PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA SUBTEMA KEBERAGAMAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGANKU.

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING

PADA SUBTEMA

KEBERAGAMAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGANKU

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

ATIN FITRIYANI NIM : 1004068

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014


(2)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING

PADA SUBTEMA

KEBERAGAMAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGANKU

Oleh Atin Fitriyani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syaratmemperoleh Gelar Sarjana PendidikanProgram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Atin Fitriyani

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

ATIN FITRIYANI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING

PADA SUBTEMA

KEBERAGAMAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGANKU

disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I

Dra. Yasbiati, M.Pd. NIP. 19541101 198503 2 001

Pembimbing II,

Drs. Asep Saepulrohman, M.Pd. NIP. 19610909 198503 1 006

Mengetahui,

Ketua Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. Rustono WS, M. Pd. NIP. 19520628 198103 1 001


(4)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA SUBTEMA KEBERAGAMAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGANKU

ABSTRACT

This research is the development of 4D models Thiagarajan. The products produced in this study is the Student Worksheet (LKS) based guided inquiry. According to Prastowo (2011, hlm. 201) states "LKS is a printed teaching materials in the form of sheets of paper containing material, summaries, and guidelines implementing the learning task to be done by learners, which refers to the basic competencies to be achieved ". Thus, LKS contains learning activities and provides a student-centered activity, also the teaching materials that can be developed by the teacher as a facilitator in the learning activities. The results of the expert validation showed that 95% of guided inquiry-based worksheets and practical declared invalid. 1 trial results mean better student learning outcomes are cognitive scores 3.66 on a scale of 1-4, psychomotor B value and the value apektif B. The response of students to the use of guided inquiry worksheets on trial 1 was positive with 97% of students rate the positive . The results of trial 2, the average student learning outcomes have increased the value of 4 on a scale of 1-4 cognitive, psychomotor value B+ and value apektif B. The response of students to the use of guided inquiry worksheets on trial 2 was positive with 98% of students rate the positive . The next stage is the dissemination of the results of both student learning and students' response to positive guided inquiry-based worksheets. Thus the terms validity, practicality and effectiveness can be met and guided inquiry-based worksheets subtema diversity of living things in a decent neighborhood used in class IV SDN Angkasa 1.

Keywords: development, student worksheets, guided inquiry, subthemes diversity of living things in my neighborhood

ABSTRACT

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan model 4D Thiagarajan. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis inkuiri terbimbing. Menurut Prastowo (2011, hlm. 201) menyatakan “LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai”.Dengan demikian, LKS berisi kegiatan pembelajaran dan menyediakan aktivitas yang berpusat pada siswa, juga merupakan bahan ajar yang dapat dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran.Hasil dari validasi ahli menunjukan bahwa 95% LKS berbasis inkuiri terbimbing dinyatakan valid dan praktis. Hasil uji coba 1 rata-rata hasil belajar siswa baik yaitu nilai kognitif 3,66 pada skala 1-4, nilai psikomotor B dan nilai apektif B. Respon siswa terhadap penggunaan LKS inkuiri terbimbing pada uji coba 1 adalah positif dengan 97% siswa menilai positif. Hasil uji coba 2, rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu nilai kognitif 4 pada skala 1-4, nilai psikomotor B+ dan nilai apektif B. Respon siswa terhadap penggunaan LKS inkuiri terbimbing pada uji coba 2 adalah positif dengan 98% siswa menilai positif. Tahap selanjutnya adalah penyebaran dengan hasil belajar siswa baik dan respon siswa terhadap LKS berbasis inkuiri terbimbing positif. Dengan demikian syarat kevalidan, kepraktisan dan keefektipan dapat terpenuhi dan LKS berbasis inkuiri terbimbing subtema keberagaman makhluk hidup dilingkunganku layak digunakan di kelas IV SDN Angkasa 1.

Kata Kunci : pengembangan, lembar kerja siswa, inkuiri terbimbing, subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku


(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku” beserta seluruh isinya adalah karya saya sendiri dengan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan peraturan keilmuan yang berlaku. Dengan pernyataan ini, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya, apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya, atau ada yang memperingatkan dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Tasikmalaya, Juni 2014 Yang membuat pernyataan

Atin Fitriyani


(6)

ii

KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang senantiasa menuntun kita sebagai umatnya ke pintu cahaya yang terang benderang seperti saat ini.

Skripsi dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku” ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.

Saran dan komentar yang membangun diterima untuk perbaikan di kemudian hari, karena penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan. Karena sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Alloh SWT. Selain itu, penulis menyampaikan terima kasih untuk semua pihak yang telah memberkan kontribusi dalam penyelesaian penelitian ini

Selanjutnya, penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan dapat memberikan masukan untuk perbaikan pembelajaran, khususnya dalam penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing dalam pembelajaran.

Tasikmalaya, Juni 2014


(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Bismillahirrohmanirrohim,

Alhamdulillahirobbilalamin, penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang senantiasa memberikan kesehatan dan kekuatan kepada penulis dalam menyususn skripsi ini. Dengan tersusunnya skripsi ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Dr. H. Cece Rakhmat, M.Pd Direktur UPI kampus Tasikmalaya. 2. Drs. Yusuf Suryana, M.Pd Sekretaris UPI Kampus Tasikmalaya.

3. Drs. Rustono, WS, M.Pd Ketua Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya.

4. Ibu Dra. Yasbiati, M.Pd selaku dosen pembimbing 1 yang selalu memberikan arahan, saran, motivasi, dukungan dan doa dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Asep Saepulrohman, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang selalu meluangkan waktu, dukungan, dan saran selama proses penelitian dan penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya yang telah memberikan ilmu dan pengalmn berharga selama perkuliahan.

7. Seluruh Staf Akademik dan Tata Usaha UPI Kampus Tasikmalaya yang telah menyediakan fasilitas selama mengikuti perkuliahan dan penulisan skripsi ini. 8. Bapak Tarsawijaya, S.pd selaku kepala SDN Angkasa 1 dan Ibu Dede

Ratnaeni, S.Pd selaku wali kelas IV SDN Angkasa 1 yang telah membantu penulis selama melaksanakan penelitian.

9. Bapak Nana Tejasukmana, S.Ip dan Ibu Siti Maryani kedua orang tua yang tidak kunjung hentinya memberikan dukungan kepada penulis dan selalu memberi kehangatan dalam keluarga. Semoga kedua orang teristimewa ini selalu diberikan kesehatan dan perlindungan oleh Alloh SWT agar dapat selalu menuntun anaknya ke jalan yang senantiasa diridoi Alloh SWT.


(8)

iv

10.Wibbi Bimantara S.Pd, teman terdekat yang selalu memberikan motivasi dan dukungan dalam kebersamaan. Semoga semua yang telah kita rencanakan berjalan lancar dan mendapat rido dari Alloh SWT.

11.Ibu Hj. Oyoh Rokayah, nenek tercinta yang selalu memberikan doa di setiap sujudnya dan dukungan yang tiada hentinya kepada penulis. Semoga Alloh SWT selalu memberikan kesehatan dan umur panjang kepada beliau.

12.Rifki Farid Fauzi, adik tersayang yang sangat luar biasa dan selalu memberikan keceriaan dan senyuman disaat lelah.

13.Sahabat-sahabat terbaik, Yanti “hoho” teman sekamar sekaligus teman seperjuangan dari mulai masuk bangku kuliah sampai berakhirnya pendidikan di bangku kuliah ini dengan banyak sekali warna yang telah kita goreskan bersama dalam masa-masa kuliah ini. Eulis Wina Nuraeni dan Maya Misriani, teman seperjuangan dalam menempuh pendidikan dari mulai belajar dalam satu ruangan kelas, KKN, PLP dan khususnya dalam penelitian ini kita ditakdirkan selalu bersama. Semoga kebersaaan kita tidak berakhir sampai di sini, tetapi kita selalu menjalin silaturahmi sampai akhir masa nanti.

Akhirnya, alhamdulillahirobbilalamin dan kepada Alloh SWT jualah senantiasa peneliti berharap, semoga pengorbanan dan segala sesuatunya yang dengan tulus dan ikhlas telah diberikan kepada peneliti , akan selalu mendapat limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Amin.

Tasikmalaya, Juni 2014


(9)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA SUBTEMA KEBERAGAMAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGANKU

ABSTRACT

This research is the development of 4D models Thiagarajan. The products produced in this study is the Student Worksheet (LKS) based guided inquiry. According to Prastowo (2011, hlm. 201) states "LKS is a printed teaching materials in the form of sheets of paper containing material, summaries, and guidelines implementing the learning task to be done by learners, which refers to the basic competencies to be achieved ". Thus, LKS contains learning activities and provides a student-centered activity, also the teaching materials that can be developed by the teacher as a facilitator in the learning activities. The results of the expert validation showed that 95% of guided inquiry-based worksheets and practical declared invalid. 1 trial results mean better student learning outcomes are cognitive scores 3.66 on a scale of 1-4, psychomotor B value and the value apektif B. The response of students to the use of guided inquiry worksheets on trial 1 was positive with 97% of students rate the positive . The results of trial 2, the average student learning outcomes have increased the value of 4 on a scale of 1-4 cognitive, psychomotor value B+ and value apektif B. The response of students to the use of guided inquiry worksheets on trial 2 was positive with 98% of students rate the positive . The next stage is the dissemination of the results of both student learning and students' response to positive guided inquiry-based worksheets. Thus the terms validity, practicality and effectiveness can be met and guided inquiry-based worksheets subtema diversity of living things in a decent neighborhood used in class IV SDN Angkasa 1.

Keywords: development, student worksheets, guided inquiry, subthemes diversity of living things in my neighborhood

ABSTRACT

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan model 4D Thiagarajan. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis inkuiri terbimbing. Menurut Prastowo (2011, hlm. 201) menyatakan “LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai”.Dengan demikian, LKS berisi kegiatan pembelajaran dan menyediakan aktivitas yang berpusat pada siswa, juga merupakan bahan ajar yang dapat dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran.Hasil dari validasi ahli menunjukan bahwa 95% LKS berbasis inkuiri terbimbing dinyatakan valid dan praktis. Hasil uji coba 1 rata-rata hasil belajar siswa baik yaitu nilai kognitif 3,66 pada skala 1-4, nilai psikomotor B dan nilai apektif B. Respon siswa terhadap penggunaan LKS inkuiri terbimbing pada uji coba 1 adalah positif dengan 97% siswa menilai positif. Hasil uji coba 2, rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu nilai kognitif 4 pada skala 1-4, nilai psikomotor B+ dan nilai apektif B. Respon siswa terhadap penggunaan LKS inkuiri terbimbing pada uji coba 2 adalah positif dengan 98% siswa menilai positif. Tahap selanjutnya adalah penyebaran dengan hasil belajar siswa baik dan respon siswa terhadap LKS berbasis inkuiri terbimbing positif. Dengan demikian syarat kevalidan, kepraktisan dan keefektipan dapat terpenuhi dan LKS berbasis inkuiri terbimbing subtema keberagaman makhluk hidup dilingkunganku layak digunakan di kelas IV SDN Angkasa 1.

Kata Kunci : pengembangan, lembar kerja siswa, inkuiri terbimbing, subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku


(10)

vi DAFTAR ISI

PERNYATAAN………. KATA PENGANTAR………... UCAPAN TERIMA KASIH……….. ABSTRAK………. DAFTAR ISI……….. DAFTAR TABEL……….. DAFTAR GAMBAR………. DAFTAR LAMPIRAN……….. BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………..

B. Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah………...

2. Rumusan Masalah………..

3. Batasan Masalah……….

C. Tujuan Penelitian………..

D. Manfaat Penelitian………

E. Struktur Organisasi Skripsi………..

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

1. Lembar Kerja Siswa………...

2. Inkuiri Terbimbing……….

3. Subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku………

B. Penelitian yang Relevan………...

C. Kerangka Berpikir………

D. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan………

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan………...

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian……….. i ii iii v vi viii x xi 1 4 5 5 5 6 6 8 14 17 21 22 23 24 25


(11)

B. Desain Penelitian………..

C. Metode Penelitian……….

D. Definisi Operasional……….

E. Instrumen Penelitian………

F. Teknik Pengumpulan Data………..

G. Teknik Analisis Data………

H. Uji Coba Produk………..

I. Revisi Produk………..

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian………

1. Deskripsi Hasil Pendefinisian………

2. Deskripsi Hasil Perancangan……….

3. Deskripsi Hasil Pengembangan……….

4. Deskripsi Hasil Penyebaran………...

B. Pembahasan Hasil Penelitian………...

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan………..

B. Saran………

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

25 29 31 31 37 40 42 43

44 44 49 66 113 113

115 117


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Kompetensi Dasar Subtema Keberagaman Makhluk Hidup di

Lingkunganku Pembelajaran 1……… 18

3.1 Jenis Data, Pengumpulan Data, Instrumen yang digunakan ... 32

3.2 Hasil Reliabilitas Tes Hasil Belajar………. 37

3.3 Jenis Data dan Instrumen Pengumpulan Data Uji Coba…………. 40

3.4 Interval Kategori Validasli Ahli……….. 41

3.5 Kategori Validasi Ahli………. 41

3.6 Jumlah Subjek Uji Coba Kelas IV SDN Angkasa 1……… 43

4.1 Kelompok Usia Kelas IV SDN Angkasa 1……….. 46

4.2 Hasil Validasi Instrumen Tes Hasil Belajar………. 50

4.3 Hasil Reliabilitas Tes Hasil Belajar……… 51

4.4 Reliabilitas Butir Soal Tes Hasil Belajar………. 51

4.5 Daftar Nama Validator………. 67

4.6 Hasil Validasi LKS Berbasis Inkuiri terbimbing………. 67

4.7 Interval Kategori Skala Nilai 0-4………. 70

4.8 Interval Kategori Skala Nilai 0-4………. 70

4.9 Hasil dan analisis rancangan awal LKS Berbasis Inkuiri terbimbing ………... 71

4.10 Kategori Interpretasi Normal Gain……….. 75

4.11 Rekapitulasi Perhitungan Normal Gain………... 75

4.12 Persentasi Hasil Perhitungan Normal Gain ……… 76

4.13 Indeks nilai kuantitatif dengan skala 1-4 dan 0-100 ……….. 77

4.14 Hasil Penilaian Keterampilan (Produk Kolase) Siswa Uji Coba 1.. 78

4.15 Hasil Penilaian Sikap Siswa Uji Coba 1………. 80

4.16 Rekapitulasi Hasil Belajar pada Uji Coba 1……… 81

4.17 Data Respon Siswa Uji Coba 1……….. 83

4.18 Hasil dan Analisis Data Uji Coba 1……… 84


(13)

4.20 Rekapitulasi Perhitungan Normal Gain……….. 88

4.21 Persentasi Hasil Perhitungan Normal Gain……… 89

4.22 Indeks Nilai Kuantitatif dengan Skala 1-4 dan 0-100 ………. 90

4.23 Hasil Penilaian Keterampilan (Produk) Siswa Uji Coba 2……….. 90

4.24 Hasil Penilaian Sikap Siswa Uji Coba 2……….. 92

4.25 Rekapitulasi Hasil Belajar pada Uji Coba 2……… 93

4.26 Data Respon Siswa Uji Coba 2……… 95


(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Diagram alir langkah-langkah penyusunan LKS Diknas 2004

(dalam Prastowo, 2011, hlm. 212)………. 14

2.2 Kerangka Berpikir……….. 23

3.1 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 4-D Thiagarajan, Semmel, Semmel (dalam Trianto, 2010, hlm. 94) 28 3.2 Tampilan Variable View……….. 35

3.3 Tampilan Data View……… 35

3.4 Tampilan Analyze……… 35

3.5 Tampilan Scale……… 36

3.6 Tampilan Reliability Analysis………. 36

3.7 Kotak dialog Reliability Analysis ……… 36

3.8 Kotak dialog Reliability Analysis: Statistics………. 37

4.1 Subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku Pembelajaran 1……… 47

4.2 Cover Rancangan Awal Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terbimbing………... 57

4.3 Kompetensi yang Harus Dicapai………..… 58

4.4 Petunjuk Umum Rancangan Awal LKS………... 58

4.5 Informasi Pendukung LKS……… 59

4.6 Langkah Kerja Menyusun Puzzle Metamorfosis Sempurna…. 60 4.7 Langkah Kerja Menyusun Puzzle Metamorfosis Tidak Sempurna………. 60

4.8 Tugas Melengkapi Gambar………. 61

4.9 Tugas Pemahaman Konsep Metamorfosis………. 62

4.10 Tugas Membuat Paragraf Deskriptif dan Mengelompokan Kosakata Baku dan Tidak Baku……….. 63

4.11 Tugas Mengubah Kosakata Tidak Baku Menjadi Kosakata Baku……….. 64


(15)

4.12 Langkah Kerja Membuat Kolase Kupu-Kupu………. 65

4.13 Kotak untuk Menempel Hasil Kolase Kupu-kupu……… 66

4.14 Kotak jawaban sebelum revisi……….. 88

4.15 Kotak jawaban sesudah revisi……….. 88

4.16 Kotak jawaban sebelum revisi……….. 89

4.17 Kotak jawaban sesudah revisi……….. 89

4.18 Kotak jawaban sebelum revisi……….. 89

4.19 Kotak jawaban sesudah revisi………... 89

4.20 Judul Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terbimbing ……… 99

4.21 Kompetensi Dasar yang Harus Dicapai……….. 100

4.22 Petunjuk Umum LKS………. 101

4.23 Informasi Pendukung LKS……….. 102

4.24 Langkah Kerja Menyusun Puzzle……… 103

4.25 Kotak Puzzle Metamorfosis Sempurna………. 104

4.26 Kotak Puzzle Metamorfosis Tidak Sempurna………. 104

4.27 Tugas Melengkapi Gambar……….. 105

4.28 Tugas Pemahaman Konsep Metamorfosis Serangga……… 106

4.29 Tugas Membuat Paragraf Deskriftif dan Mengelompokan Kosakata Baku dan Tidak Baku……… 107

4.30 Tugas Mengubah Kosakata Tidak Baku Menjadi Kosakata Baku……….. 108

4.31 Langkah Kerja Membuat Kolase Kupu-Kupu……….. 109

4.32 Kotak untuk Menempel Hasil Kolase Kupu-Kupu………. 110

4.33 Kesimpulan Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terbimbing... 111

4.34 Lembar Penilaian Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terbimbing……….. 112


(16)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

A Instrumen Penelitian………. 121

A.1 Lembar Observasi Studi Pendahuluan……….. 122

A.2 Pedoman Wawancara……… 123

A.3 Kisi-kisi Angket Validasi Ahli………. 124

A.4 Angket Validasi Ahli……… 126

A.5 Kisi-kisi Instrumen Soal Pretest dan Posttest……….. 134

A.6 Soal Pretest dan Posttest………. 144

A.7 RPP Penelitian………. 146

A.8 Angket Respon Siswa……….. 156

A.9 Rubrik Penilaian Psikomotor Siswa………. 157

A.10 Rubrik Penilaian Sikap Siswa……….. 158

B Hasil Uji Instrumen Soal Tes………..………. 160

B.1 Hasil Uji Validitas Instrumen dengan Microsoft Excel………… 161

B.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen dengan SPSS 16.0………. 162

C Lembar Kerja Siswa………. 164

C.1 Rancangan Lembar Kerja Awal………... 165

C.2 Lembar Kerja Siswa Draft 1……….. 176

C.3 Lembar Kerja Siswa Draft 2……… 190

C.4 Lembar Kerja Siswa Draft 3 (akhir)……….. 205

D Hasil Penelitian……… 222

D.1 Hasil Observasi……… 223

D.2 Hasil Wawancara……… 224

D.3 Hasil Validasi Tim Ahli……… 227

D.4 Nilai Pretest Siswa Uji Coba 1………. 359

D.5 Nilai Posttest Siswa Uji Coba 1……… 260

D.6 Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba 1………... 261

D.7 Hasil LKS Siswa Uji Coba 1……… 262


(17)

D.9 Nilai Posttest Siswa Uji Coba 2……… 273

D.10 Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba 2………... 274

D.11 Hasil LKS Siswa Uji Coba 2……… 275

D.12 Hasi Belajar Siswa (Penyebaran)……… 286

D.13 Hasil LKS Siswa (Penyebaran)……… 289

E Dokumentasi……… 298

E.1 Profil SDN Angkasa 1………. 299

E.2 Foto-foto Penelitian………. 300


(18)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa. Piaget (dalam Husamah dan Setyaningrum, 2013, hlm. 49) menyatakan bahwa “ belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik”. Dengan demikian, siswa harus diberi kesempatan untuk bereksperimen dan berinteraksi dengan teman sebayanya. Teori belajar kognitivisme mengacu pada wacana psikologi kognitif yang berdasarkan pada kegiatan kognitif dalam belajar. Menurut Husamah dan Setyaningrum (2013, hlm. 47) “psikologi kognitif memandang manusia sebagai makhluk yang selalu aktif mencari dan menyeleksi informasi untuk diproses”.Oleh sebab itu, belajar bukan sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, akan tetapi melibatkan proses berpikir yang komplek.

Belajar dan pembelajaran merupakan konsep yang saling berkaitan. “Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran” (Husamah dan Setyaningrum, 2013, hlm. 99). Dalam dunia pendidikan pembelajaran melibatkan guru, siswa dan materi ajar. Keterlibatan siswa secara aktif merupakan salah satu hal penting dalam proses pembelajaran. Untuk menarik minat dan meningkatkan hasil belajar siswa, guru perlu mengaitkan pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang dimiliki oleh siswa. Apabila guru yang melaksanakan pembelajaran memiliki kompetensi guru sebagai mestinya maka pembelajaran akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan kurikulum.

Kurikulum yang berlaku di Indonesia mulai tahun ajaran 2013/2014 adalah kurikulum 2013, akan tetapi kurikulum 2013 ini baru diterapkan di kelas I dan kelas IV Sekolah Dasar tertentu. Kurikulum 2013 ini menggunakan pembelajaran tematik. Trianto (2010, hlm. 57) menyatakan bahwa “pembelajaran terpadu atau tematik sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai suatu pendekatan belajar


(19)

2

mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman bermakna kepada anak didik”. Pembelajaran tematik ini dikemas dengan tema dan subtema tentang berbagai materi dari berbagai disiplin keilmuan atau mata pelajaran yang saling berhubungan dan mudah dipahami oleh siswa.

Dimensi perencanaan atau pengaturan dalam kurikulum 2013 salah satunya berisi bahan ajar. Keberhasilan Guru dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh bahan ajar yang digunakan, termasuk didalamnya yaitu penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam proses pembelajaran. Collete dan Chiappetta (dalam Rohman dan Amri, 2013, hlm. 96) ‘Pemilihan materi pembelajaran seharusnya berpijak pada pemahaman bahwa materi pembelajaran itu menyediakan aktivits-aktivitas yang berpusat pada siswa’. Pada dasarnya LKS berisi kegiatan pembelajaran yang menyediakan aktivitas yang berpusat pada siswa. Menurut Prastowo (2011, hlm 201) menyatakan “LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai”. Dengan demikian, LKS merupakan salah satu bahan ajar belajar yang dapat dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. LKS yang disusun dan dikembangkan disesuaikan dengan situasi dan kondisi kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Sebagai subjek pendidikan, siswa harus berperan aktif dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Gulo (dalam Trianto, 2009, hlm. 166) menyatakan bahwa ‘strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri’. Dengan demikian kemampuan siswa harus dikembangkan secara maksimal. Untuk memaksimalkan kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajaran, maka harus ada pembimbing atau tutor yang mengarahkan siswa dan membimbing siswa ketika melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran. Hal ini bertujuan supaya tidak terjadi kesalahan konsep pembelajaran. Putra (2012, hlm. 96) menyatakan “model inkuiri terbimbing adalah pendekatan inkuiri saat guru membimbing siswa melakukan kegiatan


(20)

3

dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan kepada suatu diskusi”. Pendekatan inkuiri terbimbing memerlukan alat bantu berupa LKS yang di dalamnya berisi tuntunan atau bimbingan untuk siswa melakukan kegiatan belajaranya agar mendapatkan pemahaman konseptualnya. Hal ini disebabkan, dalam inkuiri terbimbing siswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran secara aktif dan mandiri dengan mendapat bimbingan dan arahan dari guru. Sebagai seorang pengajar, guru berperan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Guru sebagai pembimbing dan fasilitator diharapkan dapat memberikan bantuan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan dan juga dalam memecahkan masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran.

Hasil studi pendahuluan di SDN Angkasa 1 yang merupakan sekolah dasar yang sudah menerapkan kurikulum 2013 di Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya. Khususnya di kelas IV, peneliti menemukan bahwa pembelajaran IPA di sekolah tersebut sudah berjalan dengan baik akan tetapi guru mengalami kesulitan dalam membuat LKS yang mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Pada proses pembelajaran, guru kadang-kadang menggunakan LKS yang diambil dari buku siswa, akan tetapi LKS dalam buku siswa menyatu dengan materi ajar sehingga tidak ada lembaran LKS khusus untuk siswa.

Upaya yang dilakukan guru yaitu membuat LKS sendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. Akan tetapi, LKS yang diberikan guru bukan berisi petunjuk dan langkah-langkah kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh siswa secara langsung, melainkan bentuk LKS tersebut lebih banyak berisi pertanyaan-pertanyaan yang bisa langsung dijawab tanpa adanya aktivitas-aktivitas belajar siswa sebelumnya. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mendapatkan pemahaman koseptualnya dan juga aktif dalam pembelajaran melalui LKS. Namun kenyataannya upaya ini belum menunjukan perubahan yang signifikan, dalam arti keaktifan siswa tidak jauh berbeda dengan pembelajaran tanpa LKS. Upaya yang dilakukan oleh guru selanjutnya yaitu dalam pelaksanaannya, proses pembelajaran tidak selalu dilakukan di dalam kelas. Akan tetapi guru mengajak siswa untuk belajar di alam terbuka, misalnya dalam materi daur hidup makhluk hidup. Siswa diajak ke luar kelas untuk mengamati daur


(21)

4

hidup makhluk hidup yang ada di sekitar, seperti misalnya kupu-kupu. Setelah itu, guru memberikan LKS kepada siswa yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan hasil observasi siswa di luar kelas mengenai daur hidup hewan, kemudian siswa menuliskan jawabannya di buku tulis masing-masing.

Berdasarkan masalah di atas, guru harus benar-benar memahami dan mempersiapkan semua perangkat pembelajaran, salah satunya dalam mempersiapkan bahan ajar yang berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS pembelajaran tematik didalamnya terdapat beberapa mata pelajaran sesuai dengan tema dan subtema yang telah dibuat. LKS seharusnya tidak hanya berisi naskah-naskah pertanyaan saja, akan tetapi dengan disertai aktivitas, proses dan langkah-langkah siswa untuk memperoleh pengetahuan dalam proses pembelajaran. Selain itu untuk menjawab suatu masalah dengan bimbingan dari guru, sehingga siswa aktif dan dapat menggali pengetahuan konseptualnya sendiri. Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukankan tersebut, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku di Sekolah Dasar”.

B. Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang terjadi terkait penggunaan LKS di Sekolah Dasar adalah sebagai berikut:

1) Siswa pasif dalam pembelajaran di kelas.

2) Guru mengalami kesulitan mengaktifkan siswa dalam belajar .

3) LKS yang tersedia hanya berupa pertanyaan-pertanyan dan soal isian saja. 4) LKS yang tersedia bukan berupa penuntun dan petunjuk belajar untuk siswa

dalam percobaan, praktikum dan pemecahan masalah.

5) Guru mengalami kesulitan dalam membuat LKS yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar .


(22)

5

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Bagaimana LKS yang digunakan di kelas IV SDN Angkasa 1 ?

2) Bagaimana LKS berbasis inkuiri terbimbing awal pada subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku untuk siswa kelas IV di SDN Angkasa 1? 3) Bagaimana implementasi LKS berbasis inkuiri terbimbing awal pada subtema

Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku dalam proses uji coba di SDN Angkasa 1?

4) Bagaimana LKS berbasis inkuiri terbimbing akhir pada subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku yang dapat digunakan untuk siswa kelas IV SDN Angkasa 1 ?

3. Batasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis inkuiri terbimbing pada tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup, subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku, kegiatan pembelajaran 1 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar kurikulum 2013. C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1) Untuk mengetahui LKS yang telah digunakan di kelas IV SDN Angkasa 1. 2) Untuk menghasilkan LKS berbasis inkuiri terbimbing awal pada subtema

Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku untuk siswa kelas IV di SDN Angkasa 1.

3) Untuk mendeskripsikan keefektifan penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku dari hasil uji coba di kelas IV SDN Angkasa 1.

4) Untuk menghasilkan LKS berbasis inkuiri terbimbing akhir pada subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku yang dapat digunakan di kelas IV SDN Angkasa 1.


(23)

6

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan mengenai pengembangan LKS berbasis inkuiri terbimbing diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang

pengembangan LKS pada pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku di SDN Angkasa 1.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menciptakan sebuah LKS berbasis inkuiri terbimbing subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku di SDN Angkasa 1 .

3. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pengembangan LKS pada pembelajaran inkuiri terbimbing subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku di Sekolah Dasar.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk mengetahui alur dalam skripsi yang akan disusun oleh peneliti, maka peneliti membuat struktur organisasi skripsi. Struktur oraganisasi dalam skripsi ini terdiri dari :

1. Bab I Pendahuluan

Pada bab I ini dijelaskan secara garis besar penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dan alasan peneliti melaksanakan penelitian ini. Dalam bab I ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

2. Bab II Kajian Pustaka

Dalam bab II ini membahas teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Hal ini dikarenakan dalam melaksanakan penelitian, peneliti tentunya tidak terlepas dari teori yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan untuk menyempurnakan studi lapangan. Selain itu juga berisi penelitian yang relevan, kerangka berpikir, asumsi dan keterbatasan pengembangan dan spesifikasi produk yang dihasilkan.

3. Bab III Metode Penelitian

Pada bab III ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan oleh peneliti selama penelitian berlangsung agar menghasilkan karya ilmiah yang


(24)

7

terstruktur sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Metode penelitian ini berisi lokasi populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, uji coba produk dan revisi produk.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab IV ini membahas seluruh hasil dari pelaksanaan penelitian yang didalamnya berisi tentang analisis produk yang berkaitan dengan penelitian dan pembahasan yang dikaitkan dengan kajian teori.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran

Pada bab V ini membahas kesimpulan dari keseluruhan materi yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilaksanakan. Kemudian pada bab ini terdapat saran yang diperuntukan bagi peneliti berikutnya.

Bagian terakhir yaitu daftar pustaka, berupa daftar referensi yang digunakan oleh peneliti selama penelitian berlangsung.


(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi , Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas IVA dan IVB SDN Angkasa 1 Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya yang dianggap memiliki karakteristik sama.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 2 April 2014 sampai dengan tanggal 20 Mei 2014.

3. Populasi dan Sampel Penelitian

Arikunto (2010, hlm. 173) menyatakan “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” .Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IVA dan IVB di SDN Angkasa 1 Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya.

Arikunto (2010, hlm. 174) menyatakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dikarenakan jumlah populasi relatif sedikit, maka teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 124) “Sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Dengan demikian sampel penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Angkasa 1.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D dari Thiagarajan. Model penelitian pengembangan ini terdiri dari empat tahapan pengembangan yaitu tahap pendefinisian, tahap perancangan, tahap pengembangan dan tahap penyebaran. Berikut adalah penjelasan dari setiap tahapan pengembangan :

1. Tahap Pendefinisian (Define)

Tujuan tahapan ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran yang diawali sengan analisis tujuan dan batasan materi yang akan dikembangkan peangkatnya. Tahapan ini meliputi lima langkah pokok, yaitu : analisis ujung depan, analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep dan perumusan tujuan pembelajaran.


(26)

26

a. Analisis Awal Akhir

Pada tahapan ini dilakukan analisis masalah yang akan menjadi dasar pengembangan LKS berbasis inkuiri terbimbing subtema Keberagaman Makhlsuk Hidup di Lingkunganku. Dalam analisis masalah dilakukan juga analisis tujuan pembelajaran dan Kompetensi Dasar subtema keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku pembelajaran 1.

b. Analisis Siswa

Sebagai acuan untuk perancangan pengembangan LKS berbasis inkuiri terbimbing dilakukan telaah karakteristik siswa sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya. Karakteristik tersebut meliputi perkembagan kognitif, sikap, dan pemahaman konseptual yang dimiliki siswa terhadap topik pembelajaran. c. Analisis Tugas

Analisis tugas dilakukan dengan mengidentifikasi tahapan penyelesaian tugas agar Kompetensi Dasar siswa tercapai. Tahapan penyeleaian tugas ini dikembangkan dalam pembelajaran.

d. Analisis Kosep

Untuk mengembangkan LKS berbasis inkuiri terbimbing terlebih dahulu melakukan telaah tentang konsep-konsep yang relevan. Analisis konsep bertujuan untuk memilih, merinci, menetapkan dan menyusun secara sistematis konsep yang akan diajarkan.

e. Analisis Tujuan Pembelajaran

Analisis tujuan pembelajaran yaitu diambil dari analisis tugas dan konsep, sehingga dapat ditarik menjadi tujuan pembelajaran sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang ada.

2. Tahap Perancangan (Design)

Tujuan tahapan ini adalah untuk meyiapkan perangkat pembelajaran. Tahapan ini terdiri dari tiga langkah pokok yaitu, penyusunan tes, pemilihan media dan pemilihan format perangkat pembelajaran.

a. Penyusunan Tes

Penyusunan tes hasil belajar dimulai dengan menyususn kisi-kisi berdasarkan dengan indikator dan tujuan pembelajaran.


(27)

27

b. Pemilihan Media

Pemilihan media bertujuan untuk memilih dan menentukan media yang tepat untuk menyajikan materi pembelajaran sehingga materi yang disajikan lebih mudah di pahami dan jelas diterima oleh siswa.

c. Pemilihan Format

Pemilihan format meliputi susunan dari LKS berbasis inkuiri terbimbing yang akan dikembangkan juga strategi pembelajaran yang akan disampaikan.

Tahapan perancangan ini menghasilkan desain awal perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis inkuiri terbimbing awal. Selanjutnya rancangan LKS awal ini dikembangkan melalui validasi ahli dan uji coba lapangan.

3. Tahap Pengembangan (Development)

Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis inkuiri terbimbing yang sudah di revisi berdasarkan masukan dari para ahli dan hasil uji coba lapangan. Tahap ini meliputi validasi perangkat oleh para ahli, revisi dan uji coba kepada siswa. Kegiatan validasi dilakukan dengan memberikan LKS dan instrument validasi yang berupa lembar telaah LKS kepada para ahli dan praktisi. Para ahli yang bertindak sebagai praktisi adalah dosen yang berpengalaman dalam pengembangan perangkat pembelajaran dan guru Sekolah Dasar yang sudah menerapkan kurikulum 2013 sebagai praktisi. Masukan dari validator digunakan untuk melandasi revisi terhadap LKS berbasis inkuiri terbimbing agar lebih sempurna.

Setelah dilakukan validasi rancangan LKS awal, maka atas masukan dan saran dari validator akan tercipta rancangan LKS (draft 1). Selanjutnya, dilakukan ujicoba lapangan yang bertujuan untuk melihat sejauh mana kepraktisan dan keefektifan rancangan LKS di kelas. Hasil dari ujicoba lapangan dan analisis data hasil ujicoba kemudian dilakukan revisi.

4. Tahap Pendiseminasian (Disseminate)

Tahap penyebaran ini merupakan tahap penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing yang telah dikembangkan pada skala yang lebih luas misalnya di kelas lain, di sekolah lain dan oleh guru lain. Tujuannya adalah untuk menguji efektivitas penggunaan LKS di dalam KBM.


(28)

28

Alur penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti berdasarkan model 4-D.

Gambar 3.1

Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 4-D Thiagarajan, Semmel, Semmel

(dalam Trianto, 2010, hlm. 94) Analisis Awal Akhir

Pengemasan Analisis Konsep Analisis Tugas Spesifikasi tujuan Penyusunan Tes Pemilihan Media Pemilihan Format Rancangan Awal Validasi Ahli Uji Pengembangan Uji Validasi Analisis Siswa

Penyebaran dan Pengadopsian

P E N D E F I N I S I A N P E R A N C A N G A N P E N G E M B A N G A N PENYEBA RAN


(29)

29

C. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 2) penelitian merupakan “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan tujuan penelitian, metode penelitian terbagi menjadi 3 yaitu : penelitian dasar, penelitian pengembangan, dan metode terapan”. Kemudian Sugiyono (2009, hlm. 407) menyatakan bahwa “penelitian pengembangan atau Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut”. Berarti produk yang dihasilkan harus terlebih dahulu diuji keefektifannya, supaya selain mengembangkan produk yang sudah ada juga menemukan pengetahuan baru atau jawaban suatu permasalahan.

Borg and Gall (dalam Andriani, 2013, hlm. 13) menejelaskan empat ciri dalam penelitian dan pengembangan, yaitu :

a. Studying research findings pertinent to the product to be develop, artinya, melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan-temuan penelitian terkait dengan produk yang akan dikembangkan.

b. Developing the product base on this findings, artinya, mengembangkan produk berdasarkan temuan penelitian tersebut.

c. Field testing it in the setting where it will be used eventually, artinya, dilakukannya uji lapangan dalam seting atau situasi nyata di mana produk tersebut nantinya digunakan

d. Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage, artinya, melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam tahap-tahap uji lapangan.

Dari empat cirri utama penelitian dan pengembangan tersebut yang menjadi ciri utama dari R & D adalah adanya langkah-langkah penelitian awal terhadap produk yang akan dikembangkan . Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut selanjutnya produk dirancang dan dikembangkan untuk diujikan lalu diperbaiki atau direvisi.

Dalam hal ini, tidak semua masalah perangkat pembelajaran akan diselesaikan sekaligus. Akan tetapi, satu masalah perangkat pembelajaran saja yang dipilih sebagai prioritas untuk diselesaikan terlebih dahulu. Kemudian setelah dipilih


(30)

30

salah satu sebagai prioritas utama, maka masalah yang dipilih inilah yang diangkat sebagai dasar melaksanakan penelitian pengembangan.

Asikin dan Cahyono (2012, hlm. 4 ) menyatakan :

Penelitian Pengembangan dimulai dengan identifikasi masalah pembelajaran yang ditemui di kelas oleh guru yang akan melakukan penelitian. Yang dimaksud masalah pembelajaran.dalam penelitian pengembangan adalah masalah yang terkait dengan perangkat pembelajaran, seperti silabus, bahan ajar, lembar kerja siswa, media pembelajaran, tes untuk mengukur hasil belajar, dsb. Perangkat pembelajaran dianggap menjadi masalah karena belum ada, atau ada tetapi tidak memenuhi kebutuhan pembelajaran, atau ada tetapi perlu diperbaiki.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development). Sesuai dengan namanya, Research & Development dipahami sebagai kegiatan penelitian yang dimulai dengan research dan diteruskan dengan development. Kegiatan research dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan pengguna (needs assessment) dan dalam pelaksanaan uji coba produk hasil pengembangan, sedangkan kegiatan development dilakukan untuk menghasilkan LKS berbasis inkuiri terbimbing.

Proses pengembangan LKS ini mengacu pada model pengembangan pembelajaran Thiagarajan yaitu model 4-D. Model pengembangan 4-D merupakan model pengembangan perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan, Dorothy S. Semmel dan Melvyn I. Semmel. Model pengembangan 4D terdiri atas 4 tahapan utama yaitu sebagai berikut :

1. Define (Pembatasan)

Tujuan tahapan ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran yang diawali dengan analisis tujuan dan batasan materi yang akan dikembangkan perangkatnya. Tahapan ini meliputi lima langkah pokok yaitu : analisis ujung depan, analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep dan perumusan tujuan pembelajaran.

2. Design (Perancangan)

Tujuan tahapan ini adalah untuk meyiapkan perangkat pembelajaran. Tahapan ini terdiri dari tiga langkah pokok yaitu, penyusunan tes, pemilihan media dan pemilihan format perangkat pembelajaran.


(31)

31

3. Develop (Pengembangan)

Tujuan dari tahap ini untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah di revisi berdasarkan masukan dari para ahli dan hasil uji coba lapangan. Tahap ini meliputi validasi perangkat oleh para ahli, revisi dan uji coba kepada siswa.

4. Disseminate (Penyebaran)

Tahap ini merupakan tahap penggunaan perangkat yang telah dikembangkan pada skala yang lebih luas misalnya di kelas lain, di sekolah lain dan oleh guru lain. Tujuan lain tahapan ini adalah untuk menguji efektivitas penggunaan perangkat yang telah dikembangkan di dalam KBM.

D. Definisi Operasional

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah termasuk perangkat pembelajaran yang berupa lembaran-lemsbaran yang berisi pertanyaan-pertanyaan, rangkaian kegiatan dan tugas yang harus dilakukan oleh siswa ketika proses pembelajaran.

Pembelajaran inkuiri terbimbing adalah model pembelajaran inkuiri yang pada pelaksanaannya guru menyediakan petunjuk baik secara lisan atau tulisan untuk membimbing siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan dalam pembelajaran sehingga siswa dituntut untuk memecahkan masalahnya sendiri.

LKS berbasis inkuiri terbimbing adalah lembar kegiatan siswa yang didalamnya berisi petunjuk-petunjuk dari guru kepada siswa untuk menyelesaikan suatu masalah dalam pembelajaran sehingga dapat memunculkan aktivitas-aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan bimbingan dari guru.

Pembelajaran dengan subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lungkunganku adalah pembelajaran tematik dalam tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup di kelas IV yang membahas tentang daur hidup makhluk hidup. Subtema ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dari kurikulum 2013. Subtema ini menggabungkan tiga mata pelajaran yaitu IPA, Bahasa Indonesia, dan SBdP (Seni Budaya dan Prakarya).

E. Instrumen Penelitian

Arikunto (2010, hlm. 203) mengemukakan bahwa “ Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,


(32)

32

lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Dalam penelitian ini menggunakan instrument tes dan non tes. Instrumen tes berupa soal dan angket sedangkan non tes berupa angket, observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

Instrumen ini dibuat dengan mengacu kepada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar juga tujuan pembelajaran. Setelah instrument ini disusun, kemudian akan dilakukan uji coba instrument ke Sekolah Dasar. Tujuan dari pengujian instrument ini adalah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrument yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.1

Jenis Data, Pengumpulan Data, Instrumen yang digunakan

No Jenis Data

Teknik Pengumpulan

Data

Instrumen Sumber

Data

Tahapan

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

1. Penggunaan LKS dalam pembelajaran di kelas IV SDN Angkasa 1

Wawancara, Pedoman wawancara

Guru kelas IV SDN Angkasa 1

pendefinisian

Observasi Check-list Arsip sekolah

pendefinisian

Studi

dokumentasi

Check-list Arsip

sekolah

Pendefinisian

2. Validasi LKS awal berbasis inkuiri terbimbing untuk siswa kelas IV

Validasi ahli Kuesioner/ angket

Validator ahli

Pengembang an

3. Hasil belajar siswa

Tes hasil belajar

Tes objektif Siswa kelas IV SDN Angkasa 1

Pengembang an


(33)

33

Tabel 3.1

Jenis Data, Pengumpulan Data, Instrumen yang digunakan (Lanjutan)

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

4. Respon siswa terhadap LKS berbasis inkuiri terbimbing

Penilaian sikap Angket Siswa kelas IV SDN Angkasa 1

Pengemabna gan

1. Instrumen pada tahap Pendefinisian dan Perancangan

Pada tahap pendefinisian, menggunakan instrument wawancara, lembar pengamatan (observasi) dan studi dokumentasi. Wawancara dilakukan pada guru kelas IV SDN Angkasa 1 dan kepala sekolah SDN Angkasa 1. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam tahap pendefinisian dan perancangan sebelumnya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing. Kemudian observasi dan studi dokumentasi dilakukan dengan melihat perangkat pembelajaran yang ada di kelas IV SDN Angkasa 1, khususnya melihat Lembar Kerja Siswa yang biasa di pergunakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas IV SDN Angkasa 1.

2. Instrumen pada Tahap Pengembangan

Pada tahap pengembangan, instrument yang digunakan adalah lembar telaah LKS berbasis inkuiri terbimbing, tes hasil belajar siswa dan angket respon siswa terhadap LKS berbasis inkuiri terbimbing yang digunakan dalam pembelajaran. Untuk lembar telaah dan respon siswa terhadap LKS berbasis inkuiri terbimbing dibuat berdasarkan pada kriteria pengembangan LKS menurut para ahli, yaitu disesuaikan dengan syarat didaktis, syarat kontruksi dan syarat teknis. Untuk tes hasil belajar dibuat sesuai dengan Kompetensi Dasar subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku pembelajaran 1 kurikulum 2013 dan sebelumnya di buat kisi-kisi terlebih dahulu sesuai dengan Kompetensi Dasar dan indikator pecapain belajar siswa. Selanjutnya, kisi-kisi instrument soal tes hasil belajar siswa terlampir.


(34)

34

Setelah instrument selesai disusun, peneliti mengucobakan ke sekolah yang dianggap sama karakteristiknya dengan kelas penelitian. Dalam pelaksanaannya ujicoba instrument dilaksanakan secara terbimbing. Pengujian instrument ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrument tes hasil belajar siswa yang digunakan dalam penelitian.

a. Validitas

Instrumen atau alat ukur dalam penelitian dikatakan valid atau dengan kata lain mempunyai nilai validitas tinggi apabila instrument atau alat ukur yang digunakan dapat mengukur apa yang akan diukur oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 363) menyatakan bahwa “Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilapoarkan oleh peneliti” . Oleh sebab itu, uji validitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah instrument yang telah dibuat ada yang harus dibuang atau diperbaiki karena dianggap tidak relevan. Penghitungan uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer pada program Microsoft excel 2007. Kemudian, hasil uji validitas instrument soal tes hasil belajar terlampir.

b. Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 268) “Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan”. Data dinyatakan reliabel apabila dua peneliti atau lebih dalam objek yang sama, data yang dihasilkannya juga sama. Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas adalah dengan menggunakan bantuan komputer dalam program SPSS 16.0 . Pengujuan reliabilitas ini dilakukan dengan cara membandingkan Alpha Crombach. “Apabila butir atau item soal pada kolom Alpha if item Deleted memiliki nilai koefisien lebih tinggi dari nilai Crombach’s Alpha keseluruhan, maka butir atau item soal tersebut tidak reliabel dan sebaiknya dihilangkan atau di revisi”, Uyanto (dalam Andriani, 2013, hlm. 58). Selanjutnya, langkah-langkah untuk menguji reliabilitas instrument soal tes hasil belajar siswa dengan menggunkan bantuan computer dalam program SPSS 16.0 adalah sebagai berikut :

1) Buka aplikasi SPSS 16.0.


(35)

3) Klik data view, co

4) Klik Analyze

Gambar 3.2 Tampilan Variable View copykan hasil jawaban siswa.

Gambar 3.3 Tampilan Data View

Gambar 3.4 Tampilan Analyze


(36)

5) Klik Scale

6) Klik Reliability An

7) Klik semua item (

Gambar 3.5 Tampilan Scale Analysis.

Gambar 3.6

Tampilan Reliability Analysis

(kecuali skor total) lalu masukan ke kotak item

Gambar 3.7

Kotak dialog Reliability Analysis

36


(37)

8) Klik Statistic, pad deleted dan correl

K 9) Klik Continue, dan

F. Teknik Pengump Menurut Sugiyon langkah yang paling u adalah mendapatkan standar apabila me pengembangan ini, pe yaitu : tahap pende Selanjutnya, untuk t diperlukan dari masin 1. Tahap Pendefinisi Pada tahap pende awal-akhir, analisis s yang diperlukan adala dalam pengumpulan dokumentasi.

ada kotak dialog Descriptive for klik item, sca relations.

Gambar 3.8

Kotak dialog Reliability Analysis: Statistics dan Ok. Kemudian akan muncul tampilan dibaw

Tabel 3.2

Hasil Reliabitas Tes Hasil Belajar Cronbach’s

Alpha

N of Items

.801 30

mpulan Data

ono (2009 : 308), “teknik pengumpulan d g utama dalam penelitian, karena tujuan utama an data”. Peneliti akan mendapatkan data y mengetahui teknik pengumpulan data. Da peneliti mengumpulkan data dari tiga tahapan ndefinisian, tahap perancangan, dan tahap

teknik pengumpulan data disesuaikan den sing-masing tahapan.

isian dan Perancangan

ndefinisian, data yang diperlukan untuk mel s siswa, analisis guru, dan analisis materi. Di

alah data kualitatif, maka teknik yang digunak an data adalah dengan wawancara, observ

37

scale, Scale if item

bawah ini,

data merupakan ma dari penelitian yang memenuhi Dalam penelitian an pengembangan, p pengembangan.

engan jenis yang

elakukan analisis Dikarenakan data akan oleh peneliti ervasi dan studi


(38)

38

a. Observasi

Menurut Arikunto (dalam Mulyani, 2013, hlm. 21)

Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa yang dikatakan ini adalah pengamatan langsung.

Dengan demikian, melalui observasi seorang peneliti dapat melihat secara langsung segala sesuatu yang akan diteliti, sehingga diperoleh data untuk penelitian. Kemudian, Sanafiah Faisal (dalam Sugiyono, 2009, hlm. 310) “mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi (participant observation), observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (overt observation dan covert observation) dan observasi yang tak terstruktur (unstructured observation)”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi partisipatif, Susan Stainback (dalam Sugiyono, 2009, hlm. 311) menyatakan “dalam observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas”. Posisi dan peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai partisipasi pasif, dimana dalam hal ini peneliti datang ke tempat kegiatan yang akan diamati namun peneliti tidak ikut terlibat dalam kegiatan. Peneliti hanya melihat dan mengamati kegiatan tersebut.

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang selanjutnya adalah wawancara. Sugiyono (2009, hlm. 317) mengemukakan “wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam”. Dengan demikian, untuk mendapatkan informasi mengenai LKS berbasis inkuiri terbimbing dalam kegiatan pembelajaran tematik di kelas IV sekolah dasar, peneliti melakukan wawancara kepada responden yaitu kepala sekolah SDN Angkasa 1dan wali kelas IV SDN Angkasa 1.

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 319-320) menyatakan “wawancara terbagi menjadi tiga macam yaitu, wawancara terstruktur (structured interview),


(39)

39

wawancara semiterstruktur (semitructure interview), wawancara tak terstruktur (unstructured interview)”. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai pembelajaran tematik dalam kurikulum 2013, khususnya dalam penggunaan LKS di kelas IV SDN Angkasa 1, peneliti menggunakan wawancara semiterstruktur. Wawancara semiterstruktur ini merupakan pertengahan antara wawancara terstruktur dan wawancara tak terstruktur, dimana dalam pelaksanaannya peneliti lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 320) “tujuan dari wawancara jenis semi terstruktur adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya”. Dalam hal ini, peneliti berusaha untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian kepada responden. Dalam pelaksanaannya, peneliti menggunakan instrument yaitu berupa pedoman wawancara yang mengacu pada tujuan penelitian dan terlebih dahulu telah dibuat dan dipersiapkan sebelum melaksanakan kegiatan wawancara.

c. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data selanjutnya yaitu studi dokumentasi. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 329) menyatakan “Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang”. Dalam penelitian kualitatif, sebagai pelengkap penggunaan metode pengumpulan data observasi dan wawancara maka digunakan studi dokumentasi. Pada penelitian ini, alat yang digunakan dalam studi dokumentasi yaitu berupa tulisan/dokumen dari sekolah dan kamera digital sebagai dokumen gambar.

2. Tahap Pengembangan

Data yang dikumpulkan dalam uji coba pada tahap pengembangan adalah data untuk mengetahui pelaksanaan implementasi pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku. Jenis data dan instrument yang digunakan dalam tahap pengembangan adalah sebagai berikut :


(40)

40

Tabel 3.3

Jenis Data dan Instrumen Pengumpulan Data Uji Coba

No. Jenis Data Instrumen Bentuk

Instrumen Sumber 1. Kebahasaan LKS

berbasis inkuiri terbimbing

Kuesioner/angket Angket Validator

2. Hasil belajar siswa Tes hasil belajar Pilihan ganda

Siswa

3. Data respon siswa terhadap LKS berbasis inkuiri terbimbing.

Kuesioner/angket Angket Siswa

Data yang diambil adalah data dari hasil pretest dan posttest hasil belajar siswa, hasil validasi kebahasaan LKS berbasis inkuiri terbimbing dan respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing.

G. Teknik Analisis Data

Setelah peneliti mengumpulkan data penelitian, kemudian untuk langkah selanjutnya yaitu mengorganisasikan dan melakukan analisis data dari hasil pengumpulan data untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 335) menyatakan :

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorgnisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mean yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Dengan demikian, setelah dilakukan analisis data penelitian maka selanjutnya akan terlihat dan diperoleh kesimpulan. Kegiatan analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(41)

41

1. Analisis Data Hasil Validasi

Kriteria dalam penilaian lembar validasi LKS terdiri dari 4 kategori menurut skala likert, yaitu : sangat baik (skor 4), baik (skor 3), tidak baik (skor 2), sangat tidak baik (skor 1). Selanjutnya, skor hasil penilaian dari validator dianalisis berdasarkan rata-rata skor. Rakhmat dan Solehudin (2006, hlm. 65) mengemukakan untuk mengubah nilai mentah menjadi nilai matang dalam skala 0-4 dapat digunakan tabel konversi berikut :

Tabel 3.4

Interval Kategori Validasi Ahli

No. Skala skor mentah Skala Nilai Matang

0 – 4 Kategori

1. ideal + 1,50 Sideal 4 Sangat Tinggi

2. ideal + 0,50 Sideal 3 Tinggi

3. ideal - 0,50 Sideal 2 Rendah

4. ideal - 1,50 Sideal 1 Sangat Rendah

(Rakhmat dan Solehudin , 2006, hlm. 65) Keterangan : ideal = Xideal , Sideal = ideal

Untuk validasi ahli : Xideal (nilai ideal) = 4

ideal = 4= 2 Sideal = 2 = 0,67

Setelah dilakukan pembulatan, berikut adalah interval hasil belajar siswa: Tabel 3.5

Kategori Validasi ahli

No. Interval Nilai Kategori Hasil Validasi

1. 3 – 4 Sangat Tinggi

2. 2,3 – 2,9 Tinggi

3. 1,6 – 2,2 Rendah

4. 1 – 1,5 Sangat Rendah


(42)

42

2. Analisis Statistik

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Sugiyono (2009, hlm. 207) menyatakan bahwa :

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Melalui statistik deskriptif, peneliti bertujuan untuk mendeskripsikan data dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa bermaksud membuat generalisasi. Kegiatan yang dilakukan pada proses analisis deskriptif ini adalah dengan cara mengolah data dari setiap variable dengan menggunakan bantuan komputer yaitu program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0. Untuk mendeskripsikan perubahan hasil belajar siswa pada subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku, maka dilakukan analisis terhadap nilai siswa hasil pretest dan posttest.

H. Uji Coba Produk 1. Desain Uji Coba

Dalam pelaksanakan uji coba, peneliti menggunakan pre-experimental design dengan bentuk one-group pretest-posttest design. Berikut ini digambarkan pola one-group pretest-posttest design dari Sugiyono (2009, hlm.111) :

Keterangan :

O1 = Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)

X = Perlakuan dengan LKS berbasis inkuiri terbimbing O2 = Nilai posttest (setelah diberi perlakuan)

2. Populasi dan Sampel Penelitian

“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” (Arikunto, 2010, hlm. 173). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVA yang berjumlah 23 orang dan kelas IVB yang berjumlah 25 orang SDN Angkasa 1 Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya.

Subjek uji coba adalah siswa kelas IV SDN Angkasa 1 tahun ajaran 2013/1014 kelas A dan B, berikut rinciannya :


(43)

43

Tabel 3.6

Jumlah Subjek Uji Coba Kelas IV SDN Angkasa 1

Kelas Jenis Kelamin

IVA IVB

Laki-Laki 11 8

Perempuan 14 15

Jumlah 25 23

Karena jumlah populasi relatif sedikit, maka pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh. Arikunto (2010, hlm. 174) menyatakan bahwa “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. “Sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel” (Sugiyono, 2009, hlm. 124).

I. Revisi Produk

Setelah melalui uji coba, kemudian dapat dilihat sejauh mana keefektifan dan kepraktisan LKS berbasis inkuiri terbimbing saat digunakan di kelas secara langsung. Selanjutnya dilakukan perbaikan dengan masukan dari guru (observer) dan siswa. Setelah melalui tahapan revisi, maka terciptalah perangkat akhir hasil revisi pada tahap pengembangan LKS yang berupa LKS berbasis inkuiri terbimbing pada subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku.


(44)

115 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan LKS berbasis inkuiri terbimbing subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku di kelas IV SDN Angkasa 1 Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya dapat diambil beberapa kesimpulan. Yang pertama, LKS yang digunakan oleh guru hanya berisi hanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang dapat langsung dijawab oleh siswa, tidak memuat langkah-langkah kegiatan pembelajaran terlebih dahulu. Selain itu siswa pasif dan kurang antusias dalam proses pembelajaran.

Kedua, untuk mengatasi agar siswa tidak pasif dalam pembelajaran dirancanglah LKS berbasis inkuiri terbimbing berdasarkan model 4D dari Thiagarajan, yaitu pendefinisian (Define), Perancangan (Design), Pengembangan (Develop), dan penyebaran (Disseminate). Dalam tahap perancangan dihasilkan rancangan LKS berbasis inkuiri terbimbing awal. LKS berbasis inkuiri terbimbing ini berisi langkah-langkah dan tugas-tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh siswa secara berkelompok. Struktur LKS berbasis inkuiri terbimbing ini mengacu pada struktur penyususnan LKS menurut para ahli dan juga dengan memperhatikan syarat-syarat pembuatan LKS menurut para ahli. Kemudian, materi pelajaran disesuaikan dengan subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku pembelajaran 1 kurikulum 2013.

Simpulan yang ketiga yaitu, proses implementasi LKS berbasis inkuiri terbimbing dalam uji coba. Sebelum pelaksanaan uji coba terlebih dahulu dilakukan validasi ahli untuk LKS berbasis inkuiri terbimbing. Hasil dari validasi ahli yaitu 3,8 atau 95% yang berarti LKS berbasis inkuiri terbimbing sangat valid. Kemudian, Uji coba dilakukan sebanyak dua kali yaitu uji coba 1 dan uji coba 2. Akan tetapi sebelum dilakukan uji coba, dilakukan simulasi dan uji coba terbatas terlebih dahulu. Uji coba 1 dilaksanakan di kelas IVB SDN Angkasa 1. Hasil belajar siswa pada subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku mengalami peningkatan sesudah menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing


(45)

116

dalam proses pembelajaran. Nilai rata-rata hasil belajar siswa 83 atau 3,66 pada skala 1-4 untuk hasil kognitif, predikat B untuk rata-rata nilai psikomotor produk yang dihasilkan siswa dan katgori B (Baik) untuk rata-rata nilai apektif yang terdiri dari kerjasama, ketekunan dan disiplin. Respon siswa terhadap LKS berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan adalah positif, yaitu sebanyak 97% siswa menilai positif dan 3% siswa yang menilai negatif.

Selanjutnya, pada uji coba 2 hasil belajar siswa pada subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku juga mengalami peningkatan sesudah menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing dalam proses pembelajaran. Nilai rata-rata hasil belajar siswa 86 atau 4 pada skala 1-4 untuk hasil kognitif, predikat nilai B+ untuk rata-rata nilai psikomotor atau produk yang dihasilkan siswa dan katgori B (Baik) untuk rata-rata nilai apektif yang terdiri dari kerjasama, ketekunan dan disiplin. Respon siswa terhadap LKS berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan adalah positif, yaitu sebanyak 98% siswa menilai positif dan 2% siswa yang menilai negatif.

Simpulan ke empat yaitu, berdasarkan hasil uji coba 1 dan uji coba 2 LKS berbasis inkuiri terbimbing, hasil belajar siswa meningkat dan respon siswa terhadap LKS berbasis inkuiri terbimbing positif, sehingga LKS berbabasis inkuiri terbimbing efektif digunakan. Maka, dihasilkan produk akhir LKS berbasis inkuiri terbimbing subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku. LKS berbasis inkuiri terbimbing akhir ini terdiri dari enam struktur yaitu : 1) Judul, “Lembar Kerja Siswa Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku”, 2) Petunjuk belajar, berisi petunjuk umum untuk mengerjakan LKS dengan disertai gambar ilustrasi, 3) Kompetensi yang akan dicapai, berisi bagan kompetensi dasar subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku dan indikator pencapaian siswa, 4) Informasi pendukung, berisi uraian materi metamorfosis, paragraph deskripsi, kosakata baku dan tidak baku dan pengertian kolase, 5) Tugas-tugas dan langkah kerja, yaitu berisi langkah kerja setiap kegiatan dalam LKS dengan disertai gambar ilustrasi dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa, 6) penilaian, berupa lembar penilaian LKS yang di isi oleh guru kelas. Untuk lebih jelas, produk hasil akhir dapat dilihat dalam lampiran C.


(46)

117

B. Saran

Berdasarkan pengalaman peneliti selama melaksanakan penelitian pengembangan LKS berbasis inkuiri terbimbing subtema keberahaman makhluk hidup di lingkunganku dan dengan mendidentifikasi hasil peneltian, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Dalam prosesnya, penelitian pengembangan ini cukup rumit, sehingga memerlukan waktu penelitian yang cukup lama. Oleh sebab itu, dibutuhkan kesiapan yang sangat matang dalam proses pelaksanaan penelitian pengembangan ini, terutama dalam instrumen penelitian yang digunakan. Hal ini bertujuan supaya bisa lebih mengefektifkan waktu yang tersedia.

2. LKS merupakan lembar kegiatan siswa yang berisi langkah-langkah dan tugas yang diberikan kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran, bukan hanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang langsung bisa dijawab oleh siswa. Oleh sebab itu, LKS sebaiknya dibuat sendiri oleh guru dengan memperhatikan kebutuhan pembelajaran yang akan diberikan. Sehingga melalui LKS, siswa dapat melakukan aktivitas-aktivitas belajar yang dapat membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran.

3. LKS berbasis inkuiri terbimbing subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku ini, hendaknya di uji cobakan kembali pada skala yang lebih luas. Kemudian, LKS berbasis inkuiri terbimbing ini dikembangkan untuk tema pembelajaran lainnya, karena berdasarkan hasil uji coba lapangan hasil belajar siswa meningkat dan respon siswa positif setelah menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing.


(47)

118

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Y. (2013) Pengembangan Bahan Ajar Kenampakan Bumi Berbasis Keterampilan Proses Melalui Pendekatan PCK di Sekolah Dasar. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia.

Arikunto, S. (2012) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2010) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Asikin, M., dan Cahyono, A.N. (2012) Penelitian Pengembangan dalam Bidang Pendidikan. Makalah. FMIPA UNNES. Hlm. 4.

Budisetyawan, S. (2012) Pengembangan LKS IPA Terpadu Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Tema Sistem Kehidupan dalam Tumbuhan Kelas VIII di SMP N 2 Playen. Skripsi, FMIPA, Uiversitas Negeri Yogyakarta.

Darmodjo, H., dan Kaligis, J. (1992) Pendidikan IPA II. Jakarta: Depdikbud.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2013) Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdikbud

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan No. 81A. (2013) Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Depdikbud

Husamah, dan Setyaningrum Y. (2013). Desain Pembelajaran Berbasis Pancapaian Kompetensi. Malang: Prestasi Pustaka

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2014) KBBI Offline. [Online]. Tersedia di: http://kbbi-offline.googlecode.com/files/kbbi-offline-1.5.exe. [Diakses 2 April 2014]


(48)

119

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013) Peduli Terhadap Makhluk Hidup. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebuyaan

Mulyana, E. H. (2013) Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. UPI.

Mulyani, S. (2013) Pengembangan Perangkat Pelajaran IPA Berbasis Karakter Pada Materi Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia.

Putra, S.R. (2012) Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Yoyakarta: Diva Press.

Prastowo, A. (2011) Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar. Jakarta: Diva Press.

Rakhmat, C., dan Solehudin. (2006) Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung : CV. Andira

Ramdan, A.Y. (2012) Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Metode Inkuiri Terbimbing Terhadap Pewarisan Sifat Pada Makhluk Hidup Dalam Pembelajaran IPA di Kelas IX B SMP Negeri 11 Kota Tanggerang Selatan. Jurnal. Jurnal Saung Guru, III (3), hlm. 7.

Rohman, M., dan Amri, S. (2013) Stratedi & Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Rositawaty, S., dan Muharam, A. (2008) Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional


(49)

120

Trianto. (2009) Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Trianto. (2010) Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013) Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Bandung: UPI Press.


(1)

115

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan LKS berbasis inkuiri terbimbing subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku di kelas IV SDN Angkasa 1 Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya dapat diambil beberapa kesimpulan. Yang pertama, LKS yang digunakan oleh guru hanya berisi hanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang dapat langsung dijawab oleh siswa, tidak memuat langkah-langkah kegiatan pembelajaran terlebih dahulu. Selain itu siswa pasif dan kurang antusias dalam proses pembelajaran.

Kedua, untuk mengatasi agar siswa tidak pasif dalam pembelajaran dirancanglah LKS berbasis inkuiri terbimbing berdasarkan model 4D dari Thiagarajan, yaitu pendefinisian (Define), Perancangan (Design), Pengembangan (Develop), dan penyebaran (Disseminate). Dalam tahap perancangan dihasilkan rancangan LKS berbasis inkuiri terbimbing awal. LKS berbasis inkuiri terbimbing ini berisi langkah-langkah dan tugas-tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh siswa secara berkelompok. Struktur LKS berbasis inkuiri terbimbing ini mengacu pada struktur penyususnan LKS menurut para ahli dan juga dengan memperhatikan syarat-syarat pembuatan LKS menurut para ahli. Kemudian, materi pelajaran disesuaikan dengan subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku pembelajaran 1 kurikulum 2013.

Simpulan yang ketiga yaitu, proses implementasi LKS berbasis inkuiri terbimbing dalam uji coba. Sebelum pelaksanaan uji coba terlebih dahulu dilakukan validasi ahli untuk LKS berbasis inkuiri terbimbing. Hasil dari validasi ahli yaitu 3,8 atau 95% yang berarti LKS berbasis inkuiri terbimbing sangat valid. Kemudian, Uji coba dilakukan sebanyak dua kali yaitu uji coba 1 dan uji coba 2. Akan tetapi sebelum dilakukan uji coba, dilakukan simulasi dan uji coba terbatas terlebih dahulu. Uji coba 1 dilaksanakan di kelas IVB SDN Angkasa 1. Hasil belajar siswa pada subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku mengalami peningkatan sesudah menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing


(2)

dalam proses pembelajaran. Nilai rata-rata hasil belajar siswa 83 atau 3,66 pada skala 1-4 untuk hasil kognitif, predikat B untuk rata-rata nilai psikomotor produk yang dihasilkan siswa dan katgori B (Baik) untuk rata-rata nilai apektif yang terdiri dari kerjasama, ketekunan dan disiplin. Respon siswa terhadap LKS berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan adalah positif, yaitu sebanyak 97% siswa menilai positif dan 3% siswa yang menilai negatif.

Selanjutnya, pada uji coba 2 hasil belajar siswa pada subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku juga mengalami peningkatan sesudah menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing dalam proses pembelajaran. Nilai rata-rata hasil belajar siswa 86 atau 4 pada skala 1-4 untuk hasil kognitif, predikat nilai B+ untuk rata-rata nilai psikomotor atau produk yang dihasilkan siswa dan katgori B (Baik) untuk rata-rata nilai apektif yang terdiri dari kerjasama, ketekunan dan disiplin. Respon siswa terhadap LKS berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan adalah positif, yaitu sebanyak 98% siswa menilai positif dan 2% siswa yang menilai negatif.

Simpulan ke empat yaitu, berdasarkan hasil uji coba 1 dan uji coba 2 LKS berbasis inkuiri terbimbing, hasil belajar siswa meningkat dan respon siswa terhadap LKS berbasis inkuiri terbimbing positif, sehingga LKS berbabasis inkuiri terbimbing efektif digunakan. Maka, dihasilkan produk akhir LKS berbasis inkuiri terbimbing subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku. LKS berbasis inkuiri terbimbing akhir ini terdiri dari enam struktur yaitu : 1) Judul, “Lembar Kerja Siswa Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku”, 2) Petunjuk belajar, berisi petunjuk umum untuk mengerjakan LKS dengan disertai gambar ilustrasi, 3) Kompetensi yang akan dicapai, berisi bagan kompetensi dasar subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku dan indikator pencapaian siswa, 4) Informasi pendukung, berisi uraian materi metamorfosis, paragraph deskripsi, kosakata baku dan tidak baku dan pengertian kolase, 5) Tugas-tugas dan langkah kerja, yaitu berisi langkah kerja setiap kegiatan dalam LKS dengan disertai gambar ilustrasi dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa, 6) penilaian, berupa lembar penilaian LKS yang di isi oleh guru kelas. Untuk lebih jelas, produk hasil akhir dapat dilihat dalam lampiran C.


(3)

B. Saran

Berdasarkan pengalaman peneliti selama melaksanakan penelitian pengembangan LKS berbasis inkuiri terbimbing subtema keberahaman makhluk hidup di lingkunganku dan dengan mendidentifikasi hasil peneltian, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Dalam prosesnya, penelitian pengembangan ini cukup rumit, sehingga memerlukan waktu penelitian yang cukup lama. Oleh sebab itu, dibutuhkan kesiapan yang sangat matang dalam proses pelaksanaan penelitian pengembangan ini, terutama dalam instrumen penelitian yang digunakan. Hal ini bertujuan supaya bisa lebih mengefektifkan waktu yang tersedia.

2. LKS merupakan lembar kegiatan siswa yang berisi langkah-langkah dan tugas yang diberikan kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran, bukan hanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang langsung bisa dijawab oleh siswa. Oleh sebab itu, LKS sebaiknya dibuat sendiri oleh guru dengan memperhatikan kebutuhan pembelajaran yang akan diberikan. Sehingga melalui LKS, siswa dapat melakukan aktivitas-aktivitas belajar yang dapat membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran.

3. LKS berbasis inkuiri terbimbing subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku ini, hendaknya di uji cobakan kembali pada skala yang lebih luas. Kemudian, LKS berbasis inkuiri terbimbing ini dikembangkan untuk tema pembelajaran lainnya, karena berdasarkan hasil uji coba lapangan hasil belajar siswa meningkat dan respon siswa positif setelah menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Y. (2013) Pengembangan Bahan Ajar Kenampakan Bumi Berbasis Keterampilan Proses Melalui Pendekatan PCK di Sekolah Dasar. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia.

Arikunto, S. (2012) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2010) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Asikin, M., dan Cahyono, A.N. (2012) Penelitian Pengembangan dalam Bidang Pendidikan. Makalah. FMIPA UNNES. Hlm. 4.

Budisetyawan, S. (2012) Pengembangan LKS IPA Terpadu Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Tema Sistem Kehidupan dalam Tumbuhan Kelas VIII di SMP N 2 Playen. Skripsi, FMIPA, Uiversitas Negeri Yogyakarta.

Darmodjo, H., dan Kaligis, J. (1992) Pendidikan IPA II. Jakarta: Depdikbud.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2013) Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdikbud

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan No. 81A. (2013) Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Depdikbud

Husamah, dan Setyaningrum Y. (2013). Desain Pembelajaran Berbasis Pancapaian Kompetensi. Malang: Prestasi Pustaka

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2014) KBBI Offline. [Online]. Tersedia di: http://kbbi-offline.googlecode.com/files/kbbi-offline-1.5.exe. [Diakses 2 April 2014]


(5)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013) Peduli Terhadap Makhluk Hidup. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebuyaan

Mulyana, E. H. (2013) Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. UPI.

Mulyani, S. (2013) Pengembangan Perangkat Pelajaran IPA Berbasis Karakter Pada Materi Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia.

Putra, S.R. (2012) Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Yoyakarta: Diva Press.

Prastowo, A. (2011) Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar. Jakarta: Diva Press.

Rakhmat, C., dan Solehudin. (2006) Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung : CV. Andira

Ramdan, A.Y. (2012) Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Metode Inkuiri Terbimbing Terhadap Pewarisan Sifat Pada Makhluk Hidup Dalam Pembelajaran IPA di Kelas IX B SMP Negeri 11 Kota Tanggerang Selatan. Jurnal. Jurnal Saung Guru, III (3), hlm. 7.

Rohman, M., dan Amri, S. (2013) Stratedi & Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Rositawaty, S., dan Muharam, A. (2008) Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional


(6)

Trianto. (2009) Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Trianto. (2010) Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013) Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Bandung: UPI Press.