawat Darurat

kemungkinan merupakan indikator bahwa

(IRD)

seorang pasien berada dalam resiko tinggi

dilakukan dalam kurun waktu 2

untuk melakukan percobaan bunuh diri.

sampai dengan 5 Desember 2013.

Penelitian melaporkan bahwa 40% dari

Sampel penelitian ini diambil dari

pasien depresi yang melakukan bunuh diri

pasien-pasien yang datang ke Instalasi

pernah

diri

Rawat Darurat (IRD) RSUP Sanglah.

pasien

Data yang dikumpulkan merupakan

melakukan usaha bunuh diri kedua adalah

data sekunder yang berasal dari

tertinggi dalam tiga bulan setelah usaha

register

pertama.1

November 2013.

gangguan

mental

yang

melakukan

sebelumnya.

Resiko

terdiagnosis.

bunuh
untuk

RSUP

Sanglah.

pasien

Penelitian

periode

Mei-

Berdasarkan permasalahan yang

Populasi target adalah pasien yang

telah diuraikan maka dirumuskan masalah

melakukan percobaan bunuh diri.

mengenai diagnosis psikiatri dan pilihan

Populasi terjangkau adalah pasien di

cara percobaan bunuh diri pada pasien

Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUP
4

Sanglah. Sampel dipilih berdasarkan

percobaan bunuh diri yang dibawa ke

kriteria inklusi dan eksklusi.5 Kriteria

Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUP

inklusi yang dipakai adalah pasien

Sanglah

dengan percobaan bunuh diri yang

inklusi

dibawa ke Instalasi Rawat Darurat

mengenai

(IRD)

pilihan cara percobaan bunuh diri

RSUP

eksklusi

Sanglah.

berupa

Kriteria

pasien

yang

dan
dan

memenuhi
eksklusi.

diagnosis

merupakan

data

kriteria
Data-data

psikiatri

sekunder

dan

yang

terdiagnosis bukan percobaan bunuh

dikumpulkan dari register pasien.

diri dan pasien yang tidak dibawa ke

Penilaian

Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUP

register

Sanglah. Jumlah sampel ditentukan

Darurat (IRD) RSUP Sanglah periode

oleh seberapa banyak data pasien

waktu

percobaan bunuh diri yang terdaftar di

Diagnosis yang ditegakkan dan cara

register

Rawat

percobaan bunuh diri yang dilakukan

Darurat (IRD) RSUP Sanglah periode

pada pasien psikiatri diperoleh dari

waktu Mei-November 2013.

hasil anamnesa secara auto anamnesis

pasien

Subyek
pasien

penelitian

yang

diagnosisnya

Instalasi

ini

adalah

sudah

ditegakkan

dan

melakukan

pasien
pasien

didapatkan
Instalasi

Mei-November

dari
Rawat

2013.

dan hetero anamnesis yang dilakukan
oleh residen psikiatri dan di supervisi
oleh

psikiater

di

SMF

Bagian

Psikiatri.

Alur penelitian dapat dilihat pada gambar 1.

5

Populasi
Target

Populasi
Terjangkau

Kriteria Inklusi
Kriteria Eksklusi

Sampel

Register
Pasien

Data

Analisis Data

Gambar 1. Alur Penelitian

HASIL
Berdasarkan data yang diperoleh
dari Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUP
Sanglah selama periode bulan Mei sampai
November 2013. Pada penelitian ini
diperoleh 47 sampel kasus percobaan
bunuh diri

yang memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi. Data ini merupakan
register IRD RSUP Sanglah yang tercatat
dari bulan Mei sampai dengan November
2013. Karakteristik sampel, diagnosis
psikiatri,

dan

pilihan

atau

metode

percobaan bunuh diri akan dijelaskan
dalam tabel sebagai berikut:

6

Tabel 1 : Karakteristik sampel yang melakukan percobaan bunuh diri periode MeiNovember 2013 di IRD RSUP Sanglah
Karakteristik Sampel

Jumlah
(total=47)

Persentase
(%)

17
30

36
64

0
18
26
3

0
38
55
7

20
21
5
1

42
45
11
2

25
22

53
47

Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
Usia (tahun)
< 15
15-24
25-45
>45
Status Perkawinan
Menikah
Belum Menikah
Janda
Duda
Percobaan Bunuh Diri sebelumya
Ada
Tidak Ada

Sumber: register IRD RSUP Sanglah Mei-November 2013.

Karakteristik sampel penelitian

bunuh diri yaitu sebanyak 45% daripada

berdasarkan jenis kelamin, usia, status

yang sudah menikah dengan 42% kasus.

perkawinan, dan percobaan bunuh diri

Status

yang dilakukan sebelumnya. Berdasarkan

Berdasarkan anamnesis terhadap pasien

jenis kelamin diperoleh laki-laki 36% dan

yang menyatakan sebelumnya pernah

perempuan 64% kasus. Ditinjau dari segi

melakukan

usia yaitu usia 15 sampai 24 tahun 38%,

sebanyak 53% dan 47% menyatakan

usia 25 sampai 45 tahun 55%, serta usia

belum

lebih dari 45 tahun sebanyak 7% kasus.

bunuh diri sebelumnya.

janda

11%

dan

percobaan

pernah

duda

bunuh

melakukan

2%.

diri

percobaan

Status perkawinan belum menikah
lebih banyak yang melakukan percobaan

7

Tabel 2. Diagnosis Psikiatri pada pasien yang melakukan percobaan bunuh diri periode
Mei-November 2013 di IRD RSUP Sanglah
No

Diagnosis
1 Psikotik
2 Depresi
3 Stress akut
Gangguan
4 Penyesuaian
5 Gangguan Bipolar

Persentase
(%)
Pilihan/Metode Percobaan Bunuh Diri
13% Zat kimia, benda tajam, dan gantung diri
60% Zat kimia, menenggelamkan diri, benda tajam,
gantung diri, serta membakar diri
8% Zat kimia
13% Zat kimia dan benda tajam
6% Zat kimia, benda tajam, dan melompat dari ketinggian

Sumber: register IRD RSUP Sanglah Mei-November 2013.

Berdasarkan data yang diperoleh dari dari
register di IRD RSUP Sanglah diagnosis

Berdasarkan data diperoleh bahwa

psikiatri dengan percobaan bunuh diri

pasien dengan diagnosis stress akut

meliputi : psikotik, depresi, stress akut,

dilaporkan 8% melakukan percobaan

gangguan penyesuaian, serta gangguan

bunuh diri dengan menggunakan zat

bipolar. Pasien dengan diagnosis psikotik

kimia. Pasien dengan diagnosis gangguan

sebanyak 13% melakukan percobaan

penyesuaian

yaitu

bunuh diri dengan menggunakan zat

percobaan

bunuh

kimia, benda tajam, dan gantung diri.

menggunakan zat kimia dan benda tajam.

Diagnosis depresi yang paling banyak

Pasien

ditemukan dilaporkan 60% dan pilihan

dilaporkan 6% melakukan percobaan

cara percobaan bunuh diri yang dilakukan

bunuh diri dengan melakukan percobaan

juga beragam seperti menggunakan zat

bunuh diri dengan menggunakan zat

kimia,

kimia, benda tajam, dan melompat dari

menenggelamkan

diri,

benda

tajam, gantung diri, serta membakar diri.

dengan

13%
diri

gangguan

melakukan
dengan

bipolar

ketinggian.
melakukan percobaan bunuh diri dengan

DISKUSI

menggunakan zat kimia, benda tajam, dan
Pasien dengan diagnosis psikotik
akut

dilaporkan

13%

kasus

yang

gantung diri. Zat kimia yang digunakan
berupa

pestisida

untuk

membasmi
8

serangga, pengharum laundry, dan obat-

mengalami halusinasi audiotorik. Suara-

obatan. Zat kimia umumnya diminum

suara

oleh

mengancam

pasien

dan

berharap

dengan

halusinasi

ini

pasien

yang
karena

akan
pasien

meminum zat kimia dapat mengakhiri

mendengar suara-suara yang memberi

hidupnya. Benda tajam yang digunakan

perintah. Halusinasi merupakan gangguan

seperti pisau dan silet dengan mengiris

persepsi dimana pasien mempersepsikan

pergelangan tangannya. Cara percobaan

sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi,

bunuh diri dengan gantung diri dilakukan

suatu pencerapan panca indra tanpa ada

dikamar dengan menggunakan selendang

rangsangan

kemudian diikatkan pada leher pasien.

pendengaran seperti mendengar suara-

Pasien

suara paling sering yang didengar adalah

dengan

diagnosis

psikotik

dari

luar.

Halusinasi

yaitu

suara orang. Pasien yang mendengar

yaitu

perkataan bahwa pasien disuruh untuk

beranekaragam dan berubah sangat cepat

melakukan sesuatu dapat membahayakan

seperti schizophrenia-like atau seperti

dirinya

gejala skizofrenia. Gejala skizofrenia

halusinasi juga terdapat waham yang

muncul pada orang yang memiliki suatu

menonjol.

kerentanan spesifik atau yang disebut

tentang suatu pikir yang tidak sesuai

diathesis

dengan kenyataan

memiliki

sindrom

polimorfik.

yang

khas

Polimorfik

apabila

ada

pengaruh

seperti

bunuh

Waham

diri.

adalah

Selain

keyakinan

yang secara kokoh

lingkungan yang menimbulkan stress

dipertahankan walaupun tidak diyakini

maka akan timbul gejala skizofrenia.

oleh orang lain dan bertentangan dengan

Pasien juga memiliki kepekaan

realitas

normal.

perubahan

sosial yang menurun dan tampak menjadi

emosional

impulsif seperti contoh : merebut rokok

individual terlihat pada pasien psikotik.

orang lain, membuang makanan di lantai,

Faktor

usaha bunuh diri, serta pembunuhan

diperhatikan pada gangguan psikotik

sebagai respon dari halusinasi yang

adalah stressor pencetus dan lingkungan

memerintahkan pasien untuk melakukan

interpersonal. Seringkali peristiwa yang

hal tersebut.6,7

dialami pasien memiliki arti psikologis

Bunuh
psikotik

diri

terbanyak

pada
karena

gangguan
pasien

dan

Adanya

gejala-gejala

psikodinamika

yang

afektif

harus

yang besar dan dapat memicu episode
psikotik.2,8
9

Pasien dengan diagnosis depresi

biasa, hilang minat dan semangat, malas

yang melakukan percobaan bunuh diri

beraktivitas, dan gangguan pola tidur.

dilaporkan 60% kasus. Berdasarkan data

Laporan pada pasien dengan depresi

menunjukkan

meyatakan

bahwa

pilihan

cara

bahwa

mereka

merasa

percobaan bunuh diri yang dilakukan

murung, putus asa, sedih, dan merasa

adalah dengan menggunakan zat kimia,

tidak berguna. Depresi merupakan salah

menenggelamkan

tajam,

satu penyebab utama kejadian bunuh diri.

gantung diri, serta membakar diri. Zat

Pasien dalam keadaan depresi memiliki

kimia dan benda tajam yang digunakan

pandangan negatif tentang dunia dan

sama seperti yang telah diuraikan pada

dirinya sendiri. Isi pikiran pasien dengan

diagnosis psikotik. Pilihan cara percobaan

diagnosis

bunuh diri dengan menenggelamkan diri

kehilangan, rasa bersalah, ada aide atau

dilakukan pasien dengan cara pergi ke

keinginan untuk mengakhiri hidup. Pada

pantai kemudian berharap dirinya terseret

pasien depresi akan muncul pikiran akan

ombak. Cara membakar diri dilakukan

kematian

dengan menyiram tubuh pasien dengan

bunuh

menggunakan

mengakhiri hidupnya.2,9

diri,

minyak

benda

kemudian

depresi

dan
diri

berkaitan

melakukan
berulang

dengan

percobaan

kali

untuk

menyulut dengan api. Diagnosis depresi
merupakan kasus yang paling banyak dan
pasien melakukan cara percobaan bunuh
diri secara beragam. Depresi merupakan
suatu kondisi yang lebih dari suatu
keadaan sedih, bila kondisi depresi
seseorang

sampai

terganggunya

aktivitas

menyebabkan
sosial

sehari-

harinya maka hal itu disebut sebagai
suatu gangguan depresi.5,9

Pasien dengan diagnosis stress
akut yang melakukan percobaan bunuh
diri dilaporkan 8% kasus. Berdasarkan
data diperoleh bahwa pilihan percobaan
bunuh diri yang dilakukan yaitu dengan
menggunakan zat kimia. Zat kimia yang
digunakan

yaitu

pestisida

untuk

membasmi serangga dan obat-obatan.
Obat yang diminum pasien melebihi dosis
dan berharap dengan minum obat yang

Beberapa gejala gangguan depresi

berlebihan

tersebut

dapat

adalah perasaan sedih, rasa lelah yang

hidupnya.

berlebihan setelah aktivitas rutin yang

ditegakkan apabila sebelumnya pasien

Diagnosis

mengahiri

stress

akut

10

mengalami

kejadian

traumatik

dan

terdapat gejala campuran yang berubahubah.

akan terjadi gangguan yang bersifat
kronis.2,10

Pasien dengan diagnosis stress

akut melakukan percobaan bunuh diri
mungkin

disebabkan

karena

adanya

stressor yang luar biasa. Pasien umumnya
akan terlihat depresi, cemas, marah, serta
kecewa.

Kerentanan

individu

dan

kemampuan menyesuaikan diri terhadap
stressor

yang

dirasakan

memegang

peranan penting dalam terjadinya atau
beratnya suatu reaksi stress akut.10,11
Pasien

dengan

Pasien dengan gangguan bipolar
dilaporkan sebanyak 6% kasus. Pilihan
cara percobaan bunuh diri yang dilakukan
dengan menggunakan zat kimia, benda
tajam, dan melompat dari ketinggian.
Pasien melakukan percobaan bunuh diri
dengan melompat dari lantai 2 dan
berharap dapat mengakhiri hidupnya.
Beberapa kasus dilaporkan bahwa pasien
mengiris pergelangan tangannya dengan

gangguan

menggunakan

pecahan

CD.

Pasien

penyesuaian yang melakukan percobaan

dengan diagnosis bipolar mengalami

bunuh

kasus.

perubahan mood yaitu berupa depresi dan

Berdasarkan data diperoleh bahwa pilihan

mania. Setiap orang umumnya pernah

percobaan bunuh diri yang dilakukan

mengalami suasana hati yang baik dan

dengan menggunakan zat kimia dan

suasana hati yang buruk. Akan tetapi

benda

pasien yang mengalami gangguan bipolar

diri

dilaporkan

tajam.

13%

Diagnosis

gangguan

mood

swings

penyesuaian dicetuskan oleh satu atau

memiliki

lebih stressor. Gejala dari diagnosis

perasaan yang mudah berubah secara

gangguan penyesuaian bervariasi yaitu

drastis.2

depresi, cemas, dan gangguan campuran
yang sering dialami pada orang dewasa
serta disertai adanya disabilitas dalam
kegiatan

rutin

menyebabkan
percobaan

bunuh

sehari-hari
pasien
diri.

sehingga
melakukan

Gejala

yang

dialami pasien tidak selalu menghilang
dengan cepat setelah stressor menghilang.
Jika stressor berlanjut maka mungkin

Berdasarkan

total

yaitu

pola

keseluruhan

kasus yang melakukan percobaan bunuh
diri

sebanyak

47

kasus.

Diagnosis

psikiatri meliputi : psikotik 13%, depresi
60%,

stress

akut

8%,

gangguan

penyesuaian 13%, dan gangguan bipolar
6%. Pilihan percobaan bunuh diri dari
diagnosis tersebut dengan zat kimia,
11

benda tajam, gantung diri, membakar diri,

sampel

menenggelamkan diri, serta melompat

sebagai kriteria inklusi akibat kurangnya

dari ketinggian.

sistem

Penelitian
keterbatasan

ini

yaitu

memiliki

terdapat

beberapa

yang

terlewatkan

penyimpanan

data

dan

keterbatasan waktu yang dimiliki oleh
peneliti.

Pasien dengan diagnosis depresi

SIMPULAN DAN SARAN

merupakan
Bunuh diri merupakan masalah

mungkin

melakukan

penyebab

terbanyak

percobaan

bunuh

diri

Disusul

oleh

kesehatan yang terjadi di masyarakat

sebanyak

60%

dimana erat kaitannya dengan kesehatan

diagnosis

psikotik

jiwa. Secara umum dikatakan bahwa

percobaan bunuh diri dilaporkan 13%,

bunuh diri merupakan konsekuensi dari

stress akut 8%, gangguan penyesuaian

sebuah

13%, dan gangguan bipolar 6% kasus.

komplek

interaksi

biologis,

psikologis, dan sosiologis. Pada tahun

percobaan

yang

melakukan

bunuh

diri

dari

Health

diagnosis tersebut dengan zat kimia,

Organization (WHO) pada melaporkan

benda tajam, gantung diri, membakar diri,

bahwa untuk setiap tahun di dunia

menenggelamkan diri, serta melompat

terdapat

orang

dari ketinggian. Tidak ada pilihan cara

Pada

khas untuk masing-masing diagnosis

2006

data

10

World

Pilihan

kasus.

dari

sampai

20

juta

berupaya melakukan bunuh diri.

1,2

tahun 2006 data Departemen Kesehatan
Virginia

menyatakan

dari

33.300

kematian akibat bunuh diri di Amerika
Serikat, 18,3% adalah kasus keracunan
yang disengaja.
meracuni

diri

Self poisoning yaitu
sendiri

dengan

menggunakan zat mulai dari obat-obatan,
pestisida hingga produk rumah tangga

dalam melakukan percobaan bunuh diri.
Adapun

kelemahan

dalam

penelitian ini yaitu diperlukan sampel
yang lebih banyak dan waktu penelitian
yang lebih panjang dengan rancangan
penelitian

yang

lebih

baik

untuk

menemukan hasil yang lebih valid.

yang tersedia merupakan metode yang
paling umum dilakukan.3,4
12

6. Kahyee Hor dan Mark Taylor.

DAFTAR PUSTAKA

Suicide
1. Kouichi

Yoshimasu,

Shigeki

and

schizophrenia:

systematic review of rates and risk

Takemura, Jin Fukumoto dan

factors.

Kazuhisa

Psychopharmacology.

Miyashita.

Self-

Reported Symptoms Related to
Depression and Suicidal Risk.

a

Journal

of
Halaman

81-90. 2010.
7. Cicek

Hocaoglu

dan

Zeynep

Department of Hygiene, School of

Tekin Babuc. Suicidal Ideation in

Medicine.

Medical

Patients with Schizophrenia. Isr J

University. Japan. Halaman : 20-

Psychiatry Relat Sci Vol 46 No. 3.

34. 2012.

Halaman : 195–203. 2009.

Wakayama

2. Harold I. Kaplan MD. Sinopsis

8. Alize J. Ferrari, Fiona J. Charlson,

Psikiatri Jilid I dan II. Binarupa

Rosana E. Norman, dkk. Burden

Aksara. Ciputat-Tangerang. 2010.

of

Depressive

Disorders

by

Prasad

Country, Sex, Age, and Year:

Sharma, dan Rajkumar Karki.

Findings from the Global Burden

Psychiatric Illnesses among the

of Disease Study 2010. PLOS

Patients

Medicine. Volume 10. Halaman:

3. Ajay

Risal,

Pushpa

Admitted

for

Self-

poisoning in a Tertiary Care
Hospital of Nepal. Journal of

1-12 . 2013.
9. Jean Starling & Isabelle Feijo.

Advances in Internal Medicine

Schizophrenia

2013;02(01):10-3.

Psyhotic

And

Disorders

Other
Of

Early

4. David Tibbutt. Poisoning with

Onset. IACAPAP Textbook of

organophosphates. South Sudan

Child and Adolescent Mental

Medical Journal. Vol 6. No 1.

Health. Halaman : 1-22. 2009.

Februari 2013.
5. John WG Tiller. Depression and
anxiety. University of Melbourne.
MJA Open.Halaman : 28–32.
2012.

10. Rusdi

Maslim.

Diagnosis

Gangguan Jiwa. PT Nuh JayaJakarta. Cetakan Pertama 2001.
11. Bernadette
Fischbacher,

von

Dawans,

Urs

Clemens
13

Kirschbaum, dkk. The Social
Dimension of Stress Reactivity:
Acute Stress Increases Prosocial
Behavior

in

Psychological
Halaman

:

Humans.

Science

23(6).

651–660.

2012.

14

15

DIAGNOSIS PSIKIATRI DAN PILIHAN CARA PERCOBAAN BUNUH DIRI
PADA PASIEN INSTALASI RAWAT DARURAT (IRD) RSUP SANGLAH

*Made Mulya Cintyadewi S, **Ni Ketut Sri Diniari
*Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
**Bagian/SMF Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
Denpasar

ABSTRAK

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat dimana erat kaitannya
dengan kesehatan jiwa. Pada tahun 2006 data dari World Health Organization (WHO)
melaporkan bahwa untuk setiap tahun di dunia terdapat 10 sampai 20 juta orang berupaya
melakukan bunuh diri. Tahun 2006 data Departemen Kesehatan Virginia menyatakan dari
33.300 kematian akibat bunuh diri di Amerika Serikat, 18,3% adalah kasus keracunan yang
disengaja. Self poisoning yaitu meracuni diri sendiri dengan menggunakan zat mulai dari
obat-obatan, pestisida hingga produk rumah tangga yang tersedia merupakan metode yang
paling umum dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk menjelaskan
mengenai diagnosis pskiatri dan pilihan cara percobaan bunuh diri yang dilakukan.
Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUP Sanglah dilakukan dalam
kurun waktu 2-5 Desember 2013. Total keseluruhan kasus yang melakukan percobaan
bunuh diri sebanyak 47 kasus. Pasien dengan diagnosis depresi merupakan penyebab
terbanyak melakukan percobaan bunuh diri sebanyak 60% kasus. Disusul oleh diagnosis
psikotik yang melakukan percobaan bunuh diri dilaporkan 13%, stress akut 8%, gangguan
penyesuaian 13%, dan gangguan bipolar 6% kasus. Pilihan percobaan bunuh diri dari
diagnosis tersebut dengan zat kimia, benda tajam, gantung diri, membakar diri,
menenggelamkan diri, serta melompat dari ketinggian. Tidak ada pilihan cara khas untuk
masing-masing diagnosis dalam melakukan percobaan bunuh diri.
Kata kunci : bunuh diri, diagnosis psikiatri, pilihan percobaan bunuh diri

1

PSYCHIATRIC DIAGNOSTIC AND OPTIONS TO ATTEMPT SUICIDE
PATIENTS AT EMERGENCY UNIT SANGLAH HOSPITAL

ABSTRACT

Suicide is a health problem that occurs in the community in which closely related to mental
health. In 2006 data from the World Health Organization ( WHO ) reports that for each
year in the world there are 10 to 20 million people attempt to commit suicide. In 2006 the
data from the Virginia Department of Health claimed 33,300 suicide deaths in the United
States, 18.3 % are cases of deliberate poisoning. Self poisoning is poisoning yourself by
using substances ranging from pharmaceuticals, pesticides to household products available
is the most common method. This study is a descriptive study to explain the psythiatric
diagnostic and preferences attempt suicide. The study was conducted in the Emergency
Unit Sanglah made within 2 to 5 December 2013. Total cases attempted suicide many as 47
cases. Patients with a diagnostic of depression is highest cause attempted suicide as much
as 60 % of cases. Followed by a diagnosis of psychotic attempted suicide reported 13 %, 8
% of acute stress, adjustment disorder 13 %, and 6 % of cases of bipolar disorder. Options
attempted suicide of the diagnostic with chemicals, sharp objects, hanging themselves, burn
themselves , drown himself, and jump. There is no way a typical choice for each diagnosis
in attempted suicide .
Keywords : suicide, psychiatric diagnostic, attempted suicide option

rasa sakit yang tidak tertahankan. Rasa

PENDAHULUAN
Bunuh diri merupakan masalah

sakit yang dirasakan bisa bersifat fisik

kesehatan yang terjadi di masyarakat

misalnya karena penyakit kronis dan

dimana erat kaitannya dengan kesehatan

kebanyakan dipicu oleh sakit emosional

jiwa. Secara umum dikatakan bahwa

yang

bunuh diri merupakan konsekuensi dari

permasalahan. Tindakan percobaan bunuh

sebuah

biologis,

diri erat kaitannya dengan keinginan yang

psikologis, dan sosiologis. Bunuh diri

dihalangi atau tidak terpenuhi, merasa

tidak pernah ditemukan oleh suatu sebab

tidak berguna, konflik, stress, dihadapi

tunggal.

Berdasarkan

pada pilihan yang sempit, serta adanya

menyatakan

bahwa

komplek

interaksi

penyebab

literatur
utama

disebabkan

oleh

adanya

keinginan untuk lari dari masalah.1

orang bunuh diri adalah menghentikan
2

Pada tahun 2006 data dari World
Health

Organization

(WHO)

pada

laki-laki adalah usia 29,5 tahun dan untuk
wanita adalah 38,4 tahun.1,2

melaporkan bahwa untuk setiap tahun di
dunia terdapat 10 sampai 20 juta orang
berupaya melakukan bunuh diri. Faktorfaktor yang terkait dengan bunuh diri
meliputi: jenis kelamin, metode, usia, ras,
agama, status perkawainan, pekerjaan,
dan kesehatan mental. Kasus bunuh diri
di negara-negara Eropa menempati urutan
tertinggi.

Jerman

menduduki

urutan

tertinggi dengan kasus 37 orang per
100.000

penduduk.

Republik

Ceko,

Selandia Baru, Austria, dan Swiss juga
memiliki insiden yang tinggi. Negara
Austria, Denmark, Inggris dengan kasus
23 orang per 100.000 penduduk. Pada
tahun 2007 Centers of Disease Control
(CDC) melaporkan angka bunuh diri
secara keseluruhan di Amerika Serikat
yaitu 11,26 per 100.000 penduduk. Angka
bunuh diri yang terjadi di Amerika
Serikat pada usia 12 sampai 20 tahun
terus mengalami peningkatan. Populasi
pada umumya yang melakukan percobaan
bunuh

diri

cenderung

lansia

tetapi

semakin banyak penelitian melaporkan
bahwa pasien psikiatrik yang melakukan
percobaan bunuh diri cenderung relatif
muda. Penelitian menunjukkan bahwa

Pada tahun 2006 data Departemen
Kesehatan

Virginia

menyatakan

dari

33.300 kematian akibat bunuh diri di
Amerika Serikat, 18,3% adalah kasus
keracunan yang disengaja. Self poisoning
yaitu

meracuni

diri

sendiri

dengan

menggunakan zat mulai dari obat-obatan,
pestisida hingga produk rumah tangga
yang tersedia merupakan metode yang
paling umum dilakukan. Meracuni diri
sendiri biasanya dengan menggunakan zat
kimia yang mudah ditemukan di rumah.
Zat kimia umumnya diminum langsung
dengan harapan dapat mengakhiri hidup.
Obat-obatan tanpa resep dokter seperti
obat sakit kepala dengan mudah didapat
oleh pasien kemudian diminum sehingga
menyebabkan

overdosis.

Berdasarkan

laporan WHO menyatakan metode yang
paling sering digunakan di Indonesia
untuk kasus bunuh diri yaitu 47% dengan
meracuni diri sendiri, 46% menggantung
diri, dan melompat dari ketinggian 6%.
Percobaan dengan gantung diri umumnya
memerlukan waktu 5 sampai 20 menit
dengan

mengikatkan

seutas

tali

membentuk lingkaran pada leher.3,4,5

usia rata-rata untuk korban bunuh diri
3

Lararia

IRD RSUP Sanglah. Manfaat penelitian

menyatakan adanya faktor predisposisi

yaitu sebagai informasi sehingga bisa

bunuh diri yang berhubungan dengan

melakukan pencegahan lebih awal.

Stuart

diagnosis
psikiatri

Gw

dan

gangguan
yang

jiwa.

Diagnosis

berhubungan

dengan

percobaan bunuh diri adalah skizofrenia,
depresi,

psikotik,

organik,

stress

gangguan
akut,

waham
gangguan

penyesuaian, serta ganguan campuran

BAHAN DAN METODE

cemas dan depresi. Hampir 95% dari

PENELITIAN

semua pasien yang melakukan usaha
percobaan bunuh diri memiliki suatu

Penelitian

ini

merupakan

penelitian

deskriptif

untuk

Gangguan depresif dengan persentase

menjelaskan

mengenai

diagnosis

80% kasus, skizofrenia 10% kasus,

psikiatri dan pilihan cara percobaan

demensia atau delirium 5% kasus. Usaha

bunuh diri yang dilakukan. Penelitian

bunuh diri sebelumnya atau di masa lalu

dilakukan di Instalasi Rawat Darurat

kemungkinan merupakan indikator bahwa

(IRD)

seorang pasien berada dalam resiko tinggi

dilakukan dalam kurun waktu 2

untuk melakukan percobaan bunuh diri.

sampai dengan 5 Desember 2013.

Penelitian melaporkan bahwa 40% dari

Sampel penelitian ini diambil dari

pasien depresi yang melakukan bunuh diri

pasien-pasien yang datang ke Instalasi

pernah

diri

Rawat Darurat (IRD) RSUP Sanglah.

pasien

Data yang dikumpulkan merupakan

melakukan usaha bunuh diri kedua adalah

data sekunder yang berasal dari

tertinggi dalam tiga bulan setelah usaha

register

pertama.1

November 2013.

gangguan

mental

yang

melakukan

sebelumnya.

Resiko

terdiagnosis.

bunuh
untuk

RSUP

Sanglah.

pasien

Penelitian

periode

Mei-

Berdasarkan permasalahan yang

Populasi target adalah pasien yang

telah diuraikan maka dirumuskan masalah

melakukan percobaan bunuh diri.

mengenai diagnosis psikiatri dan pilihan

Populasi terjangkau adalah pasien di

cara percobaan bunuh diri pada pasien

Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUP
4

Sanglah. Sampel dipilih berdasarkan

percobaan bunuh diri yang dibawa ke

kriteria inklusi dan eksklusi.5 Kriteria

Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUP

inklusi yang dipakai adalah pasien

Sanglah

dengan percobaan bunuh diri yang

inklusi

dibawa ke Instalasi Rawat Darurat

mengenai

(IRD)

pilihan cara percobaan bunuh diri

RSUP

eksklusi

Sanglah.

berupa

Kriteria

pasien

yang

dan
dan

memenuhi
eksklusi.

diagnosis

merupakan

data

kriteria
Data-data

psikiatri

sekunder

dan

yang

terdiagnosis bukan percobaan bunuh

dikumpulkan dari register pasien.

diri dan pasien yang tidak dibawa ke

Penilaian

Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUP

register

Sanglah. Jumlah sampel ditentukan

Darurat (IRD) RSUP Sanglah periode

oleh seberapa banyak data pasien

waktu

percobaan bunuh diri yang terdaftar di

Diagnosis yang ditegakkan dan cara

register

Rawat

percobaan bunuh diri yang dilakukan

Darurat (IRD) RSUP Sanglah periode

pada pasien psikiatri diperoleh dari

waktu Mei-November 2013.

hasil anamnesa secara auto anamnesis

pasien

Subyek
pasien

penelitian

yang

diagnosisnya

Instalasi

ini

adalah

sudah

ditegakkan

dan

melakukan

pasien
pasien

didapatkan
Instalasi

Mei-November

dari
Rawat

2013.

dan hetero anamnesis yang dilakukan
oleh residen psikiatri dan di supervisi
oleh

psikiater

di

SMF

Bagian

Psikiatri.

Alur penelitian dapat dilihat pada gambar 1.

5

Populasi
Target

Populasi
Terjangkau

Kriteria Inklusi
Kriteria Eksklusi

Sampel

Register
Pasien

Data

Analisis Data

Gambar 1. Alur Penelitian

HASIL
Berdasarkan data yang diperoleh
dari Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUP
Sanglah selama periode bulan Mei sampai
November 2013. Pada penelitian ini
diperoleh 47 sampel kasus percobaan
bunuh diri

yang memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi. Data ini merupakan
register IRD RSUP Sanglah yang tercatat
dari bulan Mei sampai dengan November
2013. Karakteristik sampel, diagnosis
psikiatri,

dan

pilihan

atau

metode

percobaan bunuh diri akan dijelaskan
dalam tabel sebagai berikut:

6

Tabel 1 : Karakteristik sampel yang melakukan percobaan bunuh diri periode MeiNovember 2013 di IRD RSUP Sanglah
Karakteristik Sampel

Jumlah
(total=47)

Persentase
(%)

17
30

36
64

0
18
26
3

0
38
55
7

20
21
5
1

42
45
11
2

25
22

53
47

Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
Usia (tahun)
< 15
15-24
25-45
>45
Status Perkawinan
Menikah
Belum Menikah
Janda
Duda
Percobaan Bunuh Diri sebelumya
Ada
Tidak Ada

Sumber: register IRD RSUP Sanglah Mei-November 2013.

Karakteristik sampel penelitian

bunuh diri yaitu sebanyak 45% daripada

berdasarkan jenis kelamin, usia, status

yang sudah menikah dengan 42% kasus.

perkawinan, dan percobaan bunuh diri

Status

yang dilakukan sebelumnya. Berdasarkan

Berdasarkan anamnesis terhadap pasien

jenis kelamin diperoleh laki-laki 36% dan

yang menyatakan sebelumnya pernah

perempuan 64% kasus. Ditinjau dari segi

melakukan

usia yaitu usia 15 sampai 24 tahun 38%,

sebanyak 53% dan 47% menyatakan

usia 25 sampai 45 tahun 55%, serta usia

belum

lebih dari 45 tahun sebanyak 7% kasus.

bunuh diri sebelumnya.

janda

11%

dan

percobaan

pernah

duda

bunuh

melakukan

2%.

diri

percobaan

Status perkawinan belum menikah
lebih banyak yang melakukan percobaan

7

Tabel 2. Diagnosis Psikiatri pada pasien yang melakukan percobaan bunuh diri periode
Mei-November 2013 di IRD RSUP Sanglah
No

Diagnosis
1 Psikotik
2 Depresi
3 Stress akut
Gangguan
4 Penyesuaian
5 Gangguan Bipolar

Persentase
(%)
Pilihan/Metode Percobaan Bunuh Diri
13% Zat kimia, benda tajam, dan gantung diri
60% Zat kimia, menenggelamkan diri, benda tajam,
gantung diri, serta membakar diri
8% Zat kimia
13% Zat kimia dan benda tajam
6% Zat kimia, benda tajam, dan melompat dari ketinggian

Sumber: register IRD RSUP Sanglah Mei-November 2013.

Berdasarkan data yang diperoleh dari dari
register di IRD RSUP Sanglah diagnosis

Berdasarkan data diperoleh bahwa

psikiatri dengan percobaan bunuh diri

pasien dengan diagnosis stress akut

meliputi : psikotik, depresi, stress akut,

dilaporkan 8% melakukan percobaan

gangguan penyesuaian, serta gangguan

bunuh diri dengan menggunakan zat

bipolar. Pasien dengan diagnosis psikotik

kimia. Pasien dengan diagnosis gangguan

sebanyak 13% melakukan percobaan

penyesuaian

yaitu

bunuh diri dengan menggunakan zat

percobaan

bunuh

kimia, benda tajam, dan gantung diri.

menggunakan zat kimia dan benda tajam.

Diagnosis depresi yang paling banyak

Pasien

ditemukan dilaporkan 60% dan pilihan

dilaporkan 6% melakukan percobaan

cara percobaan bunuh diri yang dilakukan

bunuh diri dengan melakukan percobaan

juga beragam seperti menggunakan zat

bunuh diri dengan menggunakan zat

kimia,

kimia, benda tajam, dan melompat dari

menenggelamkan

diri,

benda

tajam, gantung diri, serta membakar diri.

dengan

13%
diri

gangguan

melakukan
dengan

bipolar

ketinggian.
melakukan percobaan bunuh diri dengan

DISKUSI

menggunakan zat kimia, benda tajam, dan
Pasien dengan diagnosis psikotik
akut

dilaporkan

13%

kasus

yang

gantung diri. Zat kimia yang digunakan
berupa

pestisida

untuk

membasmi
8

serangga, pengharum laundry, dan obat-

mengalami halusinasi audiotorik. Suara-

obatan. Zat kimia umumnya diminum

suara

oleh

mengancam

pasien

dan

berharap

dengan

halusinasi

ini

pasien

yang
karena

akan
pasien

meminum zat kimia dapat mengakhiri

mendengar suara-suara yang memberi

hidupnya. Benda tajam yang digunakan

perintah. Halusinasi merupakan gangguan

seperti pisau dan silet dengan mengiris

persepsi dimana pasien mempersepsikan

pergelangan tangannya. Cara percobaan

sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi,

bunuh diri dengan gantung diri dilakukan

suatu pencerapan panca indra tanpa ada

dikamar dengan menggunakan selendang

rangsangan

kemudian diikatkan pada leher pasien.

pendengaran seperti mendengar suara-

Pasien

suara paling sering yang didengar adalah

dengan

diagnosis

psikotik

dari

luar.

Halusinasi

yaitu

suara orang. Pasien yang mendengar

yaitu

perkataan bahwa pasien disuruh untuk

beranekaragam dan berubah sangat cepat

melakukan sesuatu dapat membahayakan

seperti schizophrenia-like atau seperti

dirinya

gejala skizofrenia. Gejala skizofrenia

halusinasi juga terdapat waham yang

muncul pada orang yang memiliki suatu

menonjol.

kerentanan spesifik atau yang disebut

tentang suatu pikir yang tidak sesuai

diathesis

dengan kenyataan

memiliki

sindrom

polimorfik.

yang

khas

Polimorfik

apabila

ada

pengaruh

seperti

bunuh

Waham

diri.

adalah

Selain

keyakinan

yang secara kokoh

lingkungan yang menimbulkan stress

dipertahankan walaupun tidak diyakini

maka akan timbul gejala skizofrenia.

oleh orang lain dan bertentangan dengan

Pasien juga memiliki kepekaan

realitas

normal.

perubahan

sosial yang menurun dan tampak menjadi

emosional

impulsif seperti contoh : merebut rokok

individual terlihat pada pasien psikotik.

orang lain, membuang makanan di lantai,

Faktor

usaha bunuh diri, serta pembunuhan

diperhatikan pada gangguan psikotik

sebagai respon dari halusinasi yang

adalah stressor pencetus dan lingkungan

memerintahkan pasien untuk melakukan

interpersonal. Seringkali peristiwa yang

hal tersebut.6,7

dialami pasien memiliki arti psikologis

Bunuh
psikotik

diri

terbanyak

pada
karena

gangguan
pasien

dan

Adanya

gejala-gejala

psikodinamika

yang

afektif

harus

yang besar dan dapat memicu episode
psikotik.2,8
9

Pasien dengan diagnosis depresi

biasa, hilang minat dan semangat, malas

yang melakukan percobaan bunuh diri

beraktivitas, dan gangguan pola tidur.

dilaporkan 60% kasus. Berdasarkan data

Laporan pada pasien dengan depresi

menunjukkan

meyatakan

bahwa

pilihan

cara

bahwa

mereka

merasa

percobaan bunuh diri yang dilakukan

murung, putus asa, sedih, dan merasa

adalah dengan menggunakan zat kimia,

tidak berguna. Depresi merupakan salah

menenggelamkan

tajam,

satu penyebab utama kejadian bunuh diri.

gantung diri, serta membakar diri. Zat

Pasien dalam keadaan depresi memiliki

kimia dan benda tajam yang digunakan

pandangan negatif tentang dunia dan

sama seperti yang telah diuraikan pada

dirinya sendiri. Isi pikiran pasien dengan

diagnosis psikotik. Pilihan cara percobaan

diagnosis

bunuh diri dengan menenggelamkan diri

kehilangan, rasa bersalah, ada aide atau

dilakukan pasien dengan cara pergi ke

keinginan untuk mengakhiri hidup. Pada

pantai kemudian berharap dirinya terseret

pasien depresi akan muncul pikiran akan

ombak. Cara membakar diri dilakukan

kematian

dengan menyiram tubuh pasien dengan

bunuh

menggunakan

mengakhiri hidupnya.2,9

diri,

minyak

benda

kemudian

depresi

dan
diri

berkaitan

melakukan
berulang

dengan

percobaan

kali

untuk

menyulut dengan api. Diagnosis depresi
merupakan kasus yang paling banyak dan
pasien melakukan cara percobaan bunuh
diri secara beragam. Depresi merupakan
suatu kondisi yang lebih dari suatu
keadaan sedih, bila kondisi depresi
seseorang

sampai

terganggunya

aktivitas

menyebabkan
sosial

sehari-

harinya maka hal itu disebut sebagai
suatu gangguan depresi.5,9

Pasien dengan diagnosis stress
akut yang melakukan percobaan bunuh
diri dilaporkan 8% kasus. Berdasarkan
data diperoleh bahwa pilihan percobaan
bunuh diri yang dilakukan yaitu dengan
menggunakan zat kimia. Zat kimia yang
digunakan

yaitu

pestisida

untuk

membasmi serangga dan obat-obatan.
Obat yang diminum pasien melebihi dosis
dan berharap dengan minum obat yang

Beberapa gejala gangguan depresi

berlebihan

tersebut

dapat

adalah perasaan sedih, rasa lelah yang

hidupnya.

berlebihan setelah aktivitas rutin yang

ditegakkan apabila sebelumnya pasien

Diagnosis

mengahiri

stress

akut

10

mengalami

kejadian

traumatik

dan

terdapat gejala campuran yang berubahubah.

akan terjadi gangguan yang bersifat
kronis.2,10

Pasien dengan diagnosis stress

akut melakukan percobaan bunuh diri
mungkin

disebabkan

karena

adanya

stressor yang luar biasa. Pasien umumnya
akan terlihat depresi, cemas, marah, serta
kecewa.

Kerentanan

individu

dan

kemampuan menyesuaikan diri terhadap
stressor

yang

dirasakan

memegang

peranan penting dalam terjadinya atau
beratnya suatu reaksi stress akut.10,11
Pasien

dengan

Pasien dengan gangguan bipolar
dilaporkan sebanyak 6% kasus. Pilihan
cara percobaan bunuh diri yang dilakukan
dengan menggunakan zat kimia, benda
tajam, dan melompat dari ketinggian.
Pasien melakukan percobaan bunuh diri
dengan melompat dari lantai 2 dan
berharap dapat mengakhiri hidupnya.
Beberapa kasus dilaporkan bahwa pasien
mengiris pergelangan tangannya dengan

gangguan

menggunakan

pecahan

CD.

Pasien

penyesuaian yang melakukan percobaan

dengan diagnosis bipolar mengalami

bunuh

kasus.

perubahan mood yaitu berupa depresi dan

Berdasarkan data diperoleh bahwa pilihan

mania. Setiap orang umumnya pernah

percobaan bunuh diri yang dilakukan

mengalami suasana hati yang baik dan

dengan menggunakan zat kimia dan

suasana hati yang buruk. Akan tetapi

benda

pasien yang mengalami gangguan bipolar

diri

dilaporkan

tajam.

13%

Diagnosis

gangguan

mood

swings

penyesuaian dicetuskan oleh satu atau

memiliki

lebih stressor. Gejala dari diagnosis

perasaan yang mudah berubah secara

gangguan penyesuaian bervariasi yaitu

drastis.2

depresi, cemas, dan gangguan campuran
yang sering dialami pada orang dewasa
serta disertai adanya disabilitas dalam
kegiatan

rutin

menyebabkan
percobaan

bunuh

sehari-hari
pasien
diri.

sehingga
melakukan

Gejala

yang

dialami pasien tidak selalu menghilang
dengan cepat setelah stressor menghilang.
Jika stressor berlanjut maka mungkin

Berdasarkan

total

yaitu

pola

keseluruhan

kasus yang melakukan percobaan bunuh
diri

sebanyak

47

kasus.

Diagnosis

psikiatri meliputi : psikotik 13%, depresi
60%,

stress

akut

8%,

gangguan

penyesuaian 13%, dan gangguan bipolar
6%. Pilihan percobaan bunuh diri dari
diagnosis tersebut dengan zat kimia,
11

benda tajam, gantung diri, membakar diri,

sampel

menenggelamkan diri, serta melompat

sebagai kriteria inklusi akibat kurangnya

dari ketinggian.

sistem

Penelitian
keterbatasan

ini

yaitu

memiliki

terdapat

beberapa

yang

terlewatkan

penyimpanan

data

dan

keterbatasan waktu yang dimiliki oleh
peneliti.

Pasien dengan diagnosis depresi

SIMPULAN DAN SARAN

merupakan
Bunuh diri merupakan masalah

mungkin

melakukan

penyebab

terbanyak

percobaan

bunuh

diri

Disusul

oleh

kesehatan yang terjadi di masyarakat

sebanyak

60%

dimana erat kaitannya dengan kesehatan

diagnosis

psikotik

jiwa. Secara umum dikatakan bahwa

percobaan bunuh diri dilaporkan 13%,

bunuh diri merupakan konsekuensi dari

stress akut 8%, gangguan penyesuaian

sebuah

13%, dan gangguan bipolar 6% kasus.

komplek

interaksi

biologis,

psikologis, dan sosiologis. Pada tahun

percobaan

yang

melakukan

bunuh

diri

dari

Health

diagnosis tersebut dengan zat kimia,

Organization (WHO) pada melaporkan

benda tajam, gantung diri, membakar diri,

bahwa untuk setiap tahun di dunia

menenggelamkan diri, serta melompat

terdapat

orang

dari ketinggian. Tidak ada pilihan cara

Pada

khas untuk masing-masing diagnosis

2006

data

10

World

Pilihan

kasus.

dari

sampai

20

juta

berupaya melakukan bunuh diri.

1,2

tahun 2006 data Departemen Kesehatan
Virginia

menyatakan

dari

33.300

kematian akibat bunuh diri di Amerika
Serikat, 18,3% adalah kasus keracunan
yang disengaja.
meracuni

diri

Self poisoning yaitu
sendiri

dengan

menggunakan zat mulai dari obat-obatan,
pestisida hingga produk rumah tangga

dalam melakukan percobaan bunuh diri.
Adapun

kelemahan

dalam

penelitian ini yaitu diperlukan sampel
yang lebih banyak dan waktu penelitian
yang lebih panjang dengan rancangan
penelitian

yang

lebih

baik

untuk

menemukan hasil yang lebih valid.

yang tersedia merupakan metode yang
paling umum dilakukan.3,4
12

6. Kahyee Hor dan Mark Taylor.

DAFTAR PUSTAKA

Suicide
1. Kouichi

Yoshimasu,

Shigeki

and

schizophrenia:

systematic review of rates and risk

Takemura, Jin Fukumoto dan

factors.

Kazuhisa

Psychopharmacology.

Miyashita.

Self-

Reported Symptoms Related to
Depression and Suicidal Risk.

a

Journal

of
Halaman

81-90. 2010.
7. Cicek

Hocaoglu

dan

Zeynep

Department of Hygiene, School of

Tekin Babuc. Suicidal Ideation in

Medicine.

Medical

Patients with Schizophrenia. Isr J

University. Japan. Halaman : 20-

Psychiatry Relat Sci Vol 46 No. 3.

34. 2012.

Halaman : 195–203. 2009.

Wakayama

2. Harold I. Kaplan MD. Sinopsis

8. Alize J. Ferrari, Fiona J. Charlson,

Psikiatri Jilid I dan II. Binarupa

Rosana E. Norman, dkk. Burden

Aksara. Ciputat-Tangerang. 2010.

of

Depressive

Disorders

by

Prasad

Country, Sex, Age, and Year:

Sharma, dan Rajkumar Karki.

Findings from the Global Burden

Psychiatric Illnesses among the

of Disease Study 2010. PLOS

Patients

Medicine. Volume 10. Halaman:

3. Ajay

Risal,

Pushpa

Admitted

for

Self-

poisoning in a Tertiary Care
Hospital of Nepal. Journal of

1-12 . 2013.
9. Jean Starling & Isabelle Feijo.

Advances in Internal Medicine

Schizophrenia

2013;02(01):10-3.

Psyhotic

And

Disorders

Other
Of

Early

4. David Tibbutt. Poisoning with

Onset. IACAPAP Textbook of

organophosphates. South Sudan

Child and Adolescent Mental

Medical Journal. Vol 6. No 1.

Health. Halaman : 1-22. 2009.

Februari 2013.
5. John WG Tiller. Depression and
anxiety. University of Melbourne.
MJA Open.Halaman : 28–32.
2012.

10. Rusdi

Maslim.

Diagnosis

Gangguan Jiwa. PT Nuh JayaJakarta. Cetakan Pertama 2001.
11. Bernadette
Fischbacher,

von

Dawans,

Urs

Clemens
13

Kirschbaum, dkk. The Social
Dimension of Stress Reactivity:
Acute Stress Increases Prosocial
Behavior

in

Psychological
Halaman

:

Humans.

Science

23(6).

651–660.

2012.

14

15

DIAGNOSIS PSIKIATRI DAN PILIHAN CARA PERCOBAAN BUNUH DIRI
PADA PASIEN INSTALASI RAWAT DARURAT (IRD) RSUP SANGLAH

*Made Mulya Cintyadewi S, **Ni Ketut Sri Diniari
*Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
**Bagian/SMF Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
Denpasar

ABSTRAK

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat dimana erat kaitannya
dengan kesehatan jiwa. Pada tahun 2006 data dari World Health Organization (WHO)
melaporkan bahwa untuk setiap tahun di dunia terdapat 10 sampai 20 juta orang berupaya
melakukan bunuh diri. Tahun 2006 data Departemen Kesehatan Virginia menyatakan dari
33.300 kematian akibat bunuh diri di Amerika Serikat, 18,3% adalah kasus keracunan yang
disengaja. Self poisoning yaitu meracuni diri sendiri dengan menggunakan zat mulai dari
obat-obatan, pestisida hingga produk rumah tangga yang tersedia merupakan metode yang
paling umum dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk menjelaskan
mengenai diagnosis pskiatri dan pilihan cara percobaan bunuh diri yang dilakukan.
Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUP Sanglah dilakukan dalam
kurun waktu 2-5 Desember 2013. Total keseluruhan kasus yang melakukan percobaan
bunuh diri sebanyak 47 kasus. Pasien dengan diagnosis depresi merupakan penyebab
terbanyak melakukan percobaan bunuh diri sebanyak 60% kasus. Disusul oleh diagnosis
psikotik yang melakukan percobaan bunuh diri dilaporkan 13%, stress akut 8%, gangguan
penyesuaian 13%, dan gangguan bipolar 6% k