PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DOUBLE LEG BOUND DENGAN LATIHAN DOUBLE LEG BOX BOUND TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL SMASH BOLA VOLI ATLET PUTRA KLUB BOLA VOLI PENCAWAN MEDAN TAHUN 2012.

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DOUBLE LEG BOUND DENGAN
LATIHAN DOUBLE LEG BOX BOUND TERHADAP POWER OTOT
TUNGKAI DAN HASIL SMASH BOLA VOLI ATLET PUTRA
KLUB BOLA VOLI PENCAWAN MEDAN TAHUN 2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Sains

EDDY SURANTA SITEPU
NIM : 071266220042

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih peneliti panjatkan kepada Allah SWT, atas semua berkat

dan karunianya, sehingga peneliti dapat untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M Melalui Model Latihan Interval
Menggunakan Alat Bantu Pada Atlet Pemula Amphibi Swimming Club Unimed Tahun 2014”.
Selama penyusunan skripsi ini, tentu tidak terlepas dari bimbingan dan arahan berbagai
pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1.

Bapak Prof. Dr.Ibnu Hajar,M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta Stafstafnya.

2.

Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Bapak
Drs. Suharjo, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Mesnan M.Kes selaku Pembantu
Dekan II dan Bapak Dr. Budi Valianto M.Pd selaku Pembantu Dekan III.

3.

Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Kes selaku Ketua Jurusan PKO dan juga Bapak Drs. Nono
Hardinoto, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan PKO, yang telah memberikan arahan serta

bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

4.

Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik sekaligus Pembimbing
Skripsi, yang secara khusus, telah memberikan banyak arahan, bimbingan dan dorongan
dalam penyelesaian skripsi ini.

5.

Seluruh Dosen dan Staf Pegawai di lingkungan FIK Unimed.

6.

Bapak Pimpinan Amphibi Swimming Club serta Pelatih yang telah menyediakan sampel
sebagai tempat melakukan penelitian.

7.

Kepada Almarhum Ayahanda dan Ibunda yang telah merawat, membesarkan, membimbing

dan mendoakan penulis yang sudah sangat banyak dalam memberikan dukungan, motivasi
dan doa kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan studi di FIK UNIMED.

8.

Kepada sahabat-sahabat dan rekan mahasiswa FIK Unimed yang juga turut memberikan
motivasi bagi peneliti.
Semoga kebaikan Bapak/Ibu/Sdr/I menjadi amal yang baik dan mendapat balasan yang

setimpal dari Allah SWT.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Juni 2014
Penulis,

Puad Hasan
NIM: 071266220045


ABSTRAK
EDDY SURANTA SITEPU. Perbedaan Pengaruh Latihan Double Leg Bound
Dengan Latihan Double Leg Box Bound Terhadap Power Otot Tungkai dan
Hasil Smash Bola Voli Atlet Putra Klub Bola Voli Pencawan Medan Tahun
2012. (Pembimbing : BASYARUDDIN DAULAY).
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2012

Permainan bola voli adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu/tim.
Penelitian bola voli ini adalah untuk meningkatkan power otot tungkai dan hasil
smash bola voli. Power otot tungkai adalah kekuatan X kecepatan. Maka dalam
permainan bola voli power otot tungkai sangat dibutuhkan dalam permainan bola
voli.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Latihan
Double Leg Bound dengan Latihan Double Leg Box Bound Terhadap Power Otot
Tungkai dan Hasil Smash Bola Voli Atlet Putra Klub Bola Voli Pencawan Medan
2012. Penelitian ini dilaksanakan dilapangan bola voli Pencawan Medan Jl. Bunga
Ncole No. 50 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah 13 orang dan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang. Sampel yang diambil
peneliti adalah dengan cara Purposive Random Sampling.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

dengan teknik pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran yang
melibatkan dua variabel bebas dan dua variabel terikat. Variabel bebas dalam
penelitian ini yaitu latihan double leg bound dengan latihan double leg box Bound,
sedangkan variabel terikatnya adalah power otot tungkai dan hasil smash bola
voli.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan hasil pengolahan data
dengan analisis statistik diperoleh : Hipotesis I, latihan Double Leg Bound
meningkatkan Power Otot Tungkai atlet putra klub bola voli Pencawan Medan
2012. Hal ini dapat dilihat dari hasil t hitung 14.91 > t tabel 2.78 berarti H0 ditolak dan
Ha diterima.
Hipotesis II, latihan Double Leg Box Bound meningkatkan Power Otot
tungkai atlet putra klub bola voli Pencawan Medan 2012. Hal ini dapat dilihat dari
hasil t hitung 9.07 > t tabel 2.78 berarti H0 ditolak dan Ha diterima.
Hipotesis III, latihan Double Leg Bound tidak lebih besar pengaruhnya
bila dibandingkan dengan latihan Double Leg Box Bound terhadap Power Otot
Tungkai atlet putra klub bola voli Pencawan Medan 2012. Hal ini dapat dilihat
dari hasil t hitung -0.10 < t tabel 2,31 H0 diterima dan Ha ditolak.
Hipotesis IV, latihan Double Leg Bound tidak meningkatkan hasil smash
bola voli atlet putra klub bola voli Pencawan Medan 2012. Hal ini dapat dilihat
dari hasil t hitung -3.19 < t tabel 2.78 berarti H0 diterima dan Ha ditolak.

Hipotesis V, latihan Double Leg Box Bound tidak meningkatkan smash
bola voli atlet putra klub bola voli Pencawan Medan 2012. Hal ini dapat dilihat
dari hasil t hitung -0.53 < t tabel 2,78 berarti H0 diterima dan Ha ditolak.

i

Hipotesis VI, latihan Double Leg Bound tidak lebih besar pengaruhnya
bila dibandingkan dengan latihan Double LegBox Bound terhadap smash bola
voli atlet putra klub bola voli Pencawan Medan 2012. Hal ini dapat dilihat dari
hasil t hitung 0.55 < t tabel 2.31 H0 diterima dan Ha ditolak.

ii

DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK .......................................................................................................

i

KATA PENGANTAR .....................................................................................


iii

DAFTAR ISI....................................................................................................

iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................

vii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................

viii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................

ix

BAB I


PENDAHULUAN .........................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah .........................................................

1

B. Identifikasi Masalah ................................................................

5

C. Pembatasan Masalah ...............................................................

5

D. Rumusan Masalah ...................................................................

5


E. Tujuan Penelitian ....................................................................

6

F. Manfaat Penelitian ..................................................................

6

LANDASAN TEORITIS ..............................................................

7

A. Kerangka Teoritis ....................................................................

7

1. Hakikat Renang Gaya Bebas ............................................

7


2. Hakikat Kecepatan .............................................................

10

3. Hakikat Latihan ..................................................................

11

4. Hakikat Latihan Interval ...................................................

14

5. Hakikat Alat Bantu ...........................................................

17

B. Kerangka Berpikir ...................................................................

21


BAB II

C. Hipotesis .................................................................................

22

METODE PENELITIAN ..............................................................

23

A. Lokasi Penelitian waktu Penelitian .........................................

23

B. Subjek Penelitian ....................................................................

23

C. Metode Penelitian ...................................................................

24

D. Desain Penelitian ....................................................................

24

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................

25

F. Teknik Analisis Data ...............................................................

26

G. Prosedur Penelitian .................................................................

26

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................

31

A. Deskripsi Data Penelitian .........................................................

31

B. Hasil Peneltian..........................................................................

32

C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................

42

KESIMPULAN DAN SARAN......................................................

45

A. Kesimpulan...............................................................................

45

B. Saran .........................................................................................

45

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

47

BAB III

BAB IV

BAB V

DAFTAR TABEL

Tabel

Hal

1. Rincian kegiatan waktu dan Jenis kegiatan penelitian ...............................

23

2. Lembar observasi .......................................................................................

25

3. Hasil pre-test kecepatan 50 M renang gaya bebas .....................................

31

4. Lembar penilaian observasi I aktivitas latihan atlet ..................................

34

5. Hasil penilaian tes kecepatan 50 M renang gaya bebas siklus I ...............

35

6. Lembar penilaian observasi II aktivitas latihan atlet ................................

39

7. Hasil penilaian tes kecepatan 50 M renang gaya bebas siklus II ...............

40

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Hal

1. Gerakan tangan gaya bebas .......................................................................

10

2. Penambahan beban laithan secara bertahap ..............................................

13

3. Hand Paddle .............................................................................................

20

4. Swimming Fin (Kaki Katak) ......................................................................

21

5. Hasil latihan interval renang gaya bebas Siklus I ......................................

36

6. Hasil latihan interval renang gaya bebas Siklus II ....................................

41

7. Diagram perbandingan target ketuntasan latian secara klasikal per siklus

44

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Hal

1. Perhitungan nilai hasil data kecepatan renang 50 M gaya bebas Siklus I ... 49
2. Perhitungan nilai hasil data kecepatan renang 50 M gaya bebas Siklus II ... 54
3. Perhitungan perbandingan hasil ketuntasan klasikal ................................... 53
4. Program latihan ............................................................................................ 54
5. Domentasi Penelitian ................................................................................... 58

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1895.
Dia adalah seorang pembina pendidikan jasmani pada organisasi Young Men’s
Christian Association (YMCA) di kota Massachusetts, Amerika Serikat. Pada
mulanya permainan ini diberi nama Mintonette, dimana permainan ini sama
dengan permainan Badminton. Pada Tahun 1892 permainan ini diubah menjadi
volley ball. Pada tahun 1948 dibentuk organisasi bola voli dunia dengan nama
IVBF (International Volley Ball Federation). Dan pada tanggal 22 Januari 1955
dibentuk PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) di Jakarta.
Bola voli merupakan suatu olahraga permainan beregu yang dimainkan
oleh dua regu yang dipisahkan dengan net. Permainan ini dimainkan diatas
lapangan berbentuk empat persegi panjang dan permainan ini dapat dimainkan di
dalam ruangan atau di lapangan terbuka. Widodo (2005 : 9) mengatakan bahwa :
“tujuan permainan bola voli adalah, agar setiap regu dapat melewatkan bola
secara teratur (baik) melalui atas net sampai bola tersebut menyentuh lantai (mati)
di daerah lawan, dan mencegah agar bola yang dilewatkan tidak menyentuh lantai
dalam lapangan sendiri”. Selama permainan

tiap regu selalu berusaha

memasukkan bola ke daerah lawan melewati atas net dan berusaha memenangkan
pertandingan dengan mematikan bola di daerah lawan. Dari tujuan permainan

1

2

bola voli maka setiap tim bola voli harus mengetahui bagaimana cara untuk
bertahan dan menyerang dalam permainan bola voli. Dan untuk bias bertahan dan
menyerang maka setiap pemain harus mengetahui bagaimana teknik-teknik dalam
permainan bola voli.
Muhajir (2007 : 11) menyatakan “gerakan dasar dengan bola meliputi
servis, passing, umpan (set-up), smash, spike, dan bendungan (block)”. Dan dari
berbagai macam teknik dalam permainan bola voli ada hal yang sangat
berpengaruh untuk memenangkan pertandingan yaitu smash. Dan dalam bertahan
teknik inilah yang selalu dilakukan oleh pemain bola voli.
Permainan bola voli juga merupakan salah satu cabang olahraga prestasi,
untuk itu diperlukan atlet yang benar-benar potensial dan dimulai dari pembinaan
sejak usia dini. Oleh karena itu, pemerintah mengambil kebijaksanaan yang
menjadikan kebijaksanaan yang menjadikan bola voli sebagai kurikulum olahraga
di sekolah baik di tingkat sekolah dasar (SD), sekolah lanjutan tingkat pertama
(SLTP), dan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA).
Yayasan Pencawan Medan

disamping merupakan wadah bagi siswa

mengecap pendidikan, sekolah ini memiliki satu klub bola voli. Adapun kegiatan
latihan klub bola voli ini dilaksanakan pada :


Hari latihan dilakukan 3 kali dalam seminggu, dimulai pukul 16.00-18.00
WIB dilaksanakan pada hari Selasa, Rabu dan Jumat.



Pelatih klub bernama Makmur Tarigan, pelatih tersebut juga merupakan
salah satu mantan pemain klub bola voli yang telah memiliki pengalaman

3

melatih siswa/siswi jika ada pertandingan baik antar sekolah maupun antar
klub.


Untuk mendukung proses kegiatan latihan, maka klub tersebut telah
memiliki fasilitas yang memadai antara lain : 2 lapangan (putra), 2 buah net
dan 8 buah bola voli.



Prestasi yang dimiliki klub adalah pernah menjadi juara Runner-Up
Nurcahaya Cup (Putra).



Klub tersebut memiiki 12 orang atlet putra.
Berdasarkan pengamatan dan informasi yng diperoleh dari pelatih bola

voli klub pencawan, para atlet masih belum memiliki power otot tungkai dan
smash yang baik. Hal ini dapat dilihat ketika atlet melakukan power otot tungkai
dan smash dalam latihan serta dapat dilihat dari data pada tabel power otot
tungkai dan smash yang dilampirkan pada lampiran 1.2.
Penulis menduga terdapat faktor penyebab masalah, dalam hal ini penulis
memfokuskan pada masalah power otot tungkai dan smash. Lebih lanjut lagi dari
data yang telah dilakukan kepada maka penulis mengunci masalah pada power
otot tungkai dan smash . Disamping itu, penulis juga menduga dari latihan yang
dilakukan oleh pemain bola voli di Pencawan Medan serta telah berkonsultasi
dengan pelatih dari klub bola voli Pencawan Medan bapak Makmur tarigan
kurangnya variasi latihan fisik dengan teknik bertahan yang dilakukan sehingga
pemain menjadi jenuh dalam

bermain khususnya dalam meningkatkan

kemampuan power otot tungkai dan smash. Karena dalam permainan bola voli

4

power otot tungkai dan smash bisa sangat mempengaruhi permainan serta bisa
menjadi kunci kemenangan selain hanya mengandalkan hal yang belum pasti atau
bisa dikatakan keberuntungan karena tanpa ada power otot tungkai dan smash
yang baik maka pemain penyerang akan sulit melakukan serangan ke daerah
lawan.
Oleh karena itu, yang menjadi permasalahan penulis adalah untuk
meningkatkan kemampuan power otot tungkai dan smash. Dalam meningkatkan
kemampuan power otot tungkai dan hasil smash atlet bola voli Pencawan Medan
serta serta meningkatkan kondisi fisik atlet maka atlet diberikan latihan
plyometric.
Adapun latar belakang peneliti memilih latihan double leg bound dengan
double leg box bound adalah untuk mengetahui apakah latihan ini dapat
meningkatkan power otot tungkai dan hasil smash atlet klub bola voli Pencawan
Medan. Mengingat power otot tungkai dan hasil smash dalam permainan bola voli
merupakan salah satu bentuk latihan kondisi fisik untuk memperoleh kondisi fisik
yang baik, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul perbedaan
pengaruh double leg bound dengan double leg box bound terhadap power otot
tungkai dan hasil smash atlet putra klub bola voli Pencawan Medan 2011/2012.

5

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang akan diteliti
teridentifikasikan sebagai berikut : faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
power otot tungkai dan hasil smash bola voli? Apakah faktor kondisi fisik (power
otot tungkai) mempunyai pengaruh terhadap hasil smash bola voli? Apakah
latihan Double Leg Bound dapat meningkatkan power otot tungkai dan hasil smash
bola voli? Apakah latihan Double Leg Box Bound dapat meningkatkan power otot
tungkai dan hasil smash bola voli? Apakah dengan latihan Double Leg Bound
dengan latihan Double Leg Box Bound dapat meningkatkan power otot tungkai dan
hasil smash bola voli? Manakah lebih besar pengaruhnya antara latihan Double
Leg Bound dengan latihan Double Leg Box Bound terhadap power otot tungkai dan

hasil smash bola voli?
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari masalah yang lebih luas dan interpretasi yang berbeda
maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun masalah yang akan diteliti adalah :
“perbedaan pengaruh latihan double leg bound dengan latihan double leg box
bound terhadap power otot tungkai dan hasil smash atlet putra klub bola voli
Pencawan Medan 2011/2012”.

6

D. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari identifikasi masalah yang dikemukakan, maka dapat
dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah, yakni :
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan double leg bound terhadap
power otot tungkai pada atlet putra klub bola voli Pencawan Medan
2011/2012?
2. Apakah ada pengaruh yang siginifikan latihan double leg box bound terhadap
power otot tungkai pada atlet putra klub bola voli Pencawan Medan
2011/2012?
3. Manakah yang lebih berpengaruh secara signifikan antara latihan double leg
bound dengan latihan double leg box bound terhadap power otot tungkai pada
atlet putra klub bola voli Pencawan Medan 2011/2012?
4. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan double leg bound terhadap
smash bola voli pada atlet putra klub bola voli Pencawan Medan 2011/2012?
5. Apakah ada pengaruh yang siginifikan latihan double leg box bound terhadap
smash bola voli pada atlet putra klub bola voli Pencawan Medan 2011/2012?
6. Manakah yang lebih berpengaruh secara signifikan antara latihan double leg
bound dengan latihan double leg box bound terhadap smash bola voli pada
atlet putra klub bola voli Pencawan Medan 2011/2012?

7

E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan double leg bound terhadap
power otot tungkai atlet putra klub bola voli Pencawan Medan 2011/2012?
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan double leg box bound
terhadap power otot tungkai atlet putra klub bola voli Pencawan Medan
2011/2012?
3. Untuk mengetahui manakah yang lebih berpengaruh antara latihan double leg
bound dengan latihan double leg box bound terhadap power otot tungkai atlet
putra klub bola voli Pencawan Medan 2011/2012?
4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan double leg bound terhadap
smash bola voli atlet putra klub bola voli Pencawan Medan 2011/2012?
5. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan double leg box bound
terhadap smash bola voli atlet putra klub bola voli Pencawan Medan
2011/2012?
6. Untuk mengetahui manakah yang lebih berpengaruh antara latihan double leg
bound dengan latihan double leg box bound terhadap smash bola voli atlet
putra klub bola voli Pencawan Medan 2011/2012?

8

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Sebagai informasi dan wawasan bagi mahasiswa olahraga tentang bentukbentuk latihan peningkatan power otot tungkai dan hasil smash bola voli.
2. Sebagai sumbangan untuk mengungkapkan dari sekian banyaknya masalah
dalam peningkatan prestasi bola voli.
3. Sebagai bahan masukan bagi pelatih dan pembina olahraga bola voli dalam
menyusun program latihan.
4. Sebagai informasi bagi atlet bola voli betapa pentingnya latihan double leg
bound dan latihan double leg box bound terhadap power otot tungkai dan
smash bola voli atlet putra klub bola voli Pencawan Medan 2011/2012.
5. Sebagai

informasi

tambahan

yang dapat

digunakan sebagai

bahan

pertimbangan dalam kegiatan pelatihan dan pembinaan prestasi olahraga
khususnya bola voli.
6. Menambah pengetahuan serta keterampilan dalam penulisan karya ilmiah.
Bagi penulis dapat mengetahui lebih kongkrit kedua bentuk latihan tersebut
khususnya dalam peningkatan prestasi atlet bola voli.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian maka
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan double leg

bound terhadap

power otot tungkai atlet putra klub bola voli Pencawan Medan 2012.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan double leg box bound terhadap
power otot tungkai atlet putra klub bola voli Pencawan Medan 2012.
3. Latihan double leg bound tidak lebih besar pengaruhnya dari pada latihan
double leg box bound terhadap power otot tungkai atlet putra klub bola voli
Pencawan Medan 2012.
4. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan latihan double leg bound terhadap
smash bola voli atlet putra klub bola voli Pencawan Medan 2012.
5. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan latihan double leg box bound
terhadap smash bola voli atlet putra klub bola voli Pencawan Medan 2012.
6. Latihan double leg bound tidak lebih besar pengaruhnya dari pada latihan
double leg box bound terhadap smash bola voli atlet putra klub bola voli
Pencawan Medan 2012.

47

48

B. Saran
1. Untuk para pelatih bola voli disarankan untuk menerapkan latihan double leg
bound dengan latihan double leg box bound untuk meningkatkan power otot
tungkai dan smash bola voli.
2. Kepada para atlet bola voli disarankan agar melatih power otot tungkai dan
smash bola voli melalui latihan yang terprogram agar menghasilkan teknik
yang baik.
3. Bagi para mahasiswa, terbuka kesempatan untuk meneliti tentang pengaruh
dan latihan yang sama namun dengan teknik atau cabang olahraga yang
berbeda.
4. Dapat dijadikan pedoman pada pembinaan dan peningkatan prestasi atlet putra
klub bola voli Pencawan Medan.
5. Kepada guru olahraga disekolah agar memperhatikan bentuk lain yang
mendukung dalam proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Harsono. (1998). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching.
Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pengembangan
Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan.
Jonsyah. (2005). Mengenal Latihan Pliometrik. FIK UNJ
Muhajir. (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Bandung:
Yudhistira
Muhajir. (2003). Pendidikan Jasmani. Bandung. Bandung: Yhudistira
Nurhasan. (1986). Tes dan Pengukuran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Unversitas Terbuka
Nurhasan. (2001). Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta :
Direktorat Jendral Olahraga
Radellife, dkk. Explosive Power Training
Sajoto, M. (1998). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta
Suharsima Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Sudjana. (1992). Metode Statistik. Bandung : Tarsito
Widodo, S. (2005). Pendidikan Jasmani. Jakarta : Piranti
http://www.google.co.id/search?q=gambar+tes+vertical+jump&hl=id&client=fire
fox-a&rls=org.mozilla

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MULTIPLE BOX TO BOX JUMP DENGAN LATIHAN SINGLE LEG BOUND BOX TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL SMASH BOLA VOLI PUTRA CLUB TVRI MEDAN TAHUN 2015/2016.

0 2 21

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DOUBLE LEG BOUND DAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN DAN POWER OTOT TUNGKAI PADA ATLET PUTRA UMUR 14 – 16 TAHUN PERGURUAN KEI SHIN KAN DOJO MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2016.

0 2 24

PENGARUH PENAMBAHAN BEBAN LATIHAN DOUBLE LEG SPEED Pengaruh Penambahan Beban Latihan Double Leg Speed Hop Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Pemain Bola Voli.

1 5 16

PENGARUH PENAMBAHAN BEBAN LATIHAN DOUBLE LEG SPEED Pengaruh Penambahan Beban Latihan Double Leg Speed Hop Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Pemain Bola Voli.

0 4 17

PENDAHULUAN Pengaruh Penambahan Beban Latihan Double Leg Speed Hop Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Pemain Bola Voli.

0 4 4

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN BERBEBAN DENGAN LATIHAN PLYOMETRIK TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN SMASH BOLA VOLI ATLET KLUB BOLA VOLI PUTRI BINA PUTRI MEDAN TAHUN 2014.

0 1 22

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN LATIHAN DOUBLE LEG BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA ATLET PUTRI USIA 15-19 TAHUN CLUB EMBRIO MABAR TAHUN 2012.

0 0 26

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS “DEPT JUMP” DAN “DOUBLE LEG BOUND” PADA PENINGKATAN POWER TUNGKAI ATLET SEPAK BOLA JUNIOR DI KLUB SSB BONANSA SURAKARTA.

0 0 15

PENDAHULUAN PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS “DEPT JUMP” DAN “DOUBLE LEG BOUND” PADA PENINGKATAN POWER TUNGKAI ATLET SEPAK BOLA JUNIOR DI KLUB SSB BONANSA SURAKARTA.

0 0 7

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DOUBLE LEG SPEED HOP DAN DOUBLE LEG BOX BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN 2016.

0 0 17