PENDAHULUAN Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Pemahaman Konsep Belajar Matematika Dengan Teknik Probing Prompting (PTK di Kelas VII D SMP Negeri 2 Wedi Tahun Ajaran 2011/2012).

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan
bangsa. Negara Indonesia sebagai negara berkembang membutuhkan sumber
daya manusia yang berkulitas. Salah satu usaha menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Sekolah sebagai salah
satu lembaga pendidikan formal memiliki peranan yang sangat penting dalam
mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui proses belajar mengajar.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional perlu diusahakan adanya
pengembangan sumber daya manusia dengan jalan peningkatan kualitas
pendidikan. Pendidikan secara umum dimaksudkan untuk mempersiapkan
para peserta didik untuk dapat memperoleh sukses dalam karir dan kehidupan
pribadi, serta mampu berpartisipasi di dalam pembangunan.
Matematika adalah salah satu ilmu pengetahuan yang sangat penting
yang diberikan di sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada
peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis,

dan kreatif serta mempunyai kemampuan bekerja sama. Belajar matematika
dapat melatih pola pikir. Kemudian diketahui pula dengan terlatihnya pola
pikir itu, maka setiap orang akan mendapat kemudahan ketika menyelesaikan

1

2

suatu permasalahan. Ini mengisyaratkan pentingnya belajar matematika
sedini mungkin. Saat ini fakta di lapangan pendidikan menyatakan bahwa
banyak siswa menganggap matematika itu bukan pembelajaran yang
menyenangkan, diantaranya membosankan, tidak menarik, dan bahkan sukar.
Fakta tersebut menjadi tantangan bagi praktisi pendidikan bidang matematika
untuk membuat pembelajaran yang tepat agar terlaksananya pembelajaran
matematika yang melatih pola pikir.
Salah satu pola pikir yang penting adalah berpikir kritis. Berpikir kritis
adalah kemampuan menganalisis suatu masalah. Pikiran harus terbuka, jelas
dan berdasarkan fakta. Seorang pemikir kritis harus mampu memberi alasan
atas pilihan keputusan yang diambilnya. Ia harus bisa menjawab pertanyaan
mengapa keputusan seperti itu diambil. Ia pun harus terbuka terhadap

perbedaan keputusan dan pendapat orang lain serta sanggup menyimak
alasanalasan mengapa orang lain memiliki pendapat dan keputusan yang
berbeda (Radno Harsanto, 2005:44). Permasalahan yang perlu dipecahkan
dengan berpikir kritis adalah masalah yang berkaitan dengan kehidupan
nyata sebagaimana dikemukakan bahwa, ”Kemampuan berpikir kritis
merupakan salah satu tujuan pembelajaran matematika di sekolah yang dapat
digunakan sebagai cara pemecahan masalah yang berkaitan dengan
kehidupan nyata” (DEPDIKNAS dalam Muliawati, 2010: 2). Oleh karena itu,
berpikir kritis dapat digunakan siswa dalam pemecahan masalah atau soalsoal tidak rutin yang berkaitan dengan kehidupan nyata. Selain berpikir kritis,

3

pemahaman konsep sangat penting dalam pembelajaran matematika.
Pemahaman konsep dan prinsip

akan membantu anak didik dalam

mengerjakan atau menyelesaikan soal-soal matematika dengan baik. Tetapi
kenyataan menunjukkan banyaknya kesalahan-kesalahan dalam memahami
konsep dan prinsip yang diterima anak didik, sehingga siswa mengalami

kesulitan dalam mengerjakan atau menyelesaikan soal-soal yang diberikan,
dimana kesalahan-kesalahan tersebut akan terbawa pada tingkat-tingkat
diatasnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, pembelajaran yang sama juga terjadi di
SMP Negeri 2 Wedi ditemukan permasalahan mengenai kemampuan berpikir
kritis dan pemahaman konsep belajar siswa kelas VII D sebanyak 34 siswa
yaitu : 1) siswa yang mampu menganalisis pertanyaan atau pernyataan
sebanyak 2 siswa (5,88%), 2) siswa yang mampu menjawab pertanyaan
dengan benar sebanyak 5 siswa (14,70%), 3) siswa yang mampu mencari
alasan sebanyak 3 siswa (8,82%), 4) siswa yang mampu mengulang konsep
sebanyak 5 siswa (14,70%), 5) siswa yang mampu mengaplikasikan konsep
dalam pemecahan masalah sebanyak 3 siswa (8,82%). Ini berarti kemampuan
berpikir kritis dan pemahaman konsep siswa masih rendah. Hal ini
disebabkan oleh model pembelajaran yang terpusat pada guru. Oleh karena
itu, pemilihan metode pembelajaran untuk mengaktifkan siswa sangat
diperlukan oleh guru. Salah satunya dengan metode pembelajaran dengan
teknik probing prompting.

4


Teknik probing prompting adalah pembelajaran dengan cara guru
menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali
sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan setiap siswa
dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari.
Selanjutnya

siswa

mengkonstruksi

konsep-prinsip-aturan

menjadi

pengetahuan baru, dengan demikian pengetahuan baru tidak diberitahukan.
Dengan model pembelajaran ini proses tanya jawab dilakukan dengan
menunjuk siswa secara acak sehingga setiap siswa mau tidak mau harus
berpartisipasi aktif, siswa tidak bisa menghindar dari proses pembelajaran,
setiap saat ia bisa dilibatkan dalam proses tanya jawab dan guru hendaknya
memberi pertanyaan disertai dengan wajah ramah, suara menyejukkan, nada

lembut. Ada canda, senyum, dan tertawa, sehingga suasana menjadi nyaman,
menyenangkan, dan ceria. Jangan lupa, bahwa jawaban siswa yang salah
harus dihargai karena salah adalah cirinya dia sedang belajar, ia telah
berpartisipasi.
Melalui teknik pembelajaran ini, diharapkan ada peningkatan
kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konsep belajar matematika siswa.
Guru sebagai mitra peneliti sangat mendukung dalam upaya pencapaian
kondisi tersebut, melalui teknik pembelajaran ini diharapkan lebih efektif,
karena siswa belajar lebih aktif dalam berfikir dan memahami materi dan
siswa dapat mudah menyerap materi pelajaran, serta kematangan pemahaman
terhadap jumlah materi pelajaran Berkaitan dengan latar belakang sebagaimana

5

yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

tindakan kelas dengan judul “Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis
dan Pemahaman Konsep Belajar Matematika Siswa Dengan Teknik Probing
Prompting”.
B. Rumusan masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah penerapan
teknik probing prompting dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis
dan pemahaman konsep belajar matematika siswa kelas VII D SMP N 2
Wedi pada pokok bahasan segitiga?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis dan pemahaman konsep belajar matematika dengan teknik probing
prompting.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang
menggunakan teknik probing prompting.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, peneliti dapat memberikan informasi tentang pentingnya
berpikir kritis dan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran
matematika.

6

b. Bagi guru, memberikan masukan dalam memperluas pengetahuan dan

wawasan tentang metode pembelajaran khususnya teknik probing
prompting.
c. Bagi sekolah, memberikan sumbangan dalam rangka memperbaiki
metode pembelajaran matematika di sekolah-sekolah.

Dokumen yang terkait

Analisis Respon Guru Matematika SMP Negeri Kelas VII di Kabupaten

0 5 8

Hubungan Antara Gaya Kognitif Dan Tingkat Perkembangan Konsep Geometri Berdasarkan Teori Van Hiele Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Panji Tahun Ajaran 2008/2009;

0 4 16

Identifikasi Berpikir Kritis dalam Pemecahan Masalah Matematika Pokok Bahasan Garis dan Sudut pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 4 Jember;

0 6 226

Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Pokok Bahasan Matematika Kelas VII-E SMP Negeri 1 Jember;

0 12 256

Juni 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualized (TAI) dengan Teknik Mnemonik terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Biologi (Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012).

0 32 19

Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Menggunakan Alat bantu Gambar dan Cerita di Kelas 2 SD Negeri 1 Banding Agung Tahun Pelajaran 2011/2012

0 8 44

Peningkatan Kemampuan Membacakan Berbagai Teks Perangkat Upacara Melalui Penerapan Teknik Pelatihan Terbimbing Siswa Kelas VII 3 SMP Negeri 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2012/2013

0 16 78

Profil Berpikir Kritis IPA Siswa Kelas VIII SMP Negeri di Kota Ende Berdasarkan Prespektif Gender

0 0 9

Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika melaluiPendekatan Matematika Realistik Di Kelas VIII.3 SMP

0 3 13

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Materi Himpunan Pada Siswa Kelas VII 4 SMP Negeri 13 Tahun 2016

0 0 6