PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DOUBLE LEG BOUND DAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN DAN POWER OTOT TUNGKAI PADA ATLET PUTRA UMUR 14 – 16 TAHUN PERGURUAN KEI SHIN KAN DOJO MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2016.

(1)

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DOUBLE LEG BOUND DAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN

TENDANGAN MAEGERI CHUDAN DAN POWER OTOT TUNGKAI PADA ATLET PUTRA

UMUR 14 – 16 TAHUN PERGURUAN KEI SHIN KAN DOJO MEDAN

TUNTUNGAN TAHUN 2015/2016

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Oleh:

ELIASNA N SEBAYANG NIM: 6113121023

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

ELIASNA N SEBAYANG. NIM : 6113121023. Perbedaan Pengaruh Latihan Double Leg Bound Dan Alternate Leg Bound Terhadap Kecepatan Tendangan Maegeri Chudan Dan Power Otot Tungkai Pada Atlet Putra Umur 14 – 16 Tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2016.

(Pembimbing Skripsi : Albadi Sinulingga)

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan, UNIMED 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara latihan double leg bound dan alternate leg bound terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan dan power otot tungkai pada atlet putra Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experiment. Dengan pelaksanaan latihan menggunakan latihan double leg bound dan latihan alternate leg bound.

Analisis hipotesis pertama dari data pre-test dan data post-test double leg bound terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan dan power otot tungkai. Berdasarkan hasil perhitungan Fhitung = 0.81 dan Ftabel = 4.05, sehingga Fhitung < Ftabel berarti H0 diterima dan Ha ditolak. Maka dapat disimpulkan ”tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan double leg bound terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan dan power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16

tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2016”.

Analisis hipotesis ke dua dari data pre-test dan data post-test alternate leg bound terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan dan power otot tungkai diperoleh Fhitung = 0,81 dan Ftabel = 4.05, sehingga Fhitung <Ftabe berarti H0 diterima dan Ha ditolak. Maka dapat disimpulkan ”tidak terdapat pengaruh yang signifikan antar latihan alternate leg bound terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan dan power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin

Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2016”.

Analisis hipotesis ke tiga yaitu latihan double leg bound dengan latihan alternate leg bound kecepatan tendangan maegeri chudan diperoleh harga Fhitung = 11213.09 dan Ftabel = 4.05, sehingga Fhitung > Ftabel berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan “terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan double leg bound dengan latihan alternate leg bound kecepatan tendangan maegeri chudan pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin

Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2016”

Analisis hipotesisis ke empat yaitu latihan alternate leg bound dengan latihan alternate leg bound kecepatan tendangan power otot tungkai diperoleh Fhitung = 11213.09 dan Ftabel = 4.05, sehingga Fhitung > Ftabel berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan “terdapat perbedaan pengaruh yang signifika antara latihan alternate leg bound dengan latihan alternate leg bound kecepatan tendangan power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun

Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2016”

Analisis hipotesis ke lima yaitu latihan double leg bound dengan latihan alternate leg bound terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan dan power


(5)

ii

otot tungkai diperoleh Fhitung = 0,57 dan Ftabel = 4,05, sehingga Fhitung < Ftabel berarti H0 diterima dan Ha ditolak. Maka dapat disimpulkan “tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan double leg bound dengan latihan alternate leg bound terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan dan power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2016”.

Analisis hipotesis ke enam yaitu latihan double leg bound dengan latihan alternate leg bound terhadap power otot tungkai dan kecepatan tendangan maegeri chudan diperoleh Fhitung = 0,57 dan Ftabel = 4,05, sehingga Fhitung < Ftabel berarti H0 diterima dan Ha ditolak. Maka dapat disimpulkan “tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan double leg bound dengan latihan alternate leg bound terhadap power otot tungkai dan kecepatan tendangan maegeri chudan pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat rahmad dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Perbedaan Pengaruh Latihan Double Leg Bound Dan Alternate Leg Bound Terhadap Kecepatan Tendangan Maegeri Chudan dan Power Otot Tungkai Pada Atlet Umur 14-16 Tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015/2016”.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skiripsi ini, peneliti banyak mengalami kesulitan yang disebabkan keterbatasan waktu, tenaga, materi maupun bahan. Selama penyusunan skripsi ini, tentu saja tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dukungan dari keluarga dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap ketulusan hati peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.Dr. Syawal Gultom, M. Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Budi Valianto, M. Pd selaku Dekan FIK UNIMED.

Bapak Drs. Suharjo, M. Pd selaku Wakil Dekan I FIK UNIMED.

Bapak Syamsul Gultom, SKM, M.Kes selaku Wakil Dekan II FIK UNIMED Bapak Drs. Mesnan, M. Kes selaku Wakil Dekan III FIK UNIMED.

3. Ibu Dr. Novita, M.Pd selaku Ketua Jurusan PKO FIK UNIMED, Bapak Yan

Indra Siregar, S. Pd, M. Pd selaku Sekretaris Jurusan PKO FIK UNIMED. 4. Bapak Dr. Albadi Sinulingga, M.Pd selaku pembimbing Akademi Sekaligus

pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan peneliti dalam penyusunan/penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Drs. Bessy Sitorus Pane, M. Pd dan Bapak Pangondian Purba S. Pd, M.

Pd selaku pengarah I dan pengarah II yang telah memberi masukan dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.


(7)

iv

6. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai di lingkungan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED yang telah memberikan ilmunya kepada penulis dari awal hingga akhir perkuliahan.

7. Bapak Hemat Singarimbun selaku pelatih Karate di perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan yang telah memberikan saran, fasilitas dan tempat penelitian.

8. Teristimewa kepada Ayahanda Alm Kabul Sebayang dan Ibunda tercinta Antar Muli Br Ginting, juga Abang saya Bima Erikson Sebayang dan Adik saya Elpina Br Sebayang yang tak henti-hentinya memberikan doa, cinta, bimbingan, semangat, penguatan dan dukungan material selama perkuliahan hingga terselesaikannya skripsi ini.

9. Teristimewa juga kepada Paman saya Drs. Roberto Sembiring Colia dan Bibi

saya Dra. Masrita Sinuraya yang juga tak henti-hentinya memberikan doa, bimbingan, semangat, penguatan hingga terselesainya Skrisi ini.

10.Sahabat penulis: Putra Pristian, Kalitepin Sibagariang, Mondesye Rn Babo, Deny Syaputra, Manahan Simanihuruk, Fransiska Intan dan kawan-kawan PPL SMA N 1 Tigapanah yang turut menbantu menyelesaikan skripsi ini.

11.Rekan-rekan mahasiswa FIK UNIMED khususnya PKO’11 Reg B yang

banyak membantu dan memberi masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

12.Adik-Adik atlit Karate perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan.

13.Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang memberikan bantuan, sumbangan pemikiran kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini, penulis ucapkan terikasih.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2016 Peneliti,

Eliasna N Sebayang NIM: 6113121023


(8)

v

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK………..... i

KATA PENGANTAR...………..iii

DAFTAR ISI……….. v

DAFTAR TABEL...viii

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR LAMPIRAN ...x

BAB I. PENDAHULUAN. ………...1

A. Latar Belakang Masalah……….. 1

B. Identifikasi Masalah………... 5

C. Pembatasan Masalah………... 5

D. Rumusan Masalah………... 6

E. Tujuan Penelitian………... 7

F. Manfaat Penelitian………... 8

BAB II. LANDASAN TEORITIS………... 9

A. Kajian Teoritis………. 9

1. Hakikat Power Otot Tungkai..………... 9

2. Hakikat Tendangan Maegeri Chudan……… 13

3. Hakikat Kecepatan Tendangan………..……….... 16

4. Hakikat Latihan………... 17

5. Hakikat Latihan Double Leg Bound... 25

6. Hakikat Latihan Alternate Leg Bound...27

B. Kerangka Berpikir………... 28


(9)

vi

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN………...... 32

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian………. 32

1. Lokasi penelitian...32

2. Waktu Penelitian...32

B. Populasi Dan Sampel...……… 32

1. Populasi...32

2. Sampel...33

C. Metode Penelitian……… 33

D. Desain Penelitian………... 34

E. Instrumen Penelitian……… 34

1. Tes Kecepatan Tendangan Maegeri Chudan...34

2. Tes Power Otot Tungkai...35

F. Teknik Analisis Data………....37

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………... 39

A. Deskripsi Data Penelitian………...………. 39

B. Pengujian Dan Persyaratan Analisa..…...……… 41

1. Uji Normalitas...41

2. Uji Homogenitas...42

C. Pengujian Hipotesis..…...………...…… 43

D. Pembahasan Hasil Penelitian..…...………...…… 46

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN...…………... 51

A. Kesimpulan...………...………. 51

B. Saran...…...……… 52

DAFTAR PUSTAKA... 53


(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel hal

1. Bentuk Rancangan Desain Penelitian ... 34

2. Hasil Post-Test Power Otot Tungkai Kelompok Double Leg Bound ... 39

3. Hasil Post-Test Power Otot Tungkai Kelompok Alternate Leg Bound ... 40

4. Hasil Post-Test Kecepatan Tendangan Maegeri Chudan Kelompok Double Leg Bound ... 40

5. Hasil Post-Test Kecepatan Tendangan Maegeri Chudan Kelompok Alternate Leg Bound ... 41

6. Data Perlakuan Uji Homogenitas ... 42

7. Data Ringkasan uji Homogenitas ... 43

8. Pre Test Kecepatan Tendangan Maegeri Chudan ... 64

9. Penilaian Kecepatan Tendangan Keterampilan Atlet ... 65

10.Pre Test Power Otot Tungkai... 66

11.Norma kemampuan Power Otot Tungkai ... 68

12.Norma Kemampuan Power Otot Tungkai ... 68

13.Post Test Kelompok Alternate Leg Bound Untuk Tendangan Maegeri Chudan ... 69

14.Post Test Kelompok Double Leg Bound Untuk Power Otot Tungkai ... 69

15.Post Test Untuk Alternate Leg Bound Untuk Power Otot Tungkai ... 70

16.Ranking Hasil Perhitungan Dan Pembagian ... 71

17.Pembagian Latihan Double Leg Bound dan Latihan Alternate Leg Bound ... 73

18.Perhitungan Normalitas Hasil Kecepatan Tendangan Maegeri Chudan Pada Kelompok Latihan Double Leg Bound ... 74


(11)

viii

19.Perhitungan Normalitas Hasil Kecepatan Tendang Maegeri

Chudan Pada Kelompok Latihan Alternate Leg Bound ... 75

20.Perhitungan Normalitas Hasil Power Otot Tungkai Pada Kelompok Latihan Double Leg Bound ... 76

21.Perhitungan Normalitas Hasil Power Otot Tungkai Pada Kelompok Latihan Alternate Leg Bound ... 77

22.Tabel Tabulasi Anava ... 80

23.Tabel Anava ... 84


(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar hal

1. Bentuk Kaki Melakukan Maegeri Chudan ... 14

2. Tehnik Tendangan Maegeri Chudan ... 15

3. Penambahan Beban Latihan Secara Bertahap ... 16

4. Cara Melakukan Double Leg Bound ... 26

5. Cara Melakukan Alternate Leg Bound ... 28


(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel hal

1. Program Latihan ... 55

2. Pre-Test Dan Post-Test Kecepatan Tendangan Maegeri Chudan Dan Power Otot Tungkai ... 64

3. Ranking Hasil Perhitungan Dan Pembagian Latihan Double Leg Bound Dan Latihan Alternate Leg Bound Dengan Matching Pairing ... 71

4. Uji Normalitas ... 74

5. Uji Homogenitas Varians ... 78

6. Analisis Faktorial 2 x 2 ... 80

7. Daftar Hadir Atlet ... 87


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga semakin digemari semua lapisan masyarakat, bahkan olahraga telah menjadi salah satu kebutuhan hidup bagi manusia dalam mencapai kesehatan jasmani setiap individu berhak secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga sesuai dengan minatnya, dan salah satu olahraga yang banyak diminati di dunia yaitu karate.

Karate jangan dipandang hanya sekedar suatu teknik untuk beladiri saja, karena pada hakekatnya karate memiliki makna jauh melebihi membela diri. Karate adalah suatu cara menjalankan hidup yang tujuannya adalah memberi kemungkinan bagi seseorang agar mampu menyadari daya potensinya, baik secara fisik.

Dalam olahraga karate, materi latihan atas 3 (tiga) kelompok yaitu :

1. Kihon (gerakan dasar) yang mencakup antara lain : a) Dachi (kuda-kuda) b) Uke (Tangkisan) c) Tsuki (pukulan) d) Geri (tendangan) 2. Kumite ( pertarungan)

3. Kata (rangkaian gerakan dasar atau jurus)

Ketiga bentuk latihan inilah di terapkan kepada karate yang berlatih di Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan setiap sesi latihan ataupun pertemuan.


(15)

2

Dalam konteks ini, peneliti ini lebih menekankan sasarannya pada gerakan dasar yaitu Geri (tendangan). Karena selama peneliti mengamati di dojo tersebut dalam beberapa kali observasi, peneliti memperhatikan sudah banyak peningkatan gerakan dasar bentuknya yang baik. Namun suatu bentuk gerakan dasar pada tendangan belum bisa dikatakan suatu bentuk tendangan yang sempurna karena tidak mempunyai kecepatan pada tendangan, Hal ini terlihat pada saat karateka ataupun individu tersebut melakukan latihan kumite (pertarungan). Diamati, berkali-kali tendangan dilakukan peserta kumite (pertarungan) yang sedang latihan namun tidak memiliki kecepatan seperti yang diharapkan dan yang seharusnya.

Menurut Nakayama (1981:84) untuk melakukan tehnik tendangan ada beberapa faktor yang harus dipahami dan berlatih secara sistematis, yaitu :

1. Angkat lutut yang akan menendang setinggi mungkin dan sedekat

mungkin dengan dada, dalam ini lutut bertekuk penuh kemudian pindahkan berat kaki ke pinggul. Penguasaan gerakan ini harus dengan cepat agar menghasilkan tendangan yang akurat dan tajam.

2. Lentingan, tekukan dan pengelurusan lutut ada 2 (dua) cara menendang yaitu : (1) menggunakan daya pegas lutut yang dilenting sepenuhnya, (2) dengan meluruskan kuat-kuat lutut kaki yang tertekuk, menyerupai gerakan menyodok pada tendangan melenting (setengah lutut diangkat) tempurung lutut menjadi pusat dan setengah lingkaran kecepatan.


(16)

3

3. Daya pegas pinggul pergelangan kaki, dilain pihak kekuatan kaki itu tidak cukup harus diperkuat dengan tenaga yang dihasilkan oleh daya pegas dari lutut.

Untuk melakukan tendangan maegeri chudan tersebut dibutuhkan power otot tungkai yang baik jadi dibutuhkan latihan yang baik yang dapat meningkatkan kualitas power otot tungkai.

Dalam beladiri karate, tendangan merupakan salah satu tehnik yang dominan pada saat bertanding dan merupakan suatu serangan yang sangat efektif dibandingkan dengan pukulan dan juga tendangan mempunyai nilai (point) yang lebih tinggi dibandingkan dengan pukulan. Tanpa adanya kecepatan tendangan, bentuk tendangan apapun itu tidak akan baik hasilnya, kurangnya kecepatan tendangan ini tampak jelas terlihat pada bentuk tendangan maegeri chudan yang dilakukan oleh para atlet karateka yang latihan di perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan ini dapat dikatakan kurang baik karena bentuk, sasaran dan kecepatan dari pengamatan peneliti sangatlah tidak maksimal dari apa yang di harapkan dan juga tidak sesuai dengan buku peraturan karate yang seharusnya memiliki kriteria point. Dari kurangnya kecepatan tendangan maegeri chudan pada atlet karateka umur 14-16 tahun di Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan peneliti ingin mencoba mengatasi kecepatan tendangan atlet putra tersebut karena karateka umur 14-16 tahun adalah atlet yang sudah bisa ikut pertandingan dan harus mempunyai kecepatan tendangan dan power yang baik

Untuk mengatasi masalah diatas peneliti menawarkan dua bentuk latihan Plyometrics dengan latihan Doble Leg Bound menurut James dan Foarentionos


(17)

4

(1994 : 1), yaitu lompat dengan tolakan kedua kaki ke depan dan ke atas, melalui eksetensi punggul dan gerakan lengan yang mendorong ke depan, usahakan mencapai ketinggian dan jarak maksimum dengan posisi tubuh tegak, setelah mendarat dengan kedua kaki mengeper kembali ke posisi awal dan memulai lompatan berikutnya.

Latihan Altenate Leg Bound Menurut James dan Foarentionos (1994 : 1) mengatakan bahwa pelaksanaannya lompat dengan tolakan satu kaki ke depan dan ke atas (kiri atau kanan), melalui eksetensi punggul dan gerakan lengan yang mendorong ke depan, usahakan mencapai ketinggian dan jarak maksimum dengan posisi tubuh tegak, setelah mendarat dengan satu kaki mengeper, kembali ke posisi awal dan memulai lompatan berikutnya. Kedua latihan merupakan kontraksi otot yang sangat kuat dan menimbulkan ransangan yang cepat untuk meningkatkan kecepatan dan power otot tungkai

Isu penelitian adalah untuk meningkatkan kecepatan tendangan maegeri chudan dan power otot tungkai dengan latihan Double Leg Bound dan Alternate Leg Bound yang mempunyai sasaran bagus terhadap peningkatan kecepatan tendangan maegeri chudan dan power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun perguruan Kei Shin Kan dojo Medan Tuntungan.


(18)

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka diperoleh gambaran tentang permasalahan yang di hadapi. Dalam penelitian ini masalah yang diteliti dapat di identifikasi sebagai berikut. Foktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan power otot tungkai dan kecepatan tendangan maegeri chudan dalam karate? Apakah latihan Double Leg Bound dan latihan dapat meningkatkan power otot tungkai dalam karate? Apakah latihan Alternate Leg Bound dapat meningkatkan power otot tungkai dalam karate? Apakah latihan Double Leg Bound dapat meningkatkan kecepatan tendangan maegeri chudan dalam karate? Apakah latihan Alternate Leg Bound dapat meningkatkan kecepatan tendangan maegeri chudan dalam karate? Dari latihan Double Leg Bound dan latihan Alternate Leg Bound manakah yang lebih besar pengaruhnya terhadap peningkakan power otot tungkai dalam karate? Dari latihan Double Leg Bound dan latihan Alternate Leg Bound manakah yang lebih besar pengaruhnya terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan dalam karate.

C. Pembatasan Masalah

Karena hasil yang diteliti dan teridentifikasi cukup luas, perlu ditentukan pembatasan masalah . Dalam hal ini peneliti membahas pada hal yang pokok saja guna mempertegas sasaran yang akan dicapai yaitu: Untuk mengetahui apakah ada perbedaan Pengaruh Latihan Double Leg Bound dan Latihan Alternate Leg Bound Terhadap power Otot Tungkai dan Kecepatan Tendangan maegeri chudan pada atlet karateka putra umur 14-16 Tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015.


(19)

6

D. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka masalah dalam penelitian ini di rumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh latihan Double Leg Bound terhadap power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015 ?

2. Apakah ada pengaruh latihan Alternate Leg Bound terhadap power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015 ?

3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya dari latihan Double Leg Bound dan latihan Alternate Leg Bound terhadap power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015 ?

4. Apakah ada pengaruh latihan Double Leg Bound terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada atlet putra umur 14-16 Tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015 ?

5. Apakah ada pengaruh latihan Alternate Leg Bound terhahap kecepatan tendangan maegeri chudan pada atlet putra umur 14 – 16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015 ?

6. Manakah yang lebih besar pengaruhnya dari latihan Double Leg Bound dan latihan Alternate Leg Bound terhadap kecepatan tendangan maegeri


(20)

7

chudan pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015 ?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh latihan Double Leg Bound terhadap power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015.

2. Untuk mengetahui pengaruh latihan Alternate Leg Bound terhadap power

otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015.

3. Untuk mengetahui mana yang lebih besar pengaruhnya dari latihan Double Leg Bound dan latihan Alternate Leg Bound terhadap power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015.

4. Untuk mengetahui pengaruh latihan Double Leg Bound terhadap

kecepatan tendangan maegeri chudan pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015 ?

5. Untuk mengetahui pengaruh latihan Alternate Leg Bound terhadap

kecepatan tendangan maegeri chudan pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015.

6. Untuk mengetahui manakah yang lebih besar pengaruhnya dari latihan Double Leg Bound dan latihan Alternate Leg Bound terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015 ?


(21)

8

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kemajuan suatu pembinaan prestasi pada cabang olahraga beladiri karate terutama pada pelatih, pembinaan olahraga, dan juga bermanfaat bagi guru olahraga. Adapun manfaatnya tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sebagai sumbangan untuk mengungkapkan dari sekian banyak masalah dalam peningkatan prestasi olahraga karate.

2. Untuk memperluas ilmu pengetahuan cabang olahraga khususnya karate bagi penulis, pelatih, pembinaan olahraga, serta atlet.

3. Sebagai bahan masukan bagi pelatih dan atlet karate dalam rangka meningakatkan prestasi atlit karate khususnya atlet karate perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan

4. Sebagai masukan bagi pelatih dalam upaya peningkatan power otot tungkai dan kecepatan tendangan maegeri chudan.

5. Bagi peneliti, untuk mengetahui apakah latihan yang diterapkan

berpengaruh terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan dan power otot tungkai atlet.

6. Bagi mahasiswa, sebagai bahan masukan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian pada permasalahan yang sama.


(22)

51 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan latihan Double Leg Bound terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan dan power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2016

2. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan latihan Alternate Leg Bound terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan dan power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2016

3. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan Double Leg Bound dengan latihan Alternate Leg Bound terhadap kecepatan tendangan Maegeri Chudan pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2016.

4. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan Alternate Leg Bound dengan latihan Alternate Leg Bound kecepatan tendangan maegeri chudan dan power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2016.

5. Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan Double Leg Bound dengan latihan Alternate Leg Bound terhadap kecepatan tendangan


(23)

52

maegeri chudan dan power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2016.

6. Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan Double Leg Bound dengan latihan Alternate Leg Bound terhadap power otot tungkai dan kecepatan tendangan maegeri chudan pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2016.

B. Saran

Sebagai kelanjutan dari adanya kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang membandingkan dua bentuk latihan, maka dikemukakan beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan untuk meningkatkan hasil kecepatan tendangan maegeri chudan dan power otot tungkai pada atlet karate khususnya di Sumatera Utara, yaitu:

1. Kepada pelatih dan guru agar memperhatikan bentuk latihan, program latihan yang sesuai untuk peningkatan tujuan yang ingin dicapai dalam peningkatan prestasi.

2. Kepada para atlet diharapkan lebih berkonsentrasi dan fokus dalam

menjalankan program latihan yang telah diberikan oleh pelatih.

3. Kepada para pembaca, disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dalam

pengembangan untuk meningkatkan fisik, teknik dan taktik dalam olahraga karate.


(24)

53

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta

Bompa, Tudor O. (1983). Theory and Methodology of Training. Dubuque, IOWA: Kendal/Hunt Publishing Company.

Donald A. Chu (1992). Jumping into plyometrics. Champaign. Illionis: Leisure Press. Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta:

Departemen pendidikan dan Kebudayaan.

James C.R dan R.C Farentinos (1994) Plyometrics. Champaign. Illionis: Human Kinetics Publisher, Inc.

Nurhasan. (1986).Metode Penelitian. Jakarta: Garmedia.

Pate, Russel R. (1993). DasarDasar Ilmiah Kepelatihan (Scientific Foundation of Coaching) Semarang : IKIP Semarang.

Pengprov Sumut. (2009). Buku Peraturan Pertandingan Karate WKF. Medan: Forki Sumatera Utara. Medan

Sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jajarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Situmeang, Rahman. (2010).Karate. Diktat: FIK UNIMED. Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.s

Sujoto, J.B. (1996). Teknik Oyama Karate. Jakarta: Gramedia.

Tim Dosen. (2004). Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan. Medan: UNIMED.

Tim Dosen. (2009). Perencanaan Program Latihan Fisik Penunjang Prestasi Atlet Karate. Medan: FIK UNIMED.


(1)

D. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka masalah dalam penelitian ini di rumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh latihan Double Leg Bound terhadap power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015 ?

2. Apakah ada pengaruh latihan Alternate Leg Bound terhadap power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015 ?

3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya dari latihan Double Leg Bound dan latihan Alternate Leg Bound terhadap power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015 ?

4. Apakah ada pengaruh latihan Double Leg Bound terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada atlet putra umur 14-16 Tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015 ?

5. Apakah ada pengaruh latihan Alternate Leg Bound terhahap kecepatan tendangan maegeri chudan pada atlet putra umur 14 – 16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015 ?

6. Manakah yang lebih besar pengaruhnya dari latihan Double Leg Bound dan latihan Alternate Leg Bound terhadap kecepatan tendangan maegeri


(2)

chudan pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015 ?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh latihan Double Leg Bound terhadap power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015.

2. Untuk mengetahui pengaruh latihan Alternate Leg Bound terhadap power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015.

3. Untuk mengetahui mana yang lebih besar pengaruhnya dari latihan Double Leg Bound dan latihan Alternate Leg Bound terhadap power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015.

4. Untuk mengetahui pengaruh latihan Double Leg Bound terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015 ?

5. Untuk mengetahui pengaruh latihan Alternate Leg Bound terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015.

6. Untuk mengetahui manakah yang lebih besar pengaruhnya dari latihan Double Leg Bound dan latihan Alternate Leg Bound terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2015 ?


(3)

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kemajuan suatu pembinaan prestasi pada cabang olahraga beladiri karate terutama pada pelatih, pembinaan olahraga, dan juga bermanfaat bagi guru olahraga. Adapun manfaatnya tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sebagai sumbangan untuk mengungkapkan dari sekian banyak masalah dalam peningkatan prestasi olahraga karate.

2. Untuk memperluas ilmu pengetahuan cabang olahraga khususnya karate bagi penulis, pelatih, pembinaan olahraga, serta atlet.

3. Sebagai bahan masukan bagi pelatih dan atlet karate dalam rangka meningakatkan prestasi atlit karate khususnya atlet karate perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan

4. Sebagai masukan bagi pelatih dalam upaya peningkatan power otot tungkai dan kecepatan tendangan maegeri chudan.

5. Bagi peneliti, untuk mengetahui apakah latihan yang diterapkan berpengaruh terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan dan power otot tungkai atlet.

6. Bagi mahasiswa, sebagai bahan masukan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian pada permasalahan yang sama.


(4)

51 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan latihan Double Leg Bound terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan dan power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2016

2. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan latihan Alternate Leg Bound terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan dan power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2016

3. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan Double Leg Bound dengan latihan Alternate Leg Bound terhadap kecepatan tendangan Maegeri Chudan pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2016.

4. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan Alternate Leg Bound dengan latihan Alternate Leg Bound kecepatan tendangan maegeri chudan dan power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2016.

5. Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan Double Leg Bound dengan latihan Alternate Leg Bound terhadap kecepatan tendangan


(5)

maegeri chudan dan power otot tungkai pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2016.

6. Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan Double Leg Bound dengan latihan Alternate Leg Bound terhadap power otot tungkai dan kecepatan tendangan maegeri chudan pada atlet putra umur 14-16 tahun Perguruan Kei Shin Kan Dojo Medan Tuntungan Tahun 2016.

B. Saran

Sebagai kelanjutan dari adanya kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang membandingkan dua bentuk latihan, maka dikemukakan beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan untuk meningkatkan hasil kecepatan tendangan maegeri chudan dan power otot tungkai pada atlet karate khususnya di Sumatera Utara, yaitu:

1. Kepada pelatih dan guru agar memperhatikan bentuk latihan, program latihan yang sesuai untuk peningkatan tujuan yang ingin dicapai dalam peningkatan prestasi.

2. Kepada para atlet diharapkan lebih berkonsentrasi dan fokus dalam menjalankan program latihan yang telah diberikan oleh pelatih.

3. Kepada para pembaca, disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dalam pengembangan untuk meningkatkan fisik, teknik dan taktik dalam olahraga karate.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta

Bompa, Tudor O. (1983). Theory and Methodology of Training. Dubuque, IOWA: Kendal/Hunt Publishing Company.

Donald A. Chu (1992). Jumping into plyometrics. Champaign. Illionis: Leisure Press. Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta:

Departemen pendidikan dan Kebudayaan.

James C.R dan R.C Farentinos (1994) Plyometrics. Champaign. Illionis: Human Kinetics Publisher, Inc.

Nurhasan. (1986).Metode Penelitian. Jakarta: Garmedia.

Pate, Russel R. (1993). Dasar–Dasar Ilmiah Kepelatihan (Scientific Foundation of Coaching) Semarang : IKIP Semarang.

Pengprov Sumut. (2009). Buku Peraturan Pertandingan Karate WKF. Medan: Forki Sumatera Utara. Medan

Sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jajarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Situmeang, Rahman. (2010).Karate. Diktat: FIK UNIMED. Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.s

Sujoto, J.B. (1996). Teknik Oyama Karate. Jakarta: Gramedia.

Tim Dosen. (2004). Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan. Medan: UNIMED.

Tim Dosen. (2009). Perencanaan Program Latihan Fisik Penunjang Prestasi Atlet Karate. Medan: FIK UNIMED.


Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN SINGLE-LEG STRIDE JUMP, DOUBLE-LEG BUTT KICK DAN KNEE-TUCK JUMP TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN PADA ATLET KARATE KEI SHIN KAN SIDORAME MEDAN TAHUN 2016.

1 4 21

PENGARUH LATIHAN DOUBLE LEG BOUND DAN LATIHAN SIDE HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA ATLET FUTSAL SMA-SMK YAPIM TARUNA SEI ROTAN TAHUN 2016.

1 11 23

PENGARUH LATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PEMAIN BASKET Pengaruh Latihan Alternate Leg Bound Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Pemain Basket.

0 3 19

PENTERH Pengaruh Latihan Alternate Leg Bound Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Pemain Basket.

0 4 17

PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Alternate Leg Bound Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Pemain Basket.

0 3 4

DARTAR PUSTAKA Pengaruh Latihan Alternate Leg Bound Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Pemain Basket.

0 3 4

KONTRIBUSI LATIHAN MAEGERI DARI POSISI JONGKOK DAN VARIASI LATIHAN KELENTUKAN OTOT PINGGANG TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN PADA ATLET KARATEKA PUTRA PERGURUAN KEI SHIN KAN MEDAN TAHUN 2014.

0 3 40

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE HOP DENGAN LATIHAN SINGLE LEG SPEED HOP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN PADA SISWA PUTRA KARATE DOJO SEKOLAH BUDI MURNI MEDAN ESTATE TAHUN 2012.

0 0 25

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DOUBLE LEG BOUND DENGAN LATIHAN DOUBLE LEG BOX BOUND TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL SMASH BOLA VOLI ATLET PUTRA KLUB BOLA VOLI PENCAWAN MEDAN TAHUN 2012.

0 2 23

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DOUBLE LEG SPEED HOP DAN DOUBLE LEG BOX BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN 2016.

0 0 17